makalah kelompok 2 tentang gaya belajar
TRANSCRIPT
A. Pengertian Gaya Belajar
Dalam kamus besar bahasa indonesia, gaya adalah tingkah laku, gerak
gerik dan sikap. Sedangkan belajar adalah menuntut ilmu. Belajar dapat diartikan
sebagai suatu proses aktif untuk menuju satu arah tertentu yang dapat
meningkatkan perbuatan, kemampuan atau pengertian baru. Berdasarkan rumusan
tersebut, perubahan dalam rumusan pengertian belajar tersebut dapat menyangkut
semua aspek kepribadian individu, yang di dalamnya menyangkut penguasaan,
pemahaman, sikap, nilai, motivasi, kebiasaan, minat, apresiasi dan sebagainya.
Demikian juga dengan pengalaman; ini berkenaan dengan segala bentuk
membaca, melihat, mendengar, merasakan, melakukan, menghayati,
membayangkan, merencanakan, melaksanakan, menilai, mencoba, menganalisis,
dan sebagainya.
Menurut Nasution, gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan
oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat,
berfikir dan memecahkan soal. Sedangkan menurut Adi W. Gunawan, pengertian
gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berfikir,
memproses dan mengerti suatu informasi.
Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan
gaya belajar yang dominan, saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yamg jauh
lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan
dengan gaya belajar mereka.
Para peneliti menemukan adanya berbagai macam gaya belajar pada siswa yang
dapat digolongkan menurut kategori tertentu, dengan kesimpulan bahwa:
1. Tiap murid belajar menurut cara sendiri yang kita sebut dengan gaya
belajar.
2. Kita dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrumen tertentu
3. Kesesuaian gaya belajar mempertinggi efektivitas belajar.
Dengan demikian siswa yang mempunyai keragaman gaya belajar yang variatif
dan untuk diharapkan akan dapat tercipta suasana belajar yang kondusif.
B. Macam-macam Gaya Belajar
1. Visual (belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang
bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan
( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih
banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang
berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat
peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak
yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi
muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk
di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-
gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-
tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam
kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan
informasi.
Ciri-ciri gaya belajar visual :
a. Bicara agak cepat
b. Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
c. Tidak mudah terganggu oleh keributan
d. Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
e. Lebih suka membaca dari pada dibacakan
f. Pembaca cepat dan tekun
g. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai
memilih kata-kata
h. Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
i. Lebih suka musik dari pada seni
j. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis,
dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :
1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
Kelebihan gaya belajar visual (Visual Learners) antara lain:
1. Dapat mengingat detail dan warna dengan sangat baik,
2. Mampu membaca, mengeja, dan menghafal pelajaran dengan baik,
3. Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang, tetapi seringkali lupa
dengan nama orang tersebut.
4. Saat menghafal dan memahami suatu informasi, biasanya mereka
memvisualisasikan gambar atau image dalam pikirannya,
5. Umumnya berpenampilan rapi dan baik,
6. Ketika memecahkan masalah cara yang dilakukan oleh anak visual adalah
dengan membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau
hambatan apa saja yang ia hadapi.
Kelemahan:
1. Susah belajar dalam suasana yang ramai , ribut dan banyak gangguan,
2. Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau
grafik,
3. Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan
seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik
atau justru jelek.
2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa
yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat
pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya
hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori
dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan
apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan
melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal
auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi
anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal
lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
Ciri-ciri gaya belajar auditori :
a. Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
b. Penampilan rapi
c. Mudah terganggu oleh keributan
d. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari
pada yang dilihat
e. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
f. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca
g. Biasanya ia pembicara yang fasih
h. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
i. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
j. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
k. Berbicara dalam irama yang terpola
l. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun
di dalam keluarga.
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia
untuk mendengarkannya sebelum tidur.
Kelebihan dari gaya belajar Auditori (Auditory Learners):
1. Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat melakukannya dengan
baik.
2. Dapat dengan mudah menirukan perkataan orang lain dalam waktu yang
singkat.
3. Memiliki tata bahasa yang baik
4. Dengan mudah menghafalkan nama orang lain.
5. Senang berbicara
6. Jika melakukan pembicaraan di depan banyak orang , dapat melakukan
dengan mudah.
7. Jika berbicara iramanya memiliki pola.
Kelemahan:
1. Tidak membaca dengan baik (umumnya membaca dengan pelan).
2. Susah menginggat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.
3. Susah untuk membuat karangan.
4. Susah diam dalam waktunya cukup lama.
5. Mudah terganggu dengan keributan.
3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang
mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan
melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan
mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya
belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
a. Penampilan rapi
b. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
c. Belajar melalui memanipulasi dan praktek
d. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
e. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
f. Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
g. Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan
tubuh saat membaca
h. Menyukai permainan yang menyibukkan
i. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah
berada di tempat itu
j. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan
kata-kata yang mengandung aksi
k. Berbicara perlahan
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik :
1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya:
ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar
konsep baru).
3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik
Kelebihan dan kelemahan dari gaya belajar kinestetik (Kinesthetic Learners):
1. Umumnya memiliki penampilan yang rapi.
2. Lebih pintar dalam bidang olahraga.
3. Suka dengan pekerjaan yang di lakukan dalam laboratorium.
4. Kerja sama antara mata dan tangan sangat bagus .
Kelemahan:
1. Mudah gelisah dan frustasi dalam mendengarkan sesuatu sambil duduk
dalam waktu yang lama, sehingga membutuhkan sedikit istirahat .
2. Kurang baik dalam melakukan pengejaan kata.
3. Jika membaca menggunakan jari telunjuk .
4. Kurang menguasai dalam bidang geografi.
4. Read – Write
Selain gaya belajar yang menekankan pada aspek mendengar, terdapat juga
gaya belajar yang lebih banyak aspek membaca dan menulis. Pada sesorang yang
memiliki gaya belajar seperti ini ia akan lebih mudah memahami materi
pembelajaran dengan cara membaca atau menulis. Adapun sarana atau media
yang cocok untuk gaya belajar tife Read – Write, antara lain: Kamus, Handout,
Buku teks, Catatan, Daftar, Essay, Membaca buku manual dan berbagi jenis
kegiatan lain yang berhubungan dengan membaca dan menulis.
Adapun Strategi belajar untuk gaya belajar tife Read – Write, antara lain :
a. Tuliskan kata-kata secara berulang-ulang;
b. Baca catatan Anda (dengan sunyi) secara berkali-kali;
c. Tulis kembali ide atau informasi dengan kalimat yang berbeda;
d. Terjemahkan semua diagram, gambar, dan sebagainya ke dalam kata-kata.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar
Faktor-faktor intern yang mempengaruhi gaya belajar siswa
a) Faktor jasmaniah
Faktor jasmaniah mencakup dua bagian yaitu kesehatan dan cacat tubuh. Faktor
kesehatan berpengaruh pada kegiatan belajar. Proses belajar akan terganggu jika
kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, mengantuk bila badannya lemah, kurang darah
ataupun ada gangguan pada alat indera serta tubuh. Sedangkan cacat tubuh adalah
sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh.
Cacat itu bisa berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki,
lumpuhdan lain-lain. Keadaan cacat tubuh demikian juga mempengaruhi kegiatan
belajar seseorang.
b) Faktor psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis
yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan
Kelelahan pada manusia walaupun susah dipisahkan tetapi dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
Kelelahan jasmani terlihat dengan menurunya daya tahan tubuh. Sedangkan
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kurangnya minat belajar, kelesuan
dan kebosanan untuk belajar, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang. Faktor kelelahan dalam diri seseorang berbeda-beda. Oleh karena
itu, perlu cara atau gaya belajar yang berbeda.
Faktor-faktor ekstern
a) Faktor keluarga
Seseorang yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang
tu a mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang akan mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa antara lain
metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa
dengan siswa, disiplin atau tata tertib sekolah, suasana belajar, standar pelajaran,
keadaan gedung, letak sekolah, dan lainnya. Faktor guru misalnya, kepribadian
guru, kemampuan guru memfasilitasi siswa dan hubungan antara guru dengan
siswa turut mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa.
c) Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga mempengaruhi terhadap gaya
belajar siswa. Faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi cara atau gaya
belajar siswa meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
D. Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa
Pertama, guru. Dengan mengetahui gaya belajar peserta didiknya, guru bisa
memilih metode mengajar dan media pendidikan yang cocok bagi peserta
didiknya. Dalam hal ini, dituntut kreativitas guru dalam memvariasikan metode
mengajar dan dalam hal pemilihan media pendidikan. Dengan demikian,
diharapkan perbedaan gaya belajar diantara peserta didik mampu diakomodir
dengan baik.
Nasution (2003:115) menyatakan bahwa, berbagai macam metode mengajar
telah banyak diterapkan dan diujicobakan kepada Siswa untuk memperoleh hasil
yang efektif dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya tidak ada satu metode
mengajar yang lebih baik daripada metode mengajar yang lain. Jika berbagai
metode mengajar telah ditetapkan dan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan,
maka alternatif lain yang dapat dilakukan oleh guru secara individual dalam
proses pembelajaran yaitu atas dasar pemahaman terhadap gaya belajar Siswa.
Bobbi dePorter dan Hernacki (2003: 110) menyebutkan bahwa mengetahui
gaya belajar yang berbeda telah membantu para guru dimana pun untuk dapat
mendekati semua atau hampir semua murid hanya dengan menyampaikan
informasi dengan gaya yang berbeda-beda.
Kedua, orang tua. Bagi orang tua dengan mengetahui gaya belajar anaknya,
memungkinkan bagi mereka untuk menyediakan fasilitas belajar yang sesuai
dengan gaya belajar anak-anak mereka di rumah. Hal ini bisa dilakukan dengan
menyediakan buku-buku serta gambar bagi anak dengan gaya belajar visual,
menyediakan kaset-kaset pelajaran dan sering berdiskusi dengan anak yang
bergaya belajar auditori, dan menyediakan alat-alat praktek bagi anak yang
kecenderungan bergaya belajar kinestetik.
Ketiga, peserta didik. Dengan mengetahui gaya belajar sendiri, peserta didik
bisa menciptakan suasana yang disenanginya untuk belajar. Apakah itu dengan
menyetel musik, berdiskusi dengan teman atau orang tua, dan lain sebagainya.
Dengan demikian diharapkan motivasi belajar peserta didik bisa meningkat.
Daftar pustaka
http://viview.inspsearch.com/search/web?type=hp&channel=wpc&q=GAYA+BELAJAR
http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-gaya-belajar.html
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/
http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/gaya+belajar+anak