makalah kelompok 2 tentang gaya belajar

16
A. Pengertian Gaya Belajar Dalam kamus besar bahasa indonesia, gaya adalah tingkah laku, gerak gerik dan sikap. Sedangkan belajar adalah menuntut ilmu. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses aktif untuk menuju satu arah tertentu yang dapat meningkatkan perbuatan, kemampuan atau pengertian baru. Berdasarkan rumusan tersebut, perubahan dalam rumusan pengertian belajar tersebut dapat menyangkut semua aspek kepribadian individu, yang di dalamnya menyangkut penguasaan, pemahaman, sikap, nilai, motivasi, kebiasaan, minat, apresiasi dan sebagainya. Demikian juga dengan pengalaman; ini berkenaan dengan segala bentuk membaca, melihat, mendengar, merasakan, melakukan, menghayati, membayangkan, merencanakan, melaksanakan, menilai, mencoba, menganalisis, dan sebagainya. Menurut Nasution, gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan memecahkan soal. Sedangkan menurut Adi W. Gunawan, pengertian gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan gaya belajar yang dominan, saat

Upload: restu-sri-rahayu

Post on 13-Apr-2017

65 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

A. Pengertian Gaya Belajar

Dalam kamus besar bahasa indonesia, gaya adalah tingkah laku, gerak

gerik dan sikap. Sedangkan belajar adalah menuntut ilmu. Belajar dapat diartikan

sebagai suatu proses aktif untuk menuju satu arah tertentu yang dapat

meningkatkan perbuatan, kemampuan atau pengertian baru. Berdasarkan rumusan

tersebut, perubahan dalam rumusan pengertian belajar tersebut dapat menyangkut

semua aspek kepribadian individu, yang di dalamnya menyangkut penguasaan,

pemahaman, sikap, nilai, motivasi, kebiasaan, minat, apresiasi dan sebagainya.

Demikian juga dengan pengalaman; ini berkenaan dengan segala bentuk

membaca, melihat, mendengar, merasakan, melakukan, menghayati,

membayangkan, merencanakan, melaksanakan, menilai, mencoba, menganalisis,

dan sebagainya.

Menurut Nasution, gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan

oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat,

berfikir dan memecahkan soal. Sedangkan menurut Adi W. Gunawan, pengertian

gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berfikir,

memproses dan mengerti suatu informasi.

Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan

gaya belajar yang dominan, saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yamg jauh

lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan

dengan gaya belajar mereka.

Para peneliti menemukan adanya berbagai macam gaya belajar pada siswa yang

dapat digolongkan menurut kategori tertentu, dengan kesimpulan bahwa:

1. Tiap murid belajar menurut cara sendiri yang kita sebut dengan gaya

belajar.

2. Kita dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrumen tertentu

3. Kesesuaian gaya belajar mempertinggi efektivitas belajar.

Page 2: Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

Dengan demikian siswa yang mempunyai keragaman gaya belajar yang variatif

dan untuk diharapkan akan dapat tercipta suasana belajar yang kondusif.

B. Macam-macam Gaya Belajar

1. Visual (belajar dengan cara melihat)

Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang

bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan

( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih

banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang

berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat

peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak

yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi

muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk

di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-

gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-

tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam

kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan

informasi.

Ciri-ciri gaya belajar visual :

a. Bicara agak cepat

b. Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi

c. Tidak mudah terganggu oleh keributan

d. Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar

e. Lebih suka membaca dari pada dibacakan

f. Pembaca cepat dan tekun

g. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai

memilih kata-kata

h. Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato

i. Lebih suka musik dari pada seni

Page 3: Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

j. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis,

dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :

1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.

2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.

3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.

4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).

5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

Kelebihan gaya belajar visual (Visual Learners) antara lain:

1. Dapat  mengingat detail dan warna dengan sangat baik,

2. Mampu membaca, mengeja, dan menghafal pelajaran dengan baik,

3. Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang, tetapi seringkali lupa

dengan nama orang tersebut.

4. Saat menghafal dan memahami suatu informasi, biasanya mereka

memvisualisasikan  gambar atau image dalam pikirannya,

5. Umumnya berpenampilan rapi dan baik,

6. Ketika memecahkan masalah cara yang dilakukan oleh anak visual adalah

dengan membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau

hambatan apa saja yang ia hadapi.

Kelemahan:

1. Susah belajar dalam suasana yang ramai , ribut dan banyak gangguan,

2. Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau

grafik,

3. Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan

seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik

atau justru jelek.

Page 4: Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa

yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat

pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya

hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori

dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan

apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan

melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal

auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi

anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal

lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

Ciri-ciri gaya belajar auditori :

a. Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri

b. Penampilan rapi

c. Mudah terganggu oleh keributan

d. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari

pada yang dilihat

e. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

f. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika

membaca

g. Biasanya ia pembicara yang fasih

h. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya

i. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

j. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual

k. Berbicara dalam irama yang terpola

l. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

Page 5: Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :

1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun

di dalam keluarga.

2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.

3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.

4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.

5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia

untuk mendengarkannya sebelum tidur.

Kelebihan dari gaya belajar Auditori (Auditory Learners):

1. Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat melakukannya dengan

baik.

2. Dapat dengan mudah menirukan perkataan orang lain dalam waktu yang

singkat.

3. Memiliki tata bahasa yang baik

4. Dengan mudah menghafalkan nama orang lain.

5. Senang berbicara

6. Jika melakukan pembicaraan di depan banyak orang , dapat melakukan

dengan mudah.

7. Jika berbicara iramanya memiliki pola.

Kelemahan:

1. Tidak membaca dengan baik (umumnya membaca dengan pelan).

2. Susah menginggat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.

3. Susah untuk membuat karangan.

4. Susah diam dalam waktunya cukup lama.

5. Mudah terganggu dengan keributan.

Page 6: Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang

mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan

melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan

mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya

belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :

a. Penampilan rapi

b. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan

c. Belajar melalui memanipulasi dan praktek

d. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

e. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca

f. Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita

g. Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan

tubuh saat membaca

h. Menyukai permainan yang menyibukkan

i. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah

berada di tempat itu

j. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan

kata-kata yang mengandung aksi

k. Berbicara perlahan

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik :

1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.

2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya:

ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar

konsep baru).

3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.

4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.

5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik

Page 7: Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

Kelebihan dan kelemahan dari gaya belajar kinestetik (Kinesthetic Learners):

1. Umumnya memiliki penampilan yang rapi.

2. Lebih pintar dalam bidang olahraga.

3. Suka dengan pekerjaan yang di lakukan dalam laboratorium.

4. Kerja sama antara mata dan tangan sangat bagus .

Kelemahan:

1. Mudah gelisah dan frustasi dalam mendengarkan sesuatu sambil duduk

dalam waktu yang lama, sehingga membutuhkan sedikit istirahat .

2. Kurang baik dalam melakukan pengejaan kata.

3. Jika membaca menggunakan jari telunjuk .

4. Kurang menguasai dalam bidang geografi.

4. Read – Write

Selain gaya belajar yang menekankan pada aspek mendengar, terdapat juga

gaya belajar yang lebih banyak aspek membaca dan menulis. Pada sesorang yang

memiliki gaya belajar seperti ini ia akan lebih mudah memahami materi

pembelajaran dengan cara membaca atau menulis. Adapun sarana atau media

yang cocok untuk gaya belajar tife Read – Write, antara lain: Kamus, Handout,

Buku teks, Catatan, Daftar, Essay, Membaca buku manual dan berbagi jenis

kegiatan lain yang berhubungan dengan membaca dan menulis.

Adapun Strategi belajar untuk gaya belajar tife Read – Write, antara lain :

a. Tuliskan kata-kata secara berulang-ulang;

b. Baca catatan Anda (dengan sunyi) secara berkali-kali;

c. Tulis kembali ide atau informasi dengan kalimat yang berbeda;

d. Terjemahkan semua diagram, gambar, dan sebagainya ke dalam kata-kata.

Page 8: Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar

Faktor-faktor intern yang mempengaruhi gaya belajar siswa

a)   Faktor jasmaniah

Faktor jasmaniah mencakup dua  bagian yaitu kesehatan dan cacat tubuh. Faktor

kesehatan berpengaruh pada kegiatan belajar. Proses belajar akan  terganggu jika

kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang

bersemangat, mudah pusing, mengantuk bila  badannya lemah, kurang darah

ataupun ada gangguan pada alat indera serta tubuh. Sedangkan cacat tubuh adalah 

sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh.

Cacat itu bisa berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki,

lumpuhdan lain-lain. Keadaan cacat tubuh  demikian juga mempengaruhi kegiatan

belajar seseorang.

b)   Faktor psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis

yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

c)   Faktor kelelahan

Kelelahan pada manusia walaupun susah dipisahkan tetapi dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).

Kelelahan jasmani terlihat dengan menurunya daya tahan tubuh. Sedangkan

kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kurangnya minat belajar, kelesuan

dan kebosanan untuk belajar, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan

sesuatu hilang. Faktor kelelahan dalam diri seseorang berbeda-beda. Oleh karena

itu, perlu cara atau gaya belajar yang berbeda.

Faktor-faktor ekstern

a)   Faktor keluarga

Seseorang yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang

tu a mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga.

Page 9: Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

b)   Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang akan mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa antara lain

metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa

dengan siswa, disiplin atau tata tertib sekolah, suasana belajar, standar pelajaran,

keadaan gedung, letak sekolah, dan lainnya. Faktor guru misalnya, kepribadian

guru, kemampuan guru memfasilitasi siswa dan hubungan antara guru dengan

siswa turut mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa.

c)   Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga mempengaruhi terhadap gaya

belajar siswa. Faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi cara atau gaya

belajar siswa  meliputi  kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media,

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

D. Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa

Pertama, guru. Dengan mengetahui gaya belajar peserta didiknya, guru bisa

memilih metode mengajar dan media pendidikan yang cocok bagi peserta

didiknya. Dalam hal ini, dituntut kreativitas guru dalam memvariasikan metode

mengajar dan dalam hal pemilihan media pendidikan. Dengan demikian,

diharapkan perbedaan gaya belajar diantara peserta didik mampu diakomodir

dengan baik.

Nasution (2003:115) menyatakan bahwa, berbagai macam metode mengajar

telah banyak diterapkan dan diujicobakan kepada Siswa untuk memperoleh hasil

yang efektif dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya tidak ada satu metode

mengajar yang lebih baik daripada metode mengajar yang lain. Jika berbagai

metode mengajar telah ditetapkan dan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan,

maka alternatif lain yang dapat dilakukan oleh guru secara individual dalam

proses pembelajaran yaitu atas dasar pemahaman terhadap gaya belajar Siswa.

Bobbi dePorter dan Hernacki (2003: 110) menyebutkan bahwa mengetahui

gaya belajar yang berbeda telah membantu para guru dimana pun untuk dapat

mendekati semua atau hampir semua murid hanya dengan menyampaikan

informasi dengan gaya yang berbeda-beda.

Page 10: Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

Kedua, orang tua. Bagi orang tua dengan mengetahui gaya belajar anaknya,

memungkinkan bagi mereka untuk menyediakan fasilitas belajar yang sesuai

dengan gaya belajar anak-anak mereka di rumah. Hal ini bisa dilakukan dengan

menyediakan buku-buku serta gambar bagi anak dengan gaya belajar visual,

menyediakan kaset-kaset pelajaran dan sering berdiskusi dengan anak yang

bergaya belajar auditori, dan menyediakan alat-alat praktek bagi anak yang

kecenderungan bergaya belajar kinestetik.

Ketiga, peserta didik. Dengan mengetahui gaya belajar sendiri, peserta didik

bisa menciptakan suasana yang disenanginya untuk belajar. Apakah itu dengan

menyetel musik, berdiskusi dengan teman atau orang tua, dan lain sebagainya.

Dengan demikian diharapkan motivasi belajar peserta didik bisa meningkat.

Page 11: Makalah kelompok 2 tentang Gaya Belajar

Daftar pustaka

http://viview.inspsearch.com/search/web?type=hp&channel=wpc&q=GAYA+BELAJAR

http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-gaya-belajar.html

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/

http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/gaya+belajar+anak