i | laporan kinerja direktorat tanaman semusim dan rempah...

107

Upload: truongliem

Post on 19-Jul-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan
Page 2: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah Tahun 2018 merupakan perwujudan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi

direktorat tanaman semusim dan rempah sebagaimana

yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian

Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3

Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Tanaman

Semusim dan Rempah Direktorat Jenderal Perkebunan ini mengacu pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/PW.160/10/2016 tentang

Pedoman Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian.

Pada bulan Januari 2018 telah ditetapkan Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah yang merupakan dokumen pernyataan

komitmen kinerja antara Direktur Jenderal Perkebunan dan Direktur Tanaman

Semusim dan Rempah yang terukur dalam rangka pencapaian target Tahun

2018 dengan kegiatan fasilitasi teknis dukungan pengembangan tanaman

semusim dan rempah dengan sasaran : (1) Terwujudnya akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah (2) Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan

(3) Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas tanaman semusim

dan rempah .

Page 3: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Dokumen Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun

2018 ini tersusun berkat dukungan dan kerjasama yang sinergis dari berbagai

pihak. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah berkontribusi secara aktif dalam penyusunan Laporan Kinerja ini yang

menjadi pertanggungjawaban kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah Tahun 2018.

Jakarta, Januari 2019

Direktur

Dr. Ir. Agus Wahyudi, MS

NIP. 1960121198503 1 002

Page 4: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

iii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018 ini dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Direktorat Jenderal Perkebunan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.

Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/PW.160/10/2016 tentang Pedoman Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian. Untuk mendukung pencapaian tujuan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019 sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Direktorat Perkebunan Tahun 2015-2019 edisi revisi II, maka kontribusi Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019 mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman tebu, semusim dan rempah lainnya. Prioritas pengembangan tanaman semusim dan rempah difokuskan pada 7 komoditas unggulan yaitu tebu, lada, pala, cengkeh, kapas, tembakau dan nilam. Selain itu difasilitasi pengembangan komoditi spesifik lokal seperti gambir, vanili dan pemanis lainnya.

Sasaran pengembangan tanaman semusim dan rempah adalah Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan dan Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas tanaman semusim dan rempah dengan indikator kinerja tahun 2015-2019 adalah : 1. Produktivitas gula (Ton/Ha) dan luas panen gula tebu (Ha) yang menjadi

tugas pokok dan fungsi dari Subdit Tanaman Tebu dan Pemanis; 2. Produktivitas lada, pala dan cengkeh (Ton/Ha) dan luas panen lada, pala

dan cengkeh (Ha) yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Subdit Tanaman lada, pala dan cengkeh;

3. Produktivitas nilam, sereh wangi dan kapas (Ton/Ha) dan luas panen nilam, sereh wangi dan kapas (Ha) yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Subdit Tanaman Serat dan Atsiri;

4. Produktivitas tembakau, vanili dan gambir (Ton/Ha) dan luas panen tembakau, vanili dan gambir (Ha) yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Subdit Tanaman Rempah Semusim Lain.

Page 5: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

iv | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Untuk Pengukuran Kinerja di lingkup Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018 dengan Sasaran: (1) Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (2) Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan (3) Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas tanaman semusim dan rempah. dengan Indikator Kinerja Kegiatan : (1) Produksi gula tebu dengan kategori cukup berhasil dengan nilai efisiensi 77,66% (2) Produksi Lada dengan kategori sangat berhasil dengan nilai efisiensi 106,95% (3) Produksi Pala dengan kategori sangat berhasil dengan nilai efisiensi 139,39% (4) Produksi Cengkeh dengan kategori sangat berhasil dengan nilai efisiensi 103,71% (5) Produksi Nilam dengan kategori kurang berhasil dengan nilai efisiensi 45,75% (6) Produksi Kapas dengan kategori kurang berhasil dengan nilai efisiensi 6,92% (7) Produksi Tembakau dengan kategori sangat berhasil dengan nilai efisiensi 129,51% (8) Produksi Vanili dengan kategori kurang berhasil dengan nilai efisiensi 19,81% (9) Produksi Gambir dengan kategori kurang berhasil dengan nilai efisiensi 53,95%.

Permasalahan/hambatan dalam pelaksanaan kegiatan baik satker pusat maupun daerah secara umum antara lain: Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen perkebunan dan serapan anggaran pada Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh satker daerah akibat persoalan teknis lainnya seperti keterlambatan penetapan CPCL, masalah ketersediaan benih dan saprodi, keterbatasan Sumberdaya Manusia, dan lain lain.

Berbagai upaya yang dilakukan dan merupakan tantangan yang mendapatkan perhatian serius Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah meliputi (1) Optimalisasi Pelayanan dan Koordinasi di lingkup Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah, baik internal, intitusi terkait ataupun daerah; (2) Optimalisasi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan secara elektronik; (3) Optimalisasi Aspek Perencanaan Pembangunanan Perkebunan yang mengakomodir usulan kegiatan melalui e-proposal; (4) Optimalisasi Pembinaan dan Pengawalan dilapangan.

Upaya tindak lanjut sebagai upaya perbaikan kinerja ke depan secara umum antara lain: (1) Peningkatan kompetensi dan kapabilitas SDM pelaksana kegiatan; Penetapan pengelola keuangan dipercepat dengan pengawalan Tim Percepatan; (2) Meningkatkan aktivitas pemantauan/monitoring dan evaluasi baik secara reguler maupun melalui elektronik/e-Monev, sehingga data kinerja dapat ter-update sesuai jadwal; (3) Mengundang/sosialisasi RUP dalam sistem sehingga mudah diikuti oleh penyedia; (4) Telah dibentuk Tim Monev Serapan yang bertugas secara reguler memantau dan mengawal secara penuh percepatan serapan untuk satker daerah.

Page 6: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

v | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. I

RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… V

I. PENDAHULUAN …………….………………………………………………..... 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………………........ 1

1.2 Organisasi …………..………………………………..……………… 2

II. PERENCANAAN KINERJA ……..…………………………………………… 5

2.1 Perencanaan Strategis Direktorat Tanaman Semusim

Dan Rempah Tahun 2015-2019...………………………….

5

2.2 Rencana Kerja Tahunan (Rkt) Tahun 2018 …………..... 16

III. AKUNTABILITAS KINERJA...............………….......................................... 19

3.1 Pengukuran Kinerja........................................................

19

3.2 Evaluasi Dan Analisis Akuntabilitas Kinerja ………………. 22

IV. PENUTUP...................................................................................................... 67

4.1 Kesimpulan ……………...…………………………………………. 67

B. Saran Rekomendasi .....…………………………………………. 70

Page 7: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan tanaman semusim dan rempah diarahkan untuk meningkatkan

produksi dan produktivitas tanaman melalui fasilitasi penyediaan sarana dan

prasarana produksi, pemberdayaan petani, penataan kelembagaan, pelayanan

data dan informasi serta meningkatkan peran serta dari seluruh jajaran pelaku

usaha tanaman semusim dan rempah secara terpadu dan terkoordinasi.

Prioritas kegiatan adalah membina, mengawal dan memberikan bimbingan

teknis pengembangan tanaman semusim dan rempah, mulai dari identifikasi

dan pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya dan pemberdayaan

kelembagaan.

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai

penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana

strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai

kegiatan.

Setiap tahun rencana strategis dituangkan dalam suatu perencanaan kinerja

tahunan. Rencana kinerja tahunan ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari

perencanaan strategis yang memuat seluruh target kinerja yang hendak dicapai

dalam suatu tahun beserta indikator kinerjanya. Rencana kinerja tahunan ini

berfungsi sebagai tolok ukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan atau

kegagalan penyelenggaraan pemerintahan untuk suatu periode tertentu.

Dokumen rencana kinerja tahunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah

Tahun 2018 memuat informasi tentang program, sasaran strategis, indikator

kinerja serta target yang akan dicapai pada tahun dan alokasi anggaran Tahun

2018. Dengan disusunnya rencana kinerja tahunan ini diharapkan indikator

kinerja serta target capaiannya akan didukung oleh semua pihak terkait,

sehingga hasil yang dicapai dapat optimal sesuai yang ditargetkan untuk

mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan

berorientasi pada hasil.

Page 8: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

2 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya, kebijakan dan program bagi

Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah, maka diperlukan sistem laporan

kinerja yang memadai. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Tanaman

Semusim dan Rempah didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana

Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Laporan Kinerja Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah disusun berdasarkan Instruksi Presiden

Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Dalam penyusunannya mengacu pada Pedoman Penyusunan

Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah, sebagaimana

yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)

Republik Indonesia Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang

disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN & RB) Nomor 53 Tahun 2014

tanggal 10 Nopember 2014 dengan Format yang terdiri dari: 1). Ikhtisar

Eksekutif; 2). Bab I Pendahuluan; 3). Bab II Perencanaan Kinerja; 4). Bab III

Akuntabilitas Kinerja; dan 5). Bab IV Penutup serta Lampiran.

1.2. ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Pertanian bahwa Direktorat Tanaman Semusim

dan Rempah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman tebu, semusim

dan rempah lain.

Prioritas pengembangan tanaman semusim dan rempah difokuskan pada 7

komoditi unggulan perkebunan yaitu Tebu, Lada, Pala, Cengkeh, Kapas,

Tembakau dan Nilam. Selain itu difasilitasi pengembangan komoditas spesifik

lokal seperti tanaman pemanis lain, tanaman serat, tanaman atsiri, tanaman

rempah dan semusim lainnya.

Sasaran pengembangan tanaman semusim dan rempah adalah

“Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan dan

Page 9: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

3 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas tanaman semusim

dan rempah”.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman

tebu dan pemanis lain, serat dan atsiri, lada, pala, dan cengkeh serta

rempah dan semusim lain;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman tebu dan

pemanis lain, serat dan atsiri, lada, pala, dan cengkeh serta rempah dan

semusim lain;

3. Penyusunan, norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peningkatan

produksi tanaman tebu dan pemanis lain, serat dan atsiri, lada, pala, dan

cengkeh serta rempah dan semusim lain;

4. Pengembangan bahan baku bio energi tanaman tebu;

5. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang peningkatan produksi

tanaman tebu dan pemanis lain, serat dan atsiri, lada, pala, dan cengkeh

serta rempah dan semusim lain;

6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang produksi tanaman

tebu dan pemanis lain, serat dan atsiri, lada, pala, dan cengkeh serta

rempah dan semusim lain;

7. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah.

Dalam menjalankan tugas dan menyelenggarakan fungsinya Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah didukung oleh 4 (empat) Sub Direktorat dan

1 (satu) Subag Tata Usaha yaitu : 1). Sub Direktorat Tanaman Tebu dan

Pemanis Lain; 2). Sub Direktorat Tanaman Serat dan Atsiri; 3). Sub Direktorat

Tanaman Lada, Pala dan Cengkeh 4). Sub Direktorat Tanaman Rempah dan

Semusim Lain. Selain hal tersebut di atas Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah mempunyai asset berupa kekuatan yaitu: 1). tersedianya SDM

Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah sejumlah 51 orang dengan tingkat

pendidikan S3, S2,S1,SLTA dan SLTP; 2). tersedianya rumusan kebijakan,

pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria

Page 10: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

4 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

pengembangan bahan baku bio energy, pemberian bimbingan teknis dan

supervise, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan tanaman

semusim dan rempah yang merupakan pelaksanaan fungsi dari Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah dalam mendukung fasilitasi pengembangan

pembangunan perkebunan.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Page 11: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

5 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

2.1. PERENCANAAN STRATEGIS DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM

DAN REMPAH TAHUN 2015-2019

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, implementasi kebijakan

pembangunan tanaman semusim dan rempah, strategi dan rencana aksi yang

akan ditempuh selama Tahun 2015 - 2019 adalah mengoptimalkan peran

organisasi Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah dalam memfasilitasi

pengembangan usaha tanaman semusim dan rempah serta peningkatan peran

kelembagaan perkebunan.

2.1.1. Visi Tahun 2015 - 2019

Dalam rangka mendukung Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015 -2019

yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong-Royong” dan Visi Kementerian Pertanian Tahun 2015-

2019 yaitu “Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani” maka

Direktorat Jenderal Perkebunan menetapkan Visi tahun 2015 – 2019 yaitu :

“Menjadi Direktorat Jenderal yang professional dalam mewujudkan

peningkatan produksi komoditas perkebunan secara optimal, berdaya saing

dan bernilai tambah tinggi untuk kesejahteraan pekebun. Sedangkan

Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah menetapkan visi sebagai

pendukung pelaksanaan visi Direktorat Jenderal Perkebunan yaitu : “Menjadi

Direktorat yang profesional dalam memuwujudkan peningkatan produksi

komoditas tanaman semusim dan rempah secara optimal, berdaya saing dan

bernilai tambah tinggi untuk kesejahteraan pekebun”.

2.1.2. Misi Tahun 2015 - 2019

Dalam upaya mendukung dan berkontribusi secara nyata pada pencapaian visi

pembangunan perkebunan Tahun 2015 – 2019, maka Direktorat Tanaman

Semusim dan Rempah menetapkan misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan peningkatan produksi tanaman semusim dan rempah secara

berkelanjutan

Page 12: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

6 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

2. Mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas dibidang managemen dan

tata usaha

3. Mewujudkan peningkatan penyediaan teknologi secara berkelanjutan

4. Mewujudkan integrasi antar pelaku usaha budidaya tanaman semusim dan

rempah dengan pendekatan kawasan

5. Mendorong upaya pemberdayaan petani dan penumbuhan kelembagaan

petani

6. Mendorong upaya penerapan budidaya tanaman perkebunan dengan baik

dan berwawasan lingkungan.

7. Mewujudkan sistem pertanian bio-industry berbasis pengembangan

komoditas semusim dan rempah.

8. Mendorong pengembangan pemasaran produk perkebunan ditataran

domestik dan internasional yang berkualitas dan berdaya saing.

2.1.3. Tujuan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-

2019

Tahun 2015-2019 sebagaimana telah ditetapkan dalam Rancangan Awal

Rencana Strategis (RENSTRA) Pembangunan Perkebunan 2015-2019,

Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah mempunyai tujuan yang difokuskan

untuk :

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman semusim dan rempah

melalui rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang

didukung oleh penyediaan benih unggul, bermutu dan bersertifikat, sarana

produksi dan alat mesin pertanian/ pengolahan/pascapanen.

2. Memberikan pelayanan perencanaan, program, anggaran kerjasama teknis,

administrsai keuangan, asset, umum, organisasi, tata laksana,

kepegawaian, evaluasi pelaksanaan kegiatan, layanan rekomendasi teknis

dan penyediaan data serta informasi yang berkualitas.

3. Meningkatnya fasilitasi penerapan pembinaan usaha tanaman semusim dan

rempah berkelanjutan.

4. Meningkatnya pengembangan komoditas unggulan tanaman semusim dan

rempah pada lahan-lahan eksisting dan lahan bukaan baru sesuai potensi

kearifan lokal, kebutuhan pengembangan kawasan dan kesiapan daerah

Page 13: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

7 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

pengembangan melalui pendekatan kawasan yang terintegrasi antar sektor

dan memperhatikan kelayakan ekonomi, agroekosistem, sosial, pasar dan

pengembangan/potensi berkelanjutan.

5. Meningkatnya fasilitasi kegiatan pemberdayaan pekebun dan penguatan

kelembagaan kelompok tani tanaman semusim dan rempah melalui LEM

dengan materi pelatihan penumbuhan kebersamaan/dinamika kelompok,

penguatan kelembagaan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan

sistem dan sarana prasarana budidaya, dukungan penyediaan pembiayaan

dan permodalan serta kemudahan akses ilmu pengetahuan dan teknologi

informasi.

6. Meningkatnya pembinaan, bimbingan teknis dan pendampingan kepada

pekebun dalam mendorong usaha agribisnis tanaman semusim dan rempah

melalui sistem budidaya yang baik, berkelanjutan dan memperhatikan isu-

isu lingkungan terutama penggunaan benih dan sarana produksi (pupuk dan

pestisida).

7. Meningkatnya pengembangan komoditas tanaman semusim dan rempah

sumber bio-energy, sistem pertanian polikultur serta penerapan integrasi

tanaman semusim dan rempah dalam mendukung pengembangan sistem

pertanian bio-industry melalui pendekatan zero waste management.

8. Meningkatnya fasilitasi pengembangan pemasaran produk unggulan

tanaman semusim dan rempah yang meliputi bidang informasi, pemantauan

dan stabilitas harga, sarana dan kelembagaan pasar, jaringan pemasaran,

analisis dan pengembangan ekspor, pemasaran

bilateral/regional/multilateral dan kerjasama komoditas.

2.1.4. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah

Tahun 2015 - 2019

Sasaran Strategis Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah 2015-2019 :

1. Peningkatan produksi Gula

Page 14: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

8 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

2. Pengembangan komoditas bernilai tambah dan berdaya saing

3. Penyediaan bahan baku bioindustry dan bioenergy

4. Peningkatan kualitas sumberdaya insani.

5. Peningkatan kualitas aparatur dan layanan kelembagaan pertanian.

6. Peningkatan akuntabilitas kinerja kementerian pertanian dan

7. Peningkatan pendapatan keluarga petani.

Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Direktorat Jenderal

Perkebunan tahun 2015-2019, sesuai tugas pokok dan fungsinya Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah menetapkan sasaran strategis untuk periode

2015-2019 yang di fokuskan pada peningkatan produksi dan produktivitas 7

(tujuh) komoditas utama tanaman semusim dan rempah dengan target per

tahun sebagaimana diuraikan pada tabel 1. Proyeksi luas tanaman

menghasilkan (TM), tabel 2. Proyeksi produksi dan tabel 3. Proyeksi

produktivitas.

Tabel. 01. Proyeksi Luas Tanaman Menghasilkan/TM (hektar) Komoditas Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015 - 2019.

Komoditas

Proyeksi Luas TM (hektar) per tahun Laju Pertmb

(%)

/tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Tebu 445.000 451.000 464.000 489.000 519.000 3,94

Lada 116.500 117.000 117.600 118.000 118.700 0,47

Cengkeh 309.000 310.000 312.000 316.000 320.000 0,88

Pala 150.000 157.000 164.000 171,000 178.000 4,37

Nilam 31.900 32.200 32.400 32.600 32.800 0,70

Kapas 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 0,00

Tembakau 274.000 279.000 285.000 291.000 296.000 1,95

Sumber : Renstra Ditjen. Perkebunan Edisi Revisi.

Hasil analisis laju pertumbuhan rata-rata proyeksi luas tanaman menghasilkan

(TM) dari 7 (tujuh) komoditas utama tanaman semusim dan rempah tahun 2015-

2019 seperti pada tabel 1 diatas adalah sebesar 1,75%. Komoditas dengan

proyeksi laju pertumbuhan tanaman menghasilkan (TM) yang tertinggi adalah

pala sebesar 4,37 % kedua tebu 3,94% dan ketiga tembakau 1,95% selama 5

Page 15: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

9 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

tahun. Komoditas tebu akan terus difasilitasi pengembangannya melalui

kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman serta kegiatan pembukaan lahan baru pada daerah yang memiliki

potensi pengembangan tebu secara agroekosistem. Sedangkankan komoditas

pala selama ini telah dibudidayakan oleh masyarakat secara tradisional di

beberapa wilayah pengembangan (Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi

Utara, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat) walaupun begitu, persoalan

budidaya yang baik dan penanganan pascapanen masih menjadi tantangan

kedepan. Komoditas kapas sampai dengan tahun 2019, diproyeksikan luas

tanam (TM) tetap, faktor ketersediaan lahan dan harga akan menjadi masalah

utama pengembangan komoditas ini, sehingga arah kebijakan Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah lebih memprioritaskan pada kegiatan dalam

rangka peningkatan produktivitas.

Tabel 02. Proyeksi Produksi (ton) Komoditas Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019.

Komoditas

Proyeksi Produksi (ton) per tahun Laju Pertmb

(%) /tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Tebu (gula)

2.498.000 2.51.000 2.698.000 2.949.000 3.262.000 6,97

Lada (Lada kering)

93.000 94.100 95.100 96.200 97.300 1,14

Cengkeh (bunga kering)

112.600 114.700 116.800 119.000 121.200 1,86

Pala (biji kering)

27.700 29.000 30.400 31.800 33.400 4,79

Nilam (mnyak nilam)

2.750

2.760

2.780

2.810

2.840

0,81

Kapas (serat berbiji)

1.850

1.930

2.000

2.090

2.170 4,07

Tembakau (daun kering)

279.600

298.800

319.400

341.500

365.100

6,90

Sumber : Renstra Ditjen. Perkebunan Edisi Revisi.

Laju pertumbuhan rata-rata proyeksi produksi dari 7 (tujuh) komoditas utama

tanaman semusim dan rempah tahun 2015-2019 seperti pada tabel 2 diatas

adalah sebesar 3,79%. Komoditas dengan proyeksi laju pertumbuhan produksi

yang tertinggi adalah tebu diikuti tembakau, pala dan kapas dengan kisaran

pertumbuhan antara 4 - 6% selama 5 tahun.

Page 16: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

10 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Tebu sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan memegang peranan

penting dalam memenuhi kebutuhan pangan secara nasional yaitu gula. Hal ini

sesuai dengan sasaran strategis Kementerian Pertanian dimana gula berbasis

komoditas tebu menjadi komoditas strategis untuk pencapaian pangan

nasional. Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah berupaya

mengembangkan komoditas tebu di wilayah sentra-sentra pengembangan tebu

dan wilayah pengembangan/bukaan baru melalui alokasi anggaran dan

kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan produksi dan produktivitas. Dalam

usaha perkebunan tebu. Pada tabel 2 diatas menunjukkan proyeksi yang akan

dicapai dalam kurun waktu 5 tahun terjadi peningkatan produksi gula yang

signifikan dengan laju pertumbuhan produksi sebesar 6,97%. Untuk

mendukung peningkatan produksi gula Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah diwujudkan dalam bentuk penguatan riset dan kelembagaan usaha

tani tebu (KPTR), bongkar ratoon, rawat ratoon dan perluasan areal pada

daerah potensial pengembangan tebu dan daerah bukaan baru. Selain itu

inisiasi pembangunan dan revitasilisasi Pabrik Gula (PG) melalui peningkatan

kapasitas giling PG dan fasilitasi pembiayaan menjadi faktor penting dalam

mendukung kebijakan pengembangan tebu.

Peningkatan luas komoditas pala yang diproyeksikan 5 tahun tumbuh sebesar

4,37% akan diikuti dengan peningkatan produksi sebesar 4,79%. Optimalisasi

pemanfaatan lahan eksisting komoditas pala pada daerah sentra

pengembangan melalui kegiatan rehabilitasi dan peremajaan diyakini akan

mampu mencapai target produksi yang dicanangkan. Selain itu pola budidaya,

pemberdayaan pekebun dan teknologi pascapanen harus menjadi kegiatan

pengungkit dalam rangka peningkatan produksi komoditas pala pada kawasan

pengembangan.

Tabel 03. Proyeksi Produktivitas (Kg/Ha) Komoditas Tanaman

Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019.

Komoditas Proyeksi Produktivitas (kg/ha) per tahun

Laju Pertmb (%) /tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Tebu

5.613 5.642 5.827 6.031 6.285 2,88

Lada

798 804 809 815 820 0,66

Page 17: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

11 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Cengkeh 364 370 374 377 379 0,97

Pala

185 185 185 186 188 0,40

Nilam

86

86

86

86

87 0,11

Kapas

264

276

286

299

310

4,07

Tembakau

1.020

1.071

1.121

1.174

1.233 4,85

Sumber : Renstra Ditjen. Perkebunan Edisi Revisi.

Tabel 3. diatas menunjukkan proyeksi produktivitas yang akan dicapai dalam

kurun waktu 5 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa laju pertumbuhan rata-

rata proyeksi produktivitas komoditas utama tanaman semusim dan rempah

tahun 2015-2019 adalah sebesar 1,99%. Komoditas dengan proyeksi laju

pertumbuhan produktivitas yang tertinggi adalah komoditas tembakau, kedua

kapas dan ketiga tebu yang berada pada kisaran 2 - 4,8% selama 5 tahun.

Proyeksi peningkatan produktivitas 7 komoditi tersebut melalui upaya; 1).

Pengembangan areal produktif tanaman tebu (bongkar ratoon, rawat ratoon,

pengadaan alat dan mesin); 2). Pengembangan areal produktif tanaman

rempah (intensifikasi dan rehabilitasi lada, pala, cengkeh, tanaman rempah dan

tanaman atsiri lainnya); 3). Pengembangan areal produktif tanaman semusim

lainnya (penanaman kapas, tembakau, nilam, tanaman pemanis lain, tanaman

serat dan semusim lain) ; 4). Perluasan tanaman semusim dan rempah dilahan

kering (perluasan dilahan kering tanaman tebu, pala dan cengkeh), serta

pemberdayaan petani yang secara tidak langsung membina petani untuk

swadaya mengimplementasikan teknik-teknis budidaya tanaman yang benar

untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

Target produktivitas tersebut, khususnya untuk komoditi tebu dengan

menggunakan asumsi bahwa revitalisasi pabrik gula eksisting yang dilakukan

oleh Kementerian BUMN dimulai tahun 2015 dan pertanaman tebu dengan

menggunakan benih unggul serta dilakukannya perbaikan/ penyempurnaan

manajemen tebang muat angkut. Apabi la asumsi asumsi untuk

komoditas tebu tersebut d iatas dapat d ipenuhi, maka target areal,

produksi dan produktivitas tebu adalah sebagai berikut :

Tabel 04. Target Areal, Produksi dan Produktivitas Tebu/Gula Tahun 2015-2019.

URAIAN SATUAN 2015 2016 2017 2018 2019

Page 18: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

12 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Areal Ha 445.650 450.521 463.784 489.329 519.162

Produksi tebu Ton 30.164.097 31.778.320 33.330.276 35.654.185 38.705.690

Produktivitas tebu Ton/Ha 67,5 70,5 72 73 75

Rendemen % 8,28 7,90 8,10 8,27 8,43

Produksi hablur Ton 2.497.997 2.510.487 2.689.212 2.948.937 3.261.634

Produktivitas hablur Ton/Ha 5,6 5,6 5,8 6,0 6,3

Sumber : Road Map Percepatan Peningkatan Produksi Gula Nasional 2015 – 2019

2.1.5. Arah Kebijakan Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah Tahun 2015 – 2019

Guna mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Direktorat Jenderal Perkebunan,

sesuai dengan ruang lingkup tugas pokok dan fungsi, serta memperhatikan

arah kebijakan pembangunan perkebunan Tahun 2015-2019, maka kebijakan

Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019 dirumuskan

dalam Kebijakan umum pembangunan tanaman semusim dan rempah adalah

: Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan sedangkan

kebijakan khusus adalah arah kebijakan pembangunan perkebunan tahun

2015-2019 yang ditetapkan dalam rangka mendukung pencapaian 7 sasaran

strategis Kementerian Pertanian pada tahun 2015-2019 baik sasaran strategis

utama maupun sasaran strategis pendukung.

1. Arah kebijakan Umum

a. Pengembangan komoditas strategis.

b. Pengembangan kawasan berbasis komoditas unggulan perkebunan.

c. Pengembangan dan penguatan sistem pembiayaan perkebunan.

d. Pengembangan sarana dan prasarana dan infrastruktur pendukung

usaha agribisnis perkebunan.

e. Perlindungan, pelestarian, pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan

hidup.

f. Peningkatan upaya adaptasi, mitigasi bencana, perubahan iklim dan

perlindungan perkebunan.

g. Peningkatan penerapan dan penanganan pascapanen, pengolahan dan

fasilitasi pemasaran komoditas tanaman semusim dan rempah.

h. Dukungan pengelolaan dan pelaksanaan program tematik pembangunan

perkebunan.

i. Penguatan tata kelola kepemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi

sebagai dasar pelayanan prima.

Page 19: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

13 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

2. Arah kebijakan Khusus

1. Pemenuhan penyediaan bahan baku tebu dalam rangka peningkatan

produksi gula nasional.

2. Peningkatan komoditas perkebunan bernilai tambah dan berorientasi

ekspor dalam mewujudkan daya saing sub sektor perkebunan.

3. Pemenuhan penyediaan bahan baku bio-energy dan pengembangan

fondasi sistem pertanian bio-insdutry.

4. Pengembangan Sumber Daya Insani (SDI) perkebunan.

5. Penguatan kelembagaan pekebun dan kemitraan usaha perkebunan.

6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik.

7. Peningkatan pendapatan keluarga pekebun.

2.1.6 Program Kegiatan Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim

dan Rempah Tahun 2015 - 2019

Program Strategis Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-

2019. Untuk mendukung pencapaian program strategis nasional Direktorat

Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019, sesuai tugas pokok dan fungsi

Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah menetapkan program strategis

untuk tahun 2015-2019 yang difokuskan pada peningkatan produksi dan

produktivitas 7 unggulan (tebu, lada, cengkeh, pala, kapas, nilam dan

tembakau). Program Strategis sub sektor Tanaman Semusim dan Rempah

meliputi :

1. Peningkatan produksi tebu dan tanaman semusim dan rempah lainnya.

2. Peningkatan nilai tambah, potensial ekspor, daya saing ekspor.

3. Pemenuhan penyediaan bahan baku industri perkebunan prospektif.

4. Peningkatan kesejahteraan petani.

Sesuai hasil analisa terhadap potensi, permasalahan, dan tantangan

pembangunan perkebunan ditetapkan bahwa program pembangunan tanaman

semusim dan rempah tahun 2015-2019 yang menjadi tanggung jawab

Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah adalah “Peningkatan Produksi

Komoditas Tanaman Semusim dan Rempah Berkelanjutan” dengan 2

Page 20: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

14 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Indikator Kinerja Program (IKP) Rata-rata Pertumbuhan Produksi Tanaman

Semusim dan Rempah unggulan lainnya. Adapun proyeksi Indikator Kinerja

Program Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019, disajikan pada

tabel 5 berikut ini :

Tabel 05. Indikator Kinerja Program (IKP) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan berkelanjutan tahun 2015-2019.

No Indikator Target IKP per tahun Rata-

rata 2015 2016 2017 2018 2019

1 Rata-rata Pertumbuhan Produksi Tanaman Tebu (%)

12,91 10,03 7,03 4,57 4,37 7,78

2 Rata-rata Pertumbuhan Produksi Tanaman Perkebunan Unggulan Lainnya (%) 16,35 2,45 2,90 2,89 2,86 5,49

Sumber : Ditjen.Perkebunan, 2016

Pada tabel 5. dapat dijelaskan bahwa rata-rata proyeksi IKP rata-rata

Pertumbuhan Produksi Tanaman Tebu diproyeksikan selama tahun 2015-2019

sebesar 7,78%, sedangkan rata-rata proyeksi IKP rata-rata Pertumbuhan

Proyeksi Tanaman Perkebunan Unggulan Lainnya diproyeksikan selama

tahun 2015-2019 sebesar 5,49%.

Untuk mencapai proyeksi tersebut, program Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah tahun 2015-2019 lebih diprioritaskan untuk meningkatkan produksi

dan produktivitas tanaman tebu dan tanaman unggulan Semusim dan Rempah

melalui rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung

oleh penyediaan benih bermutu, pemberdayaan petani dan penguatan

kelembagaan serta pemberian pelayanan berkualitas.

Fasilitasi dan pembinaan baik dukungan kegiatan, pembinaan /pengawalan

/pendampingan, regulasi dan pendanaan di daerah perlu didukung oleh

Pemerintah Daerah setempat melalui SKPD yang membidangi perkebunan di

provinsi dan kabupaten/kota terhadap komoditas spesifik dan potensial di

wilayahnya masing-masing selain dukungan terhadap pengembangan 7

komoditas unggulan tanaman semusim dan rempah yang ditetapkan dalam

Renstra ini yaitu Tebu, Lada, Cengkeh, Pala, Kapas, Nilam dan Tembakau.

2.1.7 Fokus Kegiatan Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019

Page 21: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

15 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Kegiatan pembangunan tanaman semusim dan rempah dilaksanakan

berdasarkan skala prioritas, agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan

secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan permasalahan yang ada secara

komprehensif. Atas dasar skala prioritas kegiatan pembangunan Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah sebagai berikut :

1. Pengembangan areal produktif tanaman tebu (bongkar ratoon, rawat ratoon,

pengadaan alat dan mesin);

2. Pengembangan areal produktif tanaman rempah (intensifikasi dan

rehabilitasi lada, pala, cengkeh, tanaman rempah dan tanaman atsiri

lainnya);

3. Pengembangan areal produktif tanaman semusim lainnya (penanaman

kapas, tembakau, nilam, tanaman pemanis lain, tanaman serat dan semusim

lain)

4. Perluasan tanaman semusim dan rempah dilahan kering (perluasan dilahan

kering tanaman tebu, pala dan cengkeh).

5. Fasilitasi teknis pengembangan tanaman semusim dan rempah.

2.1.8. Strategi Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015 – 2019)

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta implementasi

kebijakan pembangunan tanaman perkebunan, maka strategi utama dan

strategi pendukung yang akan ditempuh selama Tahun 2015-2019 adalah :

1. Sasaran Strategis Utama

a. Pemenuhan penyediaan bahan baku tebu dalam rangka peningkatan

produksi gula nasional;

b. Peningkatan komoditas tanaman semusim dan rempah bernilai tambah

dan berorientasi ekspor dalam mewujudkan daya saing subsector

perkebunan yang difokuskan pada pengembangan produk segar dan

olahan dari 7 komoditas unggulan perkebunan;

c. Pemenuhan penyediaan bahan baku bio-energi dan pengembangan

pondasi system pertanian bio-industry dengan fokus pengembangan

komoditas tebu baik melalui kegiatan budidaya dalam rangka peningkatan

produksi dan produktifitas.

Page 22: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

16 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

2. Sasaran Strategis Pendukung

a. Peningkatan Kualitas sumberdaya insani perkebunan;

b. Penguatan kelembagaan pekebun dan kemitraan usaha perkebunan;

c. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik dengan menerapkan

prinsip keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, supremasi hukum,

keadilan, integritas/komitmen,kejujuran,konsistensi dan bebas KKN di

lingkungan organisasi Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah; dan

d. Peningkatan pendapatan keluarga pekebun yang merupakan resultan

dari pencapaian sasaran strategis lainnya.

2.2. RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2018

Rencana Kerja Tahunan 2018 secara detail meliputi sasaran strategis,

indikator kinerja dan target. Secara rinci dapat dilihat pada Formulir RKT.

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah

Tahun Anggaran : 2018

No Sasaran Indikator Kinerja Target

1 Terpenuhinya kebutuhan pangan

strategis perkebunan

Produksi Tebu 2.600.000 Ton

2 Terpenuhinya kebutuhan pangan

strategis perkebunan

Produktivitas gula

tebu

5,6 Ton/Ha

3 Meningkatkan nilai tambah dan

daya saing komoditas tanaman

semusim dan rempah

Produksi lada 82.950 ton

4 Meningkatkan nilai tambah dan

daya saing komoditas tanaman

semusim dan rempah

produksi pala 26.000 ton

5 Meningkatkan nilai tambah dan

daya saing komoditas tanaman

semusim dan rempah

produksi nilam 5.500 ton

Page 23: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

17 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

6 Meningkatkan nilai tambah dan

daya saing komoditas tanaman

semusim dan rempah

produksi sereh

wangi

0 ton

7 Meningkatkan nilai tambah dan

daya saing komoditas tanaman

semusim dan rempah

produksi

tembakau

140.000 ton

8 Meningkatkan nilai tambah dan

daya saing komoditas tanaman

semusim dan rempah

produksi vanili 8.000 ton

9 Meningkatkan nilai tambah dan

daya saing komoditas tanaman

semusim dan rempah

produksi gambir 20.250 ton

10 Meningkatkan nilai tambah dan

daya saing komoditas tanaman

semusim dan rempah

produksi kapas 10.800 ton

11 Meningkatkan nilai tambah dan

daya saing komoditas tanaman

semusim dan rempah

produksi cengkeh 110.000 ton

2.2.1. Sasaran Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah

Tahun 2018

Sasaran pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah yang

dilakukan pada tahun 2018 secara rinci sebagai berikut:

1. Produksi gula tebu 2.600.000 ton

2. Produktivitas gula tebu 5,6 ton/ha

3. Produksi lada 82.950 ton

4. Produksi pala 26.000 ton

5. Produksi nilam 5.500 ton

6. Produksi sereh wangi 0 ton

7. Produksi tembakau 140.000 ton

8. Produksi vanili 8.000 ton

9. Produksi gambir 20.250 ton

10. Produksi kapas 10.800 ton

Page 24: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

18 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

11. Produksi cengkeh 110.000 ton

2.2.2 Perjanjian Kinerja Kegiatan Pembangunan Direktorat Tanaman

Semusim dan Rempah Tahun 2018

Penetapan Kinerja (PK) merupakan dokumen perjanjian kinerja antara

bawahan dan atasan dalam mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan,

serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya

berupa keluaran/output. Pada Tahun 2018 Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah mendapat alokasi dana yang tertuang dalam DIPA/POK APBN

sebesar Rp.282.786.514.800,- sesuai Perjanjian Kinerja (PK) pertama bulan

Januari 2018 seperti pada lampiran I. Pada bulan Juni 2018 dialokasikan

anggaran tambahan sebesar Rp. 39.703.101.700,- sehingga total anggaran

menjadi Rp. 322.286.492.000,- sesuai perjanjian kinerja (PK) kedua bulan Juni

2018. Hal tersebut dapat dilihat pada Perjanjian Kinerja Direktorat Tanaman

Semusim dan Rempah dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA

Capaian kinerja organisasi disajikan sebagai pertanggungjawaban pimpinan

atas nama organisasi untuk setiap perjanjian kinerja sasaran strategis

Page 25: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

19 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

organissasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja dengan menggunakan

analisis yang realistis dan formal sesuai aturan yang berlaku.

Pengukuran kinerja dilakukan dalam rangka menjamin adanya peningkatan

dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan

klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk

memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Setiap akhir Tahun

Anggaran dan berakhirnya kegiatan, Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah melakukan Pengukuran Kinerja untuk mengetahui pencapaian target

kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dengan

membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja dengan

menggunakan format pengukuran kinerja yang ditetapkan dalam Permen-PAN

dan RB Nomor 53 Tahun 2014.

Secara nasional ukuran Keberhasilan unit instansi Pemerintah bisa diukur

dengan mengunakan kriteria keberhasilan Sub Sektor tertentu. Ditjen

perkebunan dalam hal ini menggunakan indikator makro dan indikator mikro

serta kriteria lainnya yang relevan dengan target yang telah di tetapkan dalam

PK. Tingkat kinerja ini, tidak bisa di klaim sebagai keberhasilan secara

substantif karena banyak pihak yang turut berperan dalam pencapaiannya.

Namun demikian Ditjen Perkebunan memiliki peran yang sangat besar dalam

pencapaian indikator tersebut khususnya sub sektor perkebunan. Peran

tersebut harus dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai fasilitator dan

penggerak pembangunan sesuai dengan kewenangannya.

Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018,

sesuai perjanjian kinerja antara Direktur Tanaman Semusim dan Rempah

dengan Dirjen Perkebunan dapat dilihat pada tabel 06 sebagai berikut:

Tabel 06. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Page 26: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

20 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %Kriteria

Keberhasilan1 Terpenuhinya kebutuhan pangan

strategis

Produksi gula tebu (Ton) 2.800.000,00 2.174.400,00 77,66 Cukup Berhasil

2 Produksi Lada Kering (Ton) 82.950,00 88.715,00 106,95 Sangat Berhasil

3 Produksi Biji Pala Kering (Ton) 26.000,00 36.242,00 139,39 Sangat Berhasil

4 Produksi Minyak Nilam (Ton) 4.800,00 2.196,00 45,75 kurang berhasil

6 Produksi Daun Tembakau Kering (Ton) 140.000,00 181.308,00 129,51 Sangat Berhasil

7 Produksi Polong Vanili Kering (Ton) 8.000,00 1.585,00 19,81 kurang berhasil

8 Produksi Getah Gambir Kering (Ton) 20.250,00 10.924,00 53,95 kurang berhasil

9 Produksi Kapas Berbiji (Ton) 6.030,00 417,00 6,92 kurang berhasil

10 Produksi Bunga Cengkeh Kering (Ton) 118.990,00 123.399,00 103,71 Sangat Berhasil

Meningkatnya nilai tambah dan

daya saing komoditas tanaman

semusim dan rempah

Berdasarkan Tabel 06 tersebut diatas, capaian keberhasilan Direktur Tanaman

Semusim dan Rempah Direktorat Jenderal Perkebunan dapat diuraikan

sebagai berikut:

3.1.1 Sasaran terpenuhinya kebutuhan pangan strategis dengan indikator

kinerja produksi gula mencapai 77,66% dengan kategori kurang berhasil.

Capaian ini dihitung berdasarkan perbandingan antara capaiaon

produksi tahun 2018 (evaluasi akhir giling) sebesar 2.174.000 ton GKP

dibandingkan dengan target 2.800.000 ton GKP;

3.1.2 Capaian sasaran meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas

tanaman semusim dan rempah sesuai dengan indikator sebagai berikut:

a) Produksi Lada mencapai 106,95% dengan kategori sangat berhasil.

Capaian ini dihitung berdasarkan produksi tahun 2018 (taksasi

desember) sebesar 88.715 ton lada kering dibandingkan dengan

target 82.950 ton lada kering;

b) Produksi Pala mencapai 139,39% dengan kategori sangat berhasil.

Capaian ini dihitung berdasarkan produksi tahun 2018 (taksasi

desember) sebesar 36.242 ton biji pala kering dibandingkan dengan

target 26.000 ton biji pala kering;

c) Produksi Nilam mencapai 45,75% dengan kategori kurang berhasil.

Capaian ini dihitung berdasarkan produksi tahun 2018 (taksasi

Page 27: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

21 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

desember) sebesar 2.196 ton minyak nilam dibandingkan dengan

target 4.800 ton minyak atsiri;

d) Produksi Tembakau mencapai 129,51% dengan kategori sangat

berhasil. Capaian ini dihitung berdasarkan produksi tahun 2018

(taksasi desember) sebesar 181.308 ton daun tembakau kering

dibandingkan dengan target 140.000 ton daun tembakau kering;

e) Produksi Vanili mencapai 19,81% dengan kategori kurang berhasil.

Capaian ini dihitung berdasarkan produksi tahun 2018 (taksasi

desember) sebesar 1.585 ton polong vanili kering dibandingkan

dengan target 8.000 ton polong vanili kering;

f) Produksi Gambir mencapai 53,95% dengan kategori kurang berhasil.

Capaian ini dihitung berdasarkan produksi tahun 2018 (taksasi

desember) sebesar 10.924 ton gambir kering dibandingkan dengan

target 20.250 ton gambir kering;

g) Produksi kapas mencapai 3,86% dengan kategori kurang berhasil.

Capaian ini dihitung berdasarkan produksi tahun 2018 (taksasi

desember) sebesar 417 ton kapas berbiji dibandingkan dengan target

10.800 ton kapas berbiji;

h) Produksi cengkeh mencapai 112,18% dengan kategori sangat

berhasil. Capaian ini dihitung berdasarkan produksi tahun 2018

(taksasi desember) sebesar 123.399 ton bunga cengkeh kering

dibandingkan dengan target 110.000 ton bunga cengkeh kering.

Capaian kinerja setiap sasaran kinerja tersebut dianalisis sesuai

PermenPAN&RB Tahun 2014 pada sub bab berikutnya.

3.2. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Penetapan Kinerja yang di tandatangani Pejabat Eselon II dengan Direktur

Jenderal Perkebunan berupa output yang diwujudkan dalam luas areal

komoditas.

Page 28: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

22 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Target yang dipergunakan adalah Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2018

yang merupakan bagian dari target dalam Renstra Direktorat Tanaman

Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019.

3.2.1. Produksi Gula Tebu

Gula tebu merupakan salah satu komoditas strategis Kementerian Pertanian.

Sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerja Ditjen Perkebunan gula

berbasis tebu mendapat perhatian khusus lingkup Ditjen Perkebunan. Evaluasi

dan analisis keberhasilan produksi Gula tebu adalah sebagai berikut:

A. Target dan realisasi kinerja tahun ini

Capaian Kinerja produksi gula tebu Tahun 2018 mencapai 2.174.400 ton atau

77,66% dari target 2.800.000 ton dan masuk dalam katagori kurang berhasil.

B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Keragaan produksi gula tebu, beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan

capaian Tahun 2018 sebagaimana pada Tabel 07.

Tabel 07. Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Produksi GulaTebu Tahun 2018 dibanding dengan Tahun lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya.

Tahun Target (Ton) Realisasi (Ton) Capaian (%) Realisasi Capaian

2015 2.972.000 2.497.997 84,05 87,05 92,39

2016 3.270.000 2.204.619 67,42 98,63 115,18

2017 2.400.000 2.121.671 88,40 102,49 87,84

2018 2.800.000 2.174.400 77,66 100,00 100,00

2019 3.000.000

Produksi gula tebu

IK-1Dibandingan dgn 2018

(%)

Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi kinerja dan capaian

kinerja Tahun 2018 jika dibandingkan dengan Tahun lalu dan beberapa tahun

sebelumnya yaitu:

1. Dibanding Tahun 2017

Page 29: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

23 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 2,49% atau mencapai

102,49% dari produksi gula tebu Tahun 2018 sebesar 2,174 Juta Ton

dibanding realisasi produksi gula tebu Tahun 2017 sebesar 2,122 juta

ton.

• Capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 12,16% atau mencapai

87,84% dari capaian kinerja produksi gula tebu Tahun 2018 sebesar

77,66% dibanding capaian kinerja produksi gula tebu Tahun 2017

sebesar 88,40%.

2. Dibanding Tahun 2016

• Realisasi kinerja mengalami penurunan sebesar 1,37% atau mencapai

98,63% dari produksi gula tebu Tahun 2018 sebesar 2,174 Juta Ton

dibanding realisasi produksi gula tebu Tahun 2016 sebesar 2,204 juta

ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 15,18% atau mencapai

115,18% dari capaian kinerja produksi gula tebu Tahun 2018 sebesar

77,66% dibanding capaian kinerja produksi gula tebu Tahun 2016

sebesar 67,42%.

3. Dibanding Tahun 2015

• Realisasi kinerja mengalami penurunan sebesar 12,95% atau mencapai

87,05% dari produksi gula tebu Tahun 2018 sebesar 2,174 Juta Ton

dibanding realisasi produksi gula tebu Tahun 2015 sebesar 2,498 juta

ton.

• Capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 7,61% atau mencapai

92,39% dari capaian kinerja produksi gula tebu Tahun 2018 sebesar

77,66 dibanding dengan capaian kinerja prodiksi gula tebu Tahun 2015

sebesar 84,05%.

C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi mencapai 72,48% dari target 3.000.000 ton gula

tebu.

Page 30: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

24 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak

dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi gula tebu.

E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/

penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa produksi

gula tebu Tahun 2018 masuk dalam kakatgori kurang berhasil. Akar

permasalahan tidak tercapainya produksi gula tebu dikelompokkan ke dalam

11 (sebelas) domain permasalahan, yaitu perubahan iklim atau anomali

ilkim, Inovasi teknologi budidaya terbarukan belum optimal, terbatasnya

varietas unggul baru yang adatif di lahan kering, dukungan pengolahan

belum optimal, petani meragukan transparansi rendemen, dukungan

Kebijakan dan regulasi belum tepat, distabilitas Harga petani, minimnya

kuantitas dan kualitas SDM pertebuan, Sumber Daya Alam (SDA) terbatas

untuk tebu, Minimnya investasi terhadap industri gula berbasis tebu.

1. Perubahan iklim atau anomali ilkim, menyebabkan petani tidak memiliki

pola tanam yang tetap berakibat pada masa tanam, pemeliharaan dan

panen tidak sesuai standar teknis, pertumbuhan tebu stagnan dan kering.

Hal ini terjadi karena usaha tani tebu mayoritas (90%) di lahan kering sulit

pengairan sehingga waktu tanam, pemeliharaan dan panen tidak sesuai

dengan pola tanam yang direkomendasikan.

2. Inovasi teknologi budidaya tebu terbarukan belum optimal, menyebabkan

sebagian besar petani masih menggunakan teknologi yang belum tepat

guna (rendemen dan produktivitas masih rendah), akibatnya penerapan

inovasi teknologi budidaya tebu belum optimal, pengelolaan lahan tebu

sempit dan terpencar, dan modernisasi melalui mekanisasi pertanian

belum diterapkan secara optimal.

3. Terbatasnya varietas unggul baru yang adaptif di lahan kering,

menyebabkan produktivitas tebu dan rendemen rendah. Akibatnya petani

menanam tebu dengan varietas asalan atau varietas unggul yang tidak

sesuai spesifikasi lokasi.

Page 31: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

25 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

4. Dukungan Pengolahan belum Optimal, menyebabkan sistem pasar belum

berjalan dengan baik, kehilangan produksi karena rendahnya efisiensi

industri pengolahan, persaingan industri kurang sehat dan lain-lain. Hal ini

disebabkan kondisi PG di Indonesia rata-rata sudah berumur tua, dengan

kapasitas giling kecil di bawah 3.000 TCD, sehingga berdampak pada

kinerja PG untuk menghasilkan rendemen gula tidak optimal.

5. Petani meragukan transparansi rendemen, menyebabkan minat petani

untuk meningkatkan rendemen lebih kecil dan lebih besar kemungkinan

berminat meningkatkan berat tebu, hal ini berakibat pada sistem budidaya

yang kurang spesifik meningkatkan produktivitas.

6. Dukungan Kebijakan dan regulasi belum tepat, antara lain kebijakan alih

fungsi lahan tebu ke lahan marginal/lahan kering, tanpa dukungan

kebijakan lanjutan khusus tebu, kebijakan harga masih belum

menguntungkan petani, stakeholders gula tebu sangat heterogen.

7. Distabilitas Harga petani disebabkan sistem pasar gula misalnya dengan

beredarnya gula kristal putih impor, distorsi gula rafinasi di pasaran, harga

Patokan Petani (HPP) yang ditentukan oleh Kementerian Perdagangan

masih di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP) yang ditentukan

Kementerian Pertanian. Hal ini menyebabkan kurang menariknya

pengembangan tebu, sehingga existing tanaman tebu tidak bertambah

bahkan sebaliknya. Jika hal ini dibiarkan maka luasan areal tebu akan

semakin berkurang.

8. Minimnya kuantitas dan kualitas SDM pertebuan, menyebabkan sulitnya

memperoleh tenaga kerja baik petani/pengusaha tebu,

penyuluh/pembina pertebuan dan SDM lainnya yang menangani

langsung gula berbasis tebu di Indonesia hal ini tercermin dari

pengelolaan pertanian di daerah dilakukan secara desentralisasi, banyak

petugas teknis pertanian yang ditugaskan tidak sesuai dengan bidang

teknis keahliannya dan kurangnya jumlah petugas penyuluh tanaman

tebu, sehingga menyebabkan budidaya tebu tidak sesuai standar teknis.

Page 32: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

26 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

9. Sumber Daya Alam (SDA) terbatas untuk tebu, karena tebu sangat cocok

di daerah berpengairan yang cukup maka alam yang sesuai adalah iklim

yang stabil, daerah cukup air dan atau daerah berpengairan modern. Hal

ini sulit di temukan jika dilakukan oleh petani secara spot-spot dan harus

di lahan hamparan yang sudah sulit ditemukan di Indonesia. Hal ini

disebabkan oleh persaingan komoditas, ketersediaan lahan dan minat

petani/pengusaha itu sendiri.

10. Minimnya minat investasi terhadap industri gula berbasis tebu,

menyebabkan pengembangan tebu tidak konsisten. Hal ini tercermin dari

banyaknya rencana pengembangan industri gula berbasis tebu oleh

investor yang mengalami kesulitan bahkan mengakhiri niatnya tanpa

hasil, padahal kunci pengembangan tebu adalah tersedianya pabrik Gula

(PG). Hal ini disebabkan investasi di industri gula berbasis tebu relatif

besar sementara dukungan regulasi, sarana infrastruktur dan sosial

ekonomi kemasyarakatan masih sangat kurang.

11. Manajemen pengelolaan pengembangan tebu dan faktor pendukungnya

baik hulu dan hilir belum sinergi dan belum maksimal. Hal ini disebabkan

komitmen terhadap pembangunan pertebuan belum ada persepsi yang

sama dari semua stakehorders.

Permasalahan tersebut di atas sangat berpengaruh besar terhadap

eksistabilitas pergulaan nasional. Oleh karena itu, solusi dan

rekomendasinya adalah terselesaikannya permasalahan yang sangat

komplek tersebut.

Berdasarkan analisis akar permasalahan yang telah dilakukan terkait

permasalahan tidak tercapainya produksi gula tebu, maka rekomendasi

solusi perbaikan kinerja yang diberikan berdasarkan akar permasalahan

tersebut secara ringkas disajikan pada Tabel 08.

Tabel 8. Rekomendasi Solusi Akar Permasalahan Produksi Gula Tebu

No Akar masalah Rekomendasi solusi

1 Pengembangan Tebu 90% di lahan Kering/marginal

1. Penyediaan sumur dalam, embung, sumur dangkal, permukaan

Page 33: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

27 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

No Akar masalah Rekomendasi solusi

2 Sistem Budidaya belum Optimal

2. Meningkatkan pembinaan, pendampingan dan penyuluhan 3. Rehabilitasi Tanaman melalui bongkar ratoon dan rawat ratoon 4. Adopsi inovasi terbarukan dari studi banding, penelitian dan

percontohan atau demplot.

3 Sulitnya memperoleh benih unggul tepat waktu (sesuai pola tanam)

5. Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga penelitian dan sumber benih

6. Pembangunan benih unggul secara berjenjang dan terencana

4 Rendemen tidak Optimal 7. Revitalisasi PG 8. Penataan varietas 9. Sistem budidaya sesuai rekomendasi teknis 10. Memperbaiki manajemen tebang muat angkut

5 Transparansi rendemen 11. Fasilitasi pengawas rendemen 12. Membentuk Tim Transparansi Rendemen 13. Pengawalan rendemen melibatkan petani, dinas terkait, Perguruan

tinggi dan PG 14. Pengukuran rendemen individu menggunakan Core Sampler

6 Sulit melakukan perluasan areal tebu

15. Meningkatkan Koordinasi dengan K/L terkait dengan pembebasan lahan

16. Meningkatkan animo masyarakat untuk mengembangkan tanaman tebu

17. Perluasan di lahan pengembangan

7 Lahan sempit dan terpencar

18. Melakukan regrouping lahan minimal 10 ha, bekerja sama dengan pemda dan BPN

8 Harga ditingkat petani relative tidak stabil

19. Menekan biaya produksi dengan full mekanisasi, regrouping lahan, manajemen tebang muat angkut, subsidi pupuk, insentif produksi gula tebu dan profesionalitas petani tebu

20. Membentuk Tim pengawasan pasar gula 21. Penguatan lembaga pemasaran bentukkan petani/klp tani tebu

9 Minimnya kuantitas dan kualitas SDM pertebuan

22. Melatih tenaga kerja pertebuan 23. Meningkatan kapabilitas SDM petugas teknis dan penyuluh dan

petani tebu melalui pelatihan/traning 24. Profesionalisasi kelembagaan petani melalui pelatihan dan training 25. Asosiasi tebu Indonesia di optimalkan

10 Terbatasnya SDA 26. Optimalisasi lahan 27. Optimalisasi penggunaan sumber daya air 28. Memanfaatkan iklim sebagai sumberdaya yang efisien 29. Menggunakan sarana dan prasarana yang mendukung

11 Dukungan lembaga riset pengembangan tebu kurang

30. Pemberdayaan lembaga riset tebu yang sudah ada secara optimal

12 Minimnya investasi 31. Sosialisasi dan koordinasi dengan investor 32. Meningkatkan koordinasi sinergi dengan pihak-pihak terkait 33. Memfasilitasi investor baik secara administrasi maupun insfrastruktur

13 Menyatukan persepsi yang sama terhadap kemajuan pembangunan pergulaan Nasional

34. Sosialisasi kepada seluruh stakeholders pergulaan dalam menyatukan persepsi.

35. Meningkatkan kebersamaam lembaga/instansi/organisasi terkait 36. Meningkatkan pemberdayaan petani/kelompoktani/koperasi/asosiasi

pertebuan Indonesia

Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan, 2018 (Diolah)

Secara keseluruhan terdapat 13 akar masalah yang perlu diselesaikan

secara sinergisitas baik lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, lingkup

Kementerian Pertanian dan Kementerian/Lembaga terkait. Hal ini

disebabkan produksi gula tebu sangat terkait dengan stakeholders

pergulaan secara luas. Masing-masing akar permasalahan telah dirumuskan

rekomendasi solusi yang sesuai dan relevan dengan konteks akar masalah

Page 34: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

28 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

yang dihadapi, dimana dihasilkan 36 rekomendasi solusi tindak lanjut upaya

perbaikan kinerja ke depan.

Dalam upaya pencapaian target kinerja, Direktorat Jenderal Perkebunan

melakukan kegiatan pembinaan, koordinasi dan pengembangan tanaman

tebu di areal existing di 10 provinsi yaitu Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa

Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung,

Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Nusa Tenggara Barat.

F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan

anggaran) dan analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan;

Pada Tahun 2018, untuk mendukung kinerja pencapaian target produksi gula

tebu, Ditjen Perkebunan melakukan kegiatan utama peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman semusin dan rempah melalui kegiatan pengembangan

tebu seperti pada Tabel 09.

Tabel 09. Analisis Efesiensi atas penggunaan sumber daya kegiatan Pendukung dalam mencapai produksi gula tebu Tahun 2018

Vol Sat Vol Sat %

Pengembagan Tanaman

Tebu

62.607.414 45.254.861 72,28 70,42 6 Prov

18 Kab

1 Perluasan Tanaman Tebu 32.095.012 4.855 ha 18.402.993 57,34 3.013 ha 62,07 69,05 5 Prov. 17 Kab

2 Bongkar Ratoon 2.097.077 673 ha 1.288.014 61,42 416 ha 61,81 51,59 3 Prov. 8 Kab

3 Rawat Ratoon 19.417.125 5.970 ha 18.120.160 93,32 5.970 ha 100,00 66,70 7 Prov. 20 Kab

4 Pengawalan dan

pendampingan Tanaman

Tebu

3.821.950 16 Keg 2.926.576 76,57 15 Keg 93,75 95,81 16 Provinsi

5 Peningkatan Kapabilitas

Petugas dan Petani Tebu

2.305.000 6 Keg 2.107.821 91,45 6 Keg 100,00 71,39 6 Provinsi

6 Penerapan Varietas Tebu

Adaptif

2.871.250 8 keg 2.409.297 83,91 8 keg 100,00 90,22 8 Provinsi

TOTAL 62.607.414 45.254.861 72,28 70,42

No Kegiatan

Target REALISASI Nilai

Efesiensi

(%)

KeteranganKeuangan

Rp.(000)

Fisik Keuangan

Rp.(000) (%)

Fisik

Sumber: Lakin Unit Eselon II lingkup Ditjen Perkebunan, 2018 (diolah)

Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja

kegiatan pengembangan tebu Tahun 2018 di atas, dapat dijelaskan nilai

efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi sebesar rata-rata sebesar 70,42%

(Efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:

1. Perluasan Tanaman tebu seluas 3.013 ha (62,07%) dengan penyerapan

anggaran sebesar 57,34% dari pagu anggaran, dengan nilai efisiensi

Page 35: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

29 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

sebesar 69,05% (efisien). Namun terdapat kegiatan yang tidak terlaksana

sebesar 37,94% atau seluas 1.842 ha.

2. Bongkar ratoon seluas 416 ha (61,81%) dengan penyerapan anggaran

sebesar 61,42% dari pagu anggaran, dengan nilai efisiensi sebesar 51,59%

(efisien). Namun terdapat kegiatan yang tidak terlaksana sebesar 38,19%

atau seluas 257 ha.

3. Rawat ratoon seluas 5.970 ha (100,00%) dengan penyerapan anggaran

sebesar 93,32% dari pagu anggaran, dengan nilai efisiensi sebesar 66,70%

(efisien).

4. Pengawalan dan pendampingan tanaman tebu sebesar 15 kegiatan

(93,75%), dengan penyerapan sebesar 76,57% dari pagu anggaran dengan

nilai efisiensi sebesar 95,81% (efisien). Terdapat 1 kegiatan yang tidak

terealisasi.

5. Peningkatan kapabilitas petugas dan petani tebu sebesar 6 kegiatan

(100,00%), dengan penyerapan sebesar 91,45% dari pagu anggaran

dengan nilai efisiensi sebesar 71,39% (efisien).

6. Penerapan varietas tebu adaptif di wilayah pengembangan sebesar 8 paket

(100%) dengan penyerapan anggaran sebesar 83,91% dari pagu anggaran

dengan nilai efisiensi sebesar 90,20 (efisien).

3.2.2. Produksi Lada

Lada merupakan salah satu komoditas unggulan Direktorat Jenderal

Perkebunan. Sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerja Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah mendapat perhatian khusus lingkup Ditjen

Perkebun. Evaluasi dan analisis keberhasilan produksi Lada Kering adalah

sebagai berikut:

Page 36: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

30 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

A. Target dan realisasi kinerja tahun ini

Capaian Kinerja produksi lada kering Tahun 2018 mencapai 88.715 ton atau

106,95% dari target 82.950 ton dan masuk dalam katagori sangat berhasil.

B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Keragaan produksi lada kering, beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan

capaian Tahun 2018 sebagaimana pada Tabel 10.

Tabel 10. Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Produksi Lada Tahun 2018 dibanding dengan Tahun lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya

IK-1

Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan

Produksi Lada Dibandingan dgn 2018 (%)

Tahun Target (Ton) Realisasi (Ton) Capaian (%) Realisasi Capaian

2015 93.000 81.501 87,64 108,85 122,04

2016 94.007 86.334 91,84 102,76 116,46

2017 95.150 87.991 92,48 100,82 115,65

2018 82.950 88.715 106,95 100,00 100,00

2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi kinerja dan capaian

kinerja Tahun 2018 jika dibandingkan dengan Tahun lalu dan beberapa tahun

sebelumnya yaitu:

1. Dibanding Tahun 2017

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 0,82% atau mencapai

100,82% dari produksi lada Tahun 2018 sebesar 88.715 Ton dibanding

realisasi produksi lada Tahun 2017 sebesar 87.991 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 10,66% atau mencapai

89,34% dari capaian kinerja produksi lada Tahun 2018 sebesar 106,95%

dibanding capaian kinerja produksi lada Tahun 2017 sebesar 96,65%.

2. Dibanding Tahun 2016

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 2,76% atau mencapai

102,76% dari produksi lada Tahun 2018 sebesar 88.715 Ton dibanding

realisasi produksi lada Tahun 2016 sebesar 86.334 ton.

Page 37: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

31 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 7,25% atau mencapai

92,75% dari capaian kinerja produksi lada Tahun 2018 sebesar 106,95%

dibanding capaian kinerja produksi lada Tahun 2016 sebesar 99,72%.

3. Dibanding Tahun 2015

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 8,85% atau mencapai

108,85% dari produksi lada Tahun 2018 sebesar 88.715 Ton dibanding

realisasi produksi lada Tahun 2015 sebesar 81.501 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 7,44% atau mencapai

92,56% dari capaian kinerja produksi lada Tahun 2018 sebesar 106,95%

dibanding capaian kinerja produksi lada Tahun 2015 sebesar 99,54%.

4. Dibanding Tahun 2014

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 1,45% atau mencapai

101,45% dari produksi lada Tahun 2018 sebesar 88.715 Ton dibanding

realisasi produksi lada Tahun 2015 sebesar 87.448 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 6,95% atau mencapai

106,95% dari capaian kinerja produksi lada Tahun 2018 sebesar 106,95%

dibanding capaian kinerja produksi lada Tahun 2014 sebesar 100%.

C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi mencapai 91,13% dari target 97.350 ton lada

kering.

D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak

dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi lada.

E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan

/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa produksi

lada kering Tahun 2018 masuk dalam kakatgori sangat berhasil.

Keberhasilan atau peningkatan kinerja ini disebabkan karena adanya

penambahan luas areal tanam, anemo petani sangat tinggi untuk menanam

Page 38: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

32 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

lada karena harga lada ditingkat petani cukup baik, kemitraan petani lada

dengan perusahaan sudah berjalan dengan baik.

F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan

anggaran) dan analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan;

Pada Tahun 2018, untuk mendukung kinerja pencapaian target produksi lada,

Ditjen Perkebunan melakukan kegiatan utama peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman semusin dan rempah melalui kegiatan pengembangan

lada seperti pada Tabel 11.

Tabel 11. Analisis Efesiensi atas penggunaan sumber daya kegiatan Pendukung dalam mencapai produksi lada Tahun 2018

VOLUME SAT VOLUME SAT %

Pengembagan Tanaman 47.615.200.000 28.239.607.209 59,31 36,93 3 Prov 3 Kab

1 Perluasan Tanaman Lada

(SWAKELOLA)

1.005.500.000 625 ha 747.620.000 74,35 475 ha 76,00 55,42 4 Prov. 6 Kab

2 Perluasan Tanaman Lada

(KONTRAKTUAL)

24.909.700.000 1.701 ha 14.701.704.575 59,02 730 ha 42,92 (43,78) 5 Prov. 14 Kab

3 Rehabilitasi Tanaman Lada

(KONTRAKTUAL)

19.336.000.000 2.460 ha 10.690.397.500 55,29 2.060 ha 83,74 134,94 3 Prov. 11 Kab

4 Pengawalan dan

pendampingan Tanaman

1.700.000.000 14 Keg 1.475.006.734 86,77 14 Keg 100,00 83,09 7 Prov. 19 Kab

5 Indikasi geografis tanaman

lada

603.000.000 3 Keg 575.900.000 95,51 3 Keg 100,00 61,24 3 Provinsi

6 'Fasilitasi Bantuan Benih

Siap Salur Lada

61.000.000 2 keg 48.978.400 80,29 2 keg 100,00 99,27 2 Prov

TOTAL 47.615.200.000 28.239.607.209 59,31 36,93

NILAI

EFESIENSI

(%)

KETERANGANKEUANGAN Rp.(000)

FISIK KEUANGAN Rp.(000) (%)

FISIKNO KEGIATAN

TARGET REALISASI

Sumber: Lakin Unit Eselon II lingkup Ditjen Perkebunan, 2018 (diolah)

Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja

kegiatan pengembangan lada Tahun 2018 di atas, dapat dijelaskan nilai

efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi sebesar rata-rata sebesar 36,93%

(efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:

1. Perluasan Tanaman lada (swakelola) seluas 475 ha (76,00%) dengan

penyerapan anggaran sebesar 74,35% dari pagu anggaran, dengan nilai

efisiensi sebesar 55,42% (efisien). Namun terdapat kegiatan yang tidak

terlaksana sebesar 24,00% atau seluas 150 ha.

2. Perluasan Tanaman lada (Kontraktual) seluas 730 ha (42,92%) dengan

penyerapan anggaran sebesar 59,02% dari pagu anggaran, dengan nilai

efisiensi sebesar -43,78% (kurang efisien). karena terdapat kegiatan yang

tidak terlaksana sebesar 57,08% atau seluas 971 ha.

Page 39: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

33 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

3. Rehabilitasi Tanaman lada (Kontraktual) seluas 2.060 ha (83,74%) dengan

penyerapan anggaran sebesar 55,29% dari pagu anggaran, dengan nilai

efisiensi sebesar 134,94% (efisien). karena terdapat kegiatan yang tidak

terlaksana sebesar 16,26% atau seluas 400 ha.

4. Pengawalan dan pendampingan tanaman lada sebesar 14 kegiatan

(100,00%), dengan penyerapan sebesar 86,77% dari pagu anggaran

dengan nilai efisiensi sebesar 83,09% (efisien).

5. Indikasi geografis tanaman lada sebesar 3 kegiatan (100,00%), dengan

penyerapan sebesar 95,51% dari pagu anggaran dengan nilai efisiensi

sebesar 61,24% (efisien).

6. Fasilitasi bantuan benih siap salur tanaman lada sebesar 2 kegiatan

(100,00%), dengan penyerapan sebesar 80,29% dari pagu anggaran

dengan nilai efisiensi sebesar 99,27% (efisien).

3.2.3. Produksi Pala

Pala merupakan salah satu komoditas unggulan Direktorat Jenderal

Perkebunan. Sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerja Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah mendapat perhatian khusus lingkup Ditjen

Perkebun. Evaluasi dan analisis keberhasilan produksi Biji Pala Kering adalah

sebagai berikut:

A. Target dan realisasi kinerja tahun ini

Capaian Kinerja produksi biji pala kering Tahun 2018 mencapai 88.715 ton atau

106,95% dari target 82.950 ton dan masuk dalam katagori sangat berhasil.

B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Keragaan produksi lada kering, beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan

capaian Tahun 2018 sebagaimana pada Tabel 12.

Tabel 12. Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Produksi Lada Tahun 2018 dibanding dengan Tahun lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya

Page 40: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

34 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

IK-1 Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan

Produksi Pala Dibandingan dgn 2018

(%)

Tahun Target (Ton) Realisasi (Ton) Capaian (%) Realisasi Capaian

2015 27.720 33.711 121,61 107,51 114,62

2016 29.030 33.305 114,73 108,82 121,50

2017 30.400 32.842 108,03 110,35 129,03

2018 26.000 36.242 139,39 100,00 100,00

2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi kinerja dan capaian

kinerja Tahun 2018 jika dibandingkan dengan Tahun lalu dan beberapa tahun

sebelumnya yaitu:

1. Dibanding Tahun 2017

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 10,35% atau mencapai

110,35% dari produksi pala Tahun 2018 sebesar 36.242 ton dibanding

realisasi produksi pala Tahun 2017 sebesar 32.842 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 39,39% atau mencapai

60,61% dari capaian kinerja produksi pala Tahun 2018 sebesar 139,39%

dibanding capaian kinerja produksi pala Tahun 2017 sebesar 100%.

2. Dibanding Tahun 2016

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 8,82% atau mencapai

108,82% dari produksi pala Tahun 2018 sebesar 32.842 Ton dibanding

realisasi produksi pala Tahun 2016 sebesar 33.305 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 42,76% atau mencapai

60,61% dari capaian kinerja produksi pala Tahun 2018 sebesar 139,39%

dibanding capaian kinerja produksi pala Tahun 2016 sebesar 97,64%.

3. Dibanding Tahun 2015

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 7,51% atau mencapai

107,51% dari produksi pala Tahun 2018 sebesar 36.242 ton dibanding

realisasi produksi pala Tahun 2015 sebesar 33.711 ton.

Page 41: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

35 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 53,67% atau mencapai

46,33% dari capaian kinerja produksi pala Tahun 2018 sebesar 139,39%

dibanding capaian kinerja produksi pala Tahun 2015 sebesar 90,71%.

4. Dibanding Tahun 2014

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 10,73% atau mencapai

110,73% dari produksi pala Tahun 2018 sebesar 36.242 ton dibanding

realisasi produksi pala Tahun 2014 sebesar 32.729 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 39,39% atau mencapai

60,61% dari capaian kinerja produksi pala Tahun 2018 sebesar 139,39%

dibanding capaian kinerja produksi pala Tahun 2014 sebesar 100%.

C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi mencapai 113,26% dari target 32.000ton biji pala

kering.

D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak

dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi biji pala

kering.

E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan

/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa produksi

biji pala kering Tahun 2018 masuk dalam kakatgori sangat berhasil.

Keberhasilan atau peningkatan kinerja ini disebabkan karena adanya

penambahan luas areal tanam, anemo petani sangat tinggi untuk menanam

pala karena harga biji pala ditingkat petani cukup baik, kemitraan petani pala

dengan perusahaan sudah berjalan dengan baik.

F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan

anggaran) dan analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan;

Page 42: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

36 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Pada Tahun 2018, untuk mendukung kinerja pencapaian target produksi lada,

Ditjen Perkebunan melakukan kegiatan utama peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman semusin dan rempah melalui kegiatan pengembangan

pala seperti pada Tabel 13.

Tabel 13. Analisis Efesiensi atas penggunaan sumber daya kegiatan Pendukung dalam mencapai produksi pala Tahun 2018

VOLUME SAT VOLUME SAT %

Pengembagan Tanaman 100.542.341.000 96.876.115.762 96,35 59,12 3 Prov 3 Kab

1 Perluasan Tanaman Pala

(SWAKELOLA)

3.327.725.000 2.500 ha 2.852.675.070 85,72 2.500 ha 100,00 85,69 4 Prov 14 Kab

2 Rehabilitasi Tanaman Pala

(SWAKELOLA)

12.210.350.000 5.700 ha 11.992.932.400 98,22 5.700 ha 100,00 54,45 4 Prov. 23 Kab

3 Perluasan Tanaman Pala

(KONTRAKTUAL)

53.373.860.000 15.150 ha 51.779.909.410 97,01 15.150 ha 100,00 57,47 10 Prov. 40 Kab

4 Rehabilitasi Tanaman Pala

(KONTRAKTUAL)

13.052.400.000 5.050 ha 12.701.984.080 97,32 5.050 ha 100,00 56,71 5 Prov 21 Kab

5 Peremajaan Tanaman Pala

(KONTRAKTUAL)

13.618.650.000 3.850 ha 13.029.465.021 95,67 3.850 ha 100,00 60,82 2 Prov 10 Kab

6 Pengawalan dan

pendamingan pala

4.668.506.000 11 Keg 4.228.299.781 90,57 11 Keg 100,00 73,57 11 Prov

7 Fasilitasi Bantuan Benih

Siap Salur Pala

290.850.000 1 keg 290.850.000 100,00 1 keg 100,00 50,00 1 Prov

TOTAL 100.542.341.000 96.876.115.762 96,35 59,12

NILAI

EFESIENSI

(%)

KETERANGANKEUANGAN Rp.(000)

FISIK KEUANGAN Rp.(000) (%)

FISIKNO KEGIATAN

TARGET REALISASI

Sumber: Lakin Unit Eselon II lingkup Ditjen Perkebunan, 2018 (diolah)

Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja

kegiatan pengembangan pala Tahun 2018 di atas, dapat dijelaskan nilai

efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi sebesar rata-rata sebesar 59,12%

(Efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:

1. Perluasan Tanaman pala (swakelola) seluas 2.500 ha (100,00%) dengan

penyerapan anggaran sebesar 85,72% dari pagu anggaran, dengan nilai

efisiensi sebesar 85,69% (efisien).

2. Rehabilitasi Tanaman pala (swakelola) seluas 5.700 ha (100,00%) dengan

penyerapan anggaran sebesar 98,22% dari pagu anggaran, dengan nilai

efisiensi sebesar 54,45% (efisien).

3. Perluasan Tanaman pala (Kontraktual) seluas 15.150 ha (100,00%) dengan

penyerapan anggaran sebesar 97,01% dari pagu anggaran, dengan nilai

efisiensi sebesar 57,47% (efisien).

4. Rehabilitasi Tanaman Pala (Kontraktual) seluas 5.050 ha (100,00%) dengan

penyerapan anggaran sebesar 97,32% dari pagu anggaran, dengan nilai

efisiensi sebesar 56,71% (efisien).

Page 43: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

37 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

5. Peremajaan Tanaman pala (Kontraktual) seluas 3.850 ha (100,00%) dengan

penyerapan anggaran sebesar 95,67% dari pagu anggaran, dengan nilai

efisiensi sebesar 60,82% (efisien).

6. Pengawalan dan pendampingan tanaman pala sebesar 11 kegiatan

(100,00%), dengan penyerapan sebesar 90,57% dari pagu anggaran

dengan nilai efisiensi sebesar 73,57% (efisien).

7. Fasilitasi bantuan benih siap salur tanaman pala sebesar 1 kegiatan

(100,00%), dengan penyerapan sebesar 100,00% dari pagu anggaran

dengan nilai efisiensi sebesar 50,00% (efisien).

3.2.4. Produksi Cengkeh

Cengkeh merupakan salah satu komoditas unggulan Direktorat Jenderal

Perkebunan. Sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerja Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah mendapat perhatian khusus lingkup Ditjen

Perkebun. Evaluasi dan analisis keberhasilan produksi Bunga cengkeh Kering

adalah sebagai berikut:

A. Target dan realisasi kinerja tahun ini

Capaian Kinerja produksi bunga cengkeh kering Tahun 2018 mencapai

123.399 ton atau 103,71% dari target 118.990 ton dan masuk dalam katagori

sangat berhasil.

B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Keragaan produksi bunga cengkeh kering, beberapa tahun terakhir

dibandingkan dengan capaian Tahun 2018 sebagaimana pada Tabel 14.

Tabel 14. Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Produksi Bunga cengkeh

kering Tahun 2018 dibanding dengan Tahun lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya

IK-1 Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan

Produksi Cengkeh Dibandingan dgn 2018

(%)

Tahun Target (Ton) Realisasi (Ton) Capaian (%) Realisasi Capaian

2015 112.620 139.642 123,99 88,37 83,64

2016 114.710 139.611 121,71 88,39 85,21

2017 116.830 113.178 96,87 109,03 107,05

Page 44: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

38 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

2018 118.990 123.399 103,71 100,00 100,00

2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi kinerja dan capaian

kinerja Tahun 2018 jika dibandingkan dengan Tahun lalu dan beberapa tahun

sebelumnya yaitu:

1. Dibanding Tahun 2017

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 9,03% atau mencapai

109,03% dari produksi cengkeh Tahun 2018 sebesar 123.399 ton

dibanding realisasi produksi cengkeh Tahun 2017 sebesar 113.178 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 6,66% atau mencapai

93,34% dari capaian kinerja produksi cengkeh Tahun 2018 sebesar

103,71% dibanding capaian kinerja produksi cengkeh Tahun 2017

sebesar 97,23%.

2. Dibanding Tahun 2016

• Realisasi kinerja mengalami penurunan sebesar 11,61% atau mencapai

111,61% dari produksi cengkeh Tahun 2018 sebesar 123.399 ton

dibanding realisasi produksi cengkeh Tahun 2016 sebesar 139.611 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 3,71% atau mencapai

96,29% dari capaian kinerja produksi cengkeh Tahun 2018 sebesar

103,71% dibanding capaian kinerja produksi cengkeh Tahun 2016

sebesar 100%.

3. Dibanding Tahun 2015

• Realisasi kinerja mengalami penurunan sebesar 12% atau mencapai

112% dari produksi cengkeh Tahun 2018 sebesar 123.399 ton dibanding

realisasi produksi cengkeh Tahun 2015 sebesar 139.642 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 3,71% atau mencapai

96,29% dari capaian kinerja produksi cengkeh Tahun 2018 sebesar

103,71% dibanding capaian kinerja produksi cengkeh Tahun 2015

sebesar 100%.

4. Dibanding Tahun 2014

Page 45: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

39 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 1,04% atau mencapai

101,04% dari produksi cengkeh Tahun 2018 sebesar 123.399 ton

dibanding realisasi produksi cengkeh Tahun 2014 sebesar 122.134 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 3,71% atau mencapai

96,29% dari capaian kinerja produksi cengkeh Tahun 2018 sebesar

103,71% dibanding capaian kinerja produksi cengkeh Tahun 2017

sebesar 100%.

C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi mencapai 103,26% dari target 119.500 ton bunga

cengkeh kering.

D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak

dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi bunga

cengkeh kering.

E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan

/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa produksi

bunga cengkeh kering Tahun 2018 masuk dalam kakatgori sangat berhasil.

Keberhasilan atau peningkatan kinerja ini disebabkan karena adanya

penambahan luas areal tanam, anemo petani sangat tinggi untuk menanam

cengkeh karena harga cengkeh ditingkat petani cukup baik, kemitraan petani

cengkeh dengan perusahaan sudah berjalan dengan baik.

F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan

anggaran) dan analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan;

Pada Tahun 2018, untuk mendukung kinerja pencapaian target produksi

cengkeh, Ditjen Perkebunan melakukan kegiatan utama peningkatan produksi

dan produktivitas tanaman semusin dan rempah melalui kegiatan

pengembangan cengkeh seperti pada Tabel 15.

Page 46: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

40 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Tabel 15. Analisis Efesiensi atas penggunaan sumber daya kegiatan Pendukung dalam mencapai produksi cengkeh Tahun 2018

VOLUME SAT VOLUME SAT %

Pengembagan Tanaman

Cengkeh

48.988.091.000 45.875.848.036 93,65 61,87 3 Prov 3 Kab

1 Perluasan Tanaman

Cengkeh (SWAKELOLA)

598.880.000 380 ha 464.140.000 77,50 380 ha 100,00 106,25 1 Prov 2 Kab

2 Rehabilitasi Tanaman

Cengkeh (SWAKELOLA)

3.143.000.000 2.000 ha 3.127.457.000 99,51 2.000 ha 100,00 51,24 2 Prov 8 Kab

3 Peremajaan Tanaman

Cengkeh (SWAKELOLA)

1.962.500.000 1.250 ha 1.947.192.500 99,22 1.250 ha 100,00 51,95 1 Prov 6 Kab

4 Perluasan Tanaman

Cengkeh (KONTRAKTUAL)

15.254.375.000 4.375 ha 14.706.986.400 96,41 4.375 ha 100,00 58,97 7 Prov 23 Kab

5 Rehabilitasi Tanaman

Cengkeh (KONTRAKTUAL)

16.498.275.000 6.500 ha 15.247.430.146 92,42 6.500 ha 100,00 68,95 12 Prov 32 Kab

6 Peremajaan Tanaman

Cengkeh (KONTRAKTUAL)

5.387.000.000 1.900 ha 5.230.511.000 97,10 1.900 ha 100,00 57,26 12 Prov

7 Pengawalan dan

Pendampingan Tanaman

2.953.476.000 65 Keg 2.794.056.990 94,60 65 Keg 100,00 63,49 14 Prov

8 Fasilitasi Bantuan Benih

Siap Salur Cengkeh

3.190.585.000 12 Keg 2.358.074.000 73,91 9 Keg 75,00 53,64 12 Prov

TOTAL 48.988.091.000 45.875.848.036 93,65 61,87

NILAI

EFESIENSI

(%)

KETERANGANKEUANGAN Rp.(000)

FISIK KEUANGAN Rp.(000) (%)

FISIKNO KEGIATAN

TARGET REALISASI

Sumber: Lakin Unit Eselon II lingkup Ditjen Perkebunan, 2018 (diolah)

Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja

kegiatan pengembangan cengkeh Tahun 2018 di atas, dapat dijelaskan nilai

efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi sebesar rata-rata sebesar 61,87%

(Efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:

1. Perluasan Tanaman cengkeh (swakelola) seluas 380 ha (100,00%) dengan

penyerapan anggaran sebesar 77,50% dari pagu anggaran, dengan nilai

efisiensi sebesar 106,25% (efisien).

2. Rehabilitasi Tanaman cengkeh (swakelola) seluas 2.000 ha (100,00%)

dengan penyerapan anggaran sebesar 99,51% dari pagu anggaran, dengan

nilai efisiensi sebesar 51,24% (efisien).

3. Peremajaan Tanaman cengkeh (swakelola) seluas 1.250 ha (100,00%)

dengan penyerapan anggaran sebesar 99,22% dari pagu anggaran, dengan

nilai efisiensi sebesar 51,95% (efisien).

4. Perluasan Tanaman cengkeh (Kontraktual) seluas 4.375 ha (100,00%)

dengan penyerapan anggaran sebesar 96,41% dari pagu anggaran, dengan

nilai efisiensi sebesar 58,97% (efisien).

5. Rehabilitasi Tanaman cengkeh (Kontraktual) seluas 6.500 ha (100,00%)

dengan penyerapan anggaran sebesar 92,42% dari pagu anggaran, dengan

nilai efisiensi sebesar 68,95% (efisien).

Page 47: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

41 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

6. Peremajaan tanaman cengkeh (kontraktual) seluas 1.900 ha (100,00%)

dengan penyerapan anggaran sebesar 97,10% dari pagu anggaran, dengan

nilai efisiensi sebesar 57,26% (efisien).

7. Pengawalan dan pendampingan tanaman cengkeh sebesar 65 kegiatan

(100,00%), dengan penyerapan sebesar 94,60% dari pagu anggaran

dengan nilai efisiensi sebesar 63,49% (efisien).

8. Fasilitasi bantuan benih siap salur tanaman cengkeh sebesar 9 kegiatan

(75,00%), dengan penyerapan sebesar 73,91% dari pagu anggaran dengan

nilai efisiensi sebesar 53,64% (efisien).

3.2.5. Produksi Nilam

Nilam merupakan salah satu komoditas unggulan Direktorat Jenderal

Perkebunan. Sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerja Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah mendapat perhatian khusus lingkup Ditjen

Perkebun. Evaluasi dan analisis keberhasilan produksi minyak nilam adalah

sebagai berikut:

A. Target dan realisasi kinerja tahun ini

Capaian Kinerja produksi minyak nilam Tahun 2018 mencapai 2.196 ton atau

45,75% dari target 4.800 ton dan masuk dalam katagori kurang berhasil.

B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Keragaan produksi minyak nilam, beberapa tahun terakhir dibandingkan

dengan capaian Tahun 2018 sebagaimana pada Tabel 16.

Tabel 16. Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Produksi Minyak Nilam

Tahun 2018 dibanding dengan Tahun lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya

IK-1 Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan

Produksi Nilam Dibandingan dgn 2018

(%)

Page 48: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

42 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Tahun Target (Ton) Realisasi (Ton) Capaian (%) Realisasi Capaian

2015 2.750 1.986 72,22 110,57 63,35

2016 2.760 2.192 79,42 100,18 57,60

2017 4.750 2.207 46,46 99,50 98,47

2018 4.800 2.196 45,75 100,00 100,00

2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi kinerja dan capaian

kinerja Tahun 2018 jika dibandingkan dengan Tahun lalu dan beberapa tahun

sebelumnya yaitu:

1. Dibanding Tahun 2017

• Realisasi kinerja mengalami penurunan sebesar 0,5% atau mencapai

100,05% dari produksi nilam Tahun 2018 sebesar 2.196 ton dibanding

realisasi produksi nilam Tahun 2017 sebesar 2.207 ton.

• Capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 44,61% atau mencapai

55,39% dari capaian kinerja produksi nilam Tahun 2018 sebesar 45,75%

dibanding capaian kinerja produksi nilam Tahun 2017 sebesar 82,59%.

2. Dibanding Tahun 2016

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 0,18% atau mencapai

100,18% dari produksi nilam Tahun 2018 sebesar 2.196 ton dibanding

realisasi produksi nilam Tahun 2016 sebesar 2.192 ton.

• Capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 19,67% atau mencapai

80,33% dari capaian kinerja produksi nilam Tahun 2018 sebesar 45,75%

dibanding capaian kinerja produksi nilam Tahun 2016 sebesar 56,95%.

3. Dibanding Tahun 2015

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 10,57% atau mencapai

110,57% dari produksi nilam Tahun 2018 sebesar 2.196 ton dibanding

realisasi produksi nilam Tahun 2015 sebesar 1.986 ton.

• Capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 72,27% atau mencapai

27,73% dari capaian kinerja produksi nilam Tahun 2018 sebesar 45,75%

dibanding capaian kinerja produksi nilam Tahun 2016 sebesar 165%.

4. Dibanding Tahun 2014

Page 49: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

43 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 4,42% atau mencapai

104,42% dari produksi nilam Tahun 2018 sebesar 2.196 ton dibanding

realisasi produksi nilam Tahun 2014 sebesar 2.103 ton.

• Capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 70,76% atau mencapai

29,58% dari capaian kinerja produksi nilam Tahun 2018 sebesar 45,75%

dibanding capaian kinerja produksi nilam Tahun 2016 sebesar 156,47%.

C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi mencapai 45,28% dari target 4.850 ton minyak

nilam.

D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak

dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi minyak

nilam.

E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/

penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa produksi

minyak nilam Tahun 2018 masuk dalam katagori kurang berhasil. Akar

permasalahan tidak tercapainya produksi minyak nilam dikelompokkan ke

dalam 9 (sembilan) domain permasalahan, yaitu perubahan iklim atau

anomali ilkim, Inovasi teknologi budidaya terbarukan belum optimal,

dukungan pengolahan belum optimal, dukungan Kebijakan dan regulasi

belum tepat, distabilitas Harga petani, minimnya kuantitas dan kualitas SDM

pernilaman, Minimnya kesadaran melakukan kemitraan dan Manajemen

pengelolaan pengembangan nilam dan faktor pendukungnya baik hulu dan

hilir belum sinergi dan belum maksimal.

1. Perubahan iklim atau anomali ilkim, menyebabkan petani tidak memiliki

pola tanam yang tetap berakibat pada masa tanam, pemeliharaan dan

panen tidak sesuai standar teknis, pertumbuhan tanaman nilam stagnan

dan kering pada saat pertumbuhan daun. Hal ini terjadi karena usaha tani

nilam mayoritas (90%) di lahan kering sulit pengairan sehingga waktu

Page 50: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

44 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

tanam, pemeliharaan dan panen tidak sesuai dengan pola tanam yang

direkomendasikan.

2. Inovasi teknologi budidaya nilam terbarukan belum optimal,

menyebabkan sebagian besar petani masih menggunakan teknologi yang

belum tepat guna (rendemen dan produktivitas masih rendah), akibatnya

penerapan inovasi teknologi budidaya nilam belum optimal, pengelolaan

lahan nilam sempit dan terpencar.

3. Dukungan Pengolahan belum Optimal, menyebabkan sistem pasar belum

berjalan dengan baik, kehilangan produksi karena rendahnya efisiensi alat

penyulingan, persaingan industri kurang sehat dan lain-lain, sehingga

berdampak pada kinerja alat penyulingan untuk menghasilkan rendemen

minyak nilam tidak optimal.

4. Dukungan Kebijakan dan regulasi belum tepat, antara lain dukungan

anggaran untuk pengembangan tanaman nilam masih jauh dari target

yang harus dicapai, sehingga capaian produksi yang dihasilkan sangat

kecil.

5. Distabilitas Harga petani disebabkan sistem pasar minyak nilam yang

tidak stabil dan masih dikuasai oleh beberapa pelaku pasar minyak nilam.

Hal ini menyebabkan kurang menariknya pengembangan nilam, sehingga

existing tanaman nilam tidak bertambah bahkan sebaliknya.

6. Minimnya kuantitas dan kualitas SDM pernilaman, menyebabkan sulitnya

memperoleh tenaga kerja baik petani, penyuluh/pembina pernilaman dan

SDM lainnya yang menangani langsung nilam di Indonesia hal ini

tercermin dari pengelolaan pertanian di daerah dilakukan secara

desentralisasi, banyak petugas teknis pertanian yang ditugaskan tidak

sesuai dengan bidang teknis keahliannya dan kurangnya jumlah petugas

penyuluh tanaman, sehingga menyebabkan budidaya nilam tidak sesuai

standar teknis.

7. Sumber Daya Alam (SDA) terbatas untuk nilam, karena nilam sangat

cocok di daerah berpengairan yang cukup maka alam yang sesuai adalah

iklim yang stabil, daerah cukup air dan atau daerah berpengairan modern.

Page 51: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

45 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Hal ini sulit di temukan jika dilakukan oleh petani secara spot-spot dan

harus di lahan hamparan yang sudah sulit ditemukan di Indonesia. Hal ini

disebabkan oleh persaingan komoditas, ketersediaan lahan dan minat

petani/pengusaha itu sendiri.

8. Minimnya kesadaran melakukan kemitraan, menyebabkan

pengembangan tanaman nilam tidak konsisten. Hal ini tercermin dari

banyaknya petani maupun perusahaan belum melakukan kemitraan.

9. Manajemen pengelolaan pengembangan nilam dan faktor pendukungnya

baik hulu dan hilir belum sinergi dan belum maksimal. Hal ini disebabkan

komitmen terhadap pembangunan pernilaman belum ada persepsi yang

sama dari semua stakehorders.

Permasalahan tersebut di atas sangat berpengaruh besar terhadap

eksistabilitas pernilaman secara nasional. Oleh karena itu, solusi dan

rekomendasinya adalah terselesaikannya permasalahan yang sangat

komplek tersebut.

Berdasarkan analisis akar permasalahan yang telah dilakukan terkait

permasalahan tidak tercapainya produksi minyak nilam, maka rekomendasi

solusi perbaikan kinerja yang diberikan berdasarkan akar permasalahan

tersebut secara ringkas disajikan pada Tabel 17.

Tabel 17. Rekomendasi Solusi Akar Permasalahan Produksi Minyak

Nilam No Akar masalah Rekomendasi solusi

1 Pengembangan nilam 90% di

lahan Kering/marginal

1. Penyediaan sumur dalam, embung, sumur dangkal

2 Sistem Budidaya belum

Optimal

1. Meningkatkan pembinaan, pendampingan dan penyuluhan

2. Menerapkan teknik budidaya yang baik dan benar

3. Adopsi inovasi terbarukan dari studi banding, penelitian dan

percontohan atau demplot.

3 Sulitnya memperoleh benih

unggul tepat waktu (sesuai

pola tanam)

1. Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga penelitian dan sumber

benih

2. Pembangunan benih unggul secara berjenjang dan terencana

Page 52: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

46 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

No Akar masalah Rekomendasi solusi

4 1. Rendemen tidak

Optimal

2. Minimnya anggaran

untuk pengembangan

1. Penataan varietas

2. Sistem budidaya sesuai rekomendasi teknis

3. Memperbaiki sitem panen

4. Penambahan anggaran untuk pengembangan

5 Lahan sempit dan terpencar 1. Melakukan regrouping lahan minimal 10 ha.

6 Harga ditingkat petani

relative tidak stabil

1. Menekan biaya produksi dengan full mekanisasi, regrouping lahan,

subsidi pupuk, insentif produksi nilam dan profesionalitas petani

nilam

2. Penguatan lembaga pemasaran bentukkan petani/klp tani tebu

7 Minimnya kuantitas dan

kualitas SDM pernilaman

1. Melatih tenaga kerja pernilaman

2. Meningkatan kapabilitas SDM petugas teknis dan penyuluh dan petani

nilam melalui pelatihan/traning

3. Profesionalisasi kelembagaan petani melalui pelatihan dan training

4. Asosiasi petani nilam Indonesia di optimalkan

8 Terbatasnya SDA 1. Optimalisasi lahan

2. Optimalisasi penggunaan sumber daya air

3. Memanfaatkan iklim sebagai sumberdaya yang efisien

4. Menggunakan sarana dan prasarana yang mendukung

9 Minimnya investasi 1. Sosialisasi dan koordinasi dengan investor

2. Meningkatkan koordinasi sinergi dengan pihak-pihak terkait

3. Memfasilitasi investor baik secara administrasi maupun insfrastruktur

Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan, 2018 (Diolah)

Secara keseluruhan terdapat 9 akar masalah yang perlu diselesaikan secara

sinergisitas baik lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, lingkup

Kementerian Pertanian dan Kementerian/Lembaga terkait. Hal ini

disebabkan produksi minyak nilam sangat terkait dengan stakeholders

pernilaman secara luas. Masing-masing akar permasalahan telah

dirumuskan rekomendasi solusi yang sesuai dan relevan dengan konteks

akar masalah yang dihadapi.

Dalam upaya pencapaian target kinerja, Direktorat Tanaman Semusim

melakukan kegiatan pembinaan, koordinasi dan pengembangan tanaman

nilam yang tersentral di 10 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur, D.I. Yogyakarta, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Sulawesi Tenggara,

dan Gorontalo.

F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan

anggaran) dan analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan;

Pada Tahun 2018, untuk mendukung kinerja pencapaian target produksi

minyak nilam, Ditjen Perkebunan melakukan kegiatan utama peningkatan

Page 53: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

47 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

produksi dan produktivitas tanaman semusin dan rempah melalui kegiatan

pengembangan nilam seperti pada Tabel 18.

Tabel 18. Analisis Efesiensi atas penggunaan sumber daya kegiatan Pendukung dalam mencapai produksi nilam Tahun 2018

VOLUME SAT VOLUME SAT %

Pengembagan Tanaman Nilam 8.185.543.000 7.368.144.690 90,01 32,12 10 Prov 25 Kab

1 Penanaman Tanaman Nilam 7.005.000.000 300 Ha 6.368.778.990 90,92 250 Ha 83,33 27,25 10 Prov. 25 Kab

2 Pengawalan dan pendampingan

penanaman Nilam

1.180.543.000 35 Paket 999.365.700 84,65 31 Paket 88,57 61,06 10 Prov. 25 Kab

TOTAL 8.185.543.000 7.368.144.690 90,01 32,12 10 Prov 25 kab

NO KEGIATAN

NILAI

EFESIENSI

(%)

KETERANGANKEUANGAN Rp.(000)

FISIK KEUANGAN Rp.(000) (%)

FISIK

TARGET REALISASI

Sumber: Lakin Unit Eselon II lingkup Ditjen Perkebunan, 2018 (diolah)

Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja

kegiatan pengembangan tanaman nilam Tahun 2018 di atas, dapat dijelaskan

nilai efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi sebesar rata-rata sebesar

32,12% (Efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:

1. Penanaman Tanaman Nilam seluas 250 ha (83,33%) dengan penyerapan

anggaran sebesar 90,92% dari pagu anggaran, dengan nilai efisiensi

sebesar 27,25% (efisien).

2. Pengawalan dan pendampingan tanaman nilam sebesar 31 paket (88,57%),

dengan penyerapan sebesar 84,65% dari pagu anggaran dengan nilai

efisiensi sebesar 61,06% (efisien).

3.2.6. Produksi Kapas

Kapas merupakan salah satu komoditas unggulan Direktorat Jenderal

Perkebunan. Sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerja Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah mendapat perhatian khusus lingkup Ditjen

Page 54: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

48 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Perkebun. Evaluasi dan analisis keberhasilan produksi minyak nilam adalah

sebagai berikut:

A. Target dan realisasi kinerja tahun ini

Capaian Kinerja produksi kapas berbiji Tahun 2018 mencapai 417 ton atau

45,75% dari target 4.800 ton dan masuk dalam katagori kurang berhasil.

B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Keragaan produksi kapas berbiji, beberapa tahun terakhir dibandingkan

dengan capaian Tahun 2018 sebagaimana pada Tabel 19.

Tabel 19. Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Produksi Kapas Berbiji Tahun 2018 dibanding dengan Tahun lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya

IK-1 Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan

Produksi Kapas Dibandingan dgn 2018

(%)

Tahun Target (Ton) Realisasi (Ton) Capaian (%) Realisasi Capaian

2015 1.850 759 41,03 54,94 16,86

2016 1.930 932 48,29 44,74 14,32

2017 5.525 332 6,01 125,60 115,08

2018 6.030 417 6,92 100,00 100,00

2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi kinerja dan capaian

kinerja Tahun 2018 jika dibandingkan dengan Tahun lalu dan beberapa tahun

sebelumnya yaitu:

1. Dibanding Tahun 2017

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 25,60% atau mencapai

125,60% dari produksi kapas Tahun 2018 sebesar 417 ton dibanding

realisasi produksi kapas Tahun 2017 sebesar 332 ton.

• Capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 93,08% atau mencapai

6,92% dari capaian kinerja produksi kapas Tahun 2018 sebesar 6,92%

dibanding capaian kinerja produksi kapas Tahun 2017 sebesar 100%.

2. Dibanding Tahun 2016

Page 55: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

49 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

• Realisasi kinerja mengalami penurunan sebesar 55,26% atau mencapai

155,26% dari produksi kapas Tahun 2018 sebesar 417 ton dibanding

realisasi produksi kapas Tahun 2016 sebesar 932 ton.

• Capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 83,09% atau mencapai

16,91% dari capaian kinerja produksi kapas Tahun 2018 sebesar 6,92%

dibanding capaian kinerja produksi kapas Tahun 2016 sebesar 40,90%.

3. Dibanding Tahun 2015

• Realisasi kinerja mengalami penurunan sebesar 45% atau mencapai

145% dari produksi kapas Tahun 2018 sebesar 417 ton dibanding

realisasi produksi kapas Tahun 2015 sebesar 759 ton.

• Capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 96,97% atau mencapai

3,03% dari capaian kinerja produksi kapas Tahun 2018 sebesar 6,92%

dibanding capaian kinerja produksi kapas Tahun 2015 sebesar 228%.

4. Dibanding Tahun 2014

• Realisasi kinerja mengalami penurunan sebesar 45,20% atau mencapai

145,20% dari produksi kapas Tahun 2018 sebesar 417 ton dibanding

realisasi produksi kapas Tahun 2014 sebesar 761 ton.

• Capaian kinerja mengalami penurunan sebesar 69,13% atau mencapai

30,87% dari capaian kinerja produksi kapas Tahun 2018 sebesar 6,92%

dibanding capaian kinerja produksi kapas Tahun 2014 sebesar 22,40%.

C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi mencapai 5,96% dari target 7.000 ton kapas berbiji.

D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak

dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi kapas

berbiji.

E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan

/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa produksi

kapas berbiji Tahun 2018 masuk dalam katagori kurang berhasil. Akar

permasalahan tidak tercapainya produksi kapas berbiji dikelompokkan ke

Page 56: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

50 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

dalam 9 (sembilan) domain permasalahan, yaitu perubahan iklim atau

anomali ilkim, Inovasi teknologi budidaya terbarukan belum optimal,

dukungan pengolahan belum optimal, dukungan Kebijakan dan regulasi

belum tepat, distabilitas Harga petani, minimnya kuantitas dan kualitas SDM

pernilaman, Minimnya kesadaran melakukan kemitraan dan Manajemen

pengelolaan pengembangan tanaman kapas dan faktor pendukungnya baik

hulu dan hilir belum sinergi dan belum maksimal.

1. Perubahan iklim atau anomali ilkim, menyebabkan petani tidak memiliki

pola tanam yang tetap berakibat pada masa tanam, pemeliharaan dan

panen tidak sesuai standar teknis, pertumbuhan tanaman kapas stagnan

dan kering pada saat pertumbuhan. Hal ini terjadi karena usaha tani kapas

mayoritas (90%) di lahan kering sulit pengairan sehingga waktu tanam,

pemeliharaan dan panen tidak sesuai dengan pola tanam yang

direkomendasikan.

2. Inovasi teknologi budidaya kapas terbarukan belum optimal,

menyebabkan sebagian besar petani masih menggunakan teknologi yang

belum tepat guna (produktivitas masih rendah), akibatnya penerapan

inovasi teknologi budidaya kapas belum optimal, pengelolaan lahan kapas

masih terpencar.

3. Dukungan Pengolahan belum Optimal, menyebabkan sistem pasar

dikuasai oleh beberapa pihak, karena petani hampir semua petani belum

memiliki alat pengolahan kapas berbiji, sehingga tergantung pada pihak

industri.

4. Dukungan Kebijakan dan regulasi belum tepat, antara lain dukungan

anggaran untuk pengembangan tanaman kapas masih jauh dari target

yang harus dicapai, sehingga capaian produksi yang dihasilkan sangat

kecil.

5. Distabilitas Harga petani disebabkan sistem pasar kapas yang tidak stabil

dan masih dikuasai oleh beberapa pelaku saja. Hal ini menyebabkan

kurang menariknya pengembangan kapas, sehingga existing tanaman

kapas tidak bertambah bahkan sebaliknya.

Page 57: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

51 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

6. Minimnya kuantitas dan kualitas SDM perkapasan, menyebabkan sulitnya

memperoleh tenaga kerja baik petani, penyuluh/pembina pernilaman dan

SDM lainnya yang menangani langsung kapas di Indonesia hal ini

tercermin dari pengelolaan pertanian di daerah dilakukan secara

desentralisasi, banyak petugas teknis pertanian yang ditugaskan tidak

sesuai dengan bidang teknis keahliannya dan kurangnya jumlah petugas

penyuluh tanaman, sehingga menyebabkan budidaya kapas tidak sesuai

standar teknis.

7. Sumber Daya Alam (SDA) terbatas untuk kapas, karena kapas ditanam di

daerah yang sulit akan air dan hanya memanfaatkan air tadah hujan,

sehingga sangat tergantung pada musim.

8. Minimnya kesadaran melakukan kemitraan, menyebabkan

pengembangan tanaman kapas tidak konsisten. Hal ini tercermin dari

banyaknya petani maupun perusahaan belum melakukan kemitraan

dengan baik yang saling menguntungkan.

9. Manajemen pengelolaan pengembangan kapas dan faktor pendukungnya

baik hulu dan hilir belum sinergi dan belum maksimal. Hal ini disebabkan

komitmen terhadap pembangunan perkapasan belum ada persepsi yang

sama dari semua stakehorders.

Permasalahan tersebut di atas sangat berpengaruh besar terhadap

eksistabilitas pernilaman secara nasional. Oleh karena itu, solusi dan

rekomendasinya adalah terselesaikannya permasalahan yang sangat

komplek tersebut.

Berdasarkan analisis akar permasalahan yang telah dilakukan terkait

permasalahan tidak tercapainya produksi kapas berbiji, maka rekomendasi

solusi perbaikan kinerja yang diberikan berdasarkan akar permasalahan

tersebut secara ringkas disajikan pada Tabel 20.

Tabel 20. Rekomendasi Solusi Akar Permasalahan Kapas Berbiji No Akar masalah Rekomendasi solusi

1 Pengembangan kapas 90% di

lahan Kering/marginal

1. Penyediaan sumur dalam, embung, sumur dangkal

Page 58: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

52 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

No Akar masalah Rekomendasi solusi

2 Sistem Budidaya belum

Optimal

1. Meningkatkan pembinaan, pendampingan dan penyuluhan

2. Menerapkan teknik budidaya yang baik dan benar

3. Adopsi inovasi terbarukan dari studi banding, penelitian dan

percontohan atau demplot.

3 Sulitnya memperoleh benih

unggul tepat waktu (sesuai

pola tanam)

1. Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga penelitian dan sumber

benih

2. Pembangunan benih unggul secara berjenjang dan terencana

4 Minimnya anggaran untuk

pengembangan

1. Penataan varietas

2. Sistem budidaya sesuai rekomendasi teknis

3. Memperbaiki sitem panen

4. Penambahan anggaran untuk pengembangan

5 Lahan sempit dan terpencar 1. Melakukan regrouping lahan minimal 10 ha.

6 Harga ditingkat petani relative

tidak stabil

1. Menekan biaya produksi dengan full mekanisasi, regrouping lahan,

subsidi pupuk, insentif produksi nilam dan profesionalitas petani

kapas

2. Penguatan lembaga pemasaran bentukkan petani/klp tani tebu

7 Minimnya kuantitas dan

kualitas SDM perkapasan

1. Melatih tenaga kerja perkapasan

2. Meningkatan kapabilitas SDM petugas teknis dan penyuluh dan

petani kapas melalui pelatihan/traning

3. Profesionalisasi kelembagaan petani melalui pelatihan dan

training

4. Asosiasi petani kapas Indonesia di optimalkan

8 Terbatasnya SDA 1. Optimalisasi lahan

2. Optimalisasi penggunaan sumber daya air

3. Memanfaatkan iklim sebagai sumberdaya yang efisien

4. Menggunakan sarana dan prasarana yang mendukung

9 Minimnya investasi 2. Sosialisasi dan koordinasi dengan investor

3. Meningkatkan koordinasi sinergi dengan pihak-pihak terkait

4. Memfasilitasi investor baik secara administrasi maupun

insfrastruktur

Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan, 2018 (Diolah)

Secara keseluruhan terdapat 9 akar masalah yang perlu diselesaikan secara

sinergisitas baik lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, lingkup

Kementerian Pertanian dan Kementerian/Lembaga terkait. Hal ini

disebabkan produksi kapas sangat terkait dengan stakeholders perkapasan

secara luas. Masing-masing akar permasalahan telah dirumuskan

rekomendasi solusi yang sesuai dan relevan dengan konteks akar masalah

yang dihadapi.

Dalam upaya pencapaian target kinerja, Direktorat Tanaman Semusim

melakukan kegiatan pembinaan, koordinasi dan pengembangan tanaman

nilam yang tersentral di 7 provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I.

Yogyakarta, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan.

Page 59: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

53 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan

anggaran) dan analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan;

Pada Tahun 2018, untuk mendukung kinerja pencapaian target produksi kapas

berbiji, Ditjen Perkebunan melakukan kegiatan utama peningkatan produksi

dan produktivitas tanaman semusin dan rempah melalui kegiatan

pengembangan kapas seperti pada Tabel 21.

Tabel 21. Analisis Efesiensi atas penggunaan sumber daya kegiatan

Pendukung dalam mencapai produksi kapas Tahun 2018

VOLUME SAT VOLUME SAT %

Pengembagan Tanaman Kapas 10.317.853.000 9.319.351.300 90,32 74,19 6 Prov 19 Kab

1 Penanaman Tanaman kapas 8.507.750.000 4.700 Ha 7.741.724.100 91,00 4.700 Ha 100,00 72,51 6 Prov. 19 Kab

2 Pengawalan dan pendampingan

penanaman kapas

1.260.103.000 25 Keg 1.072.572.300 85,12 25 Keg 100,00 87,21 6 Prov. 19 Kab

3 Penyediaan Alat Pendukung

Pengembangan Kapas

550.000.000 22 Unit 505.054.900 91,83 22 Unit 100,00 70,43 4 Prov

TOTAL 10.317.853.000 9.319.351.300 90,32 74,19

KETERANGANKEUANGAN Rp.(000)

FISIK KEUANGAN Rp.(000) (%)

FISIKNO KEGIATAN

TARGET REALISASI NILAI

EFESIENSI

(%)

Sumber: Lakin Unit Eselon II lingkup Ditjen Perkebunan, 2018 (diolah)

Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja

kegiatan pengembangan tanaman nilam Tahun 2018 di atas, dapat dijelaskan

nilai efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi sebesar rata-rata sebesar

74,19% (Efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:

1. Penanaman Tanaman Kapas seluas 4.700 ha (100,00%) dengan

penyerapan anggaran sebesar 91,00% dari pagu anggaran, dengan nilai

efisiensi sebesar 72,51% (efisien).

2. Pengawalan dan pendampingan tanaman kapas sebesar 25 kegiatan

(87,21%), dengan penyerapan sebesar 85,12% dari pagu anggaran dengan

nilai efisiensi sebesar 87,21% (efisien).

3. Penyediaan alat pendukung pengembangan kapas sebanyak 22 unit

(100,00%) dengan penyerapan anggaran sebesar 91,83% dari pagu

anggaran, dengan nilai efisiensi sebesar 70,43% (efisien)

3.2.7. Produksi Tembakau

Page 60: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

54 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Tembakau merupakan salah satu komoditas unggulan Direktorat Jenderal

Perkebunan. Sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerja Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah mendapat perhatian khusus lingkup Ditjen

Perkebun. Evaluasi dan analisis keberhasilan produksi Bunga cengkeh Kering

adalah sebagai berikut:

A. Target dan realisasi kinerja tahun ini

Capaian Kinerja produksi tembakau Tahun 2018 mencapai 181.308 ton atau

129,51% dari target 140.000 ton dan masuk dalam katagori sangat berhasil.

B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Keragaan produksi daun tembakau kering, beberapa tahun terakhir

dibandingkan dengan capaian Tahun 2018 sebagaimana pada Tabel 22.

Tabel 22. Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Produksi Tembakau Tahun 2018 dibanding dengan Tahun lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya

IK-1 Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan

Produksi Tembakau Dibandingan dgn 2018

(%)

Tahun Target (Ton) Realisasi (Ton) Capaian (%) Realisasi Capaian

2015 279.590 193.790 69,31 93,56 186,84

2016 298.800 126.728 42,41 143,07 305,35

2017 319.390 181.142 56,71 100,09 228,34

2018 140.000 181.308 129,51 100,00 100,00

2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi kinerja dan capaian

kinerja Tahun 2018 jika dibandingkan dengan Tahun lalu dan beberapa tahun

sebelumnya yaitu:

1. Dibanding Tahun 2017

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 0,09% atau mencapai

100,09% dari produksi tembakau Tahun 2018 sebesar 181.308 ton

dibanding realisasi produksi tembakau Tahun 2017 sebesar 181.142 ton.

Page 61: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

55 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 29,51% atau mencapai

70,49% dari capaian kinerja produksi tembakau Tahun 2018 sebesar

129,51% dibanding capaian kinerja produksi tembakau Tahun 2017

sebesar 100%.

2. Dibanding Tahun 2016

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 43,07% atau mencapai

143,07% dari produksi tembakau Tahun 2018 sebesar 181.308 ton

dibanding realisasi produksi tembakau Tahun 2016 sebesar 126.728 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 99,24% atau mencapai

0,76% dari capaian kinerja produksi tembakau Tahun 2018 sebesar

129,51% dibanding capaian kinerja produksi tembakau Tahun 2016

sebesar 65%.

3. Dibanding Tahun 2015

• Realisasi kinerja mengalami penurunan sebesar 6,44% atau mencapai

106,44% dari produksi tembakau Tahun 2018 sebesar 181.308 ton

dibanding realisasi produksi tembakau Tahun 2015 sebesar 193.790 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 143,52% atau mencapai

43,52% dari capaian kinerja produksi tembakau Tahun 2018 sebesar

129,51% dibanding capaian kinerja produksi tembakau Tahun 2015

sebesar 53,18%.

4. Dibanding Tahun 2014

• Realisasi kinerja mengalami penurunan sebesar 8,57% atau mencapai

108,57% dari produksi tembakau Tahun 2018 sebesar 181.308 ton

dibanding realisasi produksi tembakau Tahun 2014 sebesar 198.301 ton.

• Capaian kinerja mengalami kenaikan sebesar 0% atau mencapai 0% dari

capaian kinerja produksi tembakau Tahun 2018 sebesar 129,51%

dibanding capaian kinerja produksi tembakau Tahun 2014 sebesar 0%.

C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi mencapai 81,43% dari target 222.644 ton daun

tembakau kering.

Page 62: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

56 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak

dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi bunga

cengkeh kering.

E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan

/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa produksi

tembakau Tahun 2018 masuk dalam kakatgori berhasil. Keberhasilan atau

peningkatan kinerja ini disebabkan karena adanya penambahan luas areal

tanam, anemo petani sangat tinggi untuk menanam tembakau karena harga

tembakau ditingkat petani cukup baik, kemitraan petani cengkeh dengan

perusahaan sudah berjalan dengan baik.

F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan

anggaran) dan analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan;

Pada Tahun 2018, untuk mendukung kinerja pencapaian target produksi

tembakau, Ditjen Perkebunan melakukan kegiatan utama peningkatan produksi

dan produktivitas tanaman semusin dan rempah melalui kegiatan

pengembangan tembakau seperti pada Tabel 23.

Tabel 23. Analisis Efesiensi atas penggunaan sumber daya kegiatan

Pendukung dalam mencapai produksi tembakau Tahun 2018

VOLUME SAT VOLUME SAT %

Pengembagan Tanaman

Tembakau

4.188.894.800 3.754.149.523 89,62 75,95 9 Prov 16 Kab

1 Penanaman Tanaman Tembakau 3.456.657.800 505 Ha 3.103.107.700 89,77 505 Ha 100,00 75,57 9 Prov. 16 Kab

2 Pengawalan dan pendampingan

penanaman Tembakau

732.237.000 25 Paket 651.041.823 88,91 25 Paket 100,00 77,72 9 Prov. 16 Kab

TOTAL 4.188.894.800 3.754.149.523 89,62 75,95 9 Prov 16 kab

KETERANGANKEUANGAN Rp.(000)

FISIK KEUANGAN Rp.(000) (%)

FISIKNO KEGIATAN

TARGET REALISASI NILAI

EFESIENSI

(%)

Sumber: Lakin Unit Eselon II lingkup Ditjen Perkebunan, 2018 (diolah)

Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja

kegiatan pengembangan cengkeh Tahun 2018 di atas, dapat dijelaskan nilai

efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi sebesar rata-rata sebesar 75,95%

(Efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:

Page 63: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

57 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

1. Penanaman Tanaman Tembakau seluas 505 ha (100,00%) dengan

penyerapan anggaran sebesar 89,77% dari pagu anggaran, dengan nilai

efisiensi sebesar 75,57% (efisien).

2. Pengawalan dan pendampingan tanaman tembakau sebesar 25 kegiatan

(100,00%), dengan penyerapan sebesar 88,91% dari pagu anggaran

dengan nilai efisiensi sebesar 77,72% (efisien).

3.2.8. Produksi Vanili

Vanili merupakan salah satu komoditas unggulan Direktorat Jenderal

Perkebunan. Sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerja Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah mendapat perhatian khusus lingkup Ditjen

Perkebun. Evaluasi dan analisis keberhasilan produksi polong vanili kering

adalah sebagai berikut:

A. Target dan realisasi kinerja tahun ini

Capaian Kinerja produksi vanili Tahun 2018 mencapai 1.585 ton atau 19,81%

dari target 8.000 ton dan masuk dalam katagori kurang berhasil.

B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan

tahun lalu.

Keragaan produksi vanili, beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan

capaian Tahun 2018 sebagaimana pada Tabel 24.

Tabel 24. Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Produksi Vanili Tahun 2018 dibanding dengan Tahun lalu.

Page 64: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

58 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

2018/2014 78,89 -

2018/2015 91,20 -

2018/2016 88,20 -

2018/2017 103,32 -

No TahunKinerja Produksi Vanili

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi kinerja Tahun 2018

jika dibandingkan dengan Tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya yaitu:

1. Dibanding Tahun 2017

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 3,32% atau mencapai

103,32% dari produksi vanili Tahun 2018 sebesar 1.585 ton dibanding

realisasi produksi tembakau Tahun 2017 sebesar 1.534 ton.

C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi mencapai 50,51% dari target 3.138 ton polong

vanili kering.

D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak

dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi polong

vanili kering.

E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan

/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa produksi

kapas berbiji Tahun 2018 masuk dalam katagori kurang berhasil. Akar

permasalahan tidak tercapainya produksi vanili dikelompokkan ke dalam 8

(delapan) domain permasalahan, yaitu perubahan iklim atau anomali ilkim,

Inovasi teknologi budidaya terbarukan belum optimal, dukungan pengolahan

belum optimal, dukungan Kebijakan dan regulasi belum tepat, distabilitas

Harga petani, minimnya kuantitas dan kualitas SDM pernilaman, Minimnya

kesadaran melakukan kemitraan dan Manajemen pengelolaan

pengembangan tanaman vanili dan faktor pendukungnya baik hulu dan hilir

belum sinergi dan belum maksimal.

Page 65: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

59 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

1. Perubahan iklim atau anomali ilkim, menyebabkan petani tidak memiliki

pola tanam yang tetap berakibat pada masa tanam, pemeliharaan dan

panen tidak sesuai standar teknis, pertumbuhan tanaman vanili stagnan.

2. Inovasi teknologi budidaya vanili terbarukan belum optimal, menyebabkan

sebagian besar petani masih menggunakan teknologi yang belum tepat

guna (produktivitas masih rendah), akibatnya penerapan inovasi teknologi

budidaya vanili belum optimal.

3. Dukungan Pengolahan belum Optimal, menyebabkan sistem pasar

dikuasai oleh beberapa pihak dan petani hampir sebagian besar masih

konvensional.

4. Dukungan Kebijakan dan regulasi belum tepat, antara lain dukungan

anggaran untuk pengembangan tanaman vanili masih jauh dari target

yang harus dicapai, sehingga capaian produksi yang dihasilkan sangat

kecil.

5. Distabilitas Harga petani disebabkan sistem pasar vanili yang tidak stabil

dan masih dikuasai oleh beberapa pelaku saja. Hal ini menyebabkan

kurang menariknya pengembangan vanili, sehingga existing tanaman

vanili tidak bertambah bahkan sebaliknya.

6. Minimnya kuantitas dan kualitas SDM, menyebabkan sulitnya

memperoleh tenaga kerja baik petani, penyuluh/pembina pernilaman dan

SDM lainnya yang menangani langsung tanaman vanili di Indonesia hal

ini tercermin dari pengelolaan pertanian di daerah dilakukan secara

desentralisasi dan masih konvensional. sehingga menyebabkan budidaya

vanili tidak sesuai standar teknis.

7. Minimnya kesadaran melakukan kemitraan, menyebabkan

pengembangan tanaman kapas tidak konsisten. Hal ini tercermin dari

banyaknya petani maupun perusahaan belum melakukan kemitraan

dengan baik yang saling menguntungkan.

8. Manajemen pengelolaan pengembangan vanili dan faktor pendukungnya

baik hulu dan hilir belum sinergi dan belum maksimal. Hal ini disebabkan

Page 66: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

60 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

komitmen terhadap pembangunan perkapasan belum ada persepsi yang

sama dari semua stakehorders.

Permasalahan tersebut di atas sangat berpengaruh besar terhadap

eksistabilitas pernilaman secara nasional. Oleh karena itu, solusi dan

rekomendasinya adalah terselesaikannya permasalahan yang sangat

komplek tersebut.

Berdasarkan analisis akar permasalahan yang telah dilakukan terkait

permasalahan tidak tercapainya produksi polong vanili kering, maka

rekomendasi solusi perbaikan kinerja yang diberikan berdasarkan akar

permasalahan tersebut secara ringkas disajikan pada Tabel 25.

Tabel 25. Rekomendasi Solusi Akar Permasalahan Vanili No Akar masalah Rekomendasi solusi

1 Pengembangan vanili 90%

di lahan Kering/marginal

1. Penyediaan sumur dalam, embung, sumur dangkal

2 Sistem Budidaya belum

Optimal

1. Meningkatkan pembinaan, pendampingan dan penyuluhan

2. Menerapkan teknik budidaya yang baik dan benar

3. Adopsi inovasi terbarukan dari studi banding, penelitian dan

percontohan atau demplot.

3 Sulitnya memperoleh benih

unggul tepat waktu (sesuai

pola tanam)

1. Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga penelitian dan sumber

benih

2. Pembangunan benih unggul secara berjenjang dan terencana

4 Minimnya anggaran untuk

pengembangan

1. Penataan varietas

2. Sistem budidaya sesuai rekomendasi teknis

3. Memperbaiki sitem panen

4. Penambahan anggaran untuk pengembangan

5 Harga ditingkat petani

relative tidak stabil

1. Menekan biaya produksi dengan full mekanisasi, regrouping lahan,

subsidi pupuk, insentif produksi nilam dan profesionalitas petani

vanili

2. Penguatan lembaga pemasaran bentukkan petani/klp tani vanili

6 Minimnya kuantitas dan

kualitas SDM perkapasan

1. Melatih tenaga kerja petani vanili

2. Meningkatan kapabilitas SDM petugas teknis dan penyuluh dan

petani vanili melalui pelatihan/traning

3. Profesionalisasi kelembagaan petani melalui pelatihan dan training

4. Asosiasi petani vanili Indonesia di optimalkan

7 Terbatasnya SDA 1. Optimalisasi lahan

2. Memanfaatkan iklim sebagai sumberdaya yang efisien

5. Menggunakan sarana dan prasarana yang mendukung

8 Minimnya investasi 1. Sosialisasi dan koordinasi dengan investor

2. Meningkatkan koordinasi sinergi dengan pihak-pihak terkait

3. Memfasilitasi investor baik secara administrasi maupun

insfrastruktur

Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan, 2018 (Diolah)

Secara keseluruhan terdapat 8 akar masalah yang perlu diselesaikan secara

sinergisitas baik lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, lingkup

Kementerian Pertanian dan Kementerian/Lembaga terkait. Hal ini

Page 67: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

61 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

disebabkan produksi vanili sangat terkait dengan stakeholders perkapasan

secara luas. Masing-masing akar permasalahan telah dirumuskan

rekomendasi solusi yang sesuai dan relevan dengan konteks akar masalah

yang dihadapi.

Dalam upaya pencapaian target kinerja, Direktorat Tanaman Semusim

melakukan kegiatan pembinaan, koordinasi dan pengembangan tanaman

nilam yang tersentral di 2 provinsi yaitu NTB dan NTT.

F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan

anggaran) dan analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan;

Pada Tahun 2018, untuk mendukung kinerja pencapaian target produksi

tembakau, Ditjen Perkebunan melakukan kegiatan utama peningkatan produksi

dan produktivitas tanaman semusin dan rempah melalui kegiatan

pengembangan vanili seperti pada Tabel 26.

Tabel 26. Analisis Efesiensi atas penggunaan sumber daya kegiatan

Pendukung dalam mencapai produksi vanili Tahun 2018

VOLUME SAT VOLUME SAT %

Pengembagan Tanaman Vanili 1.185.819.000 1.035.182.600 87,30 81,76 2 Prov 2 Kab

1 Penanaman Tanaman Vanili 1.059.119.000 10 Ha 914.556.000 86,35 10 Ha 100,00 84,12 2 Prov. 2 Kab

2 Pengawalan dan pendampingan

penanaman Vanili

126.700.000 4 Paket 120.626.600 95,21 4 Paket 100,00 61,98 2 Prov. 2 Kab

TOTAL 1.185.819.000 1.035.182.600 87,30 81,76 2 Prov 2 kab

NILAI

EFESIENSI

(%)

KETERANGANKEUANGAN Rp.(000)

FISIK KEUANGAN Rp.(000) (%)

NO KEGIATAN

TARGET REALISASI

Sumber: Lakin Unit Eselon II lingkup Ditjen Perkebunan, 2018 (diolah)

Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja

kegiatan pengembangan cengkeh Tahun 2018 di atas, dapat dijelaskan nilai

efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi sebesar rata-rata sebesar 81,76%

(Efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:

1. Penanaman Tanaman Vanili seluas 10 ha (100,00%) dengan penyerapan

anggaran sebesar 86,35% dari pagu anggaran, dengan nilai efisiensi

sebesar 84,12% (efisien).

Page 68: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

62 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

2. Pengawalan dan pendampingan tanaman tembakau sebesar 4 paket

(100,00%), dengan penyerapan sebesar 95,21% dari pagu anggaran

dengan nilai efisiensi sebesar 61,98% (efisien).

3.2.9. Produksi Gambir

Gambir merupakan salah satu komoditas unggulan Direktorat Jenderal

Perkebunan. Sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerja Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah mendapat perhatian khusus lingkup Ditjen

Perkebun. Evaluasi dan analisis keberhasilan produksi gambir kering adalah

sebagai berikut:

A. Target dan realisasi kinerja tahun ini

Capaian Kinerja produksi gambir Tahun 2018 mencapai 10.924 ton atau

53,95% dari target 20.250 ton dan masuk dalam katagori kurang berhasil.

B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan

tahun lalu.

Keragaan produksi gambir, beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan

capaian Tahun 2018 sebagaimana pada Tabel 26.

Tabel 26. Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Produksi gambir Tahun 2018 dibanding dengan Tahun lalu.

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

2018/2014 50,78 -

2018/2015 48,57 -

2018/2016 48,86 -

2018/2017 100,00 -

No TahunKinerja Produksi Gambir

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi kinerja Tahun 2018

jika dibandingkan dengan Tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya yaitu:

Dibanding Tahun 2017

Page 69: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

63 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

• Realisasi kinerja mengalami kenaikan sebesar 0,00% atau mencapai

100,00% dari produksi vanili Tahun 2018 sebesar 10.924 ton dibanding

realisasi produksi tembakau Tahun 2017 sebesar 10.924 ton.

C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi mencapai 54,54% dari target 20.029 ton gambir

kering.

D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak

dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi polong

vanili kering.

E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan

/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa produksi

kapas berbiji Tahun 2018 masuk dalam katagori kurang berhasil. Akar

permasalahan tidak tercapainya produksi gambir dikelompokkan ke dalam 8

(delapan) domain permasalahan, yaitu perubahan iklim atau anomali ilkim,

Inovasi teknologi budidaya terbarukan belum optimal, dukungan pengolahan

belum optimal, dukungan Kebijakan dan regulasi belum tepat, distabilitas

Harga petani, minimnya kuantitas dan kualitas SDM pernilaman, Minimnya

kesadaran melakukan kemitraan dan Manajemen pengelolaan

pengembangan tanaman gambir dan faktor pendukungnya baik hulu dan hilir

belum sinergi dan belum maksimal.

1. Perubahan iklim atau anomali ilkim, menyebabkan petani tidak memiliki

pola tanam yang tetap berakibat pada masa tanam, pemeliharaan dan

panen tidak sesuai standar teknis, pertumbuhan tanaman gambir

stagnan.

2. Inovasi teknologi budidaya gambir terbarukan belum optimal,

menyebabkan sebagian besar petani masih menggunakan teknologi

yang belum tepat guna (produktivitas masih rendah), akibatnya

penerapan inovasi teknologi budidaya gambir belum optimal.

Page 70: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

64 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

3. Dukungan Pengolahan belum Optimal, menyebabkan sistem pasar

dikuasai oleh beberapa pihak dan petani hampir sebagian besar masih

konvensional.

4. Dukungan Kebijakan dan regulasi belum tepat, antara lain dukungan

anggaran untuk pengembangan tanaman gambir masih jauh dari target

yang harus dicapai, sehingga capaian produksi yang dihasilkan sangat

kecil.

5. Distabilitas Harga petani disebabkan sistem pasar gambir yang tidak

stabil dan masih dikuasai oleh beberapa pelaku saja. Hal ini

menyebabkan kurang menariknya pengembangan gambir, sehingga

existing tanaman gambir tidak bertambah bahkan sebaliknya.

6. Minimnya kuantitas dan kualitas SDM, menyebabkan sulitnya

memperoleh tenaga kerja baik petani, penyuluh/pembina pernilaman

dan SDM lainnya yang menangani langsung tanaman gambir di

Indonesia hal ini tercermin dari pengelolaan pertanian di daerah

dilakukan secara desentralisasi dan masih konvensional. sehingga

menyebabkan budidaya gambir tidak sesuai standar teknis.

7. Minimnya kesadaran melakukan kemitraan, menyebabkan

pengembangan tanaman gambir tidak konsisten. Hal ini tercermin dari

banyaknya petani maupun perusahaan belum melakukan kemitraan

dengan baik yang saling menguntungkan.

8. Manajemen pengelolaan pengembangan gambir dan faktor

pendukungnya baik hulu dan hilir belum sinergi dan belum maksimal. Hal

ini disebabkan komitmen terhadap pembangunan perkapasan belum

ada persepsi yang sama dari semua stakehorders.

Permasalahan tersebut di atas sangat berpengaruh besar terhadap

eksistabilitas pernilaman secara nasional. Oleh karena itu, solusi dan

Page 71: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

65 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

rekomendasinya adalah terselesaikannya permasalahan yang sangat

komplek tersebut.

Berdasarkan analisis akar permasalahan yang telah dilakukan terkait

permasalahan tidak tercapainya produksi gambir kering, maka rekomendasi

solusi perbaikan kinerja yang diberikan berdasarkan akar permasalahan

tersebut secara ringkas disajikan pada Tabel 27.

Tabel 27. Rekomendasi Solusi Akar Permasalahan Gambir No Akar masalah Rekomendasi solusi

1 Pengembangan gambir 90%

di lahan Kering/marginal

2. Penyediaan sumur dalam, embung, sumur dangkal

2 Sistem Budidaya belum

Optimal

4. Meningkatkan pembinaan, pendampingan dan penyuluhan

5. Menerapkan teknik budidaya yang baik dan benar

6. Adopsi inovasi terbarukan dari studi banding, penelitian dan

percontohan atau demplot.

3 Sulitnya memperoleh benih

unggul tepat waktu (sesuai

pola tanam)

3. Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga penelitian dan sumber

benih

4. Pembangunan benih unggul secara berjenjang dan terencana

4 Minimnya anggaran untuk

pengembangan

5. Penataan varietas

6. Sistem budidaya sesuai rekomendasi teknis

7. Memperbaiki sitem panen

8. Penambahan anggaran untuk pengembangan

5 Harga ditingkat petani

relative tidak stabil

3. Menekan biaya produksi dengan full mekanisasi, regrouping lahan,

subsidi pupuk, insentif produksi gambir dan profesionalitas petani

gambir

4. Penguatan lembaga pemasaran bentukkan petani/klp tani gambir

6 Minimnya kuantitas dan

kualitas SDM perkapasan

5. Melatih tenaga kerja petani gambir

6. Meningkatan kapabilitas SDM petugas teknis dan penyuluh dan petani

gambir melalui pelatihan/traning

7. Profesionalisasi kelembagaan petani melalui pelatihan dan training

8. Asosiasi petani gambir Indonesia di optimalkan

7 Terbatasnya SDA 3. Optimalisasi lahan

4. Memanfaatkan iklim sebagai sumberdaya yang efisien

6. Menggunakan sarana dan prasarana yang mendukung

8 Minimnya investasi 1. Sosialisasi dan koordinasi dengan investor

2. Meningkatkan koordinasi sinergi dengan pihak-pihak terkait

3. Memfasilitasi investor baik secara administrasi maupun insfrastruktur

Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan, 2018 (Diolah)

Secara keseluruhan terdapat 8 akar masalah yang perlu diselesaikan secara

sinergisitas baik lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, lingkup

Kementerian Pertanian dan Kementerian/Lembaga terkait. Hal ini

Page 72: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

66 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

disebabkan produksi gambir sangat terkait dengan stakeholders perkapasan

secara luas. Masing-masing akar permasalahan telah dirumuskan

rekomendasi solusi yang sesuai dan relevan dengan konteks akar masalah

yang dihadapi.

Dalam upaya pencapaian target kinerja, Direktorat Tanaman Semusim

melakukan kegiatan pembinaan, koordinasi dan pengembangan tanaman

nilam yang tersentral di 3 provinsi yaitu Sumatera Barat, Riau dan Sumatera

Selatan.

F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan

anggaran) dan analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan;

Pada Tahun 2018, untuk mendukung kinerja pencapaian target produksi

tembakau, Ditjen Perkebunan melakukan kegiatan utama peningkatan produksi

dan produktivitas tanaman semusin dan rempah melalui kegiatan

pengembangan gambir seperti pada Tabel 28.

Tabel 28. Analisis Efesiensi atas penggunaan sumber daya kegiatan

Pendukung dalam mencapai produksi gambir Tahun 2018

VOLUME SAT VOLUME SAT %

Pengembagan Tanaman Gambir 786.450.000 641.112.300 81,52 96,20 3 Prov 3 Kab

1 Penanaman Tanaman Gambir 462.525.000 11 Ha 401.949.600 86,90 11 Ha 100,00 82,74 3 Prov. 3 Kab

2 Pengawalan dan pendampingan

penanaman gambir

183.175.000 6 Paket 133.604.700 72,94 6 Paket 100,00 117,65 3 Prov. 3 Kab

3 Pemberdayaan pekebun dan

penguatan kelembagaan

140.750.000 60 KT 105.558.000 75,00 60 KT 100,00 112,51 3 Prov

TOTAL 786.450.000 641.112.300 81,52 96,20

NILAI

EFESIENSI

(%)

KETERANGANKEUANGAN Rp.(000)

FISIK KEUANGAN Rp.(000) (%)

FISIKNO KEGIATAN

TARGET REALISASI

Sumber: Lakin Unit Eselon II lingkup Ditjen Perkebunan, 2018 (diolah)

Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja

kegiatan pengembangan cengkeh Tahun 2018 di atas, dapat dijelaskan nilai

efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi sebesar rata-rata sebesar 96,20%

(Efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:

Page 73: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

67 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

1. Penanaman Tanaman gambir seluas 11 ha (100,00%) dengan penyerapan

anggaran sebesar 86,90% dari pagu anggaran, dengan nilai efisiensi

sebesar 82,74% (efisien).

2. Pengawalan dan pendampingan tanaman gambir sebesar 6 paket

(100,00%), dengan penyerapan sebesar 72,94% dari pagu anggaran

dengan nilai efisiensi sebesar 117,65% (efisien).

3. Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan petani tanaman gambir

sebanyak 60 Kelompok Tani (100,00%), dengan penyerapan sebesar

75,00% dari pagu anggaran dengan nilai efisiensi sebesar 112,51% (efisien).

BAB IV

PENUTUP

Page 74: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

68 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

4.1. KESIMPULAN

1. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah Tahun 2018 merupakan bentuk pertanggungjawaban

penyelenggaraan tugas dan fungsi periode Tahun 2018 dan merupakan

penjabaran dari penyelenggaraan program kerja Direktorat Jenderal

Perkebunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah yang dilaksanakan pada Tahun 2018.

2. Program pembangunan perkebunan Tahun 2015 – 2019 yang menjadi

tanggung jawab Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah adalah

Peningkatan produksi dan produktivitas pengembangan tanaman

semusim dan rempah. Tujuan progam pembangunan perkebunan adalah

untuk memfasilitasi dan mendorong upaya-upaya peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman semusim dan rempah melalui intensifikasi,

ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh perlindungan perkebunan

dan penanganan gangguan usaha serta pelayanan organisasi secara

optimal. Prioritas kegiatan adalah membina, mengawal dan memberikan

bimbingan teknis pengembangan tanaman semusim, mulai identifikasi dan

pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan

dan kelembagaan tanaman semusim.

3. Untuk melaksanakan program dan kegiatan pembangunan perkebunan

Tahun 2018, Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah mendapat alokasi

dana dari APBN sebesar Rp.250.738.488.500,- yang dapat dipergunakan

oleh satker daerah dan pusat dengan realisasi capaian keuangan sebesar

Rp. 238.511.947.712., (95,12%). Dana untuk satker pusat sebesar Rp.

24.868.695.000., dengan realisasi sebesar Rp. 23.372.527.000., atau

(93,98%), dana tersebut untuk melaksanakan kegiatan satker pusat. Dana

yang dialokasikan di satker daerah dipergunakan untuk melaksanakan 4

(empat) Program yaitu 1). Pencapaian Produktifitas Tebu; 2).

Pengembangan Komoditas Ekspor; 3). Pengembangan Komoditas

Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri dan 4). Pengembangan Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan. Sedangkan Satker daerah dengan alokasi

Page 75: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

69 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

anggaran tahun 2018 sebesar Rp. 225.869.793.500 dengan realisasi

sebesar Rp.215.139.420.712 atau (95,25%).

4. Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran program

Pengembangan Areal Produktif Tanaman Tebu, Pengembangan Areal

Produktif Tanaman Rempah, Perluasan Tanaman Semusim dan Rempah

dan Pengembangan Areal Produktif Tanaman Semusim Lainnya dengan

rincian sebagai berikut :

a. Terfasilitasinya kegiatan perluasan seluas 4.855 ha dengan realisasi

seluas 3.013 ha atau 62,07%;

b. Terfasilitasinya bongkar ratoon seluas 673 ha dengan realisasi seluas

416 ha atau 61,81%;

c. Terfasilitasinya rawat ratoon seluas 5.970 ha dengan realisasi seluas

5.970 ha atau 100,00%;

d. Terfasilitasinya kegiatan perluasan tanaman lada seluas 2.326 ha dengan

realisasi seluas 1.205 ha atau 51,81%;

e. Terfasilitasinya kegiatan rehabilitasi tanaman lada seluas 2.460 ha

dengan realisasi seluas 2.060 ha atau 83,74%;

f. Terfasilitasinya kegiatan perluasan tanaman pala seluas 17.650 ha

dengan realisasi seluas 17.650 ha atau 100,00%;

g. Terfasilitasinya kegiatan rehabilitasi tanaman pala seluas 10.750 ha

dengan realisasi seluas 10.750 ha atau 100,00%;

h. Terfasilitasinya kegiatan peremajaan tanaman pala seluas 3.850 ha

dengan realisasi seluas 3.850 ha atau 100,00%;

i. Terfasilitasinya kegiatan perluasan tanaman cengkeh seluas 4.755 ha

dengan realisasi seluas 4.755 ha atau 100,00%;

j. Terfasilitasinya kegiatan rehabilitasi tanaman cengkeh seluas 6.375 ha

dengan realisasi seluas 6.375 ha atau 100,00%;

k. Terfasilitasinya kegiatan peremajaan tanaman pala seluas 3.150 ha

dengan realisasi seluas 3.150 ha atau 100,00%;

l. Terfasilitasinya kegiatan penanaman Kapas seluas 4.700 ha dengan

realisasi seluas 4.700 ha atau 100,00%;

Page 76: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

70 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

m. Terfasilitasinya kegiatan penanaman tanaman nilam seluas 300 ha

dengan realisasi seluas 250 ha atau 83,33%;

n. Terfasilitasinya kegiatan peremajaan tanaman tembakau seluas 505 ha

dengan realisasi seluas 505 ha atau 100,00%;

o. Terfasilitasinya kegiatan penanaman vanili seluas 10 ha dengan realisasi

seluas 10 ha atau 100,00%;

p. Terfasilitasinya kegiatan penanaman gambir seluas 11 ha dengan

realisasi seluas 11 ha atau 100,00%;

q. Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektifnya pencapaian

sasaran pembangunan tanaman semusim dan rempah Tahun 2018

secara umum adalah : 1). Kesulitan dalam penetapan CP/CL dan lahan

petani yang masih berubah-rubah yang dikarenakan persyaratan teknis

dan administrasi dari petani tidak lengkap; 2). Sistem pengadaan barang

dan jasa dengan sistem satu pintu menyebabkan pelelangan kegiatan

mengantri dan mengakibatkan sebagian daerah dalam pengadaan

alsintan dan pupuk juga mengalami keterlambatan; 4). Sebagian besar

petani nilam masih menggunakan alat suling tradisional sehingga tidak

dapat menampung produksi menjadi minyak nilam yang berkualitas tinggi;

5). Keterlambatan penyediaan benih kapas, sehingga kekurangan benih

yang dipenuhi dari provinsi lain; 6). Produktifitas kapas rendah

8).Keterbatasan sumber benih nilam.

4.2. SARAN REKOMENDASI 1.2.

Page 77: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

71 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

1. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, merupakan laporan

pertanggungjawaban akhir tahun anggaran dan merupakan merupakan

sistem yang sangat aspiratif dalam mendukung penilaian kinerja Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah. Penyusunan laporan ini masih banyak

yang perlu disempurnakan antara lain penyusunan perencanaan dan

kompilasi pelaporan kegiatan.

2. Berdasarkan permasalahan yang ada, direkomendasikan sebagai berikut:

a). Untuk Tahun 2019 agar mempercepat sosialisasi pedoman teknis dan

ditindaklanjuti dengan petunjuk teknis serta petunjuk pelaksaan kegiatan

serta disosialisasikan secara tepat; b). Meminimalisir revisi anggaran dengan

mematangkan sistem perencanaan dan penetapan petani dan lahannya

serta dukungan administrasi lainnya dengan penetapan dan pelaksanaan

lebih awal; c). Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis Provinsi, Kabupaten

dan Pabrik Gula (PG) dalam penetapan petani dan lahannya dalam

pengembangan tanaman tebu; d). Melakukan seleksi yang ketat peserta

pengembangan tanaman semusim dan rempah yang melaksanakan

kegiatan perluasan, bongkar ratoon, rawat ratoon, dan perluasan di tahun

2019; e). Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan menghimbau

untuk memprioritaskan petani tebu rakyat dengan meningkatkan jalinan

kemitraan dengan PTPN dan Pabrik Gula (PG) Swasta, sehingga masalah

yang dihadapi dapat diselesaikan secara bersama-sama; dan f). Perlu

ditingkatkan koordinasi antara petani kapas, pengelola/pengusaha kapas

sesuai wilayah/sentra pengelola (pengusaha) dengan difasilitasi Disbun

Provinsi atau Kabupaten, sehingga petani tidak kekurangan benih kapas.

Page 78: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

72 | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2018

LAMPIRAN

Page 79: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan
Page 80: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan
Page 81: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan
Page 82: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

5888 72,537 Ha 297,687,204,500 253,118,300,851 69,153 Ha 85.03 95.33

5888 13,095 Ha 67,175,239,500 45,391,412,635 11,042 Ha 67.57 84.32

5888.001 13,095 Ha 67,175,239,500 45,391,412,635 11,042 Ha 67.57 84.32

052 PERLUASAN TANAMAN TEBU 4,855 Ha 31,465,012,500 18,389,848,250 3,136 Ha 58.45 64.59

1 JATENG 165 Ha 493,762,500

1 Kab. Grobogan 15 Ha 44,887,500 - - - -

2 Kab. Rembang 45 Ha 134,662,500 - - - -

3 Kab. Blora 95 Ha 284,287,500 - - - -

4 Kab. Banyumas 10 Ha 29,925,000 - - - -

3 SULSEL 1,000 Ha 5,325,000,000 4,822,413,250 1,000 Ha 90.56 100.00

5 Kab. Gowa 175 Ha 931,875,000 867,562,500 175 Ha 93.10 100.00

6 Kab. Wajo 25 Ha 133,125,000 124,550,000 25 Ha 93.56 100.00

7 Kab. Bone 300 Ha 1,597,500,000 1,431,402,000 300 Ha 89.60 100.00

8 Kab. Maros 50 Ha 266,250,000 169,205,000 50 Ha 63.55 100.00

9 Kab. Sinjai 25 Ha 133,125,000 124,585,000 25 Ha 93.58 100.00

10 Kab. Jeneponto 100 Ha 532,500,000 496,983,750 100 Ha 93.33 100.00

11 Kab. Takalar 300 Ha 1,597,500,000 1,483,575,000 300 Ha 92.87 100.00

12 Kab. Soppeng 25 Ha 133,125,000 124,550,000 25 Ha 93.56 100.00

4 BALI 2,000 Ha 13,950,000,000 8,271,930,000 1,200 Ha 59.30 60.00

13 Kab. Buleleng 1,200 Ha 8,370,000,000 8,271,930,000 1,200 Ha 98.83 100.00

14 Kab. Buleleng (tambahan) 800 Ha 5,580,000,000 - 0 Ha - 0.00

5 NTB 1,240 Ha 9,300,000,000 2,970,030,000 485.75 Ha 31.94 39.17

15 Kab. Bima 240 Ha 1,800,000,000 424,000,000 106.00 Ha 23.56 44.17

16 Kab. Dompu 1,000 Ha 7,500,000,000 2,546,030,000 379.75 Ha 33.95 37.98

6 GORONTALO 450 Ha 2,396,250,000 2,325,475,000 450 Ha 97.05 100.00

17 Kab. Gorontalo 400 Ha 2,130,000,000 2,066,400,000 400 Ha 97.01 100.00

18 Kab. Boalemo 50 Ha 266,250,000 259,075,000 50 Ha 97.31 100.00

053 BONGKAR RATOON 673 Ha 2,097,077,000 1,288,014,350 416 Ha 61.42 61.81

1 JATENG 153 Ha 457,853,000 - - - -

1 Kab. Rembang 53 Ha 158,603,000 - - - -

2 Kab. Klaten2 50 Ha 149,625,000 - - - -

3 Kab. Sragen 50 Ha 149,625,000 - - - -

2 JATIM 270 Ha 807,974,000 493,054,100 166 Ha 61.02 61.48

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

PENGEMBANGAN TANAMAN SEMUSIM DAN REMPAH

PENGEMBANGAN TANAMAN SEMUSIM DAN

REMPAH

PENGEMBANGAN TANAMAN TEBU

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI MENURUT KEGIATAN DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DAN REMPAH TAHUN ANGGARAN 2018

POSISI SAMPAI DENGAN 31 DES 2018

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 1 dari 26

Page 83: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

4 Kab. Mojokerto 85 Ha 254,362,000 61,245,800 21 Ha 24.08 24.12

5 Kab. Sidoarjo 85 Ha 254,362,000 135,935,800 46 Ha 53.44 53.53

6 Kab. Nganjuk 100 Ha 299,250,000 295,872,500 100 Ha 98.87 100.00

3 GORONTALO 250 Ha 831,250,000 794,960,250 250 Ha 95.63 100.00

7 Kab. Gorontalo 200 Ha 665,000,000 635,885,250 200 Ha 95.62 100.00

8 Kab. Boalemo 50 Ha 166,250,000 159,075,000 50 Ha 95.68 100.00

054 RAWAT RATOON 7,567 Ha 24,354,750,000 18,118,234,750 7,490 Ha 74.39 98.98

1 JABAR 650 Ha 1,945,125,000 1,729,770,000 650 Ha 88.93 100.00

1 Kab. Subang 50 Ha 149,625,000 143,955,000 50 Ha 96.21 100.00

2 Kab. Cirebon 350 Ha 1,047,375,000 925,058,750 350 Ha 88.32 100.00

3 Kab. Kuningan 100 Ha 299,250,000 264,302,500 100 Ha 88.32 100.00

4 Kab. Indramayu 150 Ha 448,875,000 396,453,750 150 Ha 88.32 100.00

2 JATIM 1,597 Ha 4,937,625,000 - - - -

5 Kab. Madiun 490 Ha 1,466,325,000 - - - -

6 Kab. Lumajang 170 Ha 508,725,000 - - - -

7 Kab. Nganjuk 100 Ha 299,250,000 - - - -

8 Kab. Situbondo 837 Ha 2,663,325,000 - - - -

3 JAMBI 60 Ha 252,000,000 240,240,000 60 Ha 95.33 100.00

9 Kab. Kerinci 60 Ha 252,000,000 240,240,000 60 Ha 95.33 100.00

3 LAMPUNG 2,450 Ha 7,717,500,000 7,642,323,500 2,450 Ha 99.03 100.00

10 Kab. Lampung Tengah 200 Ha 630,000,000 612,150,000 200 Ha 97.17 100.00

11 Kab. Lampung Tengah (tambahan) 100 Ha 315,000,000 311,850,000 100 Ha 99.00 100.00

12 Kab. Way Kanan 150 Ha 472,500,000 464,310,000 150 Ha 98.27 100.00

13 Kab. Way Kanan (tambahan) 1,350 Ha 4,252,500,000 4,223,488,500 1,350 Ha 99.32 100.00

14 Kab. Tulang Bawang Barat 100 Ha 315,000,000 304,500,000 100 Ha 96.67 100.00

15 Kab. Tulang Bawang Barat (tambahan) 50 Ha 157,500,000 157,150,000 50 Ha 99.78 100.00

16 Kab. Lampung Utara 500 Ha 1,575,000,000 1,568,875,000 500 Ha 99.61 100.00

5 SULSEL 1,600 Ha 5,320,000,000 4,675,912,500 1,600 Ha 87.89 100.00

17 Kab. Gowa 350 Ha 1,163,750,000 1,029,490,000 350 Ha 88.46 100.00

18 Kab. Bone 400 Ha 1,330,000,000 1,176,560,000 400 Ha 88.46 100.00

19 Kab. Takalar 250 Ha 831,250,000 736,312,500 250 Ha 88.58 100.00

20 Kab. Bone (tambahan) 470 Ha 1,562,750,000 1,390,025,000 470 Ha 88.95 100.00

21 Kab. Takalar (tambahan) 130 Ha 432,250,000 343,525,000 130 Ha 79.47 100.00

6 NTB 910 Ha 3,185,000,000 2,872,870,000 910 Ha 90.20 100.00

22 Kab. Dompu 910 Ha 3,185,000,000 2,872,870,000 910 Ha 90.20 100.00

7 GORONTALO 300 Ha 997,500,000 957,118,750 1,820 Ha 95.95 606.67

23 Kab. Gorontalo 175 Ha 581,875,000 559,212,500 910 Ha 96.11 520.00

24 Kab. Boalemo 125 Ha 415,625,000 397,906,250 910 Ha 95.74 728.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 2 dari 26

Page 84: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

058 PENGAWALAN DAN MONEV 16 Keg 4,097,150,000 3,078,179,026 16 Keg 75.13 100.00

1 JABAR 1 Provinsi 1 Keg 150,000,000 145,982,550 1 Keg 97.32 100.00

2 JATENG 2 Provinsi 1 Keg 346,400,000 43,364,000 1 Keg 12.52 100.00

3 JATIM 3 Provinsi 1 Keg 675,000,000 526,387,300 1 Keg 77.98 100.00

4 RIAU 4 Provinsi 1 Keg 125,000,000 62,400,000 1 Keg 49.92 100.00

5 JAMBI 5 Provinsi 1 Keg 75,000,000 75,000,000 1 Keg 100.00 100.00

6 SUMSEL 6 Provinsi 1 Keg 200,000,000 116,483,650 1 Keg 58.24 100.00

7 LAMPUNG 7 Provinsi 1 Keg 425,000,000 357,584,650 1 Keg 84.14 100.00

8 SULTENG 8 Provinsi 1 Keg 122,750,000 52,950,000 1 Keg 43.14 100.00

9 SULSEL 9 Provinsi 1 Keg 657,000,000 629,262,160 1 Keg 95.78 100.00

10 SULTRA 10 Provinsi 1 Keg 125,000,000 24,250,000 1 Keg 19.40 100.00

11 MALUKU 11 Provinsi 1 Keg 130,000,000 106,000,000 1 Keg 81.54 100.00

12 BALI 12 Provinsi 1 Keg 279,300,000 186,543,216 1 Keg 66.79 100.00

13 NTB 13 Provinsi 1 Keg 384,200,000 349,598,900 1 Keg 90.99 100.00

14 NTT 14 Provinsi 1 Keg 125,000,000 124,872,600 1 Keg 99.90 100.00

15 MALUT 15 Provinsi 1 Keg 152,500,000 152,500,000 1 Keg 100.00 100.00

16 GORONTALO 16 Provinsi 1 Keg 125,000,000 125,000,000 1 Keg 100.00 100.00

PENERAPAN VARITAS TEBU ADAPTIF 8 Pkt 2,833,750,000 2,409,297,109 8 Pkt 85.02 100.00

1 RIAU 1 Provinsi 1 Pkt 343,750,000 274,854,700 1 Pkt 79.96 100.00

2 MALUKU 2 Provinsi 1 Pkt 447,750,000 363,732,094 1 Pkt 81.24 100.00

3 BALI 3 Provinsi 1 Pkt 343,750,000 200,694,240 1 Pkt 58.38 100.00

4 NTB 4 Provinsi 1 Pkt 343,750,000 336,581,550 1 Pkt 97.91 100.00

5 SULTRA 5 Provinsi 1 Pkt 343,750,000 329,655,925 1 Pkt 95.90 100.00

6 SULTENG 6 Provinsi 1 Pkt 346,000,000 264,176,200 1 Pkt 76.35 100.00

7 NTT 7 Provinsi 1 Pkt 343,750,000 328,954,400 1 Pkt 95.70 100.00

8 MALUT 8 Provinsi 1 Pkt 321,250,000 310,648,000 1 Pkt 96.70 100.00

PENINGKATAN KAPABILITAS 6 Keg 2,327,500,000 2,107,839,150 6 Keg 90.56 100.00

PETUGAS TEKNIS DAN PETANI 1 RIAU 1 Provinsi 1 Keg 400,000,000 378,027,000 1 Keg 94.51 100.00

TEBU 2 MALUKU 2 Provinsi 1 Keg 296,000,000 251,960,000 1 Keg 85.12 100.00

3 BALI 3 Provinsi 1 Keg 431,500,000 396,085,750 1 Keg 91.79 100.00

4 SULTRA 4 Provinsi 1 Keg 400,000,000 386,215,400 1 Keg 96.55 100.00

5 NTB 5 Provinsi 1 Keg 400,000,000 315,953,900 1 Keg 78.99 100.00

6 NTT 6 Provinsi 1 Keg 400,000,000 379,597,100 1 Keg 94.90 100.00

5888.003 59,442 Ha 217,210,780,000 196,172,468,433 58,111 Ha 90.31 97.76

5888.002.001 300 Ha 9,415,543,000 7,482,896,690 250 Ha 79.47 83.33

052 Pengembangan Tanaman Nilam 300 Ha 8,095,000,000 6,368,778,990 250 Ha 78.68 83.33

1 JAWA BARAT 25 Ha 681,250,000 638,512,500 25 Ha 93.73 100.00

1 Kab. Kuningan 10 Ha 272,500,000 255,405,000 10 Ha 93.73 100.00

2 Kab. Garut 15 Ha 408,750,000 383,107,500 15 Ha 93.73 100.00

PENGEMBANGAN TANAMAN NILAM

PENGEMBANGAN TANAMAN SEMUSIM DAN

REMPAH LAINNYA

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 3 dari 26

Page 85: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

2 JAWA TENGAH 60 Ha 1,629,000,000 1,392,030,000 60 Ha 85.45 100.00

3 Kab. Semarang 10 Ha 271,500,000 232,005,000 10 Ha 85.45 100.00

4 Kab. Pemalang 10 Ha 271,500,000 232,005,000 10 Ha 85.45 100.00

5 Kab. Purbalingga 20 Ha 543,000,000 464,010,000 20 Ha 85.45 100.00

6 Kab. Banyumas 10 Ha 271,500,000 232,005,000 10 Ha 85.45 100.00

7 Kab. Boyolali 10 Ha 271,500,000 232,005,000 10 Ha 85.45 100.00

3 DI YOGYAKARTA 10 Ha 272,500,000 271,164,490 10 Ha 99.51 100.00

8 Kab. Kulon Progo 10 Ha 272,500,000 271,164,490 10 Ha 99.51 100.00

4 JAWA TIMUR 40 Ha 1,090,000,000 0 0 Ha - 0.00

9 Kab. Malang 10 Ha 272,500,000 - 0 Ha - 0.00

10 Kab. Madiun 10 Ha 272,500,000 - 0 Ha - 0.00

11 Kab. Pacitan 20 Ha 545,000,000 - 0 Ha - 0.00

5 ACEH 40 Ha 1,016,000,000 970,600,000 40 Ha 95.53 100.00

12 Kab. Aceh Utara 10 Ha 279,000,000 273,300,000 10 Ha 97.96 100.00

13 Kab. Aceh Jaya 20 Ha 458,000,000 429,700,000 20 Ha 93.82 100.00

14 Kab. Aceh Selatan 10 Ha 279,000,000 267,600,000 10 Ha 95.91 100.00

6 SUMATERA BARAT 55 Ha 1,498,750,000 1,493,075,000 55 Ha 99.62 100.00

15 Kab. Solok 10 Ha 272,500,000 271,250,000 10 Ha 99.54 100.00

16 Kab. Tanah Datar 10 Ha 272,500,000 271,500,000 10 Ha 99.63 100.00

17 Kab. Pasaman Barat 15 Ha 408,750,000 407,325,000 15 Ha 99.65 100.00

18 Kab. Padang 10 Ha 272,500,000 271,500,000 10 Ha 99.63 100.00

19 Kab. Sawahlunto 10 Ha 272,500,000 271,500,000 10 Ha 99.63 100.00

7 JAMBI 10 Ha 272,500,000 - - Ha - 0.00

20 Kab. Kerinci 10 Ha 272,500,000 - - Ha - 0.00

8 SULAWESI TENGGARA 35 Ha 953,750,000 935,050,000 35 Ha 98.04 100.00

21 Kab.Konawe 10 Ha 272,500,000 272,500,000 10 Ha 100.00 100.00

22 Kab. Bombana 10 Ha 272,500,000 272,000,000 10 Ha 99.82 100.00

23 Kab. Kolaka 15 Ha 408,750,000 390,550,000 15 Ha 95.55 100.00

9 BALI 10 Ha 272,500,000 266,010,000 10 Ha 97.62 100.00

24 Kab. Karangasem 10 Ha 272,500,000 266,010,000 10 Ha 97.62 100.00

10 GORONTALO 15 Ha 408,750,000 402,337,000 15 Ha 98.43 100.00

25 Kab. Pohuwato 15 Ha 408,750,000 402,337,000 15 Ha 98.43 100.00

054

Pengawalan, Pendampingan, Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan

Pengembangan Tanaman Nilam

35 Keg 1,320,543,000 1,114,117,700 34 Keg 84.37 97.14

1 JAWA BARAT 3 Keg 108,800,000 106,345,600 3 Keg 97.74 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 4 dari 26

Page 86: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

1 Provinsi 1 Keg 43,800,000 43,545,600 1 Keg 99.42 100.00

2 Kab. Garut 1 Keg 35,000,000 32,950,000 1 Keg 94.14 100.00

3 Kab. Kuningan 1 Keg 30,000,000 29,850,000 1 Keg 99.50 100.00

2 JAWA TENGAH 6 Keg 204,000,000 168,536,000 6 Keg 82.62 100.00

4 Provinsi 1 Keg 54,000,000 44,916,000 1 Keg 83.18 100.00

5 Kab. Semarang 1 Keg 30,000,000 28,950,000 1 Keg 96.50 100.00

6 Kab. Pemalang 1 Keg 30,000,000 26,400,000 1 Keg 88.00 100.00

7 Kab. Purbalingga 1 Keg 30,000,000 25,850,000 1 Keg 86.17 100.00

8 Kab. Banyumas 1 Keg 30,000,000 24,300,000 1 Keg 81.00 100.00

9 Kab. Boyolali 1 Keg 30,000,000 18,120,000 1 Keg 60.40 100.00

3 DI YOGYAKARTA 2 Keg 53,470,000 53,264,500 2 Keg 99.62 100.00

10 Provinsi 1 Keg 39,270,000 39,064,500 1 Keg 99.48 100.00

11 Kab. Kulon progo 1 Keg 14,200,000 14,200,000 1 Keg 100.00 100.00

4 JAWA TIMUR 4 Keg 140,000,000 111,102,000 4 Keg 79.36 100.00

12 Provinsi 1 Keg 40,000,000 29,557,100 1 Keg 73.89 100.00

13 Kab. Malang 1 Keg 30,000,000 26,785,900 1 Keg 89.29 100.00

14 Kab. Madiun 1 Keg 30,000,000 20,997,900 1 Keg 69.99 100.00

15 Kab. Pacitan 1 Keg 40,000,000 33,761,100 1 Keg 84.40 100.00

5 ACEH 4 Keg 224,000,000 209,628,400 4 Keg 93.58 100.00

16 Provinsi 1 Keg 81,000,000 73,190,400 1 Keg 90.36 100.00

17 Kab. Aceh Utara 1 Keg 37,000,000 34,690,000 1 Keg 93.76 100.00

18 Kab. Aceh Jaya 1 Keg 69,000,000 68,508,000 1 Keg 99.29 100.00

19 Kab. Aceh Selatan 1 Keg 37,000,000 33,240,000 1 Keg 89.84 100.00

6 SUMATERA BARAT 6 Keg 217,273,000 167,216,000 6 Keg 76.96 100.00

20 Provinsi 1 Keg 62,273,000 56,955,700 1 Keg 91.46 100.00

21 Kab. Tanah Datar 1 Keg 30,000,000 16,860,200 1 Keg 56.20 100.00

22 Kab. Pasaman Barat 1 Keg 35,000,000 17,375,000 1 Keg 49.64 100.00

23 Kab. Solok 1 Keg 30,000,000 25,819,000 1 Keg 86.06 100.00

24 Kota Padang 1 Keg 30,000,000 26,641,100 1 Keg 88.80 100.00

25 Kab. Sawahlunto 1 Keg 30,000,000 23,565,000 1 Keg 78.55 100.00

7 JAMBI 2 Keg 70,000,000 12,138,800 1 Keg 17.34 50.00

26 Provinsi 1 Keg 49,750,000 8,488,800 1 Keg 17.06 100.00

27 Kab. Kerinci 1 Keg 20,250,000 3,650,000 0 Keg 18.02 0.00

8 SULAWESI TENGGARA 4 Keg 150,000,000 138,010,000 4 Keg 92.01 100.00

28 Provinsi 1 Keg 50,000,000 49,100,000 1 Keg 98.20 100.00

29 Kab. Konawe 1 Keg 30,000,000 27,000,000 1 Keg 90.00 100.00

30 Kab. Kolaka 1 Keg 40,000,000 35,250,000 1 Keg 88.13 100.00

31 Kab. Bombana 1 Keg 30,000,000 26,660,000 1 Keg 88.87 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 5 dari 26

Page 87: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

9 BALI 2 Keg 80,000,000 74,876,400 2 Keg 93.60 100.00

32 Provinsi 1 Keg 50,000,000 45,776,400 1 Keg 91.55 100.00

33 Kab. Karangasem 1 Keg 30,000,000 29,100,000 1 Keg 97.00 100.00

10 GORONTALO 2 Keg 73,000,000 73,000,000 2 Keg 100.00 100.00

34 Provinsi 1 Keg 43,000,000 43,000,000 1 Keg 100.00 100.00

35 Kab. Pohuwato 1 Keg 30,000,000 30,000,000 1 Keg 100.00 100.00

5888.002.002 4,700 Ha 10,338,453,000 9,760,922,670 4,700 Ha 94.41 100.00

052 Penanaman Tanaman Kapas 4,700 Ha 8,507,750,000 8,072,167,920 4,700 Ha 94.88 100.00

1 JAWA TENGAH 50 Ha 63,500,000 53,175,000 50 Ha 83.74 100.00

1 Kab. Wonogiri 50 Ha 63,500,000 53,175,000 50 Ha 83.74 100.00

3 DI YOGYAKARTA 100 Ha 144,500,000 143,190,000 100 Ha 99.09 100.00

2 Kab. Gunung Kidul 100 Ha 144,500,000 143,190,000 100 Ha 99.09 100.00

5 BALI 250 Ha 526,250,000 369,262,500 250 Ha 70.17 100.00

3 Kab. Buleleng 100 Ha 210,500,000 145,455,000 100 Ha 69.10 100.00

4 Kab. Karangasem 150 Ha 315,750,000 223,807,500 150 Ha 70.88 100.00

6 NUSA TENGGARA BARAT 600 Ha 2,122,000,000 2,104,850,000 600 Ha 99.19 100.00

5 Kab. Lombok Barat 100 Ha 167,000,000 165,750,000 100 Ha 99.25 100.00

6 Kab. Lombok Tengah 100 Ha 167,000,000 165,750,000 100 Ha 99.25 100.00

7 Kab. Lombok Timur 150 Ha 250,500,000 248,625,000 150 Ha 99.25 100.00

8 Kab. Sumbawa 150 Ha 250,500,000 248,625,000 150 Ha 99.25 100.00

9 Kab. Lombok Utara 100 Ha 167,000,000 165,750,000 100 Ha 99.25 100.00

10 Penambahan Agroinput penanaman kapas di Kabupaten Lombok Barat 184,000,000 182,400,000 99.13

11 Penambahan Agroinput penanaman kapas di Kabupaten Lombok Tengah 184,000,000 182,400,000 99.13

12 Penambahan Agroinput penanaman kapas di Kabupaten Lombok Timur 284,000,000 281,575,000 99.15

13 Penambahan Agroinput penanaman kapas di Kabupaten Sumbawa 284,000,000 281,575,000 99.15

14 Penambahan Agroinput penanaman kapas di Kabupaten Lombok Utara 184,000,000 182,400,000 99.13

7 NUSA TENGGARA TIMUR 100 Ha 179,500,000 178,651,480 100 Ha 99.53 100.00

15 Kab. Timor Tengah Selatan 50 Ha 99,875,000 99,450,740 50 Ha 99.58 100.00

16 Kab. Sumba Barat Daya 50 Ha 79,625,000 79,200,740 50 Ha 99.47 100.00

8 SULAWESI SELATAN 3,600 Ha 5,472,000,000 5,223,038,940 3,600 Ha 95.45 100.00

17 Kab. Wajo 100 Ha 152,000,000 145,088,500 100 Ha 95.45 100.00

18 Kab. Bone 750 Ha 1,140,000,000 1,088,163,750 750 Ha 95.45 100.00

19 Kab. Bulukumba 1,000 Ha 1,329,240,000 1,329,239,120 1,000 Ha 100.00 100.00

20 Kab. Bantaeng 300 Ha 646,760,000 556,896,320 300 Ha 86.11 100.00

21 Kab. Jeneponto 700 Ha 1,064,000,000 1,015,535,500 700 Ha 95.45 100.00

22 Kab. Takalar 150 Ha 228,000,000 217,614,750 150 Ha 95.45 100.00

23 Kab. Soppeng 350 Ha 532,000,000 507,809,750 350 Ha 95.45 100.00

PENGEMBANGAN TANAMAN KAPAS

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 6 dari 26

Page 88: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

24 Kab. Gowa 250 Ha 380,000,000 362,691,250 250 Ha 95.45 100.00

054

Pengawalan, Pendampingan, Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan

Pengembangan Tanaman Kapas

32 Keg 1,280,703,000 1,183,699,850 32 Keg 92.43 100.00

1 JAWA TENGAH 2 Keg 75,000,000 47,689,000 2 Keg 63.59 100.00

1 Provinsi 1 keg 45,000,000 32,649,000 1 keg 72.55 100.00

2 Kab. Wonogiri 1 keg 30,000,000 15,040,000 1 keg 50.13 100.00

3 DI YOGYAKARTA 2 Keg 43,585,000 43,553,000 2 Keg 99.93 100.00

1 Provinsi 1 keg 30,285,000 30,253,000 1 keg 99.89 100.00

2 Kab. Gunung Kidul 1 keg 13,300,000 13,300,000 1 keg 100.00 100.00

4 JAWA TIMUR 1 Keg 20,600,000 20,400,000 1 Keg 99.03 100.00

1 Provinsi 1 keg 20,600,000 20,400,000 1 keg 99.03 100.00

5 BALI 3 Keg 145,000,000 128,249,200 3 Keg 88.45 100.00

1 Provinsi 1 keg 75,000,000 69,981,200 1 keg 93.31 100.00

2 Kab. Karangasem 1 keg 35,000,000 31,294,000 1 keg 89.41 100.00

3 Kab. Buleleng 1 keg 35,000,000 26,974,000 1 keg 77.07 100.00

6 NUSA TENGGARA BARAT 12 Keg 407,518,000 396,983,500 12 Keg 97.41 100.00

1 Provinsi 1 keg 75,000,000 73,540,000 1 keg 98.05 100.00

2 Kab. Lombok Barat 1 keg 35,000,000 35,000,000 1 keg 100.00 100.00

3 Kab. Lombok Tengah 1 keg 35,000,000 34,200,000 1 keg 97.71 100.00

4 Kab. Lombok Timur 1 keg 35,000,000 35,000,000 1 keg 100.00 100.00

5 Kab. Sumbawa 1 keg 35,000,000 32,421,500 1 keg 92.63 100.00

6 Kab. Lombok Utara 1 keg 35,000,000 35,000,000 1 keg 100.00 100.00

1 Provinsi (Tambahan) 1 keg 101,518,000 96,722,000 1 keg 95.28 100.00

2 Kab. Lombok Barat (Tambahan) 1 keg 10,000,000 10,000,000 1 keg 100.00 100.00

3 Kab. Lombok Tengah (tambahan) 1 keg 10,000,000 10,000,000 1 keg 100.00 100.00

4 Kab. Lombok Timur (tambahan) 1 keg 13,000,000 13,000,000 1 keg 100.00 100.00

5 Kab. Sumbawa (tambahan) 1 keg 13,000,000 13,000,000 1 keg 100.00 100.00

6 Kab. Lombok Utara (tambahan) 1 keg 10,000,000 9,100,000 1 keg 91.00 100.00

7 NUSA TENGGARA TIMUR 3 Keg 144,000,000 136,290,700 3 Keg 94.65 100.00

1 Provinsi 1 keg 60,000,000 59,532,800 1 keg 99.22 100.00

2 Kab. Timor Tengah Selatan 1 keg 30,750,000 23,710,000 1 keg 77.11 100.00

3 Kab. Sumba Barat Daya 1 keg 53,250,000 53,047,900 1 keg 99.62 100.00

8 SULAWESI SELATAN 9 Keg 445,000,000 410,534,450 9 Keg 92.25 100.00

1 Provinsi 1 keg 99,000,000 90,334,400 1 keg 91.25 100.00

2 Kab. Wajo 1 keg 19,500,000 19,323,000 1 keg 99.09 100.00

3 Kab. Bone 1 keg 58,500,000 47,738,000 1 keg 81.60 100.00

4 Kab. Bulukumba 1 keg 73,000,000 67,552,550 1 keg 92.54 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 7 dari 26

Page 89: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

5 Kab. Bantaeng 1 keg 32,500,000 31,219,000 1 keg 96.06 100.00

6 Kab. Jeneponto 1 keg 51,500,000 49,396,000 1 keg 95.91 100.00

7 Kab. Takalar 1 keg 27,500,000 25,213,500 1 keg 91.69 100.00

8 Kab. Soppeng 1 keg 48,000,000 46,420,000 1 keg 96.71 100.00

9 Kab. Gowa 1 keg 35,500,000 33,338,000 1 keg 93.91 100.00

055 22 Unit 550,000,000 505,054,900 22 Unit 91.83 100.00

APengadaan Alat Pendukung

Pengembangan Kapas22 Unit 550,000,000 505,054,900 22 Unit 91.83 100.00

1 DIY 2 Provinsi 5 Unit 125,000,000 124,732,900 5 Unit 99.79 100.00

2 NTB 5 Provinsi 5 Unit 125,000,000 94,250,000 5 Unit 75.40 100.00

3 NTT 6 Provinsi 8 Unit 200,000,000 200,000,000 8 Unit 100.00 100.00

4 SULAWESI SELATAN 7 Provinsi 4 Unit 100,000,000 86,072,000 4 Unit 86.07 100.00

5888.002.003 695 Ha 5,348,054,000 3,746,640,023 505 Ha 70.06 72.66

052 Pengembangan Tanaman Tembakau 695 Ha 4,604,257,000 3,098,307,700 505 Ha 67.29 72.66

1 SUMATERA UTARA 75 Ha 479,718,000 446,316,675 75 Ha 93.04 100.00

1 Karo 75 Ha 479,718,000 446,316,675 75 Ha 93.04 100.00

2 SUMATERA BARAT 55 Ha 245,587,000 223,815,000 55 Ha 91.13 100.00

2 Agam 25 Ha 111,630,000 108,893,000 25 Ha 97.55 100.00

3 Lima puluh kota 30 Ha 133,957,000 114,922,000 30 Ha 85.79 100.00

3 JAMBI 10 Ha 74,111,000 68,198,450 10 Ha 92.02 100.00

4 Kota Sungai Penuh 10 Ha 74,111,000 68,198,450 10 Ha 92.02 100.00

4 LAMPUNG 60 Ha 426,054,000 249,867,800 60 Ha 58.65 100

5 Lampung Selatan 20 Ha 142,018,000 83,220,000 20 Ha 58.60 100.00

6 Pringsewu 20 Ha 142,018,000 83,314,000 20 Ha 58.66 100.00

7 Lampung Timur 20 Ha 142,018,000 83,333,800 20 Ha 58.68 100.00

5 DIY 30 Ha 112,706,000 110,928,825 30 Ha 98.42 100

8 Bantul 15 Ha 56,353,000 55,464,000 15 Ha 98.42 100.00

9 Gunung kidul 15 Ha 56,353,000 55,464,825 15 Ha 98.42 100.00

6 JATENG 190 Ha 1,147,600,000 0 0 Ha - 0.00

10 Rembang 20 Ha 120,800,000 - 0 Ha - 0.00

11 Banjarnegara 10 Ha 60,400,000 - 0 Ha - 0.00

12 Magelang 50 Ha 302,000,000 - 0 Ha - 0.00

13 Temanggung 60 Ha 362,400,000 - 0 Ha - 0.00

14 Boyolali 50 Ha 302,000,000 - 0 Ha - 0.00

7 BALI 40 Ha 317,098,000 280,380,000 40 Ha 88.42 100.00

15 Buleleng 40 Ha 317,098,000 280,380,000 40 Ha 88.42 100.00

Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan Tanaman

Kapas

PENGEMBANGAN TANAMAN TEMBAKAU

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 8 dari 26

Page 90: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

8 NTB 155 Ha 1,313,625,000 1,278,362,500 155 Ha 97.32 100.00

16 Lombok Tengah 50 Ha 423,750,000 412,375,000 50 Ha 97.32 100.00

17 Lombok Timur 40 Ha 339,000,000 329,900,000 40 Ha 97.32 100.00

18 Dompu 65 Ha 550,875,000 536,087,500 65 Ha 97.32 100.00

9 NTT 60 Ha 376,800,000 373,509,450 60 Ha 99.13 100.00

19 Ende 30 Ha 188,400,000 185,599,725 30 Ha 98.51 100.00

20 Manggarai 30 Ha 188,400,000 187,909,725 30 Ha 99.74 100.00

10 SULAWESI SELATAN 20 Ha 110,958,000 66,929,000 20 Ha 60.32 100.00

21 Bantaeng 20 Ha 110,958,000 66,929,000 20 Ha 60.32 100.00

054Pengawalan, Pendampingan, Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan

Pengembangan Tanaman Tembakau

26 Keg 743,797,000 648,332,323 26 Keg 87.17 100.00

1 SUMATERA UTARA 2 Keg 68,375,000 56,932,950 2 Keg 83.27 100.00

1 Propinsi 1 Keg 57,100,000 46,457,950 1 Keg 81.36 100.00

2 Kab. Karo 1 Keg 11,275,000 10,475,000 1 Keg 92.90 100.00

2 SUMATERA BARAT 3 Keg 100,601,000 67,441,000 3 Keg 67.04 100.00

3 Propinsi 1 Keg 62,100,000 41,375,000 1 Keg 66.63 100.00

4 Kab. Agam 1 Keg 19,251,000 15,501,000 1 Keg 80.52 100.00

5 Kab. Limapuluh Kota 1 Keg 19,250,000 10,565,000 1 Keg 54.88 100.00

3 JAMBI 2 Keg 33,125,000 32,024,000 2 Keg 96.68 100.00

6 Propinsi 1 Keg 21,750,000 20,750,000 1 Keg 95.40 100.00

7 Kota Sungai Penuh 1 Keg 11,375,000 11,274,000 1 Keg 99.11 100.00

4 LAMPUNG 4 Keg 94,750,000 75,050,000 4 Keg 79.21 100.00

8 Propinsi 1 Keg 54,100,000 48,150,000 1 Keg 89.00 100.00

9 Kab.Lampung Selatan 1 Keg 13,550,000 13,350,000 1 Keg 98.52 100.00

10 Kab. Pringsewu 1 Keg 13,550,000 - 1 Keg - 100.00

11 Kab. Lampung Timur 1 Keg 13,550,000 13,550,000 1 Keg 100.00 100.00

5 DIY 3 Keg 54,234,000 54,234,000 3 Keg 100.00 100.00

12 Propinsi 1 Keg 26,230,000 26,230,000 1 Keg 100.00 100.00

13 Bantul 1 Keg 14,002,000 14,002,000 1 Keg 100.00 100.00

14 Gunung Kidul 1 Keg 14,002,000 14,002,000 1 Keg 100.00 100.00

6 JAWA TENGAH 1 Keg 11,560,000 12,100,000 1 Keg 104.67 0.00

18 Propinsi 1 Keg 11,560,000 12,100,000 1 Keg 104.67 0.00

7 BALI 2 Keg 81,852,000 66,203,173 2 Keg 80.88 100.00

20 Propinsi 1 Keg 57,100,000 51,653,173 1 Keg 90.46 100.00

21 Buleleng 1 Keg 24,752,000 14,550,000 1 Keg 58.78 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 9 dari 26

Page 91: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

8 NTB 4 Keg 130,975,000 123,707,000 4 Keg 94.45 100.00

22 Propinsi 1 Keg 75,850,000 69547000 1 Keg 91.69 100.00

23 Lombok Tengah 1 Keg 15,875,000 15675000 1 Keg 98.74 100.00

24 Lombok Timur 1 Keg 15,875,000 15,675,000 1 Keg 98.74 100.00

25 Dompu 1 Keg 23,375,000 22810000 1 Keg 97.58 100.00

9 NTT 3 Keg 99,150,000 97,701,700 3 Keg 98.54 100.00

26 Propinsi 1 Keg 68,600,000 67,530,800 1 Keg 98.44 100.00

27 Ende 1 Keg 15,275,000 15,275,000 1 Keg 100.00 100.00

28 Manggarai 1 Keg 15,275,000 14,895,900 1 Keg 97.52 100.00

10 SULAWESI SELATAN 2 Keg 69,175,000 62,938,500 2 Keg 90.98 100.00

29 Propinsi 1 Keg 57,100,000 51,349,500 1 Keg 89.93 100.00

30 Bantaeng 1 Keg 12,075,000 11,589,000 1 Keg 95.98 100.00

5888.002.005 4,921 Ha 45,481,200,000 33,313,052,909 3,830 Ha 73.25 77.84

052.A Perluasan 2,461 Ha 24,790,390,000 17,062,565,275 1,770 Ha 68.83 71.93

1 KALIMANTAN BARAT 410 Ha 3,267,690,000 - - Ha - -

1 Kab. Sambas 275 Ha 1,643,303,000 0 0 Ha - 0

2 Kab. Sanggau 135 Ha 1,624,387,000 0 0 Ha - 0

2 SULAWESI SELATAN 325 Ha 2,887,500,000 2,416,792,000 244 Ha 83.70 75.16

3 Kab. Luwu Timur (Benih) 100 Ha 1,350,000,000 1,141,262,000 84.54 Ha 84.54 84.54

4 Kab. Sinjai 100 Ha 1,350,000,000 1,133,440,000 83.96 Ha 83.96 83.96

5 Kab. Luwu Timur 125 Ha 187,500,000 142,090,000 75.78 Ha 75.78 60.63

3 SULAWESI TENGGARA 350 Ha 2,967,000,000 2,931,090,000 350 Ha 98.79 100.00

6 Kab. Konawe 50 Ha 81,000,000 81,000,000 50 Ha 100.00 100.00

3 Kab. Konawe Utara 100 Ha 162,000,000 162,000,000 100 Ha 100.00 100.00

7 Kab. Konawe Utara (benih) 100 Ha 1,362,000,000 1,357,850,000 100 Ha 99.70 100.00

8 Kab. Konawe (benih) 100 Ha 1,362,000,000 1,330,240,000 100 Ha 97.67 100.00

4 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 1,050 Ha 12,741,000,000 8,837,100,575 850 Ha 69.36 80.95

9 Kab. Bangka Tengah 100 Ha 162,000,000 - 0 Ha - -

10 Kab. Bangka Selatan 150 Ha 243,000,000 185,370,000 150 Ha 76.28 100.00

11 Kab. Belitung 100 Ha 1,682,000,000 881,663,775 100 Ha 52.42 100.00

12 Kab. Bangka 100 Ha 962,000,000 890,175,000 100 Ha 92.53 100.00

13 Kab. Bangka Barat 200 Ha 3,204,000,000 3,114,770,000 200 Ha 97.22 100.00

14 Kab. Belitung Timur 100 Ha 1,682,000,000 564,657,800 100 Ha 33.57 100.00

15 Kab. Bangka Selatan 100 Ha 1,602,000,000 1,600,232,000 100 Ha 99.89 100.00

16 Kab. Bangka 100 Ha 1,602,000,000 - 0 Ha - -

17 Kab. Bangka Tengah 100 Ha 1,602,000,000 1,600,232,000

100 Ha 99.89 100.00

PENGEMBANGAN TANAMAN LADA

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 10 dari 26

Page 92: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

5 KALIMANTAN UTARA 226 Ha 2,757,200,000 2,732,432,700 226 Ha 99.10 100.00

18 Kab. Bulungan 151 Ha 1,842,200,000 1,819,307,700 151 Ha 98.76 100.00

19 Kab. Nunukan 75 Ha 915,000,000 913,125,000 75 Ha 99.80 100.00 -

6 KALIMANTAN TIMUR 100 Ha 170,000,000 145,150,000 100 Ha 85.38 100.00

20 Kab. Penajam Paser Utara 100 Ha 170,000,000 145,150,000 100 Ha 85.38 100.00

052.B Rehabilitasi 2,460 Ha 18,976,000,000 14,966,627,500 2,060 Ha 78.87 83.74

1 LAMPUNG 1,125 Ha 7,593,750,000 7,417,175,500 1,125 Ha 97.67 100.00

1 Kab. Lampung Utara 200 Ha 1,350,000,000 1,314,485,500 200 Ha 97.37 100.00

2 Kab. Tanggamus 200 Ha 1,350,000,000 1,311,840,000 200 Ha 97.17 100.00

3 Kab. Lampung Timur 525 Ha 3,543,750,000 3,469,830,000 525 Ha 97.91 100.00

4 Kab. Way Kanan 200 Ha 1,350,000,000 1,321,020,000 200 Ha 97.85 100.00

2 SULAWESI SELATAN 35 Ha 250,250,000 207,396,000 35 Ha 82.88 100.00

5 Kab. Luwu Timur 35 Ha 250,250,000 207,396,000 35 Ha 82.88 100.00

3 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 1,300 Ha 11,132,000,000 7,342,056,000 900 Ha 65.95 69.23

6 Kab. Belitung 200 Ha 1,768,000,000 - 0 Ha - 0.00

7 Kab. Bangka 200 Ha 1,688,000,000 1,609,664,000 200 Ha 95.36 100.00

8 Kab. Bangka Barat 400 Ha 3,376,000,000 3,209,040,000 400 Ha 95.05 100.00

9 Kab. Bangka Tengah 100 Ha 844,000,000 842,832,000 100 Ha 99.86 100.00

10 Kab. Bangka Selatan 200 Ha 1,688,000,000 1,680,520,000 200 Ha 99.56 100.00

11 Kab. Belitung Timur 200 Ha 1,768,000,000 - 0 Ha - 0.00

054

Pengawalan, Pendampingan, Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan

Pengembangan Tanaman Lada

7 Keg 1,714,810,000 1,283,860,134 7 Keg 74.87 100.00

1 LAMPUNG 1 Provinsi 1 Keg 370,000,000 295,737,692 1 Keg 79.93 100.00

2 KALIMANTAN BARAT 2 Provinsi 1 Keg 174,810,000 68,199,700 1 Keg 39.01 100.00

3 KALIMANTAN TIMUR 3 Provinsi 1 Keg 90,000,000 77,164,700 1 Keg 85.74 100.00

4 SULAWESI SELATAN 4 Provinsi 1 Keg 250,000,000 245,805,600 1 Keg 98.32 100.00

5 SULAWESI TENGGARA 5 Provinsi 1 Keg 210,000,000 129,825,000 1 Keg 61.82 100.00

6 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 6 Provinsi 1 Keg 430,000,000 380,008,442 1 Keg 88.37 100.00

7 KALIMANTAN UTARA 7 Provinsi 1 Keg 190,000,000 87,119,000 1 Keg 45.85 100.00

5888.002.006 32,400 Ha 98,925,166,000 96,580,476,831 32,400 Ha 97.63 100.00PENGEMBANGAN TANAMAN PALA

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 11 dari 26

Page 93: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

1 Perluasan 17,650 Ha 55,749,202,000 54,393,511,750 17,650 Ha 97.57 100.00

1 PAPUA BARAT 150 Ha 709,125,000 709,125,000 150 Ha 100.00 100.00

7 Kab. Kaimana 150 Ha 709,125,000 709,125,000 150 Ha 100.00 100.00

2 JAWA TENGAH 1,100 Ha 811,250,000 371,250,000 1,100 Ha 45.76 100.00

8 Kab. Jepara 100 Ha 73,750,000 33,750,000 100 Ha 45.76 100.00

9 Kab. Cilacap 250 Ha 184,375,000 84,375,000 250 Ha 45.76 100.00

10 Kab. Purbalingga 100 Ha 73,750,000 33,750,000 100 Ha 45.76 100.00

11 Kab. Banjarnegara 100 Ha 73,750,000 33,750,000 100 Ha 45.76 100.00

12 Kab. Magelang 100 Ha 73,750,000 33,750,000 100 Ha 45.76 100.00

13 Kab. Purworejo 100 Ha 73,750,000 33,750,000 100 Ha 45.76 100.00

14 Kab. Boyolali 100 Ha 73,750,000 33,750,000 100 Ha 45.76 100.00

15 Kab. Karanganyar 100 Ha 73,750,000 33,750,000 100 Ha 45.76 100.00

16 Kab. Wonogiri 150 Ha 110,625,000 50,625,000 150 Ha 45.76 100.00

3 JAWA BARAT 500 Ha 1,399,998,000 1,352,436,250 500 Ha 96.60 100.00

1 Kab. Bogor 75 Ha 209,999,000 208,361,250 75 Ha 99.22 100.00

2 Kab. Sukabumi 150 Ha 420,000,000 404,850,000 150 Ha 96.39 100.00

3 Kab. Tasikmalaya 150 Ha 420,000,000 404,850,000 150 Ha 96.39 100.00

4 Kab. Kuningan 75 Ha 209,999,000 200,625,000 75 Ha 95.54 100.00

5 Kab. Pangandaran 50 Ha 140,000,000 133,750,000 50 Ha 95.54 100.00

4 ACEH 800 Ha 2,430,000,000 2,204,000,000 800 Ha 90.70 100.00

6 Kab. Aceh Selatan 500 Ha 1,518,750,000 1,376,600,000 500 Ha 90.64 100.00

7 Kab. Aceh Barat Daya 300 Ha 911,250,000 827,400,000 300 Ha 90.80 100.00

5 SUMATERA BARAT 800 Ha 2,430,000,000 2,338,959,500 800 Ha 96.25 100.00

8 Kab. Agam 200 Ha 607,500,000 584,740,000 200 Ha 96.25 100.00

9 Kab. Pasaman 200 Ha 607,500,000 584,740,000 200 Ha 96.25 100.00

10 Kab. Pesisir Selatan 200 Ha 607,500,000 584,739,500 200 Ha 96.25 100.00

11 Kab. Pasaman Barat 200 Ha 607,500,000 584,740,000 200 Ha 96.25 100.00

6 SULAWESI UTARA 1,500 Ha 3,326,500,000 3,165,920,000 1,500 Ha 95.17 100.00

12 Kab. Minahasa 100 Ha 122,100,000 116,908,000 100 Ha 95.75 100.00

13 Kab. Minahasa 150 Ha 378,150,000 363,912,000 150 Ha 96.23 100.00

14 Kab. Bolaang Mongondow 200 Ha 504,200,000 472,866,000 200 Ha 93.79 100.00

15 Kab. Minahasa Selatan 100 Ha 122,100,000 96,958,000 100 Ha 79.41 100.00

16 Kab. Minahasa Selatan 200 Ha 504,200,000 487,116,000 200 Ha 96.61 100.00

17 Kab. Minahasa Utara 150 Ha 183,150,000 175,362,000 150 Ha 95.75 100.00

18 Kab. Minahasa Utara 100 Ha 252,100,000 246,408,000 100 Ha 97.74 100.00

19 Kab. Minahasa Tenggara 200 Ha 504,200,000 484,266,000 200 Ha 96.05 100.00

20 Kab. Bolaang Mongondow Utara 100 Ha 252,100,000 240,708,000 100 Ha 95.48 100.00

21 Kab. Bolaang Mongondow Timur 200 Ha 504,200,000 481,416,000 200 Ha 95.48 100.00

7 SULAWESI TENGAH 1,100 Ha 2,424,510,000 2,335,950,000 1,100 Ha 96.35 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 12 dari 26

Page 94: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

19 Kab. Banggai 300 Ha 661,230,000 634,050,000 300 Ha 95.89 100.00

20 Kab. Banggai Kepulauan 300 Ha 661,230,000 636,525,000 300 Ha 96.26 100.00

21 Kab. Buol 500 Ha 1,102,050,000 1,065,375,000 500 Ha 96.67 100.00

8 SULAWESI SELATAN 1,200 Ha 3,672,000,000 3,391,320,000 1,200 Ha 92.36 100.00

22 Kab. Wajo 300 Ha 918,000,000 850,155,000 300 Ha 92.61 100.00

23 Kab. Bone 300 Ha 918,000,000 871,083,000 300 Ha 94.89 100.00

24 Kab. Kepulauan Selayar 200 Ha 612,000,000 580,892,000 200 Ha 94.92 100.00

25 Kab. Soppeng 200 Ha 612,000,000 573,100,000 200 Ha 93.64 100.00

26 Kab. Enrekang 200 Ha 612,000,000 516,090,000 200 Ha 84.33 100.00

9 MALUKU 1,200 Ha 4,238,880,000 4,223,600,000 1,200 Ha 99.64 100.00

27 Kab. Maluku Tengah 400 Ha 1,229,200,000 1,226,700,000 400 Ha 99.80 100.00

28 Kab. Maluku Tenggara 200 Ha 777,800,000 766,520,000 200 Ha 98.55 100.00

29 Kab. Pulau Buru 300 Ha 1,113,780,000 1,113,780,000 300 Ha 100.00 100.00

30 Kab. Buru Selatan 300 Ha 1,118,100,000 1,116,600,000 300 Ha 99.87 100.00

Ha

10 MALUKU UTARA 9,100 Ha 32,761,439,000 32,755,641,000 9,100 Ha 99.98 100.00

1 Kab. Halmahera Tengah 500 Ha 739,950,000 739,440,000 500 Ha 99.93 100.00

2 Kab. Halmahera Timur 200 Ha 296,695,000 296,695,000 200 Ha 100.00 100.00

3 Kab. Halmahera Barat 200 Ha 295,265,000 295,065,000 200 Ha 99.93 100.00

4 Kab. Halmahera Selatan 550 Ha 2,125,260,000 2,124,617,000 550 Ha 99.97 100.00

5 Kab. Kepulauan Sula 450 Ha 1,743,966,000 1,743,990,000 450 Ha 100.00 100.00

6 Kab. Halmahera Barat 550 Ha 2,117,148,000 2,117,080,000 550 Ha 100.00 100.00

7 Kab. Pulau Morotai 450 Ha 1,730,048,000 1,729,992,000 450 Ha 100.00 100.00

8 Kab. Pulau Taliabu 150 Ha 579,832,000 579,682,000 150 Ha 99.97 100.00

9 Kota Tidore Kepulauan 400 Ha 1,545,600,000 1,545,140,000 400 Ha 99.97 100.00

10 Kab. Halmahera Selatan 1,000 Ha 3,836,240,000 3,836,240,000 1,000 Ha 100.00 100.00

11 Kab. Kepulauan Sula 500 Ha 1,905,750,000 1,905,432,000 500 Ha 99.98 100.00

12 Kab. Halmahera Barat 700 Ha 2,681,350,000 2,680,667,000 700 Ha 99.97 100.00

13 Kab. Halmahera Tengah 650 Ha 2,484,625,000 2,484,222,000 650 Ha 99.98 100.00

14 Kab. Halmahera Timur 500 Ha 1,876,925,000 1,876,670,000 500 Ha 99.99 100.00

15 Kota Tidore Kepulauan 400 Ha 1,528,660,000 1,528,060,000 400 Ha 99.96 100.00

16 Kab. Pulau Morotai 800 Ha 3,073,200,000 3,072,340,000 800 Ha 99.97 100.00

17 Kab. Pulau Taliabu 600 Ha 2,302,650,000 2,302,344,000 600 Ha 99.99 100.00

18 Kab. Halmahera utara 500 Ha 1,898,275,000 1,897,965,000 500 Ha 99.98 100.00

11 PAPUA BARAT 200 Ha 1,545,500,000 1,545,310,000 200 Ha 99.99 100.00

40 Kab. Fak Fak 200 Ha 1,545,500,000 1,545,310,000 200 Ha 99.99 100.00

2 Rehabilitasi 10,900 Ha 24,837,858,000 24,400,564,500 10,900 Ha 98.24 100.00

1 SULAWESI UTARA 2,000 Ha 3,408,600,000 3,294,396,000 2,000 Ha 96.65 100.00

1 Kab. Minahasa 100 Ha 200,100,000 199,569,000 100 Ha 99.73 100.00

2 Kab. Bolaang Mongondow 100 Ha 122,100,000 110,106,000 100 Ha 90.18 100.00

3 Kab. Kepulauan Sangihe 100 Ha 134,200,000 127,422,000 100 Ha 94.95 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 13 dari 26

Page 95: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

4 Kab. Kepulauan Talaud 100 Ha 134,200,000 121,722,000 100 Ha 90.70 100.00

5 Kab. Minahasa Selatan 100 Ha 122,100,000 113,319,000 100 Ha 92.81 100.00

6 Kab. Minahasa Utara 100 Ha 122,100,000 121,869,000 100 Ha 99.81 100.00

7 Kab. Minahasa Tenggara 100 Ha 122,100,000 113,319,000 100 Ha 92.81 100.00

8 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 100 Ha 134,200,000 130,272,000 100 Ha 97.07 100.00

9 Kota Bitung 100 Ha 122,100,000 107,619,000 100 Ha 88.14 100.00

10 Kab. Minahasa 100 Ha 122,100,000 121,869,000 100 Ha 99.81 100.00

11 Kab. Bolaang Mongondow 100 Ha 200,100,000 196,356,000 100 Ha 98.13 100.00

12 Kab.Minahasa Utara 100 Ha 200,100,000 199,569,000 100 Ha 99.73 100.00

13 Kab.Minahasa Selatan 100 Ha 200,100,000 199,569,000 100 Ha 99.73 100.00

14 Kab.Minahasa Tenggara 100 Ha 200,100,000 188,169,000 100 Ha 94.04 100.00

15 Kab. Bolmong Selatan 100 Ha 200,100,000 199,206,000 100 Ha 99.55 100.00

16 Kab. Bolmong Timur 100 Ha 200,100,000 193,506,000 100 Ha 96.70 100.00

17 Kab. Kep. Sangihe 100 Ha 224,200,000 208,572,000 100 Ha 93.03 100.00

18 Kab. Kep. Talaud 100 Ha 224,200,000 222,822,000 100 Ha 99.39 100.00

19 Kab. Kep. Sitaro 100 Ha 224,200,000 222,822,000 100 Ha 99.39 100.00

20 Kota Bitung 100 Ha 200,100,000 196,719,000 100 Ha 98.31 100.00

2 MALUKU 3,150 Ha 5,983,450,000 5,855,887,500 3,150 Ha 97.87 100.00

21 Kab. Maluku Tengah 400 Ha 636,800,000 636,600,000 400 Ha 99.97 100.00

22 Kab. Pulau Buru 400 Ha 636,800,000 636,570,000 400 Ha 99.96 100.00

23 Kab. Seram Bagian Barat 400 Ha 636,800,000 636,600,000 400 Ha 99.97 100.00

24 Kab. Seram Bagian Timur 500 Ha 796,000,000 791,102,500 500 Ha 99.38 100.00

25 Kab. Buru Selatan 500 Ha 796,000,000 772,905,000 500 Ha 97.10 100.00

26 Kota Ambon 100 Ha 159,200,000 159,150,000 100 Ha 99.97 100.00

27 Kab. Seram Bagian Barat 400 Ha 1,116,800,000 1,056,555,000 400 Ha 94.61 100.00

28 Kab. Buru Selatan 300 Ha 837,600,000 812,335,000 300 Ha 96.98 100.00

29 Kab. Maluku Tengah 150 Ha 367,450,000 354,070,000 150 Ha 96.36 100.00

3 MALUKU UTARA 3,450 Ha 7,757,058,000 7,759,472,000 3,450 Ha 100.03 100.00

1 Kab. Kepulauan Sula 200 Ha 316,860,000 316,611,000 200 Ha 99.92 100.00

2 Kab. Halmahera Timur 200 Ha 316,440,000 316,440,000 200 Ha 100.00 100.00

3 Kab. Pulau Morotai 200 Ha 316,604,000 316,569,000 200 Ha 99.99 100.00

4 Kota Ternate 200 Ha 316,184,000 316,184,000 200 Ha 100.00 100.00

5 Kota Tidore 200 Ha 315,414,000 315,414,000 200 Ha 100.00 100.00

6 Kab. Halmahera Selatan 500 Ha 788,618,000 788,618,000 500 Ha 100.00 100.00

7 Kab. Halmahera Tengah 400 Ha 1,107,842,000 1,107,842,000 400 Ha 100.00 100.00

8 Kab. Halmahera Utara 200 Ha 547,885,000 552,928,000 200 Ha 100.92 100.00

9 Kab. Pulau Morotai 500 Ha 1,386,150,000 1,385,614,000 500 Ha 99.96 100.00

10 Kota Ternate 200 Ha 550,861,000 551,022,000 200 Ha 100.03 100.00

12 Kota Tidore Kepulauan 300 Ha 827,175,000 827,175,000 300 Ha 100.00 100.00

13 Kota Tidore Kepulauan 100 Ha 279,200,000 277,230,000 100 Ha 99.29 100.00

14 Kab. Pulau Morotai 250 Ha 687,825,000 687,825,000 250 Ha 100.00 100.00

4 PAPUA BARAT 1,000 Ha 4,873,750,000 4,873,300,000 1,000 Ha 99.99 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 14 dari 26

Page 96: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

22 Kab. Fak Fak 500 Ha 2,436,875,000 2,436,425,000 500 Ha 99.98 100.00

23 Kab. Kaimana 500 Ha 2,436,875,000 2,436,875,000 500 Ha 100.00 100.00

Ha

5 ACEH 1,100 Ha 2,447,500,000 2,258,409,000 1,100 Ha 92.27 100.00

1 Kab. Aceh Selatan 900 Ha 2,002,500,000 1,827,909,000 900 Ha 91.28 100.00

2 Kab. Aceh Barat Daya 200 Ha 445,000,000 430,500,000 200 Ha 96.74 100.00

6 LAMPUNG 200 Ha 367,500,000 359,100,000 200 Ha 97.71 100.00

3 Kab. Tanggamus 200 Ha 367,500,000 359,100,000 200 Ha 97.71 100.00

5 Peremajaan Tanaman Pala 3,850 Ha 13,243,200,000 13,082,281,000 3,850 Ha 98.78 100.00

1 SULAWESI UTARA 1,000 Ha 2,745,630,000 2,698,261,000 1,000 Ha 98.27 100.00

1 Kab. Kepulauan Sangihe 300 Ha 852,600,000 830,766,000 300 Ha 97.44 100.00

2 Kab. Kepulauan Talaud 300 Ha 852,600,000 847,866,000 300 Ha 99.44 100.00

3 Kab. Minahasa Utara 200 Ha 504,200,000 502,738,000 200 Ha 99.71 100.00

4 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 100 Ha 284,130,000 279,772,000 100 Ha 98.47 100.00

5 Kota Bitung 100 Ha 252,100,000 237,119,000 100 Ha 94.06 100.00

2 MALUKU 2,850 Ha 10,497,570,000 10,384,020,000 2,850 Ha 98.92 100.00

6 Kab. Maluku Tengah 1,000 Ha 3,585,400,000 3,575,400,000 1,000 Ha 99.72 100.00

7 Kab. Pulau Buru 300 Ha 1,166,700,000 1,117,350,000 300 Ha 95.77 100.00

8 Kab. Seram Bagian Barat 400 Ha 1,435,120,000 1,431,820,000 400 Ha 99.77 100.00

9 Kab. Seram Bagian Timur 900 Ha 3,338,100,000 3,330,675,000 900 Ha 99.78 100.00

10 Kab. Buru Selatan 250 Ha 972,250,000 928,775,000 250 Ha 95.53 100.00

6 Pengawalan Tanaman Pala 16 Keg 4,685,506,000 4,294,719,581 16 Ha 91.66 100.00

1 JAWA BARAT 1 Provinsi 6 Keg 250,000,000 242,210,000 6 Keg 96.88 100.00

2 JAWA TENGAH 2 Provinsi 1 Keg 370,756,000 337,740,000 1 Keg 91.09 100.00

3 ACEH 3 Provinsi 1 Keg 140,000,000 136,367,481 1 Keg 97.41 100.00

4 SUMATERA BARAT 4 Provinsi 1 Keg 221,700,000 170,204,200 1 Keg 76.77 100.00

5 LAMPUNG 5 Provinsi 1 Keg 62,000,000 60,349,650 1 Keg 97.34 100.00

6 SULAWESI UTARA 1 Provinsi 1 Keg 830,000,000 829,550,000 1 Keg 99.95 100.00

7 SULAWESI TENGAH 7 Provinsi 1 Keg 210,000,000 190,320,000 1 Keg 90.63 100.00

8 SULAWESI SELATAN 8 Provinsi 1 Keg 260,000,000 248,178,250 1 Keg 95.45 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 15 dari 26

Page 97: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

9 MALUKU 9 Provinsi 1 Keg 916,550,000 680,300,000 1 Keg 74.22 100.00

10 MALUKU UTARA 10 Provinsi 1 Keg 964,500,000 961,500,000 1 Keg 99.69 100.00

11 PAPUA BARAT 11 Provinsi 1 Keg 460,000,000 438,000,000 1 Keg 95.22 100.00

92 Unit 409,400,000 409,400,000 92 Unit 100.00 100.00

A Pengadaan Alat Pemotong rumput 92 Unit 409,400,000 409,400,000 92 Unit 100.00 100.00

1 MALUT 92 UNIT 409,400,000 409,400,000 92 Keg 100.00 100.00

1 kab Halmahera Tengah 10 UNIT 44,500,000 44,500,000 10 UNIT 100.00 100.00

2 kab Halmahera Timur 10 UNIT 44,500,000 44,500,000 10 UNIT 100.00 100.00

3 kab Halmahera Utara 9 UNIT 40,050,000 40,050,000 9 UNIT 100.00 100.00

4 kab Halmahera Selatan 10 UNIT 44,500,000 44,500,000 10 UNIT 100.00 100.00

5 kab Halmahera Barat 8 UNIT 35,600,000 35,600,000 8 UNIT 100.00 100.00

6 kab Kep. Sula 10 UNIT 44,500,000 44,500,000 10 UNIT 100.00 100.00

7 kab Pulau Morotai 10 UNIT 44,500,000 44,500,000 10 UNIT 100.00 100.00

8 kab Pulau Taliabu 10 UNIT 44,500,000 44,500,000 10 UNIT 100.00 100.00

9 kota Tidore 10 UNIT 44,500,000 44,500,000 10 UNIT 100.00 100.00

10 Kota Ternate 5 UNIT 22,250,000 22,250,000 5 UNIT 100.00 100.00

5888.002.007 16,405 Ha 45,730,094,000 43,612,184,410 16,405 Ha 95.37 100.00

1 Perluasan 4,755 Ha 15,764,954,000 15,249,200,400 4,755 Ha 96.73 100.00

1 JABAR 400 Ha 1,097,200,000 1,029,560,000 400 Ha 93.84 100.00

1 Kab. Garut 200 Ha 548,600,000 514,780,000 200 Ha 93.84 100.00

2 Kab. Tasikmalaya 200 Ha 548,600,000 514,780,000 200 Ha 93.84 100.00

2 JATIM 150 Ha 402,375,000 364,527,000 150 Ha 90.59 100.00

3 Kab. Ponorogo 150 Ha 402,375,000 364,527,000 150 Ha 90.59 100.00

3 SULSEL 700 Ha 1,841,000,000 1,717,639,000 700 Ha 93.30 100.00 3,503,000,000

4 Kab. Wajo 100 Ha 263,000,000 249,491,000 100 Ha 94.86 100.00 3,264,777,000

5 Kab. Bone 100 Ha 263,000,000 249,240,000 100 Ha 94.77 100.00

6 Kab. Sinjai 100 Ha 263,000,000 249,360,000 100 Ha 94.81 100.00

7 Kab. Bulukumba 100 Ha 263,000,000 249,480,000 100 Ha 94.86 100.00

8 Kab. Kepulauan Selayar 100 Ha 263,000,000 249,490,000 100 Ha 94.86 100.00

9 Kab. Luwu Utara 100 Ha 263,000,000 249,600,000 100 Ha 94.90 100.00

10 Kab. Luwu Timur 100 Ha 263,000,000 220,978,000 100 Ha 84.02 100.00

4 SULTRA 380 Ha 598,880,000 578,140,000 380 Ha 96.54 100.00

11 Kab. Konawe 190 Ha 299,440,000 299,440,000 190 Ha 100.00 100.00

PENGEMBANGAN TANAMAN CENGKEH

Pengadaan Peralatan Pengembangan Tanaman Pala

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 16 dari 26

Page 98: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

12 Kab. Konawe Selatan 190 Ha 299,440,000 278,700,000 190 Ha 93.07 100.00

5 NTT 1,150 Ha 4,554,000,000 4,316,500,400 1,150 Ha 94.78 100.00

13 Kab. Manggarai 300 Ha 1,188,000,000 1,097,805,000 300 Ha 92.41 100.00

14 Kab. Manggarai Barat 300 Ha 1,188,000,000 1,155,828,000 300 Ha 97.29 100.00

15 Kab. Nagekeo 250 Ha 990,000,000 936,275,000 250 Ha 94.57 100.00

16 Kab. Manggarai Timur 300 Ha 1,188,000,000 1,126,592,400 300 Ha 94.83 100.00

6 MALUT 1,275 Ha 5,262,499,000 5,262,499,000 1,275 Ha 100.00 100.00

17 Kab. Halmahera Utara 275 Ha 1,133,913,000 1,133,913,000 275 Ha 100.00 100.00

18 Kab. Halmahera Selatan 300 Ha 1,238,580,000 1,238,580,000 300 Ha 100.00 100.00

19 Kab. Halmahera Barat 200 Ha 819,590,000 819,590,000 200 Ha 100.00 100.00

20 Kab. Pulau Morotai 300 Ha 1,240,536,000 1,240,536,000 300 Ha 100.00 100.00

21 Kab. Pulau Taliabu 200 Ha 829,880,000 829,880,000 200 Ha 100.00 100.00

7 GORONTALO 700 Ha 2,009,000,000 1,980,335,000 700 Ha 98.57 100.00

22 Kab. Pohuwato 350 Ha 1,004,500,000 995,120,000 350 Ha 99.07 100.00

23 Kab. Boalemo 350 Ha 1,004,500,000 985,215,000 350 Ha 98.08 100.00

2 Rehabilitasi 8,500 Ha 19,662,164,000 18,634,883,300 8,500 Ha 94.78 100.00

1 JABAR 600 Ha 1,294,800,000 1,121,662,000 600 Ha 86.63 100.00

1 Kab. Garut 200 Ha 439,400,000 379,956,000 200 Ha 86.47 100.00

2 Kab. Cianjur 200 Ha 416,000,000 361,750,000 200 Ha 86.96 100.00

3 Kab. Tasikmalaya 200 Ha 439,400,000 379,956,000 200 Ha 86.47 100.00

2 SUMUT 450 Ha 1,174,500,000 1,033,944,000 450 Ha 88.03 100.00

4 Kab. Simalungun 450 Ha 1,174,500,000 1,033,944,000 450 Ha 88.03 100.00 -

3 SUMBAR 500 Ha 1,110,000,000 1,025,160,000 500 Ha 92.36 100.00

5 Kabupaten Pasaman 250 Ha 555,000,000 512,580,000 250 Ha 92.36 100.00

6 Kabupaten Pesisir Selatan 250 Ha 555,000,000 512,580,000 250 Ha 92.36 100.00

4 SULUT 1,500 Ha 2,355,000,000 2,278,620,000 1,500 Ha 96.76 100.00

7 Kab. Minasaha 300 Ha 471,000,000 465,720,000 300 Ha 98.88 100.00

8 Kab. Minasaha Selatan 500 Ha 785,000,000 766,400,000 500 Ha 97.63 100.00

9 Kab. Minasaha Utara 100 Ha 157,000,000 156,220,000 100 Ha 99.50 100.00

10 Kab. Minasaha Tenggara 200 Ha 314,000,000 288,920,000 200 Ha 92.01 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 17 dari 26

Page 99: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

11 Kab. Bolaang Mongondow Timur 200 Ha 314,000,000 294,800,000 200 Ha 93.89 100.00

12 Kab. Bolaang Mongondow 200 Ha 314,000,000 306,560,000 200 Ha 97.63 100.00

5 SULSEL 800 Ha 1,662,000,000 1,547,138,000 800 Ha 93.09 100.00

13 Kab. Wajo 100 Ha 207,750,000 197,662,000 100 Ha 95.14 100.00

14 Kab. Bone 100 Ha 207,750,000 197,697,000 100 Ha 95.16 100.00

15 Kab. Luwu 100 Ha 207,750,000 197,722,000 100 Ha 95.17 100.00

16 Kab. Sinjai 100 Ha 207,750,000 191,735,000 100 Ha 92.29 100.00

17 Kab. Bulukumba 100 Ha 207,750,000 197,771,000 100 Ha 95.20 100.00

18 Kota Palopo 100 Ha 207,750,000 197,702,500 100 Ha 95.16 100.00

19 Kab. Enrekang 100 Ha 207,750,000 169,196,000 100 Ha 81.44 100.00

20 Kab. Luwu Utara 100 Ha 207,750,000 197,652,500 100 Ha 95.14 100.00

6 SULTRA 500 Ha 788,000,000 788,000,000 500 Ha 100.00 100.00

21 Kab. Kolaka 300 Ha 472,800,000 472,800,000 300 Ha 100.00 100.00

22 Kab. Konawe Utara 200 Ha 315,200,000 315,200,000 200 Ha 100.00 100.00

7 MALUKU 1,300 Ha 3,753,880,000 3,552,000,000 1,300 Ha 94.62 100.00

23 Kab. Maluku Tengah 400 Ha 1,155,040,000 1,092,400,000 400 Ha 94.58 100.00

24 Kab. Pulau Buru 400 Ha 1,155,040,000 1,094,190,000 400 Ha 94.73 100.00

25 Kab. Seram Bagian Barat 400 Ha 1,155,040,000 1,092,400,000 400 Ha 94.58 100.00

26 Kota Ambon 100 Ha 288,760,000 273,010,000 100 Ha 94.55 100.00

8 BALI 200 Ha 509,000,000 478,015,000 200 Ha 93.91 100.00

27 Kab. Buleleng 200 Ha 509,000,000 478,015,000 200 Ha 93.91 100.00

9 NTT 500 Ha 1,411,250,000 1,385,227,800 500 Ha 98.16 100.00

28 Kab. Manggarai 200 Ha 564,500,000 539,145,000 200 Ha 95.51 100.00

29 Kab. Manggarai Barat 100 Ha 282,250,000 281,944,000 100 Ha 99.89 100.00

30 Kab. Nagekeo 100 Ha 282,250,000 281,944,000 100 Ha 99.89 100.00

31 Kab. Manggarai Timur 100 Ha 282,250,000 282,194,800 100 Ha 99.98 100.00

10 MALUT 1,150 Ha 3,300,334,000 3,262,834,000 1,150 Ha 98.86 100.00

32 Kab. Halmahera Utara 250 Ha 716,717,000 716,717,000 250 Ha 100.00 100.00

33 Kab. Halmahera Selatan 200 Ha 572,870,000 572,870,000 200 Ha 100.00 100.00

34 Kab. Kepulauan Sula 100 Ha 288,060,000 288,060,000 100 Ha 100.00 100.00

35 Kab. Halmahera Barat 100 Ha 287,471,000 287,471,000 100 Ha 100.00 100.00

36 Kab. Pulau Morotai 300 Ha 859,482,000 821,982,000 300 Ha 95.64 100.00

37 Kab. Pulau Taliabu 200 Ha 575,734,000 575,734,000 200 Ha 100.00 100.00

11 GORONTALO 700 Ha 1,554,000,000 1,536,857,500 700 Ha 98.90 100.00

38 Kab. Bone Bolango 350 Ha 777,000,000 769,985,000 350 Ha 99.10 100.00

39 Kab. Gorontalo 350 Ha 777,000,000 766,872,500 350 Ha 98.70 100.00

12 KEPRI 300 Ha 749,400,000 625,425,000 300 Ha 83.46 100.00

40 Kab. Natuna 300 Ha 749,400,000 625,425,000 300 Ha 83.46 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 18 dari 26

Page 100: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

3 Peremajaan 3,150 Ha 7,304,000,000 7,032,881,000 3,150 Ha 96.29 100.00

1 SULUT 1,250 Ha 1,962,500,000 1,883,480,000 1,250 Ha 95.97 100.00

1 Kab. Minasaha Selatan 300 Ha 471,000,000 456,504,000 300 Ha 96.92 100.00

2 Kab. Minasaha Utara 150 Ha 235,500,000 234,132,000 150 Ha 99.42 100.00

3 Kab. Minasaha Tenggara 150 Ha 235,500,000 210,612,000 150 Ha 89.43 100.00

4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 300 Ha 471,000,000 450,624,000 300 Ha 95.67 100.00

5 Kab. Minasaha 200 Ha 314,000,000 312,176,000 200 Ha 99.42 100.00

6 Kab. Bolaang Mongondow 150 Ha 235,500,000 219,432,000 150 Ha 93.18 100.00

2 SULTENG 1,200 Ha 3,500,500,000 3,435,845,000 1,200 Ha 98.15 100.00

7 Kab. Toli-Toli 500 Ha 1,454,750,000 1,423,165,000 500 Ha 97.83 100.00

8 Kab. Donggala 200 Ha 581,900,000 572,250,000 200 Ha 98.34 100.00

9 Kab. Banggai 100 Ha 295,500,000 293,550,000 100 Ha 99.34 100.00

10 Kab. Parigi Moutong 300 Ha 872,850,000 854,850,000 300 Ha 97.94 100.00

11 Kab. Tojo Una-Una 100 Ha 295,500,000 292,030,000 100 Ha 98.83 100.00

3 SULSEL 700 Ha 1,841,000,000 1,713,556,000 700 Ha 93.08 100.00

12 Kab. Wajo 100 Ha 263,000,000 248,820,000 100 Ha 94.61 100.00

13 Kab. Bone 100 Ha 263,000,000 248,645,000 100 Ha 94.54 100.00

14 Kab. Luwu 100 Ha 263,000,000 248,946,000 100 Ha 94.66 100.00

15 Kab. Sinjai 100 Ha 263,000,000 248,940,000 100 Ha 94.65 100.00

16 Kab. Bulukumba 100 Ha 263,000,000 248,880,000 100 Ha 94.63 100.00

17 Kab. Enrekang 100 Ha 263,000,000 220,385,000 100 Ha 83.80 100.00

18 Kab. Luwu Utara 100 Ha 263,000,000 248,940,000 100 Ha 94.65 100.00

4Pengawalan, Pendampingan, Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan

Pengembangan Tanaman Cengkeh

66 Keg 2,998,976,000 2,695,219,710 66 Keg 89.87 100.00

1 JABAR 4 Keg 151,201,000 150,476,500 4 Keg 99.52 100.00

1 Provinsi 1 Keg 61,201,000 61,131,500 1 Keg 99.89 100.00

2 Kab. Garut 1 Keg 30,000,000 30,000,000 1 Keg 100.00 100.00

3 Kab. Cianjur 1 Keg 30,000,000 29,995,000 1 Keg 99.98 100.00

4 Kab. Tasikmalaya 1 Keg 30,000,000 29,350,000 1 Keg 97.83 100.00

2 JATIM 2 Keg 70,000,000 62,454,450 2 Keg 89.22 100.00

5 Provinsi 1 Keg 40,000,000 37,454,450 1 Keg 93.64 100.00

6 Kab. Ponorogo 1 Keg 30,000,000 25,000,000 1 Keg 83.33 100.00

3 SUMUT 2 Keg 90,000,000 70,333,270 2 Keg 78.15 100.00

7 Provinsi 1 Keg 50,000,000 34,776,270 1 Keg 69.55 100.00

8 Kab. Simalungun 1 Keg 40,000,000 35,557,000 1 Keg 88.89 100.00

4 SUMBAR 3 Keg 131,700,000 74,014,800 3 Keg 56.20 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 19 dari 26

Page 101: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

9 Provinsi 1 Keg 51,700,000 46,794,800 1 Keg 90.51 100.00

10 Kab. Pasaman 1 Keg 40,000,000 21,440,000 1 Keg 53.60 100.00

11 Kab. Pesisir Selatan 1 Keg 40,000,000 5,780,000 1 Keg 14.45 100.00

5 SULUT 7 Keg 300,000,000 299,760,000 7 Keg 99.92 100.00

12 Kab. Minahasa 1 Keg 40,000,000 40,000,000 1 Keg 100.00 100.00

13 Kab. Minahasa Selatan 1 Keg 40,000,000 40,000,000 1 Keg 100.00 100.00

14 Provinsi 1 Keg 60,000,000 60,000,000 1 Keg 100.00 100.00

15 Kab. Bolaang Mongondow 1 Keg 40,000,000 39,910,000 1 Keg 99.78 100.00

16 Kab. Minahasa Utara 1 Keg 40,000,000 39,850,000 1 Keg 99.63 100.00

17 Kab. Minahasa Tenggara 1 Keg 40,000,000 40,000,000 1 Keg 100.00 100.00

18 Kab. Bolaang Mongondow Timur 1 Keg 40,000,000 40,000,000 1 Keg 100.00 100.00

6 SULTENG 6 Keg 295,500,000 282,620,000 6 Keg 95.64 100.00

19 Provinsi 1 Keg 95,500,000 94,000,000 1 Keg 98.43 100.00

20 Kab. Toli-Toli 1 Keg 40,000,000 40,000,000 1 Keg 100.00 100.00

21 Kab. Donggala 1 Keg 40,000,000 39,710,000 1 Keg 99.28 100.00

22 Kab. Banggai 1 Keg 40,000,000 31,450,000 1 Keg 78.63 100.00

23 Kab. Parigi Moutong 1 Keg 40,000,000 37,460,000 1 Keg 93.65 100.00

24 Kab. Tojo Una-Una 1 Keg 40,000,000 40,000,000 1 Keg 100.00 100.00

7 SULSEL 11 Keg 540,000,000 514,962,350 11 Keg 95.36 100.00

25 Kab. Wajo 1 Keg 50,000,000 47,941,000 1 Keg 95.88 100.00

26 Kab. Bone 1 Keg 50,000,000 47,996,000 1 Keg 95.99 100.00

27 Kab. Luwu 1 Keg 50,000,000 47,507,000 1 Keg 95.01 100.00

28 Kab. Sinjai 1 Keg 50,000,000 47,885,000 1 Keg 95.77 100.00

29 Kab. Bulukumba 1 Keg 50,000,000 49,041,000 1 Keg 98.08 100.00

30 Kab. Selayar 1 Keg 26,475,000 26,039,000 1 Keg 98.35 100.00

31 Kab. Enrekang 1 Keg 50,000,000 43,009,000 1 Keg 86.02 100.00

32 Kab. Luwu Utara 1 Keg 50,000,000 48,859,000 1 Keg 97.72 100.00

33 Kab. Luwu Timur 1 Keg 40,000,000 38,305,000 1 Keg 95.76 100.00

34 Provinsi 1 Keg 100,000,000 94,895,350 1 Keg 94.90 100.00

35 Kota Palopo 1 Keg 23,525,000 23,485,000 1 Keg 99.83 100.00

8 SULTRA 5 Keg 210,000,000 139,348,000 5 Keg 66.36 100.00

36 Kab. Konawe 1 Keg 40,000,000 29,400,000 1 Keg 73.50 100.00

37 Kab. Konawe Selatan 1 Keg 40,000,000 17,650,000 1 Keg 44.13 100.00

38 Provinsi 1 Keg 50,000,000 31,598,000 1 Keg 63.20 100.00

39 Kab. Kolaka 1 Keg 40,000,000 38,400,000 1 Keg 96.00 100.00

40 Kab. Konawe Utara 1 Keg 40,000,000 22,300,000 1 Keg 55.75 100.00

9 MALUKU 5 Keg 220,000,000 165,900,000 5 Keg 75.41 100.00

41 Provinsi 1 Keg 60,000,000 58,000,000 1 Keg 96.67 100.00

42 Kab. Maluku Tengah 1 Keg 40,000,000 12,550,000 1 Keg 31.38 100.00

43 Kab. Buru 1 Keg 40,000,000 35,650,000 1 Keg 89.13 100.00

44 Kab. Seram Bagian Barat 1 Keg 40,000,000 35,650,000 1 Keg 89.13 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 20 dari 26

Page 102: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

45 Kota Ambon 1 Keg 40,000,000 24,050,000 1 Keg 60.13 100.00

10 BALI 2 Keg 90,000,000 66,500,000 2 Keg 73.89 100.00

46 Provinsi 1 Keg 50,000,000 40,900,000 1 Keg 81.80 100.00

47 Kab. Buleleng 1 Keg 40,000,000 25,600,000 1 Keg 64.00 100.00

11 NTT 5 Keg 270,000,000 264,175,340 5 Keg 97.84 100.00

48 Provinsi 1 Keg 70,000,000 69,410,200 1 Keg 99.16 100.00

49 Kab. Manggarai 1 Keg 50,000,000 49,284,840 1 Keg 98.57 100.00

50 Kab. Manggarai Barat 1 Keg 50,000,000 49,026,500 1 Keg 98.05 100.00

51 Kab. Manggarai Timur 1 Keg 50,000,000 49,014,000 1 Keg 98.03 100.00

52 Kab. Nagekeo 1 Keg 50,000,000 47,439,800 1 Keg 94.88 100.00

12 MALUT 7 Keg 380,575,000 360,075,000 7 Keg 94.61 100.00

53 Provinsi 1 Keg 80,575,000 60,075,000 1 Keg 74.56 100.00

54 Kab. Halmahera Utara 1 Keg 50,000,000 50,000,000 1 Keg 100.00 100.00

55 Kab. Halmahera Selatan 1 Keg 50,000,000 50,000,000 1 Keg 100.00 100.00

56 Kab. Kepulauan Sula 1 Keg 50,000,000 50,000,000 1 Keg 100.00 100.00

57 Kab. Halmahera Barat 1 Keg 50,000,000 50,000,000 1 Keg 100.00 100.00

58 Kab. Pulau Morotai 1 Keg 50,000,000 50,000,000 1 Keg 100.00 100.00

59 Kab. Pulau Taliabu 1 Keg 50,000,000 50,000,000 1 Keg 100.00 100.00

13 GORONTALO 5 Keg 160,000,000 160,000,000 5 Keg 100.00 100.00

60 Provinsi 1 Keg 40,000,000 40,000,000 1 Keg 100.00 100.00

61 Kab. Bone Bolango 1 Keg 30,000,000 30,000,000 1 Keg 100.00 100.00

62 Kab. Gorontalo 1 Keg 30,000,000 30,000,000 1 Keg 100.00 100.00

63 Kab. Boalemo 1 Keg 30,000,000 30,000,000 1 Keg 100.00 100.00

64 Kab. Pohuwato 1 Keg 30,000,000 30,000,000 1 Keg 100.00 100.00

14 KEPRI 2 Keg 90,000,000 84,600,000 2 Keg 94.00 100.00

5888.002.008 21 Ha 1,972,270,000 1,676,294,900 21 Ha 84.99 100.00

052 Penanaman Vanili 10 Ha 1,059,119,000 914,556,000 10 Ha 86.35 100.00

1 NTB 5 Ha 529,560,000 395,500,000 5 Ha 74.68 100.00

1 Bima 5 Ha 529,560,000 395,500,000 5 Ha 74.68 100.00

2 NTT 5 Ha 529,559,000 519,056,000 5 Ha 98.02 100.00

2 Alor 5 Ha 529,559,000 519,056,000 5 Ha 98.02 100.00

054

Pengawalan, Pendampingan, Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan

Pengembangan Tanaman Vanili

4 Keg 126,701,000 120,626,600 4 Keg 95.21 100.00

1 NTB 2 Keg 63,350,000 57,876,500 2 Keg 91.36 100.00

1 Provinsi 1 Keg 38,350,000 35,136,500 1 Keg 91.62 100.00

2 Kab. Bima 1 Keg 25,000,000 22,740,000 1 Keg 90.96 100.00

PENGEMBANGAN TANAMAN REMPAH LAINNYA

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 21 dari 26

Page 103: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

2 NTT 2 Keg 63,351,000 62,750,100 2 Keg 99.05 100.00

1 Propinsi 1 Keg 38,350,000 38,349,100 1 Keg 100.00 100.00

2 Alor 1 Keg 25,001,000 24,401,000 1 Keg 97.60 100.00

052 Penanaman Gambir 11 Ha 462,525,000 401,949,600 11 Ha 86.90 100.00

1 SUMATERA BARAT 5 Ha 193,125,000 146,987,500 5 Ha 76.11 100.00

1 Lima Puluh Kota 5 Ha 193,125,000 146,987,500 5 Ha 76.11 100.00

2 RIAU 3 Ha 135,000,000 133,004,600 3 Ha 98.52 100.00

2 Kampar 3 Ha 135,000,000 133,004,600 3 Ha 98.52 100.00

3 SUMATERA SELATAN 3 Ha 134,400,000 121,957,500 3 Ha 90.74 100.00

3 Musi Banyuasin 3 Ha 134,400,000 121,957,500 3 Ha 90.74 100.00

053Pemberdayaan pekebun dan penguatan

kelembagaan 3 Keg 140,750,000 105,558,000 3 Keg 75.00 100.00

1 SUMATERA BARAT 1 Keg 47,250,000 35,701,600 1 Keg 75.56 100.00

1 Sumbar 1 Keg 47,250,000 35,701,600 1 Keg 75.56 100.00

2 RIAU 1 Keg 47,250,000 32,450,000 1 Keg 68.68 100.00

2 Riau 1 Keg 47,250,000 32,450,000 1 Keg 68.68 100.00

3 SUMATERA SELATAN 1 Keg 46,250,000 37,406,400 1 Keg 80.88 100.00

3 Sumsel 1 Keg 46,250,000 37,406,400 1 Keg 80.88 100.00

054

Pengawalan, Pendampingan, Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan

Pengembangan Tanaman Gambir

6 Keg 183,175,000 133,604,700 6 Keg 72.94 100.00

1 SUMATERA BARAT 2 Keg 62,325,000 36,365,000 2 Keg 58.35 100.00

1 Propinsi 1 Keg 49,225,000 28,245,000 1 Keg 57.38 100.00

2 Kab. Limapuluh Kota 1 Keg 13,100,000 8,120,000 1 Keg 61.98 100.00

2 SUMATERA SELATAN 2 Keg 62,925,000 41,314,700 2 Keg 65.66 100.00

3 Propinsi 1 Keg 49,225,000 35,994,700 1 Keg 73.12 100.00

4 Musi Banyuasin 1 Keg 13,700,000 5,320,000 1 Keg 38.83 100.00

3 RIAU 2 Keg 57,925,000 55,925,000 2 Keg 96.55 100.00

6 Propinsi 1 Keg 44,225,000 42,225,000 1 Keg 95.48 100.00

Kampar 1 Keg 13,700,000 13,700,000 1 Keg 100.00 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 22 dari 26

Page 104: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

5888.003 177 Pkt 13,301,185,000 11,554,419,783 176 Pkt 86.87 99.44

060Dukungan Teknis Pengembangan

Tanaman Semusim dan Rempah177 Pkt 13,301,185,000 11,554,419,783 176 Pkt 86.87 99.44

A Seleksi Fasilitator LEM 13 Pkt 1,217,575,000 1,132,343,461 13 Pkt 93.00 100.00

1 JATENG 1 Pkt 64,100,000 59,807,700 1 Pkt 93.30 100.00

2 DIY 1 Pkt 59,680,000 59,380,680 1 Pkt 99.50 100.00

3 JATIM 1 Pkt 95,975,000 79,808,900 1 Pkt 83.16 100.00

4 LAMPUNG 1 Pkt 74,825,000 70,409,900 1 Pkt 94.10 100.00

5 KALBAR 1 Pkt 79,450,000 44,944,600 1 Pkt 56.57 100.00

6 KALTIM 1 Pkt 105,100,000 97,065,900 1 Pkt 92.36 100.00

7 SULSEL 1 Pkt 117,100,000 112,981,000 1 Pkt 96.48 100.00

8 MALUKU 1 Pkt 117,100,000 117,100,000 1 Pkt 100.00 100.00

9 NTB 1 Pkt 103,220,000 95,400,200 1 Pkt 92.42 100.00

10 NTT 1 Pkt 117,100,000 112,929,400 1 Pkt 96.44 100.00

11 MALUT 1 Pkt 102,675,000 102,675,000 1 Pkt 100.00 100.00

12 BANTEN 1 Pkt 97,600,000 97,500,000 1 Pkt 99.90 100.00

13 BABEL 1 Pkt 83,650,000 82,340,181 1 Pkt 98.43 100.00

BPertemuan dalam rangka Sosialisasi

LEM di Provinsi13 Pkt 367,130,000 339,590,089 13 Pkt 92.50 100.00

1 JATENG 1 Pkt 22,370,000 22,240,000 1 Pkt 99.42 100.00

2 DIY 1 Pkt 32,400,000 32,370,650 1 Pkt 99.91 100.00

3 JATIM 1 Pkt 21,875,000 20,040,000 1 Pkt 91.61 100.00

4 LAMPUNG 1 Pkt 30,575,000 30,575,000 1 Pkt 100.00 100.00

5 KALBAR 1 Pkt 32,600,000 18,686,300 1 Pkt 57.32 100.00

6 KALTIM 1 Pkt 32,300,000 23,437,500 1 Pkt 72.56 100.00

7 SULUT 1 Pkt 24,120,000 24,120,000 1 Pkt 100.00 100.00

8 SULSEL 1 Pkt 27,300,000 26,560,000 1 Pkt 97.29 100.00

9 MALUKU 1 Pkt 27,300,000 27,300,000 1 Pkt 100.00 100.00

10 NTT 1 Pkt 32,400,000 32,400,000 1 Pkt 100.00 100.00

11 MALUT 1 Pkt 24,470,000 24,470,000 1 Pkt 100.00 100.00

12 BANTEN 1 Pkt 32,300,000 31,000,000 1 Pkt 95.98 100.00

13 BABEL 1 Pkt 27,120,000 26,390,639 1 Pkt 97.31 100.00

CPertemuan Bimbingan Teknis/Pelatihan

Penguatan LEM untuk FASDA11 Pkt 593,075,000 561,033,500 11 Pkt 94.60 100.00

1 JATENG 1 Pkt 51,700,000 51,700,000 1 Pkt 100.00 100.00

2 JATIM 1 Pkt 79,150,000 54,825,000 1 Pkt 69.27 100.00

3 KALBAR 1 Pkt 53,900,000 49,675,000 1 Pkt 92.16 100.00

4 KALTIM 1 Pkt 53,900,000 50,813,500 1 Pkt 94.27 100.00

5 SULSEL 1 Pkt 50,175,000 50,175,000 1 Pkt 100.00 100.00

6 MALUKU 1 Pkt 50,175,000 50,175,000 1 Pkt 100.00 100.00

FASILITAS TEKNIS DUKUNGAN PENGEMBANGAN

TANAMAN SEMUSIM DAN REMPAH [BASE LINE]

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 23 dari 26

Page 105: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

7 NTB 1 Pkt 51,350,000 51,260,000 1 Pkt 99.82 100.00

8 NTT 1 Pkt 50,175,000 50,175,000 1 Pkt 100.00 100.00

9 MALUT 1 Pkt 49,225,000 49,225,000 1 Pkt 100.00 100.00

10 BANTEN 1 Pkt 54,100,000 53,785,000 1 Pkt 99.42 100.00

11 BABEL 1 Pkt 49,225,000 49,225,000 1 Pkt 100.00 100.00

DPertemuan Sosialisasi LEM Tingkat

Kabupaten14 Pkt 672,150,000 587,627,200 14 Pkt 87.43 100.00

1 DIY 1 Pkt 32,050,000 32,050,000 1 Pkt 100.00 100.00

2 JATIM 1 Pkt 42,725,000 22,600,000 1 Pkt 52.90 100.00

3 ACEH 1 Pkt 81,125,000 66,915,000 1 Pkt 82.48 100.00

4 LAMPUNG 1 Pkt 46,550,000 46,550,000 1 Pkt 100.00 100.00

5 KALBAR 1 Pkt 82,900,000 43,110,200 1 Pkt 52.00 100.00

6 KALTIM 1 Pkt 42,300,000 41,742,000 1 Pkt 98.68 100.00

7 SULSEL 1 Pkt 45,400,000 45,400,000 1 Pkt 100.00 100.00

8 SULTRA 1 Pkt 52,000,000 52,000,000 1 Pkt 100.00 100.00

9 MALUKU 1 Pkt 45,400,000 45,400,000 1 Pkt 100.00 100.00

10 BALI 1 Pkt 43,350,000 43,350,000 1 Pkt 100.00 100.00

11 NTB 1 Pkt 24,950,000 24,550,000 1 Pkt 98.40 100.00

12 NTT 1 Pkt 45,400,000 45,400,000 1 Pkt 100.00 100.00

13 BANTEN 1 Pkt 42,600,000 39,600,000 1 Pkt 92.96 100.00

14 BABEL 1 Pkt 45,400,000 38,960,000 1 Pkt 85.81 100.00

E Pembentukan LEM Desa 60 Pkt 3,048,865,000 2,935,827,950 60 Pkt 96.29 100.00

1 JATENG 3 Pkt 215,750,000 205,750,000 3 Pkt 95.37 100.00

2 DIY 1 Pkt 220,780,000 220,726,000 1 Pkt 99.98 100.00

3 JATIM 4 Pkt 120,000,000 119,350,000 4 Pkt 99.46 100.00

4 ACEH 4 Pkt 267,275,000 267,275,000 4 Pkt 100.00 100.00

5 LAMPUNG 4 Pkt 226,100,000 180,300,000 4 Pkt 79.74 100.00

6 KALBAR 4 Pkt 124,900,000 94,570,000 4 Pkt 75.72 100.00

7 KALTIM 4 Pkt 135,100,000 132,598,000 4 Pkt 98.15 100.00

8 SULUT 4 Pkt 272,600,000 270,600,000 4 Pkt 99.27 100.00

9 SULSEL 4 Pkt 127,900,000 127,010,000 4 Pkt 99.30 100.00

10 SULTRA 4 Pkt 152,350,000 152,350,000 4 Pkt 100.00 100.00

11 MALUKU 4 Pkt 127,900,000 125,400,000 4 Pkt 98.05 100.00

12 BALI 4 Pkt 305,580,000 299,780,000 4 Pkt 98.10 100.00

13 NTB 3 Pkt 183,550,000 173,883,150 3 Pkt 94.73 100.00

14 NTT 4 Pkt 127,900,000 127,900,000 4 Pkt 100.00 100.00

15 MALUT 4 Pkt 173,450,000 173,450,000 4 Pkt 100.00 100.00

16 BANTEN 3 Pkt 136,150,000 135,965,800 3 Pkt 99.86 100.00

17 BABEL 2 Pkt 131,580,000 128,920,000 2 Pkt 97.98 100.00

FPengawalan, Monev dan Pendampingan

LEM17 Keg 801,715,000 622,218,952 17 Keg 77.61 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 24 dari 26

Page 106: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

1 JATENG 1 Keg 40,600,000 - 1 Keg - 100.00

2 DIY 1 Keg 67,750,000 67,499,952 1 Keg 99.63 100.00

3 JATIM 1 Keg 42,725,000 22,781,000 1 Keg 53.32 100.00

4 ACEH 1 Keg 53,800,000 51,280,000 1 Keg 95.32 100.00

5 LAMPUNG 1 Keg 42,000,000 30,000,000 1 Keg 71.43 100.00

6 KALBAR 1 Keg 45,100,000 7,020,000 1 Keg 15.57 100.00

7 KALTIM 1 Keg 45,000,000 37,245,000 1 Keg 82.77 100.00

8 SULUT 1 Keg 41,180,000 39,865,000 1 Keg 96.81 100.00

9 SULSEL 1 Keg 58,300,000 58,235,800 1 Keg 99.89 100.00

10 SULTRA 1 Keg 15,500,000 8,643,200 1 Keg 55.76 100.00

11 MALUKU 1 Keg 58,300,000 58,300,000 1 Keg 100.00 100.00

12 BALI 1 Keg 37,550,000 12,179,200 1 Keg 32.43 100.00

13 NTB 1 Keg 35,280,000 34,555,000 1 Keg 97.95 100.00

14 NTT 1 Keg 58,300,000 55,801,000 1 Keg 95.71 100.00

15 MALUT 1 Keg 22,780,000 22,780,000 1 Keg 100.00 100.00

16 BANTEN 1 Keg 48,550,000 48,050,000 1 Keg 98.97 100.00

17 BABEL 1 Keg 89,000,000 67,983,800 1 Keg 76.39 100.00

GBimbingan Teknis / Pelatihan Keuangan

Dasar15 Pkt 1,421,540,000 1,250,843,563 15 Keg 87.99 100.00

1 JATENG 1 Pkt 105,480,000 - 1 Pkt - 100.00

2 DIY 1 Pkt 87,340,000 86,995,210 1 Pkt 99.61 100.00

3 JATIM 1 Pkt 97,550,000 78,676,200 1 Pkt 80.65 100.00

4 LAMPUNG 1 Pkt 79,950,000 76,950,000 1 Pkt 96.25 100.00

5 KALBAR 1 Pkt 81,150,000 65,217,700 1 Pkt 80.37 100.00

6 KALTIM 1 Pkt 86,300,000 71,557,400 1 Pkt 82.92 100.00

7 SULUT 1 Pkt 162,100,000 162,100,000 1 Pkt 100.00 100.00

8 SULSEL 1 Pkt 73,825,000 73,629,000 1 Pkt 99.73 100.00

9 MALUKU 1 Pkt 73,825,000 73,825,000 1 Pkt 100.00 100.00

10 BALI 1 Pkt 113,520,000 113,071,480 1 Pkt 99.60 100.00

11 NTB 1 Pkt 101,650,000 101,119,000 1 Pkt 99.48 100.00

12 NTT 1 Pkt 68,725,000 68,475,000 1 Pkt 99.64 100.00

13 MALUT 1 Pkt 127,400,000 127,400,000 1 Pkt 100.00 100.00

14 BANTEN 1 Pkt 88,700,000 79,100,000 1 Pkt 89.18 100.00

15 BABEL 1 Pkt 74,025,000 72,727,573 1 Pkt 98.25 100.00

HPertemuan Penumbuhan Kebersamaan

Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM)1 Pkt 136,650,000 136,650,000 1 Pkt 100.00 100.00

1 SULTRA 1 Pkt 136,650,000 136,650,000 1 Pkt 100.00 100.00

I Gerakan Pemeliharaan Kebun 9 Pkt 141,050,000 107,800,000 9 Pkt 76.43 100.00

1 ACEH 8 Pkt 97,800,000 91,800,000 8 Pkt 93.87 100.00

2 SULTRA 1 Pkt 43,250,000 16,000,000 1 Pkt 36.99 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 25 dari 26

Page 107: i | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah ...tansim.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1563183137.pdf · ii | Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan

1 2 7 9 8 11.00 10 12

ANGGARANVOLUME

3 4 5 6

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN Keterangan% Keuangan % Fisik REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK

J Fasilitasi Bantuan Pengembangan Lada 2 Pkt 61,000,000 48,707,400 2 Pkt 79.85 100.00

1 KALBAR 1 Pkt 30,500,000 27,478,400 1 Pkt 90.09 100.00

2 SULSEL 1 Pkt 30,500,000 21,229,000 1 Pkt 69.60 100.00

K Fasilitasi Bantuan Pengembangan Pala 3 Pkt 1,046,850,000 876,050,000 2 Pkt 83.68 66.67

1 PAPUA 1 Pkt 290,850,000 290,850,000 1 Pkt 100.00 100.00

2 Maluku 1 Pkt 340,000,000 206,100,000 1 Pkt 60.62 100.00

3 Sulut 1 Pkt 416,000,000 379,100,000 1 Pkt 91.13 100.00

LFasilitasi Bantuan Pengembangan

Cengkeh13 Pkt 3,003,585,000 2,427,882,368 13 Pkt 80.83 100.00

1 JABAR 1 Pkt 286,000,000 239,805,000 1 Pkt 83.85 100.00

2 JATENG

1 Sragen 1 Pkt 238,000,000 176,600,000 1 Pkt 74.20 100.00

2 Wonogiri 1 Pkt 476,000,000 353,200,000 1 Pkt 74.20 100.00

3 JATIM 1 Pkt 296,000,000 82,560,000 1 Pkt 27.89 100.00

4 LAMPUNG 1 Pkt 30,000,000 - 1 Pkt - 100.00

5 SULUT 1 Pkt 467,500,000 436,493,368 1 Pkt 93.37 100.00

6 SULTENG 1 Pkt 455,125,000 446,825,000 1 Pkt 98.18 100.00

7 SULSEL 1 Pkt 206,875,000 204,940,000 1 Pkt 99.06 100.00

8 SULTRA 1 Pkt 43,250,000 16,000,000 1 Pkt 36.99 100.00

9 MALUKU 1 Pkt 43,875,000 35,000,000 1 Pkt 79.77 100.00

10 GORONTALO 1 Pkt 212,500,000 211,780,000 1 Pkt 99.66 100.00

11 PABAR 1 Pkt 120,960,000 120,960,000 1 Pkt 100.00 0.00

12 SULBAR 1 Pkt 127,500,000 103,719,000 1 Pkt 81.35 100.00

M

Pengawalan dan Pendampingan

Fasilitasi Bantuan Pengembangan

Cengkeh

3 Pkt 187,000,000 131,714,000 3 Keg 70.44 100.00

1 JATENG 3 Keg 187,000,000 131,714,000 3 Keg 70.44 100.00

1 Kab. Sragen 1 Keg 40,000,000 33,290,000 1 Keg 83.23 100.00

2 Kab. Wonogiri 1 Keg 47,000,000 31,190,000 1 Keg 66.36 100.00

3 Provinsi 1 Keg 100,000,000 67,234,000 1 Keg 67.23 100.00

N Indikasi Geografis (IG) Tanaman Lada 3 Pkt 603,000,000 396,131,300 3 Pkt 65.69 100.00

1 KALBAR 1 Pkt 201,000,000 46,374,200 1 Pkt 23.07 100.00

2 KALTIM 1 Pkt 201,000,000 179,077,100 1 Pkt 89.09 100.00

3 SULSEL 1 Pkt 201,000,000 170,680,000 1 Pkt 84.92 100.00

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI Hal. 26 dari 26