pengujian komponen fitokimia rhizopora apiculata

Click here to load reader

Upload: ismail-maqbul

Post on 21-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

praktikum kimia bahan hayati laut

TRANSCRIPT

Ismail MaqbulIsmail MaqbulPraktikum Bahan Hayati lautPENGUJIAN KOMPONEN FITOKIMIA Rhizopora apiculataPHYTOCHEMICAL COMPONENT TEST OF Rhizopora apiculataIsmail MaqbulUniversitas PadjadjaranProgram Studi Ilmu KelautanEmail : [email protected]

Abstrak

Pemanfaatan bahan hayati yang telah diketahui mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder adalah tumbuhan mangrove. Indonesia merupakan salah satu Negara di kawasan tropis yang memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia. mangrove adalah ekosistem yang tumbuh di suatau daerah yang masih dipengaruhi pasang surut. Rhizophoraceae adalah salah satu tumbuhan pantai, Genus yang popoler adalah Rhizophora yang mengandung senyawa metabolit sekunder diantaranya alkaloid, terpenoid, flavonoid, steroid. Metabolit sekunder merupakan senyawa non nutrisi yang dihasilkan oleh suatu jenis organisme yang dapat memberikan dampak pada pertumbuhan, kesehatan maupun perilaku organisme lain. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui kandungan metabolit sekunder secara kualitatif dari species mangrove Rhizophora apicualata. Metode yang digunakan dalam praktikum ini merupakan metode eksplorasi di labolatorium. Hasil pengujian komponen fitokimia senyawa metabolit sekunder dari sampel Rhizophora apiculata mengandung senyawa alkaloid, steroid/triterpenoid, flavonoid, tanin serta saponin.

Kata kunci : Rhizophora apicualata, uji fitokimia, metabolit sekunder

Abstract

Utilization of biological materials that have been known to contain a variety of secondary metabolites are mangroves. Indonesia is one country in the tropical region has the largest mangrove ecosystem in the world. Mangrove is ecosystem that growing in an area that is still influenced by the tides. Rhizophoraceae is one of the coastal vegetation, the popular ones are Rhizophora that contain secondary metabolites include alkaloids, terpenoids, flavonoids, steroids. Secondary metabolites are non-nutrition compounds produced by a type of organism that may have an impact on the growth, health and behavior of other organisms. The aims of this lab is to determine the qualitative content of secondary metabolites from Rhizophora apicualata. The method used in this lab is an exploration. The results of phytochemical components of the secondary metabolites of Rhizophora apiculata containing alkaloids, steroids/ triterpenoids, flavonoids, tannins and saponins.

Keywords : Rhizophora apicualata, phytochemical test, secondary metebolite

Praktikum Bahan Hayati laut

2

1

Pendahuluan

Pemanfaatan bahan hayati yang telah diketahui mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder disamping sebagai penghasil kayu untuk bahan bangunan, dan juga banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah tumbuhan mangrove. Tumbuhan ini mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, steroid, fenol hidrokuinon dan tannin yang aktif sebagai bahan antimikroba (Mulyani, Y dkk, 2013).Indonesia merupakan salah satu Negara di kawasan tropis yang memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia. Secara umum hutan mangrove adalah ekosistem yang tumbuh di suatau daerah yang masih dipengaruhi pasang surut (pantai, laguna, muara sungai), memiliki toleransi terhadap kadar garam (salinitas) air laut. Salah satu jenis tumbuhan yang hidup di hutan mangrove adalah Rhizophoraceae.Rhizophoraceae adalah salah satu tumbuhan pantai, terdiri atas 20 genus dan 110 spesies. Genus yang popoler dari jenis ini adalah Rhizophora. Menurut Hogarth (1999) dalam Mulyani, Y dkk (2013) Rhizophora mengandung senyawa metabolit sekunder diantaranya alkaloid, terpenoid, flavonoid, steroid dan lain-lain. Sedangkan menurut Bachtiar (2010) dalam Mulyani, Y dkk, (2013) menyatakan bahwa hasil identifikasi senyawa metabolit sekunder dari tumbuhan mangrove jenis Rhizophora dan Avicennia yang ada di Kabupaten Ciamis mengandung senyawa flavonoid dan saponin.Metabolit sekunder merupakan senyawa non nutrisi yang dihasilkan oleh suatu jenis organisme yang dpaat memberikan dampak pada pertumbuhan, kesehatan maupun perilaku organisme lain. Disamping itu metabolite sekunder memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena dapat berfungsi untuk meningkatkan kemampuan organisme bersaing dalam habitat dan melindungi diri.Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui kandungan metabolit sekunder secara kualitatif dari species mangrove Rhizophora apicualata.MetodeAlat dan BahanAlat yang digunakan dalam praktikkum ini adalah tabung reaksi, neraca analitis, Bunsen, gelas ukur, penjepit, saringan, pipet tetes, dan kaca arloji.Bahan yang digunakan adalah pereaksi meyer (KI + HgCl2), pereaksi Lieberman Burchard (H2SO4), ammonia 10%, HCl 1N, CHCl3, HCL 2%, FeCl3 serta daun Rhizophora apiculata.ProsedurUji AlkaloidMenimbang sampel sebanyak 1 gram ekstrak, kemudian dilarutkan dalam kloroform. Ditambahkan beberapa tetes amoniak (NH4OH). Larutan ekstrak disaring dalam tabung reaksi, ekstrak kloroform dalam tabung reaksi dikocok dengan 10 tetes H2SO4 2M.Lapisan asam dipisahkan dalam tabung reaksi lain. Ditambahkan 2 tetes pereaksi meyer, hasil positif jika ada endapan putih.Uji FlavonoidSampel sebanyak 1gr segar dirajang halus dan didihkan dengan 25 ml methanol selama kurang lebih 5 menit.Disaring dalam keadaan panas. Dibagi menjadi 3 tabung. Tabung 1, 0.1 gram bubuk Mg dimasukkan, ditambah 2 tetes HCl pekat dan amil alkohol. Tabung 2, ditambahkan H2SO4 2N sebanyak 2 tetes. Tabung 3, ditambahkan NaOH 10% sebanyak 2 tetes. Perubahan warna merah, kuning, coklat ditandakan adanya senyawa flavonoid.Uji Senyawa Fenol HidroquinonSebanyak 1 gram sampel dicampurkan kedalam 20 ml etanol 70% dikocok dan diambil 1 ml. Ditambahkan pereaksi FeCl3 5%. Adanya kandungan senyawa fenolik ditandai dengan terbentuknya warna biru-ungu.Uji triterpenoid dan SteroidLapisan kloroform dari uji alkaloid diambil sedikit kemudian dimasukan kedalam plat tetes dan biarkan sampai kering. Tambahakan satu tetes asam asetat anhidrida dan satu tetes asam sulfat pekat (Pereaksi Liebermann burchard). Terebentuknya warna merah menandakan positif untuk senyawa triterpenoid dan terbentuknya warna biru atau ungu positif untuk senyawa steroid.Uji Saponin1Sebanyak 1 gram sampel dimasukan kedalam Erlenmeyer, tambahkan 10 ml air panas. Didihkan selama 5 menit, kemudian saring dalam keadaan panas. Kemudian kocok kuat secara vertical selama 10 detik. Adanya saponin ditandai dengan terbentuknya busa yang stabil tidak kurang dari 10 menit setinggi 1-10 cm dan tidak hilang pada penambahan satu tetes HCL 2N.Uji TaninSebanyak 1 gram sampel ditambahkan air, didihkan selama beberapa menit dan saring. Ambil 2 ml hasil penyaringan (filtrat) dan tambahakan 1-2 tetes pereaksi FeCl3 5%. Terjadi warna biru tua atau hijau kehitaman menunjukan adanya tanin.

Hasil dan PembahasanSampel uji terlebih dahulu dihaluskan yang kemudian dilakukan uji alkaloid, uji flavonoid, uji triterpenoid dan steroid, uji fenol dan uji saponin. Hasil uji terlihat pada tabel 1.Pada uji alkaloid dengan menggunakan pereaksi Meyer diperoleh hasil positif ditandai dengan terbentuknya endapan putih. Diperkirakan endapan tersebut merupakan kompleks kalium-alkaloid (Marliana, S. D dkk, 2005). Pada pembuatan pereaksi Mayer, larutan merkurium(II) klorida ditambah kalium iodide akan beraksi membentuk endapan merah merkurium(II) iodide. Jika kalium iodide yang ditambahkan berlebih maka akan terbentuk kalium tetraiodomerkurat(II) (Svehla, 1990 dalam Mulyani, Y dkk, 2013). Alkaloid mengandung atom nitrogen yang mempunyai pasangan electron bebas sehingga dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen koordinat dengan ion logam (McMurrym 2004 Mulyani, Y dkk, 2013). Pada uji alkaloid dengan pereaksi meyer, diperkirakan nitrogen pada alkaloid akan bereaksi dengan ion loham K+ dari kalium kalium tetraiodomerkurat(II) membentuk kompleks kalium-alkoloid yang mengendap (Mulyani, Y dkk, 2013).Pada uji triterpenoid dan steroid terbentuk bercak cokelat. Hasil positif triterpenoid ditunjukan dengan terbentuknya warna merah, sedangkan warna biru atau ungu menunjukan hasil positif untuk senyawa steroid. Jika dilihat dari hasil yang diperoleh maka Rhizophora apiculata mengandung metabolite sekunder triterpenoid maupun. Hal ini berlaanan dengan hasil hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyani, Y dkk, (2013) mengenai Peran Senyawa Metabolit Sekunder Tumbuhan Mangrove Terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) menunjukan bahwa Rhizophora diperoleh hasil negative. Pengujian steroid/triterpenoid dilakukan dengan uji Lieberman-burchard. Reaksi dimulai dengan melarutkan ekstrak dnegan n-heksan. N-heksan dijadikan pelarut karena triterpenoid merupakan senyawa yangg larut dalam n-heksan. Reaksi ini didasarkan pada kemampuan senyawa untuk membentuk warna dengan H2SO4 pekat dalam pelarut asam asetat anhidrat (Sangi dkk., 2008)Pada uji flavonoid terbentuk warna kuning pada ekstrak daun mangrove Rhizophora apiculata menunjukan bahwa mengandung flavonoid. Diperkirakan karena terbentuknya garam flavilium (Achmad, 1986 dalam Mulyani, Y dkk, 2013). Flavonoid umumnya lebih mudah larut dalam air atau pelarut polar dikarenakan memiliki ikatan dengan gugus gula (Markham, 1988). Flavonoid terutama berupa senyawa yang larut dalam air dan senyawa aktifnya dapat diektraksi dengan etanol 70% (Harbone 1987).Pada uji senyawa fenol, diperoleh hasil negative. Timbulnya busa pada uji saponin menunjukan adanya glikosida yang mempunyai kemampuan membentuk buih dalam air yang terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa lainnya (Rusdi, 1990 dalam Marliana, S. D dkk, 2005).Pada uji tanin diperoleh hasil positif, adanya tanin akan mengendapkan protein pada gelatin (Marliana, S. D dkk, 2005). Tanin bereaksi dengan gelatin membentuk kopolimer mantap yang tidak larut dalam air (Harbobe, 1996 dalam Marliana, S. D dkk, 2005).

Kesimpulan dan SaranKesimpulanHasil pengujian komponen fitokimia senyawa metabolit sekunder dari sampel Rhizophora apiculata mengandung senyawa alkaloid, steroid/triterpenoid, flavonoid, tanin serta saponin.SaranSebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk penegasan kandungan senyawa metabolit sekunder dalam sampel Rhizophora apiculata.

Daftar Pustaka

Marliana, dkk. 2005. Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Biofarmasi 3 (1): 26-31.Mulyani, dkk. 2013. Peran Senyawa Metabolit Sekunder Tumbuhan Mangrove Terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Jurnal AkuatikaVol.IV No. 1.2

6

7