pembahasan hematologi

4
.Pembahasan hematologi Dalam praktikum hematologi yang telah dilakukan, dikerjakan hitung jenis leukosit (Diff. Count ) . Hitung jenis leukosit digunakan u ntuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil( stab/ segmen ), limfosit, monosit, eosinofil, dan  basofil. Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit. Pada praktikum ini diperiksa apusan darah tepi milik pasien atas nama I Wayan Mudita, 54 tahun, laki-laki. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Praktikum dilakukan dengan cara yaitu pertama- tama disiapkan semua peralatan serta bahan yang akan digunakan. Kemudian ditaruh objek glass (hapusan darah tepi) di atas meja mikroskop. Dan dicari lapang pandang pada perbesaran 10X lensa objektif. Setelah ditemukan lapang pandang, objek glass ditetesi dengan oil emersi dan diputar lensa objektif kearah  perbesaran lensa 100X. Kemudian diidentifikasi jenis leukosit pada setiap lapang pandang. Identifikasi dilakukan di daerah penghitungan ( counting area). Identifikasi sel dimulai dari satu sisi bergerak ke sisi lain dengan teknik horizontal scanning yaitu pemindaian lapang pandang seperti huruf S, berjarak ± 10 lapangan pandang. Ilustrasi horizontal scanning Untuk memudahkan penghitungan, maka dibuat kotak penghitungan jenis leukosit. Jenis leukosit yang mula- mila terlihat dimasukkan dalam kolom-1, bila jumlah sel sudah 10 pindah ke kolom-2. Setiap kolom mengandung 10 sel yang sudah diidentifikasi, dan bila ke- 10 kolom sudah terisi berarti sudah 100 leukosit yang diidentifikasi dan dihitung. Selanjutnya ditentukan hasil diff.count dengan cara mencocokkan hasil yang diperoleh dengan nilai rujukan dari hasil differential count. Dalam praktikum ini hanya dapat ditemukan 5 jenis sel leukosit yaitu eosinofil, neutrofil stab, neutrofil segmen, limfosit dan monosit sedangkan basofil tidak ada ditemukan. Untuk membedakan jenis-jenis dari leukosit ini dapat dilihat dari ciri-cirinya yaitu: a. Eosinofil Eosinofil intinya berwarna ungu berbentuk seperti kaca mata dan di sitoplasmanya terdapat granul-granul berwarna merah yang cukup besar-besar serta cukup banyak dan meyebar di sitoplasmanya  b.  Neutrofil batang atau stab

Upload: bintang-utami

Post on 15-Oct-2015

138 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

.Pembahasan hematologi Dalam praktikum hematologi yang telah dilakukan, dikerjakan hitung jenis leukosit (Diff. Count ) . Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil( stab/ segmen ), limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit.Pada praktikum ini diperiksa apusan darah tepi milik pasien atas nama I Wayan Mudita, 54 tahun, laki-laki. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Praktikum dilakukan dengan cara yaitu pertama- tama disiapkan semua peralatan serta bahan yang akan digunakan. Kemudian ditaruh objek glass (hapusan darah tepi) di atas meja mikroskop. Dan dicari lapang pandang pada perbesaran 10X lensa objektif. Setelah ditemukan lapang pandang, objek glass ditetesi dengan oil emersi dan diputar lensa objektif kearah perbesaran lensa 100X. Kemudian diidentifikasi jenis leukosit pada setiap lapang pandang. Identifikasi dilakukan di daerah penghitungan ( counting area). Identifikasi sel dimulai dari satu sisi bergerak ke sisi lain dengan teknik horizontal scanning yaitu pemindaian lapang pandang seperti huruf S, berjarak 10 lapangan pandang. Ilustrasi horizontal scanningUntuk memudahkan penghitungan, maka dibuat kotak penghitungan jenis leukosit. Jenis leukosit yang mula- mila terlihat dimasukkan dalam kolom-1, bila jumlah sel sudah 10 pindah ke kolom-2. Setiap kolom mengandung 10 sel yang sudah diidentifikasi, dan bila ke- 10 kolom sudah terisi berarti sudah 100 leukosit yang diidentifikasi dan dihitung. Selanjutnya ditentukan hasildiff.countdengan cara mencocokkan hasil yang diperoleh dengan nilai rujukan dari hasil differential count. Dalam praktikum ini hanya dapat ditemukan 5 jenis sel leukosit yaitu eosinofil, neutrofil stab, neutrofil segmen, limfosit dan monosit sedangkan basofil tidak ada ditemukan. Untuk membedakan jenis-jenis dari leukosit ini dapat dilihat dari ciri-cirinya yaitu:a. EosinofilEosinofil intinya berwarna ungu berbentuk seperti kaca mata dan di sitoplasmanya terdapat granul-granul berwarna merah yang cukup besar-besar serta cukup banyak dan meyebar di sitoplasmanyab. Neutrofil batang atau stabNeutrofil batang atau nrutrofil stab merupakan neutrofil muda atau imatur dimana ciri-ciri yang dapat diamati adalah selnya berbentuk bulat intinya berwarna ungu bentuk intinya melengkung seperti huruf C atau tapal kuda dan terdapat sedikit granul di sitoplasmanya.c. Neutrofil segmen Neutrofi segmen ditemukan paling banyak, ciri-ciri yang dapat diamati bentuk selnya bulat, warna sitoplasmany keunguan tipis, intinya berlobus-lobus (polimorfonuklear) dan berwarna ungu dan ada yang dihubungkan oleh benang-benang kromatin.d. LimfositDalam pengamatan ditemui pula limfosit. Limfosit yag diamati memiliki ciri-ciri bentuk sel bulat, warna sitoplasmanya kebiruan, inti selnya berbentuk bulat dan ada yang oval berwarna ungu dan hampir memenuhi seluruh ruang selnya.e. Monosit Ditemukan pula monosit dengan ciri-ciri yang hampir mirip dengan limfosit sehingga sering ada kekeliruan dalam membedakannya, hanya saja ukurannya lebih besar, intinya sama berwarna ungu, namun besar intinya hanya sampai setengah dari besar keseluruhan sel tidak seperti limfosit yang hampir memenuhi seluruh bagian sel.Selain sel darah putih dalam lapang pandang juga ditemukan eritrosit yang berbentuk bulat tidak berinti dan tidak bergranul, warnanya keabu-abuan. Eritrosit disini tidak ikut dihitung namunkeberadaannya sangat penting untuk menentukan counting area, dimana pada persebaran eritrosit yang merata (counting area), disanalah perhitungan jenis leukosit dilakukan.

Pada praktikum diperoleh hasil hitung jenis leukosit yaitu sebagai berikut:Eosinofil / Basofil / Stab / Segmen / Limfosit / Monosit 7% / - / 7% / 58% / 12% / 16% Setelah dicocokkan dengan nilai rujukan dari differential count dapat diketahui bahwa:a. Eosinofil Jumlah sel eosinofil pasien mengalami peningkatan dari nilai normal (0-5 %) dapat dicurigai bahwa pasien mengalami eosinofilia yang merupakan salah satu penanda dari terjadinya reaksi alergi atau infeksi oleh parasit.b. Basofil Sel basofil tidak ditemukan dalam 100 leukosit yang terhitung, hal ini menandakan keadaan yang masih normal karena nilai normal basofil berkisar antara 0-2%.c. Neutrofil Sel neutrofil jika digabungkan jumlah antara neutrofil stab dan segmented diperoleh jumlah keseluruhan 65%, nilai ini masih berada dalam rentang normal jumlah neutrofil yanitu 47-80% dari 100 sel leukosit yang ditemuan, jumlah yang paling banyak adalah neutrofil dimana yang lebih banyak ditemukan adalah neutrofil segmen, menurut teori neutrofil merupakan barisan pertahanan tubuh terdepan dan pertama selama terjadinya proses inflamasi akut,sehingga jumlahnya lebih banyak dan melebihi jumlah jenis sel leukosit yang lainnya, yang beredar terbanyak dalam aliran darah adalah sel neutrofil yang sudah matur atau matang yaitu neutrofil segmented sedangkan neutrofil imatur yang dikenal dengan neutrofil stab atau batang jumlahnya lebih sedikit karena sel ini dapat bermultiplikasi dengan cepat selama infeksi akut.d. Limfosit Jumlah sel limfosit berada 1% dibawah jumlah normal sel limfosit yaitu 13-40% dimana jumlah sel limfosit terhitung adalah 12%, hal ini setelah dicocokkan dengan hasil pembacaan dengan alat hematology analyzer mengalami perbedaan sebesar 50% karena alat membaca jumlah limfosit pasien sebesar 24%, hal ini kemungkinan disebabkan oleh kesalahan pembacaan oleh praktikan atau terjadi ketidaksesuaian pembacaan oleh alat. Namun jika dilihat hasil yang diperoleh secara keseluruhan jumlah sel limfosit masih berada dalam jumlah normal.e. Monosit Jumlah sel monosit yang ditemukan sebesar 16% hal ini menunjukkan hasil yang berada di atas nilai normal (2-11%). Hasil ini jika dibandingkan dengan hasil pembacaan dengan alat hematologi analyzer juga terjadi ketidaksesuaian, dimana hasil pembacaan oleh alat adalah sebesar 11,1%. Ketidaksesuaian ini dapat disebabkan kesalahan pembacaan oleh praktikan atau kekeliruan dalam membedakan sel limfosit dan monosit, sehingga yang seharusnya sel limfosit dibaca monosit, sehingga terjadi perbedaan hasil. Dimana jumlah limfosit berkurang sedangkan jmlah monosit bertambah. Hal ini disebabkan karena kuragnya pengalaman praktikan dalam melakukan pembacaan hitung jenis dan karena masih dalam proses belajar dan latihan sehingga kesalahan-kesalahan seperti ini kemungkinan besar dapat terjadi, hal ini dapat diatasi dengan memperbanyak latihan dalam melakukan pembacaan diff count agar praktikan senantiasa terbiasa dan paham dan hafal benar bentuk-bentuk dari sel leukosit ini.Setelah praktikum selesai dilaksanakan dan perhitungan persentase jumlah jenis leukosit didapatkan, semua alat dan bahan dibersihkan dan dirapikan kembali. Mikroskop dimatikan sesuai prosedur dan lensa-lensa objektifnya dibersihkan dari sisa-sisa oil imersi dengan tissue lensa kemudian disimpan kembali pada tempatnya. Preparat apus yang telah selesai diamati dibersihkan darioil imersi dan dapat disimpan pada tempatnya kembali.

KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa.Pada pasien I Wayan Mudita/54 tahun/laki-laki ditemukan :1. Jumlah sel eosinofil 7% mengalami peningkatan dari nilai normal 0-5 %.2. Jumlah sel basofil tidak ditemukan dalam 100 leukosit yang terhitung.3. Jumlah sel neutrofil segmented 58% dan jumlah neutrofil stab 7%. jika digabungkan jumlah keseluruhan neutrofil 65%, nilai ini masih berada dalam rentang normal jumlah neutrofil yanitu 47-80%.4. Jumlah sel limfosit 12%,berada 1% dibawah jumlah normal sel limfosit yaitu 13-40% 5. Jumlah sel monosit yang ditemukan sebesar 16% menunjukkan hasil yang berada di atas nilai normal (2-11%).

Gin tambah-tambahin bin pembahasanne, asane ada ne kuang, Kesimpulanne mase sesuaiin ajak tujuan, soalne aku ngae hasil ne gen to dkesimpulan makasi ^^