katarak komplikata
TRANSCRIPT
KATARAK KOMPLIKATA
MAILAN406107024
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PENDAHULUAN
• Kelainan pada lensa dapat berupa kekeruhan lensa yang disebut
katarak
• Katarak komplikata adalah katarak akibat penyakit mata lain
• Penyakit lain itu seperti radang, proses degenerasi seperti ablasi
retina, glaucoma atau akibat suatu trauma dan pasca bedah.
• Katarak komplikata dapat juga disebabkan oleh penyakit sistemik
endokrin dan keracunan obat.
• Katarak menyebabkan penurunan penglihatan bahkan kebutaan.
Oleh karena itu sangat penting untuk membahas katarak komplikata
lebih mendalam
LENSA
• Lensa mata merupakan struktur bikonveks, avaskular, tidak
berwarna dan tembus pandang. Tebalnya sekitar 5 mm
dengan diameter sekitar 9 mm, dibelakang iris, lensa
digantung oleh zonula yang menghubungkannya dengan
korpus siliare.
• Pada bagian anterior lensa terdapat humor aqueous
sedangkan pada bagian posteriornya terdapat vitreus humor.
Gambar 3. Anatomi lensa
Nucleus lensa lebih keras daripada bagian korteksnya. Sesuai
dengan bertambahnya usia, serat-serat lamellar subepitel
terus diproduksi sehingga lensa lama-kelamaan menjadi lebih
besar dan kurang elastis
Lensa berfungsi sebagai :
• Media refraksi yang merupakan bagian optic bola mata untuk
memfokuskan sinar ke bintik kuning
• Fungsi akomodasi yaitu dengan kontraksinya otot-otot siliar
maka ketegangan zonula zinni berkurang sehingga lensa
menjadi lebih cembung untuk melihat obyek yang lebih dekat.
sumber : docstoc
Metabolisme lensa :
– Transparansi lensa diatur oleh keseimbangan air dan kation
(Natrium dan Kalium) dimana kedua kation ini berasal dari
humor aqueos dan vitreus.
– Kadar kalium di bagian anterior lebih tinggi dibandingkan
bagian posterior dan kadar natrium lebih tinggi di bagian
posterior daripada anterior lensa
– Ion kalium akan bergerak ke bagian posterior ke humor
aqueos dan ion natrium bergerak ke arah sebaliknya yaitu
ke anterior untuk menggantikan ion kalium dan keluar
melalui pompa aktif Na-K ATP ase
– Fungsi pompa natrium bekerja dengan cara memompa ion
natrium keluar dan menarik ion kalium ke dalam dimana
mekanisme ini tergantung dari pemecahan ATP dan diatur
oleh enzim Na-K ATPase.
– Inhibisi dari Na-K ATP ase akan menyebabkan hilangnya
keseimbangan kation sehingga terjadi peningkatan kadar
air dalam lensa dan gangguan dari hidrasi lensa ini
menyebabkan kekeruhan lensa.
KATARAK
• Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Inggris
Cataract, dan Latin Cataracta yang berarti air terjun. Dalam
bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti
tertutup air terjun akibat lensa yang keruh
KATARAK KOMPLIKATA• Katarak akibat penyakit mata lain seperti radang, dan proses
degenerasi seperti ablasi retina, glaukoma, akibat suatu trauma
atau pasca bedah mata. 1
• Katarak komplikata dapat juga disebabkan oleh penyakit sistemik
endokrin (diabetes mellitus, hipoparatiroid, galaktosemia) dan
keracunan bahan kimia.
• Katarak komplikata memberikan tanda khusus dimana mulainya
katarak selamanya di daerah bawah kapsul atau pada lapis
korteks, kekeruhan dapat difus, pungtata ataupun linear.
ETIOLOGI• Penyakit lokal di mata :
– Glaucoma – Uveitis – Myopia maligna
• Penyakit sistemik :– DM– Hipotiroid – Galaktosemia
• Trauma : – Fisik : radiasi– Mekanis : pasca bedah atau kecelakaan– Kimia : zat toksik
PENYAKIT LOKAL MATA
GLAUKOMA • Glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai oleh
meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh
pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang.
• Glaukoma yang terjadi pada saat serangan akut dapat
mengakibatkan gangguan keseimbangan cairan lensa subkapsul
anterior.
• Bentuk kekeruhan ini berupa titik-titik yang tersebar sehingga
dinamakan katarak pungtata subkapsular diseminata anterior
atau dapat disebut menurut penemunya yaitu katarak Vogt.
• Kekeruhan seperti porselen/susu tumpah di meja pada
subkapsul anterior.
• Katarak ini bersifat reversible dan dapat hilang bila tekanan
bola mata sudah terkontrol
UVEITIS • Perubahan lensa sering terjadi sebagai akibat sekunder dari
uveitis kronis. Biasanya muncul katarak subkapsular posterior,
dan juga dapat terjadi perubahan lensa anterior.
• Pembentukan sinekia posterior sering berhubungan dengan
penebalan kapsul lensa anterior nya.
• Kekeruhan juga dapat terjadi pada tempat iris melekat dengan
lensa (sinekia posterior) yang dapat berkembang mengenai
seluruh lensa. Kekeruhan tersebut dapat bermacam-macam,
bisa difus, total, atau hanya terbatas pada tempat sinekia
posteriornya
MIOPIA MALIGNA• Miopi adalah sinar-sinar yang berjalan sejajar dengan sumbu
mata tanpa akomodasi dibiaskan didepan retina. Miopia
maligna adalah miopi yang berjalan progresif.
• Etiologi dari miopia maligna sampai saat ini belum jelas
• Katarak yang disebabkan karena miopi biasanya dikarenakan
akibat terjadinya degenerasi badan kaca yang merupakan
proses primer, hal ini menyebabkan nutrisi lensa terganggu,
selain itu, lensa pada miopi juga mengalami kehilangan
transparansinya sehingga hal ini dapat menyebabkan katarak
PENYAKIT SISTEMIK
DIABETES MELITUS
• Diabetes mellitus adalah penyakit endokrin yang ditandai
dengan hiperglikemia yang merupakan manifestasi dari defek
pada sekresi insulin
• Dengan meningkatnya kadar gula darah kandungan
glukosa di humor aqueous juga ikut meningkat masuk ke
lensa secara difusi glukosa yang terkandung didalam lensa
akan meningkat
Katarak pada pasien diabetes mellitus dapat terjadi dalam tiga bentuk, yaitu :•Pasien dengan dehidrasi berat, asidosis, dan hiperglikemi pada lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa mengkerut. Bila dehidrasi lama terjadi kekeruhan lensa dan kekeruhan akan hilang bila rehidrasi dan kadar gula kembali normal, pada hiperglikemi terdapat penimbunan sorbitol dan fruktosa dalam lensa •Pasien diabetes juvenile dan pasien usia tua yang tidak terkontrol terjadi katarak serentak pada kedua mata dalam waktu 48 jam bentuk dapat snowflake atau bentuk piring subkapsular. •Katarak pada pasien dewasa dimana gambaran secara histologik dan biokimia sama dengan gambaran pasien non-diabetik
GALAKTOSEMIA• Galaktosemia adalah penyakit yang disebabkan oleh defisiensi
galaktosa 1-fosfaturidililtransferase dimana enzim ini penting untuk
mengubah galaktosa menjadi glukosa
• Katarak galaktosemia penimbunan gula dan gula alkohol dalam
lensa (terutama pada pasien hiperglikemia).
• Kadar glukosa meningkat dan mendorong pembentukan sorbitol
(oleh aldosa reduktase) dan fruktosa menjadi tinggi menimbulkan
glikosilasi nonenzimatik protein lensa peningkatan tekanan
osmotik dan glikosilasi protein lensa lensa menjadi tidak tembus
cahaya dan keruh katarak
TETANI
• Hipokalsemia dapat idiopatik, atau dapat timbul sebagai hasil
dari perusakan yang tidak disengaja pada glandula
paratiroidea selama operasi tiroid. Biasanya bilateral, katarak
hipokalsemia adalah kekeruhan iridescent punctata di korteks
anterior dan posterior yang terletak diantara kapsul lensa dan
biasanya dipisahkan dari kapsul lensa oleh suatu daerah lensa
yang jernih. Kekeruhan ini mungkin tetap stabil atau matur
menjadi katarak kortikal total.
TRAUMA
TRAUMA TEMBUS DAN TRAUMA TAK TEMBUS
• Trauma pada umumnya menyebabkan katarak monookuler.
Trauma fisik baik tembus maupun tidak tembus dapat
merusak kapsul lensa, cairan COA masuk ke dalam lensa dan
timbul katarak
• Trauma tak tembus (tumpul) dapat menimbulkan katarak dengan
berbagai bentuk, antara lain :
– Vissous ring
• lingkaran yang terbentuk oleh granula coklat kemerah-
merahan dari pigmen iris dengan garis tengah kurang lebih 1
mm.
– Roset (bintang)
• terjadi segera sesudah trauma tetapi dapat juga beberapa
minggu sesudahnya. Trauma tumpul mengakibatkan
perubahan susunan serat-serat lensa dan susunan sisten
suture (tempat pertemuan serat lensa)
– Katarak zonuler atau lamelar Katarak Zonular dan lamellar
• adanya perubahan permeabilitas kapsul lensa yang
mengakibatkan degenerasi lapisan kortek superfisial
– Katarak traumata desiminata subepitel (ditemukan oleh Vogt)
• Berbentuk kekeruhan yang bercak-bercak dan terletak
dibawah lapisan epitel lensa bagian depan.
TRAUMA FISIK (RADIASI)
• Radiasi pengion
– Tanda klinis pertama katarak diinduksi radiasi seringkali
berupa kekeruhan punctata di dalam kapsul posterior dan
kekeruhan subkapsular anterior yang halus menjalar
kearah ekuator lensa.
– Kekeruhan ini dapat berkembang menjadi kekeruhan lensa
total.
• Radiasi inframerah (katarak glassblowers).
– Paparan radiasi inframerah dan panas yang terus menerus
ke mata pada waktu yang lama dapat menyebabkan
lapisan terluar kapsul lensa anterior mengelupas dan
menjadi lapisan tunggal.
– Eksfoliasi sesungguhnya dari kapsul lensa, dengan lamella
terluar terkelupas menggulung diatasnya
– Sudah jarang saat ini
• Radiasi ultraviolet.
– Paparan jangka lama terhadap UVB dari paparan sinar
matahari berhubungan dengan peningkatan risiko katarak
kortikal dan subkapsular posterior
TRAUMA MEKANIK
• Katarak traumatik EKEK di sebabkan karena kekeruhan kapsul
posterior akibat katarak traumatik yang terserap sebagian
atau setelah terjadinya ekstraksi katarak ekstrakapsular.
• Epitel lensa subkapsul yang tersisa mungkin mencoba
melakukan regenerasi serat-serat lensa
• Lapisan epitel yang berproliferasi tersebut mungkin
menghasilkan banyak lapisan, sehingga menimbulkan
kekeruhan.
TRAUMA KIMIA
• Katarak toksik jarang terjadi
• Pemberian kortikosteroid dalam jangka waktu lama baik
dalam pemberian sistemik maupun tetes, dapat
mengakibatkan kekeruhan lensa
• Kelompok obat psikotropika, dapat menyebabkan deposit
pigmen di epithelium lensa anterior dalam bentuk konfigurasi
aksial sehingga lensa menjadi keruh. Deposit ini dipengaruhi
oleh dosis dan durasi pemberian obat.
TERAPI
• Pengobatan untuk katarak adalah pembedahan yang dapat
dilakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik
dengan bantuan kacamata untuk melakukan kegiatannya
sehari-hari
Indikasi operasi :
• Pada bayi : kurang dari 1 tahun
• Bila fundus tidak terlihat. Bila masih dapat dilihat, katarak
dibiarkan saja
• Pada usia lanjut
– Indikasi klinis : kalau katarak menimbulkan penyulit seperti
uveitis atau glaucoma, meskipun visus masih baik untuk
bekerja, perlu dilakukan operasi setelah keadaan menjadi
tenang
– Indikasi visual : batasnya pada orang yang buta huruf 5/50,
pada orang yang dapat membaca 5/20
Dikenal 2 macam pembedahan dalam pengobatan
katarak yaitu dengan pengangkatan lensa, antara lain:
•Ekstraksi intrakapsular (ICCE)
•Ekstraksi ekstrakapsular (ECCE).
• ECCE
– Pada tehnik ini, bagian depan kapsul dipotong dan diangkat,
lensa dibuang dari mata, sehingga menyisakan kapsul
bagian belakang. Lensa intraokuler buatan dapat
dimasukkan ke dalam kapsul tersebut
• ICCE
– Pengangkatan dari seluruh lensa sebagai satu kesatuan.
Setelah zonula dipisahkan, lensa diangkat dengan
menggunakan cryoprobe yang diletakkan secara langsung
pada kapsula lentis. Bedah beku berdasarkan pada
pembekuan untuk mengangkat suatu lesi atau
keabnormalitas. Prinsip bedah beku adalah logam dingin
akan melekat pada benda yang lembab. Ketika cryoprobe
diletakkan pada kapsula lentis, kapsul akan melekat pada
probe, kemudian lensa diangkat secara lembut.
TERIMA KASIH