laporan praktikum bioetanol gel

9
7/25/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioetanol-gel 1/9 LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL PEMBUATAN BIOETANOL GEL DENGAN PEKTIN DAN KARAGENAN Disusun Oleh: 1.  Felisitas Raras RD 1314023 2. Muhammad Afif Prasetio 1314052 3. Meidy Odiyani P 1314053 4. Adin Maulana H 1314074 5. Ade Irmawan 1214057 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2015

Upload: afifprasetio

Post on 26-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

7/25/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioetanol-gel 1/9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL

PEMBUATAN BIOETANOL GEL

DENGAN PEKTIN DAN KARAGENAN

Disusun Oleh:

1. 

Felisitas Raras RD 1314023

2.  Muhammad Afif Prasetio 1314052

3.  Meidy Odiyani P 1314053

4.  Adin Maulana H 1314074

5.  Ade Irmawan 1214057

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

2015

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

7/25/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioetanol-gel 2/9

I.  TINJAUAN PUSTAKA

Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu ata lebih gugus fungsi

hidroksil (-OH) pada senyawa alkana. Alkohol digolongkan ke dalam alkohol primer,

alcohol sekunder, dan alkohol tersier. Penggolongan berhubungan dengan atom karbon

 pembawa hidroksil. Alkohol dapat dikenali dengan rumus umumnya R-OH. Reaksi

dengan alcohol akan menghasilkan senyawa yang mengandung ikatan R-O atau dapat

 juga menghasilkan senyawa mengandung ikatan O-H (id.wikibuku.org). Salah satu dari

alcohol adalah etanol. Etanol termasuk dalam alkohol primer. Etanol disebut juga etil

alkohol, alkohol murni, atau alcohol absolut, yang merupakan sejenis cairan yang

mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, memilki aroma yang khas, danmerukan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etanol

termasuk ke dalam alcohol rantai tunggal dengan rumus kimia C2H6O. Struktur kimia

dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 1. Struktur kimia etanol

Etanol digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan

untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya pada parfum, perasa, pewarna

makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang serbaguna. Dapat

larut dalam air dan pelarut organic lainnya, juga dapat larut dalam hidrokarbon alifatik

yang ringan. Etanol juga telah lama digunakan sebagai bahan bakar. Saat terbakar etanol

memiliki lidah api berwarna biru yang terkadang tidak dapat terlihat pada cahaya biasadan tidak ada asap. Bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbarukan dari tumbuhan.

Secara singkat etanol bisa terbentuk dari tumbuhan melalui proses fermentasi. Pada saat

 proses fermentasi ini glukosa akan dipecah menjadi etanol dan karbon dioksida. Dan

ketika etanol dibakar maka akan dihasilkan karbondioksida, air, dan juga panas. Berikut

adalah sifat etanol:

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

7/25/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioetanol-gel 3/9

Tabel 1. Karakteristik Etanol

Sifat Kuantitas

Rumus Molekul C2H5OHMassa Molar 46,07 g/mol

Penampilan Cairan tak berwarna

Densitas 0,789 g/cm3 

Titik Lebur -114,3

Titik Didih 78.4

Kelarutan dalam Air Tercampur penuh

Keasaman 15,9 pK a 

Viskositas 1200 cP (200C)

(Sumber: id.wikipedia.org).Pektin merupakan produk karbohidrat yang dimurnikan dan diperoleh dari ekstrak

asam encer dari bagian dalam kulit buah jeruk sitrus atau apel, terutama terdiri dari

asam poligalakturonat yang termetoksilasi sebagian. Berbentuk serbuk kasar atau halus,

 berwarna putih kekuningan, hamper tidak berbau dan memiliki rasa seperti musilago.

Hamper larut sempurna dlam 20 bagian air, membentuk cairan kental, praktis tidak larut

dalam etanol aatau pelarut organik lainnya.

Pektin merupakan polisakarida diperoleh dari buah-buahn dan biasanya digunakan

dalam pembuatan jeli dan sebagai bahan tambahan untuk pengental dalam makanan.

Sifat pektin adalah bersifat koloid reversibel, yaitu dapat dilarutkan dalam air,

diendapkan, dikeringkan dan dilarutkan kembali tanpa perubahan sifat fisiknya. Pada

 penambahan air pada pektin kering akan terbentuk gumpalan seperti pasta yang

kemudian menjadi larutan. Proses tersebut dapat dipercepat dengan ekstraksi dan

 penambahan gula. Larutan pektin yang berupa larutan koloid bereaksi asam terhadap

lakmus, tidak larut dalam alkohol dan dalam pelarut organik lainnya seperi metanol,

aseton, atau propanol. Kelarutan pektin akan meningkat dengan derajat esterifikasi dan

turunnya berat molekul. Semakin mudah pektin larut dalam air maka akan semakin

mudah untuk mengendapkannya dengan suatu elektrolit.

Karagenan adalah adalah senyawa yang diekstraksi dari rumput laut dari

Famili Rhodophyceae seperti  Euchema spinosum dan  Euchema cottonii yang terdiri dari

rantai poliglikan bersulfat dengan massa molekuler (Mr) kurang lebih di atas 100.000

serta bersifat hidrokoloid.  Karagenan dan digunakan pada makanan sebagai bahan

 pengental, pembuatan gel, dan emulsifikasi. Tiga tipe utama karagenan yang digunakan

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

7/25/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioetanol-gel 4/9

dalam industri makanan adalah ι-karagenan, κ -karagenan( E. cottonii), dan λ -karagenan

( E. spinosum). Karagenan diperoleh melalui ekstraksi dari rumput laut yang dilarutkan

dalam air atau larutan basa kemudian diendapkan menggunakan alkohol atau

KCl. Alkohol yang digunakan terbatas padametanol, etanol,  dan isopropanol. 

Karagenan dapat digunakan pada makanan hingga konsentrasi 1500mg/kg.

Jenis-jenis karagenan adalah sebagai berikut:

-  Iota Karagenan

Adalah jenis yang paling sedikit jumlahnya di alam, dapat ditemukan di   Euchema

 spinosum(rumput laut) dan merupakan karagenan yang paling stabil pada larutan

asam dserta membentuk gel yang kuat pada larutan yang mengandunggaram kalsium. 

-  Kappa Karagenan

Merupakan jenis yang paling banya terdapat di alam (menyusun 60% dari karagenan

 pada Chondrus crispus dan mendominasi pada  Euchema cottonii). Karagenan jenis

iniakan terputus pda larutan asam, namun setelah gel terbentuk, kargenan ini akan

resisten terhadap degradasi. Kappa karagenan membentuk gel yang kuat pada larutan

yang mengandung garamkalium. 

Gel adalah adalah campuran koloidal antara dua zat berbeda fase: padat dan cair.

Penampilan gel seperti zat padat yang lunak dan kenyal (seperti  jelly), namun pada

rentang suhu tertentu dapat berperilaku seperti fluida (mengalir). Berdasarkan berat,

kebanyakan gel seharusnya tergolong zat cair, namun mereka juga memiliki sifat seperti

 benda padat. Contoh gel adalah gelatin,  agar-agar,  dan gel rambut.  Biasanya gel

memiliki sifat  tiksotropi (thyxotropy) : menjadi cairan ketika digoyang, tetapi kembali

memadat ketika dibiarkan tenang. Dengan mengganti cairan dengan gas dimungkinkan

 pula untuk membentuk aerogel ('gel udara'), yang merupakan bahan dengan sifat-sifat

yang khusus, seperti massa jenis rendah, luas permukaan yang sangat besar, dan isolator

 panas yang sangat baik (id.wikipedia.org).

Klasifikasi gel didasarkan pada pertimbangan karakteristik dari masing-masing

kedua fase gel dikelompokkan pada gel organik dan anorganik berdasarkan sifat fase

koloidal. Gel organik dibagi menjadi gom alam (seperti gom arab, karagen, dan gom

xantan), dan gom hasil sintesa (seperti hidroksipropil selulosa dan metilhidroksipropil

selulosa). Sifat pelarut akan menentukan apakah gel merupakan hidrogel (dasar air) atau

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

7/25/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioetanol-gel 5/9

organogel (dengan pelarut bukan air). Gel padat dengan konsentrasi pelarut rendah

sebagai ”xero gel”, sering dihasilkan dengan cara penguapan pelarut, sehingga  

menghasilkan kerangka gel (Agoes & Darijanto, 1993).

II. METODE PELAKSAAN

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kimia ITN Malang. Tahap

 penelitian adalah studi literatur, perancangan penelitian, persiapan penelitian,

 pelaksanaan penelitian, pengumpulan data dan terakhir analisa data. Untuk

mendapatkan formula bioetanol gel dengan karakteristik yang sesuai, diperlukan

variabel penelitian sebagai berikut:

Variable berubah antara lain:-  Konsentrasi Etanol : 90%

-  Konsentrasi Pektin : 1, 2 gr

-  Konsentrasi Karagenan : 1, 2 gr

Variable tetap antara lain:

-  Massa etanol : 100 gr

-  Suhu : 65 0C

-  Konsentrasi NaOH : 1 N

-  Putaran : 1000 rpm

-  Waktu : 45 menit

-  Aquadest : 20 % (% b Jumlah bioetanol)

Alat dan Bahan- bahan yang dipergunkan:

-  Pipet tetes

-  Pipet volume

-  Beaker glass

-  Batang Penganduk

-  Hot Plate

-  Magnetic Stirer

-  Gelas ukur

-  Labu ukur

-   pH meter

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

7/25/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioetanol-gel 6/9

Bahan- bahan yang dipergunkan:

-  Bioetanol teknis

Karagenan

-   NaOH

-  Pektin

-  Aquadest

III.  Prosedur Penelitian

a.  Pembuatan larutan Gelling Agent dan air

1.  Menimbang pektin sesuai variabel

2. 

Menimbang aquadest sebanyak 20% dari jumlah bioetanol3.  Memasukkan kedalam beaker glass 100 ml dan diaduk selama 20 menit.

 b.  Pembuatan Bioetanol Padat Dengan Zat Pemadat Asam Stearat

1.  Menimbang bioetanol.

2.  Memasukan kedalam beaker glass 

3.  Memanaskan bioetanol + Karagenan dengan suhu 65 0C sambil di aduk.

4.  Memasukkan NaOH 1 N kedalam larutan bioetanol+ karagenan sampai pH 7.

5.  Menuangkan Gelling Agent kedalam campuran bioetanol karagenan.

6.  Pencampuran selama 45 menit.

7.  Menuang larutan kedalam wadah dan mendinginkan produk gel.

c.  Pengujian Uji nyala

1.  Menimbang cawan krusibel

2.  Menimbang sample sebanyak 5 gram

3.  Meletakkan sample pada cawan krusibel

4.  Membakar sample

5.  Mengamati warna nyala dan mencatat waktu yang diperlukan sample untuk

terbakar sampai habis.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

7/25/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioetanol-gel 7/9

IV.  Data pengamatan pengujian biothanol: (berat sample 5 gr)

 No. Sample Warna Nyala Api

Keterangan

Lama

 Nyala Api1. (Sample 1)

Pektin 2 gr + NaOH 2 grBiru

- Sedikit berubah warna

merah bersamaan dengan

nyala api biru

- Sisa sample yang tidakterbakar sebanyak 0,5 gr

02.00

menit

2. (Sample 2)

Karagenan 2 gr + NaOH 2 grMerah 

- Sisa sample yang tidak

terbakar sebanyak 0,3 gr

01.44

menit

3. (Sample 3)Karagenan 2 gr + Pektin 2 gr +

 NaOH 2 gr

Biru Merah - Warna api berubah dari

 biru ke merah ketika

waktu pembakaran

selama 01.00 menit

- Sisa sample yang tidakterbakar sebanyak 0,3 gr

01.58menit

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

7/25/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioetanol-gel 8/9

V. Dokumentasi 

Sample 1 (Pektin + NaOH)

Sample 2 (Karagenan + NaOH)

Sample 3 (Karagenan + Pektin + NaOH)

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

7/25/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOETANOL GEL

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioetanol-gel 9/9

VI.  Pembahasan

Pada sample 1,2,dan 3 tidak di dapatkan hasil berupa bioethanol gel,

melainkan masih dalam bentuk cair. Ini dikarenakan tidak adanya asam stearat yg

digunakan sebagai bahan pengeras.Asam stearat berfungsi sebagai  solid agent yang

turut menaikkan nilai kalor. Adanya polimer asam stearat menjadi faktor penahan agar

lama pembakaran menjadi semakin lama. Asam stearat dengan jumlah yang semakin

 banyak akan menahan laju penguapan bioetanol karena bioetanol terjerat di dalam

 polimer asam stearat sehingga pelepasan uap bioetanol menjadi semakin panjang.

Selain hal itu, tidak adanya reaksi antara asam dan basa pada sample yang di

 buat, mengakibatkan tidak adanya reaksi pengikatan antara asam dan basa yang bertujuan untuk mengikat molekul ethanol agar membentuk padat. Dan pada sample

yang di buat hanya menggunakan senyawa basa yaitu NaOH.

Pada pengujian nyala api, terlihat bahwa setiap  gelling agent  baik itu pektin

atau pun karagenan mempunyai karakteristik masing-masing. Itu terlihat dari hasil

 pembakaran sample dengan gelling agent  pektin memiliki nyala api berwarna biru dan

lama nyala api berkisar 2 menit, sedangkan sample dengan  gelling agent karagenan

memiliki nyala api yang berwarna merah dan lama nyala api hanya berkisar 01.44

menit.

VII.  Kesimpulan

- Tidak adanya reaksi antara asam dan basa pada  sample yang di buat,

mengakibatkan tidak adanya reaksi pengikatan antara asam dan basa yang bertujuan

untuk mengikat molekul ethanol agar membentuk padat.

- Tidak terbentuknya bioetanol gel disebabkan karena tidak menggunakan asam

stearat

- Setiap gelling agent  baik itu pektin atau pun karagenan mempunyai karakteristik

masing-masing