laporan kelompok 3 ndt

Upload: abednego-destio-tambun

Post on 17-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    1/31

    KELOMPOK 3

    ABEDNEGO DESTIO

    DOLI DORES SIHOMBING

    ERICK FERNANDEZ

    L POR N NON DESTRUCTIF TEST

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    2/31

    2

    DAFTAR ISI

    Halaman

    COVER JUDUL ................................................................................................ 1

    ABSTRAK ........................................................................................................ 2

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3

    BAB I DASAR TEORI................................................................................ 4

    1.1 Pengertian NDT ......................................................................... 4

    1.2 Bentuk Cacat dan Cara Pengujian ............................................. 5

    1.3 Pengujian dengan DYE Penetrant ............................................. 61.4 Pengujian dengan Magnetic Particle Test ................................ 10

    BAB II PRATIKUM KERJA....................................................................... 14

    2.1 Peralatan Kerja .......................................................................... 14

    2.2 Peralatan Safety ......................................................................... 18

    2.3 Langkah Kerja ........................................................................... 19

    BAB II ANALISA.......................................................................................... 23

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 24

    4.1 Kesimpulan ............................................................................... 24

    4.2 Saran .......................................................................................... 27

    LAMPIRAN ................................................................................................ 28

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    3/31

    3

    ABSTRAK

    Sebelum pemakaian material dalam mesin konstruksi terlebih dahulu kita harus

    mengetahui kondisi fisik seperti ada atau tidaknya cacat (keretakan, korosif) dari

    material tersebut. Untuk mengetahui kondisi tersebut diperlukan suatu pengujianyang dapat dilakukan dengan berbagai metode yang sesuai dengan ciri atau jenismaterial yang akan diuji.

    NDT (Non Destructif Test) adalah suatu pengujian yang tidak merusak,dalam artian material yang diuji tidak dirusak,dipanasi ataupun sifat/strukturnya

    tidak dirubah. Jenis NDT yang digunakan ada dengan 2 metode yaitu

    1. Pengujian dengan fluorescent dry penetrant yaitu dengan memberi media

    cairan penerang ( liquid penetrant ) pada permukaan material yang di uji.Dengan penetrasi yang tinggi dan viskositas rendah yang dimiliki cairan ini

    dapat masuk pada permukaan material yang cacat, sehingga jika penetrant

    yang tersisa disingkirkan dan selanjutnya diberi dry developer dengan warnalatar berbeda yang kontras akan menimbulkan dampak jelas perbedaanwarna pada permukaan material yang mengalami kecacatan.

    2. Pengujian dengan magnetic partikel yaitu dengan menaburkan partikel

    magnetic yang berupa serbuk besi pada permukaan material yang diuji, dan

    memberi garis gaya magnet berupa garis gaya tertutup yang menimbulkan

    medan magnet. Sehingga kekuatan tarik menarik akan terjadi pada partikel

    magnetic tersebut. Jika terjadi retak pada material, maka retak akan

    mengganggu aliran garis gaya medan magnet, dan akan menciptakan suatu

    kebocoran fluks. Sehingga partikel magnetic (serbuk besi) tersebut akan

    berkumpul pada daerah kebocoran fluks yang terjadi.

    Dalam pengujian dengan metode magnetic partikel adalah untuk memeriksa

    cacat luar yang ketelitiannya bergantung pada tekanan joke, semakin tinggi

    tekanan semakin teliti hasilnya.. Proses ini juga lebih cepat jika disbanding

    dengan metode dye penetrant. Tetapi untuk hasil pengujian yang lebih teliti

    dilakukan dengan metode dye penetrant, sehingga dengan ketelitian hasil

    pengujian kita dapat mengetahui kondisi kecacatan (keretakan),dan dapat

    memprediksi suatu material layak beroperasi atau harus dilakukan perbaikan.

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    4/31

    4

    BAB I

    DASAR TEORI

    1.

    Pengertian NDT

    NDT adalah singkatan non destruktif test, yang artinya adalah pengujian tak merusak.

    Maksud dari pengujian ini adalah bahwa bendanya tidak akan dirusak, dipanasi, dirubah

    yang sifatnya akan merubah struktur benda tersebut. Jadi benda sebelum diuji mempunyai

    struktur logam yang sama. Selain NDT ada juga DT dan sesudah diuji akan yang

    berarti pengujian dengan jalan merusak, contohnya uji tarik, uji tekan, uji puntir dan lain-

    lain.

    a. Maksud dan TujuanUntuk mengetahui keadaan fisik material atau bagian-bagian dari mesin konstruksi, maka

    diperlukan beberapa cara, dari cara yang paling sederhana hingga cara yang memerlukan

    pengertian khusus. NDT bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh keadaan material

    masih layak dipakai atau perlu diganti, jadi dengan mengetahui adanya keretakan-

    keretakan akan bisa diprediksi suatu peralatan masih biasa beroperasi atau harus

    dilakukan perbaikan atau perbaikan suku cadangnya.

    b. MacamMacam NDT1. Pemeriksaan secara visual dengan mata, kadangkadang memakai kaca pembesar.

    2. Pengujian kebocoran dengan air sabun.

    3. Pengujian dengan spot chek.

    4. Pengujian dengan fluorescent dry penetrant.

    5. Pengujian dengan magnetic partikel.

    6. Pengujian dengan ultra sonik.

    7. Pengujian dengan eddy curent.

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    5/31

    5

    8. Pengujian dengan crack depth.

    9. Pengujian radiografi dengan sinar X.

    10.Pengujian ra dan lainlain.

    Metoda nomor 1 sampai dengan 5 termasuk metoda NDT yang sederhana, mudah

    pelaksanaannya.

    2. Bentuk Cacat dan Cara Pengujian

    Gambar 1.1 Bentuk Cacat dan Cara Pengujian

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    6/31

    6

    3. Pengujian dengan DYE Penetranta. Media DYE Penetran

    Apabila cacat / retak halus, tidak bias diperiksa dengan spot chek, gunakanlah fluorescent

    DYE penetrant. Fluorescent lebih teliti.

    Gambar 1.2 Liquid Penetrant Testing

    Caranya dengan memberikan cairan berwarna terang (Liquid Penetrant) pada permukaan

    yang di inspeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan viskositas yang

    rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan material. Selanjutnya penetrant yang

    tersisa di permukaan material disingkirkan. Cacat akan tampak jelas jika perbedaan warna

    penetrant dengan latar belakang cukup kontras. Seusai inspeksi, penetrant yang

    tertinggal dibersihkan dengan pemberian developer. Prinsip kerja Liquid Penetrant

    Testing, yaitu : cairan penetrant akan masuk ke dalam defect di permukaan berdasarkan

    aksi kapilaritas. Cairan yang tertinggal di dalam defect akan ditarik oleh developer. Pada

    lubang (defect) yang kecil / sempit, kapilaritas membantu penetrasi cairan penetrant.

    Peralatan yang digunakan untuk Liquid Penetrant Testing, yaitu :

    a) Cleaner

    b) Liquid Penetrant

    c) Developer

    d) Kain majun (putih)

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    7/31

    7

    Gambar 1.3 Penetrant, Cleaner dan Developer

    Syarat-syarat cairan penetrant :

    a) Mampu masuk lubang/bukaan yang sangat halus

    b) Mampu menempel /tinggal pada bukaan/lubang yang dangkal

    c) Tdak mudah menguap

    d) Mudah dibersihkan dari permukaan

    e) Tahan terhadap pemucatan warna

    f) Tidak bersifat korosifg) Tidak berbau

    h) Tidak beracun

    i) Stabil selama disimpan

    j) Mampu tampil dengan cepat dari lubang ke permukaan setelah diberikan

    developer

    Ada 2 jenis developer :

    1) Wet Developer

    - Sangat baik untuk diaplikasikan untuk permukaan yang halus (jika

    menggunakan developer kering tidak akan menempel di permukaan yang

    halus)

    - Untuk menemukan cacat yang lebar dan dangkal, developer basah akan

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    8/31

    8

    memberikan lapisan developer yang merata

    - Bisa diterapkan pada benda uji yang posisinya tidak datar

    2) Dry Developer

    - Cocok diaplikasikan pada permukaan benda uji yang kasar, memiliki sudut

    tajam, berulir dan posisinya datar

    Gambar 1.4 Pelaksanaan Dye-Penetrant Test

    Penggolongan Liquid Penetrant Testing

    1) Berdasarkan Tipe Penetrant

    a. Visible Dye Penetrant

    - Berisi cairan penetrant biasanya berwarna merah

    b. Fluorescent Penetrant

    - Cairan berwarna hijau muda terang (dengan bantuan cahaya

    ultraviolet)c. Dual Sensitivity Penetrant

    - Berisi kombinasi cairan visible dan fluorescent

    2) Berdasarkan Cara Pembersihan Cairan Penetrant

    a. Water Washable Penetrant (Visible dan Fliorescent)

    - Cairan penetrant di benda uji dibersihkan dengan air

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    9/31

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    10/31

    10

    seluruh celahcelah cacat.

    d.

    sampai material benar-benar bersih kering, tidak ada warna merah lagi (kalau

    kurang bersih , nanti akan mengalami kesukaran dalam evaluasi).

    e. Selanjutnya semprotkan developer merata ke seluruh permukaan. Warna

    developer ini putih, kemudian periksalah apakah warna merah itu muncul, itu

    adalah warna penetran yang ada pada celah celah cacat., karena ada developer

    menjadi mengembang. Jadi bisa diketahui adanya cacat, cacat itu bisa berupa

    retak, luka atau goresan.

    f. Ukurlah panjang cacat, untuk memudahkan pengukuran gunakan kertas tipis /

    kalkir, tempelkan dan jiplak cacat tersebut, kemudian ukur gambar itu.

    4. Pengujian Dengan Magnetic Particle Test

    a. Media Magnetic Particle TestMerupakan salah satu metode pengujian non destructive yang bertujuan untuk

    menemukan cacat di permukaan dengan cara memagnetisasi bahan yang akan di uji.

    Adanya cacat yang tegak lurus arah medan magnet akan menyebabkan kebocoran medan

    magnet. Kebocoran medan magnet ini mengindikasikan adanya cacat pada material.

    Cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran medan magnet adalah

    dengan menaburkan partikel magnetic (serbuk besi) dipermukaan. Partikel-partikel

    tersebut akan berkumpul pada daerah kebocoran medan magnet tersebut. Material

    (logam ferrous) menjadi magnet jika sebagian atau semua dari domain

    magnetiknya mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Dari domain magnetic yang

    dimiliki pada material, maka terbentuklah garis gaya magnet / garis kekuatan magnet.

    Garis ini berupa garis tertutup (loop/sirkuit) dan menimbulkan medan magnet. Kekuatanyang menarik material lain ( yang dapat dibuat magnet) ke kutub magnet disebut Flux

    Magnetic. Jika terjadi retak pada material ( yang telah dimagnetisasi ), maka retak akan

    mengganggu aliran garis-garis kekuatan (gaya) magnet dan menciptakan kebocoran flux.

    Kebocoran flux adalah garis kekuatan magnetic yang keluar dari benda dan melewati

    udara dari satu kutub ke kutub lainnya dengan polaritas kebalikan. Metode Magnetic

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    11/31

    11

    Particle untuk memeriksa cacat luar, ketelitian metode Magnetic Particle bergantung pada

    tekanan joke. Makin tinggi tegangan joke makin teliti. Pengujiandengan Magnetic

    Particle lebih cepat dibanding fluorescent DYE penetrant. Tetapi fluorescent DYE

    penetrant lebih teliti dibanding Magnetic Particle.

    Prosedur Pengujian

    a. Pembersihan Awal (Pre-Cleaning)

    - Pembersihan dilakukan dengan cairan pembersih

    - Tujuannya untuk menghilangkan kotoran atau lapisan yang ada di

    permukaan

    b. Aplikasi White Contrast Paint

    c. Aplikasi Yoke

    - Letakkan yoke di permukan material uji

    - Posisikan yoke tegak lurus terhadap arah indikasi

    - Meng-ON-kan Yoke (Magnetisasi)

    d. Aplikasi Partikel Magnetik

    - Partikel magnetic yang diberikan bisa berupa dry particle atau wet

    particle

    - Partikel magnetic diberikan secukupnya

    e. Inspeksi

    - Evaluasi dari interpretasi

    f. Demagnetisasi

    g. Post-Cleaning

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    12/31

    12

    Gambar 1.5 Cairan yang digunakan untuk Wet Visible MPT

    Gambar 1.6 Magnetic Test

    Pengujian Dengan Magnetic Particle

    a. Dry Particle

    Keuntungan :

    - Cocok untuk menguji material yang memiliki permukaan kasar (seperti :

    as-welded, casting)

    - Baik untuk deteksi cacat sub-surface

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    13/31

    13

    - Memiliki mobilitas partikel yang baik

    - Mudah membersihkan serbuk besi di benda uji setelah pengujian

    Kekurangan :

    - Kurang cocok dilakukan di area sempit tanpa menggunakan alat pelindung

    pernafasan (bahaya serbuk besi halus terhirup)

    - Tidak bisa untuk aplikasi benda uji dengan posisi diatas kepala

    - Kurang cocok dilakukan di kondisi berangin (lapangan)

    b. Wet Particle

    - Media bisa berupa air atau minyak dengan persyaratan tertentu. (Misalnya

    dengan air harus diberikan zat anti korosi, atau conditioning agent lainnya)

    Keuntungan :

    - Bisa untuk aplikasi benda uji dengan posisi di atas kepala / atau miring

    - Bisa deteksi cacat halus di sub-surface

    - Cocok untuk dilakukan di kondisi lapangan (berangin) Kerugian :

    - Jika media menggunakan minyak, bau minyak menyengat

    - Jika media menggunakan air, harus ada penambahan biaya, untuk

    conditioning agent

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    14/31

    14

    BAB II

    PRATIKUM KERJA

    Dalam bab ini akan menjelaskan tentang proses / langkah kerja serta peralatan kerja, dan

    perlengkapansafety yang digunakan.

    1. Peralatan Kerja

    Adapun peralatan yang digunakan selama pratikum kerja adalah sebagai berikut :

    Peralatan Pengujian Dengan DYEPenetrant

    Sikat

    Gambar 2.1 Sikat

    Amplas

    Gambar 2.2 Ampelas

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    15/31

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    16/31

    16

    Developer

    Gambar 2.5 Developer

    Kain

    Gambar 2.6 Kain

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    17/31

    17

    Kaca pembesar

    Gambar 2.7 Kaca Pembesar

    Peralatan PengujianDenganMagnetic Particle Test

    Serbuk besi

    Gambar 2.8 Serbuk Besi

    Magnaflux

    Gambar 2.9 Magnaflux

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    18/31

    18

    2. Perlengkapan Safety

    Adapun perlengkapansafety yang digunakan adalah sebagai berikut :

    Helm

    Gambar 2.10 Helm

    Masker

    Gambar 2.11 Masker

    Sarung tangan

    Gambar 2.12 Sarung Tangan

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    19/31

    19

    Safety shoes

    Gambar 2.13 Safety Shoes

    3.

    Langkah Kerja

    Prosesdur Pengujian Dengan DYEPenetrant

    Bersihkan material yang akan di uji, bersihkan hingga bersih dari kotoran,

    karat yang melekat, diusahakan hingga permukaan mengkilap (gunakan

    batu asah/ ampelas untuk membersihkannya).

    Gambar 2.14 Proses pembersihan material

    Bila permukaan bersih dan halus, lap dengan kain yang bersih, sampai

    kering, kemudian semprotkan cleaner, ini gunanya ntuk menghilangkan

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    20/31

    20

    lemak / minyak yang ada pada celah-celah cacat dan sseluruh material

    yang akan di uji.

    Gambar 2.15 Material setelah disemprotkan Cleaner

    Semprotkan penetrant pada seluruh permukan material yang akan di uji.

    Warna penetrant ini merah. Tunggu 15 menit supaya penetrant mresap

    kedalam seluruh celah-celah cacat.

    Gambar 2.16 Material setelah disemprotkan penetrant

    Setelah 15 menit bersihkan penetrant dengan majun / lap yang bersih

    sampai material benar-benar bersih kering, tidak ada warna merah lagi

    (kalau kurang bersih, nanti kan mengalami kesukaran dalam evaluasi).

    Gambar 2.17 Material setelah dibersihkan dari penetrant

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    21/31

    21

    Selanjutnya semprotkan developer merata keseluruh permukaan. Warna

    developer ini putih, kemudian periksalah apakah warna merah itu muncul,

    itu adalah warna penetran yang ada pada celah-celah cacat, karena ada

    developer menjadi mengembang. Jadi bias diketahui adanya cacat, cacat

    itu bias berupa retak, luuka atau goresan.

    Gambar 2.18 Material setelah disemprotkan developer

    Prosedur Pengujian DenganMagnetic Particle Test Karena benda yang digunakan sama, maka bersihkan benda tersebut

    dengan cairan pembersih, dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran

    atau lapisan yang ada di permukaan benda kerja.

    Gambar 2.19 material setelah dibersihkan

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    22/31

    22

    Taburkan serbuk besi ke bagian permukaan benda kerja yang sudah di

    tandai adanya crack.

    Atur jarak magnaflux dengan bidang yang akan di tes (tidak terlalu jauh

    dan tidak terlalu dekat.

    Tekan tombol magnaflux dan tahan sampai 10 menit

    Gambar 2.20 prosesMagnetic Particle Test

    Lepaskan magnaflux dari permukaan benda kerja dengan posisi tombol

    magnaflux masih di tekan.

    Gambar 2.21 melepaskan magnaflux

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    23/31

    23

    BAB III

    ANALISA

    Adapun analisa yang kami dapat dari hasil preatikum kerja adalah sebagai berikut :

    1 2 3

    Keterangan :

    1. Cacat permukaan karena pengelasan yang tidak sempurna

    2. Permukaan material yang tidak bagus

    3. Cacat permukaan karena penyambungan pengelasan tidak bagus.

    Jumlah crack pada permukaan material ada 7 titik, pada magneting particle test, kami

    mengambil cacat permukaan pada no. 3, yaitu cacat permukaan karena penyambungan

    pengelasan yang tidak senmpurna.

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    24/31

    24

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Kesimpulan

    a. Kesimpulan Pengujian Dengan DYEPenetrant

    Larutan penetrant diaplikasikan pada permukaan komponen yang telah dibersihkan

    sebelumnya. larutan penetrant masuk ke bagian defect pada permukaan karena

    kapilaritas. kelebihan larutanpenetrantdibersihkan dari permukaan dengan kain lap.

    zat bernama developer di aplikasikan untut menarik penetrant yang berada dalam

    defectkembali ke permukaan sehingga memperjelas bahwa didaerah defect tersebut

    mengindikasikan adanya defect. Metode liquid penetrant digunakan untuk

    menentukan posisi crack, porositydan defectlain yang merusak permukaan material

    dan mempunyai volume cukup untuk ditempati dan menahan larutan penetrant.

    Larutan penetrant dapat dengan efektif digunakan untuk menginspeksi defect pada

    permukaan yang luas dan tidak berpori.

    Keuntungan metode liquid penetrant:

    Dapat menginspeksi permukaan yang luas dengan murah dan cepat

    Dapat menginspeksi part dengan geometri yang kompleks.

    Indikasi defect langsung ditampilkan pada permukaan material dengan tampilan

    visual.

    Peralatan yang dibutuhkan sedikit.

    Kekurangan metode liquid penetrant:

    Hanya mendeteksi defectyang merusak permukaan

    Membutuhkan preparasi permukaan untuk menghilangkan kontaminan yang dapat

    menutupi defect

    Membutuhkan permukaan yang relatif halus dan tak berpori

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    25/31

    25

    Membutuhkan pembersihan setelah pengujian

    Membutuhkan ruangan dengan lingkungan gelap dan sinar UV dalam pengujian

    Membutuhkan kehati-hatian dalam menggunakan zat kimia (larutanpenetrantdan

    developer).

    Gambar 4.1 Pengujian Dengan DYEPenetrant

    Adapun keuntungan dan kekurangan yang lain dari pengujian dengan DYE penetran

    adalah :

    Keuntungan dari liquid penetrant test adalah:

    Mudah diaplikasikan

    Murah

    Tidak dipengaruhi oleh sifat kemagnetan material dan komposisi kimianya

    Jangkauan pemeriksaan cukup luas

    Kekurangan dari metode ini:

    Tidak dapat dilakukan pada benda berpori atau material produk powder

    metallurgy. Hal tersebut akan menyebabkan terserapnya cairan penetrant secara

    berlebihan sehingga dapat mengindikasikan cacat palsu

    b. Kesimpulan Pengujian DenganMagnetic Particle Test

    Medan magnet terdapat di dalam komponen yang merupakan material ferromagnetik.

    Garis-garis gaya magnet bergerak melalui material dan keluar kemudan masuk

    kembali pada kutub-kutub material. Defect seperti crack atau void tak dapat

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    26/31

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    27/31

    27

    Adanya kemungkinan cacat tidak terdeteksi akibat orientasi cacat searah dengan

    garis-garis gaya medan magnet.

    Gambar 4.2 magnetic particle test

    2.

    Saran

    Adapun saran dari kami kelompok 3 yaitu :

    Sediakan alat pemoles semi auto, untuk memudahkan kita dalam melakukan

    pembersihan kerak pada benda uji sebelum penyemprotan penetrant.

    Alat untuk magnetic particle test sebaiknya disediakan lebih dari dua, sehingga

    anggota lain bisa mencoba sendiri dengan benda yang lain.

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    28/31

    28

    LAMPIRAN

    Setelah benda kerja disikat :

    Setelah benda kerja dikasih cleaner :

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    29/31

    29

    Setelah benda kerja dikasih penetrant :

    Setelah benda kerja dibersihkan dari penetrant :

    Setelah benda kerja dikasih developer :

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    30/31

    30

    Setelah benda kerja siap untuk di uji magneting particle :

  • 5/26/2018 Laporan Kelompok 3 Ndt

    31/31

    31

    Anggota kelompok 3 NDT :