lapsus

41
KASUS I. Identitas pasien Nama : Jatmika Umur : 13 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Tete batu Pekerjaan : Pelajar Suku bangsa : Indonesia Agama : Islam No. RM : 22 33 14 II. Anamnesa Keluhan utama : Nyeri mata kiri Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri post trauma 1 minggu yang lalu.

Upload: muhammad-tamlikha

Post on 25-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

KASUS

I. Identitas pasien

Nama

: Jatmika

Umur

: 13 tahun

Jenis kelamin: Laki-laki

Alamat

: Tete batu

Pekerjaan

: Pelajar

Suku bangsa: Indonesia

Agama

: Islam

No. RM

: 22 33 14

II. Anamnesa

Keluhan utama

: Nyeri mata kiri

Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri post trauma 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh penglihatan kabur dan bengkak pada mata kiri.

Riwayat penyakit dahulu

: Pasien mengaku tidak pernah mengalami sakit seperti ini

Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada keluarga yang mengalami sakit seperti ini,riwayat diabetes melitus (-),hipertensi (-) Riwayat pengobatan

: Hari pertama terkena trauma mata kirinya dibersihkan di Pustu setelah itu kemudian dirawat di Puskesmas selama 1 hari.

III. Pemeriksaan fisik

Status pasien

Keadaan Umam : Sedang

Kesadaran

: Komposmetis

Vital sign

Tekanan Darah: 100/60 mmHg

Nadi

: 66x/menit

Suhu

: 36 0C

Pernapasan : 20x/menit

Status mata

VisusOD:6/6OS:1/300

Gerakan Bola mataTidak terbatas kesegala arahterbatas

Papebra Bisa dibuka,udem (-)edema,bisa dibuka

Konjungtiva Kemosis(-)Kemosis (+), injeksi siliar (+)

Kornea jernihJernih

COAHipema(-),hipopion(-),kedalaman cukupHipopion (-), Hifema (-)

Iris Sinekia (-)Tidak bisa diperiksa

Pupil Bulat ,sentral Tidak bisa diperiksa

Lensa jernihTidak bisa diperiksa

IV. Rencana pemeriksaan penunjang Laboraturium (DR,Hb,leukosit,CT,BT,GDS,HbsAg,secret mataV. Diagnosa differential Panopthalmitis endopthalmitisVI. diagnosa kerja Panoptalmitis

VII. Terapi

Inj. Cefotaxim 2 x 1 gr

Asam mefenamat 3 x 500 mg

Rencana : Tarsorafi

VIII. Prognosis

Dubia ad malam BAB I

PENDAHULUAN

Panopthalmitis merupakan suatu peradangan pada mata yang dapat melibatkan semua lapisan bola mata. Peradangan juga dapat memperluas ke jaringan di sekitar bolamata. Kejadian rata-rata tahunan adalah sekitar 5 per 10.000 pasien yang berobat. Dandalam beberapa kasus mata kanan dua kali lebih mungkin terinfeksi sebagai mata kiri,mungkin karena lokasinya yang lebih proksimal untuk mengarahkan aliran darah arterike arteri karotid kanan. Kejadian ini dapat meningkat karena penyebaran AIDS,penggunaan agen imunosupresif yang berlebihan, dan yang sering yaitu akibat daritindakan prosedur invasif.Sebagian besar kasus (sekitar 60%) terjadi setelah operasi intraokular. Ketikaoperasi merupakan penyebab, panopthalmitis biasanya dimulai dalam waktu 1 minggusetelah operasi. Di Amerika Serikat, panopthalmitis postcataract merupakan bentukyang paling umum, dengan sekitar 0,1-0,3% dari operasi yang memiliki komplikasi ini,dan kejadian ini telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Posttraumaticpanopthalmitis terjadi pada 4-13% dari semua cedera penetrasi okular. sedangkankejadian panopthalmitis akibat benda asing intraokular adalah sekitar 7-31%.Komplikasi paling sering akibat penyakit ini ialah penurunan visus yang dapatmenjadi permanen, dan yang paling berbahaya apabila terjadi penyebaran infeksisecara hematogen dan menyebabkan syok septik. Menurut penelitian menunjukanadanya hubungan perkembangan panopthalmitis pada pasien post operasi dengan usialebih atau sama dengan 70 tahun

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.ANATOMI MATA

Bola MataSTRUKTUR & FUNGSIMata memiliki struktur sebagai berikut:

Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat.

Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera

Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya.

Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris.

Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil.

Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.

Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.

Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke otak.

Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris.

Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).

Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil.Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera. Jika lingkungan di sekitar gelap, maka cahaya yang masuk akan lebih banyak; jika lingkungan di sekitar terang, maka cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit. Ukuran pupil dikontrol oleh otot sfingter pupil, yang membuka dan menutup iris.Lensa terdapat di belakang iris.Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan cahaya ke retina. Jika mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata memfokuskan pada objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah.Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur, kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang sehingga kemampuannya untuk memfokuskan objek yang dekat juga berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia.

Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah.Bagian retina yang paling sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung saraf ini menyebabkan gambaran visuil yang tajam. Retina mengubah gambaran tersebut menjadi gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak.Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah yang berada tepat di bawah otak bagian depan).Kemudian sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung kembali.Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing-masing terisi oleh cairan:

Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa.

Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina.

Segmen anterior berisi humor aqueus yang merupakan sumber energi bagi struktur mata di dalamnya. Segmen posterior berisi humor vitreus.Cairan tersebut membantu menjaga bentuk bola mata.Segmen anterior sendiri terbagi menjadi 2 bagian:

Bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris

Bilik posterior : mulai dari iris sampai lensa.

Dalam keadaan normal, humor aqueus dihasilkan di bilik posterior, lalu melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata melalui saluran yang terletak ujung iris.

OTOT, SARAF & PEMBULUH DARAHOtot Penggerak Bola MataOtot ini menggerakan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakan mata tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi otot. Otot penggerak bola mata terdiri enam otot yaitu:

1. Muskulus oblik inferior memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi, dan memiliki aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam elevasi.

2. Muskulus oblik superior memiliki aksi primer intorsi dalam aduksi, dan aksi sekunder berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam depresi.

3. Muskulus rektus inferior memiliki aksi primer berupa gerakan depresi pada abduksi, dan memiliki aksi sekunder berupa gerakan ekstorsi pada abduksi, dan aduksi dalam depresi.

4. Muskulus rektus lateral memiliki aksi gerakan abduksi.

5. Muskulus rektus medius memiliki aksi gerakan aduksi

6. Muskulus rektus superior memiliki aksi primer yaitu elevasi dalam abduksi dan aksi sekunder berupa intorsi dalam aduksi serta aduksi dalam elevasi.

Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf kranial tertentu.Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya.

Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak

Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata

Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang otot pada tulang orbita.

Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan, sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis.Pembuluh darah ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang.

STRUKTUR PELINDUNGStruktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas ke segala arah.Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu, angin, bakteri, virus, jamur dan bahan-bahan berbahaya lainnya, tetapi juga memungkinkan mata tetap terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk.

Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf, pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata.

Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, angin, debu dan cahaya yang sangat terang.

Ketika berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke seluruh permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan kelembaban permukaan mata. Tanpa kelembaban tersebut, kornea bisa menjadi kering, terluka dan tidak tembus cahaya.Bagian dalam kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga membungkus permukaan mata.

Bulu mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (penghalang).

Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan berminyak yang mencegah penguapan air mata.

Kelenjar lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan menghasilkan air mata yang encer.

Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui 2 duktus lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata atas dan bawah, di dekat hidung.Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang membantu mencegah terjadinya infeksi.Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut: Sklera

Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.

Koroid

Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.

Retina

Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar. Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis.Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.2.2. DEFINISI PANOFTALMITISPanoftalmitis ialah peradangan pada seluruh bola mata yang juga termasuksklera dan kapsul Tenon sehingga bola mata merupakan rongga abses. Infeksi yang masuk kedalam bola mata dapat melalui peredaran darah (secara endogen) atauperforasi dari bola mata (secara eksogen), dan dapat pula merupakan akibat tukakkornea perforasi.panophthalmitis merupakan suatu peradangan yang biasanya disebabkan olehinfeksi yang mempengaruhi semua struktur darimata.Biasanya keadaan ini terjadipada pasien yang memiliki kekurangan dalam sistem kekebalan tubuh untuk setiappenyakit yang kronis sepertidiabetesatau infeksi oleh virusHIV, atau dapat pula sebagai akibat dari trauma atau operasi pada mata yang menyebabkan terbentuknyajalur yang dapat membuat mikroba menembus ke dalam bola mata.

2.3. ETIOLOGI

Panoftalmitis biasanya dapat disebabkan oleh masuknya organisme piogenikkedalam mata melalui luka yang terdapat pada kornea yang terjadi secara kebetulan.atau merupakan akibat dari operasi atau akibat mengikuti perforasi suatu ulkus kornea.Sebagian kecil, kemungkinan dapat disebabkan oleh adanya metastasis alamiah danterjadi dalam kondisi seperti pyaemia, meningitis maupun septikaemia purpural. Pneumococcus merupakan suatu organisme yang paling sering menyebabkan panoftalmitis, disamping itu dapat pula disebabkan oleh Streptococcus, Staphylococcusdan E.coli. Selain itu, jamur (seperti Candida albicans , Histoplasma,Cryptococcus, dll),parasit (seperti Toxoplasma, Toxocara, dll), serta virus (sepert CMV, HIV, dll) juga dapatmenyebabkan terjadinya panoftalmitis.2.4.PATOGENESISPada kasus panoftahlamitis atau peradangan supuratif pada isi bola matagejalanya yaitu terdapatnya nanah, palpebra yang bengkak, dan mata masih dapatdigerakkan apabila pus keluar karena perforasi, panas menjadi turun, tidak terdapatgelisah, tetapi tekanan bola mata menjadi menurun, jaringan yang kisut ataumengkerut, kemudian akan menjadi ptisis bulbi. Terjadinya panofthalmitis biasanyadikarenakan infeksi eksogen, misalnya pascabedah intraocular (terutama ekstraksikatarak), trauma tembus, atau tukak kornea yang mengalami perforasi.Jika terjadi trauma penetrasi, maka korpus vitreum merupakan bagian yangakan pertama kali terkena dan kemudian ke bagian lain seperti uvea dan retina yangjuga dapat ikut terkena. Sedangkan apabila pada kasus metastasis peradangan dimulaidengan terjadinya emboli septik pada arteri retina dan atau arteri choroid. Keadaan inibiasanya mengenai kedua mata. Bila pada kasus perforasi ulkus kornea atau yangmengikuti infeksi pasca bedah intra-ocular, peradangan dimulai dengan iridocyclitisdan apabila infeksi tidak terlalu virulent, dapat dikontrol dengan pengobatan sedinimungkin. Tapi jika kuman terlalu virulent, peradangan purulen akan berangsur-angsurmenyebar ke bagian uvea posterior dan mengenai seluruh jaringan uvea dan retina,akhirnya terjadi pembentukan pus atau nanah dalam bola mata meskipun diobati.Infeksi endogen biasanya melalui hematogen dan merupakan penyulit daribakteremia atau septicemia. Dan sangat jarang terjadi adanya invasi infeksi orbita kedalam bola mata yang bersifat langsung

2.4.1 BakteriBila panoftalmitis yang disebabkan karena bakteri, maka perjalanan penyakitnyaakan cepat dan berat. Pseudomonas

Bakteri batang gram negatif, bergerak, aerob; beberapa diantaranyamenghasilkan pigmen yang larut dalam air. Bakteri ini merupakan bakteritipe ganas, merupakan patogen utama bagi manusia. Bisa menghancurkansemua bagian termasuk kornea; sekret purulen, berupa nanah birukehijauan; mempunyai zat proteolitik yang dapat menghancurkan fibrin;banyak sel-sel yang mati, terutama leukosit, dan jaringan nekrosis. Staphylococcus

Adalah bakteri gram positif berbentuk bulat, biasanya tersusun dalamrangkaian tak beraturan separti anggur. Bakteri ini mampu menghasilkansubstansi (eksotoksin, leukosidin, koagulase, dan enterotoksin), substansi ini meningkatkan kemampuannya untuk berlipat ganda dan menyebar secaraluas ke dalam jaringan dan menghasilakan sekret mucopurulen (kentalberwarna kekuningan, elastis). Permukaan Stafilokok ditutupi dengan substansi yang dinamakan protein A, yang menghambat fagositosis. Bakteristafilokok yang telah difagostosis masih mampu bertahan dalam jangkawaktu lama. Streptococcus

Adalah bakteri gram positif berbentuk bulat yang secara khas membentukpasangan atau rantai selama masa pertumbuhan. Sekret pseudo-membranacea, seolah-olah melekat pada konjungtiva tetapi mudah diambildan tidak mengakibatkan pedarahan; infeksi oleh bakteri ini akanmembentuk sekret, terdapatnya sel-sel lepas dan jaringan nekrotik,sehinggaterjadi defek pada konjungtiva.2.4.2. JamurBila panoftalmitis akibat jamur perjalanan penyakit akan berjalan perlahan-lahan dan malahan gejala akan terlihat setelah beberapa minggu setelah terjadinyainfeksi. Candida albicans adalah salah satu jamur oportunis yang terpenting. Lesicandida awal berwujud retinitis granulomatosa nekrotikans fokal dengan atau tanpakoroiditis, yang ditandai lesi eksudatif putih berjonjot yang berhubungan dengan sel-seldalam badan kaca yang menutupi lesi tersebut. Lesi ini bisa menyebar dan mengenaisaraf optik dan struktur mata lainnya. Jamur ini juga bisa menyebabkan endoftalmitis,panoftalmitis, bercak Roth, papilitis, dan ablasi retina. Penyebaran ke badan kaca dapatmengakibatkan terjadinya abses badan kaca. Juga bisa akan terjadi uveitis anteriordengan sel-sel dan flare di dalam bilik mata depan, serta hipopion.2.4.3. JamurBila panoftalmitis akibat jamur perjalanan penyakit akan berjalan perlahan-lahan dan malahan gejala akan terlihat setelah beberapa minggu setelah terjadinyainfeksi. Candida albicans adalah salah satu jamur oportunis yang terpenting. Lesicandida awal berwujud retinitis granulomatosa nekrotikans fokal dengan atau tanpakoroiditis, yang ditandai lesi eksudatif putih berjonjot yang berhubungan dengan sel-seldalam badan kaca yang menutupi lesi tersebut. Lesi ini bisa menyebar dan mengenaisaraf optik dan struktur mata lainnya. Jamur ini juga bisa menyebabkan endoftalmitis,panoftalmitis, bercak Roth, papilitis, dan ablasi retina. Penyebaran ke badan kaca dapatmengakibatkan terjadinya abses badan kaca. Juga bisa akan terjadi uveitis anteriordengan sel-sel dan flare di dalam bilik mata depan, serta hipopion.2.3.4. Parasit Toxoplasma gondii

Lesi okuler mungkin didapat inutero atau muncul sesudah seranganinfeksi sistemik akut. Toksoplasmosis adalah penyebab retinokoroiditis palingumum pada manusia. Kucing peliharaan dan spesies kucing lain berfungsisebagai hospes definitif bagi parasit ini. Wanita peka yang terkena penyakit iniselama kehamilan dapat menularkan penyakit ini ke janin. Sumber infeksi padamanusia adalah ookista di tanah atau lewat udara ikut debu, daging kurangmatang yang mengandung bradizoit (parasit bentuk kista), dan takizoit (bentukproliferatif), yang diteruskan melalui plasenta.Tanda dan gejala infeksi parasit ini yaitu seperti melihat bendamengambang, penglihatan kabur, atau fotofobia. Lesi okuler berupa daerah-daerah retinokoroiditis fokal nekrotik keputih-putihan, kecil atau besar, satu-satu atau mulipel. Lesi yang aktif dapat bersebelahan dengan parut retina yangtelah sembuh dan dikelilingi edem retina. Dapat terjadi vaskulitis retina, yangmenimbulkan perdarahan retina. Peradangan berakibat terlihatnya sel-seldidalam vitreus dan eksudasi. Mungkin juga akan menimbulkan edem padamakula kistoid. Iridosklitis sering dijumpai pada pasien retinokoroiditistoksoplasmik. Toxocara cati dan Toxocara canis

Toksokariasis okuler dapat terjadi tanpa manifestasi sistemik. Anak-anakyang rentan terkena penyakit ini, berhubungan erat dengan binatang peliharaandan karena memakan kotoran yang terkontaminasi ovum Toxocara. Telur yangtermakan membentuk larva yang menembus mukosa usus dan masuk ke dalamsirkulasi sistemik, dan akhirnya sampai di mata.Tanda dan gejala larva Toxocara diam di retina dan mati, menimbulkanreaksi radang hebat dan pembentukan antibodi Toxocara setempat. Keluhanberupa penglihatan kabur, atau pupil keputihan.Terdapat tiga presentasi klinik, yaitu endoftalmitis, granuloma posteriorlokal, dan granuloma posterior perifer dengan uveitis intermediate.2.3.5.VirusManifestasi okuler pada infeksi HIV adalah bintik cotton wool,peradarahan retina, sarcoma Kaposi pada permukaan mata dan adneksa, dankelainan neurooftalmologik pada penyakit intrakranial. Selain itu sering terkenainfeksi oportunistik. Retinopati sitomegalovirus adalah penyakit yangmembutakan dan merupakan infeksi okuler paling umum.

2.5.DIAGNOSISDiagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaanpenunjang.

1.AnamnesisPada umumnya pasien datang dengan keluhan demam, sakit kepala dan kadangkadang muntah, rasa nyeri , mata merah, kelopak mata bengkak atau edem, sertaterdapat penurunan tajam penglihatan.

2.Pemeriksaan FisikPada pemeriksaan, ditemukan congesti conjungtiva dengan injeksi ciliar hebat.Chemosis conjungtiva selalu ada dan kornea tampak keruh. Kamera oculi anteriorsering menunjungkan pembentukan hypopion. Pupil mengecil dan menetap. Sebuahreflek berwarna kuning terlihat pada pupil dengan illuminasi oblique. Hal ini juga dapatterlihat pada eksudasi purulen dalam vitreus humor. Terjadi peningkatan intra okuler.Proptosis derajat sedang serta gerakan bola mata terbatas disebabkan peradangan pada kapsul Tenons (Tenonitis).

3.Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan klinis yang baik dibantu slit lamp, sedangkan kausanya atau penyebabnya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan mikroskpik dan kultur.Diagnosis laboratorium panoftalmitis secara integral berkaitan dengan terapinya.Biasanya cairan badan kaca (corpus vitreum) diambil untuk contoh pada waktu dikerjakan debridemen rongga badan kaca (vitrekomi).2.6 PENATALAKSANAANPada tahap awal, tepi luka, baik itu luka karena operasi atau kecelakaan, harus dicauterisasi dengan asam carbolic murni. Pengobatan dengan antibiotik dosis tinggi lokaldan sistemik harus segera dimulai, seperti Vancomycin dan obat-obat sulfa, misalnya Trimethoprim sulfamethoxazole. Deksametason Na fosfat 1 mg, neomisina 3,5 mg,polimiksina B sulfat 6000 UI (kandungan tiap ml tetes mata atau g salep mata).Jika peradangan terjadi pada segmen anterior bola mata, pengobatan yang intensifdengan kompres hangat, atropin lokal dan sulfonamide sistemik serta antibiotiksebaiknya diperiksa kemajuannya. Jika penyebabnya jamur diberikan amfotererisinB150 mikrogram sub konjungtiva, flusitosin, ketokonazol secara sistemik, danvitrektomi.Penyebab parasit ( toxoplasma ) diberikan pyrimetamine, 25 mg peroral per hari,sulfadiazine, 0,5 g per oral empat kali sehari selama 4 minggu. Selain itu mg kalsiumleukovorin per oral dua kali seminggu, dan urin harus tetap dijaga agar tetap alkalisdengan minum satu sendok teh natrium bikarbonat setiap hari. Alternatif lainclindamicyn, 300 mg per oral empat kali sehari, dengan trisulfapyrimidine, 0,5-1 gperoral empat kali sehari. Antibiotik lain spiramycin dan minocycline. Toksokakariasisokuler pengobatan dengan kortikosteroid secara sistemik atau periokuler bila adatanda reaksi radang intra okuler, dipertimbangkan vitrektomi pada pasien denganfibrosis vitreus nyata.Sedangkan bila penyebabnya virus dapat diberikan sulfasetamid dan antivirus(IDU). Apabila mata sudah tidak dapat diselamatkan lagi harus segera dilakukan eviserasi.EviserasiAdalah suatu tindakan operasi dimana isi bola mata dikeluarkan dan scleral cupdisingkirkan. Hal ini biasanya dilakukan pada kasus supurati intra-ocular(panoftalmitis), perdarahan anterior staphyloma dan trauma penetrans pada bola matadengan keluarnya isi bola mata.AnastesiAnastesi umum dianjurkan pada anak-anak. Sedangkan pada orang dewasa operasi dapat dilakukan dengan anastesi lokal dengan transquilizer sistemik. Infiltrasi 4 ml, 2 %larutan lignocaine hydrochlor ke dalam jaringan retrobulber akan mengurangi ataumenghilangkan rasa nyeri pada saat operasi. Infiltrasi subkonjungtiva pada anastesi disekeliling kornea membantu memisahkan conjungtiva dari bola mata dengan mudah. Tindakan Operasi:Kulit kelopak mata disterilkan dengan larutan savlon dan conjungtiva diirigasi denganlarutan garam fisiologis. Dan pada umumnya eye spekulum disisipkan untuk membukakelopak mata. Kemudian dilakukan irisan circum-corneal pada conjungtiva bulbi yang mengelilingi limbus. Conjungtiva bulbi dengan kapsul Tenons dipisahkan dari bola mata ke fornik. Lalu dibuat irisan sirkuler pada sclero-cornea dan kornea terpisah. Pada bagian tepi scleral cup kemudian di geser dengan forsep arteri dan isi bola matadikeluarkan dengan scoop.Hati-hati pada saat proses mengeluarkan semua jaringan uvea dari dalam permukaanscleral cup, karena bagian portio pada sclera mungkin saja terkena.Untuk memastikan agar tekanan tetap seimbang maka kelopak mata ditutup denganmemasangan perban. 2.7. PROGNOSIS

Prognosis untuk mata yang terinfeksi oleh staphylococcus epidermidis keadaannya lebih baik, tetapi jika infeksinya karena Pseudomonas atau spesies gramnegatif lainnya prognosisnya tetap suram. Prognosis panoftalmitis sangat burukterutama bila disebabkan jamur atau parasit2.8.ENDOFTALMITIS2.8.1.Definisi Endotalmitis secara etimologi berasal dari bahasa Yunani end;dalam, ophthalmos; mata, itis; radang. Jadi endotalmitis merupakan bentuk respon peradangan akibat suatu infeksi setelah trauma, bedah, atau endogen akibat sepsis pada jaringan intra okuler2.8.2.Etiologi

Penyebab endotalmitis supurtif adalah kuman dan jamur yang masuk melalui trauma tembus (eksogen) atau sistemik melalui peredaran darah (endogen).Mikroorganisme yang meupakan penyebab endotalmitis supuratif adalah;Bakteri yaitu: Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, Streptococcus sp, Bacillus sp, Pseudomonas aeruginosa.Jamur yaitu : Actinomyces, Aspergilus, Fitomikosis, Sportrikum, dan kokidiodes.Penyebab endotalmitis non supuratif adalah infeksi kuman nonpiogen yang membentuk granuloma seperti Tuberkulosis, Sifilis, Lepra, Protozoa (Toxoplasma, Histoplasma, Cacing).Penyebab endotalmitis non supuratif non granulomatosa adalah oleh karena suatu reaksi . 2.8.3. Gejala Gambaran Klinis: Gejala Subjektif Onset 72 jam setelah pembedahan, dapat juga terjadi kemudian secara perlahan-lahan,Rasa nyeri,Kemunduran penglihatan

Gejala objektifTampak edem palpebra,Kimosis dan hiperemi konjungtiva Edem kornea dan infiltrasi struma,Hipopion Kekeruhan pada badan kaca berupa massa berwarna kuning dibagian anterior retrolental,Kadang-kadang pasien tidak mengeluh rasa nyeri, tetapi merasa tidak nyaman dan fotofobia. Ketajaman visus harus selalu diperiksa. Perubahan pada vitreus, reaksi ruang anterior, Hipopion dan gejala yang tidak khas lainnya merupakan tanda yang signifikan dalam menegakkan diagnosis endotalmitis bacterial. 2.8.4. Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata 2.8.5.Pengobatan Endoftalmitis merupakan suatu keadaan darurat. Pengobatan harus segera diberikan, menunda pengobatan bisa menyebabkan kebutaan. Diberikan antibiotik dan corticosteroid. Untuk mengeluarkan cairan yang terinfeksi dari bola mata mungkin perlu dilakukan pembedahan.

DAFTAR PUSTAKA

http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/panophthalmitishttps://www.google.com/search?q=panophthalmitis&hl=en&client=firefox-a&hs=Tm3&rls=org.mozilla:en-US:official&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=QFJGUYmDKY7RrQeUi4HgCQ&ved=0CFUQsAQ&biw=1024&bih=430Ilyas, sidarta:ilmu penyakit mata,edisi kedua,Jakarta, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1998 hal; 182-183Ilyas,sidarta:Ringkasan dan Istilah Penyakit Mata edisi pertama, Jakarta, Pustaka Utama Grafiti 1988 hal;101-102