laporan kinerja direktorat ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJADIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
TAHUN 2017
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
2018
LAPORAN KINERJADIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
TAHUN 2017
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
2018
LAPORAN KINERJADIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
TAHUN 2017
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
2018
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - i
KATA PENGANTAR
PujisyukurdipanjatkankehadiratTuhan Yang Maha Esa, karenaataskarunia-Nyakami dapat menyusun LaporanKinerja InstansiPemerintahDirektoratPerbenihanTanaman Pangan Tahun 2017.LaporanKinerja disusun sesuai dengan Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan TataCara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapaitujuan dan sasaran perbenihan tanaman pangan, sesuai dengan PerjanjianKinerja yang dituangkan dalam bentuk Penetapan Kinerja Tahun 2017, yaituterwujudnya peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat secaraberkesinambungan. Diharapkan hasil evaluasi tersebut sebagai dasar acuanuntuk lebih menyempurnakan program dan kegiatan peningkatan produktivitasdan produksi tanaman pangan di masa mendatang.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunanLaporan Kinerja ini, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan.Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantutersusunnya laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Jakarta, 31 Januari 2018Direktur Perbenihan
Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.ScNIP 196410161989031002
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iii
DAFTAR GRAFIK .................................................................................... iv
RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................... v
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 11.1 Latar Belakang ............................................................................ 11.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan ............................. 11.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja ........................................... 21.4 Sumber Daya Manusia (SDM) ................................................... 61.5 Dukungan Anggaran ................................................................... 6
II. PERENCANAAN KINERJA ............................................................... 7III. AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................. 11
3.1 Capaian Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan ......... 113.2 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan ............................... 223.3. Realisasi Anggaran .................................................................... 243.4 Permasalahan ............................................................................. 25
IV. PENUTUP ......................................................................................... 27
LAMPIRAN .............................................................................................. 28
...........................................................................................................
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - iii
DAFTAR TABEL
1. PerjanjianKinerjaDirektoratPerbenihanTahun 2017...................... 72. PencapaianAkuntabilitasKinerjaDirektoratPerbenihanTahun
2017.............................................................................................. 113. KegiatanPerbanyakanBenihSumberTahun 2017.......................... 134. PerbandinganRencana dan
RealisasiPerbanyakanBenihSumberPadi, Jagung, danKedelai 2016 dengan 2017........................................................... 13
5. Realisasi Persentase LuasPerbanyakanBenihSumberTahun 2013-2017............................... 14
6. Realisasi Luas PenangkaranPadi, Jagung, Kedelai,KacangTanah,KacangHijau, UbiKayu Dan UbiJalarTahun2017.............................................................................................. 15
7. Perbandingan Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung,Kedelai, Kacang Tanah,Kacang Hijau, Ubi Kayu Dan UbiJalar Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2017 .................. 15
8. Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai,Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi JalarTahun 2013-2017 ......................................................................... 16
9. RealisasiPersentase LuasPenyaluranBantuanBenihPadiInbrida DIPA PusatTahun2017.............................................................................................. 17
10.RealisasiPersentase Luas PenyaluranBantuanBenih DIPAPusatTahun 2016 dibandingkanTahun 2017 ................................ 17
11.Realisasi Luas PenyaluranDesaMandiriBenihPenguatandan PengembanganTahun 2016 dibandingkanTahun 201........... 19
12.RealisasiPersentase LuasPenyaluranDesaMandiriBenihdariTahun 2015 s.dTahun2017.............................................................................................. 19
13.Rencana dan Realisasi Penjualan danPenyaluranBenihBersubsidi Tahun 2017 ..................................... 20
14.RealisasiTahun 2016 DibandingkanTahun 2017 .......................... 2115.PersentaseRealisasiPenjualanSubsidiBenihdariTahun 2013
s.dTahun 2017.............................................................................. 2216.CapaianIndikatorKinerjaSasaranStrategisProgramDirektora
tJenderalTanamanPanganTahun 2017 ........................................ 2317.Tingkat PenggunaanBenihUnggulBersertifikatPadi, Jagung,
KedelaiTahun 2017....................................................................... 2418.RealisasiAnggaranDirektoratPerbenihanTahun 2017................... 25
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - iv
DAFTAR GAMBAR
1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan .. 5
2. Grafikrealisasipersentaseluasperbanyakanbenihsumbertahun2013 s.d 2017 ...................................................................................... 14
3. Grafikrealisasipenyaluransubsidibenihtahun 2016 dengan 2017 ......... 22
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - v
RINGKASAN EKSEKUTIF
DirektoratPerbenihanTanamanPangan yang merupakan unit Eselon 2memilikistrukturorganisasisesuaidenganPeraturan Menteri Pertanian Nomor:43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata kerja KementerianPertanian, untukmelaksanakantugas danfungsimendukungtercapainyasasaranproduksikomoditasutamatanamanpangan.
DirektoratPerbenihanTanamanPanganmemilikikebijakanperbenihan dibidangpeningkatanpenyediaanbenihpadi, jagung, kedelai, dantanamanpanganlain, sertamendorongpencapaianproduksibenihmelaluipengembangan dan penyebaranvarietasunggul, peningkatanproduksi dandistribusibenih, peningkatanpengawasanmutu dansertifikasibenihsertamengoptimalkankelembagaanperbenihan.KebijakantersebuttertuangdalamkegiatanDirektoratPerbenihanantara lainketersediaanbenihvarietasunggulbersertifikat, optimalisasipengawasan dansertifikasibenih, peningkatanperankelembagaanperbenihan,pengawalan/pembinaan, monitoring dan evaluasi.ImplementasikegiatantersebutdifasilitasimelaluiAnggaranPendapatan danBelanja Negara (APBN) TA 2017 yang sifatnyasebagaistimulan padatercapainyatujuan dan sasarandibidangperbenihan.
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan perbenihan tanaman pangan besertapermasalahan/kendala yang dihadapi pada tahun 2017, dilakukan EvaluasiKinerja pada seluruhaspek kegiatan perbenihan dan hasil evaluasi ini akandigunakan sebagai bahan penyusunan program pengembangan pada tahun-tahun berikutnya. Seiring dengan upaya merealisasikan good government,Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melaksanakan berbagaikegiatan, mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, serta yang telahdituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja pada tahun 2017yaitu“terselenggaranya sistem pembinaanlembagaperbenihantanamanpanganyang efisien di lokasipenerapanbudidayatanamanpangan yang tepat”. Untukmencapai hal tersebut Direktorat Perbenihan pada Tahun 2017mengalokasikan anggaran untuk program dan kegiatan Perbenihan yangmendapatkanfasilitasuntukperbanyakanbenihsumber, pengawasan danpengujianbenihtanamanpangan, serta luaslahan yangmendapatkanfasilitasuntukmemproduksibenihbersertifikat.Secaraumum,semuakegiatanDirektoratPerbenihanTanamanPangantelahdilaksanakanseoptimalmungkinsesuaidenganpenyerapananggaran yang maksimal.
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - vi
Berdasarkan uraian pada Laporan Kinerja (LAKIN) DirektoratPerbenihantahun2017, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Fasilitasi PerbanyakanBenihSumberTanaman PanganRencanaperbanyakanbenih pada areal produksibenihsumber diBalaiBenih di seluruh Indonesia untukkomoditaspadi, jagung, kedelai,kacangtanah, ubikayu dan ubijalar di BalaiBenih di 31 provinsiseluas 600ha, terealisasiseluas 543 atau 90.50% dengan rincian padi seluas 273 ha(93.17%), jagung seluas 87 ha (93.55%).Jikadibandingkandenganrealisasitahun 2016capaianrealisasiperbanyakanbenihsumbertahun 2017mengalamipeningkatansebanyak 179.5 Ha atau 14.30%.Jika dibandingkan dengan realisasi lima tahun realisasi luas perbanyakanbenih sumber komoditas padi naik dari tahun 2013ke tahun 2014 dari85.90% menjadi 94.40%, kemudian turun pada tahun 2015 (93.20%) dan2016 (80.99%), dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 93.17%.Komoditas jagung turun dari tahun 2013 ke tahun 2016 kemudian naikpada tahun 2017 dan komoditas kedelai dari tahun2013turunsampaitahun 2016 kemudian naik pada tahun 2017.
2. Fasilitasi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman PanganCapaianhasilkinerjaBalaiPengawasan danSertifikasiBenihTanamanPangan (BPSB TPH) pada tahun 2017sebagaiberikutluaspenangkaran yang disertifikasi oleh BPSB TPH padaTahun 2017 seluas 162.378,49 ha atau 212.07 % dari target 76.567 Ha.Jika dibandingkan dengan Tahun 2016 luas penangkaran yangdisertifikasi oleh BPSB TPH mengalami kenaikan 3.0 %, kenaikanterutama pada komoditas jagung dan kacang tanah sedangkan untukkomoditas yang lain mengalami penurunan.Realisasi luas penangkaranpadi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalarsecara umum dari 2013 hingga 2015 mengalami penurunan dan padatahun 2015 hingga 2017 mengalami peningkatan sebanyak 13.73%.
3. FasilitasiPenyediaan Benih Bersertifikata. Bantuan Benih Pusat
Realisasibantuanbenihpusatuntuk transfer uang dan 20.952 ha untuktransfer barang 214.783 ha atausebesar 47,15%.Jikadibandingkandengantahun 2016realisasipenyaluranbantuanbenihpadiinbridalebihrendahdibandingkantahun 2017. Rendahnyarealisasibantuanbenihpusatdikarenakan padaawalnyaalokasikegiatanbantuanbenihusulandaridaerah padasaatdirubahmekanismedari transfer barangke transferuangbanyakmasalah pada rekeningkelompoktidaklolos di KPPN, danketersediaanbenihtidaksesuaidenganvarietas yang ajukan.
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - vii
b. DesaMandiriBenihRealisasiDesaMandiriBenihuntukpenguatandarirencana 11.020 haterealisasiseluas9.560 ha atau86.75%, dan untukrealisasi yangpenguatanseluas 2.000 ha atau 100%.Jikadibandingkandengantahun2016 realisasipenguatan danpengembanganDesaMandiriBenihmengalamikenaikan pada tahun2017 sebanyak 22.26% untuk penguatan dan 29.75% untukpengembangan.
4. Disampingkegiatan yangmasukdalamindikatorkinerjaDirektoratPerbenihan jugamendapatkankegiatantambahanuntukmendukungpeningkatanproduksibenihTahun 2017adalah subsidi benih padi inbrida dan kedelai.Realisasialokasibenihbersubsidibenihpadiinbrida, padihibrida dankedelaisebanyak 116.500.000 kg, telahdiusulkan DaftarUsulanPembelianBenihBersubsidi (DUPBB) kepada PT Sang Hyang Seri(Persero) dan PT Pertani (Persero) sebesar 87.882.673 kg. Dari DUPBBtersebut, sampaidengan 11 Desember 2017 telahterjual dantersalursebanyak81.680.575 kg atau80.47% terhadapalokasiatau 93,94%terhadap DUPBB.
5. Hasil yang dicapai(Outcome)daripengukurankinerjakegiatanperbenihantersebutdiatasyaitutercapainyapenggunaanbenihvarietasunggulbersertifikatpadi, jagung dankedelaisebagaiberikut :Pada tahun2017tingkatpenggunaanbenihvarietasunggulbersertifikatpadi,jagung dan kedelaimencapaidiatas target yangditetapkandalamsasaranindikatorkinerja(SangatBerhasil), yaknipadirealisasi 52.04% atau capaian 104.08%, jagung realisasi 51.69% ataucapaian 103.38% dan kedelai realisasi 49.98% atau capaian 142.80%.Target tingkatpenggunaanbenihpadi, jagung, dankedelaiselamaperiodeRenstra 2015-2019 tetap, yaitumasing-masingsebesar 50%, 50%, dan 35%.
6. Dalammewujudkantujuan dan sasaran yang telahditetapkantahun 2016,DirektoratPerbenihandalammelaksanakanpembinaan/kegiatanpengelolaansistempenyediaanbenihtanamanpanganmelalui programpeningkatanproduksi, produktivitas danmututanamanpanganuntukmencapaiswasembada danswasembadaberkelanjutanmendapatkanalokasianggaransebesarRp.260.538.536.000 (duaratusenampuluhmiliar limaratustigapuluhdelapanjuta lima ratustigapuluhenamribu rupiah).RealisasipenggunaananggaransampaidenganakhirDesember 2017sebesarRp. 168.706.870.115
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - viii
(seratusenampuluhdelapanmiliartujuhratusenamjutadelapanratustujuhpuluhribuseratus lima belas rupiah) atau 64,75%.
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 1
BAB IPENDAHULUAN
1.1. LatarBelakangKebijakan program tanaman pangan tahun 2017 adalah melanjutkan dan
memantapkan kegiatan tahun 2016 yang terbukti mampu meningkatkan
indikator kinerja produkasi tanaman pangan.Pencapaian swasembada padi,
jagung dan kedelai dilakukan dengan terobosan kegiatan yang mampu
mendongkrak produksi melalui perluasan areal tanam baru. Seiring dengan hal
tersebut, penyediaan sarana dan prasarana produksi menjadi dukungan dalam
rangka pencapaian target.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang merupakan unit Eselon II,
memiliki kebijakan perbenihan di bidang peningkatan penyediaan benih padi,
jagung, kedelai, dan tanaman pangan lain melalui kegiatan antara lain: (1)
Jumlah fasilitas perbanyakan benih sumber tanaman pangan seluas 600 ha, (2)
Jumlah fasilitas pengawasan dan sertifikasibenih tanaman pangan seluas
76.567 ha, (3) Jumlah fasilitas penyediaan benih bersertifikat seluas 513.120
ha, dan (4) Jumlah dokumen pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman
pangan.
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2017
merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan
strategis yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 53 Tahun 2014 Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
1.2. Kedudukan, Tugas, FungsidanKewenanganBerdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian
Pertanian, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai kedudukan dan
bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Unit Eselon
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 2
I), serta mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan benih padi, jagung,
kedelai, dan tanaman pangan lain.
Dalam melaksanakan tugas Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan
varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan varietas,
pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan;
3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan
penyediaan varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman
pangan;
4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan
penyediaan varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman
pangan;
5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan
penyediaan varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman
pangan; dan
6. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.
1.3. Susunan Organisasi dan Tata KerjaBerdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor:43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan memiliki
struktur organisasi yang terdiri dari :
a. Subdirektorat Pengembangan Varietas;
1) Seksi Penilaian Varietas
2) Seksi pengembangan Varietas
b. Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih;
1) Seksi Sertifikasi Benih
2) Seksi Pengawasan Mutu Benih
c. Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih;
1) Seksi Penyediaan Benih
2) Seksi Pengawasan Mutu Benih
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 3
d. Subbagian Tata Usaha; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Masing-masing unit organisasi tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai
berikut:
a. Subdirektorat Pengembangan Varietas mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang peningkatan penyediaan varietas benih tanaman pangan.
Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengembangan Varietas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penilaian, pelepasan dan
penyebaran varietas benih tanaman pangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian, pelepasan dan
penyebaran varietas benih tanaman pangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penilaian, pelepasan dan penyebaran varietas benih tanaman pangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penilaian, pelepasan
dan penyebaran varietas benih tanaman pangan; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang penilaian,
pelepasan dan penyebaran varietas benih tanaman pangan.
b. Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang peningkatan pengawasan mutu benih tanaman pangan.
Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan
peredaran benih tanaman pangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan
peredaran benihtanaman pangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
sertifikasi dan pengawasan peredaran benihtanaman pangan;
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 4
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sertifikasi dan
pengawasan peredaran benihtanaman pangan; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang sertifikasi dan
pengawasan peredaran benihtanaman pangan.
c. Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan penyediaan benih padi,
jagung, kedelai dan tanaman pangan lain.
Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan benih
dan pemanfaatan benihtanaman pangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan benih
dan pemanfaatan benihtanaman pangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan penyediaan benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan
penyediaan benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan
penyediaan benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan.
d. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.
e. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284 huruf
e mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengawas
Benih Tanaman dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang
ditunjuk Direktur Perbenihan Tanaman Pangan.
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 5
b. Direktur Perbenihan Tanaman Pangan menempatkan pejabat fungsional
Pengawas Benih Tanaman pada unit kerja eselon III sesuai tugas jabatan
fungsional.
c. Jumlah pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
d. Jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
1.4. Sumber Daya Manusia (SDM)Berdasarkan data kepegawaian bahwa sumber daya manusia (SDM) Direktorat
Perbenihan pada tahun 2017 berjumlah 56 (lima puluh enam) orang teknis dan
non teknis.
DIREKTORATPERBENIHAN
TANAMAN PANGAN
SubbagianTata Usaha
SubdirektoratPengembanganProduksiBenih
SubdirektoratPengawasanMu
tuBenih
SubdirektoratPengembangan
Varietas
Kelompok JabatanFungsional
SeksiPenyediaanBenih
SeksipenilaiandanPelepasanva
rietas
SeksiPenyebaranVari
etas
SeksiSertifikasi
Benih
SeksiPengawasanPer
edaranBenih
SeksiPemanfaatanB
enih
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 6
Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2017 komposisi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unit
kerja Direktorat Perbenihan tahun 2017 dapat diklasifikasi sebagai berikut :
Magister (S2) 15 orang, Sarjana (S1) 27 orang, Sarjana Muda (D3) 3 orang,
SLTA 8orang, SLTP 1 orang dan SD 2 orang.
b) Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji
Berdasarkan pangkat dan golongan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
golongan IV 10 orang, golongan III 39 orang, dan golongan II 7 orang.
c) Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan sebagai berikut : jenis
kelamin pria29 orang dan jenis kelamin wanita27 orang.
1.5. Dukungan AnggaranPada Tahun Anggaran 2017, Direktorat Perbenihan dalam melaksanakan
pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan
melalui peningkatan penyediaan benih padi, jagung, kedelai, dan tanaman
pangan lain mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp.260.538.536.000,00
(dua ratus enam puluh miliar lima ratus tiga puluh delapan juta lima ratus tiga
puluh enam ribu rupiah).
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 7
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Perbenihan tahun 2017 merupakan
lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Direktur Jenderal Tanaman
Pangan untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator
kinerja. Melalui perjanjian kinerja diharapkan dapat mewujudkan capaian
strategis khususnya dalam mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan yaitu program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman
pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan,
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang
menjadi sasaran dalam menunjang program peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan
swasembada berkelanjutan, seperti pada Table 1.
Tabel 1. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2017
NO. SASARAN KEGIATAN REVISI REALISASI %Jumlah fasilitas perbanyakan benihsumber tanaman pangan (ha)
- 543,00 90,50
Jumlah fasilitas pengawasan dansertifikasi benih tanaman pangan(ha)
- 162.431,55 212
Jumlah fasilitas penyediaan benihbersertifikat (ha)
514.151 513.120 246.885,00 48,11
Jumlah dokumen pengelolaansistem penyediaan benih tanamanpangan (dokumen)
- 8,00 100,00
INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Terselenggaranya sistempembinaan lembaga perbenihantanaman pangan yang efisien dilokasi penerapan budidayatanaman pangan yang tepat
600
76.567
8
Untuk mendukung terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan
tanaman pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan
yang tepat, Direktorat Perbenihan melalui Anggaran APBN Tahun 2017
menetapkan indikator kinerja sebagai berikut:
1. FasilitasiPerbanyakan Benih Sumber Tanaman PanganDalam rangka mendukung penyediaan benih sumber khususnya kelas
Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) sesuai peraturan Menteri
Pertanian Nomor 347/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Pedoman Pengelolaan
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 8
Balai Benih Tanaman Pangan dan atau Hortikultura, maka ditugaskan
kepada Balai Benih untuk melakukan perbanyakan benih sumber kelas
BD dan BP. Dalam rangka pelaksanaan perbanyakan benih sumber
tersebut pemerintah tetap mengalokasikan anggaran perbanyakan yang
melalui anggaran APBN Dekonsentrasi Provinsi pagu awal sebesar
Rp.16.109.356.000,00.
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Sistem Penyediaan
Benih Tanaman Pangan TA 2017, rencana perbanyakan benih sumber
pada areal produksi padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi
kayu dan ubi jalar di Balai Benih di 31 Provinsi seluas 600 ha, disamping
untuk perbanyakan benih anggaran tersebut juga dialokasikan untuk
kegiatan yang mendukung tercapainya perbanyakan benih sumber.
2. FasilitasiPengawasan Dan SertifikasiBenih Tanaman PanganUntuk menjamin mutu benih tanaman pangan yang diproduksi dan
beredar, maka perlu dilakukan kegiatan sertifikasi dalam proses produksi
benih dan kegiatan pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran
yang akan dipergunakan oleh petani/pengguna benih dalam kegiatan
usaha taninya.
Pemerintah menugaskan UPTD BPSBTPH yang ada di setiap provinsi
untuk mengawasi mutu benih yang beredar dan untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan tersebut termasuk sertifikasi benih, penilaian
varietas, pengawasan mutu dan peredaran benih, melalui APBN
Kementerian Pertanian dialokasikan anggaran dekonsentrasi bagi UPTD
BPSBTPH sebesar Rp. 40.689.793.000,00. Volume dan jenis benih yang
disertifikasi sesuai perkembangan permintaan/permohonan sertifikasi
benih oleh produsen/penangkar benih.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan secara terus menerus melakukan
upaya-upaya untuk memantapkan kelembagaan pengawasan mutu benih
(UPTD BPSBTPH) agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya
secara optimal. Salah satu upaya yang dilakukan untuk optimalisasi
kelembagaan pengawasan mutu benih (UPTD BPSBTPH) adalah adanya
alokasi anggaran untuk meningkatkan kompetensi para petugas UPTD
BPSBTPH dan penyempurnaan secara bertahap sarana prasarana
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 9
kelembagaan UPTD BPSBTPH. Pengawas Benih Tanaman (PBT)
berperan penting dalam pengawasan mutu benih tanaman yang
berkedudukan pada UPTD BPSBTPH Provinsi.
3. FasilitasiPenyediaan Benih BersertifikatDalam rangka mendukung Program Presiden Republik Indonesia periode
2014-2019, dimana salah satunya adalah mewujudkan kemandirian
pangan dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik
sebagaimana yang tertera dalam 9 (sembilan) Agenda Prioritas
Pembangunan, maka penanggulangan kemiskinan pertanian dan
regenerasi petani menjadi fokus utama pembangunan pertanian. Salah
satu upaya ke arah tersebut adalah pencanangan seribu desa berdaulat
pangan hingga tahun 2019. Untuk tercapainya berdaulat pangan, prioritas
pembangunan pertanian yang harus terwujud adalah tercapainya sasaran
produksi padi, jagung dan kedelai.
Berdasarkan pengalaman empiris, peningkatan produktivitas dan kualitas
hasil tanaman sangat dipengaruhi oleh kualitas benih yang digunakan
petani. Terkait dengan hal itu, maka sebagaimana yang tertuang dalam
RPJMN 2015-2019 kegiatan Desa Mandiri Benih merupakan salah satu
kegiatan yang diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran produksi
dan merupakan salah satu upaya pemecahan masalah dari aspek
perbenihan.Ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat pada saat ini
belum dapat memenuhi kebutuhan benih secara optimal, baik dari aspek
ketepatan varietas, mutu, jumlah, waktu, lokasi maupun harga.
Dengan adanya kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih ini diharapkan
akan tumbuh penangkar/produsen atau kelompok penangkar/produsen
yang mampu menyediakan benih untuk memenuhi kebutuhan benih di
wilayah masing-masing.Kegiatan Desa Mandiri Benih telah dialokasikan
mulai TA 2015, yaitu sebanyak seribu unit/desa yang tersebar di 31
Provinsi/356 Kabupaten/Kota.
Agar kegiatan tersebut tetap berkelanjutan dan semakin lebih baik lagi,
maka pada TA 2017 dialokasikan kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih
yaitu dengan memberikan bantuan benih sumber, sarana pelengkap
gudang, dan peningkatan kemampuan/pelatihan produksi benih bagi
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 10
kelompoktani dengan kelompok penangkar penerima bantuan
Pengembangan Seribu Desa Mandiri Benih TA 2015.
Ke depan diharapkan akan tumbuh kelompoktani/kelompok penangkar
atau gabungan kelompoktani dengan kelompok penangkar yang
mampumenyediakan benih untuk memenuhi kebutuhan benih di desanya.
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 11
BAB IIIAKUNTABILIAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan merupakan proses
penilaian atas keberhasilan atau kegagalan kinerja sasaran dan kegiatan kinerja
mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Proses akuntabilitas kinerja meliputi
kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran, pencapaian sasaran strategis,
evaluasi dan analisis capaian kinerja, akuntabilitas keuangan, hambatan dan
kendala, serta upaya dan tindak lanjut.
3.1 Capaian Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
Pencapaian akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dari
sasaran kegiatan untuk indikator kinerja jumlah fasilitas perbanyakan benih
sumber tanaman pangan tercapai 90,17%, untuk jumlah fasilitas pengawasan
dan sertifikasi benih tanaman pangan tercapai 212,00%, jumlah fasilitas
penyediaan benih bersertifikat tercapai 48,11% dan jumlah dokumen
pengeloaan sistem penyediaan benih tanaman pangan tercapai 100,00%
sesuai dengan Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Pencapaian Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2017
NO. SASARAN KEGIATAN REVISI REALISASI %
Jumlah fasilitas perbanyakan benihsumber tanaman pangan (ha)
- 543,00 90,50
Jumlah fasilitas pengawasan dansertifikasi benih tanaman pangan(ha)
- 162.431,55 212
Jumlah fasilitas penyediaan benihbersertifikat (ha)
514.151 513.120 246.885,00 48,11
Jumlah dokumen pengelolaansistem penyediaan benih tanamanpangan (dokumen)
- 8,00 100,00
INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Terselenggaranya sistempembinaan lembaga perbenihantanaman pangan yang efisien dilokasi penerapan budidayatanaman pangan yang tepat
600
76.567
8
Program/kegiatan dan anggaran yang menunjang tercapainya kinerja Sistem
Pembinaan Lembaga Perbenihan Tanaman Pangan yang Efisien di Lokasi
Penerapan Budidaya Tanaman Pangan yang Tepat, kegiatan Direktorat
Perbenihan Tanaman Pangan yang mendukung adalah sebagai berikut:
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 12
3.1.1 Fasilitasi Perbanyakan Benih Sumber Tanaman PanganJumlah fasilitas untuk perbanyakanbenihsumberpadi, jagung, kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar.Lembaga/institusi
pemerintah yang ditugasi untuk memproduksi benih sumber adalah
Balai Benih yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian
Nomor:347/kpts/OT.210/6/2003, tentang Pedoman Pengelolaan Balai
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Guna memenuhi kebutuhan benih varietas unggul bersertifikat dalam
upaya peningkatan produksi dan pendapatan petani, perlu dilakukan
pengembangan produksi benih sumber padi dan palawija di Balai Benih
sebagai sumber benih untuk produksi Benih Sebar (BR).
Dalam penyediaan benih varietas unggul bersertifikat tanaman pangan
untuk varietas publik telah ditetapkan pola perbanyakan benih formal
yang dimulai dari (1) Benih Penjenis (Breeder Seed/BS) yang dihasilkan
oleh Badan Litbang Pertanian, (2) Perbanyakan Benih Dasar (BS-BD),
(3) Perbanyakan benih Pokok (BD-BP), dan (4) Perbanyakan benih
Sebar (BP-BR). Benih dasar, Benih Pokok dan Benih Sebar yang
diproduksi harus melalui proses sertifikasi dalam produksinya.
Sesuai dengan fungsinya maka Balai Benih provinsi dapat memproduksi
dua kelas benih yaitu: (1) Kelas BD (perbanyakan BS ke BD) dan (2)
Kelas BP (perbanyakan BD ke BP). Benih sumber untuk perbanyakan
benih adalah benih penjenis (BS), yang berasal dari institusi Badan
Litbangtan atau sumber lain yang diakui kualitas Benih penjenisnya
(BS). Selanjutnya Balai Benih memproduksi benih sumber (BD dan BP)
sesuai aturan yang ditetapkan. Benih sumber yang dihasilkan balai
benih swasta/BUMN dan penangkar benih yang memproduksi Benih
Sebar (BR).
Rencana perbanyakan benih pada areal produksi benih sumber di Balai
Benih di seluruh Indonesia untuk komoditas padi, jagung, kedelai,
kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar di Balai Benih di 31 Provinsi seluas
600 ha, terealisasi seluas 543atau 90.50%, secara rinci sesuai dengan
Tabel 3 berikut.
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 13
Tabel 3. Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2017
No KomoditasAlokasi Realisasi %
(Ha)1 Padi 293 273 93,172 Jagung 93 87 93,553 Kedelai 189 177 93,654 Kc.Tanah 14 3 21,435 Kc.Hijau 6 0 0,006 Ubi Kayu 3 1 33,337 Ubi Jalar 2 2 100,00
Jumlah 600 543 90,50Sumber : Subdit Pengembangan Produksi(Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 capaian realisasi
perbanyakan benih sumber tahun 2017 mengalami peningkatan
sebanyak 179.5 Ha atau 14.30%. Secara rinci seperti Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Perbandingan Rencana dan Realisasi Perbanyakan BenihSumber Padi, Jagung, dan Kedelai 2016 dengan 2017
No Komoditas
Tahun Selisih % Tahun2016
Dibandingkan2017
2016 2017
Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi % Absolut %1 Padi 231 196 84,85 293 273 93,17 77 8,332 Jagung 46 36 78,26 93 87 93,55 51 15,293 Kedelai 175 125,5 71,71 189 177 93,65 51,5 21,94
Jumlah 452 357,5 79,09 575 537 93,39 179,5 14,30Sumber :Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Jika dibandingkan dengan realisasi lima tahun realisasi luas perbanyakan
benih sumber komoditas padi naik dari tahun 2013ke tahun 2014dari
85.90% menjadi 94.40%, kemudian turun pada tahun 2015 (93.20%) dan
2016 (80.99%), dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 93.17%.
Komoditas jagung turun dari tahun 2013 ke tahun 2016 kemudian naik
pada tahun 2017 dan komoditas kedelai dari tahun 2013turun sampai
tahun 2016 kemudian naik pada tahun 2017. Penurunan persentase luas
perbanyakan benih sumber di Balai Benih pada tahun 2016terutama
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 14
komoditas jagung dan kedelai karena adanya penghematan anggaran,
karena perbanyakan benih sumber khususnya kedelai banyak ditanam
pada bulan-bulan November. Secara rinci pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Realisasi Persentase Luas Perbanyakan Benih Sumber Tahun2013-2017
No TahunPersentase Luas Perbanyakan Benih Sumber (%)
Padi Jagung Kedelai1 2013 85,90 91,40 95,602 2014 94,40 79,90 95,203 2015 93,20 89,58 94,864 2016 80,99 62,07 58,645 2017 93,17 93,55 93,65
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi(Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Gambar 2. Grafik realisasi persentase luas perbanyakan benih sumbertahun 2013 s.d 2017
3.1.2 Fasilitasi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:355/HK.130/C/05/2015 tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih BinaTanaman Pangan dan Keputusan Menteri Pertanian Republik IndonesiaNomor: 356/HK.130/C/05/2015 tentang Pedoman Teknis Pembinaan danPengawasan Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan, lembaga/institusipemerintah di daerah yang menyelenggarakan tugas dan fungsiPengawasan dan Sertifikasi benih bina tanaman pangan ataspermohonan produsen benih yang sudah mendapat rekomendasikelayakan sebagai produsen benih bina tanaman pangan, ataudiselenggarakan oleh produsen benih bina tanaman pangan yang sudahmendapat sertifikat sistem manajemen mutu dari Lembaga SertifikasiSistem Mutu (LSSM).Capaian hasil kinerja Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih TanamanPangan (BPSB TPH) pada tahun 2017 sebagai berikut luas penangkaran
000020040060080100
1
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 14
komoditas jagung dan kedelai karena adanya penghematan anggaran,
karena perbanyakan benih sumber khususnya kedelai banyak ditanam
pada bulan-bulan November. Secara rinci pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Realisasi Persentase Luas Perbanyakan Benih Sumber Tahun2013-2017
No TahunPersentase Luas Perbanyakan Benih Sumber (%)
Padi Jagung Kedelai1 2013 85,90 91,40 95,602 2014 94,40 79,90 95,203 2015 93,20 89,58 94,864 2016 80,99 62,07 58,645 2017 93,17 93,55 93,65
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi(Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Gambar 2. Grafik realisasi persentase luas perbanyakan benih sumbertahun 2013 s.d 2017
3.1.2 Fasilitasi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:355/HK.130/C/05/2015 tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih BinaTanaman Pangan dan Keputusan Menteri Pertanian Republik IndonesiaNomor: 356/HK.130/C/05/2015 tentang Pedoman Teknis Pembinaan danPengawasan Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan, lembaga/institusipemerintah di daerah yang menyelenggarakan tugas dan fungsiPengawasan dan Sertifikasi benih bina tanaman pangan ataspermohonan produsen benih yang sudah mendapat rekomendasikelayakan sebagai produsen benih bina tanaman pangan, ataudiselenggarakan oleh produsen benih bina tanaman pangan yang sudahmendapat sertifikat sistem manajemen mutu dari Lembaga SertifikasiSistem Mutu (LSSM).Capaian hasil kinerja Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih TanamanPangan (BPSB TPH) pada tahun 2017 sebagai berikut luas penangkaran
2 3 4 5
Padi
Jagung
Kedelai
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 14
komoditas jagung dan kedelai karena adanya penghematan anggaran,
karena perbanyakan benih sumber khususnya kedelai banyak ditanam
pada bulan-bulan November. Secara rinci pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Realisasi Persentase Luas Perbanyakan Benih Sumber Tahun2013-2017
No TahunPersentase Luas Perbanyakan Benih Sumber (%)
Padi Jagung Kedelai1 2013 85,90 91,40 95,602 2014 94,40 79,90 95,203 2015 93,20 89,58 94,864 2016 80,99 62,07 58,645 2017 93,17 93,55 93,65
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi(Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Gambar 2. Grafik realisasi persentase luas perbanyakan benih sumbertahun 2013 s.d 2017
3.1.2 Fasilitasi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:355/HK.130/C/05/2015 tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih BinaTanaman Pangan dan Keputusan Menteri Pertanian Republik IndonesiaNomor: 356/HK.130/C/05/2015 tentang Pedoman Teknis Pembinaan danPengawasan Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan, lembaga/institusipemerintah di daerah yang menyelenggarakan tugas dan fungsiPengawasan dan Sertifikasi benih bina tanaman pangan ataspermohonan produsen benih yang sudah mendapat rekomendasikelayakan sebagai produsen benih bina tanaman pangan, ataudiselenggarakan oleh produsen benih bina tanaman pangan yang sudahmendapat sertifikat sistem manajemen mutu dari Lembaga SertifikasiSistem Mutu (LSSM).Capaian hasil kinerja Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih TanamanPangan (BPSB TPH) pada tahun 2017 sebagai berikut luas penangkaran
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 15
yang disertifikasi oleh BPSB TPH pada Tahun 2017 seluas 162.378,49 haatau 212.07 % dari target 76.567 ha, secara rinci seperti Tabel 6 berikutini:Tabel 6. Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai, Kacang
Tanah,Kacang Hijau, Ubi Kayu Dan Ubi Jalar Tahun 2017
Target Realisasi1 Padi - 93.350,522 Jagung - 11.688,063 Kedelai - 56.430,604 Kc.Tanah - 883,745 Kc. Hijau - 22,676 Ubi Kayu - 2,907 Ubi Jalar - -
76.567 162.378,49Jumlah
Luas Penangkaran (Ha)No Komoditas
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi(Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Jika dibandingkan dengan Tahun 2016 luas penangkaran yangdisertifikasi oleh BPSB TPH mengalami kenaikan 3.0 %, kenaikanterutama pada komoditas jagung dan kacang tanah sedangkan untukkomoditas yang lain mengalami penurunan. Secara rinci seperti Tabel 7berikut:Tabel 7.Perbandingan Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung,
Kedelai, Kacang Tanah,Kacang Hijau, Ubi Kayu Dan Ubi JalarTahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2017
Absolut %1 Padi 127.924 93.350,52 (34.573,48) -37,02 Jagung 2.628 11.688,06 9.060,06 77,53 Kedelai 26.589 56.430,60 29.841,60 52,94 Kc.Tanah 330,38 883,74 553,36 62,65 Kc. Hijau 39,52 22,67 (16,85) -74,36 Ubi Kayu 10,50 2,90 (7,60) -262,17 Ubi Jalar - - - -
157.521,400 162.378,49 4.857,09 3,0
Selisih Tahun 2016dibandingkan Tahun 2017
Luas Penangkaran (Ha)
Jumlah
No Komoditas2016 2017
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi(Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Realisasi luas penangkaran padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, ubi kayu dan ubi jalar secara umum dari 2013 hingga 2015
mengalami penurunan dan pada tahun 2015 hingga 2017 mengalami
peningkatan sebanyak 13.73%. Secara rinci luas penangkaran dari tahun
2013 hingga 2017 dapat dilihat pada Tabel 8.
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 16
Tabel 8. Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai, KacangTanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar Tahun 2013-2017
2013 2014 2015 2016 20171 Padi 99.829,82 95.406,96 85.793,25 127.924 93.350,522 Jagung 16.624,86 26.747,11 16.880,86 2.628 11.688,063 Kedelai 27.741,30 21.870,46 34.911,64 26.589 56.430,604 Kc.Tanah 602,19 626,51 370,85 330,38 883,745 Kc. Hijau 108,19 36,19 110,20 39,52 22,676 Ubi Kayu - - - 10,50 2,907 Ubi Jalar - - - - -
146.919,36 146.701,23 140.081,80 157.521,40 162.378,49Jumlah
Luas Penangkaran (Ha)No Komoditas
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi(Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
3.1.3 FasilitasiPenyediaan Benih Bersertifikat
Dengan rincian kegiatan yang mendukung tercapainya fasilitas
penyediaan benih bersertifikat padi sebagai berikut:
a. Bantuan Benih Pusat
Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat dan
meringankan beban petani membeli benih tanaman pangan,
Pemerintah mengalokasikan bantuan benih untuk pengadaan benih
padi inbrida. Agar bantuan pemerintah dapat dilaksanakan secara
tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, perlu disusun
petunjuk teknis sebagai acuan bagi pelaksanaan program bantuan
benih tahun 2017. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
168/PMK.05/2015 jo No 173/PMK.05/2016 tentang Belanja Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, bantuan pemerintah
terdiri dari 7 bentuk, meliputi:Pemberian penghargaan;Beasiswa;
Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya; Bantuan operasional;
Bantuan sarana/prasarana;
Bantuanrehabilitasi/pembangunangedung/bangunan; dan Bantuan
lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang
ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA). Bantuan benih padi inbrida
merupakan bentukbantuan sarana/prasarana produksi. Dengan
diberikannya bantuan benih ini diharapkan akan mendukung
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 17
percepatan peningkatan produksi padi nasional, peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan petani.
Sasaran Pemberian Bantuan Pemerintah
Petani/kelompoktani/kelompokmasyarakat/lembagapemerintah/le
mbaga non pemerintah yangmelakukan budidaya tanaman
pangan atau;
Petani/kelompoktani/kelompokmasyarakat/lembagapemerintah/le
mbaga non pemerintahPerkebunan yang melakukan budidaya
tanaman pangan atau;
Lembaga masyarakat lainnya yang menggarap lahan tidur/lahan
bera/lahan lainnya untuk budidaya padi.
Realisasi bantuan benih pusat untuk transfer uang dan 20.952 ha
untuk transfer barang 214.783 ha atau sebesar 47,15 %.Secara rinci
pada Tabel 9 berikut:
Tabel 9. Realisasi Persentase Luas Penyaluran Bantuan Benih PadiInbrida DIPA Pusat Tahun 2017
Alokasi RealisasiHa Ha
1 Padi Inbrida 500,000 235,735 47.15Transfer Barang 214,783Transfer Uang 20,952
No Komoditas Mekanisme %
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi(Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Jika dibandingkan dengan tahun 2016 realisasi penyaluran bantuan benih
padi inbrida lebih rendah dibandingkan tahun 2017. Rendahnya realisasi
bantuan benih pusat dikarenakan pada awalnya alokasi kegiatan bantuan
benih usulan dari daerah pada saat dirubah mekanisme dari transfer
barang ke transfer uang banyak masalah pada rekening kelompok tidak
lolos di KPPN, dan ketersediaan benih tidak sesuai dengan varietas yang
ajukan.
Tabel 10. Realisasi Persentase Luas Penyaluran Bantuan Benih DIPAPusat Tahun 2016 dibandingkan Tahun 2017
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 18
Alokasi Realisasi Alokasi RealisasiHa Ha Ha Ha
1 Padi Inbrida Transfer Barang 75,238 52,950 500,000 214,783Transfer Uang 20,952
Jagung Hibrida 143,301 133,546218,539 186,496 85.34 500,000 235,735 47.15
No %Komoditas Mekanisme %Tahun 2016 Tahun 2017
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
b. Desa Mandiri Benih
Dalam rangka mendukung program Presiden Republik Indonesia periode
2014 – 2019, dimana salah satunya adalah Mewujudkan Kemandirian
Pangan dengan Menggerakkan Sektor- sektor Strategis Ekonomi
Domestik sebagaimana yang tertera dalam 9 (Sembilan) Agenda Prioritas
Pembangunan, maka penanggulangan kemiskinan pertanian dan
regenerasi petani menjadi fokus utama pembangunan pertanian. Salah
satu upaya kearah tersebut adalah perencanaan desa berdaulat pangan
hingga Tahun Anggaran 2019. Untuk tercapaianya berdaulat pangan
prioritas pembangunan pertanian yang harus terwujud adalah tercapainya
sasaran produksi padi, jagung, dan kedelai.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:
004/HK.160/C/01/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Desa Mandiri
Benih TA. 2017. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
mengalokasikan untukkegiatan Pengembangan Desa Mandiri Benih dan
Penguatan Desa Mandiri benih dengan rincian sebagai berikut:
Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Benih dialokasikan sebanyak
200 unit/desa di 31 provinsi
Kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih dialokasikan sebanyak
1.313 unit/desa untuk kegiatan pelatihan dan sebanyak1.102
unit/desa untuk kegiatan fasilitasi benih sumber dan biaya sertifikasi
di 31 provinsi.
Realisasi Desa Mandiri Benih untuk penguatan dari rencana 11.020 ha
terealisasi seluas 9.560 ha atau 86.75%, dan untuk realisasi yang
penguatan seluas 2.000 ha atau 100% (Secara rinci terlampir).Jika
dibandingkan dengan tahun 2016 realisasi penguatan dan
pengembangan Desa Mandiri Benih mengalami kenaikan pada tahun
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 19
2017 sebanyak 22.26% untuk penguatan dan 29.75% untuk
pengembangan.
Tabel 11. Realisasi Luas Penyaluran Desa Mandiri Benih Penguatan danPengembangan Tahun 2016 dibandingkan Tahun 2017
Alokasi (Ha) Realisasi (Ha) % Alokasi (Ha) Realisasi (Ha) % Absolut %1 Penguatan Desa Mandiri Benih 9,950 6,417 64.49 11,020 9,560 86.75 3,143 22.262 Pengembangan Desa Mandiri Benih 1,220 857 70.25 2,000 2,000 100.00 1,143 29.75
No KegiatanTahun Selisih % Tahun
2016 Dibandingkan2016 2017
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Realisasi persentase Desa Mandiri Benih kegiatan pengembangan pada
TA. 2017 mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2015 dan 2016.
Pada kegiatan penguatan desa mandiri benih pada tahun 2017
mengalami peningkatan dibandingkan 2016.
Tabel 12. Realisasi Persentase Luas Penyaluran Desa Mandiri Benih dariTahun 2015 s.d Tahun 2017
2015 2016 2017Penguatan Desa Mandiri Benih - 64.49 86.75Pengembangan Desa Mandiri Benih 99.50 70.25 100.00
Kegiatan % Realisasi TA. 2015 - 2017
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Kegiatan lain yang mendukung tercapainya penyediaan benih bersertifikat
antara lain:
APBN Subsidi Benih (BA.999.07)Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat dan
meringankan beban petani membeli benih tanaman pangan, Pemerintah
dalam hal ini Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan pada TA 2017
mengalokasikan subsidi benih untuk benih benih padi (inbrida dan hibrida)
dan benih kedelai, melalui BA BUN Subsidi 999.07.
Pemerintah telah memprogramkan penyediaan benih bersubsidi yang
penjualan dan penyalurannya ditugaskan kepada BUMN pelaksana subsidi
benih (PSO) yaitu BUMN yang ditunjuk PT Pertani (Persero) dan PT SHS
(Persero), sesuai Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara kepada Menteri
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 20
Pertanian S-708/MBU/11/2016 tanggal 30 November 2016, perihal
persetujuan Penugasan PSO Dalam rangka Pelaksanaan Subsidi Benih
2017. Produsen benih swasta dapat ikut serta dalam pelaksanaan Subsidi
Benih di bawah koordinasi BUMN Pelaksana Subsidi benih.
Alokasi benih bersubsidi Tahun Anggaran 2017 untuk masing- masing jenis
benih adalah sebagai berikut: untuk padi inbrida sebanyak 100.000.000 kg
atau seluas 4000.000 ha, padi hibrida sebanyak 1.500.000 kg atau seluas
100.000 ha dan kedelai sebanyak 15.000.000 kg atau seluas 300.000 ha.
Realisasi alokasi benih bersubsidi benih padi inbrida, padi hibrida dan
kedelai sebanyak 116.500.000 kg, telah diusulkan Daftar Usulan Pembelian
Benih Bersubsidi (DUPBB) kepada PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT
Pertani (Persero) sebesar 87.882.673 kg. Dari DUPBB tersebut, sampai
dengan 11 Desember 2017 telah terjual dan tersalur sebanyak 81.680.575
kg atau 80.47% terhadap alokasi atau 93,94% terhadap DUPBB. Rincian
sebagaimana pada Tabel10 berikut:
Tabel 13. Rencana dan Realisasi Penjualan dan Penyaluran BenihBersubsidi Tahun 2017
PT SHS PT PERTANI Total
(KG) (KG) (KG)
1 PADI INBRIDA 50,000,000 50,000,000 100,000,000 85,942,613 85.94 80,681,110 80.68 93.88
2 PADI HIBRIDA 750,000 750,000 1,500,000 1,003,350 66.89 999,465 66.63 99.61
3 KEDELAI 7,500,000 7,500,000 15,000,000 928,685 6.19 875,085 5.83 94.23
58,250,000 58,250,000 116,500,000 87,874,648 75.43 82,555,660 70.86 93.95
% ThdDUPBB
JUMLAH
(KG)
NO KOMODITAS
ALOKASITOTAL REALISASI FISIK
DUPBB PENJUALAN
% Thd Pagu (KG) % ThdPagu
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Realisasi serapan anggaran berdasarkan hasil verifikasi terhadap dokumen
subsidi benih sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, sudah ada
penyelesaian tagihan subsidi benih kepada Pemerintah yang dajukan oleh
BUMN dengan rincian sebagai berikut:
Total tagihan yang dibayarkan pemerintah kepada PT Sang Hyang Seri
(Persero) dan PT Pertani (Persero) berdasarkan hasil verifikasi senilai Rp.
764.691.338.276,75
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 21
Tabel 14. Realisasi Tahun 2016 Dibandingkan Tahun 2017
DUPBB% thdpagu
PENJUALAN% thdpagu
% thdDUPBB
DUPBB% thdpagu
PENJUALAN% thdpagu
% thdDUPBB
2016 2017
1 PADI INBRIDA 97,500,000.00 1,000,000,000.00 43,514,418.00 44,63 42,718,471.00 43,81 98,17 85,942,613.00 85,94 80,681,110.00 80.68 93,88
2 PADI HIBRIDA 2,250,000.00 1,500,000.00 826,939.00 36,75 719,725.00 31,99 87,03 1,003,350.00 66,89 999,465.00 66.63 99,61
3 KEDELAI 2,500,000.00 15,000,000.00 614,589.00 24,58 612,249.00 24,49 99,62 928,685.00 6,19 875,085.00 5.83 94,23
102,250,000.00 1,016,500,000.00 44,955,946.00 43,97 44,050,445.00 43,08 97,99 87,874,648.00 75,43 82,555,660.00 70,86 93,95
2017
REALISASI
KOMODITASNOALOKASI
JUMLAH
2016
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
Jika dibandingkan dengan tahun 2016 realisasi penjualan benih bersubsidi
pada tahun 2017 penjualannya lebih rendah, hal ini karena dengan adanya
bantuan benih gratis maka Dinas Pertanian lebih mengutamakan program
bantuan benih gratis melalui bansos transfer uang (GP-PTT Padi, Jagung
dan Kedelai, PAT-PIP Kedelai) dan bansos transfer barang (RIJT Padi dan
PAT-OPLAH Jagung Hibrida), jadwal tanam petani mundur akibat belum
turunnya musim hujan, sehingga kebutuhan benih oleh petani juga mundur,
terbatasnya sumber daya manusia (SDM) PT Sang Hyang Seri (Persero)
dan PT Pertani (Persero) menyebabkan kegiatan penjualan dan penyaluran
benih bersubsidi di daerah tidak berjalan optimal, dan kegiatan pembinaan,
evaluasi, monitoring dan pelaporan kegiatan subsidi benih oleh Dinas
Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota belum berjalan
dengan optimal.
Sehinga kedepan kita harus meningkatkan peran Dinas Pertanian Provinsi
dan Kabupaten/Kota dalam sosialisasi benih bersubsidi, khususnya pada
wilayah-wilayah yang sampai saat ini masih rendah penggunaan benih
bersubsidi dan BUMN penyedia benih harus meningkatkan kemampuan
dalam produksi/penyediaan benih bersubsidi dan mengintensifkan
koordinasi dengan Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota.
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 22
Gambar 3. Grafik realisasi penyaluran subsidi benih tahun 2016 dengan2017
Realisasi penyaluran subsidi benih padi inbrida dan hibrida tahun 2017
mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan tahun 2013 hingga
2016. Sedangkan realisasi penyaluran subsidi benih kedelai tahun 2017
lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sejak tahun 2015
hingga 2017 tidak ada realisasi penyaluran subsidi benih jagung (secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 12).
Tabel 15.Persentase Realisasi Penjualan Subsidi Benih dari Tahun 2013s.d Tahun 2017
Padi Inbrida Padi Hibrida Jagung Komposit Jagung Hibrida Kedelai
1 2013 39.16 24.14 7.98 18.24 16.172 2014 27.59 58.62 9.57 10.17 17.523 2015 14.01 9.7 - - 1.264 2016 43.81 31.99 - - 24.495 2017 80.68 66.63 - - 5.83
Persentase (%) Realisasi Penyaluran Terhadap PaguNo Tahun
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
3.2 Analisis Penyebab Keberhasilan/KegagalanTujuan pengukuran kinerja kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan hambatan dalam
98,1793,88
PADI INBRIDA
Perbandingan Realisasi PenyaluranSubsidi Benih Tahun 2016 di
bandingkan Tahun 2017
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 22
Gambar 3. Grafik realisasi penyaluran subsidi benih tahun 2016 dengan2017
Realisasi penyaluran subsidi benih padi inbrida dan hibrida tahun 2017
mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan tahun 2013 hingga
2016. Sedangkan realisasi penyaluran subsidi benih kedelai tahun 2017
lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sejak tahun 2015
hingga 2017 tidak ada realisasi penyaluran subsidi benih jagung (secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 12).
Tabel 15.Persentase Realisasi Penjualan Subsidi Benih dari Tahun 2013s.d Tahun 2017
Padi Inbrida Padi Hibrida Jagung Komposit Jagung Hibrida Kedelai
1 2013 39.16 24.14 7.98 18.24 16.172 2014 27.59 58.62 9.57 10.17 17.523 2015 14.01 9.7 - - 1.264 2016 43.81 31.99 - - 24.495 2017 80.68 66.63 - - 5.83
Persentase (%) Realisasi Penyaluran Terhadap PaguNo Tahun
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
3.2 Analisis Penyebab Keberhasilan/KegagalanTujuan pengukuran kinerja kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan hambatan dalam
87,03
99,62
93,88
99,61
94,23
PADI INBRIDA PADI HIBRIDA KEDELAI
Perbandingan Realisasi PenyaluranSubsidi Benih Tahun 2016 di
bandingkan Tahun 2017
2016 2017
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 22
Gambar 3. Grafik realisasi penyaluran subsidi benih tahun 2016 dengan2017
Realisasi penyaluran subsidi benih padi inbrida dan hibrida tahun 2017
mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan tahun 2013 hingga
2016. Sedangkan realisasi penyaluran subsidi benih kedelai tahun 2017
lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sejak tahun 2015
hingga 2017 tidak ada realisasi penyaluran subsidi benih jagung (secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 12).
Tabel 15.Persentase Realisasi Penjualan Subsidi Benih dari Tahun 2013s.d Tahun 2017
Padi Inbrida Padi Hibrida Jagung Komposit Jagung Hibrida Kedelai
1 2013 39.16 24.14 7.98 18.24 16.172 2014 27.59 58.62 9.57 10.17 17.523 2015 14.01 9.7 - - 1.264 2016 43.81 31.99 - - 24.495 2017 80.68 66.63 - - 5.83
Persentase (%) Realisasi Penyaluran Terhadap PaguNo Tahun
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
3.2 Analisis Penyebab Keberhasilan/KegagalanTujuan pengukuran kinerja kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan hambatan dalam
94,23
KEDELAI
Perbandingan Realisasi PenyaluranSubsidi Benih Tahun 2016 di
bandingkan Tahun 2017
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 23
terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan
yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat. Hasil
yang dicapai (Outcome) dari pengukuran kinerja kegiatan perbenihan tersebut
diatas yaitu tercapainya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi,
jagung dan kedelai.
Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan peningkatan produktivitas dan mutu hasil tanaman
pangan. Semakin tinggi persentase penggunaan benih unggul bersertifikat
menunjukkan semakin luas para petani dalam menggunakan sarana produksi
benih yang bermutu. Pada tahun 2017 tingkat penggunaan benih varietas
unggul bersertifikat padi,jagung dan kedelai mencapai diatas target yang
ditetapkan dalam sasaran indikator kinerja (Sangat Berhasil), yakni padi
104.08%, jagung 103.38% dan kedelai 142.80%. Target tingkat penggunaan
benih padi, jagung, dan kedelai selama periode Renstra 2015-2019 tetap,
yaitu masing-masing sebesar 50%, 50%, dan 35% (secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 16).
Tabel 16. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis ProgramDirektoratJenderal Tanaman Pangan Tahun 2017
NO INDIKATOR KINERJA Satuan TARGET REALISASI CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN1 Tercapainya produktivitas kedelai Ku/ha 16,00 15,20 95,00 BERHASIL2 Tercapainya produktivitas padi Ku/ha 52,61 51,54 97,97 BERHASIL3 Tercapainya produktivitas jagung Ku/ha 53,67 52,00 96,89 BERHASIL
4Terlaksananya penggunaan benih unggulbersertifikat untuk padi % 50 52,04 104,08 SANGAT BERHASIL
5Terlaksananya penggunaan benih unggulbersertifikat untuk jagung % 50 51,69 103,38 SANGAT BERHASIL
6Terlaksananya penggunaan benih unggulbersertifikat untuk kedelai % 35 49,98 142,80 SANGAT BERHASIL
7Terlaksananya luas areal tanaman panganaman dari gangguan OPT dan DPI Padi % 93 95,49 102,68 SANGAT BERHASIL
8Terlaksananya luas areal tanaman panganaman dari gangguan OPT dan DPI Jagung % 98 98,57 100,58 SANGAT BERHASIL
9Terlaksananya luas areal tanaman panganaman dari gangguan OPT dan DPI Kedelai % 97 99,1 102,16 SANGAT BERHASIL
Tingkat penggunaan benih unggul bersertifikat padi tahun 2017 mencapai
200.677 ton seluas 8.027 juta ha atau mencapai 52.04% dari total luas
pertanaman padi tahun 2017 seluas 15.33 juta ha, sisanya seluas 7.30 juta ha
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 24
(47.96% menggunakan benih non sertifikat). Capaian tersebut
meningkat8.52% dari tahun 2016 (43.52%). Capaian tersebut didukung oleh
kegiatan pemberdayaan penangkar benih, bantuan benih, subsidi benih,
penguatan dan pengembangan desa mandiri benih, serta ketersediaan benih
di pasar bebas yang cukup. Peningkatan penggunaan benih unggul
bersertifikat berpengaruh langsung terhadap peningkatan produktivitas dan
kualitas hasil.
Penggunaan benih unggul bersertifikat jagung tahun 2017 mencapai
62.061 ton seluas 3.102 juta ha atau mencapai 52.66% dari total luas
pertanaman jagung tahun 2017 seluas 5.89 juta ha, sisanya seluas 2.788 juta
ha (47.34% menggunakan benih non sertifikat). Capaian ini disebabkan oleh
perbanyakan benih sumber dan ketersediaan benih yang cukup di pasar
bebas terutama jagung hibrida.
Penggunaan benih unggul bersertifikat kedelai tahun 2017 mencapai
11.643 ton seluas 232,86 ribu ha atau mencapai 49.98% dari total luas
pertanaman kedelai tahun 2017 seluas 465,9 ribu ha, sisanya seluas
233.04 ribu ha (50.02% menggunakan benih non sertifikat). Capaian tersebut
meningkat 3.04%dari tahun 2016 (46.94%). Sementara itu apabila
dibandingkan dengan rata-rata capaian tahun 2012-2016 (43,87%),
mengalami peningkatan sebesar 6.11%. Peningkatan penggunaan benih
unggul bersertifikat kedelai tahun 2017 karena adanya dukungan
perbanyakan benih sumber, subsidi benih, dan sebagian dari benih pasar
bebas.
Tabel 17. Tingkat Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Padi, Jagung,Kedelai Tahun 2017
No KomoditasRerata2012-2016
Realisasi2016
Target2017
Realisasi2017
Capaian2017
terhadaptarget
(%)
Selisih Realisasi 2017terhadap
Rerata2012-2016
Realisasi2016
Target2017
1 Padi 47,98 43,52 50,00 52,04 104,08 4,06 8,52 2,042 Jagung 52,00 52,28 50,00 51,69 103,38 (0,31) (0,59) 1,693 Kedelai 43,87 46,94 35,00 49,98 142,80 6,11 3,04 14,98
Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 31 Desember 2017)
3.3 Realisasi Anggaran
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 25
Pada Tahun Anggaran 2017 Direktorat Perbenihan melaksanakan
pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan
melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman
pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan
mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 260.538.536.000 (dua ratus
enam puluh miliar lima ratus tiga puluh delapan juta lima ratus tiga puluh enat
ribu rupiah). Realisasi penggunaan anggaran sampai dengan akhir Desember
2017 sebesar Rp. 168.706.870.115 (seratus enam puluh delapan miliar tujuh
ratus enam juta delapan ratus tujuh puluh ribu seratus lima belas) atau
64,75%. Rincian realisasi anggaran Direktorat Perbenihan tahun 2017 seperti
pada Tabel 18.
Tabel 18. Realisasi Anggaran Direktorat Perbenihan Tahun 2017
3.4 PermasalahanPengelolaan sistem penyediaan benih bertujuan agar benih dapat tersedia
secara tepat sesuai dengan kebutuhan. Pengelolaan sistem penyediaan
benih tersebut dilaksanakan dengan mengoptimalkan sistem produksi,
pengawasan mutu dan sertifikasi benih. Pada tahun 2017 fasilitasi APBN
untuk pengelolaan sistem penyediaan benih diarahkan pada pemberdayaan
kelembagaan perbenihan, pemantapan dan atau peningkatan perbanyakan
benih sumber, pengawasan mutu dan sertifikasi benih serta pembinaan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Namun dalam pelaksanaan kegiatan masih ditemukan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
a. Kegiatan Fasilitasi Perbanyakan Benih Sumber Tanaman Pangan
1) Belum sinkron antara kebutuhan dan penyediaan benih sumber
sehingga mempengaruhi pelaksanaan perbanyakan benih sumber,
KEGIATAN OUTPUT PAGU REALISASI %I. KANTOR PUSAT 1.322.906.526.000 1.091.004.789.914 82,47%
1763.633 Fasilitas Penyediaan Benih Bersertifikat 253.307.796.000 162.925.739.949 64,32%1763.634 Dokumen Pengelolaan Sistem Penyediaan BenihTanaman Pangan
7.230.740.000 5.781.130.166 79,95%
SUB TOTAL 260.538.536.000 168.706.870.115 64,75%
PERBENIHAN
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 26
2) Sebagian anggaran perbanyakan benih di UPTD Balai Benih tidak
direalisasikan karena pertanaman terkena bencana alam (banjir) dan
serangan OPT, antara lain seperti biaya panen dan pasca panen.
3) Tidak dilaksanakan pertanaman karena Balai Benih melakukan
kerjasama dengan pihak lain, sementara rekomendasi Itjen tidak
diperkenankan untuk kerjasama.
b. Desa Mandiri Benih
1) Sebagian kurang aktif untuk penangkaran benih dan pemenuhan
benih sumber oleh kelompok tani dilakukan melalui swadaya
(pemenuhan benih sendiri) sehingga alokasi pembelian untuk saprodi
(benih) dari APBN tidak terserap.
2) Penguatan DMB, poktan sudah membeli benih sumber secara
swadaya sehingga anggaran tidak terealisasi,
3) Sisa pembelian saprodi, anggaran jasa konsultan dan kegiatan
pelatihan tidak terserap (SILPA).
4) Tiga (3) unit poktan tidak merealisasikan gudang dan lantai jemur di
provinsi Sumatera Selatan,
5) Beberapa poktan peserta penguatan tidak aktif lagi.
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - 27
BAB IVPENUTUP
Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis terhadap capaian indikator
kinerja utama sasaran strategis tahun 2017, capaian kinerja Direktorat Perbenihan
Tanaman Pangan pada tahun 2017 untuk indikator kinerja utama yang ditargetkan
pada tahun 2017 realisasinya telah tercapai dan termasuk dalam kategori sangat
berhasil. Capaian kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman pada tahun 2017 untuk
kinerja luas lahan yang mendapatkan fasilitas perbanyakan benih sumber tanaman
pangan berhasil (90.50%), untuk indikator kinerja jumlah fasilitas pengawasan dan
sertifikasi benih tanaman pangan sangat berhasil (212%), dan untuk indikator kinerja
jumlah fasilitas penyediaan benih bersertifikat belum berhasil (48.11%). Diperlukan
upaya perbaikan yang dilakukan oleh seluruh jajaran dalam rangka tercapainya
sasaran kegiatan, dengan meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,
mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan memperbaiki fungsi manajemen,
terutama pada tahap perencanaan.