2. modul 2-pelibatan pemangku kepentingan

Upload: ica-karlina

Post on 07-Apr-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    1/19

    MODUL 2 KLHS

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    2/19

    4

    1

    2

    3

    5

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    3/19

    1

    Pendekatan

    Analitis

    menggunakan metodologi analisis yang

    secara ilmiah dapat dipertanggung-

    jawabkan

    Pendekatan

    Partisipatif

    melibatkan pemangku kepentingan

    terkait

    Pelaksanaan KLHS

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    4/19

    PerbedaanPemahaman

    PerbedaanKesadaran

    PerbedaanKomitmen

    PerbedaanPengaruh

    PerbedaanKepentingan

    Persoalan

    Public

    Participation

    Peran SertaMasyarakat

    Musyawarah

    StakeholderEngagement

    Collaborative

    Planning

    Suatu metode/upayauntuk melibatkan

    pemangku

    kepentingan

    (stakeholder) terkait

    dalam pengambilan

    keputusan

    Pelibatan Masyarakat dan Pemangku

    Kepentingan Dalam KLHS

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    5/19

    Pasal 18 ayat (1) UU No.

    32 Tahun 2009

    KLHS dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat

    dan pemangku kepentingan

    PP No. 8 Tahun 2008Peranserta Masyarakat Musrenbang dalam

    penyusunan RPJP/M dan RKP Daerah

    PP No. 68 Tahun 2010 Peraserta Masyarakat dalam Penyusunan Tata Ruang

    PP No. 6 Tahun 2007Peranserta Masyarakat dalam Pengelolaan dan

    Pemanfaatan Hutan

    UU No. 14 Tahun 2008 Keterbukaan Informasi Publik

    Landasan Hukum

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    6/19

    Pemangku kepentingan

    (stakeholder)

    individu dan kelompok yang mempengaruhi, atau dipengaruhi

    oleh, keputusan, kebijakan, dan operasi suatu organisasi

    (Freeman E , 1984).

    Nilai

    meliputi rasa bertanggung jawab bersama,

    sharing informasi,

    dialog terbuka dan saling menghormati, dan

    komitmen untuk memecahkan permasalahan secara bersama(Svendsen, 1998, The Stakeholder Strategy: Profiting from

    Collaborative Business Relationships)

    Pertimbangan

    (Permendagri 54/2010)

    Relevansi

    Kesetaraan Transparansi dan Akuntabilitas

    Keterwakilan

    Rasa Memiliki

    Terciptanya konsensus/kesepakatan

    Apa bedanya Masyarakat/Community/Public dengan Pemangku Kepentingan/Stakeholder?

    Definisi Pemangku Kepentingan

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    7/19

    1.Memperoleh pemahaman mengenai informasi lingkungan hidup, termasuk

    isu dan masalah lingkungan hidup (tahap pelingkupan)

    2.Memperoleh masukan mengenai kemungkinan-kemungkinan pilihan mitigasi

    dan optimasi (tahap mitigasi)

    3.

    Menyeimbangkan hak dan manfaat di antara kelompok-kelompok

    masyarakat guna menghindari potensi konflik sosial keadilan (tahappengkajian)

    4.Meningkatkan kualitas pembuatan keputusan, dengan mempertimbangkan

    aspek dan pandangan yang berbeda-beda;

    5. Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan - Mencari SolusiTerbaik (Win-Win Solution);

    6.Menjadikan proses pembuatan keputusan lebih transparan danterbuka untuk masukan-masukan

    7. Menciptakan Legitimasi K/R/P - Membangun Rasa Kepemilikan danKomitmen pelaksanaan K/R/P

    Mengapa Perlu Melibatkan Pemangku Kepentingan

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    8/19

    Masukan untuk KLHS biasanya datang dari dinas/instansi/lembaga

    pemerintah, LSM/Ormas, dan perguruan tinggi yang memiliki perhatiandan sumberdaya untuk berpartisipasi.

    Masyarakat/individu memiliki hak untuk mengetahui tentang KLHS yang

    akan dilakukan melalui:

    o Pemberitahuan awal mengenai KLHS yang akan dilakukan dan

    informasi jelas melalui media massa tentang KRP apa yang akan

    dikajio Akses publik terhadap semua dokumen yang dihasilkan KLHS

    (melalui situs web dan otoritas yang berwenang)

    Keterbatasan Masukan Publik

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    9/19

    Isu-isu yang dikaji dalam KLHS jauh lebih kompleks dan

    mungkin terlalu abstrak daripada isu-isu dalam AMDAL bagisebagian pemangku kepentingan

    Untuk dapat memberi masukan dalam proses KLHS biasanyalebih memerlukan keahlian dan sumberdaya daripada dalam

    proses AMDAL

    Perbedaan antara Peran Serta Masyarakat

    pada Amdal dan KLHS

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    10/19

    Pemangku Kepentingan dalam KLHS biasanya Institusi (bukan Individu)

    Dinas/Instansi/Institusi

    Pemerintahan

    Insitusi yang berwenang menyusun K/R/P Pejabat yang bertanggungjawab menyetujui K/R/P Institusi lingkungan hidup Institusi terkait lainnya

    Institusi/Lembaga Non

    Pemerintahan

    Dewan Perwakilan LSM/Ormas Perguruan Tinggi/Akademisi/ Asosiasi Profesi Asosiasi/Dunia Usaha Lembaga yang mewakili masyarakat terkena dampak

    Siapa Pemangku Kepentingan dalam KLHS

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    11/19

    1. Bahan-bahan Cetak (Disclosure & Printed Materials)

    2. Poster & Brosur (Displays & Exhibitions)

    3. Hotline Informasi

    4. Kuesioner dan Survey

    5.Wawancara Langsung (konsultasi terstruktur melalui pertemuan individu, telepon atau

    email)

    6. Konsultasi Berbasis Internet

    7. Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion)

    8. Temu Publik (Public Hearings)

    9. Lokakarya (Problem-solving Workshops)

    10. Perundingan

    11. Tim/Panitia/Badan Penasehat

    Metode Pelibatan Masyarakat

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    12/19

    Sikap Mani-

    pulasi Informasi Konsultasi KolaborasiPembuatan

    Keputusan

    PeranM

    asyarakat

    Tidak ada

    peran

    serta

    Menjadi

    tahu

    tentangkeputusan

    Mempengaruhi

    pembuatan

    keputusan

    Sangat

    mempengaruhi

    pembuatankeputusan

    Mengemban

    tanggung-

    jawab

    membuatkeputusan

    2

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    13/19

    1. Buatlah Rencana Pelibatan Pemangku Kepentingan tetapi bersikaplah fleksibel Rencana dapat diadaptasi

    2.Identifikasi pemangku kepentingan utama pada tahap awal; harus jelas siapa yang peduli(dapat memberi masukan) dan siapa akan terkena pengaruh (perlu dilibatkan).

    3.

    Sediakan anggaran untuk pelibatan Pemangku Kepentingan pelibatan akan berjalan

    hanya apabila terorganisasi dengan baik

    4.Diskusikan manfaat pelibatan pemangku kepentingan dengan Tim Perencana, dan raihkesepakatan pemahaman

    5.Pastikan bahwa proses pelibatan dimengerti oleh semua pihak. Harus jelas masukan apa

    yang diharapkan dan bagaimana masukan akan dimanfaatkan dalam Laporan KLHS.

    6.Fokuskan Konsultasi pada kelompok kepentingan paling utama, dan pada isu-isu strategis hindari konsultasi berlebihan.

    7.Upayakan Konsultasi KLHS menyatu dengan proses konsultasi perencanaan, bilamemungkinkan.

    8.Dayagunakan kemitraan dan jejaring pemangku kepentingan yang sudah ada. Apabilabelum ada, bangun jejaring informal antar pemangku kepentingan.

    9.Pastikan Peran serta Pemangku kepentingan minimal pada tahap Pelingkupan danReview Hasil KLHS Idealnya termasuk tahap Analisis.

    10.Pastikan Peran serta dalam KLHS menggunakan teknik yang membantu memecahkan

    persoalan, bukan sekedar menyajikan pandangan-pandangan yang berseberangan

    Tip Pelibatan Pemangku Kepentingan

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    14/19

    PEMANGKUKEPENTINGAN

    YANG MEMILIKI KEPEDULIANPADA K/R/P

    YANG TERKENA DAMPAKK/R/P

    Pemerintah

    1.

    2.

    3.

    dst.

    LSM/Ormas

    1.

    2.

    dst.

    PerguruanTinggi/Akademisi

    1.

    2.

    dst.

    Dunia Usaha

    1.

    2.

    dst.

    Tokoh Masyarakat

    1.

    2.

    Lainnya

    3

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    15/19

    StakeholderPengaruh

    (4-3-2-1)

    Pemahaman

    (4-3-2-1)

    Kepedulian

    (4-3-2-1)Peran dalamImplementasi

    Unsur Pemerintah

    1. BP DAS

    2. Dinas PU

    3. Dst.

    Unsur LSM

    1. WWF2. XYZ

    3. Dst.

    Tokoh Masyarakat

    Dunia Usaha

    1. Asosiasi

    2. ABX

    3. Dst

    Analisis Pemangku Kepentingan

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    16/19

    STAKEHOLDER PENGARUH KEPEDULIAN PEMAHAMAN PERAN DALAM

    IMPLEMENTASI

    DINAS PU ++ ++ ++ ++

    SUBAK ++ ++ ++ ++

    BAPPEDA ++ ++ ++ ++

    PDAM ++ ++ ++ ++MUDP + + + +

    DINAS PERTANIAN ++ ++ ++ ++

    BP DAS ++ ++ ++ ++

    KPSA ++ ++ ++ ++

    LSM LINGKUNGAN ++ ++ ++ +

    BTB (PHRI,GAHAWISRI) + + - -TOKOH MASYARAKAT ++ + + +

    BLH ++ ++ ++ ++

    DINAS PERIKANAN ++ ++ ++ ++

    DAB ++ ++ ++ ++

    AKADEMISI ++ + ++ +

    BWS BALI PENIDA ++ ++ ++ ++

    DINAS KEHUTANAN ++ ++ ++ ++

    BKSDA ++ ++ ++ ++

    PELAKU INDUSTRI - - - -

    POKMAS AIR NON SUBAK ++ ++ ++ ++

    ORGANISASI KEAGAMAAN ++ ++ ++ ++DPRD ++ + + -

    KTNA ++ ++ ++ ++

    4

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    17/19

    PEMANGKU

    KEPENTINGAN

    YANG MEMILIKI KEPEDULIAN PADA

    K/R/PYANG TERKENA DAMPAK K/R/P

    Pemerintah

    1. Provinsi

    2. Kabupaten

    3. Kota

    LSM/Ormas

    1. MUDP/MMDP

    2. DEWAN AIR BALI

    3. KPSA

    4. PHDI

    5. FORUM SUBAK

    6. WALHI

    7. PPLH SANUR

    8. YAYASAN WISNU

    PerguruanTinggi/Akademisi

    1. UNUD

    2.

    Dunia Usaha

    1. PHRI

    2. Gahawisri

    3. PDAM

    Tokoh Masyarakat

    1.

    2.

    Lainnya

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    18/19

    5

    Identifikasikan Pemangku Kepentingan Utama dengan

    menggunakan Stakeholder Analisis untuk proses KLHS

    RTRW atau RPJMD

  • 8/4/2019 2. Modul 2-Pelibatan Pemangku Kepentingan

    19/19

    MODUL 3