revisi ustan

36
LAPORAN ANALISIS USAHATANI PERTANIAN ORGANIK PERKOTAAN “PACKCOY” Nama Kelompok 5: 1. Tiffany Rahma A 115040100111155 2. Susi Susanti 115040100111024 3. Tiara Shahnaz I 115040100111019 4. Vika Sari 115040101111165 5. Tamsil Aris W 115040100111098 Kelas L Nama Asisten: Mbak Ila dan Mas Fahmi PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Upload: susi-susanti

Post on 06-Aug-2015

73 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: REVISI USTAN

LAPORAN ANALISIS USAHATANI PERTANIAN ORGANIK

PERKOTAAN

“PACKCOY”

Nama Kelompok 5:

1. Tiffany Rahma A 115040100111155

2. Susi Susanti 115040100111024

3. Tiara Shahnaz I 115040100111019

4. Vika Sari 115040101111165

5. Tamsil Aris W 115040100111098

Kelas L

Nama Asisten: Mbak Ila dan Mas Fahmi

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: REVISI USTAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang mana sebagian besar penduduknya

bermatapencaharian sebagai petani. Tidak heran jika bentangan dan hamparan

sawah terlihat dimana-mana. Namun seiring bertambahnya tahun, ketersediaan

lahan berkurang dan semakin sempit karena adanya alih fungsi lahan untuk

pembangunan. Maka daripada itulah sebagai jalan alternatif, petani harus pandai-

pandai memanfaatkan lahan sempit seefektif mungkin. Salah satu caranya dengan

pengolahan lebih lanjut pada tingkat pasca panen. Mungkin tidak semua petani

yang mampu dan bersedia melakukan cara alternatif ini, tetapi jika hal ini dapat

dikuasai maka keuntungan lebih bisa didapat. Pemanfaatan dari keseluruhan alur

tersebut dapat dipelajari pada ilmu usahatani.

Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seorang petani

mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk

memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dengan adanya

pengetahuan dapat dimanfaatkan petani agar lebih mengerti tentang pengolahan

komoditas yang dihasilkan mulai dari hulu sampai hilir. Usahatani ini dapat

diterapkan dimana saja, baik pedesaan maupun perkotaa. Pada daerah pedesaan,

kegiatan pertanian merupakan kegiatan yang lumrah dilakukan. Kondisi ini

berbeda dengan daerah perkotaan yang jarang ditemukannya kegiatan pertanian.

Hal ini dipengaruhi karena lahan yang terbatas dan keengganan dari warga

setempat untuk bercocok tanam. Padahal dengan bercocok tanam warga dapat

memanfaatkan barang-barang bekas sebagai media tanam dan mengurangi jumlah

polusi udara.

Dengan adanya pemeliharaan dan pengolahan yang baik hasil dari bercocok

tanam tersebut dapat dimanfaatkan sendiri atau bisa dijual untuk menambah

penghasilan. Oleh karenanya pembelajaran tentang ilmu usaha tani perlu perlu

Page 3: REVISI USTAN

dipahami, bukan saja oleh petani tetapi juga bagi orang-orang yang ingin

berkecimpung pada kegiatan pertanian. Sebagai negara agraris hendaknya hal ini

dapat diperhatikan karena pada dasarnya negara Indonesia memiliki kekayaan

komoditas yang dapat dimanfaatkan keberadaanya.

1.2 Tujuan

Dengan adanya makalah ini maka dapat disimpulkan bahwasanya makalah ini

memeliki tujuan penulisan, antara lain:

a) Untuk mengetahui tentang pengertian ustan

b) Untuk memahami tentang rumus-rumus dan analisis data sesuai dengan

pengamatan yang telah dilakukan

c) Untuk lebih memahami tentang komoditas-komoditas yang telah

dikembangkan

Page 4: REVISI USTAN

BAB II

TUNJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Usahatani

Usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mngusahakan

dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya

sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-baiknya. Sebagai ilmu

pengetahuan, ilmu usahatani mrupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani

menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan penggunaan faktor

faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut

memberikan pendapatan semaksimal mungkin. Beberapa definisi usahatani

menurut para ahli :

1. Menurut Daniel

Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani

mengkombinasikan dan mengoperasikan berbagai faktor produksi seperti

lahan, tenaga, dan modal sebagai dasar bagaimana petani memilih jenis

dan besarnya cabang usahatani berupa tanaman atau ternak sehingga

memberikan hasil maksimal dan kontinyu.

2. Menurut Efferson

Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara

mengorganisasikan dan mengoperasikan unit usahatani dipandang sudut

efisien dan pendapatan yang kontinyu.

3. Menurut Vink

Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari norma-norma yang

digunakan untuk mengatur usaha tani agar memperoleh pendapatan yang

setinggi-tingginya.

Page 5: REVISI USTAN

4. Menurut Prawirokusumo

Usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari

bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada

suatu usaha pertanian, peternakan, atau perikanan. Selain itu, juga dapat

diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana membuat dan

melaksanakan keputusan pada usaha pertanian, peternakan, atau

perikanan untuk mencapai tujuan yangtelah disepakati oleh petani atau

peternak tersebut.

Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan melalui

produksi pertanian yang berlebih maka diharapakan memperoleh pendapatan

tinggi. Dengan demikian, harus dimulai dengan merencanakan untuk menentukan

dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi pada waktu yang akan

datang secara efisien sehingga dapat diperoleh pendapatan yang maksimal. Dari

definisi tersebut juga terlihat ada pertimbangan ekonomis di samping

pertimbangan teknis

(Anonymousa,2012)

2.2 Analisis Usahatani dan Rumus

Dalam tiap jenis usaha produksi ( uasahatani), selalu terdapat hubungan

antara input (masukan ) dan output (hasil).hubungan itu sering disebut dengan

“hubungan fungsional” antara input dan output. Beberapa definisi tentang banyak

makna atau artinya biaya usahatani, diantaranya:

a)      Merupakan pegangan untuk menemukan landasan utama dalam menyusun

rencana pengelolaan dan anggaran usahatani.

b)      Merupakan petunjuk penentuan saat yang tepat guna mengadakan

perubahan – perubahan dalam usahatani

c)      Merupakan arah guna menemukan cara untuk mengadakan perbandingan

kemajuan – kemajuan yang tercapai dalam usahatani itu sendiri

Page 6: REVISI USTAN

(perbandingan vertikal atau keatas) atau perbandingan antara usahatani yang

satu dengan yang lain (perbandingan horizontal atau mendatar.

Jika demikian maka dapat dikatakan bahwa hubungan funfsional antara

input dan output itu merupakan landasan utama dari rencana pengelolaan dari

anggaran usahatani. Karenanya maka unsur – unsur dari input (masukan) dan

output (hasil) itu harus jelas cara menghitungnya.

No Input

Usahatani

Output

Usahatani

1 Unsur alam Bunga tanah/sewa tanah

2 Unsur tenaga kerja Bahan – bahan

3 Unsur modal Bunga modal

4 Menejemen Modal

5 Sosisal budaya Penyusutan

6 Upah

7 Pembayaran

8 Pajak atau beban sosial

9 Keuntungan

Dalam hal tertentu, biaya adalah seperti apa yang kita pikirkan. Seperti

semua gambaran usahatani lainnya, biaya jelas dan mudah diukur (seperti uang

tunai yang keluar dari kantong) sedangkan lainnya merupakan hal yang

tersembunyi ( biaya non tunai seperti mesin yang akan habis dalam beberapa

tahun , tetapi susut secara perlahan-lahan) dan hanya diduga secara kasar. Biaya

usahatani itu sendiri mempunyai arti semua pengeluaran yang dipergunakan

dalam suatu usahatani. Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu :

a. Biaya tetap (fixed cost)

Page 7: REVISI USTAN

Yaitu seluruh biaya yang tidak langsung berkaitan dengan jumlah tanaman

yang dihasilkan diatas lahan ( biaya ini harus dibayar apakah menghasilkan

sesuatu atau tidak, termasuk didalamnya sewa lahan, pajak lahan, pembayaran

kembali pinjaman, biaya hidup). Biaya tetap kadang-kadang disebut overhead

adalah biaya-biaya yang dalam batas tertentu tidak berubah ketika tingkat

kegiatan berubah. Jadi, kenaikan penggunaan lahan sebanyak 20% untuk suatu

jenis tanaman, atau jumlah ternak, tidak meningkatkan biaya tetap. Apabila

kenaikan sebesar 100% sekalipun, akan meningkatkan biaya tetap. Pada

kebanyakan usahatani, biaya-biaya tetap tidak terlalu banyak berubah mengikuti

tingkat atau campuran perubahan kegiatan kecuali, tentu saja kenaikan karena

pertambahan biaya.

b. Biaya tidak tetap (variable cost)

Yaitu seluruh biaya yang secara langsung berkaitan dengan jumlah

tanaman yang diusahakan dan dengan input variabel yang dipakai (misalnya

penyiangan, tenaga kerja, pupuk, bibit). Biaya variabel juga dikenal sebagai

biaya-biaya langsung. Biaya-biaya ini berubah-ubah mengikuti ukuran dan/atau

tingkat output suatu kegiatan. Misalnya, jika lahan yang ditanami suatu komoditas

diperluas 50%, maka bibit, pupuk, dan tenaga kerja  juga akan bertambah

(walaupun tidak harus 50%). Upaya untuk mengidentifikasi biaya-biaya variabel

suatu kegiatan dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada petani

mengenai besarnya perubahan biaya jika memperluas atau mengontrak kegiatan

apapun.

Biaya total = biaya tetap total + biaya variabel total

Karena biaya tetap harus “dibayar” apakah terjadi produksi atau tidak,

komponen biaya tetap dalam biaya total untuk menghasilkan 1 satuan output akan

lebih tinggi dibandingkan  dengan biaya tetap dari biaya total untuk

menghasilkan10 satuan output. Semakin banyak output yang dihasilkan, semakin

rendah biaya tetap untuk menghasilkan setiap satuan output ( biaya tetap tersebar

Page 8: REVISI USTAN

pada output yang lebih banyak). Jadi biaya tetap rata-rata cenderung menurun

begitu kuantitas output bertambah .

Teknik Perhitungan  Penerimaan

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dengan harga jual.

Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut:

                        TRi = Yi . Pyi

Yaitu:  TR = total penerimaan

            Y = produksi yang diperolehdalam suatu usahatani i

            Py = Harga Y

Apabila macam tanaman yang ditanam lebih dari satu, maka rumus tersebut

berubah menjadi:

                        TR = ∑ni=1 Y.Py

            n = jumlah macam tanaman yang diusahakan

           Dalam menghitung penerimaan usahatani, beberapa hal perlu diperhatikan :

1.      Hati-hati dalam menghitung produksi pertanian, karena tidak semua

produksi pertanian di panen secara serentak.

2.      Hati-hati dalam menghitung penerimaan karena produksi mungkin dijual

beberapa kali sehingga diperlukan data frekuensi penjualan, dan produksi

mungkin dijual beberapa kali dengan harga yang berbeda-beda, jadi

disamping frekuensi penjualan yang perlu deketahui juga harga jual pada

masing-masing penjualan tersebut.

3.      Bila penelitian usahatani ini menggunakan responden petani, maka

diperlukan teknik wawancara yang baik untuk membantu petani mengingat

kembali produksi dan hasil penjualan yang diperolehnya.

Pendapatan Usahatani

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya, atau

suatu Keuntungan Usahatani dari selisih antara penerimaan dan semua biaya.

Keuntungan = TR (Total Revenue) - TC (Total Cost). Bila menggunakan analisis

ekonomi, maka TC biasanya lebih besar daripada menggunakan analisis finansial

Page 9: REVISI USTAN

                       

Pd = TR – TC

Dimana:          Pd = pendapatan usahatani

                      TR = total penerimaan

                      TC = total biaya

Break Even Point

Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan

mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga

tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan /

profit. Analisis BEP bertujuan menemukan satu titik baik dalam unit maupun

rupiah yang menunjukan biaya sama dengan pendapatan. Dengan mengetahui titik

tersebut, berarti belum diperoleh keuntungan atau dengan kata lain tidak untung

tidak rugi. Sehingga dikala penjualan permisi lewat melebihi BEP maka mulailah

keuntungan diperoleh. Sasaran analisis BEP tidak lain mengetahui pada tingkat

volume berapa titik impas berada.

Dalam kondisi lain, analisis BEP pun digunakan untuk membantu pemilihan

jenis produk atau proses dengan mengidentifikasi produk atau proses yang

mempunyai total biaya terendah untuk suatu volume harapan. Sedangkan dalam

pemilihan lokasi, analisis BEP dipakai untuk menentukan lokasi berbiaya total

terendah, yang berarti total pendapatan tertunggi untuk kapasitas produksi yang

ditentukan. Analisis BEP dibedakan antara penggunaan untuk produk tunggal dan

atau untuk beberapa produk sekaligus. Mayoritas perusahaan memproduksi atau

menjual lebih dari satu produk menggunakan fasilitas yang sama.

Rumus analisis BEP :

BEP (produksi) = total biaya tetap : (harga jual per unit – biaya variabel/unit)

BEP (Rp) = TC / Q

Page 10: REVISI USTAN

Analisis R/C adalah singkatan dari Return Cost Ratio, atau di kenal

sebagai perbandingan antara penerimaan dan biaya. Secara matematik dapat

dituliskan sebagai berikut :

a = R/C

R = Py. Y

C = FC +VC

a = {(Py.Y)/(Fc+VC)}

 

                                                                                               

Dimana:           R = penerimaan

                        C = biaya

                        Py = harga output

                        Y = output

                        FC = biaya tetap

                       VC=biayavariabel                            

Dimana: Yi   : jumlah produk         

            Pxn    : harga input

            Pi       : harga produk

            Xn      : jumlah input

            1...m   : jumlah jenis input

            R/C ≥1: menguntungkan

            R/C <1 : menguntungkan

Secara teoritis rasio R/C = 1 artinya tidak untung dan tidak pula rugi. Namun

karena adanya biaya usahatani yang kadang-kadang tidak dihitung, maka

kriterianya dapat diubah: misalnya R/C yang lebih dari atu, bila suatu usahatani

itu dikatakan menguntungkan.

(Anonymousb,2012)

Page 11: REVISI USTAN

2.3 Pertanian Perkotaan

Permasalahan lingkungan hidup di perkotaan bukan hanya pada kondisi

sosialnya. Namun juga pada komponen lingkungan lainnya. Lahan yang sempit

menyebabkan dan terbatasnya ruang vegetasi juga berakibat berkurangnya

penyerapan CO2. Hal ini mengakibatkan suhu permukaan meningkat 10 - 20 ºC

dari suhu udara ambient.oleh karena itu kita dapat menerapkan pertanian kota

organik guna menanggulangi masalah tersebut, membuat sayur organik perkotaan.

Pertanian organik kota ini dapat di aplikasikan dengan cara berkebun di

perkotaan,hal ini bisa dilihat sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

peningkatan suhu udara di perkotaan. Upaya yang belum banyak yang dilakukan

menggunakan taman atau vegetasi diatap maupun dinding bangunan disebabkan

kurangnya informasi sehingga sulit dijadikan sebagai indikator penurunan suhu

udara di perkotaan.

Sekarang, khususnya di permukiman perkotaan orang mulai menyukai

mengelola lahannya dengan taman, Untuk permukiman menengah kebawah

kecenderungan menanam tanaman produktif ( tanaman sayur dan atau obat-

obatan) sehingga mempunya banyak manfaat, disamping untuk estetika juga

bermanfaat untuk menunjang fungsi lingkungan, ekonomi, kesehatan, sosial dan

lain-lain. Hasil dari taman produktif (sayur), dalam skala kecil dapat dikonsumsi

anggota keluarga sehingga menghemat pengeluaran, namun dalam skala yang

lebih besar akan memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga. Sementara itu

proses pengelolaan dilahan kolektif akan menjadi wadah komunikasi bagi

sebagian warga sehingga akan terjadi kontak sosial yang lebih akrab dan dinamis.

Tanaman sayur melalui kegiatan fotosintesis mampu menyerap CO2 cukup

signifikan, dari 10 jenis tanaman sayur yang diteliti mampu menyerap CO2 antara

55,80 - 84,10 µmol CO2/m2/det, sementara dengan menggunakan sistim organik

media tanamnya mampu mengikat CO2 sampai 7000 pound/ac/tahun, sebaliknya

pada sistim konvensional media tanam melepas CO2 ke atmosfer hampir 300

pound/ac/tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa sekecil apapun ukuran vegetasi

Page 12: REVISI USTAN

organik mempunyai peran dalam menetralisasi keseimbangan lingkungan.

Penelitian pada beberapa jenis tanaman sayur yang ditata sebagai taman dengan

beberapa model penataan (taman vertikal, taman horisontal dan taman atap)

menunjukkan adanya penurunan CO2 ambien antara 3,60 - 20,80 l/m3 sedangkan

penurunan suhu udara dalam ruang yaitu antara 0,6 ºC - 1,3 ºC, dengan

kelembaban relatif 67 - 72 %.

(Apriyanto,2007)

2.4 Profil Pack coy

Salah satu jenis sawi yang mulai banyak di kenal adalah pakcoy (Brasicca

Rapa L) yaitu sayuran yang termasuk keluaraga Brassicaceae atau sejenis kubis-

kubisan. Sawi yang berbentuk sendok atau Pakcoy sendiri di kenal berasal dari

daratan Cina. Daun pakcoy bertangkai berbentuk oval, berwarna hijau tua dan

mengkilat, tumbuh agak tegak dan tersusun berimpitan secara spiral. Sayuran sawi

sendok atau pakcoy ini banyak di temui di daerah Lembang jawa barat, suhu yang

dingin menghasil-kan kualitas sayuran pakcoy yang lebih baik.  Tanaman pakcoy

sendiri dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dan dapat di

tanam sepanjang musim, jika terjadi musim kemarau pemberian air secara teratur

perlu di perhatikan meskipun suhu udara cukup tinggi namun dengan kecukupan

air sayuran pakcoy akan bisa tumbuh  meskipun tetap tidak bisa sebaik hasil dari

dataran tinggi dengan suhu dingin.Dapat di panen dari usia 45 hari (baby pakcoy)

hingga usia 2.5bulan setelah usia tanam

Tanah yang cocok untuk di tanami sawi adalah tanah gembur, banyak

mengandung humus, subur serta pembuangan air yang baik, derajat keasaman

tanah (pH) antara pH6 sampai pH7. Tanaman sawi adalah salah satu tanaman

yang bisa di budidayakan dengan menggunakan media aquaponic yaitu media

yang bersimbiosis mutualisme dengan kolam ikan. Jenis sayuran ini banyak

berguna bagi manusia karena kandungan gizi-nya dan di percaya bisa mengurangi

gejala osteoporosis karena kandungan Kalsium-nya yang tinggi. Banyak di

gunakan untuk campuran mie ayam atau nasi goreng, di tumis, untuk lalapan dan

Page 13: REVISI USTAN

lain-lain. Sayuran berdaun hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap air

hujan, dan dapat dipanen sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim.

Disamping kemudahan dalam proses budidaya, sayur sawi juga banyak dijadikan

sebagai peluang bisnis karena peminatnya yang cukup banyak. Permintaan

pasarnya juga cukup stabil, sehingga resiko kerugian petani sangat kecil.

Untuk membudidayakan   sawi pakcoy, sebaiknya pilih daerah yang

memiliki suhu 15-30° celcius, dan memiliki curah hujan lebih dari 200 mm/bulan.

Sehingga tanaman ini cukup tahan untuk dibudidayakan di dataran rendah.

Tahapan budidaya sawi pakcoy di dataran tinggi dan di dataran rendah juga tidak

terlalu berbeda, yaitu meliputi penyiapan benih, pengolahan lahan, teknik

penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta proses pemeliharaan tanaman.

a) pembibitan

Benih ditabur pada permukaan bedengan lalu ditutup dengan tanah setebal

1-2 cm

Lakukan perawatan dengan penyiraman menggunakan sprayer atau embrat

Benih yang baik biasanya akan tumbuh setelah 3-4 hari

Setelah berdaun 3-5 helai (3-4 MST) tanaman dipindah ke bedengan

penanaman

b) pengolahan lahan

Tanah digembur serta dibuat bedengan, sebelum lahan harus benar-benar

bersih dan tidak boleh ternaungi

Saat penggemburan diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar

Penggemburan dilakukan 2-4 minggu sebelum lahan ditanam

Lebar bedengan 120 cm, panjang sesuai ukuran petak tanah, tinggi 20-30

cm dan jarak antara bedengan 30 cm

Dosis dan waktu aplikasi pemupukan

umur Urea ZA Sp36 Kcl Target Ph

Kg/ha/musim tanam 6.5

Perplant 187 311 311 112 -

Page 14: REVISI USTAN

4MST 187 112 -

MST= Minggu Setelah Tanam

c) Penanaman

Pilih bibit yang baik, yitu batangnya tumbuh tega, daun hijau segar dan

tidak terserang hama atau penyakit

Buat lubang tanam dengan ukuran 4-8 x 6-10 cm, pindahkan bibit ke

lubang tanam dengan hati-hati dan rapikan

d) Pemeliharaan

Penyiraman dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau

Penjartangan boasanya dilakukan pada saat 2 MST

Penyulaman jika perlu

Penyiangan dapat dilakukan 2-4 kali selama pertanaman

Pemupukan tambahan pada saat 3 MST dengan pemberian urea 50kg/ha,

yang bisa dilakukan dengan ditaburdalam larikan lalu ditutup dengan tanah

atau dilarutkan dalam air lalu disiram pada bedengan penanaman

e) Hama dan peenyakit

Hama yang biasanya menyerang tanaman, antara lain: ulat, tritip, siput,

cacing bulu, ulat crocidolomia binotalis dan ulat thepa javanica

Penyakit yang biasanya menyerang ialah bakteri, virus, jamur dan

gangguan fisiologi yang bisa saja terjadi

Hama dan penyakit tanaman dapat dikuasai dengan mudah antara lain

dengan pemberian obat tertentu pada saat yang tepat

f) Manfaat pak coy

Cegah osteoporosis

Memiliki asam folat yang berguna untuk ibu hamil

Memiliki serat unggul dan kaya mineral untuk menurunkan kadar kolesterol

dan gula darah

Untuk mencegah kanker

g) Komposisi gizi

Zat Gizi Kadar AKG (%) Densitas

Gizi

Worlds

Healthiest

Page 15: REVISI USTAN

Foods

Rating

Vitamin K

(mkg)

419,3 524,1 449,2 Excellent

Vitamin A

(iu)

4243,4 84,9 72,7 Excellent

Vitamin C

(mg)

35,42 59,0 50,6 Excellent

Folat (mkg) 102,76 25,7 22,0 Excellent

Mangan (mg) 0,38 19,0 16,3 Excellent

Vitamin E

(mg)

2,81 14,1 12,0 Excellent

Triptofon (g) 0,04 12,5 10,7 Excellent

Serat pangan

(g)

2,8 11,2 9,6 Excellent

Kalsium

(mg)

103,6 10,4 8,9 Very good

Kalium (mg) 282,8 8,1 6,9 Very good

Vitamin B6

(mg)

0,14 7,0 6,0 Very good

Protein (g) 3,16 6,3 5,4 Very good

Tembaga

(mg)

0,12 6,0 5,1 Very good

Fosfor (mg) 57,4 5,7 4,9 Very good

Besi (mg) 0,98 5,4 4,7 Very good

Vitamin B2

(mg)

0,09 5,3 4,5 Very good

Magnesium

(mg)

21 5,3 4,5 Very good

Vitamin B1

(mg)

0,06 4,0 3,4 Good

Vitamin B3 0,61 3,0 2,6 Good

Page 16: REVISI USTAN

(mg)

Keterangan: AKG=Angka Kecukupan Gizi

(Viena,2012)

Page 17: REVISI USTAN

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat : 1. Cetok

2. Polybag

3. Pot untuk pemyemaian

4. Plastik

5. Botol

Bahan : 1. Tanah

2. Benih

3. Air

4.Pupuk

3.2 Diagram Alir

Persemaian :

Campur tanah dan sekam pada pot dengan perbandingan 1 : 2

Lubangi pot yang sudah di isi bahan di atas dengan menggunakan jari

Masukan benih ke dalam lubang yang telah di buat dalam pot

Lakukan penyiraman pada persemaian dengan cara memercikan air sedikit demi

sedikit

Page 18: REVISI USTAN

Penanaman :

Masukan tanah ke dalam 10 polybag yang telah di siapkan

Campurkan pupuk dalam polybag yang telah berisi tanah

Pindahkan bibit yang ada dalam persemaian ke dalam polybag tersebut

Lakukan perawatan setiap hari

Page 19: REVISI USTAN

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisis Biaya Usahatani

4.1.1 Biaya Produksi

Biaya tetap (air + listrik, tanah, polybag, alat, biaya

penyusutan)

a. Air dan Listrik

Biaya penggunaan air diasumsikan Rp 3.000, selama

proses produksi.

b. Tanah

Tanah 4 Pick Up digunakan untuk mengisi 1000

polybag. Jika harga tanah 1 Pick Up adalah Rp

150.000,00 Maka:

Harga tanah 1 polybag adalah: (Rp 150.000,00 x 4) /

1000 = Rp 600,.

Harga tanah 10 polybag adalah : Rp 600,. x 10 = Rp

6.000,.

c. Polybag

Harga 24 kg polybag @Rp 17.000

1 kg = 4 kelompok

Maka Rp 17.000 : 4 = Rp 4.250

d. Alat

Harga cetok Rp 15.000

e. Penyusutan alat

= (harga beli – harga jual) / umur ekonomis

= (15.000 – 5000) / 36 bulan

=Rp 277,.

Page 20: REVISI USTAN

Jadi nilai penyusutan cetok dengan umur ekonomis

selama 3 tahun atau 36 bulan adalah sebesar Rp

277,./bulan.

Biaya variabel (sekam, pupuk, benih, upah TK, pestisida)

a. Sekam

Sekam yang digunakan sebagai media penyemaian,

harganya Rp 5000,. per bungkus

b. Pupuk

Pupuk 40 kg harganya Rp. 22.000,. Sedangkan 1

polybag membutuhkan 1 kg pupuk. Maka :

Harga pupuk dalam 1 polybag : (Rp.22.000,./40) =

Rp 550,.

Harga pupuk dalam 10 polybag : (Rp 550,. x 10 =

Rp 5.500,.

c. Benih

Komoditas Pakcoy Hijau, 1 sachet benih 20 gram

harganya Rp 12.000.,

Sedangkan jumlah kelompok satu angkatan yang

menanam Pack Coy sebanyak 26

kelompok.Sehingga dapat di hitung : 12000/26 =

461,53.

Dengan demikian untuk 200 benih yang di tanam

per kelompok harnganya kurang lebih Rp.450,.

d. Upah Tenaga Kerja

Mahasiswa :

Biaya Tenaga kerja adalah setiap kunjungan

membutuhkan waktu rata-rata 2 jam dengan

frekuensi 2 kunjungan per minggu jadi,= (Rp

2.500,. x 2 jam) = Rp.5.000/anak/kunjungan

Jadi biaya tenaga kerja untuk 5orang anak yaitu

Rp 5000,. x 5 = Rp 25.000,./anak/kunjungan

Page 21: REVISI USTAN

Dengan demikian bila telah melakukan kunjungan

sebanyak 9 kali maka : Rp.25.000 x 9 =

Rp.225.000

Pemilik rumah :

45 hari x 5 menit = 225 menit

225 menit : 60 menit = 3,75 jam

Rp.2.500 x 3,75 = Rp 9.375,-

Biaya total

Biaya tetap + biaya variabel

Rp 28.527 + Rp 245.325 = Rp 273.852,-

4.1.2 Pendapatan

Harga packcoy : Rp 1000/ gram

Berat packcoy 300 gram

Penerimaan TR = Y x Py

TR = Rp1000 x 300 gram = Rp 300.000

Pendapatan = TR – TC

= Rp 300.000 - Rp 273.852

= Rp 26.148,-

4.1.3 R/C Ratio

TR/TC = 300.000/273.852 = 1,0954

4.1.4 Analisis BEP (BEP produksi dan BEP harga)

Page 22: REVISI USTAN

BEP (produksi) = total biaya tetap : (harga jual per unit – biaya

variabel/unit)

BEP (produksi) = 28.527 : (1.000 - 817,75)

                            = 156,52 g

BEP (Rp) = TC / Q

BEP (Rp) = Rp 273.852/ 300

= Rp 912,84

4.2 Tabel Analisis Usahatani

Analisis Biaya Usahatani

No. Keterangan Satuan Nilai Jumlah

I Biaya tetap

Tanah 1 600 6.000

Polybag 10 425 4.250

Air + listrik 1 3000 3.000

Alat 1 15.000 15.000

penyusutan 1 277 277

II Biya variabel

a)benih 200 450

b)pupuk 10 550 5.500

c)sekam 1 5000 5000

d)TK

- mahasiswa 5 4.500 225.000

- pemilik rumah1 (3,75

jam)

2.500 9.375

III Biaya total (I+II) 273.802

IV Penerimaan 300.000

V Pendapatan (IV-III) 26.148

VI BEP

Page 23: REVISI USTAN

a) BEP produksi156,52 g

b) BEP harga 912,84

VII R/C Ratio 1,0954

Page 24: REVISI USTAN

DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa.2012.Definisi Usahatani. http://cerdaswakatobi.blogspot.com/2011/06/definisi-ilmu-usahatani.htm di akses pada 5 November 2012

Anonymousb.2012.Usahatani Kangkung. http://fhancu.blogspot.com/ di akses pada 5 November 2012

Aprianto, Muchammad Chusnan. 2007. Penghijauan Sebagai salah satu cara mengatasi permasalahan kota. di: http://www.kompas.com/ di akses pada 5 November 2012

Viena.2012.Sayuran Packcoy (sawi). http://viena-homegardening.blogspot.com/2012/06/sayuran-pakcoy-sawi.html di akses pada 5 November 2012

Page 25: REVISI USTAN

LAMPIRAN FOTO

Page 26: REVISI USTAN