modul 2 kel 2 nyeri kepala.pptx

8/10/2019 Modul 2 kel 2 nyeri kepala.pptx

http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-2-nyeri-kepalapptx 1/26

Kelompok 2

NYERI KEPALA



Kelompok 2

K1A111018 RIZKY DWI MULIASARI

K1A113009 DEFA AGRIPRATAMA ALI

K1A113016 EKA NOVIA SYAH PUTRI

K1A113019 FITRIAH RAHMADANI

K1A113023 IMAM FAJARULLAH SAFRIL

K1A113044 NURUL MUCHLISAHK1A113055 SITI ISRAWATI

K1A113073 OLIVIA NATALIA WAMBRAUW

K1A113063 WA ODE AMALIA FEBRIANTI

K1A113095 WA ODE DEWIUD RETNOSARI

K1A113107 ERNAWATI MAMAN

K1A113125 DEWI FATMA SAWAL

K1A113138 NUR AFRINDA MULYA

K1A113152 LM YAKDATAMARE YAKUB



Kata Sulit

• Nyeri

Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik

dan emosional yang tidak menyenangkan

yang berkaitan dengan kerusakan jaringanyang sudah atau berpotensi terjadi

kerusakan.

(IASP,1994)



1. Perempuan 28 tahun

2. Sekretaris

3. Nyeri Kepala

4. Keluhan sejak 4 tahun lalu

5. Riwayat hipertensi



1. Jelaskan definisi nyeri kepala !

2. Jelaskan klasifikasi dan karakteristik nyeri kepala !

3. Struktur apa saja yang peka dan tidak peka nyeri ?

4. Bagaimana proses fisiologi nyeri ?

5. Apa etiologi nyeri kepala ?

6. a.Gambaran klinis nyeri kepala

b.Patogenesis tiap gejala

7. Faktor apa saja pencetus dan yang mempengaruhi nyeri

kepala ?8. Jelaskan Langkah-langkah penegakkan diagnosis !

9. Apa DD dari kasus ?

10. Apa Penatalaksanaan dari kasus ?

11. Apa komplikasi dan prognosis dari kasus ?



Nyeri Kepala adalah rasa nyeri pada

daerah atas kepala memanjang dari

dari orbita sampai ke daerah

belakang kepala (diatas garis

orbitomeatal)



1. Nyeri kepala Primer

Migren

Tension headache

Cluster headache

Nyeri kepala Tipe Lain

2. Nyeri kepala Sekunder

Nyeri yang berkaitan dengan vascular

Nyeri yang berkaitan dengan non vascular (tumor, infeksi, trauma)

Nyeri yang berkaitan dengan sinus

Nyeri yang berkaitan dengan kelainan hematologi (polisitemia Vera)

3.Neuralgia Cranial



Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronik

Awitan dan durasi Awitan mendadak; durasisingkat, kurang dari 6 bulan

Awitan bertahap; menetap, lebihlama dari 6 bulan

Intensitas Sedang sampai parah Sedang sampai parah

Respon Fisiologi Hiperaktivitas autonom yang

dapat diperkirakan:

meningkatnya tekanan darah,

nadi, dan napas; dilatasi pupil;

kepucatan; perspirasi; mual dan

atau muntah

Aktivitas autonom normal

Respon emosi/perilaku Cemas; tidak mampu

berkonsentrasi; gelisah;

mengalami distress tetapi

optimis bahwa nyeri akan hilang

Depresi dan kelelahan; imobilitas

atau inaktivitas fisik; menarik diri

dari lingkungan sosial; tidak

melihat harapan akan

kesembuhan, memperkirakan

nyeri akan berlangsung lama

Respon terhadap analgesik Meredakan nyeri secara efektif Sering kurang dapat meredakan

nyeri



Struktur yang peka nyeri:

• Semua jaringan ekstrakranium (SCALP = Skin, Connective Tissue,

Aponeurosis Galea, loose Arteriolar Tissue, Periosteum)

•

Sinus –sinus kranialis• Sinus vena intrakranium dan vena-vena cabangnya

• Bagian dari dura didasar otak dan arteri didalam dura dan

• Nervus kranialis (N.V, N.IX, dan N.X) serta nervus servikalis (C2 dan C3)

Struktur yang tidak peka nyeri :• Pasenkim otak

• Sebagian besar jaringan meningen

• Tengkorak (kecuali periosteum)

(sumber: buku patofisiologi)



transduksi

• Proses ransangan yg menganggu sehingga menimbulkan aktivitaslistrik di reseptor nyeri

transmisi

• Proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksiSaraf perifer medula spinalis otak

modulasi

• Melibatkan jalur jalur saraf desendes dari otak yg dapatmempengaruhi transmisi setinggi medula spinalis.

• Modulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yg dapatmenimbulkan/meningkatkn aktivitas di reseptor nyeri

persepsi

• Pengalaman subjektif nyeri yg bagaimanapun juga dihasilkan oleh aktifitas transmisi nyeri oleh saraf



Serataferen

Ukuran Derajat mielinisasi Kecepatanhantaran

Respon terhadaprangsang

A-α Paling besar Bermielin Tertinggi

60-120 m/s

Tekanan, sentuhan,

sensasi kinestetik

A-β Paling besar bermielin tinggi50-70 m/s Tekanan, sentuhan,sensasi kinestetik

A-δ Kecil Sedikit 30 m/detik

(jalur nyeri

Cepat)

Nosiseptor mekanis,

suhu

C Kecil, halus Tak bermielin 12m/detik

(jalur nyeri

lambat)

Sbg nosiseptor

polymodal, sensasi

panas, pegal,

berdenyut dan

berbatas tegas



a. Headache Primer1. Migren

Belum diketahui penyebab pastinya namun 70-80 % penderita migren didasari

oleh genetik.

2. TTHetiologinya, stress , depresi, bekerja dalam posisi yang menetap pada waktu

yang lama, kelelahan mata, kontraksi otot yang berlebihan, berkurangnya aliran

darah ke otot

3. Cluster headache

- penekanan pada N Trigeminus akibat dilatasi pembuluh darah sekitar

- pembekakan dinding arteri carotis interna

- pelepasan histamin

- penurunan kadar O2



2. Sekunder

a) Infeksi sistemik seperti flu, demam dengue,sinusitis, radang tenggorokan dan lain-lain

b) Aneurisma otak

c) Tumor otak

d) Keracunan CO

e) Kelainan refraksi mata (mata minus atau plus)

f) Cedera kepala

g) Encefalitis

h) Meningitis

i) Perdarahann otak

j) Stroke

k) Efek samping obat



Migren Tension Headache Cluster headache

Lokasi Unilateral Bilateral Unilateral ,

Durasi 4-72 jam 30 menit- 7 hari 15-180 menit

Kualitas Berdenyut Seperti terikat pita Nyeri tajam seperti

ditusuk

Kuantitas Sedang-berat Ringan-sedang berat

Faktor yang

memperberat

Kurang tidur

StressMakanan

tertentu (coklat,

anggur, dll)

Bau yang tajam

Cahaya

berkedip-kedip

Bekerja dalam

posisi yang tetapStress

Cemas

Depresi

Perasaaan

tertekan

Perubahan cuaca

Stressalkohol



Migren TensionHeadache

Cluster

Headache

Faktor yang

memperingan

Istirahat

Pengaturan pola

makan

Istirahat

Relaksasi

istirahat



Siang hari

Pekerjaan menumpuk

Posisi duduk menetap

dalam waktu lama

Hipoksia Iskemik Otot

Peningkatan

metabolisme

anaerob

NYERI

KEPALA

Kontraksi otot berlebihan

Vasokontriksi



STRESS

Pengeluaran

hormon stress

Vasokontriksi

Pembuluh Darah

Hipoksia Iskemik Otot

Peningkatan

metabolismea

naerob

NYERIKEPALA



Faktor pencetus dan mempengaruhi

nyeri kepalaMigren

• Faktor pemicu yang memperberat

Anggur merah, coklat, bau yang tajam, cahaya berkedip-kedip, alkohol, kafein, nikotin,

dan makanan yang banyak mengandung gula murni.

Stres emosi dan daur tidur yang tidak teratur juga diketahui merupakan pemicu migren

yang kuat pada sebagian orang.

• Faktor pemicu yang memperingan

Waktu tidur dan bangun yang teratur, makan teratur, olahraga teratur, dan biofeedback

dapat membantu dalam mencegah serangan migren (cady, 1999)

Cluster

Faktor pemicuAlkohol, stres, perubahan cuaca.

Tension Headache

Faktor pemicu

Faktor lingkungan atau stres internal (ster terisolasi atau stres yang menumpuk)



ANAMNESIS

IDENTITAS

-nama

-Jenis kelamin

-umur

-alamat

-status

-pekerjaan

-agama

-suku bangsa

-kinan/kidal

KELUHAN UTAMA

-waktu/lamanya

-perlangsungan

-lokalisasi & penyebaran

-sifat nyeri & ambang nyeri-pola penetu (kapan nyeri timbul )

-keluhan penyerta

-hal yang memperberat/memperingan

-Riwayat penyakit terdahulu

- Riwayat keluarga

- Riwayat sosial/pekerjaan

-Gaya hidup-Riwayat minum obat

PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi

Palpasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

MRI

CT-SCAN



TENSION HEADACHE MIGREN CLUSTER HEADACHE

Perempuan, 28 tahun + + -

Nyeri Kepala + + +

Keluhan Sejak 4 thn yg

lalu

+ + -

Keluhan Hilang Timbul + + +

Keluhan Terutama pada

Siang Hari

+ - -

Faktor Pekerjaan + + +



TENSION TYPE HEADACHE

KLINIS TOPIS ETIOLOGI

NYERI KEPALA Belum dapat dipastikan Multi Faktor

(Belum dapat dipastikan)



Nonmedikamentosa

• Istirahat

• Relaksasi

•Fisioterapi

• Psikoterapi

• Akupuntur

• Aplikasi panas

• Hindari faktor pencetus

Medikamentosa

• Analgesik

Asam Asetil salisilat

500mg @3x1

• Anti Depresan

Amitriptilin = 20 mg/

hari @3x1



Pada penderita TTH dewasa berobat jalan yang

diikuti selama lebih dari 10 tahun,, 44% TTH kronis

mengalami perbaikan signifikan, sedangkan 29% TTH

episodik berubah menjadi TTH kronis. Secara umum,

dapat dikatakan prognosis TTH baik.



Pencegahan TTH adalah dengan mencegah terjadinya

stress dengan olahraga teratur, istirahat yang cukup,

relaksasi otot (massage, yoga, stretching), meditasi, dan

biofeedback. Jika penyebabnya adalah kecemasan atau

depresi maka dapat dilakukan behavioral therapy. Selainitu, TTH dapat dicegah dengan mengganti bantal atau

mengubah posisi tidur dan mengkonsumsi makanan yang

sehat.



TERIM

K SIH

modul 2 kel 2 nyeri kepala.pptx

Documents