asuhan keperawatan gout (asam urat)

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada intisel - sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini 1

Upload: sinta-sari

Post on 17-Jul-2015

2.720 views

Category:

Presentations & Public Speaking


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian

ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam

urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit

rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu

berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium.

Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-

kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan

nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada intisel - sel

tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua

makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan)

atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).

Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak

boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap

metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan

senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen

senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari

makanan hanya sekitar 15 persen. Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara

luas oleh masyarakat. Akibatnya banyak orang suka menyamaratakan semua makanan.

Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan

didalamnya sangat tinggi. Produk makanan mengandung purin tinggi kurang baik bagi

orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika

mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat

melewati ambang batas normal. Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui

bisa meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan. Ikan

hearing atau sejenisnya (sarden), dan jeroan merupakan sumber senyawa sangat

potensial. Yang tergolong jeroan bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang

terdapatdalam perut hewan ±seperti hati, jantung, babat, dan limfa.

Konsumsi jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin.

Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk butiran dan

1

Page 2: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasasangat sakit. Jeroan memang

merupakan salah satu hidangan menggiurkan, diantaranya soto babat, sambal hati, sate

jantung, dan kerupuk limfa. Tetapi salahsatu dampaknya, jika tubuh kelebihan senyawa

purin maka si empunya dirimengalami sakit pada persendian.

B. Rumusan Masalah

1. apakah pengertian dari gout?

2. Bagaimana etiologi dari gout?

3. Apa saja klasifikasi dari gout?

4. Bagaimana manifestasi klinis dari Gout?

5. Bagaimana patofisiologi dari Gout?

6. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari gout?

7. Bagaimana pemeriksaan fisik dari gout?

8. Bagaimana penatalaksanaan medis dari gout?

9. Bagaimana penatalaksanaan keperawatan dari gout?

10. Bagaimana komplikasi pada gout?

11. Bagimana asuhan keperawatan pada penyakit gout?

B. Tujuan Penulisan

 1.   Untuk Mengetahui Pengertian

2.      Untuk mengetahui Etiologi

3.      Untuk Mengetahui Klasifikasi

4.      Untuk mengetahui Manifestasi Klinis

5.      Untuk Mengetahui Patofisiologi

6.      Untuk mengetahui Pemeriksaan Penunjang

7.      Untuk mengetahui Pemeriksaan Fisik

8.      Untuk mengetahui Penatalaksanaan Medis

9.      Untuk mengetahui Penatalaksanaan keperawatan

10.  Untuk mengetahui Komplikasi

11.  Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan

2

Page 3: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

C. Manfaat penulisan

Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami sebagai mahasiswa dapat

meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai penyebab serta upaya pencegahan

penyakit Gout agar terciptanya kesehatan masyarakat yang lebih baik. Bagi pembaca

diharapkan agar pembaca dapat mengetahui tentang Gout lebih dalam sehingga dapat

mencegah serta mengantisipasi diri dari penyakit Gout. Bagi petugas kesehatan diharapkan

dapat menambah wawasan dan informasi dalam penanganan Gout sehingga dapat

meningkatkan pelayanan keperawatan yang baik. Bagi institusi kesehatan dapat menambah

informasi tentang Gout sehingga tercipta proses belajar mengajar yang efektif.

3

Page 4: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gout

1. Definisi

Gout Artritis adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat deposit kristal

monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari cairan ekstra seluler yang sudah

mengalami supersarurasi dari hasil akhir metabolisme purin yaitu asam urat(Aru

W.Sudoyo. 2009).

Gout Artritis adalah gangguan metabolisme asam urat yang ditandai dengan

hiperurisemia dan deposit kristal urat dalam jaringan sendi, menyebabkan serangan

akut (Hendarto Natadidjaja.1999).

Penyakit Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang

ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-ulang. Kelainan

ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat monosidium dan pada tahap

yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi. Insiden penyakit gout sebesar

1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih sering pada pria

daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan dan bagian metatarsofalangeal

kaki (Muttaqin, 2008).

Gout adalah penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat

yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian

atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005).Gout merupakan

penyakit metabolic yang ditandai oleh penumpukan asam urat yang menyebabkan nyeri

pada sendi. (Moreau, David. 2005;407).

Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungandengan

defek genetic pada metabolism purin atau hiperuricemia. (Brunner &Suddarth.

2001;1810).

Jadi dapat disimpulkan Gout Artritis (asam urat)adalah suatu penyakit

gangguan metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi

penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.

4

Page 5: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

2. Etiologi

Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit / penimbunan

kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit

dengan metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan

purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.Beberapa factor lain yang

mendukung, seperti:

a. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam

urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.

b. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi,

gangguan ginjal yang akan menyebabkan pemecahan asam yang dapat

menyebabkan hiperuricemia.

c. Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat seperti :

aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan

etambutol.

d. Mengkomsumsi makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi adalah

jeroan yang dapat ditemukan pada hewan misalnya sapi, kambing dan kerbau.

3. Klasifikasi

3 klasifikasi berdasarkan manifestasi klinik:

1.      Stadium artritis gout akut

Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan

serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena

cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi

sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan

lanjutan. Pada serangan akut yang tidak berat, keluhan-keluhan dapat hilang dalam

beberapa jam atau hari. Pada serangan akut berat dapat sembuh dalam beberapa hari

sampai beberapa minggu.

Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi purin,

kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik atau penurunan dan

peningkatan asam urat.

5

Page 6: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

2.      Stadium interkritikal

Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu.

Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu

tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun.

Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah

menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada

hubungannya dengan penyakit gout.

Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda akut, namun pada aspirasi sendi

ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses peradangan tetap berlanjut,

walaupun tanpa keluhan. Dengan manajemen yang tidak baik , maka keadaan

interkritik akan berlajut menjadi stadium dengan pembentukan tofi.

3.      Stadium artritis gout menahun (kronik)

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini

terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini

akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut

sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang

merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan

kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Pada stadium ini kadang-kadang

disertai batu saluran kemih. pirai menahun dan berat, yang menyebabkan terjadinya

kelainan bentuk sendi.

Pengendapan kristal urat di dalam sendi dan tendon terus berlanjut dan menyebabkan

kerusakan yang akan membatasi pergerakan sendi. Benjolan keras dari kristal urat

(tofi) diendapkan di bawah kulit di sekitar sendi. Tofi juga bisa terbentuk di dalam

ginjal dan organ lainnya, dibawah kulit telinga atau di sekitar sikut. Jika tidak diobati,

tofi pada tangan dan kaki bisa pecah dan mengeluarkan massa kristal yang

menyerupai kapur.

Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:

1.      Gout primer

Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam

urat berlebihan, penurunan ekskresi asam urat melalui ginjal.

2.      Gout sekunder

Gout sekunder disebabkan oleh penyakit maupun obat-obatan.

a.       Obat-obatan

6

Page 7: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

Salisilat dosis rendah, diuretik, pyrazinamide(obat TBC),

levodopa (obat parkinson), asam nikotinat,ethambutol.

b.      Penyakit lain

Insufisiensi ginjal: gagal ginjal adalah salah satu penyebab yang

lebih lazim hiperusemia. Pada gagal ginjal kronikkdar asam urat

pada umumnya tidak akan meningkat sampai kretinie clearance

kurang dari 20 mL/menit, kecuali bila ada faktor-faktor lain yang

berperan. Pada kelainan ginjal tertentu, seperti nefpropati karena

keracunan timbal menahun, hiperusemia umumnya telah dapat

diamati bahkan dengan insufisiensi ginjal yang minimal.

4. Manifestasi Klinis

Secara klinis ditandai dengan adanya arthritis, tofi, dan batu ginjal. Daerah

khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah dalam,

disebut podagra.

Gejala lain dari artritis pirai akut adalah demam, menggigil, perasaan tidak

enak badan dan denyut jantung yang cepat,sendi bengkak, kemerahan, nyeri hebat,

panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut).

Manifestasi klinik gout terdiri dari artritis gout akut, interkritikal gout, dan

gout menahun (kronik) dengan tofi. Ketiga stadium ini merupakan stadium yang

klasik dan didapat deposisi yang progresif kristal urat.

Serangan gout biasanya timbul mendadak pada malam hari pada satu tempat

(biasanya sendi pangkal ibu jari kaki). Pada saat serangan, daerah sekitar sendi

tersebut menjadi panas, merah, bengkak, dan keras. Dapat juga disertai demam.

Nyerinya, yang dapat sangat hebat biasanya mencapai puncaknya dalam 24 jam.

5. Patofisiologi

Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan

berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah

produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam

urat dapat diterangkan sebagai berikut:

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan

(salvage pathway).

7

Page 8: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui

prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah

melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam

guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme

yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu:

5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase

(amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida

purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang

berlebihan.

2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa

purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak

melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin,

guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor

nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim:

hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin

fosforibosiltransferase (APRT).

Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara

bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam

urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui

urin.

6. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

1)   Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg % normalnya

pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.

2)   Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa yaitu cairan

berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali.

3)   Pemeriksaan darah lengkap

4)   Pemeriksaan ureua dan kratinin

a.    kadar  ureua darah normal : 5-20 ,mg/dl

b.   kadar kratinin darah normal :0,5-1 mg/dl

8

Page 9: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

7. Pemeriksaan Fisik

a. B1(Breathing)

Inspeksi: bila tidak melibatkan sistem pernapasan,biasanya ditemukan

kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak napas, tidak ada penggunaan otot

bantu pernapasan.

Palpasi: taktil fremitus seimbang kiri dan kanan

Perkusi : Suara resona pada seluruh lapang paru

Auskultasi : suara napas hilang/melemah pada sisi yang sakit, biasanya di dapat

suara ronki atau mengi.

b. B2 (Blood): pengisian kapiler kurang dari 1 detik,sering ditemukan keringat

dingin,dan pusing karena nyeri.

c. B3 (Brain): kesadaran biasanya kompos mentias

kepala dan wajah : ada sianosis

mata : sclera biasanya tidak ikterik

leher : biasanya JVP dalam batas normal

d. B4 (Blader) : produksi urin biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan

pada sistem perkemihan , kecuali penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke

ginjal berupa pielonefritis, batu asam urat ,dan GGK yang akan menimbulka

perubahan fungsi pada sistem ini

e. B5 (bowel) : kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada gangguan, tetapi

perlu dikaji frekuensi, konsistensi,warna, serta nbau feses. Selain itu perlu di kaji

frekiensi, konstitensi, warna, bau, dan jumlah urine. Klien biasanya

mual,mengalami nyeri lambung,dan tidak ada nafsu makan, terutama klien yang

memakai obat analgesik dan anti hiperurisemia

f. B6 (Bone) : pada pengkajian ini ditemukan

Look : keluhan nyeri sendi yang merupakan keluhan utama yang

mendorong klien mencari pertolongan (meskipun sebelumnya sendi

sudah kaku dan berubah bentuknya). Nyeri biasaya bertambah dengan

gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan

tertentu kadang menimbulkan nyeri yang lebih dibandingkan dengan

gerakan yag lain. Deformitas sendi (temuan tofus) terjadi dengan

temuan salah satu pergelangan sendi secara perlahan membesar

Feel : ada nyeri tekan pada sendi yang membengkak

Move : hambatan gerahan sendi biasanya semakin memberat.

9

Page 10: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

8. Penatalaksanaan Medis

Fase akut

Obat yang digunakan :

a) Colchicine (0,6 mg)

Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati

serangangout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat

ini jugadapat digunakan sebagai sarana diagnosis.Pengobatan serangan akut biasanya

tablet 0,5mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau

kalau ternyata dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual

yang hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus

dihentikan.

b) Fenilbutazon

Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati artritis

gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin

digunakan sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.

c) Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)

Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia untuk mencegah komplikasi.

a. Golongan urikosurik

i. Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi menurunkan asam urat

dalam  serum.

ii. Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari.

iii. Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.

iv. Benzbromaron.

b. Inhibitor xantin (alopurinol).

Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah konversi hipoxantin menjadi

xantin, dan konversi xantin menjadi asam urat.

Dilakukan pembedahan

Jika ada tofi yang sudah mengganggu gerakan sendi,karena tofi tersebut sudah terlalu

besar.

Obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan seperti:

1. Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400 mg per hari

dapat menurunkan kadar asam urat serum. Pemeriksaan kadar asam urat serum

berguna untuk menentukan efektivitas suatu terapi.

10

Page 11: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

2. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat

menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan demikian

meningkatkan ekskresi asam urat.

9. Penatalaksanaan Keperawatan

a. Diet rendah purin.

Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging

kambing) serta banyak minum.

b. Tirah baring.

Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan

menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.

c. Latihan Fisik

Mengajak klien melakukan latihan ROM, gerak aktif pada ekstremitas yang tidak

sakit dan melakukan perawatan diri.

10. Komplikasi

Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :

a. Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis dan

tofi yang menyebabkan degenerasi sendi.

b. Hipertensi dan albuminuria.

c. Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik.

11

Page 12: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Tanyakan keluhan nyeri yang terjadi, biasanya pada ibu jari kaki atau pada sendi-

sendi lain. Bagaimana gejala awalnya dan bagaimana klien menanggulanginya,

adakah riwayat gout dalam keluarga. Obat-obatan yang diperoleh

2. Tentukan apakah ada nyeri saat digerakkan, bengkak, dan kemerahan, demam

subfebris, periksa adanya nodul diatas sendi.

3. Kaji adanya kecemasan dan ketakutan dalam melakukan aktivitas dan masalah-

masalah yang terkait dengan psikososialnya.

4. Pemeriksaan diagnostik

a. Asam urat meningkat

b. Sel darah putih dan sedimentasi eritrosit meningkat (selama fase akut)

c. Pada aspirasi sendi ditemukan aam urat

d. Pemeriksaan urin

e. Rontgen

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian

3. kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah berhubungan dengan

kurangnya informasi tentang penyakit

12

Page 13: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

C. PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

No Diagnosa

Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi dan Rasioanl

1 Nyeri b.d proses

penyakit

Rasa nyaman

klien

terpenuhi

atau terhindar

dari nyeri

1. Berikan posisi yang

nyaman, sendi yang nyeri

(kaki) diistirahatkan dan

diberikan

bantalan. Istirahat dapat

menurunkan metabolisme

setempat dan mengurangi

pergerakan sendi yang

terjadi.

2. Berikan kompres hangat

atau dingin yang dapat

memberikan efek

vasodilatasi . keduanya

mempunyai efek 

membantu pengeluaran

endorfin dan dingindapat

menghambat impuls-

impuls nyeri

3. Cegahlah agar tidak terjadi

iritasi pada tofi misal

menghindari penggunaan

sepatu yang sempit,

terantuk pada benda yang

keras. Bila terjadi iritasi

maka akan semakin nyeri,

apabila terjadi luka akibat

tofi yang pecah maka

rawatlah secara steril dan

13

Page 14: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

juga perawatan drain yang

terpasang pada luka

4. Berikan obat-obatan sesuai

dengan resep dokter dan

amati efek samping obat-

obatan tersebut

2 Gangguan mobilitas

fisik b.d nyeri

persendian

Klien akan

meningkatkan

aktivitasnya

sesuai dengan

kemampuan

1. Tingkatkan aktivitas klien

bila nyeri dan bengkak

telah berkurang

2. lakukan ambulasi dengan

bantuan misal dengan

menggunakan walker atau

tongkat.

3. lakukan latihan ROM

secara hati-hati pada sendi

yang terkena gout karena

bila dimobilisasi terus

menerus akan menurunkan

fungsi sendi.

4. usahakan untuk

meningkatkan kembali

pada aktivitas yang

normal.

3 Kurang pengaetahuan

tentang pengobatan

dan perawatan

dirumah

Klien dan

keluarga

dapat

memahami

penggunaan

obat dan

perawatan

dirumah

1. Berikan jadwal obat yang

harus digunakan meliputi

nama obat, dosis, tujuan

dan efek samping.

Penjelasan ini dapat

meningkatkankoordinasi

dan kesadaran klien

terhadap pengobatan yang

14

Page 15: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

teratur.

2. diskusikan tentang

pentingnya diet yang

terkontrol, misal dengan

menghindari makanan

tinggi purin seperti hati,

ginjal, sarden. Program

latihan dan istirahat yang

teratur perlu dibicarakan

D. EVALUASI

1. Tidak terjadi komplikasi

2. Nyeri terkontrol

3. Tidak terjadi efek samping akibat obat-obatan yang digunakan

4. Memahami jadwal pengobatan dan perawatan di rumah

BAB IV

15

Page 16: Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 

a. Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) purin. Purin adalah salah

satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA.

b. Asam urat dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena

ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya

meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah

kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin.

Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga

menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. 

c. Gejala Asam Urat seperti ; kesemutan dan linu, nyeri terutama malam hari atau pagi

hari saat bangun tidur, sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan,

panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

B. SARAN

Pada kesempatan ini penulis akan mengemukakan beberapa saran sebagai bahan

masukan yang bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan

yang akan datang, diantaranya :

1.      Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat mengetahui atau mengerti tentang

rencana keperawatan pada pasien dengan rheumatoid artritis, pendokumentasian

harus jelas dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan klien dan keluarga.

          2.      Dalam rangka mengatasi masalah resiko injuri pada klien dengan rheumatoid artritis

maka tugas perawat yang utama adalah sering mengobservasi akan kebutuhan klien

yang mengalami rheumatoid artritis.

          3.     Untuk perawat diharapkan mampu menciptakan hubungan yang harmonis dengan

keluarga sehingga keluarga diharapkan mampu membantu dan memotivasi klien

dalam proses penyembuhan.

16