asuhan keperawatan hdr jadi

32
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “WB” DENGAN HARGA DIRI RENDAH RUANG DARMAWANGSA RSJ PROVINSI BALI 27-29 Oktober 2014 Oleh : I DEWA GEDE AGUNG INDRAJAYA P07120012091 3.3 REGULER KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Upload: dewaindrajaya

Post on 17-Jul-2016

27 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

askep

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “WB” DENGAN HARGA DIRI RENDAH

RUANG DARMAWANGSA RSJ PROVINSI BALI27-29 Oktober 2014

Oleh :

I DEWA GEDE AGUNG INDRAJAYA

P07120012091

3.3 REGULER

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2014

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN “WB” DENGAN HARGA DIRI RENDAH

DI RUANG DARMAWANGSA RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI

27-29 Oktober 2014

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2014 pada pukul 10.00

wita di ruang Darmawangsa RSJ Provinsi Bali di Bangli. Data diperoleh dari

hasil wawancara dengan pasien, observasi, dan RM pasien.

A. Identitas Pasien Penanggung Jawab

Nama : “WB” : “MS”

Umur : 33 tahun : 40 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki : Laki-laki

Pekerjaan : Tidak bekerja : Pegawai swasta

Pendidikan : SMA : SMA

Agama : Hindu : Hindu

Status : Belum menikah : Sudah Menikah

Alamat : Ds. Banjar mas, Bedulu, Gianyar

Hub. dengan pasien : - : Paman pasien

No. RM :019318

B. Alasan Masuk

Saat MRS: Pasien dibawa ke IRD RSJ Bangli tanggal 13 September 2014

oleh paman dan bibinya. Pasien dikatakan mengamuk melempar tempat

bermain biliar menggunakan batu karena merasa terganggu sejak 2 hari

yang lalu karena ribut, keluarga takut karena pasien juga pernah merusak

barang-barang di rumah. Sehari-hari pasien di rumah hanya diam saja di

kamar, tidur pasien terkadang di lantai, mandi jika disuruh baru mau.

Pasien juga pernah di tinggal menikah sama pacarnya. Pasien sering

merasa dibicarakan tentang hal yang jelek-jelek oleh tetangganya padahal

hal dibicarakan tidak benar. Pasien mengatakan jika berada di rumah ia

merasa tidak berguna karena tidak berkerja. Pasien merasa takut untuk

berinteraksi dengan orang-orang disekitar rumahnya karena sering

dibicarakan yang jelek-jelek.

C. Faktor Predisposisi

Pasien mengatakan sejak dia keluar dari tempat kerjanya dia hanya ingin

menyendiri terus tanpa ingin sekedar mengobrol dengan orang lain.

Pasien dirumah sering mengamuk dengan merusak barang-barang di

rumah. Pasien melempar orang yang bermain biliar dengan batu. Pasien

dirawat di RSJ baru yang pertama kalinya. Pasien mengatakan jika berada

di rumah ia merasa tidak berguna. Pasien merasa takut untuk berinteraksi

dengan orang-orang disekitar rumahnya karena merasa diri tidak bekerja

dan ia juga sering di bicarakan oleh orang-orang di sekitar rumahnya.

Pasien juga mengatakan kalau dia pernah di tinggal menikah oleh

pacarnya. Pasien juga mengatakan dia tidak bisa menutupi target di bank

tempatnya bekerja namun pasien tidak tahu harus berbuat apa. Pasien

mengatakan jika dirumah ia lebih memilih untuk bermain ps untuk

melupakan sejenak masalahnya. Pasien merasa lebih tenang berada di RSJ

karena tidak bertemu dengan orang-orang disekitar rumahnya.

D. Faktor Presipitasi

Pasien tidak pernah dirawat sebelumnya. Setiap pasien mengingat

masalahnya ia hanya bisa menyendiri.

E. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda-tanda Vital

TD : 100/70 mmHg

N : 82 x/menit

S : 360 C

RR : 18 x/menit

2. Ukur

BB : - kg

TB : - cm

3. Keluhan Fisik : -

F. Psikososial

1. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah

: orang yang meninggal

Penjelasan : Pasien anak pertama dari dua bersaudara. Pasien tinggal dengan ayah, ibu yang sudah meninggal dan adik perempuannya.

2. Konsep Diri

a. Gambaran diri: pasien dapat menyebutkan nama lengkap pasien

menyadari dirinya sebagai laki-laki.

Masalah keperawatan : tidak ada

b. Identitas: Pasien mengatakan ia adalah anak pertama dari 2

bersaudara, orang yang paling dekat dengannya

adalah adik perempuannya yang tinggal

bersamanya.

Masalah keperawatan : tidak ada

c. Peran: Pasien menyadarai perannya di RSJ adalah seorang pasien.

Masalah keperawatan : tidak ada

d. Ideal Diri: Pasien mengatakan ingin sekali bekerja namun tidak

kesampaian.

Masalah keperawatan : Ideal diri tidak dapat tercapai

e. Harga Diri : Pasien mengatakan merasa sedih karena tidak

bekerja dan tidak bisa menghidupi dirinya sendiri

dan hanya bisa bergantung pada pamannya.

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti

Pasien mengatakan orang terdekat saat ini untuk dirinya adalah adiknya.

Masalah keperawatan : tidak ada

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok

Pada saat pengkajian pasien mengatakan tidak biasa berbicara dengan

temannya di kamar tapi pasien dapat menyebutkan beberapa nama

temannya.

Masalah keperawatan : kerusakan interaksi sosial

c. Hambatan berhubungan dengan orang lain

Pasien dikatakan jarang bergaul dengan orang-orang disekitarnya,

pasien merupakan pribadi yang ramah namun susah untuk memulai

komunikasi dengan orang lain. Pada saat bertemu pertama kali dengan

perawat pasien menundukkan kepala.

Masalah keperawatan : kerusakan interaksi sosial

4. Spiritual

a. Nilai dan Keyakinan

Pasien beragama Hindu. Pasien mengatakan yakin dengan adanya Ida

Sang Hyang Widhi.

b. Kegiatan Ibadah

Pasien mengatakan sewaktu masih di rumah pasien melakukan

persembahyangan setiap hari, Setiap hari raya keagamaan pasien dan

keluarga sembahyang kepura.

G. Status Mental

1. Penampilan

Pada saat pengkajian pasien mengatakan sudah mandi, penampilan

pasien rapi, baju dan celana yang dikenakan pakian yang di dapat di RSJ

dan ukuran sesuai. Rambut dipotong pendek jenggot dan kumis juga

tampak pendek dan rapi.

Masalah keperawatan : tidak ada

2. Pembicaraan

Pasien berbicara dengan jelas dan dapat menjawab semua pertanyaan

yang di berikan, pasien juga kadang-kadang mengungkapkan

perasaannya tanpa di minta.

Masalah keperawatan : tidak ada

3. Aktivitas Motorik

Saat diwawancara pasien nampak tenang.

Masalah keperawatan : tidak ada

4. Alam perasaan

Pasien merasa sedih ketika di tanya dan di ajak berbicara mengenai

situasi di rumahnya terutama saat ditanya perkerjaan.

Masalah keperawatan : berduka disfungsional

5. Afek

Ekpresi wajah pasien sesuai dengan stimulus yang diberikan.Pasien

tertawa saat di ceritakan hal yang lucu dan sedih ketika membicarakan

pekerjaan.

Masalah keperawatan : tidak ada

6. Interaksi selama wawancara

Selama proses wawancara, pasien mau menjawab pertanyaan dari

perawat. Kontak mata pasien bagus walaupun sesekali pasien melihat ke

lain arah dan kadang-kadang pasien menunduk ketika diajak bicara.

Masalah keperawatan : tidak ada

7. Persepsi

Pasien mengatakan tidak mendengar suara-suara aneh dan merasa

tenang berada di RSJ

Masalah keperawatan : tidak ada

8. Isi Pikir

Pasien merasa dirinya tidak berguna untuk keluarganya dan hanya bisa

merepotkan saja. Pasien merasa tidak berguna karena tidak bekerja dan

tidak bisa menghidupi dirinya sendiri.

Masalah keperawatan : harga diri rendah

9. Arus Pikir

Pasien mau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat sesuai

dengan topik pembicaraan.

Masalah keperawatan : tidak ada

10. Tingkat Kesadaran

Pasien sadar penuh, pasien menyadari bahwa pasien berada di RSJ

Bangli, pasien tahu dengan siapa pasien sedang berbicara dan

lingkungannya. Orientasi terhadap tempat, waktu dan orang baik.

Masalah keperawatan : tidak ada

11. Memori

Pasien mampu mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di

masa lalu maupun sekarang dan pasien juga dapat mengingat kegiatan

apa yang telah dilakukan pada hari pengkajian.

Masalah keperawatan : tidak ada.

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

Selama wawancara, konsentrasi pasien baik dan focus terhadap apa yang

ditanyakan. Pasien mampu menghitung umurnya sesuai dengan tahun

lahirnya.

Masalah keperawatan : tidak ada

13. Kemampuan Penilaian

Pasien mampu mengambil keputusan yang sederhana saat diberi

kesempatan memilih mandi dulu sebelum makan aatau makan dulu

sebelum mandi. Pasien memilih mandi dulu sebelum makan.

Masalah keperawatan : tidak ada

14. Daya Tilik Diri

Pasien merasa nyaman berada di rumah sakit jiwa.

Masalah keperawatan : tidak ada

H. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan/Minum

Pasien makan 3 kali sehari secara teratur dan habis satu porsi setiap

kali makan serta pasien juga minum dengan teratur.

2. BAB/BAK

Pasien mampu menggunakan dan membersihkan WC sehabis BAB

dan BAK

3. Mandi

Pasien tidak memerlukan bantuan dalam hal perawatan diri seperti

mandi, mencuci rambut, gosok gigi, dll.

4. Berpakaian

Pasien mampu mengambil dan memilih pakaian yang akan ia

gunakan, pasien menggunakan alas kaki.

5. Istirahat dan Tidur

Pasien mengungkapkan tidak ada gangguan saat tidur. Pasien

mengatakan jarang tidur siang. Pasien biasa tidur malam malam

dengan nyenyak, pasien tidak mengetahui jam barapa di tidur.

6. Penggunaan Obat

Pasien mau minum obat yang diberikan oleh perawat sesuai dengan

waktunya.

7. Pemeliharaan Kesehatan

Pasien tidak melakukan perawatan lanjutan akibat kurangnya

dukungan dari keluarga dan teman.

8. Aktivitas di dalam rumah

Pasien dikatakan mampu melakukan kegiatan dirumah seperti

mencuci pakaian, menyajikan makanan, membersihkan rumah, dan

mengatur kebutuhannya sehari-hari tanpa bantuan dari orang lain

9. Aktivitas di luar rumah

Pasien mengatakan tidak mempunyai teman seusianya, pasien tidak

ada kegiatan di luar rumah.

Kesimpulan : Pasien belum memenuhi syarat untuk dipulangkan

I. Mekanisme Koping

Pada saat di rumah pasien menggunakan koping maladaftif dengan cara

mengamuk, namun di rumah sakit pasien dapat bercerita kepada perawat

sebagai mekanisme koping adaptif.

J. Aspek Medis

1. Diagnosa Medis : Skizofrenia Hebefrenik (SH)

2. Terapi Obat :

- Lodomer 1 x 10 mg (melalui oral, siang)

- Diazepam 1 x 10 mg (melalui oral, siang)

- Clozapine 2x 50 mg (melalui oral, pagi dan malam)

II. DIAGNOSA

A. DaftarMasalah :

1. Harga diri rendah

2. Menarik diri

3. Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

B. Pohon Masalah

Risiko perilaku kekerasan effect

C. Diagnosa keperawatan

1. Harga diri rendah

2. Menarik diri

3. Resiko perilaku kekerasan

Harga diri rendah

Riwayat isolasi social

Menarik diri

Core problem

Penyebab

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

DI RUANG DARMAWANGSA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

Hari/tanggal/

Jam

Dx

Keperawatan

Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan Tindakan Keperawatan

Senin, 27

Oktober 2014

Pk. 10.00 Wita

Harga Diri

Rendah Setelah diberikan asuhan keperawatan

selama 2 hari setiap hari 2 x 15 menit

setiap pagi dan siang, diharapkan harga

diri pasien meningkat dengan kriteria

evaluasi :

1. Pasien dapat menyebutkan aspek

positif dan kemampuan yang

dimiliki pasien

2. Pasien menilai kemampuan yang

dapat digunakan di RS, pasien

menilai kemampuan yang dapat

digunakan di rumah

3. Pasien memiliki kemampuan yang

akan dilatih, pasien mencoba sesuai

jadwal harian

4. Pasien melakukan kegiatan yang

Strategi Pelaksanaan Pasien :

SP I :

1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki pasien

2. Membantu pasien menilai kemampuan

pasien yang masih dapat digunakan

3. Membantu pasien memilih kegiatan yang

akan dilatih sesuai dengan kemampuan

pasien

4. Melatih pasien melakukan kegiatan yang

dipilih sesuai kemampuan

5. Membimbing pasien memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

akan dilatih, mampu melakukan

beberapa kegiatan secara mandiri

5. Keluarga memberi dukungan dan

pujian, keluarga memahami jadwal

kegiatan harian pasien.

SP II :

1. Memvalidasi masalah dan latihan

sebelumnya

2. Melatih kegiatan kedua (atau selanjutnya)

yang dipilih sesuai kemampuan

3. Membimbing pasien memasukkan dalam

jadwal kegiatan hariannya.

Strategi Pelaksanaan Keluarga :

SP I :

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan

keluarga dalam merawat pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala

harga diri rendah yang dialami pasien

beserta proses terjadinya

3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien

dengan harga diri rendah

SP II :

1. Melatih keluarga mempraktikan cara

merawat pasien dengan harga diri rendah

2. Melatih keluarga cara merawat pasien

dengan harga diri rendah langsung kepada

pasien itu sendiri

SP III :

1. Membantu keluarga membuat jadwal

aktivitas dirumah termasuk minum obat

(discharger planning)

2. Menjelaskan follow up pasien setelah

pulang

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

DI RUANG DARMAWANGSA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

Hari/tgl/jam No .

SP

Implementasi Respon pasien Paraf

Senin, 27

Oktober

2014

Pukul 10.00

WITA

“Selamat pagi pak”

“Perkenalkan, nama saya Dewa Indrajaya, panggil

saja saya Indra”

“Nama bapak siapa? Senang dipanggil siapa?”

“Bagaimana kalau sekarang bapak bercerita kepada

saya tentang keadaan bapak saat ini?”

S: S: “Selamat pagi, Nama saya WB.

Panggil WB saja. Oh ya pak indra”

O: Pasien mau membalas salam, mau

berjabat tangan, kontak mata baik,

pasien tahu nama perawat.

“bapak tidak perlu cemas dan takut kepada saya.

Ungkapkan saja apa yang bapak rasakan saat ini. Saya

akan berusaha membantu mengatasi masalah bapak.”

S: S : “Iya, Pak.”

O: O: Kontak mata pasien baik

“bapak berasal darimana?”

“bapak masih ingat tidak siapa yang membawa ke

sini? Menurut bapak, bapak dibawa ke sini karena

apa?”

S: S : “Saya dari Bedulu, Gianyar. Saya

diantar sama paman saya. Saya dibawa

kesini karena saya tidak tenang

dirumah.”

O: O : Pasien mampu menjawab dengan

baik dan jelas, kontak mata pasien baik.

“Bagaimana perasaan bapak ketika dibawa kesini?” S: S : “saya senang, karena saya lebih

merasa tenang disini.”

O: O : Pasien menjawab dengan santai,

kontak mata pasien baik.

“Bapak sudah makan pagi ini?” S: S : “Sudah”

O: O : Kontak mata pasien dengan baik.

“Nah pak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang

sudah pukul 10.15, jadi kita cukupkan dulu sampai di

sini.”

“Bagaimana kalau nanti bertemu lagi pukul 12.30 siang

setelah bapak makan siang untuk membicarakan tentang

kelebihan dan kekurangan yang bapak miliki?”

S: S : “Iya, Pak!”

O: O : Pasien tetap duduk menyendiri di

kamar.

Senin, 27

Oktober

2014

Pukul 12.30

WITA

I “Selamat siang bapak, masih ingat dengan saya?”

“Tadi pukul 10 pagi, kita sudah janji bahwa sekarang pukul

12.30 siang, kita akan berbicara tentang kemampuan dan

kegiatan yang pernah bapak lakukan. Apakah bapak

bersedia?

S : “Selamat siang. Ya. Indra, kan? Ya,

saya bersedia”

O : Kontak mata pasien baik.

I “Apa saja kegiatan di rumah yang biasa bapak

lakukan? Bagaimana dengan bekerja?”

S : “saya tidak bekerja, kalau dirumah

biasanya saya lebih senang bermain ps.

Saya merasa tidak berguna dirumah

karena saya tidak bekerja. Saya merasa

tidak enak berada dirumah dan saya

malu untuk bertemu dengan orang

banyak karena saya tidak bekerja. Saya

lebih senang berada disini daripada

dirumah”

O : Pasien menjawab dengan lambat,

sesekali menatap perawat

I “Wah bagus sekali pak, bapak mau bercerita kepada

saya”

“selain suka bermain ps, apa yang biasanya bapak

lakukan?”

S : S : “saya suka main sepak bola”

O : Pasien menjawab dengan

bersemangat

I “Wah bagus sekali pak, bapak suka bermain sepak bola” S : “pasien tersenyum tersipu”

O : kontak mata pasien baik dan mau

menatap perawat

I “Nah pak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang

sudah pukul 12.45, jadi kita cukupkan dulu sampai di

sini.”

“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi pukul 10.00

pagi untuk membicarakan kegiatan mana yang masih

dapat bapak lakukan di rumah sakit?”

S : “Ya pak”.

O : Kontak mata pasien baik.

Selasa, 28

Oktober

2014

Pukul 10.00

WITA

I “Selamat pagi, pak. Masih ingat dengan saya ?”

“Kemarin siang kita sudah janji bahwa sekarang pukul

10.00, kita akan membicarakan kegiatan yang masih

bisa bapak lakukan di rumah sakit. Apakah bapak

bersedia?”

S : “Selamat pagi. Ya, dengan Indra?

Ya, saya bersedia”.

O : Pasien ada kontak mata dengan

perawat

I “Di pertemuan sebelumnya kita telah membahas

kegiatan/kemampuan yang bapak kerjakan atau miliki.

Nah sekarang mari kita buat daftar kegiatan yang bisa

bapak lakukan disini, yaitu menyapu, merapikan tempat

tidur, mengambil makanan untuk teman-teman”.

“Nah, kegiatan itu bisa bapak lakukan dirumah sakit ini

pak”

S : “Ya. Saya bisa melakukan semua

kegiatan itu pak”.

O : Kontak mata pasien dengan

perawat baik

I “wahh, Bagus sekali kalau bapak bisa melakukan semua

kegiatan yang saya katakan tadi”.

“nahh, bapak bisa melakukan semua kegiatan itu setiap

hari disini pak, lebih baik bapak melakukan suatu

kegiatan daripada pada hanya diam menyendiri ya pak.

Mulai nanti bapak lakukan kegiatan itu semua setiap

hari ya pak. Nanti siang kan ada makan siang, nanti

bapak bisa mengambilkan teman-teman bapak

makanan, bapak bersedia?”

S : “iya pak indra, saya lakukan

kegiatan itu semua. Iya nanti saya mau

mengambilkan teman-teman makanan”

O : Pasien tersenyum, sesekali menatap

perawat dan tetap menjaga kontak mata

I “Nah pak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang

sudah pukul 10.15, jadi kita cukupkan dulu sampai di

sini.”

“Bagaimana kalau nanti pukul 12.30 siang kita bertemu

lagi untuk mencoba kegiatan baru bapak, yaitu

mengambilkan teman-teman bapak makanan”

S : “Ya pak”.

O: Kontak mata pasien dengan perawat

baik

Selasa, 28

Oktober

2014

Pukul 12.30

WITA

I “Selamat siang, pak. Masih ingat dengan saya ?”

“Tadi kita sudah janji bahwa sekarang pukul 12.30

siang, apa bapak sudah melakukan kegiatan yang kita

janjikan tadi?

S : “Selamat siang. Indra ya? Ya saya

tadi sudah mengambilkan makanan

untuk teman-teman”.

O: Kontak mata pasien dengan perawat

baik.

I “Wah.. bagus sekali pak. Bapak sudah mau melakukan

kegiatan itu. Nanti bapak lanjutkan setiap hari ya

melakukan kegiatan yang sudah kita sepakati tadi pagi”.

Mengevaluasi perasaan pasien

“Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan kegiatan

mengambilkan makanan tadi?”

S : “Ya, saya senang bisa membantu

disini”.

O: Pasien tersenyum, sesekali menatap

perawat

I “Nah pak, waktu 15 menit kita sudah habis. Sekarang

sudah pukul 12.45, jadi kita cukupkan dulu sampai di

sini.”

“Sekarang bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang

S : “Ya pak”.

O : Kontak mata pasien dengan perawat

baik.

mau diceritakan atau ditanyakan, bapak bisa sampaikan

saat bertemu lagi dengan saya.”

Rabu, 29

Oktober

2014

Pukul 10.00

WITA

I “Selamat pagi, pak. Masih ingat dengan saya ?”

“Kemarin siang kita sudah janji bahwa sekarang pukul

10.00, kita akan membicarakan kegiatan yang sudah

bapak lakukan kemarin agar masuk dalam daftar

kegiatan bapak sehari-hari”

S : “Selamat pagi. Ya, dengan Indra?

Ya, saya bersedia”.

O : Pasien ada kontak mata dengan

perawat

I “Di pertemuan sebelumnya kita telah membahas

kegiatan/kemampuan yang bapak bisa kerjakan disini

seperti menyapu, merapikan tempat tidur dan

mengambilkan makanan untuk teman-teman bapak

disini. Nah sekarang mari kita buat daftar tersebut agar

masuk dalam daftar kegiatan bapak sehari-hari ya pak”.

“Nah, kegiatan itu bisa bapak lakukan dirumah sakit ini

pak”

S : “Ya. Saya bisa melakukan semua

kegiatan itu pak”.

O : Kontak mata pasien dengan

perawat baik

I “Nahh, bapak bisa melakukan semua kegiatan itu setiap

hari disini pak, lebih baik bapak melakukan suatu

kegiatan daripada pada hanya diam menyendiri ya pak.

Nahh kemarin bapak sudah mengambilkan makan siang,

mulai nanti bapak bisa menambahkan dengan menyapu

dan merapikan tempat tidur ya pak ”

“bapak bisa memasukkan kegiatan tersebut kedalam

S : “iya pak indra, saya lakukan

kegiatan itu semua.”

O : Pasien tersenyum, sesekali menatap

perawat dan tetap menjaga kontak mata

daftar kegiatan bapak sehari-hari ya pak”

“bagaimana pak, bapak bersedia melakukannya?”

I “Nah pak, waktu 15 menit kita sudah habis. Sekarang

sudah pukul 10.15, jadi kita cukupkan dulu sampai di

sini.”

“Sekarang bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang

mau diceritakan atau ditanyakan, bapak bisa sampaikan

saat bertemu lagi dengan saya.”

S : “Ya pak”.

O : Kontak mata pasien dengan perawat

baik.

EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

DI RUANG DARMAWANGSA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

Hari/tanggal/

jam

SP Evaluasi

Rabu, 29 Oktober

2014

Pukul 10.15

WITA

I S : “Selamat siang, nama saya WB”

O : Pasien mau membalas salam, mau berjabat tangan, kontak mata baik, pasien tahu nama

perawat

A : Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

P : Pertahankan kondisi pasien

Rabu, 29 Oktober

2014

Pukul 10.15

WITA

I S : “Saya bisa menyapu, merapikan tempat tidur, mengambil makanan untuk teman-teman.Ya,

saya bisa melakukan itu”.

O : Pasien menjawab dengan semangat dengan menatap perawat

A : Pasien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki

P : Pertahankan kondisi pasien

Rabu, 29 Oktober

2014

Pukul 10.15

WITA

I S : “Ya. Saya sudah mengambilkan makanan tadi”.

O : Pasien mau menjawab pertanyaan perawat, kontak mata pasien baik

A : Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

P : Pertahankan kondisi pasien

Rabu, 29 Oktober

2014

Pukul 10.15

I S : “Ya saya akan melakukan kegiatan semua itu.”

O : Pasien mau menjawab pertanyaan perawat, kontak mata baik.

A : Pasien dapat menetapkan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

WITA P : Pertahankan kondisi pasien.