cedera kepala & leher0001

6
SKILL STATION D PROSEDUR KETERAMPILAN INTERAKTIF Catatan: Kewaspadaan standard diperlukan saat menerima pasien trauma. Beberapaskenariodisertakan pada beberapa prosedur ketrampilan dalam stasiun ini.Skenario disediakan di akhir prosedur sebagai persiapan dan pelajaran anda di stasiun ini. PROSEDUR.PROSEDUR DI STASIUN INIADALAH : D Skil lX-A: Survei Primer D Skil lX-B: Survei Sekunder dan penatalaksanaan D Skil lX-C : Evaluasi CTscan Kepala )) Skil lX-D : Pelepasan Helm e * * Pelatihan di stasiun ini, para dokter berlatih dan mendemonstrasikan simulasi situasi klinis. Mendemonstrasikan keterampilan pemeriksaan dan diagnosisdalam menentukanjenis serta beratnya cederapada manikin cederakepala. la dan tanda klinis nada Menjelaskan arti gejal trauma otak yang ditemukan pada pemeriksaan. Menentukanprioritas penatalaksanaaninisial pada pasien cedera kepala. Memilih alat diagnostikyang diperlukan untuk menentukan adanya cedera otak dan beratnya cedera. Mendemonstrasikan cara melepas helm yang benar sambil mempertahankan vertebra servikalpasien. Melakukan pemeriksaan sekunder secara lengkap dan menentukan nilai GCS melalui skenariodan dialog interaktif denganinstruktur. MembacaCT scannormal dan abnormal pada pasiencederakepala dan menentukanpola cederanya. Adaanced Trauma Life Support

Upload: carl-tant

Post on 25-Apr-2017

272 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: cedera kepala & leher0001

SKILL STATION

D PROSEDUR KETERAMPILANINTERAKTIF

Catatan: Kewaspadaan standarddiperlukan saat menerima pasientrauma.

Beberapa skenario disertakan padabeberapa prosedur ketrampilan dalamstasiun ini. Skenario disediakan di akhirp rosedur sebaga i pers iapan danp e l a j a r a n a n d a d i s t a s i u n i n i .

PROSEDUR.PROSEDUR D ISTASIUN INIADALAH :

D Skil lX-A: Survei PrimerD Skil lX-B: Survei Sekunder dan

penatalaksanaanD Skil lX-C : Evaluasi CT scan Kepala) ) Sk i l lX -D : Pe lepasan He lm

e*

*

Pelatihan di stasiun ini, para dokter berlatih danmendemonstrasikan simulasi situasi klinis.

Mendemonstrasikan keterampilan pemeriksaandan diagnosis dalam menentukan jenis sertaberatnya cedera pada manikin cedera kepala.

la dan tanda klinis nadaMenjelaskan arti gejaltrauma otak yang ditemukan pada pemeriksaan.

Menentukanprioritas penatalaksanaaninisialpada pasien cedera kepala.

Memilih alat diagnostik yang diperlukan untukmenentukan adanya cedera otak dan beratnyacedera.

Mendemonstrasikan cara melepas helmyang benar sambil mempertahankan vertebraservikal pasien.

Melakukan pemeriksaan sekunder secaralengkap dan menentukan nilai GCS melaluiskenario dan dialog interaktif dengan instruktur.

Membaca CT scan normal dan abnormal padapasien cedera kepala dan menentukan polacederanya.

Adaanced Trauma Life Support

Page 2: cedera kepala & leher0001

SKIL STATION IX

Cedera kepala dan Leher: Pemeriksaan dan Penatalaksanaan

Step 1. ABCDEs

Step 2. Imobilisasi dan Stabilisasi Servikal

Step L. Inspeksi Keseluruhan Kepala termasukWaja[ mencari:A, LaserasiB. Adanya LCS dari lubang hidung dan

telinga

Step 2. Palpasi Keseluruhan Kepala, termasukWajah. Carilah:A. FrakturB. Laserasi dengan fraktur di bawahnya

Step 3. Inspeksi Semua Laserasi Kulit Kepala,carilah:A. Jaringan otakB. Fraktur depresi tulang tengkorakC. DebrisD. Kebocoran LCS

Step 4. Tentukan Nilai GCS dan Respon Pupil,terdiri dari:A. Respon buka mata

Step 3. Melakukan Pemeriksaan Neurologis Singkafmencari:A. Respon PupilB. Nilai GCS

B. Respon motorik terbaik anggota gerak.C. Respon verbalD. Respon pupil

Step 5. Pemeriksaan Vertebra ServikalA. Palpasi adanya rasa nyeri dan pakaikan

kolar servikal semirigid bila diperlukan.B. Lakukan pemeriksaan foto ronsen vertebra

servikalis proyeksi cross-table lateral biladibutuhkan.

Step 6. Nilai Berat dan Luasnya Cedera

Step 7. Periksa Ulang pasien secara terus-menerus,Observasi tanda adanya perburukan.A. FrekuensiB. Parameter yang dapat dinilaiC. Periksa nilai GCS dan motorik anggota

gerak secara serialD . I n g a t m e m e r i k s a u l a n g A B C D E

D SKILL IX-B : SURVEI SEKUNDER DANPENATALAKSANAAN

)) SKILL lX-C : EVALUASI CT SCAN KEPALA

Diagnosis abnormalitas pada CT scan dapat sangatsamar dan sulit. Karena kompleksnya penilaian CTscan, maka penilaian secepabrya oleh ahli bedah sar#atau radiologi sangatlah penting. Langkah-langkahevaluasi CT scan kepala berikut ini bertujuan untukmemudahkan mengenali kelainan patologi yangmengancam jiwa pasien dalam waktu singkat. Harusdiingat, pemeriksaan CT scan kepala tidak bolehmenunda tindakan resusitasi atau rujukan pasienke pusat trauma.

Step L. Ikuti proses berikut untuk menilai CT ScanKepala:

A. Pastikan bahwa gambar CT scan tersebutadalah betul milik pasien yang diperiksa.

B. Pastikan bahwa CT Scan dibuat tanDakontras intravena.

C. Gunakan temuan gejala klinis pasienuntuk memfokuskan mencari kelainanpada CT scao dan gunakan temuan darigambaran CT scan untuk memeriksaulang pemeriksaan fisik bila diperlukan.

Step 2. Per iksalah bagian kul i t kepala yang

180 Adaanced Trauma Life Support

Page 3: cedera kepala & leher0001

SKIL STATION IX

mengalami kontucio atau edema yangmerupakan petunjuk adanya traumaeksternal,

Step 3. Periksa adanya fraktur tulang tengkorak,Ingatlah:

R, Garis sutura (sambungan antara tulang"tulang kranium) dapat disalah.artikaneebagai fraktur,

e. Fraktur depresi tengkorak (melebihiketebalan tengkorak) memerlukankonsultasi bedah saraf,

C. Fraktur terbuka harus dikonsultasikan kebedah saraf, Lintasan luka tembak dijaringan otak dapat tampak sebagai areaberdeneitas rendah,

Step 4. Nilai kesimetrisan girus dan sulkus. Bilaterdapat keadaan asimetris, pertimbangkandiagnosis berikut:

R. Hematom Subdural Akut:o e i r i nya ada lah gambaran

hiperdensitas yang menyelubungi danmenekan girus dan sulkus di semuapermukaan hemisfer

o Terletak di dalam rongga tengkorak,o Dapat menyebabkan pergeseran

ventrikel melawati garis tengah,o Lebih ser ing ter jad i dar ipada

perdarahan epiduralo Dapat disertai dengan kontusio serebri

dan hematoma in t ra serebra l .

B. Hematoma Epidural Akut:

o Cirinya adalah gambaran hiperdensberbentuk lentikuler atau biksnveks.

o Terletak di dalam rongga tengkorakdan menekan girus dan sulkus dibawahnya.

o Dapat menyebabkan pergeseranventrikel melawati garis tengah,

o Sering terletak di regio temporalis atautemporo-parietalis

Step 5. Nilai Hemisfer Serebri dan Serebeli ,A. Bandingkan kedua hemisfer serebri dan

serebeli, densitas dan kesimetrisannya.

Cedora kapala dan Lohar r Pamerlkeaan dan Pcnatalakcanaan

R. Hematoma intraserebral tampak sebagaiarea hiperdens,

C. Kontusio serebri tampak sebagai bercak-bercak yang hiperdens,

D. eedera aksonal difus (DAI) dapai tampaksebagai gambaran yang normal atau areakontusio serebri keeil tersebar dan areayang hipodens,

Step 5. Nilai sistim ventrikel,

A. Perhatikan ukuran dan kesimetrisanventrikel

B. Lesi massa yang eukup bermakna akanmenekan dan mengubah bentuk ventrikelterutama ventrikel lateral,

C . T IK yang cukup t i ngg i se r i ngberhubungan dengan gambaran ventrikelyang menyempit.

D. Perdarahan intra ventrikuler tampaksebagai daerah hiperdens (titik yang cerah)dalam rongga ventrikel,

Step 7. Tentukan ada pergeseran atau tidak.Pergeseran garis tengah dapat terjadi akibathematoma atau edema yang menyebabkanseptum pelusidum yang terletak di antarakedua ventrikel lateral, bergeser jauh darigaris tengah, Caris tengah adalah garis yangmenghubungkan antara krista galli di anteriordan inion yaitu proyeksi posterior puncaktentorium serebeli. Setelah mengukur jarakpergeseran antara garis tengah ke septumpelusidum yang bergeser itu, ukur jaraktersebut dengan skala yang ada pada film CTseannya. Pergeseran lebih dari ,5 mmmerupakan petunjuk adanya lesi masa danmemer lukan t i ndakan dekompres ipembedahan.

Step8. Nilai struktur-struktur maksilofasial,

A. Periksa tulang-tulang wajah terhadapadanya k rep i tus ak iba t f rak tu r .

B. Periksa sinus-sinus dan udara dalam sinusmastoideus akan adanya gambaran batasudara-air.

C. Fraktur tulang wajah, fraktur sinus, dangambaran batas udara-air dalam sinusmaupun mastoideus merupakan indikasisuatu fraktur dasar tengkorak atau tulangkribriformis,

Adaanced Trauma Life Support L81

Page 4: cedera kepala & leher0001

SKIL STATION IX. ;

Cedera kepala dan Leher: Pemeriksaan dan Penatalaksanaan

Step 9. Cari adanya 4 "C" hiperdens:

A. Contrsst (Kontras)

B. Clot (Bekuan darah)

)) SKILL lX-D : MELEPAS HELM

pasien yang memakai helm dan memer lukanpenatalaksanaan jalan napas harus dljaga kedudukankepala dan lehernya dalam posisi netral saat helmdilepaskan oleh dua orang penolong. Catatan : Satuposter berjudul "Tehnik Melepas Helm pada pasienCedera" tersedia dari AmericanCollege of Surgeons

0. Poster ini memberikan gambaran dan instruksicara melepas helm. Ada beberapa tipe helm yangmemerlukan cara tersendiri untuk melepaskannyasesuai dengan kekhususannya.

Step 1. Satu orang menstabilkan kepala dan leherpasien dengan meletakkan tangan padasetiap sisi helm dengan jari terletak padamandibula pasien. Posisi ini mencegahtergelincirnya helm bila tali pengikat lepas.

Step 2. Penolong kedua memotong atau melepaskantali helm pada cincin D-nya.

Step 3. Penolong kedua meletakkan satu tanganpada angulus mandibula dengan ibu jaripada satu sisi dan jari-jari lainnya pada sisilain. Sementara tangan yang lain melakukanpenekanan di bawah kepala pada regiooksipitalis. Manuver ini mengalihkantanggung jawab imobilisasi lurus kepadapenolong kedua.

Step 4. Penolong pertama kemudian melebarkanhelm ke lateral untuk membebaskan keduadaun telinga dan secara hati-hati melepashelm. Bila helm yang digunakan mempunyaipenutup wajah, maka penutup ini harus

C. Cellularity (Tumor)

D. Calcificatlon (Glandula Pinealis, PlexusChoroideus)

dilepaskan dulu. Bila helm yang dipakaimempunyai penutup wajah yang lengkap,maka hidung pasien dapat terhimpit danmenyulitkan melepaskan helm. Untukmembebaskan dari hidung, helm harusdidorong ke belakang lalu dinaikkan ke atasmelewati hidung pasien.

Selama tindakan ini penolong kedua harustetap mempertahankan imobil isasi daribawah guna menghindari tertekuknyakepala.

Setelah helm terlepas, imobilisasi lurusmanual kembali dimulai dari atas, kepaladan leher pasien d iamankan selamapenatalaksanaan pertolongan jalan napas.

Bila upaya melepaskan helm menimbulkanrasa nyeri dan parestesia maka helm harusdilepas dengan menggunakan gunting gips.Bila dijumpai tanda-tanda cedera vertebrase rv i ka l i s pada fo to ronsen , makamelepaskan helm harus menggunakangunting gips juga. Kepala dan leher tetapdiimobilisasi dan stabilisasi selama prosedurini, yang biasanya dikerjakan denganmemotong helm pada b idang koronermelewati kedua daun telinga. Lapisan luaryang kaku dapat dilepaskan dengan mudatudan di lapisan dalam yang terbuat daristyrofoam kemudian disayat dan dilepaskandari depan. Sementara kepala dan leher tetapdipertahankan dalam posisi netral, bagianposterior helm dilepaskan.

Step 5.

Step 5.

Step 7.

182 Adaanced Trauma Life Support

Page 5: cedera kepala & leher0001

SKIL STATION IX

SKENARIO IX. 1Seorang anak SMU pemain sepak bola berusia 17tahun, dijegal dengan keras sehingga kehilangankesadaran sesaat, mengeluhkan nyeri di leher dankesemutan di lengan kirinya. Dia diimobilisasi denganlong spine board dengan helm terpasang dan dibawake unit gawat darurat. Dia tidak mengalami kesulitanbemapas, bicara dengan lancar, dan terjaga serta sadar.

SKENARIO IX- 2Lakilakiberusia 25 tahun dibawa ke unit gawat daruratsetelah mengalami kecelakaan mobil saat pulang daritempat minum-minum. Jalan napasnya bersih, diab e r n a p a s s p o n t a n t a n p a k e s u l i t a n , d a nhemodinamiknya normal. Terdapat kontusio di kulitkepala sisi kiri. Tnapasnya berbau alkohol, tapi diadapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Dia dapatmembuka mat4 tapi tampakbingung danmendorongtangan pemeriksa saat dirangsang nyeri. Diperkirakandia mengalami konkusio dan intoksikasi alkohol. Diadiobservasi di unit gawat darurat.

Satu jam kemudian, pasien tampak lebih somnolen,membuka mata sedikit saat dirangsang nyeri, danmenunjukkan fleksi abnormal pada sisi kanan danmenjauhi nyeri pada sisi kiri. Pupil kirinya sekarang2 mm lebih besar daripada pupil kanan. Refleks cahayakedua pupil menurun. Respon verbal hanya berupaerangan.

Cedera kepala dan Leher: Pemeriksaan dan Penatalaksanaan

SKENARIO IX- 3Lakilaki 21 tahun terlempar lalu tertendang di bagianwaiah oleh seekor kuda. Awalnya dia tidak sadarselama kurang lebih 5 menit. Sekarang dia dapatmembuka mata dengan perintah, tetapi denganrangsang nyeri saja baru dia menarik ekstremitasnya,dan bicara dalam kata-kata yang tidak jelas. Tekanandarahnya 180/80 mmHg dan denyut jantungnya64

kali/menit.

SKENARIO IX.4Seorang pengendara sepeda motor berusia 40 tahundibawa ke unit gawat darurat dengan cedera kepalayang jelas. Perawat yang membawanya melaporkanpupilnya anisokor dan berespon hanya terhadaprangsang nyeri berupa fleksi kedua lengannya,membuka mata, dan bicara tidak jelas. Bila tidakdirangsang, napasnya mengorok.

Adaanced Trauma Life Support 183

Page 6: cedera kepala & leher0001

SKIL STATION IX

Cedera kepala dan Leher: Pemeriksaan dan Penatalaksanaan

184 Adaanced Trauma Life Support