pembahasan isolasi dan inokulasi

Upload: marsya-diah-izdihar

Post on 02-Jun-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    1/14

    Inokulasi (penanaman bakteri) merupakan pekerjaan memindahkan bakteri

    dari medium yang lama ke medium yang baru minta banyak ketelitian. Untuk

    itu terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang ada sangkut-

    paut dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu benar-benar steril, ini untuk

    menghindari kontaminasi yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak kitainginkan (Dwidjaseputro, 1998).

    Untuk meumbuhkan suatu biakan bakteri dalam media steril sejumlah sel-sel

    (inokulum) dipindahkan (diinokulasi) kedalam media dengan perlakuan

    khusus untuk mempertahankan kemurnian dari biakan. Pada waktu inokulasi,

    jarum yang digunakan untuk memindahkan mikroba harus dipijarkan diatas

    api segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan. Pemanasan ini

    menghancurkan setiap bentuk kehidupan yang ada pada permukaan jarum

    atau alat pemindah (Sutedjo, 1997).

    Prinsip dari isolasi mikrobaadalah memisahkan satu jenis mikroba dengan

    mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini

    dapa dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, karena dalam

    media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap

    pada tempatnya. Bila digunakan media cair, sel-sel mikroba sulit dipisahkan

    secara individu karena terlalu kecil dan tidak tetap tinggal ditempatnya

    (Sutedjo, 1997).

    Sifat-sifat koloni pada agar-agar lempengan mengenai bentuk, permukaan,

    dan tepi. Bentuk koloni dilukiskan sebagai titik-titik, bulat, benang, serupa

    akar, serupa kumparan. Sifat-sifat koloni pada agar-agar miring berkisar

    bentuk dan tepi koloni dan sifat itu dinyatakan dengan pedang, seperti duri,serupa tasbih, serupa titik, serupa batang, dan serupa akar (Volk W.A.F

    Wheeter., 1998).

    Pengertian dan Tujuan Pengenceran

    Pengenceran adalah melarutkan atau melepasan mikroba dari substratnya ke

    dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Tujuan pengenceran yaitu

    untuk mengurangi kepadatan kepadatan bakteri yang ditanam (Fais, 2009).

    Pengenceran merupakan proses yang dilakukan untuk menurunkan atau

    memperkecil konsentrasi larutan dengan menambah zat pelarut ke dalam

    larutan sehingga volume larutan menjadi berubah (Nurohaianah et al, 2007).

    Macam Metode Penanaman beserta Kelebihan dan Kekurangannya

    Menurut Fais (2009), metode penanaman ada dua yaitu :

    Dari deskripsi yang singkat ini mengenai ciri ciri nutrisi bakteri haruslah

    dikenal dua langkah penting bagi intensitasnya. Di laboratorium (1) inokulasi

    penanaman penting bagi suatu medium dengan kandungan nutrisi yang

    sesuai (2) inkubasi medium yang sudah diinokulasi pada keadaan fisik

    (Waluyo, 2005).

    Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya

    kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber

    bakteriofage yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    2/14

    contoh fage koli yang dijumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi dari

    limbah atau pupuk kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi

    bahan sumbernya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel

    bakterinya (Adams, 2000).

    Dikenal beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari

    suatubiakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah

    metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang didasarkan pada prinsip

    pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies individu. Dengan

    anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat

    diamati (Afrianto, 2004).

    Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain

    digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural

    morfologi, fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu

    spesies (Dwidjoseputro, 2005).

    Metode cawan tuang

    Cara lain untuk memperoleh koloni murni dari populasi campuran

    mikroorganisme adalah dengan mengencerkan spesimen dalam medium agar

    yang telah dicairkan dan didinginkan ( 50 oC ) yang kemudian dicawankan.

    Karena konsentrasi sel-sel mikroba di dalam spesimen pada umunya tidak

    diketahui sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap

    sehingga sekurang-kurangnya satu di antara cawan tersebut mengandung

    koloni terpisah di atas permukaan ataupun di dalam agar. Metode inimemboroskan bahan dan waktu namun tidak memerlukan keterampilan yang

    tinggi.

    Metode cawan gores memiliki dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan

    waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan

    yang lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan

    gores yang dilaksanakan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan

    terisolasinya mikroorganisme seperti yang diinginkan. Dua macam kesalahan

    yang umum sekali dilakukan oleh para mahasiswa yang baru mulai

    mempelajari mikrobiologi ialah tidak memanfaatkan permukaan medium

    dengan sebaik-baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme

    menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu

    banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel-sel yang digoreskan (Ratna,

    1990).

    Menurut Dwidjoseputro (1980), sifat-sifat koloni yang tumbuh pada

    agar-agar lempengan, pada agar-agar miring dan pada tusukan gelatin

    adalah sebagai berikut :

    1. Sifat-sifat koloni pada agar-agar lempengan mengenai bentuk,

    permukaan dan tepi. Bentuk koloni dilukiskan sebagai titik-titik, bulat

    berbenang, tak teratur, serupa akar, serum kumparan. Permukaan kolonidapat datar, timbul mendatar, timbul melengkung, timbul mencembung, timbul

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    3/14

    membukit dan timbul berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, ada yang

    berombak, ada yang berbelah-belah, ada yang bergerigi, ada yang

    berbenang-benang dan ada yang keriting.

    2. Sifat-sifat koloni pada agar-agar miring. Sifat ini berkisar pada bentuk dan

    tepi koloni dan sifat itu dinyatakan dengan kata-kata seperti : serupa pedang,serupa duri, serupa tasbih, serupa titik-titik, serupa batang dan serupa akar.

    3. Sifat koloni tusukan dalam gelatin. Ada bakteri yang dapat mengencerkan

    gelatin. Karena itu, maka bentuk-bentuk koloninya juga berbeda-beda.

    Lagipula bentuk koloni yang tidak dapat mengencerkan gelatin. Bila dilihat

    dari samping koloni yang tidak mengencerkan gelatin dapat serupa pedang,

    tasbih, bertonjol-tonjol dan berjonjot. Jika bakteri mampu mengencerkan

    gelatin, maka bentuk koloninya dapat serupa kawah, serupa mangkuk, serupa

    corong, pundi-pundi dan berlapis.

    Setelah mikroba ditumbuhkan pada media agar tabung maupun cawan dan

    estelah inkubasi akan terlihat pertumbuhan bakteri dengan berbagai macam

    bentuk, ukuran, sifat, dan berbagai ciri khas yang lain. Ciri-ciri ini akan

    mengarahkan ke sifat-sifat mikroba tersebut pada media pertumbuhan,

    sehingga pengamatan morfologi ini sangat penting untuk diperhatikan

    (Ratna,1990).

    Bakteri yang memiliki flagella sering kali membentuk koloni yang menyebar

    terutama jika menggunakan lempengan agar basah, untuk mencegah

    menyebarnya koloni maka harus digunakan agar benar-benar kering (Djida,

    N., 2000).

    Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptic kedalam media steril baik

    pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang

    mengandung mikroba atau biakan mikroba baik dalam keadaan cair maupun

    padat. Teknik aseptis sangat diperlukan untuk memindahkan biakan dari

    suatu tempat ke tempat lainnya. Dengan teknik aseptis berusaha mencegah

    terjadinya kontaminasi dengan biakan yang mungkin bersifat pathogen. Untuk

    menunjang pekerjaan secara aseptis perlu dipahami mengenai teknik kerja

    aseptis, teknik dekontaminasi, serta penyelesaian pekerjaan secara cepat

    dan efisien, (Wesley A Volk, 1998)

    Untuk mendapatkan koloni bakteri sebagai sumberbiakan ada dua tehnik

    yang dapat dipakai yaitu metode piringan goresan dan metode piringan

    Tuangan. Pirngan tenmpat bahan yang mengandung bakteri disebarkan

    terdiri atas zat makanan seperti kaldu sapi yang telah dipadatkan dengan

    menambah agar-agar berasal dari gangang laut yang larut dalam air mendidih

    dan menjadi padat jika di padatkan, (Wesley A Volk, 1998)

    1. Perhitungan Bakteri

    Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji seperti uji

    kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga(uji kuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji penguat dan uji pelengkap.

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    4/14

    Waktu, mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan beberapa faktor

    penentu dalam uji kualitatif koliform. Bakteri koliform dapat dihitung dengan

    menggunakan metode cawan petri (metode perhitungan secara tidak

    langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup

    akan berkembang menjadi satu koloni yang merupakan suatu indeks bagijumlah organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel) seperti yang

    dilakukan pada percobaan ini (Penn, 1991).

    2. Metode Standar atau viable plate count

    perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah

    mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viabel count).

    Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu : perhitungan pada cawan

    petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan

    jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan kalorimeter (cara

    kekeruhan atau turbidimetri) (Sutedjo, 1991).

    1. Berdasarkan kekeruhannya, Mikroba dalam suatu bahan cair dapat

    dideteksi berdasarkan kekeruhannya. Pertumbuhan sel bakteri didalam suatu

    medium cair akan meningkatkan kekeruhan media, yang akan mempengaruhi

    jumlah sinar yang dapat ditransmisikan menembus medium(Rukmi, MG.I.,

    A.T. Lunggani, A. Suprihadi, 2008).

    2. Berdasarkan jumlah lempeng total (plate count).

    Berdasarkan lempeng total, Cara ini adalah cara yang paling umum

    digunakan untuk menentukan jumlah mikroba yang masih hidup, berdasarkan

    jumlah koloni yang tumbuh. Teknik ini diawali dengan pengenceran sampelsecara seri, dengan kelipatan 1 : 10. Masing-masing suspensi pengenceran

    ditanam dengan metode tuang (pour plate) atau sebar (spread plate). Bakteri

    akan bereproduksi pada medium agar dan membentuk koloni setelah 18-24

    jam inkubasi. Untuk menghitung jumlah koloni dalam cawan petri dapat

    digunakan alat colony counter yang biasanya dilengkapi dengan pencatat

    elektronik. (Rukmi, MG.I., A.T. Lunggani, A. Suprihadi, 2008).

    3. Metode analisa spektrofotometer

    Beer dan lambert menemukan hukum yang menerangkan interaksi bahan

    kimia dengan gelombang cahaya (elektromagnetik), yang disimpulkan dalam

    hukum Beer-Lambert menyebabkan berkembangnya analisis kimia dengan

    menggunakan alat instrumentasi yakni spektrofotometer (P Tipler 1991).

    Suatu spektrofotometer standar terdiri atas spektrofotometer untuk

    menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang terseleksi yaitu bersifat

    monokromatik serta suatu fotometer yaitu suatu piranti untuk mengukur

    intensitas berkas monokromati, penggabungan bersama dinamakan

    sespektrofotometer. Penggabungan alat optik ini merupakan elektronika sifat

    kimia dan fisiknya dan detektor yang digunakan secara langsung mengukur

    intensitas dari cahaya yang dipancarkan (It) dan secara tidak lansung cahaya

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    5/14

    yang diabsorbsi (Ia). Kemampuan ini bergantung pada spektrum

    elektromagnetik yang diabsorb (serap) oleh benda.

    Fungsi alat spektrofotometer dalam laboratorium adalah mengukur

    transmitans atau absorbans suatu contoh yang dinyatakan dalam fungsi

    panjang gelombang.Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun

    campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk

    akan dipantulkan, sebagian di serap dalam medium itu, dan sisanya

    diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam

    nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel. Studi

    spektrofotometri dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual yang

    lebih mendalam dari absorbsi energi. Hukum Beer menyatakan absorbansi

    cahaya berbanding lurus dengan dengankonsentrasi dan ketebalan

    bahan/medium.

    Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :

    a. Sumber Cahaya

    Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran

    radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa

    untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah

    lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini

    mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah

    35020 nanometer (nm).

    b. Monokromator Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk

    menguraikan cahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjanggelombang tertentu

    (monokromatis) yang bebeda (terdispersi).

    c. Cuvet

    Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat

    contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars,

    plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1

    cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa

    atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca

    mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk

    pengukuran di daerah sinar tampak (visible).

    d. Detektor

    Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya

    pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi

    sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam

    bentuk jarum penunjuk atau angka digital.

    Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk

    menentukan konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.

    Spektrofotometer akan mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I), dan

    membandingkan ke intensitas cahaya sebelum melewati sampel (Io). Rasio

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    6/14

    disebut transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam persentase (% T)

    sehingga bisa dihitung besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T

    Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer single-beam

    dan spektrofotometer double-beam. Perbedaan kedua jenis spektrofotometer

    tersebut hanya pada pemberian cahaya, dimana pada single-beam, cahayahanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai

    absorbansi dari larutan yang dimasukan. Berbeda dengan single-beam, pada

    spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan

    dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama. Prinsipnya

    adalah dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi dua,

    dimana salah satu melewati blanko (disebut juga reference beam) dan yang

    lainnya melewati larutan (disebut juga sample beam). Dari kedua jenis

    spektrofotometer tersebut, spektrofotometer double-beam memiliki

    keunggulan lebih dibanding single-beam, karena nilai absorbansi larutannya

    telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko. Selain itu,

    pada single-beam, ditemukan juga beberapa kelemahan seperti perubahan

    intensitas cahaya akibat fluktuasi voltase (anonim, 2011).

    4. Pengenceran bakteri

    Dalam perhitungan jumlah mikroorganisme ini seringkali digunakan

    pengenceran. Di dalam laboratorium, pengenceran di lakukan dengan botol

    pengenceran seperti lazimnya pada SPC, namun dapat pula menggunakan

    tabung reaksi. Pada pengenceran dengan menggunakan botol cairan terlebihdahulu dikocok dengan baik sehingga kelompok sel dapat terpisah.

    Pengenceran sel dapat membantu untuk memperoleh perhitungan jumlah

    mikroorganisme yang benar. Namun pengenceran yang terlalu tinggi akan

    menghasilkan lempengan agar dengan jumlah koloni yang umumnya relatif

    rendah (Hadioetomo, !996).

    Pada metode perhitungan cawan dilakukan pengenceran yang bertingkat

    yang mana ditujukan untuk membentuk konsentrasi dari suatu suspensi

    bakteri. Sampel yang telah di encerkan ini di hitung ke dalam cawan baru

    kemudian di tuang ke mediumnya (metode tuang). Kemudian setelah

    diinkubasi selama 24- 48 jam, amati koloni yang tumbuh dan koloni yanng

    diamati hanyalah koloni yang berjumlah 30- 300 koloni (Gobel, 2008).

    Tingkat pengenceran yang diperlukan didasarkan pada pendugaan populasi

    bakteri yang ada dalam contoh. Hasil yang baik adalah jika pada

    pengenceran yang lebih rendah contoh yang diduga lebih banyak

    menunjukkan hasil uji positif (adanya pertumbuhan bakteri) dan pada

    pengenceran lebih tinggi contoh yang diduga lebih sedikit menunjukkan hasil

    uji negatif (tidak ada pertumbuhan bakteri). Oleh karena itu jumlah populasi

    bakteri yang ada dalam contoh diduga tinggi maka contoh harus diencerkansampai diperoleh tingkat pengenceran yang lebih tinggi sehingga nilai

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    7/14

    maksimum dapat dihitung. Metoda pengenceran yang paling mudah dengan

    melakukan pengenceran 10 kali lipat dengan menggunakan 3 atau 5 tabung

    pengenceran sekali gus ( Fridaz, Srikandi, 1992 ). Beberapa cara

    penghitungan jumlah mikrobia yaitu cara penghitungan pada lempeng

    pembiakan, cara menghitung langsung (metode kaca objek), metode ukurkekeruhan, metode turbidimetri dan nefelometri serta dengan jumlah

    perkiraan terdekat (JPT). Cara penghitungan pada lempeng pembiaakan

    disebut juga metode penghitungan bakteri hidup atau metode penghitungan

    koloni. Penghitungan koloni dilakukan penyimpanan pada suhu yang sesuai.

    Oleh karena itu, suatu bakteri dapat tumbuh menjadi satu koloni yang

    terhitung mewakili jumlah bakteri hidup yang terdapat dalam tiap volum

    pengenceran yang digunakan. Dalam hal ini pun, bahan pemeriksaan jika

    perlu harus diencerkan untuk menghindari jumlah koloni terlalu banyak

    sehingga tidak dapat dihitung. Hasil hitungan yang dapat diandalkan adalah

    antara 30-300 koloni pada tiap lempeng pembiakan ( Agus, Esti, 2011 ).

    Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu

    senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim

    dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam

    suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat

    konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan (Brady,1999).

    Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan

    konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yangsebenarnya perlu dilakukan standarisasi. Standarisasi sering dilakukan

    dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut

    pelarut (Baroroh, 2004).

    Serial Dilution adalah pengenceran bertahap dari suatu zat dalam larutan.

    Biasanya faktor pengenceran di setiap langkah adalah konstan, sehingga

    dalam perkembangan geometris dari konsentrasi dalam mode logaritmik.

    media pertumbuhan yang akan digunakan sesuai dengan sifat bakteri

    tersebut. Kehadiran mikrobia pada makanan dapat bersifat menguntungkan

    Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu

    senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim

    dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam

    suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat

    konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan (Brady,1999).

    Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan

    konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang

    sebenarnya perlu dilakukan standarisasi. Standarisasi sering dilakukan

    dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut

    pelarut (Baroroh, 2004).

    Serial Dilution adalah pengenceran bertahap dari suatu zat dalam larutan.Biasanya faktor pengenceran di setiap langkah adalah konstan, sehingga

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    8/14

    dalam perkembangan geometris dari konsentrasi dalam mode logaritmik.

    Sebuah pengenceran sepuluh kali lipat serial dapat 1 M, 0,1 M, 0,01 M, 0,001

    M. .. Pengenceran serial digunakan untuk menciptakan solusi yang sangat

    akurat diencerkan serta solusi untuk percobaan menghasilkan kurva

    konsentrasi dengan skala logaritmik. Sebuah pengenceran sepuluh kali untuksetiap langkah ini disebut pengenceran logaritmik atau log-pengenceran,

    pengenceran (100,5 kali lipat) 3.16 kali lipat disebut pengenceran setengah-

    logaritmik atau setengah-log pengenceran, dan pengenceran (100,25 kali

    lipat) 1,78 kali lipat disebut pengenceran seperempat-seperempat-logaritmik

    atau pengenceran log. Pengenceran serial yang banyak digunakan dalam

    ilmu pengetahuan

    Pengenceran yang dilakukan dalam percobaan ini adalah pengenceran

    decimal yaitu 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5 dan 10-6. Dan yang diplating dan

    diamati adalah pengenceran 10-5 dan10-6. Hal ini karena diperkirakan

    koloni yang dibentuk oleh sampel bakteri berada pada jumlah yang

    dapat dihitung pada pengenceran tersebut. Selain itu, untuk perhitungan

    jumlah koloni akan lebih mudah dan cepat jika pengenceran dilakukan

    secara desimal. Pada penanaman bakteri dibutuhkan kondisi aseptik

    atau steril, baik pada alat maupun proses, untuk menghindari

    kontaminasi, yaitu masuknya mikroba yang tidak diinginkan. (Fardiaz,

    1993). Media KNA digunakan karena media KNA merupakan media yang

    paling cocok untuk kultur bakteri. Selanjutnya cawan petri diinkubasikan

    selama 2 x 24 jam pada suhu 37 C. inkubasi dilakukan selama 2 x 24

    jam karena jumlah mikroba maksimal yang dapat dihitung langsung olehmata.

    Metode cawan petri / plate count metode dengan penaksiran jumlah

    kepadatan bakteri secara tidak langsung dan penghitungan bakterinya hanya

    yang hidup saja yang mati tidak. Dalam metode ini dilakukan pengenceran

    yang berseri 101-1010 agar populasi dapat terbaca, pengenceran yang

    menghasilkan 30-300 bakteri saja yang dapat dibaca dan dikatakan berhasil

    karena bila kuarang dari 30 untuk alasan statistic tidak dapat diterima bila

    lebih dari 300 kemungkinan ada koloni yang terlalu padat, terlalu dekat satu

    dengan yang lainya. Kelebihan metode ini perhitungan lebih meyakinkan

    karena yang dihitung bakteri yang hidup saja, dapat menghitung jasad renik

    lain sekaligus serta mengidentifikasi dan mengisolasi jasad renik mengetahui

    pertumbuhan jasad renik tersebut namun kekurangannya butuh waktu yang

    lama, media serta kondisi inkubasi yang berbeda menghasilkan data yang

    berbeda, membutuhkan media yang padat kering agar metode berhasil, dan

    terkadang hasil perhitungan tidak menunjukan hasil sebenarnya karena sel

    mungkin membuat koloni lain.

    1. Berdasarkan jumlah koloni (Plate count)

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    9/14

    Cara ini yang paling umum digunakan untuk perhitungan jumlah mikrobia.

    Dasarnya ialah membuat suatu seri pengenceran bahan dengan kelipatan 10

    (Jutono dkk, 1980).

    Menurut Jutono (1980), tidak semua jumlah bakteri dapat dihitung. Ada

    beberapa syarat perhitungan yang harus dipenuhi, yaitu :1. Jumlah koloni tiap petridish antara 30-300 koloni, jika memang tidak

    ada yang memenuhi syarat dipilih yang jumlahnya mendekati 300.

    2. Tidak ada koloni yang menutup lebih besar dari setengah luas

    petridish, koloni tersebut dikenal sebagai spreader.

    3. Perbandingan jumlah bakteri dari hasil pengenceran yang bertururt-

    turut antara pengenceran yang lebih besar dengan pengenceran

    sebelumnya, jika sama atau lebih kecil dari 2 hasilnya dirata-rata,

    tetapi jika lebih besar dari 2 yang dipakai jumlah mikrobia dari hasil

    pengenceran sebelumnya.

    4. Jika dengan ulangan setelah memenuhi syarat hasilnya dirata-rata.

    Dalam perhitungan jumlah mikroorganisme ini seringkali digunakan

    pengenceran. Pada pengenceran dengan menggunakan botol cairan terlebih

    dahulu dikocok dengan baik sehingga kelompok sel dapat terpisah.

    Pengenceran sel dapat membantu untuk memperoleh perhitungan jumlah

    mikroorganisme yang benar. Namun pengenceran yang terlalu tinggi akan

    menghasilkan lempengan agar dengan jumlah koloni yang umumnya relatif

    rendah (Hadioetomo, 1990).

    Pengenceran dilakukan agar setelah inkubasi, koloni yang terbentuk pada

    cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung. Dimana jumlah terbaikadalah antara 30 sampai 300 sel mikrobia per ml, per gr, atau per cm

    permukaan (Fardiaz, 1992). Prinsip pengenceran adalah menurunkan jumlah

    sehingga semakin banyak jumlah pengenceran yang dilakukan, makin sedikit

    sedikit jumlah mikrobia, dimana suatu saat didapat hanya satu mikrobia pada

    satu tabung. Inkubasi dilakukan selama 2 x 24 jam karena jumlah mikrobia

    maksimal yang dapat dihitung, optimal setelah masa tersebut yaitu akhir

    inkubasi. Selama masa inkubasi, sel yang masih hidup akan membentuk

    koloni yang dapat dilihat langsung oleh mata (Waluyo, 2004).

    Pada perhitungan bakteri secara langsung menggunakan pengenceran

    bakteri 10-3 untuk bakteri susu atau 10-4 untuk bakteri tanah karena dalam

    pengenceran tersebut bakteri yang ada dalam medium dapat dihitung,

    populasinya tidak padat dan juga tidak sedikit. Populasi bakteri yang padat

    dapat mempersulit perhitungan karena bakteri yang ada tumpang tindih dan

    polulasi yang sedikit kurang mewakili jumlah bakteri yang ada secara

    keseluruhan. Jadi pengenceran tersebut antara suspensi yang diambil dari

    pengenceran terdahulu untuk diencerkan kembali, jumlah bakteri yang ada

    lebih memencar satu sama lain dan mudah dihitung. Bakteri susu dengan

    pengenceran 10-3 setelah penghitungan didapat hasil 9,95 x 1011 mm3 dan

    untuk bakteri tanah dengan pengenceran 10-4 dengan penghitungan didapathasil 4,25 x 109 mm3.

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    10/14

    Perhitungan jumlah bakteri secara langsung memiliki kelebihan dan

    kekurangan. Kelebihannya, adalah waktunya yang digunakan singkat,

    penghitungannya lebih mudah, tidak membutuhkan bahan yang banyak.

    Sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat membedakan sel hidup dan

    mati dan sel yang berukuran kecil sulit dilihat dengan mikroskop.

    Pada percobaan ini spreader terjadi karena pengenceran suspensi tanah

    yang kurang encer sehingga bakteri yang terikut masih sangat banyak

    sehingga tidak bisa dihitung dan harus diencerkan lagi. Selain faktor

    pengenceran, kualitas dari bahan juga dapat menyebabkan spreader, kualitas

    bahan yang jelek dapat menyebabkan banyaknya mikrobia yang ada

    sehingga karena faktor pengencerannya kurang bakteri yang diinokulasikan

    ke dalam petridish menjadi bertumpuk sehingga tidak dapat dihitung

    jumlahnya dan mengalami spreader.

    Perhitungan jumlah bakteri secara langsung maupun secara tidak langsung

    dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni :

    2. Faktor pengenceran, semakin tinggi pengenceran suatu suspensi maka

    akan semakin sedikit jumlah bakteri yang dikandung atau tidak ada

    sama sekali

    3. Temperatur dan pH, berkaitan dengan pertumbuhan bakteri pada suhu dan

    pH optimum4. Komposisi medium, medium yang digunakan untuk penanaman harus

    sesuai dengan bakteri yang akan dihitung

    5. Segi teknis yaitu Alat yang digunakan dan tingkat ketelitian dalam

    penghitungan.

    Untuk melaporkan suatu analisis mikrobiologi digunakan suatu standar yang

    disebut Standard Plate Count yang menjelaskan cara menghitung koloni

    pada cawan serta cara memilih data yang ada untuk menghitung jumlah

    koloni dalan suatu contoh.

    Cara menghitung koloni pada cawan adalah sebagai berikut :

    1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah koloni

    antara 30 sampai 300.

    2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan suatu kumpulan

    koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan, dapat dihitung sebagai

    satu koloni.

    3. suatu deretan (rantai) kolini yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung

    sebagai satu koloni.

    Sedangkan data yang dilaporkan sebagai SPC harus mengikuti peraturan

    sebagai berikut :

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    11/14

    1. Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka, yaitu angka pertama

    dibelakang koma dan angkan kedua dibelakang koma. Jika angka ketiga

    sama dengan atau lebih besar dari 5, harus dibulatkan satu angka lebih tinggi

    pada angka kedua.

    2. Jika semua pengenceran yang dibuat untuk menanam menghasilkanangka kurang dari 30 pada cawan petri, hanya jumlah koloni pada

    pengenceran yang terendah yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai

    kurang dari 30 dikalikan dengan besarnya pengenceran, tapi jumlah yang

    sebenarnya harus dicantumkan.

    3. Jika semua pengenceran yang dibuat untuk menanam menghasilkan

    angka lebih besar dari 300 pada cawan petri, hanya jumlah koloni pada

    pengenceran yang tertinggi yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai lebih

    dari 300 dikalikan dengan besarnya pengenceran, tapi jumlah yang

    sebenarnya harus dicantumkan.

    4. Jika cawan dari dua tingkat pengenceran menghasilkan koloni dengan

    jumlah antara 30 dan 300, dan perbandingan antara hasil tertinggi dan

    terendah dari kedua pengenceran tersebut lebih kecil atau sama dengan 2,

    yang digunakan adalaha rata-ratanya. Jika perbandingan antara hasil tertinggi

    dan terendah dari kedua pengenceran tersebut lebih besar dari 2, yang

    dilaporkan hanya hasil terkecil.

    5. Jika digunakan dua cawan Petri (duplo) per pengenceran, data yang

    diambil harus dari kedua cawan tersebut, meskipun salah satunya tidak

    memenuhi syarat diantara 30 dan300.

    Koloni adalah kumpulan dari mikrobia yang memilki kesamaan sifat-sifat

    seperti bentuk, susunan, permukaan, dan sebagainya. Sifat-sifat yang perlu

    diperhatikan pada koloni yang tumbuh di permukaan medium adalah

    (Dwidjoseputro, 1978) :

    1. Besar kecilnya koloni. Ada koloni yang hanya serupa suatu titik, namun ada

    pula yang melebar sampai menutup permukaan medium.

    2. Bentuk. Ada koloni yang bulat, ada yang memanjang. Ada yang tepinya

    rata, ada yang tidak rata.

    3. Kenaikan permukaan. Ada koloni yang rata saja dengan permukaan

    medium, ada pula yang timbul yaitu menjulang tebal di atas permukaan

    medium.

    4. Halus kasarnya permukaan. Ada koloni yang permukaannya halus, ada

    yang permukaannya kasar dan tidak rata.

    5. Wajah permukaan. Ada koloni yang permukaannya mengkilat, ada yang

    permukaannya suram.

    6. Warna. Kebanyakan koloni bakteri berwarna keputihan atau kekuningan.

    7. Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lendir, ada yang keras dan

    kering.

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    12/14

    Keuntungan menggunakan perhitungan secara tidak langsung ialah metode

    tersebut hanya dapat menghitung jumlah mikroorganisme yang hidup atau sel

    yang hidup. Tidak seperti perhitungan secara langsung, seluruh

    mikroorganisme baik yang mati maupun hidup dihitung seluruhnya (Lay1994).

    Kelemahan utama metode tersebut adalah keselektifannya sehingga hasil

    perhitungan kadang kala menjadi bias. Kondisi pertumbuha bakteri, termasuk

    komposisi media yang digunakan, waktu inkubasi, suhu, dan Ph, sangat

    menentukan jenis bakteri yang dapat tumbuh dari seluruh populasi yang ada.

    Tidak ada satu kondisi yang universal untuk membuat seluruh

    mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik. Contoh yang alami, misalnya

    pada tanah yang mengadung berbagai jenis microorganisme, tidak mungkin

    untuk menghitung semua mikroorganisme yang terkandung didalamnya

    dengan cara viable plating tersebut. Kekurangan tersebut dapat menjadi

    suatu keunggulan jika kita ingin menghitung populasi mikroorganisme

    spesifik. Sebagai contoh, kita dapat mendesain prosedur yang selektif untuk

    menghitung bakteri koliform atau kelompok mikroorganisme fisiologis lainnya

    (Harmita 2006).

    Sedangkan perhitungan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan

    beberapa cara yaitu:

    6. Penentuan volume total

    Cara ini adalah semacam modifikasi penentuan hematokrit pada pengukuranvolume total butir-butir darah, misalnya 10 ml biakan dimasukkan ke dalam

    tabung reaksi khusus (tabung hopklins) yang bagian bawahnya berupa

    silinder dan bergaris ukuran (Hadietomo, 1990).

    5. Metode turbidometri

    Teknik ini sudah dipakai sebagai cara mengukur keker han suspensi atas

    dasar penyerapan dan pemencaran cahaya yang dilintaskan, sehingga yang

    mengandung lebih dari 107-108 sel/ml, tampak lebih keruh oleh mata

    telanjang. Suatu volume biakan yang telah ditakar ditempatkan dalam tabung

    khusus yang jernih dengan diameter tertentu (Hadietomo, 1990).

    c. Metode MPN (Most Probable Number)

    Most Probable Number dalam bidang kesehatan masyarakat dari mikrobiologi

    pangan, dipergunakan secara luas untuk menghitung jumlah bakteri yang ada

    dalam bahan pangan. Media ini banyak digunakan untuk menghitung bakteri

    patogenik dalam jumlah sedikit yang terdapat dalam bahan pangan. Metoda

    ini berdasarkan atas pengenceran. Apabila suatu larutan yang mengandung

    sel-sel mikroorganisme diencerkan terus-menerus, akhirnya akan diperoleh

    suatu larutan dimana tidak dijumpai sel lagi yaitu dikatakan steril (Buckle dkk,

    1985).

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    13/14

    Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana

    perhitungan dilakukan berdasarkan pada jumlah tabung yang positif yaitu

    yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu

    tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati

    timbulnya kekeruhan, atau timbulnya gas di dalam tabung kecil (tabungDurham) yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik

    pembentukan gas. Untuk setiap pengenceran pada umumnya digunakan tiga

    tau lima seri tabung. Lebih banyak tabung yang digunakan menunjukkan

    ketelitian yang lebih tinggi, tetapi alat gelas yang digunakan juga lebih

    banyak. (Fardiaz, 1992)

    d. Metode perhitungan cawan

    Metode perhitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel

    yang hidup dapat berkembang menjadi koloni. Jadi jumlah koloni yang

    muncul pada cawan adalah indeks bagi jumlah mikroorganisme yang

    terkandung dalam sampel. Teknik yang harus dikuasai dari metode ini adalah

    mengencerkan sampel dan mencawankan hasil pengenceran tersebut.

    Setelah inkubasi, jumlah semua koloni diamati untuk memenuhi persyaratan

    statistik. Cawan yang dipilih untuk menghitung koloni adalah cawan yang

    mengandung antara 30 sampai 300 koloni. Organisme yang terdapat dalam

    sampel asal ditentukan dengan mengalikan jumlah koloni yang terbentuk

    dengan faktor pengenceran pada cawan yang bersangkutan (Waluyo, 2007).

    Berdasarkan kekeruhan (turbiditas/turbidimetri)

    Salah satu metode cepat yang digunakan untuk menghitung massal seladalah melalui perhitungan kekeruhan (turbidity). Kekeruhan dapat diukur

    dengan menggunakan fotometer atau spertofotometer. Pengukuran

    kekeruhan ini didasarkan atas pertikel-pertikel kecil yang menyebarkan

    cahaya lengsung secara propisional (sampai batas-batas tertentu) dengan

    konsentrtasinya. Zat cahaya melewati tabung yang berisi suspensi mikroba,

    maka cahaya akan dihamburkan (Pelezar, 1989).

    Pada percobaan penghitungan populasi jamur tanah dengan metode plat

    pengenceran. Untuk mengisolasi jamur tanah pengenceran yang digunakan

    adalah pengenceran 10-4 dan 10-5. Pengenceran ini dimaksudkan untuk agar

    partikel-partikel tanah tidak ikut. Pada penentuan populasi jamur tanah media

    agar yang digunakan adalah PDA yang telah diberi antibiotik. Prinsip dari

    isolasi mikroba adalah memisahkan suatu jenis mikroba dengan mikroba lain

    yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat

    dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, karena dalam

    media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap

    pada tempatnya. Media yang digunakan dalam isolasi ini harus sesuai

    dengan mikroorganisme yang akan kita ketahui populasinya. Karena kalau

    tidak sesuai agarnya maka mikroorganisme tidak akan tumbuh. Jika sel-seltersebut tertangkap oleh media padat pada beberapa tepat yang terpisah,

  • 8/10/2019 Pembahasan Isolasi Dan Inokulasi

    14/14

    maka setiap sel atau kumpulan sel yang hidup akan berkembang menjadi

    suatu koloni yang terpisah, sehingga memudahkan pemisahan selanjutnya.

    Bila digunakan media cair, sel-sel mikroba sulit dipisahkan secara individu

    karena terlalu kecil dan tidak tetap tinggal di tempatnya. Akan tetapi bila sel-

    sel tersebut di pisahkan dengan cara pengenceran, kemudian di tumbuhkandalam media padat dan di biarkan membentuk koloni, maka sel-sel tersebut

    selanjutnya dapat diisolasi dalam tabung-tabung reaksi atau cawan petri yang

    terpisah.