laporan kinerja direktorat perbenihan tanaman …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/lakin...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJADIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
TRIWULAN I TAHUN 2018
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
2018
LAPORAN KINERJADIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
TRIWULAN I TAHUN 2018
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
2018
LAPORAN KINERJADIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
TRIWULAN I TAHUN 2018
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
2018
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
iLaporanKinerjaTriwulan I Tahun 2018
KATA PENGANTAR
PujisyukurdipanjatkankehadiratTuhan Yang Maha Esa, karenaataskarunia-Nya kamidapat menyusun LaporanKinerja Instansi PemerintahDirektoratPerbenihanTanamanPangan Triwulan I Tahun 2018. LaporanKinerja disusun sesuai dengan PeraturanMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik IndonesiaNomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerjadan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuandan sasaran perbenihan tanaman pangan, sesuai dengan Perjanjian Kinerja yangdituangkan dalam bentuk Penetapan Kinerja Tahun 2018, yaitu terwujudnyapeningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat secara berkesinambungan.Diharapkan hasil evaluasi tersebut sebagai dasar acuan untuk lebih menyempurnakanprogram dan kegiatan peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan dimasa mendatang.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan LaporanKinerja ini, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan. Kamimengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnyalaporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Jakarta, Mei 2018Direktur Perbenihan
Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.ScNIP 196410161989031002
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
iiLaporanKinerjaTriwulan I Tahun 2018
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ iv
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................... v
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 11.1 Latar Belakang ................................................................................... 11.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan ..................................... 11.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja ................................................... 21.4 Sumber Daya Manusia (SDM) ........................................................... 51.5 Dukungan Anggaran ........................................................................... 6
II. PERENCANAAN KINERJA ....................................................................... 7III. AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................... 10
3.1 Capaian Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan .................. 103.2 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan ....................................... 173.3. Realisasi Anggaran ............................................................................ 183.4 Permasalahan ..................................................................................... 19
IV. PENUTUP ................................................................................................. 20
LAMPIRAN ...................................................................................................... 21
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
iiiLaporanKinerjaTriwulan I Tahun 2018
DAFTAR TABEL
1. PerjanjianKinerjaDirektoratPerbenihanTahun 2018.............................. 72. PencapaianAkuntabilitasKinerjaDirektoratPerbenihanTriwulan I
Tahun2018........................................................................................... 103. KegiatanPerbanyakanBenihSumberTW I 2018 ................................... 114. PerbandinganRencana dan
RealisasiPerbanyakanBenihSumberPadi, Jagung, danKedelaiTW I Tahun 2017 denganTW I Tahun 2018............................. 12
5. RealisasiPersentase Luas PerbanyakanBenihSumber TW ITahun 2016-2018................................................................................. 13
6. Realisasi Luas PenangkaranPadi, Jagung, Kedelai,KacangTanah,KacangHijau, UbiKayu Dan UbiJalarTW I Tahun2018..................................................................................................... 14
7. Perbandingan Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung,Kedelai, Kacang Tanah,Kacang Hijau, Ubi Kayu Dan Ubi JalarTW I Tahun 2017 dibandingkan dengan TW I Tahun 2018 .................. 14
8. Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai, KacangTanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar TW I Tahun 2016-2018..................................................................................................... 15
9. RealisasiRealisasiAnggaranDesaMandiriBenihPengembanganTW I TahunTahun 2018 ....................................................................... 17
10. CapaianIndikatorKinerjaSasaranStrategisProgramDirektoratJenderalTanamanPanganTW I Tahun 2018 ................................................ 18
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
ivLaporanKinerjaTriwulan I Tahun 2018
DAFTAR GAMBAR
1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan............ 5
2. GrafikrealisasipersentaseluasperbanyakanbenihsumberTW I Tahun2016s.d 2018 ............................................................................................... 13
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
vLaporanKinerjaTriwulan I Tahun 2018
RINGKASAN EKSEKUTIF
DirektoratPerbenihanTanamanPangan yang merupakan unit Eselon 2memilikistrukturorganisasisesuaidenganPeraturan Menteri Pertanian Nomor:43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata kerja KementerianPertanian, untukmelaksanakantugas danfungsimendukungtercapainyasasaranproduksikomoditasutamatanamanpangan.
DirektoratPerbenihanTanamanPanganmemilikikebijakanperbenihan dibidangpeningkatanpenyediaanbenihpadi, jagung, kedelai, dan tanamanpanganlain,sertamendorongpencapaianproduksibenihmelalui pengembangan danpenyebaranvarietasunggul, peningkatanproduksi dan distribusibenih,peningkatanpengawasanmutu dansertifikasibenihsertamengoptimalkankelembagaanperbenihan.KebijakantersebuttertuangdalamkegiatanDirektoratPerbenihanantara lainketersediaanbenihvarietasunggulbersertifikat, optimalisasipengawasan dansertifikasibenih, peningkatanperankelembagaanperbenihan, pengawalan/pembinaan,monitoring dan evaluasi.ImplementasikegiatantersebutdifasilitasimelaluiAnggaranPendapatan dan BelanjaNegara (APBN) TA 2018 yang sifatnyasebagaistimulan pada tercapainyatujuan dansasarandibidangperbenihan.
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan perbenihan tanaman pangan besertapermasalahan/kendala yang dihadapi pada triwulan I tahun 2018, dilakukan EvaluasiKinerja pada seluruhaspek kegiatan perbenihan dan hasil evaluasi ini akan digunakansebagai bahan penyusunan program pengembangan pada tahun-tahun berikutnya.Seiring dengan upaya merealisasikan good government, Direktorat PerbenihanTanaman Pangan telah melaksanakan berbagai kegiatan, mewujudkan tercapainyatujuan dan sasaran, serta yang telah dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerjapada tahun 2017 yaitu“terselenggaranya sistempembinaanlembagaperbenihantanamanpangan yang efisien dilokasipenerapanbudidayatanamanpangan yang tepat”. Untuk mencapai hal tersebutDirektorat Perbenihan pada Tahun 2017 mengalokasikan anggaran untuk program dankegiatan Perbenihan yang mendapatkanfasilitasuntukperbanyakanbenihsumber,pengawasan dan pengujianbenihtanamanpangan, serta luaslahan yangmendapatkanfasilitasuntukmemproduksibenihbersertifikat.Secaraumum,semuakegiatanDirektoratPerbenihanTanamanPangantelahdilaksanakanseoptimalmungkinsesuaidenganpenyerapananggaran yang maksimal.
Berdasarkan uraian pada Laporan Kinerja (LAKIN) DirektoratPerbenihan Triwulan Itahun 2018, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:1. Fasilitasi PerbanyakanBenihSumberTanaman Pangan
Rencanaperbanyakanbenih pada areal produksibenihsumber di BalaiBenih diseluruh Indonesia untukkomoditaspadi, jagung, kedelai, kacangtanah, ubikayu danubijalar di BalaiBenih di 31 provinsiseluas 600 ha, realisasipada TW I adalah
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
viLaporanKinerjaTriwulan I Tahun 2018
seluas90.25atau15.04% dengan rincian padi seluas 39.25 ha (13.35%), jagungseluas 16 ha (17.20%), kedelai 33 ha (16.10%), kacang tanah 1 ha (100.0%), dankacang hijau 1 ha (25.0%). Sedangkan ubi kayu dan ubi jalar pada TW I belumterealisasi. JikadibandingkandenganrealisasiTW I tahun2017capaianrealisasiperbanyakanbenihsumberpadi, jagung dan kedelai TW Itahun2018secara total mengalamipeningkatansebanyak 13.25 Ha atau 1.86%.Jika dibandingkan dengan realisasi triwulan I 2016-2018 realisasi luasperbanyakan benih sumber benih tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, kacangtanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar) mengalami peningkatan 19.71%dibandingkan TW I tahun 2017.Perbanyakan benih sumber TW I tahun 2018apabila dibandingkan dengan TW I tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar10.30%.
2. Fasilitasi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman PanganCapaianluaspenangkaranbenihpadi, jagung, kedelai, kacangtanah,kacanghijau,ubikayu dan ubijalar pada TW I tahun 2018 seluas 39.384,71 ha atausebanyak52.12%.Jika dibandingkan dengan TW I Tahun 2017 luas penangkaran yang disertifikasioleh BPSBTPH mengalami kenaikan 61,3 %, kenaikan terjadi pada setiapkomoditas, kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas ubi kayu (100%), jagung(94.6%) dan kedelai (90.5%) Realisasi luas penangkaran padi, jagung, kedelai,kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar pada TW I tahun 2016 hingga2018 mengalami perubahan yang fluktuatif dimana pada TW I tahun 2017mengalami penurunan dan pada tahun TW I tahun 2018 mengalami peningkatan.Realisasi luas penangkaran benih pada TW I tahun 2018 lebih tinggi dibandingkanpada TW I tahun 2016 terutama pada penangkaran benih jagung (96.72%) dankedelai (67.69%), sedangkan pada penangkaran benih padi mengalamaipenurunan sebanyak 33.01%.
3. FasilitasiPenyediaan Benih Bersertifikata. Bantuan Benih Pusat
Realisasibantuanbenihpusatuntuk transfer uangselama TW I tahun 2018sebanyak 3.766.760 kg atau seluas 150.670,40 ha.
b. DesaMandiriBenihRealisasiDesaMandiriBenihsampai dengan bulan Maret TW I 2018 dariAnggaran DMB sebesar Rp 40.856.964.000,00 baru terealisasi sebesarRp 1.583.200.000 atau berkisar 3,78 % untuk proses persiapan pelaksanaanpertanaman dan pembangunan gudang/lantai jemur sedangkan untukrealisasi fisik pelaksanaan Desa Mandiri Benih belum ada ada laporan daridaerah.
4. Penggunaanbenihvarietasunggulbersertifikatmerupakan salahsatufaktorpenentukeberhasilanpeningkatanproduktivitasdan mutuhasiltanamanpangan.Semakintinggipersentasepenggunaanbenihunggulbersertifikatmenunjukkansemakinluas para petanidalammenggunakansaranaproduksibenih yang bermutu. Pada
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
viiLaporanKinerjaTriwulan I Tahun 2018
TW I tahun2018tingkatpenggunaanbenihvarietasunggulbersertifikat padi,jagungdan kedelaimencapaidiatas target yangditetapkandalamsasaranindikatorkinerja(SangatBerhasil), yaknipadi 110.32%.Sedangkan capaian target sasaranindikatorkinerja jagung 79.22% dan kedelai77.11%. Target tingkatpenggunaanbenihpadi, jagung, dankedelaiselamaperiodeRenstra 2015-2019 tetap, yaitumasing-masingsebesar 50%,50%, dan 35%.
5. Pada TW I TahunAnggaran2018DirektoratPerbenihanmelaksanakanpembinaan/kegiatanpengelolaansistempenyediaanbenihtanamanpanganmelalui program peningkatanproduksi, produktivitasdan mututanamanpanganuntukmencapaiswasembada danswasembadaberkelanjutanmendapatkanalokasianggaransebesarRp.140.535.499.000 (seratusempatpuluhmilyar lima ratustigapuluh limajutaempatratussembilanpuluhsembilanribu rupiah).RealisasipenggunaananggaransampaidenganakhirMaret 2018 sebesarRp.30.151.481.904 (tigapuluhmilyarseratus limapuluhsatujutaempatratusdelapanpuluhsaturibusembilanratusempat rupiah) atau21.45%.
1Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
BAB IPENDAHULUAN
1.1. LatarBelakangTahun 2018 merupakan tahun keempat dari periode Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, sehingga perlu dilakukan evaluasi paruh
waktu dalam rangka memantapkan program dan kegiatan dua tahun berikutnya.
Seperti diketahui bersama bahwa fokus RPJMN tahap ini adalah untuk memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan kompetitif
perekonomian yang berbasis sumberdaya alam yang tersedia, sumberdaya manusia
yang berkualitas dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Kebijakan program tanaman pangan tahun 2018 adalah melanjutkan dan
memantapkan kegiatan tahun 2017 yang terbukti mampu meningkatkan indikator
kinerja produkasi tanaman pangan.Pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai
dilakukan dengan terobosan kegiatan yang mampu mendongkrak produksi melalui
perluasan areal tanam baru. Seiring dengan hal tersebut, penyediaan sarana dan
prasarana produksi menjadi dukungan dalam rangka pencapaian target.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang merupakan unit Eselon II Tahun 2018,
memiliki kebijakan perbenihan di bidang peningkatan penyediaan benih padi, jagung,
kedelai, dan tanaman pangan lain melalui kegiatan antara lain: (1) Jumlah fasilitas
perbanyakan benih sumber tanaman pangan seluas 600 ha, (2) Jumlah fasilitas
pengawasan dan sertifikasibenih tanaman pangan seluas 75.000 ha, (3) Jumlah
fasilitas penyediaan benih bersertifikat seluas 20.500ha, dan (4) Jumlah dokumen
pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan.
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman PanganTriwulan (TW) I Tahun 2018
merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan
strategis yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
1.2. Kedudukan, Tugas, FungsidanKewenanganBerdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015
tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Perbenihan
2Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
Tanaman Pangan mempunyai kedudukan dan bertanggung jawab kepada Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan (UnitEselon I), serta mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan
benih padi, jagung, kedelai, dan tanaman pangan lain.
Dalam melaksanakan tugas Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan varietas,
pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan varietas, pengawasan
mutu, dan produksi benih tanaman pangan;
3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan
penyediaan varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan;
4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan penyediaan
varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan;
5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan penyediaan
varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan; dan
6. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.
1.3. Susunan Organisasi dan Tata KerjaBerdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor:43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan memiliki struktur organisasi yang
terdiri dari :
a. Subdirektorat Pengembangan Varietas;
1) Seksi Penilaian Varietas
2) Seksi pengembangan Varietas
b. Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih;
1) Seksi Sertifikasi Benih
2) Seksi Pengawasan Mutu Benih
c. Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih;
1) Seksi Penyediaan Benih
2) Seksi Pengawasan Mutu Benih
d. Subbagian Tata Usaha; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Masing-masing unit organisasi tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai
berikut:
3Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
a. Subdirektorat Pengembangan Varietas mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
peningkatan penyediaan varietas benih tanaman pangan.
Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengembangan Varietas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penilaian, pelepasan dan
penyebaran varietas benih tanaman pangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian, pelepasan dan
penyebaran varietas benih tanaman pangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penilaian, pelepasan dan penyebaran varietas benih tanaman pangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penilaian, pelepasan dan
penyebaran varietas benih tanaman pangan; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang penilaian, pelepasan
dan penyebaran varietas benih tanaman pangan.
b. Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
peningkatan pengawasan mutu benih tanaman pangan.
Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan
peredaran benih tanaman pangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan
peredaran benihtanaman pangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
sertifikasi dan pengawasan peredaran benihtanaman pangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sertifikasi dan
pengawasan peredaran benihtanaman pangan; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang sertifikasi dan
pengawasan peredaran benihtanaman pangan.
c. Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
4Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
peningkatan penyediaan benih padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan lain.
Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan benih dan
pemanfaatan benihtanaman pangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan benih
dan pemanfaatan benihtanaman pangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan penyediaan benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan penyediaan
benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan
penyediaan benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan.
d. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.
e. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284 huruf e
mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-
masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengawas Benih
Tanaman dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk
Direktur Perbenihan Tanaman Pangan.
b. Direktur Perbenihan Tanaman Pangan menempatkan pejabat fungsional
Pengawas Benih Tanaman pada unit kerja eselon III sesuai tugas jabatan
fungsional.
c. Jumlah pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
d. Jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
1.4. Sumber Daya Manusia (SDM)Berdasarkan data kepegawaian bahwa sumber daya manusia (SDM) Direktorat
Perbenihan pada TW I tahun 2018berjumlah 56 (lima puluh enam) orang teknis dan
non teknis.
Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2018 komposisi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unit kerja
Direktorat Perbenihan tahun 2017 dapat diklasifikasi sebagai berikut : Magister
(S2) 15 orang, Sarjana (S1) 27 orang, Sarjana Muda (D3) 3 orang, SLTA 8orang,
SLTP 1 orang dan SD 2 orang.
b) Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji
DIREKTORATPERBENIHAN
TANAMAN PANGAN
SubbagianTata Usaha
SubdirektoratPengembanganProduksiBenih
SubdirektoratPengawasanMu
tuBenih
SubdirektoratPengembangan
Varietas
Kelompok JabatanFungsional
SeksiPenyediaanBenih
SeksipenilaiandanPelepasanva
rietas
SeksiPenyebaranVari
etas
SeksiSertifikasi
Benih
SeksiPengawasanPer
edaranBenih
SeksiPemanfaatanB
enih
6Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
Berdasarkan pangkat dan golongan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
golongan IV 10 orang, golongan III 39 orang, dan golongan II 7 orang.
c) Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan sebagai berikut : jenis kelamin
pria29 orang dan jenis kelamin wanita27 orang.
1.5. Dukungan Anggaran
Pada TahunAnggaran 2018 Direktorat Perbenihan melaksanakan pembinaan/kegiatan
pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan melalui program peningkatan
produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan
swasembada berkelanjutan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp.
140.535.499.000,00 (seratus empat puluh milyar lima ratus tiga puluh lima juta empat
ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah). Realisasi penggunaan anggaran sampai
dengan bulan Maret 2018 sebesar Rp. 30.151.481.904,00(tiga puluh milyar seratus
lima puluh satu juta empat ratus delapan puluh satu ribu sembilan ratus empat rupiah)
atau 21,45 %.
7Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Perbenihan tahun 2017 merupakan lembar/dokumen
yang berisikan penugasan dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja diharapkan dapat mewujudkan capaian strategis khususnya dalam
mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu program peningkatan
produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan
swasembada berkelanjutan, berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber
daya yang tersedia.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang menjadi
sasaran dalam menunjang program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan,
seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2018
NO. SASARAN KEGIATAN REALISASI s.d TW I %Jumlah fasilitas perbanyakan benihsumber tanaman pangan (ha)
90,25 15,04
Jumlah fasilitas pengawasan dansertifikasi benih tanaman pangan(ha)
34.357,45 46
Jumlah fasilitas penyediaan benihbersertifikat (ha)
20.500 150.370,00 734
Jumlah dokumen pengelolaansistem penyediaan benih tanamanpangan (dokumen)
- -
INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Terselenggaranya sistempembinaan lembaga perbenihantanaman pangan yang efisien dilokasi penerapan budidayatanaman pangan yang tepat
600
75.000
8
Untuk mendukung terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman
pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat,
Direktorat Perbenihan melalui Anggaran APBN Tahun 2018 menetapkan indikator
kinerja sebagai berikut:
1. FasilitasiPerbanyakan Benih Sumber Tanaman PanganDalam rangka mendukung penyediaan benih sumber khususnya kelas Benih
Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) sesuai peraturan Menteri Pertanian Nomor
347/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Pedoman Pengelolaan Balai Benih Tanaman
Pangan dan atau Hortikultura, maka ditugaskan kepada Balai Benih untuk
melakukan perbanyakan benih sumber kelas BD dan BP. Dalam rangka
pelaksanaan perbanyakan benih sumber tersebut pemerintah tetap
8Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
mengalokasikan anggaran perbanyakan yang melalui anggaran APBN
Dekonsentrasi Provinsi pagu awal sebesar Rp.9.474.250,00.
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih
Tanaman Pangan TA 2018, rencana perbanyakan benih sumber pada areal
produksi padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar
di Balai Benih di 31 Provinsi seluas 600 ha, disamping untuk perbanyakan benih
anggaran tersebut juga dialokasikan untuk kegiatan yang mendukung
tercapainya perbanyakan benih sumber.
2. FasilitasiPengawasan Dan SertifikasiBenih Tanaman PanganUntuk menjamin mutu benih tanaman pangan yang diproduksi dan beredar,
maka perlu dilakukan kegiatan sertifikasi dalam proses produksi benih dan
kegiatan pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran yang akan
dipergunakan oleh petani/pengguna benih dalam kegiatan usaha taninya.
Pemerintah menugaskan UPTD BPSBTPH yang ada di setiap provinsi untuk
mengawasi mutu benih yang beredar dan untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan tersebut termasuk sertifikasi benih, penilaian varietas, pengawasan
mutu dan peredaran benih, melalui APBN Kementerian Pertanian dialokasikan
anggaran dekonsentrasi bagi UPTD BPSBTPH sebesar Rp. 27.922.000,00.
Volume dan jenis benih yang disertifikasi sesuai perkembangan
permintaan/permohonan sertifikasi benih oleh produsen/penangkar benih.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan secara terus menerus melakukan
upaya-upaya untuk memantapkan kelembagaan pengawasan mutu benih (UPTD
BPSBTPH) agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk optimalisasi kelembagaan pengawasan
mutu benih (UPTD BPSBTPH) adalah adanya alokasi anggaran untuk
meningkatkan kompetensi para petugas UPTD BPSBTPH dan penyempurnaan
secara bertahap sarana prasarana kelembagaan UPTD BPSBTPH. Pengawas
Benih Tanaman (PBT) berperan penting dalam pengawasan mutu benih
tanaman yang berkedudukan pada UPTD BPSBTPH Provinsi.
3. FasilitasiPenyediaan Benih BersertifikatDalam rangka mendukung Program Presiden Republik Indonesia periode 2014-
2019, dimana salah satunya adalah mewujudkan kemandirian pangan dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik sebagaimana yang
tertera dalam 9 (sembilan) Agenda Prioritas Pembangunan, maka
penanggulangan kemiskinan pertanian dan regenerasi petani menjadi fokus
9Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
utama pembangunan pertanian. Salah satu upaya ke arah tersebut adalah
pencanangan seribu desa berdaulat pangan hingga tahun 2019. Untuk
tercapainya berdaulat pangan, prioritas pembangunan pertanian yang harus
terwujud adalah tercapainya sasaran produksi padi, jagung dan kedelai.
Berdasarkan pengalaman empiris, peningkatan produktivitas dan kualitas hasil
tanaman sangat dipengaruhi oleh kualitas benih yang digunakan petani. Terkait
dengan hal itu, maka sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019
kegiatan Desa Mandiri Benih merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan
dapat mendukung pencapaian sasaran produksi dan merupakan salah satu
upaya pemecahan masalah dari aspek perbenihan.Ketersediaan benih varietas
unggul bersertifikat pada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan benih secara
optimal, baik dari aspek ketepatan varietas, mutu, jumlah, waktu, lokasi maupun
harga.
Dengan adanya kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih ini diharapkan akan
tumbuh penangkar/produsen atau kelompok penangkar/produsen yang mampu
menyediakan benih untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayah masing-
masing.Kegiatan Desa Mandiri Benih telah dialokasikan mulai TA 2015, yaitu
sebanyak seribu unit/desa yang tersebar di 31 Provinsi/356 Kabupaten/Kota.
Agar kegiatan tersebut tetap berkelanjutan dan semakin lebih baik lagi, maka
pada TA 2018 dialokasikan kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih yaitu
dengan memberikan bantuan benih sumber, sarana pelengkap gudang, dan
peningkatan kemampuan/pelatihan produksi benih bagi kelompoktani dengan
kelompok penangkar penerima bantuan Pengembangan Seribu Desa Mandiri
Benih
TA 2015.
Ke depan diharapkan akan tumbuh kelompoktani/kelompok penangkar atau
gabungan kelompoktani dengan kelompok penangkar yang mampumenyediakan
benih untuk memenuhi kebutuhan benih di desanya.
10Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
BAB IIIAKUNTABILIAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan merupakan proses
penilaian atas keberhasilan atau kegagalan kinerja sasaran dan kegiatan kinerja
mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Proses akuntabilitas kinerja meliputi kriteria
ukuran keberhasilan pencapaian sasaran, pencapaian sasaran strategis, evaluasi dan
analisis capaian kinerja, akuntabilitas keuangan, hambatan dan kendala, serta upaya dan
tindak lanjut.
3.1 Capaian Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman PanganPencapaian akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dari sasaran
kegiatan untuk indikator kinerja Triwulan I Tahun 2018 adalah jumlah fasilitas
perbanyakan benih sumber tanaman pangantercapai 15.04%, untuk jumlah fasilitas
pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan tercapai 46.00%, jumlah fasilitas
penyediaan benih bersertifikat tercapai 734%% dan jumlah dokumen pengelolaan
sistem penyediaan benih tanaman pangan tercapai 37.50%sesuai dengan Tabel 2.
Tabel 2. Pencapaian Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perbenihan Triwulan I Tahun
2018
NO. SASARAN KEGIATAN REALISASI %
Jumlah fasilitas perbanyakan benihsumber tanaman pangan (ha)
90,25 15,04
Jumlah fasilitas pengawasan dansertifikasi benih tanaman pangan(ha)
34.357,45 46
Jumlah fasilitas penyediaan benihbersertifikat (ha)
20.500 150.370,00 734
Jumlah dokumen pengelolaansistem penyediaan benih tanamanpangan (dokumen)
3,00 37,50
INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Terselenggaranya sistempembinaan lembaga perbenihantanaman pangan yang efisien dilokasi penerapan budidayatanaman pangan yang tepat
600
75.000
8
Program/kegiatan dan anggaran yang menunjang tercapainya kinerja Sistem
Pembinaan Lembaga Perbenihan Tanaman Pangan yang Efisien di Lokasi Penerapan
Budidaya Tanaman Pangan yang Tepat, kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman
Pangan yang mendukung adalah sebagai berikut:
3.1.1 Fasilitasi Perbanyakan Benih Sumber Tanaman PanganJumlah fasilitas untuk perbanyakanbenihsumberpadi, jagung, kedelai, kacang
tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar.Lembaga/institusi pemerintah yang
ditugasi untuk memproduksi benih sumber adalah Balai Benih yang dibentuk
11Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor:347/kpts/OT.210/6/2003,
tentang Pedoman Pengelolaan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Guna memenuhi kebutuhan benih varietas unggul bersertifikat dalam upaya
peningkatan produksi dan pendapatan petani, perlu dilakukan pengembangan
produksi benih sumber padi dan palawija di Balai Benih sebagai sumber benih
untuk produksi Benih Sebar (BR).
Dalam penyediaan benih varietas unggul bersertifikat tanaman pangan untuk
varietas publik telah ditetapkan pola perbanyakan benih formal yang dimulai
dari (1) Benih Penjenis (Breeder Seed/BS) yang dihasilkan oleh Badan Litbang
Pertanian, (2) Perbanyakan Benih Dasar (BS-BD), (3) Perbanyakan benih
Pokok (BD-BP), dan (4) Perbanyakan benih Sebar (BP-BR). Benih dasar,
Benih Pokok dan Benih Sebar yang diproduksi harus melalui proses sertifikasi
dalam produksinya.
Sesuai dengan fungsinya maka Balai Benih provinsi dapat memproduksi dua
kelas benih yaitu: (1) Kelas BD (perbanyakan BS ke BD) dan (2) Kelas BP
(perbanyakan BD ke BP). Benih sumber untuk perbanyakan benih adalah
benih penjenis (BS), yang berasal dari institusi Badan Litbangtan atau sumber
lain yang diakui kualitas Benih penjenisnya (BS). Selanjutnya Balai Benih
memproduksi benih sumber (BD dan BP) sesuai aturan yang ditetapkan. Benih
sumber yang dihasilkan balai benih swasta/BUMN dan penangkar benih yang
memproduksi Benih Sebar (BR).
Rencana perbanyakan benih pada areal produksi benih sumber di Balai Benih
di seluruh Indonesia untuk komoditas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi
kayu dan ubi jalar di Balai Benih di 31 Provinsi seluas 600 ha, terealisasi
seluas 90.25 atau 15.04%, secara rinci sesuai dengan Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber TW I Tahun 2018
Alokasi Realisasi
1 Padi 294 39,25 13,352 Jagung 93 16 17,203 Kedelai 205 33 16,104 Kc.Tanah 1 1 100,005 Kc.Hijau 4 1 25,006 Ubi Kayu 2 0 0,007 Ubi Jalar 1 0 0,00
600 90,25 15,04
(Ha)No Komoditas
Jumlah
%
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi(Data Sementara s.d 31 Maret2018)
12Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
Jika dibandingkan dengan realisasi TW I tahun 2017 capaian realisasi
perbanyakan benih sumber padi, jagung dan kedelai TW I tahun 2018 secara
total mengalami peningkatan sebanyak 13.25 Ha atau 1.86%.Peningkatan
tertinggi terjadi pada komoditas kedelai yaitu sebesar 29.0 Ha atau 13.98%,
sedangkan pada padi mengalami penurunan seluas 21.75 Ha atau 7.74% dari
tahun sebelumnya.Secara rinci seperti Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan Benih SumberPadi, Jagung, dan Kedelai TW I Tahun 2017 denganTW I Tahun 2018
Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi
1 Padi 293 61 20,82 294 39,25 13,35 -21,75 -7,472 Jagung 93 10 10,75 93 16 17,20 6 6,453 Kedelai 189 4 2,12 205 33 16,10 29 13,98
575 75 13,04 592 88,25 14,91 13,25 1,86
%(Ha)
Absolut(Ha)
No Komoditas
% %
Jumlah
(Ha)
Selisih % TW ITahun 2017
DibandingkanTW I 2018
TW I 2017 TW I 2018
Tahun
Sumber :Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Maret2018)
Jika dibandingkan dengan realisasi triwulan I 2016-2018 realisasi luas
perbanyakan benih sumber benih tanaman pangan (padi, jagung, kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar) mengalami peningkatan
19.71% dibandingkan TW I tahun 2017. Peningkatan tertinggi terjadi pada
komoditas kacang tanah dan kacang hijau dimana pada tahun sebelumnya pada
TW I belum dilakukan penanaman. Benih jagung dan kedelai juga mengalami
peningkatan, sedangkan pada benih padi mengalami penurunan sebesar 7.47%.
Perbanyakan benih sumber TW I tahun 2018 apabila dibandingkan dengan TW I
tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 10.30%. Peningkatan perbanyakan
benih sumber terjadi pada 5 komoditas yaitu padi, jagung, kedelai, kacang tanah,
dan kacang hijau. Pada perbanyakan benih sumber ubi kayu mengalami
penurunan 66.67% dimana pada TW I tahun 2018 belum dilakukan penanaman
perbanyakan benih sumber tersebut.Secara rinci pada Tabel 5dan grafik
perbanyakan benih sumber dapat dilihat pada Grafik2 berikut:
13Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
Tabel 5. Realisasi Persentase Luas Perbanyakan Benih Sumber TW I Tahun2016-2018
2016 2017 20181 Padi 12,29 20,82 13,352 Jagung 12,70 10,75 17,203 Kedelai 7,91 2,12 16,104 Kc.Tanah - - 100,005 Kc.Hijau - - 25,006 Ubi Kayu 66,67 - -7 Ubi Jalar - - -
14,22 4,81 24,52Rata-rata
No KomoditasPersentase Luas Perbanyakan
Benih Sumber (%)
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi(Data Sementara s.d 31 Maret2018)
Gambar 2. Grafik realisasi persentase luas perbanyakan benih sumber TW ITahun 2016 s.d 2018
3.1.2 Fasilitasi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman PanganSesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:355/HK.130/C/05/2015 tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih BinaTanaman Pangan dan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:356/HK.130/C/05/2015 tentang Pedoman Teknis Pembinaan dan PengawasanPeredaran Benih Bina Tanaman Pangan, lembaga/institusi pemerintah di daerahyang menyelenggarakan tugas dan fungsi Pengawasan dan Sertifikasi benihbina tanaman pangan atas permohonan produsen benih yang sudah mendapatrekomendasi kelayakan sebagai produsen benih bina tanaman pangan, ataudiselenggarakan oleh produsen benih bina tanaman pangan yang sudahmendapat sertifikat sistem manajemen mutu dari Lembaga Sertifikasi SistemMutu (LSSM).Capaian luas penangkaran benihpadi, jagung, kedelai, kacang tanah,kacanghijau, ubi kayu dan ubi jalar pada TW I tahun 2018seluas 39.384,71 ha atausebanyak 52.12%.secara rinci seperti Tabel 6 berikut ini:
14Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
Tabel 6. Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai, KacangTanah,Kacang Hijau, Ubi Kayu Dan Ubi Jalar TW I Tahun 2018
Target Realisasi1 Padi - 17.931,812 Jagung - 7.830,353 Kedelai - 13.552,864 Kc.Tanah - 39,105 Kc. Hijau - 20,056 Ubi Kayu - 10,007 Ubi Jalar - -
75.000 39.384,17Jumlah
Luas Penangkaran (Ha)No Komoditas
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Maret 2018)
Jika dibandingkan dengan TW I Tahun 2017 luas penangkaran yang disertifikasioleh BPSBTPH mengalami kenaikan 61,3 %, kenaikan terjadi pada setiapkomoditas, kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas ubi kayu (100%), jagung(94.6%) dan kedelai (90.5%), secara rinci seperti Tabel 7 berikut:
Tabel 7.Perbandingan Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai,Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar TW I Tahun2017 dibandingkan TW I Tahun 2018.
Absolut (Ha) %1 Padi 13.498,95 17.931,81 4.432,86 24,72 Jagung 419,17 7.830,35 7.411,18 94,63 Kedelai 1.284,23 13.552,86 12.268,63 90,54 Kc.Tanah 15,60 39,10 23,50 60,15 Kc. Hijau 6,50 20,05 13,55 67,66 Ubi Kayu - 10,00 10,00 100,07 Ubi Jalar - - - -
15.224,450 39.384,17 24.159,72 61,3
Selisih TW I Tahun2017dibandingkan TW I
Tahun 20178
Luas Penangkaran (Ha)
Jumlah
No KomoditasTW I 2017 TWI 2018
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Maret2018)
Realisasi luas penangkaran padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
ubi kayu dan ubi jalarpada TW I tahun 2016 hingga 2018 mengalami perubahan
yang fluktuatif dimana pada TW I tahun 2017 mengalami penurunan dan pada
tahun TW I tahun 2018 mengalami peningkatan. Realisasi luas penangkaran
benih pada TW I tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan pada TW I tahun 2016
terutama pada penangkaran benih jagung (96.72%) dan kedelai (67.69%),
sedangkan pada penangkaran benih padi mengalamai penurunansebanyak
33.01%. Secara rinci luas penangkaran TW I tahun 2016 hingga 2018 dapat
dilihat pada Tabel 8.
15Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
Tabel 8. Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah,Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar TW I Tahun 2016-2018
2016 2017 20181 Padi 23.851,75 13.498,95 17.931,812 Jagung 256,92 419,17 7.830,353 Kedelai 4.379,22 1.284,23 13.552,864 Kc.Tanah 57,65 15,60 39,105 Kc. Hijau 6,00 6,50 20,056 Ubi Kayu - - 10,007 Ubi Jalar - - -
Luas Penangkaran (Ha)No Komoditas
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Maret 2018)
3.1.3 FasilitasiPenyediaan Benih BersertifikatDengan rincian kegiatan yang mendukung tercapainya fasilitas penyediaan
benih bersertifikat padi sebagai berikut:
a. Bantuan Benih PusatDalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat dan
meringankan beban petani membeli benih tanaman pangan, Pemerintah
mengalokasikan bantuan benih untuk pengadaan benih padi inbrida. Agar
bantuan pemerintah dapat dilaksanakan secara tertib, efisien, ekonomis,
efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan, perlu disusun petunjuk teknis sebagai acuan bagi
pelaksanaan program bantuan benih tahun 2017. Sesuai Peraturan Menteri
Keuangan RI Nomor 168/PMK.05/2015 jo No 173/PMK.05/2016 tentang
Belanja Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, bantuan
pemerintah terdiri dari 7 bentuk, meliputi:Pemberian
penghargaan;Beasiswa; Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya;
Bantuan operasional; Bantuan sarana/prasarana;
Bantuanrehabilitasi/pembangunangedung/bangunan; dan Bantuan lainnya
yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh
Pengguna Anggaran (PA). Bantuan benih padi inbrida merupakan
bentukbantuan sarana/prasarana produksi. Dengan diberikannya bantuan
benih ini diharapkan akan mendukung percepatan peningkatan produksi
padi nasional, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Sasaran Pemberian Bantuan Pemerintah
Petani/kelompoktani/kelompokmasyarakat/lembagapemerintah/lembaga
non pemerintah yangmelakukan budidaya tanaman pangan atau;
16Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
Petani/kelompoktani/kelompokmasyarakat/lembagapemerintah/lembaga
non pemerintahPerkebunan yang melakukan budidaya tanaman pangan
atau;
Lembaga masyarakat lainnya yang menggarap lahan tidur/lahan
bera/lahan lainnya untuk budidaya padi.
Realisasi bantuan benih pusat untuk transfer uang selama TW I tahun 2018
sebanyak 3.766.760 kg atau seluas 150.670,40 ha.
b. Desa Mandiri BenihDalam rangka mendukung program Presiden Republik Indonesia periode
2014 – 2019, dimana salah satunya adalah Mewujudkan Kemandirian
Pangan dengan Menggerakkan Sektor- sektor Strategis Ekonomi Domestik
sebagaimana yang tertera dalam 9 (Sembilan) Agenda Prioritas
Pembangunan, maka penanggulangan kemiskinan pertanian dan
regenerasi petani menjadi fokus utama pembangunan pertanian. Salah
satu upaya kearah tersebut adalah perencanaan desa berdaulat pangan
hingga Tahun Anggaran 2019. Untuk tercapaianya berdaulat pangan
prioritas pembangunan pertanian yang harus terwujud adalah tercapainya
sasaran produksi padi, jagung, dan kedelai.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:
121/HK.310/C/12/2017tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan
Perbenihan Tanaman Pangan TA.2018. Direktorat Perbenihan Tanaman
Pangan mengalokasikan untukkegiatan Pengembangan Desa Mandiri
Benih dialokasikan total 208 unit/desa di33 provinsi yang terdiri atas
komoditas kedelai sebanyak 200 unit/desa dan komoditas jagung
sebanyak 8 unit/desa di 5 provinsi.
Realisasi Desa Mandiri Benih sampai dengan bulan Maret TW I 2018
adalah sebanyak 5 unit pengembangan desa mandiri benih kedelai
dengan rincian bahwa kelima unit tersebut telah selesai proses SP2D
(realisasi anggaran) dan realisasi fisiknya masih dalam tahap
pembangunan baik gudang benih maupun lantai jemur (secara rinci
alokasi dan realisasi dapat dilihat pada Tabel 9).
17Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
Tabel 9. Alokasi dan Realisasi AnggaranPengembangan Desa Mandiri BenihTW I Tahun Tahun 2018
KEDELAI JAGUNGHIBRIDA
Unit Unit FISIK (Unit) %1 Aceh 10 - 10 - -2 Sumatera Utara 5 - 5 - -3 Sumatera Barat 5 - 5 - -4 Riau 3 - 3 - -5 Jambi 10 - 10 - -6 Sumatera Selatan 10 10 - -8 Lampung 15 - 15 - -10 Jawa Barat 20 1 21 -11 Jawa Tengah 15 - 15 - -12 DI. Yogyakarta 7 - 7 5 71,4313 Jawa Timur 15 - 15 - -15 Kalimantan Tengah 5 - 5 - -16 Kalimantan Selatan 10 - 10 - -18 Sulawesi Utara 10 1 11 - -19 Sulawesi Tengah 8 4 12 - -20 Sulawesi Selatan 15 1 16 - -21 Sulawesi Tenggara 4 - 4 -23 NTB 10 - 10 - -24 NTT 5 - 5 - -28 Banten 13 1 14 - -33 Sulawesi Barat 5 - 5 - -
200 8 208 5 2,40JUMLAH
ALOKASI
NO PROVINSIREALISASI TRI WULAN I
Total
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Maret 2018)
3.2 Analisis Penyebab Keberhasilan/KegagalanTujuan pengukuran kinerja kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan adalah
untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan hambatan dalam terselenggaranya
sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien di lokasi
penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat. Hasil yang dicapai (Outcome) dari
pengukuran kinerja kegiatan perbenihan tersebut diatas yaitu tercapainya
penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi, jagung dan kedelai.
Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan peningkatan produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan.
Semakin tinggi persentase penggunaan benih unggul bersertifikat menunjukkan
semakin luas para petani dalam menggunakan sarana produksi benih yang bermutu.
Pada TW I tahun 2018 tingkat penggunaan benih varietas unggul bersertifikat
padi,jagung dan kedelai mencapai diatas target yang ditetapkan dalam sasaran
18Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
indikator kinerja (Sangat Berhasil), yakni padi 110.32%. Sedangkan capaian target
sasaran indikator kinerjajagung 79.22% dan kedelai 77.11%. Target tingkat
penggunaan benih padi, jagung, dan kedelai selama periode Renstra 2015-2019
tetap, yaitu masing-masing sebesar 50%, 50%, dan 35% (secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 10).
Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis ProgramDirektorat JenderalTanaman Pangan TW I Tahun 2018
1Terlaksananya penggunaan benih unggulbersertifikat untuk padi % 50 55,16 110,32 SANGAT BERHASIL
2Terlaksananya penggunaan benih unggulbersertifikat untuk jagung % 50 39,61 79,22 BERHASIL
3Terlaksananya penggunaan benih unggulbersertifikat untuk kedelai % 35 26,99 77,11 BERHASIL
Tingkat penggunaan benih unggul bersertifikat padi sampai dengan TW I tahun 2018
mencapai 56.977,92 ton seluas 2,279 juta ha atau mencapai 55.16%dari total luas
pertanaman padi TW I tahun 2018 seluas 4.131 juta ha, sisanya seluas 1.852 juta ha
(44.84%) menggunakan benih non sertifikat. Capaian tersebut didukung oleh
kegiatan perbanyakan benih sumber, bantuan benih pusat, serta ketersediaan benih
di pasar bebas yang cukup. Peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat
berpengaruh langsung terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas hasil.
Penggunaan benih unggul bersertifikat jagung sampai dengan TW I tahun
2018mencapai 6.627,92tonatau seluas 441.86 ribu ha atau mencapai 39.61% dari
total luas pertanaman jagung TW I tahun 2018 seluas 1.115 juta ha. Capaian ini
didukungoleh kegiatan perbanyakan benih sumber, bantuan benih pusat, serta
ketersediaan benih di pasar bebas yang cukup.
Penggunaan benih unggul bersertifikat kedelai sampai dengan TW I tahun
2018mencapai 3.122,77 ton atau seluas 62.46 ribu ha atau mencapai 26.99% dari
total luas pertanaman kedelai TW I tahun 2018 seluas 231,42 ribu ha, sisanya seluas
168.96ribu ha (73.01% menggunakan benih non sertifikat).Capaian penggunaan
benih unggul bersertifikat kedelai TW I Tahun 2018 karena adanya dukungan
perbanyakan benih sumber, dan sebagian dari benih pasar bebas.
3.3 Realisasi AnggaranPada TW I Tahun Anggaran 2018 Direktorat Perbenihan melaksanakan
pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan melalui
program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk
mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan mendapatkan alokasi
19Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
anggaran sebesar Rp. 140.535.499.000 (seratus empat puluhmilyar lima ratus tiga
puluh lima juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah). Realisasi
penggunaan anggaran sampai dengan akhir Maret 2018 sebesar Rp.
30.151.481.904 (tiga puluh milyar seratus lima puluh satu juta empat ratus delapan
puluh satu ribu sembilan ratus empat rupiah) atau 21.45%.
3.4 PermasalahanPengelolaan sistem penyediaan benih bertujuan agar benih dapat tersedia secara
tepat sesuai dengan kebutuhan. Pengelolaan sistem penyediaan benih tersebut
dilaksanakan dengan mengoptimalkan sistem produksi, pengawasan mutu dan
sertifikasi benih. Pada tahun 2018 fasilitasi APBN untuk pengelolaan sistem
penyediaan benih diarahkan pada pemberdayaan kelembagaan perbenihan,
pemantapan dan atau peningkatan perbanyakan benih sumber, pengawasan mutu
dan sertifikasi benih serta pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Namun dalam pelaksanaan kegiatan masih ditemukan beberapa permasalahan
antara lain yaitu terdapat hambatan pemberkasan dokumen bantuan benih pusat
yaitu dokumen yang tidak lengkap, penyelesaian kelengkapan dokumen yang relatif
lama, dan karena bantuan benih padi pusat melalui metode transfer uang terjadi
ketidaksesuaian antara nama kelompok tani pada buku rekening dengan nama
kelompok tani penerima bantuan.
20Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018
BAB IVPENUTUP
Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis terhadap capaian indikator kinerja
utama sasaran strategis tahun 2018, capaian kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman
Pangan pada tahun 2018untuk indikator kinerja utama yang ditargetkan pada tahun 2018
realisasinya telah tercapai dan termasuk dalam kategori sangat berhasil. Capaian kinerja
Direktorat Perbenihan Tanaman pada tahun 2018capaian untuk kinerja luas lahan yang
mendapatkan fasilitas perbanyakan benih sumber tanaman pangan sebesar 15.04%,
capaian untuk indikator kinerja jumlah fasilitas pengawasan dan sertifikasi benih tanaman
pangan sebesar 46.00%, dan capaian untuk indikator kinerja jumlah fasilitas penyediaan
benih bersertifikat sebesar 734.00%. Diperlukan upaya perbaikan yang dilakukan oleh
seluruh jajaran dalam rangka tercapainya sasaran kegiatan, dengan meningkatkan
koordinasi dengan pihak-pihak terkait, mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan
memperbaiki fungsi manajemen, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan.
21Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018