peb presentasi cita

68
Pembimbing Dr. H.Setyo H. SpOG Presentan Citasia Syahnovanti Oponen : Karnoman Agus Irna

Upload: kevin-black

Post on 13-Feb-2015

62 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Pembimbing Dr. H.Setyo H. SpOG

PresentanCitasia Syahnovanti

Oponen :Karnoman

Agus Irna

DEFINISI PREEKLAMPSIA

ialah kumpulan gejala yang terdiri dari hipertensi edema proteinuria

yang timbul karena kehamilan setelah minggu ke –20 sampai masa nifas

ETIOLOGIETIOLOGItidak diketahui secara pastitidak diketahui secara pasti

Iskemia plasenta-> Iskemia plasenta-> gangguan plasentasigangguan plasentasi

Peningkatan Peningkatan toksisitas very low toksisitas very low density lipoproteindensity lipoprotein

Maladaptasi imunologi Maladaptasi imunologi GenetikGenetik

GANGGUAN PLASENTASI GANGGUAN PLASENTASI

Tampak aterosis di jaringan Tampak aterosis di jaringan pembuluh darah plasenta pembuluh darah plasenta (kiri, fotomikrograf; kanan (kiri, fotomikrograf; kanan diagram skematik pembuluh). diagram skematik pembuluh). Kerusakan endotel Kerusakan endotel menyebabkan lumen menyebabkan lumen menyempit karena menyempit karena penimbunan protein-protein penimbunan protein-protein plasma dan makrofag berbusa plasma dan makrofag berbusa di bawah endotel. Sebagian di bawah endotel. Sebagian dari makrofag berbusa dari makrofag berbusa ditunjukkan oleh ditunjukkan oleh tanda panah tanda panah lengkunglengkung di foto kiri dan di foto kiri dan tanda panah lurustanda panah lurus menunjukkan daerah-daerah menunjukkan daerah-daerah

kerusakan endotelkerusakan endotel

INSIDENS & FAKTOR RESIKOINSIDENS & FAKTOR RESIKO

IBUIBU

Primigravida (12%) > Primigravida (12%) > multigravida (6%)multigravida (6%)

Penyebab terbanyak:Penyebab terbanyak:

Perdarahan Perdarahan intracerebralintracerebral

Edema paruEdema paru

JANINJANIN

Kematian perinatal Kematian perinatal (10%-28%)(10%-28%)

Penyebab terbanyak:Penyebab terbanyak:

PrematuritasPrematuritas

IUGRIUGR

Solutio plasentaSolutio plasenta

PATOFISIOLOGI

PenyakitVaskular ibu

TrofoblasBerlebihan

Gangguan Plasentasi

Faktor genetikImunologikinflamasi

Zat perusak:Sitokin

Peroksidase lemakPenurunan perfusi Uteroplasenta

Zat vasoaktif:ProstaglandinNitrat oksidase

endotelin

trombositopeni

proteinuriahemokonsentrasiEdema

AKTIVASIKOAGULASI

KEBOCORANKAPILER

AKTIVASI ENDOTEL

VASOSPASME

Iskemia hepar

Solusio Oliguria Kejang

Hipertensi

MANIFESTASI KLINIS PEB

TEKANAN DARAH

TD >160/100 mmHg

KENAIKAN BERAT BADAN

Peningkatan 1kg per minggu 3 kg sebulan

Pitting oedem

PROTEINURIA

Category Negative Trace 1+ 2+ 3+ 4+

Dipstick Results

<15 mg/dL

15-29 mg/dL 30 mg/d 100 mg/dl

300 mg/dl

>2000 mg/dL

Equivalent24-hour Results*

<150 mg 150-299 mg 300-999 mg 1000-

2999 mg3-20 g >20 g

NYERI KEPALA

nyeri kepala sering terasa pada daerah frontalis dan oksipitalis

NYERI EPIGASTRIUM

Nekrosis, iskemia, dan edema hepatoselular yang meregangkan kapsul Glisson

Peningkatan

SGOT ,SGPT Tanda untuk

mengakhiri kehamilan

GANGGUAN PENGLIHATAN

pandangan yang sedikit kabur, skotoma hingga kebutaan sebagian atau total.

KLASIFIKASIKLASIFIKASIRingan Ringan Berat Berat

Tekanan darahTekanan darah >140/90>140/90 >160/110>160/110

ProteinuriaProteinuria +1(300 mg/24 +1(300 mg/24 jam)jam)

≥≥2+(1000mg/24 2+(1000mg/24 jam)jam)

Edema Edema +/-+/- +/-+/-Sakit kepalaSakit kepala +/-+/- ++Gangguan penglihatanGangguan penglihatan -- ++Nyeri epigastriumNyeri epigastrium -- ++Oliguria Oliguria -- ++Peningkatan enzim hepar Peningkatan enzim hepar -- ++Penurunan trombositPenurunan trombosit -- ++Peningkatan bilirubinPeningkatan bilirubin -- ++Peningkatan creatininPeningkatan creatinin -- ++

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

Aktif : Pengakhiran kehamilan + pengobatan medisinalAktif : Pengakhiran kehamilan + pengobatan medisinal

Konservatif : kehamilan dipertahankan + pengobatan Konservatif : kehamilan dipertahankan + pengobatan medisinalmedisinal

Aktif bila tdp satu atau lebih kriteria iniAktif bila tdp satu atau lebih kriteria ini : :- ada tanda – tanda impending eklampsia- ada tanda – tanda impending eklampsia- ada HELLP syndrom- ada HELLP syndrom- ada kegagalan penanganan konservatif - ada kegagalan penanganan konservatif - ada tanda – tanda gawat janin atau - ada tanda – tanda gawat janin atau IUGRIUGR- usia kehamilan - usia kehamilan 35 mggu 35 mggu- - Pengobatan AktifPengobatan Aktif : :

MgSO4 20%: 2 gr (10 cc) diencerkan menjadi 20 cc IV selama 2 MgSO4 20%: 2 gr (10 cc) diencerkan menjadi 20 cc IV selama 2 menit. Dilanjutkan MgSO4 40%, 4 gr im bokong kanan dan kiri menit. Dilanjutkan MgSO4 40%, 4 gr im bokong kanan dan kiri dilanjutkan tiap 6 jam 4 gr im selama 24 jam.dilanjutkan tiap 6 jam 4 gr im selama 24 jam.

Penanganan konservatifPenanganan konservatif Pada kehamilan kurang dari 35 minggu tanpa disertai Pada kehamilan kurang dari 35 minggu tanpa disertai

tanda-tanda impending eklampsia dengan kondisi janin tanda-tanda impending eklampsia dengan kondisi janin baik, dilakukan penanganan konservatif. baik, dilakukan penanganan konservatif.

Medikamentosa: sama dengan penanganan aktif. MgSO4 Medikamentosa: sama dengan penanganan aktif. MgSO4 dihentikan bila tidak ada tanda-tanda preeklampsia berat, dihentikan bila tidak ada tanda-tanda preeklampsia berat, selambatnya dalam waktu 24 jam. Bila sesudah 24 jam selambatnya dalam waktu 24 jam. Bila sesudah 24 jam tidak ada perbaikan maka keadaan ini harus dianggap tidak ada perbaikan maka keadaan ini harus dianggap sebagai kegagalan pengobatan dan harus segera sebagai kegagalan pengobatan dan harus segera diterminasi. Jangan lupa diberikan oksigen dengan nasal diterminasi. Jangan lupa diberikan oksigen dengan nasal kanul 4-6 L/menit. kanul 4-6 L/menit.

Syarat pemberian MgSOSyarat pemberian MgSO44 : :

- Refleks patella positif- Refleks patella positif- frekuensi nafas > 16x/mnt- frekuensi nafas > 16x/mnt- diuresis > 100 ml/4 jam- diuresis > 100 ml/4 jam- tersedia antidontum : Ca Glukonas 10 %- tersedia antidontum : Ca Glukonas 10 %

KOMPLIKASIKOMPLIKASI- - solutio plasentasolutio plasenta- hipofibrinogenemia- hipofibrinogenemia- edema paru – paru- edema paru – paru- nekrosis hati- nekrosis hati- sindroma HELLP- sindroma HELLP- kelainan ginjal- kelainan ginjal- DIC- DIC- prematuritas, dismaturitas dan kematian janin - prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intrauterinintrauterin

IKHTISAR KASUSIKHTISAR KASUS

IDENTITAS PASIENIDENTITAS PASIEN Identitas IstriIdentitas Istri

NamaNama : Ny. H: Ny. HUmur Umur : 30 tahun: 30 tahunAlamatAlamat : Jl. Masjid Darussa’udah : Jl. Masjid Darussa’udah Cirendeu Rt Cirendeu Rt 001/010 001/010

Ciputat Tangerang Ciputat Tangerang No. RM No. RM : 775401: 775401SukuSuku : Jawa : Jawa PekerjaanPekerjaan : Ibu Rumah Tangga: Ibu Rumah TanggaPendidikan Pendidikan : SLTA: SLTATanggal Masuk : 28 Februari 2007Tanggal Masuk : 28 Februari 2007

Identitas SuamiIdentitas Suami

NamaNama : Tn. S: Tn. S

UmurUmur : 31 tahun: 31 tahun

AlamatAlamat : Jl. Masjid Darussa’udah : Jl. Masjid Darussa’udah Cirendeu Rt 001/010 Cirendeu Rt 001/010

Ciputat Ciputat Tangerang Tangerang

SukuSuku : Jawa: Jawa

Pekerjaan Pekerjaan : Karyawan Swasta: Karyawan Swasta

Pendidikan Pendidikan : SLTA: SLTA

ANAMNESAANAMNESA

(Autoanamnesa tgl. 28 Februari 2007, pukul 11.30 wib)(Autoanamnesa tgl. 28 Februari 2007, pukul 11.30 wib)

Keluhan utamaKeluhan utama

Pasien datang rujukan dari bidan Pasien datang rujukan dari bidan puskesmas, G1P0A0 Hamil 32 minggu puskesmas, G1P0A0 Hamil 32 minggu dengan KPD dan hipertensi TD dengan KPD dan hipertensi TD 170/110mmHg 170/110mmHg

Keluhan tambahan Keluhan tambahan

Mulas-mulas seperti ingin melahirkan sejak Mulas-mulas seperti ingin melahirkan sejak ± 4 jam SMRS, keluar air-air warna jernih ± 4 jam SMRS, keluar air-air warna jernih sejak ± 3 jam SMRS. Kedua kaki bengkak.sejak ± 3 jam SMRS. Kedua kaki bengkak.

Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit sekarang Pasien datang dirujuk dari bidan dengan Pasien datang dirujuk dari bidan dengan keterangan G1 hamil 32 minggu dengan hipertensi keterangan G1 hamil 32 minggu dengan hipertensi TD 170/110 mmHg. Pasien juga merasa mulas- TD 170/110 mmHg. Pasien juga merasa mulas- mulas sejak ±4 jam SMRS. Keluar air-air warna mulas sejak ±4 jam SMRS. Keluar air-air warna jernih sejak ±3 jam SMRS. Lendir darah (-) .Kedua jernih sejak ±3 jam SMRS. Lendir darah (-) .Kedua kaki bengkak. Sakit kepala (+) , Pandangan kabur kaki bengkak. Sakit kepala (+) , Pandangan kabur (-), Kejang (-). Mual (+), Nyeri ulu hati (-), Gerak (-), Kejang (-). Mual (+), Nyeri ulu hati (-), Gerak janin (+). janin (+). Selama hamil ANC di bidan teratur. Selama hamil ANC di bidan teratur.

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat Penyakit DahuluHipertensi (-), DM (-), Penyakit Jantung (-), Asthma Hipertensi (-), DM (-), Penyakit Jantung (-), Asthma (-), Alergi (-) (-), Alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Penyakit Keluarga Hipertensi (-) Ibu dan saudara kandung, (-), DM (-), Hipertensi (-) Ibu dan saudara kandung, (-), DM (-), Penyakit Jantung (-), Asthma (-) Penyakit Jantung (-), Asthma (-)

Riwayat perkawinanRiwayat perkawinanMenikah 1x, usia 29 tahun, dengan suami usia Menikah 1x, usia 29 tahun, dengan suami usia 30 tahun.30 tahun.

Riwayat haidRiwayat haidMenarche pada usia 12 tahun, haid teratur, Menarche pada usia 12 tahun, haid teratur, banyaknya 2-3 pembalut perhari, siklus 28 hari, banyaknya 2-3 pembalut perhari, siklus 28 hari, lama haid 7 hari, dysmenorhea tidak ada.lama haid 7 hari, dysmenorhea tidak ada.HPHT : 11 Juni 2006 ; TP : 18 Maret 2007HPHT : 11 Juni 2006 ; TP : 18 Maret 2007

Riwayat KBRiwayat KB( - )( - )

Riwayat Kehamilan dan PersalinanRiwayat Kehamilan dan Persalinan G1P0A0 Hamil 32 mingguG1P0A0 Hamil 32 minggu

- Ini- Ini

PEMERIKSAAN FISIK ( pada saat masuk PEMERIKSAAN FISIK ( pada saat masuk ))

Status GeneralisStatus Generalis Keadaan UmumKeadaan Umum : Sakit sedang: Sakit sedang Kesadaran Kesadaran : Compos Mentis: Compos MentisTanda-Tanda VitalTanda-Tanda Vital

- Tekanan Darah - Tekanan Darah : 170/110 mmHg : 170/110 mmHg - Nadi - Nadi : 100x/menit : 100x/menit - Suhu- Suhu : 36,7 oC: 36,7 oC- RR- RR : 20 x/: 20 x/ menit menit

BB sebelum hamil BB sebelum hamil : 58 Kg: 58 Kg BB sesudah hamil BB sesudah hamil : 78 Kg: 78 Kg Kepala Kepala : Normochepali, rambut hitam tebal, : Normochepali, rambut hitam tebal,

sukar dicabut. sukar dicabut. Mata Mata : CA -/-, SI -/-: CA -/-, SI -/- THTTHT : Faring Hiperemis (-), Tonsil T1 – T1 : Faring Hiperemis (-), Tonsil T1 – T1

tenangtenang LeherLeher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid

tidak membesar. tidak membesar. CorCor : S1-S2 reguler, mur –mur (-), gallop (-): S1-S2 reguler, mur –mur (-), gallop (-) PulmoPulmo : Suara nafas vesikuler, Rh-/-, Wh-/-: Suara nafas vesikuler, Rh-/-, Wh-/- MammaeMammae : Simetris,hiperpigmentasi pada areola, : Simetris,hiperpigmentasi pada areola,

benjolan (-), retraksi puting (-). benjolan (-), retraksi puting (-).

AbdomenAbdomen : Lihat status : Lihat status obstretikus. obstretikus.

EkstremitasEkstremitas : Edema +/+, akral : Edema +/+, akral hangathangat

GenitaliaGenitalia: Labia Mayor oedema -/-: Labia Mayor oedema -/-

Bloody Show ( - )Bloody Show ( - )

Status GinekologisStatus GinekologisAbdomen :Abdomen : Inspeksi Inspeksi : Simetris, membesar sesuai dengan : Simetris, membesar sesuai dengan

kehamilan, kehamilan, striae gravidarum (+) striae gravidarum (+) PalpasiPalpasi

Leopold I Leopold I : TFU 29 cm, teraba satu bagian besar, bulat, : TFU 29 cm, teraba satu bagian besar, bulat, lunak, lunak, tidak melenting. tidak melenting.

Leopold II : Kanan :teraba bagian keras seperti papan.Leopold II : Kanan :teraba bagian keras seperti papan.

Kiri : teraba bagian-bagian kecil janin.Kiri : teraba bagian-bagian kecil janin.

Leopold III : teraba satu bagian besar, bulat, keras dan Leopold III : teraba satu bagian besar, bulat, keras dan melentingmelenting

Leopold IVLeopold IV : konvergen: konvergen His His : -: - AuskultasiAuskultasi : Djj 144 dpm: Djj 144 dpm

Pemeriksaan dalamPemeriksaan dalam Inspeksi : v/u tenang, fluxus Inspeksi : v/u tenang, fluxus

(+)(+) Inspekulo : tidak dilakukanInspekulo : tidak dilakukan Vaginal toucher : Vaginal toucher :

Portio kenyal , axial, tebal 1,5cm, Portio kenyal , axial, tebal 1,5cm, pembukaan 2 cm, ketuban(-) kepala pembukaan 2 cm, ketuban(-) kepala Hodge I.Hodge I.

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANGPENUNJANG

1. USG1. USG Tampak janin intrauterine presentasi kepala Tampak janin intrauterine presentasi kepala

tunggal hidup tunggal hidup DBP : 7,86 cm AC : 27,4 cm FL : 6,25 cmDBP : 7,86 cm AC : 27,4 cm FL : 6,25 cm ICA : 6 TBJ : 1800 gram.ICA : 6 TBJ : 1800 gram. Placenta di fundus kiriPlacenta di fundus kiri Kesan : Janin Presentasi Kepala Tunggal Hidup, Kesan : Janin Presentasi Kepala Tunggal Hidup,

Hamil Hamil Intra Uterin Intra Uterin Sesuai kehamilan 32 minggu dengan TBJ Sesuai kehamilan 32 minggu dengan TBJ

1800 1800 gramgram

2. Laboratorium tgl 28 Februari 20072. Laboratorium tgl 28 Februari 2007

Hb Hb : 13,1 gr/dl: 13,1 gr/dl HtHt : 39 vol %: 39 vol % LeukositLeukosit : 14.300 /: 14.300 /ll TrombositTrombosit : 235.000 /: 235.000 /ll Gol. DarahGol. Darah : A/+: A/+ GDSGDS : 145: 145

- - Protein : +2Protein : +2- - Glukosa : (-) Glukosa : (-) - Keton : (-)- Keton : (-)- Hb : (-)- Hb : (-)- Bilirubin : (-)- Bilirubin : (-)- Urobilinogen : (0,1)- Urobilinogen : (0,1)- SGOT : 42- SGOT : 42- SGPT : 42- SGPT : 42- LDH : 349- LDH : 349- Ureum/Creatinin : 18/1,0 - Ureum/Creatinin : 18/1,0

Elektrolit:Elektrolit:Na darah : 136Na darah : 136K darah : 4,2 K darah : 4,2 Cl darah : 105Cl darah : 105

Urin : Warna : Kuning jernihUrin : Warna : Kuning jernih - BJ- BJ : 1020: 1020 - pH- pH : 6: 6 - Epitel- Epitel : (+): (+) - Leukosit: 2-3/lpb- Leukosit: 2-3/lpb - Eritrosit: 2-3/lpb- Eritrosit: 2-3/lpb

3. CTG3. CTG

Frekuensi dasar 150 dpmFrekuensi dasar 150 dpmVariabilitas 5-15 dpmVariabilitas 5-15 dpmAkselerasi (-)Akselerasi (-)Deselerasi Variabel ringan Deselerasi Variabel ringan Gerak janin (+)Gerak janin (+)His (-)His (-)Kesan : CTG non reassuringKesan : CTG non reassuring

RESUMERESUME

Pasien Ny. H, 30 tahun G1P0A0 , G1 hamil 32 Pasien Ny. H, 30 tahun G1P0A0 , G1 hamil 32 minggu dirujuk oleh bidan dengan hipertensi TD minggu dirujuk oleh bidan dengan hipertensi TD 170/110 mmHg dan . Pasien juga merasa mulas- 170/110 mmHg dan . Pasien juga merasa mulas- mulas sejak ±4 jam SMRS. Keluar air-air warna mulas sejak ±4 jam SMRS. Keluar air-air warna jernih sejak ±3jam SMRS. Kedua kaki bengkak. jernih sejak ±3jam SMRS. Kedua kaki bengkak. Sakit kepala (+). Sakit kepala (+).

Pemeriksaan Fisik :Pemeriksaan Fisik :Status generalis : Ku/kes : s. sedang/cmStatus generalis : Ku/kes : s. sedang/cm TD : 170/110 mmHgTD : 170/110 mmHg RR : 20x/menit RR : 20x/menit

S : 36,7ºCS : 36,7ºCExtremitas : oedem +/+.Extremitas : oedem +/+.

Status Obstretikus :Status Obstretikus :

TFU 29 cm, his (-) , DJJ (+) 144 dpm, TFU 29 cm, his (-) , DJJ (+) 144 dpm, teraturteratur

Inspeksi : v/u tenang, fluxus Inspeksi : v/u tenang, fluxus (+)(+)

Vaginal toucher : Vaginal toucher : Portio kenyal , axial, Portio kenyal , axial, tebal 1,5cm, pembukaan 2 cm, tebal 1,5cm, pembukaan 2 cm, ketuban(-) kepala Hodge ketuban(-) kepala Hodge I.I.

Pada pemeriksaan penunjang didapatkanPada pemeriksaan penunjang didapatkan : :USG tgl USG tgl 28 Februari 200728 Februari 2007ICA=6 ICA=6 Kesan : Janin Presentasi Kepala Tunggal Hidup, Hamil Intra Kesan : Janin Presentasi Kepala Tunggal Hidup, Hamil Intra

Uterin, Sesuai kehamilan 32 minggu dengan TBJ 1800 gramUterin, Sesuai kehamilan 32 minggu dengan TBJ 1800 gram

Laboratorium tgl 28 Februari 2007Laboratorium tgl 28 Februari 2007 Hb Hb : 13,1 gr/dl : 13,1 gr/dl - LDH : 349- LDH : 349

HtHt : 39 vol %: 39 vol % - Ureum/Creatinin : 18/1,0 - Ureum/Creatinin : 18/1,0 LeukositLeukosit : 14.300 /: 14.300 /ll Elektrolit: Elektrolit: Na darah : 136Na darah : 136 TrombositTrombosit : 235.000 /: 235.000 /ll K darah : 4,2K darah : 4,2

Cl darah : 105Cl darah : 105

Gol. DarahGol. Darah : A/+: A/+ GDSGDS: 145: 145 Urin :Urin :

-Protein-Protein : +2: +2- SGOT : 42- SGOT : 42

- SGPT : 42- SGPT : 42 CTG CTG tgl 28 Februari 2007tgl 28 Februari 2007

kesan :non reassuringkesan :non reassuring

DIAGNOSA KERJADIAGNOSA KERJA Ibu : G1P0A0 Hamil 32 Ibu : G1P0A0 Hamil 32

minggu minggu dengan PEB+ KPD dengan PEB+ KPD 3 jam 3 jam

Belum inpartuBelum inpartu Janin : Janin PrJanin : Janin Presentasi Kepala esentasi Kepala

Tunggal Hidup, Tunggal Hidup, intrauterine, intrauterine, pretermpreterm

PROGNOSISPROGNOSIS Ibu : DubiaIbu : Dubia Janin : DubiaJanin : Dubia

SIKAPSIKAP Observasi TNP/jam, S/ 4jam, his, DJJ Observasi TNP/jam, S/ 4jam, his, DJJ

tiap 1 jamtiap 1 jam Observasi CTG Observasi CTG Observasi tanda-tanda perburukan PEB Observasi tanda-tanda perburukan PEB MgSO4 10 gr boka/boki MgSO4 10 gr boka/boki Lanjutkan Lanjutkan

MgSO4 5 gr boka/boki MgSO4 5 gr boka/boki Tiap 6 jam selama 24 jam.Tiap 6 jam selama 24 jam.

Nifedipin 3 x 10 mgNifedipin 3 x 10 mg Inj. Vit C 2 x 400 mgInj. Vit C 2 x 400 mg Flumucyl 3 x 600 mgFlumucyl 3 x 600 mg Ampicillin 4x1gr ivAmpicillin 4x1gr iv Restriksi cairan 2000 cc/24 jam, balans seimbang / 6 jamRestriksi cairan 2000 cc/24 jam, balans seimbang / 6 jam Konservatif Konservatif berikan pematangan paru dengan berikan pematangan paru dengan

Dexamethason Dexamethason 2 x 6 mg im selama 48 jam2 x 6 mg im selama 48 jam

Kanul O2 4-6 liter/menitKanul O2 4-6 liter/menit Bila terjadi perburukan terhadap ibu atau janin terminasi Bila terjadi perburukan terhadap ibu atau janin terminasi kehamilan kehamilan Informed consent kepada suami/ keluarga Informed consent kepada suami/ keluarga

FOLLOW-UPFOLLOW-UP1 Maret 20071 Maret 2007 Pukul 06.00WIB:Pukul 06.00WIB:

S : mulas (+) , gerak janin (+),sakit kepala berkurang, S : mulas (+) , gerak janin (+),sakit kepala berkurang, pandangan pandangan kabur (-)kabur (-)O : Ku/Kes : Baik / CMO : Ku/Kes : Baik / CM TD : 140/90 mmHg N : 88x/menitTD : 140/90 mmHg N : 88x/menit RR : 22x/ menit. S : 36,7RR : 22x/ menit. S : 36,7 St. Obs : St. Obs :

Inspeksi : v/u tenang, lendir darah (+)Inspeksi : v/u tenang, lendir darah (+)Vaginal toucher : Vaginal toucher :

Portio lunak, tipis, pembukaan 5 cm , Portio lunak, tipis, pembukaan 5 cm , Hodge I- Hodge I- II, presentasi kepala, UUK kiri II, presentasi kepala, UUK kiri depandepan

A : A : Ibu : G1P0A0 Hamil 32 minggu dengan PEB Ibu : G1P0A0 Hamil 32 minggu dengan PEB tekanan darah terkontrol, KPD 3 jam, tekanan darah terkontrol, KPD 3 jam, PK I aktifPK I aktif

Janin : Janin PrJanin : Janin Presentasi Kepala Tunggal Hidup, esentasi Kepala Tunggal Hidup, pretermpreterm

P : Observasi TNP/jam, S/ 4jam, his, DJJ tiap 1 jamP : Observasi TNP/jam, S/ 4jam, his, DJJ tiap 1 jamKonservatif Konservatif berikan pematangan paru berikan pematangan paru

dengan dengan Dexamethason 2 x 6 mg im selama 48 Dexamethason 2 x 6 mg im selama 48 jam,hari ke 2jam,hari ke 2

Rencana partus pervaginam → nilai kemajuan Rencana partus pervaginam → nilai kemajuan 4 jam 4 jam lagi.lagi.

Induksi pematangan dengan misoprostol 2 x Induksi pematangan dengan misoprostol 2 x 100 mg 100 mg

Observasi tanda-tanda perburukan PEB Observasi tanda-tanda perburukan PEB

MgSO4 4 gr boka/boki Tiap 6 jam selama 24 MgSO4 4 gr boka/boki Tiap 6 jam selama 24 jam.jam.

Nifedipin 3 x 10 mgNifedipin 3 x 10 mg Inj. Vit C 2 x 400 mgInj. Vit C 2 x 400 mg Flumucyl 3 x 600 mgFlumucyl 3 x 600 mg Ampicillin 4x1gr ivAmpicillin 4x1gr iv Restriksi cairan 2000 cc/24 jam, balans Restriksi cairan 2000 cc/24 jam, balans

seimbang / 6 jamseimbang / 6 jam Kanul O2 4-6 liter/menitKanul O2 4-6 liter/menit Bila terjadi perburukan terhadap ibu atau janin Bila terjadi perburukan terhadap ibu atau janin

terminasi terminasi kehamilan kehamilan

Pukul 07.00 WIBPukul 07.00 WIBTerpasang misoprostol pertama 100 mgTerpasang misoprostol pertama 100 mg

Pukul 10.00WIB:Pukul 10.00WIB: S : mulas (+), pasien ingin meneranS : mulas (+), pasien ingin meneranO : Ku/Kes : baik / cmO : Ku/Kes : baik / cm TD : 140/80 mmHg N : 90x/menitTD : 140/80 mmHg N : 90x/menit RR : 16x/ menit. S : afebrisRR : 16x/ menit. S : afebris St. Obs : His 4x/10’/40”, bjj (+) 144 dpm St. Obs : His 4x/10’/40”, bjj (+) 144 dpm

I : v/u tenangI : v/u tenangVT : pembukaan lengkap, ketuban (+), Kepala VT : pembukaan lengkap, ketuban (+), Kepala

HIII- HIII- H IV Uuk kidep.H IV Uuk kidep.

A : A : Ibu : G1P0A0 Hamil 32 minggu dengan PEB tekanan Ibu : G1P0A0 Hamil 32 minggu dengan PEB tekanan darah darah terkontrol + KPD 3 jam + PK II terkontrol + KPD 3 jam + PK II Janin : Janin Presentasi Kepala Tunggal Hidup, pretermJanin : Janin Presentasi Kepala Tunggal Hidup, preterm

Pukul 10.15 WIB:Pukul 10.15 WIB:

P : Pimpin meneranP : Pimpin meneran

- Lahir spontan bayi ♀, BB 1750 gr, PB 41 cm, AS: - Lahir spontan bayi ♀, BB 1750 gr, PB 41 cm, AS: 6/ 7, ketuban jernih, jumlah cukup.6/ 7, ketuban jernih, jumlah cukup.

- Dilakukan manajemen aktif kala III.- Dilakukan manajemen aktif kala III.

- Plasenta lahir spontan, lengkap.- Plasenta lahir spontan, lengkap.

- Perineum intak.- Perineum intak.

Observasi 2 jam PP :Observasi 2 jam PP :

TDTD FNFN RRRRKontraksiKontraksi

10.40 130/9010.40 130/90 9292 20 20 baik baik 11.20 130/9011.20 130/90 9292 20 20 baik baik 12.40 130/8012.40 130/80 8888 20 20 baik baik 13.20 130/80 13.20 130/80 80 20 baik80 20 baik

Tgl 2 Maret 2007Tgl 2 Maret 2007 S : pusing (-),mual (-), muntah (-),pandangan kabur (-), demam (-)S : pusing (-),mual (-), muntah (-),pandangan kabur (-), demam (-)

O: Ku/Kes : baik/cmO: Ku/Kes : baik/cm TD : 130/80 mmHg RR : 20x/menitTD : 130/80 mmHg RR : 20x/menit N : 80x/menit S : afebrisN : 80x/menit S : afebris St. generalis : edema pretibial (+), lain-lain dbnSt. generalis : edema pretibial (+), lain-lain dbn St. Obst : TFU setinggi pusat, kontraksi (+), St. Obst : TFU setinggi pusat, kontraksi (+),

I: v/u tenang , perdarahan aktif (-), lokia rubra I: v/u tenang , perdarahan aktif (-), lokia rubra (+),bau (-)(+),bau (-)A : NH1 P1 spontanA : NH1 P1 spontan PEB tekanan darah terkontrolPEB tekanan darah terkontrolP : - Mobilisasi aktif P : - Mobilisasi aktif - Motivasi ASI- Motivasi ASI - Th : - amoxycilin 3 x 500 mg- Th : - amoxycilin 3 x 500 mg - Inbion 1 x 1- Inbion 1 x 1 - As. Mefenamat 3 x 500 mg- As. Mefenamat 3 x 500 mg

- Nifedipin 2 x 10 mg- Nifedipin 2 x 10 mg

Tgl 3 Maret 2007Tgl 3 Maret 2007S : pusing (-),mual (-), muntah (-),pandangan kabur (-), S : pusing (-),mual (-), muntah (-),pandangan kabur (-), demam (-)demam (-)O: Ku/Kes : baik/cmO: Ku/Kes : baik/cm TD : 130/80 mmHg RR : 20x/menitTD : 130/80 mmHg RR : 20x/menit N : 80x/menit S : afebrisN : 80x/menit S : afebris St. generalis : edema pretibial (+) berkurang, lain-lain St. generalis : edema pretibial (+) berkurang, lain-lain dbndbn St. Obst : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi (+), St. Obst : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi (+),

I: v/u tenang , perdarahan aktif (-), lokia I: v/u tenang , perdarahan aktif (-), lokia rubra rubra (+),bau (-) (+),bau (-)A : NH2 P1 spontanA : NH2 P1 spontan PEB tekanan darah terkontrolPEB tekanan darah terkontrolP : - Mobilisasi aktif P : - Mobilisasi aktif - Motivasi ASI- Motivasi ASI

Th : - amoxycilin 3 x 500 mgTh : - amoxycilin 3 x 500 mg

- Inbion 1 x 1- Inbion 1 x 1

- As. Mefenamat 3 x 500 mg- As. Mefenamat 3 x 500 mg

- Nifedipin 2 x 10 mg- Nifedipin 2 x 10 mg

Tgl 5 Maret 2007Tgl 5 Maret 2007

S : pusing (-),mual (-), muntah (-),pandangan kabur (-), demam (-)S : pusing (-),mual (-), muntah (-),pandangan kabur (-), demam (-)O: Ku/Kes : baik/cmO: Ku/Kes : baik/cm TD : 130/80 mmHg RR : 20x/menitTD : 130/80 mmHg RR : 20x/menit N : 80x/menit S : afebrisN : 80x/menit S : afebris St, generalis : edema pretibial (-), lain-lain dbnSt, generalis : edema pretibial (-), lain-lain dbn St. Obst : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi (+), St. Obst : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi (+),

I: v/u tenang , perdarahan aktif (-), lokia sanguinolenta (+),bau (-)I: v/u tenang , perdarahan aktif (-), lokia sanguinolenta (+),bau (-)A : NH4P1 spontanA : NH4P1 spontan

PEB tekanan darah terkontrolPEB tekanan darah terkontrolP : - Mobilisasi aktif P : - Mobilisasi aktif - Motivasi ASI- Motivasi ASI - Th : - amoxycilin 3 x 500 mg- Th : - amoxycilin 3 x 500 mg - Inbion 1 x 1- Inbion 1 x 1 - As. Mefenamat 3 x 500 mg- As. Mefenamat 3 x 500 mg - Nifedipin 2 x 10 mg- Nifedipin 2 x 10 mg - Pasien boleh pulang- Pasien boleh pulang

ANALISA KASUSANALISA KASUS

Pada kasus ini ditegakkan diagnosis G1P0A0, hamil preterm dengan PEBPada kasus ini ditegakkan diagnosis G1P0A0, hamil preterm dengan PEBberdasarkan:berdasarkan:AnamnesaAnamnesa

Pasien datang dirujuk oleh bidan dengan tekanan darah tinggi yaitu Pasien datang dirujuk oleh bidan dengan tekanan darah tinggi yaitu 170/110 mmHg, kedua kaki bengkak, berat badan yang banyak 170/110 mmHg, kedua kaki bengkak, berat badan yang banyak meningkat dibandingkan dengan kehamilan normal yaitu >20 kg meningkat dibandingkan dengan kehamilan normal yaitu >20 kg selama kehamilan 27 minggu, dan juga pasien kadang mengalami selama kehamilan 27 minggu, dan juga pasien kadang mengalami sakit kepala. sakit kepala. Selain itu pasien juga mengatakan bahwa saat Selain itu pasien juga mengatakan bahwa saat kehamilan sebelumnya dan saat tidak hamil pun tekanan darah kehamilan sebelumnya dan saat tidak hamil pun tekanan darah pasien normal. pasien normal.

Hal ini sesuai dengan teori yaitu preeklampsi yang salah satunya Hal ini sesuai dengan teori yaitu preeklampsi yang salah satunya terdiri dari hipertensi, dikatakan hipertensi karena tekanan darah terdiri dari hipertensi, dikatakan hipertensi karena tekanan darah pasien ini pada sistole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 pasien ini pada sistole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg, bahkan pada pasien ini termasuk dalam preeklampsia berat mmHg, bahkan pada pasien ini termasuk dalam preeklampsia berat dikarenakan tekanan darah systole pada pasien ini > 160 mmHg dan dikarenakan tekanan darah systole pada pasien ini > 160 mmHg dan diastole > 110 mmHg. Hipertensi pada preeklampsia terjadi pada diastole > 110 mmHg. Hipertensi pada preeklampsia terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu. Pada pasien ini disebut PEB karena kehamilan lebih dari 20 minggu. Pada pasien ini disebut PEB karena hipertensinya terdapat selama pasien hamil, dan diperberat dengan hipertensinya terdapat selama pasien hamil, dan diperberat dengan adanya kehamilanadanya kehamilan

Kedua kaki bengkak menunjukkan adanya Kedua kaki bengkak menunjukkan adanya oedem dan peningkatan berat badan saat oedem dan peningkatan berat badan saat kehamilan yaitu > 20 kg (kehamilan normal rata-kehamilan yaitu > 20 kg (kehamilan normal rata-rata 12,5 kg) disamping karena kehamilannya rata 12,5 kg) disamping karena kehamilannya juga disebabkan karena retensi cairan di jaringan juga disebabkan karena retensi cairan di jaringan sehingga menambah berat badan ibu. Nyeri sehingga menambah berat badan ibu. Nyeri kepala yang dirasakan oleh pasien juga kepala yang dirasakan oleh pasien juga merupakan suatu gejala yang lazim ditemukan merupakan suatu gejala yang lazim ditemukan pada pasien – pasien PEB, sedangkan pada PER pada pasien – pasien PEB, sedangkan pada PER belum tentu terdapat keluhan nyeri kepala. belum tentu terdapat keluhan nyeri kepala. Nyeri Nyeri kepala ini terutama dirasakan di daerah frontal kepala ini terutama dirasakan di daerah frontal dan oksipital, yang tidak hilang dengan analgesik dan oksipital, yang tidak hilang dengan analgesik biasa.biasa.

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK Ditemukan tekanan darah: 170/110 Ditemukan tekanan darah: 170/110

mmHg, peningkatan berat badan berlebih mmHg, peningkatan berat badan berlebih (20 kg) selama kehamilan, dan adanya (20 kg) selama kehamilan, dan adanya edema pada kedua tangan dan tungkai. edema pada kedua tangan dan tungkai.

Hal ini sesuai dengan teori dimana pre-Hal ini sesuai dengan teori dimana pre-eklampsi berat tekanan darah sistolik ≥ eklampsi berat tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan didapatkan adanya 160 mmHg dan didapatkan adanya peningkatan berat badan yang berlebih, peningkatan berat badan yang berlebih, dan adanya oedema pada dan adanya oedema pada ekstrimitasnya. Dan pada pasien ini ekstrimitasnya. Dan pada pasien ini didapatkan tekanan darah diastoliknya didapatkan tekanan darah diastoliknya 110 mmHg,110 mmHg,

Pemeriksan penunjangPemeriksan penunjang

Dari pemeriksaan penunjang pada Dari pemeriksaan penunjang pada pemeriksaan laboratrium ditemukan pemeriksaan laboratrium ditemukan proteinuria yaitu +2. proteinuria yaitu +2. Hasil laboratorium Hasil laboratorium dari pasien ini juga sesuai dengan teori dari pasien ini juga sesuai dengan teori PEB, yaitu adanya proteinuriaPEB, yaitu adanya proteinuria kuantitatif kuantitatif (Esbach) (Esbach) 2 gr / 24 jam, atau dipstick 2 gr / 24 jam, atau dipstick +2 +2 dari adanya hipertensi, edema dan dari adanya hipertensi, edema dan proteinuria, pasien ini termasuk dalam pre-proteinuria, pasien ini termasuk dalam pre-eklampsi berat karena adanya gejala dari eklampsi berat karena adanya gejala dari pre-eklampsi berat yaitu tekanan sistol ≥ pre-eklampsi berat yaitu tekanan sistol ≥ 160 mm Hg, tekanan diastole ≥ 110 mm 160 mm Hg, tekanan diastole ≥ 110 mm Hg, dan proteinuria +2.Hg, dan proteinuria +2.

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN Pengobatan preeklampsi yang tepat pada pasien ini adalah Pengobatan preeklampsi yang tepat pada pasien ini adalah

pengakhiran kehamilan. Pada pasien ini diakhiri pengakhiran kehamilan. Pada pasien ini diakhiri kehamilannya secara partus pervaginam, dengan kehamilannya secara partus pervaginam, dengan kehamilan yang masih berumur 32 minggu, dengan TBJ kehamilan yang masih berumur 32 minggu, dengan TBJ yang tidak terlalu besar. Sehingga ibu tidak perlu terlalu yang tidak terlalu besar. Sehingga ibu tidak perlu terlalu meneran.dan juga dipertimbangkan pada pasien ini juga meneran.dan juga dipertimbangkan pada pasien ini juga terdapat KPD selama 3 jam. Diagnosa banding untuk terdapat KPD selama 3 jam. Diagnosa banding untuk preeklampsi adalah hipertensi kronis. Pada kasus ini tidak preeklampsi adalah hipertensi kronis. Pada kasus ini tidak dituliskan diagnosis banding karena gejala dan tanda dari dituliskan diagnosis banding karena gejala dan tanda dari preeklampsia sudah jelas sehingga diagnosis hipertensi preeklampsia sudah jelas sehingga diagnosis hipertensi kronis dapat disingkirkan. Karena pada pasien ini kronis dapat disingkirkan. Karena pada pasien ini ditemukan adanya edema dan proteinuria. Dan pada pasien ditemukan adanya edema dan proteinuria. Dan pada pasien ini sebelum hamil didapatkan tekanan darah yang normal ini sebelum hamil didapatkan tekanan darah yang normal dan setelah melahirkan tekanan darahnya normal kembali. dan setelah melahirkan tekanan darahnya normal kembali. Sehingga pada pasien ini ditegakkan diagnosa PEBSehingga pada pasien ini ditegakkan diagnosa PEB..

Penanganan yang dilakukan pada pasien Penanganan yang dilakukan pada pasien preeklamsia ditujukan untuk mengurangi gejala / preeklamsia ditujukan untuk mengurangi gejala / tanda preeklampsia-eklampsia dan melahirkan tanda preeklampsia-eklampsia dan melahirkan janin. Pada pasien ini diputuskan dilakukan janin. Pada pasien ini diputuskan dilakukan penanganan aktif dengan prioritas penanganan aktif dengan prioritas menyelamatkan ibu dengan indikasi adanya PEBmenyelamatkan ibu dengan indikasi adanya PEB, , walaupun hamil belum aterm, dan kemungkinan walaupun hamil belum aterm, dan kemungkinan janin untuk hidup juga kecil. Tetapi sebelumnya janin untuk hidup juga kecil. Tetapi sebelumnya dilakukan penatalaksanaan konservatif dengan dilakukan penatalaksanaan konservatif dengan dengan Dexamethason 2 x 6 mg im selama 48 dengan Dexamethason 2 x 6 mg im selama 48 jam diberikan untuk pematangan paru,mengingat jam diberikan untuk pematangan paru,mengingat janin masih berumur 32 minggu. janin masih berumur 32 minggu.

Selain terminasi kehamilan pada pasien juga Selain terminasi kehamilan pada pasien juga diberikan terapi:diberikan terapi:

MgSO4 2 gr i.v dilanjutkan 12 gr i.m boka boki MgSO4 2 gr i.v dilanjutkan 12 gr i.m boka boki ditunda s/d diuresis normal.ditunda s/d diuresis normal.

MgSO4 diberikan untuk meningkatkan ambang MgSO4 diberikan untuk meningkatkan ambang rangsang terhadap kejang, dimana his pada rangsang terhadap kejang, dimana his pada persalinan merupakan rangsangan yang kuat untuk persalinan merupakan rangsangan yang kuat untuk terjadinya kejang. Tetapi pada pasien ini ditunda terjadinya kejang. Tetapi pada pasien ini ditunda karena diuresisnya pada saat datang sedikit dan karena diuresisnya pada saat datang sedikit dan pada saat dipasang DC urin juga tidak keluar. pada saat dipasang DC urin juga tidak keluar. Sedangkan syarat pemberian MgSO4 adalah Sedangkan syarat pemberian MgSO4 adalah diuresis >100 ml dalam 4 jam sebelumnya, karena diuresis >100 ml dalam 4 jam sebelumnya, karena Mg diekskresikan melalui ginjal. Sehingga bila Mg diekskresikan melalui ginjal. Sehingga bila fungsi ginjal jelek maka Mg akan tertimbun dalam fungsi ginjal jelek maka Mg akan tertimbun dalam tubuh sehingga menjadi toksik.tubuh sehingga menjadi toksik.

Nifedipin 3x10 mg, sebagai anti hipertensi.Nifedipin 3x10 mg, sebagai anti hipertensi. Flumucyl 3 x 600 mg, sebagai antioksidan.Flumucyl 3 x 600 mg, sebagai antioksidan. Inj Vit C 2 x 400 mg, sebagai antioksidan.Inj Vit C 2 x 400 mg, sebagai antioksidan. Ampicillin 4x1gr iv diberikan karena Ampicillin 4x1gr iv diberikan karena

adanya KPD yang dialami pasien sebagai adanya KPD yang dialami pasien sebagai profilaksis agar tidak terjadi infeksi.profilaksis agar tidak terjadi infeksi.

Restriksi cairan 2000 cc/jam, agar tidak Restriksi cairan 2000 cc/jam, agar tidak terjadi oedema paruterjadi oedema paru

O2 4 – 6 liter / menit, agar suplai oksigen O2 4 – 6 liter / menit, agar suplai oksigen ke janin melalui plasenta tetap adekuat.ke janin melalui plasenta tetap adekuat.

Kesimpulan Kesimpulan Preeklampsia dan segala komplikasinya Preeklampsia dan segala komplikasinya

merupakan suatu keadaan yang memiliki angka merupakan suatu keadaan yang memiliki angka yang cukup tinggi dalam menyebabkan angka yang cukup tinggi dalam menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Deteksi morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Deteksi dini dan pencegahan dapat dilakukan dengan suatu dini dan pencegahan dapat dilakukan dengan suatu asuhan antenatal yang teratur dan asuhan antenatal yang teratur dan berkesinambungan. Bila kita sudah mengetahui berkesinambungan. Bila kita sudah mengetahui sebelum terjadi komplikasi yang berat, maka kita sebelum terjadi komplikasi yang berat, maka kita akan mendapat hasil yang memuaskan, baik ibu akan mendapat hasil yang memuaskan, baik ibu maupun janin. Diharapkan pelayanan kesehatan maupun janin. Diharapkan pelayanan kesehatan primer dapat mendeteksi adanya preeklampsia. primer dapat mendeteksi adanya preeklampsia. Jadi bila merujuk pasien ke tingkat pelayanan yang Jadi bila merujuk pasien ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi tidak dalam keadaan terlambat.lebih tinggi tidak dalam keadaan terlambat.

Komplikasi preeklampsia dapat mengenai Komplikasi preeklampsia dapat mengenai berbagai macam sistem tubuh. Bila telah berbagai macam sistem tubuh. Bila telah terjadi komplikasi maka pengawasan dan terjadi komplikasi maka pengawasan dan penanganan ketat harus dilakukan. Salah penanganan ketat harus dilakukan. Salah satu tindakan yang harus dilakukan pada satu tindakan yang harus dilakukan pada PEB dengan komplikasi adalah terminasi PEB dengan komplikasi adalah terminasi kehamilan, dimana sudah dilakukan secara kehamilan, dimana sudah dilakukan secara tepat pada pasien ini. Setelah itu tepat pada pasien ini. Setelah itu pengontrolan tekanan darah juga harus pengontrolan tekanan darah juga harus dilakukan secara ketat agar tidak terjadi dilakukan secara ketat agar tidak terjadi perburukan keadaan ibu. perburukan keadaan ibu.

Saran : Saran : ANC pada ibu hamil harus dilakukan ANC pada ibu hamil harus dilakukan

secara teratur sehingga adanya gejala secara teratur sehingga adanya gejala preeklampsi dapat terdeteksi secara dini preeklampsi dapat terdeteksi secara dini dengan demikian timbulnya gejala yang dengan demikian timbulnya gejala yang lebih berat (eklampsi) dapat dihindari.lebih berat (eklampsi) dapat dihindari.

Perbaikan intake ibu, tinggi protein, tinggi Perbaikan intake ibu, tinggi protein, tinggi kalori, balans cairan seimbang 2000 cc/24 kalori, balans cairan seimbang 2000 cc/24 jam.jam.

Klasifikasi kelainan HipertensiPada Kehamilan

Hipertensi Pada

kehamilan

PREEKLAMPSIASuperimpossed Preeklampsia

On chronic hipertension

Eklampsia

HipertensiKronis

RINGAN BERAT

Maladaptasi imunologiMaladaptasi imunologi

Angiotensin receptor activating autoantibodies (AT1-AAs) may underlie many Angiotensin receptor activating autoantibodies (AT1-AAs) may underlie many features of preeclampsia.features of preeclampsia. AT1-AAs from preeclamptic patients activate angiotensin AT1-AAs from preeclamptic patients activate angiotensin receptors (AT1R) on the surface of many cell types and may be responsible for many receptors (AT1R) on the surface of many cell types and may be responsible for many features of this serious pregnancy disorder. We have shown that antibody-induced features of this serious pregnancy disorder. We have shown that antibody-induced receptor activation results in the mobilization of intracellular calcium and the activation receptor activation results in the mobilization of intracellular calcium and the activation of many genes. We propose that AT1-AAs activate AT1 receptors by promoting receptor of many genes. We propose that AT1-AAs activate AT1 receptors by promoting receptor homodimerization. ROS, reactive oxygen species. SMC, smooth muscle cells; EC, homodimerization. ROS, reactive oxygen species. SMC, smooth muscle cells; EC, endothelial cells. endothelial cells.

Figure 1. Role of oxidative stress in the mediation of endothelial cell dysfunction in preeclampsia. Figure 1. Role of oxidative stress in the mediation of endothelial cell dysfunction in preeclampsia. Oxidised low-density lipoprotein (oxLDL), angiotensin II (ANG II) and tumour necrosis factor a (TNF-a) bind to Oxidised low-density lipoprotein (oxLDL), angiotensin II (ANG II) and tumour necrosis factor a (TNF-a) bind to lectin-like oxidised LDL receptor (LOX-1), ANG II type I receptor (AT1R) and TNF-a receptor (TNFR), lectin-like oxidised LDL receptor (LOX-1), ANG II type I receptor (AT1R) and TNF-a receptor (TNFR), respectively, and generate superoxide anions (O2.–) through NAD(P)H oxidase. Superoxide anions scavenge respectively, and generate superoxide anions (O2.–) through NAD(P)H oxidase. Superoxide anions scavenge nitric oxide (NO) produced by endothelial nitric oxide synthase (eNOS) to generate peroxynitrite (ONOO–). nitric oxide (NO) produced by endothelial nitric oxide synthase (eNOS) to generate peroxynitrite (ONOO–). Peroxynitrite increases inducible NOS (iNOS) and intercellular cell adhesion molecule 1 (ICAM-1) expression, a Peroxynitrite increases inducible NOS (iNOS) and intercellular cell adhesion molecule 1 (ICAM-1) expression, a marker of endothelial dysfunction, by activation of nuclear factor kB (NF-kB) and decreases prostacyclin (PGI2) marker of endothelial dysfunction, by activation of nuclear factor kB (NF-kB) and decreases prostacyclin (PGI2) synthase, which ultimately results in synthase, which ultimately results in inflammation and vasoconstrictioninflammation and vasoconstriction. Peroxynitrite also activates matrix . Peroxynitrite also activates matrix metalloproteinase 2 (MMP-2), which subsequently cleaves ‘big endothelin-1’ (Big ET-1) to yield a more potent metalloproteinase 2 (MMP-2), which subsequently cleaves ‘big endothelin-1’ (Big ET-1) to yield a more potent vasoconstrictor ET-1[1–32]. vasoconstrictor ET-1[1–32].