laporan individu gout

Upload: dewi-sartika

Post on 03-Apr-2018

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    1/18

    LAPORAN TUTORIAL

    MODUL 1

    NYERI SENDI

    GOUT

    BLOK MUSCULOSKELETAL

    Disusun Oleh

    Nama : Dewi Sartika Muliadi

    Stambuk : 11-777-038

    Kelompok : V (Lima)

    Pembimbing : dr.Tiara Meirani Valeria

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

    PALU

    2012

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    2/18

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1. Skenario

    2. Kata Kunci

    1. Laki-laki 45 tahun2. Berjalan pincang3. Nyeri pada ibu jari kaki kanan4. Nyeri tiba-tiba pada pagi hari5.

    Keluhan yang berulang

    3. Pertanyaan

    1. Jelaskan anatomi, fisiologi, histologi dari ekstremitas bawah sesuaidengan skenario ?

    2. Jelaskan patomekanisme nyeri ?3. Mengapa nyeri dirasakan / dialami pada pagi hari ?4. Diagnosis dari skenario ?5. Kenapa nyeri dirasakan pada jari kaki ?6. Apakah ada hubungan jenis kelamin dengan gejala pada skenario ?7. Jelaskan aspek biokimia yang sesuai dengan skenario ?8. Apa komplikasi yang bisa terjadi pada skenario ?9. Differential Diagnosi dari skenario ?

    Seorang Laki-laki 45 tahun, datang ke poli klinik dengan

    berjalan pincang, karena nyeri yang hebat pada ibu jari kaki

    kanan. Dialami penderita saat bagun pagi tadi, menurut

    penderita semalam ia masih sempat belanja di mall bersama

    keluarga. Riwayat keluhan seperti ini sudah sering dialami

    penderita.

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    3/18

    MIND MAP

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    4/18

    A.

    B.

    C.

    Anatomi

    Differntial DiagnosisDasar Teori

    Histologi

    Biokimia

    Fisiologi ARTHRITIS GOUT

    Osteoarthritis

    Arthritis Rheumatoid

    Pseudogout

    Penataksanaan Diagnosis

    Gambaran Klinis :

    1. Anamnesis

    2. Pemfis

    Penunjang :

    1.Radiologi

    2.Patologi Klinik

    3. Patologi AnantomiFarmakologiNon-Farmakologi

    - Definisi- Epidemiologi- Etiologi- Patomekanisme

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    5/18

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. Gout

    1.1.Definisi

    Gout adalah gangguan yang disebabkan oleh penimbunan asam urat,

    suatu produk akhir metabolisme purin dalam jumlah yang berlebihan di

    jaringan.

    1.2.Etiologi

    Akibat dari tingginyaq kadar asam urat dalam darah sehingga

    menyebabkan pembentukan kristal monosodium urat yang berlebihan

    dalam sendi.

    1.3.Epidemiologi

    Gout merupakan penyakit yang dominan pada pria dewasa. Sebagaimana

    yang Hippocrates bahwa jarang pada pria sebelum masa remaja

    sedangkan pada perempuan jarang sebelum menopause. Pada tahun 1986

    dilaporkan prevalensi gout di Amerika Serikat adalah 13,6/1000 pria dan

    6,4/1000 perempuan. Prevalensi gout bertambah dengan meningkatnya

    taraf hidup. Prevalensi di antara pria African American lebih tinggi

    dibandingkan dengan kelompok pria asian.

    Di Indonesia belum banyak publikasi epidemiologi tentang Gout.

    1.4.Patofisiologi

    Peningkatan kadar asam urat serum dapat terjadi karena pembentukan

    berlebihan atau penurunan ekskresi asam urat, atau keduanya. Untuk

    memahami mekanisme yang mendasari gangguan pembentukan asam uratmaka sebelumnya kita harus memahami dasar sintesis dan ekskresi

    normal asam urat. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin.

    Peningkatan sintesis asam urat, suatu gambaran yang sering terjadi pada

    gout primer, terjadi karena adanya abnormaliyas purin terjadi melalui dua

    jalur, yang disebut jalur de novo dan jalur penghematan.

    Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat dari

    prekursor nonpurin. Substrat awal untuk jalur ini adalah ribosa-5-fosfat,

    yang diubah melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    6/18

    (asam inosinat, asam guanilat, dan asam adenilat). Jalur ini dikendalikan

    oleh serangkaian mekanisme regulasi yang kompleks.

    Jalur penghematan mencermikan suatu mekanisme yang basa purin

    bebasnya, yang berasal dari katabolisme nukleotida purin, pemecahan

    asam nukleat, dan asupan makanan, digunakan untuk reaksi membentuk

    nukleotida purin. Hal ini terjadi dalam reaksi satu-tahap: basa purin bebas

    (hipoxantin,guanin, dan adenin) berkondensasi dengan PRPP untuk

    membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalis

    oleh dua transferase: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT).

    Asam urat dalam darh difiltrasi secara bebas oleh glomerulus dan hampir

    seluruhnya diresorpsi dalam tubulus ginjal. Sebagian kecil asam urat yang

    direbsorbsi kemudian disekresikan di nefron distal dan disekresikanmelalui urin. Hiperurisema dapat disebabkan oleh pembentukan

    berlebihan atau sekresi yang kurang oleh ginjal atau keduanya. Sebagian

    kasus gout ditandai dengan pembentukan asam urat: pada banyak kasus

    penyebab pembentukan tidak diketahui. Meskipun jarang, dapat terjadi

    hiperurisemia walaupun laju pembentukan asam urat normal, karena

    ekskresi urat oleh ginjal berkurang. Penyebabnya biosintesis berlebihan

    asam urat tidak diketahui pada kebanyakan kasus, tetapi beberapah pasien

    dengan defek enzim tertentu memberi petunjuk mengenai regulasi

    biosentesis asam urat. Dalam hal ini digambarkan oleh pasien dengan

    defisiensi herediter enzim HGPRT.

    Ketidakadaan enzim HGPRT ini menimbulkan sindrom Lesech-Nyhan.

    Gangguan genetik terkait-X ini, yang hanya ditemukan pada laki-laki

    ditandai dengan adanya ekskresi berlebihan asam urat, kelaian neurologis

    berat serta retardasimental, karena tidak adanya HGPRT sintesis

    nukleotida purin melalui jalur penghematan terhambat. Hal ini

    menimbulkan dua efek: penimbunan PRPP, suatu substrat kunci jalur de

    nova, dan peningkatan aktivitas enzim amido-PRT, yaitu hasil ganda

    pengaktifan alostrefik yang timbul oleh PRPP dan penurunan inhibisi

    umpan balik karena berkurangnya neuklotida purin. Keduanyamenimbulkan efek memperkuat efek biosintesis purin melalui jalur De

    novo sehingga terjadinya penumpukan produk akhir asam urat.

    Peradangan pada artritis gout adalah akibat penumpukan agen penyebab

    yaitu kristal monosodium urat pada sendi. Hal ini diduga oleh peranan

    mediator kimia akibat aktivasi melalui berbagai jalur, antara lain aktivasi

    komplemen dan seluler.

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    7/18

    1. Aktivasi Komplemen

    Kristal asam urat dapat mengaktifkan sistem komplemen melalui jalur

    klasik dan jalur alternatif. Melalui jalur klasik, terjadi aktivasi

    komplemen Cl tanpa peran imunoglobulin. Pada kadar MSU

    meninggi, aktivasi sistem komplemen melalui jalur alternatif terjadi

    apabila jalur klasik terhambat. Aktivasi kolikrein dan berlanjut dengan

    mengaktifkan hagamen faktor yang penting dalam reaksi kaskade

    koagulasi. Ikatan partikel dengan C3 aktif merupakan proses

    opsonisasi. Proses opsonisasi partikel mempunyai peranan penting

    agar partikel tersebut dengan mudah dikenal, yang kemudian difagosit

    dan dihancurkan oleh neutrofil, monosit atau makrofag. Aktivasi

    komplemen C5 menyebabkan peningkatan aktivasi proses

    kemoktaksis sel neutrofil, vasodilatasi serta pengeluaran sitokin IL-1

    dan TNF. Aktivasi C3 dan C5 menyebabkan pembentukan membrane

    attack complex (MAC). Dimana MAC merupakan komponen akhir

    proses aktivasi komplemen yang berperan dalam ion channel yang

    bersifat sitotoktik pada sel yang patogen dalam sel host. Hal inimembuktikan bahwa jalur aktivasi komplemen cascade kristal urat

    menyebabkna proses peradangan melalui mediator IL-1 dan TNF serta

    sel peradangan melalui mediator IL-1 dan TNF serta sel radang

    neutrofil dan makrofag.

    2. Aspek Seluler

    Pada artritis gout, berbagai sel yang dapat berperan dalam proses

    peradangan, antara lain sel makrofag, neutrofil sel sinovial dan radang

    lainnya. Makrofag pada sinovium merupaka sel utama dalam proses

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    8/18

    peradangan yang dapat menghasilkan berbagai mediator kimiawi

    antara lain IL-1, IL-6, TNF dan GM-CSF, mediator ini menyababkan

    kerusakan jaringan dann mengaktifasi sel radang kristal urat

    mengaktivasi berbagai sel radang. Kristal urat ini mengaktivasi sel

    radang dengan berbagai cara sehingga menimbulkan respon

    fungsional sel. Respon fungsi sel radang tersebut antara lain berupa

    degranulasi, aktivasi NADPH oksidase geneexpresion sel radang

    melalui jalur signal transduction pathway dan berakhir dengan

    aktivasi transcription yang menyebabkan gen berekspresi dengan

    mengeluarkan berbagai sitokin dan mediator kimiawi lain.

    1.5.Manifestasi Klinis1. Stadium Artritis Gout Akut

    Radang sendi pada stadium ini sangat akut dan yang timbul sangat

    cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apa-apa.

    Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak dapat

    berjalan. Biasanya bersifat monoartikuler dengan keluhan utama

    berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah, dengan gejala sistemik

    berupa demam, menggil dan merasa lelah. Lokasi yang paling sering

    pada MTP-1 yang biasanya disebut podagra. Apabila proses penyakit

    berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan tangan/kaki, lutut

    dan siku. Serangan ini dilakukan oleh Sydenham sebgai : sembuh

    beberapah hari sampai beberapah minggu, bila tidak diobati rekruren

    yang multipel, interval antara serangan singkat dan dapat mengenai

    beberapah sendi pada serangan akut berat dapat sembuh dalam

    beberapah hari sampai beberapah minggu.

    Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma

    lokal,diet,tinggi purin,kelelahan fisik,stres dan tindakan operasi.

    2. Stadium Intertikal

    Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadinyaperiode interkritik asimtomatik. Walaupun secara klinik tidak terdapat

    tanda-tanda radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal

    urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses peradangan akut tetap

    berlanjut tanpa keluhan. Keadaan ini dapat terjadi satu atau beberapah

    kali pertahun. Apabila tanpa penanganan yang baik dan pengaturan

    asam urat yang tidak benar, maka dapat terjadi serangan akut yang

    lebih sering yang dapat mengenai beberapah sendi dan biasanya lebih

    berat. Menajemen yang tidak baik, maka keadaan interkritikal akan

    berlajut menjadi stadium menahun dengan pembentukan tofi.

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    9/18

    3. Stadium Menahun

    Stadium ini umumnya pada pasienb yang mengobati dirinya sendiri

    sehingga dalam waktu lama tidak berobat secara teratur pada dokter.

    Artritis gout menahun biasanya disertai tofi yang banyak dan terdapat

    poliartikuler. Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat,

    kadang-kadang dapat timbul sekunder. Pada tofus yang besar dapat

    dilakukan ekstirpasi, namun hasilnya kurang memuaskan. Lokasi tofi

    yang paling sering pada cupingan telinga, MTP-1, olekranon, tendo

    achilles dan jari telinga. Pada stadium ini kadang-kadang disertai batu

    saluran kemih sampai penyakit ginjal menahun.

    1.6.Diagnosis

    1.6.1 Anamnesis

    Riwayat Keluarga Riwayat Penyakit terdahulu Lamanya Penyakit Onset penyakit Durasi penyakit

    1.6.2. Pemeriksaan Fisik Inspeksi : adanya bengkak pada daerah sendi, berwarna merah

    pada daerah sendi

    Palpasi : nyeri tekan pada sendi yang bengkak, sendi hangat padaperabaan

    1.6.3. Laboratorium

    Hiperurisemia Leukosistosis ringan LED sedikit meningkat

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    10/18

    1.6.4. Patologi Anatomi

    Pada fotomikrograf nampak artritis tofus kronis terjadi setelah serangan

    berulang pengendapan urat. Tofus tampak dijaringan sebagai suatu massa urat

    amorf atau kristalina yang dikelilingi oleh makrofag, limfosit, dan fibroblas.

    Sel raksasa berkumpul disekitar kristal urat dan sering sangat menonjol.

    1.6.7. Radiologi

    Gambaran radiologi terdapat pada MTP-1

    yang menyebabkan adanya erosi dan

    pembesaran sendi.

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    11/18

    1.7.Penatalaksanaan

    1. Berikan obat-obat nonsteroid antiinflamasi (NSAID) sebagai berikut :indometasin 50 mg setiap 8 jam selama 3 hari sampai 4 hari,

    kemudian secara bertahap diturunkan sekitar 1 sampai 2 minggu

    (tergantung respon dari pasien). Neproksen, sulindae, dan NSAID

    lainnya juga efektif.

    2. Kolkisin dapat diberikan secara oral atau interavena : obat ini efektiftetapi efek sampingnya (diare,sakit perut,mual,muntah dan gangguan

    hati). Pemberian intravena berkaitan dengan meningkatnya resiko

    kerusakan ginjal atau hati.

    3. Glukokortikoid (triamsinol acetonide atau adenocorticoid hormon) dicadangkan untuk pasien dengan kontraindikasi terhadap NSAD atauberikan triasinol acetonide 60mg IM atau ACTH 40 ul secara IM.

    4. Prednison 20-40mg secara oral setiap hari dapat diberikan jangkapendek pasien yang tidak toleran terhadap NSAID atau memberi

    respon buruk terhadap obat-obat.

    1.8.Komplikasi

    Batu ginjal sekitar 10-25%

    Gangguan ginjal kronik

    1.9.Prognosis

    Jika penentuan diagnosis baik dan terapi maka prognosis sangat baik

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    12/18

    BAB III

    PENUTUP

    Dari skenario ini merujuk ke gejala klinis maka penderita dalam skenario

    ini terdiagnosis menderita Gout.

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    13/18

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Mansjoer Arif,Triyanti Kuspuji,Savitri Rakhmi,Wardhani IkaWahyu,Setiowulan Wiwiek.Kapita selekta kedokteran ED

    3.Jakarta:Media Aesculapius,2000.

    2. Kumar,Cotran,Robbins.Buku Ajar Patologi EdJakarta:EGC, 2007.3. Subadoyo AW,Setiyohadi B,Alwi I,Simadibrata MK,Setiati S.Buku

    Ajar Ilmu penyakit dalam Ed 5.Jakarta: Depertemen Penyakit Dalam

    Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,2006.Vol.III.

    4. Price,Sylvia,dkk.2006.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-prosesPenyakit jilid 1I. Jakarta: EGC.

    5. Patel R Pradip.Lecture Notes Radiologi Ed.2.Jakarta :ERLANGGA,2007

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    14/18

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    15/18

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    16/18

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    17/18

  • 7/28/2019 Laporan Individu GOUT

    18/18