modul studika yang fix (sudah di revisi)

195
Modul Studika Universitas Tanjungpura 2015

Upload: jefry-alfarizy

Post on 03-Feb-2016

72 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Modul Studika Universitas Tanjungpura 2015

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah, Rabb yang telah menciptakan dan memelihara alam semesta, menciptakan manusia, mengajarkannya hingga pandai berbicara. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah bagi junjungan, tauladan dan pemimpin umat manusia, Rasulullah Muhammad SAW. Modul Studika BKMI Untan ini diterbitkan sebagai sumbangsih kami bagi pembinaan mahasiswa muslim. Perhatian kami terhadap pembinaan mahasiswa merupakan hal yang sangat penting. Mahasiswa yang memiliki aqidah yang kokoh dan akhlaq yang mulia merupakan tumpuan harapan umat, sosok yang akan menjadi penolong bagi masyarakat, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya Islam. Karena itu, disusunlah Modul Studika BKMI Untan ini untuk membantu pihak-pihak yang memiliki kepedulian dalam membina aqidah dan akhlaq mahasiswa. Kami ucapkan terima kasih kepada semua anggota Divisi Pengelola Studika Universitas dan Bidang Kaderisasi atas kerja keras dan pengorbanan yang telah diberikan, semoga Allah SWT membalas amal baik Anda dengan pahala yang berlipat ganda. Juga kepada semua pihak yang telah masukan yang berharga bagi penyusunan buku ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk meningkatkan kualitas buku ini pada penerbitan-penerbitan berikutnya.DAFTAR ISIKATA PENGANTAR

2

DAFTAR ISI

3

Konsep Studika 2015

4

Materi Studika

8

1. Taaruf ; Keutamaan Berkumpul

8

2. Pentingnya Menuntut Ilmu ; Urgensi Tarbiyah

11

3. Syahadatain

13

4. Marifatullah

14

5. Salman Al Farisi

17

6. Marifatul Insan

19

7. Akhlak Islam

23

8. Berbakti Kepada Orang Tua

26

9. Ukhuwah Islamiyah

28

PENUTUP33

KONSEP KEGIATAN STUDIKA

BADAN KEROHANIAN MAHASISWA ISLAM

UNIVERSITAS TANJUNGPURA#FunAndLearningA. KEGIATAN STUDIKA

1. Kegiatan Utama Studika;Penyampaian Materi

Kegiatan studika tama merupakan kegiatan utama ujung tombak dari serangkaian bentuk kegiatan studika lainnya. Dikemas dalam bentuk Diskusi Interaktif antara Mentor (pendamping atau pemandu) dengan beberapa peserta studiika mengkaji materi-materi yang telah disusun. Kegiatan ini dilakukan 9 kali pertemuan, dalam satu pekan satu kali pertemuan.

Topik Materi Studika terbagi dalam 9 materi wajib yang harus disampaikan oleh mentor terhadap peserta studika. 9 materi tersebut ialah :

1. Taaruf; Keutamaan Berkumpul

2. Bimbingan Akademik; Urgeni Menuntut Ilmu(Urgensi Tarbiyah)

3. Syahadatain

4. Marifatullah

5. Salman Al-Farisi

6. Marifatul Insan

7. Akhlak Islam

8. Berbakti Kepada Orang tua

9. Ukhuwah Islamiyah

2. Stadium General

Stadium General berupa agendan Outbond dan Outdoor dengan muatan yang di tentukan. Kegiatan ini setiap satu bulan sekali di pekan ke-4 dilaksanakan oleh Pengelola Studika Fakultas di setiap Lembaga Dakwah Fakultas.

B. Susunan Kegiatan Studika

Kegiatan studika menggunakan alokasi waktu sebesar 90 menit, dengan rincian:

1. Pembukaan

(3 Menit )2. Tilawah(Setor Tilawah Pendikar )(30 Menit) 4. Infaq

(3 Menit di dedikasikan untuk anak yatim piatu) 5. Talaqqi/ Penyampaian Materi(30 Menit) 6. Diskusi (Qodoyah)

(20 Menit) 7. Talimat/Pengumuman

( 2 Menit) 8. Penutup (Doa Rabithoh)

(2 Menit)C. Metode Penyampaian Banyak metode yang dapat diterapkan dalam studika. Tentunya hal ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan kreatifitas mentor. Beberapa metode yang bisa digunakan dalam mentoring sebagai berikut: 1. Ceramah/kuliah Merupakan usaha penyampaian materi kepada peserta yang sifatnya searah (komunikasi satu arah). Keuntungannya :

a. Materi yang telah dipersiapkan dapat dipastikan tersampaikan.b. Metode ini lebih tepat jika waktu yang tersedia sedikitc. Tidak banyak memerlukan fasilitas/alat bantu Kelemahannyaa. Materi akan sulit dipahami sepenuhnya, kecuali bila digunakan alat bantu visual b. Tidak adanya partisipasi peserta tentang topik yang dibahas c. Akan timbul rasa bosan pada peserta (terlebih lagi jika mentornya monoton dalam menyampaikan) 2. Diskusi Diskusi merupakan proses pertukaran pendapat, perasaan dan pengalaman antara dua orang atau lebih tentang topik tertentu. Metode diskusi akan sangat efektif pada kelompok kecil karena memungkinkan setiap anggota menyumbangkan pikirannya. Dalam metode diskusi terjadi komunikasi dua arah antara peserta dengan mentor dan antar peserta itu sendiri.3. Permainan peran (Role Play) Merupakan metode latihan yang dimaksudkan untuk menempatkan seseorang pada situasi tertentu seolah-olah menggambarkan situasi yang sebenarnya. Metode ini bagus karena fungsi kejiwaan peserta juga diuji.4. Studi kasus Pada metode ini peserta dihadapkan pada suatu kasus tertentu dan diberikan informasi-informasi yang diperlukan peserta untuk menilai, mempelajari dan berusaha memecahkan kasus tersebut.5. Mengajukan pertanyaan Metode ini untuk menunjang metode ceramah dan diskusi yang dilakukan. Pertanyaan bisa juga dilakukan oleh mentor untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah disampaikan dapat diserap/dipahami oleh peserta.

6. Penugasan Metode ini digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta dan mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta. Dapat dilakukan dengan memberi tugas ke peserta untuk diselesaikan soal/masalah tersebut7. Permainan Kelompok (Game) Pada metode ini peserta diminta mengerjakan suatu bentuk permainan tertentu yang didalamnya terdapat konsep materi yang akan disampaikan. Dari beberapa metode yang ada, umumnya mentoring akan lebih efektif dengan melibatkan tidak hanya satu metode, melainkan gabungan dari beberapa metode seperti: Metode ceramah (untuk memaparkan materi yang disampaikan), metode diskusi (untuk membangkitkan interaksi dan minat peserta dan mengetahui respon peseta tentang materi yang diberikan), metode pengajuan pertanyaan (untuk memancing keaktifan peserta), metode penugasan (untuk menilai kemampuan peserta akan materi yang telah diberikan).Metode permainan yang dilanjutkan dengan metode diskusi dan ceramah untuk memasukan hikmah yang dapat diambil dari permainan yang telah dilakukan.D. MEKANISME KONTROL DAN KERJA

Fungsi kontrol kegiatan mentoring dilakukan oleh Pengelola Sudika Untan dengan poin-poin sebagai berikut: a. Ketertiban dan kelancaran pelaksanaan studika. Studika dilaksanakan secara rutin satu minggu sekali sebanyak 9 kali pertemuan.b. Penyampaian materi. Target penyampaian materi sesuai dengan materi-materi yang telah disusun dengan jumlah pertemuan yang telah ditentukan.c. Tertib administrasi.Pengisian serta pelaporan form mutabaah mentor yang meliputi pemenuhan data-data kelompok kepada Pengelola Studika Fakultas tiap pekannya. Serta akan dilakukannya evaluasi setiap satu bulan sekali oleh Pengelola Studika Universitas BKMI Untan.MATERI STUDIKA

1. Materi Urgensi Berkumpul Manusia tidak bisa hidup sendirian Itulah kenapa manusia disebut makhluk sosial Orang berkumpul dengan berbagai alasan a. Arisan b. Ekskul c. Nongkrong-nongkrong saja d. Dll Perkumpulan yang Agung "Tiada suatu kaumpun yang berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah sambil membaca Kitabullah dan saling bertadarus di antara mereka (mengkajinya), melainkan turunlah ketenangan di atas mereka, ditaburkan rahmat kepada mereka, diliputi oleh para malaikat dan Allah menyebut-nyebutkan mereka kepada makhluk-makhluk yang ada di sisiNya." (Riwayat Muslim) Berkumpul di Rumah AllahRumah Allah (masjid, mushalla) adalah tempat yang paling baik Tempat-tempat yang bersinar jika dilihat oleh penduduk langit Termasuk rumah-rumah Allah adalah sekolah dan majlis-majlis ilmu

Tilawah Al-QuranAl-Quran adalah bacaan terbaik, karena membacanya saja sudah bernilai ibadah Satu huruf yang kita baca akan dibalas dengan 10 kebaikan Rasul SAW mencontohkan membaca (alif laam miim) yang artinya hanya Allah yang tahu Itu bukan satu huruf Melainkan 3 huruf ( 30 kebaikan Jangan malu kalau belum bisa baca dengan benar, karena yang membaca terbata-bata pun dapat pahala, bahkan dua pahala (pahala per huruf dan pahala usaha yang susah payah dalam membaca) Tadarus Al-QuranMembaca secara bergantian agar bisa saling mengkoreksi bacaannya Bukan hanya membaca (tilawah) tapi disertai saling mengkaji (tadarus) ayat-ayat yang dibaca Dengan tadarus (tilawah dan mengkaji) al-Quran maka dapat diambil pelajaran yang menjadi pedoman hidup kita Kalau kita tiap pekan ngumpul seperti itu untuk tilawah dan tadarus al-Quran pasti hidup kita akan makin baikBasalan 1. SAKINAH (Ketenangan) Ketenganan adalah separoh kesuksesan, kegelisahan adalah separoh kegagalan Ketenangan diburu setiap orang dengan cara yang bermacam-macam, sebagian cara yang salah Untuk memburunya mereka mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan dana Bandingkan dengan cara mencapai ketenangan seperti arahan Rasulullah dalam hadits tersebut Balasan 2. RAHMAT (Kasih Sayang) Rahmat Allah adalah nimat yang besar Seseorang tidak masuk sorga kecuali karena rahmat Allah, bukan karena amalnya Islam yang dibawa oleh Rasulullah juga adalah rahmat bagi semesta alam (21:107)3. MALAIKAT BERJEJALAN Malaikat hadir bahkan berjejalan di dalam majlis yang dibaca dan dikaji Al-Quran Malaikat senantiasa mendorong manusia ke arah kebaikan Dikelilingi oleh malaikat berarti dikelilingi oleh kebaikan Jiwa pun akan cenderung berniat baik Bandingkan dengan berkumpul-kumpul di tempat yang penuh dengan syaitan: tempat hura-hura Di tempat seperti itu banyak sekali keonaran 4. DISEBUT OLEH ALLAH Disebut namanya di rapat RT, dengan pujian, tentu sangat senang Apalagi di hadapan orang banyak, misalnya diumumkan oleh Presiden dan disiarkan di TV Bagaimana kalau disebut NAMANYA oleh Dzat Yang Mahamulia, Pencipta alam semesta, Allah SWT? Rasulullah SAW pernah mengabarkan kepada Ubay bin Kaab bahwa surat Al-Bayyinah diturunkan khusus untuk dirinya. Ubay berkata, Allah menyebut namaku? Rasulullah mengiyakan. Ubay bin Kaab pun menangis gembira 2. Materi Pentingnya Menuntut IlmuTUJUAN

a. Peserta memahami perhatian Islam terhadap ilmu.

b. Peserta mengetahui aspek-aspek ilmu dalam pandangan islam.

c. Peserta memahami keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu.

d. Peserta mengetahui pengaruh ilmu terhadap iman dan tingkah laku.

e. Peserta memahami perintah mencuri ilmu dalam Islam dan hak-hak ilmu Atas pemiliknya..

RINCIAN BAHASAN

Islam Terhadap Ilmu Manusia tidak pernah menemukan agama yang sangat memperhatikan keilmuan dengun sempurna selain Islam. Islam selalu menyeru dan memotivasi penekunan ilmu pengetahuan, mengajak umatnya untuk menuntut, mempelajari, mengamalkan, dan sekaligus mengajarkan ilmu. Islam menjelaskan keutamaan menuntut ilmu dun etikanya serta menegur orang yang tidak memperdulikannya.

Aspek-aspek ilmu dalam pandangan Islam Ilmu dalam pandangan Islam mencakup beberapa aspek kehidupan termasuk aspek-aspek ilmu dalam pengertian barat sekarang.

1. Aspek wahyu Ilahi Ilmu yang datangnya melalui wahyu Allah SWT. Ilmu ini mencakup hakikat alamiah manusia dan menjawab setiap pertanyaan abadi yang tak pernah hilang pada diri manusia, yaitu : dari mana. Ke mana dan mengapa? Dengan adanya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut manusia akan mengetahui asalnya, arah perjalanan yang harus ditempuh dan tujuan hidupnya. Ia akan mengetahui dirinya dan Tuhannya serta akan tenang menuju tujuan hidupnya. Aspek inilah yang pertama kali disebutilmu bahkan disebut ilmu yang paling tinggi oleh Imam Ibnu Abdil Barr.2. Aspek Humaniora (Manusia) dan kajian-kajian yang berkaitan dengannya. Ilmu yang membahas tentang segi-segi kehidupan manusia yang berhubungan dengan tempat tinggal dan waktu. Ilmu ini mengkaji manusia sebagai individu ataupun anggota masyarakat dalam bidang ekonomi, politik, dan sebagainya.3. Aspek material Yaitu ilmu-ilmu yang mengkaji berbagai materi yang bertebaran di seluruh jagat raya ini, baik di udara, darat, maupun di dalam bumi seperti fisika, kima, biologi, astronomi, dsb.Pengaruh ilmu terhadap Iman dan Tingkah Laku 1. Ilmu memberi petunjuk kepada iman Ilmu dan iman berjalan beriringan dalam Islam [30-36; 58:11], bahkan Al-quran menyertakan iman kepada ilmu seseorang mengetahui lalu beriman. Dengan kata lain tidak ada iman sebelum ada ilmu (22:54; 34:6)2. Ilmu adalah penuntun amal Ilmulah yang menuntun, menunjuki, dan membimbing seseorang kepada amal [47:19 3 dimensi yang tersusun rapi, yaitu: ilmu, perilaku dan amal" (ilmu mewariskan perilaku, perilaku mendorong amal).3. Kelebihan ilmu dari ibadah Dalam hadits Huzaifah dan Sa'ad, Rosulullah SAW bersabda : kelebihan ilmu lebih kusukai dari pada kelebihan ibadah, dan sebaikbaik agama kalian adalah al-wara. Ilmu dilebihkan atas ibadah sebab manfaat ilmu tidak terbatas pada pemiliknya melainkan juga untuk orang lain. Banyak hadits-hadits yang menerangkan keutamaan menuntut ilmu: Siapa yang berjalan di jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya ke surga (HR Muslim). Dalam hadits lain: Sesungguhnya para malaikat meruhdukkan sayap-sayapnya kepada orang yang mecari ilmu kareNa ridha terhadap apa yang diperbuatnya. Beberapa adab penting dalam mencari ilmu (hikmah kisah nabi Musa as dalam menuntut ilmu kepada Nabi Khidir dalam surat AlKahfi). a) Semangat dalam mencari ilmu walaupun harus menghadapi kesulitan dan tantangan. b) Bersikap baik terhadap guru, memuliakan dan menghormatinya [18:66]. c) Sabar terhadap guru [18:67-70]. d) Tidak pernah kenyang mencari ilmu [20:114]. e) Diniatkan karena Allah. Hak-hak ilmu atas Pemiliknya 1. Mengerti dan memahami2. Beramal berdasarknn ilmu yang dimiliki 3. Mengajarkan ilmu dan menyebarkannya kepada orang lain4. Wajib menjelaskan dan haram untuk menutup-nutupinya 5. Berhenti sebatas kadar ilmu yang dimiliki3. Materi SyahadatainTUJUAN

1. Peserta memahami makna dari syahadatain2. Peserta mengetahui macam-macam syahadatainRINCIAN BAHASAN

Syahadat atau syahadah berasal dari kata syahida, yang berarti "memberi tahu dengan berita yang pasti" atau "mengakui apa yang diketahui" (Al-Mu'jam Al-Wasith). Dari makna bahasa ini, kita mendapati beberapa makna yang diisyaratkan Al-Qur'an tentang kata ini.Definisi Syahadah1.Secara bahasa, Asyhadu berarti saya bersaksi. Kesaksian ini bisa dilihat dari waktu, termasuk dalam aktivitas yang sedang berlangsung dan masih sedang dilakukan ketika diucapkan Asyhadu ini sendiri memiliki tiga arti:

a.Al Ilan (pernyataan), QS. Ali Imran (3) : 18

b.Al Wad (janji), QS. Ali Imran (3) : 81

c.Al Qosam (sumpah), QS. Al Munafiqun (63) : 22.Secara istilah syahadat merupakan pernyataan, janji sekaligus sumpah untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya melalui :

a.Pembenaran dalam hati (tasdiqu bil qolbi)

b.Dinyatakan dengan lisan (al qaulu bil lisan)

c.Dibuktikan dengan perbuatan (al amalu bil arkan)

Menurut hadist : Iman adalah dikenali oleh hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan rukun-rukunnya. (HR Ibnu Hibban)

Setelah memahami syahadah maka akan muncul keimanan, keimanan ini harus terus disempurnakan dengan sikap istiqomah, QS. Al Fushilat (41)Jenis-jenis syahadatain :a. Syahadah Rububiyah yaitu pengakuan identitas terhadap Allah sebagai pencipta, pemilik, pemelihara dan penguasa QS. Al Araf (7) : 172

b. Syahadah Uluhiyah yaitu : pengakuan loyalitas terhadap Allah sebagai satu-satunya

supremasi yang boleh disembah dan ditaati, QS. Al Araf (7) : 54

c. Syahadah risalah yaitu pengakuan terhadap diri Muhammad SAW sebagai utusan-Nya beliau adalah panutan terbaik bagi manusia, QS. Al Ahzab (33) : 214. Materi MarifatullaH

TUJUAN1. 1. Peserta memahami makna dan maksud dari ma'rifatullah

2. Peserta mengetahui manfaat dan pentingnya ma'rifatullah

3. Peserta mengetahui jalan-jalan untuk mengenal Allah

4. Peserta mengetahui hal-hal yang menghalangi ma'rifatullah

Makna Ma'rifatullah Ma'rifatullah berasal dari kata ma'rifah dan Allah. Ma'rifah

artinya mengetahui, mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaran-Nya (ayat-ayat-Nya). Pentingnya Mengenal Allah Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya, tujuan mengapa ia diciptakan (QS.52:56) dan tidak tertipu oleh dunia. Sebaliknya orang yang tidak mengenal Allah akan menjalani hidupnya untuk dunia saja (QS.47:12).

Ma'rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus dipahami manusia (QS.6:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan kepada yang mendalaminya. Ma'rifatullah adalah ilmu yang tertinggi, sebab jika dipahami akan memberikan keyakinan mendalam. Memahami ma'rifatullah juga akan mengeluarkan manusia dari kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang (QS.6:122).

Berilmu dengan ma'rifatullah sangat penting, karena :

a.Berhubungan dengan subjeknya, yaitu Allah

b.Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan, yang dengannya akan diperoleh keberuntungan dan kemenangan.

Jalan Untuk Mengenal Allah

1. Lewat Akal Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini :

Fenomena terjadinya alam. Setiap sesuatu yang ada pasti ada yang mengadakan, begitu pula alam semesta ini, tentu ada yang menciptakan (QS.52:35).

Fenomena kehendak yang tinggi. Bila kita perhatikan alam ini, kita akan menemukan bahwa alam ini tersusun dengan rapinya. Hal ini menunjukan bahwa di sana pasti ada kehendak yang agung yang bersumber dari Sang Pencipta Yang Maha Pintar dan Bijaksana (QS.67:3). Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam terdapat ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang berakal (QS.3:190). Fenomena kehidupan (QS.24:45). Kehidupan berbagai makhluk di atas bumi ini menunjukkan bahwa ada zat yang menciptakan, membentuk, menentukan rizkinya dan meniup ruh kehidupan pada dirinya (QS.29:20, 21:30). Bagaimanapun pintarnya manusia, tak akan sanggup menciptakan seekor lalat pun (QS.22:73-74, 46:4). Fenomena petunjuk dan ilham (QS.20:50). Ketika mempelajari alam semesta ini kita akan melihat suatu petunjuk yang sempurna, dari yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya. Dari sebuah akar tumbuhan yang mencari air ke dasar bumi, hingga perjalanan tata surya ini menunjukkan bahwa ada zat yang memberi hidayah (petunjuk) dan Al-Qur'an menerangkan bahwa ia adalah Allah Yang Menciptakan lalu memberi hidayah. Fenomena pengabulan do'a (QS.6:63). Hal yang logis bila seseorang ketika menghadapi bahaya pasti menghadap Allah dan berdo'a, walaupun ia orang yang kafir / musyrik (QS.17:67, 10:22-23, 6:63-64). Ayat Qur'aniyah / ayat Allah di dalam Al-Qur'an : Keindahan Al-Qur'an (QS.2:23) Pemberitahuan tentang umat yang lampau (QS.9:70) Pemberitahuan tentang kejadian yang akan datang (QS.30:1-3, 8:7, 24:55) 2. Lewat memahami Asma'ul Husna Allah sebagai Al-Khaliq (QS.40:62) Allah sebagai Pemberi Rizqi (QS.35:3, 11:6) Allah sebagai Pemilik (QS.2:284) Dan lain-lain (QS.59:22-24)

Hal-hal yang menghalangi Ma'rifatullah Kesombongan (QS.7:146, 25:21). Sebagaimana lazimnya orang yang sombong yang tidak mau mengenal sesamanya, begitu pula manusia yang sombong terhadap Rabbnya, yang enggan berhubungan dengan-Nya. Zalim (QS.4:153). Perbuatan zalim yang besar, menyebabkan Allah mengunci hati manusia. Padahal lewat hati inilah Allah memberikan hidayah-Nya. Sedangkan awal hidayah seseorang ialah mengenal hakikat-Nya lagi. Bersandar pada panca indera (QS.2:55). Mereka tidak beriman kepada Allah dengan dalih tidak bisa melihat Allah, padahal banyak sesuatu yang tidak bisa mereka lihat, tapi mereka yakin keberadaannya, seperti gaya gravitasi bumi, arus listrik, akalpikiran, dsb. Dusta (QS.7:176). Lazimnya seorang yang dusta, yang tidak sama antara hati dan ucapannya,perbuatannya. Begitu pula manusia yang berdusta terhadap Allah. Sebenarnya hati mengakui keberadaan Allah, namun hawa nafsunya menolak dan mengajaknya berdusta. Membatalkan janji dengan Allah (QS.2:26-27) Lalai (QS.21:1-3) Banyak berbuat maksiat. Satu perbuatan maksiat bagaikan satu titik noda hitam yang mengotori hati manusia. Bila manusia banyak berbuat maksiat sedangkan ia tidak bertaubat, niscaya hati tersebut akan tertutup noda-noda hitam hingga menghalangi masuknya hidayah Allah. Ragu-ragu (QS.6:109-10) Semua sifat di atas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah yang harus dibersihkan dari hati. Sebab, kekafiranlah yang menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan telinga manusia serta menyiksa mereka di neraka (QS.2:6-7).

5. Materi Salman Al-FarisiTujuan

1. Memahami perjalanan salman alfarisi dalam memburu hidayah

2. Dapat mengambil hikmah dari perjalanan salman alfarisiRINCIAN BAHASANPERJALANAN SALMAN AL FARISI

PERSIA

Persia, itulah asal nama: AL-FARISI (Persia)Tepatnya, ia berasal dari ISFAHANAyahnya seorang Bupati. Ia ditugasi menjaga api yang disembah oleh orang MajusiSuatu hari ia disuruh ayahnya untuk menengok sebidang tanahSaat pergi ke tanah itu, ia melewati gereja nasraniIa penasaran dan melihat bagaimana mereka beribadah yang menurutnya lebih baik dari cara orang Majusi beribadahIa sangat tertarik sehingga lupa pergi menengok tanah itu dan lupa pulang ke rumah hingga disusul oleh suruhan bapaknyaSaat bertanya kepada mereka, mereka berkata bahwa mereka berasal dari Syria.

PERGI KE SYRIA

Saat pulang ia ceritakan kepada bapaknya dan mengatakan bahwa agama mereka lebih baik daripada agama Majusi. Bapaknya marah dan Salman dirantai agar tidak pergi lagi menemui mereka lagi. Salman mengirimkan berita kepada orang-orang Nasrani bahwa ia sudah masuk agama mereka dan meminta mereka untuk mengabarinya kalau mereka pergi ke Syria.Ketika rombongan itu pergi ke Syria, Salman pun memutuskan rantai dan kabur untuk pergi bersama mereka ke SyriaSesampainya di Syria, Salman mengabdikan dirinya sebagai pelayan gereja. Ia mengikuti seorang Pastur di gereja itu. Ia melihat perilaku Pastur sangat buruk karena menyimpan harta Jamaat untuk kepentingannya sendiri. Setelah wafat, Pastur itu diganti oleh yang lainnyaPastur penggantinya perangainya sangat baik, sehingga Salman sangat mencintainyaMenjelang wafat Pastur pengganti ini, Salman bertanya kepada siapa lagi ia harus berbakti?Maka sang Pastur mengatakan bahwa orang yang sepertinya sudah habis di Syria, tapi masih ada di Mosul.

MOSUL-NASIBIN DAN AMURIASalman membaktikan dirinya kepada Pastur di Mosul. Tetapi, sang Pastur tidak berumur panjang.Sang Pastur pun berpesan agar mencari orang yang sepertinya di NasibinSalman pun pergi ke Nasibin. Tetapi, Pastur di Nasibin ini pun wafat dan sebelum wafat berpesan agar Salman mencari orang yang sepertinya di Amuria. Salman pun berbakti kepada Pastur di Amuria.Tetapi, usianya tidak panjangMenjelang wafatnya, sang Pastur Amuria itu berpesan tentang kenabian yang terakhir.PESAN TERAKHIR PSTUR AMURIAAnakku! Tak seorang pun yang kukenal serupa dengan kita keadaannya dan dapat kupercayakan engkau kepadanya. Tetapi sekarang telah dekat datangnya masa kebangkitan seorang Nabi yang mengikuti agama Ibrahim secara murni. Ia nanti akan hijrah ke suatu tempat yang ditumbuhi kurma dan terletak di antara dua bidang tanah berbatu-batu hitam. Seandainya kamu dapat pergi ke sana, temuilah dia! Ia mempunyai tanda-tanda yang jelas dan gamblang: ia tidak mau makan shadaqah, sebaliknya bersedia menerima hadiah dan di pundaknya ada cap kenabian yang bila engkau melihatnya, segerlah kau mengenalinya.WADIL QURO

Ketika ada rombongan menuju Makkah, Salman ingin mengikuti mereka dengan memberikan imbalan berupa kambing dan sapinya. Sampai di Wadil Quro ternyata rombongan itu malah menjual Salman ke seorang Yahudi. Ia berharap di situlah tempat Nabi hijrah karena tampak banyak pohon kurma, ternyata bukan. Maka Salman berada di sana selama beberapa lama.MADINAH

Suatu hari datang seorang Yahudi Bani Quridhah, Ia membeli Salman dari Yahudi Wadil Quro. Maka Salman dibawa ke Madinah. Betapa senangnya Salman ketika memasuki Madinah. Berarti satu ciri yang diberikan oleh Pastur Amuria itu sudah nyata.Saat Salman sedang berada di atas pohon kurma, datang saudara sepupu majikannya. Ia mengabarkan berita datangnya seorang laki-laki di Quba yang berasal dari Mekkah dan mengaku sebagai Nabi.Maka Salman gemetar dan langsung turun. Ia langsung bertanya, Apa katamu? Ada berita apakah?. Ia ditinju oleh majikannya dan dibentak, Apa urusanmu dengan ini? Ayo kembali ke pekerjaanmu!Salman menemui Rasulullah di Quba ketika sedang berada bersama orang-orangIa membawa makanan dan diberikan kepada mereka sebagai sedekah, ia letakkan di hadapan Nabi. Maka Nabi memerintahkan untuk orang-orang memakannya dengan basmalah, sedang beliau sendiri tidak memakannya. Ciri kedua terbuki: Tidak mau memakan harta sedekah. Suatu hari Salman datang lagi dengan membawa makanan tetapi ia katakan bahwa itu adalah hadiah. Maka Nabi menyuruh mereka makan dengan basmalah dan beliau pun ikut memakannya. Ciri ketiga terbukti: Mau makan harta hadiah.Lama Salman tidak menemui Rasulullah, sampai suatu ketika ia menemui Rasulullah SAW sedang berada di Baqi sedang menguburkan jenazah salah seorang sahabat di sana. Beliau memakai dua kain lebar dan yang satu dipakainya untuk satung dan yang satunya sebagi baju. Salman mengucapkan salam dan menolehkan pandangan hendak melihat punggung beliau. Beliau mengerti maksud Salman, maka disingkapkan burdah hingga nampak yang dicarinya berupa cap kenabian. Salman meratap dan menciumi sambil menangis Rasulullah SAW menyuruhnya untuk menghadapnya Salman menceritakan semua kisahnya hingga akhirnya masuk Islam.

BEBERAPA HIKMAHSiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan yang diinginkannya (29:69) Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.Sebagai Muslim, tidak perlu lagi mencari kebenaran di luar Islam, karena kebenaran itu sudah ada di dalam IslamYang diperlukan adalah mari kita MENITI KEBENARAN ISLAMPertama dengan cara memahami Islam secara benar, lalu kita KOMITMEN dengan IslamYang ketiga, pentingnya kita saling taushiyah (menasihati) sesama Muslim seperti dalam surat Al-AshrSalah satu sarana yang paling baik untuk mewujudkan salaing taushiyah itu adalah KITA MERUTINKAN DIRI KITA UNTUK KOMITMEN DALAM PERKUMPULAN INI6. Materi Marifatul InsanTUJUAN

1. Peserta mengetahui pengertian manusia

2. Peserta sadar akan kelebihan dan kekurangan

3. Peserta mengetahui tujuan dan tugasnya sehingga dapat mensikapinya dengan benar.

RINCIAN PEMBAHASANManusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terdiri atas Jasad, ruh, dan Akal dan dimuliakan dengan tugas mengabdi kepada Allah dan sebagai khalifah dimuka bumi. (konsep Tawazun ).

BAGAIMANAKAH MANUSIA ITU ?

Manusia diciptakan Allah dengan dikaruniai banyak keistimewaan dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain, a.l :

1. Segi Penciptaan

Manusia diciptakan dari segenggam inti bumi yang didalamnya terkandung beberapa sifat yaitu sifat baik dan buruk, bahagia dan sedih, mulia dan hina. Yang mengistimewakan manusia dari makhluk yang lain yang bertebaran dimuka bumi ini karena Allah telah menciptakan langsung dengan tanganNYa dan menyuruh semua malaikat bersujud kepadanya.

Manusia tidak diciptakan dengan sia sia. (Al Qiyamah : 36 38).

Manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna dan paling baik dibandingkan mahkluk Allah yang lain.

2. Segi Ilmu

Manusia dimuliakan dengan dikaruniai akal sehingga dapat menyerap ilmu, memahami, menjelaskan, serta mengembangkannya. Yang membedakan manusia dari makhluk Allah yang lain, seperti hewan adalah keistimewaan dan kelebihan yang dimilikinya berupa ilmu, akal dan kemampuan menganalisa, maka apabila semua kelebihannya itu hilang , hilanglah pula yang membedakannya dengan hewan kecuali satu yaitu manusia dapat berbicara sedangkan hewan tidak (Miftahu Darus Saadah, Ibnu Qayyim, I / 167).

3. Segi Kehendak

Manusia dilebihkan dengan dipadukannya tiga unsur jiwa, yaitu kekuatan, syahwat, dan iradah (kecenderungan yang baik). Ia bisa memulai jalan yang baik dan bisa pula jalan yang buruk. Sekadar ilmu belum tentu bisa mengarahkan orang pada kebaikan, yang bisa mengarahkan pada kebaikan adalah kemauan dan kehendak yang kuat. Bisa jadi seseorang yang telah tahu bahwa mencuri itu perbuatan yang buruk, tetapi tetap ia lakukan. Berbeda dengan malaikat yang hanya memiliki satu pilihan (tidak bisa berkehendak) yaitu taat pada Allah, Sang Pencipta sesuai dengan tugasnya masingmasing.

4. Segi Posisi

Allah memberikan kedudukan yang tinggi kepada manusia diantara makhluk lainnya, yakni sebagai pemimpin. Sehingga Manusia bisa memanfaatkan alam semesta ini untuk keperluan hidupnya.

(Q.S All Baqarah:29, Hud(11):61)

5. Segi Komunikasi

Manusia dilebihkan dengan dua alat komunikasi : lisan yang digunakan untuk berbicara dan jari jemari yang digunakan untuk menulis. Jika kita perhatikan , seluruh makhluk hidup diberikan indera mulut dan alat suara, semuanya dapat berbicara dengan bahasa masing masing, ada yang berkicau, mendengus, mecicit, dll. Sedang manusia, bisa berbicara dengan berbagai macam bahasa dan suara, termasuk menirukan suara binatang, dan bunyibunyian alam lainnya

6. Segi Tendensi Moral

Manusia memiliki peluang untuk dibentuk menjadi baik atau buruk. Bahkan bisa berperan ganda sebagaimana orang munafik . Berbagai macam sifat dan sikap bisa ia miliki sekaligus. Dan sangat berbeda dengan binatang, binatang sulit atau bahkan tidak bisa dibentuk dengan sifat dan karakter yang bermacammacam.

Setiap bayi yang dilahirkan dilahirkan itu dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang mempengaruhi hingga menjadi Yahudi, Nashrani, dan atau Majusi.

( Hadist sahih, telah dishahihkan oleh Al-Albani dalam JamiAsh-Shaghir 4/181).

7. Manusia dilebihkan dengan sifat malu. Ibnu Qoyyim berkata, Perhatikanlah satu macam sifat yang hanya dikaruniakan Allah kepada manusia dan tidak kepada yang lain yaitu sifat malu, bahwa sifat malu adalah akhlaq yang paling agung dan mulia serta paling tinggi kedudukannya dan paling banyak manfaatnya bagi manusia, bahkan merupakan ciri khusus bagi eksistensi manusia. Sehigga barangsiapa yang tidak memiliki rasa malu, maka telah hilang eksistensii kemanusiaannya kecuali ia hanya seonggok daging yang teraliri darah.

8. Bahwa perintah perintah Allah tidak pernah terlepas dari diri manusia sejak ia masih berbentuk janin dalam rahim seorang ibu sampai akhir hayatnya (ketika ia bertemu Rabbnya ).

Demikianlah antara lain keistimewaan manusia dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain. Manusia diciptakan dengan banyak kelebihan , namun jika keliru mengambil jalan hidup, ia bisa mencapai derajat yang paling rendah ketimbang binatang sekalipun.

Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang orang yang lalai. (Al Araf (7):179).Keistimewaan manusia ini penuh dengan konsekuensi yang menyertai misi keberadaannya di muka bumi ini. Selain dikaruniai banyak kelebihan dan keistimewaan , manusia juga dikaruniai banyak kelemahan yang merupakan sifat dasar manusia, kelemahan itu antara lain :

1. Tergesa gesa (QS. Al Isra : 11, QS. Al Anbiya 21)

2. Lemah (QS. An Nissa: 28)

3. Bodoh (QS.AL Ahzab : 72)

4. Suka membantah (QS. Al Kahfi: 54)

5. Kikir dan keluh kesah (QS. Al Maarij : 19, QS. Al Isra : 100)

6. Ingkar (QS. Al Aadiyaat : 6, QS. Al Hajj : 66, Ibrahiim (14) : 34, Az Zukhruf (43) : 15

7. Putus Asa (QS. Haa Mim Assajdah : 49, QS. Al Isra : 83)

8. Berlebih lebihan (QS. Yunus : 49)

9. Lalai (QS Al Araf :179)

10. Susah payah (QS. Al Balad :4)

Tetapi apakah kemudian kita diam saja, memang kita sebagai makhluk mempunyai keterbatasan , Allah menyatakan kita bodoh ya karena memang ilmu Allah jauh lebih luas dari ilmu yang kita miliki. Tetapi tidak kemudian karena kita mengakui kebodohan itu, kita tidak mau berusaha untuk menjadii lebih pandai,dsb. Sifat - sifat buruk ini bisa saja dominan ketika kita memperturutkan hawa nafsu dan keinginan kita. Namun Apakah manusia memilih jalan kebaikan atau keburukan semua itu akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. QS Al Isra (17) : 36. Nha, makanya manusia dituntut untuk benar dalam menentukan pilihan kehidupan di dunia agar nanti di sononya bisa memprtanggungjawabkan dengan baik di hadapan Allah.

UNTUK APA MANUSIA ITU ?

Sesungguhnya kehadiran manusia dimuka bumi ini tidak untuk mainmain dan senda gurau, tetapi dengan suatu kepastian arah dan tujuan. Bahkan sebelum limpahan tugas dan tanggungjawab besar itu dibebankan kepada manusia telah ditawarkan kepada makhluk Allah yang lain. QS. Al Ahzab (33): 72. Tampak disini tugas manusia tidaklah ringan, terbukti tak satupun makhluk Allah yang berani memikulnya. Sedang tugas manusia itu sebenarnya adalah :

1. Tugas Ibadah

QS Adz Dzariyat (51) : 56. Ibadah adalah segala amal perbuatan yang diniatkan karena Allah dan unutk mendapat ridlo Allah semata. Sehingga amat pentinglah arti niat itu, sebagaimana Sabda Rosululloh SAW, Sesungguhnya sah tidaknya sebuah amal tergantung ada niat,(HR, Bukhari Muslim).

2. Tugas Khalifah

QS An Naml (72):62.Tugas Kekhalifahan ini berhubungan erat dengan tugas yang pertama, yakni ibadah kepda Allah secara total.

7. Materi Akhlak Islam

TUJUAN

Peserta memahami makna akhlak

Peserta mengetahui sumber akhlak Islam

Peserta mengetahui faktor-faktor pembentuk akhlak

Peserta memahami pentingnya akhlak Islami

Peserta mengetahui cara membentuk akhlak mulia

RINCIAN PEMBAHASAN

Definisi Akhlak

Allah adalah Khalik yang menciptakan segala sesuatu di luar diri-Nya. Sedangkan segala sesuatu yang diciptakan-Nya disebut makhluk. Manusia dan segala sesuatu yang menyertainya adalah juga makhluk. Sekarang akhlak. Apakah akhlak itu? Jawabannya mudah : Akhlak ialah semua tingkah laku dan gerak-gerik makhluk dan yang dimaksud makhluk di sini (telah dipersempit) ialah manusia (hanya menyangkut tingkah laku manusia saja).

Sumber Akhlak Islam

Akhlak yang benar akan terbentuk bila sumbernya benar. Sumber akhlak bagi seorang muslim adalah al-Qur'an dan as-Sunnah. Sehingga ukuran baik atau buruk, patut atau tidak secara utuh diukur dengan al-Qur'an dan as-Sunnah. Sedangkan tradisi merupakan pelengkap selama hal itu tidak bertentangan dengan apa yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Menjadikan al-Qur'an dan as-Sunnah sebagai sumber akhlak merupakan suatu kewajaran bahkan keharusan. Sebab keduanya berasal dari Allah dan oleh-Nya manusia diciptakan. Pasti ada kesesuaian antara manusia sebagai makhluk dengan sistem norma yang datang dari Allah SWT.

Faktor-faktor Pembentuk Akhlak 1.Al-Wiratsiyyah (Genetik)

Misalnya: seseorang yang berasal dari daerah Sumatera Utara cenderung berbicara "keras", tetapi hal ini bukan melegitimasi seorang muslim untuk berbicara keras atau kasar karena Islam dapat memperhalus dan memperbaikinya.

2.An-Nafsiyyah (Psikologis)

Faktor ini berasal dari nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga (misalnya ibu dan ayah) tempat seseorang tumbuh dan berkembang sejak lahir. Semua anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (Hadits).

Seseorang yang lahir dalam keluarga yang orangtuanya bercerai akan berbeda dengan keluarga yang orangtuanya lengkap.

3.Syari'ah Ijtima'iyyah (Sosial)

Faktor lingkungan tempat seseorang mengaktualisasikan nilai-nilai yang ada pada dirinya berpengaruh pula dalam pembentukan akhlak seseorang.

4.Al-Qiyam (Nilai Islami)

Nilai Islami akan membentuk akhlak Islami.Akhlak Islami ialah seperangkat tindakan/gaya hidup yang terpuji yang merupakan refleksi nilai-nilai Islam yang diyakini dengan motivasi semata-mata mencari keridhaan Allah.

Pentingnya Akhlak Islami Akhlak ialah salah satu faktor yang menentukan derajat keislaman dan keimanan seseorang. Akhlak yang baik adalah cerminan baiknya aqidah dan syariah yang diyakini seseorang. Buruknya akhlak merupakan indikasi buruknya pemahaman seseorang terhadap aqidah dan syariah. "Paling sempurna orang mukmin imannya adalah yang paling luhur aqidahnya."(HR.Tirmidi). "Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam dan sesungguhnya sebaik-baik manusia keislamannya adalah yang paling baik akhlaknya."(HR.Thabrani, Ahmad dan Abu Ya'la)

Akhlak adalah buah ibadah

"Sesungguhnya shalat itu mencegah orang melakukan perbuatan keji dan munkar" (QS. 29:45)

Keluhuran akhlak merupakan amal terberat hamba di akhirat

"Tidak ada yang lebih berat timbangan seorang hamba pada hari kiamat melebihi keluhuran akhlaknya" (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi)

Akhlak merupakan lambang kualitas seorang manusia, masyarakat, umat karena itulah akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai makhluk Allah SWT.

"Sesungguhnya termasuk insan pilihan di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya"(Muttafaq 'alaih).

Cara Mencapai Akhlak Mulia

1.Menjadikan iman sebagai pondasi dan sumber

Iman artinya percaya yaitu percaya bahwa Allah selalu melihat segala perbuatan manusia. Bila melakukan perbuatan baik, balasannya akan menyenangkan. Bila perbuatan jahat maka balasan pedih siap menanti. Hal ini akan melibatkan iman kepada Hari Akhir. Akhlak yang baik akan dibalas dengan syurga dan kenikmatannya (QS. 55:12-37). Begitu pula dengan akhlak yang buruk akan disiksa di neraka (QS. 22:19-22).

2.Pendekatan secara langsung

Artinya melaui al-Qur'an.Sebagai seorang muslim harus menerima al-Qur'an secara mutlak dan menyeluruh. Jadi, apapun yang tertera di dalamnya wajib diikuti. Misalnya, al-Qur'an melarang untuk saling berburuk sangka (QS. 49:12), menyuruh memenuhi janji (QS. 23:8), dsb.

3.Pendekatan tidak secara langsung

Yaitu dengan upaya mempelajari pengalaman masa lalu, yakni agar kejadian-kejadian malapetaka yang telah terjadi tak akan terulangi lagi di masa kini dan yang akan datang.

Dari hal di atas, intinya adalah latihan dan kesungguhan. Latihan artinya berusaha mengulang-ulang perbuatan yang akan dijadikan kebiasaan. Kemudian bersungguh-sungguh berkaitan dengan motivasi. Motivasi yang terbaik dan paling potensial adalah karena ingin memenuhi perintah Allah dan takut siksa-Nya.

8. Materi Berbakti Pada Orang Tua

TUJUAN

1.Peserta memahami pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai bagian dari ibadah

2.Peserta mengetahui contoh-contoh praktis berbakti kepada orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

RINCIAN BAHASAN

Pengertian Birrul Walidain

Berbuat baik terhadap orang tua (birrul walidain) adalah memberi kebaikan atau berkhidmat kepada keduanya serta mentaati perintahnya (kecuali yang ma'siat) dan mendoa'kannya apabila keduanya telah wafat.

Ibu dan Bapak sebagai orang tua sudah selayaknya mendapatkan kebaikan dan penghormatan dari anaknya. Islam sangat perhatian mengenai masalah ini, sebagaimana sangat jelas ditegaskan dalam firman Allah yang berbunyi: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali" (QS.31:15). Juga dapat dilihat dalam surat 4:36 . Jelaslah bahwa Birrul Walidain adalah kewajiban setiap anak dalam kerangka ta'at kepada perintah Allah.Bentuk-bentuk Birrul Walidain

Berbuat baik kepada orang tua dapat dilakukan dalam dua kesempatan:

Saat orang tua masih hidup:

Mentaati selama bukan maksiat. Hadits Rasulullah: "Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam rangka maksiat kepada Allah".

Contoh: Kisah Sa'ad bin Abi Waqosh.

Bersikap rendah hati dan berbicara lemah lembut (QS.17:23)

Memohonkan ampunan baginya kepada Allah (mendoa'kan) (QS.17:24)

Membantu dengan harta

Memintakan restunya terlebih dahulu atas perbuatan penting yang akn dilakukan.

Hadits Rasulullah: "Ridho Allah ada dalam Ridho orang tua, Murka Allah juga ada dalam Murkanya orang tua".

Saat orang tua telah wafat:

Menyelenggarakan pengurusan jenazahnya seperti: memandikannya, mengkafaninya, menshalatkannya dan menguburkannya,dsb.

Senantiasa berdo'a untuk memohonkan ampun atas segala dosanya.

Memenuhi segala janjinya semasa hidup yang belum terlaksana seperti: wasiat, hutang piutang, dll.

Menghormati teman dan sahabat orang tua semasa keduanya masih hidup.

Rasulullah Muhammad S.A.W bersabda :

" Seorang laki-laki dari golongan Anshar mendatangi Rasulullah , lalu bertanya : 'Apakah yang tinggal bagiku untuk dapat berbuat kebaikan terhadap Ibu-Bapakku setelah mereka meninggal ya Rasulullah ? Rasul menjawab : 'Ada 4 macam yang dapat anda lakukan : menshalatkannya, memohonkan ampun segala dosanya, memenuhi janjinya dan juga menghormati teman dan sahabatnya. (HR. Muslim)

Dari kisah-kisah yang telah lalu banyak peristiwa yang dapat dijadikan tauladan atau i'tibar tentang bagaimana orang-orang yang baik terhadap orang tuanya dan bagaimana pula sebaliknya orang yang durhaka. Tauladan yang baik misalnya kisah-kisah nabi Ibrahim, nabi Ismail, dll. Sebaliknya bagaimana pula akibat buruk yang ditimpakan kepada anak yang durhaka , seperti Abdullah bin Salam, dll.

9. Ukhuwah Islamiyah

TUJUAN8. Peserta memahami arti dari ukhuwah

9. Peserta mengetahui ciri-ciri dari ukhuwah

10. Peserta mengetahui dari tahapan ukhuwah islamiah

RINCIAN BAHASANUkhuwah Islamiyah muncul sebagai penyangga kepada kekuatan aqidah dan merupakan nikmat yang Allah swt berikan di samping ianya juga adalah suatu kehendak Allah swt.Kita hanya mampu berusaha untuk sentiasa mempersatukan hati-hati kita, namun Allah jualah yang dapat memadukannya. Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS Al-Anfal : 63)Ukhuwah Islamiyah ialah suatu ikatan yang mempunyai ciri-ciri berikut :

1. Ia adalah nikmat Allah swt. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu kerana nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Ali Imran : 103)2. Umpama tali tasbih yang hanya diikat dengan taqwa. Teman-teman akrab pada hari itu sebahagiannya menjadi musuh bagi sebahagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa. (QS Az Zukhruf : 67)3. Merupakan kehendak Rabbani. Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS Al-Anfal : 63)4. Merupakan cermin kekuatan iman. Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Maka, damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS Al Hujuraat : 10) Berkenaan dengan usaha peningkatan Ukhuwah Islamiyah ini, adalah sesuatu yang munasabah untuk kita meneliti tahapan-tahapan (maraahil) yang pernah ditempuh oleh Rasulullah saw dan para sahabat dan selayaknya untuk dijadikan sebagai asas untuk kita berpijak dalam membina Ukhuwah Islamiyah di manapun kita berada.

HAKIKAT UKHUWAH ISLAMIYAH

PERTAMA : Ia adalah nikmat Allah swt. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu kerana nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan.

Tahapan ukhuwah islamiah

PERTAMA : TAHAP SALING KENAL MENGENAL (TAARUF)Dalam tahap ini, seorang muslim tidak hanya mengenal begitu sahaja saudaranya; namun ia seharusnya pergi lebih jauh dan mencuba untuk mengenali :

1. Penampilan saudaranya.

2. Sifat-sifat (Syakhsiyah) saudaranya.

3. Pemikiran saudaranya.

Pengenalan dalam tahap ini mencakupi aspek jasadi (fizikal), fikri (pemikiran) dannafsi (kejiwaan).

KEDUA : TAHAP SALING MEMAHAMI (TAFAAHUM)

Ini merupakan tahap yang penting kerana ia mencakupi berbagai proses penyatuan. Seperti juga dalam tahap pertama, ruang lingkup proses tafaahum ini adalah lebih kurang sama. Perbezaannya terletak pada kekuatan pengenalan.Pada tahap ini, setiap muslim dituntut untuk memahami :

a. Kebiasaan saudaranya.

b. Kesukaan saudaranya.

c. Karakter saudaranya.

d. Ciri khas individu.

e. Cara berfikir saudaranya.

Dengan yang demikian, perasaan-perasaan seperti "tidak enak", "tidak sesuai" dan sebagainya

dapat dihapuskan dalam rangka saling menasihati.

Dalam tahap ini terdapat tiga bentuk proses penyatuan yang meliputi :

A.PENYATUAN HATI (TA'LIFUL QULUB)

Penyatuan hati merupakan asas awal yang mesti ada dalam proses pembentukan ukhuwah kerana hati (qalb) merupakan sumber setiap gerakan dan sikap seseorang dalam :

1. Menilai.

2. Memilih.

3. Mengasingkan.

4. Mencintai.

5. Membenci.

Apabila hati telah terpaut dan jiwa telah menyatu, barulah persaudaraan seseorang dengan yang lainnya akan :

a. Berjalan lancar.

b. Bersih.

c. Dipenuhi rasa kasih sayang.

Hati manusia hanya mampu disatukan secara murni dan bersih apabila bermuara kepada satu simpul ikatan yang fitrah dan simpul tali itu adalah aqidah.Inilah satu-satunya asas berpijak, bertemu dan menjadi pengikat yang utuh dan abadi.

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu kerana nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Ali Imran : 103).

B.PENYATUAN PEMIKIRAN (TA'LIFUL AFKAR)Dalam proses ini, orang-orang yang sudah sehati sejiwa sepatutnya berhimpun bersama untuk mempelajari suatu sumber yang sama sehingga menghasilkan suatu fikrah (cara berfikir) yang serupa.

Bahkan yang jauh lebih penting adalah bila berlaku perbezaan cara pandang, maka dengan titik mula cara berfikir yang sama akan dapat diselesaikan dengan segera sehingga mampu meningkatkan keberkesanan kerja.

Ikatan Ukhuwah Islamiyyah adalah ikatan yang aktif dan dinamik dalam menegakkan kalimah Allah swt.

Untuk itu diperlukan tidak hanya sekadar hati yang ikhlas tetapi juga :

1. Gagasan.

2. Pemikiran.

3. Konsep.

4. Idealisma

Meskipun sekelompok individu telah saling mengikatkan diri, sehati dan sejiwa; namun kerana terdapat perbezaan orientasi dan wawasan pemikiran, maka strategi dan taktik pun menjadi berserakan di mana akhirnya kerja akan membawa kepada kegagalan dan kekalahan.

Oleh kerana itulah tahap "penyatuan pemikiran" ini menjadi suatu kemestian dalam membentuk Ukhuwah Islamiyah.C.PENYATUAN KERJA (TA'LIFUL AMAL)Individu-individu yang telah berhimpun di atas tujuan dan pemikiran yang sama ini tidak boleh hanya berdiam diri sahaja atau bekerja sendiri-sendiri (single fighter).Adalah menjadi sunnatullah bahwa sesuatu yang diam atau tidak bergerak mempunyai kecenderungan untuk mendapat penyakit misalnya seperti air yang terkumpul dan tidak mengalir boleh menjadi sumber penyakit.

Demikian pula dengan kumpulan individu yang bersemangat tinggi dan memiliki setompok gagasan cemerlang akan menjadi "penyakit" apabila tidak ada langkah kerjanya.

Oleh kerana itu sangat perlu adanya kerja yang nyata dalam berbagai bidang dan keahlian dan agar kerja itu berkesan, maka ianya hendaklah tersusun dalam suatu arus yang terarah.

KETIGA : TAHAP SALING TOLONG MENOLONG (TA'AWUN)Dalam proses penyatuan kerja, adalah suatu yang mutlak diperlukan usaha tolong-menolong yang merupakan usaha lanjutan dari tahap tafaahum (saling memahami) pada tahap kedua di atas.

Saling mengenal semata-mata tanpa diteruskan dengan saling memahami tidak akan mampu membentuk hubungan antara individu yang mampu tolong menolong, saling isi-mengisi dengan kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada setiap individu.

KEEMPAT : TAHAP SALING MEMIKUL BEBANAN (TAKAAFUL)Tahap ini merupakan mercu dari proses Ukhuwah Islamiyyah iaitu terletak pada timbulnya rasa senasib dan sepenanggungan meliputi suka mahupun duka dalam setiap langkah kerja. Apabila tahap takaaful ini terwujud, maka ikatan Ukhuwah Islamiyahpun terbentuk dengan utuh.

Imam Hasan Al-Banna menjadikan Ukhuwah Islamiyah ini sebagai salah satu dari 10 rukun bai'ah dalam organisasi dakwah yang beliau bina. Beberapa ungkapan beliau yang mungkin boleh kita kaji dalam pembentukan Ukhuwah Islamiyah adalah seperti berikut :

a Kekuatan jamaah, sebagaimana organisasi-organisasi secara umumnya, adalah terletak pada kekuatan ikatan para anggotanya.

b. Tiada ikatan yang lebih kuat dalam hal ini selain ikatan "cinta" yang diasaskan pada aqidah Islam.

c. Tingkatan daripada "ikatan cinta" ini yang paling lemah adalah kebersihan hati kita terhadap saudara kita (yakni dari segala macam penyakit hati seperti buruk sangka, iri hati, dengki, sombong, tamak, dan lain-lain).

d.Tingkatan yang paling tinggi daripada "ikatan cinta" ini adalah mendahulukan kepentingan saudara kita berbanding kepentingan kita.

PENUTUPSegala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha suci Allah Yang memiliki segala kemuliaan dan keagungan, Yang juga memiliki dan menciptakan segala sesuatu hal di seluruh alam semesta ini.Ya Allah, aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak untuk disembah selain Engkau, dan nabi Muhammad saw adalah utusan-Mu.Berkat segala petunjuk dan karunia-Mu, penulisan modul inipun terselesaikan tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya rujukan atau referensi dalam modul ini.Kami banyak berharap kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar materi tidak terlalu terfokus hanya pada modul ini saja.. Segala puji bagi Allah, Yang dengan segala limpahan hikmah dan hidayah-Nya, maka semoga amal-shaleh ini bisa pula dilakukan dengan cukup sempurna. Sedang kami hamba-Mu telah bisa ikut-serta menegaskan kembali berbagai risalah-Mu dalam kitab suci Al-Qur'an, yang telah Engkau sampaikan melalui hamba-Mu nabi Muhammad saw, sekaligus melalui perantaraan hamba-Mu yang amat mulia, Jibril.Karena tidak harus menunggu sempurna untuk menyambung lidah Rasulullah SAW , cukup diajar dan mengajarkan apa yang Rasulullah ajarkan, untuk melanjutkan estafet dakwah ini

Dakwah bukan hanya pekerjaan ulama, tapi ia juga pekerjaan orang-orang awam yang menyampaikan beberapa nasehat

Dakwah adalah kewajiban,dan segala perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan sempurna jika kita tidak pernah mendakwahkan perbuatan baik tersebut

Tanpa dakwah kebenaran islam tak akan menyebar luas, tanpa dakwah dunia akan diselimuti oleh kegelapan yang pekat, karena Dakwah adalah pelita di tengah kegelapan dimana satu pelita menyalakan pelita yang lainnya sampai seluruh kegelapan malam berubah terang benderang

Akhir kata tetaplah semangat, jadilah pelaku dakwah Sebab jalan ini membutuhkan kesetiaan tanpa tepi...Dikala hujan dan badai Atau malah kemarau panjang tanpa kepastian...

Sebab, dakwah itu bukan perjalanan yg ditaburi bunga,, tapi sungguh, itu adalah jalan para nabi. Kelak, kita akan bertemu berbagai peristiwa yg mengharu biru selama diperjalanan ini.Bersabarlah, istiqomahlah. Demi cintamu pada ALLAH.

Katakanlah: Ini adalah jalanku. Aku berdakwah (mengajak manusia) menuju Allah, di atas bashirah. (Ini dilakukan oleh ) aku dan orang-orang yang mengikuti aku(Q.S Yusuf ayat 108)8