lp katarak (tugas sebelum dinas)

30
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Klien Katarak Oleh: Nama : Muhammad Wahif Neni Susilawati Kelas : Keperawatan Reguler XIII B M.K : KMB I dan II

Upload: pho-pho-bibbir

Post on 13-Dec-2014

122 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tugas kampus

TRANSCRIPT

Page 1: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan

Klien Katarak

Oleh:

Nama : Muhammad Wahif

Neni Susilawati

Kelas : Keperawatan Reguler XIII B

M.K : KMB I dan II

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

Page 2: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

Laporan Pendahuluan (LP)Klien Katarak

A. PengertianKatarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Inggeris Cataract, dan Latin Cataracta

yang berarti air terjun.Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti

tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada

lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa

atau akibat kedua-duanya.

Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat

kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata local menahun. ( Prof. dr. H. Sidarta

Ilyas, SpM. Buku: Ilmu Penyakit Mata Ed. 2. 2002. Hal: 207 )

Katarak adalah opasitas lensa kristalania yang normalnya jernih. Biasanya terjadi akibat

proses penuaan tapi dapat timbul saat kelahiran (katarak congenital). Dan juga dapat

berhubungan dengan trauma mata tajam maupun tumpul, penggunaan kortikosteroid jangka

panjang, penyakit sistemis seperti diabetes mellitus atau hipopara tiroidisme, pemajanan radiasi,

pemajanan yang lama sinar matahari (sinar ultraviolet) atau kelainan mata lain seperti uveitis

anterior.

(Referensi : Smeltzer, Suzanne C. 2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi

8.Jakarta.EGC.)

Halaman : 1996

B. Etiologi (Penyebab)Lensa keruh atau Katarak dapat terjadi akibat :

- Kelainan bawaan

- Proses ketuaan

- Penyakit umum seperti diabetes

- Penyulit obat

- Penyakit di dalam mata seperti :

Page 3: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

Radang selaput hitam

Glaukoma

Ablasi retina ataupun

Kecelakaan.( Prof. Dr. H. Sidarta Ilyas, SpM. Buku: Ilmu Perawatan Mata. 2004.

Hal: 125 )

Faktor lain yang dapat mempengaruhi kecepatan berkembangnya kekeruhan lensa

adalah obat tertentu, sinar ultraviolet B dari cahaya matahari, efek racun dari rokok,

alcohol, gizi kurang vitamin E, dan radang menahun di dalam bola mata.Obat yang

dipergunakan untuk penyakit tertentu dapat mempercepet timbulnya katarak seperti

betametason, klorokuin, klorpromazin, kortison, ergotamine, indometasin, medrison,

neostigmine, pilokarpin.( Prof. dr. Sidarta Ilyas, DSM. Buku: Katarak (Lensa Mata

Keruh ). 1999. Hal: 10)

Klasifikasi KatarakBerdasarkan usia katarak dapat diklasifikasikan dalam :

1. Katarak kongenital, katarak yang sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun.

2. Katarak juvenil, katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun

3. Katarak senil, katarak setelah usia 50 tahun

Page 4: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

C. Manifestasi Klinik (Tanda dan Gejala)Tergantung pada besar dan letak kekeruhan lensa pada lensa, penderita dapat atau

sama sekali tidak sadar akan telah terjadinya katarak pada matanya.

Bila katarak terjadi pada bagian tepi lensa maka tajam penglihatan tidak akan

mengalami perubahan, akan tetapi bila letak kekeruhan ditengah lensa maka

penglihatan tidak akan menjadi jernih.

Bila telah terbentuk katarak, lensa akan demikian keruh dan tidak bening sehingga

mengganggu penyaluran sinar masuk selaput jala. Katarak akan menghalangi sinar

masuk ke dalam, sehingga terjadi penurunan tajam penglihatan.

Mungkin akan memerlukan penggantian kaca mata lebih sering.

Kadang-kadang pada katarak dini dirasakan tidak perlu memakai kaca mata sewaktu

membaca hal ini sering disebut sebagai penglihatan yang kedua dari pada penghidupan

pada orang usia lanjut.

Penglihatan ganda dapat pula terjadi pada saat katarak mulai berkembang.

Penglihatan untuk membaca di rasakan silau bila penerangan terlalu kuat, sehingga

sering merasa senang membaca di tempat kurang penarangan.

Membaca menjadi sukar.

Bila mengendarai kendaraan terutama diwaktu malam hari penglihatan akan silau

terhadap sinar yang dating.

Penderita akan mengeluh penglihatannya seperti terhalang tabir. Tabir asap ini makin

lama makin tebal. Katarak bercak putih ditengah manik mata.

Bila lensa menjadi keruh dan luas maka penglihatan akan terganggu sebagian atau

malahan menjadi gelap sama sekali, sehingga memerlukan tindakan pembedahan.

Bila katarak berkembang maka penglihatan akan seperti berasap, berkabut, malahan

kabur sama sekali.

Bila katarak menjadi lebih memburuk maka kaca mata yang tebal sekalipun tidak akan

menolong penglihatan.

Melihat benda yang didekatkan akan sangat membantu penglihatan.

Biasanya pada mata normal manik mata atau pupil berwarna hitam dan penderita

dengan katarak manik matanya akan kelihatan putih. (Prof. Dr. H. Sidarta Ilyas SpM.

Buku: Ilmu Penyakit Mata. 2004.Hal: 126-127)

Page 5: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

Secara umum dapat digambarkan gejala katarak adalah sebagai berikut :

Berkabut, berasap, penglihatan tertutup film.

Perubahan daya lihat warna.

Lampu dan matahari sangat mengganggu.

Sering meminta ganti resep kaca mata

Lihat ganda

Bias melihat dekat pada pasien rabun dekat (hipermetropia). (Prof. dr. Sidarta

Ilyas, DSM. Buku: Katarak. 1999. Hal: 17).

D. PatofisiologiLensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk

seperti kancing baju; mempunyai kekuatan refraksi yang besar.Lensa mengandung tiga

komponen anatomis.Pada zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang

mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior.Katarak adalah lensa yang

berkabut atau opak. Pada inspeksi visual, katarak Nampak abu-abu atau putih susu. Pada

inspeksi dengan lampu senter, tidak timbul refeksi merah. (Seizin Dr. William

C.Byrne,OD, Optometric Eyecare Center, Fairless Hills, PA). Bertambahnya usia, nucleus

mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan. Di sekitar opasitas terdapat

densitas seperti duri di anterior dan posterior nucleus.Opasitas pada kapsul posterior

merupakan bentuk katarak yang paling bermakna-nampak seperti Kristal salju pada

jendela.

Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparasi.

Perubahan pada serabut halus multiple(zunula) yang memanjang dari badan silier ke

sekitar daerah di luar lensa, misalnya, dapat menyebabkan penglihatan mengalami distorsi.

Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi, sehingga

mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina.Salah satu teori

menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influx air ke dalam lensa.

Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. Teori

lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam melindungi lensa dari

degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada

kebanyakan pasien yang menderita katarak.

Page 6: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

Katarak biasanya terjadi bilateral, namun mempunyai kecepatan yang berbeda. Dapat

disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistematis, seperti diabetes, namun sebenarnya

merupakan konsekwensi dari proses penuaan yang normal.Kebanyakan katarak

berkembang secara kronik dan “matang” ketika orang memasuki decade ke tujuh.Katarak

dapat bersifat kongenital dan harus diidentifikasi awal, karena bila tidak terdiagnosa dapat

menyebabkan amblyopia dan kehilangan penglihatan permanen.Faktor yang paling sering

yang berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi sinar ultraviolet B, obat-obatan,

alkohol,merokok, diabetes, dan asupan vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka

waktu lama. (Smeltzer, Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikel Bedah, Ed.8. 2001.

Hal: 1996-1997).

E. Pemeriksaan Penunjang (Diagnostik dan Laboratorium)

Selain uji mata yang biasa, keratometri, dan pemeriksaan lampu slit dan oftalmoskopis,

maka A-scan ultrasound (echography) dan hitung sel endotel sangat berguna sebagai alat

diagnostik, khususnya bila dipertimbangkan akan dilakukan pembedahan. Dengan hitung

sel endotel 2000 sel/mm3, pasien ini merupakan kandidat yang baik untuk dilakukan

fakoemulsifikasi dan implantasi IOL.

F. Penatalaksanaan Medik

Perubahan kaca mata dengan penambahan kekuatan atau dengan memakai kaca

pembesar dapat mengatasi sementara penglihatan yang berkurang akibat katarak.

Pembedahan dengan membersihkan atau mengangkat lensa yang keruh (katarak) dan

mengganti dengan lensa pengganti merupakan tindakan pengobatan terhadap katarak.

Katarak akan dibedah bila sudah terlalu luas mengenai bagian dari lensa mata atau

katarak total. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat mencegah katarak.

Perawatan Dokter untuk Katarak: Pembedahan dengan membersihkan lensa mata yang

keruh, katarak tidak dapat dibedah dengan sinar.

Pencegahan Timbulnya Katarak:

Dengan Perawatan

Page 7: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

Sebelum dibedah diperlukan pemeriksaan kesehatan tubuh umum untuk

menentukan kondisi umum kesehatan sebelum pembedahan.

Dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan khusus mata untuk mencegah terjadinya

penyulit pembedahan seperti adanya infeksi sekitar mata, glaukoma yang dapat

menimbulkan penyulit waktu pembedahan.

Setelah pembedahan dianjurkan untuk dirawat dan tinggal pada rumah sakit

selama1-3 hari.Bila terdapat rasa sakit yang berat pada mata yang tidak dapat

dipertahankan, sebaiknya ditanyakan pada dokter atau perawat sebab dari pada

rasa sakit tersebut.

Perawatan di rumah setelah pembedahan terdapat beberapa hal yang boleh dan

tidak boleh dilakukan

Yang boleh di lakukanyaitu memakai dan meneteskan obat seperti yang

dianjurkan, pakai penutup mata seperti yang dinasihatkan, melakukan pekerjaan

hanya pekerjaan tidak berat, bila memakai sepatu jangan membungkuk akan tetapi

angkat kaki keatas.

Yang tidak boleh dilakukan yaitu jangan menggosok mata, jangan membungkuk

terlalu dalam, jangan menggendong yang berat, jangan membaca berlebihan dari

biasanya, jangan mengejan keras sewaktu BAB, jangan berbaring ke sisi mata

yang baru dibedah, dan jangan menggosok gigi pada minggu pertama dan coba

mencuci mulut saja. (Prof. Dr. H. Sidarta Ilyas SpM. Buku: Ilmu Perawatan Mata.

2004. Hal: 127-129).

Harapan setelah operasi katarak

Keberhasilan bedah katarak secara umum dapat mencapai 95%.Perkembangan

operasi katarak memungkinkan ahli bedah mata mengoperasi pasien lebih banyak dengan

biaya lebih kecil. Bedah katarak akan meningkatkan kualitas hidup pasien katarak, kualitas

ini dicapai dengan ketidak-tergantungan dalam mengendarai kendaraan, pekerjaan sehari-

hari, menonton TV, dan berjalan dengan aman.

Page 8: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

Asuhan Keperawatan (Askep)

Klien Katarak

A. Pengkajian

Umur , katarak bias terjadi pada semua umur tetapi umumnya pada usia lanjut.

Riwayat trauma, trauma tembus ataupun tidak tembus dapat merusak kapsul lensa.

Riwayat pekerjaan, pada pekerjaan laboratorium atau yang berhubungan dengan bahan

kimia atau terpapar radioaktif/sinar X.

Riwayat penyakit/masalah kesehatan yang ada: beberapa jenis katarak komplikata terjadi

akibat penyakit mata yang lain dan penyakit sistemik.

Riwayat penggunaan obat-obatan.

Pemeriksaan Fisik

Klien mengeluhkan penurunan pandangan bertahap dan tidak nyeri.

Pandangan kabur, berkabut atau pandangan ganda.

Kesulitan dengan pandangan malam, kesulitan untuk membaca, sering memerlukan

perubahan kacamata dank lien juga mengeluh bahwa warna menjadi kabur atau tampak

kekuningan atau kecokelatan.

Kaji visus, terdapat penurunan signifikan.

Inspeksi dengan penlight menunjukan pupil putih susu dan pada katarak lanjut terdapat

area putih keabu-abuan di belakang pupil.

B. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

1. Perubahan sensori perseptual (visual) yang berhubungan dengan kekeruhan pada lensa

mata.

Tujuan:

Klien akan mendemonstrasikan visual dan mengomunikasikan pembatasan pandangan.

Intervensi keperawatan:

- Kaji dan dokumentasikan ketajaman penglihatan (visus) dasar.

Rasional: Menentukan seberapa bagus visus klien.

- Dapatkan deskripsi fungsi tentang apa yang bias dan tidak bias dilihat oleh klien.

Page 9: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

Rasional: memberikan data dasar tentang pandangan akurat klien dan bagaimana hal

tersebut memengaruhi perawatan.

- Kaji jumlah dan tipe rangsangan yang disukai klien.

Rasional: Meningkatkan stimulasi

- Kolaborasi: Pembedahan

Page 10: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 56-1

Perawatan Periopeatif mata Pasien ( Katarak, Retina, Glaukoma, Kornea)

Intervensi Keperawatan Rasional Hasil Yang diharapkan

DIAGNOSA KEPERAWATAN : Ketakutan atau ansietas yang berhubungan dengan kerusakan sensori dan kurangnya pemahaman

mengenai perwatan pascaoperatif, pemberian obat.

SASARAN : Menurunkan stress emosional, ketakutan dan depresi penerimaan pembedahan dan pemahaman instruksi

1. Kaji derajat dan durasi gangguan

visual. Dorong percakapan untuk

mengetahui keprihatinan pasien,

perasaan dan tingkat pemahaman.

Jawab pertanyaan, memberikan

dukungan, membantu pasien

melengkapi dengan metode koping.

2. Orientasikan pasien pada lingkungan

yang baru.

3. Jelaskan rutinitas perioperatif :

pre operatif : tingkat aktivitas,

pembatasan diet, obat – obatan.

Intra operatif : pentingnya

berbaring diam selama

pembedahan atau peringatan pada

1) Informasi dapat menghilangkan

ketakutan yang tidak diketahui.

Mekanisme koping dapat membantu

pasien berkompromi dengan

kegusaran, ketakutan, depresi ,

tegang, keputusasaan, kemarahan dan

penolakan.

2) Pengenalan terhadap lingkungan

membantu mengurangi ansietas dan

meningkatkan keamanan.

3) Pasien yang telah mendapat banyak

informasi lebih mudah menerima

penanganan dan mematuhi instruksi.

Mengucapkan pemahaman mengenai

informasi yang diterima.

Memakai metode koping dan mampu

untuk bersantai.

Mampu mencapai loncenga panggilan,

makanan pada nampan saji, peralatan

meja kursi, kamar mandi.

Mengucapkan pemahaman mengenai

kejadian perioperatif dan mematuhi

petunjuk dan program terapi.

Tidak kaku dan ketakutan berinteraksi

dengan lingkungan.

Berpartisipasi dalam kegiatan hidup

sehari – hari yang mampu dilakukan.

Mengenali adanya keterbatasan.

Keluarga atau orang yang berarti

Page 11: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

ahli bedah ketika terasa akan batuk

atau akan berganti posisi. Muka

ditutup dengan kain, dan diberikan

O2. Suara bising dari peralatan

yang tidak biasa, pemantauan

ternasuk pengukuran tekanan darah

yang sering

Pasca operasi : Pemberian posisi,

pembalutan, tingkat akitvitas,

pentingnya bantuan untuk ambulasi

sampai stabil dan adekuat secara

visual

4. Jelaskan intervensi sedetil-detilnya,

perkenalkan diri, Anda pada setiap

Interaksi, terjemahkan setiap bunyi

asing, pergunakan sentuhan untuk

membantu komunikasi verbal.

5. Dorong untuk menjalankan kebiasaan

hidup sehari – hari bila mampu. Pesan

makanan yang bisa dimakan dengan

tangan bagi mereka yang tidak dapat

meihat dengan baik atau tak

4) Pasien yang mengalami gangguan

visual bergantung pada masukan

indera yang lain untuk mendapatkan

informasi.

5) Perawatan diri dan kemandirian akan

meningkatkan rasa sehat.

membantu pasien dalam perawatan

yang dibutuhkan.

Berpartisipasi dalam aktivitas social

dan pengalihan yang menarik sesuai

kemampuan.

Page 12: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

mempunyai keterampilan koping

untuk menggunakan peralatan makan.

6. Dorong partisipasi keluarga atau

otang yang berarti dalam perawatan

pasien.

7. Dorong partisipasi dalam aktivitas

social dan pengalihan bila

memungkinkan (pengunjung,

rekaman radio, TV, kerajinan tangan,

permainan.

6) Pasien mungkin tidak mampu

malakukan semua semua tugas

sehubungan dengan penanganan dan

perawatan diri.

7) Isolasi social dan waktu luang yang

terlalu lama akan menimbulkan

perasaan negative

Intervensi Keperawatan Rasional Hasil Yang diharapkan

Page 13: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

DIAGNOSA KEPERAWATAN : Risiko terhadap cedera yang berhubungan dengan kerusakan penglihatan atau kurang pengetahuan

SASARAN : pencegahan cedera

1. Bantu pasien ketika mampu

melakukan ambulasi pascaoperasi

sampai stabil dan memcapai

penglihatan dan keterampilan koping

yang memadai (ingat bahwa balutan

bilateral menjadikan pasien tidak

dapat melihat), menggunakan teknik

bimbingan penglihatan.

2. Bantu pasien menata lingkugan.

Jangan mengubah penataan meja –

kursi tanpa pasien diorientasikan

dahulu.

3. Orientasikan pasien pada ruangan.

4. Bahas perlunya penggunaan perisai

metal atau kaca mata bila

diperintahkan.

5. Jangan memberikan tekanan pada

mata yang terkena trauma.

1) Menurunkan risiko jatuh atau cedera

ketika langkah sempoyongan atau

tidak mempunyai keterampilan koping

untuk kerusakan penglihatan.

2) Memfasilitasi kemandirian dan

menurunkan risiko cedera

3) Meningkatkan keamanan mobilitas

dalam lingkungan.

4) Tameng logam atau kaca mata

melindung mata terhadap cedera.

5) Tekanan pada mata dapat

mengakibatkan kerusakan serius lebih

lanjut.

Meminta bantuan untuk ambulasi bila

ada indikasi.

Mampu melakukan manuver dengan

aman di lingkungan.

Mengenakan alat perlindungan yang

perlu selama waktu yang ditentukan.

Manipulasi kelopak mata hanya

dilakukan dengan meletakkan jari

pada tulang orbita (lihat bagian trauma

mata)

Tak terjadi cedera pada mata

Page 14: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

6. Gunakna prosedur yang memadai

ketika memberikan obat mata

6) Cedera dapat terjadi bila wadah obat

menyentuh mata.

Intervensi Keperawatan Rasional Hasil Yang diharapkan

MASALAH KOLABORASI : Infeksi luka operasi atau struktur okuler lain, ablasio retina, peninggian TIO, perforasi luka operasi.

SASARAN : Komplikasi dapat dihindari atau segera dilaporkan pada dokter

1. Jaga teknik aseptic ketat, lakukan cuci

tangan sesering mungkin.

2. Awasi dan laporkan segera adanya

tanda dan gejala komplikasi, Mis,

perdarahan, peningkatan TIO (nyeri

dahi mendadak) infeksi (merah, edema

, cairan purulen) nyeri tak berkurang

dengan obat yang di resepkan; kilatan

cahay, perubahan atau penurunan

fungis visual, perubahan struktur mata

(prolaps iris, pupil berbentuk pir,

dehisensi luka;) reaksi samping obat.

3. Jelaskan posisi yang dianjurkan.

1) Akan menimalkan infeksi.

2) Penemuan awal komplikasi dapat

mengurangi risiko kehilangan

penglihatan permanen.

3) Peninggian kepala dan menghindari

berbaring pada sisi yang dioperasi

dapat mengurangi edema.

Mempertahankan posisi yang

diresepkan bila gelembung udara telah

Tak tampak tanda infeksi

Tanda dan gejala komplikasi diketahu

awal dan segera dilaporkan.

Posisi yang ditentukan dapat

dipertahankan.

Pembatasan aktivitas terlihat

Menghindari aktivitas yang terbatas

Memperlihatkan teknik yang benar saar

pemberian obat mata.

Page 15: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

4. Instruksikan pasien mengenai

pembatasan aktivitas tirah-baring,

dengan keleluasaan ke kamar mandi ;

peningkatan aktivitas bertahap sesuai

toleransi.

5. Jelaskan tindakan yang harus

dihindari, seperti yang diresepkan-

batuk, bersin, muntah (minta obat

untuk itu). Membungkuk, mengejan

berlebihan saat berak, mengangkat

benda berat (lebih dari 9 Kg), menutup

mata dengan keras, menggosok mata,

menggerakkan mata dengan cepat dan

kasar.

6. Berikan obat sesuai resep, sesuai

diletakkan dalam badan vitreus dapat

memperbaiki perlengketan kembali

retina dan mengurangi risiko

pembentukan katarak atau kerusakan

endotel kornea.

4) Pembatasan aktivitas diresepkan untuk

mempercepat penyembuhan dan

menghindari kerusakan lebih lanjut

pada mata yang cedera.

5) Dapat mengakibatkan komplikasi

seperti prolaps vitreus atau dehisensi

luka akibat peningkatan tegangan luka

pada jahitan yang sangat halus.

6) Obat yang diberikan dengan cara yang

tidak sesuai dengan resep dapat

Page 16: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

teknik yang diresepkan. mengganggu penyembuhan atau

menyebabkan komplikasi. Bila wadah

sampai mengenai mata akan terjadi

peningkatan risiko infeksi dari obat

yang terkontaminasi

Intervensi Keperawatan Rasional Hasil Yang diharapkan

DIAGNOSA KEPERAWATAN : Nyeri yang berhubungan dengan trauma, peningkatan TIO, inflamasi intervensi bedah atau

Page 17: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

pemberian tetes mata dilator.

SASARAN : penguragan nyeri dan TIO

1. Berikan obat untuk mengontrol nyeri

dan TIO sesuai resep.

2. Berikan kompres dingin sesuai

permintaan trauma tumpul

3. Kurangi tingkat pencahayaan ; cahaya

diredubkan diberi tirai atau kain.

4. Dorong penggunaan kacamata hitam

pada cahaya kuat

1) Pemakaian obat sesuai resep akan

mengurangi nyeri dan TIO dan

meningkatkan rasa nyaman.

2) Mengurangi edema akan mengurang

nyeri.

3) Tingkat pencahayaan yang lebih

rendah lebih nyaman setelah

pembedahan.

4) Cahaya yang kuat menyebabkan rasa

yang tidak nyamansetelah

penggunaan tetes mata dilator.

Mengucapkan bahwa nyeri dan TIO

telah berkurang.

Edema berkurang

Mengucapkan peningkatan rasa

nyaman.

Mengenakan kacamata hitam setelah

meneteskan tetes mata dilator

Intervensi Keperawatan Rasional Hasil Yang diharapkan

DIAGNOSA KEPERAWATAN : Potensial terhadap kurang perawatan-diri yang berhubungan dengan kerusakan penglihatan

Page 18: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

SASARAN : Mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri

1. Beri instruksi pada pasien atau orang

terdekat mengenai tanda dan gejala

komplikasi yang harus dilaporkan

segera kepada dokter.

2. Berikan istruksi lisan dan tertulis

untuk pasien dan orang yang berarti

mengenai teknik yang benar

memberikan obat. Diskusikan indikasi

penggunaan obat begitu pula respon

normal dan abnormalnya. Sarankan

metode identifikasi wadah (tutup

merah, label hijau).

3. Evaluasi perlunya bantuan setelah

pemulangan. Yakinkan tersedianya

bantuan dari orang terdekat atau

merancang untuk rujukan yang perlu

4. Ajari pasien dan keluarga teknik

panduan penglihatan.

1) Penemuan dan penanganan awal

komplikasi dapat mengurangi risiko

kerusakan lebih lanjut.

2) Pemakaian teknik yang benar akan

mengurangi risiko infeksi dan cedera

mata. Pengetahuan mengenai respon

normal obat dapat meningkatkan

kepatuhan. Pengetahuan mengenai

respon abnormal dapat membantu

dalam memutuskan mengenai

perubahan yang perlu dilaporkan.

Instruksi tertulis dipakai untuk

memperkuat setelah pemulangan

3) Sumber daya harus tersedia untuk

layanan kesehata, pendampingan dan

teman di rumah.

4) Memungkinkan tindakan yang aman

dalam lingkungan.

Mengucapkan tanda dan gejala yang

harus dilaaporkan.

Pasien dan orang yang berarti

mengucapkan atau memperlihatkan

pemahaman yang benar mengenai

teknik pemberian obat dan respon obat

normal dan abnormal.

Mengidentifikasi perlunya bantuan

Rujukan yang diperlukan telah

disusun.

Pasien dan pemberi asuhan

menunjukkan tindakan yang aman

menggunakan teknik panduan

penglihatan.

Page 19: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

(Referensi : Smeltzer, Suzanne C. 2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8.Jakarta.EGC.)

Halaman : 2001 s/d 2003

Page 20: LP KATARAK (Tugas Sebelum Dinas)

Daftar Pustaka

- Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikel Bedah, Ed.8. Jakarta:

EGC.

- Ilyas, Sidarta. 1999. KATARAK (Lensa Mata Keruh). Jakarta: FKUI.

- Ilyas, Sidarta. 2002. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI.

- Ilyas Sidarta. 2004. Ilmu Perawatan Mata. Jakarta: CV. SAGUNG SETO