laporan pbl i ecce 1 2010(1)
DESCRIPTION
laporan pbl blok ecce 1 universitas jenderal soedirman purwokerto. untuk memudahkan dalam pembelajaran problem based learning dan materi blok kegawat daruratanTRANSCRIPT
LAPORAN PROBLEM BASED LEARNING I
BLOK ECCE I
“Faringitis dan Anemia Defisiensi Besi pada Kehamilan”
Tutor: dr Iwan Dwi Cahyono, Sp. An.
Kelompok IV
1. Fiya Yanti Fahma G1A010032
2. Mayunda Riani A. G1A010022
3. Fanny Trestanita B. G1A010034
4. Provita Rahmawati G1A010082
5. Windarto G1A010036
6. Lutfi Aulia S. G1A010024
7. Angkat Prasetya A.N. G1A010038
8. Widya Kusumastuti G1A010040
9. Ning Maunah G1A010031
10. Khozatin Zuni F. G1A010027
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Skenario
Seorang perempuan (Ny. Margaret) berusia 28 tahun datang sendiri untuk
kunjungan pertama kali ke dokter keluarga (DK) untuk memeriksakan keluhan
nyeri saat menelan. Nyeri menelan dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Pasien merasa
pada awalnya tenggorokan terasa kering dan gatal. Pasien juga mengeluh pusing,
tidak bersemangat, dan agak demam. Lidah kurang dapat merasakan makanan
sehingga nafsu makan menjadi berkurang. Ny. Margaret tidak berani minum obat
untuk mengurangi keluhannya karena sedang hamil. Ia berharap kehamilannya
dalam keadaan baik.
Ny. Margaret sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 5 bulan.
Kehamilan ini merupakan kehamilan yang sangat ditunggu-tunggu setelah
menikah selama 5 tahun. Selama kehamilan, Ny. Margaret sering mengalami
masalah. Ia merasa sering pusing, mudah lelah, tidak bersemangat, kadang-kadang
nafas terasa berat dan sesak. Keluhan dirasakan semakin berat pada sore hari
terutama jika ia banyak beraktivitas pada sore hari. Keluhan-keluhan tersebut
dirasakan mengganggu karena membatasi aktivitas kerja Ny. Margaret.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pada awal sampai dengan kehamilan bulan keempat, Ny. Margaret sering
mual dan muntah, nafsu makan sangat menurun, dan tidak bisa minum susu
karena dapat memicu muntah. Muntah sedikit-sedikit berisi makanan atau cairan
lambung berwarna kekuningan, tidak ada riwayat keluar darah. Mual dan muntah
semakin berat pada pagi hari dan membaik jika makan buah-buahan yang segar.
Berat badan menurun sebanyak 3 kg. HPHT Ny. Margaret tanggal 2 Juli 2012.
(hari ini tanggal 19 November 2012).
Selama kehamilannya, Ny. Margaret telah kontrol sebanyak 4 kali (sebulan
sekali) tetapi jarang minum vitamin yang diberikan oleh dokter karena tidak
telaten dan takut muntah.
Ny. Margaret tidak mempunyai riwayat penyakit dan penggunaan obat yang
penting/signifikan. Ia tidak pernah menderita penyakit serius sebelumnya, tidak
pernah dirawat di rumah sakit, tidak pernah operasi, tidak mempunyai riwayat
alergi dan tidak pernah mengalami kecelakaan. Penyakit yang pernah diderita
hanya influenza, sakit maag ataupun diare yang selalu sembuh setelah minum obat
warung atau berobat ke klinik. Frekuensi penyakit tersebut juga jarang, mungkin
kurang dari setahun sekali.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah Ny. Margaret telah meninggal dunia 4 tahun yang lalu saat berusia 60
tahun karena menderita penyakit hipertensi lama dan stroke. Ibu Ny. Margaret
berusia 57 tahun telah menderita kencing manis selama 7 tahun dan rutin kontrol
ke dokter spesialis penyakit dalam. Kakak laki-laki pertama Ny. Margaret yang
berusia 40 tahun juga menderita penyakit hipertensi. Sementara 3 saudara
kandung lainnya diketahui tidak memiliki riwayat medis yang penting.
Riwayat medis dari keluarga ayah Ny. Margaret cukup banyak. Kakek juga
telah meninggal karena penyakit hipertensi, sedangkan neneknya meninggal
dengan sebab yang tidak diketahui oleh Ny. Margaret. Ayahnya merupakan anak
ke-4 dari 7 bersaudara. Kakak pertamanya (laki-laki) telah meninggal karena sakit
ginjal, kakak kedua (laki-laki) menderita penyakit hipertensi, kakak ketiga
(perempuan) telah meninggal beberapa saat setelah melahirkan, adik pertama
(laki-laki) tidak memiliki riwayat penyakit yang penting, adik kedua (perempuan)
menderita penyakit hipertensi dan adik bungsu (perempuan) tidak memiliki
riwayat medis yang penting.
Riwayat medis dari keluarga ibu Ny. Margaret juga banyak. Kakek telah
meninggal dunia karena penyakit kencing manis. Nenek masih sehat dan tidak
memiliki riwayat medis yang penting. Ibu Ny. Margaret merupakan anak pertama
dari 5 bersaudara. Adik pertama (laki-laki) meninggal dunia karena kecelakaan
lalu lintas. Adik kedua (laki-laki) juga menderita kencing manis. Adik ketiga dan
keempat tidak diketahui memiliki riwayat medis yang penting.
Riwayat Sosial Ekonomi
Ny. Margaret telah menikah dengan Tn. Jack selama 5 tahun, tetapi tidak
tinggal 1 kota. Ny. Margaret tinggal di Purwokerto sedangkan Tn. Jack bekerja di
pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Tn. Jack datang ke Purwokerto sebulan sekali
sedangkan Ny. Margaret hanya kadang-kadang saja pergi ke Surabaya. Ny.
Margaret sebenarnya ingin mengikuti suami, tetapi ia tidak mau melepaskan
pekerjaannya sebagai karyawati sebuah hotel.
Ny. Margaret merupakan lulusan S1 manajemen dan mempunyai pekerjaan
yang cukup baik sebagai staf administratif di sebuah hotel berbintang 4 di
Purwokerto. Selain bekerja, Ny. Margaret biasanya menghabiskan waktu untuk
menjalankan hobinya bernyanyi, bermain musik dan nonton film bersama teman-
temannya. Sebenarnya, Ny. Margaret gemar makan apa saja, tetapi semenjak
kehamilannya, ia hanya mau makan bubur ayam, nasi kecap dan buah-buahan
saja. Ny. Margaret jarang berolahraga, tidak mempunyai kebiasaan merokok
maupun minum alkohol.
Ny. Margaret merupakan anak terakhir dari 5 bersaudara, semua kakaknya
laki-laki. Saat ini Ny. Margaret tinggal di perumahan daerah perkotaan bersama
ibu dan keluarga kakaknya yang ketiga yang telah dikaruniai 2 orang anak.
Rumah yang ditempati cukup luas, kurang lebih berukuran 10 x 12 m, terdiri dari
ruang tamu, ruang keluarga, 4 kamar tidur, dapur, 2 kamar mandi. Ny. Margaret
sering tidak merasa nyaman berada di rumah karena ia merasa tidak cocok dan
sering bertengkar dengan kakak iparnya serta karena suasana rumah yang sangat
ramai oleh anak-anak. APGAR Score 3.
Ny. Margaret mempunyai hubungan yang cukup baik dengan tetangga-
tetangganya meskipun tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan bersama seperti
pengajian/arisan.
Review of Sistem
Ny. Margaret mengeluh nyeri saat menelan, pusing, demam ringan, mudah
lelah, tidak bersemangat, kadang-kadang sesak nafas. Ia juga mengakui perubahan
pola makan menjadi sangat buruk akibat kehamilannya. Ia menyangkal batuk,
nyeri dada, gangguan buang air besar atau buang air kecil, bengkak di kedua kaki.
Ia juga menyangkal mengalami emotional distress meskipun sering tidak puas
dengan kehidupan keluarga dan pernikahannya.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: cukup baik
Tinggi badan 165 cm Berat badan 54 kg
Tekanan darah 110/70
HR: 104 x/menit RR 24 x/menit
Temperature axilla 37,40C
Kepala
Mata konjunctiva anemis, sclera tidak ikterik
Telinga DBN
Hidung DBN
Tenggorok, tonsil T0/T0 faring hyperemia, granulae (+), sekret (-)
Thoraks
Jantung dan Paru DBN
Abdomen
Cembung, gravida TFU 18 cm, tidak ada his, DJJ (+)
Ekstremitas
Tidak ditemukan adanya edema maupun sianosis, tampak anemis kuku dan
telapak tangan, capillary refill kurang dari 1 detik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klarifikasi istilah
(sudah jelas, tidak perlu klarifikasi istilah)
B. Batasan Masalah
Nama: Ny. Margaret
Usia: 28 tahun
KU: nyeri saat menelan
Onset: 3 hari lalu
Faktor memperberat: -
Faktor memperingan: -
Kronologi: awalnya tenggorokan terasa kering dan gatal
Keluhan penyerta: pusing, tidak bersemangat, demam, lidah kurang dapat
merasakan makanan sehingga nafsu makan menurun.
C. Analisis Masalah
Diagnostik holistik merupakan kegiatan untuk identifikasi dan menentukan
dasar penyakit, luka serta kegawatdaruratan yang diperoleh dari keluhan,
riwayat penyakit pasien, pemeriksaan, hasil pemeriksaan penunjang dan
penilaian risiko internal maupun eksternal dalam kehidupan pasien dan
keluarga (Soetjiningsih, 2008). Diagnostik holistik meliputi beberapa aspek
yaitu aspek personal, aspek klinis, aspek faktor risiko intrinsik, aspek
faktor risiko ekstrinsik, dan aspek penilaian sosial (Phelps, 2010).
1. Aspek personal
Aspek personal berkaitan dengan reason encounter.
a. idea: nyeri saat menelan
b. concern: ingin tahu keluhan yang diderita dan tidak berani
meminum obat karena sedang hamil
c. expected: berharap kehamilannya dalam keadaan baik
d. anxiety: takut terjadi hal yang tidak diinginkan pada kehamilannya
karena ini kehamilan pertama yang sudah ditunggu-tunggu.
2. Aspek klinis
a. Differential diagnostic:
1. faringitis
2. Anemia
3. Tonsillitis
4. Morning sickness
Informasi kasus:
1. Riwayat penyakit dahulu
a. Kehamilan awal sampai dengan kehamilan bulan keempat,
Ny. Margaret sering mual dan muntah, nafsu makan sangat
menurun, dan tidak bisa minum susu karena dapat memicu
muntah.
b. Muntah sedikit-sedikit berisi makanan atau cairan lambung
berwarna kekuningan,
c. riwayat keluar darah (-).
d. Mual dan muntah semakin berat pada pagi hari dan membaik
jika makan buah-buahan yang segar.
e. Berat badan (↓ 3 kg).
f. HPHT 2-7-2012 usia kehamilan 20 minggu.
g. Selama kehamilannya, telah kontrol sebanyak 4 kali (sebulan
sekali) tetapi jarang minum vitamin.
h. riwayat penyakit dan penggunaan obat yang
penting/signifikan (-)
i. riwayat menderita penyakit serius sebelumnya (-)
j. riwayat dirawat di rumah sakit (-)
k. riwayat operasi (-)
l. riwayat alergi (-)
m. riwayat kecelakaan (-)
n. Riwayat penyakit yang pernah diderita hanya influenza, sakit
maag ataupun diare yang selalu sembuh setelah minum obat
warung atau berobat ke klinik. Frekuensi penyakit tersebut
jarang
2. Riwayat penyakit keluarga
a. Ayah Ny. Margaret telah meninggal dunia 4 tahun yang lalu
saat berusia 60 tahun karena menderita penyakit hipertensi
lama dan stroke.
b. Ibu Ny. Margaret berusia 57 tahun telah menderita kencing
manis selama 7 tahun dan rutin kontrol ke dokter spesialis
penyakit dalam.
c. Kakak laki-laki pertama Ny. Margaret yang berusia 40 tahun
juga menderita penyakit hipertensi.
d. 3 saudara kandung diketahui tidak memiliki riwayat medis
yang penting.
e. Kakek (orangtua dari ayah Ny. Margaret) meninggal karena
penyakit hipertensi
f. Nenek (orangtua dari ayah Ny. Margaret) meninggal tidak
diketahui penyebabnya
g. Kakak pertama ayah margaret (laki-laki) meninggal karena
sakit ginjal
h. kakak kedua ayah Margaret (laki-laki) menderita penyakit
hipertensi
i. kakak ketiga ayah Margaret (perempuan) meninggal
beberapa saat setelah melahirkan
j. adik pertama ayah Margaret (laki-laki) tidak memiliki
riwayat penyakit yang penting
k. adik kedua ayah Margaret (perempuan) menderita penyakit
hipertensi
l. adik bungsu ayah Margaret (perempuan) tidak memiliki
riwayat medis yang penting.
m. Kakek (orangtua ibu Ny. Margaret) meninggal dunia karena
penyakit kencing manis
n. Nenek (orangtua ibu Ny. Margaret) masih sehat dan tidak
memiliki riwayat medis yang penting.
o. Adik pertama ibu Ny. Margaret (laki-laki) meninggal dunia
karena kecelakaan lalu lintas.
p. Adik kedua ibu Ny. Margaret (laki-laki) menderita kencing
manis.
q. Adik ketiga dan keempat tidak diketahui memiliki riwayat
medis yang penting.
3. Riwayat penyakit sosial dan ekonomi
a. Ny. Margaret menikah dengan Tn. Jack selama 5 tahun,
tetapi tidak tinggal 1 kota. Ny. Margaret tinggal di
Purwokerto sedangkan Tn. Jack bekerja di pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya.
b. Ny. Margaret sebenarnya ingin mengikuti suami, tetapi ia
tidak mau melepaskan pekerjaannya sebagai karyawati
sebuah hotel.
c. Ny. Margaret merupakan lulusan S1 manajemen dan
mempunyai pekerjaan sebagai staf administratif di sebuah
hotel berbintang 4 di Purwokerto.
d. Ny. Margaret hobi bernyanyi, bermain musik dan nonton
film bersama teman-temannya.
e. semenjak kehamilan, Ny. margaret hanya mau makan bubur
ayam, nasi kecap dan buah-buahan saja.
f. Ny. Margaret jarang berolahraga
g. Ny. Margaret tidak mempunyai kebiasaan merokok maupun
minum alkohol.
h. Ny. Margaret tinggal di perumahan daerah perkotaan
bersama ibu dan keluarga kakaknya yang ketiga yang telah
dikaruniai 2 orang anak.
i. Rumah yang ditempati berukuran 10 x 12 m, terdiri dari
ruang tamu, ruang keluarga, 4 kamar tidur, dapur, 2 kamar
mandi.
j. Ny. Margaret sering tidak merasa nyaman berada di rumah
karena ia merasa tidak cocok dan sering bertengkar dengan
kakak iparnya serta karena suasana rumah yang sangat ramai
oleh anak-anak.
k. APGAR Score 3.
l. Ny. Margaret mempunyai hubungan yang cukup baik dengan
tetangga-tetangganya meskipun tidak pernah mengikuti
kegiatan-kegiatan bersama seperti pengajian/arisan.
b. Diagnosis kerja: faringitis akut dan anemia defisiensi besi pada kehamilan
3. Aspek faktor risiko intrinsik
a. Seorang wanita, hamil anak pertama dengan usia kehamilan 20
minggu
b. Usia 28 tahun
c. Nutrisi kurang karena nafsu makan menurun berat badan turun
d. Jarang olahraga
e. Gemar menyanyi, bermain musik, dan menonton film
4. Aspek faktor risiko ekstrinsik
a. Ketidakcocokan Ny. Margaret dengan kakak iparnya
b. Suasana rumah yang sangat ramai oleh anak-anak
c. Pendidikan Ny. Margaret yaitu S1 manajemen
d. Sosial Hubungan dengan tetangga sangat baik
e. Akses ke pelayanan kesehatan mudah
f. Lingkungan fisik rumah meliputi luas, ruangan-ruangan yang ada
di dalam rumah, bahan bangunan, luas ventilasi, dan sistem
pembuangan limbah
g. Lingkungan tempat tinggal di perumahan daerah perkotaan
h. Bentuk keluarga extended family
Pembagian tipe keluarga (Supajitno, 2004):
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya
terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari
keturunannya
2. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah
(kakek, nenek, paman, bibi)
3. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) adalah keluarga
baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai dan
kehilangan pasangannya
4. Orangtua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang
terdiri dari salah satu orangtua dengan anak-anak akibat
perceraian atau ditinggal pasangannya
i. APGAR Score 3 severely dysfunctional
APGAR digunakan untuk menilai dinamika keluarga. APGAR
terdiri dari lima komponen, yaitu (Smilkstein, 2002):
1. Adaptation adalah kepuasan keluarga mengatasi masalah
keluarga
2. Partnership adalah kepuasan keluarga dalam bertukar pikiran
dalam menyelesaikan suatu masalah antaranggota keluarga.
3. Growth adalah kepuasan baik fisik maupun emosional antara
anggota keluarga terutama dalam keadaan saling mendukung
antaranggota keluarga.
4. Affection kepuasan dalam menghargai dan saling menyayangi
antaranggota keluarga
5. Resolve adalah komitmen antaranggota keluarga baik secara
fisik maupun emosional yang terjalin dalam keluarga.
Pembagian score APGAR (Smilkstein, 2002):
1. 8-10 : highly functional
2. 4-7 : moderately dysfunctional
3. 0-3 : severely dysfunctional perlu perbaikan agar fungsi
keluarga berlangsung dengan baik
5. Aspek penilaian sosial
Tabel 1. Penilaian Fungsi Sosial
Skala fungsi Aktivitas menjalankan
fungsi
Ketergantungan
terhadap orang lain
1 Melakukan pekerjaan
seperti sebelum sakit
Perawatan diri, kerja di
dalam/luar rumah
mandiri
2 Pekerjaan ringan sehari-
hari di dalam/luar rumah
Mulai mengurangi
aktivitas kerja
3 Perawatan diri, pekerjaan
ringan
Perawatan diri masih bisa
dilakukan, kerja ringan
4 Perawatan diri pada
keadaan tertentu, duduk,
dan berbaring
Tak melakukan aktivitas
kerja, tergantung
keluarga
5 Perawatan diri dilakukan
orang lain, berbaring
pasif
Tergantung perilaku
rawat
Ny. Margaret skala 1
Selama kehamilan ini Ny. Margaret tetap bekerja sebagai staf
administratif. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Ny. Margaret tidak
mau melepaskan pekerjaannya sebagai karyawati sebuah hotel.
D. Sasaran Belajar
1. Genogram
2. Family life cycle
3. SCREEM score
4. Family map
5. Family life line
6. Kriteria obat A, B, C, D, X
7. Contoh obat-obatan kriteria A, B, C, D, X
E. Pembahasan
1. Genogram
Genogram adalah suatu bagan yang sifatnya dasar mengenai struktur
keluarga yang fungsinya adalah untuk menilai status individu dan
keluarga yang menyangkut aspek biopsikososial. Hal-hal yang terdapat
dalam genogram adalah struktur keluarga, status hubungan keluarga,
informasi demografi keluarga, serta masalah-masalah sosial dan
kesehatan (Mengel, 2003). Genogram memberi gambaran singkat
tentang keluarga meliputi jenis kelamin (laki-laki, perempuan,
biseksual), menikah atau bercerai, tanggal kematian, hubungan keluarga,
maupun masalah yang terjadi di dalam keluarga (Hecker, 2003).
Gambar 1. Genogram keluarga Ny. Margaret
2. Family life cycle
Family life cycle adalah diagram siklus keluarga yang menyangkut
perubahan perkembangan dan tahapan perkembangan dalam keluarga
yang dapat mempengaruhi status kesehatan individu tersebut (Ali,
2006).
Diagram 1. Family life cycle (Ali, 2006)
Nyonya margaret berada pada tahap 1 yaitu married couples (without
children).
3. SCREEM score
SCREEM score bertujuan untuk menjelaskan kemampuan keluarga
dalam mendapatkan sumber daya dan mengkaji kapasitas dari keluarga
dalam menyediakan dan mengakses pelayanan kesehatan untuk setiap
anggota keluarganya pada saat kondisi sakit maupun kritis (Hecker,
2003).
Tabel 2. Komponen SCREEM (Hecker, 2003)
komponen Resource pathology
Social Interaksi social
antaranggota keluarga
Keluarga terpecah-pecah
menjadi kelompok-kelompok
Cultural Kebiasaan keluarga Inferiority, shame
Religion Keagamaan Dogma and rituals are so rigid
Economic Kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan
normal (tdak sakit)
atau ketika sakit
Susah memenuhi kebutuhan
primer keluarga
Education Pendidikan anggota
keluarga terutama
terkait dengan
penyelesaian suatu
masalah dalam
keluarga
Pendidikan rendah
menyebabkan pikiran sempit
dan tidak menyeluruh sehingga
permasalahan tidak
terselesaikan dengan tuntas
Medical Keterjangkauan akses
pelayanan kesehatan
bagi keluarga
Inaccessible and underutilized
Penilaian SCREEM adalah negatif jika aspek berjalan baik, dan bernilai
positif bila aspek tertanggu atau tidak berjalan semestinya.
4. Family map
Family map hampir sama seperti bagan pohon keluarga atau genogram,
namun perbedaan adalah pada family map meliputi informasi tentang
dinamika emosional keluarga dan tidak detail terhadap penggolongan
simbol jenis kelamin untuk wanita maupun pria (Hecker, 2003).
5. Family life line
Family life line merupakan grafik berbentuk liner yang menggambarkan
kerentangan seseorang terhadap suatu masalah kesehatan yang
berhubungan dengan usianya. Family life line mampu mendeskripsikan
kronologi tekanan atau kondisi klinis yang dihadapi oleh pasien serta
cara penyelesaiannya (Hecker, 2003).
6. Kriteria obat A, B, C, D, X
Tabel 3. Kriteria Obat (Kallen, 2002)
Kriteria Keterangan
A Controlled studies show no risk
B No evidence of human risk (controlled studies show no
risk or animal studies indicated no risk
C Risk cannot be ruled out
D Positive evidence of risk but potencial benefit may
outweigh potential risk
X Contraindicated in pregnancy
Kriteria obat yang aman untuk wanita hamil adalah A dan B.
7. Contoh obat-obatan kriteria A, B, C, D, X
Tabel 4. Daftar Obat (Kallen, 2002)
A B C D X
Dymenhidrinat
Metoclopamid
Antacids
Bisacodyl
Cascara
Cimetidin
Famotidine
Ranitidine
Sucralfat
Ondansetron
Domperidon
Metronidazole
Loperamid
Omeprazole
Metronidazole
Hyoscine salt
Hyoscine N-
butyl Br
Erythropoietin
Clofibrat
Terazosin
Tretionin
Terconazole
Clarithromycin
Fluoroquinolones
Tinidazole
Zidovudine
Cytokines
Pyridostigmine
Cloroquine
Pyrimethamine
mebendazole
Dexamethasone
Hydrocortisone
Prednisolone
Interferon
chlorperazine
Warfarin
Progestogens
Tetracyclines
Aminogikosid
Antineoplastic
drugs
Antiepileptic
drugs
As.
mefenamat
Misoprostol
Methergin
oksitosin
F. Diagnosis Kerja: Ny Margaret G1P0A0 usia 28 tahun. Usia kehamilan 20
minggu dengan faringitis akut dan anemia defisiensi besi.
G. Penatalaksanaan Holistik
Penatalaksanaan holistik atau menyeluruh meliputi personal care, family
care, dan local community care (Murtagh, 2003).
1. Personal care
a. initial plan
1) pemeriksaan laboratorium darah lengkap (Hb, Eritrosit,
Leukosit)
2) pemeriksaan ferritin serum
3) TIBC (total iron binding capacity)
b. pengobatan suportif
1) Vitamin C Good life vit C 1000 plus Echinacea
Komposisi obat ini adalah vit C 1000 mg, echinaceae 25.000
mg, Zn 10 mg. tersedia dalam sediaan kapsul. Dosis dewasa
adalah 1 kapsul per hari dikonsumsi sesudah makan. Indikasinya
adalah sebagai terapi tambahan infeksi akut (Pramudianto,
2010).
2) Vitamin B kompleks Benovit C
Komposisi obat ini adalah vit B1 50 mg, vit B2 25 mg, vit B6 10
mg, vit B12 5 mcg, vit C 500 mg, niacinamide 50 mg, Ca
pantothenate 20 mg. indikasi obat ini adalah peningkatan
kebutuhan vit B kompleks dan C pada masa kehamilan dan
infeksi. Dosis 1 drag/hari dapat diberikan bersama makanan agar
diabsorbsi lebih baik (Pramudianto, 2010).
c. pengobatan kausatif
1) anemia Sulfas Ferrosus
2) Nyeri Analgetik : Paracetamol
Indikasi nyeri. Tersedia dalam bentuk kapsul. Dosis dewasa 1
kapsul 3 kali sehari (Pramudianto, 2010).
3) Mual Antiemetic : Ondansetron
Indikasi obat ini adalah mual, muntah. Sediaan yang tersedia
adalah tablet 4 mg (Pramudianto, 2010).
4) Faringitis Antibiotik : Amoxycilin
Indikasi infeksi bakteri gram positif maupun negative. Dosis
dewasa 250-500 mg tiap 8 jam. Obat ini tersedia dalam bentuk
kapsul (Pramudianto, 2010).
d. pengobatan non medika mentosa (KIE)
1) edukasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada saat
kehamilan serta tanda-tanda yang mengharuskan pasien untuk
segera mendapat pertolongan dari dokter
2) banyak konsumsi kacang-kacangan, daging, cereal, tepung
gandum, biscuit, oatmeal (makanan yang mengandung zat besi)
3) menyarankan makan dalam porsi kecil tapi sering
4) menghindari makanan berlemak dan berminyak
5) konsumsi madu
6) menyarankan untuk tidak beraktivitas yang berat karena sedang
hamil
7) menyarankan untuk pergi rekreasi untuk mengurangi stress
2. Family care
a. Edukasi pada keluarga bahwa wanita hamil perlu perhatian lebih,
keluarga juga perlu diberitahu tentang ANC yang baik dan rutin
b. Dukungan psikologis keluarga berkaitan dengan APGAR score jadi
disarankan untuk selalu menjaga hubungan interaksi antaranggota
keluarga agar tetap nyaman
c. Edukasi faktor risiko eksternal yaitu yang berkaitan dengan
keadaan nyaman dan tenang di dalam rumah dengan begitu akan
mengurangi stress
d. Screening penyakit keluarga hal ini berkaitan dengan kemungkinan
penyakit yang diderita oleh pasien. Jika awal sudah dapat diketahui
maka bisa dilakukan tindakan dan dalam pengobatannya pun tidak
terlambat
3. Local community care
a. Edukasi penyakit pada komunitas yang berhubungan dengan
lingkungan kerja, di sini bisa disarankan untuk Ny. Margaret
memberitahu teman sekantornya dan pada atasanya tentang
keadaannya sehingga pekerjaan yang diberikan kepada Ny.
Margaret pun tidak terlalu berat.
b. Edukasi penyakit pada komunitas yang berhubungan dengan
lingkungan rumah, di sini perlu juga diberikan penjelasan kepada
tetangga karena jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
disamping keluarga, tetanggalah orang terdekat yang dapat dimintai
bantuan.
BAB III
KESIMPULAN
1. Diagnostik holistik meliputi 5 aspek, yaitu aspek personal, aspek klinis,
aspek faktor risiko intrinsik, aspek faktor risiko ekstrinsik, dan aspek
penilaian social
2. Penilaian dinamika keluarga menggunakan genogram, family life cycle,
APGAR score, SCREEM score, family map, family life line.
3. Diagnosis kerja pbl 1 yaitu Ny Margaret G1P0A0 usia 28 tahun. Usia
kehamilan 20 minggu dengan faringitis akut dan anemia defisiensi besi.
4. Penatalaksanaan holistik meliputi personal care, family care, dan local
community care.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Hecker, Loma. 2003. An Introduction To Marriage and Family Therapy. New
York: The Haworth Clinical Practice Press.
Kallen, Bengt. 2002. Drugs in Pregnancy-Dillema of Labelling. Drug Information
Journal. Volume 53: 1135-1143.
Mengel, Mark B. 2003. Fundamentals of Clinical Practice 2nd Ed. New York:
Plenum Publisher.
Phelps, Kerryn. 2010. General Practice: The Integrative Approach. Australia:
Elseiver.
Pramudianto, Arlina. 2010. MIMS Indonesia. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer
Gramedia.
Smilkstein, Gabriel. 2002. The Family APGAR: A Proposal For A Family
Function Test and Its Use by Physicians. The Journal of Family Practice.
Vol. 6: 1231-1239.
Soetjiningsih. 2008. Modul Komunikasi Pasien-Dokter: Suatu Pendekatan
Holistik. Jakarta: EGC.
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.