uji aktivitas antibakteri ekstrak herba · pdf fileiii skripsi uji aktivitas antibakteri...

122
i UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN Escherichia coli SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : Maria Endah Hapsari NIM : 101434008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vannhi

Post on 04-Mar-2018

287 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

i

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA

MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN

BAKTERI Bacillus cereus DAN Escherichia coli

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Maria Endah Hapsari

NIM : 101434008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

ii

SKRIPSI

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA

MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN

BAKTERI Bacillus cereus DAN Escherichia coli

Oleh:

Maria Endah Hapsari

NIM : 101434008

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

Ika Yuli Listyarini, M.Pd.

Tanggal 6 April 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

iii

SKRIPSI

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA

MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN

BAKTERI Bacillus cereus DAN Escherichia coli

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Maria Endah Hapsari

NIM : 101434008

Telah dipertahankan di depan panitia penguji

Pada tanggal 16 April 2015

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Penitia Penguji

Nama lengkap Tanda tangan

Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd ......................

Sekretaris : Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc ......................

Anggota : Ika Yuli Listyarini, M.Pd ......................

Anggota : Retno Herrani Setyati Catarina, S.Si, M.Biotech ......................

Anggota : Luisa Diana Handoyo, M.Si ......................

Yogyakarta, 16 April 2015

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Rohandi, Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 April 2015

Penulis,

Maria Endah Hapsari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta:

Nama : Maria Endah Hapsari

Nomor mahasiswa : 101434008

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

UJI AKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN

(Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Bacillus cereus dan Escherichia coli

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan

kepada perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah di internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di : Yogyakarta

Pada tanggal : 16 April 2015

Yang menyatakan,

Maria Endah Hapsari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

vi

PERSEMBAHAN

Karyaku ini kupersembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus

Bapak Markus Waljiman

Ibu Yuliana Sri Astuti

Mbak Yustina Eksi Hastarini

Adik Titus Setyo Pinurbo

Adik Rossa Septiti Caturasri

Mas Devi

Aku

dan sahabat-sahabatku tercinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

vii

MOTTO

Jika tidak ada hal yang diperjuangkan, maka tidak akan ada hal yang dicapai.

(Game Tebak Gambar)

Everybody's searching for a hero People need someone to look up to

I never found anyone who fulfilled my needs A lonely place to be

And so I learned to depend on me.

(The Greatest Love - Whitney Houston)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengkaruniakan berkat

dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Uji

Aktifitas Antibakteri Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus niruri) terhadap

Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus dan Escherichia coli. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Program Studi

Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan

dan dukungan yang sangat membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan ucapan terima

kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi yang turut memberikan semangat dan dukungan kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing, mendorong dan memberikan

masukan-masukan yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

ix

5. Segenap Dosen dan staf karyawan program studi Pendidikan Biologi

Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung, memotivasi dan

memberikan bantuan kepada penulis.

6. Bapak, ibu, kakak dan adik-adik yang selalu menjadi motivasi penulis untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Mas Devi, dan sahabat-sahabatku: Ivana, Bona, Vika, Nesya, Hadi Sutejo,

Kirun, Dhita, yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian tugas

akhir ini.

8. Teman peneliti, mbak Ulli; teman-teman prodi pendidikan biologi angkatan

2010, saudara-saudari Keluarga Mahasiswa/i dan Pelajar Katolik Sumbagsel

(KMPKS) dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang sifatnya

membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

x

ABSTRAK

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN

(Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Bacillus cereus DAN Escherichia coli

Maria Endah Hapsari

Universitas Sanata Dharma

2015

Penyakit infeksi merupakan penyakit dengan jumlah kejadian tinggi di

negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Pengobatan untuk infeksi bakteri

dengan senyawa kimia seringkali menimbulkan resistensi. Maka perlu dilakukan

eksplorasi senyawa alam yang memiliki aktivitas antibakteri, salah satunya yaitu

tanaman meniran (Phyllanthus niruri).

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium

menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan variasi sampel

dan variasi konsentrasi ekstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh ekstrak meniran (Phyllanthus niruri) terhadap pertumbuhan bakteri E.

coli dan B. cereus secara in vitro, mengetahui perbedaan pengaruh ekstrak rebus

dan tumbuk terhadap bakteri uji dan mengetahui nilai Kadar Hambat Minimum

(KBM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Pengujian aktivitas antibakteri

menggunakan metode difusi cara Kirby Bauer dan metode dilusi padat untuk

mencari nilai Kadar Hambat Minimum.

Hasil analisis anova dua arah menunjukkan adanya perbedaan bermakna

antara ekstrak rebus dan ekstrak tumbuk terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus

cereus dan Escherichia coli. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ekstrak

tanaman meniran baik yang ditumbuk maupun yang direbus memiliki aktivitas

antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus cereus dan Escherichia coli.

Ekstrak tumbuk memiliki daya antibakteri yang lebih kuat dibanding ekstrak

rebus. Nilai KHM dan KBM ekstrak rebus untuk bakteri Bacillus cereus adalah

38% dan untuk bakteri Escherichia coli adalah 39%, sedangkan nilai KHM dan

KBM ekstrak tumbuk untuk bakteri Bacillus cereus adalah 37% dan untuk bakteri

Escherichia coli adalah 38%.

Kata kunci: meniran, Bacillus cereus, Escherichia coli, antibakteri, KHM, KBM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

xi

ABSTRACT

THE TEST OF MENIRAN (Phyllanthus niruri) HERB EXTRACT

ANTIBACTERIAL ACTIVITY TOWARD THE GROWTH OF

Bacillus cereus AND Escherichia coli

Maria Endah Hapsari

Sanata Dharma University

2015

The number of infection disease in developed countries is high, including

Indonesia. A remedy for bacterial infection with chemical compound often causes

resistance. Therefore natural compound exploration wich has antibacterial activity

is needed. One of them is meniran (Phyllanthus niruri).

This study is a laboratory experimental research uses Completely

Randomized Desaign (CRD) method with sample variation treatment and

concentration variation. The first aim of this study is to understand the effect of

meniran herb extract toward the growth of Bacillus cereus and Escherichia coli

through in-vitro. Second this study is aim to understand the difference between

two types of extract towards Bacillus cereus and Escherichia coli. The next aim is

to know Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal

Concentration (MBC). The test of antibacteria activity uses Kirby Bauer difusion

method, and solid difusion method to find out the value of MIC.

The result of Two Way Anova analisis showed that there were significant

difference between the treatment of boiled and pounded extract toward the growth

of Bacillus cereus and Escherichia coli. In conclusion both of boiled and pounded

meniran extract has antibacterial activity towards the growth of Bacillus cereus

and Escherichia coli. Pounded extract has stronger antibacterial activity power

than boiled extract. The Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum

Bactericidal Concentration (MBC) of boiled extract for Bacillus cereus is 38%

and for Escherichia coli is 39%. On the other hand the MIC and MBC of boiled

extract for Bacillus cereus is 37% and 38% for Escherichia coli.

Keywords: meniran herb, Bacillus cereus, Escherichia coli, antibacteria, MIC,

MBC

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

ABSTRAK .............................................................................................................. x

ABSTRACT .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5

C. Batasan Masalah .............................................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 6

F. Hipotesis ........................................................................................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

xiii

BAB II. DASAR TEORI ....................................................................................... 8

A. Antibakteri ....................................................................................................... 8

B. Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri) ......................................................... 11

1. Klasifikasi Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri) ................................... 11

2. Nama Lain Meniran .................................................................................... 12

3. Morfologi Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri) .................................... 12

4. Habitat Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri) ......................................... 12

5. Manfaat Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri) ....................................... 13

6. Kandungan Metabolit Skunder yang Terkandung dalam Tanaman Meniran

(Phyllanthus niruri) ........................................................................................ 14

C. Deskripsi Bakteri ........................................................................................... 15

1. Bakteri Escherichia coli ............................................................................ 15

2. Bakteri Bacillus cereus .............................................................................. 18

D. Penelitian Lain yang Relevan ........................................................................ 20

E. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 22

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 23

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 23

B. Variabel Penelitian ......................................................................................... 23

C. Populasi dan Sample ...................................................................................... 24

D. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 24

E. Desain Penelitian ............................................................................................ 24

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 25

G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 39

H. Analisis Data .................................................................................................. 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

xiv

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 40

A. Identifikasi Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri) ..................................... 40

B. Pengamatan Morfologi Sel Bakteri ................................................................ 41

C. Uji Aktivitas Antibakteri ............................................................................... 43

D. Kadar Hambat Minimum (KHM) .................................................................. 53

E. Kadar Bunuh Minimum (KBM) .................................................................... 55

F. Hambatan dalam Penelitian ............................................................................ 57

G. Kaitan Antara Hasil Penelitian dengan Pendidikan ....................................... 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 59

A. Kesimpulan .................................................................................................... 59

B. Saran .............................................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1.

Tabel 3.2.

Tabel 3.3.

Tabel 3.4.

Tabel 4.1.

Tabel 4.2.

Tabel 4.3.

Daftar Alat yang Digunakan............................................................

Daftar Bahan yang Digunakan.........................................................

Komposisi Ekstrak dan Aquades Dalam Pengenceran Ekstrak......

Perbandingan Konsentrasi Larutan dalam Pembutan Standar

Mcfarland.......................................................................................

Hasil Uji Aktivitas Antibakteri........................................................

Hasil Pengujian Kadar Hambat Minimun (KHM)...........................

Hasil Pengujian Kadar Bunuh Minimum (KBM)............................

26

27

29

31

44

53

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tanaman Meniran..................................................................... 11

Gambar 2.2. Bakteri Escherichia coli............................................................ 15

Gambar 2.3. Bakteri Bacillus cereus............................................................. 18

Gambar 2.4. Bagan Kerangka Berpikir.......................................................... 22

Gambar 3.1. Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian........................................... 38

Gambar 4.1. Grafik Panjang Zona Hambat Ekstrak Meniran terhadap

Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus......................................

45

Gambar 4.2. Grafik Panjang Zona Hambat Ekstrak Meniran terhadap

Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli.....................................

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.

Hasil Pengukuran Daerah Hambat Antibakteri.........................

64

Lampiran 2. Output Analisis SPSS Versi 16 pada Aktivitas Antibakteri

terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus........................

65

Lampiran 3.

Output Analisis SPSS Versi 16 pada Aktivitas Antibakteri

terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli....................... 70

Lampiran 4 Gambar Pembuatan Ekstrak Meniran....................................... 75

Lampiran 5.

Gambar Hasil Pengamatan Morfologi Koloni dan Morfologi

Sel Bakteri Bacillus cereus.......................................................

77

Lampiran 6.

Gambar Hasil Pengamatan Morfologi Koloni dan Morfologi

Sel Bakteri Escherichia coli......................................................

78

Lampiran 7.

Gambar Pengukuran Zona Hambat...........................................

79

Lampiran 8.

Gambar Hasil Uji Evektivitas Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus.......................................

80

Lampiran 9.

Gambar Hasil Uji Evektivitas Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli......................................

81

Lampiran 10.

Gambar Hasil Pengujian Kadar Hambat Minimum (KHM)

terhadap Bacillus cereus dan Escherichia coli..........................

82

Lampiran 11.

Gambar Hasil Uji Kadar Bunuh Minimum pada Bakteri

Bacillus cereus dan Escherichia coli........................................

84

Lampiran 12. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...................... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit infeksi merupakan penyakit yang mempunyai insidensi tinggi di

negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut Dirjen Bina Upaya

Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, penyakit infeksi menduduki peringkat

atas dalam 10 besar penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat inap

dan rawat jalan di rumah sakit seluruh Indonesia pada tahun 2009 dan 2010.

Penyakit infeksi ini meliputi infeksi saluran pernafasan, diare dan penyakit

kulit. Gibron (1991) dalam Simanjuntak (2014) menjalaskan bahwa infeksi

karena bakteri masih mendominasi potensi terjadinya infeksi barat, sepsis,

syok septic dan disfungsi organ. Kematian pasien karena infeksi bakteri di

ruang perawatan intensif di Amerika sebanyak 40% disebabkan oleh bakteri

gram positif dan 60% oleh bakteri gram negatif (Nasronuddin, 2007). Pada

penelitian ini akan digunakan Escherichia coli yang merupakan bakteri gram

negatif dan Bacillus cereus yang merupakan bakteri gram positif.

Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering menjadi

permasalahan di negara kita. Gurrant (2001) dalam Zein dkk (2004)

mendefinisikan diare sebagai buang air besar (defekasi) dengan tinja

berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih

banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. Definisi lain

memakai kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per

hari. Buang air besar encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

2

Kasus diare banyak ditemukan sebagai akibat infeksi mikrobia. Ada banyak

mikrobia yang dapat menyebabkan diare, antara lain Escherichia

coli,Staphylococcus aureus, Salmonela typhi, Shigella dysentriae, Vibrio

cholerae, Vibrio fulnificus, Vibrio parahaemolyticus, Clostridium

perfringens, Helicobacter pylori, Bacillus cereus, dan lain-lain (Radji, 2010).

Pengobatan penyakit infeksi bakteri dapat diatasi dengan penggunaan

antibiotik. Antibiotik diharapkan mampu menghambat maupun membunuh

bakteri penyebab infeksi tersebut. namun seiring meningkatnya penggunaan

antibiotik yang salah di kalangan masyarakat, kemampuan bakteri untuk

bertahan hidup menjadi lebih kuat sehingga menyebabkan resistensi terhadap

antibiotik tertentu. Hal ini akan menjadi masalah kesehatan bagi dunia

(Simanjutak, 2014). Oleh karena itu penelitian-penelitian terkait eksplorasi

senyawa-senyawa baru yang bersifat antibakteri terus dilakukan, terutama

yang berasal dari alam. Senyawa antibakteri banyak diisolasi dari tanaman

atau ganggang. Siswoyo (2004) dalam Paribasa (2007) mengungkapkan

bahwa Indonesia mempunyai kurang lebih 30.000 spesies tanaman obat

dengan 1000 spesies yang sudah diketahui memiliki zat aktif dan 800 spesies

sudah menjadi ramuan dan telah menunjukkan khasiatnya sebagai obat suatu

penyakit. Pengetahuan tentang khasiat dan keamanan tanaman obat di

Indonesia biasanya hanya berdasarkan pengalaman empiris yang biasanya

diwariskan secara turun temurun dan belum teruji secara ilmiah.

Meniran merupakan salah satu tanaman yang dikenal mempunyai banyak

khasiat dan telah digunakan sebagai obat tradisional. Penggunaan meniran

sebagai obat tradisional antara lain untuk menurunkan demam, melindungi

hati dari racun, antidiare, pereda batuk, antiradang, antivirus, peluruh batu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

3

saluran kemih, peluruh dahak, serta menurunkan kadar glukosa darah

(Noorhamdani, 2006). Penggunaan meniran sebagai obat diare dipaparkan

oleh Latief (2012), yaitu dengan cara merebus 17 herba meniran (seluruh

bagian tanaman meniran digunakan, mulai dari akar, batang, daun dan buah

atau bunga) menggunakan 3 gelas air (600 ml) hingga tersisa separuhnya saja.

Air rebusan ini kemudian disaring dan diminum. Formula inilah yang

kemudian dijadikan acuan banyaknya herba meniran yang akan digunakan

dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini akan digunakan dua metode

ekstraksi herba, yaitu dengan cara merebus dan menumbuk tanaman meniran.

Pelarut yang digunakan merupakan aquades. Pelarut air merupakan pelarut

universal yang dapat melarutkan hampir sebagian besar komponen senyawa

yang terkandung dalam tanaman. Hal ini dikarenakan aquades (air) bersifat

polar, sehingga diharap mampu menyari senyawa metabolit skunder terutama

flavonoid dan tanin yang juga bersifat polar.

Khasiat tanaman meniran diduga berasal dari kandungan berbagai

senyawa kimia hasil metabolit sekunder tanaman meniran. Senyawa

metabolit skunder yang sudah berhasil diidentifikasi antara lain alkaloid

(sekurinin), flavonoid (kuersetin, kuersitrin, isokuersitrin, astragalin, nirurin,

niruside, rutin, leukodelfinidin, dan galokatekin), lignan (filantin dan

hipofilantin) dan tanin (Mangunwardoyo, 2009).

Pengobatan penyakit infeksi menggunakan obat tradisional telah banyak

dilakukan oleh masyarkat, begitu juga dengan penyakit diare. Salah satu

tanaman yang telah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai obat

diare yaitu tanaman jambu biji (Psidium guajava). Telah banyak pula

penelitian yang dilakukan mengenai kemampuan jambi biji sebagai antidiare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

4

Bagian tanaman jambu biji yang dapat digunakan sebagai obat diare antara

lain buah, daun, ranting muda dan akar, namun yang paling banyak dikenal

dalam pengobatan diare secara tradisional adalah daun jambu biji. Salah satu

cara pengguanaan jambu biji yaitu merebus seganggam daun jambu muda

dalam tiga gelas air sampai tersisa separuhnya. Air rebusan ini di minum

selagi hangat sebagai obat diare (Arianingrum, 2004).

Daun jambu biji banyak mengandung kuersetin (salah satu jenis

flavonoid) yang merupakan antidiare, selain itu tanin, minyak atsiri (eugenol),

minyak lemak, damar, zat samak, tanin, triterpenoid, asam malat dan asam

apfel (Arianingrum, 2004). Jambu biji dan meniran sama-sama memiliki

kandungan metabolit sekunder yang diduga sebagai agen antibakteri

penyebab diare, yaitu tanin dan flavonoid. Maka dapat diperkirakan meniran

juga dapat digunakan sebagai antibakteri terutama bakteri penyebab diare,

khususnya bakteri Bacillus cereus dan Escherichia coli.

Dalam upaya untuk mendapat bukti secara ilmiah mengenai kemampuan

herba meniran dalam menghambat atau bahkan membunuh bakteri patogen

penyebab diare, maka dilakukan penelitian dengan judul ‘Uji Aktivitas

Antibakteri Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus niruri) terhadap

Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus dan Escherichia coli’. Sejauh

pengamatan penulis, penelitian dengan judul ini belum pernah dilakukan

sebelumnya. Penelitian mengenai aktivitas antibakteri tanaman meniran

memang sudah banyak dilakukan, namun tidak ada yang menggunakan

metode ekstraksi dan bakteri uji yang sama dengan yang dilakukan penulis

pada penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

5

B. Rumusan Masalah

Dalam pengujian ekstrak tanaman meniran terhadap pertumbuhan bakteri

Escherichia coli dan Bacillus cereus, permasalahan yang perlu dikaji antara

lain:

1. Apakah ekstrak tanaman meniran memiliki aktivitas antibakteri terhadap

pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Bacillus cereus?

2. Apakah terdapat perbedaan aktivitas antibakteri antara ekstrak rebus dan

ekstrak tumbuk terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan

Bacillus cereus?

3. Berapa konsentrasi minimum ekstrak yang mampu menghambat dan

membunuh bakteri Escherichia coli dan Bacillus cereus?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagian tanaman yang digunakan dalam ekstraksi terdiri dari seluruh

bagian tanaman meniran, mulai dari akar, batang, daun dan buah atau

bunganya, yang diperlakukan dengan dua perlakuan yaitu direbus dan

ditumbuk.

2. Parameter dalam penelitian ini adalah diameter daerah hambat di sekitar

kertas cakram pada media kultur dengan satuan milimeter (mm).

3. Metode yang digunakan dalam uji aktivitas antibakteri adalah metode

difusi Kirby-Bauer dengan menggunakan cakram kertas (dari kertas

saring).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

6

4. Media kultur yang digunakan dalam uji aktivitas antibakteri merupakan

media NA padat dalam cawan petri sebanyak 25 ml.

5. Metode yang digunakan dalam uji kadar hambat minimal dan kadar

bunuh minimal adalah metode dilusi padat dengan parameter media

kultur yang digunakan tidak ditumbuhi bakteri setelah diinkubasi.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak tanaman meniran terhadap

pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Bacillus cereus.

2. Mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri antara ekstrak rebus dan

ekstrak tumbuk terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan

Bacillus cereus?

3. Mengetahui konsentrasi minimum ekstrak tanaman meniran yang mampu

menghambat dan membunuh Escherichia coli dan Bacillus cereus.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu untuk menambah

pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai pengaruh pemberian

ekstrak tanaman tertentu terhadap aktivitas mikroba, membantu peneliti

untuk memahami prosedur yang dilakukan dalam uji aktivitas antibakteri

dari suatu tanaman terhadap mikroba tertentu dan membantu peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

7

memahami banyaknya potensi antibakteri yang dimiliki oleh berbagai

tanaman.

2. Bagi Masyarakat

Manfaat penelitian ini bagi masyarakat yaitu meningkatkan

pengatahuan masyarakat mengenai manfaat tanaman meniran, sehingga

masyarakat dapat menggunakan tanaman meniran sebagai obat alternatif

untukpenyakit diare atau penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi

bakteri Bacillus cereus atau Escherichia coli. Beberapa bagian dari hasil

penelitian ini juga dapat digunakan sebagai sarana belajar bagi siswa

menengah atas maupun mahasiswa.

F. Hipotesis

1. Tanaman meniran (Phyllanthus niruri) yang telah diekstraksi dengan

cara direbus dan ditumbuk memiliki aktivitas antibakteri terhadap

Escherichia coli dan Bacillus cereus, karena adanya kandungan senyawa

antibakteri dalam tanaman meniran, dan

2. Terdapat perbedaan pengaruh aktivitas antibakteri yang signifikan dari

ekstrak rebus dan ekstrak tumbuk tanaman meniran.

3. Konsentrasi minimal yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri

(KHM) Bacillus cereus untuk ekstrak tumbuk diperkirakan pada rentang

35-40 % dan untuk ektrak rebus diperkirakan pada rentang 40-45%.

Sedangkan konsentrasi minimal yang mampu membunuh Escherichia

coli untuk kedua ekstrak diperkirakan lebih tinggi dari nilai KHM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Antibakteri

Antibakteri adalah metabolit sekunder atau substansi kimia yang

diperoleh dari mikroorganisme maupun produk sintesis, dimana pada dosis

atau konsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan dan ketahanan dari

mikroorganisme tanpa efek toksik yang serius pada inang. Selain itu telah

ditemukan antibakteri yang berasal dari kandungan senyawa tanaman.

Tanaman merupakan sumber yang sangat penting untuk menemukan

antibakteri (Astuti, 2012).

Sedangkan Madigan (2009) dalam Kosasih (2011) menjelaskan bahwa

senyawa antibakteri merupakan senyawa alami maupun kimia sintetik yang

dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Senyawa

yang dapat membunuh organisme (bakteri) disebut bakterisidal. Senyawa

yang tidak membunuh namun dapat menghambat pertumbuhan organisme

(bakteri) disebut bakteriostatik.

Antibakteri dapat diklasifikasikan menjadi bakteriostatik, bakteriosidal,

dan bakteriolisis. Bakteriostatik secara berkala sebagai penghambat sintesis

protein dan berfungsi sebagai pengikat ribosom. Bakteriosidal mengikat kuat

pada sel target dan tidak hilang melalui pengenceran yang tetap akan

membunuh sel. Sel yang mati tidak hancur dan tetap memiliki jumlah sel

yang konstan. Beberapa bakteriosidal merupakan bakteriolisis, yakni

membunuh sel dengan terjadi lisis pada sel dan mengeluarkan komponen

sitoplasmanya. Lisis dapat menurunkan jumlah sel dan juga kepadatan kultur.

Senyawa bakteriolisis termasuk dalam senyawa antibiotik yang menghambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

9

sintesis dinding sel, seperti penicillin, dan senyawa kimia seperti detergen

yang dapat menghancurkan membran sitoplasma (Kosasih, 2011).

1. Mekanisme Kerja Antibakteri

Agen antibakteri yang ideal memperlihatkan sifat toksisitas selektif,

yang berarti bahwa obat tersebut berbahaya bagi patogen tanpa

membahayakan inangnya. Jawetz dkk (2004) menyatakan bahwa obat-

obat antimikrobia bekerja dengan mekanisme sebagai berikut:

a. menghambat sintesis dinding sel

b. menghambat fungsi membran sel

c. menghambat sintesisi protein

d. menghambat sintesis asam nukleat

2. Pengukuran Aktivitas Antibakteri

Pengukuran aktivitas antibakteri suatu senyawa dapat dilakukan

dengan dua metode, yaitu metode dilusi dan metode difusi. Metode dilusi

dilakukan dengan memasukkan sejumlah zat antibakteri ke dalam media

padat atau cair. Media diinokulasi dengan bakteri uji kemudian

diinkubasi. Tujuan akhirnya adalah untuk mengetahui berapa banyak

jumlah zat antibakteri yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan

atau membunuh bakteri uji (Jawetz dkk, 2004).

Metode difusi merupakan metode yang digunakan untuk mengukur

potensi antibakteri berdasarkan pengamatan zona jernih yang terbentuk

di sekitar tempat penginokulasian obat atau larutan uji. Metode difusi

dilakukan dengan cara menempatkan senyawa uji pada media padat yang

ditanami dengan biakan bakteri. Dalam metode ini terdapat beberapa

teknik, yaitu teknik paper disk plate (cara Kirby Bauer), teknik sumuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

10

dan teknik pour plate (Jawetz dkk, 2004).Syarat jumlah bakteri untuk uji

kepekaan/sensitivitas pada teknik difusi yaitu 10-8 sampai 10-6 cfu/ml

(Maryani, 2013).

3. Respon mikroba terhadap antibakteri

Madigan (2009) dalam Kosasih (2011) menyatakan bahwa respon

tiap mikroorganisme terhadap antibakteri berbeda-beda. Bakteri memiliki

tingkat sensitivitas yang berbeda. Umumnya bakteri gram positif lebih

peka terhadap senyawa antibakteri dibanding bakteri gram negatif.

Perbedaan sensitivitas bakteri terhadap senyawa antibakteri dipengaruhi

oleh struktur dinding sel bakteri. Target penting antibiotik terhadap

bakteri yaitu ribosom, dinding sel, membran sitoplasma, enzim

biosintesis lemak, serta replikasi dan transkripsi DNA.

Suatu zat aktif dikatakan memiliki potensi yang tinggi sebagai

antibakteri jika pada konsentrasi rendah mempunyai daya hambat yang

besar. Nazri dkk (2011) dalam Kosasih (2011) mengungkapkan bahwa

kriteria kekuatan antibakteri adalah sebagai berikut.

a. Diameter zona hambat > 20 mm : daya hambat sangat kuat

b. Diameter zona hambat 10-20 mm : daya hambat kuat

c. Diameter zona hambat 5-10 mm : daya hambat sedang

d. Diameter zona hambat 0-5 mm : daya hambat lemah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

11

B. Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri)

1. Klasifikasi Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri)

Gambar 2.1. Tanaman meniran (Phyllanthus niruri)

Meniran (Phyllanthus niruri) teridentifikasi sebagai gulma tanaman

padi yang keberadaannya tidak dikehendaki, walaupun sebagian

masyarakat sudah mengenal dan menggunakan meniran sebagai salah

satu tanaman berkhasiat obat. Klasifikasi tanaman meniran menurut

Oktaviadiati dkk (2011) yaitu:

Kingdom : plantae

Divisi : spermatophyta

Subdivisi : angiospermae

Kelas : dicotyledonae

Ordo : euphorbiales

Famili : euphorbiaceae

Genus : Phyllanthus

spesies : Phyllanthus niruri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

12

2. Nama Lain Meniran

Meniran juga dikenal dengan nama-nama daerah lain. Prasetyo

(2013) menuliskan beberapa nama lain dari tanaman meniran.

Sumatera : ba’me tano, sidukung anak, dudukung anak, baket sikolop

Jawa : meniran, meniran ijo, meniran abang, memeniran (Sunda)

Sulawesi : bolobungo, sidukung anak

Maluku : belalang babiji, gosau ma dungi, gosau ma dungi roriha

(Ternate)

China : zhen zhu cao, hsieh hsia chu

India : chanca piedra, quebra pedra, kilanelli

Inggris : child pick a back

Amerika : stone breaker, shaterrstone, chamber bitter, leafflower,

quinine weed

Brazil : arrebenta pedira

3. Morfologi Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri)

Meniran merupakan terna semusim yang tegak, dengan tinggi

tanaman mencapai 100 cm, tidak berbulu (berambut), pada pangkal

batangnya kadang-kadang agak berkayu. Tumbuhan ini sering ditemukan

sangat bercabang dengan tangkai dan cabang-cabang hijau yang siku-siku

(Heyne, 1987).

4. Habitat Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri)

Meniran merupakan tanaman daerah tropis yang tersebar di seluruh

Asia termasuk Indonesia, India, Peru, Afrika, Amerika dan Australia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

13

(Oktaviadiati, 2011). Meniran dapat tumbuh subur di tempat yang lembab

pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 1000 mdpl. Tanaman ini

biasa tumbuh secara liar di hutan, ladang, pematang sawah, kebun dan

pekarangan rumah. Meniran umumnya tidak dipelihara karena dianggap

sebagai tumbuhan rumput biasa (Latief, 2012).

5. Manfaat Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri)

Tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri) secara umum digunakan

untuk bahan minuman sebagai penambah daya tahan tubuh

(imunomodulator). Tumbuhan meniran juga banyak digunakan sebagai

obat tradisional untuk menurunkan demam, melindungi hati dari racun

(antihepatotoksik), antidiare, pereda batuk, antiradang, antivirus, peluruh

batu saluran kemih, peluruh dahak, serta menurunkan kadar glukosa

darah (Noorhamdani dkk, 2006).

Dalam Heyne (1987) dijelaskan bahwa meniran merupakan

tumbuhan yang memiliki banyak khasiat. Beberapa jenis penyakit yang

dapat diobati dengan menggunakan meniran antara lain sakit perut mulas

(kolik), penyakit kencing batu, ayan dan kejang, sakit gigi, gonorhoe,

pereda demam dan batuk rejan. Selain itu dituliskan pula bahwa

tumbuhan meniran dikenal sebagai diureticum (pelancar air seni) yang

baik, juga sebagai pelancar haid, dan disalahgunakan sebagai obat untuk

menggugurkan kandungan. Telah diungkapkan pula bahwa penggunaan

meniran yang berlebihan dapat menyebabkan impotensi pada pria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

14

6. Kandungan Metabolit Sekunder dalam Tanaman Meniran (Phyllanthus

niruri)

Herba meniran merupakan tanaman yang mempunyai banyak khasiat

dan telah digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian mengenai khasiat

ekstrak meniran (Phyllanthus niruri) sudah sering dilakukan, dan peneliti

melihat khasiat dari setiap bagian herba meniran mempunyai potensi

dapat digunakan (Nugrahani, 2012). Khasiat tanaman ini diduga berasal

dari kandungan berbagai senyawa kimia. Senyawa-senyawa kimia yang

terkandung dalam ekstrak etanol 96% herba meniran di antaranya

alkaloid, flavonoid, tanin, dan Saponin (Mangunwardoyo dkk, 2009).

Senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin,dan tanin yang

terkandung di dalam ekstrak etanolmeniran memiliki aktivitas sebagai

antimikroba. Aktivitas antimikroba dapat diketahui darikemampuan

penghambatan pertumbuhan bakteriGram positif, S. aureus dan khamir

C. albicans.Penghambatan pertumbuhan mikroba terjadi

karenapenghambatan sintesis dinding sel, pengubahanpermeabilitas

membran sel atau transpor aktifmelalui membran sel, penghambatan

sintesis protein dan penghambatan sintesis asam

nukleat(Mangunwardoyo dkk, 2009).

Senyawa fenolik dan flavonoid termasuk dalam metabolit sekunder

dari tanaman yang mempunyai aktifitas biologi dan terdiri dari 8000

macam senyawa. Senyawa ini dapat berperan langsung sebagai

antibiotika dengan mekanisme kerja mendenaturasi protein sel bakteri

dan menghancurkan sel dinding bakteri (Astuti, 2012). Hal serupa juga

diungkapkan oleh Nuria dkk (2009), yang menyatakan flavanoid terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

15

pada seluruh bagian tanaman, termasuk pada buah, tepung sari, dan akar.

Mekanisme kerja flavonoid sebagai antibakteri adalah membentuk

senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut sehingga

dapat merusak membran sel bakteri dan diikuti dengan keluarnya

senyawa intraseluler.

Tanin tersebar luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam

angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu Nuria dkk, 2009).

Tanin adalahsalah satu senyawakimiawi yang termasuk dalam golongan

polifenol yang diduga dapat mengikat protein adhesin pada sel bakteri.

Apbila hal ini terjadi maka dapat merusak ketersediaan reseptor pada

permukaan sel bakteri. Tanin dibuktikan dapat membentuk kompleks

senyawa yang irreversibel dengan prolin, suatu protein lengkap, dimana

ikatan ini mempunyai efek penghambatan sisntesisi protein untuk

pembentukan dinding sel (Noorhamdani dkk, 2006)

C. Deskripsi bakteri

1. Bakteri Escherichia coli

a. Klasifikasi Bakteri Escherichia coli

Gambar 2.2. Bakteri Escherichia coli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

16

Sumber:

http://www2.canyons.edu/Faculty/takedad/PublishingImages/Plates/E.

coli_na_6-03_640x587.jpg

Escherichia coli termasuk dalam kelas Gamma Proteobacteria,

ordo Enterobacteriales, famili Enterobacteriaceae, genus Escherichia.

(Radji, 2010).

b. Morfologi dan Fisiologi Bakteri Escherichia coli

Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif dengan bentuk

batang pendek (kokobasil) hingga membentuk sepanjang ukuran

filamentous. Escherichia coli tidak menghasilkan spora. Selnya dapat

berupa sel tunggal, berpasangan dan dalam rantai pendek, biasanya

tidak berkapsul. Koloni bakteri Escherichia coli berbentuk bulat

konveks, halus, dengan pinggiran nyatapada biakan. Bakteri ini

bersifat aerob dan dapat juga anaerob fakultatif. ini merupakan

organisme koliform, yaitu organisme nonspora yang motil (dengan

flagela) atau nonmotil dan mampu memfermentasikan laktosa untuk

menghasilkan asam dan gas pada temperatur 37oC dalam waktu 48

jam (Anggraeni, 2014).

c. Habitat Bakteri Escherichia coli

Escherichia coli merupakan anggota mikroba usus normal,

artinya Escherichia coli secara normal terdapat pada saluran

pencernaan manusia dan hewan (Jawetz dkk, 1996). Escherichia coli

juga sering ditemukan hidup dan mengontaminasi air, makanan yang

belum dimasak, daging, maupun susu yang belum dipasteurisasi

(Kosasih, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

17

d. Penyakit-penyakit yang Ditimbulkan oleh Bakteri Escherichia coli

Beberapa penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Escherichia

coli, seperti diungkapkan Jawetz dkk (1996) diantaranya yaitu infeksi

saluran kemih yang disebut sistitis (peradangan pada selaput lendir),

diare pada anak maupun orang dewasa, sepsis, meningitis dan HUS

(Hemolytic Uremic Syndrom atau diare berdarah akut).

Diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli yang terdiri

dari beragam tipe, yang diklasifikasikan berdasarkan ciri khas sifat

virulensinya dan setiap tipe menimbulkan penyakit dengan

mekanisme yang berbeda-beda. Tipe-tipe Escherichia coli yaitu

enteropathogenic Escherichia coli (EPEC), enterotoxigenic

Escherichia coli (ETEC), enterohemorrhagic Escherichia coli

(EHEC), enteroinvasive Escherichia coli (EIEC) dan

enteroaggregative Escherichia coli (EAEC).

EPEC adalah penyebab penting diare pada bayi, khususnya di

negara berkembang. Akibat dari infeksi yaitu diare cair yang biasanya

dapat sembuh sendiri, tetapi dapat juga menjadi kronik. ETEC sering

ditemukan sebagai penyebab ‘diare wisatawan’ dan menyebabkan

banyak kasus diare pada bayi di negara berkembang. EHEC

menghasilkan toksik yang disebut verotoksik yang menyebabkan

berbagai penyakit seperti diare berat, dan dengan sindroma uremia

hemolitik, suatu penyakit karena gangguan ginjal akut, anemia

hemolitikmikroangiopatik dan trombositopenia.

EIEC menimbulkan penyakit yang sangat mirip dengan shigelosis

yang banyak ditemukan menyerang anak-anak di negara berkembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

18

dan wisatawan yang datang ke daerah tersebut. EAEC menyebabkan

penyakit diare akut dan kronik. Penyakit akibat EAEC ini umumnya

terjadi pada negara berkembang (Jawetz dkk, 1996).

2. Bakteri Bacilus cereus

a. Klasifikasi Bakteri Bacilus cereus

Gambar 2.3. Bakteri Bacillus cereus

Sumber:

http://www2.canyons.edu/Faculty/takedad/PublishingImages/Plates/B.

cereus_na_6-03_640x587.jpg

Bakteri Bacillus cereus termasuk dalam kelas Bacilli, Ordo

Bacillales, Famili Bacillaceae dan genus Bacillus (Radji, 2010).

b. Morfologi dan Fisiologi Bakteri Bacillus cereus

Bacillus cereus merupakan bakteri Gram-positif yang bersifat

anerob fakultatif, motil atau dapat bergerak, dan dapat membentuk

endospora (Botone, 2010). Selnya berbentuk batang pendek dan

sporanya tidak membengkakkan sporangiumnya. Gordon dkk (1973)

dalam Salaki (2012) menyatakan bahwa spora bakteri Bacillus cereus

terdapat pada bagian parasentral, berbentuk elips dan berwarna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

19

keputihan. Spora-spora ini mengalami perkembangan yang nyata pada

umur 48 sampai 168 jam setelah inokuasi.

c. Habitat Bakteri Bacillus cereus

Bacillus cereus merupakan organisme saprofit yang lazim

terdapat dalam tanah, air, udara dan tumbuh-tumbuhan, yang dapat

mengontaminasi nasi atau makanan lain. Selain itu, bakteri ini bisa

juga berada dalam tinja orang normal (Jawetz dkk, 1996).

d. Penyakit-penyakit yang Ditimbulkan oleh Bakteri Bacillus cereus

Bacillus cereus adalah bakteri penyebab infeksi mata, keratitis

berat, enoftalmitis dan panoftalmitis. Bacillus cereus juga

berhubungan dengan infeksi lokal dan infeksi sistemik termasuk

endokarditis, meningitis, osteomielitis dan pneumonia. Bacillus cereus

menghasilkan enterotoksin penyebab keracunan yang ditandai dua

bentuk keluhan yaitu dengan muntah (emetic form) atau diare

(diarrheal form). Emetic form ditandai dengan mual, muntah dan sakit

perut dengan masa inkubasi 1-6 jam. Sedangkan diarrheal form

berlangsung lebih lambat dengan masa inkubasi 8-16 jam. Bentuk ini

ditandai dengan keluhan sakit perut dan diare (Radji, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

20

D. Penelitian Lain yang Relevan

Beberapa penelitian mengenai antibakteri yang relevan dengan penelitian ini

antara lain:

1. Iskandar dkk (2005) dalam penelitian yang berjudul “Uji Aktivitas

Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput Laut (Eucheuma cottonii) terhadap

Bakteri Escherichia coli dan Bacillus cereus”, menemukan bahwa

rumput laut yang diekstraksi secara sinambung dengan alat soxhlet

memiliki aktivitas antibakteri. Pengujian dilakukan menggunakan metode

difusi agar dengan berbagai konsentrasi larutan ekstrak. Dari penelitian

ini diketahuai bahwa ekstrak rumput laut memiliki daya antibakteri lebih

kuat terhadap Bacillus cereus dibandingkan terhadap Escherichia coli.

2. Sarjno dkk (2007) melakukan penelitian mengenai aktivitas antibakteri

rimpang temu putih (Curcuma manga Vall), dengan variasi jenis

ekstraksi sampel. Rimpang temu putih diambil filtratnya kemudian dibagi

tiga. Bagian pertama langsung diuji aktivitasnya, bagian kedua kedua

diotoklaf kemudian diuji aktivitasnya dan bagian ketiga dikeringkan

(bubuk). Ketiga filtrat tersebut diuji terhadap pertumbuhan bakteri E.coli

dengan metode kertas cakram.Dari penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa filtrat rimpang temu putih dapat dipakai sebagai antibiotik

terhadap penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli.

3. Chodidjah dkk (2007) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh

Pemberian Air Rebusan Meniran (Phyllanthus niruri) Terhadap

Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Wistar yang Terinduksi (CCl4)”,

melakukan penelitian terhadap 40 ekor tikus wistar yang dikelompokkan

dalam lima kelompok, dimana setiap kelompok mendapat perlakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

21

yang berbeda. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa air rebusan

meniran dapat memperbaiki kerusakan sel hati tikus galur Wistar yang

terinduksi CCl4 (karbon tetraklorida) 10%.

4. Melki dkk (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Uji Antibakteri

Ekstrak Gracilaria sp. (Rumput Laut) terhadap Bakteri Escherichia coli

dan Staphylococcus aureus” mendapat hasil penelitian berupa adanya

aktifitas antibakteri ekstrak 100% Gracilaria sp., yang diekstraksi

dengan metode maserasi (perendaman dalam metanol) terhadap bakteri

E. coli dan S. aureus. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa ekstrak

Gracilaria sp. menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus,

dengan konsentrasi hambat minimum ekstrak terhadap kedua bakteri

yaitu pada konsentrasi 0,05%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

22

E. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang yang disajikan dapat disusun kerangka

berpikir yang disajikan dalam bagan berikut ini:

Gambar 2.4. Bagan Kerangka Berpikir

Uji Kadar Hambat

Minimal

Uji Kadar Bunuh

Minimal

Herba meniran

(Phyllanthus niruri)

Bakteri Escherichia

colidan Bacillus

cereus

Ekstraksi

Rebus Tumbuk

Uji aktifitas

antibakteri masing-

masing ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental

laboratorium.Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang dilakukan

dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap variabel perlakuan.

Penelitian eksperimental dapat memberikan penjelasan tentang hubungan

sebab akibat yang dapat diketahui oleh peneliti, yang dimungkinkan untuk

melakukan perlakuan terhadap objek penelitian (Kontour, 2003). Maka

penelitian eksperimental laboratorium dapat diartikan sebagai penelitian yang

dilakukan dengan memberikan perlakuan pada variabel penelitian, dimana

penelitian ini dilakukan dalam lingkup laboratorium.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : metode ektraksi herba meniran (Phyllanthus niruri)

dan konsentrasi ekstrak.

2. Variabel terikat : daya hambat dan daya bunuh terhadap pertumbuhan

bakteri Bacilluscereusdan Escherichia coli

3. Variabel kendali : suhu inkubasi, waktu inkubasi, media inkubasidan

volume bakteri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

24

C. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah bakteri Bacillus cereus dan

Escherichia coliyang diperoleh dari biakan di laboratorium Bioteknologi

Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Bakteri diidentifikasi terlebih dahulu

dengan pengamatan morfologi koloni, pengamatan morfologi sel dan

pengecatan gram.

Sampel yang digunakan adalah herbaPhyllanthus niruri (meniran) yang

diambil secara acak di kebun dan halaman laboratorium biologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Herbadiekstraksi untuk mengeluarkan kompenan

metabolit sekunder. Ekstraksi dilakukanmelalui dua cara, yaitu mengambil

sari tanaman dengan cara menumbuk herba meniran tanpa diberi air dan

dengan merebus herba dalam aquades.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2014 di

Laboratorium Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

E. Desain Penelitian

Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian rancangan

acaklengkap (Completely Randomized Design) faktorial. Rancangan acak

lengkap merupakan jenis rancangan percobaan yang paling sederhana. Satuan

percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain yang

mempengaruhi respon di luar faktor yang diuji atau diteliti. Faktor luar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

25

dapat mempengaruhi percobaan dapat dikontrol, misalnya percobaan

dilakukan di rumah kaca atau laboratorium. Rancangan ini disebut rancangan

acak lengkap, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada seluruh unit

percobaan. Rancangan acak lengkap digunakan bila faktor yang akan diteliti

satu faktor atau lebih dari satu faktor (Setiawan, 2009). Penelitian ini

dilakukan dengan perlakuan variasi sampel dan konsentrasi ekstrak, dengan

tiga kali ulangan pada setiap perlakuan. Sebagai kontrol positif digunakan

larutan formaldehida, sedangkan kontrol negatif menggunakan aquades steril.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, tahap

pelaksanaan dan tahap perlakuan. Tahap persiapan merupakan tahap

penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Tahap

pelaksanaan terdiri dari pembuatan media uji Nutrient Agar (NA), sterilisasi

alat dan media, pembuatan ekstrak sampel, pembuatan standar McFarland,

penyiapan mikroorganisme uji dan uji kemurnian mikroorganisme uji.

Sedangkan tahap perlakuan terdiri atas uji aktivitas antibakteri,uji Kadar

Hambat Minimal(KHM) dan uji Kadar Bunuh Minimal (KBM).

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan inventarisasi alat dan bahan yang

digunakan dalam penelitian. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian

dipinjam dari laboratorium biologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dilihat ada tabel 3.1 dan tabel 3.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

26

Tabel 3.1. Daftar Alat yang Digunakan

No Nama alat Jumlah

1 Inkubator 1 unit

2 Autoklaf 1 unit

3 Pendingin (kulkas) 1 unit

4 Neraca analitik 1 buah

5 Rak tabung 2 buah

6 Tabung reaksi 20 buah

7 Gelas ukur 100 ml 1 buah

8 Gelas ukur 10 ml 1 buah

9 Pipet ukur 10 ml 2 buah

10 Pipet ukur 1 ml 2 buah

11 Gelas arloji 1 buah

12 Sendok tanduk 1 buah

13 Cawan petri 40 set

14 Jarum ose 2 buah

15 Erlenmeyer 250 ml 4 buah

16 Gelas beker 500 ml 2 buah

17 Vortex mixer 1 unit

18 Bunsen 2 buah

19 Sprayer alkohol 1 buah

20 Hot plate stirrer 1 unit

21 Pinset 2 buah

22 Magnetic stirrer 1 buah

23 Corong kaca 2 buah

24 Batang bengkok (spreader) 1 buah

25 Gelas beker 1 L 1 buah

26 Mortar dan stemper 1 pasang

27 Jangka sorong 1 buah

28 Pinset 2 buah

29 Penjepit tabung reaksi 2 buah

30 Batang pengaduk 2 buah

31 Kertas saring Secukupnya

32 Mikroskop 1 unit

33 Gelas benda 3 buah

34 Gelas penutup 3 buah

35 Microcam 1 unit

36 Kertas payung Secukupnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

27

Tabel 3.2. Daftar Bahan yang Digunakan

37 Kapas Secukupnya

38 Kasa Secukupnya

39 Karet gelang Secukupnya

40 Plastik pembungkus Secukupnya

41 Cotton bud Secukupnya

42 Alumunium foil Secukupnya

43 Gelas beker 25 ml 8 buah

44 Marker 1 buah

45 Kertas label Secukupnya

46 Masker Secukupnya

47 Sarung tangan latex Secukupnya

48 Microbacterial safety cabinet 1 unit

No Nama bahan Banyaknya

1 Biakan Bacillus cereus 1 tabung

2 Biakan Escherichia coli 1 tabung

3 Nutrient agar oxoid 200 gram

4 Aquades 5 liter

5 Alkohol 90% 3 liter

6 Tinta China Secukupnya

7 Cat gram (A,B,C,D) Secukupnya

8 Minyak immersi Secukupnya

9 Barium klorida (BaCl) 1% 10 ml

10 Asam belerang (H2S) 1% 100 ml

11 Spiritus 1 liter

12 Herba meniran Secukupnya

13 Formalin Secukupnya

14 Natrium hipoklorit (NaClO) secukupnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

28

Sampel herba meniran(Phylantus niruri)diambil dari kebun tanaman

obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dan di beberapa tempat

lain di sekitar laboratorium biologi Universitas Sanata Dharma. Tanaman

meniran yang digunakan merupakan meniran hijau dengan tinggi sampel

tanaman berkisar antara 20-50 cm. Seluruh bagian tumbuhan meniran

digunakan dalam penelitian ini, mulai dari akar, batang, daun dan buah

atau bunganya. Bakteri uji yang sudah didapat diperbanyak dengan cara

melakukan teknik cawan gores pada media agar miring.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pembuatan Ekstrak

Terdapat dua perlakuan sampel untuk mendapatkan ekstrak.

Perlakuan pertama ekstrak diperoleh melalui metode dekoksi.Metode

dekoksi merupakan salah satu metode ekstraksi mengunakan pelarut air

pada temperatur penangas air mendidih selama waktu tertentu (minimal

30 menit) dan temperatur sampai titik didih air (BPOM, 2000).

Penggunaan meniran sebagai obat diare dipaparkan oleh Latief

(2012), yaitu dengan cara merebus 17 herba meniran (seluruh bagian

tanaman meniran, mulai dari akar, batang, daun dan buah atau bunga).

Formula inilah yang kemudian dijadikan acuan banyaknya herba

meniran yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Sebanyak 17 herba Phylantus niruridicuci menggunakan air

mengalir hingga bersih, disterilkan dengan merendam herba dalam

aquades yang diberi natrium hipoklorit (NaClO) selama 15 menit (10

ml natrium hipoklorit dimasukkan ke dalam 3 liter aquades), kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

29

dibilas menggunakan aquades. Herba meniran dipotong-potong

kemudian direbus dengan aquades sebanyak 3 gelas (±600 ml).

Perebusan dilakukan selama minimal 30 menit, terhitung sejak pelarut

(aquades) mulai mendidih. Hasil rebusan setelah mendidih disaring dan

dapat digunakan dalam uji aktivitas antibakteri. Hasil saringan yang

diperoleh merupakan ekstrak dengan konsentrasi 100%.

Perlakuan kedua herbaPhylantus nirurisegar ditumbuk dan diambil

sarinya. Pencucian dan sterilisasi herba dilakukan dengan cara yang

sama dengan perlakuan pertama. Kemudian herba dipotong-potong

untuk mendapatkan ukuran yang lebih kecil sehingga memudahkan

penumbukan. Selanjutnya herba ditumbuk atau dilumatkan

menggunakan mortar dan stempar steril, kemudian disaring

menggunakan kertas saring. Sari tanaman yang diperoleh merupakan

ekstrak dengan konsentrasi 100%.

Setelah didapat stok ekstrak 100% dilakukan pengenceran

ekstrak, masing-masing ekstrak diencerkan menjadi tiga konsentrasi,

yaitu 35%, 40% dan 45% dengan menambahkan aquades steril.

Komposisi ekstrak dan aquades yang digunakan dalam pengenceran

ekstrak dijelaskan dalam tabel 3.3.

Tabel 3.3. Komposisi ekstrak dan aquades dalam pengenceran ekstrak

Konsentrasi

ekstrak yang

diinginkan

Volume sampel

ekstrak (ml)

Volume

aquades (ml)

Volume total

(ml)

35% 3,5 6,5 10

40% 4 6 10

45% 4,5 5,5 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

30

b. Pembuatan Media Uji Nutrient Agar (NA)

Sebanyak 2,8 gram NA oxoid dilarutkan ke dalam 100 ml aquades,

kemudian dipanaskan di atas hot plate stirrer. Pengadukan dilakukan

dengan memasukkan magnetic stirrer ke dalam larutan. Larutan

dipanaskan hingga NA larut dan didapatkan larutan berwarna kuning

jernih. Media yang telah homogen kemudian bisa dibagi ke dalam dua

atau tiga erlenmeyer lalu ditutup rapat dengan sumbat kapas dan

selanjutnya disterilisasi. Setelah media disterilisasi kemudian dituang

ke cawan petri atau tabung reaksi, sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Setelah media memadat kemudian diinkubasi dalam suhu ruang untuk

melihat apakah media mengalami kontaminasi atau tidak, jika media

tidak mengalami kontaminasi maka media dapat digunakan.

c. Sterilisasi Alat dan Media

Alat dan media yang digunakan dalam penelitian harus disterilkan

terlebih dahulu dengan tujuan memperkecil peluang kontaminasi.

Sterilisasi yang dilakukan yaitu sterilisasi panas bertekananyang

dilakukan pada alat-alat berbahan kaca menggunakan autoklaf,

sterlisasi dengan pemanasan (dibakar dengan api) untuk alat yang tidak

tahan panas dan sterilisasi kimia menggunakan alkohol. Sterilisasi alat

menggunakan autoklaf dilakukan pada tekanan 1 atm dan suhu 121˚C

selama 15 menit. Bahan-bahan seperti media kultur dan aquades juga

disterilisasi menggunakan autoklaf, namun waktu sterilisasi hanya 10

menit. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada

bahan (media).

d. Pembuatan Larutan Nefelometer McFarland

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

31

Pembuatan larutan Nefelometer McFarland dilakukan dengan

mencampurkan larutan asam belerang (H2S) 1% dan larutan barium

klorida (BaCl) 1%. Reaksi dari kedua larutan dengan konsentrasi yang

berbeda-beda akan menghasilkan larutan dengan berbagai tingkat

kekeruhan. Larutan-larutan ini dapat digunakan untuk menunjukkan

kepadatan sel bakteri yang telah dilarutkan dalam cairan, dengan cara

membandingkan tingkat kekeruhan warna. Dengan begitu peneliti

dapat memperkirakan berapa jumlah sel bakteri yang akan diteliti.

Kelemahan metode ini yaitu jumlah bakteri dalam suspensi cair tidak

dapat diperkirakan dengan tepat karena hanya mengandalkan

kemampuan mata melihat tingkat kekeruhan cairan.

Sepuluh tabung reaksi bersih dengan ukuran yang sama

disiapkan, dan diberi nomor pada masing-masing tabung. Lalu kedua

larutan ini dicampurkan dalam tabung menggunakan pipet ukur

dengan perbandingan volum yang terdapat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4. Perbandingan Konsentrasi Larutan dalam Pembutan

Standar Mcfarland

Nomor tabung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BaCl (ml) 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1

H2S (ml) 9,9 9,8 9,7 9,6 9,5 9,4 9,3 9,2 9,1 9

Setelah larutan dicampurkan, mulut tabung ditutup menggunakan

alumunium foil dan disimpan. Suspensi barium sulfat yang terdapat

dalam tabung-tabung ini kira-kira sama dengan sejumah suspensi sel

bakteri per ml (Bonang dan Enggar, 1982).

e. Penyiapan Mikroorganisme Uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

32

Pada mikroorganisme uji yang telah diperoleh dilakukan

perbanyakan kultur murni. Kultur murni bakteri ujidiambil sedikit

menggunakan jarum ose steril, kemudian digoreskan di atas

permukaan medium NA miring secara aseptis. Setelah itu dilakukan

inkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam. Meskipun sebenarnya bakteri

dapat tumbuh pada rentang suhu 25-40 ˚C, namun suhu optimum untuk

pertumbuhan bakteri umumnya sekitar 37˚C (Radji, 2010).

Untuk mempersiapkanmikroorganisme uji yang akan digunakan

dalam uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode cawan sebar

(spread plate). Biakan murni pada tabung reaksi diambil sebanyak satu

ose lalu dimasukkan dalam tabung berisi 10 ml aquades steril

kemudian dihomogenkan menggunakan vortex mixer. Dari tabung

pertama ini diambil 1 ml suspensi bakteri uji dan dimasukkan dalam

tabung kedua yang berisi 9 ml aquaqes steril, sehingga volume total

tabung kedua adalah 10 ml. Demikian seterusnya hingga tabung yang

ke lima (pengenceran 10-5) yang setara dengan 3.108 cfu/ml

Nefelometer McFarland. Kemudian suspensi bakteri pengenceran 10-5

diambil sebanyak 0,1 ml dan diteteskan ke dalam cawan petri berisi

media NA kemudian diratakan menggunakan spreader atau batang

drigalskisecara aseptis.

f. Pengamatan Morfologi Koloni dan Morfologi Sel Bakteri Uji.

Mikroorganisme uji yang digunakan di dalam penelitian ini adalah

Bacillus cereusdan Escherichia coli. Pada pengamatan morfologi

koloni dan morfologi sel mikroorganisme uji, dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

33

1) Pengamatan Morfologi Koloni

Mikroorganisme uji diambil sebanyak satu ose, kemudian

diinokulasikan dengan teknik cawan gores (streak plate) pada

medium NA dalam cawan petri. Selanjutnya kultur diinkubasi pada

suhu 27˚C selama 24 jam, kemudian dilakukan pengamatan

morfologi koloni mikroorganisme uji yang meliputi bentuk dan

warna koloni.

2) Pengamatan Morfologi Sel

Mikroorganisme uji diambil sebanyak satu ose, kemudian

diinokulasikan secara goresan pada medium NA miring dan

diinkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam. Morfologi sel

mikroorganisme uji diamati dengan menggunakan pengecatan

negatif, yaitu dengan cara membuat preparat apusan bakteri.

Pertama-tama bersihkan permukaan gelas benda dengan

alkohol, kemudian teteskan satu tetes tinta China di salah satu

ujung gelas benda. Selanjutnya campurkan satu ose biakan bakteri

dengan tinta China. Letakkan gelas benda yang lain di sisi

campuran tinta dan biakan bakteri dalam posisi miring dengan

sudut kemiringan 45º terhadap gelas benda pertama. Kemudian

dorong gelas benda kedua ke arah sisi lainnya secara perlahan,

sehingga tinta dan bakteri menyebar di permukaan gelas benda

pertama. Selanjutnya angin anginkan apusan hingga kering dan

dilakukan pengamatan dilakukan di bawah mikroskop dengan

perbesaran kuat(Alexander dkk, 2003).

3) Pengecatan Gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

34

Pengecatan gram dilakukan untuk mengetahui sifat Gram

mikroorganisme uji. Pertama-tama, gelas benda dibersihkan dengan

alkohol dan dipanaskan dengan bunsen sampai kering. Setelah itu,

satu ose suspensi bakteri diambil secara aseptis dan diratakan

seluas ± 1 cm pada gelas benda kemudian difiksasi dengan cara

dilewatkan di atas apibunsen. Hal ini dilakukan untuk mematikan

bakteri dan membuatnya menempel pada gelas benda tanpa

merusak struktur sel bakteri.

Objek yang sudah difiksasi kemudian ditetesi cat gram A

(kristal violet) pada permukaan lapisan bakteri dan didiamkan

selama 60 detik. Hasil pengecatan cat gram A dicuci dengan air

mengalir dan dikeringkan. Setelah kering, cat gram B (iodine)

diteteskan dan didiamkan selama 60 detik, kemudian dicuci dengan

air mengalir dan dikeringkan. Selanjutnya dilakukan proses

decolorisasi, yaitu objek diberi cat gram C (alkohol) dan didiamkan

selama 15-30 detik, lalu kembali dicuci dengan air mengalir dan

dikeringkan. Kemudian, objek ditetesi dengan cat gram D

(safranin) dan didiamkan selama 60 detik, kemudian dicuci dengan

air mengalir dan dikeringkan.

Setelah kering, permukaan bakteri ditutup dengan gelas

penutup kemudian ditetesi dengan minyak immersi secukupnya,

kemudian ditutup dengan gelas penutup. Hasil diamati di bawah

mikroskop dengan perbesaran kuat, setelah didapat gambar

ditangkap menggunakan microcam. Jika sel bakteri tampak

berwarna ungu maka hal ini menunjukkan bahwa bakteri tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

35

merupakan bakteri Gram-positif, namun jika berwarna merah,

bakteri tesebut merupakan bakteri Gram-negatif (Alexander dkk,

2003).

3. Tahap Perlakuan

a. Uji Aktivitas Antibakteri

Mikroorganisme uji yang sudah diinokulasi dengan teknik cawan

tebar dalam cawan petri disiapkan tanpa melakukan inkubasi.

Kemudian dari kedua jenis ekstrak masing-masing dibuat pengenceran

konsentrasi ekstrak, yaitu 35%, 40% dan 45%. Sebelumnya peneliti

telah melakukan penelitian uji aktivitas antibakteri dengan konsentrasi

ekstrak 10%, 20% dan 30%, namun tidak menghasilkan zona hambat.

Hal ini berarti ekstrak tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Maka konsentrasi ekstrak ninaikkan menjadi 35%, 40% dan 45%.

Selain ekstrak tanaman larutan kontrol juga disiapkan. Kontrol

positif yang digunakan dalam penelitian ini adalah formaldehida atau

formalin dalam bentuk cair. Penggunaan formalin sebagai kontrol

positif dikarenakan formalin telah digunakan secara luas untuk

mengawetkan spesimen biologis dan menonaktifkan bakteri dan virus

(Radji, 2009). Sedangkan sebagai kontrol negatif digunakan aquades

yang telah disterilisasi, sehingga diyakini tidak mengandung mikroba

ketika digunakan.

Kertas saring bulat steril dicelupkan dalam tiap-tiap ekstrak dan

larutan kontrol selama 15 menit, kemudian diletakkan pada media yang

sudah diinokulasi dengan bakteri uji, kemudian diinkubasi selama 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

36

jam pada suhu 37˚C. Dalam satu cawan dibagi menjadi tiga daerah dan

diisi dengan tiga kertas saring bulat, sehingga jika zona hambat

terbentuk zona yang terbentuk di sekitar kertas saring satu tidak

bertumpuk dengan zona kertas saring yang lain. Dalam penelitian ini

dilakukan tiga kali pengulangan dalam setiap perlakuannya.

Aktifitas antibakteri dilihat dari zona hambat yang terbentuk. Jika

media di sekitar kertas saring tidak ditumbuhi bakteri menandakan

ekstrak tanaman memiliki kandungan antibakteri. Jari-jari zona hambat

diukur menggunakanjangka sorong, pengukuran dilakukan dari koloni

bakteri yang berjarak terjauh dan koloni bakteri berjarak terdekat

dengan kertas saring. Parameter untuk menilai efektivitas ekstrak

terhadap bakteri Bacillus cereus dan Escherichia colidilihat melalui

jari-jari zona penghambatan ekstrak dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

2

qpr

Dimana:

r : jari-jari zona hambat (mm)

p : zona hambat terpanjang (mm), dan

q : zona hambat terpendek (mm)

b. Uji Kadar Hambat Minimal (KHM)

Konsentrasi terkecilekstrak yang memiliki kemampuan hambat

yang telah didapatkan dari uji aktivitas digunakan sebagai acuan dalam

menentukan konsentrasi sampel pada pengujian nilai Kadar Hambat

Minimal (KHM). Berdasarkan konsentrasi terendah yang menghambat

bakteri ini, dibuat ekstrak dengan rentang yang lebih kecil dari rentang

konsentrasi yang digunakan dalam pengujian aktivitas antibakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

37

Misalkan pada uji aktivitas antibakteri, dari 3 konsentrasi ekstrak (5%,

10%, dan 15%) konsentrasi terendah yang mampu menghasilkan zona

bening adalah konsentrasi 10%. Maka dalam uji KHM penggunaan

konsentrasi ekstrak menjadi 10%, 11%, 12%, dst. Dengan hal ini

peneliti dapat mengetahui dengan pasti berapa konsentrasi (%) ekstrak

yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri.

Pengujian dilakukan dengan metode dilusi padat. Metode ini

dilakukan dengan menginokulasikan bakteri dengan teknik cawan

tuang (pourplate).Media NA dengan suhu 45˚C dituangkan ke dalam

cawan petri yang sudah berisi mikroorganisme uji dan sampel ekstrak.

Jumlah media kultur yang digunakan sebanyak 10 ml, mikroorganisme

uji pada konsentrasi 10-8cfu/ml yang divortex dahulu sebelum

digunakan sebanyak 0,5 ml dan sampel ekstrak sebanyak 0,5 ml. Hasil

pourplate diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C. Penentuan nilai

KHM dilihat dari konsentrasi terendah pada media yang tidak

ditumbuhi bakteri.

c. Uji Kadar Bunuh Minimal (KBM)

Hasil yang telah didapat pada pengujian KHM digunakan dalam

pengujian KBM dengan metode cawan gores (strek plate). Cotton bud

yang sudah disterilkan diusapkan ke permukaan media hasil KHM,

kemudian digoreskan ke media steril yang baru lalu diinokulasi selama

24 jam pada suhu 37˚C. Jika media kultur yang digunakan tetap bening

(tidak ditumbuhi bakteri) maka konsentrasi ini dapat ditetapkan

sebagai nilai KBM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

38

Penyediaan alat dan bahan

sterilisasi

Ekstraksi

sampel meniran

Pembuatan

nefelometer

McFarland

Pembuatan

media kultur

Tumbuk Rebus

Uji morfologi

bakteri

Peremajaan sel

bakteri uji

Perlakuan:

Uji aktivitas antibakteri

Kadar hambat minimum

Kadar bunuh minimum

Gambar 3.1. Diagram alir pelaksanaan penelitian

Bagan alir tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

39

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa pengujian, yaitu uji aktivitas

antibakteri, uji Kadar Hambat Minimum (KHM) dan uji Kadar Bunuh

Minimum (KBM). Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi

padat cara Kirby Bauer, uji KHM dilakukan dengan metode dilusi padat dan

uji KBM dilakukan dengan metode streak plate.

H. Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui aktivitas ekstrak herba

Phylantus niruri dengan pertumbuhan koloni Bacilus cereusdan Escherichia

colidilakukan uji statistik Two Way ANOVA dengan tingkat kepercayaan

95%. Pengitungan dilakukan dengan program SPSS versi 16. Untuk

mendapatkan data awal maka dilakukan uji normalitas adan uji homogenitas.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data normal

atau tidak. Jika data normal dan homogen, maka dapat dilakukan analisis

varian dua arah (Two Way ANOVA). Untuk mengetahui kelompok data mana

yang memiliki perbedaan yang sigifikan maka dilakukan analisis Post Hoc

(Maryani, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri)

Berdasarkan hasil pengamatan morfologi tanaman meniran, diketahui

ciri-ciri meniran yaitu meniran merupakan tumbuhan herba dengan tinggi

batang antara 20-100 cm. Batangnya merupakan batang tegak lurus dengan

warna yang bervariasi seperti berwarna hijau pucat atau hijau tua. Batang

tanaman ini merupakan batang basah berbentuk bulat (teres), yang memiliki

sistem percabangan monopodial dengan arah tumbuh cabang mendatar

(horizontalis).

Daun tanaman meniran merupakan daun tunggal meskipun bentuknya

menyerupai daun majemuk. Meniran merupakan tumbuhan dengan pola

duduk daun folia opposita. Artinya setiap buku daun diduduki dua helai daun

yang tumbuh berpasang-pasangan atau berhadap-hadapan. Daunnya berwarna

hijau, berbentuk oval dengan tepi daun rata, dan bagian ujung serta

pangkalnya membulat (rotundatus). Daun tanaman meniran memiliki

pertulangan daun menyirip (panninervis) dan pada permukaan daunnya tidak

terdapat struktur apapun atau sering disebut glaber atau gundul.

Meniran merupakan tumbuhan berumah satu dan bunganya berkelamin

tunggal. Bunga dan buah tanaman meniran tumbuh di bagian bawah cabang

tanaman dan menghadap ke tanah, dimana di sisi-sisi cabang tersebut

menumbuhkan daun. Bunga tanaman meniran berukuran kecil dan merupakan

bunga tunggal, demikian pula dengan buahnya yang berwarna hijau muda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

41

Ciri-ciri tanaman meniran yang diidentifikasi oleh penulis telah sesuai dengan

ciri-ciri tanaman meniran yang diungkapkan oleh Heyne (1987).

B. Pengamatan Morfologi Sel Bakteri

Bakteri uji yang digunakan dalam penelitian ini yaituEscherichia coli dan

Bacillus cereus yang didapat dari laboratorium Bioteknologi Universitas

Gajah Mada, maka diasumsikan bahwa kedua bakteri uji merupakan koloni

murni (koloni tunggal). Selanjutnya dilakukan pengamatan morfologi koloni

bakteri uji. Bakteri Bacillus cereus yang diuji memiliki ciri koloni yang

berbentuk bulat sampai tak beraturan dan berukuran agak besar, dengan

warna koloni putih. Pada pengamatan ini jumlah koloni bakteri tidak dapat

dilakukan karena kepadatan koloni tunggal bakteri sehingga koloni bakteri

bertumpang tindih membentuk koloni besar tak beraturan. Pada pengamatan

morfologi koloni bakteri Escherichia coli dapat dilihat bahwa koloni bakteri

ini berbentuk bulat yang mengkilap, dengan ukuran koloni yang agak besar.

Pada pengamatan ini juga tidak dapat dilakukan penghitungan koloni bakteri.

Untuk pengamatan morfologi sel bakteri dilakukan pengecatan bakteri,

yaitu dengan pengecatan negatif dan pengecatan gram. Dalam teknik

pengecatan negatif bakteri, bakteri tidak diwarnai, namun yang diwarnai

adalah latar belakangnya. Jadi bakteri akan tampak terang dengan latar

belakang hitam. Zat warna yang digunakan dalam pengecatan ini adalah zat

warna nigrosin atau tinta India. Sediaan bakteri yang akan diamati dibuat

dengan cara disebar-ratakan dengan gelas objek lain, atau disebut dengan

sediaan hapus (apusan). Pengecatan ini sangat berguna untuk mengamati

bentuk keseluruhan sel yang sangat kecil (Radji, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

42

Pada pengecatan negatif ini digunakan tinta China, karena cat nigrosin

tidak tersedia. Dari pewarnaan negatif bakteri ini hasil yang dapat diamati

yaitu bentuk sel bakteri Escherichia coli dan Bacillus cereus yang keduanya

berbentuk batang (basil). Sel bakteri Escherichia coli yang diamati berbentuk

batang tunggal (monobasil), sedangkan sel bakteri Bacillus cereus berbentuk

batang dengan susunan yang ujung selnya bergandengan dengan ujung sel

bakteri lain sehingga menyerupai bentuk rantai (streptobasil).

Pada pengamatan sel bakteri yang kedua dilakukan pewarnaan gram

dengan menggunakan 4 reagen, yaitu kristal violet (pemberi warna ungu),

iodine, alkohol dan safranin (pemberi warna merah) yang diteteskan pada

suspensi bakteri uji secara berurutan. Zat warna kristal violet dan iodine akan

membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Setelah pencucian dengan

alkohol 96%, beberapa kelompok bakteri dapat melepaskan zat warna ungu

dengan mudah, sedangkan kelompok bakteri lain dapat mempertahankan

warna ungu tersebut. Bakteri yang tidak dapat mempertahankan warna ungu

pada pencucian dengan alkohol 96% merupakan bakteri gram negatif,

sedangkan bakteri yang dapat mempertahankan zat warna ungu merupakan

bakteri gram positif. Karena melepaskan warna ungu setelah pencucian

dengan alkohol 96%, bakteri gram negatif perlu diwarnai dengan zat warna

lain agar dapat diamati di bawah mikroskop, yaitu safranin. Dengan demikian

maka bakteri gram negatif akan berwarna merah. Sebaliknya zat warna ungu

yang tidak luntur pada bakteri gram positif tidak terpengaruh oleh pemberian

zat warna safranin, sehingga bakteri tetap berwarna ungu.

Dinding sel bakteri gram negatif mengandung kadar lipid yang tinggi,

sekitar 20% (Radji, 2009), lipid ini dapat larut dalam alkohol 96% sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

43

pori-pori dinding sel membesar dan zat warna kristal violet dapat keluar dari

sel bakteri. Ketika diberi zat warna safranin sel bakteri dapat menyerapnya,

sehingga sel bakteri berwarna merah. Sebaliknya pada bakteri gram positif

pencucian dengan alkohol 96% akan menyebabkan protein terdenaturasi,

sehingga pori-pori mengecil dan zat warna kristal violet terperangkap di

dalam sel bakteri, akibatnya bakteri tetap berwarna ungu.

Pengamatan hasil pengecatan gram kedua bakteri uji di bawah mikroskop

menunjukkan bahwa bakteri Bacillus cereus berwarna ungu dan bakteri

Escherichia coli berwarna merah. Maka dapat disimpulkan bahwa bakteri

Bacillus cereus merupakan bakteri gram positif dan bakteri Escherichia coli

merupakan bakteri gram negatif. Pada pengamatan dengan mikroskop

digunakan minyak imersi dengan tujuan untuk mengurangi pembiasan

cahaya, sehingga preparat sediaan bakteri terlihat lebih jelas. Gambar hasil

pengamatan morfologi koloni dan morfologi sel bakteri Bacillus cereus dapat

dilihat pada lampiran 4 dan bakteri Escherichia coli dapat dilihat pada

lampiran 5.

C. Uji Aktivitas Antibakteri

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya aktivitas

antibakteri ekstrak herba meniran terhadap bakteri Bacillus cereus dan

Escherichia coli. Kedua bakteri uji yang digunakan diperoleh dari

laboratorium Bioteknologi Universitas Gajah Mada, sehingga diasumsikan

bahwa bakteri uji merupakan kultur murni. Pengujian daya antibakteri ini

dilakukan di microbacterial safety cabinet untuk mengusahakan kondisi

lingkungan yang lebih aseptis selama penelitian dilakukan. Pengujian potensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

44

antibakteri dilakukan dengan metode difusi, teknik paper disk plate (cara

Kirby Bauer). Prinsip metode difusi yaitu menempatkan senyawa uji pada

media padat yang diinokulasikan bakteri uji dengan metode cawan tebar.

Inkubasi dilakukan selama 24 jam, karena kedua bakteri uji merupakan

bakteri dengan pertumbuhan yang tergolong cepat (fast growing), dan akan

melakukan perbanyakan diri dengan cepat selama 18-24 jam.

Hasil pengukuran zona hambat ekstrak meniran terhadap pertumbuhan

bakteri Bacillus cereus dan Escherichia coli dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil uji aktivitas antibakteri

Bakteri Jenis

Ekstrak

Konsentrasi

Ekstrak

Jari-jari

zona hambat

(mm)

Diameter

zona hambat

(mm)

Kriteria

kekuatan

antibakteri

Bacillus

cereus

Rebusan

35% 1,362 2,724 Lemah

40% 2,472 4,944 Lemah

45% 5,132 10,264 kuat

Tumbukan

35% 1,897 3,794 Lemah

40% 5,400 10,800 Kuat

45% 6,832 13,664 Kuat

Kontrol positif 28,760 57,520 Sangat kuat

Kontrol negatif 0 0 Tidak ada

Escherichia

coli

Rebusan

35% 1,180 2,360 Lemah

40% 2,128 4,256 Lemah

45% 2,758 5,516 Sedang

Tumbukan

35% 1,468 2,936 Lemah

40% 2,283 4,566 Lemah

45% 4,567 9,134 Sedang

Kontrol positif 15,620 31,240 Sangat kuat

Kontrol negatif 0 0 Tidak ada

Dari hasil penelitian yang didapat, ekstrak herba meniran baik yang

ditumbuk maupun yang direbus memiliki daya antibakteri terhadap kedua

bakteri uji. Hal ini ditandai dengan adanya zona hambat (zona bening yang

tidak ditumbuhi bakteri) di sekeliling kertas cakram. Zona bening dapat

terbentuk karena ekstrak yang terdapat dalam kertas cakram berdifusi ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

45

media di sekitar kertas cakram sehingga bakteri tidak tumbuh di daerah yang

telah diresapi oleh ekstrak.

Gambar 4.1. Grafik panjang zona hambat ekstrak meniran terhadap

pertumbuhan bakteri Bacillus cereus.

Dalam uji statistik didapatkan bahwa data hasil pengukuran zona hambat

pada bakteri uji Bacillus cereus memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05

yang berarti data berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas menunjukkan

bahwa data panjang zona hambat berdasarkan variasi konsentrasi dan variasi

ekstrak menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 (0,142 untuk variasi

konsentrasi dan 0,782 untuk variasi ekstrak) yang berarti persebaran data

homogen.

Setelah dibuktikan bahwa distribusi data normal dan homogen, maka uji

statistik dapat dilanjutkan ke tahap pengujian anova dua arah (two way

anova). Hasil pengujian two way anova menunjukkan bahwa semua variabel

independen (besarnya konsentrasi dan jenis ekstrak) berpengaruh terhadap

variabel dependen (panjang zona hambat) dengan nilai signifikansi yang lebih

0

2

4

6

8

10

12

14

16

35% 40% 45%

rebus

tumbuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

46

kecil dari 0,05. Variasi konsentrasi memberikan pengaruh terhadap zona

hambat bakteri Bacillus cereus yang signifikan, dengan nilai signifikansi

sebesar 0,005 (<0,05). Variasi ekstrak memberikan pengaruh terhadap zona

hambat bakteri Bacillus cereus secara signifikan, dengan nilai signifikansi

sebesar 0,007 (<0,05). Dari hasil analisis menggunakan SPSS , disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan rata-rata (mean) yang signifikan baik dari variasi

ekstrak maupun variasi konsentrasi. Dari tiga tingkatan konsentrasi (35%,

40%, dan 45%) perlu dilakukan uji lanjutan untuk mengatahui konsentrasi

manakah yang berbeda dari ketiganya, yaitu dengan melakukan uji post hoc.

Dari tabel post hoc memperlihatkan bahwa tingkat konsentrasi yang

menunjukkan adanya perbedaan yang nyata yaitu konsentrasi 35% dengan

konsentrasi 45%. Output data uji statistik aktivitas antibakteri terhadap

bakteri Bacillus cereus yang dilakukan menggunakan SPSS versi 16 dapat

dilihat pada lampiran 2.

Gambar 4.2. Grafik panjang zona hambat ekstrak meniran terhadap

pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

35% 40% 45%

rebus

tumbuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

47

Analisis statistik terhadap data zona hambat bakteri Escherichia coli

dimulai dengan uji normalitas, dan didapatkan hasil yang menunjukkan

bahwa data hasil pengukuran zona hambat pada bakteri uji Escherichia coli

memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 yang berarti data berdistribusi

normal. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa data panjang zona

hambat berdasarkan variasi konsentrasi dan variasi ekstrak menunjukkan nilai

signifikansi lebih dari 0,05 (0,075 untuk variasi konsentrasi dan 0,106 untuk

variasi ekstrak) yang berarti persebaran data homogen.

Setelah dibuktikan bahwa distribusi data normal dan homogen, maka uji

statistik dapat dilanjutkan ke tahap pengujian anova dua arah (two way

annova). Hasil pengujian two way anova menunjukkan bahwa semua variabel

independen (besarnya konsentrasi dan jenis ekstrak) berpengaruh terhadap

variabel dependen (panjang zona hambat) dengan nilai signifikansi yang lebih

kecil dari 0,05. Variasi konsentrasi memberikan pengaruh terhadap zona

hambat bakteri Escherichia coli yang signifikan, dengan nilai signifikansi

sebesar 0,01 (<0,05). Variasi ekstrak memberikan pengaruh terhadap zona

hambat bakteri Escherichia coli secara signifikan, dengan nilai signifikansi

sebesar 0,018 (<0,05). Dari hasil analisis menggunakan SPSS , disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan rata-rata (mean) yang signifikan baik dari variasi

ekstrak maupun variasi konsentrasi. Dari tiga tingkatan konsentrasi (35%,

40%, dan 45%) perlu dilakukan uji lanjutan untuk mengatahui konsentrasi

manakah yang berbeda dari ketiganya, yaitu dengan melakukan uji post hoc.

Dari tabel post hoc memperlihatkan bahwa tingkat konsentrasi yang

menunjukkan adanya perbedaan yang nyata yaitu konsentrasi 35% dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

48

konsentrasi 45%. Output data uji statistik aktivitas antibakteri terhadap

bakteri Escherichia coli yang dilakukan menggunakan SPSS versi 16 dapat

dilihat pada lampiran 3.

Pada penelitian ini, panjang diameter zona hambat ekstrak terhadap

bakteri uji dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain konsentrasi ekstrak,

jenis ekstrak dan respon bakteri terhadap ekstrak. Dari hasil penelitian telah

dibuktikan bahwa kenaikan konsentrasi ekstrak baik rebus maupun tumbuk

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap panjang zona hambat.

Kenaikan konsentrasi berbanding lurus dengan panjang diameter zona hambat

bakteri, semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan maka semakin

panjang diameter zona hambatannya. Hal ini dikarenakan semakin tinggi

konsentrasi maka ekstrak semakin jenuh, dan makin banyak senyawa

antibakteri yang terkandung didalamnya.

Berdasarkan panjangnya zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak

meniran, dapat dilihat bahwa ekstrak tanaman meniran baik rebus maupun

tumbuk memiliki kekuatan daya antibakteri yang lemah hingga kuat untuk

pertumbuhan bakteri Bacillus cereus, dan daya anti bakteri yang lemah

hingga sedang untuk pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Perbedaan

kekuatan daya antibakteri ini disebabkan oleh perbedaan sensitivitas kedua

bakteri uji yang digunakan. Ekstrak tanaman meniran baik yang direbus

maupun yang ditumbuk menunjukkan hasil panjang diameter zona hambat

pada bakteri gram positif (Bacillus cereus ) lebih besar daripada bakteri gram

negatif (Escherichia coli).

Perbedaan sensitivitas bakteri terhadap antibakteri dipengaruhi oleh

struktur dinding sel bakteri. Bakteri gram positif cenderung lebih sensitif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

49

terhadap antibakteri dibanding bakteri gram negatif. Dinding sel bakteri

secara umum terdiri dari peptidoglikan yang berfungsi mempertahankan

bentuk sel dan melindungi sel bakteri dari tekanan ekstraseluler yang tinggi

(Radji, 2009).

Secara khusus dinding sel bakteri gram positif lebih sederhana dibanding

dinding sel bakteri gram negatif. Dinding sel bakteri gram positif memiliki

ketebalan 15-80 nm, memiliki lapisan tunggal terdiri atas 90% peptidoglikan,

lapisan lemak yang rendah (1-4%) dan substansi lain berupa asam teikoat.

Asam teikoat merupakan polimer yang larut dalam air berfungsi sebagai

transport ion positif untuk keluar atau masuk sel (Pelczar dan Chan, 1986).

Sifat kelarutan dalam air inilah yang membuat dinding sel bakteri gram

negatif bersifat polar. Sedangkan ekstrak meniran yang dibuat bersifat polar,

sehingga lebih mudah masuk ke sel bakteri gram positif.

Bakteri gram negatif memiliki dinding sel yang lebih tipis (10-15 nm),

terdiri dari satu atau lebih lapisan peptidoglikan, tidak mengandung asam

teikoat, namun kandungan lipidnya tinggi, sekitar 11-22% (Pelczar dan Chan,

1986). Membran luar dinding sel bakteri terdiri dari tiga komponen, yaitu

lipoprotein, fosfolipid dan lipopilosakarida. Permeabilitas membran terluar

dinding sel bakteri gram negatif ditentukan oleh adanya molekul protein yang

disebut porin (Radji, 2009). Porin pada membran terluar dinding sel bakteri

gram negatif tersebut bersifat hidrofilik. Kemungkinan porin yang terkandung

pada membran terluar tersebut menyebabkan molekul-molekul komponen

ekstrak lebih sukar masuk ke dalam sel bakteri. Hal ini disebabkan oleh

perbedaan sifat dari porin dan komponen ekstrak, dimana porin bersifat

nonpolar sedangkan ekstrak bersifat polar. Karena hal ini senyawa antibakteri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

50

dalam ekstrak meniran lebih sulit masuk ke dalam sel bakteri Escherichia coli

(gram negatif), sehingga zona hambat yang dihasilkan lebih kecil

dibandingkan zona hambat pada bakteri Bacillus cereus (gram positif).

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa masing-masing ekstrak baik

yang ditumbuk maupun yang direbus memiliki daya antibakteri terhadap

kedua bakteri uji. Maka kedua metode ekstraksi yang dilakukan terbukti dapat

menyari (mengeluarkan) senyawa metabolit skunder yang memiliki sifat

antibakteri dari dalam tanaman meniran. Namun hasil pengukuran diameter

daerah hambat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan daya antibakteri

antara ekstrak meniran yang direbus dan ditumbuk. Ekstrak meniran yang

ditumbuk menghasilkan zona hambat yang lebih panjang dibanding ekstrak

rebus, baik pada bakteri gram positif (Bacillus cereus) maupun bakteri gram

negatif (Escherichia coli).

Hal ini bisa terjadi karena dalam ekstraksi tumbuk, herba meniran

ditumbuk tanpa melakukan penambahan aquades, ekstrak yang didapat

merupakan ekstrak murni dari tanaman meniran. Sedangkan dalam ekstraksi

perebusan (dekoksi) digunakan aquades sebanyak 600 ml untuk merebus

herba (herba tidak ditumbuk). Karena hal ini maka dapat dipastikan jumlah

senyawa metabolit skunder yang terekstraksi lebih banyak pada ekstrak

tumbuk daripada ekstrak rebus.

Kedua ekstrak memiliki daya antibakteri karena tanaman meniran

mengandung senyawa metabolit skunder yang mampu menghambat atau

membunuh bakteri. Senyawa dari tanaman meniran yang diduga memiliki

daya antibakteri yaitu flavonoid dan tanin. Flavonoid merupakan kelompok

senyawa fenol yang mempunyai kecenderungan untuk mengikat protein,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

51

sehingga mengganggu proses metabolisme. Harbone (1987) dalam

Kusdarwati (2010) menyatakan bahwa senyawa flavonoid memiliki

kemampuan membentuk kompleks dengan protein sel bakteri melalui ikatan

hidrogen. Struktur dinding sel dan membran sitoplasma bakteri yang

mengandung protein menjadi tidak stabil dan karena struktur protein bakteri

rusak. Hal ini menyebabkan sel bakteri kehilangan aktivitas biologisnya,

akibatnya fungsi permeabilitas sel bakteri terganggu dan sel bakteri akan

mengalami lisis yang berakibat pada kematian sel bakteri. Flavonoid juga

menyebabkan perubahan pada membran sel bakteri yang diikuti dengan

masuknya air yang tidak terkontrol ke dalam sel bakteri. Hal ini

menyebabkan pembengkakan sel bakteri dan akhirnya membran sel bakteri

pecah.

Tanin adalah salah satu senyawa kimia yang termasuk golongan polifenol

yang diduga dapat mengikat salah satu protein yang dimiliki oleh bakteri

yaitu adhesin. Apabila hal ini terjadi, maka dapat merusak ketersediaan

reseptor pada permukaan sel bakteri. Tanin telah dibuktikan dapat

membentuk kompleks senyawa yang irreversibel dengan prolin (suatu protein

lengkap) dimana ikatan ini mempunyai efek penghambatan sintesis protein

dalam pembentukan dinding sel (Noorhamdani dkk, 2006).

Cowan (1994) dalam Ngajow (2013) mengungkapkan bahwa tanin

memiliki aktivitas antibakteri yang berhubungan dengan kemampuannya

untuk mengaktifkan adhesin sel mikroba juga mengaktifkan enzim, dan

mengganggu transport protein pada lapisan dalam sel. Tanin juga mempunyai

target pada polipeptida dinding sel sehingga pembentukan dinding sel

menjadi kurang sempurna. Hal ini menyebabkan sel bakteri menjadi lisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

52

karena tekanan osmotik maupun fisik sehingga sel bakteri akan mati. Tanin

dalam konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan bakteri,

sedangkan pada konsentrasi tinggi mampu bertindak sebagai antibakteri

dengan cara mengkoagulasi atau menggumpalkan protoplasma bakteri

sehingga terbentuk ikatan yang stabil dengan protein bakteri (Rahmah dkk,

2012).

Kontrol negatif dan kontrol positif digunakan sebagai pembanding dalam

menentukan aktivitas antibakteri dari ekstrakmeniran. Kontrol negatif yang

digunakan dalam penelitian ini adalah aquades steril dan cairan formaldehida

sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol negatif

tidak menghasilkan zona hambat, artinya aquades tidak berpengaruh pada

bakteri uji. Sedangkan kontrol positif menghasilkan zona bening yang cukup

panjang pada kedua bakteri uji. Kontrol positif formaldehida memiliki zona

hambat lebih besar daripada ekstrak meniran baik yang diekstraksi dengan

cara direbus atau ditumbuk. Pada aktivitas pertumbuhan bakteri Escherichia

coli, cairan formaldehida memberikan diameter zona hambat sepanjang

31,240 mm. Sedangkan pada aktivitas pertumbuhan bakteri Bacillus cereus

kontrol positif menghasilkan diameter zona hambat yang lebih panjang, yaitu

57,520 mm. Gambar hasil pengujian kontrol positif dan kontrol negatif

terhadap bakteri Bacillus cereus dapat dilihat pada lampiran 6 dan untuk

bakteri Escherichia coli uji dapat dilihat pada lampiran 7.

Formaldehida merupakan densifektan golongan aldehida yang telah

dikenal sebagai antiseptik yang efektif. Formaldehida bekerja dengan

menonaktifkan protein dengan membentuk ikatan kovalen silang dengan

beberapa gugus organik fungsional dalam protein. Formaldehida lebih sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

53

tersedia dalam bentuk formalin, yaitu larutan 37% gas formaldehida.

Formalin pernah digunakan secara luas untuk mengawetkan spesimen

biologis dan menonaktifkan bakteri dan virus dalam pembuatan vaksin

(Radji, 2009).

D. Kadar Hambat Minimum (KHM)

Rentang konsentrasi yang digunakan dalam penentuan KHM diperoleh

dari konsentrasi terkecil ekstrak tanaman meniran pada uji aktivitas

antibakteri, yaitu 35%. Nilai KHM didapatkan dengan menggunakan metode

dilusi padat. Prinsip metode dilusi adalah pengenceran ekstrak sehingga

memperoleh beberapa konsentrasi. Rentang konsentrasi yang digunakan yaitu

35%, 36%, 37%, 38%, 39% dan 40%. Senyawa uji dikatakan memiliki daya

hambat terhadap bakteri jika media uji tidak menumbuhkan bakteri. Hasil

pengukuran nilai KHM dapat dilihat pada 4.2.

Tabel 4.2. hasil pengujian kadar hambat Minimun (KHM)

Bakteri Jenis

Ekstrak

Konsentrasi

Ekstrak (%) Keterangan

Bacillus

Cereus Rebus

35

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

adanya koloni bakteri yang tumbuh

pada permukaan media.

36

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

adanya koloni bakteri yang tumbuh

pada permukaan media.

37

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

adanya koloni bakteri yang tumbuh

pada permukaan media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

54

Bakteri Jenis

Ekstrak

Konsentrasi

Ekstrak (%) Keterangan

38, 39 dan

40

Mampu menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

media yang bersih dan tidak

ditumbuhi bakteri.

Tumbuk

35

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

adanya koloni bakteri yang tumbuh

pada permukaan media.

36

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

adanya koloni bakteri yang tumbuh

pada permukaan media.

37, 38, 39

dan 40

Mampu menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

media yang bersih dan tidak

ditumbuhi bakteri.

Escherichia

Coli

Rebus

35

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

adanya koloni bakteri yang tumbuh

pada permukaan media.

36

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

adanya koloni bakteri yang tumbuh

pada permukaan media.

37

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

adanya koloni bakteri yang tumbuh

pada permukaan media.

38

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

media yang bersih dan tidak

ditumbuhi bakteri.

39 dan 40

Mampu menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

media yang bersih dan tidak

ditumbuhi bakteri.

Tumbuk 35

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

adanya koloni bakteri yang tumbuh

pada permukaan media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

55

Bakteri Jenis

Ekstrak

Konsentrasi

Ekstrak (%) Keterangan

36

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

adanya koloni bakteri yang tumbuh

pada permukaan media.

37

Tidak bisa menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

adanya koloni bakteri yang tumbuh

pada permukaan media.

38, 39 dan

40

Mampu menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini ditandai dengan

media yang bersih dan tidak

ditumbuhi bakteri.

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel dapat diketahui bahwa

nilai KHM ekstrak rebus untuk bakteri Bacillus cereus adalah 38% dan untuk

bakteri Escherichia coli adalah 39%, sedangkan nilai KHM ekstrak tumbuk

untuk bakteri Bacillus cereus adalah 37% dan untuk bakteri Escherichia coli

adalah 38%.

E. Kadar Bunuh Minimum (KBM)

Pengujian kadar bunuh minimum dilakukan untuk mengetahui

konsentrasi terkecil ekstrak yang mampu membunuh bakteri. Pengujian KBM

dilakukan dengan metode dilusi padat. Nilai yang sudah ditentukan sebagai

nilai KHM akan digunakan sebagai acuan untuk pengujian Kadar Bunuh

Minimum. Permukaan media yang tidak menumbuhkan bakteri (hasil KHM)

diusap dengan cotton bud steril, kemudian digoreskan ke media yang baru

kemudian diinkubasi selama 24 jam. Media dengan konsentrasi terendah yang

tidak ditumbuhi bakteri nilai konsentrasinya merupakan nilai KBM. Hasil

pengujian Kadar Bunuh Minimum dapat dilihat pada tabel 4.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

56

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kadar Bunuh Minimum (KBM)

Bakteri Jenis

Ekstrak

Konsentrasi

Ekstrak (%) Keterangan

Bacillus

cereus

Rebus 38 Media bening, tidak ada koloni

bakteri yang tumbuh. Artinya mampu

membunuh bakteri. 39

Tumbuk 37 Media bening, tidak ada koloni

bakteri yang tumbuh. Artinya mampu

membunuh bakteri. 38

Escherichia

coli

Rebus 39 Media bening, tidak ada koloni

bakteri yang tumbuh. Artinya mampu

membunuh bakteri. 40

Tumbuk 38 Media bening, tidak ada koloni

bakteri yang tumbuh. Artinya mampu

membunuh bakteri. 39

Dari tabel 4.3. dapat dilihat bahwa nilai KHM juga merupakan nilai

KBM. Nilai KBM ekstrak rebus untuk bakteri Bacillus cereus adalah 38%

dan untuk bakteri Escherichia coli adalah 39%, sedangkan nilai KBM ekstrak

tumbuk untuk bakteri Bacillus cereus adalah 37% dan untuk bakteri

Escherichia coli adalah 38%. Pada konsentrasi yang sama ekstrak tanaman

meniran mampu menghambat dan membunuh bakteri. Hal ini menunjukkan

bahwa ekstrak meniran memiliki efek aktivitas antibakteri yang bersifat

bakteriosidal. Hasil pengujian KBM menunjukkan bahwa ekstrak meniran

baik yang direbus maupun yang ditumbuk memiliki efek antibakteri lebih

kuat terhadap bakteri Bacillus cereus (gram positif) daripada bakteri

Escherichia coli (gram negatif). Respon yang berbeda dari dua golongan

bakteri disebabkan adanya perbedaan kepekaan pada bakteri gram positif

bakteri gram negatif. Bakteri gram positif cenderung lebih sensitif terhadap

komponen antibakteri karena struktur dinding sel bakteri gram positif lebih

sederhana dibanding dinding sel bakteri gram negatif, sehingga memudahkan

senyawa antibakteri masuk ke dalam sel dan menemukan sasaran untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

57

bekerja menghambat atau membunuh sel. Iskandar dkk (2005) dalam

penelitiannya juga menemukan bahwa ekstrak etanol rumput laut (Eucheuma

cottonii) memiliki efek antibakteri lebih baik terhadap Bacillus cereus

dibandingkan terhadap Escherichia coli.

F. Hambatan dalam Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian antibakteri ini terdapat beberapa hambatan

yang cukup berarti, sehingga mengakibatkan perpanjangan waktu penelitian.

Hambatan-hambatan ini secara umum dikarenakan keterbatasan tempat

pelaksanaan dan peralatan yang digunakan. Dalam proses pelaksanaan

penelitian kertas cakram (disc blank) diganti menggunakan kertas saring yang

dipotong berbentuk bulat, hal ini dikarenakan bahan yang diperlukan belum

tersedia di laboratorium. Penggunan kertas saring ini tidak menjamin jumlah

senyawa yang terserap dalam tiap-tiap kertas berjumlah sama. Selain itu,

dalam proses inkubasi bakteri tidak dapat dilakukan pada suhu yang

seharusnya, melainkan hanya diinkubasi pada suhu ruang. Tindakan ini

terpaksa dilakukan karena hanya terdapat sebuah inkubator yang telah

digunakan untuk menyimpan alat-alat yang telah disterilisasi. Jadi proses

inkubasi hanya dilakukan di microbacterial safety cabinet tanpa pengatur

suhu. Selain itu inkubator juga digunakan bersama-sama dengan peneliti lain

yang menggunakan inkubator untuk mengeringkan cabai, yang

memungkinkan meningkatkan resiko kontaminasi alat-alat steril yang

disimpan di inkubator.

Selain hambatan-hambatan di atas terdapat juga beberapa kekurangan

dalam penelitian ini. Salah satunya yaitu penggunaan sampel tanaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

58

meniran hanya berdasarkan pada banyaknya batang tanaman yang digunakan

tanpa melakukan penimbangan sampel. Jadi tidak diketahui berat sampel

tanaman yang digunakan. Selain itu jumlah bakteri uji yang digunakan

diperkirakan menggunakan larutan Nefelometer McFarland dimana metode

ini hanya mengandalkan mata untuk melihat kemiripan warna larutan dengan

suspensi cair bakteri uji. Untuk mengetahui perkiraan jumlah bakteri lebih

baik menggunakan spektrofotometer atau alat lain yang dapat menentukan

jumlah bakteri uji dengan lebih tepat.

G. Kaitan Antara Hasil Penelitian dengan Pendidikan

Berbagai aspek dalam penelitian aktivitas antibakteri ekstrak herba

meniran terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Bacillus cereus

ini dapat digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Aplikasi dalam dunia

pendidikan khususnya terkait dengan pembelajaran di SMA kelas X, pada

standar kompetensi memahami prinsip–prinsip pengelompokkan makhluk

hidup. Berbagai aspek dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

belajar siswa kelas X pada materi Archaebacteria dan Eubacteria. Salah

satunya yaitu Kompetensi Dasar mempelajari ciri Archaebacteria dan

Eubacteria serta peranannya bagi kehidupan. Pada materi morfologi bakteri

dapat dilakukan kegiatan laboratorium untuk mengetahui morfologi koloni

bakteri, dan bentuk sel bakteri dengan melakukan percobaan pengecatan

negatif bakteri. Contoh silabus pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) pada materi dengan kompetensi dasar mempelajari ciri

Archaebacteria dan Eubacteria serta peranannya bagi kehidupan dapat dilihat

pada lampiran 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:

1. Ekstrak tanaman meniran baik yang ditumbuk maupun yang direbus

memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus

cereus (gram positif) dan Escherichia coli (gram negatif).

2. Terdapat perbedaan aktivitas antibakteri antara ekstrak tanaman meniran

yang direbus dan yang ditumbuk terhadap bakteri Escherichia coli dan

Bacillus cereus. Ekstrak tumbuk memiliki daya antibakteri yang lebih

kuat dibanding ekstrak rebus.

3. Nilai KHM dan KBM ekstrak rebus untuk bakteri Bacillus cereus adalah

38% dan untuk bakteri Escherichia coli adalah 39%, sedangkan nilai

KHM dan KBM ekstrak tumbuk untuk bakteri Bacillus cereus adalah

37% dan untuk bakteri Escherichia coli adalah 38%.

B. Saran

1. Pelaksanaan penelitian hendaknya dilakukan pada laboratorium dengan

kondisi yang bisa dikontrol keadaannya, dengan peralatan dan bahan

yang mendukung, sehingga pertumbuhan bakteri uji lebih optimal dan

proses pelaksanaan penelitian lebih efisien.

2. Perlu dilakukan pengujian pengaruh ekstrak tanaman meniran terhadap

Bacillus cereus dan Escherichia coli untuk mengetahui konsentrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

60

maksimal penggunaan ekstrak meniran agar tidak menimbulkan efek

samping.

3. Perlu dilakukan ekstraksi menggunakan metode dan pelarut yang tepat

sehingga senyawa metabolit sekunder yang diinginkan dapat tersari

dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

61

DAFTAR PUSTAKA

Ajizah, Aulia. 2004. Sensitivitas Salmonella typhimurium terhadap Ekstrak Daun

Psidium guajava L. Jurnal BIOCENTIAE Vol. 1. No. 1

Alexander, S. K., Dennis St. dan Mary J. N. 2003. Laboratory Exercises In

Organismal and Molecular Microbiology. The Mcgraw-Hill Companies.

Anggraeni, C.D. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksana, Fraksi

Kloroform Dan Fraksi Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana

L.) Terhadap Escherichia coli Resisten Amoksilin. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Arianigrum, R. 2004. Pemanfaatan Tumbuhan Jambu Biji Sebagai Obat

Tradisional. Fakultas MIPA UNY

Astuti, S. M. 2012.Skrining Fitokimiadan Uji Aktifitas Antibakteri Antibiotika

Ekstrak Etanol Daun, Batang, Bunga dan Umbi Tanaman Binahong

(Anredera cordifolia (Ten) Steenis). Pahang: Universiti Malaysia Pahang.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak

Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan

Makanan.

Bonang, G. danEnggar S. K. 1982. Mikrobilogi Kedokteran untuk Laboratorium

dan Klinik. Jakarta: Gramedia.

Botone, E. J. 2010. Bacillus cereus, A Volatile Human Pathogen. Journal Of

Clinical Microbiology Reviews Vol. 23.

Breed, R.S., E.G.D Muray dan Nathan R.S. 1957. Bergey’s Manual of

Determinative Bacteriology ed.7. Baltimore: the Wiliams and wilkins

Company.

Chodidjah, E. W. dan Utari. 2007. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Meniran

(Phyllanthus niruri Linn) Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus

Wistar yang Terinduksi CCl4. Jurnal Anatomi Indonesia. Vol. 2.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Diterjemahkan oleh Badan

Litbang Kehutanan. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.

Iskandar, Y. Dewi R. dan Rini R.D. 2005. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol

Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan

Bacillus cereus. Fakultas MIPA Universitas Padjajaran.

Jawetz, E., Joseph M. dan Edward A. 2004. Mikrobiologi Kedokteran Ed. 23.

Diterjemahkan oleh Huriawati H., Chaerunisa R., Alifa D. dan Aryana.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Kontour, R. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: PPM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

62

Kosasih, Y. 2011. Aktivitas Komponen Antibakteri Mikroalga Porphyridium

cruentum Terhadap Berbagai Jenis Bakteri Patogen. Bogor: Institut

Pertanian Bogor

Kusdarwati, R., ludira S. dan Akhmad T.M. 2010. Daya Antibakteri Ekstrak Buah

Adas (Foeniculum vulgare) terhadap Bakteri Micococcus luteus secara In

Vitro. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Vol. 2.

Latief, A. 2012. Obat Tradisonal. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Mangunwardoyo, W., Eni C. dan Tepy U. 2009. Ekstraksi dan Identifikasi

Senyawa Antimikroba Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.). Jurnal Ilmu

Kefarmasian Indonesia Vol 7.

Maryani, C. 2013. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jarak Tintir (Jatropha

multifida L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Secara

In Vitro. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Melki, W.A.E.P. dan Kurniati. 2011. Uji Antibakteri Ekstrak Gracilaria sp.

(Rumput Laut) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus

aureus. Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya.

Ngajow, M., Jemmy A. Dan Vanda S.K. 2013. Pengaruh Antibakteri Ekstrak

Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) Terhadap Bakteri Staphylococcus

aureus secara In Vitro. Jurnal MIPA UNSRAT online.

Noorhamdani, A.S., Habiba A. dan Airin A. 2006. Uji Efektivitas Antimikroba

Ekstrak Daun Meniran (Phyllanthus niruri) Terhadap Bakteri E. coli

Secara In Vitro. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Nugrahani, S.S. 2012. Analisia Perbandingan Efektifitas Ekstrak Akar, Batang

dan Daun Herba Meniran dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah

Mencit. Unnes Journal of Public Health.

Nuria, M. C. Arvin F. dan Sumantri. 2009.Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak

Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Terhadap Bakteri

Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922 dan

Salmonella typhi ATCC 1408. Jurnal Ilmu Pertanian. Vol. 5.

Oktavidiati, E., M.A. chozin, N. Wijayanto, M. Ghulamadi dan L.K. Darusman.

2011. Pertumbuhan Tanaman dan Kandungan Total Filantin dan

Hipofilantin Aksesi Meniran (Phyllanthus sp. L) pada Berbagai Tingkat

Naungan. Jurnal Littri 17(1)

Paribasa, W.A. 2006. Uji Potensi Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Dandang

Gendis (Clinathus nutans (Burm.f.) Lindau) terhadap Escherichia coli.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Pelczar, M.J. dan E.C.S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi I. Diterjemahkan

oleh Ratna S.H., Teja I., S. Sutarmi T., Sri Lestari A. Jakarta: Universitas

Indonesia Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

63

Pelczar, M.J. dan E.C.S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi II.

Diterjemahkan oleh Ratna S.H., Teja I., S. Sutarmi T., Sri Lestari A.

Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Prasetyo, A.B. 2013. Meniran. Dalam http://bpptiris.blogspot.com/2013/08/

meniran.html. diunduh pada 28 November 2014.

Pratiwi, S. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga.

Radji, M. 2010. Buku Ajar Mikrobilogi Kedokteran: Pandun Mahasiswa Farmasi

dan Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Rahmah, S.A., Suharti dan Subandi. 2012. Uji Antibakteri dan Daya Inhibisi

Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Aktivitas Xantin

Oksidase yang Diisolasi dari Air Susu Sapi Segar. Universitas Negeri

Malang

Rosanti, D. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

Salaki, C.L. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Indigenous (Bacillus cereus

Frank.) sebagai Agensia Pengendali Hayati terhadap Hama Kubis.

Manado: Universitas Samratulangi

Sarjono, P.R. dan Nies S. Mulyani. 2007. Aktivitas Antibakteri Rimpang Temu

Putih (Curcuma manga Vall). Jurnal Sains dan Matematika. Vol. 15(2).

Setiawan, A. 2009. Perancangan Percobaan (Buku Ajar). Bandung: Universitas

Padjajaran.

Simanjutak, J.M. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binahong

(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Bakteri Staphylococcus

aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Wijaya, A. W. 2011. Data 10 Penyakit Terbanyak di Rumah Sakit (RS) di

Indinesia. Dalam http://www.infidokterku.com/indeks.php?option=com

content&view=article&id=137:data-10-penyakit-terbanyak-di-rumah-sakit-

rs-di-indonesia&catid=40:data&itemid=54. Diakses pada 27 November

2014.

Zein, U., Khalid H.S., Josia G. 2004. Diare Akut Disebabkan Bakteri. Medan:

Universitas Sumatera Utara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

64

Lampiran 1. Hasil Pengukuran Daerah Hambat Antibakteri

Bakteri Jenis

ekstrak Pengulangan

Jari-jari zona hambat

(mm)

Rata-rata jari-jari

zona hambat (mm)

35% 40% 45% 35% 40% 45%

Bacillus

cereus

Rebus

i 1,185 0,630 1,745

1,362 2,472 5,132 ii 1,340 0,960 7,430

iii 1,560 5,825 6,220

Tumbuk

i 2,065 6,020 5,820

1,897 5,400 6,832 ii 2,255 3,170 7,420

iii 1,370 7,010 7,255

Escherichia

coli

Rebus

i 0 1,670 2,615

1,180 2,128 2,758 ii 1,600 2,480 2,775

iii 1,940 2,235 2,885

Tumbuk

i 0,520 3,080 2,350

1,468 2,283 4,567 ii 0,975 1,655 6,500

iii 2,910 2,115 4,850

Kontrol positif Bacillus cereus 28,760 57,520

Kontrol positif Escherichia coli 15,620 31,240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

65

Lampiran 2. Output Analisis SPSS Versi 16 pada Aktivitas Antibakteri

terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus

1. UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kosentrasi Ekstrak Zona_Hambat

35% Rebusan N 3

Normal Parametersa,,b

Mean 1.361667

Std. Deviation .1884365

Most Extreme Differences Absolute .212

Positive .212

Negative -.187

Kolmogorov-Smirnov Z .368

Asymp. Sig. (2-tailed) .999

Tumbukan N 3

Normal Parametersa,,b

Mean 1.896667

Std. Deviation .4658952

Most Extreme Differences Absolute .308

Positive .221

Negative -.308

Kolmogorov-Smirnov Z .533

Asymp. Sig. (2-tailed) .939

40% Rebusan N 3

Normal Parametersa,,b

Mean 2.471667

Std. Deviation 2.9087555

Most Extreme Differences Absolute .365

Positive .365

Negative -.263

Kolmogorov-Smirnov Z .632

Asymp. Sig. (2-tailed) .819

Tumbukan N 3

Normal Parametersa,,b

Mean 5.400000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

66

Std. Deviation 1.9936650

Most Extreme Differences Absolute .289

Positive .210

Negative -.289

Kolmogorov-Smirnov Z .500

Asymp. Sig. (2-tailed) .964

45% Rebusan N 3

Normal Parametersa,,b

Mean 5.131667

Std. Deviation 2.9946884

Most Extreme Differences Absolute .309

Positive .221

Negative -.309

Kolmogorov-Smirnov Z .534

Asymp. Sig. (2-tailed) .938

Tumbukan N 3

Normal Parametersa,,b

Mean 6.831667

Std. Deviation .8800047

Most Extreme Differences Absolute .351

Positive .252

Negative -.351

Kolmogorov-Smirnov Z .609

Asymp. Sig. (2-tailed) .853

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

67

2. UJI HOMOGENITAS Kosentrasi

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Zona_Hambat Based on Mean 5.720 2 15 .142

Based on Median 4.047 2 15 .039

Based on Median and with

adjusted df

4.047 2 8.873 .056

Based on trimmed mean 5.363 2 15 .017

Ekstrak

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Zona_Hambat Based on Mean .079 1 16 .782

Based on Median .042 1 16 .840

Based on Median and with

adjusted df

.042 1 14.140 .840

Based on trimmed mean .034 1 16 .855

3. TWO WAY ANOVA

Between-Subjects Factors

Value Label N

Kosentrasi 1.00 35% 6

2.00 40% 6

3.00 45% 6

Ekstrak 1.00 Rebusan 9

2.00 Tumbukan 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

68

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Zona_Hambat

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Model 336.882a 4 84.220 23.985 .000

Kosentrasi 56.901 2 28.450 8.102 .005

Ekstrak 13.330 1 13.330 3.796 .007

Error 49.158 14 3.511

Total 386.040 18

a. R Squared = ,873 (Adjusted R Squared = ,836)

4. POST HOC TEST

Multiple Comparisons

Zona_Hambat

Tukey HSD

(I)

Kosentra

si

(J)

Kosentra

si

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

35% 40% -2.306667 1.0818681 .119 -5.138219 .524886

45% -4.352500* 1.0818681 .003 -7.184052 -1.520948

40% 35% 2.306667 1.0818681 .119 -.524886 5.138219

45% -2.045833 1.0818681 .178 -4.877386 .785719

45% 35% 4.352500* 1.0818681 .003 1.520948 7.184052

40% 2.045833 1.0818681 .178 -.785719 4.877386

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 3,511.

*. The mean difference is significant at the 0,05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

69

Homogeneous Subsets

Zona_Hambat

Tukey HSDa,,b

Kosentra

si N

Subset

1 2

35% 6 1.629167

40% 6 3.935833 3.935833

45% 6 5.981667

Sig. .119 .178

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 3,511.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.

b. Alpha = 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

70

Lampiran 3. Output Analisis SPSS Versi 16 pada Aktivitas Antibakteri

terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli

1. UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kosentra

si Ekstrak Zona_Hambat

35% Rebusan N 3

Normal Parametersa,,b

Mean 1.180000

Std. Deviation 1.0359537

Most Extreme Differences Absolute .324

Positive .232

Negative -.324

Kolmogorov-Smirnov Z .561

Asymp. Sig. (2-tailed) .911

Tumbukan N 3

Normal Parametersa,,b

Mean 1.468333

Std. Deviation 1.2690777

Most Extreme Differences Absolute .318

Positive .318

Negative -.227

Kolmogorov-Smirnov Z .551

Asymp. Sig. (2-tailed) .922

40% Rebusan N 3

Normal Parametersa,,b

Mean 2.128333

Std. Deviation .4154014

Most Extreme Differences Absolute .268

Positive .199

Negative -.268

Kolmogorov-Smirnov Z .464

Asymp. Sig. (2-tailed) .982

Tumbukan N 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

71

Normal Parametersa,,b

Mean 2.283333

Std. Deviation .7272608

Most Extreme Differences Absolute .258

Positive .258

Negative -.197

Kolmogorov-Smirnov Z .447

Asymp. Sig. (2-tailed) .988

45% Rebusan N 3

Normal Parametersa,,b

Mean 2.758333

Std. Deviation .1357694

Most Extreme Differences Absolute .216

Positive .188

Negative -.216

Kolmogorov-Smirnov Z .373

Asymp. Sig. (2-tailed) .999

Tumbukan N 3

Normal Parametersa,,b

Mean 4.566667

Std. Deviation 2.0894577

Most Extreme Differences Absolute .221

Positive .189

Negative -.221

Kolmogorov-Smirnov Z .382

Asymp. Sig. (2-tailed) .999

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

72

2. UJI HOMOGENITAS Kosentrasi

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Zona_Hambat Based on Mean 4.244 2 15 .075

Based on Median .860 2 15 .443

Based on Median and with

adjusted df

.860 2 6.813 .465

Based on trimmed mean 3.615 2 15 .052

Ekstrak

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Zona_Hambat Based on Mean 2.933 1 16 .106

Based on Median 2.203 1 16 .157

Based on Median and with

adjusted df

2.203 1 11.603 .164

Based on trimmed mean 2.835 1 16 .112

3. TWO WAY ANOVA

Between-Subjects Factors

Value Label N

Kosentrasi 1.00 35% 6

2.00 40% 6

3.00 45% 6

Ekstrak 1.00 Rebusan 9

2.00 Tumbukan 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

73

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Zona_Hambat

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Model 122.733a 4 30.683 23.773 .000

Kosentrasi 16.734 2 8.367 6.483 .010

Ekstrak 2.535 1 2.535 1.964 .018

Error 18.070 14 1.291

Total 140.803 18

a. R Squared = ,872 (Adjusted R Squared = ,835)

4. POST HOC TESTS

Multiple Comparisons

Zona_Hambat

Tukey HSD

(I)

Kosentra

si

(J)

Kosentra

si

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

35% 40% -.881667 .6559222 .395 -2.598399 .835066

45% -2.338333* .6559222 .008 -4.055066 -.621601

40% 35% .881667 .6559222 .395 -.835066 2.598399

45% -1.456667 .6559222 .102 -3.173399 .260066

45% 35% 2.338333* .6559222 .008 .621601 4.055066

40% 1.456667 .6559222 .102 -.260066 3.173399

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1,291.

*. The mean difference is significant at the 0,05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

74

Homogeneous Subsets

Zona_Hambat

Tukey HSDa,,b

Kosentrasi N

Subset

1 2

35% 6 1.324167

40% 6 2.205833 2.205833

45% 6 3.662500

Sig. .395 .102

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1,291.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.

b. Alpha = 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

75

Lampiran 4. Gambar Pembuatan Ekstrak Tanaman Meniran

Gambar 1. Sampel herba meniran yang digunakan dalam penelitian

Gambar 2. Perendaman tanaman dalam larutan natrium hipoklorit

Gambar 3. Penumbukan sampel herba tanaman dilakukan di dekat api bunsen

untuk mengurangi resiko kontaminasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

76

Gambar 4. Ekstrak rebus dan ekstrak tumbuk tanaman meniran

Gambar 5. Ekstrak rebus yang telah diencerkan

Gambar 6. Ekstrak tumbuk yang telah diencerkan

Ekstrak rebus

Ekstrak tumbuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

77

Lampiran 5. Gambar Hasil Pengamatan Morfologi Koloni dan Morfologi Sel

Bakteri Bacillus cereus

Gambar 1. Hasil streak plate bakteri Bacillus cereus

Gambar 2. Hasil pengecatan negatif bakteri Bacillus cereus yang berusia 24 jam

(perbesaran 10 x 100)

Gambar 3. Hasil pengecatan gram bakteri Bacillus cereus yang berusia 24 jam

(perbesaran 10 x 100)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

78

Lampiran 6. Gambar Hasil Pengamatan Morfologi Koloni dan Morfologi Sel

Bakteri Escherichia coli

Gambar1. Hasil streak plate bakteri Escherichia coli

Gambar 2. Hasil pengecatan negatif bakteri Escherichia coli yang berusia 24 jam

(perbesaran 10 x 100)

Gambar 3. Hasil pengecatan gram bakteri Escherichia coli yang berusia 24 jam

(perbesaran 10 x 100)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

79

Lampiran 7. Gambar Pengukuran Zona Hambat

Gambar 1. Media yang telah diinokuasi dengan bakteri dan diberi disk yang

mengandung ekstrak (sebelum inkubasi 24 jam)

Gambar 2. Pengukuran zona hambat menggunakan jangka sorong

Panjang zona hambat

yang diukur, dari tepi

kertas cakram sampai

tepi koloni bakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

80

Lampiran 8. Gambar Hasil Uji Evektivitas Antibakteri terhadap Pertumbuhan

Bakteri Bacillus cereus

Gambar 1. Hasil pengujian ekstrak meniran terhadap bakteri Bacillus cereus

Gambar 2. Kontrol positif dan kontrol negatif bakteri Bacillus cereus

Zona hambatan yang

dihasilkan kontrol

positif terhadap bakteri

Bacillus cereus

Kontrol negatif tidak

menghasilkan zona

hambatan terhadap

bakteri Bacillus cereus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

81

Lampiran 9. Gambar Hasil Uji Evektivitas Antibakteri terhadap Pertumbuhan

Bakteri Escherichia coli

Gambar 1. Hasil pengujian ekstrak meniran terhadap bakteri Escherichia coli

Gambar 2. Kontrol positif dan kontrol negatif bakteri Escherichia coli

Zona hambatan yang

dihasilkan kontrol

positif terhadap

bakteri Escherichia

coli

Kontrol negatif tidak

menghasilkan zona

hambatan terhadap

bakteri Escherichia

coli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

82

Lampiran 10. Gambar Hasil Pengujian Kadar Hambat Minimum (KHM)

terhadap Bacillus cereus dan Escherichia coli

Gambar 1. Hasil pengujian KHM ekstrak rebus terhadap bakteri Bacillus cereus

Gambar 2. Hasil pengujian KHM ekstrak tumbuk terhadap bakteri Bacillus cereus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

83

Gambar 3. Hasil pengujian KHM ekstrak rebus terhadap bakteri Escherichia coli

Gambar 4. Hasil pengujian KHM ekstrak tumbuk terhadap bakteri Escherichia coli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

84

Lampiran 11. Gambar Hasil Uji Kadar Bunuh Minimum pada Bakteri Bacillus

cereus dan Escherichia coli

Gambar 1. Hasil pengujian KBM ekstrak rebus dan tumbuk meniran terhadap

bakteri Bacillus cereus

Gambar 2. Hasil pengujian KBM ekstrak rebus dan tumbuk meniran terhadap

bakteri Escherichia coli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

Lampiran 12. Silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 24 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : X / I

Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip – prinsip pengelompokkan makhluk hidup

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

2.2. Mempelajari

ciri

Archaebacteria

dan Eubacteria

serta

peranannya

bagi kehidupan

Ciri-ciri

Archaebacteria

Ciri-ciri

Eubacteria

Struktur sel

bakteri

Macam-macam

bakteri

berdasarkan

bentuk koloni

dan alat

geraknya.

informasi, tanyajawab

tentang ciri-ciri

Archaebacteria melalui

kajian pustaka

informasi, tanyajawab

tentang ciri-ciri

Eubacteria melalui

kajian pustaka

Diskusi struktur sel

bakteri

Pengamatan koloni dan

pengecatan negatif

bakteri

Menjelaskan

ciri-ciri

Arhaebacteria

Menjelaskan

ciri-ciri

Eubacteria

Membedakan

struktur bakteri

dengan

organisme lain

Menjelaskan

macam bakteri

Jenis

tagihan:

- Tes

tertulis

- Penugasan

- Non tes

(kinerja

dan

portofolio)

Bentuk

instrumen:

- Instrumen

tes

tertulis

- Instrumen

penilaian

kinerja

6 x 45

menit Buku Biologi

1 SMA dan

MA untuk

Kelas X,

penerbit Esis

Biologi untuk

SMA/MA

Kelas X,

Penerbit

Erlangga

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

Pertumbuhan

dan replikasi

bakteri

reproduksi

bakteri :

o secara

transformasi

o transduksi

dan konju-

gasi

Peranan bakteri

dalam kehidupan

Diskusi tentang

pertumbuhan bakteri

Tanya jawab tentang

peranan bakteri yang

menguntungkan dan

yang merugikan

berdasarkan

bentuk koloni

dan alat gerak

Menjelaskan

fase-fase

pertumbuhan

bakteri secara

transformasi,

transduksi dan

konjugasi.

Menjelaskan

bakteri yang

bermanfaat dan

yang merugikan.

praktikum

- Instrumen

prnilaian

laporan

praktikum

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 24 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : X / I

Alokasi Waktu : 3x45 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

B. Kompetensi Dasar

2.1. Mempelajari ciri Archaebacteria dan Eubacteria serta peranannya bagi

kehidupan.

C. Indikator

Kognitif produk :

- Menyebutkan macam-macam bentuk bakteri.

Kognitif proses :

- Mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria.

- Mengidentifikasi struktur sel bakteri beserta fungsinya.

Psikomotor :

- Melakukan pengamatan terhadap koloni bakteri.

- Melaksanakan pengamatan terhadap bentuk bakteri melalui percobaan

pengecatan negatif .

Afektif karakter :

- Percaya diri saat menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dan

mempertahankan argumentasi.

- Kritis dalam menanggapi hasil diskusi kelompok lain.

Afektif sosial :

- Bekerja sama dan saling menghargai pendapat teman selama berdiskusi.

D. Tujuan Pembelajaran

Kognitif produk :

- Setelah membaca buku, siswa dapat menyebutkan macam-macam bentuk

bakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

88

Kognitif proses :

- Dengan melakukan penelusuran pustaka, siswa mampu mengidentifikasi

ciri-ciri Archaebacteria.

- Dengan melakukan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri

Eubacteria.

- Dengan melakukan diskusi, siswa mengidentifikasi struktur sel bakteri

beserta fungsinya.

Psikomotor :

- Secara teliti siswa melakukan pengamatan terhadap koloni bakteri.

- Dengan bertanggung jawab siswa melaksanakan pengamatan bentuk

bakteri melalui percobaan pengecatan negatif bakteri.

Afektif karakter :

- Secara berkelompok siswa percaya diri saat menyampaikan hasil diskusi

di depan kelas dan mempertahankan argumentasi.

- Melalui kegiatan yang dirancang oleh guru, siswa kritis dalam

menanggapi hasil diskusi kelompok lain.

Afektif sosial :

- Melalui kegitan yang dirancang guru, siswa bekerja sama dan saling

menghargai pendapat teman selama berdiskusi.

E. Materi Pembelajaran

Prokariota adalah kumpulan organisme yang bahan inti selnya tidak

dilapisi membran, sehingga materi genetik menyebar di sitoplasma.

Organisme prokariota digolongkan dalam domain Archaebacteria dan

Eubacteria. Keduanya berbeda dalam hal penyusun dinding sel, membrane

sel, susunan RNA ribosom, dan habitatnya. Archaebacteria hidup di

lingkungan yang ekstrim. Berdasarkan fisiologinya, Archebacteria

diklasifikasikan menjadi metanogen, ekstrem halofil, dan termoasidofil.

Ciri umum bakteri adalah uniseluler, prokariota, kosmopolit, umumnya

tidak dapat berfotosintesis, dan dinding sel berupa peptidoglikan. Bagian sel

yang terdapat pada semua sel bakteri adalah inti, sitoplasma, membran sel,

dinding sel, ribosom, mesosom. Namun biasanya bakteri memiliki organ

tambahan, seperti flagela, fili, dan lain-lain. Bentuk bakteri secara umum

dibagi menjadi tiga yaitu batang (basil), bulat (coccus) dan spiral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

89

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran: Scientific

Metode pembelajaran : Discovery, diskusi, pengamatan langsung dan

ceramah.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (1 x 45 menit)

Kegiatan

(waktu) Fase Kegiatan guru dan siswa

Pendahu-

luan

(5 menit)

Melakukan

apersepsi,

menyampaikan

tujuan dan

memotivasi siswa.

- Guru melakukan presensi dan mengecek

kesiapan siswa.

- Guru menayangkan gambar orang yang

sedang mencuci tangan dan mengajukan

pertanyaan mengapa orang harus

mencuci tangan. Guru meminta beberapa

siswa untuk mengemukakan

pendapatnya.

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Inti

(30 menit)

Eksplorasi - Guru menjelaskan pokok-pokok materi

pembelajaran.

- Guru membagi siswa dalam lima

kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.

- Masing-masing kelompok diberi LKS

terkait dengan bagian-bagian sel bakteri

tersebut beserta fungsinya

Elaborasi - Guru meminta siswa berdiskusi dan

mengerjakan LKS dalam kelompok

kecil.

- Guru meminta perwakilan tiap-tiap

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya.

- Guru dan siswa yang lain menanggapi

presentasi. Guru meluruskan pendapat

siswa yang kurang tepat dan

menambahkan jika perlu.

Konfirmasi - Guru meminta siswa mengungkapkan

informasi baru yang berhasil didapat

melalui kegiatan pembelajaran.

Penutup

(10 menit)

Penghargaan

- Memberikan penghargaan pada siswa

yang dapat menjawab dengan benar dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

90

Kegiatan

(waktu) Fase Kegiatan guru dan siswa

Penarikan

kesimpulan

Refleksi

Penugasan

siswa yang telah melakukan presentasi.

- Guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan pokok-pokok materi

yang telah dipelajari.

- Guru mengajak siswa menemukan nilai-

nilai yang didapat dalam kegiatan belajar

mengajar yang telah dilakukan.

- Guru memberi tugas pada siswa untuk

mempersiapkan materi selanjutnya

dengan membaca materi mengenai

bentuk-bentuk bakteri.

Pertemuan II ( 2 x 45 menit)

Kegiatan

(waktu) Fase Kegiatan guru dan siswa

Pendahu-

luan

(5 menit)

Melakukan

apersepsi,

menyampaikan

tujuan dan

memotivasi siswa.

- Guru melakukan presensi dan mengecek

kesiapan siswa.

- Guru menyampaikan pertanyaan kepada

siswa tentang pernahkan mereka melihat

bentuk bakteri yang pada makanan basi.

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Inti

(70 menit)

Eksplorasi - Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa mengenai perkiraan ukuran bakteri

dan bagaimana cara melihat bentuk

bakteri.

- Guru menyampaikan secara singkat tata

cara kegiatan pengamatan mofologi

koloni dan sel bakteri.

- Siswa dibagi dalam kelompok (masing-

masing kelompok 4-5 orang), setiap

kelompok diminta mengambil LKS,

bahan dan alat yang akan digunakan

dalam kelompok.

Elaborasi - Guru meminta tiap kelompok mengamati

koloni bakteri (yang telah disiapkan oleh

guru sebelumnya) dan mendeskripsikan

bentuknya.

- Guru menjelaskan cara kerja pengecatan

negatif bakteri uji (Bacillus cereus dan

Staphylococcus aureus) dan pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

91

Kegiatan

(waktu) Fase Kegiatan guru dan siswa

menggunakan mikroskop.

- Siswa melakukan pengecatan negatif

bakteri dan guru mengamati kinerja

siswa.

- Siswa menggambarkan hasil pengamatan

dari mikroskop dan mengidentifikasi

bentuk bakteri uji.

- Siswa melengkapi LKS dan guru

membimbing siswa.

- Guru meminta siswa membersihkan dan

merapikan atau menyimpan peralatan

yang digunakan dalam pengamatan.

Konfirmasi - Tiap kelompok membacakan hasil

pengamatannya, dan mempersilahkan

kelompok lain menanggapi.

- Guru meluruskan pendapat siswa yang

kurang tepat, dan menambahkan jika

perlu.

- Guru meminta tiap kelompok

mengumpulkan LKS yang telah diisi.

Penutup

(15 menit)

Penghargaan

Penarikan

kesimpulan

Refleksi

Penugasan

- Memberikan penghargaan pada siswa

yang dapat menjawab dengan benar.

- Guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan pokok-pokok materi

yang telah dipelajari.

- Guru mengajak siswa menemukan nilai-

nilai yang didapat dalam kegiatan belajar

mengajar yang telah dilakukan.

- Guru meminta tiap kelompok membuat

laporan tertulis pengamatan.

- Guru menugaskan siswa untuk

menyiapkan materi selanjutnya

mengenai bakteri yang menguntungkan

atau merugikan bagi manusia, serta jenis

kerugian atau keuntungan yang

diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

92

H. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Media

a. LKS

b. Power point

2. Alat/bahan

a. LCD proyektor

b. Papan tulis

3. Sumber belajar

Buku Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, penerbit Esis

Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangga

I. Penilaian

1. Jenis/ Teknik penilaian

a. Tes tertulis

b. Penugasan

c. Non tes (kinerja)

2. Instrumen penilaian

a. Instrumen tes tertulis

b. Instrumen penilaian kegiatan diskusi

c. Instrumen penilaian kinerja praktikum

Yogyakarta,....................

Mengetahui:

Kepala SMA N 24 Yogyakarta Guru Mata Pelajaran

………………………………. ………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

93

LEMBAR KERJA SISWA

A. Judul : Struktur Bakteri

B. Tujuan :

1. Mengidentifikasi struktur sel bakteri beserta fungsinya.

C. Alat dan Bahan :

1. Alat tulis

2. LKS

D. CARA KERJA :

1. Bentuklah kelompok yang berjumlah 4-5 orang.

2. Dengan menggunakan buku penduan yang ada tuliskanlah nama

dan fungsi bagian-bagian sel bakteri yang telah diberi nomor.

3. Tuliskan hasil diskusi kelompok di lembar kerja.

4. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di

depan kelas.

E. HASIL DISKUSI :

1. Identifikasi bagian-bagian sel bakteri berikut !

1

3 2

5 4

6 7

8

9

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

94

Tabel Struktur dan Fungsi Sel Bakteri

No. Nama bagian Fungsi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

95

LEMBAR KERJA SISWA

A. Judul: pengamatan morfologi koloni bakteri dan Pengecatan

negatif bakteri

B. Tujuan:

Mengetahui macam-macam bentuk koloni dan melalui pengecatan

negatif bakteri siswa dapat memaparkan bentuk bakteri uji.

C. Alat dan Bahan

1. Hasil streak plate bakteri Bacillus cereus dan Staphylococcus

aureus

2. Lup

3. Mikroskop

4. Bunsen

5. Jarum ose

6. Gelas benda

7. Gelas penutup

8. Penjepit

9. Pipet tetes

10. Cat warna nigrosin

11. Minyak immersi

12. Alkohol 96%

13. Sprayer

D. Cara Kerja

1. Amatilah koloni tunggal bakteri pada yang telah diinokulasi pada

cawan petri, jika koloni terlalu kecil gunakan lup.

2. Tentukan bentuk koloni, warna koloni, dan amati permukaan

koloni,tuliskan hasilnya dalam LKS.

3. bersihkan permukaan gelas benda dengan alkohol

4. teteskan satu tetes cat nigrosin di salah satu ujung gelas benda.

5. Selanjutnya campurkan satu ose biakan bakteri dengan tinta China.

6. Letakkan gelas benda yang lain di sisi luar campuran tinta dan

bakteri dalam posisi miring dengan sudut kemiringan 45º terhadap

gelas benda pertama. Kemudian dorong gelas benda kedua ke arah

sisi lainnya secara perlahan, sehingga tinta dan bakteri menyebar di

permukaan gelas benda pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

96

7. Lalukan gelas benda di atas api bunsen hingga apusan mengering,

tutup sebagian dengan gelas penutup lalu teteskan minyak immersi

diatasnya.

8. Lakukan pengamatan dilakukan di bawah mikroskop dengan

perbesaran kuat.

9. Gambarlah dan fotolah apa yang anda lihat.

E. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan morfologi koloni

Gambar koloni bakteri B. cereus

Deskripsi bentuk koloni

Gambar koloni bakteri S. aureus

Deskripsi bentuk koloni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

97

Tabel 2. Hasil pengamatan pengecatan negatif bakteri

Gambar hasil pengecatan negatif

bakteri B. cereus

Deskripsi bentuk bakteri

Gambar hasil pengecatan negatif

bakteri S. aureus

Deskripsi bentukbakteri

Poin-Poin Pembahasan (paragraf)

1. Apakah terdapat perbedaan bentuk, warna dan permukaan koloni

bakteri Bacillus cereus dan Staphylococcus aureus

2. Apakah fungsi pengecatan negatif bakteri?

3. Berdasarkan hasil pengamatan kelompok anda bentuk bakteri apakah

yang anda temukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

98

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PRAKTIKUM

No Aspek yang Dinilai Penilaian

1 2 3

1. Membuat preparat apusan

2. Keterampilan menggunakan

mikroskop

3. Pengamatan

4. Data yang Diperoleh

5. Kebersihan

6 Kesimpulan

Rubrik Penilaian:

No Aspek yang

Dinilai

Penilaian

1 2 3

1. Membuat preparat

apusan

Preparat tidak

bisa diamati

Preparat kurang

jelas dalam

pewarnaan

Preparat jelas dan

sesuai dengan

prosedur kerja

2. Keterampilan

menggunakan

mikroskop

Hanya dapat

menghidupkan

mikroskop

Terlalu lama

dalam mencari

fokus

mikroskop

Terampil dalam

menyalakan

mikroskop dan

cepat mencari

fokus mikroskop

3 Pengamatan Pengamatan

tidak cermat

Pengamatan

cermat namun

salah dalam

menginterpreta-

sikan gambar

Pengamatan

cermat dan

interpretasi

gambar benar

4 Data yang

Diperoleh

Data tidak

lengkap/ hanya

gambar tanpa

keterangan

Data kurang

lengkap atau

hanya beberapa

saja

dicantumkan

keterangan

Data lengkap,

gambar dan

keterangan ada

5 Kebersihan Tidak

membersihkan/

membereskan

peralatan

setelah

praktikum

Membersihkan/

membereskan

peralatan

praktikum

dengan tidak

tuntas/tidak

maksimal

Membersihkan/

membereskan

peralatan

praktikum

dengan tuntas dan

rapi

6. Kesimpulan Tidak benar

atau tidak

sesuai tujuan

Kesimpulan

tidak lengkap

atau hanya

sebagian yang

sesuai tujuan

Semua benar atau

sesuai tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

99

INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI

Hasil penilaian diskusi

Topik : ................................

Tanggal : ................................

Jumlah siswa : .......................orang

No. Nama

siswa

Menyampaikan

pendapat Menanggapi

Mempertahankan

argumentasi

Jumlah

Skor Nilai

1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

dst.

Rubrik Penilaian:

No Aspek yang

Dinilai

Penilaian

1 2 3 4

1. Menyampaikan

pendapat

Tidak sesuai

masalah

Sesuai dengan

masalah, tapi

belum benar

Sesuai dengan

masalah dan

benar

Sesuai dengan

masalah dan

benar dengan

didukung

referensi

2. Menanggapi

pendapat

Langsung

setuju atau

menyanggah

tanpa alasan

Setuju atau

menyanggah

dengan alasan

yang benar

tidak sempurna

Setuju atau

menyanggah

dengan alasan

yang benar

Setuju atau

menyanggah

dengan alasan

yang benar

dengan

didukung

referensi

3 Mempertahankan

pendapat

Tidak dapat

mempertahan

kan pendapat

Mampu

mempertahan-

kan pendapat,

alasan kurang

tepat

Mampu

mempertahan-

kan pendapat,

alasan benar

tidak didukung

referensi.

Mampu

mempertahan-

kan pendapat,

alasan benar

didukung

referensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

100

RUBRIK PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM

No Aspek penilaian Kriteria penilaian Skor

1 Bentuk laporan

- Tulisan tangan rapi atau diketik

- Penulisan sistematik

- Tata bahasa komunikatif (mudah dipahami)

- Menyajikan dasar teori sesuai tujuan praktikum

30

Bila 1 dari 4 kriteria tidak terpenuhi 25

Bila 2 dari 4 kriteria tidak terpenuhi 20

Bila 3 dari 4 kriteria tidak terpenuhi 15

2 Data hasil

pengamatan

- Data dalam bentuk tabel atau bentuk lain yang

memudahkan pembacaan data

- Data lengkap, sesuai hasil pengamatan

- Gambar hasil pengamatan digambar dengan jelas

dan rapi

20

Bila 1 dari 3 kriteria tidak terpenuhi 15

Bila 2 dari 3 kriteria tidak terpenuhi 10

3 Pembahasan

- Pembahasan sesuai dengan tujuan praktikum

- Pembasan menggunakan kata-kata sendiri dan

komunikatif

- Melakukan analisis terhadap hasil pengamatan

35

Bila 1 dari 3 kriteria tidak terpenuhi 30

Bila 2 dari 3 kriteria tidak terpenuhi 25

Jika pembahasan hanya membaca data, tidak ada

analisis 20

4 Kesimpulan

- Kesimpulan menjawab tujuan praktikum

- Kesimpulan sesuai dengan pembahasan

- Kesimpulan dapat merangkum hasil praktikum

15

Bila 1 dari 3 kriteria tidak terpenuhi 10

Bila 2 dari 3 kriteria tidak terpenuhi 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

101

KISI-KISI SOAL

Indikator Nomor soal

Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan

1. Menyebutkan

macam-macam

bentuk bakteri.

5

2. Mengidentifikasi

ciri-ciri

Archaebacteria

dan Eubacteria.

1 3, 4

3. Mengidentifikasi

struktur sel

bakteri beserta

fungsinya.

2

SOAL

1. Sebutkan dan jelaskan penggolongan Archaebacteria berdasarkan lingkungan

hidupnya!

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebutkan dan jelaskan fungsi bagian-bagian sel sel bakteri di atas.

1

2 3

4

5 6

7

8

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

102

3. Gambarkan tipe-tipe flagela bakteri berdasarkan letak dan jumlahnya, serta

berilah keterangan singkat!

4. Gambarkan bentuk sel bakteri di bawah ini, dan beri keterangan singkat!

a. Sarkina

b. Stapilokokus

c. Streptobasil

d. Spiroseta

5. Berdasarkan namanya, tentukan bentuk-bentuk bakteri berikut ini!

a) Bacillus subtilis

b) Thiosarcina rosea

c) Streptococcus mutans

d) Vibrio cholerae

e) Thiospirillopsis floridiana

f) Lactobacillus bulgaricus

g) Diplococcus pneumoniae

h) Enterococcus faecalis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

103

PEDOMAN PENILAIAN (KUNCI JAWAB)

1. Berdasarkan lingkungan hidupnya, Archaebacteria digolongkan menjadi:

a) Bakteri metanogen, merupakan bakteri yang menghasilkan metana dari

hidrogen dan CO2 atau asam asetat. Bakteri metanogen hidup di rawa

sebagai pengurai.

b) Bakteri halofil, merupakan bakteri yang hidup di lingkungan yang kadar

garamnya tinggi.

c) Bakteri termoasidofil, merupakan bakteri yang hidup di lingkungan

bersuhu tinggi dan tingkat keasaman tinggi. Habitat baktei ini merupakan

daerah yang mengandung asam sulvat, misalnya kawah vulkanik.

2. fungsi bagian-bagian sel bakteri:

Nomer Nama Fungsi

1 Kapsul Mempertahankan diri dari senyawa yang

dapat menggaggu fungsi sel, melindungi

diri dari kekeringan.

2 Dinding sel Mempertahankan bentuk sel dan

perlindungan sel.

3 Membran sel Mengatur keluar dan masuknya zat

kedalam atau keluar sel, karena bersifat

semipermeabel.

4 Sitoplasma Cairan didalam sel yang merupakan

tempat terjadinya reaksi-reakasi

metabolisme.

5 Ribosom Merupakan tempat disintesisnya protein.

6 Plasmid Merupakan DNA nonkromosom yang

berfungsi membawa informasi genetik

tertentu.

7 Pili Disebut juga bulu getar, berfungsi dalam

motolitas (pergerakan) bakteri.

8 Flagela Disebut juga bulu cambuk, berfungsi

dalam motolitas (pergerakan) bakteri.

9 Nukleoid Merupakan DNA kromosom, yang

berfungsi mengatur seluruh aktivitas sel

bakteri dan pembawa materi genetik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

104

3. Tipe-tipe flagela bakteri:

A. Monotrik, yaitu satu flagela di salah satu ujung

sel bakteri.

B. Lofotrik, yaitu banyak flagela di salah satu

ujung sel bakteri.

C. Amfitrik, yaitu flagela yang terletak masing-

masing satu di kedua ujung sel bakteri.

D. Peritrik , yaitu banyak flagela yang terletak

diseluruh sisi sel bakteri.

4. Beberapa bentuk sel bakteri:

Sarkina

Bakteri bentuk bulat yang berkumpul empat sel

dan membentuk struktur menyerupai kubus.

Stapilokokus

Bakteri bentuk bulat yang berkoloni membentuk

koni yang tidak beraturan sehingga bentuknya

menyerupai buah anggur.

Streptobasil

Bentuk batang yang bergandengan memanjang,

membentuk rantai.

Spiroseta

Merupakan bakteri berbentuk spiral yang

bersifat lentur, pada saat bergerak selnya dapat

memanjang dan memendek.

5. Bentuk sel bakteri:

a. Basil (batang)

b. Sarkina

c. Streptokokus

d. Vibrio

e. Spiral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA · PDF fileiii SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN

105

f. Basil (batang)

g. Diplokokus

h. Kokus

PEDOMAN PENSKORAN

Nomor

soal Kriteria penilaian skor

1

Menyebutkan dan menjelaskan tiga golongan archaebacteria dengan

tepat. 15

Menyebutkan dan menjelaskan dua golongan archaebacteria dengan

tepat. 10

Menyebutkan dan menjelaskan satu golongan archaebacteria dengan

tepat. 5

2

Menyebutkan 9 nama dan fungsi bagian sel bakteri beserta fungsinya. 25

Menyebutkan 7-8 nama dan fungsi bagian sel bakteri beserta

fungsinya. 20

Menyebutkan 5-6 nama dan fungsi bagian sel bakteri beserta

fungsinya. 15

Menyebutkan 2-3 nama dan fungsi bagian sel bakteri beserta

fungsinya. 10

Menyebutkan 1 nama dan fungsi bagian sel bakteri beserta fungsinya. 5

3

Menggambarkan dan menjelaskan 4 tipe flagela dengan tepat. 20

Menggambarkan dan menjelaskan 3 tipe flagela dengan tepat. 15

Menggambarkan dan menjelaskan 2 tipe flagela dengan tepat. 10

Menggambarkan dan menjelaskan 1 tipe flagela dengan tepat. 5

4

Menggambar 4 bentuk sel dan memberi deskripsi singkat dengan tepat 25

Menggambar 3 bentuk sel dan memberi deskripsi singkat dengan tepat 19

Menggambar 2 bentuk sel dan memberi deskripsi singkat dengan tepat 13

Menggambar 1 bentuk sel dan memberi deskripsi singkat dengan tepat 7

5

Menyebutkan 8 bentuk sel bakteri dengan tepat 15

Menyebutkan 4-7 bentuk sel bakteri dengan tepat 10

Menyebutkan 1-3 bentuk sel bakteri dengan tepat 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI