post sc letak sungsang

33
BAB I PENDAHULUAN I. A. LATAR BELAKANG Letak sungsang merupakan penyulit dalam proses persalinan yang kejadiannya senantiasa tetap tinggi. Tingginya angka kejadian letak sungsang merupakan faktor utama penyebab timbulnya keadaan yang dapat mengancam hidup ibu bersalin. Tingginya angka kematian bulin sebagai akibat perkembangan kelainan letak sungsang yang tidak terkontrol memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tingginya angka kematian. Dari kasus persalinan yang dirawat di rumah sakit 3 % merupakan kasus letak sungsang. Dari kasus tersebut terjadi pada semua persalinan, terjadi pada multi gravida. Masih tingginya angka kejadian ini dapat dijadikan sebagai gambaran umum tingkat kesehatan ibu bersalin dan tingkat kesehatan masyarakat secara umum. Dengan besarnya pengaruh kelainan letak sungsang terhadap tingginya tingkat kematian bulin, maka sudah selayaknya dilakukan upaya untuk mencegah dan menanganikasus-kasus pre eklampsia. Perawatan pada bulin dengan letak sungsang merupakan salah satu usaha nyata yamg dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi-komplikasi sebagai akibat lanjut dari letak sungsang tersebut. II.B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Instruksional Umum Untuk memberikan Asuhan Keperawatan kepada Ibu

Upload: april-ida

Post on 30-Dec-2014

705 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

sc, post, operasi, sesar, sungsang

TRANSCRIPT

Page 1: Post SC Letak Sungsang

BAB I

PENDAHULUAN

I. A. LATAR BELAKANG

Letak sungsang merupakan penyulit dalam proses persalinan yang

kejadiannya senantiasa tetap tinggi. Tingginya angka kejadian letak sungsang

merupakan faktor utama penyebab timbulnya keadaan yang dapat mengancam

hidup ibu bersalin. Tingginya angka kematian bulin sebagai akibat perkembangan

kelainan letak sungsang yang tidak terkontrol memberikan kontribusi yang sangat

besar terhadap tingginya angka kematian.

Dari kasus persalinan yang dirawat di rumah sakit 3 % merupakan kasus

letak sungsang. Dari kasus tersebut terjadi pada semua persalinan, terjadi pada

multi gravida. Masih tingginya angka kejadian ini dapat dijadikan sebagai

gambaran umum tingkat kesehatan ibu bersalin dan tingkat kesehatan masyarakat

secara umum.

Dengan besarnya pengaruh kelainan letak sungsang terhadap tingginya

tingkat kematian bulin, maka sudah selayaknya dilakukan upaya untuk mencegah

dan menanganikasus-kasus pre eklampsia. Perawatan pada bulin dengan letak

sungsang merupakan salah satu usaha nyata yamg dapat dilakukan untuk

mencegah timbulnya komplikasi-komplikasi sebagai akibat lanjut dari letak

sungsang tersebut.

II. B. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Instruksional Umum

Untuk memberikan Asuhan Keperawatan kepada Ibu bersalin post seksio

sesarea dengan indikasi letak sungsang

2. Tujuan Instruksional Khusus

2.1. Dapat melakukan pengkajian pada ibu bersalin post seksio sesarea

dengan indikasi letak sungsang.

2.2. Dapat menentukan masalah keperawatan pada ibu bersalin post seksio

sesarea dengan indikasi letak sungsang

2.3. Dapat menetapkan perencanaan pada ibu bersalin post seksio sesarea

dengan indikasi letak sungsang.

2.4. Dapat menerapkan rencana perawatan pada ibu bersalin post seksio

sesarea dengan indikasi letak sungsang

2.5. Dapat melakukan evaluasi pada ibu bersalin post seksio sesarea

dengan indikasi letak sungsang.

Page 2: Post SC Letak Sungsang

III.

IV. C. METODE PENULISAN

Metode penulisan makalah ini menggunakan metode stadi kasus dengan

pengumpulan data secara observasi langsung dan wawancara .

1.

2. BAB II

a) TINJAUAN TEORI

1. KONSEP DASAR TEORI

A. PENGERTIAN

Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang

terendah ( Presentasi Bokong). Angka kejadian : ± 3 % dari seluruh angka kelahiran.

a. B. PATOFISIOLOGI

Letak sungsang dapat terjadi akibat dari ;

1. Terdapat tumor dalam rongga uterus.

2. Terbentuknya segmen bawah rahim.

3. Hidramion.

Adapun letak sungsang dapat dibagi menjadi sebagai berikut :

1. Letak bokong murni ; prensentasi bokong murni (Frank Breech). Bokong saja

yang menjadi bagian terdepan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.

2. Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong teraba kaki

(Complete Breech). Disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna

kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.

3. Letak lutut (presentasi lutut) dan

4. Letak kaki , yang keduanya disebut dengan istilah ; Incomplete Breech.

Tergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya teraba satu kaki

atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan letak kaki atau lutut tidak

sempurna.

Dari semua letak-letak ini yang paling sering dijumpai adalah letak bokong

murni. Punggung biasanya terdapat kiri depan. Frekuensi letak sungsang lebih tinggi

pada kehanilan muda dibandingkan dengan kehamilan a`terme dan lebih banyak pada

Page 3: Post SC Letak Sungsang

multigravida dibandingkan dengan primigarvida.

C. PENGERTIAN SEKSIO SESAREA

Salah satu cara dalam mengatasi keadaan tersebut adalah dengan tindakan

operatif yaitu persalinan dengan cara tindakan seksio sesarea. Dimana apabila cara-

cara lain dianggap tidak berhasil atau syarat-syarat untuk dilakukanya tindakan tidak

terpenuhi atau kondisi ibu memerlukan tindakan yang segera yang apabila tidak

segera dilakukan akan berakibat fatal.

Seksio sesarea adalah cara persalinan buatan dengan suatu tindakan

operasi/pembedahan untuk mengeluarkan janin dari rongga uterus dengan cara

mengiris dinding perut dan dinding uterus dengan syarat rahim dengan keadaan utuh

serta berat janin di atas 500 gram.

II. KONSEP DASAR ASKEP

A. PENGKAJIAN

Data yang dikaji pada ibu bersalin dengan letak sungsang adalah :

1. Data subyektif :

- Biasanya sering terjadi pada multi gravida gravida , kehamilan muda.

- Riwayat kesehatan ibu sekarang : bila tidak terdapat kelainan yang

berat ibu biasanya mengeluh pergerakan janin terasa dibagian perut

bawah, di bawah pusat dan ibu sering merasa benda keras ( kepala)

mendesak tulang iga.

- Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler

esensial, hipertensi kronik, DM

- Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa,

hidramnion serta riwayat kehamilan dengan pre eklamsia atau

eklamsia .

- Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok

maupun selingan

- Psiko sosial spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan

kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi

resikonya

2. Data Obyektif :

- Inspeksi : untuk mengetahui bentuk pembesaran uterus.

- Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema

Page 4: Post SC Letak Sungsang

- Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal

distress

- Pemeriksaan penunjang :

Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur,

diukur 2 kali dengan interval 6 jam.

Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda adanya

kelainan pada otak

USG ; untuk mengetahui keadaan janin

NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin

TBJ : untuk mengetahui berat janin.

B. MASALAH KEPERAWATAN

1. Gangguan Rasa nyaman (nyeri ) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot

dan system saraf yang di tandai dengan keluhan nyeri, ekpresi wajah

menyeringai.

2. Gangguan eleminasi miksi (retensi urine ) berhubungan dengantrauma mekanik ,

manipulasi pembedahan adanya edema pada jaringan sekitar dan hematom,

kelemahan pada saraf sensorik dan motorik.

3. Kurang pengetahuan tentang efek pembedahan dan perawatan selanjutnya

berhubungan dengansalah dalam menafsirkan imformasi dan sumber imformasi

yang kurang benar.

C. PERENCANAAN

Perencanaan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan akan

dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan

yang telah di tentukan dengan tujuan, criteria hasil, rencana tindakan atau intervensi

dan rasional tindakan (Depkes RI 1991 ; 20 ).

Intervensi keperawatan pada diagnose Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan

dengan kerusakan jaringan otot dan system saraf. :

1) Kaji tingkat rasa tidak nyaman sesuai dengan tingkatan nyeri.

2) Beri posisi fowler atau posisi datar atau miring kesalah satu sisi.

3) Ajarkan teknik releksasi seperti menarik nafas dalam, bimbing untuk

membayangkan sesuatu. Kaji tanda vital : tachicardi,hipertensi,

pernafasan cepat.

Page 5: Post SC Letak Sungsang

4) Motivasi klien untuk mobilisasi didni setelah pembedahan bila sudah

diperbolehkan.

5) Laksanakan pengobatan sesuai indikasi seperti analgesik intravena.

6) Observasi efek analgetik (narkotik )

7) Obervasi tanda vital : nadi ,tensi,pernafasan.

Intervensi keperawatan pada diagnose keperawatan gangguan eleminasi miksi

(retensi urine ) berhubungan dengan trauma mekanis, manipulasi pembedahan,

oedema jaringan setempat, hematoma, kelemahan sensori dan kelumpuhan saraf.

1) Catat pola miksi dan minitor pengeluaran urine

2) Lakukan palpasi pada kandung kemih , observasi adanya

ketidaknyamanan dan rasa nyeri.

3) Lakukan tindakan agar klien dapat miksi dengan pemberian air

hangat, mengatur posisi, mengalirkan air keran.

4) Jika memakai kateter, perhatikan apakah posisi selang kateter dalam

keadaan baik, monitor intake output, bersihkan daerah pemasangan

kateter satu kali dalam sehari, periksa keadaan selang kateter

(kekakuan,tertekuk )

5) Perhatikan kateter urine : warna, kejernihan dan bau.

6) Kolaborasi dalam pemberian dalam pemberian cairan perperental dan

obat obat untuk melancarkan urine.

7) Ukur dan catat urine yang keluar dan volume residual urine 750 cc

perlu pemasangan kateter tetap sampai tonus otot kandung kemih kuat

kembali.

Intervensi keperawatan pada diagnose keperawatan Kurangnya pengetahuan tentang

perawatan luka operasi, tanda-tanda komplikasi, batasan aktivitas, dan perawatan

selanjutnya berhubungan dengan terbatasnya imformasi.

1) Jelaskan bahwa tindakan seksio sesarea mempunyi kontraindikasi yang

sedikit tapi membutuhkan waktu yang lama untuk pulih, mengguanakan

anatesi yang banyak dan memberikan rasa nyeri yang sangat setelah

operasi.

2) Jelaskan dan ajarkan cara perawatan luka bekas operasi yang tepat

3) Motivasi klien melakukan aktivitas sesuai kemampuan.

4) Jelaskan aktivitas yang tidak boleh dilakukan.

Page 6: Post SC Letak Sungsang

D. IMPLEMENTASI

b.Pelaksanaan disesuaikan dengan intervensi yang telah ditentukan

E. EVALUASI

1) Evaluasi disesuaikan dengan criteria hasil yang telah ditentukan

Page 7: Post SC Letak Sungsang

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. A. IDENTITAS

Nama : Ny.H.R Nama suami : Tn. H

Umur : 27 Tahun Umur : 32 Tahun

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa /Indo

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMU Pendidikan : Sarjana

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : PNS

Alamat : Ploso G/IA, Sby Alamat : Ploso G /IA,Sby

Status perkawinan : Kawin 1 x Usia perkawinan : 1 Tahun.

MRS : 17 Agustus 2001,Pukul 15.45 Wib

3.

4. B. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Persepsi Terhadap Persalinan/Nifas

a. Mengapa klien datang ke Rumah sakit karena klien hamil dengan letak

sungsang dan terjadi KPP.

b. Persepsi klien terhadap kehamilan ibu mengharapkan anaknya nanti lahir

dengan selamat dan bila Tuhan mengijinkan anak laki-laki

c. Apakah persalinan ini menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari-

hari? ya,karena persalinan melalui jalan operasi klien sangat khawatir

dlm melakukan aktivitas sehari-hari terutama merawat bayinya sangat

terbatas khawatir jebol, juga pengetahuan ibu kurang karena anak

pertama.

d. Harapan yang klien inginkan setelah persalinan melalui operasi dapat

merawat bayinya walaupun sgt khawatir terhadap luka bekas operasi

e. Klien tinggal dengan suami.

f. Siapa orang yang terpenting bagi klien ? Suami dan orang tua

g. Sikap keluarga terhadap keadaan saat ini sangat mendukung

5.h. Kesiapan mental menjadi ibu : ya,walau khawatir mengenai proses

persalinan (keselamatan diri dan bayinya),klien bersyukur karena sudah

selamat

2. Riwayat Obstetri

a. Riwayat Menstruasi :

Menarche : Umur 13 tahun Siklus : teratur tiap bulan

Banyaknya : Banyak Lamanya : ± 5-7 hari

Page 8: Post SC Letak Sungsang

Disymenorrhoe : Tidak HPHT : 14 Nopember 2000

Keluhan : Tidak ada

b. Riwayat Kehamilan

Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi

Nifas

Anak

N

O.

TAH

UN

Umur

kehami

lan

Pe

ny

ulit

jenis Pe

no

lon

g

pe

ny

ulit

La

ser

asi

Infek

si

per

dar

aha

n

Jen

is

bb pj

I 2001

(Ha

mil

sekar

ang)

9 bln Let

su

LSC

S

Do

k

ter

Ad

a

Td

k

ada

Td k

ada

Ad

a

La

ki-

lak

i

50

0 g

5

0

c

m

c. Kehamilan Sekarang

Diagnosa : GI P0 A 0 H 0 39/40 Mg TH + Letsu (Presentasi

Bokong Murni) + KPP > 24 jam.

Imunisasi : TT1 sudah; TT2 sudah

ANC : 3 Kali ( dokter spesialis).

Keluhan selama Hamil :

Mual dan muntah pada trimester pertama,pusing ya bila bangun dari

duduk atau tiduran, sering nyeri pinggang dan kesulitan melakukan

aktivitas sehari-hari.

Pengobatan selama hamil : Ya

Pergerakan janin Ya Sejak usia kehamilan : 4 bulan(aktif).

Rencana perawatan bayi : Sendiri dibantu oleh orang tua

Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi : Baik

Breast care : Tidak

Perineal care : Tidak

Nutrisi : Tidak

Senam Nifas : Tidak

KB : Tidak

Page 9: Post SC Letak Sungsang

Menyusui : Belum tahu caranya

3. Riwayat Keluarga Berencana

Melaksanakan KB: Tidak

4. Riwayat Kesehatan

Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada

Pengobatan yang didapat : Tidak ada

Riwayat penyakit keluarga : DM (-),Jantung (-),Hipertensi (-),Gemelli (-)

5. Kebutuhan Dasar Khusus

1. Pola Nutrisi

Frekuensi makan : 3 x sehari,

Nafsu makan : Baik

Jenis makanan rumah : Nasi,lauk pauk,kadang susu

Makanan yg tidak disukai/alergi/pantangan : Tidak ada.

2. Pola eliminasi

BAK sering 3-4 x/hari,warna kuning muda.

BAB teratur 1 x hari,warna kuning,bau agak menusuk,konsistensi lem-

bek,keluhan tidak ada.(Saat pengkajian belum ada BAB)

2. Pola Personal Hygiene

Mandi 2 – 3 x/hari, pakai sabun mandi.

Oral hygiene/gosok gigi 3 x/hari; pagi,siang, sore atau setelah makan

Cuci rambut 2 x/minggu,pakai shampo

3. Pola Istirahat dan Tidur

Lama tidur 7 – 8 jam/hari,sebelum tidur minum air putih,selama hamil

posisi tidur terus terlentang,miring agak sulit

4. Pola aktivitas dan latihan

Kegiatan dalam pekerjaan selama hamil memasuki trimester ke- III klien

istirahat bekerja hanya diam dirumah,membantu memasak dan bersih-

bersih rumah,olahraga jalan-jalan pagi

5. Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan

Merokok,minuman keras dan ketergantungan obat : Tidak ada

6. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 96 x/mnt

Respirasi : 28 x/mnt Suhu : 36,80c

Berat Badan : 57,5 Kg Tinggi Badan : 165 cm.

Page 10: Post SC Letak Sungsang

1. Sistem penglihatan

Mata simetris, kelopak mata normal,gerakan mata normal,pergerakaan

tidak ada kelainan,konjuntiva normal/merah,klien mengeluh mata ka-nan

agak kabur/berbayang.

2. Sistem pernapasan

Jalan napas bersih,pernapasan tidak sesak dengan atau tanpa aktivitas,

suara napas vesikuler,tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.

3. Sirkulasi Jantung

Kecepatan denyut apikal 86 x/mnt,irama teratur,bunyi S1S2

tunggal,sakit dada tidak ada baik saat aktivitas maupun tidak.

4. Sistem pencernaan

Gigi tidak ada carries,tidak memakai gigi palsu

5. Sistem Urogenital

BAK : Biasa, frekwensi 3-4 x/h,warna kuning jernih.

6. Sistem integumen dan muskuloskletal

Turgor kulit elastis,warna kulit kemerahan,kontraktur pada ekstrimitas

tidak,kesulitan pergerakan tidak, kedua ekstrimitas bawah edema.

7. Dada dan axilla

Mamae membesar ya,areola mamae warna coklat kehitaman,papilla

mamae kanan dan kiri menonjol,colostrum keluar, payudara keras & sakit

(merangsemi).

c. PEMERIKSAAN KHUSUS ABDOMEN DAN GENITAL

B. I. PEMERIKSAAN ANTENATAL

Klien ANC pada dokter spesialis,memasuki minggu ke 20.

II. INTRA NATAL (PERSALINAN)

Kala I :

Tgl. 17 Agustus 2001 Pukul 15.45 Wib. Klien merasa ketuban pecah.-

Status Obstetri :

Tinggi Fundus uteri = 32 cm,letak janin bokong murni,DJJ (+)= 12 – 11 – 12, His

(-).

Diagnosa Pre-operatif :G I P 0 – 0 TH + Letsu; Diagnosa persalinan Letak

sungsang.

Pemeriksaan dalam = Pembukaan 3 jari,EFF 50 %,presentasi bokong, panggul

tidak ada kelainan,KET (-)

Page 11: Post SC Letak Sungsang

Kala II :

Tgl. 18 Agustus 2001

Persalinan dilakukan melalui Operasi dengan bius umum :

Jenis Operasi Low segmen Sectio ceasaria (LSCS),luka operasi ± 15 cm,tertutup

rapi.

Kala III :

Placenta lahir ditarik ringan,indikasi kala III.

C. III. POST NATAL

Kala IV :

Berat janin 3500 gram,Panjang 50 cm,Hidup,Apgar score 8-9, Placenta lengkap,

Anus(+),Kelainan congenital (-). TFU : 3 Jari b pst,kontraksi baik, tidak ada

distensi kandung kemih, terdapat luka operasi SC dengan posisi vertical panjang

±15 cm, tidak ada tanda infeksi ; kemerahan, pembengkakan, tidak terdapat pus /

darah yang keluar. Perineum ; utuh, episiotomi ; tidak, lochea ;warna merah

kecoklatan, tidak ada bau, tidak odema/hematom.

7. Data penunjang

A. Laboratorium,20 Agustus 2001

Hb : 13 gr %

Leokosit : 14 x 109/L

Trombosit : 160 x 109/L

PCV : 39 %

Urine Lengkap :

Albumin : -

Reduksi : Negatif (-)

Urobilin : Negatif (-)

Bilirubin : Negatif (-)

D.Terapi : Tgl.20 Agustus 2001

Ampicillin 500 mg 4 x 1/Oral

Mefenamic Acid 500 mg 3x1/Oral

Page 12: Post SC Letak Sungsang

V. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

S: Kx.mengeluh ba-

dannya terasa

panas & sakit

terutama pd

daerah luka

operasi.

O: TD=120/ 80

mmHg,Nadi= 96

x/ mnt,suhu=

36,8oc, RR= 28

x/mnt, per-

darahan (+),PP

dng letak sungang

+ KPP, leukosit =

14 x 109/L,Hb: 13

gr%,

SC

kehilangan darah & cairan

perdarahan

↓ ↓

extra intra

↓ ↓

Voleme cairan dalam sirkulasi

(defisit cairan)

eritrosit keluar↑

Hb↓→ anemia

O2 dlm darah kurang

Transport O2 keorgan

berkurang

Fisiologis organ terganggu

Destruksi pertahanan garis

depan terhadap serangan bakteri

serta terganggunya

pembentukan sel darah putih

Resiko tjd infeksi

Resiko terhadap infeksi

S: Kx.mengeluh pa-

yudara kencang

dan sakit.

O: Ibu G1 P1 0 0 01

Tidak pernah

men-dapatkan

penyuluh an

Ibu G 1 P1 0 0 0 1

persalinan SC indikasi letak

sungsang

Tidak berpengalaman atau

payudara membengkak

Resiko terhadap ketidak

efektifan menyusui

Page 13: Post SC Letak Sungsang

mengenai

perawatan

payudara,

hamil/persalinan

per-

tama,payudara

ken-cang & keras

serta sakit.

Resiko terhadap ketidak

efektifan menyusui

Page 14: Post SC Letak Sungsang

d.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. H Umur : 19 tahun No.Rekam Medis: 10080471 Rawat Hari Ke 2

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Resiko terjadi infeksi b.d destruksi pertahan garis

depan thdp serangan bakteri

Infeksi tidak terjadi dalam

waktu 7 – 10 hari.

Kriteria hasil :

Luka kering jahitan menutup

rapat

Tanda infeksi tdk ada se perti

: panas,kemerahan,beng-

kak,adanya pus dan bau.

1.Rawat luka dengan tehnik

aseptic,nutrisi & cairan

yang baik/adekuat.

2.Kaji tanda-tanda & gejala

infeksi.

3.Setiap kali melakukan

tindakan sebelum dan

sesudahnya selalu men

cuci tangan.

4.Observasi keadaan luka &

adanya perdarahan pada

luka insisi.

Membantu mempercepat

kesembuhan

Mencegah terjadinya in feksi

secara dini shg dpt dilakukan

tindakan scr tepat & cepat.

Meminimalkan masuk nya

organisme melalui org

lain/petugas/klg.

Perdarahan yg terjadi/ab

normal memerlukan eva luasi

& kemungkinan pe nanganan

Page 15: Post SC Letak Sungsang

5.Berikan antibiotik sesuai

program medik

lebih lanjut.

Bentuk kolaborasi u/

mencegah tjdnya infeksi

dengan pemberian anti-biotik

yg adekuat

2 Resiko terhadap ketidak efektifan menyusui b.d

tidak berpengalaman & payudara ibu bengkak .

Ibu dapat menyusui seca ra

efektif & benar dalam waktu

2 x 24 jam.

Kriteria hasil :

Ibu membuat keputusan

berdasarkan informasi ttg

metoda menyusui (ASI atau

botol).

Kedua Payudara dapat

mengeluarkan ASI scr

optimal/putting tdk

mendelep/rata.

1.Lakukan perawatan

payudara

2.Anjurkan klien u/selalu

membersihkan

payudaranya terutama

waktu akan menyusui

bayinya

3.HE tentang cara me-nyusui

& penting gizi yg cukup &

adekuat selama menyusui.

4.Ajarkan bagaimana

Agar bendungan ASI yg tdk

terjadi/berkurang.

Agar kebersihan payuda ra

terjaga shg siap pada waktu

akan menyusui nanti.

Ibu memahami ttg penting

menyusui & manfaat bagi

bayi dng menjaga kondisi &

kese-hatan ibu.

Agar ASI yg akan diberikan

Page 16: Post SC Letak Sungsang

memeras,menangani,

menyimpan & mengi-rim

ASI dng aman

5.Anjurkan ibu memakai

pompa payudara

pada bayi selama dirawat

terjaga/terjamin kebersihanya

demikian juga dirumah bila

tdk langsung disusui.

Dengan menggunakan

pompa ASI dpt dikeluar kan

walaupun bayi tdk menetek

keibu shg payu dara ibu tdk

mengalami pembengkakkan.

Page 17: Post SC Letak Sungsang

e. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.H.R Umur : 27 Tahun No. Rekam Medis : 10080210 Rawat Hari Ke 3

NO.Dx. Tanggal JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP)

1 20Agustus’01 90.00

12.10

Mengkaji tanda & gejala infeksi ,spt :

kemerahan (-),perdarahan pada

pembalut luka (-),darah melalui

vagina/leukore (+), bengkak (-)

Memberikan Ampicillin 500

mg/Oral.

S: -

O: Post-op hari ke 2, Tanda & gejala infeksi tdk

tampak,perdarahan tdk ada,Trombophlebitis tdk

ada.

A:Masalah teratasi sebagian.

P: Teruskan rencana intervensi No.1,2, 3 & 5

1 21Agustus’01 08.10

08.30

Mengobservasi keadaan luka :

perdarahan & tanda infeksi tdk ada.

Melakukan perawatan luka secara

aseptic dan angkat jahitan 1/2.

Mengukur TTV: TD= 120/80 mmHg,

Nadi= 80 x/mnt, RR= 20 x/mnt, suhu

= 36,80c

Setiap kali melakukan tindakan

sebelum & sesudahnya mencuci

S: -

O: Post- op. hari ke 3, Tanda & gejala infeksi tdk

tampak,perdarahan tdk ada,muka masih pucat

& lemah

A: Masalah teratasi sebagian,luka masih tertutup

P: Teruskan rencana intervensi No. 1,3 & 5.

Page 18: Post SC Letak Sungsang

12.55 tangan.serta mempergunakan sarung

tangan

Memberikan ampicillin 500 mg/Oral..

2 20agustus’ 01 11.35

11.55

Melakukan pemeriksaan payudara u/

mengetahui apakah kolostrum sudah

keluar apa belum ? keluar, payudara

bengkak & nyeri.

Menjelaskan manfaat & maksud

perawatan payudara.

S: Klien mengatakan ASInya keluar banyak dan

membasahi pakaian.

O:Colostrum & ASI keluar banyak = 100 cc,nyeri

& bengkak berkurang.

A: Masalah teratasi ,klien bisa menyusui

bayinya/rawat gabung.

P: Teruskan rencana intervensi No.1,3,4 & 5.

1 22 Agustus’

01

07.30

08.00

08.15

09.10

09.15

Memberikan ampicillin 500 mg &

0bat lainnya

Mengukur TTV= 120/70 mmHg,

Nadi= 94 x/mnt, RR=24 x/mnt, suhu =

36,40c, perdarahan (-).

Menganjurkan klien menghabiskan

dietnya tdk boleh pantang, serta

banyak minum ± 1 – 2 liter/hari.

Merawat luka dengan tehnik aseptic

Mengobservasi tanda & gejala infesi

S: -

O:Post-op hari ke 4, Tanda & gejala infeksi &

perdarahan tdk ada, luka kering & menutup

rapat, pus (-),bengkak (-),suhu = 36,40c

A:Masalah teratasi tapi tetap perlu observasi terus.

P: Tetap teruskan rencana intervensi No. 1 sampai

angkat jahitan habis hari ke 7 atau 10.

Page 19: Post SC Letak Sungsang

11.35

13.30

serta perdarahan (-).

Menganjurkan klien u/menyeka badan

setiap hari (2 x/hari).

Memberikan ampicillin 500 mg &

0bat lainnya.

2 22 Agustus’

01

10.35

10.55

12.15

13.15

13.35

Menganjurkanmelakukan perawatan

payudara sendiri dng dibantu/awasi.

Menjelaskan ttg cara menyusi & pen-

tingnya gizi yg adekuat selama menyu

sui bagi ibu & bayi.

Menganjurkan klien selalu merawat &

mem bersihan payudaranya

Menyarankan klien menggunakan

pompa payudara u/mengeluarkan ASI

S: Klien mengatakan sudah mengerti ttg cara pera

watan payudara serta maksud & tujuannya.

O:Payudara tdk lagi bengkak & nyeri, ASI keluar

deras = ± 200 cc,klien belum bisa menyusui

bayinya krn masih dirawat intensif.

A:Masalah teratasi sebagian

P: Teruskan rencana intervensi No. 1 & 2

1 23 Agustus’ 08.05 Mengobservasi keadaan luka serta S: -

Page 20: Post SC Letak Sungsang

01

08.20

tanda & gejala infeksi.

Mengukur TTV= TD=120/80 mmHg

Nadi= 92 x /mnt, RR= 24 x/mnt, suhu

= 36,70c

O:Post-op hari ke 5,luka kering,angkat jahitan

selang seling.

A:Masalah teratasi

P: Tetap teruskan rencana intervensi No. 1

2 23 Agustus’

01

08.30

09.35

09.40

Mengingatkan klien u/ merawat &

membersihkan payudaranya

Menyarankan klien u/ segera menyu

sui bayinya bila sudah diperbolehkan

Memberikan support bahwa klien

mampu menyusui bayinya.

S: Klien mengatakan siap menyusui bayinya

O:ASI terus keluar banyak,payudara tdk lagi

bengkak.

A:Masalah teratasi

P: Rencana Intervensi diteruskan hanya No. 1 & 2

EVALUASI KESELURUHAN :

TANGGAL NO.

DIAGNOSA

EVALUASI

23/8/2001 1 S : Klien tidak mengeluh tentang keadaan lukanya, nyeri tidak ada.

O : Luka tampak kering dan tidak ada pus/ darah yang keluar, luka

sudah diangkat1/2 selang-seling.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Rencana intervensi di hentikan sementara oleh karena klien pulang.

Page 21: Post SC Letak Sungsang

23/8/2001 2 S : Klien sudah tidak mengeluh payudaranya nyeri dan tegang dan

bengkak.

(a) O : Payudara tampak lembek, Bayi klien tampak menetek

dengan baik dalam waktu ±15 –20 menit. ASI keluar

lancar.

A : Masalah teratasi.

P : Rencana internensi dihentikan,

Page 22: Post SC Letak Sungsang

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & ginekologi FK.Unpad,1993. Obstetri Fisiologi.Eleman

Bandung

Carpenito,Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.EGC.

Jakarta

……………...2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA: 2000/2001

PSIK.FK. Unair,Surabaya.

Hanifa,W.et all. 1989. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka S.P. Jakarta

………………2000. Pedoman Diagnosa & Terapi, Lab. SMF Ilmu Kebidanan &

Penyakit Kandungan RSUD Dr. Soetomo. Surabaya

Saifudin,Abdul Bari dkk, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiro-

harjo & JNKKR-POGI, Jakarta.

Page 23: Post SC Letak Sungsang

BAB IV

PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN

Secara teori didiagnosis jika didapatkan salah satu dari gejala berikut :

- Terabanya bagian kepala janin pada bagian puncak fundus uteri.

- Hasil USG menunjukan kelainan letak tersebut.

- Ibu merasakan pergerakan janin pada bagian bawah perut, dibawah pusat dan

ibu merasakan benda keras (kepala) mendesak tulang iga.

- Namun pada proses selanjutnya akan akan terjadi gangguan pada organ-organ

lain bila tidak diatasi segera sehingga gejala diatas akan muncul juga pada

pasien

B. MASALAH KEPERAWATAN

Ditinjau dari konsep asuhan keperawatan pada ibu bersalin post seksio sesarea

dengan indikasi letak sungsang, masalah keperawatan yang timbul sesuai dengan

masalah keperawatan yang ada pada kasus nyata. Akan tetapi kalau dikaji lebih lanjut

sebenarnya masih ada lagi masalah keperawatan yang bisa dimunculkan , hal ini

sesuai dengan perkembangan itu sendiri yang dapat mengakibatkan gangguan pada

organ lain.

C. INTERVENSI

Dari perencanaan yang telah ditetapkan dalam konsep dasar askep ternyata bisa

diterapkan juga pada kasus nyata. Hal ini dikarenakan masalah keperawatan yang

muncul secara teori dapat muncul juga pada kasus nyata

D. IMPLEMENTASI

Perencanaan yang telah ditetapkan baik pada konsep teori maupun pada kasus nyata

dapat diterapkan secara langsung pada pasien

E. EVALUASI

Dari implementasi (tindakan perawatan ) yang telah diterapkan untuk mengatasi

masalah yangmuncul pada kasus nyata ada masalah yang bisa teratasi/masalah tidak

terjadi dan masalah yang belum teratasi

Page 24: Post SC Letak Sungsang

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Diagnosis letak sungsang terutama ditentukan oleh adanya pemeriksaan

letak janin, letak terdengarnya DJJ, pemeriksaan USG, letak pergerakan

janin. Dan yang menjadi indicator utama yaitu terabanya bagian kepala janin

pada bagian puncak fundus uteri..

2. Masalah-masalah keperawatan yang timbul pada ibu bersalin dengan letak

sungsang lebih kompleks, hal ini dikarenakan masalah yang muncul bisa

berasal dari patogenesis kelainan letak sungsang itu sendiri maupun dari

proses persalinan .

3. Penetapan rencana perawatan yang sesuai dengan masalah yang timbul pada

ibu bersalin dengan letak sungsang serta tindakan keperawatan yang efektif

untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut akan dapat mencegah

prognosis yang lebih buruk , yaitu timbulnya keadaan gawat janin. Oleh

karenanya diperlukan observasi ketat dan terapi yang tepat serta skill yang

professional baik dari dokter maupun perawat. Hal ini mengingat

penatalaksanaan yang pada umumnya berakhir dengan tindakan operatif