laporan laporan kel 1 - copy

45
1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Indonesia merupakan Negara agraris, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sehingga tanaman sayuran sebagai asupan pokok nutrisi tubuh dapat di perbaiki dengan mengkonsumsi sayuran. Karena sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, protein nabati dan serat. Asupan gizi yang cukup maka segala penyakit yang membahayakan tubuh dapat di hindari. Kebutuhan sayuran yang terus meningkat berbanding lurus dengan nilai ekonomisnya yang semakin tinggi. Namun, kenaikan ini tidak di imbangi dengan pertambahan luas lahan yang di gunakan untuk penanaman sayuran. Hal ini menjadi kendala, Pertama di wilayah perkotaan yang memiliki ketebatasan lahan kosong. Oleh karena itu, di perlukan suatu system penanaman yang dapat menghemat penggunaan lahan, tetapi mampu memproduksi sayuran yang sehat dan berkualitas. Penanaman dalam polybag, pot dan monokultur merupakan salah satu metode untuk mengimbangi keadaan tersebut. Hal ini karena metode tersebut tidak memerlukan lahan yang luas. Selain itu, produksi yang di hasilkan bisa lebih besar dan lebih berkualitas di bandingkan menggunakan lahan yang luas. Strategi 1

Upload: ripto-atmaja

Post on 15-Apr-2017

808 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan laporan kel 1 - copy

1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Negara Indonesia merupakan Negara agraris, sebagian besar penduduknya

bermata pencaharian sebagai petani sehingga tanaman sayuran sebagai asupan

pokok nutrisi tubuh dapat di perbaiki dengan mengkonsumsi sayuran. Karena

sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, protein nabati dan serat. Asupan gizi

yang cukup maka segala penyakit yang membahayakan tubuh dapat di hindari.

Kebutuhan sayuran yang terus meningkat berbanding lurus dengan nilai

ekonomisnya yang semakin tinggi. Namun, kenaikan ini tidak di imbangi dengan

pertambahan luas lahan yang di gunakan untuk penanaman sayuran. Hal ini menjadi

kendala, Pertama di wilayah perkotaan yang memiliki ketebatasan lahan kosong.

Oleh karena itu, di perlukan suatu system penanaman yang dapat menghemat

penggunaan lahan, tetapi mampu memproduksi sayuran yang sehat dan berkualitas.

Penanaman dalam polybag, pot dan monokultur merupakan salah satu metode

untuk mengimbangi keadaan tersebut. Hal ini karena metode tersebut tidak

memerlukan lahan yang luas. Selain itu, produksi yang di hasilkan bisa lebih besar

dan lebih berkualitas di bandingkan menggunakan lahan yang luas. Strategi

pertanian organik adalah memindahkan hara secepatnya dari sisa tananman, kompos

dan pupuk kandang menjadi biomasa tanah. Selanjutnya, hara tersebut akan diserap

oleh tanaman.

Penanaman secara organik yang memanfaatkan kotoran sapi, kambing, atau

ayam serta kompos sebagai pupuk juga mampu meminimalisasikan biaya produksi.

Selain itu penggunaan biopestisida atau pestisida alami yang merupakan tujuan

utama yang di minati masyarakat. Karena masyarakat sudah mulai menyadari

pentingnya kesehatan dan menghindari produk sayuran yang mengandung residu

bahan kimia.

1

Page 2: Laporan laporan kel 1 - copy

1.2 TUJUAN

Praktek kerja usaha ini kami laksanakan bertujuan untuk mengetahui seberapa

dalam luas komoditi sayuran organik sebagai asupan nutrisi tubuh bagi masyarakat

Indonesia dan mengetahui bagaimana cara budidaya sayuran organik dalam pot atau

polybag dalam gcreen house yang benar, mulai dari persiapan median tanam,

mempersiapkan benih, penyemaian, penanaman bibit dalam polybag, pemeliharaan,

panen umumnya. dan sebagai syarat untuk mengikuti akhir semester V di SMKN 1

lalan.

1.3 MANFAAT

1) Manfaat Praktek kerja Usaha adalah sebagai berikut :

2) Kami dapat mengembangkan wawasan dan keterampilan dalam berusaha

khususnya budidaya sayuran organik. Melatih kami untuk belajar

berkomunikasi dengan masyarakat, kami lebih bisa di siplin dan

bertanggung jawab dalam kegiatan setelah pelaksanaan praktek kerja

usaha (PKU).

3) Sebagai bahan informasi tambahan untuk sekolah SMK N 1 LALAN

khususnya Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

2

Page 3: Laporan laporan kel 1 - copy

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TANAMAN BAYAM (Amaranthus sp.)

2.1.1 Sejarah Singkat Tanaman Bayam

Bayam (Amarathus sp.) merupakan tanaman annual (semusim) yang

berasl dari amerika tropis. Dalam perkembangan di amerika latin, bayam di

promosikan sebagai tanaman pangan sumber protein, terutama bagi negara-

negara berkembang. Bayam sebagai sayuran hanya umum di kenal di asia

timur dan asia tenggara sehingga di sebut dalam bahasa inggris sebagai

Chinese Amaranth (Supriatin dan Herliana, 2013).

2.1.2 Botani

Tanaman ini memiliki batang utama yang tegak dengan beberapa

cabang lateral membentuk semak. Tinggi tanaman mencapai 150 cm.

batangnya berair dan kurang berkayu serta berwarna hjau dan ada pula yang

berwarna kemerahan. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas,berwarna

hijau, merah, atau hijau keputihan. Tulang daun jelas, berkisar warna hijau

sampai kemerahan. Bunganya dalam tukal (glomerulus) yang rapat, bagian

bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di

ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bunga berbentuk bulir. Bijinya

berwarna hitam, kecil, dan keras (Supriati, dan Herliana, 2013).

2.1.3 Macam -macam Bayam

Menurut Suprihatin dan Herliana (2013), ditingkat konsumen di kenal

dua macam bayam, yaitu:

1) Bayam petik

Cirinya : berdaun lebar, tumbuh tegak besar (hingga 2m), daun

mudanya di masak (pecel,gado-gado, urap atau di goreng setelah di balur

tepung) , biasanya berasal dari jenis A.hybridus (bayam kakap).

3

Page 4: Laporan laporan kel 1 - copy

2) Bayam cabut

Cirinya : ukuranya lebih kecil, di tanam untuk waktu singkat (paling

lama 25 hari), lebih cocok di buat sup encer (sayur bayem dan sayur bobor

), berasal dari jenis A.tricolor yang mempunyai batang kemerah-merahan

atau hijau keputihan. Jenis bayam lainnya, yaitu A.spinosus (bayam duri)

dan A.blitum (bayam kotok ).

2.1.4 Syarat tumbuh

Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja baik pada musim hujan atau

kemarau. Tanaman ini membutuhkan air cukup banyak sehingga paling tepat

di tanam pada awal musim hujan ,yaitu sekitar bulan oktober-november.

Namun ,bayam juga dapat di tanam pada awal musim kemarau , sekitar bulan

maret sampai april , tetepi perlu di lakukan penyiraman secara rutin .

Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan tumbuh baik pada ketinggian

5-2000m dpl. Meskipun mampu di daerah panas dingin, bayam akan lebih

subur jika di tanam di dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya yaitu

agak panas kelembapan udara yang cocok yaitu 40-60%. Bayam sebaiknya di

tanam pada tanah yang gembur yang cukup subur . tekstur tanah yang berat

akan menyulitkan produksi dan panennya. Tanah netral ber-Ph antara 6-7

paling di sukai bayam untuk pertumbuhan optimalnya (Supriatin, dan

Herliana, 2013).

2.1.5 Penanaman

Bayam dapat di tanam di pot yang berasal dari tanah liat, pot kayu, atau

polybag bayam memiliki akar tunggang sehingga sebaik nya pot yag di

gunakan berukuran cukup luas. Bayam dapat di budidayakan dari benih atau

dari potongan batang sampai ke akar. Untuk jenis bayam cabut, penanaman

harus menggunakan biji. Sementara itu, bayam petik bisa menggunakan stek

sepanjang 7-10 cm dari batang akar.

4

Page 5: Laporan laporan kel 1 - copy

2.1.6 Tahap Penanaman dan Perawatan Bayam

Menurut Suprihatin dan Herliana (2013), tahap penanaman dan

perawatan bayam yaitu:

Sebar benih bayam pada wadah plastik yang berisi media campuran tanah

dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 untuk bayam petik,stek

batang bisa langsung ditanam pada media tanah, pasir dan pupuk kandang

dengan perbandingan 1:1.

Jaga kelembapan benih atau stek dengan melakukan penyiraman dan

perlindungan Terhadap sinar matahari.

Lakukan penjarangan atau pemindahan setelah benih mulai berkecambah,

sedangkan bibit stek tidak perlu di pindahkan.

Tanam bibit pada tempat permanen, yaitu setelah bibit memiliki 2-4 daun.

Lakukan penyiaran 1-2 hari terutama jika bayam di tanam pada musim

kemarau. Namun, jika penanaman di lakukan pada tanah kering

penyiraman dapat di lakukan lebih sering sisagar tanaman tidak layu dan

kekeringan.

Berikan pupuk organik untuk menjaga kekurangan unsur hara tanah media

tanam. Dosis pupuk sekitar 0,4 - 0.8 kg/tanam. Pupuk di berikan pada

awal penanaman dan setelah bayam berumur 30 hari.

Lakukan penyiraman untuk menghilangkan tanaman pengganggu yang

dapat menyerab unsure hara tanah sehingga makanan untuk tanaman yang

akan terbagi, pendangiran juga perlu dilakukan untuk menggemburkan

tanah dalam pot dan memperbaiki struktur tanah.

Lindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit dengan pemberian

biopestisida secara rutin sesuai dengan dosis dalam kemasan selain itu,

apa bila terdapat daun yang terkena penyakit atau busuk, segera di buang

atau dicabut.

5

Page 6: Laporan laporan kel 1 - copy

2.1.7 Pemanenan

Lakukan pemanenan 25-35 hari setelah tanam. Cara panen untuk bayam

cabut di lakukan dengan mencabut suluruh bagian tanaman. Sementara itu,

bayam petik di panen dengan memetik daun atau memotong batang nya. Pada

bayam petik, pemanenan bisa di lakukan kira-kira 25-30 hari setelah tanam,

kemudian panen berikutnya 35 hari sekali. Sebaiknya panen di lakukan pada

pagi atau sore hari. Hindari waktu panen pada saat terik matahari.

2.2 TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea aquitica forsk)

2.2.1 Botani

Kangkung ( Ipomoea Aquitika forsk. Atau ipomoea reptans poir1 ),

Merupakan tanaman sayuran yang umum lebih dari satu tahun.

Pertumbuhannya menjalar atau membelit pada tanaman di sekitarnya.

Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun,termasuk kedalam family

Convolvulaeace. Daun kangkung panjang berwarna hijau keputih-putihan;

merupakan sumber pro vitamin A (supriatin dan herliana 2013).

2.2.2 Syarat tumbuh

Tanaman kangkung mudah tumbuh, terutama di kawasan berair. Syarat

tumbuh sayuran ini memang tidak rewel daerah perairan tawar seperti sungai

kecil,danau,aliran air,kolam, ataupun sawah dapat di jadikan lahan kangkung.

Kangkung mempunyai toleransi terhadap daerah perairan sehingga sebaiknya

tidak menanam kangkung di perairan yang sudah tercemar. Kangkung yang di

tanam di tempat tersebut akan menyerap zat-zat beracun yang terdapat di

dalamnya.

2.2.3 Penanaman

Ada dua jenis penanaman kangkung yang bisa di lakukan, Yaitu

penanaman dalam keadaan kering ( kangkung darat ) dan penanaman dalam

keadaan basah ( kangkung air ). Kedua jenis penanaman ini memerlukan

bahan organik berupa kompos dan air dalam jumlah besar agar kangkung

6

Page 7: Laporan laporan kel 1 - copy

dapat tumbuh dengan subur. Waktu tanam kangkung yang baik adalah musim

hujan untuk kangkung darat dan musim kemarau untuk kangkung air.

Sementara itu, waktu tanam kangkung yang dibudidayakan menggunakan biji

adalah pada musim kemarau.

Pada penanaman kering, kangkumg ditanam pada jarak 5 inci dalam

(12,7 cm) dan di tunjang dengan kayu sanggah. Pada penanaman basah,

biasanya menggunakan potongan kangkung dari batang sampai akar

sepanjang 12 inci (30,48 cm) di tanam dalam lumpur,tanah dan biarkan basah.

Penanaman kangkung dalam pot dapat menggunakan pot plastik atau polybag

dengan menggunakan jenis penanaman kering.

2.2.4 Tahap Penanaman dan Penyemaian Kangkung

Menurut Supriatin dan Herlina (2013) tahap penanaman dan

penyemaian kangkung adalah sebagai berikut:

Semai benih kangkung pada wadah datar berisi media tanah dan kompos

perbandingan 1:1

Pindahkan benih yang sudah berkecambah ke dalam pot plastik atau

polybag. Gunakan media tanam seperti pada penyemaian. Lakukan

penyiraman secara rutin setiap hari terlebih kangkung sangat menyukai

daerah basah.

Berikan pupuk organik setelah 10 hari tanam dengan dosis 40 g/pot

Lindungi tanaman dengan cara memberikan bio pestisida secara rutin.

2.2.5 Pemanenan

Lakukan pemanenan dengan cara mencabut nya untuk jenis kangkung

cabut an memotong nya jika berupa kangkung petik. Pemotongan di lakukan

pada bagian pangkal tanaman sekitar 2cm di atas permukaan tanah. Kangkung

yang berasal dari benih sekitar 30 hari setelah tanam hari. Apabila pucuk

tanaman di petik, cabang dari tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat di panen

setiap 7-10 hari .

7

Page 8: Laporan laporan kel 1 - copy

Selain menggunakan biji,kangkung juga dapat di tanam dari kerataan

akar ( potongan akar sampai akar ). Kerataan kangkung di tanam pada pot

atau polybag permanen berisi media kompos dan tanah dengan perbandingan

1:1. Setelah 5-7 hari, daun mulai tumbuh pada batang kangkung. Setelah 25-

30 hari.

2.3 TANAMAN SAWI (Brassica juncea)

2.3.1 Botani

Sawi (Brasicca Juncea) termasuk ke dalam family Cruciferae

merupakan tanaman semusim yang berdaun lonjong, tidak berkrop. Batang

tanaman sawi pendek lebih kecil dari tanaman petsai tanaman ini mempunyai

akar tunggang dengan banyak akar samping dangkal. Bunga nya mirip petsai,

tetapi rangkaian tandan lebih pendek. Ukuran kuntum bunganya lebih kecil

dengan warna kuning pucat spesipik. Gigi nya berukuran kecil dan berukuran

hitam kecoklatan. Biji terdapat dalam kedua sisi dinding sekat polong yang

gemuk. (supriatin dan herlina 2013)

2.3.2 Syarat Tumbuh

Sawi dapat di tanam di dataran tinggi mau pu dataran rendah ( 5-

1200 ). Ketinggian tempat yang memberikan pertumbuhan optimal pada

tanaman sawi 100-500 dpl. Namun umumnya di usahakan orang untuk di

dataran rendah, yaitu di pekarangan. Diladang, disawah, jarang di usahakan di

daerah pegunungan. Sawi termasuk tanaman sayuran yang tahan terhadap

hujan sehingga ditanam sepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau

disediakan air yang cukup untuk penyiraman. Keadaan tanah yang di

kehendaki adalah tanah gembur, banyak mengandung humus,dan dranase

baik. Drajat keasaman (pH) tanah yang di butuh kan sekitar 6-70.

8

Page 9: Laporan laporan kel 1 - copy

2.3.3 Penanaman

Sawi dapat di perbanyak dengan biji. Biji yang akan di gunakan sebagai

bibit harus di pilih yang berdaya tumbuh baik . biji sawi sudah banyak di jual

di toko-toko pertanian.

2.3.4 Tahap Penyemaian dan Penanaman Sawi

Menurut Supriatin dan Herlina (2013) tahapan penyemaian dan

penanaman sawi adalah sebagai berikut:

Semai benih sawi pada wadah datar berisi media semai tanah dan pupuk

kandang dengan perbandingan 1:1

Jaga kelembapaan wadah yang berisi media semai dengan melakukan

penyiraman pada sore hari sehingga air siraman tidak menguap dan media

tetap lembab.

Pindahkan bibit semai kedalam pot permanen, yaitu setelah daun mulai

bermunculan, kira-kira berjumlah empat helai. Media tanam digunakan

sama dengan media penyemaian.

Lakukan penyiraman sacara intensip pada pagi dan sore hari. Penyiraman

dilakukan dengan menggunakan gembor berlubang halus agar tanaman

yang baru di pindah tidak rusak.

Lakukan penyulaman bila ada tanaman yang mati atau petumbuhannya

terganggu. Lakukan hal ini dengan segera minimal seminggu setelah

tanaman di pindah ke pot permanen agar di peroleh pertumbuhan yang

serempak.

Lakukan pemupukan, kira-kira 10 hari setelah dipindag tanamkan oleh

karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya maka pupuk yang di

berikam sebaik nya mengandung nitrogen tinggi. Pupuk yang

mengandung nitrogen tinggi yaitu pupuk kotoran ayam dengan dosis

200g/pot atau pupuk kompos organik hasil fermentasi.

9

Page 10: Laporan laporan kel 1 - copy

2.3.5 Pemanenan

Lakukan pemanenan setelah tanaman berumur 2 bulan. Pemanenan dapat

di lakukan melalui dua cara, yaitu mencabut seluruh tanaman dengan memotong

bagian batang nya tepat di atas batang nya permukaan tanah dan ada juga yang

memetik daunnya satu persatu. Pemanenan dengan cara memetik daun satu persatu

biasanya di lakukan untuk pemelihara sawi agar bisa tahan lama.

10

Page 11: Laporan laporan kel 1 - copy

3. MATERI DAN METODE

3.1 Materi Prakrin

Materi Praktek Kerja Industri ini yaitu budidaya tanaman Bayam, kangkung

dan Sawi serta pupuk Kompos (Organik).

3.2 Alat dan Bahan Prakrin

Alat-alat yang di gunakan adalah sebagai berikut :

Cangkul : berfungsi untuk membalikan tanah atau menggemburkan

tanah.

Arit/cengkrong : berfungsi untuk membersihkan rumput.

Angkong : berfungsi untuk mengangkut polybag.

Bahan-bahan yang di gunakan sebagai berikut :

Festisida nabati : adalah untuk mengendalikan hama dan penyakit pada

tanaman yang di buat dari obat-obatan secara alami.

Mol/mikro organisme : untuk memberikan Unsur hara pada tanaman, dan untuk

menyuburkan tanah agar tanah menjadi gembur

Polybag : untuk tempat atau wadah media tanah.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang

bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan saat Praktek kerja usaha (

PKU ). Metode ini merupakan upaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisa dan

menginterprestasikan kondisi-kondisi yang terjadi. Pengamatan ini tidak menguji

hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa melainkan hanya mendeskripsikan

informasi apa adanya sesuai dengan variable-variable yang diamati (Mardalis,

2008).

11

Page 12: Laporan laporan kel 1 - copy

3.4 Sumber Data Data adalah informasi atau keterangan mengenai sesuatu hal yang berkaitan

dengan tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan dalam praktek kerja usaha (PKU)

ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

a. Data PrimerMenurut Suryabrata (1988), data primer adalah data yang langsung

dikumpulkan oleh peneliti (atau petugas-petugasnya) dari sumber pertamanya.

Data yang diambil meliputi keadaan penduduk, Luas lahan, keadaan goegrafis,

tanaman sawi, kangkung dan bayam, pupuk kompos nabati, bokashi dan mol.

Data ini diperoleh secara langsung dengan melakukan pengamatan dan

pencatatan dari hasil observasi dan wawancara.

ObservasiMenurut Arikunto (2002), observasi dapat di sebut juga pengamatan, yang

meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan

menggunakan alat indera yaitu melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,

peraba dan pengecap. Dalam Praktek Kerja Usaha ini, observasi dilakukan

terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan budidaya tanaman sayuran

secara organik.

WawancaraWawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan

muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan. Wawancara ini dapat

digunakan untuk melengkapi data yang di peroleh melalui observasi (Mardalis,

2008). Wawancara pada Praktek Kerja Usaha ( PKU ) ini meliputi survei harga

komoditi sumber pangan dan Holtikultura, kunjungan ke WKPP, kunjungan ke

ketua gapoktan.

b. Data SekunderData sakunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti (Marzuki, 1986). Sedangkan menurut Azwar

(1997), data sekunder dapat berupa data dokumen atau data laporan yang telah

tersedia. Data sekunder dalam penelitian ini di dapatkan dari laporan pemerintah

setempat, jurnal, majalah-majalah, laporan Praktek Kerja Usaha ( PKU ), situs

internet serta kepustakaan yang menunjang penelitian Praktek Kerja Usaha.

12

Page 13: Laporan laporan kel 1 - copy

4. KEADAAN UMUM DAERAH

4.1 Keadaan Geografis Praktek Kerja Usaha

Balai penyuluhan pertanian,perikanan, dan kehutanan Karang Agung Ilir

dengan luas wilayah 147,63 km2 terletak antara 2’412’18 lintang selatan dan 104’22

– 104’43. Bujur timur berada di desa purwa agung kecamatan lalan kapupaten musi

banyuasin provinsi Sumatra selatan dengan batas sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan musi banyuasin 11/taman nasional

sembilang kabupaten msi banyuasin.

Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan pulau rimau kabupaten musi

banyuasin.

Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan banyuasin 11/kabupaten musi

banyuasin.

Sebelah barat berbatasan dengan ibu kota provinsi Sumatra selaan 150km.

Untuk tujuan ke BP3K karang agung ilir tranportasi yang di gunakan adalah:

speed boad, melalui jalur sungai lilin. Jarak antara BP3K karang agung ilir ke ibu

kota kecamatan 20 km dan jarak ke ibu kota kabupaten 270 km, dan dengan kota

provinsi Sumatra selatan 150 km.

4.1.1 Topografi tanah dan keadaan tanah

Keadaan topografi tanah wilayah BP3K karang agung ilir terdiri dari

dataran rendah dengan ketinggian 4m diatas permukaan laut. Keadaan tanah

di wilayah BP3K Karang Agung Ilir sebagian besar merupakan satuan jenis

organosol dan tanah gley humus terutama di daerah dataran rendah yang

tidak jauh dari pengaruh aliran sungai dengan kisaran pH tanah 4-5.

Keadaan gambut di lahan sawah tidak di temukan, lapisan tanah atas

bisa langsung di olah karena kedalam lapisan parit atau senyawa sulpidik

(Fe25) kurang lebih 60cm. Dari permukaan tanah sehingga lahan pasang

surut yang ada di wilayah BP3K karang agung ilir masuk dalam kategori

pasang surut potensial.

13

Page 14: Laporan laporan kel 1 - copy

Iklim di wilayah BP3K karang agung ilir merupakan daerah tropis

dengan suhu 22’c sampai 23’c dengan bulan basah/ curah hujan November-

Februari sedangkan bulan kering Juli- September. Draenase cukup baik

dengan adanya program tata air makro (TAM), para pelaku utama selalu

menjaga kelancaran air dalam rangka pencucian air tanah minimal 2x dalam

satu tahun. dengan melakukan pembersihan saluran tersier dank water.

4.1.2 Luas Lahan Menurut Penggunaan

a) Lahan Pekarangan

Kepemilikan lahan pekarangan dengan luas 0,25ha dijadikan tempat

tinggal/domisili. Komoditi yang di kembangkan adalah berbagai komoditi

seperti, kelapa, buah-buahan, dan ternak serta budidaya ikan

b) Lahan Usaha

Kepemilikan lahan usaha masing-masing pelaku utama 2 (dua) di bagi

menjadi 2 kegiatan yaitu lahan usaha 1:1 ha dan lahan usaha 11:1 ha,

penggunaannya dijadikan sawah untuk kegiatan pertanian padi, dan palawija

serta komoditi lainnya. Padi di tanam di musim hujan (Oktober-Maret) satu

kali dalam setahun dan palawija ditanam setelah panen padi (April-Mei)

untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada table di bawah ini.

Tabel 1. Luas Lahan menurut penggunaannya.

No DesaLuas Lahan penggunaan/ha

TotalPekarangan Sawah Kebu

n1. Perumpung Raya 108 1800 88 1.9962. Karang Rejo 120 1227 47 1.4223. Karang Makmur 150 1.469 76 1.6654. Madya Mulya 90 734 59 8925. Mulya Agung 118 1.298 240 1.6566. Karang Mukti 75 1.539 70 1.6847. Karang Tirta 130 974 30 1.1348. Purwa Agung 109 628 108 8459. Tri Mulya Agung 96 814 68 978

14

Page 15: Laporan laporan kel 1 - copy

No DesaLuas Lahan penggunaan/ha

TotalPekarangan Sawah Kebu

n10. Ringin Agung 84 502 34 62011. Karang Mukti 149 1.393 67 1.60912. Sri Karang Rejo 100 773 20 89313. Mekar Sari 106 649 250 1.005 Jumlah 1.441 13.809 1.155 16.405

Tabel 2. Jumlah Penduduk Wilayah BP3K

No Desa Kk Jumlah penduduk TotalL P1. Perumpung Raya 798 1.528 1.249 27772. Karang Rejo 528 1027 1256 22833. Karang Makmur 624 1.524 1392 29164. Madya Mulya 412 569 695 12645. Mulya Agung 364 710 581 12916. Karang Mukti 326 541 661 12027. Karang Tirta 435 612 748 13608. Purwa Agung 345 675 824 14999. Tri Mulya Agung 392 703 576 127910. Ringin Agung 320 553 675 122811. Karang Mukti 596 1033 1262 229512. Sri Karang Rejo 330 714 585 129913. Mekar Sari 225 368 449 817

Jumlah 5,695 10.557 10.953 21.510

15

Page 16: Laporan laporan kel 1 - copy

4.2 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

Tempat Pelaksanaan PKU ini di laksanakan pada BP3K Karang Agung Ilir

Desa Purwa Agung Rt 01 Dusun 01, Kecematan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin

Provinsi Sumatra Selatan. Waktu pelaksanaan di mulai dari Hari Selasa Tanggal 19

Agustus 2014 Sampai dengan hari Kamis 13 November 2014 lama pelaksanaan

kurang lebih 3 bulan

4.2.1 Rincian Pelaksanan Kegiatan Budidaya Sayuran Organik

No Hari/Tanggal Kegiatan Hambatan

1. Selasa 19-08-2014 Pemberangkatan ke BP3K.2. Rabu 20-08-2014 Perkenalan dan pembuatan naungan.

3. Kamis 21-08-2014Membuat bedengan dan naungan untuk persemaian dan pembersihan Lingkungan kantor.

4. Jum’at 22-08-2014 Melakukan persemaian dan pemberian materi.

5. Senin 25-08-2014 Pembuatan persemaian sayuran dan penjelasan tentang jadwal piket

6. Selasa 26-08-2014 Pembuatan persemaian sayuran, terong panjang, terong bulat dan cabai

7. Rabu 27-08-2014 Persiapan pembuatan pupuk kompos untuk persiapan polybag

8. Kamis 28-08-2014 Pencampuran tanah dengan kompos untuk pembekongan

9. Jum’at 29-08-2014 Kujungan ke WKPP di P9B10. Sabtu 30-08-2014 Administrasi ( penyusunan laporan )

11. Senin 01-09-2014 Pemberian materi tentang pembuatan bokashi

12. Selasa 02-09-2014

Peraktek tentang pembuatan pupuk bokashi dan cara-caranya sebagai berikut : Menyiapkan tempat kemudian yang dialasi terpal, menyiapkan bahan baku seprati : jerami, pupuk kandang, daun chicilia, dikombuzer, dan Bio fertilizer

13. Rabu 03-09-2014 Pembuatan bedengan tanaman14. Kamis 04-09-2014 Melakukan kunjungan keusaha tani, dan

16

Page 17: Laporan laporan kel 1 - copy

No Hari/Tanggal Kegiatan Hambatan

tambak ikan di P9

15. Jum’at 05-09-2014 Melakukan survai harga komoditas pangan sayuran dan di pasar p2

16. Sabtu 06-09-2014 Administrasi ( penyusunan laporan )

17. Senin 08-09-2014 Pembersihan Grand House dan penanaman sayuran organik

18. Selasa 09-09-2014Pelatihan pembuatan dan pembuatan mol dengan ibu merry dan yuli dari sekayu

19. Rabu 10-09-2014 Kunjungan ke gapoktan di p1b20. Kamis 11-09-2014 Kunjungan ke gapoktan di p8a

21. Jum’at 12-09-2014 Pengisian polybag untuk penanaman sayuran organik

22. Sabtu 13-09-2014 Pembuatan pembekongan untuk cabai dan terong

23. Senin 15-09-2014 Melanjutkan penanaman cabai dan terong pada bekongan

24. Selasa 16-09-2014 Melakukan penanaman sayurnsawi dan grand house

25. Rabu 17-09-2014 Pemberian pupuk padat pada cabai dan pembersihan pupuk kandang

26. Kamis 18-09-2014 Penanaman buah melon

27. Jum’at 19-09-2014 Menyiapkan tempat untuk penanaman buah melon

28. Sabtu 20-09-2014 Administrasi

29. Senin 22-09-2014 Pemberian pupuk kompos pada bedengen

30. Selasa 23-09-2014Melanjutkan pemberian pupuk kandang di bedengan yang akan di yanam cabe dan terong

31. Rabu 24-09-2014 Pengisiaan poiybag untuk penanaman sayuran

32. Kamis 25-09-2014 Pemberian pupuk bokshi pada bedengan

33. Jum’at 26-09-2014Pencampuran pupuk bokashi pada tanah yang akan di gunakan untuk penanaman cabe dan terong

34. Sabtu 27-09-2014 Administrasi

17

Page 18: Laporan laporan kel 1 - copy

No Hari/Tanggal Kegiatan Hambatan

35. Senin 29-09-2014 Pemasangan mulsa pada bedengan

36. Selasa 30-09-2014

Pembuatan pestisida nabati, bahan-bahannya: kencur, kunyit, gula, jahe, sere, brotowali, bakau, bawang merah, bawang putih, temulawak dan lengkuas.kemudian dihaluskan dengan cara di giling menggunakan penggilingan/blender lalu di beri EM4 sebanyak 100 cc / 20 sendok makan kemudian di aduk di simpan dalam drigen tunggu hingga 3 hari untuk di buka kemudian di goncang-goncangkan lagi.

37. Rabu 01-10-2014Menyiram tanaman dua kali sehari pagi dan sore, memindahkan tanaman sawi ke polybag.

38. Kami 02-10-2014 Penanaman sawi dan cabe di bedengan

39. Jum’at 03-10-2014 Penyiraman tanaman di grand house dan di bedengan

40. Sabtu 04-10-2014 Administrasi

41. Senin 06-10-2014 Memindahkan tanaman sawi di polybag ke green house

42. Selasa 07-10-2014 Melanjutkan penanaman sawi43. Rabu 08-06-204 Melanjutkan penanaman sawi

44. Kamis 09-10-2014 Melanjutkan kembali penanaman sawi dan penyiraman tanaman

45. Jum’at 10-10-2014 Melakukan penyusunan tinjauan pusaka

46. Senin 13-10-2014

Penanaman tanaman sawi ke polybag lainnya untuk mempercepat pertumbuhan karena terlalu banyak persemaian di polybag yang sudah ditaburi sawi.

47. Selasa 14-10-2014 Pertemuan di BPP48. Rabu 15-10-2014 Membuat atau menyusun laporan49. Kamis 16-10-2014 Melanjutkan pembuatan laporan50. Jum’at 17-10-2014 Survei harga komoditi pangan sayuran51. Sabtu 18-10-2014 Administrasi52. Senin 20- 10-2014 Penanaman bayam di bedengan

18

Page 19: Laporan laporan kel 1 - copy

No Hari/Tanggal Kegiatan Hambatan

53. Selasa 21-10-2014 Penyiraman tanaman dan ikut pengajian54. Rabu 22-10-2014 Menanam sawi dan penanaman terong

55. Kamis 23-10-2014 Mengikuti kegiatan pelatihan teknis budidaya ternak sapi

56 Jum’at 24-10-2014 Penyiraman tanaman57. Sabtu 25-10-2014 Administrasi

58. Minggu 26-10-2014Penyiraman tanaman dengan pemupukan bayam dengan pupuk cair ( mol )

59. Senin 27-10-2014 Penyiraman bayam dan pemanenan bayam

60. Selasa 28-10-2014 Penyusunan laporan kemudian sore hari berangkat pengajin

4.2.2 Kegiatan Budidaya Sayuran Organik

4.2.2.1 Penyiapan Lahan

Langkah-langkah yang harus dipersiapkan yaitu:

Penyiapan polybag.

Pencampuran media antara tanah dengan kompos adalah 1:1 kemudian

aduk hingga rata kemudian diamkan kurang lebih selama satu minggu.

Pemasukan media tanam dalam polybag caranya adalah tanah yang sudah

dicampur dengan kompos di masukan kedalam polybag yang sudah

disiapkan cara pengisiannya disesuaikan dengan polybag yang di pakai

dengan sepertiganya.

Setelah selesai pengisian media tanam kemudian disimpan pada tempat

yang sudah disiapkan dan didiamkan selama satu minggu dan disiran

setiap hari agar tanah menjadi gembur.

19

Page 20: Laporan laporan kel 1 - copy

4.2.2.2 Penanaman

Langkah-langkah penanamannya yaitu:

Penyiapan benih. Benih yang digunakan cap panah merah yang berasal

dari saprodi terdekat

Penanaman di lakukan dengan cara melubangi tanah dan pemberian sawi

dilubang diisi 2, untuk tanaman bayam ditaburkan secukupnya, dan

kangkung setiap lubang di isi 5 biji.

4.2.2.3 Pemeliharaan dan Perawatan

Adapun teknik pemeliharaan dan perawatan tanaman yaitu:

Penyiangan dengan cara membersihkan rumput/tanaman pengganggu di

dalam polybag yang akan menyerap unsur hara untuk tanaman tersebut.

Pemupukan organik di lakukan setiap 10 hari dengan menggunakan mol.

Adapun bahan-bahan dan cara pembuatan mol adalah sebagai berikut:

a) Bahan Pembuatan Mol

Pepaya, pisang, EM4, air kelapa, gula pasir, bongkol pisang, dan ragi.

b) Cara Pembuatan Mol

o Di campurkan seluruh bahan menjadi satu kemudian dihancurkan

dengan menggunakan belender.

o Di belender sedikit demi sedikit agar semua bahan-bahan tersebut

halus dan ditambahkan air secukupnya.

o Dan setelah halus semua dimasukkan dalam wadah atau tempat yang

besar, kemudian ditutup hingga kurang lebih 3 minggu.

o Tahap selanjutnya di saring agar ampas dan air nya dapat terpisah. Jika

ampas terpisah tadi ingin digunakan kembali tambahkan dengan air

bersih agar dapat digunakan kembali.

o Yang terakhir yaitu penyiraman mol dilakukan 2 kali sehari pagi dan

sore.

20

Page 21: Laporan laporan kel 1 - copy

4.2.2.4 Pengendalian Hama

Untuk mengendalikan hama secara organik digunakan teknik

pemupukan dengan menggunakan pestisida nabati. Adapun bahan-bahan dan

cara pembuatan pupuk pestisida nabati yaitu sebagai berikut:

a. Bahan-Bahan Pestisida Nabati

o Brotowali

o Tembakau

o bawang merah 5 siung

o bawang putih 5 siung

o kunyit sebesar jempol jari atau secukupnya

o serai 2 batang

o kencur secukupnya

o temu lawak

o jahe secukupnya

o Lengkuas.

b. Cara pembuatan Pestisida Nabati

o Seluruh bahan kemudian dicampurkan menjadi satu lalu dihancurkan

menggunakan blender

o Bahan-bahan tersebut diblender sedikit demi sedikit dan ditambahkan

air agar hancur $walau tidak bisa halus.

o Setelah hancur semua dimasukkan kedalam wadah atau tempat yang

besar selama kurang lebih tiga minggu dan setelah itu di saring agar

ampas dan airnya dapat terpisah.

o Dan pestisida nabati siap untuk di gunakan.

4.2.2.5 Budidaya Sayuran organik

Teknik budidaya sayuran organik pada saat PKU diawali dengan

pencampuran tanah dengan kompos dengan menggunakan cangkul untuk mengaduk

dan angkong yang digunakan untuk mengangkut polybag yang telah terisi media

tanam. Setelah tanah tercampur selanjutnya tanah dimasukkan kedalam polibag

21

Page 22: Laporan laporan kel 1 - copy

yang telah disediakan. Selanjutnya polibag disusun pada rak green house dengan

ukuran green house panjang 6 m dan lebar 4 m. tahap selanjutnya penyiraman

media tanam dengan menggunakan air bersih selama 7 hari. Selanjutnya penanaman

benih secara langsung pada media tanam dalam polibag. Penaman dilakukan pada

pagi hari selama 1 hari. Selanjutnya dilakukan perawatan penyiraman tanaman

setiap pagi dan sore hari.

Setelah tanaman berdaun 2-3 dilakukan pemupukan mol setiap 10 hari sekali.

Selanjutnya apabila terdapat gulma maka dilakukan proses penyiangan. Penyiangan

dilakukan pada pagi dan sore hari. Apabila ada hama dan penyakit, maka diberikan

pestisida nabati di daerah daun tanaman. Sayuran organik dapat dipanen pada saat

berumur sekitar 20-30 hari. Pemanenan dilakukan pada saat pagi hari setelah

penyiraman.

4.2.3 Kegiatan IPM

Dalam kegiatan IPM kami ikut serta bergabung dengan masyarakat setempat

untuk mengikuti kegiatan yasinan pada hari selasa yang di adakan oleh masyarakat.

Tujuan IPM adalah untuk mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat.

22

Page 23: Laporan laporan kel 1 - copy

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL

Setelah kami melakukan PKU kami dapat mengethaiu proses awal sampai

akhir yang dilakukan oleh petani dalam penerapan agribisnis untuk komoniti

tanaman sayuran organik.

Kami dapat mengetahui proses pemindahan sayuran organik yang tept untuk

dilakukan dan pemeliharaan tanaman sayuran organik yang diterapkan oleh petani

setempat.

Penerapan sistem agribisnis komoditi tanaman sayuran organik cukup

menguntungkan. Penerapan alsintan yang akan di lakukan oleh petani untuk

pengolahan lahan sudah menggunakan cara sederhana dan untuk proses budidaya

masih banyak memnggunakan cara sederhana.

Dalam kegiatan IPM kami ikut serta bergabung dengan masyarakat setempat

untuk mengikuti kegiatan yasinan pads hari selasa yang di adakan oleh masyarakat

setempat.

Kami dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan petani gaga) panen

sayuran dari fisik sosial atau ekonomi dan biologis yang dapat mempengaruhi hasil

panen sayuran organik tersebut. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan cara

penyiapan media yang benar, pemberian pupuk organik faktor lingkungan yang

baik dengan cara mengatasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman sayuran

organik sehingga dapat menghasilkan panen yang kualitas dan kuantitas yang baik.

Oleh karena itu dapat di simbulkan bahwa kami mengalami kegagalan panen karena

oleh kendala fisik sosial atau ekonomi, serta faktor air yang sangat asin atau pH

kesamaan yang sangat tinggi yang mempengaruhi hasil panen.

5.2 PEMBAHASAN

Proses budidaya sayuran yang di lakukan mulai dari bahan tanam,persiapan

poiybag, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit.

23

Page 24: Laporan laporan kel 1 - copy

Dalam satu kegiatan pemindahan tanaman yang ada di persemaian kelapangan

dengan jarak tanam yang di tentukan (25x25), kemudian di beri pupuk organik yang

telah di anjurkan oleh wilayah setempat.

Dalam penanaman sayuran petani hanya melakukan 1 kali tanam. Pada seat

pengolahan lahan bedengan petani hanya menggunakan alat cangkul untuk

pembuatan bedengan clan pencampuran tanah dengan pupuk organik.

Bercocok tanam sayuran tidak lah semudah yang kits bayangkan, tanaman

sayuran yang di budidayakan belum tentu berhasil karena semak-wakyu bisa saja

terjadi kegagalan panen yang mengakibatkan kerugian yang akan di alami. Karena

berbagai faktor yang berada diluar jangkauan petani bisa karena banjir, kekeringan

atau serangan hams clan penyakit. Kerugian sangat beragam termasuk kategori

rendah, menengah, semua gaga) total karena same sekali tidak terpungut

hasilnya/puso.

Bagi petani kegagalan panen bisa merupan neraka kecil petani dalam

penanaman meraka suclah mengerakan seluruh modal kemampuannya untuk

tanaman sayuran musim tanam tersebut, termasuk modal obat sekalipun, yang ke

due modal kemampuan bertahan sebagian besar petani pads setiap musim tanam

rata-rata berkisar 2-3 bulan. Bahkan dengan bergesernya gays hidup clan rendah

nya nilai tukar petani,kemampuan itu jadilebih rendah lagi. Kemampuan bertahan

tersebut sangat di pertaruhkan terutama pads musim peceklik.

5.3 ANALISA USAHA

a) Input

1. Polybag Rp. 60.000,-

2. Benih kangkung Rp. 25.000,-

3. Benih sawi Rp. 25.000,-

4. Benih bayam Rp. 25.000,-

5. Upah tenaga kerja ngisi polybag 150 Rp. 75.000,-

6. Biaya pembuatan pupuk organik Rp. 20.000,-

7. Biaya pembuatan pestisida Rp. 25.000,-

JUMLAH Rp. 255.000,-

24

Page 25: Laporan laporan kel 1 - copy

b) Output

1. Hasil kangkung 15 kg x Rp. 5.000,- Rp. 75.000,-

2. Hasil sawi 25 kg x Rp. 8.000,- Rp. 200.000,-

3. Hasil bayam 20 kg x Rp. 6.000,- Rp. 120.000,-

JUMLAH Rp. 395.000,-

Keuntungan output – input = Rp. 395.000,- (-) Rp. 225.000,-

Rp. 140.000,-

B/C Rasio = 255.000197.500 = 1,29

Layak dikembangkan.

25

Page 26: Laporan laporan kel 1 - copy

6. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan praktek kerja usaha ( PKU ) di lokasi BP3K

karang agung ilir, kami dapat menambah pengetahuan tentang tanaman sayuran

organik, dan dapat kami jabarkan sebagai berikut :

1. Sayuran organik dapat bermanfaat bagitubuh manusia, selain banyak

mengandung vitamin juga sebagai asupan nutrisi pada tubuh dan tidak tercemar

oleh pestisida.

2. Dengan pemanfaatan lahan yang sangat minimal/memggunakan polybag, dapat

mendapatkan keuntungan dan menambah pendapatan.

3. Sayuran organik, sangat baik di budidayakan/dikembangkan mudah dan murah.

6.2 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan setelah kami praktek kerja usaha (PKU)

yaitu :

1. Pelaksanaan praktek kerja usaha (PKU) di tahun yang akan datang sebaiknya

dilaksanakan dilokasi tempat (kecamatan).karena selain dapat menghemat

biaya, kita mengangkat produk unggulan/spesifik lokalita.

2. Dengan pemanfaat lahan yang sangat minimal dapat menambah penghasilan

petani, jadi kami menyarankan untuk para petani sayur agar membudidayakan

tanaman sayuran organik.

3. Untuk adik-adik kelas sebaiknya saat melakukan PKU lebih rajin dan teliti

lagi.

26

Page 27: Laporan laporan kel 1 - copy

DAFTAR PUSTAKA

Suprihati, Y dan Herlina E. 2013. 15 Sayuran Organik dalam pot. Jakarta penebar

swadayaTimur.

Suwarjono, H. 2013. Bertanam 36 jenis sayur. Jakarta. Penebar swadaya.

Adil W. H., dkk. 2006 Supriati, Y dan Herlina,E. 2013. 15 Sayuran Organik dalam

pot . Jakarta penebar swadaya Timur.

27

Page 28: Laporan laporan kel 1 - copy

LAMPIRAN

Pengisiaan polybag Penyiangan gulma pada sawi

Penanaman Bayam Penyiangan gulma pada bayam

28