laporan pendahuluan gout

23
LAPORAN PENDAHULUAN PASIEN DENGAN GOUT Disusun Oleh WAHYU AGUNG WIBOWO 010214A087 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO 2015

Upload: taufik-pamukti

Post on 12-Apr-2016

170 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Laporan Pendahuluan Gout

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan Gout

LAPORAN PENDAHULUAN

PASIEN DENGAN GOUT

Disusun Oleh

WAHYU AGUNG WIBOWO

010214A087

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES NGUDI WALUYO

2015

Page 2: Laporan Pendahuluan Gout

A. Definisi Arthritis Gout

Arthritis gout adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan

kronis konsentrasi asam urat di dalam plasma (Stepan, 2012). Gout merupakan

terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan terjadi kelainan

metabolisme purin. Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang

berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme purin (hiperurisemia)

Brunner dan Suddarth, 2012).

Gout (pirai) adalah penyakit sendi yang disebabkan karena kelainan

metabolisme purin. Penyakit ini mengakibatkan peradangan sendi. Di mana

terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat

produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau

akibat peningkatan asupan makanan kaya purin.

Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Arthritis gout

adalah penyakit yang terjadi akibat adanya endapan kristal-kristal monosodium

urate dalam sendi yang akan berdampak terjadinya inflamasi dan nyeri pada

sendi.

B. Etiologi

Penyakit gout terbagi menjadi 2 jenis, yaitu gout primer dan gout

sekunder. Gout primer adalah penyakit gout dimana mengalami peningkatan

asam urat dan penurunan ekskresi tubular asam urat. Pada penyakit gout

primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan

dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan

gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi

asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam

urat dari tubuh.

Sedangkan gout sekunder terjadi karena konsumsi obat atau toksin,

makanan dengan kadar purin yang tinggi, penyakit darah (penyakit sumsum

tulang,polisitemia), kadar trigliserida yang tinggi yang dapat menurunkan

ekskresi asam urat dan mencetusnya serangan akut.

Gejala arthritis gout disebabkan oleh reaksi inflamasi terhadap

pembentukan Kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu dilihat dari

Page 3: Laporan Pendahuluan Gout

penyebabnya, penyakit ini termasuk golongan kelainan metabolic. Kelainan ini

berhubungan dengan gangguan kinetic asam urat yaitu hiperurisemia..

hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena:

1. Pembentukan asam urat yang berlebihan;

a. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah.

b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat

berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia.

2. Kurangnya pengeluran asam urat melalui ginjal;

a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat di tubuli

distal ginjal yang sehat. Penyebabnya tidak diketahui.

b. Gout sekunder renal, disebkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada

glomerulonefritis kronik atau gagal ginjal kronik.

3. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin (kerang-kerangan,

jerohan, udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri)

4. Penyakit kulit (psoriasis)

5. Kadar trigliserida yang tinggi

6. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya

terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang

meninggi.

Factor predisposisi :

1. Usia

2. Genetik

Factor prespitasi :

1. Obesitas

2. Obat-obatan

3. Alkohol

4. Stress emosional

Page 4: Laporan Pendahuluan Gout

C. Klasifikasi

3 klasifikasi berdasarkan manifestasi klinik:

1. Stadium artritis gout akut

Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang

khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam

waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita

menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga

terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan. Pada

serangan akut yang tidak berat, keluhan-keluhan dapat hilang dalam

beberapa jam atau hari. Pada serangan akut berat dapat sembuh dalam

beberapa hari sampai beberapa minggu.

Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet

tinggi purin, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian obat

diuretik atau penurunan dan peningkatan asam urat.

2. Stadium interkritikal

Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka

waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda.

Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata

berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan

seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau

menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan

penyakit gout.

Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda akut, namun

pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa

proses peradangan tetap berlanjut, walaupun tanpa keluhan.

Dengan  manajemen yang tidak baik , maka keadaan interkritik akan

berlajut menjadi stadium dengan pembentukan tofi.

3. Stadium artritis gout menahun (kronik)

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus.

Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau

lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang

Page 5: Laporan Pendahuluan Gout

sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan

keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal

monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi

dan tulang di sekitarnya. Pada stadium ini kadang-kadang disertai batu

saluran kemih. pirai menahun dan berat, yang menyebabkan terjadinya

kelainan bentuk sendi.

Pengendapan kristal urat di dalam sendi dan tendon terus berlanjut

dan menyebabkan kerusakan yang akan membatasi pergerakan sendi.

Benjolan keras dari kristal urat (tofi) diendapkan di bawah kulit di sekitar

sendi. Tofi juga bisa terbentuk di dalam ginjal dan organ lainnya, dibawah

kulit telinga atau di sekitar sikut. Jika tidak diobati, tofi pada tangan dan

kaki bisa pecah dan mengeluarkan massa kristal yang menyerupai kapur.

Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:

1. Gout primer

Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat

berlebihan, penurunan ekskresi asam urat melalui ginjal.

2. Gout sekunder

Gout sekunder disebabkan oleh penyakit maupun obat-obatan.

a. Obat-obatan

Salisilat dosis rendah, diuretik, pyrazinamide(obat TBC), levodopa

(obat parkinson), asam nikotinat,ethambutol.

b. Penyakit lain

Insufisiensi ginjal: gagal ginjal adalah salah satu penyebab yang lebih

lazim hiperusemia. Pada gagal ginjal kronikkdar asam urat pada

umumnya tidak akan meningkat sampai kretinie clearance kurang dari

20 mL/menit, kecuali bila ada faktor-faktor lain yang berperan. Pada

kelainan ginjal tertentu, seperti nefpropati karena keracunan timbal

menahun, hiperusemia umumnya telah dapat diamati bahkan dengan

insufisiensi ginjal yang minimal.

Page 6: Laporan Pendahuluan Gout

D. Manifestasi Klinik

Secara klinis ditandai dengan adanya arthritis, tofi, dan batu ginjal.

Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki

sebelah dalam, disebut podagra.

Gejala lain dari artritis pirai akut adalah demam, menggigil, perasaan

tidak enak badan dan denyut jantung yang cepat,.sendi bengkak, kemerahan,

nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi

mendadak (akut).

Manifestasi klinik gout terdiri dari artritis gout akut, interkritikal gout,

dan gout menahun (kronik) dengan tofi. Ketiga stadium ini merupakan stadium

yang klasik dan didapat deposisi yang progresif kristal urat.

Serangan gout biasanya timbul mendadak pada malam hari pada satu

tempat (biasanya sendi pangkal ibu jari kaki). Pada saat serangan, daerah

sekitar sendi tersebut menjadi panas, merah, bengkak, dan keras. Dapat juga

disertai demam. Nyerinya, yang dapat sangat hebat biasanya mencapai

puncaknya dalam 24 jam.

E. Komplikasi

1. Penyakit ginjal

2. Batu ginjal (endapan kristal)

3. Hipertensi

F. Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan serum asam urat

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang

tinggi dalam darah ( >6 mg% ). Kadar asam urat normal dalam serum pada

pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%. pemeriksaan ini mengindikasikan

hiperurisemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan

ekskresi.

Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah diperlukan untuk

mengetahui apakah kadar asam urat dalam darah berlebih (hiperusemia)

Page 7: Laporan Pendahuluan Gout

dan juga untuk memantau hasil pengobatan.pemeriksaan kadar asam urat

dalam darah biasanya juga diminta pada pasien-pasien yang mendapatkan

kemoterapi tertentu. Penurunan berat badan yang cepat yang mungkin

terjadi pada kemoterapi tersebut dapat meningkatkan jumlah asam urat

dalam darah. Nilai normal pemeriksaan kadar asam urat dalam darah

antara 3,0 sampai 7,0 mg/dL. Tapi nilai normal tiap rumah sakit

berbeda. Angka leukosit, menunjukkan peningkatan yang signifikan

mencapai 20.000/mm3 selama serangan akut. Selama periode asimtomatik

angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000-10.000/mm3.

2. Eusinofil Sedimen Rate (ESR)

Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen

rate mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam

urat di persendian.

3. Urine specimen 24 jam

Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan

ekskresi dan asam urat. Jumlah normal seseorang mengekskresikan 250-

750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat

meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800

mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan

peningkatan serum asam urat. Instruksikan pasien untuk menampung

semua urin dengan feses atau tissue toilet selama waktu pengumpulan

biasanya diet purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin

meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.

4. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau

maternal aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum Kristal urat yang

tajam, memberikan diagnosis definitive gout..

5. USG

Pemeriksaan ini penting untuk menilai ginjal pasien-pasien dengan

hiperusemia dan penyakit ginjal. Pemeriksaan ini untuk mengetahui ada

tidak batu asam urat.

Page 8: Laporan Pendahuluan Gout

G. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan

a) Diet, dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk.

Hindari makanan tinggi purin (hati, ikan sarden, daging kambing, dan

sebagainya), termasuk roti manis. Meningkatkan asupan cairan (banyak

minum).

b) Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia seperti tiazid,

diuretic, aspirin, dan asam nikotinat yang menghambat ekskresi asam

urat dari ginjal.

c) Mengurangi konsumsi alcohol (bagi peminum alkohol).

d) Tirah baring

Merupakan suatu keharusan dan diteruskan selama 24 jam setelah

serangan menghilang. Arthritis gout dapat kambuh bila terlalu cepat

bergerak.

2. Penatalaksanaan medic

Obat-obat yang diberikan pada serangan akut antara lain:

a) Kolkisin

Efek samping yang ditemui diantaranya sakit perut, diare, mual atau

muntah-muntah. Kolkisin bekerja pada peradangan terhadap kristal urat

dengan menghambat kemotaksis sel radang. Dosis oral 0,5-0,6 mg per

jam sampai nyeri, mual, atau diare hilang. Kemudian obat dihentikan

biasanya pada dosis 4-6 mg, maksimal 8 mg.

b) OAINS

OAINS yang paling sering digunakan adalah indometasin. Dosis awal

25-50 mg setiap 8 jam, diteruskan sampai gejala menghilang (5-10

hari). Kontraindikasinya jika terdapat ulkus peptikum aktif, gangguan

fungsi ginjal dan riwayat alergi terhadap OAINS (obat anti inflamasi

non steroid).

c) Kortikosteroid

Jika sendi yang terserang monoartikular, pemberian intraartikular

sangat efektif, contohnya triamsinolon 10-40 mg intraartikular. Untk

Page 9: Laporan Pendahuluan Gout

gout poliartikuar, dapat diberikan secara intravena (metilprednisolon 40

mg/hair) atau oral (prednisone 40-60 mg/hari).

d) Analgesik

Diberikan bila rasa nyeri sangat hebat. Jangan diberikan aspirin karena

dalam dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal

dan memperberat hiperurisemia.

H. Diagnosa Keperawatan

1 Nyeri akut b.d. agen injuri

2 Hambatan mobilitas b.d. gangguan muskuloskeletal

3 Ansietas b.d. perubahan status kesehatan

Page 10: Laporan Pendahuluan Gout

I. Intervensi

Diagnosa

Keperawatan

Rencana IntervensiRasional TTd

Tujuan Tindakan Keperawatan

Nyeri akut

berhubungan

dengan agen

injuri

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 2 x 24 jam ,

nyeri klien teratasi dengan kriteria

hasil :

- Mampu mengontrol nyeri

menggunakan tehnik

nonfarmakologi untuk

mengurangi nyeri, mencari

bantuan

- Melaporkan bahwa nyeri

berkurang dengan

menggunakan manajemen

nyeri

- Menyatakan rasa nyaman

setelah nyeri berkurang

- Tanda vital dalam rentang

a. Lakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif

termasuk lokasi,

karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas dan

faktor presipitasi

b. Ajarkan tentang teknik non

farmakologi: napas dala,

relaksasi, distraksi, kompres

hangat/ dingin

c. Tingkatkan istirahat

d. Kolaborasi pemberian

analgetik untuk mengurangi

nyeri

e. Monitor vital sign sebelum dan

a. Mengetahui lokasi, karakteristik,

durasi, frekuensi, kualitas dan

faktor presipitasi nyeri yang

dialami

b. Membantu pasien memfokuskan

pada subjek pengurangan nyeri

untuk kenyamanan klien

c. Mempercepat kesembuhan pasien

d. Mengurangi nyeri pasien

e. Mengetahui perubahan vital sign

Page 11: Laporan Pendahuluan Gout

Diagnosa

Keperawatan

Rencana IntervensiRasional TTd

Tujuan Tindakan Keperawatan

normal

- Tidak mengalami

gangguan tidur

sesudah pemberian analgesik pasien

Hambatan

mobilitas

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 2 x 24 jam

hambatan mobilitas klien teratasi

dengan kriteria hasil :

- Klien meningkat dalam aktivitas

fisik

- ADL mobilitas fisik mandiri

- Tidak kesulitan merubah posisi

- mampu mempertahankan

kekuatan otot

a. Miringkan dan atur posisi

pasien setiap 2 jam sekali pada

pasien tirah baring

b. Pantau kemajuan dan

parkembangan kemampuan

klien dalam melakukan

aktivitas

c. Mengajarkan pasien atau

anggota keluarga tentang

latihan ROM

d. Dampingi dan bantu pasien

saat mobilisasi dan bantu

penuhi kebutuhan ADL pasien.

e. Berikan alat bantu jika klien

a. Tindakan ini mencegah kerusakan

kulit dengan mengurangi tekanan

b. Untuk mandeteksi perkembangan

klien

c. Untuk membantu persiapan

pemulangan pasien

d. Membantu meringankan/

mencegah terjadi trauma

e. Membantu ADL pasien

Page 12: Laporan Pendahuluan Gout

Diagnosa

Keperawatan

Rencana IntervensiRasional TTd

Tujuan Tindakan Keperawatan

memerlukan

Ansietas b.d.

perubahan status

kesehatan

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2 x 24 jam

diharapkan kecemasan klien

dengan kriteria hasil :

- Klien mampu

mengidentifikasi dan

mengungkapkan gejala cemas

- Mengidentifikasi,

mengungkapkan dan

menunjukkan tehnik untuk

mengontol cemas

- Vital sign dalam batas

normal

- Postur tubuh, ekspresi

wajah, bahasa tubuh dan

tingkat aktivitas menunjukkan

a. Gunakan pendekatan yang

menenangkan

b. Dorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan,

ketakutan, persepsi

c. Dengarkan dengan penuh

perhatian

d. Berikan informasi faktual

mengenai diagnosis,

tindakan prognosis

e. Libatkan keluarga untuk

mendampingi klien

f. Bantu pasien mengenal

situasi yang menimbulkan

kecemasan

a. Diharapkan pasien akan ikut

tenang

b. Mengetahui penyebab cemasnya

c. Membuat pasien merasa

diperhatikan

d. Mengurangi cemas pasien

e. Memberi rasa nyaman dan aman

pada pasien

f. Agar pasien mengerti situasi yg

menyebabkan kecemasan dan dapat

mengontrolnya

Page 13: Laporan Pendahuluan Gout

Diagnosa

Keperawatan

Rencana IntervensiRasional TTd

Tujuan Tindakan Keperawatan

berkurangnya kecemasan

Page 14: Laporan Pendahuluan Gout

DISCHARGE PLANNING

                  Selama dirawat di Rumah Sakit, pasien sudah dipersiapkan untuk

perawatan dirumah. Beberapa informasi penyuluhan pendidikan yang harus sudah

dipersiapkan/diberikan pada keluarga pasien ini adalah:

a. Pengertian dari penyakit Arthritis gout.

b. Penjelasan tentang penyebab penyakit.

c. Memanifestasi klinik yang dapat ditanggulangi/diketahui oleh keluarga.

Page 15: Laporan Pendahuluan Gout

d. Penjelasan tentang penatalaksanaan yang dapat keluarga lakukan.

e. Klien dan keluarga dapat pergi ke Rumah Sakit/Puskesmas terdekat apabila ada

gejala yang memberatkan penyakitnya.

f. Keluarga harus mendorong/memberikan dukungan pada pasien dalam menaati

program pemulihan kesehatan.

g. Anjurkan pasien untuk diet rendah purin

BAB 4

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

         Arthritis gout adalah penyakit yang terjadi akibat adanya endapan kristal-

kristal monosodium urate dalam sendi yang akan berdampak terjadinya inflamasi

dan nyeri pada sendi. Adapun faktor predisposisi yaitu gen dan usia, faktor

presipitasi yaitu obat-obatan, stres dll.

        Penyakit Arthirtis gout dapat disembuhkan bila penanganannya cepat dan

tepat.Anjurkan pasien diet rendah purin.

Page 16: Laporan Pendahuluan Gout

                            DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth. Edisi 8. Volume 3. Jakarta : EGC.

Helmi, Zairin Helmi. 2011. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Cetakan kedua.

Jakarta :  Salemba Medika.

Rasjad, Chairuddin. 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Edisi 3. Cetakan

kelima.Jakarta : Yarsif Watampone.