laporan pelaksanaan kegiatan kknm (autosaved)

24
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN INTEGRATIF PERIODE JANUARI – FEBRUARI 2015 “BELAJAR DARI MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA INTEGRATIF” Des ! T"#$"%&'"% Ke()*" ! +,%-."*"% K/$ *e" ! Ts,&)- D,s$s$" .-e ! N.3 N) M s,s4 NPM N.3 N) M s,s4 NPM 1 Ye'e), M A 110110110 22 11 K',sY.s6* 170 10120075 2 De('.4" P 110110110 7 12 A-6,' A$8, M 190510110050 B."' B,"*"% 110110120 :1 1 S/'," A)-, 1905101100;< : B*', + % T 1201101200;9 1: Re= Fe/'," 2001101200:: 5 +**-e Re#,*. 120 10120099 15 M.",( I8 "*, 2101101200< ; +-$8, E-,"e 120 10120210 1; K'-," 210110120 9 7 A',e6 D4, P'/.4. 1:07101200 ; 17 A-e"8 P$*','", 210110120:;; 9 A3G I- ) S,8 '* 150;101200 1 19 T,' A)e-, De>,* P 2101101205 5 < S&," I"*"s', P 150;101200 : 1< A)'," A""8 2 02101100;9 10 A"",s S$-s*', 17011012007 20 P$*', + $'", A 2;01101200<2 PUSBANG KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNI?ERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR TAHUN 2015

Upload: fanny-anggita

Post on 07-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan kegiatan kknm

TRANSCRIPT

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATANKULIAH KERJA NYATA MAHASISWAPROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN INTEGRATIF PERIODE JANUARI FEBRUARI 2015

BELAJAR DARI MASYARAKATMELALUI KULIAH KERJA NYATA INTEGRATIF

Desa: Tanjungkarang

Kecamatan: Cigalontang

Kabupaten: Tasikmalaya

Disusun oleh :No.Nama MahasiswaNPMNo.Nama MahasiswaNPM

1Yeremia M A11011011032211Kris Yosafat170310120075

2Decrown P11011011033712Alfira Audia M180510110050

3Bonar Bintang11011012034113Sabrina Amalia180510110069

4Batari Chaga T12011012006814Reza Febrian200110120044

5Cattleya Rejito12031012008815Monica Idayanti210110120093

6Claudia Elaine12031012021016Karlina210110120383

7Arief Dwi Prabowo14071012003617Alenda Putriarni210110120466

8A.G Ilham Sidharta15061012003118Tiara Amelia Devita P210110120535

9Sakina Intansari P15061012003419Amarina Ananda230210110068

10Annisa Sulastri17011012007320Putri Churnia A260110120092

PUSBANG KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATLEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATUNIVERSITAS PADJADJARANJATINANGORTAHUN 2015ii | KKNM Tanjungkarang

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya Orientasi Wilayah dan Orientasi Politik/Pemerintahan yang kami kerjakan, maka kami :NoNama MahasiswaNPMTanda Tangan

1.Yeremia M A1101101103221.2.

2.Decrown Pandapotan110110110337

3.Bonar Bintang1101101203413.4.

4.Batari Chaga Tsania120110120068

5.Cattleya Rejito1203101200885.6.

6.Claudia Elaine120310120210

7.Arief Dwi Prabowo1407101200367.8.

8.A G Ilham Sidharta150610120031

9.Sakina Intansari P1506101200349.10.

10.Annisa Sulastri170110120073

11.Kris Yosafat17031012007511.12.

12.Alfira Audia M180510110050

13.Sabrina Amalia18051011006913.14.

14.Reza Febrian200110120044

15.Monica Idayanti21011012009315.16.

16.Karlina210110120383

17.Alenda Putriarni21011012046617.18.

18.Tiara Amelia Devita Putri210110120535

19.Amarina Ananda23021011006819.20.

20.Putri Churnia Arifin260110120092

Telah menyelesaikan kegiatan kami selama di lokasi KKNM, Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang, Kabupatan Tasikmalaya, Jawa Barat. Mengetahui/Menyetujui

Dedi Suardi Diyan Herdiyantoro, SP., M.Si Sekretaris Desa Tanjungkarang Dosen Pembimbing LapanganKATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa kelompok kami tepat pada waktunya dalam memenuhi salah satu tugas Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa.Dalam laporan ini, kami menyampaikan mengenai hasil seluruh aspek yang telah kami pelajari dan amati di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, serta rancangan kegiatan kerja mahasiswa yang akan kami lakukan terkait dengan kebutuhan dan permintaan dari aparat Desa Tanjungkarang.Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, cover, tata letak atau desain, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dan ikut membantu dalam penyusunan laporan ini dari awal hingga akhir. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kami. Amin.

Tasikmalaya, 3 Februari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHANiiKATA PENGANTARiiiDAFTAR ISIivDAFTAR LAMPIRANvBAB I1PENDAHULUAN11.1 Latar Belakang11.2 Tujuan dan Manfaat21.3 Kalender Kerja Kegiatan Mahasiswa21.4 Lokasi dan Waktu3BAB II4PROSES PELAKSANAAN KKNM43.1Mekanisme Kerja Kelompok dalam Pelaksanaan KKNM43.2Pelaksanaan Kegiatan Belajar dari Masyarakat Melalui Pemetaan Sosial52.2.1Aspek Politik / Pemerintahan52.2.2Aspek Ekonomi Dan Mata Pencaharian52.2.3Aspek Pendidikan52.2.4Aspek Kesehatan52.2.5Aspek Kehidupan Agama Masyarakat52.2.6Aspek Budaya Masyarakat6BAB III7HASIL PELAKSANAAN KKNM73.1 Deskripsi Hasil Pemetaan Sosial Per Aspek73.1.1Aspek Politik/Pemerintahan73.1.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian83.1.3 Aspek Pendidikan93.1.4 Aspek Kesehatan103.1.5 Aspek Kehidupan Agama Masyarakat113.1.6 Aspek Budaya Masyarakat123.2 Temuan Kondisi Masyarakat123.2.1 Permasalahan Masyarakat123.2.2 Potensi Masyarakat133.3Blog Desa133.3.1 Identitas Blog Desa133.3.2 Gambaran Blog Desa143.4Respon Masyarakat Terhadap KKNM-PPMD Integratif14BAB IV15KESIMPULAN DAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT15DAFTAR PUSTAKA17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 118

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDesa secara umum merupakan sebuah aglomerasi permukiman di daerah pedesaan(rural). Di dalam sebuah desa terdapat aktivitas atau mata pencaharian yang dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu desa agraris, industry dan nelayan. Desa agraris merupakan desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang pertanian dan perkebunan. Desa industri merupakan desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang industri rumah tangga. Desa nelayan adalah desa yang penduduknya bermata pencaharian nelayan.Tidak jarang sebuah desa memiliki potensi yang luar biasa. Hal tersebut dapat dilihat dari potensi fisik, seperti tanah, air, iklim, dan cuaca. selain itu pula terdapat potensi non fisik seperti masyarakat desa, lembaga-lembaga sosial desa, dan aparatur-aparatur desa. Pemanfaatan yang baik potensi-potensi desa ini dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kota-kota maupun Negara itu sendiri. Pengembangan desa ini dapat juga dilakukan oleh berbagai pihak dimana kita dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru di desa tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan oleh mahasiswa dimana hal tersebut merupakan bagian dalam rangka memenuhi Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Setiap mahasiswa melakukan transfer ilmu yang ia dapat dari kampus kemudian melakukan penelitian berdasarkan pengetahuan yang ia miliki, kemudian yang terkahir membawa dan memperkenalkan ilmu pengetahuan tersebut kepada masyarakat dalam rangka mengembangkan potensi yang ada di daerah tersebut.Dalam menjalani peran sebagai mahasiswa dan menyelesaikan tanggung jawab untuk melaksanakan Tri Darma perguruan tinggi, maka pada bulan Januari Februari 2015 ini, kami selaku mahasiswa Unpad menjalankan KKNM di desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Di dalam KKNM ini kita dituntut untuk dapat belajar dari masyarakat dan mempelajari semua aspek yang ada di desa Tanjungkarang ini.

Desa Tanjungkarang adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Desa Tanjungkarang memiliki empat dusun, yaitu Kurjati, Cipalangka, Pagerhurip, dan Pasirpeteuy. Desa yang memiliki luas wilayah 953,6 Ha ini merupakan salah satu desa dari 16 Desa yang berada di wilayah Kecamatan Cigalontang dengan ketinggian diatas permukaan laut 800 DPL serta memiliki suhu rata-rata 25 C. Desa ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Garut dan Tasikmalaya sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa desa ini merupakan bagian dari Kabupaten Tasikmalaya. Terlebih lagi, letak geografis desa ini terbilang cukup jauh dari pusat Kecamatan Cigalontang. Untuk keperluan inilah kami menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dengan salah satu tujuannya untuk mempublikasikan segala hal yang ada pada lokasi tempat mahasiswa berada.1.2 Tujuan dan ManfaatAdapun tujuan dari Kuliah Kerja Nyata Masyarakat (selanjutnya disebut KKNM) adalah belajar dari masyarakat dan pemetaan sosial. Sedangkan manfaat KKNM adalah menimbulkan empati pada mahasiswa dan mempublikasikan segala hal yang ada pada lokasi KKNM kepada masyarakat luas melalui Blog Desa.1.3 Kalender Kerja Kegiatan MahasiswaPelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Masyarakat dilakukan dengan mengikuti kalender kerja kegiatan mahasiswa (selanjutnya disebut K3M). Kalender tersebut telah disusun sebelumnya oleh tim KKNM Desa Tanjungkarang dengan rincian sebagai berikut :NoWaktuKegiatanPelaksanaInforman/ Khalayak SasaranWilayah Kegiatan

1.11 JanPuskesmas KelilingPustu, Pusling, Posyandu, MahasiswaPengurus Posyandu, Ibu dan Anak, Ibu hamilPuskesmas Pembantu Desa Tanjungkarang

2.1517 JanKegiatan Pengajaran SMK PertanianMahasiswaGuru SMK,Siswa SMKSMK Pertanian Desa Tanjungkarang

3.18 JanPeringatan Maulid NabiMasyarakat, MahasiswaMasyarakatMasjid Dusun Kurjati

4.19-25 JanKegiatan Pengajaran SMK MahasiswaGuru SMK ,Siswa SMK SMK Pertanian

5. 26-27 JanKegiatan proses Pengolahan dan Produksi gula arenMasyarakat, MahasiswaMasyarakat, Tempat produksi gula aren

1.4 Lokasi dan WaktuKuliah Kerja Nyata Mahasiswa ini dilaksanakan di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Pelaksanaan KKNM ini dilakukan mulai tanggal 7 Januari 2015 sampai dengan 5 Februari 2015.

BAB IIPROSES PELAKSANAAN KKNMMekanisme Kerja Kelompok dalam Pelaksanaan KKNMDalam melaksanakan rencana kegiatan di desa Tanjungkarang kami melakukan secara bersama-sama dalam hal pemetaan dengan berjalan menyusuri beberapa dusun untuk melihat dan mengetahui keadaan lingkungan yang ada di Desa Tanjungkarang. Diantaranya kami menyusuri Dusun Ciseupan, Dusun Tanjung Hurip, Dusun Pasir Peteuy bersama-sama sedangkan pemetaan ke dusun Kurjati tidak dilakukan oleh semua anggota karena jarak yang cukup jauh dan waktu yang bentrok dengan kegiatan lainnya. Setelah dilakukan pemetaan dan orientasi wilayah, kami melakukan pembagian kelompok berdasarkan wilayah bukan berdasarkan bidang/aspek yang sesuai dengan kompetensi keilmuan kami. Hal ini bertujuan agar setiap mahasiswa dalam kelompok KKN ini mendapatkan pengalaman yang sama dan tidak hanya terpatok pada disiplin ilmunya. Salah satu contohnya adalah ketika kami melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga. Kita membagi tim menjadi 3-4 kelompok dengan jumlah masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 orang. Setelah itu masing-masing kelompok mengadakan kunjungan ke rumah warga dengan pembagian wilayah rumah yang harus dikunjungi. Dengan mengadakan pembagian kelompok dan pembagian wilayah kerja tersebut, maka kunjungan rumah di satu dusun dapat dilaksanakan dengan cepat dan masing-masing kelompok mendapatkan pembelajaran dari warga dan pengalaman dengan porsi yang merata.Selain itu kami melakukan pembagian kelompok ketika kami mengadakan kegiatan mengajar di SD dan SMK. Pembagian ini dilakukan karena ada banyak kelas yang harus dikunjungi pada hari yang bersamaan. Pada hari pertama kami ikut mengajar di SD Tanjung Sari dimana pembagian kelompok dibagi menjadi 6 kelas. Dalam satu kelas terdapat 3 sampai empat orang mahasiswa. Pada hari berikutnya kami melakukan pembagian kelompok, dimana sebagian diantaranya mengajar di SD dan sebagian yang lainnya mengajar di SMK Pertanian di desa ini. Disamping kegiatan kunjungan ke rumah warga dan mengajar murid sekolahan, tidak jarang kami mendapat undangan dari warga untuk melakukan kegiatan bersama mereka. Misalnya kami mendapat undangan untuk membuat gula semut dan undangan untuk membuat pipis (makanan khas Tanjungkarang) serta undangan untuk membuat nasi liwet bersama mereka. Karena banyaknya undangan yang kami dapatkan, pernah beberapa kali kami harus membagi kelompok menjadi beberapa kelompok untuk dapat menghadiri beberapa undangan di hari yang bersamaan.Pelaksanaan Kegiatan Belajar dari Masyarakat Melalui Pemetaan SosialUntuk pelaksanaan kegiatan belajar dari masyarakat dilakukan oleh seluruh anggota KKNM desa Tanjungkarang. Karena jarak antara dusun satu dan yang lainnya sangat jauh, maka dari itu kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Biasanya, kami berkunjung ke rumah warga untuk berbincang-bincang sehingga bisa mendapatkan informasi yang diinginkan.Aspek Politik / PemerintahanInformasi mengenai aspek politik/pemerintahan saat pemetaan desa sebagian besar kami dapatkan dari kepala desa dan sekertaris desa. Informasi ini didapatkan dengan menggunakan metode wawancara dan arsip desa.Aspek Ekonomi Dan Mata PencaharianInformasi tentang ekonomi dan mata pencaharian warga setempat kami dapatkan saat melakukan survei pemetaan, yaitu dengan melakukan wawancara dengan beberapa warga, termasuk kepala dusun. Selain itu data mengenai ekonomi dan mata pencaharian juga kami dapatkan melalui arsip desa dan observasi lapangan.Aspek PendidikanInformasi mengenai pendidikan kebanyakan kami dapatkan saat melakukan observasi lapangan, wawancara terhadap beberapa stakeholder yang ada di sekolah, sedan arsip desa.Aspek KesehatanInformasi mengenai aspek ini kami dapatkan dari hasil wawancara dengan mantra dan bidan yang bertugas di Desa Cisempur. Selain itu data tambahan kami dapatkan dari arsip desa.Aspek Kehidupan Agama MasyarakatInformasi mengenai kehidupan agama yang ada di desa ini kami dapatkan ketika mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di desa serta hasil wawancara dengan beberapa warga yang ada.Aspek Budaya MasyarakatInformasi tentang budaya yang ada di desa ini kami dapatkan saat berbincang-bincang dengan beberapa warga yang ada di sekitar serta menghadiri kegiatan-kegiatan seperti hajatan dan maulidan.

BAB IIIHASIL PELAKSANAAN KKNM

3.1 Deskripsi Hasil Pemetaan Sosial Per Aspek3.1.1 Aspek Politik/PemerintahanPasal 1 angka 2 Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (yang selanjutnya disebut UU Desa) menyebutkan secara eksplisit defenisi mengenai pemerintahan desa. Pasal tersebut berbunyi bahwa Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun unsur penyelenggara pemerintahan desa tersebut dikenal sebagai pemerintah desa. Hal tersebut diatur dalam pasal 1 angka 3 jo. pasal 25 UU Desa yang berbunyi Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggaran Pemerintahan Desa.Berdasarkan pemaparan pengaturan dan defenisi di atas, berikut akan dijabarkan aspek pemerintahan Desa Tanjungkarang. Desa tanjungkarang memiliki struktur pemerintah desa yang terdiri dari Kepala Desa yang bernama Bapak Lalan Jaelani sebagai kepala administratif secara umum memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang secara lebih rinci diatur dalam pasal 26 UU Desa. Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Desa, Bapak Lalan Jaelani dibantu oleh Sekretaris Desa yang bernama Bapak Dedi Suardi dan juga perangkat desa lainnya.Wilayah kerja administratif pemerintah desa ini terdiri dari empat dusun, yaitu dusun kurjati, pasir peteuy, pagar hurip dan juga cipalangka. Keempat dusun tersebut jika diakumulasikan memiliki Rukun Warga (RW) sebanyak 4 RW dan Rukun Tetangga (RT) sebanyak 20 RT.Desa Tanjungkarang juga memiliki sebuah lembaga yang tidak dapat dipisahkan juga dari aspek pemerintahan. Lembaga tersebut disebut sebagai Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang merupakan representatif/ wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. Adapun fungsi dari BPD sebagaimana diatur dalam pasal 55 UU Desa adalah untuk:a. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa;b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; danc. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa. Struktur BPD Tanjungkarang periode 2012-2018 akan diuraikan sebagai berikut:Ketua: UD. KoswaraWakil Ketua: Isa IskandarSekretaris: Sidiq Febri NugrahaAnggota: Retno Tedi Priyadi Asep Badrudin Undang Hidayat Teguh Ginanjar Maman Dedi Suryadi Karna Akim Takhrim

3.1.2 Aspek Ekonomi dan Mata PencaharianMasyarakat Desa Tanjungkarang memiliki beragam mata pencaharian seperti bertani, berkebun, pengrajin gula aren, wajid, aneka macam keripik. Berbagai macam mata pencaharian ini memiliki potensi dan hambatannya masing masing. Namun mayoritas masyarakat di desa ini terhambat dari segi modal yang masih sangat terbatas. Kami sempat mendapat pertanyaan dari salah seorang masyarakat tentang rendahnya harga cabai yang diterima oleh pasar, padahal hargai cabai di pasar sangat tinggi. Dari permasalahan ini kami memperoleh beberapa jawabannya. Harga cabai yang rendah ini karena tingginya kuantitas cabai yang ditawarkan pada periode ini, para petani merasa karena harga cabai sedang tinggi mereka harus menanam cabai untuk mendapatkan keuntungan. Namun ternyata hal ini tidak hanya disadari oleh paraa petani di Desa Tanjungkarang saja, setidaknya para petani di daerah sekitar tanjungkarang pun menyadari hal tersebut dan bertanam komoditas yang sama. Karena berlimpahnya kuantitas cabai di pasar, menyebabkan menurunnya harga cabai yang ditawarkan kepada petani. Permasalahan modal pun menyebabkan para petani hanya dapat memasarkan hasil panen kepada wilayah sekitar. Mereka tidak dapat memasrkan ke wilayah yang lebih jauh yang mungkin dapat memperpendek saluran distribusi.Permasalahan ekonomi pun berdapmpak pada hal hal lain. Dari informasi yang kami ketahui usia pernikahan di Desa Tanjungkarang ini antara enam belas tahun sampai dua puluh tahun umumnya. Realita yang sangat mengejutkan, mengingat usia tersebut terlalu dini bagi seorang remaja khususnya perempuan untuk menikah. Alasan mereka menikah di usia yang sangat dini selain karena budaya, juga untuk meringankan beban orang tua dalam membiayai anak anaknya. Padahal jika dipikirkan lebih lanjut, hal ini merupakan bom waktu yang akan menyebabkan kondisi ekonomi semakin memburuk..Keadaan ekonomi yang cenderung kurang berimbang inilah menyebabkan taraf kelayakan hidup masyarakat di desa masih kurang. Meskipun memang ada bantuan dari pihak pemerintah dalam bentuk dana dan faasilitas lainnya, namun dirasakan masih kurang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Tanjungkarang.3.1.3 Aspek PendidikanDesa Tanjungkarang memiliki tiga sekolah dasar yang berada di dusun Cipalangka (SDN Tanjungsari), dusun Pagerhurip (SDN Tanjunghurip) dan di dusun Kurjati. Sedangkan untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama siswa-siswi dari Desa Tanjungkarang harus pergi ke desa sebelah karena tidak adanya instansi pendidikan SMP di desa ini. Namun tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas, Desa Tanjungkarang memiliki SMK Pertanian yang memiliki gedung sementara berlokasi di samping balaidesa. Di desa Tanjungkaranginfrastruktur pendidikan sangat terbatas, begitupun dengan tenaga pengajarnya. Sebagian besar tenaga pengajar merupakan guru honorer ataupun guru dari sekolah lain, terutama guru-guru yang mengajar di SMK Pertanian yang telah berdirisejak 4 tahun lalu. SMK Pertanian di Tanjungkarang sudah berdiri sejak tahun 2011, namun hingga saat ini masih belum menempati bangunannya sendiri yang berada tidak jauh dari bangunan yang lama.SMK Tanjungkarang sedang melakukan pembangunan yang akan segera di tempati pada awal tahun ajaran baru.Melihat kondisi kegiatan belajar mengajardi SD yang berada di Desa Tanjungkarang dapat dikatakan masih kurang optimal, seperti padamurid kelas 1 SD masih banyak siswayang belum bisa membaca. Sedangkan untuk kelas 4, 5 dan 6 pelajaran yang diberikan masih dibawah ukuran standar.SedangkanMinat siswa yang ingin meneruskan sekolah ke SMK Pertanian masih sangat rendah. Hal itudilihat dari jumlah murid yang bersekolah di SMK Pertanian masih sangat sedikit. Jumlah siswa kelas X hanya 3 orang, sedangkan siswa kelas XII hanya 5 orang. Oleh karena itu untuk segi pendidikan Desa Tanjungkarang sangat membutuhkan infrastruktur dan bantuan motivasi untuk meningkatkan standar pendidikan di Desa Tanjungkarang, sehingga pendidikan yang layak dan baik tidak hanya dimiliki oleh masyarakat kota saja tetapi juga masyarakat desa khususnya masyaakat di daerah terpencil. Dengan begitu,pemerataan pendidikan di Indonesia tidak hanya menjadi cita-cita bangsa Indonesia.

3.1.4 Aspek KesehatanDesa Tanjungkarang merupakan desa yang kondisi kesehatan warganya sudah cukup baik. Warga sudah menyadari pentingnya kebersihan. Mayoritas rumah di desa ini sudah memiliki sarana MCK yang memadai, kebutuhan air bersih pun sudah terpenuhi dengan baik. Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan cukup tinggi, tidak banyak sampah yang bertebaran di jalan, sungai yang mengalir di dekat desa pun bersih dari sampah. Namun, kesadaran masyarakat akan bahaya rokok masih rendah. Bahkan, ada seorang warga yang mengatakan bahwa dengan merokok, penyakit-penyakit ringan yang dia derita bisa sembuh.Pelayanan kesehatan di desa ini dilakukan oleh mantri dan bidan, yang bertugas di puskesmas pembantu. Mantri biasanya menanhani penyakit-penyakit umum, sedangkan bidan melayani para ibu hamil . Penyakit yang biasa diderita oleh kaum anak-anak adalah diare, sedangkan yang biasa diderita oleh orang dewasa adalah hipertensi, rematik, gastritis. Jika ada pasien yang menderita penyakit yang tidak bisa ditangani di puskesmas pembantu, maka pasien tersebut akan dirujuk ke puskesmas induk atau rumah sakit. Sebagian beaar warga desa Tanjungkarang sudah menjadi peserta BPJS kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), baik yang merupakan pengalihan keanggotaan dari Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), maupun yang langsung mendaftar menjadi peserta BPJS. Puskesmas desa Tanjungkarang memiliki kegiatan rutin, yaitu posyandu keliling. Kegiatan ini diadakan secara mingguan, di dusun yang berbeda setiap minggunya. Pada kegiatan ini dilakukan penimbangan balita, pemberian imunisasi, pemeriksaan kehamilan, serta pemberian obat KB. Kondisi kesehatan para balita cukup baik, terlihat dari tidak adanya balita yang berat badannya di bawah berat ideal. Kondisi kehamilan para ibu hamil juga baik, angka kematian ibu dan anak dalam proses persalinan pun sangat rendah. Jenis KB yang biasa digunakan oleh warga desa ini adalah KB suntik, ada juga sebagian kecil yang menggunakan jenis pil dan IUD. 3.1.5 Aspek Kehidupan Agama MasyarakatMayoritas masyarakat desa Tanjungkarang menganut agama islam. Masing-masing dusun di desa Tanjungkarang biasanya memiliki 1-2 mesjid sebagai tempat ibadah bagi kaum muslim. Untuk memperingati hari-hari besar seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, Idul Adha, Isra Miraj, dan menyambut bulan puasa masayarakat Desa Tanjungkarang biasanya mengadakan pengajian dan acara-acara besar untuk memperingati hari tersebut secara meriah. Pada hari-hari besar itu pula masyarakat Tanjungkarang dapat berkumpul bersama, bersilahturahmi, dan berbagi suka cita.

3.1.6 Aspek Budaya MasyarakatDalam aspek kebudayaan terdapat beberapa tradisi dan adat istiadat setempat diantaranya seperti tradisi pernikahan, sunatan, mitos, rumah tradisional dan lain sebagainya. Biasanya jika ada hajatan warga setempat membuat acara yang meriah, disamping itu mengadakan acara kesenian yang dinamakan Bangreng. Bangreng ini sendiri merupakan singkatan dari Terbang dan Ronggeng. Rangkaian acara ini termasuk diantaranya salawat sambil bermain gendang diiringi alunan musik. Tetapi acara ini masih memiliki unsur mistis, salah satu contohnya warga yang ikut berpartisipasi dalam acara ini dapat dimasuki roh-roh yang nantinya ikut menari diiringi alunan musik tersebut. Tradisi ini sangat melekat di masyarakat desa Tanjungkarang.3.2 Temuan Kondisi Masyarakat3.2.1 Permasalahan MasyarakatPada minggu awal kami melakukan observasi wilayah, Desa Tanjungkarang ternyata sangat luas. Desa ini terdiri dari empat kedusunan yang lokasinya sangat berjauhan antara satu dengan lainnya. Kedusunan terdekat dari kantor desa berjarak sekitar tiga kilometer dan kedusunan yang terjauh berjarak sekitar tujuh kilometer. Dari kondisi ini kami menyadari bahwa pembangunan di desa ini menjadi tidak merata. Karena jauhnya jarak antar kedusunan menjadi hambatan terhadap pembangunan infrastruktur di desa ini. Kondisi jalan antar kedusunan belum semuanya baik.Pada minggu selanjutnya kami sudah mengenal masyarakat lebih dekat. Kondisi tempat tinggal belum seluruhnya layak huni. Kondisi rumah yang hanya sekitar dua belas meter persegi dihuni oleh empat sampai enam orang didalamnya. Dari segi kebersihan dan kesehatan pun hal ini tentu kurang baik, ditambah lagi kebiasaan masyarakat merokok didalam ruangan rumah.Kami sering terlibat dalam kegiatan masyarakat seperti berkebun, bertani, mengajar di sekolah, kegiatan posyandu keliling. Dari kegiatan tersebut ternyata masih banyak permasalahan yang sudah disadari oleh para masyarakat namu mereka masih enggan atau mungkin belum mengerti cara menyelesaikannya. Seperti keadaan perekonomian di desa yang belum sepenuhnya baik, menyebabkan kondisi sosial masyarakat kurang merata. Permasalahan ekonomi ini juga berdampak pada permasalahan lain, seperti usia pernikahan yang terlalu dini atau rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.Hal lainnya yang masyarakat keluhkan tentang beberapa hama penyakit bagi tanaman mereka dan hewan ternak. Lalu kurangnya bantuan dari pihak luar bagi desa ini. Meskipun mereka berlokasi relative dekat dengan pusat kota, pembangunan tidak merata sangat nyata di desa ini.3.2.2 Potensi MasyarakatBanyak kegiatan masyarakat desa yang memiliki potensi tinggi untuk meningkatkan taraf hidup di desa ini, namun keterbatasan banyak factor masih menjadi penghambat. Desa Tanjungkarang merupakan salah satu pemasok gula aren terbesar di Jawa Barat, ini merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat desa yang patut dilirik untuk dikembangkan. Selain itu hasil panen masyarakat desa sangat baik kualitasnya, namun mereka masih terbatas dari segi modal dan distribusinya. Sehingga distribusi hasil produksi pertanian masyarakat mayoritas hanya tersebar di wilayah sekitar, seperti wilayah Kabupaten Garut atau Singaparna. Jika kebutuhan akan modal dapat terpenuhi dan proses distribusi mengalami peningkatan, tentu akan memberikan pengaruh yang sangat signifikan.Blog Desa3.3.1 Identitas Blog DesaNama Blog :Alamat: http://kknm.unpad.ac.id/tanjungkarangUsername: Password:

3.3.2 Gambaran Blog DesaSalah satu tugas akhir kelompok KKNM 2015 adalah pembuatan blog desa. Blog desa dapat dilihat dan diakses di http://kknm.unpad.ac.id/tanjungkarang. Username dan password blog desa sudah diberikan kepada kepala desa agar bisa di akses dan di edit oleh aparat desa. Adapun konten blog mencakup:1. Profil desa, mencakup: luas wilayah, aspek demografis, potensi desa, dan sebagainya2. Struktur pemerintahan desa3. Aktivitas mahasiswa selama berada di Desa Tanjungkarang

Respon Masyarakat Terhadap KKNM-PPMD IntegratifBeberapa warga di desa Tanjungkarang merespon positif terhadap kegiatan KKNM-PPMD Integratif, mereka merasa bahwa para mahasiswa memang memerlukan kegiatan yang seperti ini. Seperti terlibat langsung dalam menanam padi disawah,turut berkebun bersama para petani atau bersosialisasi dengan masyarakat desa. Melalui kegiatan ini para masyarakat berharap agar kami selaku mahasiswa turut merasakan dan sadar realita yang terjadi dalam kehidupan di desa. Namun, terdapat beberapa masukan dari masyarakat untuk KKNM-PPMD Integratif periode selanjutnya. Masyarakat merasa alangkah lebih baiknya jika para mahasiswa tidak terkumpul pada satu tempat tinggal saja namun menyebar ke beberapa rumah masyarakat. Sehingga baik masyarakat maupun mahasiswa dapat lebih mengenal dan dekat dengan masyarakat desa. Sebelum dilaksanakannya KKNM-PPMD Integratif sebaiknya para peserta sudah melakukan peninjauan lapangan terlebih dahulu sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat. Program yang akan dilakukan pun alangkah lebih baiknya sudah terstruktur lebih dahulu, sehingga tidak terjadi kesalahpaham antara masyarakat dan mahasiswa dan program KKNM-PPMD Integratif bisa lebih efektif dan efisien.

BAB IVKESIMPULAN DAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT

4.1 KesimpulanKegiatan KKNM Universitas Padjadaran 2015 yang dijalankan oleh mahasiswa dari berbagai macam fakultas memiliki tema Belajar dari Masyarakat, berlokasi di sekitar Jawa Barat, salah satunya di Desa Tanjungkarang Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Selama satu bulan, banyak hal yang kami dapatkan mengenai desa tersebut. Mulai dari pemetaan wilayah desa, mengenal aparatur Desa Tanjungkarang, kegiatan yang sering dilakukan warga sehari-hari, komoditas dan potensi desa yang ada di desa tersebut, dan masih banyak lagi.Berdasarkan hasil orientasi kami selama sebulan, dapat disimpulkan bahwa Desa Tanjungkarang memiliki banyak potensi desa. Desa Tanjungkarang memiliki banyak potensi untuk meningkatkan tingkat perekonomian melalui bidang pertanian, karena mayoritas masyarakat desa Tanjungkarang adalah petani, msyarakat bisa mengolah hasil tani mereka hingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi dipasaran. Tetapi perlu dukungan dari aparatur desa setempet maupun pemerintah sehingga hal ini bisa berjalan dengan baik.4.2 Rekomendasi Tindak LanjutRekomendasi kami terhadap pelaksanaan KKNM ini adalah adanya sosialiasi secara menyeluruh mengenai visi dan misi KKNM itu sendiri kepada masyarakat desa tempat pelaksanaan KKNM, dikarenakan visi dan misi KKNM Universitas Padjadjaran 2015 ini tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa. Selain itu juga, harus lebih diperhatikan lagi konsistensi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dalam melaksana monitoring dan evaluasi mahasiswa KKNM, jangan sampai ada desa yang terlewat karena faktor jarak yang jauh, sehingga mahasiswa yang melakukan KKNM di desa tersebut merasa tidak diperhatikan.Rekomendasi kami terhadap Desa Tanjungkarang ini, sebaiknya para petinggi desa tidak terlalu fokus terhadap aspek pembangunan desa saja, karena masih banyak aspek yang harus diperhatikan lagi seperti perbaikan infrastruktur, pendidikan, kesehatan juga perekonomian warganya Selain itu, pengembangan potensi desa juga perlu diperhatikan, mengingat potensi yang dimiliki Desa Tanjungkarang cukup banyak. Mulai dari potensi pertanian, peternakan, hingga potensi alamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Materi Pembekalan KKNM-PPMD Integratif Universitas Padjadjaran. 2015. Pusat Pengembangan KKNM dan PKM LPPM Universitas Padjadjaran.

LAMPIRANLampiran IDATA KELOMPOK TANI DESA TANJUNGKARANG TAHUN 2014No NAMA POKTANNO. REGISTERNO. SK PENGUKUHANJUMLAH ANGGOTALUAS LAHAN

1GANDA MEKAR320620003-16372-38053311321578024025

2SARI TANI320620003-16372-17604311321578516025

3SANGKAN HURIP320620003-16372-17602811321578534535

4MEKAR JATI320620003-16372-17603111321578526032

5MEKAR JAYA320620003-16372-17604511321578565425

6MANDIRI I320620003-16372-38053411321579304525

7MANDIRI II320620003-16372-38053511321579384025

8TUMARITIS320620003-16372-38053611321579394025

9SAMBUNG MAS320620003-16372-38053711321579404025

10JAYA MUKTI-11321579864235

11KWT SRI REJEKI320620003-16372-38053811321579323030

12LPM SAWARGI320620003-16372-38053911321579446025

13LPM MEKAR SARI320620003-16372-38054011321579455125

14MEKAR SARI320620003-16372-17603811321578554736

15TARUNA TANI MEKARSARI320620003-16372-38054111321579943525

JML15694415

GAPOKTANTANJUGHURIP113215790007-03-2007