laporan praktikum gizi kalori

19
LAPORAN PRAKTIKUM GIZI KALORI SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME Di susun oleh Kelompok 4 Cempaka Putih Agus Jamjam Maulana 2011730119 Dimas Hervian Putera 2011730129 Fina Ina Hamidah 2011730133 Irawati 2011730142 Jovan Octara 2011730143 Labibah Rasyid 2011730146 Mahardika Johansyah 2011730153 Mahasti Andrarini 2011730154 Surayya Ardillah 2011730162 Vidia Amrina Rasyada 2011730167 Wartono 2009730131 Dosen Pembimbing : Dr. Tirta Prawita, Sp. GK FAKULTAS KESEHATAN DAN KEDOKTERAN

Upload: fina-ina-hamidah

Post on 21-Jan-2016

144 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gjkh,

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Gizi Kalori

LAPORAN PRAKTIKUM GIZI KALORI

SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Di susun oleh Kelompok 4 Cempaka Putih

Agus Jamjam Maulana 2011730119Dimas Hervian Putera 2011730129Fina Ina Hamidah 2011730133Irawati 2011730142Jovan Octara 2011730143Labibah Rasyid 2011730146Mahardika Johansyah 2011730153Mahasti Andrarini 2011730154Surayya Ardillah 2011730162Vidia Amrina Rasyada 2011730167Wartono 2009730131

Dosen Pembimbing :

Dr. Tirta Prawita, Sp. GK

FAKULTAS KESEHATAN DAN KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2012-2013

Page 2: Laporan Praktikum Gizi Kalori

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan

inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Gizi Kalori Sistem Endokrin dan

Metabolisme tepat pada waktunya sesuai jadwal yang ditentukan.

Adapun tujuan pembuatan laporan ini sebagai hasil praktikum kelompok 4 mengenai

penatalaksanaan gizi pada pasien Diabetes Mellitus.

“Tak ada gading yang tak retak” itulah pribahasa yang cocok untuk menggambarkan hasil

laporan yang penulis buat. Kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis butuhkan demi

kesempurnaan laporan yang telah penulis buat ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing Dr. Tirta Prawita, Sp. GK yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan praktikum ini. Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah banyak membantu baik secara moril maupun materil hingga laporan ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membaca.

Jakarta, April 2013

Penulis

Kelompok 4

Page 3: Laporan Praktikum Gizi Kalori

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANGDiabetes Mellitus (DM) adalah merupakan penyakit yang terjadi karena

peningkatan kadar glukosa dalam darah. Terapi gizi medis merupakan salah satu terapi non-farmakologi yang sangat direkomendasikan bagi penyandang diabetes (diabetisi). Terapi gizi medis ini pada prinsipnya adalah melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan pada status gizi diabetisi dan melakukan modifikasi diet berdasarkan kebutuhan individual.

Beberapa manfaat yang telah terbukti dari terapi gizi medis ini antara lain :1. Menurunkan berat badan2. Menurunkan tekanan darah3. Menurunkan kadar glukosa darah4. Memperbaiki profil lipid5. Meningkatkan sensitivitas reseptor insulin6. Memperbaiki system koagulasi darah

Adapun tujuan dari terapi gizi medis ini adalah untuk mencapai dan mempertahankan :

1. Kadar glukosa darah mendekati normal

- glukosa puasa berkisar 90-130 mg/Dl

- glukosa darah 2jam setelah makan <180 mg/Dl

- glukosa A1c <7%

2. Tekanan darah <130/80 mmHg3. Profil lipid

- kolesterol LDL <100 mg/dL

- kolesterol HDL >40 mg/Dl

- Trigiliserida <150 mg/Dl

4. Berat badan senormal mungkinPada tingkat individu target pencapaian terapi gizi medis ini lebih difokuskan

pada perubahan pola makan yang didasarkan pada gaya hidup dan pola kebiasaan makan, status nutrisi dan factor khusus lain yang perlu diberikan prioritas.

Beberapa factor yang harus diperhatikan sebelum melakukan perubahan pola makan diabetisi antara lain, tinggi badan, berat badan , status gizi, status kesehatan, aktivitas fisik, dan factor usia.

Diabetisi harus dapat melakukan perubahan pola makan ini secara konsisten baik dalam jadwal, jumlah, dan jenis makanan sehari hari.

Page 4: Laporan Praktikum Gizi Kalori

Mengubah pola makan. Komposisi bahan makanan terdiri dari makronutrien yang meliputi karbohidrat, protein dan lemak, serta mikronutrien yang meliputi vitamin dan mineral

- Karbohidrat Sebagai sumber energy , karbohidrat yang diberikan pada diabetisi tidak boleh > 55-65 % dari total kebutuhan energi sehari / tidak > 70% jika dikombinasi dengan pemberian as lemak tidak jenuh rantai tunggal. Dari total kebutuhan kalori per hari , 60-70% diantaranya berasal dari sumber karbohidrat. Karbohidrat mengandung energy sebesar 4kilokalori/gram.

- ProteinJumlah protein yang direkomendasikan 10-15% dari total kalori perhari. Pada penderita dengan gagal ginjal, dimana diperlukan pembatasan asupan protein sampai 40gram per hari, maka perlu ditambahkan dengan pemberian suplementasi asam amino essensial. Protein mengandung energy sebesar 4 kilokalori/gram.

- LemakLemak mempunyai kandungan energy sebesar 9 kilokalori per gram nya. Pembatasan asupan lemak jenuh dan kolesterol sangat disarankan bagi diabetisi karena terbukti dapat memperbaiki profil lipid yang tidak normal pada diabetisi. Batasi konsumsi makanan yg mengandung lemak jenuh, jumlah max 10%dari total kebutuhan kalori perhari

II. TUJUAN1. Menghitung kebutuhan energy pasien DM2. Menentukan komposisi zat gizi makro yang dapat diberikan pada pasien DM3. Menghitung jumlah karbohidrat yang terkandung dalam bahan makanan dengan

menggunakan daftar komposisi bahan pangan atau daftar satuan penukar bahan makanan.

4. Menghitung kandungan karbohidrat suatu bahan makanan kemasan berdasarkan label informasi gizi yang terdapat pada kemasan.

5. Mengetahui penggunaan karbohidrat counting dalam menyusun menu penderita DM

III. ALAT DAN BAHAN1. Daftar satuan penukar bahan makanan2. Daftar komposisi bahan makanan3. Kalkulator4. Contoh bahan makanan kemasan

IV. SOALWanita 57 tahun merupakan pasien DM dengan BB = 80 kg dan TB = 160 cm

Page 5: Laporan Praktikum Gizi Kalori

PRAKTIKUM 1 : PENETAPAN KEBUTUHAN ENERGI PASIEN DM

Langkah yang dilakukan :

1. Tentukan berat badan, tinggi badan dan umur pasien. Bila pasien overweight/obesitas, gunakan berat badan ideal.

2. Tentukan factor aktifitas dan factor stress (hanya untuk pasien rawat inap) pasien.3. Gunakan rumus Harris Bennedict untuk menghitung kebutuhan basal pasien lalu kalikan

dengan factor aktifitas dan factor stress (hanya untuk pasien rawat inap) untuk mendapatkan kebutuhan energi pasien dalam 24 jam.

Rumus Harris Bennedict :

Perempuan=655,1+9,6 (BB )+1,9 (TB )−4,7 (U )

Laki−la ki=66,5+13,8 ( BB )+5,0 (TB )−6,8 (U )

Keterangan :

BB = Berat Badan (dalam Kg)

TB = Tinggi Badan (dalam cm)

U = Umur (dalam tahun)

Faktor aktifitas (untuk pasien rawat jalan) :

AktifitasJenis Kelamin

Laki-laki PerempuanSangat Ringan 1,3 1,3Ringan 1, 65 1,55Sedang 1,76 1,70Berat 2,10 2,00

Faktor aktifitas dan factor stress untuk pasien rawat inap :

No Aktifitas Faktor No Jenis trauma/stress

Faktor

1 Istirahat di tempat tidur

1,2 1 Tidak ada stress, pasien gizi baik

1,3

2 Tidak terikat di tempat

1,3 2 Stress ringan : radang

1,4

Page 6: Laporan Praktikum Gizi Kalori

tidur saluran cerna, kanker, bedah elektif, trauma rangka moderat

3 Stress sedang : sepsis, bedah tulang, luka bakar, trauma rangka mayor

1,5

4 Stress berat : trauma multiple, sepsis, bedah, multisistim

1,6

5 Stress sangat berat : luka kepala berat, sindroma pernapasan akut, luka bakar, sepsis

1,7

6 Luka bakar sangat berat

2,1

Tugas :

Tentukan kebutuhan energy pasien DM sesuai kasus yang diberikan. Diskusikan dalam kelompok!

Soal :

Pasien A, wanita berusia 57 tahun, BB = 80 kg, TB = 160 cm. Di rawat di rumah sakit akibat kaki diabetek. Selama di rumah sakit, pasien A hanya dapat terbaring di tempat tidur. Luka yang dideritanya hampir menutupi seluruh telapak dan punggung kaki kanan pasien. Luka terlihat basah dan mengeluarkan pus. Terlihat tanda radang, namun pasien tidak demam, kecuali pada sekitar luka

Diketahui : Wanita 57 tahun

BB = 80 kg

TB = 160 cm

Faktor aktifitas pasien = terikat di tempat tidur = 1,2

Page 7: Laporan Praktikum Gizi Kalori

Faktor stress = sedang = 1,5

Jawab :

Status Gizi pasien berdasarkan IMT

IMT =BB(kg){TB (m ) }2=

80(1,6)2 =

802,56

=31 , 25→ Obesitas tk . II

Karena pasien memiliki status gizi Obesitas tk. II, maka digunakan berat badan idealnya

BBideal=(TB−100 )−10 % (TB−100)

¿ (160−100 )−10 % (160−100)=54 kg

Kebutuhan energy istirahat (Rest Metabolic Rate = RMR)

RMR=655,1+9,6 ( BB )+1,9 (TB )−4,7 (U )

¿655,1+9,6 (54 )+1,9 (160 )−4,7 (57 )

¿1209,6 kkal ≈ 1210 kkal

Kebutuhan energy terkoreksi (berdasarkan factor aktifitas dan stress)

Kebutuhanenergi terkoreksi=RMR × Faktor aktivitas× Faktor stress

¿1210 x1,2 x1,5

¿2178 kkal /hari

Jadi, Kebutuhan energy pasien tersebut selama di rawat inap adalah 2178 kkal/hari

Page 8: Laporan Praktikum Gizi Kalori

PRAKTIKUM 2 : PENETAPAN KOMPOSISI ZAT GIZI MAKRO UNTUK PASIEN DM

Kebutuhan zat gizi makro pasien DM ditetapkan berdasarkan kondisi yang menyertai pasien, seperti ada atau tidaknya gangguan fungsi ginjal yang biasanya sering menyertai pasien DM yang lama. Hal-hal yang diperhatikan pada pasien DM adalah :

1. Fungsi ginjal2. Fungsi hati3. Profil lemak4. Asam urat

Keempat hal tersebut menjadi penting karena akan mempengaruhi komposisi zat gizi makro yang diberikan.

Langkah-langkah dalam menentukan komposisi zat gizi makro pasien DM :

1. Tentukan kebutuhan energy pasien dalam sehari2. Perhatikan gambaran laboratorium pasien, utamanya pada keempat hal di atas.3. Pada pasien DM yang disertai gangguan fungsi ginjal (ditandai dengan penurunan laju

filtrasi glomerulus) maka jumlah protein yang diberikan harus dibatasi. Bila tidak, maka jumlah protein dapat diberikan minimal 0,8 gram/kgBBI hingga 1 g/kgBBI. Pada pasien geriatric, julah 0,8g membutuhkan asupan protein tinggi. Dalam panduan yang dikeluarkan ADA, protein diberikan setidaknya 15-20% dari energy total. Setelah mendapatkan jumlah protein yang dapat diberikan, kali kan dengan 4 (1 gram protein menghasilkan 4 kkal) untuk mendapatkan besarnya energy (kkal) yang dihasilkan oleh protein, lalu bagilah dengan energy total kemudian kalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase jumlah protein harian. Perhatian khusus juga diberikan pada pasien dengan kadar asam urat yang tinggi. Makanan tinggi purin yang biasanya merupakan sumber protein harus dibatasi.

4. Jumlah lemak yang diberikan untuk pasien DM adalah maksimal 30% dari asupan energy total. Dengan membatasi lemak jenuh < 7% perhari. Profil lemak pasien DM seringkali bermasalah. Pembatasan lemak jenuh diharapkan dapat menurunkan kadar kolesterol LDL yang seringkali meningkat. Penggunaan lemak tak jenuh ganda (PUFA) dan lemak tak jenuh tunggal (MUFA) terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol LDL. Dalam NCEP ATP III, PUFA dapat diberikan setidaknya 10% dari energy total, dan MUFA sebanyak 20%. Namun perlu diperhatikan metode penyiapan makanan, penggunaan PUFA dan MUFA untuk menggoreng justru dapat berdampak fatal karena menyebabkan terbentuknya lemak trans. Perhatikan fungsi hati, adanya penurunan fungsi hati menjadi indikasi untuk membatasi asupan lemak total dalam sehari setidaknya 25% dari asupan energy total. Penggunaan lemak jenuh jenis rantai sedang (MCT = medium chain triglyceride) dapat meringankan kerja hati karena metabolismenya di luar hati, namun penggunaan jenis minyak ini dibatasi pada pasien dengan trigliserida > 300.

Page 9: Laporan Praktikum Gizi Kalori

5. Setelah komposisi protein dan lemak ditetapkan, jumlah karbohidrat yang diberikan dapat ditentukan dengan mengurangi 100% kebutuhan energy total dengan persentase lemak dan protein. Jumlah minimal karbohidrat yang dianjurkan oleh ADA adalah 130gram/hari

6. Serat merupakan komponen yang teruji klinis dapat menurunkan kadar gula darah pasien DM. Pemeberian serat pada pasien DM setidaknya mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh ADA, yaitu 14 gram/ 1000 kkal/hari.

7. Tentukan konsistensi makanan berdasarkan kemampuan pasien dalam mengunyah dan menelan makanan. Adanya gangguan saluran cerna tertentu membutuhkan formula enternal khusus agar pasien dapat menerima asupan nutrisi secara adekuat.

Tugas :

Berdasarkan kasus yang telah diterima, hitunglah banyaknya karbohidrat yang dapat diberikan berikut jenis bahan makanannya

Soal :

Berdasarkan soal pada praktikum 1, hasil laboratorium pasien tersebut menunjukkan fungsi ginjal dan hati yang normal disertai peningkatan profil lemak diatas normal. Tentukan komposisi zat gizi makro yang diberikan!

Diketahui : Kebutuhan energy total = 2178 kkal

Jawab :

Komposisi zat gizi makro

Protein = 1 gr/kgBBI

Protein=1 g × BBI kg

¿1 ×54 ¿54 gr/hari

¿54 × 4 kkal=216 kkal/hari

% Protein= Protein yangdibutuhkanKebutuhanenergi total

×100%

¿ 2162178

×100 %=9,917 %≈ 10 %

Karena hasil perhitungan menunjukkan dibawah 15%, dan tidak ditemukan adanya gangguan fungsi ginjal sedangkan pasien amat membutuhkan protein untuk penyembuhan luka, maka besarnya protein yang diberikan adalah

Protein=15 %× Kebutuhan energi total

¿15 %× 2178=326,7 kkal/hari

Page 10: Laporan Praktikum Gizi Kalori

¿ 326,74

=81,675 gram protein/hari

Lemak diberikan sesuai dengan ketentuan NCEP ATP III sebesar 30% dengan komposisi:

Lemak=30 %× Kebutuhanenergi total

¿30 %× 2178=653,4 kkal/hari

¿ 653,44

=163,35 gram lemak/hari

- 13% MUFAMUFA=13 %× Kebutuhanenergi total

¿13 %× 2178=283,14 kkal/hari

¿ 283,144

=70,785 gramlemak MUFA /hari

- 10% PUFA

PUFA=10 %× Kebutuhan energi total

¿10 %× 2178=217,8 kkal/hari

¿ 217,84

=54,45 gram lemak PUFA/hari

- ≤7% SFA

SFA=≤ 7 %× Kebutuhanenergi total

¿≤ 7 %×2178=≤ 152,46 kkal/hari

¿ ≤152,464

=≤38,115 gram SFA/hari

Jumlah karbohidrat yang diberikan :

Karbohidrat= {100 %−(%protein+%lemak ) }× Kebutuhan energi total

¿ {100%−(15%+30% ) }× 2178

¿55 %× 2178=1197,9≈ 1198 kkal/hari

¿ 11984

=299,5 ≈ 300 gram karbohidrat/hari

Serat = 14 gram/1000 kkal

Page 11: Laporan Praktikum Gizi Kalori

Serat=( Kebutuhanenergi total1000 )× 14

¿( 21781000 )× 14=30,482gram/hari untuk 2178 kkal energi yang diberikan

PRAKTIKUM 3 : PENETUAN JUMLAH KARBOHIDRAT DALAM SUATU BAHAN MAKANAN

Alat yang dibutuhkan :

1. Daftar komposisi bahan makanan2. Daftar bahan makanan penukar3. Kalkulator

Jumlah karbohidrat dalam suatu bahan makanan menjadi hal penting dalam menjaga kadar gula darah pasien. Oleh karena itu diperlukan teknik yang cukup sederhana untuk mengetahui jumlah karbohidrat yang terkandung di dalamnya. Untuk memudahkan, telah disusun suatu daftar bahan makanan penukar yang dapat digunakan secara mudah menggunakan ukuran rumah tangga untuk memudahkan penggunaannya sehari-hari. Pada praktikum ini akan difokuskan dalam menghitung kandungan karbohidrat bahan makanan.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menetapkan kandungan karbohidrat suatu bahan makanan :

1. Tentukan berat bahan makanan tersebut dalam gram, atau dalam satuan ukuran rumah tangga (sendok makan, sendok the, gelas atau mangkuk). Bila berat bahan makanan belum diketahui, maka bisa dilakukan konversi berdasarkan ukuran rumah tangga dengan ketentuan sebagai berikut :

Ukuran Rumah Tangga Estimasi berat1 sdm gula pasir 10 g1 sdm susu bubuk 5 g1 sdm tepung beras, tepung sagu 6 g1 sdm tepung terigu, maizena, hunkwe 5 g1 sdm margarin, mentega, minyak goring 10 g1 sdm kacang-kacang kering (kacang tanah, kacang kedelai, kacang tolo, kacang hijau, dll)

10 g

1 gelas nasi 140 g / 70 g beras1 potong papaya (5 x 15 cm) 100 g1 buah pisang (3 x 15 cm) 75 g1 potong tempe sedang (4 x 6 x 1 cm) 25 g1 potong daging sedang (6 x 5 x 2 cm) 50 g

Page 12: Laporan Praktikum Gizi Kalori

1 potong ikan sedag (6 x 5 x 4 cm) 50 g1 biji tahu besar (6 x 6 x 2 ¼ cm) 100 g1 sdm = 3 sdt 10 ml1 gls = 24 sdm 240 ml1 ckr = 1 gls 100 g

2. Bagilah berat bahan makanan tersebut dengan berat standar bahan makanan yang tercantum dalam daftar bahan makanan penukar kemudian kalikan dengan jumlah karbohidrat yang terkandung dalam bahan tersebut.

Satu satuan penukar mengandung : 175 kkalori, 4 gram protein, 40 gram karbohidrat

Bahan makanan Berat (g) Urt Bahan Makanan Berat (g) UrtNasi 100 ¾ gls Maizena *) 40 8 sdmNasi tim 200 1 gls Tepung beras 50 8 sdmBubur beras 400 2 gls Tepung singkong *) 40 8 sdmNasi jagung 100 ¾ gls Tepung sagu *) 40 8 sdmKentang 200 2 bj sdg Tepung terigu 50 10 sdmSingkong *) 100 1 ptg sdg Tepung hunkwe *) 40 8 sdmTalas 200 1 bj bsr Mi kering 50 1 glsUbi 150 1 bj sdg Mi basah 100 1 glsBiskuit meja 50 5 bh Makaroni 50 ½ glsRoti putih 80 4 iris Bihun 50 ½ glsKrakers 50 5 bh bsr

*) Bahan makanan ini kurang mengandung protein, sehingga perlu ditambahkan ½ satuan penukar bahan makanan sumber protein

3. Untuk mengetahui kandungan energy lakukan seperti pada poin dua namun kalikan dengan jumlah energy yang terkandung dalam bahan tersebut

Tugas :

Susunlah menu unuk pasien DM sesuai dengan kasus yang telah diterima dengan mempertimbangkan karbohidrat yang telah diberikan.

Soal :

Diketahui, jumlah karbohidrat yang boleh dikonsumsi oleh pasien A adalah sebesar 300 gram. Berapa banyak nasi yang boleh dikonsumsi pasien tersebut setiap hari?

Diketahui : 100 gr nasi = 40 gr karbohidrat

Karbohidrat yg boleh dikonsumsi = 300 gr

Jawab :

Page 13: Laporan Praktikum Gizi Kalori

Dengan demikian banyaknya nasi yang diperbolehkan untuk pasien A adalah :

Nasi=Karbohidrat yang bolehdikonsumsi40

¿ 30040

= 7,5 porsi nasi @ 100 gram atau 7,5 porsi nasi @ ¾ gelas

Soal :

Bila pasien A terbiasa mengkonsumsi nasi sebanyak 7 gelas perhari. Berapakan asupan karbohidrat yang biasa dikonsumsi pasien A?

Diketahui : ¾ gelas = 40 gr karbohidrat

Karbohidrat yang boleh dikonsumsi = 300 gram/hari

Jawab :

3/47

= 40Asupan karbohidrat pasien A

Asupan karbohidrat pasien A=40 ×734

¿373,3 gram

Jadi pasien A kelebihan mengkonsumsi karbohidrat sebanyak 73,3 gram.

Page 14: Laporan Praktikum Gizi Kalori

PRAKTIKUM 4 : PENETAPAN KANDUNGAN KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN KEMASAN

Alat dan bahan :

- Contoh bahan makanan kemasan yang mempunyai label informasi gizi- Kalkulator

Langkah-langkah yang dilakukan :

Perhatikan label informasi gizi yang terdapat pada kemasan

1. Tentukan besarnya takaran penyajian suatu makanan kemasan2. Lihat besarnya kandungan karbohidrat yang terdapat pada label tersebut. Lalu kalikan

dengan nilai tersebut sesuai dengan besarnya ukuran sajian yang diberikan.

Tugas :

Diberikan sejumlah makanan kemasan. Hitunglah karbohidrat yang terdapat dalam makanan kemasan tersebut, dan berapa banyak yang dapat diberikan pada pasien sesuai dengan kasus yang telah diterima, serta presentase pemenuhan karbohidratnya.

Soal ;

Pada pasien A sesuai praktikum 1 diatas, diketahui pasien tidak dapat menelan, diputuskan untuk memberikan makanan cair melalui NGT berupa formula komersial diabetasol. Bila takaran saji diabetasol adalah 60 gram (setara dengan 4 sendok takar) untuk 200 cc air dan mengandung 260 kkal dan 34 gram karbohidrat. Berapa banyak sajian yang dapat disiapkan untuk memenuhi kebutuhan energy pasien A? Bagaimana asupan karbohidratnya?

Diketahui : Kebutuhan energy = 2178 kkal

Jawab :

Jumlah sajian yangdiberikan= kebutuhan energijumlah energidalam sajian

¿ 2178260

=8,37≈ 8 sajian@ 200cc

K arbohidrat yg dikonsumsi=Jumlah sajian diberikan× jumlah karbohidrat sajian

Page 15: Laporan Praktikum Gizi Kalori

¿8 ×3 4=272gr/har i

% pemenuhan karbohidra t f eternal=( K arbohidrat y gdikonsumsik arbohidrat y g boleh dikonsumsi )×100 %

¿( 272300 )× 100 %=90 %