revisi ustan
TRANSCRIPT
LAPORAN ANALISIS USAHATANI PERTANIAN ORGANIK
PERKOTAAN
“PACKCOY”
Nama Kelompok 5:
1. Tiffany Rahma A 115040100111155
2. Susi Susanti 115040100111024
3. Tiara Shahnaz I 115040100111019
4. Vika Sari 115040101111165
5. Tamsil Aris W 115040100111098
Kelas L
Nama Asisten: Mbak Ila dan Mas Fahmi
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang mana sebagian besar penduduknya
bermatapencaharian sebagai petani. Tidak heran jika bentangan dan hamparan
sawah terlihat dimana-mana. Namun seiring bertambahnya tahun, ketersediaan
lahan berkurang dan semakin sempit karena adanya alih fungsi lahan untuk
pembangunan. Maka daripada itulah sebagai jalan alternatif, petani harus pandai-
pandai memanfaatkan lahan sempit seefektif mungkin. Salah satu caranya dengan
pengolahan lebih lanjut pada tingkat pasca panen. Mungkin tidak semua petani
yang mampu dan bersedia melakukan cara alternatif ini, tetapi jika hal ini dapat
dikuasai maka keuntungan lebih bisa didapat. Pemanfaatan dari keseluruhan alur
tersebut dapat dipelajari pada ilmu usahatani.
Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seorang petani
mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk
memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dengan adanya
pengetahuan dapat dimanfaatkan petani agar lebih mengerti tentang pengolahan
komoditas yang dihasilkan mulai dari hulu sampai hilir. Usahatani ini dapat
diterapkan dimana saja, baik pedesaan maupun perkotaa. Pada daerah pedesaan,
kegiatan pertanian merupakan kegiatan yang lumrah dilakukan. Kondisi ini
berbeda dengan daerah perkotaan yang jarang ditemukannya kegiatan pertanian.
Hal ini dipengaruhi karena lahan yang terbatas dan keengganan dari warga
setempat untuk bercocok tanam. Padahal dengan bercocok tanam warga dapat
memanfaatkan barang-barang bekas sebagai media tanam dan mengurangi jumlah
polusi udara.
Dengan adanya pemeliharaan dan pengolahan yang baik hasil dari bercocok
tanam tersebut dapat dimanfaatkan sendiri atau bisa dijual untuk menambah
penghasilan. Oleh karenanya pembelajaran tentang ilmu usaha tani perlu perlu
dipahami, bukan saja oleh petani tetapi juga bagi orang-orang yang ingin
berkecimpung pada kegiatan pertanian. Sebagai negara agraris hendaknya hal ini
dapat diperhatikan karena pada dasarnya negara Indonesia memiliki kekayaan
komoditas yang dapat dimanfaatkan keberadaanya.
1.2 Tujuan
Dengan adanya makalah ini maka dapat disimpulkan bahwasanya makalah ini
memeliki tujuan penulisan, antara lain:
a) Untuk mengetahui tentang pengertian ustan
b) Untuk memahami tentang rumus-rumus dan analisis data sesuai dengan
pengamatan yang telah dilakukan
c) Untuk lebih memahami tentang komoditas-komoditas yang telah
dikembangkan
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Usahatani
Usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mngusahakan
dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya
sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-baiknya. Sebagai ilmu
pengetahuan, ilmu usahatani mrupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani
menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan penggunaan faktor
faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut
memberikan pendapatan semaksimal mungkin. Beberapa definisi usahatani
menurut para ahli :
1. Menurut Daniel
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani
mengkombinasikan dan mengoperasikan berbagai faktor produksi seperti
lahan, tenaga, dan modal sebagai dasar bagaimana petani memilih jenis
dan besarnya cabang usahatani berupa tanaman atau ternak sehingga
memberikan hasil maksimal dan kontinyu.
2. Menurut Efferson
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara
mengorganisasikan dan mengoperasikan unit usahatani dipandang sudut
efisien dan pendapatan yang kontinyu.
3. Menurut Vink
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari norma-norma yang
digunakan untuk mengatur usaha tani agar memperoleh pendapatan yang
setinggi-tingginya.
4. Menurut Prawirokusumo
Usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari
bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada
suatu usaha pertanian, peternakan, atau perikanan. Selain itu, juga dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana membuat dan
melaksanakan keputusan pada usaha pertanian, peternakan, atau
perikanan untuk mencapai tujuan yangtelah disepakati oleh petani atau
peternak tersebut.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan melalui
produksi pertanian yang berlebih maka diharapakan memperoleh pendapatan
tinggi. Dengan demikian, harus dimulai dengan merencanakan untuk menentukan
dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi pada waktu yang akan
datang secara efisien sehingga dapat diperoleh pendapatan yang maksimal. Dari
definisi tersebut juga terlihat ada pertimbangan ekonomis di samping
pertimbangan teknis
(Anonymousa,2012)
2.2 Analisis Usahatani dan Rumus
Dalam tiap jenis usaha produksi ( uasahatani), selalu terdapat hubungan
antara input (masukan ) dan output (hasil).hubungan itu sering disebut dengan
“hubungan fungsional” antara input dan output. Beberapa definisi tentang banyak
makna atau artinya biaya usahatani, diantaranya:
a) Merupakan pegangan untuk menemukan landasan utama dalam menyusun
rencana pengelolaan dan anggaran usahatani.
b) Merupakan petunjuk penentuan saat yang tepat guna mengadakan
perubahan – perubahan dalam usahatani
c) Merupakan arah guna menemukan cara untuk mengadakan perbandingan
kemajuan – kemajuan yang tercapai dalam usahatani itu sendiri
(perbandingan vertikal atau keatas) atau perbandingan antara usahatani yang
satu dengan yang lain (perbandingan horizontal atau mendatar.
Jika demikian maka dapat dikatakan bahwa hubungan funfsional antara
input dan output itu merupakan landasan utama dari rencana pengelolaan dari
anggaran usahatani. Karenanya maka unsur – unsur dari input (masukan) dan
output (hasil) itu harus jelas cara menghitungnya.
No Input
Usahatani
Output
Usahatani
1 Unsur alam Bunga tanah/sewa tanah
2 Unsur tenaga kerja Bahan – bahan
3 Unsur modal Bunga modal
4 Menejemen Modal
5 Sosisal budaya Penyusutan
6 Upah
7 Pembayaran
8 Pajak atau beban sosial
9 Keuntungan
Dalam hal tertentu, biaya adalah seperti apa yang kita pikirkan. Seperti
semua gambaran usahatani lainnya, biaya jelas dan mudah diukur (seperti uang
tunai yang keluar dari kantong) sedangkan lainnya merupakan hal yang
tersembunyi ( biaya non tunai seperti mesin yang akan habis dalam beberapa
tahun , tetapi susut secara perlahan-lahan) dan hanya diduga secara kasar. Biaya
usahatani itu sendiri mempunyai arti semua pengeluaran yang dipergunakan
dalam suatu usahatani. Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu :
a. Biaya tetap (fixed cost)
Yaitu seluruh biaya yang tidak langsung berkaitan dengan jumlah tanaman
yang dihasilkan diatas lahan ( biaya ini harus dibayar apakah menghasilkan
sesuatu atau tidak, termasuk didalamnya sewa lahan, pajak lahan, pembayaran
kembali pinjaman, biaya hidup). Biaya tetap kadang-kadang disebut overhead
adalah biaya-biaya yang dalam batas tertentu tidak berubah ketika tingkat
kegiatan berubah. Jadi, kenaikan penggunaan lahan sebanyak 20% untuk suatu
jenis tanaman, atau jumlah ternak, tidak meningkatkan biaya tetap. Apabila
kenaikan sebesar 100% sekalipun, akan meningkatkan biaya tetap. Pada
kebanyakan usahatani, biaya-biaya tetap tidak terlalu banyak berubah mengikuti
tingkat atau campuran perubahan kegiatan kecuali, tentu saja kenaikan karena
pertambahan biaya.
b. Biaya tidak tetap (variable cost)
Yaitu seluruh biaya yang secara langsung berkaitan dengan jumlah
tanaman yang diusahakan dan dengan input variabel yang dipakai (misalnya
penyiangan, tenaga kerja, pupuk, bibit). Biaya variabel juga dikenal sebagai
biaya-biaya langsung. Biaya-biaya ini berubah-ubah mengikuti ukuran dan/atau
tingkat output suatu kegiatan. Misalnya, jika lahan yang ditanami suatu komoditas
diperluas 50%, maka bibit, pupuk, dan tenaga kerja juga akan bertambah
(walaupun tidak harus 50%). Upaya untuk mengidentifikasi biaya-biaya variabel
suatu kegiatan dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada petani
mengenai besarnya perubahan biaya jika memperluas atau mengontrak kegiatan
apapun.
Biaya total = biaya tetap total + biaya variabel total
Karena biaya tetap harus “dibayar” apakah terjadi produksi atau tidak,
komponen biaya tetap dalam biaya total untuk menghasilkan 1 satuan output akan
lebih tinggi dibandingkan dengan biaya tetap dari biaya total untuk
menghasilkan10 satuan output. Semakin banyak output yang dihasilkan, semakin
rendah biaya tetap untuk menghasilkan setiap satuan output ( biaya tetap tersebar
pada output yang lebih banyak). Jadi biaya tetap rata-rata cenderung menurun
begitu kuantitas output bertambah .
Teknik Perhitungan Penerimaan
Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dengan harga jual.
Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut:
TRi = Yi . Pyi
Yaitu: TR = total penerimaan
Y = produksi yang diperolehdalam suatu usahatani i
Py = Harga Y
Apabila macam tanaman yang ditanam lebih dari satu, maka rumus tersebut
berubah menjadi:
TR = ∑ni=1 Y.Py
n = jumlah macam tanaman yang diusahakan
Dalam menghitung penerimaan usahatani, beberapa hal perlu diperhatikan :
1. Hati-hati dalam menghitung produksi pertanian, karena tidak semua
produksi pertanian di panen secara serentak.
2. Hati-hati dalam menghitung penerimaan karena produksi mungkin dijual
beberapa kali sehingga diperlukan data frekuensi penjualan, dan produksi
mungkin dijual beberapa kali dengan harga yang berbeda-beda, jadi
disamping frekuensi penjualan yang perlu deketahui juga harga jual pada
masing-masing penjualan tersebut.
3. Bila penelitian usahatani ini menggunakan responden petani, maka
diperlukan teknik wawancara yang baik untuk membantu petani mengingat
kembali produksi dan hasil penjualan yang diperolehnya.
Pendapatan Usahatani
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya, atau
suatu Keuntungan Usahatani dari selisih antara penerimaan dan semua biaya.
Keuntungan = TR (Total Revenue) - TC (Total Cost). Bila menggunakan analisis
ekonomi, maka TC biasanya lebih besar daripada menggunakan analisis finansial
Pd = TR – TC
Dimana: Pd = pendapatan usahatani
TR = total penerimaan
TC = total biaya
Break Even Point
Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan
mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga
tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan /
profit. Analisis BEP bertujuan menemukan satu titik baik dalam unit maupun
rupiah yang menunjukan biaya sama dengan pendapatan. Dengan mengetahui titik
tersebut, berarti belum diperoleh keuntungan atau dengan kata lain tidak untung
tidak rugi. Sehingga dikala penjualan permisi lewat melebihi BEP maka mulailah
keuntungan diperoleh. Sasaran analisis BEP tidak lain mengetahui pada tingkat
volume berapa titik impas berada.
Dalam kondisi lain, analisis BEP pun digunakan untuk membantu pemilihan
jenis produk atau proses dengan mengidentifikasi produk atau proses yang
mempunyai total biaya terendah untuk suatu volume harapan. Sedangkan dalam
pemilihan lokasi, analisis BEP dipakai untuk menentukan lokasi berbiaya total
terendah, yang berarti total pendapatan tertunggi untuk kapasitas produksi yang
ditentukan. Analisis BEP dibedakan antara penggunaan untuk produk tunggal dan
atau untuk beberapa produk sekaligus. Mayoritas perusahaan memproduksi atau
menjual lebih dari satu produk menggunakan fasilitas yang sama.
Rumus analisis BEP :
BEP (produksi) = total biaya tetap : (harga jual per unit – biaya variabel/unit)
BEP (Rp) = TC / Q
Analisis R/C adalah singkatan dari Return Cost Ratio, atau di kenal
sebagai perbandingan antara penerimaan dan biaya. Secara matematik dapat
dituliskan sebagai berikut :
a = R/C
R = Py. Y
C = FC +VC
a = {(Py.Y)/(Fc+VC)}
Dimana: R = penerimaan
C = biaya
Py = harga output
Y = output
FC = biaya tetap
VC=biayavariabel
Dimana: Yi : jumlah produk
Pxn : harga input
Pi : harga produk
Xn : jumlah input
1...m : jumlah jenis input
R/C ≥1: menguntungkan
R/C <1 : menguntungkan
Secara teoritis rasio R/C = 1 artinya tidak untung dan tidak pula rugi. Namun
karena adanya biaya usahatani yang kadang-kadang tidak dihitung, maka
kriterianya dapat diubah: misalnya R/C yang lebih dari atu, bila suatu usahatani
itu dikatakan menguntungkan.
(Anonymousb,2012)
2.3 Pertanian Perkotaan
Permasalahan lingkungan hidup di perkotaan bukan hanya pada kondisi
sosialnya. Namun juga pada komponen lingkungan lainnya. Lahan yang sempit
menyebabkan dan terbatasnya ruang vegetasi juga berakibat berkurangnya
penyerapan CO2. Hal ini mengakibatkan suhu permukaan meningkat 10 - 20 ºC
dari suhu udara ambient.oleh karena itu kita dapat menerapkan pertanian kota
organik guna menanggulangi masalah tersebut, membuat sayur organik perkotaan.
Pertanian organik kota ini dapat di aplikasikan dengan cara berkebun di
perkotaan,hal ini bisa dilihat sebagai salah satu upaya untuk mengatasi
peningkatan suhu udara di perkotaan. Upaya yang belum banyak yang dilakukan
menggunakan taman atau vegetasi diatap maupun dinding bangunan disebabkan
kurangnya informasi sehingga sulit dijadikan sebagai indikator penurunan suhu
udara di perkotaan.
Sekarang, khususnya di permukiman perkotaan orang mulai menyukai
mengelola lahannya dengan taman, Untuk permukiman menengah kebawah
kecenderungan menanam tanaman produktif ( tanaman sayur dan atau obat-
obatan) sehingga mempunya banyak manfaat, disamping untuk estetika juga
bermanfaat untuk menunjang fungsi lingkungan, ekonomi, kesehatan, sosial dan
lain-lain. Hasil dari taman produktif (sayur), dalam skala kecil dapat dikonsumsi
anggota keluarga sehingga menghemat pengeluaran, namun dalam skala yang
lebih besar akan memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga. Sementara itu
proses pengelolaan dilahan kolektif akan menjadi wadah komunikasi bagi
sebagian warga sehingga akan terjadi kontak sosial yang lebih akrab dan dinamis.
Tanaman sayur melalui kegiatan fotosintesis mampu menyerap CO2 cukup
signifikan, dari 10 jenis tanaman sayur yang diteliti mampu menyerap CO2 antara
55,80 - 84,10 µmol CO2/m2/det, sementara dengan menggunakan sistim organik
media tanamnya mampu mengikat CO2 sampai 7000 pound/ac/tahun, sebaliknya
pada sistim konvensional media tanam melepas CO2 ke atmosfer hampir 300
pound/ac/tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa sekecil apapun ukuran vegetasi
organik mempunyai peran dalam menetralisasi keseimbangan lingkungan.
Penelitian pada beberapa jenis tanaman sayur yang ditata sebagai taman dengan
beberapa model penataan (taman vertikal, taman horisontal dan taman atap)
menunjukkan adanya penurunan CO2 ambien antara 3,60 - 20,80 l/m3 sedangkan
penurunan suhu udara dalam ruang yaitu antara 0,6 ºC - 1,3 ºC, dengan
kelembaban relatif 67 - 72 %.
(Apriyanto,2007)
2.4 Profil Pack coy
Salah satu jenis sawi yang mulai banyak di kenal adalah pakcoy (Brasicca
Rapa L) yaitu sayuran yang termasuk keluaraga Brassicaceae atau sejenis kubis-
kubisan. Sawi yang berbentuk sendok atau Pakcoy sendiri di kenal berasal dari
daratan Cina. Daun pakcoy bertangkai berbentuk oval, berwarna hijau tua dan
mengkilat, tumbuh agak tegak dan tersusun berimpitan secara spiral. Sayuran sawi
sendok atau pakcoy ini banyak di temui di daerah Lembang jawa barat, suhu yang
dingin menghasil-kan kualitas sayuran pakcoy yang lebih baik. Tanaman pakcoy
sendiri dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dan dapat di
tanam sepanjang musim, jika terjadi musim kemarau pemberian air secara teratur
perlu di perhatikan meskipun suhu udara cukup tinggi namun dengan kecukupan
air sayuran pakcoy akan bisa tumbuh meskipun tetap tidak bisa sebaik hasil dari
dataran tinggi dengan suhu dingin.Dapat di panen dari usia 45 hari (baby pakcoy)
hingga usia 2.5bulan setelah usia tanam
Tanah yang cocok untuk di tanami sawi adalah tanah gembur, banyak
mengandung humus, subur serta pembuangan air yang baik, derajat keasaman
tanah (pH) antara pH6 sampai pH7. Tanaman sawi adalah salah satu tanaman
yang bisa di budidayakan dengan menggunakan media aquaponic yaitu media
yang bersimbiosis mutualisme dengan kolam ikan. Jenis sayuran ini banyak
berguna bagi manusia karena kandungan gizi-nya dan di percaya bisa mengurangi
gejala osteoporosis karena kandungan Kalsium-nya yang tinggi. Banyak di
gunakan untuk campuran mie ayam atau nasi goreng, di tumis, untuk lalapan dan
lain-lain. Sayuran berdaun hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap air
hujan, dan dapat dipanen sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim.
Disamping kemudahan dalam proses budidaya, sayur sawi juga banyak dijadikan
sebagai peluang bisnis karena peminatnya yang cukup banyak. Permintaan
pasarnya juga cukup stabil, sehingga resiko kerugian petani sangat kecil.
Untuk membudidayakan sawi pakcoy, sebaiknya pilih daerah yang
memiliki suhu 15-30° celcius, dan memiliki curah hujan lebih dari 200 mm/bulan.
Sehingga tanaman ini cukup tahan untuk dibudidayakan di dataran rendah.
Tahapan budidaya sawi pakcoy di dataran tinggi dan di dataran rendah juga tidak
terlalu berbeda, yaitu meliputi penyiapan benih, pengolahan lahan, teknik
penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta proses pemeliharaan tanaman.
a) pembibitan
Benih ditabur pada permukaan bedengan lalu ditutup dengan tanah setebal
1-2 cm
Lakukan perawatan dengan penyiraman menggunakan sprayer atau embrat
Benih yang baik biasanya akan tumbuh setelah 3-4 hari
Setelah berdaun 3-5 helai (3-4 MST) tanaman dipindah ke bedengan
penanaman
b) pengolahan lahan
Tanah digembur serta dibuat bedengan, sebelum lahan harus benar-benar
bersih dan tidak boleh ternaungi
Saat penggemburan diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar
Penggemburan dilakukan 2-4 minggu sebelum lahan ditanam
Lebar bedengan 120 cm, panjang sesuai ukuran petak tanah, tinggi 20-30
cm dan jarak antara bedengan 30 cm
Dosis dan waktu aplikasi pemupukan
umur Urea ZA Sp36 Kcl Target Ph
Kg/ha/musim tanam 6.5
Perplant 187 311 311 112 -
4MST 187 112 -
MST= Minggu Setelah Tanam
c) Penanaman
Pilih bibit yang baik, yitu batangnya tumbuh tega, daun hijau segar dan
tidak terserang hama atau penyakit
Buat lubang tanam dengan ukuran 4-8 x 6-10 cm, pindahkan bibit ke
lubang tanam dengan hati-hati dan rapikan
d) Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau
Penjartangan boasanya dilakukan pada saat 2 MST
Penyulaman jika perlu
Penyiangan dapat dilakukan 2-4 kali selama pertanaman
Pemupukan tambahan pada saat 3 MST dengan pemberian urea 50kg/ha,
yang bisa dilakukan dengan ditaburdalam larikan lalu ditutup dengan tanah
atau dilarutkan dalam air lalu disiram pada bedengan penanaman
e) Hama dan peenyakit
Hama yang biasanya menyerang tanaman, antara lain: ulat, tritip, siput,
cacing bulu, ulat crocidolomia binotalis dan ulat thepa javanica
Penyakit yang biasanya menyerang ialah bakteri, virus, jamur dan
gangguan fisiologi yang bisa saja terjadi
Hama dan penyakit tanaman dapat dikuasai dengan mudah antara lain
dengan pemberian obat tertentu pada saat yang tepat
f) Manfaat pak coy
Cegah osteoporosis
Memiliki asam folat yang berguna untuk ibu hamil
Memiliki serat unggul dan kaya mineral untuk menurunkan kadar kolesterol
dan gula darah
Untuk mencegah kanker
g) Komposisi gizi
Zat Gizi Kadar AKG (%) Densitas
Gizi
Worlds
Healthiest
Foods
Rating
Vitamin K
(mkg)
419,3 524,1 449,2 Excellent
Vitamin A
(iu)
4243,4 84,9 72,7 Excellent
Vitamin C
(mg)
35,42 59,0 50,6 Excellent
Folat (mkg) 102,76 25,7 22,0 Excellent
Mangan (mg) 0,38 19,0 16,3 Excellent
Vitamin E
(mg)
2,81 14,1 12,0 Excellent
Triptofon (g) 0,04 12,5 10,7 Excellent
Serat pangan
(g)
2,8 11,2 9,6 Excellent
Kalsium
(mg)
103,6 10,4 8,9 Very good
Kalium (mg) 282,8 8,1 6,9 Very good
Vitamin B6
(mg)
0,14 7,0 6,0 Very good
Protein (g) 3,16 6,3 5,4 Very good
Tembaga
(mg)
0,12 6,0 5,1 Very good
Fosfor (mg) 57,4 5,7 4,9 Very good
Besi (mg) 0,98 5,4 4,7 Very good
Vitamin B2
(mg)
0,09 5,3 4,5 Very good
Magnesium
(mg)
21 5,3 4,5 Very good
Vitamin B1
(mg)
0,06 4,0 3,4 Good
Vitamin B3 0,61 3,0 2,6 Good
(mg)
Keterangan: AKG=Angka Kecukupan Gizi
(Viena,2012)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat : 1. Cetok
2. Polybag
3. Pot untuk pemyemaian
4. Plastik
5. Botol
Bahan : 1. Tanah
2. Benih
3. Air
4.Pupuk
3.2 Diagram Alir
Persemaian :
Campur tanah dan sekam pada pot dengan perbandingan 1 : 2
Lubangi pot yang sudah di isi bahan di atas dengan menggunakan jari
Masukan benih ke dalam lubang yang telah di buat dalam pot
Lakukan penyiraman pada persemaian dengan cara memercikan air sedikit demi
sedikit
Penanaman :
Masukan tanah ke dalam 10 polybag yang telah di siapkan
Campurkan pupuk dalam polybag yang telah berisi tanah
Pindahkan bibit yang ada dalam persemaian ke dalam polybag tersebut
Lakukan perawatan setiap hari
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Biaya Usahatani
4.1.1 Biaya Produksi
Biaya tetap (air + listrik, tanah, polybag, alat, biaya
penyusutan)
a. Air dan Listrik
Biaya penggunaan air diasumsikan Rp 3.000, selama
proses produksi.
b. Tanah
Tanah 4 Pick Up digunakan untuk mengisi 1000
polybag. Jika harga tanah 1 Pick Up adalah Rp
150.000,00 Maka:
Harga tanah 1 polybag adalah: (Rp 150.000,00 x 4) /
1000 = Rp 600,.
Harga tanah 10 polybag adalah : Rp 600,. x 10 = Rp
6.000,.
c. Polybag
Harga 24 kg polybag @Rp 17.000
1 kg = 4 kelompok
Maka Rp 17.000 : 4 = Rp 4.250
d. Alat
Harga cetok Rp 15.000
e. Penyusutan alat
= (harga beli – harga jual) / umur ekonomis
= (15.000 – 5000) / 36 bulan
=Rp 277,.
Jadi nilai penyusutan cetok dengan umur ekonomis
selama 3 tahun atau 36 bulan adalah sebesar Rp
277,./bulan.
Biaya variabel (sekam, pupuk, benih, upah TK, pestisida)
a. Sekam
Sekam yang digunakan sebagai media penyemaian,
harganya Rp 5000,. per bungkus
b. Pupuk
Pupuk 40 kg harganya Rp. 22.000,. Sedangkan 1
polybag membutuhkan 1 kg pupuk. Maka :
Harga pupuk dalam 1 polybag : (Rp.22.000,./40) =
Rp 550,.
Harga pupuk dalam 10 polybag : (Rp 550,. x 10 =
Rp 5.500,.
c. Benih
Komoditas Pakcoy Hijau, 1 sachet benih 20 gram
harganya Rp 12.000.,
Sedangkan jumlah kelompok satu angkatan yang
menanam Pack Coy sebanyak 26
kelompok.Sehingga dapat di hitung : 12000/26 =
461,53.
Dengan demikian untuk 200 benih yang di tanam
per kelompok harnganya kurang lebih Rp.450,.
d. Upah Tenaga Kerja
Mahasiswa :
Biaya Tenaga kerja adalah setiap kunjungan
membutuhkan waktu rata-rata 2 jam dengan
frekuensi 2 kunjungan per minggu jadi,= (Rp
2.500,. x 2 jam) = Rp.5.000/anak/kunjungan
Jadi biaya tenaga kerja untuk 5orang anak yaitu
Rp 5000,. x 5 = Rp 25.000,./anak/kunjungan
Dengan demikian bila telah melakukan kunjungan
sebanyak 9 kali maka : Rp.25.000 x 9 =
Rp.225.000
Pemilik rumah :
45 hari x 5 menit = 225 menit
225 menit : 60 menit = 3,75 jam
Rp.2.500 x 3,75 = Rp 9.375,-
Biaya total
Biaya tetap + biaya variabel
Rp 28.527 + Rp 245.325 = Rp 273.852,-
4.1.2 Pendapatan
Harga packcoy : Rp 1000/ gram
Berat packcoy 300 gram
Penerimaan TR = Y x Py
TR = Rp1000 x 300 gram = Rp 300.000
Pendapatan = TR – TC
= Rp 300.000 - Rp 273.852
= Rp 26.148,-
4.1.3 R/C Ratio
TR/TC = 300.000/273.852 = 1,0954
4.1.4 Analisis BEP (BEP produksi dan BEP harga)
BEP (produksi) = total biaya tetap : (harga jual per unit – biaya
variabel/unit)
BEP (produksi) = 28.527 : (1.000 - 817,75)
= 156,52 g
BEP (Rp) = TC / Q
BEP (Rp) = Rp 273.852/ 300
= Rp 912,84
4.2 Tabel Analisis Usahatani
Analisis Biaya Usahatani
No. Keterangan Satuan Nilai Jumlah
I Biaya tetap
Tanah 1 600 6.000
Polybag 10 425 4.250
Air + listrik 1 3000 3.000
Alat 1 15.000 15.000
penyusutan 1 277 277
II Biya variabel
a)benih 200 450
b)pupuk 10 550 5.500
c)sekam 1 5000 5000
d)TK
- mahasiswa 5 4.500 225.000
- pemilik rumah1 (3,75
jam)
2.500 9.375
III Biaya total (I+II) 273.802
IV Penerimaan 300.000
V Pendapatan (IV-III) 26.148
VI BEP
a) BEP produksi156,52 g
b) BEP harga 912,84
VII R/C Ratio 1,0954
DAFTAR PUSTAKA
Anonymousa.2012.Definisi Usahatani. http://cerdaswakatobi.blogspot.com/2011/06/definisi-ilmu-usahatani.htm di akses pada 5 November 2012
Anonymousb.2012.Usahatani Kangkung. http://fhancu.blogspot.com/ di akses pada 5 November 2012
Aprianto, Muchammad Chusnan. 2007. Penghijauan Sebagai salah satu cara mengatasi permasalahan kota. di: http://www.kompas.com/ di akses pada 5 November 2012
Viena.2012.Sayuran Packcoy (sawi). http://viena-homegardening.blogspot.com/2012/06/sayuran-pakcoy-sawi.html di akses pada 5 November 2012
LAMPIRAN FOTO