pemeriksaan pada cedera kepala
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Pemeriksaan Pada Cedera Kepala
1/4
PEMERIKSAAN PADA CEDERA KEPALA
A. ANAMNESIS
Pada anamnesis perlu ditanyakan riwayat kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja atau
perkelahian.. Pada orang tua dengan kecelakaan yang terjadi di rumah, misalnya jatu dari
tangga, jatuh dari kamar mandi, atau sehabis bangun tidur, harus dipikirkan kemungkinan
gangguan pembuluh darah otak (stroke) karena keluarga kadang-kadang tak mengetahui
pasti urutan kejadiannya : jatuh kemudian tidak sadar atau kehilangan kesadaran lebih
dahulu sebelum jatuh.
Anamnesis yang lebih terperinci meliputi :1. i!at kecelakaan
". aat terjadinya, beberapa jam#hari sebelum dibawa ke rumah sakit
$. Ada tidaknya benturan kepala langsung%. &eadaan penderita saat kecelakaan dan perubahan kesadaran sampai saat
diperiksa'ila si pasien dapat diajak berbicara, tanyakan urutan peristiwanya, sejak sebelum
terjadi kecelakaan, sampai saat tiba di rumah sakit untuk mengetahui adanya
amnesia retrograde. untah dapat disebabkan oleh tingginya tekanan intracranial.
Pasien tidak selalu dalam keadaan pingsan (hilang#turun kesadarannya), tapi dapat
kelihatan bingung#disorientasi (kesadaran berubah).
B. PEMERIKSAAN FISIK
al terpenting yang pertama kali dinilai ialah status *ital dan kesadaran pasien. +ni harus
dilakukan sesegera mungkin bahkan mendahului anamnesis yang teliti.
1. tatus !ungsi *ital
eperti halnya dengan kasus kedaruratan lainnya, hal terpenting yang dinilai
adalah :
a. alan na!as (airway)
b. Perna!asan (breathing)c. adi dan tekanan darah (circulation)
alan na!as harus segera dibersihkan dari benda asing, lender atau darah,
bila perlu segera dipasang pipa naso#oro!aring diikuti dengan pemberian
-
8/16/2019 Pemeriksaan Pada Cedera Kepala
2/4
-
8/16/2019 Pemeriksaan Pada Cedera Kepala
3/4
- enjawab pertanyaan dengan mantap dan beriorentasi pada ruang, waktu
dan orang : 4- awaban yang lambat : %
- awaban yang kacau dan membingungkan : $
- 'ereaksi dengam menggumam dengan rangsangan suara keras : "- 2idak bereaksi : 1
$. Akti!itas motorik (otorik)
- engikuti perintah untuk merubah posisi : 4- enunjukkan lokasi rasa sakit atau dapat menggerakkan lengan ke lokasi
rangsang nyeri sebagai usaha untuk menghilangkan rasa nyeri : %
- 5leksi terhadap rangsang nyeri : $- kstensi lengan terhadap rangsang nyeri : "
- 2idak ada respon motorik walaupun diberi rangsang nyeri : 1
ilai tertinggi #3# 6 14 dan terendah 6 $. Pasien dengan nilai
kesadaran #3# 6 7 adalah koma, bila nilai #3# 6 8 maka 4$9 sudah
menjadi koma, sedangkan nilai #3# 6 ke atas tidak terhitung koma.
0edera kepala ringan (ead +njury rade +) apabila 0: 1$-14 bisa
disertai disorientasi, amnesia, sakit kepala, mual, muntah.
0edera kepala sedang (ead +njury rade ++) apabila 0: -1" atau lebih
dari 1" tetapi disertai kelainan neurologis !okal. /i sini pasien masih bisa
mengikuti#menuruti perintah sederhana.
0edera kepala berat (ead +njury rade +++) apabila 0: 8 atau kurang
(penderita koma), dengan atau tanpa disertai gangguan !ungsi batang otak.
Perlu ditekankan di sini bahwa penilaian derajat gangguan kesadaran ini
dilakukan sesudah stabilisasi sirkulasi dan perna!asan guna memastikan
bahwa de!icit tersebut diakibatkan oleh cedera otak dan bukan oleh sebab
lain.
$. tatus neurologik lainelain staus kesadarn di atas pemeriksaan neurologic pada kasus trauma kapitis
ditujukan untuk mendeteksi adanya tanda-tanda !okal yang dapat menunjukkan
adanya kelainan !okal, dalam hal ini perdarahan intracranial.
2anda-tanda !okal tersebut adalah :
a. Anisokor
-
8/16/2019 Pemeriksaan Pada Cedera Kepala
4/4
b. Paresis#paralisis
c. ;e!le< patologis sesisi
C. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
1. Pemeriksaan