laporan revisi

25
Tugas Besar Mata Kuliah “ARSITEKT UR KOTA” Disusun oleh : Mei Adilah P. Riauwindu - Mutiara Ajriyani – 1100029 Nurul Ashifa Dioktora – 1100193 Soraya Desiana - RUANG TERBUKA HIJAU

Upload: bangkit-boga-wiwaha

Post on 21-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan revisi

Tugas Besar Mata Kuliah

“ARSITEKTUR KOTA”

Disusun oleh :Mei Adilah P. Riauwindu - Mutiara Ajriyani – 1100029Nurul Ashifa Dioktora – 1100193Soraya Desiana -

RUANG TERBUKA HIJAU

Page 2: laporan revisi

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

a. Perkembangan Sejarah

Peradaban manusia dimulai sejak manusia membutuhkan suatu ruang untuk perlindungan dirinya

terhadap alam. Mulanya manusia tinggal di gua-gua, mereka hidup secara berkelompok untuk tujuan

pengamanan, kemudian mereka mulai menginginkan kebutuhan yang berlebih.

Dalam sejarah Mesir Kuno struktur kotanya sudah mengenal jalan yang monumental, plaza dan

kuil pemujaan. Fungsi ruang kota lebih ditujukan dan dibangun untuk mengagungkan raja. Dibangun

dengan kekuatan dan kekuasaan selalu ada hubungan antara ruang terbuka dengan istana. Pada

kebudayaan Yunani, kota-kota dikenal lebih maju dan ruang-ruang terbuka berfungsi lebih

terklasifikasi.

Ruang terbuka, jalan dan plaza dibangun lebih terintegrasi dengan bangunan disekelilingnya.

Sampai perkembangan yang lebih maju yakni jaman pra-industri telah memberi gambaran kepada kita

bahwa kota yang dibangun dan ruang yang terjadi merupakan hasil karya yang didasari oleh

penghayatan yang tinggi yang didukung oleh kekuatan dan kekuasaan.

b. Latar Belakang Studi

Sebagai salah satu area interaksi sosial, ruang terbuka menjadi salah satu elemen penting yang

harus ada di setiap kota. Ruang terbuka merupakan area di sebuah kota yang dapat mendukung

berbagai aktivitas masyarakat baik itu dari segi sosial-budaya maupun ekonomi.

Secara ekologis, ruang terbuka merupakan area yang dapat mengurangi tingkat polusi udara di

suatu kota. Ruang terbuka diisi dengan tanaman, tumbuhan dan vegetasi yang sedikitnya dapat

mengurangi suhu tropis suatu kota. Secara sosial-budaya, ruang terbuka merupakan area interaksi

sosial bagi masyarakat yang menghuni suatu kota. Ruang terbuka menjadi area penting yang dapat

menjadi tujuan setiap masyarakat yang ada di suatu kota. Secara ekonomi, beberapa bentuk ruang

terbuka dapat menjadi sarana rekreasi yang menjadi tujuan wisatawan baik bagi masyarakat yang

menghuni kota tersebut, maupun masyarakat luar kota yang mengunjungi suatu kota.

Ruang terbuka memiliki manfaat yang sangat penting bagi masyarakat suatu kota yang baik

dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat yang dapat dirasakan secara langsung

tentunya adalah kenyamanan fisik dari penataan ruang terbuka tersebut, sedangkan manfaat yang kita

rasakan secara tidak langsung merupakan manfaat jangka panjang dari ruang terbuka itu sendiri

seperti, meningkatkan keanekaragaman hayati dan konservasi hayati.

Di kota Bandung, luas ruang terbuka setiap tahun semakin berkurang. Hal tersebut disebabkan oleh

banyaknya lahan yang lebih difungsikan untuk area mall, perumahan, bangunan industri, kantor dan

lain-lain. Semakin minimnya ruang terbuka di kota Bandung mempengaruhi kondisi interaksi sosial

masyarakat di kota Bandung yang terkesan individualistik dan kurangnya kepedulian terhadap

lingkungan. Semakin terbatasnya fungsi ruang terbuka juga berdampak khusus terhadap kondisi

pencemaran udara dan meningkatnya suhu di kota Bandung.

Selain minimnya area ruang terbuka di Bandung, banyaknya ruang terbuka yang beralih fungsi dari

fungsi semestinya juga menjadi perhatian. Beberapa ruang terbuka kini beralih fungsi menjadi pasar

dan tempat tidur para pengamen jalanan yang dapat mengganggu kenyaman dan keamanan para

pengguna ruang terbuka yang berlaku untuk seluruh masyarakat di Bandung. Penataan fasilitas dan

beberapa vegetasi di beberapa ruang terbuka di Bandung menjadi alasan beralih fungsinya ruang

terbuka di Bandung.

2. Tujuan

Dari latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa minimnya ruang terbuka dan beralih fungsinya

ruang terbuka menjadi isu utama saat ini. Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan tugas ini

adalah :

Menciptakan suasana ruang terbuka yang aman, nyaman dan ramah lingkungan.

Mengembalikan fungsi utama dari ruang terbuka tersebut sesuai dengan nama dan tujuan ruang

terbuka tersebut dibangun.

Menyediakan sarana ruang terbuka yang menjadi tujuan masyarakat untuk saling berinteraksi.

Page 3: laporan revisi

3. Pendekatan dan Metode Studi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Survey lapangan yang

dilakukan meliputi survey terhadap beberapa ruang terbuka di Bandung, yakni Taman Lansia, Taman

Lalu Lintas, Cibeunying Park dan Taman Maluku. Penelitian didasarkan kepada kondisi taman,

fungsi taman, vegetasi yang ada pada taman dan proporsi taman tersebut terhadap lingkungan sekitar.

Selain itu, dilakukan juga sesi wawancara terhadap beberapa pengunjung yang menggunakan taman

tersebut.

4. Kerangka Teoritis

a. Pengertian Ruang Terbuka

Menurut Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008 Pasal 1 ayat 1, ruang terbuka hijau adalah area

memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh

tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

b. Tujuan Penyelenggaraan Ruang Terbuka

Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008, tujuan penyelenggaraan ruang terbuka hijau

adalah :

Menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air.

Menciptakan aspek planologis perkotaan melalui keseimbangan antara lingkungan alam dan

lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat.

Meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan

yang aman, nyaman, segar, indah dan bersih.

c. Fungsi Ruang Terbuka

Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008, fungsi ruang terbuka hijau terbagi atas

beberapa bagian menurut sudut pandang fungsi dari ruang terbuka tersebut.

1. Fungsi utama yaitu fungsi ekologis :

Memberi jaminan pengadaan ruang terbuka hijau menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara

(paru-paru kota).

Pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung

lancar.

Sebagai peneduh

Produsen oksigen

Penyerap air hujan

Penyedia habitat satwa

Penyerap polutan media udara, air dan tanah

Penahan angin

2. Fungsi tambahan yaitu :

Fungsi sosial dan budaya :

Menggambarkan ekspresi budaya lokal

Page 4: laporan revisi

Merupakan media komunikasi warga kota

Tempat rekreasi

Wadah dan objek pendidikan, penelitian dan pelatihan dalam mempelajari alam.

Fungsi ekonomi :

Sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bungan, buahm daun, sayur mayur.

Bisa menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan dan lain-lain.

Fungsi estetika :

Meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota baik dari skala mikro :

halaman rumah, lingkungan pemukiman, maupun maksro: lansekap kota secara

keseluruhan.

Menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga kota.

Pembentuk faktor keindahan arsitektural.

Menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun dan tidak terbangun.

Dalam suatu wilayah perkotaan, empat fungsi utama ini dapat dikombinasikan sesuai dengan

kebutuhan, kepentingan dan keberlanjutan kota seperti perlindungan tata air, keseimbangan ekologis

dan konservasi hayati.

d. Manfaat Ruang Terbuka

Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008, manfaat ruang terbuka hijau menurut fungsinya

terbagi menjadi dua yaitu :

1. Manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tangible), yaitu membentuk keindahan dan

kenyamanan (teduh, segar, sejuk) dan mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, buah).

2. Manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible), yaitu pembersih udara yang

sangat efektif, pemeliharaan akan kelangsungan persediaan air tanah, pelestarian fungsi lingkungan

beserta segala isi flora dan fauna yang ada (konservasi hayati atau keanekaragaman hayati).

e. Tipologi Ruang Terbuka

Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008, secara fisik ruang terbuka dibedakan menjadi

ruang terbuka hijau alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional, serta ruang terbuka hijau non-

alami atau binaan seperti, taman, lapangan olahraga, pemakaman atau jalur-jalur hijau jalan.

Secara struktur ruang, ruang terbuka hijau dapat mengikuti pola ekologis (mengelompok, memanjang,

tersebar), maupun pola planologis yang mengikuti hirarki dan struktur ruang perkotaan.

Dari segi kepemilikan, ruang terbuka hijau dibedakan kedalam ruang terbuka hijau publik dan ruang

terbuka hijau privat.

Pembagian jenis-jenis ruang terbuka hijau yang ada sesuai dengan tipologi ruang terbuka hijau

sebagaimana gambar berikut :

f. Kebutuhan Hidup dan Aktivitas Pengguna

Kebutuhan hidup paraLansia

Kebuthan hidup orang lanjut usia meliputi :

a. Kebutuhan Fisik (Physiological needs)

Kebutuhan fisik atau biologis seperti pangan, sandang, papan, seks, dsb.

b. Kebutuhan Ketentraman (Safety needs)

Kebuthanakan rasa keamanan dan ketentraman, baik lahiriah maupun batiniah seperti

kebutuhan akan jaminan hari tua, kebebasan, kemandirian, dsb.

c. Kebutuhan Sosial (Social needs)

Kebutuhan untuk bermasyarakat atau berkomunikasi dengan manusia lain melalui

organisasi profesi, kesenian, olahraga, kesamaan hobby, dsb.

d. Kebutuhan Harga Diri (Esteem needs)

Kebutuhan akan harga diri untuk diakui akan keberadaannya.

e. Kebutuhan Aktualisasidiri (Self actualization needs)

Page 5: laporan revisi

Kebuthan untuk mengungkapkan kemampuan fisik, rohani, maupun daya pikir berdasarkan

pengalamannya masing-masing, bersemangat untuk hidup, dan berperan dalam kehidupan.

Jenis-jenis aktivitas pada Lansia menurut Kathy (2002) meliputi :

a. Aerobic (Penguatan Otot)

Lansia direkomendasikan melakukan aktivitas fisik setidaknyaselama 30 menit pada

intensitas sedang hamper setiap hari dalam seminggu. Berpartisipasi dalam aktivitas berjalan,

berkebun, melakukan pekerjaan rumah, dan naik turun tangga dapat mencapai tujuan yang

diinginkan.

Lansia dengan usia lebih dari 65 tahun disarankan melakukan olahraga yang tidak terlalu

membebani tulang, seperti berjalan, latihan dalam air, bersepeda statis, dan dilakukan dengan

cara yang menyenangkan.

b. Latihan Penguatan Otot

Bagi Lansia disarankan untuk menambah latihan penguatan otot disamping latihan

aerobic. Latihan fisik untuk penguatan otot adalah aktivitas yang memperkuat dan menyokong

otot dan jaringan ikat. Latihan dirancang supaya otot mampu membentuk kekuatan untuk

mempergerakan atau menahan beban, misalnya aktivitas yang melawan gravitasi seperti

gerakan berdiri dari kursi dengan ditahannya beberapa detik dan dilakukan berulang-ulang, atau

aktivitas dengan tahanan tertentu misalnya latihan dengan tali elastis.

Gambar 2.Berbagai aktivitas Penguatan Otot

c. Fleksibilitas dan Keseimbangan

Latihan fleksibilitas adalah aktivitas yang membantu mempertahankan kisaran gerak

sendi, yang diperlukan untuk aktivitas fisik dan tugas sehari-hari secara teratur. Latihan

fleksibilitas disarankan dilakukan pada hari-hari dilakukannya latihan aerobik dan penguatan

otot atau 2-3 hari per minggu. Contoh aktivitas :Latihan Yoga.

Latihan keseimbangan dilakukan untuk memncegah lansia jatuh. Kegiatan ini dilakukan

setidaknya 3 hari seminggu Sebagian besar aktivitas dilakukan pada intensitas rendah, contoh

kegiatan seperti berjalan, Tai Chi, dan latihan penguatan otot.

Page 6: laporan revisi

g. Peraturan Daerah

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG

NOMOR 07 TAHUN 2011

TENTANG

PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II ASAS, MAKSUD, DAN TUJUAN

BAB III FUNGSI DAN MANFAAT RTH

BAB IV RUANG LINGKUP PENGELOLAAN RTH

BAB V PERENCANAAN

Pasal 14-17 Tipologi RTH

BAB VI PELAKSANAAN

BAB VII PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

BAB VIII PERAN SERTA MASYARAKAT

BAB IX PEMBINAAN

BAB X LARANGAN

BAB XI PEMBIAYAAN

BAB XII PENYIDIKAN

BAB XIII KETENTUAN SANKSI

BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN

BAB XV KETENTUAN PENUTUP

h. Studi Banding

Studi banding dilakukan melalui penelitian berupa survey lapangan terhadap beberapa taman yang

ada di kota Bandung, yaitu :

Taman Lalu Lintas

Taman lalu lintas terletak di antara jalan Sumatera dan jalan Belitung Bandung, yang merupakan

taman bermain bagi anak-anak dan sarana rekreasi yang bersifat edukasi bagi anak-anak. Mengapa

dinamakan Taman Lalu Lintas? Sesuai dengan namanya, taman ini dimaksudkan sebagai tempat

latihan dan belajar berlalu lintas bagi anak-anak.

Page 7: laporan revisi

Taman ini tidak termasuk taman publik karena

untuk memasukinya kita diharuskan membayar

Rp. 5.500,- dan taman lalu lintas ini juga dibuka

secara terbatas yakni buka mulai pukul 8 sampai

dengan jam 6 sore. Fasilitas yang ada di taman

ini cukup memadai, khususnya fasilitas yang

dapat menunjang aktivitas belajar sambil

bermain bagi anak-anak seperti, kolam renang,

area bermain sepeda dan motor mini dan kereta yang mengelili area sekitar taman.

Setelah melakukan survey dan penelitian, kami menyimpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan yang

ada di taman ini yakni :

Kelebihan :

Vegetasi yang ada di taman lalul lintas cukup tertata dengan baik.

Fasilitas keamanan dan kenyamanan taman cukup baik didukung oleh pengelola yang bertanggung

jawab mengurus keadaan taman.

Fasilitas pendukung taman seperti wc, tempat sampah, lampu taman, dan fasilitas pendukung

lainnya cukup lengkap dan baik.

Jalur taman dibuat secara jelas dan baik.

Sign (tanda) seperti pintu masuk dan keluar tertata dengan baik dan jelas.

Kekurangan :

Pengelolaan tempat pembuangan sampah akhir tidak dikelola dengan baik, sehingga merusak

kenyaman pengunjung. Hal ini terlihat dari menumpuknya sampah di tempat pembuangan sampah

akhir di taman lalu lintas dan terdapatnya bak dari truk sampah yang terkesan mengganggu

keindahan taman.

Kurangnya pengawasan terhadap para pedagang kaki lima dari area luar sekitar taman yang

menjajakan dagangannya melalui pagar-pagar taman.

Page 8: laporan revisi

Taman Maluku

Taman Maluku terletak di jalan Ambon Bandung, merupakan salah satu taman yang cukup

dikenal di Bandung. Taman ini merupakan ruang terbuka publik dimana untuk dapat memasukinya

kita tidak diharuskan membayar.

Di dalam taman ini terdapat patung Pastor yabg cukup fenomenal. Taman ini merupakan ruang

terbuka hijau yang cukup baik, namun masyarakat di Bandung lebih mengenal taman ini karena

keangkerannya. Berikut kelebihan dan kekurangan yang kami simpulkan berdasarkan survey dan

penelitian yang telah dilakukan.

Kelebihan :

Secara fisik, keadaan dan kebersihan taman sudah cukup baik.

Fasilitas taman seperti tempat sampah, wc umum, tempat duduk sudah lengkap dan kualitasnya

cukup baik.

Di area taman tidak terdapat PKL.

Kekurangan :

Penataan vegetasi taman kurang tertata seakan vegetasi yang ada menutupi kondisi taman secara

keseluruhan sehingga menimbulkan kesan angker bagi para pengunjung.

Fasilitas lampu taman di taman ini kurang baik, hal ini terlihat dari banyaknya lampu taman yang

rusak dan saat malam hari taman ini terlihat sangat gelap.

Keamanan dan kenyaman taman kurang terjaga, hal ini terlihat dari banyaknya pengamen dan

pengemis jalanan yang tidur di area taman.

Akses masuk ke dalam taman tidak terbuka, beberapa gerbang masuk terkunci sehingga akses

masuk pengunjung taman menjadi agak sulit.

Cibeunying Park

Cibeunying Park terletak di jalan Cibeunying Utara dan

Selatan. Taman ini merupakan salah satu taman pada

zaman Belanda yang masih tersisa di Bandung yang

pada zamannya disebut dengan Tjibeuning Palntsoen.

Dahulu taman ini difungsikan sebagai hutan kota,

namun sekarang taman ini beralih fungsi sebagai taman

dan area menjual tanaman-tanaman hias yang berjajar

disekitar area taman. Dari penelitian dan survey yang telah dilakukan, kamu menyimpulkan beberapa

kelebihan dan kekurangan yakni :

Page 9: laporan revisi

Kelebihan :

Secara fisik kondisi dan kebersihan taman cukup baik.

Keamanan dan kenyaman taman sangat baik.

Terdapat tempat sampah dan lampu taman yang kualitasnya cukup baik.

Terdapat wi-fi yang dapat menunjang aktivitas anak-anak muda di area taman.

Kekurangan :

Suasana taman sedikit gersang dikarenakan taman ini lebih mengutamakan tanaman hias

dibandingkan pepohonan sebagai penunjang tamannya.

Tidak terdapat wc umum.

Jalur pejalan kaki tidak jelas sehingga banyak pengunjung yang menginjak tanaman disekitar

taman.

Area taman terkesan kumuh oleh banyaknya penjual tanaman hias disekitar taman yang menutup

hampir seluruh view area taman.

Taman Lanjut Usia

Taman lanjut usia atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Bandung dengan sebutan taman lansia

merupakan salah satu taman dari banyak taman yang berada di Bandung yang cukup diminati. Taman

lansia terletak diantara jalan Cisangkuy dan jalan Cilaki Bandung.Taman i ni menjadi sarana

refreshing dan istirahat bagi warga kota Bandung.

Meski bernama Taman Lansia, namun taman ini tidak berfungsi sesuai namanya. Taman ini lebih

banyak dikunjungi oleh anak-anak muda dibandingkan dengan orang-orang lanjut usia. Berikut

beberapa kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan dari taman lansia.

Kelebihan :

Fasilitas taman seperti tempat sampah, lampu taman, dan tempat duduk kualitasnnya cukup baik.

Pintu masuk dan keluar taman jelas.

Terdapat jalur bagi para pejalan kaki yang cukup baik.

Terdapat wi-fi.

Kekurangan :

Penataan vegetasi kurang tertata dengan baik sehingga area taman terkesan gelap.

Keadaan dan kebersihan taman kurang dikelola dengan baik. Dari hasil wawancara yang dilakukan

kepada beberapa pengunjung taman, mereka mengeluhkan keadaan taman yang terkesan kurang

Page 10: laporan revisi

terawat. Hal ini terlhat dari banyaknya sampah dan dedaunan pohon yang jatuh dan dibiarkan

begitu saja.

Keamanan dan kenyaman taman kurang baik dengan banyaknya pedagang kaki lima yang masuk

ke dalam area taman, dan pengamen yang menggangu aktivitas pengunjung.

Tidak adanya lahan parkir menyebabkan banyaknya parkir liar dengan petugas parkir yang tidak

jelas. Setelah melakukan wawancara, banyak pengunjung yang mengeluhkan parkir disekitar

taman ini. Mereka menganggap parkir yang terdapat di taman lansia ini ilegal dikarenakan petugas

parkir yang tidak tetap dan pemungutan biaya parkir yang tidak sesuai dengan pengawasan yang

dilakukan tukang parkir tersebut.

Banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan disekitar area taman sehingga memberi kesan

kumuh.

Page 11: laporan revisi

DESKRIPSI OBJEK KAJIAN

1. Lokasi Studi

Lokasi objek studi yang dipilih adalah Taman Lanjut Usia, Bandung yang terletak diantara jalan

Cisangkuy dan jalan Cilaki. Taman ini merupakan salah satu fasilitas ruang terbuka hijau di Bandung

dengan lokasi yang cukup strategis untuk dikunjungi oleh warga Bandung, dan taman ini cukup

diminati sebagai sarana untuk jalan-jalan, rekreasi dan berolahraga. Pada dasarnya taman ini

dikhususkan untuk orang-orang lanjut usia sebagai sarana bersosialisasi, berolahraga dan bersantai.

Alasan kami memilih Taman Lanjut Usia, Bandung sebagai objek studi adalah untuk

mengembalikan fungsi utama taman ini sebagai taman khusus untuk orang-orang lanjut usia sesuai

dengan nama dan kebutuhannya, sarana yang dibutuhkan pun harus sesuai dengan kebutuhan dan

psikologis orang-orang lanjut usia.

Batasan Wilayah Objek Studi

Utara : Jalan Dipenogoro (Museum Geologi)

Selatan: Jalan Cimanuk

Barat : JalanCilaki (Kompl. Gedung Sate)

Timur : JalanCisangkuy

Page 12: laporan revisi

PETA DIGITAL 2. Fokus Studi

Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dianalisis dari penulisan tugas ini yaitu

Wilayah studi adalah Kota Bandung

Semua hal yang berhubungan dengan perilaku manusia khususnya para Lanjut Usia

(lansia) pada ruang terbuka hijau. wilayah studi yang digunakan yaitu Kota Bandung.

Taman hijau yang berpotensi untuk dijadikan taman lansia dengan batasan luas yang

lumayan besar.

Fokus Objek

Fungsi taman kota Surabaya sebagai tempat olahraga, rekreasi warga kota, bergaul, dan

menghirup udara segar jauh dari polusi, makin banyak alternatif. Surabaya bahkan telah memiliki

Taman Lanjut Usia atau Taman Lansia. Area yang dimanfaatkan sebagai taman alternatif untuk

para lanjut usia itu berlokasi di Jalan Kalimantan. Area seluas kira-kira 2000 m2 eks SPBU

Kalimantan itu, di set up menjadi taman yang cantik sekaligus segar, beragam tanaman dan

bunga cantik menghiasi.

Page 13: laporan revisi

Di sela warna warni tanaman itu tersedia track yang khusus di buat untuk kenyaman kusi

roda para lansia. ada pula tempat duduk untuk penghantar saat menemani para lansia menikmati

suasana kota di pagi atau sore hari.

Kesejukan suasana di taman ini kian segar oleh

keberadaan air mancur di tengah taman. Kesegaran itu

tentu bisa memecah kepekatan polusi udara dari

kendaraan bermotor yang cukup padat melewati bilangan

ini. Taman Lansia, eks-SPBU kalimantan berhias

puluhan jenis bunga dan tanaman berwarna-warni,

seperti, pandanus, teh-tehan, zisigium, erva merah, telo-

teloan, rumput gajah, rumput jepang, andong merah,

pandanwangi, cendrawasih, pakis boston, keindahan tanaman berbaur dengan air yang segar dan air

mancur.

3. Deskripsi Data

TAMAN LANJUT USIA (Lansia)

Pengertian

Taman merupakan sebidang lahan yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai

keindahan, kenyamanan, dan keamanan bagi pemilik atau penggunanya.

Lanjut Usia merupakan fase menurunya kemampuan akal dan fisik yang dimulai dengan

adanya beberapa perubahan dalam hidup.

Deskripsi Objek

Objek : Taman Lansia Bandung

Lokasi : Jalan Cisangkuy

Keadaan Taman Lansia Bandung

Deskripsi Fokus Objek

Objek : Taman Lansia Surabaya

Lokasi : Jalan Raya Gubeng dan Jalan Raya Biliton

Luas Area : 2.000 m2

Fasilitas dirancang dengan nyaman untuk menjadi sebuah tempat rekreasi bagi

keluarga warga kota Surabaya. Pada taman ini pun terdapat pula bermacam-macam fasilitas

seperti jogging track, area bermain anak, air mancur, dan lampu-lampu hias. Kelebihan dari

taman lansia ini, terdapatnya fasilitas track yang dikhususkan untuk kenyamanan kursi roda

para lansia.

Keadaan Taman Lansia Surabaya

Data ini diambil dari hasil laporan wawancara masyarakat Surabaya dengan Mahasiswa ITS.

1. Lokasi

Luas Taman

Ukuran taman yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan kegiatan lansia di taman.

Tipografi

Kelandaian yang tidak curam dan aman bagi lansia serta tidak bergelombang (rata).

2. Aksesibilitas

Jarak

Page 14: laporan revisi

Jarak tempuh yang dekat dan mudah dijangkau dari pemukiman

Trotoar

Trotoar yang tidak membahayakan dan memberikan kenyamanan dalam berjalan kaki

dengan lebar dan cukup.

Jangkauan dari transportasi publik

jarak yang dekat dengan transportasi publik memberukan kemudahan mencapai lokasi.

Penyebrangan (zebracross)

Zebracross yang aman untuk menghindari kecelakaan bagi lansia yang menyebrang.

3. Keamanan dan Kenyamanan

Tingkat kebisingan

Tingkat kebisingan rendah sehingga ini memberikan suasana yang tenag dan nyaman bagi

lansia.

Vegetasi

Jenis vegetasi yang melindungi dan kerindangan dengan tajuk pohon lebar.

Permasalahan Objek

Permasalahan yang terdapat pada Taman Lansia di kota Bandung ini memiliki beberapa aspek,

diantaranya :

1. Lokasi

Tipografi

- Kelandaian yang lumayan curam dan bergelombang, sehingga ini membahayakan lansia.

- Terdapatnya aliran sungai yang berada di tengah taman, ini menimbulkan bau yang tidak

sedap dan membahayakan bagi lansia.

2. Keamanan dan Kenyamanan

Tingkat Kebisingan

Tingkat kebisingan tinggi, karena taman ini berlokasi di jalan yang aktif dengan kendaraan,

sehingga ini memberikan suasana ketidaknyamanan bagi para lansia.

Tingkat Kriminalitas

Tingkat kriminalitas sering terjadi di malam hari seperti tindakan asusiala dan lain-lain.

Vegetasi

Penataan vegetasi yang kurang tertata dengan baik sehingga area taman terkesan gelap.

Jumlah Lansia

Jumlah lansia yang kurang untuk datang ke taman ini.

Fasilitas

- Kurangnya gazebo atau ruang duduk beratap untuk melindungi diri dari hujan.

- Tidak adanya lahannya parkir menyebabkan banyaknya parkir liar dengan petugas parkir

yang tidak jelas.

Kebersihan

Kebersihan di taman ini kurang dikelola dengan baik. Masih banyaknya sampah yang

berserakan walaupun sudah disediakan tempat sampah.

Keamanan

- Keamanan dan kenyaman taman kurang baik dengan banyaknya pedagang kaki lima

yang masuk ke dalam area taman, dan pengamen yang menggangu aktivitas pengunjung.

- Banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan disekitar area taman sehingga memberi

kesan kumuh.

- Adanya pengemis / gelandangan yang tidur di taman tersebut. Khususnya di tempat

duduk pengguna ini memberikan kesan yang kumuh dan memeberikan ketidak nyamanan

bagi pengguna.

4. Analisis

Pengguna

Target pengguna pada Taman ini di bagu menjadi dua yaitu :

a. Target yang di-khususkan ialah para Lanjut Usia (Lansia) atau pensiunan.

b. Target umum ialah keluarga dan remaja.

Aktivitas Pengguna

Kebutuhan Ruang

Dari aktivitas pengguna dan masalah dari taman ini, dapat disimpulkan mengenai ruang

atau area yang dibutuhkan. Karena fungsi taman Lansia ini berarahkan kepada kegiatan sosial

(seperti dalam kebituhan orang lansia) maka ruang atau area yang dibutuhkan antara lain:

1) Aktivitas Sosial

- Bangku taman

Page 15: laporan revisi

- Area lesehan

- Gazebo

- Area makan

2) Aktivitas Hiburan

- Amphiteater

- Mini stage (untuk kegiatan hiburan music seperti keroncong)

-

3) Aktivitas Olahraga

- Jogging Track

- Area Reflesi

- Area Senam/ Yoga

4) Urban Farming

- Berkebun/ Botanical Garden

5) Fasilitas

Street furniture

Gambar. Lampu Taman

Gambar. Tempat Sampah

Sirkulasi

Page 16: laporan revisi

Sirkulasi difokuskan dengan tujuan, jalur pejalan kaki mengelilingi seluruh area taman

dengan maksud agar pengunjung dapat menikmati seluruh fasilitas yang ada di kawasan

taman. Sirkulasi dengan jalur memutar ini selain bertujuan agar pengunjung dapat

mengelilingi seluruh area taman juga untuk memberi ruang bersosialisasi para pengunjung

khususnya para lansia, karena jalur sirkulasi terdiri dari dua jalur pejalan kaki yang saling

berlawanan, sehingga memberi ruang pertemuan antar pengunjung taman secara tidak

langsung.

Konsep

Sebelum terbentuknya sebuah kota, wilayah daerah sekitar merupakan hamparan hutan

dan pegunungan. namun setelah terjadinya pembentukan kota, hutan dibuka dan dijadikan

bangunan-bangunan. Pembangunan kota yang terus berkembang menyebakan semakin"

hilangnya kawasan hijau kota.

“As nature as the world” berarti mengembalikan kealamian taman sebagaimana

seharusnya. Fungsi taman menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia karena peran

tumbuhan.

Gambar. Konsep Taman Lansia

Page 17: laporan revisi

5. Desain Objek Studi

Desain Alternatif 1

Gambar Block Plan Taman Lansia

Gambar. Eksterior Taman

Dengan keberadaan sungai atau solokan besar yang berada ditengah taman ini telah dimanfaatkan

menjadi objek yang baik dari sebelumnya ini pun mengurangi kesan kumuh dengan pemasangan air

mancur dan tanaman teratai. Sungai ini pun diberi pengaman handling bagi para pengguna khususnya

para Lansia (sebagai keamanan). Lalu disediakan pula Gazebo atau bangku. Maksud dengan penggunaan

pada setiap area duduk ini dimaksudkan untuk melindungi pengguna dari hujan dan juga paparan sinar

matahari siang saat istirahat setelah berolahraga.

Gambar. Desain tangga penyebrang sungai

Rencana desain jembatan ini, tidak menggunakan fasilitas difable, dikarenakan disatu sisi pun

para Lansia dikhususkan pula untuk berolahraga dengan naik-turun tangga sebagai penguatan otot.

Gambar. Fasilitas taman (Refleksi Track, Area Makan, Gazebo, Botanical Garden)

Page 18: laporan revisi

Berikut ini merupakan rancangan fasilitas yang ada pada Taman Lansia. Jalur jogging track dan

area terapi dipisahkan dengan keberadaan gazebo/ bangku dan botanical garden.

Desain Alternatif 2

Gambar. Block Plan Taman Lansia

Gambar. Gazebo

Pada desain taman lansia kedua ini, gazebo dibuat lebih besar dan berbentuk polygon agar

meningkatkan keakraban antar pengunjung taman lansia, selain itu gazebo juga dapat digunakan untuk

tempat berkumpul komunitas-komunitas urban farming. Kemudian disediakan amphiteater dan mini

stage untuk kegiatan musik keroncong,jazz dll.

Page 19: laporan revisi

Gambar. Suasana Taman Lansia dari Amphiteater

Gambar. Suasana Taman Lansia

Masih seperti design pertama dimana jogging track dibuat mengelilingi sungai yang membelah

taman lansia. Kemudian untuk mempermudah ditempatkan jembatan diantara sungai. Kemudian di area

belakang taman disediakan botanical garden untuk kegiatan bercocok taman.