modul 2 mtbs

86
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN PADA ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN MODUL Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 SUGIJATI DWI ESTUNING RAHAYU Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 7

Upload: pjjkemenkes

Post on 06-Jan-2017

455 views

Category:

Health & Medicine


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

1MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN PADA ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

MODUL

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga KesehatanBadan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Jakarta 2015

SUGIJATIDWI ESTUNING RAHAYU

Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening(AIPHSS)

SEMESTER 7

Page 2: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

i

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Limpahan Rahmad dan HidayahNya sehingga penyusunan Modul 2 ini dapat terselesaikan dengan baik. Modul 2 berjudul “Menentukan Tindakan Dan Memberi Pengobatan Pada Anak Sakit Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun” disusun dengan tujuan untuk media pembelajaran Program Studi D III Kebidanan khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh dengan latar belakang DI Kebidanan. Modul 2 ini dapat diselesaikan dengan baik berkat dukungan dari berbagai fihak, untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:1. Ibu Menteri Kesehatan Republik

Indonesia.2. Kepala Pusdiklatnakes Kemenkes RI

beserta jajarannya.3. USAID4. Fasilitator5. Berbagai pihak yang tidak bisa

disebutkan satu per satu. Kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk kesempurnaan modul 2 ini. Selamat menggunakan modul ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca

KataPengantar

Tim Penyusun

Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan

Page 3: Modul 2 MTBS

ii

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Daftar isi i

Pendahuluan ii

Kegiatan Belajar 1

Perlunya Rujukan Segera dan Melakukan

Tindakan/Pengobatan Prarujukan 4

Kegiatan Belajar 2

Pengobatan untuk Anak yang Tidak Perlu Dirujuk 27

Kegiatan Belajar 3

Melakukan Tindakan/Pengobatan untuk Anak yang

Tidak Perlu Dirujuk dan Kunjungan Ulang 60

Evaluasi Akhir 75

Daftar Gambar 82

Page 4: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

1Pendahuluan

Pada modul sebelumnya telah dipelajari cara

menilai anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun

dan mengklasifikasikan penyakit anak. Langkah

selanjutnya adalah menentukan tindakan dan

memberi pengobatan.Pengobatan pada anak

sakit dapat dimulai di klinik dan diteruskan di

rumah. Pada beberapa keadaan, anak yang

sakit berat perlu di rujuk ke rumah sakit untuk

perawatan lebih lanjut, dalam hal ini perlu

dilakukan tindakan pra rujukan.

Modul 2 ini akan menjelaskan dan memberi

kesempatan kepada Anda untuk melatih

keterampilan dalam hal: menentukan perlunya

dilakukan rujukan segera, menentukan tindakan

dan pengobatan pra rujukan, merujuk anak,

menjelaskan perlunya rujukan, menulis surat

rujukan, menentukan tindakan dan pengobatan

untuk anak yang tidak memerlukan rujukan,

memilih obat yang sesuai dan menentukan

dosis dan jadwal pemberian, memberi cairan

tambahan untuk diare dan melanjutkan

pemberian makan, memberi imunisasi

setiap anak sakit sesuai kebutuhan, memberi

suplemen vitamin A, dan menentukan waktu

untuk kunjungan ulang.

Adapun modul 2 ini berjudul Menentukan

Tindakan Dan Memberi Pengobatan pada anak

sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun yang dikemas

menjadi tiga kegiatan belajar disusun dengan

urutan sebagai berikut:

1. Kegiatan belajar 1: Perlunya rujukan segera

dan melakukan tindakan/ pengobatan pra-

rujukan

2. Kegiatan belajar 2: Rujukan pada anak dan

menentukan tindakan/pengobatan

3. Kegiatan belajar 3: Menentukan tindakan

pengobatan dan Kunjungan ulang.

Setelah Anda mempelajari modul 2 ini,

diharapkan mampu menentukan tindakan dan

memberi pengobatan pada anak sakit umur 2

bulan sampai 5 tahun

Pada modul ini anda akan mempelajari bagaimana

menentukan tindakan dan memberi pengobatan pada

anak sakit

“ “

Page 5: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

2

Petunjuk Belajar

Relevansi

Setelah petugas mengklasifikasikan semua gejala berdasarkan hasil tanya-jawab dan

pemeriksaan, selanjutnya petugas akan menentukan jenis tindakan/pengobatan, misalnya

anak dengan klasifikasi Pneumonia Berat atau Penyakit Sangat Berat akan dirujuk ke dokter

Puskesmas, anak yang imunisasinya belum lengkap akan dilengkapi, anak dengan masalah gizi

akan dirujuk ke ruang konsultasi gizi, dst.

Menentukan Tindakan dan Memberi Pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi

pengobatan di fasilitas kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi, memberi obat untuk diminum

di rumah dan juga mengajari ibu tentang cara memberikan obat serta tindakan lain yang harus

dilakukan di rumah.

Untuk memudahkan Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul 2 ini, maka akan lebih

mudah bagi Anda untuk mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:

1. Pelajari secara berurutan kegiatan belajar 1 sampai dengan 3

2. Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan diskusikan

dengan fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka.

3. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan Anda mengingat.

4. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan cocokkan

jawaban Anda teori yang suda dipelajari

5. Jika Anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman dan konsultasikan kepada

fasilitator

6. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam modul ini

tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan. Untuk itu belajarlah dan

berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat Anda

Kami mengharap, Anda dapat mengikuti keseluruhan kegiatan belajar dalam modul ini

dengan baik. Selamat belajar semoga sukses memahami pengetahuan ini untuk bekal Anda

ditempat kerja nanti.

Page 6: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

3Petunjuk Bagi Dosen Pengajar / Fasilitator

1. Pahami Capaian Pembelajaran dalam Modul 2 ini.

2. Motivasi pembaca mengerjakan latihan-latihan terkait dengan materi yang dibahas.

3. Identifikasi kesulitan pembaca dalam mempelajari modul terutama materi-materi yang

dianggap penting

4. Jika pembaca mengalami kesulitan, mintalah mendiskusikan dalam kelompok atau kelas

dan berikan kesimpulan.

5. Motivasi pembaca untuk mengerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi

yang dibahas dan mendiskusikannya dengan teman sejawat.

6. Bersama pembaca lakukan penilaian terhadap kemampuan yang dicapai pembaca.

Page 7: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

4

KegiatanBelajar 1 Perlunya Rujukan Segera dan Melakukan

Tindakan/pengobatan Prarujukan

Tujuan Pembelajaran

Pokok Materi

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 diharapkan Anda dapat memahami perlunya rujukan

segera dan dapat melakukan tindakan/pengobatan prarujukan

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat :

1. Menentukan perlunya dilakukan rujukan segera

2. Menentukan rujukan untuk macam-macam penyakit klasifikasi berat

3. Menentukan tindakan/pengobatan pra rujukan

4. Melakukan tindakan/pengobatan pra rujukan

1. Menentukan perlunya dilakukan rjukan segera

2. Menentukan rujukan untuk macam-macam penyakit klasifikasi berat

3. Menentukan tindakan/pengobatan pra rujukan

4. Melakukan tindakan/pengobatan pra rujukan

Tujuan Khusus

Page 8: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

5UraianMateri

Anda pernah melihat masalah-masalah selama melakukan pemeriksaan pada anak sakit,

Sebaiknya periksa dan tangani masalah sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman serta

kebijaksanaan tempat Anda bekerja. Apabila tidak mampu menangani masalah Anda harus

melakukan rujukan segera ketempat pelayanan kesehatan yang lebih memadai.Tahukah Anda

kapan dilakukan rujukan pada anak sakit? Untuk lebih memahami hal tersebut sebelumnya

Anda akan mempelajari tentang perlunya dilakukan rujukan segera.

A. MENENTUKAN PERLUNYA DILAKUKAN RUJUKAN SEGERA

1. RUJUKAN UNTUK KLASIFIKASI BERAT

Perhatikan penyakit pada anak dengan kategori klasifikasi berat di bawah ini, penyakit ini

perlu dilakukan rujukan segera yang meliputi :

• PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT

• DIARE DEHIDRASI BERAT

• DIARE PERSISTEN BERAT

• PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM

• CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT

• DEMAM BERDARAH DENGUE

• MASTOIDITIS

• SANGAT KURUS DAN/ ATAU EDEMA

• ANEMIA BERAT

Rujukan segera adalah secepatnya merujuk anak ke fasilitas kesehatan dengan rawat inap

yang mempunyai peralatan dan tenaga yang mampu merawat anak sakit lebih baik.Tempat

tersebut bisa puskesmas dengan rawat inap atau rumah sakit.

Bila anak akan dirujuk SEGERA, harus ditentukan tindakan yang perlu diberikan sebelum

merujuk (tindakan pra rujukan). Jangan melakukan tindakan yang tidak terlalu perlu, karena

akan menghambat rujukan.

Page 9: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

6

2. RUJUKAN UNTUK ANAK DENGAN TANDA BAHAYA UMUM.

Anak dengan tanda bahaya umum berarti mempunyai klasifikasi berat.Mereka memerlukan

rujukan (dapat ditangani di klinik bila hanya mengalami DIARE DEHIDRASI BERAT).

Pada keadaan yang sangat jarang, anak mungkin hanya mempunyai tanda bahaya umum

tanpa klasifikasi berat.Anak-anak ini harus segera dirujuk.

Perhatikan kotak di bawah berikut ini

PASTIKAN BAHWA SETIAP ANAK DENGAN TANDA BAHAYA UMUM

APAPUN HARUS DIRUJUK setelah mendapatkan dosis pertama antibiotik dan tindakan pra-rujukan lainnya.

Perhatian :Upaya rehidrasi dengan Rencana Terapi C mungkin bisa menghilangkan tanda bahaya umum sehingga rujukan tidak diperlukan lagi.

3. RUJUKAN UNTUK MASALAH BERAT LAINNYA.

Bagan PENILAIAN DAN KLASIFIKASI belum mencakup semua masalah yang mungkin

dialami anak. Tentukan apakah anak mempunyai masalah berat lain yang tidak dapat

ditangani di klinik ?

Anak mungkin mempunyai masalah berat yang tidak disebutkan dalam bagan,misalnya

nyeri perut hebat. Bila Anda tidak dapat menangani masalah berat tersebut, rujuk anak.

INGAT : Umumnya anak yang datang berobat tidak mempunyai tanda bahaya umum, klasifikasi berat atau masalah berat lain, maka anak-anak tersebut tidak perlu dirujuk.

B. RUJUKAN UNTUK MACAM-MACAM PENYAKIT KLASIFIKASI BERAT

1. PNEUMoNIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT

Anak dengan klasifikasi PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT, benar-benar

menderita sakit yang serius dan membutuhkan rujukan segera untuk tindakan seperti

oksigen dan lain-lain. Sebelum anak dirujuk,beri dosis pertama antibiotik yang sesuai,

untuk membantu mencegah pneumonia berat menjadi lebih parah, serta membantu

mengobati infeksi berat seperti sepsis atau meningitis (radang selaput otak).

Page 10: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

72. DIARE DEHIDRASI BERAT

Baca bagan DIARE DEHIDRASI BERAT dibawah ini:

Terdapat dua atau lebih tanda-tanda berikut:• Letargis / tidak

sadar• Mata cekung• Tidak bisa minum/

malas minum• Cubitan kulit perut• kembali sangat

lambat

DIAREDEHIDRASIBERAT

Jika tidak ada klasifikasi berat lain:Beri cairan untuk dehidrasi berat(Rencana Terapi C) dan tablet Zinc.Jika juga mempunyai klasifikasi berat lain:- Rujuk SEGERA.- Jika masih bisa minum, berikan ASIdan larutan oralit selama perjalanan.Jika ada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera.

Jika klasifikasi berat anak hanya DIARE DEHIDRASI BERAT, gunakan Rencana Terapi C (lihat

halaman 48) untuk menentukan apakah anak perlu dirujuk.Bila anak mempunyai klasifikasi

berat lainnya selain DIARE DEHIDRASI BERAT, anak perlu dirujuk SEGERA.

Page 11: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

8

KEPUTUSAN DALAM RENCANA TERAPI C :

PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT

IKUTI TANDA PANAH : JIKA YA, LANJUTKAN KEKANAN. JIKA TIDAK, LANJUTKAN KEBAWAH

MULAIDISINI

Dapatkah Anda Segera memberikan

cairan Intravena?

Apakah ada fasilitas pemberian cairan

intravena yang terdekat (ditempuh dalam 30 menit)?

Apakah Anda terlatih menggunakan pipa

orogastrik (pipa oG) untuk rehidrasi?

Apakah anak masih bisa minum

YA

YA

YA

BERI CAIRAN INTRAVENa DI KLINIK ANDA

RUJUK SEGERA

Beri oralit melalui pipa oG atau mulut

TIDAK

TIDAK

TIDAK

TIDAK

Rujuk SEGERA ke Rumah Sakit terdekat untuk

pemberian cairan intravena /pemasangan pipa oG

TIDAK

Page 12: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

93. DIARE PERSISTEN BERAT

Anak dengan diare selama 14 hari atau lebih yang juga menderita dehidrasi, harus dirujuk.

Anak ini perlu perhatian khusus untuk mencegah kehilangan cairan atau perlu perubahan

diet atau mungkin dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk tinja guna mengetahui

penyebab diare. Tangani dehidrasi anak sebelum dirujuk, kecuali jika anak mempunyai

klasifikasi berat lainnya.

4. PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.

Anak dengan klasifikasi PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM harus ditangani segera. Beri

dosis pertama antibiotik yang sesuai untuk meningitis atau infeksi berat lainnya, cegah

agar kadar gula darah tidak turun (hipoglikemia) dan beri dosis pertama parasetamol di

klinik jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C ) sebelum dirujuk.

Di daerah risiko tinggi dan rendah malaria, beri juga suntikan obat anti malaria sesuai

hasil pemeriksaan RDT.

5. CAMPAK DENGAN KoMPLIKASI BERAT.

Semua anak dengan klasifikasi CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT harus ditangani dengan

segera. Beri vitamin A dan dosis pertama antibiotik yang sesuai.Jika ada kekeruhan pada

kornea atau mata bernanah, beri tetes/salep mata kloramfenikol atau tetrasiklin tanpa

kortikosteroid.Jika tidak diobati, kekeruhan pada kornea dapat menyebabkan kebutaan.

Tanyakan kepada ibu apakah kekeruhan sudah ada sebelumnya dan apakah sudah

diperiksa serta diobati di rumah sakit.Jika sudah, anak tidak perlu dirujuk lagi untuk hal

ini. Apabila anak demam tinggi ( ≥38,5° C), beri 1 dosis parasetamol di klinik.

6. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD).

Jika anak mempunyai klasifikasi DBD dengan tanda-tanda syok, segera beri O2 dan cairan

intravena Ringer Laktat/Asetat sebelum dirujuk. Jika tidak ada tanda-tanda syok dan

anak sering muntah atau malas minum,beri cairan infus Ringer Laktat/Asetat sebelum

dirujuk. Jika masih mau minum, anak tetap perlu dirujuk untuk observasi dan anjurkan

ibu untuk memberi cairan tambahan apa saja atau oralit selama dalam perjalanan ke

Page 13: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

10

tempat rujukan asalkan jangan cairan/minuman berwarna merah atau coklat tua

karena sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung. Jika demam tinggi ( ≥38,5° C) beri

1 dosis parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat atau ibuprofen, karena obat-obat

tersebut dapat merangsang terjadinya perdarahan.

7. MASToIDITIS

Anak dengan mastoiditis harus dirujuk segera ke rumah sakit,karena perlu pembedahan. Anak

ini memerlukan dosis pertama antibiotik yang sesuai dan Parasetamol untuk mengatasi nyeri.

CoNToH 1.

Bunga anak perempuan, umur 2 tahun, suhu 37,50 C. Tidak mempunyai tanda bahaya

umum. Risiko malaria tinggi dan klasifikasinya MALARIA (vivax / ovale). Tidak ada tanda

mengarah ke campak dan DBD, karena itu diklasifikasikan juga sebagai DEMAM : MUNGKIN

BUKAN DBD. Bunga menderita nyeri telinga dan petugas kesehatan menemukan nanah di

dalam telinga.

Ibu mengatakan dia baru melihat nanah tersebut hari ini.Anak juga diklasifikasikan

menderita INFEKSI TELINGA AKUT, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Tidak ada klasifikasi

lain. Bunga tidak memerlukan rujukan, karena tidak mempunyai tanda bahaya umum

maupun klasifikasi berat.

Gambar: seorang balita penderita Mastoiditis

8. SANGAT KURUS DAN / ATAU EDEMA.

Anak dengan klasifikasi SANGAT KURUS DAN / ATAU

EDEMA harus dirujuk untuk mendapatkan diet khusus

atau transfusi darah. Sebelum anak dirujuk,beri satu

dosis vitamin A sesuai golongan umur, hangatkan

badan anak dan beri air gula. Jika ada syok, atasi dengan

pemberian bolus glukosa 10% intra vena dan infus.Jika

diare, berikan cairan ReSoMal atau modifikasinya dan

jika ada komplikasi pada mata, beri tetes/salep mata

tanpa kortikosteroid.

Page 14: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

11CoNToH 2.

Irawan bayi laki-laki, umur 4 bulan, tidak mempunyai tanda bahaya umum.Dia batuk

dan ada tarikan dinding dada ke dalam, sehingga klasifikasinya PNEUMONIA BERAT ATAU

PENYAKIT SANGAT BERAT.Dia juga menderita demam dan diklasifikasikan sebagai MALARIA

(falsiparum). Tidak ada tanda-tanda mengarah campak ataupun DBD, maka klasifikasinya

DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD. Irawan memerlukan rujukan segera karena klasifikasi

beratnya.

CoNToH 3.

Mita bayi perempuan, umur 7 bulan, mempunyai satu tanda bahaya umum : letargis. Dia

menderita diare dengan DIARE DEHIDRASI BERAT tanpa klasifikasi berat lain, sehingga petugas

kesehatan merencanakan menggunakan Rencana Terapi C. Karena petugas kesehatan dapat

memberi cairan intravena, maka Mita akan diberi cairan intravena di Puskesmas.

Bila Mita dapat direhidrasi dengan baik dan tidak letargis lagi, dia tidak perlu dirujuk.

Pada latihan ini Anda harus menentukan perlu tidaknya dilakukan rujukan segera.Beri tanda (√)

pada jawaban yang sesuai.

1. Suci bayi perempuan umur 6 bulan. Tidak ada tanda bahaya umum. Ia menderita :

BATUK : BUKAN PNEUMoNIA

DIARE TANPA DEHIDRASI

DIARE PERSISTEN

Status Gizi NoRMAL

Tidak ada klasifikasi lain.

Apakah Suci memerlukan rujukan segera : Ya _____ Tidak _____

Latihan

Page 15: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

12

2. Dani bayi laki-laki, umur 7 bulan. Tidak ada tanda bahaya umum, menderita :

MASToIDITIS

MALARIA (vivax /ovale)

DEMAM: MUNGKIN BUKAN DBD

Status Gizi NoRMAL

Tidak ada klasifikasi lain

Apakah Dani memerlukan rujukan segera : Ya _____ Tidak _____

3. Habibah bayi perempuan umur 9 bulan. Ia menderita :

DIARE DENGAN DEHIDRASI BERAT

MALARIA (falsiparum)

DEMAM: MUNGKIN BUKAN DBD

Status Gizi NoRMAL

Tidak ada klasifikasi lain. Puskesmas mampu memberi pengobatan intravena.

Apakah Habibah memerlukan rujukan segera : Ya _____ Tidak _____

C. MENENTUKAN TINDAKAN/PENGoBATAN PRA RUJUKAN

1. MENENTUKAN TINDAKAN PRA RUJUKAN

1). Bila anak memerlukan rujukan segera, harus cepat ditentukan tindakan yang paling

dibutuhkan dan segera berikan. Berikut ini daftar tindakan penting pra rujukan :

2). Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.

3). Beri dosis pertama suntikan Artemeter untuk malaria berat (di daerah risiko tinggi atau

rendah malaria).

4). Beri dosis pertama vitamin A.

5). Beri cairan intravena pada anak DBD dengan syok.

6). Cegah agar gula darah tidak turun (termasuk memberi ASI, susu atau air gula).

7). Beri dosis pertama suntikan antibiotik.

8). Beri dosis pertama antimalaria oral (daerah risiko tinggi dan rendah malaria).

9). Beri dosis pertama Parasetamol jika demam tinggi (38,50 C atau lebih) atau nyeri

akibat mastoiditis.

Page 16: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

1310). Beri tetes/salep mata Tetrasiklin atau Kloramfenikol tanpa Kortikosteroid (Bila ada

kekeruhan kornea atau mata bernanah).

11). Beri ASI dan larutan oralit selama perjalanan ke rumah sakit.

12). Lima hal pertama diatas, bersifat segera karena dapat mencegah terjadinya konsekuensi

serius, seperti memberatnya meningitis bakterial atau malaria serebral, ruptur kornea

karena kekurangan vitamin A, syok akibat dengue atau kerusakan otak akibat rendahnya

kadar gula darah. Tindakan yang lain juga penting untuk mencegah memburuknya

penyakit.

Sebelum Anda merujuk lakukan tindakan/pengobatan pra rujukan. Jelaskan kepada

orang tuanya bahwa tindakan/pengobatan pra rujukan diperlukan untuk menyelamatkan

kelangsungan hidup anak.

Mintakan persetujuan orang tua (informed consent) sebelum melakukan tindakan/ pengobatan

pra rujukan.

Jangan menunda rujukan untuk memberi tindakan yang tidak mendesak, seperti

membersihkan telinga.Bila diperlukan imunisasi, jangan diberikan sebelum merujuk.Biarkan

petugas di tempat rujukan menentukan kapan imunisasi bisa diberikan.Hal ini untuk menghindari

tertundanya rujukan.

CONTOH:

Emmy anak perempuan umur 15 bulan, berat badan 12 kg, tidak ada tanda bahaya umum.

Dia BATUK : BUKAN PNEUMONIA. Daerahnya merupakan risiko tinggi malaria. Emmy demam

39° C dan kaku kuduk, sehingga klasifikasinya: PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. Status

gizinya diklasifikasikan NORMAL. Tidak ada klasifikasi lain.

Pemeriksaan RDT hasilnya positif Falsiparum.Emmy perlu rujukan segera.

Sebelum dirujuk, dia harus diberi beberapa tindakan pra rujukanyaitu :

1. Injeksi Artemeter 38,4 mg (0,5 ml)

2. Injeksi Ampisillin 600 mg (3 ml)

3. ASI sesering mungkin (untuk mencegah turunnya kadar gula darah)

4. Parasetamol ¼ tablet (500 mg)

Page 17: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

14

Petugas kesehatan TIDAK boleh membuang-buang waktu untuk mengajarkan cara

melegakan tenggorokan dan meredakan batuk dengan bahan yang aman atau untuk menilai

pemberian makan dan menasihati ibu mengenai pemberian makan, karena akan memperlambat

rujukan.

Pada latihan ini Anda akan berlatih menentukan tindakan pra rujukan.

Tia anak perempuan umur 2 tahun. Dia letargis dan menderita demam 39°C. Dia

tinggal di daerah risiko tinggi malaria dan hasil pemeriksaan RDT positif Falsiparum.

Tidak ada tanda-tanda DBD. Petugas kesehatan mengklasifikasikan Tia sebagai

berikut :PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM, DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD dan INFEKSI TELINGA

KRONIS.

Telapak tangannya pucat sehingga dia juga ANEMIA, meskipun tidak KURUS.Dia

belum pernah mendapat dosis Pirantel pamoat.Tia memerlukan rujukan untuk

PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.

Berikut adalah daftar tindakan untuk semua klasifikasi Tia.

Beri tanda (√_) pada tindakan penting pra rujukan yang diperlukan :

a _________ Beri dosis pertama Artemeter injeksi

b _________ Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.

c _________ Lakukan tindakan untuk mencegah hipoglikemia.

d _________ Beri satu dosis Parasetamol di klinik untuk demam tinggi.

e _____√___ Rujuk SEGERA.

D. MELAKUKAN TINDAKAN / PENGoBATAN PRA RUJUKAN

Semua tindakan dan pengobatan pra rujukan telah dimasukkan ke dalam bagan.

1. MEMBERI DoSIS PERTAMA ANTIBIoTIK

Anak sakit dengan klasifikasi berat dibawah ini membutuhkan antibiotik sebelum dirujuk.

1). PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT

2). DEHIDRASI BERAT di daerah kolera

Latihan

Page 18: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

153). PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM

4). CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT

5). MASTOIDITIS

Jika anak tidak bisa minum obat oral, harus diberi suntikan intramuskular.

a. MEMBERI ANTIBIoTIK oRAL YANG SESUAI

Jika anak dengan klasifikasi diatas akan dirujuk dan masih bisa minum obat, berikan

antibiotik oral. Di klinik biasanya tersedia lebih dari satu macam antibiotik, karena itu

Anda harus tahu cara memilih antibiotik yang sesuai dengan penyakit anak.

Berikan hanya dosis pertama sebelum di rujuk.

Untuk klasifikasi PNEUMONIA, Amoksisilin diberikan 2 kali sehari selama 3 hari, sedangkan

pada klasifikasi INFEKSI TELINGA AKUT diberikan 2 kali sehari selama 5 hari.

Beri Antibiotik Oral Yang SesuaiUNTUK SEMUA KLASIFIKASI YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIoTIK YANG SESUAI :

- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KoTRIMoKSAZoL (TRIMEToPRIM + SULFAMEToKSAZoL)

- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : AMoKSISILIN (Untuk Infeksi telinga akut, sebagai pilihan pertama)

UMUR atauBERAT BADAN

KoTRIMoKSAZoL2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia

2 x sehari selama 5 hari untukInfeksi Telinga Akut

AMoKSISILIN2 x sehari selama 3 hari untuk

Pneumonia2 x sehari selama 5 hari untuk

Infeksi Telinga Akut

TABLETDEWASA80 mg Tmp +400 mg Smz

TABLETANAK20 mg Tmp +100 mg Smz

SIRUPper 5 ml40 mg Tmp +200 mg Smz

TABLET500 mg

SIRUP per 5 ml125 mg

2 bulan - < 4 bulan(4 - < 6 kg) ¼ 1

2,5 ml(½ sdk takar) ¼ 5 ml

(1 sdk takar)

4 bulan - < 12 bulan(6 - < 10 kg) ½ 2

5 ml(1 sdk takar) ½ 10 ml

(2 sdk takar)

1 tahun - < 3 tahun(10 - < 16 kg) ¾ 2½

7,5 ml(1½ sdk takar) ⅔ 12,5 ml

(2½ sdk takar)

3 tahun - < 5 tahun(16 - < 19 kg) 1 3

10 ml(2 sdk takar) ¾ 15 ml

(3 sdk takar)

Page 19: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

16

Beri Antibiotik Oral Yang SesuaiUNTUK DISENTERI : Beri antibiotik yang dianjurkan untuk Shigela

- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KoTRIMoKSAZoL (TRIMEToPRIM + SULFAMEToKSAZoL)

- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : ASAM NALIDIKSAT

UMUR atauBERAT BADAN

KoTRIMoKSAZoL(Trimetoprim + Sulfametoksazol)

2 x sehari selama 5 hari

ASAM NALIDIKSAT Tablet 500 mg 4 x sehari

selama 5 hari

METRoNIDAZoLTablet 500 mg

3 x sehari selama 10 hari

Untuk amuba

2 bulan - < 4 bulan(4 - < 6 kg)

Lihat dosis di atas

⅛ 5 ml(1 sdk takar) 50 mg (1/8 tab)

4 bulan - < 12 bulan(6 - < 10 kg) ¼ 10 ml

(2 sdk takar) 100 mg (1/4 tab)

12 bulan - < 5 tahun(10 - < 19 kg) ½ 12,5 ml

(2½ sdk takar) 200 mg (1/2 tab)

Beri Antibiotik Oral Yang SesuaiUNTUK KoLERA : beri antibiotik yang dianjurkan untuk Kolera selama 3 hari

- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : TETRASIKLIN

- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : KoTRIMoKSAZoL (TRIMEToPRIM + SULFAMEToKSAZoL)

UMUR atauBERAT BADAN

TETRASIKLINKapsul 250 mg

4 x sehari selama 3 hari

KoTRIMoKSAZoL2 x sehari selama 3 hari

TABLETDEWASA80 mg Tmp +400 mg Smz

TABLETANAK20 mg Tmp +100 mg Smz

SIRUPper 5 ml40 mg Tmp +200 mg Smz

2 bulan - < 4 bulan(4 - < 6 kg) Jangan diberi ¼ 1 2,5 ml

(½ sdk takar)

4 bulan - < 12 bulan(6 - < 10 kg) ½ ½ 2 5 ml

(1 sdk takar)

12 bulan - < 5 tahun(10 - < 19 kg) 1 1 3 10 ml

(2 sdk takar)

Beri antibiotik oral “pilihan pertama” bila tersedia. Ini dipilih karena sangat efektif, cara

pemberiannya mudah dan murah. Antibiotik “pilihan kedua” diberikan hanya bila obat pilihan

pertama tidak tersedia atau bila dengan obat pilihan pertama tidak memberi hasil yang baik.

Antibiotik pilihan pertama dan pilihan kedua dapat diganti tergantung data resistensi bakteri

Page 20: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

17

2. MEMBERI ANTIBIoTIK INTRAMUSKULAR.

Anak membutuhkan antibiotik intramuskular sebelum dirujuk, yaitu jika anak :

1). Tidak bisa minum atau menetek. ATAU

2). Memuntahkan semuanya. ATAU

3). Kejang. ATAU

4). Letargis atau tidak sadar.

Pada waktu memberi suntikan antibiotik secara intramuskular :

1). Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan.

2). Tentukan dosis sesuai tabel.

3). Gunakan alat suntik steril. Ukur dosis dengan tepat.

4). Suntikkan secara intramuskular.

5). Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang ada.

Gunakan tabel berikut ini untuk menentukan dosis.Pilih dosis dari tabel pada baris berat

badan yang paling mendekati berat badan anak atau gunakan umur apabila berat badan

tidak diketahui.

BERI ANTIBIoTIK INTRAMUSKULARUNTUK ANAK YANG HARUS SEGERA DIRUJUK TETAPI TIDAK DAPAT MENELAN oBAT oRAL

• Beri dosis pertama Ampisilin intramuskular dan Gentamisin kemudian rujuk segera. JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN:• Ulangi suntikan Ampisilin setiap 12 jam selama 5 hari.• Kemudian ganti dengan antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan

UMUR atauBERAT BADAN

AMPISILINDosis : 50 mg per Kg BB

Tambahkan 4 ml Aquadest dalam1 vial 1000 mg sehingga

menjadi 1000 mg / 5 ml = 200mg/ml

GENTAMISINDosis : 7.5 mg / kg BBsedíaan 80 mg / 2 ml

2 bulan - < 4 bulan(4 - < 6 kg) 1.25 ml = 250 mg 1 ml = 40 mg

4 bulan - < 9 bulan(6- < 8 kg) 1.75 ml = 350 mg 1.25 ml = 50 mg

9 bulan - < 12 bulan(8 - < 10 kg) 2.25 ml = 450 mg 1.75 ml = 70 mg

12 bulan - < 3 tahun(10 - < 14 kg) 3 ml = 600 mg 2.5 ml = 100 mg

3 tahun - < 5 tahun(14 - 19 kg) 3.75 ml = 750 mg 3 ml = 120 mg

Page 21: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

18

E. MEMBERI oBAT UNTUK MALARIA BERAT.

Anak yang menderita PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM mungkin menderita malaria berat.

Untuk membasmi parasit malaria dengan cepat, beri suntikan artemeter.

Suntikan Artemeter untuk Malaria BeratUNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK KARENA PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM

• Berikan dosis pertama suntikan Artemeter sebelum dirujuk (dosis lihat dibawah).• Jika rujukan tidak memungkinkan, hasil pemeriksaan laboratorium dan klinis

menunjukkan Malaria Berat, ikuti petunjuk berikut :Suntikan Artemeter intramuskular dengan dosis :- Hari 1 : 3.2 mg/kg BB- Hari 2 : 1.6 mg/kg BB- Hari 3 : 1.6 mg/kg BBJika anak belum sadar dalam 3 hari, RUJUK SEGERA.Jika anak sudah bisa minum obat per oral, gantikan suntikan dengan pemberian obat Antimalaria oral untuk Malaria Falsiparum pilihan pertama selama 3 hari, yaitu ACT atau Artemisinin Combination Therapy.Keterangan : Tiap ampul Artemeter berisi 1ml ( 80 mg/ml)

F. MEMBERI PARASETAMOL UNTUK DEMAM TINGGI ( ≥38.5°C ) ATAU SAKIT TELINGA

Beri satu dosis parasetamol sebelum anak dirujuk.Parasetamol berkhasiat menurunkan suhu

tubuh dan mengurangi rasa sakit.

Beri Parasetamol untuk Demam Tinggi (> 38.5°C) atau Sakit TelingaPARASETAMoL

Setiap 6 jam sampai demam atau nyeri telinga hilangUMUR atau

BERAT BADANTABLET500 mg

TABLET100 mg

SIRUP120 mg/ 5 ml

2 bulan - 6 bulan(4 -< 7 kg) ⅛ ½ 2.5 ml

(½ sendok takar)

6 bulan - 3 tahun(7 - < 14 kg) ¼ 1 5 ml

(1 sendok takar)

3 tahun - 5 tahun(14 - < 19 kg) ½ 2 5 ml

(1 sendok takar)

Page 22: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

19

G. MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT BERAT

DENGAN DEMAM.

Mencegah kadar gula darah tidak turun merupakan tindakan penting sebelum merujuk anak

dengan PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. Penurunan kadar gula darah dapat menyebabkan

kerusakan otak.

MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN• Jika anak masih bisa menyusu :

Mintalah kepada Ibu untuk menyusui anaknya.• Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan :

Beri perahan ASI atau.Susu formula/ aie gula 30-50 ml sebelum dirujuk.Cara membuat air gula : Larutkan 1 sendok teh gula pasir(5 gram) kedalam gelas yang berisi 50 ml air matang.

• Jika anak tidak bisa menelan :Beri 50 ml susu formula / air gula melalui pipa orogastrik.Jika tidak tersedia pipa orogastrik rujuk segera

H. MEMBERI VITAMIN A UNTUK PENGOBATAN

Anak dengan klasifikasi SANGAT KURUS disertai CAMPAK, CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA

MATA, atau CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT, harus diberikan vitamin A pengobatan.

Dosis pertama sesuai umur anak diberikan di klinik dan dosis selanjutnya akan diberikan di

tempat rujukan, yaitu pada hari ke 2 dan hari ke 15.

Pemberian Vitamin A untuk pengobatan (dosis sesuai umur anak )GEJALA HARI KE 1 HARI KE 2 HARI KE 15

Sangat kurus v - -Sangat kurus dan Campak v v v

Menderita Campak v - -Menderita Campak dankomplikasi pada mata v v vAda salah satu gejala

Xeroftalmia : Buta senja, Bercak Bitot,Nanah/radang, Kornea keruh, Ulcus kornea

v v v

Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.Kekurangan vitamin A dapat

menimbulkan kebutaan. Dosis pemberian vitamin A berdasarkan umur dapat dilihat pada

Page 23: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

20

tabel berikut:

Dosis Vitamin A (pengobatan)UMUR DoSIS

< 6 bulan 50.000 IU( ½ kapsul biru )

6 -11 bulan 100.000 IU( kapsul biru )

12 - 59 bulan 200.000 IU( kapsul merah )

Bila anak dapat menelan, pastikan anak menelan seluruh isi kapsul.Bila anak hanya memerlukan

sebagian isi kapsul, maka kapsul dibuka, gunting/potong bagian ujung kapsul yang runcing,

atau tusuk dengan jarum.Pastikan bahwa anak menelan semua cairan yang kita teteskan.

Pada latihan ini Anda akan menentukan dosis obat yang tepat. Anda tidak harus menghafal

dosis obat tersebut.Lihat tabel dosis obat.

Bagian 1 : Menentukan dosis dengan tepat

1. Tentukan dosis obat yang akan Anda berikan:

Berat BadanJika dibutuhkan

Ampisillin(200 mg/ml)

Jika dibutuhkanGentamisin(80 mg/2ml)

5 kg

7 kg

13 kg

18 kg

Latihan

Page 24: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

212. Kinanti anak perempuan, umur 12 bulan (10 kg), dibawa ke klinik pagi ini karena menderita

demam selama 2 hari dan tidur terus menerus sejak kemarin. Kinanti dalam keadaan

tidak sadar.Klasifikasinya : PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM, status gizi NORMAL,

TIDAK ANEMIA, DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD. Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif

Falsiparum. Petugas kesehatan akan memberi antibiotik dan anti malaria intramuskular.

Kinanti juga akan diberi larutan gula melalui pipa nasogastrik untuk mencegah penurunan

kadar gula darah. Kemudian Kinanti akan dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.

Tulis nama obat dan dosis yang diberikan :

Antibiotik : .............................................................…

Anti malaria : .............................................................

Larutan Gula dengan pipa nasogastrik : ...................

I. MEMBERI TINDAKAN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Anak dengan klasifikasi Demam Berdarah Dengue (DBD), harus segera dirujuk.Namun

sebelum dirujuk harus ada tindakan yang dikerjakan di klinik.Hal terpenting untuk tindakan

pra-rujukan pada DBD adalah mencegah atau menangani syok.

Penderita DBD yang syok, harus diberi cairan intravena sebelum dirujuk. Pemberian cairan intravena ini berbeda dengan pemberian cairan intravena

pada penderita diare dengan DEHIDRASI BERAT.

Jika Anda mampu memberi cairan infus dan Anda mempunyai larutan Ringer Laktat atau

larutan lain yang dapat digunakan untuk penderita DBD, mulailah secepatnya memberi cairan

infus di klinik dengan menggunakan rencana cairan berikut ini. Pastikan untuk tetap memberi

cairan infus selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.

Page 25: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

22

PEMBERIAN CAIRAN PRA RUJUKAN UNTUK DBDJIKA ADA TANDA SYoK, ATASI SYoK DENGAN SEGERA :• Beri oksigen 2-4 liter/ menit.• Segera beri cairan intravena *. Beri cairan Ringer Laktat / Ringer asetat :

20 ml/kgBB selama 30 menit.• Periksa kembali anak setelah 30 menit.

» Jika nadi teraba, beri cairan dengan tetesan 10 ml/kg BB/jam. Setelah maksimal 30 menit, RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit.

» Jika nadi tidak teraba, beri cairan dengan tetesan 20 ml/kg BB/30 menit dan rujuk SEGERA ke Rumah Sakit.

• Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam.JIKA TIDAK ADA TANDA SYoK :• Berikan infus Ringer Laktat / Ringer Asetat sesuai dosis.

» Berat Badan < 15 kg : 7 ml/ kg BB/ jam. » Berat Badan 15-40 kg : 5 ml/ kg BB/ jam. » Berat badan > 40 kg : 3 ml/ kg BB/jam.

• Jika masih bisa minum : - Beri minum apa saja ** (oralit, susu, teh manis, jus buah, kaldu atau tajin ) sebanyak mungkin dalam perjalanan ke tempat rujukan.

CATATAN :* Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam perjalanan beri Oralit/ cairan lain sedikit demi sedikit dan sering.** Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karenasulit dibedakan jika ada perdarahan lambung.

Lakukan juga tindakan pra rujukan lainnya seperti memberi satu dosis Parasetamol jika demam

tinggi ( ³ 38,5°C ). Jika Puskesmas mempunyai fasilitas rawat inap, tangani kasus DBD

sesuai dengan Pedoman Tatalaksana Demam Dengue/ Demam Berdarah Dengue yang

dikeluarkan oleh Ditjen P2M/PL.

MERUJUK PENDERITA DBD

Page 26: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

23

Berikut ini Anda akan berlatih untuk merujuk anak dengan DBD yang sebelumnya diberikan

cairan infus.

Kasus

Susi anak perempuan, umur 3½ tahun, berat badan 14 kg dan suhu 38°C.

Tidak ada tanda bahaya umum dan diklasifikasikan sebagai DEMAM :MUNGKIN

BUKAN MALARIA, DBD, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA.

Mira mempunyai tanda-tanda syok. Petugas akan segera merujuk Susi, karena klinik

mampu memberi cairan infus, ia akan segera mulai memberi cairan pra-rujukan.

a. Bagaimana seharusnya petugas menanganinya?

b. Berapa banyak cairan yang harus diberikan kepada Susi?

c. Apa langkah petugas selanjutnya?

Latihan

Page 27: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

24

Selamat Anda telah menyelesaikan satu kegiatan belajar dari modul ini mengenai perlunya

rujukan segera dan melakukan tindakan/pengobatan prarujukan.Dengan demikian Anda

sebagai petugas kesehan sudah memahami perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan/

pengobatan prarujukan. Hal-hal penting yang telah Anda pelajari adalah sebagai berikut:

1. Apabila tidak mampu menangani masalah pada anak sakit usia 2 bulan sampai dengan 5

tahun Anda harus melakukan rujukan segera ketempat pelayanan kesehatan yang lebih

memadai.

2. Bila anak akan dirujuk SEGERA, harus ditentukan tindakan yang perlu diberikan sebelum

merujuk (tindakan pra rujukan). Jangan melakukan tindakan yang tidak terlalu perlu,

karena akan menghambat rujukan.

3. Sebelum merujuk lakukan tindakan/pengobatan pra rujukan. Jelaskan kepada orang tuanya

bahwa tindakan/pengobatan pra rujukan diperlukan untuk menyelamatkan kelangsungan

hidup anak.

4. Mintakan persetujuan orang tua (informed consent) sebelum melakukan tindakan/

pengobatan pra rujukan.

5. Beberapa masalah pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun yang perlu dilakukan rujukan

segera adalah: pneumonia berat atau penyakit sangat berat, diare dehidrasi berat, diare

persisten berat, penyakit berat dengan demam, campak dengan komplikasi berat, demam

berdarah dengue. Mastoiditis, sangat kurus dan/ atau edema, anemia berat.

6. Pastikan bahwa setiap anak dengan tanda bahaya umum apapun harus dirujuk setelah

mendapatkan dosis pertama antibiotik dan tindakan pra-rujukan lainnya.

7. Anak mungkin mempunyai masalah berat yang tidak disebutkan diatas, misalnya nyeri

perut hebat. Bila Anda tidak dapat menangani masalah berat tersebut, rujuk anak.

8. INGAT : Umumnya anak yang datang berobat tidak mempunyai tanda bahaya umum,

klasifikasi berat atau masalah berat lain, maka anak-anak tersebut tidak perlu dirujuk.

Rangkuman

Page 28: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

25

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawaban yang Anda anggap

paling benar.

1. Penyakit dengan klasifikasi berat yang perlu rujuka segera :

a. Penyakit berat dengan demam

b. Anemia

c. Demam bukan DBD

d. Diare

2. Tindakan.pengobatan pra rujukan yang harus diberikan:

a. Beri antibiotik selama 3 hari

b. Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai

c. Beri dosis pengobatan vitamin A

d. Beri cairan oral

3. Anak sakit dengan klasifikasi berat yang membutuhkan antibiotic sebelum dirujuk :

a. Dehidrsi berat

b. Campak

c. Mastoiditis

d. Pneumonia

4. Anak membutuhkan antibiotic intramuscular sebelum dirujuk bila:

a. Batuk terus menerus

b. Menangis tidak berhenti

c. Tidak mau minum per oral

d. Kejang atau tidak sadar

5. Vitamin A untuk pengobatan yang diberikan hari ke 1, 2 dan 15 yaitu pada anak:

a. Sangat kurus

b. Menderita campak

c. Buta senja

d. Anak diare

EvaluasiFormatif

Page 29: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

26

TugasMandiri

Cantumkan tiap dosis di kotak yang disediakan.a. Ampisilin untuk anak umur 14 bulan dan

berat 10 kg b. Artemeter untuk anak 11 kgc. Gentamisin untuk anak 6 kgd. Ampisilin untuk anak umur 3 tahun

Page 30: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

27

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 diharapkan Anda dapat melakukan rujukan pada

anak dan menentukan tindakan/pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat :

Merujuk anak ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai

Menentukan macam-macam penyakit untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera

Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadual pemberian

Memberi cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makan

1. Merujuk anak

2. Menentukan macam-macam penyakit untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera

3. Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadual pemberian

4. Memberi cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makan

.

Setelah Anda memahami tentang perlunya dilakukan rujukan segera dan dapat menentukan

tindakan/pengobatan pra rujukan, apakah Anda pernah melakukan rujukan pada anak? Baiklah

dalam materi selanjutntya Anda akan mempelajari bagaimana melakukan rujukan pada anak

ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai .

KegiatanBelajar 2

Rujukan Pada Anak dan Menentukan Tindakan/Pengobatan Untuk Anak yang Tidak Perlu Dirujuk

Tujuan Pembelajaran

Pokok Materi

Tujuan Khusus

UraianMateri

Page 31: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

28

A. MERUJUK ANAK

Sebelum merujuk anak ada beberapa hal yang harus Anda lakukan sebagai berikut:

1. Jelaskan tentang pentingnya rujukan. Minta persetujuan untuk membawa anaknya ke

rumah sakit. Bila tidak mau, cari penyebabnya. Contoh alasan yangdikemukakan adalah:

• Tidak mempunyai uang untuk biaya transportasi, perawatan di rumah sakit, obat-obatan

atau makanan ibu selama tinggal di rumah sakit.

• Tidak dapat meninggalkan rumah untuk menunggui anak di rumah sakit karena :

» Tidak ada yang merawat anak-anak yang lain.

» Harus bertani.

» Ibu bisa kehilangan pekerjaan.

2. Hilangkan kekhawatiran ibu dan bantu untuk mengatasi setiap masalah, misalnya :

• Diskusikan bagaimana cara berangkat ke rumah sakit. Bila perlu, bantu mengatur

transportasinya.

• Jika memerlukan bantuan selama ibu di rumah sakit, beri saran tentang siapa yang

mungkin dapat membantu.

Misalnya, tanyakan apakah ada anggota keluarga yang dapat membantu merawat anak

yang lain dan menyiapkan makanan serta menggantikan tugasnya.

Usahakan agar ibu mau membawa anaknya ke rumah sakit dan bantulah semampu Anda

Page 32: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

29untuk memecahkan masalahnya.

3. Tulis surat rujukan untuk dibawa ke rumah sakit. Beritahu ibu untuk memberikannya

kepada petugas kesehatan di rumah sakit.

Tulislah:

• Nama dan umur anak.

• Tanggal dan waktu rujukan.

• Uraian singkat masalah anak.

• Alasan rujukan (tanda dan gejala yg mendukung klasifikasi berat)

• Tindakan yang telah Anda berikan.

• Setiap informasi lain yang perlu diketahui petugas kesehatan yang akan merawat anak

di rumah sakit, seperti tindakan yang telah diberikan sebelumnya dan imunisasi yang

dibutuhkan.

• Nama Anda dan nama klinik Anda.

CoNToH SURAT RUJUKAN

11-7-2013 jam 11.00

Naryo : Umur 18 bulanDirujuk karena : - Diare Dehidrasi berat

- Sangat KurusJuga menderita batuk :

• Tanpa napas cepat• Tak ada tarikan dinding dada ke dalam

Tindakan yang telah diberikan di Puskesmas :• Vitamin A : 200.000 IU• Oralit : ibu diminta untuk sering meminumkannya selama perjalanan ke R S.

Membutuhkan imunisasi Campak ----- belum diberi .Terima kasih.

Bidan LiaPusk. Jember

4. Beri ibu instruksi dan peralatan yang diperlukan untuk merawat anak selama perjalanan

ke rumah sakit :

• Bila rumah sakit jauh, beri antibiotik oral dosis berikutnya jika anak masih bisa minum.

Jelaskan, kapan antibiotik tersebut harus diberikan (sesuai jadwal dosis pada bagan

PENGOBATAN).

Page 33: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

30

• Jaga anak agar tetap hangat selama dalam perjalanan.

• Nasihati ibu untuk melanjutkan menyusui.

• Bila anak menderita diare dehidrasi ringan/ sedang atau berat dan anak masih bisa

minum atau anak dirujuk untuk DBD, beri larutan oralit sedikit demi sedikit tapi sering

dalam perjalanan.

Page 34: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

31Latihan

Pada latihan ini akan diulangi kembali langkah-langkah yang berhubungan dengan rujukan

melalui suatu studi kasus. Pelajari Formulir Pencatatan Dimas pada halaman berikut.

1. Apakah Dimas memerlukan rujukan?Mengapa ya dan mengapa tidak?

2. Apa tindakan penting pra rujukan yang diperlukan Dimas?

3. Tulis surat rujukan ke Rumah Sakit untuk Dimas. Gunakan tanggal dan waktu hari ini.

Gunakan nama Anda sebagai petugas kesehatan.

__________________________

Page 35: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

32

TATALAKSANA BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Tanggal Kunjungan :____ ______________Nama anak: DIMAS L / P Umur: 4 bl BB 7 kg PB / TB 65 Suhu 38oCTanyakan: Anak ibu sakit apa ? batuk Kunjungan pertama √ Kunjungan ulang? ___PENILAIAN (Beri garis bawah semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUMTidak bisa minum atau menyusuM e m u n t a h k a n semuanya.Kejang.

* Letargis atau tidak sadar.

Ada tandabahaya umum? Ya__ Tidak √Ingatlah adanya tanda bahaya umum dalam menentukan klasifikasi

Ingatlahuntuk merujuksetiap anakyang mempunyaitanda bahayaumum

APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya √ Tidak __

Sudah berapa lama? 6 hari

* Hitung nafas dalam 1 menit.54 kali/menit.* Napas cepat ? • Lihat tarikandinding dada * Dengar adanya stridor

P n e u m o n i a b e r a t a t a u penyakit sangat berat

APAKAH ANAK DIARE? Ya √ Tidak ___Sudah berapa lama? 2_ hariAdakah darah dalam tinja ?

Lihat keadaan umum anak Apakah anak:Letargis atau tidak sadar Gelisah atau rewelLihat apakah matanya cekung?Beri anak minum. Apakah:Tidak bisa minum atau malas minumHaus, minum dengan lahapCubit kul i t perut. Apakah: kembalinya:-Sangat lambat (lebih dari 2 detik)? - Lambat?

Diaretanpadehidrasi

APAKAH ANAK DEMAM? Ya √ Tidak ___

Page 36: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

33(anamnesis/teraba panas/suhu 37,5oC atau lebih)Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi - Rendah - Tanpa Risiko.Jika Risiko Rendah atau Tanpa Risiko Malaria, tanyakan :Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu terakhir?Jika Ya, tentukan daerah risiko sesuai tempat yang dikunjungi.Ambil sediaan darah: (tidak dilakukan untuk daerah tanpa risiko)Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari terakhir. ATAUPeriksa mikroskopis darah jika sudah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir· Sudah berapa lama anak demam?3 hari· Jika lebih dari 7 hari, Apakah demam terjadi setiap hari?· Apakah anak pernah mendapat anti malaria dalam 2 minggu terakhir?· Apakah anak menderita campakdalam 3 bulan terakhir?

· Lihat dan raba adanya kaku kuduk· Lihat adakah pilek· Lihat tanda-tanda CAMPAK:- Ruam kemerahan di kulit yang menyeluruh dan- Salah satu dari: batuk, pilek atau mata merah

Malaria Lakukanpemeriksaan RDTHasil : RDT (+) / (- )FalciparumLakukanpemeriksaan SDM(mikroskopis)

J ika anak sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir:

• Lihat adanya luka di mulut.Jika ya, apakah dalam atau luas?• Lihat adakah nanah keluar dari mata• L i h a t a d a k a h kekeruhan pada kornea

Klasifikasikan Demam Berdarah jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari

Page 37: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

34

• A p a k a h a d a perdarahan dari hidung atau gusi yang berat?• Apakah anak muntah? Jika ya:- Apakah sering?- Apakah muntahnya B e r d a r a h a t a u seperti kopi?• Apakah beraknya berwarna hitam?• Apakah ada nyeri ulu hati atau anak gelisah?

• Perhatikan tanda-tanda syok: Ujung ekstremitas teraba dingin dan nadi teraba lemah atau takteraba.• L i h a t a d a n y a perdarahaan dari hidung atau gusi yang berat• Lihat adanya bintik perdarahan di Kulit (petekie) Jika sedikit dan tak ada gejala laindari DBD, lakukan uji Torniket.

Demam:mungkinbukan DBD

APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA ?Ya __Tidak_√_• Apakah ada nyeri telinga ?• Adakah nanah / cairan keluar dari telinga ?Jika ya, sudah berapa lama ? ____ hari

• Lihat adanya nanah / cairan keluar dari telinga.• R a b a a d a n y a pembengkakan yang nyeri di belakang telinga.

MEMERIKSA STATUS GIZI· Lihat apakah anak tampak kurus atau sangat kurus.· Lihat adanya pembengkakan di kedua punggung kaki.· Tentukan berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan :- BB / PB (TB) < -3 SD ____- BB / PB (TB) ≥ -3 SD − < - 2 SD ____- BB / PB (TB) - 2 SD − + 2 SD __√__

Normal

MEMERIKSA ANEMIA· Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan:- Sangat pucat- Agak pucat

Tidakanemia

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI(Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini:)__√__ __√__ __√__ ____ _______BCG HB-0 HB- 1 HB- 2 HB-3__√___ __√___ ______ ______DPT-1 DPT-2 DPT-3 Campak__√___ ___√___ ______ ______Polio-1 Polio-2 Polio-3 Polio-4

Imunisasi yangdiberikan hari ini:____________

Page 38: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

35M E M E R I K S A PEMBERIAN VIT. A

Dibutuhkan vitamin A :Ya __ Tidak _√_

Apakah diberivitamin A hari ini?ya __ tidak √

MENILAI MASALAH/KELUHAN LAINLAKUKAN PENILAIAN PEMBERIAN MAKAN jika anak KURUS atau UMUR < 2 TAHUN dan tidak akan dirujuk segera* Apakah ibu menyusui anak ini? Ya ___ Tidak ___ Jika ya, berapa kali dalam 24 jam? ___ kaliApakah juga menyusui di malam hari? Ya ___ Tidak ___ Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain? Ya ___Tidak ___ Jika ya, makanan atau minuman apa?______________________________________________Berapa kali sehari? ___ kali. Alat apa yang digunakan untuk Memberi makan/minum anak?______________________________________________* Jika anak KURUS : Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan pada anak?__________________________________________________Apakah anak mendapat makanan tersendiri? Ya___Tidak___Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya?Selama sakit ini apakah ada perubahan pemberian makan pada anak? Ya ___ Tidak ___ Jika ya, bagaimana?____________________________________________________________________________________________

Nasihati kapan kembali segeraKunjungan ulang : ______ hari

Page 39: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

36

B. MACAM-MACAM PENYAKIT UNTUK ANAK YANG TIDAK MEMERLUKAN RUJUKAN SEGERA

Anak yang tidak memerlukan rujukan dan dapat ditangani di klinik Anda, yaitu yang mempunyai

klasifikasi sebagai berikut:

1. PNEUMONIA2. BATUK : BUKAN PNEUMONIA3. DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG4. DIARE TANPA DEHIDRASI5. DIARE PERSISTEN6. DISENTERI7. MALARIA (Risiko Tinggi dan Risiko Rendah Malaria)8. DEMAM : MUNGKIN BUKAN MALARIA (Risiko Rendah Malaria)9. DEMAM : BUKAN MALARIA (Tanpa Risiko Malaria).10. CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU MULUT11. CAMPAK12. MUNGKIN DBD13. DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD14. INFEKSI TELINGA AKUT15. INFEKSI TELINGA KRONIS16. KURUS17. ANEMIA

Untuk setiap klasifikasi yang dibuat, tuliskan hanya tindakan dan pengobatan yang sesuai

untuk anak tersebut (lihat bagan kolom Tindakan/Pengobatan dan tabel obat yang sesuai di

halaman 17).

Tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera meliputi :

Page 40: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

371. Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadwal pemberian.

2. Memberi cairan tambahan dan tablet Zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makan.

3. Memberi tindakan dan pengobatan infeksi lokal.

4. Memberi imunisasi sesuai kebutuhan.

5. Memberi suplemen vitamin A.

C. MEMILIH oBAT oRAL YANG SESUAI DAN MENENTUKAN DoSIS SERTA JADUAL PEMBERIAN

Untuk memilih obat oral yang sesuai, menentukan dosis serta jadwal pemberian untuk anak

yang tidak dirujuk bisa Anda pelajari seperti dibawah ini.

1. MEMBERI ANTIBIoTIK oRAL YANG SESUAI

Anak sakit dengan klasifikasi dibawah ini membutuhkan antibiotik.

• PNEUMONIA

• DISENTERI

• INFEKSI TELINGA AKUT

Di klinik biasanya tersedia lebih dari satu macam antibiotik, karena itu Anda harus tahu cara

memilih antibiotik yang sesuai dengan penyakit anak.

Jika anak mempunyai lebih dari satu klasifikasi, masing-masing klasifikasi akan membutuhkan

antibiotik. Jika mungkin, pilih satu jenis antibiotik saja yang dapat mengobati berbagai klasifikasi.

a. Satu jenis antibiotik untuk mengobati beberapa jenis penyakit.

Jika anak mempunyai lebih dari satu klasifikasi yang membutuhkan antibiotik yang sama,

JANGANmemberi dosis ganda atau menambah waktu pengobatan.

b. Lebih dari satu jenis antibiotik untuk mengobati beberapa jenis penyakit.

Sebagai contoh, di suatu negara tertentu, antibiotik untuk PNEUMONIA tidak efektif untuk

DISENTERI.Pada keadaan ini anak dengan DISENTERI dan sekaligus PNEUMONIA harus diobati

dengan 2 (dua) jenis antibiotik.

c. Antibiotik tidak dapat diberikan bersama dengan obat lain.

Contoh:Kotrimoksazol tidak boleh diberikan bersama Sulfadoksin - Pirimethamin

harinya. Antibiotik harus diminum sampai habis.Jumlah pemberian obat disesuaikan dengan

jenis antibiotik dan penyakitnya.

Page 41: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

38

Untuk menentukan dosis antibiotik yang tepat :

• Lihat kolom yang berisi daftar kandungan obat pada tablet atau sirup yang tersedia di

klinik Anda.

• Selanjutnya, pilih baris yang sesuai dengan umur atau berat badan anak.

Untuk menentukan dosis yang tepat, memakai berat badan lebih baik daripada umur.Dosis

yang tepat tertera pada perpotongan antara kolom jenis obat dan baris umur atau berat badan.

Untuk pengobatan PNEUMONIA, dulu diberikan kotrimoksazol 2 x sehari selama 5 hari atau

Amoksisilin 15 mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi 3 dosis.

Pemberian Amoksisilin yang 3 kali ini memberi peluang untuk ketidak patuhan.

Beberapa penelitian yang membandingkan pemakaian Amoksisilin 15

mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi 3 dosis dengan dosis 25 mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi

2 dosis membuktikan farmakokinetik dan kadar dalam darah yang setara.

Sesuai pula dengan rekomendasi dari American Academy of Paediatrics yang berdasarkan

beberapa penelitian mereka, maka sekarang dipakai Amoksisilin dengan dosis 25 mg/kgBB/

hari yang dibagi dalam 2 dosis. Selanjutnya semua klasifikasi yang membutuhkan Amoksisilin

diberikan 2x sehari.

2. MEMBERI oBAT ANTIMALARIA oRAL

Pengobatan malaria dengan klorokuin tidak dianjurkan lagi, karena menurut hasil penelitian

menunjukkan resistensi terhadap klorokuin.Pengobatan yang efektif untuk malaria falsiparum,

malaria vivax/ovale dan mix infection di daerah yang resisten klorokuin menggunakan Artemisin

Combination Therapy (ACT) yaitu kombinasi Artesunat, Amodiakuin dan Primakuin.

Bila pemeriksaan RDT hasilnya positif falsiparum, maka diobati dengan pengobatan

untuk malaria falsiparum dan bila hasilnya positif non falsiparum, maka diberi pengobatan

untuk malaria vivax/ ovale. Bila positif kedua-duanya diberi pengobatan untuk malaria mixed.

Apabila terjadi kegagalan pengobatan dengan obat pilihan pertama atau obat tidak tersedia

maka diberikan obat pilihan kedua. Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Falsiparum

Page 42: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

39Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Falsiparum

- ANTIMALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMoDIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 12 BULAN : TANPA PRIMAKUIN)

- ANTIMALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 12 BULAN : HANYA KINA)

UMUR atauBERAT BADAN

PILIHAN PERTAMA PILIHAN KEDUA

Hari 1 Hari 2 Hari 3 KINA(200 mg)

PRIMAKUIN(15 mg biasa)

Artesunat

(50 mg/tablet)

Amodiakuin

(153 mgbasa/tablet)

Primakuin(15 mg basa/tab)

Artesunat

(50 mg/tablet

Amodiakuin(153 mgbasa/tablet)

Artesunat(50 mg/tablet)

Amodiakuin(153 mgbasa/tablet)

30 mg /kgBB/haridibagi dalam

3 dosis selama7 hari

Diberikansebagai

dosis tunggal

2 - < 12 bulan(4 - < 10 kg) 1/2 1/2

Jangandiberi 1/2 1/2 1/2 1/2 3 x 1/4 Jangan

diberi

12 bl - 5 tahun(10 - < 19 kg 1 1 ¾ 1 1 1 1 3 x ½ ¾

Dosis Artesunat : 4 mg/kgBB/hariDosis Amodiakuin: 10 mg/kg BB/hariDosis Primakuin (hanya untuk anak ≥1 tahun): 0.75 mg/kg BB pada hari pertama saja.obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.

Primakuin tidak boleh diberikan kepada anak berumur dibawah 1 tahun karena dapat menimbulkan efek samping yang berat.

3. MEMBERI PARASETAMOL UNTUK DEMAM TINGGI ( ≥ 38.5°C ) ATAU NYERI TELINGA

Parasetamol berkhasiat menurunkan suhu tubuh dan mengurangi rasa sakit

a. Jika anak demam tinggi (≥38.50 C), beri satu dosis parasetamol di klinik.

b. Jika anak menderita nyeri telinga, beri parasetamol untuk 1 hari yaitu 4 dosis.

c. Jelaskan kepada ibu untuk memberi satu dosis setiap 6 jam sampai nyeri hilang.

d. Jika ibu jelas menyebutkan bahwa anaknya demam pada malam hari sebelum ke

klinik dan saat ini tidak lagi teraba demam atau suhunya normal, maka ibu bisa diberi

parasetamol dengan nasihat untuk diminumkan kepada anaknya jika timbul demam.

e. Dosis Parasetamol untuk demam tinggi atau sakit telinga dapat dilihat pada bagan

sebelumnya.

4. MEMBERI VITAMIN A

Anda telah mempelajari pemberian vitamin A pengobatan untuk anak SANGAT KURUS disertai

CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA, dimana dosis pertama vitamin A diberikan di klinik,

dilanjutkan dengan dosis selanjutnya di tempat rujukan pada hari ke 2 dan hari ke 15.

Page 43: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

40

Pemberian vitamin A untuk pengobatan pada anak yang tidak perlu dirujuk, yaitu untuk

klasifikasi CAMPAK tanpa komplikasi hanya pada hari pertama.

Vitamin A juga diberikan sebagai tambahan/suplemen pada semua balita mulai umur 6

bulan.Selain diberi di klinik, juga bisa diberi di posyandu setiap 6 bulan, yaitu pada bulan

Februari dan Agustus.

Dosis Vitamin A untuk pencegahan (suplemen)

UMUR

KAPSUL VITAMIN A100.000 IU

(kapsul b iru)

200.000 IU

(kapsul merah)6 bulan - 11 bulan 1 kapsul ½ kapsul12 bulan - 59 bulan 2 kapsul 1 kapsul

JADWAL PEMBERIAN VITAMIN A :Dosis pertama sebesar 100.000 IU pada umur 6 bulan - 11 bulan.Dosis berikutnya sebesar 200.000 IU setiap 6 bulan (sampai umur 5 thn) setiap Pebruari dan Agustus.Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, beri satu dosis.

5. MEMBERI ZAT BESI

Anak tampak pucat mungkin menderita anemia.Anak membutuhkan zat besi.

Beri Zat Besi untuk pengobatan

Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun.

UMURatau

BERAT BADAN

TABLET BESI / FOLAT(60 mg besi elemental dan

0.25 mg asam folat)1 x sehari

SIRUP BESI(setiap 5 ml mengandung 30 mg besi elemental) 1 x sehari

6 bulan - 12 bulan

(7 - <10 kg)¼ 2,5 ml (½ sendok takar)

12 bulan - 5 tahun

(10 - <19 kg)½ 5 ml (1 sendok takar)

Zat besi tersedia dalam 2 bentuk yaitu : tablet dan sirup.

Perhatikan kandungan zat besi dalam tablet / sirup tersebut. Kandungan zat besi yang

berbeda dengan di atas, cara pemberiannya mungkin berbeda. Lihat dosis yang dianjurkan

oleh pabrik pembuatnya.

Catatan : Sirup besi yang banyak dijual di apotik pada umumnya mengandung ferous

Page 44: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

41

Gambar: Cacing Tambang

fumarat yang cara pemberiannya berbeda.

Beri zat besi yang cukup untuk 4 minggu. Jelaskan kepada ibu bahwa anak membutuhkan

dosis sesuai anjuran. Setelah obat habis, ibu diminta kembali guna mendapat zat besi untuk

4 minggu berikutnya. Jelaskan bahwa setelah minum zat besi, tinja anak akan berubah warna

menjadi hitam/abu-abu.

Kelebihan zat besi berakibat buruk pada anak dan dapat memperberat sakit pada anak

gizi buruk.Jauhkan zat besi dari jangkauan anak.

Bila anak yang menderita anemia, sedang dalam pengobatan sulfadoksinpirimetamin

(Fansidar), jangan diberi tablet besi/folat sebelum pemberian Fansidar selesai, karena

Fansidar bersifat anti - folat. Sirup besi tidak mengandung folat, sehingga dapat diberikan

bersama-sama sulfadoksin-pirimetamin (Fansidar).

6. MEMBERI oBAT CACINGAN

Anemia mungkin juga disebabkan oleh infeksi cacing (terutama cacing tambang dan

cacing cambuk), sehingga diperlukan obat anti cacing.Pirantel pamoat merupakan obat

cacing berspektrum luas yang banyak tersedia di puskesmas, namun pilihan pertama adalah

Albendazol.

Syarat pemberian pirantel pamoat pada anak dengan anemia adalah;

1). hasil pemeriksaan tinja positif terhadap cacing, DAN

2). umur anak 4 bulan atau lebih, DAN

3). tidak mendapat pirantel pamoat dalam 6 bulan terakhir.

Catatan : Jika tidak dapat memeriksa sediaan tinja, jangan beri pirantel pamoat

pada anak dengan anemia, kecuali ditemukan cacing dalam tinja.

Page 45: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

42

Beri Obat Cacingan

Jika anak ANEMIA, berumur > 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir,

beri obat cacingan dosis tunggal

• PILIHAN PERTAMA :ALBENDAZoL

• PILIHAN KEDUA : PIRANTEL PAMoAT

Beri Obat CacinganJika anak ANEMIA, berumur > 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir, beri obat

cacingan dosis tunggal

• PILIHAN PERTAMA : ALBENDAZoL

• PILIHAN KEDUA : PIRANTEL PAMoAT

ALBENDAZoLE PIRANTEL PAMoAT

UMUR TABLET 400mgDosis tunggal

UMUR / BERAT BADAN

TABLET125 mgDosis tunggal

1- < 2 tahun ½

4 bulan - < 9 bulan (6 - < 8 kg) ½

9 bulan - < 1 tahun(8 - < 10 kg) ¾

2- < 5 tahun 1

1 tahun -< 3 tahun(10 - < 14 kg) 1

3 tahun -< 5 tahun(14 - < 19 kg) 1½

Pada latihan ini Anda akan berlatih menggunakan bagan PENGOBATAN untuk menentukan

obat yang sesuai, dosis dan jadwal pemberian yang benar.

Pilih sediaan obat yang tersedia di klinik Anda. Anggaplah bahwa anak ini baru pertama kali

diobati untuk sakitnya, kecuali disebutkan lain. Tulis jawaban pada tempat yang disediakan.

1). Anak demam dengan berat 6 kg dan pemeriksaan RDT positif Falsiparum perlu mendapat

obat antimalaria oral.

Sebutkan jenis, dosis, jadwal dan lama pemberian obat antimalaria:

2). Bayi umur 9 bulan perlu suplementasi vitamin A.

Sebut jenis, dosis dan jadwal vitamin A :

3). Anak umur 4 tahun SANGAT KURUS dan menderita CAMPAK, perlu

Latihan

Page 46: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

43 pengobatan vitamin A.

Sebut jenis, dosis dan jadwal vitamin A :

4). Anak umur 2 tahun (11 kg) menderita ANEMIA membutuhkan tablet zat

besi dan obat cacingan. Pirantel pamoat pernah diberikan 3 bulan lalu.

Sebutkan jenis, dosis, jadwal dan lama pemberian tablet/sirup zat besi:

Sebutkan jenis, dosis, jadwal dan lama pemberian obat kecacingan:

D. MEMBERI CAIRAN TAMBAHAN DAN TABLET ZINC UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN

PEMBERIAN MAKAN

Pada modul sebelumnya Anda telah mempelajari cara menilai anak dengan diare,membuat

klasifikasi dehidrasi dan memilih salah satu rencana pengobatan,yaitu :

1. Rencana Terapi A - Penanganan diare di rumah

2. Rencana Terapi B - Penanganan dehidrasi ringan/sedang dengan oralit

3. Rencana Terapi C - Penanganan dehidrasi berat dengan cepat

Ketiganya adalah pemberian cairan sebagai pengganti cairan dan garam yang hilang bersama

diare.Cara terbaik melakukan rehidrasi dan mencegah dehidrasi adalah memberi oralit.Cairan

intravena hanya diberikan pada keadaan dehidrasi berat.

Satu-satunya jenis diare yang perlu diobati dengan antibiotik adalah DIARE DEHIDRASI BERAT

di daerah Kolera dan DISENTERI.

Jangan beri obat antidiare dan antimuntah pada anak dan bayi, karena obat tersebut tidak

mengobati diare dan beberapa diantaranya berbahaya. Obat obat berbahaya tersebut antara

lain antispasmodik ( codein, opium tincture diphenoxylate, loperamide) atau anti muntah (

chlorpromazine ). Diantaranya ada yang mengakibatkan lumpuhnya gerakan usus atau tidur

terus secara tidak normal.Beberapa juga berakibat fatal terutama bila diberikan pada bayi.

Obat antidiare lain yang tidak membahayakan tetapi tidak efektif untuk mengobati diare adalah

: kaolin, attapulgite, smectite dan activated charcoal / norit. Pemakaian obat anti diare dapat

menunda penanganan dengan oralit.

Pemberian tablet Zinc untuk semua penderita Diare:

Zinc merupakan zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan. Zinc yang

ada dalam tubuh akan hilang dalam jumlah besar saat anak menderita diare.

Page 47: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

44

Penggantian Zinc yang hilang sangat diperlukan dalam proses kesembuhan untuk menjaga kesehatan

pada bulan berikutnya.

1. Pastikan semua anak diare mendapat tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang ditentukan, kecuali Bayi Muda.

2. Dosis tablet Zinc ( 1 tablet = 20 mg ): dosis tunggal selama 10 hari• Umur 2 bulan – 6 bulan : ½ tablet• Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet

Cara pemberian tablet Zinc:

1. Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut ±30 detik), segera berikan kepada anak. Jangan mencampur tablet Zinc dengan oralit atau LGG.

2. Apabila anak muntah sekitar ½ jam setelah pemberian tablet Zinc, ulangi pemberian dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu dosis penuh.

3. Ingatkan untuk memberikan tablet Zinc selama 10 hari meskipun diare sudah berhenti.

4. Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan tablet Zinc segera setelah anak bisa minum atau makan.

E. RENCANA TERAPI A : PENANGANAN DIARE DI RUMAH

Rencana Terapi A, yaitu untuk pengobatan DIARE TANPA DEHIDRASI.

Ada 4 aturan perawatan di rumah, yaitu:

1). Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)

2). Beri Tablet Zinc.

3). Lanjutkan pemberian makan (dijelaskan dalam modul KONSELING)

4). Kapan harus kembali (dijelaskan dalam modul KONSELING)

1. ATURAN PERTAMA PERAWATAN DIARE DI RUMAH : BERI CAIRAN TAMBAHAN

Rencana Terapi A sangat penting. Setiap anak dengan DIARE TANPA DEHIDRASI yang datang

menemui petugas kesehatan akan diberi Rencana Terapi A.

Anak diare dengan dehidrasi membutuhkan cara rehidrasi dengan Rencana Terapi B atau

C, kemudian dilanjutkan rencana Terapi A.

Pada akhirnya semua anak dengan diare akan diberi Rencana Terapi A.

Rencana Terapi A: Penanganan Diare di Rumah

Page 48: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

45Jelaskan pada Ibu tentang 4 aturan perawatan di Rumah :1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)JELASKAN KEPADA IBU:• Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.• Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai

tambahan.• Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut

ini : Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang.Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika:• Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini.• Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN oRALIT.BERI IBU 6 BUNGKUS oRALIT (200 ml) UNTUK DIGUNAKAN DI RUMAH.TUNJUKKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK oRALIT / CAIRAN LAIN YANG HARUS DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK BERAK:• Sampai umur 1 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali berak.• Umur 1 sampai 5 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali berak.

Katakan kepada ibu :• Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas.• Jika anak muntah, tunggu 10 menit, lalu lanjutkan lagi dengan lebih lambat.• Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.

2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN.Lihat Konseling Bagi Ibu4. KAPAN HARUS KEMBALI

2. ATURAN KEDUA PERAWATAN DIARE DI RUMAH : BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI

Zat gizi Zinc dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat regenerasi sel

yang rusak.Penelitian telah membuktikan bahwa pada anak diare, pemberian zinc dapat

menurunkan keparahan diare, menurunkan kejadian diare 2-3 bulan berikutnya, bahkan

dapat meningkatkan selera makan anak.

Pastikan semua anak yang menderita diare mendapat tablet Zinc sesuai dosis dan waktu

yang telah ditentukan.

3. ATURAN KETIGA PERAWATAN DIARE DI RUMAH : LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN

Modul berikutnya KONSELING BAGI IBU, akan mengajarkan cara memberi nasihat pemberian

makan. Bila anak diklasifikasikan sebagai DIARE PERSISTEN, Anda akan mengajari ibu tentang

anjuran pemberian makan khusus.

4. ATURAN KEEMPAT PERAWATAN DIARE DI RUMAH : KAPAN HARUS KEMBALI

Anda akan mempelajari tanda-tanda kapan ibu harus kembali segera ke klinik pada modul

berikutnya.

Page 49: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

46

1. Anak-anak tersebut dibawah ini dibawa ke klinik karena diare. Tidak ada tanda bahaya

umum. Klasifikasinya :

DIARE TANPA DEHIDRASI

STATUS Jumlah cairan tambahan yang

diberikan setiap kali anak berakGIZI NoRMAL dan TIDAK ANEMIA.

Nama Umur

Harry 6 bulan

Umi 2 tahun

Kartini 15 bulan

Lola 4 tahun

2. Anak umur 4 tahun menderita diare. Tidak ada tanda bahaya umum. Diklasifikasikan sebagai

:DIARE TANPA DEHIDRASI, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Petugas kesehatan

mengajari ibu Rencana Terapi A dan memberi 6 bungkus oralit untuk dirumah.

Beri tanda √ pada jenis cairan yang dianjurkan untuk diberikan selama diare

____ a. Teh, yang biasa diminum anak saat makan.

____ b. Sari buah segar yang biasa diminum anak tiap hari.

____ c. Air dari teko. Anak dapat mengambil sendiri dari teko tiap haus.

____ d. Oralit, setiap kali anak berak.

____ e. Sop, yang dimasak ibu untuk santapan keluarga.

3. Cairan apa saja yang tersedia di klinik Anda yang dianjurkan untuk anak DIARE TANPA

DEHIDRASI?

4. Anak-anak yang bagaimanakah yang dibekali oralit untuk di rumah?

Latihan

Page 50: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

47F. RENCANA TERAPI B : PENANGANAN DEHIDRASI RINGAN /SEDANG DENGAN oRALIT

Bagian ini menguraikan penanganan anak yang menderita DIARE DEHIDRASI RINGAN/

SEDANG dengan Rencana Terapi B, termasuk pula penanganan pada 3 jam pertama di klinik.

Pada 3 jam pertama, ibu memberi oralit dalam jumlah yang telah ditentukan dengan

menggunakan sendok. Jika ada pojok oralit akan sangat membantu.

Jika anak mempunyai klasifikasi berat dan DEHIDRASI RINGAN/SEDANG

harus segera dirujuk

** Pengecualian untuk anak dengan DIARE PERSISTEN BERAT.

Pada anak ini harus dilakukan rehidrasi dahulu sebelum dirujuk.

Beri ibu oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada anak sedikit demi sedikit tetapi sering

dalam perjalanan ke tempat rujukan.

Sebaliknya, bila anak menderita DEHIDRASI RINGAN/SEDANG dan perlu pengobatan untuk

penyakit lainnya, dahulukan penanganan dehidrasinya, baru kemudian memberi obat

untuk penyakit lain tersebut.

Setelah 3 jam, lakukan penilaian ulang dan klasifikasikan dehidrasi dengan menggunakan

bagan klasifikasi diare.

• Bila tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi, lanjutkan dengan Rencana Terapi A.

• Bila dehidrasi tetap ada, ulangi Rencana Terapi B.

• Bila sekarang justru menderita DIARE DEHIDRASI BERAT, beri Rencana Terapi C.

Pelajari Rencana Terapi B dibawah ini

TENTUKAN JUMLAH oRALIT YANG HARUS DIBERIKAN DALAM 3 JAM PERTAMA

Sebagai contoh, anak dengan berat badan 5 kg biasanya membutuhkan 200-400 ml oralit dalam

3 jam pertama. Bila anak mau lebih banyak atau lebih sedikit dari jumlah yang tercantum,

beri sesuai kemauan anak.

Page 51: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

48

Rencana Terapi B : Penanganan Dehidrasi Ringan / Sedang dengan Oralit

Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam

TENTUKAN JUMLAH oRALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA.

Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam Kg) X 75 ml.

Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui.

•Jika anak menginginkan, berikan lebih banyak dari pedoman di atas.

•Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga

100 – 200 ml air matang selama periode ini.

TUNJUKKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN oRALIT.

• Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/mangkuk/gelas.

• Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat.

• Lanjutkan ASI selama anak mau.

BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.

SETELAH 3 JAM :

• Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya.

• Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.

• Mulailah memberi makan anak.

JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGoBATAN SELESAI:

• Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.

• Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk menyelesaikan 3 jam pengobatan.

• Beri bungkus oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan 6 bungkus lagi sesuai yang di anjurkan dalam Rencana Terapi A.

Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:

1. Beri cairan tambahan

2. Pemberian tablet zinc sampai 10 hari

3. Lanjutkan pemberian makan lihat rencana terapi A)

4. Kapan harus kembali

UMUR * Sampai 4 bulan 4 - 12 bulan 12 - 24 bulan 2 - 5 ahunBERAT BADAN < 6 kgz 6 - 10 kg 10 - 12 kg 12 - 19 kg

JUMLAH CAIRAN 200 – 400 ml 400 – 700 ml 700 – 900 ml 900– 1400 ml

Page 52: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

49 Cara lain menentukan jumlah oralit yang dibutuhkan (dalam ml) yaitu menghitung berat

badan anak (dalam kg) dikalikan dengan 75. Sebagai contoh, anak dengan berat badan 8

kg membutuhkan: 8 kg x 75 ml = 600 ml larutan oralit ( 3 bungkus) dalam 3 jam

Pemberian oralit jangan sampai mengganggu/mengurangi pemberian ASI. Jika ibu masih

memberi ASI, sebaiknya bayi diberi ASI sebanyak yang dikehendaki bayi, kemudian dilanjutkan

dengan oralit. Untuk bayi umur kurang dari 6 bulan yang tidak diberi ASI, harus diberi 100 -

200 ml air matang dalam 3 jam pertama sebagai tambahan larutan oralit. Air Susu Ibu dan

air akan mencegah terjadinya hipernatremia pada bayi.

SETELAH 3 JAM

Setelah 3 jam mendapat larutan oralit sesuai Rencana Terapi B, nilai kembali keadaan

anak dengan menggunakan bagan PENILAIAN & KLASIFIKASI.

Klasifikasikan kembali derajat dehidrasi.Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan

penanganan.

Catatan :Nilai kembali keadaan anak sebelum 3 jam bila anak tidak mau minum oralit atau

keadaan anak memburuk

• Bila keadaan anak membaik dan menjadi DIARE TANPA DEHIDRASI, gunakan Rencana

Terapi A. Ajari ibu Rencana Terapi A bila Anda belum sempat mengajarinya pada 3 jam

yang lalu. Sebelum pulang, cek pemahaman ibu.Bantu ibu mengatasi masalah dalam

memberi cairan tambahan di rumah.

• Bila mata anak menjadi sembab, berarti keadaan hidrasi berlebihan.Ini bukan tanda-tanda

hipernatremia, hanya tanda bahwa rehidrasi telah dicapai dan oralit tidak perlu diberikan

Page 53: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

50

lagi.Beri air matang biasa atau ASI. Setelah sembab hilang, ibu harus mengulangi pemberian

oralit sesuai Rencana Terapi A.

• Bila masih dalam keadaan DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, pilih Rencana Terapi B lagi

• Sebaiknya mulai dilakukan pemberian makan di klinik. Beri makanan, susu atau sari buah.

• Setelah pemberian makan, ulangi lagi Rencana Terapi B dengan pemberian oralit selama

3 jam. Beri makanan, susu atau sari buah tiap 3 - 4 jam. ASI tetap diberikan sesering

mungkin.Bila klinik tutup sebelum pengobatan selesai, beritahu ibu untuk meneruskan

pengobatan di rumah.

• Bila keadaan anak memburuk dan menjadi DIARE DEHIDRASI BERAT, mulailah dengan

Rencana Terapi C.

BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM PENGoBATAN SELESAI

Apabila ibu ingin pulang sebelum penanganan dengan Rencana Terapi Bselesai (anak belum

dalam kondisi rehidrasi), dalam keadaan ini, Anda perlu :

• Menunjukkan kepada ibu cara menyiapkan larutan oralit di rumah.

• Beri kesempatan ibu praktek sebelum pulang.

• Menunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah,

• sebagai lanjutan pemberian larutan oralit di klinik selama 3 jam pertama.

• Memberi ibu oralit yang cukup untuk melengkapi kebutuhan 3 jam pertama, ditambah

6 bungkus oralit (200 ml) seperti dianjurkan untuk Rencana Terapi A.

• Memberi ibu tablet Zinc yang cukup untuk melanjutkan hingga 10 hari.

• Menjelaskan 4 aturan perawatan di rumah (Rencana Terapi A)

1). Beri cairan tambahan.

2). Beri tablet zinc selama 10 hari.

3). Lanjutkan pemberian makan

4). Kapan harus kembali

Page 54: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

51Latihan

1. Anak-anak ini dibawa ke klinik karena diare. Mereka mempunyai klasifikasi DIAREDEHIDRASI

RINGAN/SEDANG, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Tulis jumlah oralit yang dibutuhkan setiap

anak untuk 3 jam pertama:

Nama Umur/BB Kisaran jumlah kebutuhan oralit

Andra 3 Tahun

Gunawan 10 Kg

Nina 8 Kg

Sarmila 11 Bulan

2. Yasmin bayi perempuan umur 9 bulan dan berat badan 8 kg dibawa ke klinik karena diare.

Klasifikasi oleh petugas kesehatan: DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, status gizi NORMAL dan TIDAK

ANEMIA. Petugas kesehatan memberi Rencana terapi B. Menurut ibu,Yasmin masih menetek

beberapa kali sehari. Yasmin juga diberi 3 kali makan nasi dengan sayuran, kacang-kacangan

serta kadang-kadang daging.

a. Kira-kira berapa jumlah oralit yang harus diberikan oleh ibu dalam 3 jam pertama?

b. Selama 3 jam pengobatan, apakah Yasmin boleh diberi makan/minum sebagai tambahan

oralit? Bila “ya” apa saja?

c. Setelah pengobatan 3 jam, Yasmin diperiksa ulang, klasifikasinya tetap: DIARE DEHIDRASI

RINGAN/SEDANG. Rencana terapi apa yang paling tepat untuk melanjutkan pengobatan?

d. Jelaskan tentang tindakan yang diberikan kepada Yasmin sekarang (tidak hanya cairan

oralit)

3. Seorang ibu dan anaknya harus segera meninggalkan klinik sebelum anaknya rehidrasi

penuh. Apa yang harus dilakukan petugas kesehatan sebelum ibu pulang? Lengkapi daftar

berikut ini :

• Menunjukkan cara menyiapkan larutan oralit di rumah.

• ………………………………………………………………………................

• ………………………………………………………………………................

• Jelaskan 4 aturan perawatan di rumah.

Page 55: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

52

G. RENCANA TERAPI C: PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT

Rehidrasi dengan cairan intravena atau menggunakan pipa nasogastric hanya diberikan pada

anak dengan DIARE DEHIDRASI BERAT.

Penanganan dehidrasi berat pada anak sangat tergantung pada:

• Jenis sarana yang ada di klinik Anda atau klinik/rumah sakit terdekat.

• Pelatihan yang sudah diterima.

• Keadaan anak: apakah masih bisa minum.

Untuk mempelajari cara memberi cairan pada dehidrasi berat sesuai dengan Rencana

Terapi C di klinik di tempat Anda bekerja,

1). Menangani dengan Rencana Terapi C, bila:

Tersedia alat untuk pemberian cairan iv (intravena/infus) dan cairan yang biasa digunakan.

Petugas terlatih untuk memberikan cairan iv.

2). Menangani dengan Rencana Terapi C, bila:

• Anda tidak dapat memberi cairan iv.

• Pemberian cairan iv dapat dilakukan di klinik lain atau rumah sakit terdekat, yang berjarak

kurang lebih 30 menit.

3). Menangani dengan Rencana Terapi C, bila:

• Di klinik Anda tidak dapat memberi cairan iv.

• Tidak ada klinik terdekat yang dapat memberi cairan iv.

Page 56: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

53• Anda tidak dapat melakukan penanganan dengan pipa nasogastrik

• Anak masih bisa minum.

Bila tidak dapat memberi cairan secara iv atau melalui pipa nasogastrik dan anak tidak

dapat atau tidak mau minum, segera rujuk anak ke klinik/ rumah sakit terdekat yang dapat

memberi pelayanan iv atau pipa nasogastrik.

Untuk menentukan pengobatan pada anak yang membutuhkan Rencana Terapi C, lihat bagan

alur pada Rencana Terapi C Bila ada jawaban “ya”, lanjutkan membaca ke kanan sesuai arah

panah.Bila ada jawaban “tidak” lanjutkan ke bawah.

Page 57: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

54

MULAIDISINI

DAPATKAH ANDA SEGERA MEMBERI

CAIRAN INTRAVENA?

Apakah ada fasilitas pemberian cairan

intravena yang terdekat (ditempuh dalam 30

menit)?

Apakah Anda terlatihmenggunakan pipa orogastrik(pipa OG) untuk rehidrasi?

Apakah anak masih bisa minum

Rujuk SEGERA ke Rumah Sakit terdekat untuk

pemberian cairan intravena / pemasangan pipa OG

Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut, sementara infus disiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :

UMUR Pemberian pertama30 ml/kg selama :

Pemberianselajutnya 70ml/kg selama

Bayi(dibawah umur 12 bulan) 1 jam* 5 jam

Anak(12 bulan sampai 5 tahun) 30 menit * 2½ jam

Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba.• Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, Beri

tetesan lebih cepat.• Juga beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum:

biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri anak tablet Zinc sesuai dosis dan jadwal yang dianjurkan.

• Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam Klasifikasikan Dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan penanganan

• Rujuk SEGERA untuk pengobatan intravena.• Jika anak bisa minum, beri ibu larutan oralit dan tunjukkan cara• meminumkan pada anak sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan

• Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa orogastrik: beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg).

• Periksa kembali anak setiap 1-2 jam:- Jika anak muntah terus menerus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat.- Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak Untuk pengobatan intravena

• Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi. • Kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk

melanjutkan penanganan.

CATATAN:• jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah

rehidrasi untuk meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian cairan oralit per oral.

YA

TIDAK

TIDAK

TIDAK

TIDAK

YA

YA

KEPUTUSAN DALAM RENCANA TERAPI C :

PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT

IKUTI TANDA PANAH :JIKA YA, LANJUTKAN KEKANAN.

JIKA TIDAK, LANJUTKAN KEBAWAH

Page 58: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

55H. MENANGANI DIARE PERSISTEN.

Penanganan DIARE PERSISTEN memerlukan makanan khusus. Nasihati ibu cara pemberian

makan anak. Makanan yang dianjurkan untuk anak dengan diare persisten tercantum pada

KARTU NASIHAT IBU. Berikan juga tablet Zinc untuk penderita diare persisten sesuai pedoman .

Pastikan semua anak diare mendapat tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang

ditentukan, kecuali Bayi Muda.

a. Dosis tablet Zinc ( 1 tablet = 20 mg ): dosis tunggal selama 10 hari

• Umur 2 bulan – 6 bulan : ½ tablet

• Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet

b. Cara pemberian tablet Zinc:

1). Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut ± 30

detik), segera berikan kepada anak.

2). Jangan mencampur tablet Zinc dengan oralit atau LGG.

3). Apabila anak muntah sekitar ½ jam setelah pemberian tablet Zinc, ulangi pemberian

dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu

dosis penuh.

• Ingatkan untuk memberikan tablet Zinc selama 10 hari meskipun diare sudah berhenti.

• Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan

tablet Zinc segera setelah anak bisa minum atau makan.

I. MENGoBATI DISENTERI

Beri antibiotika yang sesuai untuk Shigella guna mengobati DISENTERI yaitu Kotrimoksazol

(antibiotik pilihan pertama) atau Asam Nalidiksat (antibiotik pilihan kedua).Terangkan kepada

ibu agar membawa anaknya kembali dalam 2 hari untuk mengetahui apakah anak membaik

atau tidak.

Pada kotak “Beri Antibiotik Oral yang Sesuai” pada bagan PENGOBATAN, tercantum jenis

antibiotik dan dosis yang sesuai. Cara pemberian antibiotik sudah dibahas sebelumnya.

Berikan juga tablet Zinc sesuai kebutuhan

Page 59: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

56

1. Sebelum merujuk anak ada beberapa hal yang harus Anda lakukan sebagai berikut:

a. Jelaskan tentang pentingnya rujukan. Minta persetujuan untuk membawa anaknya ke

rumah sakit. Bila tidak mau, cari penyebabnya.

b. Hilangkan kekhawatiran ibu dan bantu untuk mengatasi setiap masalah,

c. Tulis surat rujukan untuk dibawa ke rumah sakit. Beritahu ibu untuk memberikannya

kepada petugas kesehatan di rumah sakit.

d. Beri ibu instruksi dan peralatan yang diperlukan untuk merawat anakselama perjalanan

ke rumah sakit

5. Macam-macam sakit pada anak yang tidak memerlukan rujukan segera dan dapat

ditangani di klinik Anda, yaitu yang mempunyai klasifikasi sebagai berikut:

• Pneumonia * Mungkin DBD

• Batuk : bukan pneumonia * Demam : mungkin bukan DBD

• Diare dehidrasi ringan/sedang * Infeksi telinga akut

• Diare tanpa dehidrasi * Infeksi telinga kronis

• Diare persisten * Kurus

• Disenteri

• Malaria (risiko tinggi dan risiko rendah malaria)

• Demam : mungkin bukan malaria (risiko rendah malaria)

• Demam : bukan malaria (tanpa risiko malaria).

• Campak dengan komplikasi pada mata dan/atau mulut

3. Tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera meliputi :

a. Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadwal pemberian.

b. Memberi cairan tambahan dan tablet Zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian

makan.

c. Memberi tindakan dan pengobatan infeksi lokal.

d. Memberi imunisasi sesuai kebutuhan.

e. Memberi suplemen vitamin A.

Rangkuman

Page 60: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

57

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap

paling benar.

1. Sebelum merujuk anak ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai , hal-hal yang harus dilakukan

antara lain:

a. Harus membawa uang yang banyak

b. Beritahu ibu jangan mengajak keluarga banyak

c. Tulis surat rujukan

d. Harus membawa alat makan

2. Dibawah ini penyakit yang tidak memerlukan rujukan segera:

a. Pneumonia berat

b. Dehidrasi berat

c. Disentri

d. Anemia berat

3. Anak dengan klasifikasi dibawah ini dan tidak perlu dirujuk membutuhkan obat oral yang sesuai:

a. Disentri

b. Dehidrasi

c. Anemia

d. Infeksi mata

4. Kapsul vitamin A untuk pencegahan pada anak umur 7 bulan :

a. 50.000 IU

b. 100.000 IU

c. 150.000 IU

d. 200.000 IU

EvaluasiFormatif

Page 61: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

58

5. Terdapat 4 aturan perawatan diare dirumah (rencana terapi A) antara lain:

a. Beri makanan sebanyak-banyaknya

b. Beri tablet Fe selama 5 hari

c. Beri tablet zinc selama 10 hari

d. Beri vitamin C dosis tinggi

Page 62: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

59

TugasMandiri

Pilih antibiotik oral yang sesuai dan cantumkan dosis serta jadwal pemberian obat untuk

setiap kasus di bawah ini. Anggap anak ini mendapat pengobatan yang pertama untuk sakitnya

dan tidak ada klasifikasi lain.

Kerjakan tugas ini secara mandiri dengan melihat tabel bagan yang sudah dipelajari “ Pilih

Antibiotic Oral Yang Sesuai”

1. Anak umur 2 tahun (11 kg) memerlukan antibiotik untuk PNEUMONIA. Sebutkan jenis,

dosis, jadwal dan lama pemberian antibiotik !

2. Anak (16 kg) memerlukan antiobitik untuk DISENTERI. Sebutkan jenis, dosis, jadwal dan

lama pemberian antibiotik:

3. Anak umur 36 bulan (15 kg) memerlukan antibiotik untuk PNEUMONIA dan DIARE DEHIDRASI

BERAT di daerah kasus kolera

Sebutkan jenis, dosis, jadwal dan lama pemberian antibiotik.

Page 63: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

60

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 diharapkan Anda dapat melakukan tindakan/

pengobatan untuk anak yang tidak perlu dirujuk dan menentukan waktu kunjungan ulang

pada anak sakit usia bula sampai 5 tahun

1. Melakukan tindakan dan pengobatan infeksi local

2. Memberi imunisasi setiap anak sakit sesuai kebutuhan

3. Memberi suplemen vitamin A setiap anak sakit sesuai kebutuhan

4. Menentukan waktu kunjungan ulang

1. Tindakan dan pengobatan infeksi local

2. Imunisasi pada anak sakit sesuai kebutuhan

3. Suplemen vitamin A pada setiap anak sakit sesuai kebutuhan

4. Kunjungan ulang

KegiatanBelajar 3 Perlu dirujuk Dan Kunjungan Ulang

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Khusus

Pokok Materi

Page 64: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

61

A. TINDAKAN DAN PENGoBATAN INFEKSI LoKAL

Tindakan dan pengobatan infeksi lokal meliputi :

• Mengobati infeksi mata dengan tetes atau salep mata Tetrasiklini/Kloramfenikol.

• Mengeringkan telinga dengan kain/kertas penyerap.

• Mengobati luka di mulut dengan Gentian Violet.

• Meredakan batuk dan melegakan tenggorokan dengan bahan yang aman.

Adapun langkah-langkah tindakan dan pengobatan infeksi lokal tersebut sebagai berikut:

1. MENGoBATI INFEKSI MATA DENGAN TETES/SALEP MATA

Bersihkan kedua mata, 3 kali sehari.

• Cucilah tangan.

UraianMateri

Memberikan tindakan/pengobatan untuk

anak sakit yang tidak memerlukan rujukan

segera meliputi : memilih obat oral yang sesuai

dan menentukan dosis serta jadwal pemberian,

memberi cairan tambahan dan tablet Zinc untuk

diare dan melanjutkan pemberian makan,

memberi tindakan dan pengobatan infeksi

local, memberi imunisasi sesuai kebutuhan,

dan memberi suplemen vitamin A. pada anak

sakit.

Pada kegiatan belajar sebelumnya Anda telah

mempelajari 2 dari tindakan tersebut yaitu:

memilih obat oral yang sesuai dan menentukan

dosis serta jadwal pemberian, dan memberi

cairan tambahan dan tablet Zinc untuk diare

dan melanjutkan pemberian makan. Pada

kegiatan belajar ini Anda akan mempelajari

3 tindakan/pengobatan yang lainnya yaitu:

memberi tindakan dan pengobatan infeksi

lokal, memberi imunisasi sesuai kebutuhan,

dan memberi suplemen vitamin A. pada anak

sakit serta menentukan waktu kunjungan ulang

Anda akan mempelajari 3 tindakan/pengobatan memberi

tindakan dan pengobatan infeksi lokal, memberi

imunisasi sesuai kebutuhan, dan memberi suplemen

vitamin A. pada anak sakit serta menentukan waktu kunjungan

ulang

Page 65: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

62

• Mintalah anak untuk memejamkan mata.

• Gunakan kapas basah untuk membersihkan nanah.

Berikan obat tetes/ salep mata kloramfenikol/ tetrasiklin 3 kali sehari.

• Mintalah anak melihat keatas. Tarik kelopak mata bawah perlahan ke arah bawah.

• Teteskan obat tetes mata atau oleskan salep dibagian dalam kelopak mata bawah.

• Cuci tangan kembali.

• Obati sampai kemerahan hilang.

Jangan menggunakan salep/ tetes mata yang mengandung kortikosteroid

2. MENGERINGKAN TELINGA DENGAN BAHAN PENYERAP

Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 kali sehari.

• Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tissue yang kuat, menjadi

sebuah sumbu. Jangan gunakan lidi kapas.

• Masukkan sumbu tersebut ke dalam telinga anak.

• Keluarkan sumbu jika sudah basah.

• Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah diatas sampai telinga anak kering.

Untuk INFEKSI TELINGA KRoNIS :

• Teteskan 3-5 tetes larutan H2O2 3% pada telinga yang sakit, lalu keringkan dengan kertas

tissu.Lakukan hal ini 3 kali sehari.

• Sesudah mengeringkan telinga, teteskan derivat Quinolon 2-3 tetes/kali dan biarkan

selama 10 menit. Berikan 2x sehari, pagi dan malam selama 14 hari

3. MENGoBATI LUKA DI MULUT DENGAN GENTIAN VIoLET

Obati luka di mulut 2 kali sehari selama 5 hari.

• Cucilah tangan.

• Basuhlah mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang telah dibasahi

larutan garam.

• Oleskan gentian violet 0,25 % (jika yang tersedia 1%,encerkan 4 kali)

• Cuci tangan kembali.

Page 66: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

634. MEREDAKAN BATUK DAN MELEGAKAN TENGGoRoKAN DENGAN BAHAN YANG AMAN

Bahan aman yang dianjurkan :

• ASI Eksklusif untuk bayi sampai umur 6 bulan.

• Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis.

• ( Madu tidak dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun )

• Obat yang tidak dianjurkan :

• Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung atropin,

• codein dan derivatnya atau alkohol.

• Obat-obatan dekongestan oral dan nasal

B. MEMBERI IMUNISASI SETIAP ANAK SAKIT SESUAI KEBUTUHAN

Dalam modul ini Anda dianggap pernah mengikuti pelatihan imunisasi. Keterangan lebih rinci

tentang pelaksanaan imunisasi dapat Anda baca pada pedoman Pengembangan Program

Imunisasi Nasional. Pemberian imunisasi anak yang sesuai dengan jadwal, akan mencegah

anak menderita TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, hepatitis B dan campak.

Periksa status imunisasi setiap anak yang datang ke klinik.Beri imunisasi sesuai kebutuhan.

Pelajari beberapa hal dibawah ini tentang persiapan dan pemberian imunisasi.

1. Gunakan alat suntik sekali pakai untuk setiap suntikan.

2. Buka botol/ vial vaksin yang diperlukan.

Gambar: Mengimunisasi balita

Page 67: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

64

3. Imunisasi tetap dilaksanakan, walaupun hanya untuk seorang anak.

4. Catat tanggal dan jenis imunisasi yang telah diberikan pada KMS/buku KIA

Anak dengan diare yang sudah saatnya diberi imunisasi Polio, tetap diberi imunisasi

Polio, namun tidak di hitung dan tidak dilaporkan.Anak harus kembali jika diarenya sudah

sembuh untuk mendapat imunisasi Polio.

Nasehati ibu agar semua anaknya sudah mendapatkan imunisasi yang dianjurkan.

Beri imunisasi TT (tetanus toxoid) kepada ibu, jika perlu.

Beritahu ibu jenis imunisasi yang diberikan hari ini dan kemungkinan efek sampingnya.

Dibawah ini keterangan singkat efek samping dari setiap vaksin.

• B C G : Benjolan kecil lunak berwarna merah kemudian menjadi luka di tempat suntikan

yang timbul setelah 2 minggu. Luka akan sembuh sendiri, meninggalkan bekas/jaringan

parut kecil. Jelaskan kepada ibu tentang timbulnya luka dan biarkan luka terbuka. Bila

perlu, tutupi dengan kasa kering saja.

• PoLIo : tidak ada efek samping

• D P T: efek samping pemberian DPT adalah demam, rewel dan nyeri. Hal ini biasanya tidak

berbahaya dan tidak membutuhkan pengobatan khusus.Adanya demam menunjukkan

bahwa vaksin bekerja. Jelaskan kepada ibu agar memberi parasetamol bila anak teraba

panas atau mengeluh sakit.Jangan selimuti anak atau jangan diberi baju yang lebih

tebal dari biasanya.

• HEPATITIS B : tidak ada efek samping.

• CAMPAK : Demam dan ruam campak yang ringan merupakan efek samping yang

mungkin terjadi setelah imunisasi campak. Seminggu setelah pemberian imunisasi,

dapat timbul demam selama 1-3 hari. Jelaskan kepada ibu agar memberi parasetamol

bila demam anak tinggi.

C. MEMBERI SUPLEMEN VITAMIN A KEPADA SETIAP ANAK SAKIT, SESUAI KEBUTUHAN

Di Indonesia pemberian suplemen vitamin A dimulai setelah anak berumur 6 bulan. Setiap

anak umur 6 – 12 bulan diberi suplemen vitamin A 100.000 IU sekali, sedangkan umur 1 - 5

tahun diberi vitamin A 200.000 IU sebanyak 2 kali dalam setahun.

Page 68: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

65Pemberiannya serentak pada bulan promosi vitamin A yaitu : Pebruari dan Agustus.

Periksa setiap anak sakit umur 6 bulan sampai 5 tahun, apakah sudah mendapat vitamin A.

Beri vitamin A apabila belum mendapat vitamin A sesuai jadwal.

Ingatkan kepada ibu agar datang untuk mendapatkan vitamin A berikutnya.

Jangan lupa mencatat dosis vitamin A yang diberikan pada KMS/ buku KIA.

Tidak ada kontra indikasi pemberian vitamin A.

Dosis Vitamin A (pengobatan)

UMUR DoSIS

< 6 bulan 50.000 IU

( ½ kapsul biru )

6 -11 bulan 100.000 IU

( kapsul biru )

12 - 59 bulan 200.000 IU

( kapsul merah )

D. KUNJUNGAN ULANG

Kujungan ulang pada anak sakit sangat penting untuk melihat perkembangan penyakitnya,

apakah membaik, tidak ada perubahan atau memburuk.Kemungkinan anda menemukan

masalah atau klasifikasi penyakit yang baru.

Cara menuliskan kunjungan ulang :

Tulis waktu kunjungan ulang untuk setiap klasifikasi, pilih waktu yang terpendek dan pasti.

Waktu yang pasti adalah yang tidak diikuti dengan kata “bila” atau “jika” .

Sebagai contoh:

• “Kunjungan ulang 2 hari” merupakan waktu yang pasti untuk kunjungan ulang.

• “Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam” bukan merupakan waktu yang pasti.Anak

hanya perlu datang kembali jika demam belum hilang.

Waktu terpendek yang pasti untuk kunjungan ulang dicatat pada tempat yang disediakan

di bagian akhir atau kanan bawah Formulir Pencatatan.

Waktu inilah yang perlu diberitahukan kepada ibu.

Page 69: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

66

Tulis juga rujukan tidak mendesak untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sebagai contoh : untuk

batuk yang sudah berlangsung lebih dari 3 minggu atau demam lebih dari 7 hari, perlu diberi

catatan : “Rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut”.

Dalam Formulir Pencatatan di bagian kanan bawah/ akhir, sudah tercantum: “Nasihati

kapan kembali segera”. Anda tidak perlu menulis ulang kalimat tersebut di kolom Tindakan/

Pengobatan. Anda akan mengajari ibu tentang tanda-tanda kapan ibu kembali segera ke

klinik bila keadaan anak bertambah parah.

Dibawah ini ada contoh Formulir Pencatatan yang telah diisi lengkap.Pelajari dengan seksama.

TATALAKSANA BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Tanggal kunjungan : _______________

Nama anak :Adi L/P Umur :2 ½ th BB :10 kg PB / TB :74 cm Suhu : _37oC

Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?diare, nanah dari telinga Kunjungan pertama? √ Kunjungan

ulang? ____

PENILAIAN(beri garis bawah gejala yang ditemukan)

KLASIFIKASI TINDAKAN

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM

• ·Tidak bisa minum atau menyusu.

• ·Memuntahkan semuanya.

• ·Kejang.

• ·Letargis atau tidak sadar.

Ada tanda

bahaya umum?

Ya___Tidak_√_

Ingatlah adanya tanda bahaya umum dalam menentukan klasifikasi

Ingatlah untuk merujuk setiap anak

yang mempunyai tanda bahaya umum

APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya__Tidak _√__

•Sudah berapa lama?

___ hari

•Hitung napas dalam 1 menit.

____kali/menit. Napas cepat ?

•Lihat tarikan dinding dada

· Dengar adanya stridor

Page 70: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

67APAKAH ANAK DIARE? Ya _√ Tidak ___

· Sudah berapa lama?

_2_ hari

• Adakah darah dalam tinja ?Ya __ Tidak ___

• Lihat keadaan umum anak. Apakah anak:

» Letargis atau tidak sadar

» Gelisah atau rewel

• Lihat apakah matanya cekung?

• Beri anak minum. Apakah:

» Tidak bisa minum atau malas minum

» Haus, minum dengan lahap

• Cubit kulit perut. Apakah kembalinya:

» Sangat lambat (lebih dari 2 detik)?

» Lambat?

Diare Dehidrasi

Ringan/Sedang

Rencana terapi B

- Tablet Zinc 1 tab selama 10 hari

- Kunjungan

ulang: 5 hari jika tak ada perbaikan

APAKAH ANAK DEMAM? Ya ___Tidak _√_

(anamnesis/teraba panas/suhu 37,5oC atau lebih)

Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi - Rendah - Tanpa Risiko.

Jika Risiko Rendah atau Tanpa Risiko Malaria, tanyakan :

Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu terakhir?

Jika Ya, tentukan daerah risiko sesuai tempat yang dikunjungi.

Ambil sediaan darah: (tidak dilakukan untuk daerah tanpa risiko)

Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari terakhir. ATAU

Periksa mikroskopis darah jika sudah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir

Sudah berapa lama anak demam? __hari

Jika lebih dari 7 hari, apakah demam terjadi setiap hari?

Apakah anak pernah mendapat anti malaria dalam 2 minggu terakhir?

Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir?

• Lihat dan raba adanya kaku kuduk

• Lihat adakah pilek

Lakukan

pemeriksaan RDT Hasil : RDT (+)/ (- )

Lakukan

pemeriksaan SDM

(mikroskopis)

Page 71: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

68

• Lihat tanda-tanda CAMPAK:

• Ruam kemerahan di kulit yang menyeluruh dan

• Salah satu dari: batuk, pilek atau mata merah

Jika anak sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir:

• Lihat adanya luka di mulut.

Jika ya, apakah dalam atau luas?

• Lihat adakah nanah keluar dari mata

• Lihat adakah kekeruhan pada kornea

Klasifikasikan Demam Berdarah jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari

Apakah ada perdarahan dari hidung atau gusi yang berat?

Apakah anak muntah?Jika ya:

• Apakah sering?

• Apakah muntahnya berdarah atau seperti kopi?

• Apakah beraknya berwarna hitam?

• Apakah ada nyeri ulu hati atau anak gelisah?

Perhatikan tanda-tanda syok :

• Ujung ekstremitas teraba dingin dan nadi teraba lemah atau tak teraba.

• Lihat adanya perdarahaan dari hidung atau gusi yang berat.

• Lihat adanya bintik perdarahan di kulit (petekie)

• Jika sedikit dan tak ada gejala lain dari DBD, lakukan uji Torniket.

APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA ?Ya _√__ Tidak___ -Keringkan telinga dg. kertas/kain

• Apakah ada nyeri telinga ?

• Adakah nanah / cairan keluar dari telinga ?

Jika ya, sudah berapa lama ?_15_ hari

• Lihat adanya nanah / cairan keluar dari telinga.

• Raba adanya pembengkakan yang nyeri di belakang telinga.

Infeksi Telinga Kronis

-Keringkan telinga dengan kertas/kain penyerap

-Tetes telinga

derivat quinolon 2 minggu

K.ulang: 5 hari

Page 72: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

69MEMERIKSA STATUS GIZI

• Lihat apakah anak tampak sangat kurus.

• Lihat adanya pembengkakan di kedua punggung kaki

Tentukan berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan :

- BB / PB (TB) < -3 SD ____

- BB / PB (TB) ≥ -3 SD − < - 2 SD ____

- BB / PB (TB) - 2 SD − + 2 SD __√_

Normal

MEMERIKSA ANEMIA

Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan:

• Sangat pucat

• Agak pucat

Tidak Anemia

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI

(Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini:)

_√__ _√__ _√__ _ √__ __√_

BCG HB-0 HB-1 HB-2 HB-3

_√__ _ __√_ __ √__ _ __√__

DPT-1 DPT-2 DPT-3 Campak

__√__ _√____ _√____ _√___

Polio-1 Polio-2 Polio-3 Polio-4

Imunisasi yang

diberikan hari ini:

Tidak ada karena Sudah lengkap

MEMERIKSA PEMBERIAN VIT. A

.Dibutuhkan vitamin A :

Ya __ Tidak _√_

Apakah diberi

vitamin A hari ini?

ya __ tidak _√_

MENILAI MASALAH/KELUHAN LAIN

LAKUKAN PENILAIAN PEMBERIAN MAKAN, jika anak KURUS atau

UMUR < 2 TAHUN dan tidak akan dirujuk segera

Apakah ibu menyusui anak ini? Ya___Tidak___

Jika ya, berapa kali dalam 24 jam? ___ kali

Apakah juga menyusui di malam hari? Ya___ Tidak___ Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?Ya ---Tidak ___

Anda akan melengkapi bagian ini dalam modul konseling bagi ibu

Page 73: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

70

Jika ya, makanan atau minuman apa?

__________________________________________________

Berapa kali sehari? ___ kali. Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?

__________________________________________________

Jika anak KURUS :

Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan pada anak?

__________________________________________________

Apakah anak mendapat makanan tersendiri? Ya__ Tidak__

Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya?

__________________________________________________

Selama sakit ini apakah ada perubahan pemberian makan pada anak?

Ya ___ Tidak ___ Jika ya, bagaimana?

Nasihati kapan kembali segera Kunjungan ulang : _5___ hari

Page 74: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

71

1. Tindakan dan pengobatan infeksi lokal meliputi :

• Mengobati infeksi mata dengan tetes atau salep mata Tetrasiklini/Kloramfenikol.

• Mengeringkan telinga dengan kain/kertas penyerap.

• Mengobati luka di mulut dengan Gentian Violet.

• Meredakan batuk dan melegakan tenggorokan dengan bahan yang aman.

2. Pemberian imunisasi anak yang sesuai dengan jadwal, akan mencegah anak menderita TBC,

difteri, pertusis, tetanus, polio, hepatitis B dan campak. Periksa status imunisasi setiap anak

yang datang ke klinik. Beri imunisasi sesuai kebutuhan.

3. Nasihati ibu agar semua anaknya sudah mendapatkan imunisasi yang dianjurkan. Beri

imunisasi TT (tetanus toxoid) kepada ibu, jika perlu. Beritahu ibu jenis imunisasi yang diberikan

hari ini dan kemungkinan efek sampingnya. Dibawah ini keterangan singkat efek samping

dari setiap vaksin.

4. Setiap anak umur 6 – 12 bulan diberi suplemen vitamin A 100.000 IU sekali, sedangkan

umur 1 - 5 tahun diberi vitamin A 200.000 IU sebanyak 2 kali dalam setahun. Pemberiannya

serentak pada bulan promosi vitamin A yaitu : Pebruari dan Agustus.

5. Periksa setiap anak sakit umur 6 bulan - 5 tahun, apakah sudah mendapat vitamin A. Beri

vitamin A apabila belum mendapat vitamin A sesuai jadwal. Ingatkan kepada ibu agar datang

untuk mendapatkan vitamin A berikutnya.

Rangkuman

Page 75: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

72

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap

paling benar.

1. Tindakan/pengobatan infeksi local antara lain;

a. Mengobati luka di mulut dengan betadin

b. Meredakan batuk dengan antibiotic

c. Mengeringkan telinga dengan kerta penyerap

d. Mengobati infeksi mata dengan cendoxitrol

2. Cara mengobati infeksi mata yang benar adalah:

a. Cuci tangan dengan chlorin 0,1 %

b. Teteskan mata dengan mata terpejam

c. Tarik kelopak mata keatas

d. Teteskan didalam kelopak mata bawah

3. Mengobati luka dimulut adalah;

a. Oleskan dengan gentian violet 0,25 %

b. Usap mulut anak dengan kasa kering

c. Berikan betadin 1 %

d. Berikan salep untuk mulut

4. Sebelum memberi imunisasi BCG, jelaskan kepada ibu efek samping imunisasi;

a. Timbul benjolan kecil warna merah

b. Demam selama 7 hari

c. Anak rewel dan gelisah

d. Tidak ada efeksamping

EvaluasiFormatif

Page 76: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

73

5. Di Indonesia program pemberian vitamin A diberikan pada anak mulai umur:

a. Setelah lahir

b. Sebelum umur 6 bulan

c. Setelah umur 6 bulan

d. Setelah umur 1 tahun

Page 77: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

74

Perksa dan cek status imunisasi pada kasus dibawah ini. Tulis jawaban singkat dibawahnya

1. Mawar bayi perempuan umur 6 bulan. Ia dibawa ke klinik oleh neneknya. Klasifikasi oleh

petugas: PNEUMONIA, MALARIA (vivax / ovale), status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Catatan di

buku KIA menunjukkan bahwa 2 bulan yang lalu Mawar sudah mendapat imunisasi DPT/

HB-1 dan Polio-1.

Pertanyaan:

a. Apakah Mawar perlu diberi imunisasi dan/ atau vitamin A hari ini? Sebutkan!

2. Ibu membawa bayinya Isma, umur 5 bulan ke klinik karena menderita diare dengan darah

dalam tinjanya. Klasifikasi petugas :DIARE TANPA DEHIDRASI, DISENTRI, status gizi NORMAL dan

TIDAK ANEMIA. Pada KMS tertera: imunisasi Polio-2, DPT/HB-2 diberikan 5 minggu yang lalu.

Pertanyaan:

a. Apakah petugas harus memberi Polio-3, DPT/HB-3 pada hari ini?

b. Apakah vitamin A perlu diberikan?

TugasMandiri

Page 78: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

75

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawaban yang Anda anggap

paling benar.

1. Anak sakit dengan klasifikasi berat yang membutuhkan antibiotik sebelum dirujuk :

a. Dehidrsi berat

b. Campak

c. Mastoiditis

d. Pneumonia

2. Anak membutuhkan antibiotic intramuscular sebelum dirujukbila:

a. Batuk terus menerus

b. Menangis tidak berhenti

c. Tidakmau minum per oral

d. Kejang atau tidak sadar

3. Vitamin A untuk pengobatan yang diberikan hari ke 1, 2 dan 15 yaitu pada anak:

a. Sangat kurus

b. Menderita campak

c. Buta senja

d. Anak diare

4. Dibawah ini penyakit yang tidak memerlukan rujukan segera:

a. Pneumonia berat

b. Dehidrasiberat

c. Disentri

d. Anemia berat

EvaluasiAkhir

Page 79: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

76

5. Anak dengan klasifikasi dibawah ini dan tidak perlu dirujuk membutuhkan obat oral yang

sesuai:

a. Disentri

b. Dehidrasi

c. Anemia

d. Infeksimata

6. Kapsul vitamin A untuk pencegahan pada anak umur 7 bulan :

a. 50.000 IU

b. 100.000 IU

c. 150.000 IU

d. 200.000 IU

7. Dosis vitamin A untuk pengobatan:

a. 50.000 IU

b. 100.000 IU

c. 150.000 IU

d. 200.000 IU

8. Mengobati luka dimulut adalah;

a. Oleskan dengan gentian violet 0,25 %

b. Usap mulut anak dengan kasa kering

c. Berikan betadin 1 %

d. Berikan salep untuk mulut

9. Sebelum memberi imunisasi BCG, jelaskan kepada ibu efek samping imunisasi;

a. Timbul benjolan kecil warna merah

b. Demam selama 7 hari

c. Anak rewel dan gelisah

d. Tidak ada efek samping

Page 80: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

7710. Di Indonesia program pemberian vitamin A diberikanpadaanakmulaiumur:

a. Setelahlahir

b. Sebelumumur 6 bulan

c. Setelahumur 6 bulan

d. Setelahumur 1 tahun

Page 81: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

78

SELAMAT Anda telah menyelesaikan pembelajaran modul 2 dengan baik, semoga Anda

telah memiliki pemahaman tentang MTBS (manajemen terpadu balita sakit) khususnya dalam

menentukan tindakan dan memberi pengobatanpada anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun

Kami berharap Anda termotivasi secara optimal untuk mengembangkan kemampuan Anda

dalam memberi pelayanan pada anak balita sakit dengan menggunakan pendekatan MTBS di

pelayanan kesehatan dasar. Ingatlah selalu bahwa kesalahan ataupun kelambatan Anda dalam

menentukan tindakan dan memberi pengobatanpada anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun

akan berdampak pada kesehatan balita sehingga beresiko terhadap penyembuhan anak yang

pada akhirnya dapat meningkatkan angka kematian anak.

Untuk mengetahui ketuntasan belajar Anda dapat menilai diri sendiri dengan cara:

1. Setiap akhir pertemuan selesai kerjakan soal-soal yang tersedia dan yakinkan bahwa anda

mampu menjawabnya tanpa membaca materi lagi.

2. Setelah Anda menjawab, koreksi dengan bantuan kunci jawaban yang tersedia

3. Lakukan penilaian untuk diri sendiri dengan cara:

Jumlah jawaban benar X 100

Jumlah soal

4. Ketuntasan belajar tercapai bila berhasil mendapat nilai 80, apabila belum bisa mencapai

nilai 80, maka ulangi mempelajari materi dan menanyakan dengan fasilitator, bila sudah

berhasil maka lanjutkan ke pertemuan berikutnya

5. Bila sudah selesai mempelajari semua modul 2 lanjutkan dengan mengerjakan tes akhir

modul dengan ketuntasan 80 . selanjutnya Anda dapat pindah ke modul berikutnya.

Sebagai seorang bidan tugas yang Anda lakukan merupakan tugas yang sangat mulia terapkan

teori yang sudah Anda pelajari dan berikan asuhan berdasarkan kewenangan Anda sebagai

bidan. Semoga Tuhan YME selalu menyertai setiap langkah Anda. Amin.

Penutup

Page 82: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

79DaftarPustaka

Depkes RI, 2008. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) modul 1

Depkes RI, 2008. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) modul 3

Depkes RI, 2008. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) modul 7

http://www.indonesian-publichealth.com/2012/11/prosedur-mtbs.html

http://faridkolaka.blokspot.om/2012/11/keperawatan-anak-i-konsep-manajemen.html

Page 83: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

80

KUNCI JAWABAN TES FoRMATIF

KEGIATAN BELAJAR 1

NoMoR SoAL JAWABAN1. A2. B3. C4. D5. C

KUNCI JAWABAN TES FoRMATIF

KEGIATAN BELAJAR 2

NoMoR SoAL JAWABAN1. C2. C3. A4. B5. C

KUNCI JAWABAN TES FoRMATIF

KEGIATAN BELAJAR 3

NoMoR SoAL JAWABAN1. C2. D3. A4. A5. C

KUNCI JAWABAN TES AKHIR MoDUL

NoMoR SoAL JAWABAN1. C2. D3. C4. C5. A6 B7 A8 A9 A

10 C

Page 84: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

81KUNCI JAWABAN TUGAS MANDIRI

KEGIATAN BELAJAR 1

a. 3 ml/ 600 mg

b. 3,5 mg

c. 1,25 ml / 50 mg

d. 3 ml/ 120 mg

KUNCI JAWABAN TUGAS MANDIRI

KEGIATAN BELAJAR 2

1. jenis obat : amoksisilin

Dosis : ½ tablet 500 mg

Jadual : 2 kali sehari

Lama : 3 hari

2. . Jenis obat : tetrasiklin

Dosis : 1 kapsul 200 mg

Jadual : 4 kali sehari

Lama : 3 hari

KUNCI JAWABAN TUGAS MANDIRI

KEGIATAN BELAJAR 3

1. Imunisasi , YA : DPT/HB 2 dan Polio 2

Vitamin A, YA : 100.000 IU

2. Imunisasi ,YA : Dpt/HB 3

Vitamin A , Tidak

Page 85: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

82

DaftarGambar

Coverhttp://www.supernutritionacademy.com/wp-content/uploads/2013/07/shutterstock_39758359.jpg

seorang balita penderita Mastoiditis http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f9/Mastoiditis1.jpg

Cacing Tambang h t t p : / / j o s s . t o d a y / i m g / g a m b a r 1 /horsehair.jpg

Mengimunisasi balita

h t t p : / / 2 . b p . b l o g s p o t . c o m / -Y y V _ 6 v 5 w S W Q / U B l y L 5 c J X L I /AAAAAAAAAIY/6g4bz5MCxW0/s1600/IMG_4196_resize.JPG

Page 86: Modul 2 MTBS

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

83

Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama DenganAustralia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)

2015