kertas kerja perseorangan (kkp) rencana kerja peningkatan kinerja pencapaian jumlah tenaga pengukur...
TRANSCRIPT
i
KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP)
RENCANA KERJA
PENINGKATAN KINERJA PENCAPAIAN JUMLAH
TENAGA PENGUKUR PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING
PADA SUBDIT PENGEMBANGAN PENGUKURAN DAN KAJIAN
DIREKTORAT PRODUKTIVITAS DAN KEWIRAUSAHAAN
Oleh :
Janususilo,SE,MMNIP. 19680121 198803 1 002
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA R.I.BEKERJASAMA DENGAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PEGAWAIKEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
PENDIDIKAN DAN LATIHAN KEPEMIMPINANTINGKAT III ANGKATAN IX TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadlirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rakhmatNya, sehingga Kertas Kerja Peseorangan (KKP) yang
berjudul ”Rencana Kerja Peningkatan Kinerja Penyusunan Materi Pelatihan
Berbasis Kompetensi Bidang Ketenagakerjaan Pada Subdit Pengembangan
Program Pelatihan Ketenagakerjaan Direktorat Standardisasi Kompetensi dan
Program Pelatihan” dapat diselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan.
Penyusunan KKP ini merupakan salah satu bagian yang tidak
terpisahkan dari seluruh rangkaian pembelajaran pada kegiatan Pendidikan
dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Angkatan IX Tahun 2012 yang
diselenggarakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi yang berlangsung mulai tanggal3 September sampai dengan
20 Oktober 2012.
Penulis menyadari tanpa bantuan bimbingan, arahan dan motivasi dari
berbagai pihak penulis tidak dapat mengikiti seluruh rangkaian kegiatan diklat
ini sampai ini dengan penyusunan KKP ini. Dengan telah disusunnya KKP ini,
perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Direktur Produktivitas dan Kewirausahaan, Ditjen Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas, Kemenaketrans yang telah memberikan kesempatan
mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat III ini.
2. Kepala Lembaga Administrasi Negara R.I.
i
3. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
4. Kepada Bidang Penyelenggaraan Pusdiklat Pegawai Kemenakertrans.
5. Ibu Ir. Hj. Sri Ratna, MM selaku Pembimbing KKP.
6. Ibu Dra. Endang Tarumi,MM selaku Pembimbing KKP
7. Para Widyaiswara Diklat PIM III Angkatan IXI tahun 2012
8. Panitia penyelenggara Diklat Pim III Angkatan IX tahun 2012
9. Rekan-rakan seangkatan DIKLAT PIM III Angkatan IX tahun 2012
10. Isteri Hj. Elena Ardini,SE dan anak-anak tercinta Alysha Paxia Susilo,
Jahidan Nashoha Susilo dan Maulana Husein Susilo yang telah memotivasi
penulis untuk melakukan yang terbaik
Kami sangat menyadari, bahwa KKP ini masih terdapat kekurangan,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun untuk
kesempurnaannya.
Akhirnya, penulis berharap agar KKP ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis maupun pihak lainnya terutama yang konsen dengan pengembangan
sumber daya manusia melalui produktivitas dan kewirausahaan ..
Jakarta, Oktober 2012
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
......................................................................................................
B. Isu Aktual ..................................................................................... 3
C. Lingkup Bahasan.......................................................................... 5
......................................................................................................
BAB II GAMBARAN KEADAAN SEKARANG ............................................. 7
A. Gambaran Umum ......................................................................... 8
B. Visi dan Misi.................................................................................. 9
C. Tugas dan Fungsi......................................................................... 10
D. Tujuan dan Sasaran ..................................................................... 11
BAB III GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN .................................13
A. Tujuan .........................................................................................13
B. Sasaran......................................................................................... 13
BAB IV ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA . .15
A. Identifikasi Faktor-Faktor ..............................................................16
B. Pemilihan Dan Penetapan Faktor Kunci Keberhasilan ................17
C. Strategi dan Rencana Kerja .........................................................25
D. Pengendalian Kegiatan ................................................................32
iii
BAB V PENUTUP .........................................................................................36
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Target Kinerja ................................................................................ 14
Tabel 2 : Analisis Faktor Internal dan External ............................................. 17
Tabel 3 : Komparasi Urgensi Faktor Internal dan Eksternal ......................... 18
Tabel 4 : Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal .......................................... 19
Tabel 5 : Faktor-Faktor Kekuatan Kunci ....................................................... 24
Tabel 6 : Formulasi Strategi SWOT ............................................................. 26
Tabel 7 : Teori Tapisan ................................................................................ 27
Tabel 8 : Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan .................................. 28
Tabel 9 : Rencana Pelaksanaan Kegiatan ................................................... 29
Tabel 10 : Jadwal Monitoring dan Evaluasi .................................................... 33
Tabel 11 : Penyusunan Tim Kerja .................................................................. 34
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan perekonomian di Indonesia mengalami fluktuasi
karena pengaruh resesi ekonomi dunia. Hal ini terjadi karena beberapa
faktor; pertama, ketergantungan yang tinggi terhadap impor bahan baku,
bahan antara dan komponen. Kedua, lemahnya penguasaan dan
penerapan teknologi. Ketiga, kualitas SDM yang relatif masih rendah.
Keempat, iklim persaingan yang kurang sehat karena banyak sub sektor
industri yang beroperasi dalam kondisi mendekati monopoli. Kelima,
pembangunan masih belum merata di wilayah Indonesia. Berbagai faktor
tersebut menyebabkan tingkat produktivitas menjadi rendah sehingga kurang
mampu bersaing dengan negara-negara lain.
Pertumbuhan produktivitas dapat terjadi karena pengaruh dua faktor,
yaitu perubahan efisiensi dan perubahan teknologi. Dengan demikian
usaha untuk meningkatkan produktivitas dapat ditempuh melalui dua cara.
Pertama dengan cara meningkatkan efisiensi, misalnya dengan
meningkatkan kemampuan SDM melalui diklat sehingga mereka mampu
menguasai dan menerapkan teknologi secara lebih efisien. Kedua dengan
cara meningkatkan teknologi dan mampu melakukan inovasi, misalnya
dengan mengadopsi teknologi baru. Dengan demikian produktivitas bisa
1
lebih tinggi karena dicapai melalui dua arah yaitu peningkatan efisiensi dan
teknologi.
Produktivitas yang tinggi mempunyai implikasi yang penting dalam
pembangunan ekonomi. Dengan melakukan pengukuran produktivitas maka
dapat memonitor kinerja sebuah sektor. Tercapainya produktivitas yang tinggi
dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa sektor tersebut sudah berjalan
efisien karena dapat memproduksi output dengan input yang lebih rendah.
Hal ini akan mempunyai dua efek; pertama dengan lebih sedikitnya jumlah
input yang digunakan, berarti kelebihan input dapat digunakan oleh sektor
lain; kedua dengan lebih sedikitnya jumlah input yang digunakan, berarti
biaya produksi menjadi lebih rendah dan harga produk menjadi lebih murah
sehingga menguntungkan konsumen. Selain itu dapat membandingkan
kinerja sektor antar negara dan mengetahui tingkat produktivitas sektor
tertentu dari negara-negara pesaing.
Pilar utama daya saing bangsa adalah human capital atau sumber
daya manusia, kemudian yang kedua adalah inovasi teknologi. Masalah
SDM yang rendah menyebabkan proses pembangunan yang selama ini
berjalan, kurang didukung oleh produktivitas dan kualitas tenaga kerja yang
memadai. Kita memerlukan kader-kader terbaik bangsa yang memiliki
kecerdasan tinggi, sikap mental prima, unggul, dan berdaya saing tinggi,
kemampuan handal dengan nasionalisme sejati oleh karena kemajuan
ekonomi, kemajuan bangsa, itu disebabkan oleh kualitas dari human
capital-nya.
2
Upaya peningkatan daya saing nasional di tengah persaingan global,
perlu dilakukan langkah-langkah strategis dalam upaya meningkatkan kinerja
dari berbagai sektor; pemerintah, perusahaan dan masyarakat dan perlunya
penggunaan alat ukur yang sudah teruji dan komprehensif secara baik.
Pengukuran produktivitas dan daya saing hendaknya dapat
dilaksanakan sampai di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di wilayah
Indonesia, dan sangat penting dilakukan untuk mengetahui keunggulan-
keunggulan daerah yang ada dan bagaimana kemampuan perekonomian
daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi
dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan domestik atau
internasional serta membentuk sentra-sentra industri yang memperhatikan
keunggulan komparatif daerah.
Untuk itu dibutuhkan rencana kerja yang baik. Rencana kerja dimaksud
selanjutnya disusun dengan judul "RENCANA KERJA PENINGKATAN
KINERJA PENCAPAIAN JUMLAH TENAGA PENGUKUR
PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING PADA SUBDIT PENGEMBANGAN
PENGUKURAN DAN KAJIAN DIREKTORAT PRODUKTIVITAS DAN
KEWIRAUSAHAAN”
B. Isu Aktual
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Ditjen
Binalattas) mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pembinaan pelatihan dan
3
produktivitas. Dalam melaksanakan tugas tersebut Ditjen Binalattas
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan di bidang standardisasi kompetensi dan program
pelatihan, lembaga dan sarana pelatihan kerja, Instruktur danTenaga
Pelatihan, pemagangan, dan produktivitas dan kewirausahaan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi kompetensi dan
program pelatihan, lembaga dan sarana pelatihan kerja, Instruktur dan
Tenaga Pelatihan, pemagangan, dan produktivitas dan kewirausahaan;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
standardisasi kompetensi dan program pelatihan, lembaga dan sarana
pelatihan kerja, Instruktur dan Tenaga Pelatihan, pemagangan, dan
produktivitas dan kewirausahaan;
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standardisasi
kompetensi dan program pelatihan, lembaga dan sarana pelatihan
kerja, Instruktur dan Tenaga Pelatihan, pemagangan, dan produktivitas
dan kewirausahaan; dan
5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas.
Tugas Direktorat produktivitas dan kewirausahaan adalah ; melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan promosi
4
dan kerjasama produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan
peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian
produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan.
Dalam rangka mendukung terwujudnya pemerintah yang baik (Good
Governance) Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan dituntut
kapabilitasnya dalam penyiapan SDM yang kompeten dan produktif melalui
pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi.
Dalam mencapai tujuan dan sasaran tersebut, ditemukan isu aktual
yang perlu dicarikan alternatif pemecahannya yaitu Pengukuran produktivitas
dan daya saing sebagai acuan penyusunan rencana pembangunan nasional
dan daerah .
Isu aktual dalam Pengukuran produktivitas dan daya saing sebagai
acuan penyusunan rencana pembangunan nasional dan daerah adalah
Kurangnya Jumlah Tenaga Pengukur produktivitas dan daya saing.
C. Lingkup Bahasan
Lingkup bahasan yang akan dibahas dalam Kertas Kerja Peseorangan
(KKP) ini adalah:
1. Fokus
Fokus dari Kertas Kerja Peseorangan ini menuangkan keseluruhan
proses rencana kerja dalam Pengukuran produktivitas dan daya saing
sebagai acuan penyusunan rencana pembangunan nasional dan daerah
yang dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan maupun pengendalian.
5
2. Lokus
Lokus dari penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini adalah pada Subdit
Pengembangan Pengukuran dan Kajian Produktivitas, Direktorat
Produktivitas dan Kewirausahaan, Ditjen Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas, Kemenakertrans.
3. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam kertas kerja ini adalah
menggunakan teknik analisa manajemen dengan analisis SWOT
(Strength, Weaknesses, Opportunity dan Threat).
6
BAB II
GAMBARAN KEADAAN SEKARANG
A. Gambaran Umum
Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan terdiri atas:
1. Sub Direktorat Pengembangan Promosi dan Kerjasama Produktivitas
dan Kewirausahaan
2. Sub Direktorat pengembangan sistem dan peningkatan produktivitas
3. Sub Direktorat pengembangan pengukuran dan kajian produktivitas
4. Sub Direktorat pengembangan kewirausahaan
5. Sub Bagian Tata Usaha
Dalam pelaksanaan tugasnya Direktorat Produktivitas dan
Kewirausahaan melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis
dan evaluasi di bidang pengembangan promosi dan kerjasama
produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan
peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian
produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan
Pada Sub Direktorat Pengembangan pengukuran dan kajian
produktivitas mempunyai Sumber Daya Manusia sebanyak 6 orang yang
terdiri dari 1 orang Kasubdit, 2 orang Kepala Seksi (Seksi Pengukuran
dan Seksi Kajian) dan 3 orang staf. Latar belakang pendidikan Pasca
7
Sarjana 3 orang, Sarjana Strata satu sebanyak 2 orang dan SLTA 1
orang. Dalam pelaksanaan tugasnya Subdit ini didukung dengan sarana
penunjang seperti komputer, laptop dan printer dan internet, serta
sejumlah sarana pendukung lainnya.
Dalam rangka menyusun buku pengkuran produktivitas dan daya saing
Direktorat produktivitas dan kewirausahaan melakukan pengukuran
produktivitas dan daya saing wilayah indonesia di 33 provinsi dan 497
kabupaten/kota dengan memberdayakan SDM Instruktur produktivitas yang
berada di 24 provinsi berjumlah sebanyak 175 orang, diharapkan pada akhir
tahun anggaran 2012 tersedianya hasil pengukuran produktivitas dan daya
saing di 33 provinsi dan 497 kabupaten /kota.
8
B. Visi dan Misi Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan
1. Visi
Visi Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi adalah Menjadi Penggerak Peningkatan Produktivitas
Dan Kewirausahaan Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi,
Penguatan Daya Saing Dan Kesejahteraan Masyarakat
2. Misi
Misi Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi adalah adalah:
a. Menyebarluaskan arti pentingnya produktivitas dan kewirausahaan
b. Mengembangkan kompetensi dan kepakaran di bidang produktivitas
dan kewirausahaan
c. Mengembangkan dan mendorong lembaga untuk peningkatan
produktivitas di seluruh sektor ekonomi dan masyaraka
d. Mengembangkan jejaring kerjasama di bidang produktivitas pada
tingkat nasional dan internasional
9
C. Tugas dan Fungsi Sub Direktorat Pengembangan Pengukuran dan
Kajian Produktivitas
Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.12/MEN/ VIII/2010 Tahun 2010, maka tugas dan fungsi Sub Direktorat
Pengukuran dan Kajian Produktivitas pada Direktorat Produktivitas dan
Kewirausahaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas,
adalah :
1. Tugas
Tugas Sub Direktorat Pengembangan Pengukuran dan Kajian
Produktivitas adalah Melaksanakan penyiapan bahan perumusan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
pengukuran dan kajian produktivitas.
2. Fungsi
Fungsi Sub Direktorat Pengembangan Pengukuran dan kajian
Produktivitas adalah:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengukuran dan
kajian produktivitas
b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran dan
kajian produktivitas
c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
kebijakan di bidang pengukuran dan kajian produktivitas
10
d. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
pengukuran dan kajian produktivitas
D. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
a. Menyediakan informasi tentang pengukuran produktivitas dan daya
saing provinsi
b. Menyediakan informasi tentang pengukuran produktivitas dan daya
saing kabupaten /kota
c. Meningkatkan jumlah tenaga pengukur produktivitas dan daya saing
2. Sasaran
a. Tersedianya informasi tentang pengukuran produktivitas dan daya
saing provinsi
b. Tersedianya informasi tentang pengukuran produktivitas dan daya
saing kabupaten /kota
c. Meningkatnya jumlah tenaga pengukur produktivitas dan daya saing
Sesuai dengan road map pengukuran dan kajian produktivitas pada tahun
2010 telah menyiapkan perangkat lunak (modul dan pedoman/juklak
pengukuran), menata kembali mereview pengukuran produktivitas makro
(Nasional,propinsi dan kabupaten/kota) serta Melakukan pengukuran
produktivitas dan daya saing 33 dan 110 Kab/kota. Menindaklanjuti capaian
tahun 2010 maka pada tahun 2011 telah melakukan uji coba dan kajian TFP
5 Determinan, Bimtek pengukuran, Bimtek produktivtas dan daya saing
Propinsi, dan melakukan pengukuran produktivitas TFP Propinsi; rencana
11
kegiatan pada tahun 2012 Pengukuran produktivitas dan daya saing 33
provinsi dan 497 Kab/Kota ,Kajian KPI untuk UKM serta bimtek pengukuran
di daerah 12 provinsi, selama kurun waktu dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2011 telah dihasilkan 75 orang tenaga pengukur produktivitas dan
daya saing, jumlah tersebut belumlah memadai untuk menghasilkan
pengukuran produktivitas dan daya saing di 33 provinsi dan 497
kabupaten /kota
12
BAB III
GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN
A. Tujuan
Dari 3 tujuan sebagaimana tertuang dalam BAB II, maka tujuan yang
diprioritaskan adalah: Meningkatkan jumlah tenaga pengukur produktivitas
dan daya saing.
B. Sasaran
Dari 3 sasaran sebagaimana tertuang dalam BAB II, maka sasaran yang
diprioritaskan adalah:
Meningkatnya jumlah tenaga pengukur produktivitas dan daya saing.
Dari sasaran prioritas Meningkatnya jumlah tenaga pengukur produktivitas
dan daya saing yang telah ditentukan, maka kita tentukan indikator sasaran
dan target-target kinerjanya sebagai berikut:
13
Tabel 1 : Target Kinerja
SasaranIndikator Sasaran
Satuan Ukuran
Kinerja Seka-rang
Kinerja Yang Akan DatangKetTriwu-
lan ITriwu-lan II
Triwu-lan III
Triwu-lan IV
Meningkatnya jumlah tenaga pengukur produktivitas dan daya saing
1. Jumlah Tenaga Pengukur Produktivitas dan Daya saing
Orang 225 75 150 225 300
2. Jumlah Kabupaten yang melakukan pengumpulan data primer pengukuran produktivitas dan daya saing
Kabupaten 0 0 0 200 497
3. Jumlah Provinsi yang melakukan pengolahan data primer pengukuran produktivitas dan daya saing
Provinsi 0 0 0 0 33
14
BAB IV
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA
Isu aktual seperti yang tertuang dalam BAB I adalah Pengukuran
produktivitas dan daya saing sebagai acuan penyusunan rencana
pembangunan nasional dan daerah disebabkan oleh permasalahan yaitu
Kurangnya Jumlah Tenaga Pengukur produktivitas dan daya saing. Oleh
karena itu diperlukan suatu analisis yang komprehensif untuk merespon isu
aktual tersebut.
Analisis manajemen yang komprehensif, adalah analisis terhadap seluruh
aspek yang mempengaruhi keberhasilan organisasi mencapai masa depan
yang lebih baik sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan organisasi. Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran organisasi
hendaknya berdasar pada kondisi riil dari organisasi, baik yang berasal dari
dalam organisasi (faktor internal) maupun dari luar organisasi (faktor eksternal).
Informasi kemampuan organisasi diperoleh melalui analisis keadaan
lingkungan internal dan eksternal. Informasi yang dihasilkan sangat bermanfaat
sebagai dasar penyusunan strategi yang tepat guna mencapai tujuan dan
sasaran. Oleh karena itu untuk melakukan analisis tersebut digunakan metode
SWOT.
Dalam metode SWOT, faktor-faktor internal yang dimiliki oleh organisasi
dapat menjadi kekuatan (Strengths) dan menjadi Kelemahan (Weaknesses).
Sedangkan faktor ekstenal yang merupakan pendukung dari luar dapat menjadi
15
peluang (Opportunities) sekaligus menjadi ancaman atau hambatan (Threats).
Faktor-faktor tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam pelaksanaan di unit
organisasi.
A. Identifikasi Faktor-Faktor
1. Faktor Internal
a. Kekuatan (Strength)
1) Learning organization
2) National & International Networking
3) Personil dengan Lulusan S-2 50 %
b. Kelemahan (Weaknesses)
1) Kurangnya NSPK bidang produktivitas
2) Data dan informasi Pengukuran terbatas
3) Narasumber Produktivitas dan Daya saing sedikit
2. Faktor External
a. Peluang (Oppurtunities)
1) Memenuhi tuntutan globalisasi
2) Salah satu acuan dalam penyusunan rencana pembangunan
3) Sebagai bahan pertimbangan perencanaan Ketenaga Kerjaan
b. Hambatan (Threats)
1) Belum optimalnya jumlah dan kompetensi SDM tenaga pengukur
di kabupaten/kota
2) Belum ada persamaan persepsi tentang produktivitas
3) Dukungan Pemda blm optimal
16
Dari hasil identifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman, maka peta kekuatan internal dan eksternal dalam mencapai
sasaran prioritas adalah sebagaimana tertuang didalam tabel dibawah ini.
Tabel 2 : Analisis Faktor Internal dan External
Internal Eksternal
Kekuatan (Strength)
1) Learning organization2) National & International Networking3) Personil dengan Lulusan S-2 50 %
Peluang (Oppurtunities)
1) Memenuhi tuntutan globalisasi2) Salah satu acuan dalam
penyusunan rencana pembangunan
3) Sebagai bahan pertimbangan perencanaan Ketenaga Kerjaan
Kelemahan (Weaknesses) Hambatan (Threats)
1) Kurangnya NSPK bidang produktivitas
2) Data dan informasi Pengukuran terbatas
3) Narasumber Produktivitas dan Daya saing sedikit
1) Belum optimalnya jumlah dan kompetensi SDM tenaga pengukur di Kabupaten/kota
2) Belum ada persamaan persepsi tentang produktivitas
3) Dukungan Pemda blm optimal
B. Pemilihan dan Penetapan Faltor Kunci Keberhasilan
1. Penilaian Tingkat Urgensi Faktor-Faktor
Untuk menentukan faktor yang paling penting (paling tinggi nilai
urgensinya) sebagai dasar penetapan strategi pencapaian sasaran
prioritas, maka dilakukan penilaian terhadap masing-masing faktor
sebagai berikut :
17
Tabel 3 : Komparasi Urgensi Faktor Internal dan Eksternal
No.
Faktor Internal dan External Faktor yang lebih Urgent
Total BF a b c d e f
I. FAKTOR INTERNAL Kekuatan (Strength)
a. Learning organization X a c d e f 1 0,07
b. National & International Networking a X c b b f 2 0,13
c. Personil dengan Lulusan S-2 50 % c c X c e f 3 0,20
Kelemahan (Weaknesses)
d.Kurangnya NSPK bidang produktivitas
d f d X d f 2 0,13
e.Data dan informasi Pengukuran terbatas
e b c d X f 2 0,13
f.Narasumber Produktivitas dan Daya saing sedikit
f f f f f X 5 0,33
15 1
FAKTOR EXTERNAL Peluang (Oppurtunities)
a. Memenuhi tuntutan globalisasi X b c d a f 1 0,07
b.Salah satu acuan dalam penyusunan rencana pembangunan
b X c d e f 1 0,07
c.Sebagai bahan pertimbangan perencanaan Ketenaga Kerjaan
c c X d c c 4 0,27
Hambatan (Threats)
d.
Belum optimalnya jumlah dan kompetensi SDM tenaga pengukur di Kabupaten/kota
d d d X e d 4 0,27
e.Belum ada persamaan persepsi tentang produktivitas
a e c e X e 3 0,20
f. Dukungan Pemda blm optimal f f c d e X 2 0,1315 1
Keterangan :
BF = Bobot Faktor = Total / ∑ Total
18
2. Penentuan Faktor Kunci Keberhasilan dan Peta Kekuatan
Tabel 4 : Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal
No.
Faktor Internal dan External
BF ND NBD Nilai Keterkaitan (NK)
NRK NBK TNB FKK1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
FAKTOR INTERNAL Kekuatan (Strength)
1
Learning organization 0,07 4 0,27 X 5 5 2 1 3 4 5 3 3 4 5 3,64 0,24 0,51
2
National & International Networking
0,13 3 0,40 5 X 5 2 4 4 4 3 3 5 4 5 4,00 0,53 0,93 2*
3
Personil dengan Lulusan S-2 50 %
0,20 4 0,80 5 5 X 4 5 5 4 3 3 4 3 1 3,82 0,76 1,56 1*
3,01 Kelemahan (Weaknesses)
4
Kurangnya NSPK bidang produktivitas
0,13 3 0,40 2 2 4 X 1 1 1 1 2 1 1 1 1,55 0,21 0,61 2*
5
Data dan informasi Pengukuran terbatas
0,13 1 0,13 1 4 5 1 X 5 1 1 2 1 1 1 2,09 0,28 0,41
6
Narasumber Produktivitas dan Daya saing sedikit
0,33 3 1,00 3 4 5 1 5 X 1 1 1 2 2 1 2,36 0,79 1,79 1*
2,81 FAKTOR EXTERNAL Peluang (Oppurtunities)
7
Memenuhi tuntutan globalisasi
0,07 3 0,20 4 4 4 1 1 1 X 4 4 3 3 5 3,00 0,20 0,40 2*
8
Salah satu acuan dalam penyusunan rencana pembangunan
0,07 2 0,13 5 3 3 2 1 1 4 X 5 3 5 5 3,36 0,22 0,36
9
Sebagai bahan pertimbangan
0,27 3 0,80 3 3 3 1 1 1 4 5 X 4 5 5 3,18 0,85 1,65 1*
19
No.
Faktor Internal dan External
BF ND NBD Nilai Keterkaitan (NK)
NRK NBK TNB FKK1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
perencanaan Ketenaga Kerjaan
2,41 Hambatan (Threats)
10
Belum optimalnya jumlah dan kompetensi SDM tenaga pengukur di kabupaten/kota
0,27 2 0,53 3 5 4 1 1 2 2 3 4 X 5 5 3,18 0,85 1,38 1*
11
Belum ada persamaan persepsi tentang produktivitas
0,20 1 0,20 4 4 3 1 1 2 3 5 5 5 X 5 3,45 0,69 0,89 2*
12
Dukungan Pemda blm optimal
0,13 2 0,27 5 5 1 1 1 1 5 5 5 5 5 X 3,55 0,47 0,74
3,01
Keterangan :BF = Bobot FaktorND = Nilai DukunganNBD = Nilai Bobot Dukungan = BF x ND NRK = Nilai Rata-Rata Keterkaitan = Jumlah/(n-1)
NBK = Nilai Bobot Keterakaitan = BF X NRKTNB = Total Nilai Bobot = NBD+NBKFKK = Faktor Kunci Keberhasuilan = TNB terbesar 1 & 2
20
Keterangan Tabel :
a. BF (Bobot Faktor), dapat dinyatakan dalam dua bentuk angka
yakni dalam bilangan angka desimal (0,01 – 0,99) atau dalam
persen (1% - 99%).
b. ND (Nilai Dukungan), cara menentukannaya sama dengan
menentukan Nilai Urgensi.
c. NBD (Nilai Bobot Dukungan) ditentukan dengan rumus ND x BF
d. NK (Nilai Keterkaitan), cara menentukannya adalah faktor-faktor
internal dan eksternal suatu organisasi saling terkait atau saling
berhubungan dalam pencapai misi organisasi, dengan adanya
keterkaitan itu akan tercipta inergi dalam mendukung misi
organisasi. Untuk itu setiap pimpinan bersama anggota kelompok
kerja perlu menentukan NK tiap faktor dengan memakai skala nilai
0 sampai dengan 5.
Untuk menentukan tingkat keterkaitan antara faktor digunakan
skala nilai keterkaitan faktor : 0 – 5
0 = sama sekali tidak terkait
1 = sedikit sekali terkait
2 = sedikit terkait
3 = cukup terkait
4 = Terkait
5 = Sangat Terkait
e. NRK (Nilai Rata-rata Keterkaitan), dapat ditentukan dengan rumus
TNKNRK = ΣN – 1
f. NBK (Nilai Bobot Keterkaitan), dapat dihitung dengan rumus
NBK = NRK X BF
g. TNB (Total Nilai Bobot), dapat dihitung dengan rumus :
TNB = NBD + NBK
h. FKK (Faktor Kunci Keberhasilan), berdasarkan besarnya TNB tiap
faktor dapat dipilih faktor yang memiliki TNB paling besar sebagai
faktor kunci keberhasilan organisasi atau unit kerja dalam mencapai
misi.
3. Peta Kekuatan
Berdasarkan penilaiaan faktor-faktor yang tertuang dalam tabel 4 dapat
digambarkan peta kekuatan organisasi dalam mencapai kinerja yang
diinginkan sesuai dengan indikator dan sasaran prioritas, seperti
digambarkan dalam grafik berikut :
o Kekuatan (Strength) : 3,01
o Kelemahan (Weaknesses) : 2,81
o Peluang (Oppurtunities) : 2,41
o Hambatan (Threats) : 3,01
22
a. Dari peta kekuatan tersebut, koordinat kekuatan (0,20 : -0,61),
terletak pada kuadran II, yang merupakan kombinasi antara Kekuatan
dan Hambatan (Strength dan Threats). Pada kuadran ini
menggambarkan bahwa untuk mencapai sasaran maka strategi Sub
Direktorat Pengembangan Pengukuran dan Kajian Produktivitas perlu
23
Kelemahan (Weaknesses)
2,81
Hambatan (Threats)
3,01
Peluang (Oppur-tunities)
2,41
Kekuatan (Strength)
3,01
Kwadran IIIStabil
Kwadran IVDefensif
Kwadran IEkspansi
Kwadran IIDifersifikasi
(0,61)
4 3 2 1 1 2 3 4
4
3
2
1
0,20
1
2
3
4
menekankan strategi kombinasi S – T , yaitu Difersifikasi dengan
menggunakan/memanfaatkan kekuatan guna mencegah dan
mengatasi ancaman/hambatan.
4. Faktor-Faktor Kekuatan Kunci
Tabel 5 Faktor-Faktor Kekuatan Kunci
Faktor Internal
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weaknesses)
1 Personil dengan lulusan S-2 50% 1Narasumber Produktivitas dan Daya
saing sedikit
2 National & International
Networking2
Kurangnya NSPK bidang
produktivitas
Faktor Eksternal
Peluang (Oppurtunities) Hambatan (Threats)
1Sebagai bahan pertimbangan
perencanaan Ketenaga Kerjaan1
Belum optimalnya jumlah dan
kompetensi SDM tenaga pengukur di
kabupaten/kota
2 Memenuhi tuntutan globalisasi 2Belum ada persamaan persepsi
tentang produktivitas
24
C. Strategi dan Rencana Kerja
1. Formulasi Strategi SWOT
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan, maka hasil
pemetaan kekuatan di atas dilakukan analisis dengan menggunakan
Metode Analisis SWOT. Berdasarkan Analisis SWOT ini keberhasilan
organisasi ditntukan oleh interkasi dan penggabungan factor-faktor kunci
keberhasilan yang merumuskan strategi-strategi sebagai berikut :
b. Strategi S-O, yaitu mengoptimalkan/memanfaatkan kekuatan guna
meraih peluang.
c. Strategi S–T, yaitu menggunakan/memanfaatkan kekuatan guna
mencegah dan mengatasi ancaman/hambatan.
d. Strategi W–O, yaitu mengurangi/memperbaiki kelemahan dengan
memanfaatkan peluang.
e. Strategi W–T, yaitu mengurangi /meminimalkan kelemahan untuk
mencegah dan mengatasi ancaman.
25
Tabel 6 Formulasi Strategi SWOT
Faktor-Faktor Kekuatan
Kunci (FKK) Internal
Kekuatan (Strength) Kelemahan
(Weaknesses)
1Personil dengan lulusan S-2 50%
1Narasumber Produktivitas dan Daya saing sedikit
FKK Eksternal 2National & International Networking
2Kurangnya NSPK bidang produktivitas
Peluang (Oppurtunities)
Strategi S-O Strategi W-O
1
Sebagai bahan pertimbangan perencanaan Ketenaga Kerjaan
1
Optimalkan SDM yang mempunyai kemampuan dalam penyusunan perencanaan dan strategi
1
Optimalkan SDM yang memiliki kompetensi agar dapat memberikan masukan dalam kebijakan ketenagakerjaan
2Memenuhi tuntutan globalisasi
2
Optimalkan kerjasama dengan lembaga nasional dan internasional
2Tingkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga teknis
Hambatan (Threats)
Strategi S-T Strategi W-T
1
Belum optimalnya jumlah dan kompetensi SDM tenaga pengukur di kabupaten/kota
1
Tingkatkan jumlah SDM yang kompeten agar mampu melakukan Pengukuran Produktivitas dan Daya Saing
1
Tingkatkan Kapasitas SDM yang telah memiliki pengetahuan Produktivitas
2Belum ada persamaan persepsi tentang produktivitas
2
Optimalkan sosialisasi arti pentingnya produktivitas dan daya saing dengan menggunakan lembaga nasional maupun internasional
2Kembangkan NSPK sesuaii kebutuhan stake holder
Hasil formulasi Strategi pada Tabel 6, telah ditemukan beberapa
alternative strategi. Untuk menentukan pilihan strategi yang tepat, maka
setiap alternative strategi, dilakukan tapisan dari segi nilai efektifitas
kemudahan dan biaya.
26
2. Teori Tapisan
Berdasarkan hasil formulasi strategi yang telah dilakukan pada tabel 6
diperoleh alternatif strategi yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran
yaitu :
Tabel 7 Teori Tapisan
No.
Alternatif StrategiEfek-tivitas
Kemu-dahan
Biaya Total Ket.
1
kembangkan regulasi dibidang pengukuran produktivitas dan daya saing 5 2 2 9
2
Optimalkan SDM yang memiliki kompetensi agar dapat memberikan masukan dalam kebijakan ketenagakerjaan
4 2 5 11
3
Optimalkan SDM yang mempunyai kemampuan dalam penyusunan perencanaan dan strategi
5 3 3 11
4
Optimalkan kerjasama dengan lembaga nasional dan internasional 4 1 3 8
5
Tingkatkan jumlah SDM yang kompeten agar mampu melakukan Pengukuran Produktivitas dan Daya Saing
5 4 5 14
6
Optimalkan sosialisasi arti pentingnya produktivitas dan daya saing dengan menggunakan lembaga nasional maupun internasional
5 3 5 13
7
Tingkatkan Kapasitas SDM yang telah memiliki pengetahuan Produktivitas 4 4 4 12
8
Kembangkan NSPK sesuaii kebutuhan stake holder 4 2 4 10
27
Berdasarkan hasil tapisan pada tabel 7, maka alternatif strategi yang dipilih
adalah Tingkatkan jumlah SDM yang kompeten agar mampu melakukan
Pengukuran Produktivitas dan Daya Saing.
3. Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Untuk menjamin agar strategi dapat terlaksana dengan baik dalam
mencapai sasaran, maka perlu disusun suatu kebijaksanaan operaional
ke dalam program dan kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai
sasaran yaitu :
Tabel 8 : Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan
Meningkatkan jumlah tenaga pengukur produktivitas dan daya saing
Meningkatnya jumlah tenaga pengukur produktivitas dan daya saing
Tingkatkan jumlah SDM yang kompeten agar mampu melakukan Pengukuran Produktivitas dan Daya Saing
Program peningkatan Pengetahuan dan kemampuan tenaga Pengukur Produktivitas dan Daya Saing
1. Bimbingan Teknis Pengukuran Produktivitas dan Daya Saing
. 2. Pengumpulan data primer dan sekunder Pengukuran Produktivitas dan daya saing
3.Pengukuran Produktivitas dan daya saing
2. Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah program dan kegiatan disusun, tahap selanjutnya adalah
menjabarkan setiap kegiatan ke dalam serangkaian tugas yang meliputi
persiapan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi. Di samping itu,
rincian kegiatan harus pula menentukan penanggungjawab, waktu
pelaksanaan dan biaya yang dialokasikan untuk pelaksanaan program.
28
Tabel 9 : Rencana Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Rincian KegiatanPenanggung-
jawab
Bulan Ke- Biaya
Target Kinerja Kegiatan
12 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
1
Bimbingan Teknis Pengukuran Produktivitas dan Daya Saing
A. Persiapan
Eselon IIIKasubdit
Pengukuran dan Kajian
Produktivitas
20.000.000 1. Rapat-rapat persiapan Notulen 2. Pembuatan SK SK tim 3. Penyiapan Kurikulum dan
silabiBahan referensi
4. Penyiapan akomodasi Tempat bimtek3. Rekrutmen peserta Bio data Peserta4. Rekrutmen Pembicara Bio data Pembicara
B. Pelaksanaan 200.000.000 1. Pembukaan Jumlah Peserta 2. Penyampaian Materi Materi yg diberikan 3. Diskusi Data Pengukuran 4. Aplikasi software
5. Analisa hasil Software
C. Monitoring dan Evaluasi 10.000.000 1. Rapat evaluasi Notulen 2. Pemantauan Laporan pemantauan
3. Pelaporan akhir
Laporan kegiatan Pengukuran Produktivitas dan Daya saing
Jumlah230.000.000/
Provinsi230.000.000 x 12 = Rp.2.760.000.000
Pengumpulan A. Persiapan Eselon III 10.000.000
No. Kegiatan Rincian KegiatanPenanggung-
jawab
Bulan Ke- Biaya
Target Kinerja Kegiatan
12 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
2
data primer dan sekunder Pengukuran Produktivitas dan daya saing
Kasubdit Pengembang
an Pengukuran dan Kajian
Produktivitas
1. Rapat-rapat persiapan Notulen 2. Pembuatan SK SK tim 3. Penyiapan Instrument Draft Instrument 4. Diskusi Validasi Instrument Instrument5. Penggandaan instrument Buku Instrument6. Penetapan Responden Data Responden
B. Pelaksanaan 30.000.000
1. Pembekalan Tim Jumlah Peserta
2. Pengiriman instrument ke pada responden
Instrument yg diberikan
3. Interview Data 4. Rekapitulasi Data Data 5. Pengolahan data Data /informasi C. Monitoring dan Evaluasi 10.000.000 1. Rapat evaluasi Notulen 2. Pemantauan Laporan pemantauan
3. Pelaporan akhirLaporan kegiatan & Pengumpulan data sekunder
Jumlah 50.000.000 50.000.000x 497= Rp. 24.850.000,-
30
No. Kegiatan Rincian KegiatanPenanggung-
jawab
Bulan Ke- Biaya
Target Kinerja Kegiatan
12 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
3.
Pengukuran Produktivitas dan daya saing
A. Persiapan
Eselon IIIKasubdit
Pengukuran dan Kajian
Produktivitas
50.000.000 1. Rapat-rapat persiapan Notulen 2. Pembuatan SK SK tim 3. Pembuatan software Software 4. . Penyiapan data
SekunderData Sekunder
5 Kompilasi data Primer Data Primer
B. Pelaksanaan 200.000.000 1. Pengolahan data Primer Data/informasi 2. Pengolahan data Sekunder Data/informasi
3. ValidasiData Pengukuran Valid
4. Finalisasi Hasil Pengukuran
Draft pengukuran
5. Analisa Hasi Pengukuran Buku pengukuran
C. Monitoring dan Evaluasi 10.000.000 1. Rapat evaluasi Notulen 2. Pemantauan Laporan pemantauan
3. Pelaporan akhir
Laporan kegiatan Pengukuran Produktivitas dan Daya saing
Jumlah 260.000.000
31
D. Pengendalian Kegiatan
Untuk menjamin bahwa pelaksanaan rencana kegiatan menggunakan
sumber daya secara efektif dan efisien, maka perlu dilakukan pemantauan
dan evaluasi secara berkesinambungan. Adapun proyek yang dipantau
meliputi :
- aspek input atau bahan yang diolah dan alat/sarana pengolahan data
yang digunakan.
- Aspek proses yakni kompetensi atau kecakapan melakukan sesuatu
standar prosedur, mekanisme pelaksanaan.
- Aspek keluaran (output) yaitu hasil yang dicapai dan kualitasnya.
Sedangkan obyek yang akan dievaluasi meliputi :
- Aspek input dan bahan yang diolah dan alat/sarana pengolahan yang
digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
- Aspek proses yakni cara atau prosedur, mekanisme pelaksanaan
apakah sesuai dengan standar prosedur operasional.
- Aspek keluaran (output) yaitu hasil yang dicapai apakah sesuai dengan
target dan kualitasnya sesuai dengan standar yang ditentukan.
- Masalah yang timbul apakah dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
- Umpan balik apakah dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
Kemajuan atau keberhasilan atas pelaksanaan yang menjadi tugas masing-
masing pegawai harus dilaporkan kepada atasannya. Laporan dapat
dimanfaatkan sebagai sarana untuk berkomunikasi juga berfungsi sebagai
32
media untuk menyampaikann akuntabilitas kinerja unit kerja atau bidang
fungsional kepada atasannya.
1. Jadwal Monitoring dan Evaluasi
Jadwal monitoring dan evaluasi dalam rangka kedua kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut:
Tabel 10 : Jadwal Monitoring dan Evaluasi
No. Kegiatan Bulan Ke-
Ket.1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.
Bimbingan Teknis Pengukuran Produktivitas dan Daya Saing- Pemantauan- Penilaian- Pelaporan
2.
Pengumpulan data primer dan sekunder Pengukuran Produktivitas dan daya saing
- Pemantauan- Penilaian- Pelaporan
2.Pengukuran Produktivitas dan daya saing
- Pemantauan- Penilaian- Pelaporan
2. Penyusunan Tim Kerja
33
Tim kerja dalam rangka kedua kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 11 : Penyusunan Tim Kerja
No. Kegiatan /
Susunan Anggota KerjaNama
1.Bimbingan Teknis Pengukuran Produktivitas dan Daya Saing- Pengarah Darwanto
- Penanggungjawab DaerahKa.Dinas Ketenaga Kerjaan 12 Provinsi
- Ketua Kasubdin Lattas Provinsi
- Pembicara
Sanggam PurbaDwi Enny BudiartiJanususiloMohd Arifin
PenyelenggaraNurul HudaSunaryoSiti Aisyah
- PesertaStakeholder sebanyak 25 orang,12 Provinsi
- Penyelenggara
Nurul HudaIin IndrayatiAjen KurniawanMohd. Akbar
2.
Pengumpulan data primer dan sekunder Pengukuran Produktivitas dan daya saing
- Pengarah Darwanto- Penanggungjawab Sanggam Purba
- Pengumpul data
Nurul HudaSunaryoMohd ArifinAsriani kokeBalmer Nababan
- Pembicara/Nara sumberSanggam PurbaJanususiloDwi Enny Budiarti
- Sekretariat
Iin IndrayatiAriTony
34
No. Kegiatan /
Susunan Anggota KerjaNama
3.Pengukuran Produktivitas dan daya saing- Pengarah Darwanto- Penanggungjawab Sanggam Purba
- Pengolah data/Nurul HudaSunaryoMohd Arifin
- PemvalidasiYuniartoDwi Enny Budiarti
-Penganalisa
Margo,Janususilo Afen,Rustam
- Sekretariat
Iin IndrayatiAriTony
35
BAB IV
PENUTUP
Untuk keberhasilan pencapaian tujuan “Meningkatkan jumlah tenaga pengukur
produktivitas dan daya saing” dengan menggunakan sasaran “Meningkatnya
jumlah tenaga pengukur produktivitas dan daya saing” di Sub Direktorat
Pengembangan Pengukuran dan Kajian Produktivitas yang telah ditetapkan,
diperlukan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk Meningkatnya jumlah tenaga pengukur produktivitas dan daya saing
dilakukan dengan melihat Kekuatan (Strength) yang dimiliki ( Personil
dengan lulusan S-2 50% ,dan National & International Networking) dan
melihat hambatan (Threaths) yang ada yaitu (Belum optimalnya jumlah dan
kompetensi SDM tenaga pengukur di Kabupaten/kota dan Belum ada
persamaan persepsi tentang produktivitas).
2. Dengan melihat kelemahan dan peluang tersebut maka dibuat dan dipilih
strategi sebagai berikut Tingkatkan jumlah SDM yang kompeten agar
mampu melakukan Pengukuran Produktivitas dan Daya saing.
3. Sedangkan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Bimbingan Teknis Pengukuran Produktivitas dan Daya Saing
Dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis Pengukuran Produktivitas dan
Daya saing dana dialokasikan kepada 12 provinsi dalam bentuk Dekon
tahun 2012 dengan pertimbangan efisiensi dan efektifitas, dengan
penyelenggara Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan di provinsi.
Dimaksudkan menambah jumlah tenaga pengukur sebanyak 300 orang
36
untuk melakukan pengukuran produktivitas dan daya saing di 33
kabupaten/kota
b. Pengumpulan data primer dan sekunder Pengukuran Produktivitas dan
daya saing
Dalam pelaksanaan Pengumpulan data primer dan sekunder
Pengukuran Produktivitas dan daya saing di danai melalui APBN TA
2012 dalam bentuk Dekon Rupiah Murni di 33 Provinsi untuk 497
Kabupaten/kota jumlah anggaran sebesar Rp.24.850.000.000,-
Untuk pelaksanaan kegiatan tersebut perlu disusun biaya, jadwal, tim
pelaksana dan monitoring dan evaluasi selama pelaksanaan kegiatan.
c. Pengukuran Produktivitas dan daya saing 33 Provinsi dan 497
kabupaten/kota
Dalam pelaksanaan Pengukuran dan daya saing 33 Provinsi dan 497
kabupaten/kota di danai dari APBN dalm bentuk Rupiah Murni pada
DIPA Dit. Produktivitas dan Kewirausahaan TA 2012 sebesar Rp.
260.000.000,- Untuk pelaksanaan kegiatan tersebut perlu disusun
biaya, jadwal, tim pelaksana dan monitoring dan evaluasi selama
pelaksanaan kegiatan.
Demikian KKP ini kami buat sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Diklat
Kepemimpinan Tingkat III.
37
DAFTAR PUSTAKA
1. --------------, 2003, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
2. --------------, 2006, Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Sislatkernas).
3. --------------, 2010, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.12/MEN/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Tenaag Kerja dan Transmigrasi.
4. --------------, 2008, Teknik-Teknik Analisis Manajemen, Lembaga Administrasi
Negara.
5. --------------, 2008, Kertas Kerja Perseorangan (KKP), Lembaga Administrasi
Negara.
6. --------------, 2008, Isu Aktual, Lembaga Administrasi Negara.
7. --------------, 2008, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Lembaga Administrasi
Negara.
8. --------------, 2008, Membangun Kepemerintahan yang Baik, Lembaga
Administrasi Negara.
9. --------------, 2008, Negosiasi, Kolaborasi dan Jejaring Kerja, Lembaga
Administrasi Negara.
38
FORMULIR KONSULTASI JUDUL KKP
KONSULTANSI JUDUL KERTAS KERJA PERORANGANDIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN IX KEMNAKERTRANS
===============================================================================
Nama : Janususilo,SE,MMUnit Kerja : Direktorat Produktivitas dan KewirausahaanJabatan : Kasi Kajian Produktivitas Pada Subdit. Pengembangan Pengukuran dan
KajianTugas pokok : Melaksanakan penyiapan bahan perumusan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengukuran dan kajian produktivitas
Fungsi : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengukuran dan kajian produktivitas
2. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran dan kajian produktivitas
3. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria kebijakan di bidang pengukuran dan kajian produktivitas
4. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengukuran dan kajian produktivitas
Isu Aktual : Pengukuran produktivitas dan daya saing sebagai acuan penyusunan rencana pembangunan nasional dan daerah
Perumusan Masalah : Kurangnya Jumlah Tenaga Pengukur produktivitas dan daya saingPerumusan sasaran : Tersedianya tenaga pengukur produktivitas dan daya saingJudul yang diusulkan : RENCANA KERJA
PENINGKATAN KINERJA PENCAPAIAN JUMLAH TENAGA PENGUKUR
PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING
PADA SUBDIT PENGEMBANGAN PENGUKURAN DAN KAJIAN
DIREKTORAT PRODUKTIVITAS DAN KEWIRAUSAHAAN
Jakarta, 20 September 2012KonsultasiFasilitator
Diklat PIM TK.IIIPeserta
Dra, Endang Tarumi,MM Janususilo,SE,MM
39
40