laporan praktikum isolasi mikroba

44
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERAIRAN (M10A104) Disusun Oleh: KELOMPOK 10/PERIKANAN Ri!"l #i$%"us &'01101'01 & M *"ls"+il &'01101'01,- .u "i%i E en%i &'01101'0&00 Ru h M"$i" &'01101'0124 h$is 3 e$ &'01101'01,, Ru$5 R" n" u$i &'01101'0&&- UNI6ER*ITA* PAD.AD.ARAN #AKULTA* PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM *TUDI PERIKANAN .ATINANGOR &014

Upload: rury-ratnafuri

Post on 07-Oct-2015

102 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan praktikum mikrobiologi perairan mengenaai isplasi mikroba

TRANSCRIPT

Ruh M"$i" &'01101'0124
h$is3e$ &'01101'01,,
UNI6ER*ITA* PAD.AD.ARAN
PROGRAM *TUDI PERIKANAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya
kami dari pihak penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Mikrobiologi
Perikanan dengan membahas Isolasi Mikroba dalam bentuk makalah. Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas sebagai bahan pertimbangan nilai.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lupa pula kami mengu!apkan
 banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu khususnya dari
rekan-rekan sekelompok kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
 baik "alaupun ada beberapa hambatan yang kami alami dalam penyusunan
makalah ini. Namun berkat moti#asi yang disertai kerja keras dan bantuan dari
 berbagai pihak akhirnya dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat berman$aat dan menjadi sumber pengetahuan
 bagi pemba!a. Dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan
kiranya pemba!a dapat memakluminya. Akhir kata dengan kerendahan hati
kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Sekian
dan terima kasih.
DA#TAR TABEL 7
DA#TAR GAMBAR 7i
BAB I PENDAHULUAN 1
&.).) /eproduksi Ikan embung *
&.& ,akteri 2
&. Isolasi Mikroba 3
.) Waktu dan Tempat )(
.& Alat dan ,ahan )(
.&.) Alat yang digunakan )(
.&.& ,ahan yang digunakan )
*.) 4asil )1
*.& Pembahasan )2
iii
 
Tabel . 4asil pengamatan mikroba )6
Tabel *. 4asil pengamatan kelompok )6
v
7ambar *. +embar kerja /i8al 9irdaus i5
7ambar '. +embar kerja %umaidi :$endi 5
7ambar 1. +embar kerja /uth Maria 5
7ambar 2. +embar kerja /ury /atna$uri 5i
7ambar 3. +embar erja M. Salsabil 5i
7ambar 6. +embar kerja kelompok ) 5ii
7ambar )(. +embar kerja kelompok & 5ii
7ambar )). +embar kerja kelompok 5iii
7ambar )&. +embar kerja kelompok * 5iii
7ambar ). +embar kerja kelompok ' 5i#
7ambar )*. +embar kerja kelompok 1 5i#
7ambar )'. +embar kerja kelompok 2 5#
7ambar )1. +embar kerja kelompok 3 5#
7ambar )2. +embar kerja kelompok 6 5#i
7ambar )3. Natrium agar 5#iii
7ambar )6. Mikroba yang telah diinkubasi 5#iii
7ambar &(. Proses penggoresan 5#iii
vi
Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah
 besar dan !ukup kompleks. ,eratus spesies mikroba berada di setiap bagian
tubuh kita. Mereka terdapat dalam jumlah yang !ukup basar. Sebagai !ontoh
sekali kita bersin dapat menebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Satu gram
tinja dapat mengandung jutaan bakteri. Alam di sekitar kita baik itu tanah air
maupun udara juga dihuni oleh kumpulan mikroorganisme. Penelitian yang
layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik 
untuk memisahkan populasi !ampuran yang rumit ini atau yang biasanya
dikenal dengan istilah biakan !ampuran menjadi spsies yang berbeda- beda
yang biasa kenal dengan istilah biakan murni. ,iakan murni ini terdiri dari satu
 populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk ;Pel!8ar )631<.
=ntuk memisahkan satu populasi mikroba dari populasi !ampuran maka
diperlukan suatu teknik yang disebut dengan isolasi mikroba. Isolasi mikroba
adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya
dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu
 jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari !ampuran berma!am-
ma!am mikroba. =ntuk melakukan hal ini haruslah di mengerti jenis- jenis
nutrien yang disyaratkan bakteri dan juga ma!am ligkungan $isik yang
menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri tersebut ;Pel!8ar
)631<. Isolasi mikroba ini dilakukan untuk berbagai tujuan terutama untuk 
 penelitian misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba sehingga dapat mendeteksi
mikroba yang telah resisten terhadap suatu antibiotik atau untuk mengetahui
mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon ;9erdia8 )66&< selain itu
 juga untuk menemukan man$aat berbagai ma!am mikroba yang mungkin
 berguna untuk kesejahteraan manusia dan untuk berbagai keperluan lain. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang bagaimana !ara untuk melakukan isolasi
mikroba dengan baik dan benar sehingga dapat berguna untuk kedepannya.
1
keterampilan praktikan dalam mengisolasi mikroba.
1' M"n""
Man$aat dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat lebih memahami
dan lebih terampil dalam melakukan isolasi mikroba sehingga dapat menjadi
ilmu yang berman$aat di masa depan.
 
&1 Kl"sii9"si %"n M3$3l3i I9"n Ke+un
lasi$ikasi ikan kembung banyar berdasarkan Saanin ;)66*< adalah
sebagai  berikut >
Phylum > 0hordata
Subphylum > ?ertebrata
elas > Pis!es
Subkelas > Teleostei
@rdo > Per!omorphi
0iri-!iri tubuh dari ikan kembung adalah bentuk badan seperti torpedo
 badan agak langsing panjang kepala lebih tinggi dari tinggi kepala. Seluruh
tubuh tertutup sisik halus dan terdapat !orselet di belakang sirip dada. Terdapat
selaput lemak pada kelopak mata. =sus )-2 kali panjang badan. Tapisan
insang panjang jelas tampak bila mulut dibuka dengan jumlah sebanyak (-*1
 buah sisik garis rusuk berjumlah )&(-)'( buah sirip punggung kedua berjari-
3
 jari keras berjumlah )( buah sirip punggung kedua berjari- jari lemah ))-)&
sirip dubur berjari-jari lemah lemah sebanyak ))-)& buah.
Di belakang sirip punggung dan dubur terdapat '-1 buah $inlet ;Murniati
&((*<. Ikan kembung banyar memiliki "arna biru kehijauan di bagian atas dan
 bagian ba"ah ber"arna putih kekuningan. Dua baris totol-totol hitam pada
 punggung satu totol hitam dekat sirip dada. ,an "arna gelap memanjang di atas
garis rusuk dua ban "arna keemasan di ba"ah garis rusuk. Sirip punggung abu-
abu kekuningan. Sirip ekor dan dada kekuningan. Sirip-sirip lain bening
kekuningan. Ikan ini memiliki panjang maksimum ' !m dengan panjang rata-
rata &(-&' !m ;Murniati &((*<.
Ikan kembung R.kanagurta jantan pertama kali matang gonad pada
ukuran panjang !agak ; fork length< &(( mm pada jantan dan ukuran )6)1 mm
 pada betina. 4asil yang didapat dari penelitian ini berbeda dengan hasil
 penelitian sebelumnya dimana ukuran pertama kali matang gonad ikan
kembung ; R.kanagurta< di +aut %a"a di!apai pada panjang !agak )6& !m untuk 
 jantan dan &(* !m untuk betina. Panjang pada pertama kali matang dari ikan
kembung ; R.kanagurta< di India ter!atat antara )6( - &&* !m. ebanyakan
ikan-ikan kembung ; R.kanagurta< matang pada ukuran sekitar && !m.
Panjang pada pertama kali matang adalah ber#ariasi antara jenis maupun
dalam jenis itu sendiri dengan demikian indi#idu yang berasal dari satu kelas
umur ataupun dari kelas panjang yang sama tidak selalu men!apai panjang
 pertama kali matang pada ukuran yang sama. 4al ini diperkuat dengan hasil
 penelitian bah"a ukuran ikan kembung pertama kali matang gonad adalah &(*
!m untuk jantan dan )6&!m untuk betina pada trimester kedua tahun )66)
kemudian meningkat menjadi an &)2 !m untuk jantan dan &(& !m untuk betina
 pada trimester ketiga tahun )66) dan menurun menjadi )31 !m untuk jantan
 pada trimester kedua tahun )66&.
 
telur di lingkungan perairan. ,iasanya $ekunditas telur ikan kembung banyak 
dan telurnya tidak di!aga oleh induknya ;:$$endi &((&<. Ikan-ikan yang telah
de"asa dari suatu populasi terdiri dari ikan jantan dan ikan betina. Selain itu
 pada populasi ikan tertentu terdapat juga ikan hermaprodite.
Sumantadinata ;)63< menyatakan gonad ikan adalah sebagai kelenjar 
 biak. 7onad ikan betina dinamakan o#ari dan gonad ikan jantan dinamakan
testes. @#ari dan testes ikan de"asa biasanya terdapat pada indi#idu yang
terpisah ke!uali pada beberapa ikan kadang-kadang gonad jantan dan betina
ditemukan dalam satu indi#idu ;o#otestes<.
&1& i$i<i$i *e9su"l P$ie$ D"n *9un%e$ I9"n
 :$$endie ;)662< menyatakan bah"a si$at seksual primer pada ikan
ditandai dengan adanya organ yang se!ara langsung berhubungan dengan proses
reproduksi yaitu o#arium dan pembuluhnya. Si$at seksual sekunder ialah tanda-
tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina. Apabila
suatu spesies ikan mempunyai si$at mor$ologi yang dapat dipakai untuk 
membedakan jantan dan betina maka spesies ikan mempunyai seksual
dimorphisme. Apabila yang menjadi tanda itu "arna maka ikan itu mempunyai
seksual di!hromatisme dimana pada ikan jantan biasanya "arnanya agak lebih
!erah dan menarik daripada ikan betina.
0iri seksual ikan dapat dibagi menjadi dua yaitu !iri seksual primer dan
!iri seksual sekunder. 0iri seksual primer adalah alat organ yang berhubungan
langsung dengan proses reproduksi. Testes dan salurannya pada ikan jantan
merupakan !iri seksual primer. =ntuk melihat perbedaannya diperlukan
 pembedahan. 0iri seksual sekunder berguna dalam membedakan ikan jantan
dengan ikan betina dan dapat dilihat dari luar meskipun kadang kala tidak 
memberikan hasil yang positi$ ;nyata<.
7onad adalah organ reproduksi yang ber$ungsi menghasilkan sel kelamin
;gamet<. 7onad yang terdapat pada tubuh ikan jantan tersebut disebut testes
yang ber$ungsi menghasilkan spermato8oa sedangkan yang terdapat pada i
 
6
Indi#idu ikan betina disebut o#ari ber$ungsi menghasilkan telur (Pulunga et. al,
&(('<. Selanjutnya dikatakan juga bah"a gonad yang terdapat didalam tubuh
mengalami perkembangan dari bentuk sehelai benang yang berisi !airan bening
kemudian berkembang dan membesar sesuai dengan kapasitas rongga perut yang
dimiliki indi#idu ikan. Perkembangan gonad ini dipengaruhi oleh adanya
 perkembangan gamet yang diproduksi oleh gonad itu sendiri. Semakin matang
gonad suatu in-di#idu ikan maka semakin besar bentuk dan berat gonad serta
tubuh indi#idu ikan.
,akteri adalah domain yang terdiri dari makhluk hidup yang tidak 
memiliki membrane inti ;prokariota<. ,akteri dulu terbagi menjadi ,a!teria dan
Ar!haeba!teria namun sekarang Ar!haebakteria memiliki domain sendiri yang
disebut Ar!haea. ,akteri memiliki !iri-!iri antara lain tidak memiliki membrane
inti tidak memiliki organel bermembran memiliki dinding sel peptidoglikan
dan materi asam nukleatnya berupa plasmid ;Postleth"ait dan 4opson &((1<.
,akteri berkembang biak membelah diri dan karena begitu ke!il maka
hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. ,akteri mempunyai beberapa
organel yang dapat melaksanakan beberapa $ungsi hidup ;Waluyo &((*<.
). =kuran bakteri
=kuran bakteri sangat ke!il umumnya bentuk tubuh bakteri dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran )(((5 atau lebih. Satuan
ukuran tubuh bakteri adalah mi!rometer atau mi!ron. Satu mi!ron ;< sama
dengan )B)((( milimeter ;mm<. +ebar tubuh umumnya antara )-& sedangkan
 panjangnya antara &-' .
 berdiameter &' . Sedangkan bakteri berbentuk basil mempunyai diameter (&-
&( . =kuran-ukuran yang menyimpang dari ukuran tersebut diatas !ukup
 banyak pula. @leh karena itu pengukuran besar ke!ilnya bakteri perlu
 
7
&((*<.
,akteri memiliki beragam #ariasi bentuk seperti !o!!us basil dan spiral.
,akteri dapat hidup soliter maupun berkoloni dan berkembang biak dengan !ara
membelah diri. ,akteri memiliki habitat yang ber#ariasi dari air tanah udara
hingga dalam tubuh he"an misalnya dalam usus manusia. ,akteri ada yang
dapat hidup se!ara anaerob murni dan akan mati dengan adanya oksigen ada
yang bersi$at aerob dan memerlukan oksigen untuk metabolismenya. Ada yang
 bersi$at aerob $akultati$ yaitu dapat hidup pada kondisi anaerob tapi bila ada
oksigen metabolismenya bersi$at aerob ;,etsy dan eogh &(('<.
&& Mi9$3+" s"lu$"n en=e$n""n i9"n
Mikro$lora saluran pen!ernaan ikan yang berhasil diisolasi ada )3 isolat
yang terdiri atas * isolat mikroba amilolitik ; Moraxella  sp. Aeromonas
hydrophila Citrobakter  sp. dan Carnobacterium sp.< jenis mikroba amilolitik 
anaerob ;Staphylococcus sp. Flavobacterium sp. dan ibrio sp.< ' jenis mikroba
 proteolitik aerob ;Streptococcus sp. !acillus sp. Micrococcus sp. "seudomonas
sp. dan "roteus sp.< & jenis mikroba proteolitik anaerob ;ibrio alginoliticus dan
 jenis tidak teridenti$ikasi< & jenis mikroba lipolitik aerob ; "lanococcus sp. dan
 "lesiomonas sp.< dan & jenis mikroba lipolitik anaerob ; #urthia sp. dan Serratia
sp.<
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan
menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba
adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari
!ampuran berma!am-ma!am mikroba. 4al ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu
 
8
koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari
satu jenis mikroorganisme ;bakteri< dikenal sebagai biakan murni atau biakan
aksenik . ,iakan yang berisi lebih dari satu ma!am mikroorganisme ;bakteri<
dikenal sebagai biakan !ampuran jika hanya terdiri dari dua jenis
mikroorganisme yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi
dikenal sebagai biakan dua-jenis
Persyaratan utama bagi isolasi dan kulti#asi $age adalah harus adanya
kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakterio$age
yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai !ontoh $age
koli yang di jumpai di dalam pen!ernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk 
kandang. 4al ini dilakukan dengan senti$ugasi atau $iltrasi bahan sumbrnya dan
 penambahan kloro$orm untuk membunuh sel-sel bakterinya.
Ada beberapa !ara yang digunakan untuk bakteri $ungi dan khamir 
dengan metode garis metode tuang metode sebar metode penuangan serta
mi!romanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah
teknik !a"an tuang dan !a"an gores. edua metode ini didasarkan pada prinsip
yang sama yaitu mengen!erkan organisme sedemikian rupa sehingga indi#idu
spe!ies dapat dipisahkan ;ple8ar &((1<
Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri
dari bahan nutrient. ,iasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung
kepada banyak $aktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme yang akan
ditumbuhkan.Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap
dipertahankan harus mengandung semua 8at makanan yang diperlukan oleh
organisme tersebut. 9aktor lain seperti P4 suhu dan pendinginan harus
dikendalikan dengan baik.
Selain untuk tujuan diatas medium juga memiliki $ungsi lain seperti
tempat untuk mengisolasi seleksi e#aluasi dan di$erensiasi biakan yang
didapatkan. Agar tiap-tiap medium memilki karakteristik yang sesuai dengan
tujuan sehingga seringkali digunakan beberapa jenis 8at tertentu yang
mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
 
mikrobiologi meliputi>
&. Menunjukan si$at khas mikroba.
tertentu.
antigen dan per!obaan serologi lainnya.
'. Menentukan kepekaan kuman terhadap antibiotik.
1. Menghitung jumlah kuman
2. Mempertahankan biakan mikroba.
 perkembangannya sebab itu media buatan $agar < dapat dimasukkan ke dalam
sebuah tabung per!obaan labu atau !a"an Petri. Pada permulaannya tabung atau
!a"an Petri harus dalam keadaan steril ;bebas dari setiap mikroorganisme hidup<
lalu setelah itu dimasukkan mikrobia yang diinginkan tabung atau !a"an harus
dilindungi terhadap kontaminasi dari luar. Sumber utama pen!emaran dari luar 
adalah udara yang banyak mengandung mikroorganisme yang berterbangan.
,entuk !a"an petri dengan tutup yang saling menyelubungi diran!ang untuk 
men!egah pen!emaran udara. Pen!emaran tabung atau labu dihindari dengan
!ara menyumbat mulutnya dengan penutup yang !o!ok biasanya dengan kapas.
Permukaan luar !a"an biakan yang menjadi sasaran pen!emaran dan
 bagian dalam labu atau tabung akan ter!emar bila dibuka untuk memasukkan
atau mengeluarkan bahan. ,ahaya ini dapat dihindari dengan !ara membakar 
 bibir atau pinggiran !a"an tabung atau labu dalam api segera setelah penutup
dibuka dan dibakar sekali lagi pada "aktu akan ditutup.
Dalam mengisolasi bekteri dikenal empat !ara !ara isolasi bakteri
tersebut yaitu >
,eberapa ml suspensi bakteri di!ampur dengan mediaum yang masih !air 
;belum membeku< dengan demikian akan diperoleh piaraan adukan. Digunakan
 
untuk mengen!erkan atau mengisolasi yang terdapat pada !ontoh. Setelah
inkubasi pada suhu dan "aktu tertentu koloni akan tumbuh pada permukaan dan
 bagian ba"ah agar.
=jung ka"at imokulasi yang memba"a bakteri digesekkan atau
digoreskan dengan bentuk 8ig-8ag pada permukaan agar-agar dalam !a"an Petri
sampai meliputi seluruh permukaan. =ntuk memperoleh hasil yang baik 
diperlukan keterampilan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode
!a"an gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan
terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua ma!am kesalahan yang
umum sekali dilakukan adalah tidak meman$aatkan permukaan medium dengan
sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengen!eran mikroorganisme menjadi
kurang lanjut dan !enderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak 
sehingga menyulitkan pemisahan sel - sel yang digores.
!. Slant culture
agar-agar miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan !ara
menggoreskan se!aa 8ig-8ag pada permukaan agar miring menggunakan
 jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan. 0ara ini juga dilakukan pada agar 
tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan kekurangan
oksigen. ;/usdimin &((<
;agar-agar< dalam tabung reaksi berbeda dengan slant !ulture permukaan agar-
agar ini tidak miring. Media agar setengah padat dalam tabung reaksi digunakan
untuk menguji gerak bakteri se!ara makroskopis
&4 I%enii9"si +"9e$i
Identi$ikasi bakteri meliputi pemeriksaan mor$ologi pe"arnaan gram
 
11
 produksi indol uji TSIA uji gula. Identi$ikasi bakteri dilakukan dalam beberapa
uji antara lain >
Pengamatan mor$ologi koloni bakteri dilakukan setelah mendapatkan
 biakan murni. Pengamatan ini meliputi "arna bentuk tepian koloni ele#asi atau
 permukaan koloni dan struktur dalam koloni.
7ambar &. mor$ologi koloni mikroba
Pe"arnaan gram bertujuan untuk menentukan apakah bakteri tersebut
termasuk di dalam kelompok bakteri gram positi$ atau kelompok bakteri gram
negati$. 0ara kerja dari pe"arnaan gram yaitu suspensikan bakteri dengan ose
kemudian letakkan pada obyek dan di$iksasi tetesi dengan larutan gram A yang
mengandung kristal #iolet kemudian tetesi dengan larutan gram , yang
mengandung lugol tetesi dengan larutan gram 0 yang mengandung alkohol dan
yang terakhir tetesi dengan larutan gram D yang mengandung sa$ranin.
!< =ji atalase
Tujuan uji katalase adalah untuk mengetahui si$at bakteri dalam
menghasilkan en8im katalase. 0ara kerja dari uji katalase yaitu larutan 4&@& C
diteteskan pada obyek kemudian suspensikan koloni bakteri dengan ose.
d< =ji @ksidase
oksidase pada bakteri dengan menggunakan  paper oksidase yang dapat dilihat
 perubahan "arna yang terjadi pada paper oksidase.
e< =ji @B9 ;@ksidati$B9ermentati$<
si$at oksidasi atau $ermentasi bakteri terhadap glukosa dengan menggunakan dua
tabung media yang salah satunya ditutup dengan para$in sehingga diharapkan di
dalam media tidak terdapat udara yang dapat mendukung terjadinya $ermentasi.
$< =ji Motilitas dan Produksi Indol
=ji motilitas bertujuan untuk mengetahui apakah bakteri tersebut motil
atau tidak dan untuk mengetahui produksi indol dari Tryptophane. =ji ini
menggunakan media MI@ ;Motility Indole @rnitin<.
g< =ji TSIA ;%riple Sugar &ron Agar <
=ji TSIA ;%riple Sugar &ron Agar < bertujuan untuk membedakan jenis
 bakteri berdasarkan kemampuan meme!ahkan de5trose laktosa sukrosa dan
 pembebasan sul$ida selain itu uji TSIA ber$ungsi untuk mengetahui apakah
 bakteri tersebut menghasilkan gas 4&S atau tidak. Media yang digunakan
mempunyai dua bagian yaitu slant ;miring< dan butt ;tusuk<.
h< =ji 7ula
 
Pelaksanaan praktikum mengenai isolasi mikroba ini dilaksanakan pada>
Waktu > amis &( No#ember &()*
=ni#ersitas Padjadjaran-%atinangor 
Tabel ). Alat yang digunakan dalam praktikum
N3 Al" #unsi G"+"$
) @se Mengambil sampel
dalam jumlah sedikit
adalah sebagai berikut >
 No. ,ahan 9ungsi 7ambar 
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut >
Disiapkan ikan yang akan dijadikan sumber mikroba.
Di!u!i bagian luar ikan dengan '( ml akuabides dan ditampung
air hasil pen!u!ian.
Ditambahkan )( ml akuabides. +alu diaduk hingga rata.
Diambil )( mg saluran pen!ernaan ikan dan diletakkan pada
mortal steril. Dilumatkan dan ditambahkan )( ml akuabides.
Diaduk hingga rata.
Diambil ) ml dari masing-masing hasil pengen!eran di atas
;luar tubuh ikan insang dan saluran pen!ernaan< Dimasukan
se!ara aseptik ke !a"an petri.
Siapkan media kultur steril yang akan digunakan untuk
menginokulasi mikroba.mbil ose dan lakukan sterilisasi panas dengan
menggunakan lampu bunsen!spirtus.
gerakan ose di udara. %empelkan ose tersebut ke
populasi mikroba terpili& se#ara asepti#.
 
menggunakan metode gores (streak met&ods).
 
 pola angka delapan.
Dilakukan isolasi tahap kedua hingga didapatkan populasi
sejenis ;biakan murni<.
yang khas.
ke dalam inkubator. Dilakukan proses inkubasi selama dua hari.
Diamati populasi mikroba yang tumbuh. Apabila telah didapat
 populasi sejenis dilakukan identi$ikasi.
) Air !u!ian
19
Pe$u9 
Pe$u9 
mikroba pada suatu medium. Medium biakan yang digunakan adalah medium
 padat berupa nutrien agar. Agar digunakan sebagai medium biakan karena agar 
tidak dapat diuraikan oleh mikroba. Sebelum melakukan isolasi mikroba terlebih
dahulu kita harus menjaga agar semua alat-alat yang akan digunakan untuk 
inokulasi dan isolasi mikroba dalam keadaan steril. Ini dilakukan untuk 
menghindari terjadinya kontaminasi yaitu masuknya mikroba-mikroba lain yang
tidak diinginkan sehingga biakan mikroba di dalam medium akan tumbuh sesuai
yang diinginkan.
 praktikum ini dilakukan inokulasi dengan !ara pengen!eran. Adapun mikroba
yang akan diinokulasi adalah mikroba yang berasal dari air !u!ian ikan mikroba
 pada insang ikan mikroba pada saluran pen!ernaan ikan. Akuades disemprotkan
 pada ikan dan airnya tersebut yang akan digunakan untuk sebagai sumber 
mikroba. Insang ikan dikeluarkan dari operkulumnya dan diletakkan didalam
beaker glass ditambahkan akuades dan diaduk hingga sekiranya mikroba yang
ada pada insang ter!ampur dengan akuadesnya. Penambahan akuades ini
 
 bertujuan untuk melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam
air.+alu untuk bagian pen!ernaan ikan dibedah dan bagian saluran pen!ernaannya
diambil dan ditaruh diatas !a"an petri ditambahkan akuades dan kemudian
ditumbuk atau dihan!urkan. Penghan!uran saluran pen!ernaan ini dapat
menggunakan mortar dan pestle sehingga mikroba yang ada di permukaan atau
didalam dapat terlepas kemudian dilarutkan ke dalam air.
=ntuk kelompok kami melakukan sumber mikroba dari saluran
 pen!ernaan dengan pengen!eran sebanyak )(-1. ) ml air saluran pen!ernaan yang
tadi sudah ditumbuk dien!erkan dengan menambahkan 6 ml akuades. +alu
dien!erkan kembali sebanyak enam kali. Pengen!eran yang dilakukan adalah
 pengen!eran bertingkat. Tujuannnya memperke!il atau mengurangi jumlah
mikroba yang tersuspensi dalam !airan. Setelah selesai disiapkan !a"an petri
yang sudah dalam keadaan steril dan tidak dibuka terlebih dahulu. Dituangkan
 pengen!eran mikroba tadi kedalam !a"an petri didekat lampu bunsen sambil
!a"an petri tersebut diputar sehingga semua bagiannya steril. Ini dimaksudkan
untuk menghindari adanya kontaminasi.
Dimasukan pula medium pembiakan yaitu natrium agar ke dalam !a"an
 petri yang berisi mikroba natrium agar yang digunakan sebanyak )' ml.
emudian didekatkan ke lampu bunsen agar tidak terjadi kontaminasi juga.
 Natrium agar ;NA< yang dituangkan tidak boleh dalam keadaan panas karena akan
membunuh mikroba tetapi tidak juga dalam keadaan dingin karena agar bisa jadi
akan mengeras. Setelah itu untuk menghomogenkannya dilakukan pengandukan
dengan !ara menggerakan !a"an petri membentuk angka delapan. Tujuan
menggerakan membentuk angka dalam supaya mikroba tersebar keseluruh
 permukaan !a"an petri tidak hanya pada permukaan natrium agar saja melainkan
mikroba terendam didalam natrium agar tersebut. Sehingga terdapat sel mikroba
yang tumbuh di permukaan natrium agar yang kaya akan @ & dan ada yang tumbuh
didalam natrium agar yang tidak begitu banyak mengandung oksigen. Selanjutnya
!a"an petri tersebut dibungkus kembali menggunakan sampul !oklat dan diikat
lalu di inkubasi.
23
 0a"an petri yang yang berisi mikroba dan akan di inkubasi harus dalam
keadaan kebalik ;tutup !a"an petri berada dibagian ba"ah<. Ini bertujuan untuk 
men!egah air kondensasi jatuh diatas permukaan yang ditumbuhi mikroba
sehingga dapat terjadi penyebaran koloni. Dilakukan inkubasi bertujuan untuk 
menumbuhkan mikroba dengan suhu yang konstan sehingga pertumbuhan
mikroba diharapkan akan optimum. Penginkubasian dilakukan selama &5&* jam
setelah itu diamati kembali.
mikrobanya. eadaan tempat untuk panen mikroba harus tetap dalam keadaan
steril dengan !ara menyemprotkan alkohol 2(C. Setelah itu disiapkan kembali
natrium agar pada !a"an petri. Natrium agar sudah dalam keadaan padat
;membeku<. Setelah itu dilakukan teknik penanaman dengan metode gores
tujuannya untuk mengisolasi mikroorganisme dari !ampurannya atau meremakan
kultur ke dalam medium baru. Metode ini dilakukan karena memiliki &
keuntungan yaitu menghemat bahan dan "aktu.
%arum ose bulat dipanaskan diatas api bunsen tujuannya agar jarum ose
yang digunakan untuk mengambil dan menggoreskan mikroba dalam keadaan
steril. Dengan menggunakan jarum ose diambil mikroba dari biakan murni
kemudian digoreskan pada medium natrium agar. Pada !a"an petri yang berisi
natrium agar dibagi dua menjadi dua bagian menggunakan spidol. Sebelumnya
!a"an petri tersebut didekatkan pada lampu bunsen sambil diputar. Dibuka se!ara
 perlahan agar tidak banyak pengaruh dari udara luar. %arum ose yang sudah
terdapat mikrobanya digoreskan pada medium natrium agar se!ara 8ig8ag.
emudian jarum ose dipanaskan kembali dan diambil mikroba di tempat yang
 berbeda dari yang pertama dilakukan kemudian digoreskan kembali pada bagian
yang lainnya. Setelah itu !a"an petri kembali disterilkan dan dibungkus
menggunakan sampul !oklat dan kembali diinkubasi.
Setelah beberapa hari diinkubasi mikroba sudah dapat dipanen dan
diamati. Mikroba yang dihasilkan pada koloni satu berbentuk irregular dengan
memiliki bentuk tepi koloni berbentuk smooth dan pada permukaanya berbentuk 
smooth. Sedangkan pada koloni kedua mikroba yang dihasilkan berbentuk 
 
24
irreguler juga teteapi bentuk tepi mikroba tersebut yaitu lobate dan permukaan
mikrobanya adalah smooth. Dari hasil mikroba yang didapatkan menunjukkan
isolasi mikroba yang dilakukan berhasil mendapatkan biakan murni karena yang
mikroba yang diidenti$ikasi pada kolono ) dan koloni & sejenis.
4asil isolasi mikroba kelompok ) pada koloni ) adalah berbentuk 
irreguler dengan tepi mikroba lobate dan permukaannya smooth sedangkan pada
koloni & mikroba yang didapatkan berbentuk irreguler juga tetapi tepinya bentuk 
"a#y dan permukaannya pun smooth. elompok ) & dan menggunakan sampel
mikroba yang berasal dari air !u!ian ikan. /ata-rata mikroba yang dihasilkan dari
air !u!ian ikan berbentuk irreguler round dan pun!ti$orm. Sedangkan tepinya
rata-rata berbentuk "a#y. Serta permukaan koloni mikrobanya smooth.
=ntuk sampel yang dihasilkan dari air !u!ian insang ikan kelompok * '
1 dan 2 mereka mendapatkan biakan mikroba yang tidak murni. Ini karena dapat
dilihat dari hasil pengamatannya pada satu koloni terdapat beberapa bentuk 
mikroba sehingga belum didapatkan biakan murni. egagalan ini bisa saja terjadi
diakibatkan karena kurang steril dalam melakukan isolasi mikroba. Ataupun
karena kurang menge$isiensikan tempat media untuk penggoresan sehingga sulit
mendapatkan biakan murni.
memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari
!ampuran berma!am-ma!am mikroba. Isolasi mikroba dapat dilakukan dengan
metode tuang dan metode gores dengan bantuan medium nutrien agar.
Ada beberapa !ara yang digunakan untuk bakteri $ungi dan khamir 
dengan metode garis metode tuang metode sebar metode penuangan serta
mi!romanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah
teknik !a"an tuang dan !a"an gores. edua metode ini didasarkan pada prinsip
yang sama yaitu mengen!erkan organisme sedemikian rupa sehingga indi#idu
spe!ies dapat dipisahkan.
Dalam melakukan isolasi mikroba harus dipastikan semua dalam keadaan steril
 baik alat-alat praktikum maupun praktikan yang melakukan kegiatan praktikum
untuk mengurangi adanya kontaminasi dari luar ;udara<. Selain itu praktikan
sebaiknya lebih memperhatikan dan lebih teliti lagi dalam setiap metode yang
dilakukan supaya hasilnya bisa sesuai dengan yang diharapkan
25
Sebagai #andidat "rebiotik . Makasa. =ni#ersitas 4asanidun.
,adjoeri Muhammad. &((2. &dentifikasi !akteri "atogen pada Sistem #aramba
 (aring Apung $#(A) di *anau Manin+au, Sumatra !arat . Padang. Pusat
Penelitian +imnologi +IPI.
=SA.
:$$endI M. I. )662.  Metodologi !iologi "erikanan. ayasan De"i Sri. ,ogor.
)&& hal.
ottelat M. et al . )66.  Freshater Fishes of -estern &ndonesia and Sulaesi
$&kan Air %aar &ndonesia !agian !arat dan Sulaesi) . Periplus :dition
+imited. Muni!h. 7ermany. &6 hal.
Murniati Nunuk A &((*. etar ender . Magelang > Indonesia Tera.
 Nur!holis Mu!hamad. &().%eknik &solasi Mikroba. Malang. =ni#ersitas
,ra"ijaya.
Postleth"ait dan 4opson. &((1.  Modern !iology. 4olt /inehart and
Winston.Te5as.
Pulungan 0. P. et al. &(('. !iologi "erikanan. 9akultas Perikanan dan Ilmu
elautan. =ni#esitas /iau. Pekanbaru. 3( hal. ;tidak diterbitkan. 4anya
untuk kalangan sendiri<.
,iologi Perikanan. 9akultas Perikanan dan Ilmu elautan. =ni#esitas
/iau. Pekanbaru. 2* hal. ;tidak diterbitkan. 4anya untuk kalangan
sendiri<.
vii
Sidoar+o. Surabaya. =ni#ersitas 4ang Tuah.
Saanin 4. )66'. %aksonomi dan #unci &dentifikasi &kan .,ina 0ipta. ,andung.
&1& hal.
%akarta Satra 4udaya.
Press Malang.
ul#i8ar 0ut. &(). &solasi dan &dentifikasi !akteri "robiotik pada Rastrelliger 
 sp.
viii
). %elaskan oleh Anda kemungkinan apa yang dapat menyebabkan kegagalan
 pembuatan biakan murni mikroba.
untuk digores sehingga pengen!eran mikroorganisme menjadi kurang
lanjut dan !enderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak 
sehingga menyulitkan pemisahan sel- sel yang digores dan bisa saja
karena kurang teliti dan hati-hati dalam melakukan teknik pembuatan
 biakan murni seperti penggunaan jarum ose dan media seperti !a"an
 petri yang kurang didekatkan dengan lampu ,unsen sehingga
keadaannya tidak steril.
isolasi mikrobaE
tersebut akan tetapi mungkin juga kita hanya akan memperoleh satu
koloni saja. emungkinan ini menyebabkan koloni yang dihasilkan
 bukan merupakan biakan murni seperti yang diinginkan dari tujuan
isolasi mikroba.
. Apakah hasil isolasi yang Anda lakukan belum berhasil mendapatkan biakan
murni. %elaskan alasan AndaE
%a"ab> 4asil isolasi mikroba yang dilakukan berhasil karena dapat dilihat
dari hasil mikroba yang berada pada !a"an petri "arnanya putih
semua itu menandakan hasil isolasi mendapatkan biakan murni
;mikroba sejenis<.
*. Menurut Anda apakah isolasi mikroba hanya dilakukan pada media agar 
lempeng tidak bisa dilakukan pada media agar tegak atau agar miringE
%a"ab> Isolasi mikroba juga dapat dilakukan pada media agar tegak atau agar 
miring. Pada media agar tegak dilakukan untuk meminimalisir 
 pertumbuhan mikroba dalam keadaan kekurangan oksigen. Pada
i*
makroskopis.
 populasi mikroba terpilihE
%a"ab> Agar nantinya biakan murni yang dihasilkan adalah jenis mikroba
yang benar-benar kita inginkan tanpa adanya kontaminasi mikroba
lainnya.
7ambar . +embar kerja 0hristoper 
;sumber> dokumentasi pribadi<
;sumber> dokumentasi pribadi<
;sumber> dokumentasi pribadi<
;sumber> dokumentasi pribadi<
;sumber> dokumentasi pribadi<
;sumber> dokumentasi pribadi<
;sumber> dokumentasi pribadi<
;sumber> dokumentasi pribadi<
;sumber> dokumentasi pribadi<
;sumber> dokumentasi pribadi<
7ambar )3. Nutrium agar 
;sumber> dokumentasi pribadi<
7ambar &(. Proses penggoresan
;sumber> dokumentasi pribadi<