askep ibu dengan letak sungsang

52
ASKEP IBU DENGAN LETAK SUNGSANG A. Pengertian Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah (presentase bokong). Letak sungsang dibagi sebagai berikut : 1. Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas. 2. Letak bokong kaki 3. Letak lutut 4. Letak kaki Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi pada kehamilan muda dibanding kehamilan tua dan multigravida lebih banyak dibandingkan dengan primigravida. B. Etiologi Penyebab letak sungang : 1. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggulsempit, hidrosefalus, plasenta previa, tumor – tumor pelvis dan lain – lain. 2. Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur). 3. Gemeli (kehamilan ganda) 4. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma uteri. 5. Janin sedah lama mati. 6. sebab yang tidak diketahui.

Upload: zeynmoslem6522

Post on 09-Aug-2015

470 views

Category:

Documents


87 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

ASKEP IBU DENGAN LETAK SUNGSANG

A. Pengertian

Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah (presentase bokong). Letak sungsang dibagi sebagai berikut :

1. Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.

2. Letak bokong kaki

3. Letak lutut

4. Letak kaki

Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi pada kehamilan muda dibanding kehamilan tua dan multigravida lebih banyak dibandingkan dengan primigravida.

B. Etiologi

Penyebab letak sungang :

1. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggulsempit, hidrosefalus, plasenta previa, tumor – tumor pelvis dan lain – lain.

2. Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur).

3. Gemeli (kehamilan ganda)

4. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma uteri.

5. Janin sedah lama mati.

6. sebab yang tidak diketahui.

C. Klasifikasi

1. Letak bokong (Frank Breech)

Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas ( 75 % )

2. Letak sungsang sempurna (Complete Breech)

Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong kaki sempurna / lipat kejang )

Page 2: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

3. Letak Sungsang tidak sempurna (incomplete Breech)

adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga kaki dan lutut, terdiri dari :

- Kadua kaki : Letak kaki sempurna

Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna

- Kedua lutut : Letak lutut sempurna

Satu lutut : Letak lutut tidak sempurna

Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :

1) Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)

2) Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)

3) Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)

4) Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)

D. Tanda dan Gejala

1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.

2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.

3. Punggung anak dapat teraba pada salat satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang budar dan lunak.

4. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.

E. Diagnosis

1. Palpasi

Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong ,dan punggung dikiri atau kanan.

2. Auskultasi

DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.

Page 3: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Ddj X djj X

3. Pemeriksaan dalam

Dapat diraba os sakrum, tuber ischii, dan anus, kadang – kadang kaki (pada letak kaki)

Bedakan antara :

- Lubang kecil - Mengisap

- Tulang (-) - Rahang Mulut

- Isap (-) Anus - Lidah

- Mekoneum (+)

- Tumit - Jari panjang

- Sudut 90 0 Kaki - Tidak rata Tangan siku

- Rata jari – jari - Patella (-)

- Patella Lutut

- Poplitea

4. Pemeriksaan foto rontgen : bayangan kepala di fundus

F. Patofisiologi

Bayi letak sungsang disebabkan :

1. Hidramnion : anak mudah bergerak karena mobilisasi

2. Plasenta Previda : Menghalangi kepala turun ke panggul

3. Panggul Sempit : Kepala susah menyesuaikan ke jalan lahir

G. Penatalaksanaan

1. Sewaktu Hamil

Yang terpenting ialah usaha untuk memperbaiki letak sebelum persalinan terjadi dengen versi luar. Tehnik :

Page 4: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

a. Sebagai persiapan :

1) Kandung kencing harus dikosongkan

2) Pasien ditidurkan terlentang

3) Bunyi jantung anak diperiksa dahulu

4) Kaki dibengkokan pada lutu dan pangkal paha supaya dinding perut kendor.

b. Mobilisasi : bokong dibebaskan dahulu

c. Sentralisasi : kepala dan bokong anak dipegang dan didekatkan satusama lain sehingga badan anak membulat dengan demikian anak mudah diputar.

d. Versi : anak diputar sehingga kepala anak terdapat dibawah. Arah pemutaran hendaknya kearah yang lebih mudah yang paling sedikit tekanannya. Kalau ada pilihan putar kearah perut anak supaya tidak terjadi defleksi. Setelah versi berhasil bunyi jantung anak diperiksa lagi dan kalau tetap buruk anak diputar lagi ketempat semula.

e. Setelah berhasil pasang gurita, observasai tensi, DJJ, serta keluhan.

2. Pimpinan Persalinan

a. Cara berbaring :

- Litotomi sewaktu inpartu

- Trendelenburg

b. Melahirkan bokong :

- Mengawasi sampai lahir spontan

- Mengait dengan jari

- Mengaik dengan pengait bokong

- Mengait dengan tali sebesar kelingking.

c. Ekstraksi kaki

Ekstraksi pada kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan dengan cara vaginal atau abdominal (seksio sesarea)

3. Cara Melahirkan Pervaginam

Page 5: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Terdiri dari partus spontan ( pada letak sungsang janin dapat lahir secara spontan seluruhnya) dan manual aid (manual hilfe)

Waktumemimpin partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada 2 fase :

Fase I : fase menunggu

Sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila tangan tidak menjungkit ka atas (nuchee arm), persalinan akan mudah. Sebaiknya jangan dilakukan ekspresi kristeller,karena halini akan memudahkan terjadinya nuchee arm

Fase II : fase untuk bertindak cepat.

Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul, maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit.Untuk mempercepatnya lahirnya janin dapat dilakukan manual aid

H. Prognasis

1. Bagi ibu

Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar,juga karena dilakukan tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama, jadi mudah terkena infeksi.

2. Bagi anak :

Prognosa tidak begitu baik,karena adanya ganguan peredaran darah plasenta setelah bokong lahir dan juga setelah perut lahir, talipusat terjepit antara kepala dan panggul, anak bisa menderita asfiksia.

Oleh karena itu setelah tali pusat lahir dan supaya janin hidup,janin harus dilakukan dalam waktu 8 menit.

I. Proses Keperawatan Ibu Dengan Letak Sungsang

1. Pengkajian

a. Aktifitas / Istirahat :

Melaporkan keletihan, kurang energi

Letargi, penurunan penampilan

b. Sirkulasi

Tekanan darah dapat meningkat

Page 6: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

c. Eliminasi

Distensi usus atau kandung kencing mungkin ada

d. Integritas ego

Mungkin sangat cemas dan ketakutan

e. Nyeri / Ketidaknyamanan

Dapat terjadi sebelum awitan(disfungsi fase laten primer) atau setelah persalinan terjadi (disfungsi fase aktif sekunder).

Fase laten persalinan dapat memanjang : 20 jam atau lebih lama pada nulipara (rata- rata adalah 8 ½ jam), atau 14 jam pada multipara (rata – rata adalah 5 ½ jam).

f. Keamanan

Dapat mengalami versi eksternal setelah gestasi 34minggu dalam upaya untukmengubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala

Pemeriksaan vagina dapat menunjukkan janin dalam malposisi (mis.,dagu wajah, atau posisi bokong)

Penurunan janin mungkin kurang dari 1 cm/jam padanulipara atau kurang dari 2 cm/jam pada multipara

g. Seksualitas

Dapat primigravida atau grand multipara

Uterus mungkin distensi berlebihan karena hidramnion, gestasi multipel,janin besar atau grand multiparitas.

h. Pemeriksaan Diagnosis

- Tes pranatal : dapat memastikan polihidramnion, janin besar atau gestasi multiple

- Ultrasound atau pelvimetri sinar X : Mengevaluasi arsitektur pelvis,presentasi janin ,posisi dan formasi.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri (akut) berhubungan dengan Peningkatan tahanan pada jalan lahir

Page 7: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

b. Risiko tinggi cedera terhadap maternal berhubungan dengan obstruksi pada penurunan janin

c. Risiko tinggi cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi janin

d. Koping individual tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi

3. Intervensi Keperawatan

a. Nyeri (akut ) berhubungan dengan Peningkatan tahanan pada jalan lahir ditandai dengan : Peningkatan tonus otot, pengungkapan, Prilaku distraksi (gelisah, meringis, menangis),wajah menunjukan nyeri

Intervensi :

1) Buat upaya yang memungkinkan klien/pelatih untuk merasa nyaman mengajukan pertanyaan

(Rasional : Jawaban pertanyaan dapat menghilangkan rasa takut dan peningkatan pemahaman)

2) Berikan instruksi dalam tehnik pernafasan sederhana

(Rasional : Mendorong relaksasi dan memberikan klien cara mengatasi dan mengontrol tingkat ketidaknyamanan.

3) Anjurkan klien menggunakan tehnik relaksasi.Berikan instruksi bila perlu

(Rasional : Relaksasi dapat membantu menurunkan tegangan dan rasa takut,yang memperberat nyeri dan menghambat kemajuan persalinan)

4) Berikan tindakan kenyamanan (mis. Masage,gosokan punggung, sandaran bantal, pemberian kompres sejuk, pemberian es batu)

(Rasional : Meningkatkan relaksasi,menurunkan tegangan dan ansietas dan meningkatkan koping dan kontrol klien)

5) Anjurkan dan bantu klien dalamperubahan posisi dan penyelarasan EFM

(Rasional : Mencegah dan membatasi keletihan otot, meningkatkan sirkulasi)

6) Kolaborasi : Berikan obat analgetik saat dilatasi dan kontaksi terjadi

(Rasional : Menghilangkan nyeri, meningkatkan relaksasi dan koping dengan kontraksi,memungkinkan klien tetap fokus)

Page 8: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Kriteria Evaluasi :

- Berpartisipasi dalam perilaku untuk menurunkan sensasi nyeri dan meningkatkan kanyamanan

- Tampak rileks diantara kontraksi

- Melaporkan nyeri berulang / dapat diatasi

b. Risiko tinggi cedera terhadap meternal berhubungan dengan obstruksi mekanis pada penurunan janin

Intervensi :

1) Tinjau ulang riwayat persalinan, awitan, dan durasi

(Rasional : Membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab, kebutuhan pemeriksaan diagnostik, dan intervensi yang tepat)

2) Evaluasi tingkat keletihan yang menyertai,serta aktifitas dan istirahat sebelum awitan persalinan

(Rasional : Kelelahan ibu yang berlebihan menimbulkan disfungsi sekunder atau mungkin akibat dari persalinan lama)

3) Kaji pola kontraksi uterus secara manual atau secara elektronik

(Rasional : Disfungsi kontraksi memperlama persalinan,meningkatkan risiko komplikasi maternal / janin)

4) Catat penonjolan , posisi janin dan presentasi janin

(Rasional : Indikator kemajuan persalinan ini dapat mengidentifikasi timbulnya penyebab persalinan lama)

5) Tempat klien pada posisi rekumben lateral dan anjurkan tirah baring dan ambulasi sesuai toleransi

(Rasional : Relaksasi dan peningkatan perfusi uterus dapat memperbaiki pola hipertonik.Ambulasi dapat membantu kekuatan grafitasi dalam merangsang pola persalinan normal dan dilatasi serviks)

6) Gunakan rangsang putting untuk menghasilkan oksitosin endogen.

(Rasional : Oksitosin perlu untukmenambah atau memulai aktifitas miometrik untuk pola uterus hipotonik)

Page 9: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

7) Kolaborasi : Bantu untuk persiapan seksio sesaria sesuai indikasi,untuk malposisi

(Rasional : Melahirkan sesaria diindikasikan malposisi yang tidak mungkin dilahirkan secara vagina)

Kriteria Evaluasi :

- Tidak terdapat cedera pada ibu

c. Risiko tinggi cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi janin

Intervensi :

1) Kaji DDJ secara manual atau elektronik,perhatikan variabilitas,perubahan periodik dan frekuensi dasar.

(Rasional : Mendeteksi respon abnormal ,seperti variabilitas yang berlebih – lebihan, bradikardi & takikardi, yang mungkin disebabkan oleh stres, hipoksia, asidosis, atau sepsis)

2) Perhatikan tekanan uterus selamaistirahat dan fase kontraksi melalui kateter tekanan intrauterus bila tersedia

(Rasional : Tekanan kontraksi lebih dari 50 mmHg menurunkan atau mengganggu oksigenasi dalam ruang intravilos)

3) Kolaborasi : Perhatikan frekuenasi kontraksi uterus.beritahu dokter bila frekuensi 2 menit atau kurang

(Rasional : Kontraksi yang terjadi setiap 2 menit atau kurang tidakmemungkinkan oksigenasi adekuat dalam ruang intravilos)

4) Siapkan untuk metode melahirkanyang paling layak, bilabayi dalam presentasi bokong

(Rasional : Presentasi ini meningkatkan risiko , karena diameter lebih besar dari jalan masuk ke pelvis dan sering memerlukan kelahiran secara seksio sesaria)

5) Atur pemindahan pada lingkungan perawatan akut bila malposisi dideteksi klien dengan PKA

(Rasional : Risiko cedera atau kematian janin meningkat dengan malahirkan pervagina bila presentasi selain verteks)

Kriteria Evaluasi :

- Menunjukan DJJ dalam batas normal dengan variabilitas baik tidak ada deselerasi lambat

Page 10: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

d. Koping individual tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi

Intervensi Keperawatan :

1) Tentukan kemajuan persalinan , kaji derajat nyeri dalam hubungannya dengan dilatasi / penonjolan

(Rasional : Persalinan yang lama yang berakibat keletihan dapat menurunkan kemampuan klien untuk mengatasi atau mengatur kontraksi)

2) Kenali realitaskeluhan klien akan nyeri /ketidaknyamanan

(Rasional : Ketidaknyamanan dan nyeri dapat disalahartikan pada kurangnya kemajuan yang tidak dikenali sebagai masalah disfungsional)

3) Tentukan tingkat ansietas klien dan pelatih perhatikan adanya frustasi

(Rasional : Ansietas yang berlebihan meningkatkan aktifitas adrenal /pelepasan katekolamin,menyebabkan ketidak seimbangan endokrin,kelebihan epinefrin menghambat aktifitas miometrik)

4) Berikan informasi faktual tentang apa yang terjadi

(Rasional : Dapat membantu reduksi ansietas dan meningkatkan koping)

5) Berikan tindakan kenyamanan dan pengubahan posisi klien.Anjurkan penggunaan tehnik relaksasi dan pernafasan yang dipelajari

(Rasional : Menurunkan ansietas, meningkatkan kenyamanan , dan membantu klien mengatasi situasi secara positif)

Kriteria Evaluasi :

- Mengungkapkan pemahaman tentang apa yang terjadi

- Mengidentifikasi /menggunakan tehnik koping efektif

Page 11: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

letak sungsang

TINJAUAN TEORITIS LETAK SUNGSANG

A.   PENGERTIAN

Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagau bagian yang

terendah (presentasi bokong) (Djamhoer Martaadisoebrata: 2005).

Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus

dan kepala dibawah (Rustam Mohctar: 1998).

Pengertian Kehamilan Sungsang adalah Kehamilan pada bayi dengan presentasi

bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala

berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah

pintu atas panggul atau simfisis (Manuaba: 1998).

Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian

rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak memanjang dengan

kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.

Kejadian letak sungsang berkisar antara 2-3% bervariasi di berbagai tempat.

Sekalipun kejadian kecil, tetap mempunyai penyulit yang besar dengan angka kematian

sekitar 20-30%( Sarwono Prawirohardjo,2002). Pada letak kepala, kepala yang

merupakan bagian terbesar lahir terlebih dahulu, sedangkan pesalinan letak sungsang

justru kepala yang merupakan bagian terbesar bayi akan lahir terakhir.Persalinan

kepala pada letak sungsang tidak mempunyai mekanisme “Maulage” karena susunan

Page 12: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

tulang dasar kepala yang rapat dan padat, sehingga hanya mempunytai waktu 8 menit,

setelah badan bayi lahir. Keterbatasan waktu persalinan kepala dan tidak mempunyai

mekanisme maulage dapat menimbulkan kematian bayi yang besar (Manuaba: 1998).

B.   KLASIFIKASI

Angka kejadian ±3% dari kehamilan. Letak sungsang dapat dibagi menjadi:

1.    Letak bokong murni (presentasi bokong murni, dalam bahasa inggris “frank breech”.

Bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.

2.    Letak bokong kaki, presentasi bokong kaki disamping bokong teraba kaki, dalam

bahasa inggris “complet breech”. Disebut letak bokong kaki sempurna atau jika tidak

sempurna jika disamping bokong teraba satu kaki atau satu kaki saja.

3.    Letak lutut (presentasi lutut)

4.    Letak kaki (presentasi kaki), dalam bahasa inggris kedua letak yang terakhir ini disebut

“inkomplet breech presentation”.

Bergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya satu kaki atau lutut

disebut letak kaki atau lutut dapat dibagi menjadi letak kaki atau lutut sempurna

dan letak kaki atau lutut tidak sempurna (Djamhoer Martaadisoebrata: 2005).

Page 13: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Bentuk-Bentuk Letak Sungsang (Prof.Dr.Ida Bagus Gede Manuaba,SpOG,1998)

Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan bentuk letak sungsang

sebagai berikut :

1.    Letak Bokong Murni

a.    Teraba bokong

b.    Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi

c.    Kedua kaki bertindak sebagai spalk

2.    Letak Bokong Kaki Sempurna

a.    Teraba bokong

b.    Kedua kaki berada di samping bokong

3.     Letak Bokong Tak Sempurna

a.    Teraba bokong

b.    Disamping bokong teraba satu kaki

4.    Letak Kaki

a.    Bila bagian terendah teraba salah satu dan atau kedua kaki atau lutut

b.    Dapat dibedakan letak kaki bila kaki terendah ; letak bila lutut terendah.

Untuk menentukan berbagai letak sungsang dapat dilakukan dengan melakukan

pemeriksaan dalam, pemeriksaan foto abdomen, dan pemeriksaan ultrasonografi.Letak Bokong

Page 14: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Murni Flexi pada paha, extensi pada lutut, ini merupakan jenis yang tersering dan meliputi

hampir 2/3 presentasi bokong.Letak Bokong Kaki Sempurna  Flexi pada paha dan lutut (Frant

Greech).Letak Bokong Tak Sempurna / lutut  Satu atau dua kaki dengan ekstensi pada kaki

merupakan bagian terendah (Fn Complek Breech).

C.   ETIOLOGI

Faktor-faktor presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban yang berlebihan.

Kehamilan ganda, plasenta previa, panggul sempit, fibra, myoma,hydrocepalus dan

janin besar. Banyak yang diketahui sebabnya, ada pesentasi bokong membakal.

Beberapa ibu melahirkan bayinya semua dengan presentasi bokong menunjukkan

bahwa bentuk panggulnya adalah sedemikian rupa sehingga lebih cocok untuk

presentasi bokong daripada presentasi kepala.. Implantasi plasenta di fundus atau di

tonus uteri cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi bokong ( Harry

oxorn,1996 )

Penyebab letak sungsang dapat berasal dari

1.    Sudut Ibu

a.    Keadaan rahim

     Rahim arkuatus

     Septum pada rahim

Page 15: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

      Uterus dupleks

     Mioma bersama kehamilan

b.    Keadaan plasenta

     Plasenta letak rendah

     Plasenta previa

c.    Keadaan jalan lahir

     Kesempitan panggul

     Deformitas tulang panggul

     Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala

2.    Sudut janin

Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :

a.    Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat

b.     Hedrosefalus atau anesefalus

c.     Kehamilan kembar

d.    Hidroamnion atau aligohidromion

e.    Prematuritas

Page 16: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Dalam keadaan normal, bokong mencapai tempat yang lebih luas sehingga terdapat

kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian terbesar dan

keras serta paling lambat. Melalui hukum gaya berat, kepala janin akan menuju kearah

pintu atas panggul. Dengan gerakan kaki janin, ketegangan ligamentum fatundum dan

kontraksi braxson hicks, kepala janin berangsur-angsur masuk ke pintu atas panggul.

(Manuaba 1998).

Menurut Prof. DR. Rustam Mohctar, MPH. penyebab dari letak sungsang adalah:

1.    Fiksasi pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggul

sempit, hidrosefalus, aneseflus, plasenta previa, tumor-tumor pelvis, dan lain-lain.

2.    Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil, (premature).

3.    Gamelli (kehamilan ganda).

4.    Kelainan uterus, seperti pada uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri.

5.    Janin sudah lama mati.

6.    Sebab lain yng tidak diketahui .

Menurut Prof. dr. Sulaiman Sastrawinata, SpOG. Penyebab letak sungsang adalah:

1.    Prematuritas karena bentuk rahim kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala

anak relative besar.

2.    Hidramnion karena anak mudah bergerak.

3.    Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala kedalam pintu atas panggul.

Page 17: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

4.    Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bikornis.

5.    Panggul sempit: walaupun panggul sempit sebagai penyebab letak sungsang masih

disangsikan oleh berbagai penulis.

6.    Kelinan bentuk kepala, yaitu: hidrosefalus dan ansefalus karena kepala kurang sesuai

dengan bentuk pintu atas panggul.

D.   DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakan dengan pemerikasaan abdominal. Pada palpasi di bagian

bawah teraba bagian yang kurang keras dan kurang bundar, sementara di fundus

teraba bagian yang keras, bundar dan melenting. Denyut jantung janin terdengar di atas

pusat. Pemeriksaan dengan USG atau rontgen dapat mengetahui letak yang

sebenarnya pada pemeriksaan pervaginam teraba bagian lunak anus juga akan teraba

bagian sacrum.

Pergerakan anak diraba oleh si ibu di bagian bawah perut, di bawah pusat, dan ibu

sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.

Pada palpasi akan teraba bagian keras, bundar, dan melentingpada fudus uteri.

Punggung akan dapat dirabapada salah satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada

pihak yang berlawanan. Diatas shimpisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak.

Bunyi jantung terdengar pada punggung anak setinggi pusat. Jika pembukaan

sudah besar, pada pemeriksaan dalam dapat diraba 3 benjolan tulang, yaitu kedua

Page 18: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

tubera ossis ischi dan ujung os. Sacrum, sedangkan os sacrum dapat dikenal sebagi

tulang meruncing dengan deretan prossesus spinosus di tengah-tengah tlang tersebut.

Antara tiga benjolan tulang tadi dapat diraba anus dan genitalia anak, tetapi jenis

kelamin anak hanya dapat ditentukan jika edema tidak terlalu besar (Djamhoer

Martaadisoebrata: 2005).

Bokong harus dibedakan dari muka karena pada letak muka jika caput siccedeneum

besar, muka dapat disangka bokong karena kedua tulang pipi dapat menyerupai os

sacrum yang mempunyai deretan prossesus spinosus yang disebut Krista sakralia

media.( Harry oxorn,1996 )

   

E.    DIAGNOSA KEDUDUKAN

1.    Pemeriksaan abdominal

a.    Letaknya adalah memanjang.

b.    Di atas panggul terasa massa lunak mengalir dan tidak terasa seperti kepala. Dicurigai

bokong. Pada presentasi bokong murni otot-otot paha teregama di atas tulang-tulang

dibawahnya, memberikan gambaran keras menyerupai kepala dan menyebabkan

kesalahan diagnostic.

c.     Punggung ada di sebelah kanan dekat dengan garis tengah bagian-bagian kecil ada di

sebelah kiri, jauh dari garis tengah dan di belakang.

Page 19: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

d.    Kepala berada di fundus uteri. Mungkin kepala cukup diraba bila kepala ada di bawah

tupar/iga-iga. Kepala lebih keras dan lebih bulat dari paha bokong dan kadang-kadang

dapat dipantulkan (Balloffablle) dari pada bokong uteri teraba terasa massa yang dapat

dipantulkan harus dicurigai presentasi bokong.

e.    Tonjolan kepala tidak ada bokong tidak dapat dipantulkan

2.  Denyut jantung janin

Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau di atas umbilicus dan

pada sisi yang sama pada punggung. Pada RSA (Right Sacrum Antorior) denyut

jantung janin terdengar paling keras di kuadrat kanan atas perut ibu kadang-kadang

denyut jantung janin terdengar di bawah umbilicus

3.  Pemeriksaan vaginal

a.    Bagian terendah teraba tinggi

b.    Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan

fantenella. Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukkan adanya mal presentasi.

c.    Bagian terendahnya teraba lunak dan ireguler. Anus dan tuber ichiadicum terletak pada

satu garis. Bokong dapat dikelirukan dengan muka.

d.    Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik ke bawah dan teraba

oleh jari-jari pemeriksa. Ia dapat dikelirukan dngan kepala oleh karena tulang yang

keras.

Page 20: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

e.    Sakrum ada di kuadran kanan depan panggul dan diameter gitochanterika ada pada

diameter obligua kanan.

4.   Pemeriksaan Sinar X

Sinar X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kelainan-

kelainan seperti hydrocephalus.

5.  Perbedaan kaki dan tangan

a.    Pada kaki ada kalkaneus jadi ada 3 tonjolan tulang ialah mata kaki dan kalkaneus.

Pada tangan hanya ada mata dipergelangan tangan.

b.    Kaki tidak dapat diluruskan terhadap tungkai selalu ada sudut.

c.    Jari kaki jauh lebih pendek dari telapak kaki.( Djamhoer Martaadisoebrata: 2005).

F.    PROGNOSIS

Bagi ibu pada letak sungsang tak banyak bebeda dengan prognosis pada letak

kepala; mungkin rupture uteri lebih sering terjadi. Sebaliknya, prognosis bagi anak

dengan letak sungsang lebih buruk, terutama jika anak besar dan ibunya seorang

primigravida.

Kematian anak ±14%. Jika kematian karena prematuritas dikurangi, kematian anak

dengan letak sungsang tetap 3 kali lebih besar daripada kematian anak letak kepala.

Penyebab kematian anak pada letak sungsang:

Page 21: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

1.    Setelah pusat lahir, kepala anak akan mulai masuk kedalam rongga pangul sehingga

talipusat tertekan antara kepala dan rongga panggul. Diduga bahwa kepala harus lahir

dalam 8 menit, sesudah pust lahir supaya anak lahir dengan selamat.

2.    Pada letak sungsang dapat terjadi perdarahan otak mkarena kepala dilahirkan dengn

cepat.

3.    Dapat terjadi kerusakan tulang belakang karena tarikan badan anak.

4.    Pada letak sungsang lebih sering terjadi tali pusat menumbung karena bagian depan

anak kurang baik menutup bagian bawah rahim.

Selain itu angka kesakitan pada bayi juga tinggi karena juga mungkin terjadi fraktur

adari humerus atau klavikula pada waktu melhirkan lengan, paralisis lengan karena

tekanan atau tarikan pada fleksus brakialis pada waktu melahirkan kepala dengan cara

Mauriceau. (Djamhoer Martaadisoebrata: 2005).

G.   PENANGANAN

1.    Sikap sewaktu hamil

Karena kita ketahui bahwa prognosa pada anak tidak begitu baik, maka usahakan

merubah leyak janin dengan versi luar jika kehamilan telah cukup bualan. Tujuannya

adalah untuk merubah letak bokong menjadi letak kepala. Hal ini dilakukanpada primi

dengan kehamilan 24 minggu, multi dengan usia kehamilan 36 minggu, dan tidak ada

kehamilan gamelli, panggul sempit, dan plasenta previa.

Syarat:

Page 22: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

      Pembukaan kurang dari 5 cm.

      Ketuban masih ada.

      Bokong belum turun atau masuk pintu atas panggul.

Tehknik:

      Lebih dahulu bokong dilepaskan dari PAP dn ibu dalam posisi trendelemburg.

      Tangan kiri diletakkan di kepala dan tangan kanan pada bokong.

      Putar kearah muka atau perut janin

      Lalu tukar tangan kiri diletakkan di bokong dan tangan kanan dikepala.

      Setelah berhasil pasang gurita, dan observasitensi, DJJ, serta keluhan. (Rustam

Mohctar: 1998).

2.    Persalinan

a.    Persalinan metode Brach

b.    Ekstraksi bokong parsial

         Klasik

         Muller

         Lovset

c.    Melahirkan kepala

      Mauricceau (veit smeillie)

Page 23: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

      Naujoks

      Praque terbalik

      De snoo

      Martin Winkel (Manuaba 1998).

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN

LETAK SUNGSANG TERHADAP NY.N DI POLI KIA RSUD. UNDATA

PALU.

Nomor register                                  : -

Tanggal masuk                                 : 1-juni-2010

Tanggal pengkajian                           : 1-juni-2010

Nama mahasiswa yang mengkaji   : E N G G A R

A.        PENGUMPULAN DATA DASAR

1.    Pengkajian (data subyektif)

Identitas (biodata)

a).  Ibu

Page 24: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Nama                          : Ny. N

Umur                          : 30 tahun

Agama                        : Islam

Suku/Bangsa              : Bugis/Indonesia

Pendidikan Terakhir   : SMP

Pekerjaan                   : URT

Alamat                        : Jl. Bulu Masimba. No. 01

b). Suami

Nama                          : Tn. P

Umur                          : 35 tahun

Agama                        : Islam

Suku/Bangsa              : Bugis/Indonesia

Pendidikan Terakhir   : SMA

Pekerjaan                   : Swasta

Alamat                        : Jl. Bulu Masomba. No. 01

2.     Anamnesa

Pada tanggal 1 juni 2010 pukul 10.00 WITA.

a)  Alasan kunjungan ibu saat ini:

Ibu mengatakan hamil anak ketiga usia kehamilan 9 bulan mengeluh cepat lelah, sering

BAK, susah tidur, pegal-pegal pada punggung dan kaki.

Page 25: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

b)  Riwayat kehamilan sekarang

  HpHt                       : lupa

  TP                           : ?

  ANC                        : teratur di Puskesmas

  Imunisasi TT           : 2 kali

  Keluhan                  : tidak ada

  Trimester I

ANC         : 1X di bidan

Keluhan : Ibu mengatakan pusing, cepat lelah serta tidak nafsu makan

Terapi :

1.    Tablet vitamin B komplek 3X1 tablet/hari

2.    .Kalcium laktat 3X1 tablet/hari

3.    Asam folat 1X1 tablet/hari

Anjuran :

1.    Banyak istirahat

2.    Makan makanan yang diinginkan

Trimester II

ANC : 1X di bidan

Keluhan : Tidak ada keluhan

Page 26: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Terapi : Tablet Fe 1X1 / hari

Anjuran : Makan makanan yang bergizi

Trimester III

ANC : 2X di bidan

Keluhan : Pegal-pegal, nyeri epigestrik dan sering BAK

Terapi     : tablet Fe 1 x 1 / hari, vitamin

Anjuran : Istirahat yang cukup, kurangi minum di malam hari

c)  Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No. Kehamilan Persalinan Anak umur BB/PB penolong tempat

1 Aterem Spontan LBK Laki-laki 5

tahun

3300 Bidan BPS

2 Aterem Spontan LBK perempuan 3

tahun

3100 Bidan BPS

3 Kehamilan

sekarang

d)  Riwayat perkawinan

  Perkawinan ke                                  : pertama

  Usia perkawinan sekarang               : 10 tahun

Page 27: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

  Status perkawinan                            : sah

e)  Pergerakan janin dirasakan pertama kali diusia kehamilan 16 minggu.

f)   Pergerakan janin dalam 24 jam: tidak dilakukan hitungan.

g)  Masalah-masalah selama kehamilan

  Rasa lelah                                          : ya

  Mual muntah yang hebat                  : tidak

  Rasa mengga                                   : tidak

  Sakit kepala hebat terus-menerus   : tidak

  Penglihatan kabur                             : tidak pernah

  Rasa nyeri waktu BAB                      : tidak

  Rasa gatal pada vulva dan vagina  : tidak

  Nyeri tegang pada tungkai                : ya

h)  Riwayat menstruasi

Menarche                                             : 12 tahun

Siklus                                                    : 28-30 tahun

 Teratur                                                 : ya

Lanianya haid                                        : 17 hari

Banyaknya darah                                  : 2x ganti pembalut/hari

Bau/warna                                             : has/merah tua

Konsistensi                                            : encer

Page 28: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Dismenorhoe                                         : ada, hari pertama

Riwayat KB                                           : Belum pernah

i)    Riwayat penyakit yang pernah/sedang dirasakan

Tekanan darah tinggi                             : tidak

Deconi persasi cordis                            : tidak

Diabetes mellitus                                   : tidak

Anemia                                                  : tidak

Penyakit hubungan seksual                 : tidak ada

Campak / rubella                                   : tidak

j)    Perilaku kesehatan

Merokok                                                : tidak

Ketergantungan obat :                           : tidak

Minum-minuman keras                         : tidak

k)  Riwayat Psikologis

Ibu mengatakan bahwa kehamilannya direncanakan.

Ibu mengatakan bahwa ia sangat senang dengan kehamilannya.

Ibu dan keluarga berharap semoga dalam kehamilan dan persalinannya berjalan normal

tidak ada halanagn satu apapun.

l)    Pola Kegiatan sehari-hari

Nutrisi :

a.Pola makan                                        : teratur

Page 29: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

b.Frekuensi makan                   : 3x sehari

c.     Jenis makanan                              : nasi, sayur, ikan

d.Jumlah minum sehari                         : 8 gelas/hari

Pola Eliminasi

BAK

a.Frekuensi                                : ± 7x sehari

b.          Bau                                              : khas

c.          Warna                                         : kekuningan

BAB

a.          Frekuensi                                    : 1x/hari

b.          Warna/bau                                  : kuning/has

c.          Konsistensi                                  : lunak

Pola istirahat tidur

a.          Tidur siang                                   : tidak biasa

b.          Tidur malam                                : 22:00-06:00 pagi

Hybine perorangan

a.          Frekuensi mandi                         : 2x dan memakai sabun

b.          Frekuensi sikat gigi                     : 3x sehari dan memakai odol

c.          Mencuci rambut                          : 3x/minggu dan

memakai shampoo

m) Riwayat kesehatan keluarga

Page 30: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Penyakit menular dalam keluarga        : tidak ada

Penyakit kelamin dalam keluarga         : tidak ada

Penyakit menahun dalam keluarga     : tidak ada

Penyakit keturunan kembar                   : tidak ada

3.      Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

a)    Keadaan umum                                         : baik

  Kesadaran                                         : compes medis

  Keadaan emosional                          : stabil

b)    Tanda-tanda vital         

   TD                                                    : 110/80 mmHg

   N                                                      : 84 x/m

   S                                                      : 36,5ºC

   R                                                      : 24 x/m

c)    Tinggi Badan

  Berat badan                                       : 58kg

  Lila                                                     : 24 cm

  BB sebelum hamil                             : 50 kg

  BB sekarang                                     : 58 kg

  Kenaikan BB selama hamil              : 8 kg

  Tingi badan                                       : 158 cm

d)      Pemeriksaan fisik

Page 31: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

a).  kepala

Benjolan                                       : tidak ada

Bersih                                         : ya, bersih

b).  Muka

Cloasma gravidarum                 : tidak ada

Edenia                                       : tidak

c).  Mata

Simetris                                      : ya

Konjungtiva                                : tidak anemis

Sclera                                         : tidak ikterus

d).  Telinga

Simetris                                      : ya

Bersih                                         : ya

Serumen                                    : tidak ada

Perdengaran                              : baik

e).  Mulut/Gigi

Stomatitis                                   : tidak ada

Faetorex oral                              : tidak

Daries                                         : tidak ada

Gigi palsu                                   : tidak ada

f).   Leher

Page 32: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Pembesaran kelenjar thyroid   : tidak ada pembesaran

Pembengkakan kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran

g).  Dada

Jantung                                      : tidak ada keluhan

Paru-paru                                   : lembek

Payudara                                   : lembek. Simetris ki-ka

       Pembesaran                        : membesar

       Puting susu                          : menonjol

       Pengeluaran ASI                 : belum ada

h).  Pinggang/punggung

Posisi tulang belakang              : lordosis

Nyeri pinggang                           : ada

).  Abdomen

Bekas luka operasi                   : tidak ada

Striaee                                       : ada

TFU sesuai usia kehamilan     : ya

Palpasi

Leopold I                                     : TFU pertengahan PX- pusat.            Pada fundus

teraba keras, bulat, melenting yang berarti kepala. TFU 35 cm

Leopold II                                    : perit ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan

tekanan yang besar berarti punggung. PUKI.

Page 33: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Leopold III                                   : bagian terbawah janin teraba lunak, kurang bundar,

kurang melenting berarti bokong. Presentasi bokong.

Leopold IV                                  : bokong belum masuk pintu atas panggul.

 Auskutasi

Bjf                                             : ada terdengar

Frekuensi                                 : teratur 140 x/m

i).  Tangan dan Kaki

  Oedema                                     : tidak ada

  Keluhan sendi                            : tidak ada

  Kemerahan                                : tidak ada

  Varises                                       : tidak ada

  Reflex patella                             : ya +/+

  Kuku                                           : tidak pucat, bersih.

j).   Pemeriksaan Genetalia

  Perineum terdapat bekas hecting persalinan yang lalu.

  Vulva/vagina

         Pengeluaran                         : tidak ada

         Konsistensi                           : tidak ada

         Warna                                  : tidak ada

         Oedema                               : tidak ada

         Varises                                 : tidak ada

Page 34: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

         Rasa nyeri                            : ada

   Kelenjar bartholini

         Bengkak                               : tidak dilakukan pemeriksaan

         Rasa nyeri                            : tidak dilakukan pemeriksaan

  Anus

         Haemoroid                        : tidak ada

  Pemeriksaan dalam

         Dinding vagina                  : tidak dilakukan pemeriksaan

         Posisi serviks                    : tidak dilakukan pemeriksaan

         Keadaan serviks               : tidak dilakukan pemeriksaan

         Pembukaan serviks          : tidak dilakukan pemeriksaan

  Peluemetri

         Promentonum                   : tidak dilakukan pemeriksaan

         Linea tuminalis                  : tidak dilakukan pemeriksaan

         Sacium                              : tidak dilakukan pemeriksaan

         Arcuspubis                        : tidak dilakukan pemeriksaan

         Spina ischiadika                : tidak dilakukan pemeriksaan

         DS loceygis                       : tidak dilakukan pemeriksaan

4.    Pemeriksaan laboratorium

HB                                                               : 11 gr%

Page 35: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

Protein urine                                                : (-)

Reduksin                                                     : (-)

B.   INTERPRESTASI DATA DASAR, DIAGNOSA, DAN KEBUTUHAN

1.    Diagnosa

Ibu G3P2A0 hamil 36 minggu, janin tunggal, hidup, Intrauterine dengan

presentasi bokong.

Dasar:

a) Ibu mengatakan hamil anak ke-3

b) HPHT : 11 April 2006

c) Leopold I : Pertengahan Px Pusat, TFU : 35 cm

d) Leopold II : Puki

e) Leopold III: Bokong

f) Leopold IV: Bokong belum masuk PAP

g) DJJ : 132 X/menit

h) Hb : 11gr%

2.  Masalah

a)      Gangguan aktifitas yang berupa pegal-pegal dan kram pada kaki.

Dasar ;

  Ibu mengatakan merasa pegal-pegal pada daerah punggung dan kaki

Page 36: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

  Ibu mengatakan sering kram pada kaki apabila kelelahan

b)      Ibu merasa cemas dan khawatir proses persalinannya akan sulit karena letak bayi yang

sungsang

Dasar :

  Ibu mengatakan takut persalinannya susah karena letak bayinya

sungsang

  Ibu mengatakan cemas menghadapi persalinannya

Kebutuhan

1)    Penyuluhan tentang perubahan fisiologis yang terjadi dalam kehamilan seperti gangguan

kenyamanan yang berupa pegal-pegal pada punggung dan kaki

2)     Penyuluhan tentang keebutuhan gizi ibu hamil dan persiapan-persiapan persalinan

3)    Penyuluhan tentang senam hamil untuk kehamilan letak sungsang dan latihan relaksasi

4)    Pemberian Fe dan vitamin

5)    Kontrol ulang bila ada keluhan

6)    Diit karbohidrat pada trimester III

C.   IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Masalah potensial yang mingkin dihadapi adalah rupture perineum pada ibu, distosia, dan

hipoksia pada janin.

D.   INDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI SERTA RUJUKAN

Page 37: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

1.    Apabila tafsiran BBL berat, rencanakan kolaborasi dengan dokter karena ditakutkan terjadi

kesulitan saat persalinan.

2.    Apabila ada tanda-tanda bahaya kehamilan segera merujuk.

E.    PERENCANAAN

1.    Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini.

2.    Beritahu ibu bahwa kehamilannya letak sungsang.

3.    Beri dukungan pada ibu agar tidak cemas.

4.    Anjurkan ibu untuk breast care dan ajarkan caranya.

5.    Beritahu ibu untuk selalu membersihkan payudaranya

6.     Ajarkan cara-cara breast care

7.    Beri terapi Fe 1X1 tablet/hari, kalsium laktat 3X1 tablet/hari dan vitamin B kompleks 3X1

tablet/hari

8.    Ajarkan pada ibu tentang teknik senam hamil untuk kehamilan sungsang dan menganjurkan

melaksanakannya dirumah

9.     Ajarkan gerakan senam hamil pada ibu Ajarkan kneeces position pada ibu Anjurkan ibu untuk

melakukannya dirumah

10.   Anjurkan pada ibu untuk diit karbohidrat pada trimester III

11.  Anjurkan ibu untuk mengurangi porsi nasi

12.  Anjurkan ibu untuk makan banyak sayur dan buah-buahan

13.   Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan

Page 38: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

14.  Anjurkan ibu untuk tidur minimal 6-8 jam pada malam hari dan 30 menit pada siang hari

15.  Anjurkan ibu mengurangi aktifitas-aktifitas berat

16.  Beri informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda dan persiapan pesalinan.

17.  Beri tahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan

18.   Beri tahu ibu tanda-tanda persalinan

19.  Beri tahu ibu Persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum bersalin

20.  Anjurkan pada ibu untukmelakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan

F.     PELAKSANAAN

1.    Menjelaskan pada ibu kondisinya saat ini

2.    Memberitahu ibu bahwa kehamilannya letak sungsang

3.    Memberi dukungan pada ibu agar tidak cemas

4.     Menganjurkan ibu untuk breast care dan ajarkan caranya

5.    Memberitahu ibu untuk selalu membersihkan payudaranya setiap hari

6.    Mengajarkan cara-cara breast care yang benar pada ibu

7.    Memberi terapi Fe 1X1 tablet/hari, kalsium laktat 3X1 tablet/hari

8.    Beri ibu tablet Fe 1X1/hari

9.     Beri Ibu kalium laktak 3X1/hari

10.  Mengajarkan pada ibu tentang teknik senam hamil untuk kehamilan sungsang dan

menganjurkan melaksanakannya dirumah

Page 39: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

11.  Mengajarkan gerakan senam hamil pada ibu

12.  Mengajarkan kneeces position pada ibu

13.  Menyarankan ibu untuk sering berlatih jongkok agar janin lekas turun ke PAP

14.  Menyarankan ibu untuk melakukan pekerjaan rumah yang banyak menggunakan posisi seperti

jongkok

15.  Menganjurkan ibu untuk melakukannya di rumah

16.   Menganjurkan pada ibu untuk diit karbohidrat pada trimester III

17.  Anjurkan ibu untuk mengurangi porsi nasi

18.  Mnjelaskan makanan-makanan yang baik bagi kehamilan ibu

19.  Anjurkan ibu untuk makan banyak sayur dan buah-buahan

20.   Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan

21.   Anjurkan ibu untuk tidur minimal 6-8 jam pada malam hari dan 30 menit pada siang hari

22.   Anjurkan ibu mengurangi aktifitas-aktifitas berat

23.  Beri informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda dan persiapan pesalinan.

24.  Beri tahu ibu tand-tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan dan KPD.

25.  Beri tahu ibu tanda-tanda persalinan seperti his yang semakin kuat, ada keinginan ingin

meneran, ibu mengeluarkanlendir bercampur darah.

26.   Beri tahu ibu Persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum bersalin juga dengan

keuangan ibu.

Page 40: Askep Ibu Dengan Letak Sungsang

27.  Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan

28.   menganjurkan ibu segera dating jika ada keluhan.

29.   Pada saat konsultasi ingatkan ibu untuk dating kembali memeriksakan kandungannya.

G.    EVALUASI

1.    Ibu mengatakan mengerti dengan kondisinya saat ini

2.    Ibu mengatakan mengerti cara breast care yang benar dan akan melakukannya setiap hari

3.    Ibu mengatakan akan meminum tablet Fe dan tablet kalsium laktat

4.    Ibu mengatakan mengerti tentang teknik senam hamil untuk kehamilan sungsang dan

mengatakan akan melaksanakan yang dianjurkan bidan di rumah

5.    Ibu bias menyebutkan makanan-makanan yang baik bagi kehamilannya dan akan mengurangi

porsi makan nasinya serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah

6.     Ibu mengatakan akan istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang

berlebihan

7.    Ibu mengatakan mengeti dan bias menyebutkan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-

tanda dan persiapan pesalinan.

8.    Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang pada 1 minggu yang akan dating dan segera jika

ada keluhan