pengamatan serta pengukuran pertumbuhan bakteri bacillus sp dan kinetika biodegradasi bakteri tanah
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Pengamatan Serta Pengukuran Pertumbuhan Bakteri Bacillus Sp Dan Kinetika Biodegradasi Bakteri Tanah
1/6
PENGAMATAN SERTA PENGUKURAN PERTUMBUHAN
BAKTERIBACILLUS SP DAN KINETIKA BIODEGRADASI
BAKTERI TANAH
Choliq Komarudin Kohar1, Diah Prabhandhari2, Fasih Huda Wira Tama3,
Helena Novitasari Lasol4
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jln. Kamper Kampus IPB,
Dramaga, Bogor, 16680
Email: [email protected], [email protected], [email protected],
Abstrak: Bakteri merupakan organisme uniseluler dan prokariot serta tidak memiliki klorofil dan
berukuran mikroskopis. Bakteri melalukan reproduksi secara vegetatif dengan cara membelah diri.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah suhu, pH, sumber nutrisi, zat kimia dan
sisa metabolisme, serta konsentrasi garam. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati dan
mengukur pertumbuhan bakteri Bacillus sp. Bakteri ini berperan penting sebagai pendegreadibahan pencemar dalam proses bioremediasi. Pengukuran pertumbuhan bakteri Bacillus sp ini
menggunakan alat turbidimeter, labu Erlenmeyer, dan rotary shaker. Pengamatan berlangsung
selama 2,5 jam dengan pengukuran turbiditas per 30 menit sekali. Data waktu dan turbiditas yang
didapat, diplotkan ke kurva pertumbuhan bakteri sehingga diperoleh persamaan laju
pertumbuhan bakteri tersebut, yaitu y=1,576x + 340,1. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa
semakin lama bakteri dikocok, maka semakin meningkat laju pertumbuhan bakteri Bacillus sp.
Kata Kunci: Bacillus sp, Bioremediasi, Turbiditas
PENDAHULUANBakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih besar
dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri juga merupakan organisme
uniseluler dan prokariot serta tidak memiliki klorofil dan berukuran mikroskopis.
Pada umumnya bakteri melakukan reproduksi atau berkembang biak secara
aseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri
adalah pembelahan biner. Kemampuan menggandakan diri ini merupakan
pembelahan melintang dimana pembelahan menghasilkan dua sel yang identik.
Bakteri dapat hidup di daratan ataupun lautan yang memiliki suhu optimum.
Lebih banyak bakteri hidup pada tempat yang lembab.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi
pertumbuhan optimum antara lain disebabkan oleh suhu, pH, sumber nutrisi, zat
kimia, zat-zat sisa metabolisme, dan konsentrasi garam. Fase pertumbuhan bakteri
mencakup beberapa tingkatan seperti, fase lambat, eksponensial, tetap dan
kematian. Fase ini dialami oleh bakteri dari kondisi berkembang hingga mati.Penyebab kematian bakteri di dalam kandungan tanah disebabkan oleh kandungan
nutrien yang menurun dan zat kimia yang merusak jaringan bakteri tersebut.
Praktikum kali ini mengenai pertumbuhan bakteri. Bakteri yang diamati
pertumbuhannya yakni bakteri Bacillus sp.Bacillus sp merupakan suatu
kelompok bakteri gram positif yang sering digunakan sebagai pengendali hayati.
Anggota genus ini memiliki kelebihan karena bakteri membentuk spora yang
mudah disimpan dan memiliki daya tahan hidup lama dan mudah diinokulasi ke
dalam tanah (Notodarmojo, 2005)
Biodegradasi bakteri merupakan metode perhitungan dalam memprediksi
konsentrasi dari bahan kimia yang tersisa pada waktu yang diberikan selama
proses bioremidiasi berlangsung. Biodegradasi dapat terjadi ketika bahan organik
-
7/31/2019 Pengamatan Serta Pengukuran Pertumbuhan Bakteri Bacillus Sp Dan Kinetika Biodegradasi Bakteri Tanah
2/6
yang dirobohkan oleh enzim dihasilkan oleh organisme hidup. Sistem ini sering
digunakan dalam kaitannya dengan pengelolaan sampah dan lingkungan proses
pengobatan atau bioremediation.
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengamati pertumbuhan bakteri
Bacillus sp. Bakteri ini berperan sebagai pendegradasi bahan pencemar dalamproses biodegradasi.
METODE PRAKTIKUMBahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi konsorsiumBacillus sp
dan alkohol 96%. Alat-alat yang digunakan meliputi turbidimeter, labu
Erlenmeyer, dan rotary shaker.Penentuan kinetika biodegredasi untuk pembuatan kurva tumbuh bakteri
diawali dengan memasukkan konsorsium bakteri sebanyak 50 ml ke dalam
erlenmeyer dan ditutup rapat dengan plastik dan kertas alumunium foil. Kemudian
meletakkannya di atas rotary shakerselama 2,5 jam dengan kecepatan 150 rpm.
Melakukan sampling per 30 menit sekali. Pengambilan data sampling dilakukandengan menggunakan turbidimeter. Sebelum membuka tutup erlenmeyer untuk
melakukan sampling, erlenmeyer disemprot terlebih dahulu dengan alkohol 96%.
Kemudian konsorsium bakteri dimasukkan ke dalam botol khusus yang digunakan
untuk turbidimeter hingga batas yang telah ditentukan. Setelah itu, memasukkan
botol khusus yang telah berisi konsorsium bakteri ke dalam turbidimeter agar
diperoleh data turbiditas yang dilakukan sebanyak 3 kali per 30 menit. Pembuatan
kurva tumbuh bakteri dilakukan dengan memplotkan data waktu dan turbiditas ke
dalam kurva sehingga diperoleh suatu persamaan yang dapat menentukan laju
pertumbuhan spesifik bakteri dengan rumus:
Y = mx + c,m =
1
=
.1
+
1
Keterangan :
= laju pertumbuhan spesifik
S = konsentrasi substrats
= laju pertumbuhan spesifik maksimum
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil PengamatanTabel 1. Kadar Turbiditas BakteriBacillus sp per 30 menit
t (menit) Turbiditas (NTU)
30 402
60 434
90 475
120 505
150 604
-
7/31/2019 Pengamatan Serta Pengukuran Pertumbuhan Bakteri Bacillus Sp Dan Kinetika Biodegradasi Bakteri Tanah
3/6
t (menit)
Turbiditas
(NTU)
Gambar 1. Kurva Laju Pertumbuhan BakteriBacillus sp
Dari kurva didapatkan persamaan y = mx+c yaitu y =1,576x+340,1.
b. PembahasanPembuatan kurva tumbuh bakteri pada praktikum ini menggunakan sampel
bakteri Bacillus sp yang diukur turbiditasnya per 30 menit sekali menggunakan
turbidimeter selama 2,5 jam. Turbiditas merupakan suatu ukuran yang
menyatakan sampai seberapa jauh cahaya mampu menembus air, cahaya yang
akan menembus air itu mengalami pemantulan oleh bahan-bahan tersuspensi dan
bahan koloidal. Satuan yang dipakai dalam turbidimeter adalah NTU
(Nephelometrik Turbidity Units).
Tabel di atas menunjukkan bahwa semakin lama waktunya, maka semakin
tinggi tingkat turbiditas dari bakteri tersebut. Hal ini disebabkan oleh meningkat-
nya kadar oksigen yang terbentuk dari lamanya kocokan sehingga bakteri aerob
tersebut dapat berkembang.
Dari kurva didapatkan persamaan kurva yang linier y = mx+c yaitu y
=1,576x+340,1. Karena m merupakan nilai maka nilai (laju pertumbuhan
spesifik) didapat sebesar 1,576 . Sedangkan konsentrasi substrat yang digunakan
sebesar 15 % atau 0,15. Sesuai persamaan maka nilai y (koefisien produksi
sintesis sel) setengah dari nilai yaitu sebesar 0,63. Untuk nilai q (laju utilitas
substrat spesifik) yang merupakan pembagian dari nilai dan nilai y yaitu
sebesar 2,5.
-
7/31/2019 Pengamatan Serta Pengukuran Pertumbuhan Bakteri Bacillus Sp Dan Kinetika Biodegradasi Bakteri Tanah
4/6
Mekanisme pertumbuhan mikroorganisme berdasarkan sistem batch
terdiri dari fase lag, fase eksponensial dan fase stasioner. Fase lag menunjukkan
periode penyesuaian (periode antiklimaks) mikroorganisme terhadap lingkungan
dan substrat baru. Pada tahap ini pertambahan biomass sangat sedikit, tetapi
aktivitas metabolisme cukup tinggi, untuk membuat enzim dari sintesis substratdan digunakan oleh sel mikroba sebelum pembelahan. Periode lag atau
aklimatisasi ini dapat terjadi dalam waktu panjang tergantung pada kemampuan
mikroorganisme menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Setelah
menyesuaikan diri , tahap pertumbuhan berikutnya adalah tahap pertumbuhan
eksponensial yang merupakan tahap bakteri dengan aktif membela diri. Tahap ini
berlanjut sampai substrat dan nutrien yang ada tidak mampu menunjang
pertumbuhan dengan laju eksponensial. Dengan berkurang atau habisnya substrat
dan nutrien, maka pertumbuhan menurun demikian pula dengan jumlah sel.
Selain akibat habis atau berkurangnnya substrat, pertumbuhan biomass dan juga
jumlah biomass yang aktif dapat berkurang karena kehabisan akseptor elektron,
adanya sifat racun dari produk akhir degredasi atau produk akhir metabolis yangdapat bersifat asam.(Notodarmojo, Suprihanto, 2005)
Mekanisme proses bioremediasi oleh mikroorganisme yaitu
mikroorganisme menghasilkan katalis alam (enzim) untuk menurunkan senyawa
organik dan membentuk CO2, methane (CH4), air dan garam mineral. Proses
degradasi seperti itu dinamakan mineralisasi. Namun prores mineralisasi sebagian
besar tidak selalu sepenuhnya melakukan proses secara legkap, seperti di dalam
setiap proses degradasi yang sebagian substrat karbon digunakan untuk
membangun baru biomassa. Ada kalanya enzim katabolik yang turut serta pada
proses degradasi dapat mentransformasi kontaminan sehingga melakukan proses
metabolisme dalam mengakumulasi situasi kekurangan akseptor elektron. Prosesini yang dinamakn transformasi. Metabolit terkadang bersifat mineral. Ini
memungkinkan diperlukannya partisipasi dari organisme dan adanya kondisi
redoks. Substansi yang persisten akan dipersatukan ke dalam substansi matriks
humic yang umumnya sebagian besar berupa reaksi enzim radikal. Proses ini
dinamakan humifikasi.( Kurniawan,Allen, 2012)
Degradasi adalah perubahan yang mengarah kepada kerusakan di muka
bumi dan juga berarti penurunan kualitas maupun perusakan lahan. Degradasi
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pencemaran
lingkungan. Pencemaran limbah yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. Oleh
karena itu, menyeimbangkan tatanan ekosistem kehidupan diperlukan sistempengolahan limbah yang mudah diterapkan dan murah. Menurut Bachri (2007),
ada beberapa cara dalam pengolahan limbah yang murah dan mudah diterapkan
yaitu salah satunya dengan cara bioremediasi. Bioremediasi berasal dari dua kata
yaitu bio dan remediasi yang dapat diartikan sebagai proses dalam menyelesaikan
masalah. Bioremediasi merupakan pengembangan dari bidang bioteknologi
lingkungan dengan memanfaatkan proses biologi dalam mengendalikan pence-
maran. Menurut Sunarko (2001), bioremediasi mempunyai potensi untuk menjadi
salah satu teknologi lingkungan yang bersih, alami dan paling murah untuk
mengantisipasi masalah-masalah lingkungan. Sehingga dapat disimpulkan,
bioremediasi adalah salah satu teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan
-
7/31/2019 Pengamatan Serta Pengukuran Pertumbuhan Bakteri Bacillus Sp Dan Kinetika Biodegradasi Bakteri Tanah
5/6
-
7/31/2019 Pengamatan Serta Pengukuran Pertumbuhan Bakteri Bacillus Sp Dan Kinetika Biodegradasi Bakteri Tanah
6/6
LAMPIRAN
Konsorsium bakteri bacillus sp Ditutup rapat dengan plastik dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer alumunium foil serta diletkkan di
Sebanyak 50 ml atas rotary shaker
Setiap 30 menit selama 2,5 jam Memasukan bakteri ke
konsorsium bakteri dimasukan ke dalam tabung 10 ml dandalam tabung khusus untuk dimasukkan ke dalam
dimasukkan ke dalam turbidimeter. turbidimeter. Dilakukan
30 menit sekali dengan
3 kali pembacaan