makalah msp

Upload: husnul-khotimah-kosongtigabelas

Post on 26-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    1/14

    I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

    Hutan mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting

    di wilayah pantai. Selain berfungsi ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan,

    hutan mangrove juga sebagai : tempat berkembang-biaknya berbagai macam biota pantai,

    penahan abrasi dan amukan gelombang badai dan tsunami, penyerap limbah, pencegah

    intrusi air laut. Hutan mangrove juga mempunyai fungsi ekonomis penting seperti penyedia

    kayu bakar, dan daun-daunan sebagai bahan baku obat (odoatie dkk., !""#$.

    emampuan mangrove untuk mengembangkan wilayahnya ke arah laut merupakan

    salah satu peran penting mangrove dalam pembentukan lahan baru. %kar mangrove

    mampu mengikat dan menstabilkan substrat lumpur, pohonnya mengurangi energi

    gelombang dan memperlambat arus, sementara vegetasi secara keseluruhan dapat

    memerangkap sedimen (&avies and 'laridge, ))*+ thman, ))#$.

    enentuan penetapan kawasan pesisir dalam upaya pengembangan kawasan

    dapat dibagi menjadi beberapa kriteria kawasan, yaitu menetapkan kawasan pantai

    menjadi kawasan kritis, kawasan perlindungan atau konservasi, kawasan budidaya dan

    produksi, serta kawasan khusus.

    . awasan kritis merupakan kawasan yang kegiatannya di kawasan tersebut harus

    dibatasi atau dihentikan sama sekali. awasan lindung merupakan kawasan yang

    kelestariannya harus dilindungi sehingga kegiatan eksploitasi harus dihentikan.

    awasan lindung disini akan berfungsi lindung terhadap kawasan lainnya, misalnya

    untuk kawasan budidaya.!. Sedangkan kawasan budidaya dapat berupa pariwisata bahari dan pertumbuhan

    udang yang memerlukan kualitas perairan pantai yang baik.*. riteria kawasan lindung untuk kawasan pantai berhutan bakau yaitu kawasan

    minimal *" kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan

    diukur dari garis air surut terendah ke arah darat yang merupakan habitat hutan

    bakau.

    &ari pengamatan di lapangan menurut odoatie dkk. (!""#$, akar dari pohon

    mangrove yang berbentuk cakram diduga akan dapat mengurangi arus pasang surut,

    mengendapkan lumpur dan merupakan tempat anak-anak udang atau ikan mencari makan

    sambil berlindung dari kejaran predatornya. erdasarkan frekuensi air pasang, hutan

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    2/14

    mangrove di lokasi pesisir dapat dibagi menjadi tiga bagian /one yang ditumbuhi oleh tipe-

    tipe vegetasi yang berbeda-beda antara lain:

    . aling terdekat dengan laut yang didominasi oleh Avicennia mariana (api-api$,

    Avicennia alba (bogen$ dan Sonneratia alba (perepat$. Avicennia tumbuh di atas

    tanah pasir yang kokoh, sedangkan Sonneratia berasosiasi dengan lumpur yang

    lunak. omunitas ini sering disebut dengan istilah komunitas perintis.!. Hutan pada substrat yang lebih tinggi yang didominasi oleh Bruguiera cylindrica.

    Hutan ini tumbuh pada tanah liat yang cukup keras dan dicapai oleh beberapa air

    pasang saja. 0ebih jauh dari pantai yang didominasi oleh Rizophora, yang ditopang oleh

    akar-akar tunjang dengan pola percabangan yang khas. roduksi serasah mangrove

    berperan penting dalam kesuburan perairan pesisir dan hutan mangrove dianggap yang

    paling produktif diantara ekosistem pesisir (dum dkk., )1#$.

    &i 2ndonesia produksi serasah mangrove berkisar antara 1-3 ton4ha4tahun (5ontji,

    )31$. 6kosistem mangrove juga sebagai daerah asuhan, daerah mencari makanan dan

    daerah pemijahan berbagai biota laut (7odifikasi dari 'laridge dan urnett, ))* dalam

    engen, !""!$.

    .! 8umusan 7asalah%dapun rumusan masalah yang dapat kami angkat dalam makalah ini yaitu:. agaimana cara pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan!. agaimana tahapan pengelolaan hutan manggrove secara terpadu*. agaimana proses pengelolaan hutan manggrove dengan pendekatan

    kearifan lokal.

    .* 9ujuan- &apat mengetahui cara mengelola hutan mangrove yang berkelanjutan.

    - &apat mengetahui tahap-tahap pengelolaan hutan mangrove secara terpadu.- &apat mengetahui proses pengelolaan hutan mangrove dengan pendekatan

    kearifan lokal.

    II. PEMBAHASAN2.1 Peran Pemerintah Pusat

    ewenangan emerintah adalah ewenangan emerintah mencakup kewenangan

    dalam bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal,

    agama serta kewenangan bidang lain. &alam hal ini ewenangan bidang lain yang

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    3/14

    dimaksud, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional, dan pembangunan nasional

    secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga

    perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,

    pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi dan

    standardisasi nasional.

    erdasarkan eraturan emerintah 82 5o. ! 9ahun !""" ab 22, asal ! point *

    idang enataan 8uang diketahui :

    . enetapan tata ruang nasional berdasarkan tata ruang abupaten4ota dan

    ropinsi.

    !. enetapan kriteria penataan perwilayahan ekosistem daerah tangkapan air pada

    daerah aliran sungai.*. engaturan tata ruang perairan di luar ! (dua belas$ mil. ;asilitasi kerjasama

    penataan ruang lintas ropinsi.

    ewenangan menteri dalam pengelolaan wilayah pesisir menurut . 7elakukan pendampingan terhadap emerintah &aerah dalam merumuskan dan

    melaksanakan 8encana %ksi engelolaan ?ilayah esisir dan ulau-ulau ecil1. 7embentuk unit pelaksana teknis pengelola ?ilayah esisir dan ulau-ulau ecil

    sesuai dengan kebutuhan

    3. 7engkoordinasi pengelolaan ?ilayah esisir dan ulau-ulau ecil pada tingkat

    nasional

    @enis kegiatan yang dikoordinasikan sebagaimana dimaksud diatas meliputi:

    . enilaian setiap usulan rencana kegiatan tiap-tiap sektor sesuai dengan

    perencanaan engelolaan ?ilayah esisir dan ulau-ulau ecil terpadu+!. erencanaan sektor, daerah, dan dunia usaha yang bersifat lintas provinsi dan

    kawasan tertentu+*. rogram akreditasi nasional+

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    4/14

    #. 8ekomendasi i/in kegiatan sesuai dengan kewenangan tiap-tiap instansi

    emerintah+ serta. enyediaan data dan informasi bagi engelolaan ?ilayah esisir dan ulau-ulau

    ecil yang bersifat lintas provinsi dan awasan tertentu yang bertujuan strategis

    .2.2 Peran Pemerintah Propinsi

    ewenangan propinsi sebagai daerah otonom sesuai dalam asal ) %yat

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    5/14

    ilamana secara fisik suatu sistem berada dalam lebih dari ! abupaten4 ota,

    maka kewenangan untuk melaksanakan pengelolaan aset tersebut diletakkan pada

    &aerah ropinsi.

    #. otensi pemanfaatan

    ilamana sumber daya air berpotensi dapat dimanfaatkan lebih dari ! kabupaten4

    kota, maka kewenangan untuk melaksanakan fungsi tersebut dapat diletakkan pada

    daerah propinsi.

    ewenangan gubernur dalam pengelolaan wilayah pesisir menurut . 7engatur rekomendasi i/in kegiatan sesuai dengan kewenangan instansi vertikal di

    daerah, dinas otonom, atau badan daerah+1. 7engatur penyediaan data dan informasi bagi engelolaan ?ilayah esisir dan

    ulau- ulau ecil di provinsi

    2. Peran Pemerintah !a"upaten# !ota

    erdasarkan ketentuan pasal

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    6/14

    . abupaten4 ota yang tidak atau belum mampu melaksanakan salah satu atau

    beberapa kewenangan dapat melaksanakan kewenangan tersebut melalui kerja

    sama antar abupaten4 ota, kerja sama antar-abupaten4ota dengan ropinsi,

    atau menyerahkan kewenangan tersebut kepada ropinsi!. elaksanaan kewenangan melalui kerja sama atau penyerahan suatu kewenangan

    kepada ropinsi harus didasarkan pada eputusan epala &aerah abupaten4 ota

    dengan persetujuan &ewan erwakilan 8akyat &aerah abupaten4 ota+*. upati4 ?alikota wajib menyampaikan keputusan mengenai penyerahan

    kewenangan kepada ropinsi sebagaimana dimaksud pada huruf b kepada

    Aubernur dan residen dengan tembusan kepada &ewan ertimbangan tonomi&aerah+

    #. residen setelah memperoleh masukan dari &ewan ertimbangan tonomi &aerah

    dapat menyetujui atau tidak menyetujui penyerahan kewenangan tersebut+. &alam hal residen tidak memberikan persetujuannya, kewenangan tersebut harus

    dilaksanakan oleh abupaten4 ota+>. %pabila residen memberikan persetujuannya, pelaksanaan kewenangan tersebut

    diserahkan kepada ropinsi+1. %pabila dalam jangka waktu satu bulan residen tidak memberikan tanggapan,

    maka penyerahan kewenangan tersebut dianggap disetujui+3. Sebagai akibat dari penyerahan tersebut, ropinsi sebagai &aerah tonom harus

    melaksanakan kewenangan dimaksud dengan pembiayaan yang dialokasikan dari

    dana perimbangan keuangan antara emerintah usat dan &aerah+). %pabila ropinsi tidak mampu melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud

    dalam huruf h, maka ropinsi menyerahkannya kepada emerintah dengan

    mekanisme yang sama sebagaimana tercantum pada huruf c sampai dengan huruf

    h+ dan

    ". %pabila abupaten4 ota sudah menyatakan kemampuannya menangani

    kewenangan tersebut, ropinsi atau emerintah wajib mengembalikannya kepada

    abupaten4ota tanpa persetujuan residen.

    ewenangan upati4 ?alikota dalam pengelolaan wilayah pesisir menurut

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    7/14

    !. 7engatur penilaian setiap usulan rencana kegiatan tiap-tiap pemangku kepentingan

    sesuai dengan perencanaan engelolaan ?ilayah esisir dan ulau-ulau ecil

    terpadu+*. 7engatur perencanaan antar instansi, dunia usaha, dan masyarakat+#. 7engatur program akreditasi skala kabupaten4kota+. 7engatur rekomendasi i/in kegiatan sesuai dengan kewenangan tiap-tiap dinas

    otonom atau badan daerah+ serta>. 7engatur penyediaan data dan informasi bagi engelolaan ?ilayah esisir dan

    ulau-ulau ecil skala kabupaten4 kota.

    2.$ Pen%iptaan !erangka !er&a 'rganisasi

    rganisasi dan kelembagaan kelautan perlu terus dikembangkan agar makin

    terwujud sistem pengelolaan terpadu, serasi, efektif dan efisien sehingga mampu

    memberikan pelayanan dan dorongan pada berbagai kegiatan ekonomi kelautan.

    emerintah dapat bekerjasama dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional,

    maupun di tingkat internasional untuk menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan

    penyuluhan engelolaan ?ilayah esisir dan ulau-ulau ecil dengan tujuan untuk

    meningkatkan pengembangan sumber daya manusia di bidang engelolaan ?ilayah

    esisir dan ulau- ulau ecil, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    rogram pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh emerintah &aerah

    adalah dalam bentuk penetapan rencana tindak antara lain:

    . 2dentifikasi dan klasifikasi lembaga keswadayaan masyarakat (visi dan misi, fokus

    kegiatan, potensi dan akses sumber daya, dan pengalaman pemberdayaan

    masyarakat.!. %nalisis jaringan kemitraan pemberdayaan antar lembaga keswadayaan masyarakat

    maupun dengan emerintah, swasta, perguruan tinggi dan lembaga keagamaan.*. %nalisis kebijakan dan atau peraturan daerah dalam kerangka demokratisasi

    pengelolaan pembangunan (perencanaan, pelaksanaan, monotoring dan evaluasi

    dan pemeliharaan4 pemilikan$.#. enyusunan4 penyempurnaan kebijakan dan atau peraturan daerah dalam kerangka

    penguatan kemitraan, partisipasi, dan demokratisasi 7anajemen awasan antai.. engadaan manual kemitraan dengan lembaga keswadayaan masyarakat dari

    daerah setempat maupun dari luar daerah atau luar negeri.>. enguatan kemitraan dengan lembaga keswadayaan masyarakat dalam

    7anajemen awasan antai.

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    8/14

    embentukan4 pengembangan ;orum sebagai wahana4 jaringan dialog4 kemitraan

    antar berbagai komponen pelaku pembangunan (emerintah, 0S7, organisasi

    kepemudaan, organisasi wanita, perguruan tinggi, pengusaha, tokoh masyarakat4agama

    dan lain-lain$. eningkatan kapasitas kelembagaan pengelolaan S& esisir dan laut.

    erjasama antar lembaga untuk pengembangan sarana kelautan dan perikanan, serta

    inventarisasi, pengembangan dan pemberdayaan S&7 dan 0embaga %dat esisir dalam

    pengelolaan wilayah pesisir dan laut (%6&% rovinsi @ambi, !""$.

    2.( Peran Mas)arakat

    ondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar mangrove merupakan

    masalah prinsip dalam usaha menyelamatkan, mangrove (Sukardjo, )3)$. engen

    (!""$, menyebutkan pelestarian hutan bahwa mangrove merupakan suatu usaha yang

    sangat kompleks untuk di laksanakan, sifat karena kegiatan tersebut membutuhkan

    akomodatif terhadap segenap pihak terkait baik yang berada di sekitar kawasan maupun di

    luar kawasan. ada dasarnya kegiatan ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan dari

    berbagai kepentingan. %kan tetapi, sifat akomodatif ini akan lebih dirasakan manfaatnya

    bilamana keberpihakan kepada institusi yang sangat rentan terhadap sumberdaya

    mangrove, dalam hal ini masyarakat diberikan porsi yang lebih besar.

    &alam upaya pemberdayaan 7asyarakat, emerintah dan emerintah &aerah

    mewujudkan, menumbuhkan, dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam

    (. emanfaatan dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan+1. enyediaan dan penyebarluasan informasi lingkungan+ serta3. emberian penghargaan kepada orang yang berjasa di bidang pengelolaan wilayah

    pesisir dan pulau-pulau kecil.

    entuk organisasi pemberdayaan masyarakat pesisir yang dapat dikembangkan

    antara lain:

    . 67 (emberdayaan 6konomi 7asyarakat esisir$!. ';2SH ('oastal ;isheries$

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    9/14

    *. rogram 7itra ahari (Sea Arant rogram$#. Siswasmas (Sistem engawasan 7asyarakat$

    eran masyarakat dapat ditingkatkan melalui pemupukan jiwa bahari, pendidikan

    dan pelatihan kelautan dan organisasi dan kelembagaan kelautan rogram pemberdayaan

    masyarakat yang dilakukan oleh emerintah &aerah adalah dalam bentuk penetapan

    rencana tindak antara lain:

    . 2dentifikasi dan klasifikasi lembaga keswadayaan masyarakat!. %nalisis jaringan kemitraan pemberdayaan antar lembaga keswadayaan masyarakat

    maupun dengan emerintah, swasta, perguruan tinggi dan lembaga keagamaan*. %nalisis kebijakan dan atau peraturan daerah dalam kerangka demokratisasi

    pengelolaan pembangunan#. enyusunan4 penyempurnaan kebijakan dan atau peraturan daerah dalam kerangka

    penguatan kemitraan, partisipasi, dan demokratisasi 7anajemen awasan antai. engadaan manual kemitraan dengan lembaga keswadayaan masyarakat dari

    daerah setempat maupun dari luar daerah atau luar negeri>. enguatan kemitraan dengan lembaga keswadayaan masyarakat dalam

    7anajemen awasan antai1. embentukan4pengembangan ;orum sebagai wahana4jaringan dialog4kemitraan

    antar berbagai komponen pelaku pembangunan.

    2.* Multiguna Hutan Mangro+e

    Hutan mangrove adalah hutan yang vegetasinya hidup di muara sungai, di daerah

    pasang surut dan di tepi laut, hutan bakau dibutuhkan hampir 3"B dari seluruh jenis ikan

    laut yang dimakan oleh manusia.

    2.*.1. ,ungsi !onser+asi Hutan Mangro+e

    Hutan mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting

    di wilayah pantai. Selain berfungsi ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan,

    hutan mangrove juga sebagai : tempat berkembang-biaknya berbagai macam biota pantai,

    penahan abrasi dan amukan gelombang badai dan tsunami, penyerap limbah, pencegah

    intrusi air laut. Hutan mangrove juga mempunyai fungsi ekonomis penting seperti penyedia

    kayu bakar, dan daun-daunan sebagai bahan baku obat (odoatie dkk., !""#$.

    emampuan mangrove untuk mengembangkan wilayahnya ke arah laut

    merupakan salah satu peran penting mangrove dalam pembentukan lahan baru. %kar

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    10/14

    mangrove mampu mengikat dan menstabilkan substrat lumpur, pohonnya mengurangi

    energi gelombang dan memperlambat arus, sementara vegetasi secara keseluruhan dapat

    memerangkap sedimen (&avies and 'laridge, ))*+ thman, ))#$.

    enentuan penetapan kawasan pesisir dalam upaya pengembangan kawasan

    dapat dibagi menjadi beberapa kriteria kawasan, yaitu menetapkan kawasan pantai

    menjadi kawasan kritis, kawasan perlindungan atau konservasi, kawasan budidaya dan

    produksi, serta kawasan khusus.

    awasan kritis merupakan kawasan yang kegiatannya di kawasan tersebut harus

    dibatasi atau dihentikan sama sekali. awasan lindung merupakan kawasan yang

    kelestariannya harus dilindungi sehingga kegiatan eksploitasi harus dihentikan.

    awasan lindung disini akan berfungsi lindung terhadap kawasan lainnya, misalnya

    untuk kawasan budidaya. Sedangkan kawasan budidaya dapat berupa pariwisata bahari dan pertumbuhan

    udang yang memerlukan kualitas perairan pantai yang baik. riteria kawasan lindung untuk kawasan pantai berhutan bakau yaitu kawasan

    minimal *" kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan

    diukur dari garis air surut terendah ke arah darat yang merupakan habitat hutanbakau

    &ari pengamatan di lapangan menurut odoatie dkk. (!""#$, akar dari pohon

    mangrove yang berbentuk cakram diduga akan dapat mengurangi arus pasang surut,

    mengendapkan lumpur dan merupakan tempat anak-anak udang atau ikan mencari makan

    sambil berlindung dari kejaran predatornya. erdasarkan frekuensi air pasang, hutan

    mangrove di lokasi pesisir dapat dibagi menjadi tiga bagian /one yang ditumbuhi oleh tipe-

    tipe vegetasi yang berbeda-beda antara lain:

    . aling terdekat dengan laut yang didominasi oleh Avicennia mariana (api-api$,

    Avicennia alba (bogen$ dan Sonneratia alba (perepat$. Avicennia tumbuh di atas

    tanah pasir yang kokoh, sedangkan Sonneratia berasosiasi dengan lumpur yang

    lunak. omunitas ini sering disebut dengan istilah komunitas perintis.!. Hutan pada substrat yang lebih tinggi yang didominasi oleh Bruguiera cylindrica.

    Hutan ini tumbuh pada tanah liat yang cukup keras dan dicapai oleh beberapa air

    pasang saja. 0ebih jauh dari pantai yang didominasi oleh Rizophora, yang ditopang

    oleh akar-akar tunjang dengan pola percabangan yang khas.

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    11/14

    roduksi serasah mangrove berperan penting dalam kesuburan perairan pesisir dan

    hutan mangrove dianggap yang paling produktif diantara ekosistem pesisir (dum dkk.,

    )1#$.

    &i 2ndonesia produksi serasah mangrove berkisar antara 1-3 ton4ha4tahun (5ontji,

    )31$. 6kosistem mangrove juga sebagai daerah asuhan, daerah mencari makanan dan

    daerah pemijahan berbagai biota laut (7odifikasi dari 'laridge dan urnett, ))* dalam

    engen, !""!$.

    2.*.2. Pen-a)agunaan Hutan Mangro+e

    antai merupakan kawasan produktif yang dapat dioptimalisasikan dalam

    berbagai peruntukan termasuk usaha-usaha komersial, industri, perkapalan, rekreasi,

    kehutanan, drainase, pengontrolan banjir, perikanan tangkap, budidaya dll.

    endayagunaan kawasan pantai yang tidak terkontrol akan menimbulkan

    perubahanperubahan dalam ekosistem yang selanjutnya dapat merusak sumber daya

    alam yang terkandung didalamnya. eranan mangrove dalam menunjang kegiatan

    perikanan pantai dapat disarikan dalam dua mangrove berperan penting dalam siklus

    hidup berbagai jenis ikan, udang, dan moluska (&avies C 'laridge, ))*$, karena

    lingkungan mangrove menyediakan perlindungan dan makanan berupa bahan-bahan

    organik yang masuk ke dalam rantai makanan. !$ 7angrove merupakan pemasok bahan

    organik, sehingga dapat menyediakan makanan untuk organisme yang hidup pada

    perairan sekitarnya (7ann, )3!$.

    2. !eari/an Lokal

    earifan lokal berupa prinsip-prinsip dan cara tertentu yang dianut, dipahami, dan diaplikasikan oleh masyarakat lokal dalam berinteraksi dan berinterelasi dengan

    lingkungannya dan diformulasikan dalam bentuk sistem nilai dan norma adat

    earifan masyarakat lokal yang sering diistilahkan secara singkat sebagai kearifan

    lokal atau Local Wisdom, merupakan sesuatu yang diketahui sebagai perilaku sosial

    masyarakat lokal dalam berinteraksi dan berinterelasi dengan kehidupannya. erilaku

    sosial dalam kaitannya dengan lingkungan paling tidak terdiri dua dimensi, yaitu: pertama,

    bagaimana karakteristik dan kualitas ling-kungan mempengaruhi perilaku sosial tertentu,

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    12/14

    dan kedua, bagaimana perilaku sosial tertentu mempengaruhi karakteristik dan kualitas

    lingkungan ($.

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    13/14

    .1.!esimpulanerdasarkan pembahasan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:

    . engelolaan kawasan mangrove dilakukan dengan berapa pendekatan baik yang

    dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.!. eran mansyarakat sangat dibutuhkan demi untuk memaksimalkan keberhasilan

    dari pengelolaan ekosistem mangrove.*. &ari beberapa metode pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah belum terlalu

    membawa hasil yang maksimal untuk itu peran masyarakat sangat berpengaruh

    demi membantu program yang diajukan oleh pemerintah yaitu dengan melakukan

    pendekatan kearifan lokal.

    .2.Saran&alam melakukan pengelolaan kawasan mangrove, pemerintah dan masyarakat

    harus bekerjasama, dimana peran masyarakat ternyata sangat dibutuhkan dalam

    pengelolaan ekosistem pesisir utamanya para nelayan yang sering melakukan aktifitas

    diwilayah pesisir dan terkadang tanpa mereka sadari mereka sering melakukan kerusakan.

    7asyarakat harus mengembalikan kearifan lokal yang dimiliki demi menjaga kelestarian

    sumberdaya pesisir.

    DA,0A PUS0A!A

    Sukardjo, )3)$.

    odoatie dkk., !""#$.

    &avies and 'laridge, ))*+ thman, ))#$.

    dum dkk., )1#$.

    (&avies C 'laridge, ))*

    7ann, )3!$.

  • 7/25/2019 MAKALAH MSP

    14/14

    $.