laporan pendahuluan hdr

Upload: ajzy

Post on 15-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Diagnosa KeperawatanHarga Diri Rendah

B. Tinjauan Teori1. Pengertian Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan manganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita-cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia (Budi Ana Keliat, 2002) Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (Keliat, 2001) Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Townsend, 2002)Dapat disimpulkan harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadapa diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri, dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung, penurunan harga diri ini dapat bersifat situasional maupun kronis atau menahun.2. Faktor Predisposisi dan Presipitasia. Faktor PredisposisiFaktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orang tua yan gtidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis.b. Faktor PresipitasiFaktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehilangan bagian tubuh, perubahan penampilan atau bentuk tubuh, kegagalan atau produktivitas yang menurun. (Yosep, 2009)3. Rentang Respon MarahKonsep diri merupakan aspek kritikal dan dasar dari perilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang terlihat dari kemampuan interpesonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan dan sosial yang maladaptif. Rentang respon individu terhadap konsep dirinya dapat dilihat pada gambar berikut :

Konsep diri positifHarga Diri RendahKeracunan IdentitasDepersonalisasiAktualisasi DiriRespon AdaptifRespon Maldaptif

Konsep diri positif merupakan bagaimana seseorang memandang apa yang ada pada dirinya meliputi citra dirinya, ideal dirinya, harga dirinya, penampilan dirinya, penampilan peran serta identitas dirinya secara positif. Hal ini akan menunjukkan bahwa individu itu akan menjadi individu yang sukses. Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap dirinya sendiri, termasuk kehilangna percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa. Adapun perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang rendah yaitu mengkritik diri sendiri dan/ atau orang lain, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahakan kepada orang lain, gangguan dalam berhubungan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri, keluhan fisik, menarik diri seccara sosial, khawatir serta menarik diri dari realitas. Kerancuan identitas merupakan suatu kegagalan individu untuk mengintegrasikan berbagai identifikasi masa kanak-kanak ke dalam kepribadian psikososial dewasa yang harmonis. Adapun perilaku yang berhubungan dengan keracuan identitas yaitu tidak ada kode moral, sifat kepribadian yan bertentangan, hubungan interpersonal eksploitatif, perasaan hampa. Perasaan menagmbang tentang diri sendiri, tingkat ansietas yang tinggi, ketidakmampuan untuk empati terhadap orang lain. Depersonalisasi merupakan suatu perasaan yang tidak realistis dimana klien tidak dapat membedakan stimulus dari dalam atau luar dirinya (Stuart & Sudden, 1998). Individu mengalami kesulitas untuk membedakan dirinya sendiri dari orang lain, dan tubuhnya sendiri merasa tidak nyata dan asing baginya.4. PatofisiologiDiawali dengan individu merasa malu terhadap diri sendiri karena kegagalan yang dialaminya. Kemudian akan merasa bersalah akan dirinya sendiri, menyalahkan atau mengejek diri sendiri karena menganggap bahwa dirinya tidak berarti. Setelah individu merasa dirinya tidak berguna maka akan mengasingkan diri kemudian individu mengalami rasa kurang percaya diri, mengalami halusinasinya mencederai diri sendiri atau orang lain. Tanda-tanda tersebut merupakan akibat dari harga diri rendah.

Isolasi Sosial : Menarik Diri Effect

CoreGangguan Konsep Diri : Harga diri rendah

CauseGangguan Citra Tubuh

5. Penentuan Diagnosaa. Harga diri rendah kronik Definisi : evaluasi diri/ perasaan negatif tentang diri sendiri atau kecakapan diri yang berlangsung lamaBatasan karakteristik : Bergantung pada pendapat orang lain Evaluasi diri bahwa individu tidak mampu menghadapai persitiwa Melebih-lebihkan umpan balik negatif terhadap diri sendiri Secara berlebihan mencari penguatan Sering kali kurang berhasil dalam peristiwa hidup Enggan mencoba situasi baru Enggan mencoba hal baru Perilaku bimbang Kontak mata kurang Pasif Sring kali mencari penegasan Menolak umpan balik positif tentang diri sendiri Ekspresi rasa bersalah Ekspresi ra malub. Harga diri rendah situasionalDefinisi : perkembangan persepsi negatif tentang harga diri sebagai respons terhadap situasi saat ini Batasan karakteristik : Evaluasi diri bahwa individu tidak mampu meghadapi situasi Evaluasi diri bahwa individu tidak mampu menghadapi peristiwa Perilaku bimbang Perilaku tidak asertif Secara verbal melaporkan tantang situasional sat ini terhadap harga diri Ekspresi ketidakberdayaan Ekspresi ketidakbergunaan Verbalisasi meniadakan diri

C. Perumusan Diagnosa KeperawatanGangguan konsep diri : Harga Diri RendahGangguan :Aksis 3 (Deskriptor)Konsep diri :Aksis 1 (Status Diagnosa)Harga diri rendah:Aksis 4 (Topologi)

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANHARGA DIRI RENDAH

Nama Klien: No. CM:Jenis Kelamin:Dx. Medis: Ruang:Unit Keswa:

Diagnosa KeperawatanPerencanaan

TujuanKriteria EvaluasiIntervensi

Harga Diri RendahTUMKlien memiliki konsep diri yang positif

TUK:1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Setelah 1x interaksi, klien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi

1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: Beri salam setiap berinteraksi. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien Jelaskan tujuan pertemuan Jujur dan menepati janji Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien

2. klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimilikiSetelah 1x interaksi klien menyebutkan :a. Aspek positif dan kemampuan yang dimilikib. Aspek positif keluargac. Aspek positif lingkungan2.1 Diskusikan dengan klien tentang :a. aspek positif yang dimiliki klien, keluarga, lingkunganb. kemampuan yang dimiliki klien 2.2 Bersama klien buat daftar tentanga. aspek positif klien, keluarga, lingkunganb. kemampuan yang dimiliki klien 2.3 Beri pujian yang realistis, dan hidarkan memberi penilain negatif

3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakanSetelah 1x interaksi klien menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan3.1 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilaksanakan dan digunakan selalma sakit3.2 Diskusikan kemampuan yang masih dapat dilajutkan pelaksanaanya setelah klien pulang dengan kondisinya saat ini.

4. Klien dapat merencakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimilikiSetelah 1x interaksi klien membuat rencana kegiatan harian 4.1 Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien a. kegiatan mandirib. kegiatan dengan bantuan4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien4.3 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuatSetelah 1x interaksi klien melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat 5.1 Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan5.2 Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien5.3 Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien5.4 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang.

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada Setelah 1x interaksi klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga 6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien di rawat6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah