laporan fistum 2

3
  III. HASIL PENGAMATAN Tabel pengamatan sebelum perendaman dalam larutan sukrosa  No Panjang potongan silinder kentang 0.0 M 0.2M 0.4M 0.6M 0.8M 1.0M 1 0.4 0.6 0.6 0.5 0.7 0.7 2 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.9 3 0.7 0.7 0.6 0.7 0.5 0.6 4 0.5 0.7 0.6 0.7 0.7 0.5 Rata-rata 0.57 0.67 0.62 0.65 0.65 0.67 Tabel pengamatan sebelum perendaman dalam larutan sukrosa  No Panjang potongan silinder kentang 0.0 M 0.2M 0.4M 0.6M 0.8M 1.0M 1 0.7 0.6 0.7 0.7 0.7 0.6 2 0.7 0.6 0.7 0.7 0.6 0.6 3 0.7 0.7 0.6 0.7 0.7 0.6 4 0.7 0.7 0.6 0.6 0.7 0.6 Rata-rata 2,8 2,6 2,6 2,7 2,7 2,4 0 0.5 1 1.5 2 2.5 0,0M 0,2M 0,4M 0.6M 0.8M 1,0 M Selisih penurunan ber at kentang Selisih penurunan berat kent ang Farchatul Himmah 1127020019 Biologi IV A

Upload: farchatul-himmah

Post on 06-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/21/2019 laporan fistum 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fistum-2 1/3

 

III. HASIL PENGAMATAN

Tabel pengamatan sebelum perendaman dalam larutan sukrosa

 NoPanjang potongan silinder kentang

0.0 M 0.2M 0.4M 0.6M 0.8M 1.0M

1 0.4 0.6 0.6 0.5 0.7 0.7

2 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.9

3 0.7 0.7 0.6 0.7 0.5 0.64 0.5 0.7 0.6 0.7 0.7 0.5

Rata-rata 0.57 0.67 0.62 0.65 0.65 0.67

Tabel pengamatan sebelum perendaman dalam larutan sukrosa

 No Panjang potongan silinder kentang

0.0 M 0.2M 0.4M 0.6M 0.8M 1.0M

1 0.7 0.6 0.7 0.7 0.7 0.6

2 0.7 0.6 0.7 0.7 0.6 0.6

3 0.7 0.7 0.6 0.7 0.7 0.6

4 0.7 0.7 0.6 0.6 0.7 0.6

Rata-rata 2,8 2,6 2,6 2,7 2,7 2,4

00.5

1

1.5

2

2.5

0,0M 0,2M 0,4M 0.6M 0.8M 1,0 M

Selisih penurunan berat kentang

Selisih penurunan berat kentang

Farchatul Himmah

1127020019

Biologi IV A

7/21/2019 laporan fistum 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fistum-2 2/3

0,0 M 0,2 M 0, 4M 0,6 M

0,8 M 1,0 M

IV. PEMBAHASAN

Pada pratikum kali ini praktikan telah mempraktikumkan tentang pengukuran

 potensial osmosis dan potensial jaringan untuk mengetahui nilai PA. Bahan yang

digunakan yaitu umbi kentang yang dibuat silender dengan ukuran panjang 3 cm

sebanyak 24 buah yang dimasukan dalam larutan sukrosa pada konsentrasi 0,0 M; 0,2

M; 0,4 M; 0,8 M; dan 1,0 M disimpan selama 2 jam.

Didapatkan hasil bahwa pada tiap perlakuan konsentrasi larutan sukrosa

terjadi perubahan volume umbi sebelum dan sesudahnya. Hal ini berarti ada sebagian

molekul air yang berpindah ke dalam potongan kentang selama kentang direndam di

dalam air. Dalam hal ini, konsentrasi air dalam pelarut (air murni) adalah 100%,

sedangkan konsentrasi air dalam potongan kentang kurang dari 100%. Akibat

 perbedaan konsentrasi tersebut, molekul air berpindah dari zat pelarut (air) ke dalam

 potongan kentang melalui suatu membran. Perpindahan molekul zat dari konsentrasi

rendah ke konsentrasi tinggi disebut osmosis. Perubahan volume ini dikarenakan air

7/21/2019 laporan fistum 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fistum-2 3/3

 bersifat hipotonis maupun hipertonis terhadap sel kentang. Akibat perbedaan

konsentrasi tersebut molekul air dari potongan kentang (hipertonis) (kandungan

solutenya lebih tinggi dari pada sekelilingnya) berpindah ke larutan gula lebih rendah

(hipotonis). Semakin besar konsentrasi larutan sukrosanya, maka kekurangan berat

yang dialami oleh potongan kentang itu akan semakin besar dan cepat karena

 perbedaan konsentrasi zat semakin besar. Hal tersebut mengakibatkan air semakin

cepat berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Sehingga panjang

silinder umbi kentang semakin berkurang (Sasmita, dkk.,1996). 

Pada larutan konsentrasi sukrosa 0,0M; tidak ada perubahan volume sebelum

dan sesudah perendaman karena tidak ada gradient konsentrasi larutan yang memiliki

konsentrasi sama dengan konsentrasi larutan dalam sel disebut larutan isotonis. Hal

ini dikarenakan akuades terutama yang memiliki konsentrasi 0 M memiliki potensial

air yang paling besar. Ini dikarenakan tidak adanya zat terlarut pada akuades tersebut.

Sehingga apabila irisan kentang dimasukkan kedalamnya, otomatis air akuades yang

 berpotensial tinggi akan masuk kedalam kentang yang memiliki potensial yang jauh

lebih besar hal ini menyebabkan pada saat ditimbang kembali setelah direndam 2 jam

V. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan volume kentang sebelum dan

sesudah direndam dalam larutan sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda-beda.

Semakin besar konsentrasi larutan maka semakin menyusut volume larutan. Apabila

konsentrasi larutan tinggi maka potensial osmotik rendah dan potensial airnya tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Sasmita, Drajat dan Arbasyah Siregar. 1996. Fisiologi Tumbuhan.  ITB Press.

Bandung.