pbl ku hidupku

30
Tinjauan Pustaka Struktur dan Sistem Digestivus Nico Michael Muliawan 10-2010-194 15 Juli 2011 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731 Email: [email protected] Pendahuluan Sistem pencernaan yang menghasilkan energi-energi untuk tubuh mampu melakukan aktifitas dan kelangsungan hidup, maka dari itu makalah ini akan membahas secara detail pencernaan dari mulut sampai usus besar yang dilalui makanan dan di proses secara kimiawi maupun mekanik. Enzim-enzim yang Blok 9 – Digestivus Page 1

Upload: arwi-wijaya

Post on 21-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: PBL Ku Hidupku

Tinjauan Pustaka

Struktur dan Sistem

Digestivus

Nico Michael Muliawan

10-2010-194

15 Juli 2011

Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510

Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731

Email: [email protected]

Pendahuluan

Sistem pencernaan yang menghasilkan energi-energi untuk tubuh mampu melakukan

aktifitas dan kelangsungan hidup, maka dari itu makalah ini akan membahas secara detail

pencernaan dari mulut sampai usus besar yang dilalui makanan dan di proses secara kimiawi

maupun mekanik. Enzim-enzim yang membantu secara kimia dan otot-otot yang membantu

secara mekanik yang membuat suatu makanan yang masuk melewati mulut akan diolah

sehingga dapat digunakan untuk kelangsungan hidup.

Blok 9 – Digestivus Page 1

Page 2: PBL Ku Hidupku

Struktur Makroskopis1,2

Gambar 1. Sistem Pencernaan (www.google.co.id)

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah

sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi

zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian

makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.

A. Mulut

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut

biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan

lengkap yang berakhir di anus. Rongga mulut dibagi dalam:

1. Vestibulum oris

Merupakan daerah di antara bibir dan pipi di sebelah luar dan gigi geligi dengan

processus alveolarisnya di sebelah dalam.

Pendarahan:

Pembuluh nadi: Aa. Labiales superiores et inferiores, cabang a. facialis dan a. Temporalis

superficialis.

Blok 9 – Digestivus Page 2

Page 3: PBL Ku Hidupku

Pembuluh balik: V. Facialis anterior et posterior yang bergabung menjadi v. Facilais

communis dan bermuara ke dalam v. Jugularis interna.

Getah bening: Nnll. Submentales, submadibulares, dan parotideae yang kemudian

dialirkan ke dalam Nnll. Caevicales profundae.

2. Cavum oris propium

Gigi geligi

Terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir.

Pendarahan:

Nadi: atas : rr. alveolaris superiores, a. Infraorbitalis r. Alveolaris superior anterior

bawah : a. alveolaris inferior

pembuluh balik: atas : v. Facialis atau plexus pterygoideus.

bawah : v. Alolaris inferior

Persarafan: Nn. Alveolares superiores (V2), N. Alveolaris inferior (V5)

Palatum

Palatum durum adalah suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis maxillae

dan processus horizontalis ossis palatini. Tulang-tulang ini dilapisi oleh selaput lendir di sisi

superior dan inferior.

Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat bagi beberapa

otot.

Pendarahan : cabang-cabang a. maxilaris yakni a. palatina descendens, aa. Palatina mayor

( palatum durum), dan aa. Palatinae minores (palatum molle).

Persarafan : plexus pharyngeus (N. IX +N. X), kecuali M. Tensor veli palatini oleh n.

Tensoris veli palatini cabang n. Trigeminus V3.

Diaphragma oris. Dasar mulut dibentuk oleh 3 otot yakni M. Digastricus venter anterior,

M. Mylohyoideus, dan M. Geniohyoideus. Fungsinya untuk membuka mulut.

Isthmus faucium adalah hubungan antara rongga mulut dan ororpharynx. Batas-batasnya

yakni : tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus, dan dorsum linguae.

Lidah (lingua) mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada dasar mulut.

Pendarahan: nadi: a. lingualis

balik : v. Dorsalis linguale, Vv. Profunda linguae, V. Sublingualis.

Persarafan: sensibel : N. Lingualis V3, N. IX, N. X

Pengecap : N. Lingualis V3 (chorda typani N. VII), N. X

Blok 9 – Digestivus Page 3

Page 4: PBL Ku Hidupku

B. Lambung

Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.

Terdiri dari 3 bagian yaitu Kardia, Fundus, dan Antrum. Selainitu juga terdapat 2 muara

yakni cardia : muara oesophagus → gaster dan pylorus : muara gaster→ duodenum, 2

lekukan yaitu incisura cardiaca → curvatura major, incisura angularis → curvatura minor,

dan 2 permukaan yaitu facies anterior dan facies posterior.

Lapisan dinding gaster :

- tunica mukosa: merupakan selaput lendir yang berlipat-lipat yang disebut plica

gastricae, sedangkan lipatan yang berjalan dari cardia sampai pilorus disebut magenstrase

WALDEYER. Pada permukaan lipatan gaster terdapat lekukan-lekukan kecil yang disebut

foveolae gastricae. Ada 3 macam kelenjar pada mukosa lambung yakni gl. cardiacae : lender,

gl. gastricae : pepsin & HCl, dan gl. pyloricae : pepsin

- tunica submucosa merupakan jaringan ikat yang kuat

- tunica muscularis :obliquus (lapisan paling dalam), circularis (merupakan lanjutan otot

sirkuler oesophabus yang melapisi corpus dan pilorus),,longitudinal (merupakan lapisan

terluar sepanjang kedua curvatura.

- tunica serosa: melapisi seluruh permukaan luar lambung sehingga lambung terletak

intraperitoneal.

Pendarahan:

Arteri : A. gastrica sinistra, A. gastrica dextra, A. gastroepiploica dextra, A. gastroepiploica

sinistra, A. gastrica brevis.

Vena: V. gastrica brevis → V.lienalis, V. gastroepiploica sinistra, V. gastroepiploica dextra,

V. gastrica sinistra, V. gastrica dextra

Persarafan: parasimpatis : N. X kanan ( posterior ), N. X ki. (anterior), simpatis:

serabut.preganglionic (N.splanchnicus Thoracalis), serabut.post ganglionic (ggl.plexus

celiacus)

Blok 9 – Digestivus Page 4

Page 5: PBL Ku Hidupku

C. Hati

Dilapisi oleh peritoneum,kecuali yang berbatasan dengan diaphragma à Bare area/ area

NUDA. Terdiri 2 lobus yakni lobus sinister dan dexter . Lobus dexter terbagi 2: lobus

caudatuss dan lobus Quadratus. Batas lobus dexter dan sinister adalah alur yang. di tempati

lig. teres hepatis & lig. Venosum arantii.

Terdiri dari 3 facies

• Facies diaphragmatica, berbatasan langsung dengan permukaan bawah paru dan jantung

à impressio cardiaca

• Facies visceralis = facies inferior

• Facies superior ~ bare area

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah

yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung

dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.

Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang

masuk diolah.

L. Kandung empedu

Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang

dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.

Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap -

bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang

dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran

empedu.

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:

» Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

» Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin

(Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol

D. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu

menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas

terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas

jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

Blok 9 – Digestivus Page 5

Page 6: PBL Ku Hidupku

o Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

o Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Bagian-bagian pankreas yakni caput pancreas, ollum pancreas, corpus pancreas, dan

cauda pancreas. Endokrin pankreas banyak terdapat di cauda pancreas: pulau-pulau

LANGERHANS. Saluran bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone.

Pendararahan:

Arteri: A. pancreatico duodenale superior (cabang A. gastroduodenalis), A. pancreatico

duodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior)

Vena: darah dialirkan ke dalam V. lienalis dan V. mesenterica superior

E. Usus halus (usus kecil)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara

lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat

yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi

usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).

Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M

sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ).

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong

(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

1. Usus dua belas jari (Duodenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah

lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari

merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di

ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya

oleh selaput peritoneum. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari

pankreas dan kantung empedu.

Pendarahan:

Arteri: A. gastroduodenalis : cabang A. hepatica communis, A. pancreatico duodenalis

superior.anterior. & posterior à memperdarahi : duodenum.bagian.proximal, A. pancreatico

Blok 9 – Digestivus Page 6

Page 7: PBL Ku Hidupku

duodenalis inferior anterior & posterior : cabang A. mesenterica superior à memperdarahi :

duodenum.bagian distal

Vena: mengikuti arteri mengalirkan darah ke dalam V. porta, sebagian tidak langsung

melalui V. mesenterica superior dan v. lienalis

2. Usus Kosong (jejenum)

Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas

jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus

halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus

penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili),

yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua

belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner.

Jejunum mempuyai dinding yang tebal, diameter yang lebih besar daripada illeum, arcade

yang setingkat, Nnll. yang soliter, vasa recta yang panjang, dan pita sirkular yang rapat.

3. Usus Penyerapan (illeum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem

pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan

jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau

sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

Sifat illeum berlawanan dari Jejunum yakni mempunyai dinding yang tipis, diameter yang

kecil, arcade yang bertingkat, Nnll. yang aggregati, vasa recta yang pendek, dan pita sirkular

yang renggang.

F. Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.

Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari :

Kolon asendens (kanan)

Mulai dari junctura ileo colica – flexura colli dextra

Vascularisasi :

o Arteri: A. ileocolica & A. colica dext. cabang A. mesenterica sup.

Blok 9 – Digestivus Page 7

Page 8: PBL Ku Hidupku

o Vena: V. ileocolica & V. colica dextra → v. mesenterica superior

Getah bening : Nnll paracolica → Nnll mesenterica superior.

Innervasi : plexus mesentericus superior

Kolon transversum

Dari flexura colli dextra à flexura colli sinistra

Vascularisasi

o Arteri: A. colica media, cabang a. mesenterica superior, A. colica sinistra, cabang a.

mesenterica inferior.

o Vena: V. mesenterica superior

Getah bening: Nnll. colica media à Nnll. mesenterica superior

Kolon desendens (kiri)

Letak : retro peritoneal, dari flex.coli sinistra sampai fossa iliaca sinistra

Vaskularisasi : A. colica sinistra, cab. A. mesenterica inferior

Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Berbentuk huruf S, dari PAP – S3, kemudian menjadi rectum rectosigmoid junction ±

15 cm dari anus

Vascularisasi : a. sigmoideae, cab. A. mesenterica inferior.

Struktur Mikroskopis3,4

Rongga Mulut

Rongga mulut dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis tanduk (keratin), atau tanpa

lapisan tanduk bergantung pada daerahnya. Lapisan keratin melindungi mukosa mulut

terhadap kerusakan selama mengunya dan hanya terdapat di gigivi dan palatum durum.

Lamina proprianya memiliki sejumlah papila dan langsung melekat pada jaringan tulang.

Epitel berlapis gepeng tanpa laipsan tanduk menutupi palatum molle, bibir, dan dasar mulut.

Lamina proprianya memiliki papila, mirip derimis kulit, dan menyetu dengan submukosa

yang mengandung kelenjar liur kecil yang difus. Pada bibir, daerah peralihan epitel mulut

yang tidak berlapis tanduk menjadi epitel kulit.

Blok 9 – Digestivus Page 8

Page 9: PBL Ku Hidupku

Gambar 2. Mikroskopik Bibir (www.google.co.id)

Lidah

Seluruh permukaan dorsal lidah merupakan papila-papila lidah. Epitelnya berlapis gepeng

bertanduk atau tidak bertanduk. 1/3 posterior bagian dorsal lidah bebas dari papila lidah dan

terdapat Tonsila Linguae. Pada bagian tengah lidah terdapat anyama penyambung septum

linguae. Otot intrinsik lidah yang merupakan unsur utama lidah berjalan vertikal,

longitudinal, dan tranxversal. Otot ekstrinsik terletak di dasar lidah.

Papila

Peninggian epitel mulut dan lamina propria, dengan bentuk dan fungsi yang bervariasi.

Ada 4 jenis papila yakni:

Papila Filiformis

Merupakan papila terbanyak yang tersebar di seluruh permukaan dorsal 2/3 anterior lidah.

Epitelnya berlapis gepeng bertanduk, tidak mempunyai taste buds. Papila ini berbentuk

kerucut memanjang (runcing). Modifikasi papila ini disebut papila cueniform (plapila

conica).

Papila Fungiformis

Tersebar diantara papila filiformis.Epitelnya berlapis gepeng tidak/sedikit bertanduk.

Permukaannya lebih lebar dari dasarnya sehingga bentuknya menyerupai cendawan (jamur).

memiliki taste buds. Modifikasi papila ini disebut papila lentiformis.

Papila Foliata

Papila ini kurang berkembang pada manusia. Papila Foliata terdiri atas 2 atau lebih

tonjolan dan alur pararel pada permukaan dorsolateral lidah dan mengandung banyak kuncup

kecap.

Papila Sirkumvalata

Blok 9 – Digestivus Page 9

Page 10: PBL Ku Hidupku

Merupakan 7-12 papila bulat berukuran sangat besar dengan permukaan datar yang

menonjol diatas papila lain. Epitelnya berlapis gepeng tak bertanduk. Bentuknya menyerupai

papila fungiformis. Terdat sulcul sircular (cryptus) dan pada msisi lateralnya terdapat taste

bud. Ductus ekskretorius kelejar serous Van ebner bermuara ke cryptus

Gaster

Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica. Epitelnya

mukosa selapis toraks tanpa sel goblet. Sitoplasma oada permukaan apikalnya mengandung

musigen. Intinya oval Pada lamina propria terdapat kelenjar di :

Kelenjar Kardia dan Pilorus

Sel sekresinya menghasilkan mukus yang berfungsi untuk melindungi lambung dari

autodigestion.. Kelenjar pilorus relatif pendek, simpleks, tubulosa bercabang.

Kelenjar Fundus (kelenjar Gaster)

Dimulai dari dasar gasric pits ke seluruh lamina propria sampai tunica muscularis

mukosa. Pada kelenjar ini terdat 4 macam sel yakni:

Chief sel, sel terbanyak, pyramid, mengandung pepsinogen.

Parietal sel, menghasilkan HCl dan faktor intrinsik lambung.

Mucous neck sel, bentuk kubus, lebih pucat dari chief sel

Enterochromafin cell

Usus Halus

Epitelnya terdiri dari selapis toraks dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya

terdapat brush border/mikrovili yang berfungsi untuk memperluas permukaan absorptif dan

juga mengandung sel-sel pencernaan. Semakin ke distal, sel goblet semakin banyak. Terdapat

vili intestinalis. Sepanjang mukosa terdapat glandula intestinalis (cryptus Lieberkuhn),

tubulosa simpleks, yang bermuara diantar vili intestinalis. Pada dasar cryptus terdapat sel

paneth, di bagian apikalnya mengandung granula eosinofilia. Sel-sel crytus berfungsi

menggantikan sel-sel epitel permukaan yang rusak. Dibagi dalam 3 daerah yakni:

Duodenum

Terdapat kelenjar Bruner, mukus, dan kompleks tubulosa bercabang. Bentuk vili

intestinalis berbentuk lebar.

Jejunum

Tidak terdapat kelejar Bruner ataupun agmina peyeri. Plica sirkularis Kerckringi tinggi-

tinggi. Vili intestinalis berbentuk budar seperti lidah.

illeum

Blok 9 – Digestivus Page 10

Page 11: PBL Ku Hidupku

terdapat agregat limfonodus atau agmina peyeri/ Plaque Peyeri di lamina propria meluas

ke tunica submukosa. Vili instetinalisnya berbentuk jari-jari.

Usus Besar

Tunica mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinalis. Sel goblet banyak

dintara sel epitel. Memiliki Cryptus Lieberkuhn dan limfonodus solitorius. Sel paneth dan sel

argentafin sedikit sekali. Tunica muscularis longitudinal membentuk 3 pita longitudinal yang

disebut Taenia Coli

Mekanisme Saluran Pencernaan

Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:5

o menerima makanan

o memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)

o menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah

o membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus,

usus besar, rektum dan anus. Selain itu, Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang

terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.5

Mulut

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang

(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari

kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim

pencernaan dan mulai mencernanya. Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan

bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya.

Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein

dan menyerang bakteri secara langsung.Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut

secara otomatis.

Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke

paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak)

terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

Lambung

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin

(sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi

masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang

Blok 9 – Digestivus Page 11

Page 12: PBL Ku Hidupku

makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.

Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:

∞ lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.

Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori

atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak

lambung.

∞ Asam klorida

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna

memecah protein.Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap

infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri. Pelepasan asam dirangsang oleh:

saraf yang menuju ke lambung

gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)

histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

∞ prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein. Pepsin merupakan satu-

satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan utama

dari daging.

Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan

aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.

Usus halus5

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang

merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui

sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan

mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.

Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi)

merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.

Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan

mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.

Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki

lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).

Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga

menambah jumlah zat gizi yang diserap.

Blok 9 – Digestivus Page 12

Page 13: PBL Ku Hidupku

Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum.

Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.

Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan,

vili dan mikrovili.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati

melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang

membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga

melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui

usus halus. Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk

melarutkan keasaman lambung. Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi

lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.

Pankreas6

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke

dalam darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui

berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan

saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.

Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.

Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh

dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran

pencernaan.

Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi

duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:

Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah

Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah

Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan

glukagon).

Hati.7

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah

yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung

dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.

Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang

masuk diolah.

Blok 9 – Digestivus Page 13

Page 14: PBL Ku Hidupku

Darah diolah dalam 2 cara:

Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang

Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan

oleh tubuh.

Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan

zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati menghasilkan sekitar separuh dari

seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang

dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.

Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.

Empedu7

Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya

sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian

sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.

Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.

Empedu memiliki 2 fungsi penting:

Membantu pencernaan dan penyerapan lema

Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang

berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:

∞ Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam

lemak untuk membantu proses penyerapan

∞ Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu

menggerakkan isinya

∞ Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel

darah merah yang dihancurkan

∞ Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh

∞ Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan

kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh

garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap

sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon,

bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok

ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.

Usus besar8

Blok 9 – Digestivus Page 14

Page 15: PBL Ku Hidupku

Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.

Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum

bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi

mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.

Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.

Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa

menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi

yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Mekanisme Pencernaan dan Fungsi

1. Karbohidrat9

Karbohidrat adalah senyawaan polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan

senyawaan-senyawaan yang jika dihidrolisis akan menghasilkan polihidroksi tersebut.

Karbohidrat di alam terdapat dalam jumlah yang besar, terutama dalam tumbuh-tumbuhan.

Kegunaanya sangat luas dan meliputi berbagai bidang antara lain sebagai bahan pangan,

sandang, bahan untuk keperluan kesehatan dan obat-obat. Bentuk gula paling sederhana

adalah gula sederhana atau monosakarida misalnya glukosa, fruktosa dan galaktosa, yang

dalam keadaan normal jumlahnya sangat sedikit dalam makanan. Monosakarida ini

merupakan satuan dasar pembentuk jenis karbohidrat lainnya yang lebih kompleks, yang oleh

tumbuhan disintesis dengan proses reaksi kategori kondensasi sehingga memungkinkan

terjadinya ikatan berantai membentuk polimernya. Sebagian karbohidrat yang dimakan

adalah dalam bentuk polisakarida, yang terdiri dari rantai-rantai molekul glukosa yang

saling berhubungan. Selain polisakarida, sumber karbohidrat makanan lainnya dalam jumlah

yang lebih sedikit adalah karbohidrat dalam bentuk disakarida termasuk sukrosa dan laktosa.

Penyerapan karbohidrat

Karbohidrat makanan disajikan ke usus halus untuk diserap terutama dalam bentuk

disakarida maltosa. Glukosa dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder, sementara

pembawa kotranspor di batas luminal mengangkut monosakarida dan Na+ dari lumen ke

Blok 9 – Digestivus Page 15

Page 16: PBL Ku Hidupku

dalam interior usus halus. Glukosa dan galaktosa setelah dikumpulkan di dalam sel oleh

pembawa kotranspor, keluar dari sel mengikuti penurunan gradient konsentrasi masuk ke

dalam darah di dalam vilus. Fruktosa diserap ke dalam darah semata-mata melalui difusi

terfasilitasi (transport pasif yang diperantai oleh pembawa).

2. Protein9

Kata protein berasal dari bahasa Yunani, proteios, yang artinya pertama. Protein

merupakan senyawaan yang penting dalam kehidupan, terdiri dari berbagai kombinasi asam

amino. Fungsi utama protein adalah membentuk jaringan baru dan mengganti jaringan yang

rusak. Pada hewan dan manusia, protein merupakan komponen pembentuk urat, otot, kulit,

kuku, rambut, bulu, tanduk dan jaringan penunjang seperti tulang rawan. Di samping itu,

protein dapat berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen, pembentuk antibody, katalisator

biokimia dan pengatur metabolisme.

Penyerapan protein

Yang dicerna dan diserap tidak saja protein dari makanan, tetapi protein endogen yang

masuk ke dalam lumen saluran pencernaan. Semua protein endogen harus dicerna dan diserap

bersama protein makanan untuk mencegah pengurangan simpanan protein tubuh. Asam

amino yang diserap dari makanan dan protein endogen digunakan untuk mensintesis protein

baru di tubuh. Protein yang disajikan ke usus halus untuk diserap terutama dalam bentuk

asam amino dan beberapa peptide kecil.

3. Lemak8

Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida yaitu lemak netral

yang masing-masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan tiga molekul asam lemak melekat

padanya.

Lemak dicerna dan diserap lebih lambat dibandingkan dengan nutrient lain. Selain itu,

pencernaan dan penyerapan lemak hanya berlangsung di lumen usus halus. Oleh karena itu,

Blok 9 – Digestivus Page 16

Page 17: PBL Ku Hidupku

apabila duodenum sudah terdapat lemak, pengosongan isi lambung yang berlemak lebih

lanjut ke dalam duodenum ditunda sampai usus halus selesai mengolah lemak yang sudah ada

di sana. Pada kenyataannya, lemak adalah perangsang terkuat untuk menghambat motilitas

lambung. Fungsi lemak yaitu sebagai sumber dan pelarut beberapa vitamin tertentu dan

asam-asam lemak, baik esensial maupun non-esensial, sebagai cadangan energy dalam

jaringan adiposa, dan sebagai isolator tubuh baik terhadap perubahan suhu maupun terhadap

benturan-benturan.

Penyerapan lemak

Penyerapan lemak cukup berbeda dari penyerapan karbohidrat dan protein karena adanya

masalah lemak yang tidak larut dalam air. Lemak harus dipindahkan dari kimus yang cair

melalui cairan tubuh yang mengandung banyak air walaupun lemak tidak larut dalam air.

Dengan demikian, lemak harus menjalani serangkaian transformasi untuk mengatasi masalah

ini selama pencernaan dan penyerapannya.

Komponen empedu mempermudah penyerapan produk-produk akhir pencernaan lemak

ini melalui pembentukkan misel. Misel adalah partikel larut-air yang mengangkut produk-

produk akhir pencernaan lemak di dalam interiornya yang larut dalam air. Setelah misel-

misel ini mencapai membran luminal sel-sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas

secara pasif berdifusi dari misel menembus komponen lemak membran sel epitel untuk

memasuki interior sel-sel tersebut. Sewaktu produk-produk lemak tersebut meninggalkan

misel dan diserap melalui membran sel, misel mampu menyerap monogliserida dan asam

lemak lain yang dihasilkan dari perncernaan trigliserida di dalam emulsi lemak. Setelah

berada di dalam sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas disintesis ulang menjadi

trigliserida. Trigliserida-trigliserida ini bergabung membentuk butir-butir dan dibungkus oleh

satu lapisan lipoprotein, sehingga butir lemak tersebut dapat larut dalam air.

Enzim dalam Pencernaan5

Mulut

Blok 9 – Digestivus Page 17

Page 18: PBL Ku Hidupku

Liur (Saliva) yang disekresikan oleh kelenjar liur terdiri atas 99,5% air dengan pH sekitar

6,8. Liur mengandung glikoprotein, musin, yang bekerja sebagai pelumas pada waktu

mengunyah dan menelan makanan. Gerakan mengunyah berfungsi memecah makanan

sehingga terjadi peningkatan kelarutan dan perluasan daerah permukaan bagi kerja enzim.

Liur juga merupakan sarana untuk mensekresikan obat-obat tertentu (teanol dan morfin), ion-

ion organik (K+, Ca2+, HCO3-, SCN- (tiosinat), iodium, dan ekskresi imunoglobulin (IgA)).

-Amilase liur mampu membuat pati dam glikogen dihidrosis menjadi amltosa dan

oligosakarida. Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH <4, sehingga kerja pencernaan

dalam mulut akan terhenti ketikalingkunagn lambung yang asam menembus partikel

makanan. Enzim lipase lingual disekresikan oleh permukaan dorsal lidah (kelenjar Ebner).

Lambung6

Getah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung HCl

0,2-0,5% dengan pH 1. Getah lambung terdiri atas 97-99% air dan sisanya musin (lendir)

serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase.

Pepsin

- Fungsi utama untuk hidrolisis molekul protein menjadi peptide

- Disekresikan dalam bentuk inaktif. Jika diperlukan maka akan berubah bentuk dari

pepsinogen menjadi pepsi.

Renin

- Fungsi utama mengubah kaseinogen menjadi kasein

- Hanya terdapat pada lambung bayi untuk mengolah susu

Lipase

- Fungsi utama hidrolisis tri-asilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol

Pankreas7

Pankreas berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan (dalam bentuk getah

pancreas) yang nantinya akan dibawah ke duodenum melalui saluran pancreas.

Tripsin

- Fungsi mengubah protein menjadi polipeptida

- Disekresikan dalam bentuk inaktif (tripsinogenn) dan diaktifkan dalam duodenum

(tripsin).

Kemotripsin

Blok 9 – Digestivus Page 18

Page 19: PBL Ku Hidupku

- Fungsi mengubah pepton menjad polipeptida

- Inaktif (kemotripsinogen) dan aktif (kemotripsin).

Amilase Pankreas

- Fungsi mengubah pati menjadi maltosa

- Hampir sama dengan amylase di saliva

Karboksi Peptidase

- Fungsi mengubah peptide menjadi Asam Amino

Nuklease

- Fungsi katalisa asam mukleat menjadi komponen nukleotida.

Hati8

Meskipun hati tidak memegang peran yang begitu besar dalam system pencernaan, hati

menghasilkan empedu yang berguna dalam mencerna lemak.

Usus Halus

Tabel 1. Macam-macam enzim

ENZIM FUNGSI

Enterokinase Mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin

Laktase Mengubah laktosa menjadi glukosa

Dipeptidase Mengubah pepton menjadi AA

Maltase Mengubah maltose menjadi glukosa

Disukarase Mengubah disakarida menjadi monosakarida

Peptidase Mengubah polipeptida menjadi AA

Sukrase Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa

Lipase Mengubah tri-asilgliserol menjadi gliserol dan AA

Kesimpulan

Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang komplek

diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang

diproduksi di dalam sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem

pencernaan antara lain mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan

anus. Sementara organ tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati, pankreas. Semua

organ tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari

Blok 9 – Digestivus Page 19

Page 20: PBL Ku Hidupku

molekul kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas

tubuh manusia

Daftar Pustaka

1. Snell RS . Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6 , Sistem digestivus. Jakarta : EGC ;

2006.p.148-52

2. Moore KL , Anatomi klinis dasar. In : Agur AMR,editor , Sistem Digestivus. Jakarta: EGC ;

2002.p.83-7

3. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar teks dan atlas. In: Frans Dany, editor. Saluran

Cerna. Jakarta : EGC; 2007.p.278-307

4. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik

histologi saluran cerna. Jakarta: Penerbit Universitas Trisaksi; 2007.p.101-27

5. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper. In: Bani AP,

Sikumbang TMN. Pencernaan dan absorpsi. 25th ed. Jakarta: EGC;2003.p.632-44

6. Digestivus. Edisi 2009. 15 Maret 2010.Diunduh dari http://www.tennumber.com. 13 Juli

2011

7. Biologi Sstem pencernaan. Edisi 2009. Diunduh dari

http://www.indonesiaindonesia.com/f/10673-biologi-sistem-pencernaan/.13 Juli 2011.

8. Anonym. Sistem digestivus. 13 Febuari 2009. Diunduh dari :

http://bertousman.com/2009/02/sistem-digestivus.html. 13 Juli 2011

9. Aryulina D, Muslim C, Maraf S, Winarni EW. Biologi SMA untuk kelas XI. Sistem

pencernaan. Jakarta: Erlangga;2004.p.145-8

Blok 9 – Digestivus Page 20