laporan igd 1 case1

13
LAPORAN KASUS KEJANG DEMAM Oleh : Danae Kristina Natasia, S.Ked NIM: FAA 110 038 Pembimbing : dr. Sutopo, Sp. RM dr. Tagor Sibarani Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik pada bagian Rehabilitasi Medik dan Emergency Medicine KEPANITERAAN KLINIK REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINE FK UNPAR/RSUD dr. DORIS SYLVANUS

Upload: sherenvinera

Post on 06-Nov-2015

231 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jhoiugyf

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUSKEJANG DEMAM

Oleh :Danae Kristina Natasia, S.KedNIM: FAA 110 038

Pembimbing :dr. Sutopo, Sp. RMdr. Tagor Sibarani

Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik pada bagian Rehabilitasi Medik dan Emergency Medicine

KEPANITERAAN KLINIK REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINEFK UNPAR/RSUD dr. DORIS SYLVANUSPALANGKARAYA2015BAB IPENDAHULUAN

Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38,5o C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam ini terjadi pada 2% - 4 % anak berumur 6 bulan 5 tahun. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidaktermasuk dalam kejang demam. Kejang demam harus dibedakan dengan epilepsi, yaitu yang ditandai dengan kejang berulang tanpa demam. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam. 1,2,3,4Kejadian kejang demam diperkirakan 2 % - 4 % di Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Eropa Barat. Di Asia dilaporkan lebih tinggi. Kira kira 20 % kasus merupakan kejang demam kompleks. Umumnya kejang demam timbul pada tahun kedua kehidupan (17 23 bulan) kejang demam sedikit lebih sering pada laki laki. Etiologi dari kejang demam sampai saat ini masih belum diketahui. Demam sering disebabkan infeksi saluran pernapasan atas, otitis media, pneumonia, gastroenteritis dan infeksi saluran kemih. Faktor resiko kejang demam pertama yang penting adalah demam. Ada riwayat kejang demam keluarga yang kuat pada saudara kandung dan orang tua, menunjukkan kecenderungan genetik. Selain itu terdapat faktor perkembangan terlambat, problem pada masa neonatus, anak dalam perawatan khusus, dan kadar natrium rendah, cepatnya anak mendapat kejang setelah demam timbul, temperatur yang rendah saat kejang, riwayat keluarga kejang demam, dan riwayat keluarga epilepsi.1,2,3

BAB IILAPORAN KASUS

2.1 PRIMARY SURVEYAn. AZ, PerempuanVital Sign : Nadi: 180 x/menit, regular, kuat angkatSuhu: 39,20CPernapasan: 38 x/menitAirway: bebas, tidak ada sumbatan jalan nafasBreathing: spontan, 38x/menit, abdomino-torakal, pergerakan thoraks simetris kanan/kiriCirculation : Nadi 180x/menit rreguler, kuat angkatDisability: GCS (Eye 2, Verbal 2, Motorik 2) pupil isokor +/+ (diameter 3 mm/3 mm)Evaluasi masalah: kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam emergency signs yaitu anak dalam keadaan kejang disertai dengan penurunan kesadaran yang perlu penanganan kejang dengan segera. Pasien diberi label Merah.Tatalaksana awal : tata laksana awal pada pasien ini adalah ditempatkan di ruangan non bedah dan diberikan oksigenasi, serta pemberian diazepam 5 mg per-rektal.

2.2 IDENTITASIdentitas penderitaNama : An. AZJenis kelamin: PerempuanUsia: 8 bulanAlamat: Jl. Tumanggung Tilung VIII No.2BB : 6.4 kg

2.3 ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada hari Selasa, 16 Juni 2015.1. Keluhan utama: Kejang2. Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang ke IGD dengan keluhan utama kejang sejak 15 menit SMRS. Kejang muncul tiba-tiba, sehari sebelumnya pasien demam tinggi, dirumah diberi parasetamol oleh orang tua dan demam turun. 1 Jam SMRS orang tua pasien merasa anaknya demam, 30 menit kemudian pasien kejang. Di rumah pasien kejang satu kali, badan seperti berkedut, kaki menendang-nendang dan terasa kaku, setelah kejang pasien segera dibawa ke rumah sakit, saat dibawa pasien tidak sadar dan masih dalam keadaan kejang, di IGD setelah diberikan obat pasien merintih. Keluhan mual dan muntah disangkal, mulut berbusa disangkal.3. Riwayat penyakit dahulu: Riwayat kejang serupa disangkal. Satu minggu yang lalu pasien mengalami demam disertai batuk dan pilek, dan membaik setelah diberikan parasetamol. Riwayat batuk dan pilek disangkal.4. Riwayat penyakit keluarga: Riwayat kejang dalam keluarga disangkal

2.4 PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis1. Keadaan umum: Tidak menangisKesadaran: E2 V2 M22. Tanda-tanda vitalNadi: 180x/menit, regular, kuat angkatSuhu: 39,20CPernapasan: 32 x/menit3.Kepala/Leher: CA -/-, SI -/-, NCH -/-, UUB menonjol, pembesaran KGB -/-, retraksi suprasternal (-), Kaku kuduk (-)4. Toraks a. Paru :Simetris, tidak ada ketinggalan gerak, tampak retraksi interkostal (+/+), vesikuler +/+, rhonki (-/-), wh (-/-)b. Jantung : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)5. Abdomen: Datar, BU (+) normal, timpani.6. Ekstremitas: akral hangat, CRT