presentasi letak sungsang & peb (nelwan)

Upload: innomad

Post on 31-Oct-2015

122 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Obgyn

TRANSCRIPT

Letak Sungsang dan Bayi besar

Dibuat oleh : STEFFI (11.2011.071)Pembimbing : dr. Wahyu Djatmika Sp.OG

Presentasi Bokong (SUNGSANG & PEB Post PartumPembimbing : dr. FX. Widiarso, SpOGDisusun : Nelwan Filipus Tando - 11.2011.76

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KANDUNGAN & KEBIDANANRS. MARDI RAHAYU1. Identitas PasienNama Pasien:Ny. N.AUmur:28 tahunAlamat:Undaan Kidul, RT 09/RW 01, Undaan, KudusJenis kelamin:PerempuanSuku Bangsa:JawaAgama:IslamPendidikan:SMPPekerjaan:Ibu Rumah TanggaStatus Perkawinan:Kawin (GIIPIA0)

Tanggal masuk RS:6 Mei 2013 (13.25 WIB)

2Identitas SuamiNama:Tn. M.SPekerjaan:Tani

Alamat :Undaan Kidul, RT 09/RW 01, Undaan, Kudus

2. AnamnesisDiambil pada : 6 Mei 2013 (20.00 WIB)

Keluhan utama : Perut kencang kencang dan keluar air ketuban dari jalan lahir 3 jam SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang2 hari SMRS, pasien yang sedang hamil mengatakan perut terasa kencang kencang lebih sering dari biasanya.

3 jam SMRS, pasien mengatakan keluar cairan dari jalan lahir pasien secara tiba tiba, berwarna bening tidak tampak ada darah.dan perut terasa semakin kencang dan mules, kemudian pasien pergi ke RSMR untuk memeriksakan diri dan terdiagnosis bahwa janinnya letak sungsang.Pasien mengaku sudah 2 bulan tidak memeriksakan kandungannya. Terakhir kali pasien pergi ke bidan dan dikatakan bahwa kandungannya baik baik saja. Tidak ada riwayat trauma sebelumnya, tidak ada riwayat mengkonsumsi obat obatan atau jamu. Pasien mengatakan anak pertama lahir spontan 9 tahun yang laluRiwayat HaidMenarche: 14 tahunSiklus haid : 28 hari Lamanya : 7 hariBanyaknya : banyak dan encer

Haid terakhir (HPHT): 12 Agustus 2012Hari Perkiraan Lahir (HPL): 19 Mei 2013

Riwayat Perkawinan

Menikah 1 kali pada usia 20 tahun, selama 8tahun

Riwayat kehamilan dan kelahiranNoAnak keTahun PersalinanJenis KelaminUmurKehamilanJenis PersalinanPenolongHidup / MatiRiwayat NifasMenetek s/d umur1.I2004Laki-laki37mingguPartus spontanDukun BayiHidup 2600gr2tahun2.Hamil iniRiwayat Kontrasepsi (Keluarga Berencana)( + ) Suntikan 3 bulanLamanya : 7 tahun (2004 2011)

Penyakit Dahulu tidak ada

Riwayat KeluargaHubunganUmurJenis kelaminKeadaan kesehatanPenyebab meninggalAyah54 tahunLaki-lakiHidup-Ibu45 tahunPerempuanHidup-Suami 34 tahunLaki-lakiHidup-Anak 113 tahunLaki-lakiHidup-PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan UmumTekanan Darah: 130/80 mmHgKeadaan Umum: Sakit sedangNadi: 82 x/ menit ( kuat angkat, teratur)Suhu: 36,80CPernafasaan: 22x/ menit. Abdominal-torakalKesadaran: Compos mentisTinggi Badan: 137 cmBerat Badan: 40 kg

Kulit Warna kuning langsat, Turgor Kulit baik, Ikterus(-), Edema (-)

KepalaNormocephali, Rambut hitam, distribusi merata

Mata Pupil isokor 3mm, reflek cahaya (+/+), Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-), Udem palpebra (-/-)

TelingaSelaput pendengaran utuh, Serumen (-), Perdarahan (-)

HidungSekret (-), Deviasi septum (-), Pernapasan cuping hidung(-), epistaksis (-)

MulutLidah dalam batas normal, Pursed Lips breathing (-)

DadaBentuk : simetris baik statis maupun dinamis, tidak tampak scar, kulit sawo matang, sela iga tidak tampakPembuluh darah : tidak tampakBuah dada : membesar, puting susu menonjol keluar, areola mammae melebar

Perut (Abdomen)Inspeksi Bentuk : membuncit, Simetris, lesi luka post operasi (-)Palpasi Nyeri tekan ( - ), massa ( - ), Defans musculer (-)Hati: tidak dapat dinilai Limpa: tidak dapat dinilaiGinjal: ballotement ( - ), CVA (-)Perkusi : TimpaniAuskultasi : Bising usus normalAnggota gerak Edema +/+ (kaki), sianosis -/-, clubbing finger -/-

KulitWarna: sawo matangEffloresensi: tidak adaJaringan parut: tidak adaPigmentasi: tidak adaPertumbuhan rambut : normalPembuluh darah : tidak menonjol dan melebarSuhu raba : normal, kulit LembabKeringat : setempat yaitu di kepala dan leherTurgor : baikLapisan lemak : tebalIkterus : tidak adaEdema : ada (kaki kanan dan kiri)Kelenjar getah bening Submandibula : tidak ditemukan pembesaranSupraklavikula : tidak ditemukan pembesaranLipat paha : tidak ditemukan pembesaranLeher : tidak ditemukan pembesaranKetiak : tidak ditemukan pembesaran

Aspek kejiwaanTingkah laku: tenangAlam perasaan: biasaProses pikir: wajar

PEMERIKSAAN OBSTETRIPemeriksaan Luar Inspeksi Wajah: Chloasma gravidarum (-)Payudara: pembesaran payudara (+), puting susu menonjol, cairan dari mammae (-)Abdomen : Membesar, letak memanjang, Linea nigra (+), strie livide (-), strie albicans (+), bekas operasi (-)

Palpasi : nyeri tekan (-) Leopold I :Bulat,keras, melenting (Kepala) , TFU = 2 jari dibawah xiphoideus (32 cm) Leopold II :Keras memanjang pada bagian kiri(PUKI) Leopold III : Bulat, lunak, tidak melenting (Bokong)Leopold IV : Divergen (Sudah masuk panggul)

DJJ : 12-12-12 = 144x/menitTBJ : (32-11) x 155 = 3255 gramPPV : (-)Leukorae : (-)

Pemeriksaan DalamVaginal Toucher 10 cm (lengkap), KK (-) , EFF 100%Bag bawah bokong H IV, teraba sacrum kiri, letak sungsang

Pemeriksaan Laboratorium6 Mei 2013 (jam 16.15 wib)Darah rutinHemoglobin12.00 g/dL(N: 11,7 15,5)Leukosit19.74 (N: 3.600 11.000)Eosinofil%0.00 %(N: 1-3)Basofil%0.10 %(N: 0-1)Neutrofil segmen%86.10 %(N: 50-70)Limfosit%8.10(N: 25-40)Monosit%4.30(N: 2-8)MCV84.7 mikro m3(N: 80-100)MCH25.5 pg(N: 26-34)MCHC30.10 g/dL(N: 32-36)Hematokrit39.8 %(N: 30-43)Pemeriksaan Penunjang22Trombosit381.000(N: 150.000-440.000)Eritrosit4.70 juta(N: 3,8 5,2)RDW15.7 %(N: 11,5 - 14,5)PDW49.5 % (N: 10-18) MPV 8.10 mikro m3(N: 6,8 10)LED20/40 mm/jam (N: 0 20 )

Golongan darahB+Waktu perdarahan/BT 1.00 menit(N: 1-3)Waktu pembekuan/CT 4.00 menit (N: 2-6)

RESUMEPasien seorang wanita, GIIPIA0 berumur 28 tahun,dengan umur kehamilan 38 minggu, datang dengan keluhan keluar air ketuban sejak 3 jam SMRS secara tiba - tiba, dan juga perut terasa kencang kencang sejak 1 hari SMRS. Pasien didiagnosis kehamilan letak sungsang dan inpartu. Anak pertama pasien lahir spontan 9 tahun yang lalu, laki laki. Tidak ada riwayat trauma, atau minum obat obatan sebelumnya.

Riwayat menarche : 14 tahun, HPHT : 12 Agustus2012Riwayat KB : suntikan 3 bulanan selama 7 tahun (2004 -2011)Riwayat penyakit dahulu : -Riwayat keluarga : Hipertensi (+) ayahPEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan FISIKKU : sakit sedangTekanan darah : 130/80mmHgNadi : 82x/menitRR: 22x/menitSuhu: 36,8oCAbdomen: membesar, letak memanjang, TFU 2 jari dibawah xiphoideus (32 cm)Presentasi kepala, PUKI, sudah masuk pintu atas panggul

Extremitas : edem +/+ ( kedua tungkai bawah), sianosis -/-, akral hangat

DJJ : 12-12-12 = 144 x/menitTBJ : 3255 gramPEMERIKSAAN DALAMPEMERIKSAAN PENUNJANGVT : 10 cm lengkap, KK (-) , EFF 100%, Bag bawah bokong H IV,letak sacrum kiri

Laboratorium: 6 Mei 2013 (jam 16.15 wib)

Leukosit19.74 (N: 3.600 11.000)Eosinofil%0.00 %(N: 1-3)Neutrofil segmen86.10 %(N: 50-70)Limfosit%8.10(N: 25-40)MCH25.5 pg(N: 26-34)PDW49.5 % (N: 10-18) LED20/40 mm/jam (N: 0 20 )

DIAGNOSISDiagnosis kerja:

GIIPIAo Umur 28 tahun, Hamil 38 mingguAnak I hidup intrauterinePresentasi bokong, sudah masuk pintu atas panggul, PUKIInpartu kala IILetak SungsangDasar diagnosis: HPHT : 12 Agustus 2012Pemeriksaan LeopoldLeopold I :Bulat,keras, melenting (Kepala) , TFU = 2 jari dibawah xiphoideus (32cm) Leopold II :Keras memanjang pada bagian kiri(PUKI) Leopold III : Bulat, lunak, tidak melenting (Bokong)Leopold IV : Divergen (Sudah masuk panggul)

Vaginal Toucher 10 cm (lengkap), KK (-) , EFF 100%Bag bawah bokong H IV, teraba sacrum kiri, letak sungsang

DJJ : 12-12-12 = 144 x/menitTBJ : 3255 gram

Pemeriksaan yang dianjurkanPemeriksaan EKG dan foto thorax untuk persiapan operasiPemeriksan Laboratorium CT/BT untuk persiapan operasiPemeriksaan urin dan Hb post operasi.

Rencana Pengelolaan:IVFD RL 20 tetes permenitO2 3 liter /menitPro Operasi Sectio CaessariaPrognosis : Power: bonamPassage: dubia ad malamPassenger : dubia ad bonam

Tanggal 6 Mei 2013 jam 14.20 WIBDilakukan operasi Sectio Cessarea atas indikasi letak sungsangLaporan Operasi :Insisi linea mediana 2 cm diatas simpisis pubis ( 10 cm)Insisi diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum terbukaTampak uterus normal hamil atermPlika vesikouterina dibukaInsisi semilunar dari segmen bawah 10cm Kaki bayi diluksir / ekstraksi Bayi dilahirkan, laki-laki, BB 2600gram, APGAR 10, panjang badan 45 cm Plasenta dilahirkan secara manual, kotiledon lengkapKontrol perdarahan, perdarahan 300 ccJahit uterus dengan benang Chromic catgut no I JelujurJahit laserasi pada segmen bawah rahim 5 cm dengan benang Chromic catgut no IJahit overhecting dengan benang Chromic Catgut no I jelujurRawat perdarahan, perdarahan (-)Jahit lapisan peritoneum dengan benang plain cat gut no 10 jelujurJahit otot dengan benang plain cat gut no 10 jelujurJahit fascia dengan benang Safyl no I jelujurJahit subkutan dengan benang plain cat gut no 10 jelujurJahit kulit dengan benang Nylon no 20 Tindakan selesaiPemeriksaan Fisik Post Operasi :Keadaan Umum: tampak sakit sedangTekanan darah: 170/90 mmHgFrekuensi Nadi: 100 x/menitFrekuensi Nafas: 22 x/menitSuhu: 37 derajat Celcius

Diagnosis Post Operasi :GIIPIIAO, Post operasi SC atas indikasi letak sungsangPre Eklamsia Berat post partum

Keadaan Bayi : laki laki, 2600 gram, 46 cm, APGAR skor 10

Pengobatan post Operasi :IVFD RL (Induksin) 20 tpmCeftriaxon 2 x 1 gr (IV)Tramadol 3 x 50 gr (IV)Alinamin 2 x 1 amp (IV)Vitamin C 1 x 1 amp (IV)Lasix 2 x 1 amp (IV)Kaltrofen suppositoria

FOLLOW UPTanggal 7 Mei 2013, jam 08.00 WIBS : Pasien merasa nyeri pada luka operasi di perutnya. Sudah mika miki, duduk belum, Flatus (-), pusing (-), demam (+), mual & muntah (-)

O : Keadaan umum: BaikKesadaran : Compos mentisTekanan darah: 120/80 mmHgNadi: 90 x/menitFrekuensi nafas: 24 x/menitSuhu: 38 CAbdomen: nyeri tekan (+), bekas luka (+) tertutup verban, Rembesan (-), TFU : 2 jari dibawah umbilikusPPV : Lokia (+) 1 kotekExtremitas: edem (-/-) sianosis (-)Urine bag: 1100 cc, warna merah

PemeriksaanHasilNilai NormalAlbuminPositif 2NegatifUrobilinogenNormalNormalBerat Jenis>1.0301.015-10.25Darah samar Positif 3NegatifLeukositPositif 2NegatifVitamin CPositif 1NegatifEritrositPenuh0-1Hasil lab. Urine Lengkap tanggal 7/05/2013 POST OPA : PIIA0 Umur 28 tahun, Post SC hari ke I atas indikasi letak sungsang PEB post partum FebrisP : Lanjutkan terapi pengobatan Parasetamol 3 x 500 mg oralTanggal 8 Mei 2013, jam 07.30 WIBS : Pasien merasa kemeng pada luka operasi di perutnya. Os sudah duduk dan makan seperti biasa. Pusing (+), panas menurunO : Keadaan umum: Baik Kesadaran : Compos mentis Tekanan darah: 140/80 mmHg Nadi: 94 x/menit Frekuensi nafas: 22 x/menit Suhu: 36,4 C Abdomen: nyeri tekan (+), bekas luka (+) tertutup kassa Rembesan (-) TFU : 2 jari dibawah umbilikus PPV : Lokia (+) 1 kotekExtremitas: edem (-/-) sianosis (-) ASI (+)Urine bag: 500 cc, warna coklat kemerahan

A : PIIA0 Umur 28 tahun, Post SC hari ke II atas indikasi letak sungsang PEB post partum perbaikanP : Lanjutkan terapi pengobatan Aff DC, pasien diperbolehkan pulang

Tanggal 9 Mei, Jam 16.00 WIB Pasien pulang

PERSALINAN LETAK SUNGSANGTINJAUAN PUSTAKA

DEFINISIjanin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya.

Prevalensi Dengan insiden 3-4% dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan ( 37 minggu), presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling sering dijumpai. (Prawiroharjo, Sarwono 2010).Etiologibeberapa faktor yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang diantaranya prematuritas, nultiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa (fundus) panggul sempit.Malformasi kongenital (uterus bikornu)Mioma uteriPatofisiologiPada kehamilan 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang.

triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif berkurang. bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri PROSES AKOMODASI

kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala.Diagnosis Anamnesis ;Kehamilan terasa penuh dibagian atas dan gerakan terasa lebih banyak dibagian bawah.Pemeriksaan luar ;Dibagian bawah uterus tidak teraba kepala, balotemen negative, teraba kepala dibagian fundus uteri, denyut jantung janin ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi dari pada umbilicusPemeriksaan dalam ;Setelah ketuban pecah teraba Sakrum, kedua tubersitas iskii, dan anus, bila teraba bagian kecil bedakan apakah kaki atau tanganPemeriksaan USG;Bayangan kepala difundus.

Diagnosis bandingletak sungsang dapat didiagnosis banding dengan kehamilan dengan letak muka.

dibedakan dari pemeriksaan dalam ;letak sungsang mengalami rintangan otot (sphincter anii) letak muka, meraba tulang rahang dan alveola tanpa hambatan serta mulut dan tulang pipi membentuk segitiga. Penatalaksanaan Dalam kehamilan ;1. versi Luarkehamilan 28-30 minggu ,mencari kausa daripada letak sungsang yakni dengan USG, Jika tidak ada kelainan pada hasil USG, maka dilakukan versi luar (jika tidak ada kontraindikasi). Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan 34-38 minggu.

Versi luarSebelum melakukan versi luar diagnosis letak janin harus pasti & denyut jantung janin harus dalam keadaan baik.Kontraindikasi untuk melakukan versi luar;panggul sempit, perdarahan antepartum, hipertensi, hamil kembar, plasenta previa.OligohidramnionKetuban pecah dini

Keberhasilan versi luar 35-86 % (rata-rata 58 %)Newman membuat prediksi keberhasilan versi luar berdasarkan penilaian seperti Bhisop skor (Bhisop-like score).

(Bhisop-like score).Artinya: Keberhasilan 0% jika nilai 9.Penatalaksanaan 2Dalam persalinan ;Tentukan apakah tidak ada kelainan lain yang menjadi indikasi seksio, seperti : kesempitan panggul, plasenta previa atau adanya tumor dalam rongga panggul.Pada kasus dimana versi luar gagal SC / pervaginamSyarat persalinan pervaginam : pada letak sungsang: bokong sempurna (complete) atau bokong murni (frank breech), klinis yang adekuat, janin tidak terlalu besar, Tidak ada riwayat seksio sesaria dengan indikasi CPD,kepala fleksi.

Persalinan Pervaginam ;

Persalinan bokong ;

Persalinan kaki :

PERSALINAN BAHU

Jenis persalinan letak sungsang :1. Persalinan PervaginamBerdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin pervaginam, persalinan pervaginam dibagi menjadi 3, yaitu:A) Persalinan spontan (spontaneous breech), janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim disebut cara Bracht.B) Manual aid (partial breech extraction; assisted breech delivery), janin dilahirkan sebagian menggunakan tenaga dan kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong.C) Ekstraksi sungsang (total breech extraction), janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga, penolong.2. Persalinan perabdominam (seksio sesaria).Persalinan spontan / cara Bracht;Tahapan :Tahap pertama : fase lambat, yaitu mulai melahirkan bokong sampai pusat (skapula depan).Tahap kedua: fase cepat, yaitu mulai dari lahirnya pusat sampai lahirnya mulut.Tahap ketiga: fase lambat, yaitu mulai lahirnya mulut sampai seluruh kepala lahir.

Teknik Bracht

Cara bracht / spontan breech ;Keuntungan :Dapat mengurangi terjadinya bahaya infeksi mengurangi trauma pada janin.Kerugian :Dapat mengalami kegagalan sehingga tidak semua persalinan letak sungsang dapat dipimpin secara Bracht. Terutama terjadi pada keadaan panggul sempit, janin besar, jalan lahir kaku seperti pada primigravida, adanya lengan menjungkit atau menunjuk.

MANUAL AIDIndikasi :Dilakukan jika pada persalinan dengan cara Bracht mengalami kegagalan, misalnya terjadi kemacetan saat melahirkan bahu atau kepala. Dan memang dari awal sudah direncanakan untuk manual aid.

Manual Aid ; Cara/teknik untuk melahirkan bahu dan lengan ialah secara :

Klasik (Deventer)

Prinsip melahirkan lengan belakang lebih dulu karena lengan belakang berada di ruang yang luas (sacrum), kemudian melahirkan lengan depan yang berada di bawaah simpisis

MuellerPrinsip melahirkan bahu dan lengan depan lebih dulu dengan ekstraksi, baru kemudian melahirkan bahu dan lengan belakang.

61LovsetPrinsip memutar badan janin dalam setengah lingkaran bolak-balik sambil dilakukan traksi curam ke bawah sehingga bahu yang sebelumnya berada di belakang akhirnya lahir dibawah simpisis dan lengan dapat dilahirkan

BickenbachPrinsip melahirkan ini merupakan kombinasi antara cara Mueller dengan cara klasik.

Manual aid 2 ;Tahap ketiga : lahirnya kepala, dapat dengan, caraMauriceau (Veit-Smellie) kepala rendah

NaujouksKedua tangan penolong yang mencengkeram leher janin menarik bahu curam kebawah dan bersamaan dengan itu seorang asisten mendorong kepala janin kearah bawah trauma leher

Prague terbalik

Cunam piper

Ekstraksi sungsang / total breech ekstraction;Teknik ekstraksi kaki

Teknik ekstraksi bokongDilakukan pada letak bokong murni (frank breech) dan bokong sudah berada di dasar panggul sehingga sukar menurunkan kaki.

Persalinan per abdominan ; Persalinan Letak Sungsang dengan S.C sudah tentu merupakan yang terbaik ditinjau dari janin. Banyak ahli melaporkan persalinan letak sungsang pervaginam memberi trauma yang sangat berarti bagi janin. Persalinan diakhiri dengan seksio sesaria bila:

Seksio Caessaria

Dilakukan SC bila ;Tali pusat menumbung pada primi/multigravida.Didapatkan distosiaUmur kehamilan:Prematur Post matur (umur kehamilan 42 minggu)Riwayat persalinan yang lalu: riwayat persalinan buruk, Komplikasi kehamilan dan persalinan:Hipertensi dalam persalinanKetuban pecah dini

Komplikasi lahir pervaginam ;Komplikasi persalinan letak sungsang pervaginam antara lain:

Dari faktor ibu:Perdarahan oleh karena trauma jalan lahir atonia uteri, sisa placenta.Infeksi karena terjadi secara ascendens melalui trauma (endometritits)Trauma persalinan seperti trauma jalan lahir.

Dari faktor bayi:Perdarahan seperti perdarahan intracranial, edema intracranial, perdarahan alat-alat vital intra-abdominal.Infeksi karena manipulasiTrauma persalinan seperti dislokasi/fraktur ektremitas, persendian leher, rupture alat-alat vital intraabdominal, kerusakan pleksus brachialis dan fasialis, kerusakan pusat vital di medulla oblongata, trauma langsung alat-alat vital (mata, telinga, mulut), asfiksisa sampai lahir mati.

PrognosisPrognosis kelahiran bayi dengan presentasi bokong atau letak sungsang, lebih dianjurkan melalui kelahiran perabdominam karena akan mengurangi komplikasi yang disebutkan diatas.POST PARTUM PRE-EKLAMPSIATINJAUAN PUSTAKA

DEFINISIpeningkatan tekanan darah dan terdapat kadar protein dalam urinnya (proteinuria) segera setelah melahirkan

postpartum preeklamsia berkembang dalam waktu 48 jam melahirkan. kadang-kadang berkembang hingga 4-6 minggu setelah melahirkan.Hal ini dikenal sebagai late postpartum preeclampsiaPENYEBABPenyebab postpartum preeklampsia dan preeclampsia belum dipahami dengan baik

PATOFISIOLOGITeori kelainan vaskularisasi plasentaTeori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotelTeori intoleransi imunologik antara ibu dan janinTeori adaptasi kardiovaskulatori genetikTeori defisiensi giziTeori inflamasi

FAKTOR RESIKOPrimigravida Hiperplasentosis, misalnya:mola hidatidosa,kehamilan multipel,diabetes melitus, makrosomia Umur yang tuaRiwayat keluarga preeklampsiaRiwayat hipertensi sebelumnyaObesitas Bedah caesar (C-section).

FAKTOR RESIKO

DIAGNOSISHipertensi Gestasional (dahulu hipertensi yang dipicu oleh kehamilan atau hipertensi transien)Hipertensi yang muncul pada kehamilan Proteinuria (-)Hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinanPreeklamsia. Kriteria MinimumTD 140/90 mmHg setelah gestasi 20 mingguProteinuria 300mg/24 jam atau +1 dipstik

Peningkatan kepastian preeklamsia.TD 160/100 mmHg Proteinuria 2g/24 jam atau +2 dipstikKreatinin serum >1,2 mg/dL kecuali apabila diketahui telah meningkat sebelumnya Trombosit < 100.000/mm3Hemolisis mikroangiopatik (LDH meningkat)SGPT (ALT) atau SGOT (AST) meningkatNyeri kepala menetap atau gangguan serebrum atau penglihatan lainnyaNyeri epigastrium menetap

3. Eklamsiatimbulnya kejang pada wanita preeklamsia. Kejang bersifat grand mal dan mungkin terjadi sebelum, selama, atau setelah persalinan. Eklamsia dapat terjadi hingga 10 hari pascapartum

4. Preeklamsia pada hipertensi kronik (superimposed)Diagnosis Hipertensi kronis diisyaratkan oleh :Hipertensi yang mendahului kehamilan Hipertensi yang dideteksi sebelum 20 minggu (kecuali terdapat penyakit trofoblastik getasional)Hipertensi yang menetap lama setelah melahirkan5. Hipertensi kronik TD 140/90 mmHg sebelum kehamilan atau didiagnosis sebelum gestasi 20 minggu atauHipertensi yang pertama kali ddiagnosis setelah gestasi 20 minggu dan menetap setelah 12 minggu postpartum

KOMPLIKASIPostpartum eklampsia.Edema paru.Stroke.Tromboemboli.Sindrom HELLP.PENATALAKSANAAN1.Cairan yang dapat diberikan berupa :5 % Ringer-dextrose atau cairan garam faali jumlah tetesan : < 125 cc/jam, atauInfuse Dextrose 5 % yang tiap 1 liternya diselingi dengan infuse Ringer Laktat ( 60-125 cc/jam) 500cc

2. Pemberian obat antikejangObat anti kejang adalah :MgSO4Contoh obat-obat lain yang dipakai untuk antikejang :DiazepamFenitoin

Cara Pemberian :Loading dose : initial dose4 gram MgSO4: intravena, (40% dalam 10 cc) selama 15 menitMantenance doseDiberikan infuse 6 gram dalam larutan Ringer/6 jam; atau diberikan 4 atau 5 gram i.m. Selanjutnya maintenance dose diberikan 4 gram i.m tiap 4-6 jam

Syarat-Syarat pemberian MgSO4:Harus tersedia antidotum MgSO4, bila terjadi intoksikasi yaitu kalsium glukonas 10% = 1 gram (10% dalam 1 cc) diberikan iv 3 menit.Refleks patella (+) kuatFrekuensi pernapasan > 16 kali/menit, tidak ada tanda-tanda distress napas

3. Diuretikum yang dipakai adalah Furosemid.

4. Pemberian antihipertensiyaitu penurunan awal 25% dari tekanan sistolik dan tekanan darah diturunkan mencapai < 160/105 atau MAP < 125.Antihipertensi lini pertamaNifedipinDosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit, maksimum 120 mg dalam 24 jam.Antihipertensi lini keduaSodium nitropusside: 0,25 g iv/kg/menit, infuse ditingkatkan 0,25 g iv/kg/5 menit.Diazokside: 20-60 mg iv/5 menit atau iv. Infuse 10 mg/menit/ dititrasi.

TERIMA KASIHATAS PERHATIANNYA