fistum pertemuan 6-9

157
Susunan Enzim (samb.) Enzim Apoenzim Gugus Prostetik (Protein) (Bukan Protein) Koensim Kofaktor (Organik) (anorganik) Sumber: Didik Indradewa. Eka Tarwaca Susila Putra (didownload Okt.2013)

Upload: firds-manullang

Post on 18-Feb-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asdas

TRANSCRIPT

Page 1: Fistum Pertemuan 6-9

Susunan Enzim (samb.)

Enzim

Apoenzim Gugus Prostetik (Protein) (Bukan Protein) Koensim Kofaktor (Organik) (anorganik)

Sumber: Didik Indradewa. Eka Tarwaca Susila Putra (didownload Okt.2013)

Page 2: Fistum Pertemuan 6-9

Koenzim Penting dalam Reaksi Oksidasi-reduksi

• NAD (nikotinamid adenin dinukleotid)• NADP (nikotinamid adenin dinukleotid fosfat)• FAD (flavin adenin dinukleotid)• Cytokrom : Cyt a, Cyt a3, Cyt b, Cyt b6, Cyt c,

Cyt f• Plastokuinon, Plastosianin, Feredoksin• ATP (adenosin tri fosfat) : senyawa berenergi

tinggi

Page 3: Fistum Pertemuan 6-9

Koensim Penting

Page 4: Fistum Pertemuan 6-9

Koenzim Penting (lanjutan)

Page 5: Fistum Pertemuan 6-9

Enzim Penting

Page 6: Fistum Pertemuan 6-9

Enzim Penting (lanjutan)

Page 7: Fistum Pertemuan 6-9

Enzim Penting

Page 8: Fistum Pertemuan 6-9

Sifat Enzim• Katalisator organik dalam jumlah sangat sedikit

memacu laju reaksi tetapi tidak mempengaruhi keseimbangan reaksi

Page 9: Fistum Pertemuan 6-9

Sifat Enzim (lanjutan)

• Dihasilkan di protoplasma

- melakukan kegiatan di dalam sel : endoenzim

- melakukan kegiatan di luar sel : eksoenzim

• Sebagian besar endoenzim

Page 10: Fistum Pertemuan 6-9

Sifat Enzim (lanjutan)• Merupakan molekul besar• Merupakan koloid, mempunyai luas

permukaan besar, bersifat hidrofil • Bersifat peka, di inaktifasi semua faktor

penyebab denaturasi protein – suhu, pH.• Dapat bereaksi dengan asam maupun basa,

dengan anion maupuk kation

Page 11: Fistum Pertemuan 6-9

Sifat Enzim (lanjutan)Dapat dipacu

maupun dihambat

Pengham bat : kompeti tif – susunan mirip substrat, non kompeti tif – merusak

Page 12: Fistum Pertemuan 6-9

Sifat Enzim (lanjutan)Ensim bersifat khas : terdapat

hampir 700 enzim bereaksi dengan substrat khusus : teori kunci-gembok (key-lock)

Page 13: Fistum Pertemuan 6-9

Sifat Enzim (lanjutan)Menurunkan energi aktifasi

Page 14: Fistum Pertemuan 6-9

Faktor Berpengaruh terhadap Enzim• Suhu : minimum 00, optimum 300, maksimum

38-400 C• Logam : banyak enzim dipacu oleh ion logam :

Mg, Mn dan Co• Logam berat dapat menurunkan aktivitas

enzim : Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd• pH : optimum masing-masing enzim berbeda :

pepsin 2,0, amilase 7,0, tripsin 8,0

Page 15: Fistum Pertemuan 6-9

Peran air• Penyusun protoplasma dan tubuh tanaman• Mengaktifkan ensim• Pereaksi : reaksi hidrolisis pati -> gula• Meningkatkan respirasi• Sumber hidrogen fotosintesis• Pelarut dan pembawa senyawa• Menjaga turgor• Mengatur difusi solut• Mengatur suhu melalui transpirasi• Mendukung tumbuhan• Menyebarkan benih

Sumber: Didik Indradewa. Eka Tarwaca Susila Putra (didownload Okt.2013)

Page 16: Fistum Pertemuan 6-9

Penyusun Protoplasma dan Tubuh Tumbuhan

Page 17: Fistum Pertemuan 6-9

Perkecambahan • Air mengaktifkan ensim

α amilase• Ensim memacu hirolisis

pati menjadi gula• Gula mengalami

respirasi menghasilkan energi (ATP) untuk perkecambahan

Page 18: Fistum Pertemuan 6-9

Sumber H dalam Fotosintesis

Page 19: Fistum Pertemuan 6-9

Menurunkan suhu tumbuhan

Page 20: Fistum Pertemuan 6-9

Mendukung tumbuhan

Page 21: Fistum Pertemuan 6-9

Menyebar benih

Page 22: Fistum Pertemuan 6-9

Klasifikasi air secara biologis• Air gravitasi : air yang turun karena gaya

gravitasi bumi, berada pada pori makro, bergerak cepat tidak sempat diserap akar

• Air kapiler : air berada pada pori mikro, dapat diserap oleh akar

• Air higroskopis, terikat kuat oleh partikel tanah, tidak dapat diserap akar

• Air tersedia : air yang dapat di serap akar, batas atas kapasitas lapangan (-0,3 bar), batas bawah titik layu tetap (- 15 bar)

Page 23: Fistum Pertemuan 6-9

Air Tersedia

Page 24: Fistum Pertemuan 6-9

Penyerapan Air

• Organ penyerap air utama : akar

Page 25: Fistum Pertemuan 6-9

Mekanisme Penyerapan Air 1. Aktif : a. aktif osmotik : akumulasi solut - menurunkan Ψs –>Ψ lebih rendah sekitar, air masuk. Air mengalir dari Ψ lebih tinggi ke Ψ lebih rendah b. aktif non osmotik : energi respirasi. Air mengalir dari Ψ lebih rendah ke Ψ lebih tinggi 2. Pasif : transpirasi . Air mengalir dari Ψ lebih tinggi ke Ψ lebih rendah

Ψ = PSI/POTENSIAL

Page 26: Fistum Pertemuan 6-9

Penyerapan pasif > aktif

• Tekanan akar tidak terjadi pada tanaman Gimnospermeae dan tanaman transpirasi cepat

• Air eksudasi hanya 5% air transpirasi• Tanaman dengan tajuk menyerap air >

dibanding tanpa tajuk (dipotong) • Tumbuhan hydrofit menyerap air dari seluruh

tubuh

Page 27: Fistum Pertemuan 6-9

Tekanan akar

Page 28: Fistum Pertemuan 6-9

Jalur pengangkutan air

• Mendatar : bulu akar/epidermis – korteks – endodermis – xylem

• Tegak : lewat xylem

Page 29: Fistum Pertemuan 6-9

Anatomi Akar

Page 30: Fistum Pertemuan 6-9

Jalur Pengangkutan Air

Page 31: Fistum Pertemuan 6-9

Jalur Pengangkutan Air

Page 32: Fistum Pertemuan 6-9

Faktor berpengaruh

• Faktor tanaman : transpirasi (+), perakaran (+), metabolisme (+)

• Faktor lingkungan : ketersediaan air (+), aerasi (+), konsentrasi larutan (-), suhu – optimum 30o C – lebih tinggi sel rusak – lebih rendah metabolisme, pemanjangan akar, difusi, permeabilitas membran turun, viskositas air , plasma dan koloid naik.

Page 33: Fistum Pertemuan 6-9

Variasi Perakaran

Page 34: Fistum Pertemuan 6-9

Pengangkutan airDilakukan melalui xylem dengan mekanisme

• Teori vital : terdapat pompa – ditolak karena dengan dimatikan pengangkutan air tetap terjadi

• Teori tekanan akar – ditolak : seperti dalam pembahasan pasif x aktif, tekanan akar maksimum 2 bar, hanya mampu mendorong air setinggi 20m

Page 35: Fistum Pertemuan 6-9

Xylem

Page 36: Fistum Pertemuan 6-9

(lanjutan)• Teori fisika : imbibisi, kapiler, tekanan kohesi-

tarikan transpirasi• Teori tekanan kohesi-tarikan transpirasi. Kohesi :

tarik menarik antar molekul sejenis – air. Adhesi : tarik menarik molekul berbeda – air dengan dinding xylem. Adanya kohesi dan adhesi terbenntuk kolom air sinambung dari tanah – akar – batang – daun. Transpirasi menurunkan Ψ daun lebih rendah dari Ψ batang – terjadi aliran air dari batang ke daun. Ψ batang menurun lebih rendah dari Ψ akar – terjadi aliran air dari akar ke batang dst.

Page 37: Fistum Pertemuan 6-9

KohesiIkatan Hidrogen Molekul air

Page 38: Fistum Pertemuan 6-9

Transpirasi

Page 39: Fistum Pertemuan 6-9

TRANSPIRASI

Page 40: Fistum Pertemuan 6-9

Definisi

• Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel

• 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling besar peranannya dalamtranspirasi

Page 41: Fistum Pertemuan 6-9

Perbedaan Transpirasi dengan evaporasi

TranspirasiTranspirasi EvaporasiEvaporasi1. proses fisiologis atau fisika 1. proses fisiologis atau fisika

yang termodifikasiyang termodifikasi1. proses fisika murni1. proses fisika murni

2. diatur bukaan stomata2. diatur bukaan stomata 2. tidak diatur bukaan stomata2. tidak diatur bukaan stomata

3. diatur beberapa macam 3. diatur beberapa macam tekanantekanan

3. tidak diatur oleh tekanan3. tidak diatur oleh tekanan

4. terjadi di jaringan hidup4. terjadi di jaringan hidup 4. tidak terbatas pada jaringan 4. tidak terbatas pada jaringan hiduphidup

5. permukaan sel basah5. permukaan sel basah 5. permukaan yang 5. permukaan yang menjalankannya menjadi menjalankannya menjadi keringkering

Page 42: Fistum Pertemuan 6-9

Lubang stomata yang mengatur laju transpirasi

Page 43: Fistum Pertemuan 6-9

Stomata

Page 44: Fistum Pertemuan 6-9

Perbedaan Transpirasi dengan gutasi

TranspirasiTranspirasi GutasiGutasi1. terjadi pada siang hari1. terjadi pada siang hari 1. pada malam hari1. pada malam hari2. air yang hilang 2. air yang hilang

berbentuk uap airberbentuk uap air2. air yang keluar berbentuk 2. air yang keluar berbentuk

caircair3. yang dilepaskan uap air 3. yang dilepaskan uap air

murnimurni3. cairan mengandung solute, 3. cairan mengandung solute,

seperti gula dan garamseperti gula dan garam4. melewati stomata, 4. melewati stomata,

kutikula, dan lenti selkutikula, dan lenti sel4. melewati hidatoda4. melewati hidatoda

5. terkendali oleh stomata5. terkendali oleh stomata 5. tidak terkendali5. tidak terkendali

6. menurunkan suhu 6. menurunkan suhu permukaan tanamanpermukaan tanaman

6. tidak menurunkan suhu 6. tidak menurunkan suhu permukaanpermukaan

Page 45: Fistum Pertemuan 6-9

Besarnya air yang tertranspirasi• Sebagian besar air yang

diserap tanaman ditranspirasikan

• Misal: tanaman jagung, dari 100% air yang diserap: 0,09% untuk menyusun tubuh, 0,01% untuk pereaksi, 98,9% untuk ditranspirasikan

Page 46: Fistum Pertemuan 6-9

Dampak negatif transpirasi

• Transpirasi dapat membahayakan tanaman jika lengas tanah terbatas, penyerapan air tidak mampu mengimbangi laju transpirasi, Ψw sel turun, Ψp menurun, tanaman layu, layu permanent, mati, hasil tanaman menurun

• Sering terjadi di daerah kering, perlu irigasi, meningkatkan lengas tanah, pada kisaran layu tetap – kapasitas lapangan

Page 47: Fistum Pertemuan 6-9

Peranan transpirasi

• Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel

• Penyerapan dan pengangkutan air, hara

• Pengangkutan asimilat• Membuang kelebihan

air• Pengaturan bukaan

stomata• Mempertahankan suhu

daun

Page 48: Fistum Pertemuan 6-9

Mekanisme transpirasi

Page 49: Fistum Pertemuan 6-9

Macam transpirasi

• Stomater : 80-90% total transpirasi• Kutikuler: 20% total transpirasi• Lentikuler : 0,1% total transpirasi

Page 50: Fistum Pertemuan 6-9

Mekanisme bukaan stomata

• Teori perubahan pati menjadi gula

• Teori pengangkutan proton, K+

• Bukaan stomata pada tanaman sukulen

Page 51: Fistum Pertemuan 6-9

Teori perubahan pati menjadi gula

• Siang hari terjadi fotosintesis, CO2 diserap, kandungannya dalam ruang antar sel menurun, pH naik (7), pati dalam sel penjaga terhidrolisis menjadi gula, Ψs sel penjaga turun, Ψw turun, endoosmosis di sel penjaga, Ψp naik, dinding sel penjaga tertekan ke arah luar, stomata terbuka

Page 52: Fistum Pertemuan 6-9

Teori pengangkutan proton (K+)• Pada siang hari, saat fotosintesis di sel

penjaga terbentuk zat antara fotosintesis yaitu asam malat, kemudian dipecah menjadi H+ dan ion malat, H+ keluar dari sel penjaga, kedudukannya digantikan K+, terjadi ikatan K+ dg ion malat membentuk kalium malat, Kmalat masuk ke vakuola sel penjaga dan menurunkan Ψs nya. Terjadi endoosmosis ke dalam sel penjaga, Ψp sel penjaga naik, turgor, dinding sel dari sel penjaga tertekan ke arah luar, stomata membuka

Page 53: Fistum Pertemuan 6-9

Bukaan stomata pada tanaman CAM

• Tanaman CAM membuka stomatanya malam hari, pada malam hari terjadi respirasi tidak sempurna dan KH diubah menjadi asam malat, dari respirasi tersebut CO2 tidak dilepaskan, tetap diikat, pH tetap tinggi (7), pati dalam sel penjaga dihidrolisis menjadi gula, Ψs nya menurun, terjadi endoosmosis, Ψp sel penjaga naik, turgor, dinding sel penjaga tertekan ke arah luar, stomata membuka

Page 54: Fistum Pertemuan 6-9

Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi  Faktor lingkunganFaktor lingkungan   Faktor tanamanFaktor tanaman

1.1. kelembaban udarakelembaban udara2.2. suhusuhu3.3. kecepatan anginkecepatan angin4.4. cahayacahaya5.5. tekanan udaratekanan udara6.6. ketersediaan air tanahketersediaan air tanah7.7. debu debu

1.1. stomata: jumlah per satuan stomata: jumlah per satuan luas, letak stomata (permukaan luas, letak stomata (permukaan bawah atau atas daun, bawah atau atas daun, timbul/tenggelam), waktu timbul/tenggelam), waktu bukaan stomatabukaan stomata

2.2. daun: berbulu/tidak, warna daun: berbulu/tidak, warna daun(kandungan klorofil daun), daun(kandungan klorofil daun), posisinya menghadap matahari posisinya menghadap matahari secara langsung atau tidak secara langsung atau tidak

Page 55: Fistum Pertemuan 6-9

Antitranspiran • Senyawa kimia yang diberikan ke pada tanaman

dengan tujuan untuk menurunkan laju transpirasi• Mekanisme kerja: melalui penutupan lubang stomata

oleh partikel tertentu maupun dengan mendorong berlangsungnya mekanisme fisiologis yang menyebabkan stomata menutup

• Harganya sangat mahal dan belum ada yang efektif untuk menurunkan laju transpirasi

Page 56: Fistum Pertemuan 6-9

Fotosintesis

Page 57: Fistum Pertemuan 6-9

Fotosintesis

• Batasan : proses pembentukan karbohidrat dari CO2 dan air dan hasil sampingan O2 pada bagian tanaman berwarna hijau dengan bantuan sinar matahari

cahaya

• 6 CO2 + 6 H2O C6 H12O6 + 6 O2

klorofil

Page 58: Fistum Pertemuan 6-9

Organ Utama Fotosintesis : Daun

Page 59: Fistum Pertemuan 6-9

Organela Fotosintesis : Kloroplas • Susunan : protein 40-50%, fosfolipida 25-30%,

klorofil 5-10%, karotenoid 1-2%, RNA 5%, DNA sedikit

• Jaringan tiang : 36 kloroplas, jatringan bunga karang 20 kloroplas

• Terdiri dari grana – tempat reaksi cahaya dan stroma – tempat reaksi gelap

• Tiap kloroplas 40-60 grana• Di dalam granum terdapat tylakoid, di dalamnya

terdapat quantosom • Dalam quantosom terdapat : klorofil, karotenoid,

quinon dll

Page 60: Fistum Pertemuan 6-9

Kloroplas

Page 61: Fistum Pertemuan 6-9

Pikmen Fotosintesis : Klorofil

Page 62: Fistum Pertemuan 6-9

Spectrum Sinar Matahari

Page 63: Fistum Pertemuan 6-9

Serapan dan Penerusan Cahaya

Page 64: Fistum Pertemuan 6-9

Spektrum Penyerapan Cahaya• Sinar matahari

merambat dalam bentuk quanta atau foton

• Sinar matahari yang diserap pikmen fotosintesis = cahaya dengan panjang gelombang 400-800 nm

Page 65: Fistum Pertemuan 6-9

Ringkasan Reaksi cahaya

• 6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2

klorofil

• O2 berasal dari H2O bukan CO2, diperlukan 12 molekul H2O

• 6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 O2 + 6 H2O• Fotosintesis : reaksi oksidasi-reduksi , air di

oksidasi, CO2 direduksi menjadi karbohidrat

Page 66: Fistum Pertemuan 6-9

Fotosintesis terdiri dari dua tahap reaksi : 1. Reaksi cahaya – memerlukan cahaya – berfungsi merubah energi matahari menjadi daya asimilasi – ATP dan NADPH2

2. Reaksi gelap – tidak memerlukan cahaya – berfungsi mereduksi CO2 menjadi karbohidrat dengan energi dari ATP dan NADPH2

Page 67: Fistum Pertemuan 6-9
Page 68: Fistum Pertemuan 6-9

Sistem Dua Pigmen

PS I

PS II

Page 69: Fistum Pertemuan 6-9

Sistem Dua Pigmen (lanjutan)• Pigmen Sistem I (PS I) :

terdiri dari klorofil a, klorofil b, karotenoid dengan pusat reaksi P 700. Setiap P 700 dikelilingi 300-400 klorofil, menyerap maksimum panjang gelombang 683 nm

• Pigmen Sistem II (PS II) : terdiri dari klorofil a kolofil b, pikobili protein dan karotenoid dengan pusat reaksi P 673, menyerap maksimum panjang gelombang 673 nm

Page 70: Fistum Pertemuan 6-9

Eksitasi Elektron Klorofil

Page 71: Fistum Pertemuan 6-9

Reaksi Cahaya Fotosintesis

Page 72: Fistum Pertemuan 6-9

Produksi Daya Asimilasi

• Daya asimilasi terdiri dari ATP dan NADPH2

• Reduksi NADP menjadi NADPH2 disebut transpor elektron

• Produksi ATP disebut fotofosforilasi• Ada tiga fotofosforilasi : non siklis, siklis dan

pseudosiklis

Page 73: Fistum Pertemuan 6-9

Fotofosforilasi Nonsiklis• PS II menyerap cahaya pada panjang gelombang

673 nm, e tereksitasi diterima oleh plastoquinon• e berpindah ke sitokrom b6, sitokrom f dan

plastosianin• Sit b6 dan f mempunyai beda potenial reduksi

cukup besar yaitu 0,044 v, energi dari e dapat untuk membentuk ATP

• e dari plastosianin diterima PS I• PS I menyerap cahaya maksimum pada panjang

gelombang 683 nm, elektron tereksitasi diterima oleh FRS

• e PS II tidak pernah kembali – fotofosforilasi non siklis

Page 74: Fistum Pertemuan 6-9

Fotofosforilasi Non Siklis (lanjutan) Z NADP+ Q Fe H2 Cyt b6 Fe 2e e o2 H2O2

2e Cyt f Cu CuZn

PC PS I H2O+O2

Mn 2e PS II Mg, N, Fe Mg, N, Fe FeH2O 1/2 O2

H2

Page 75: Fistum Pertemuan 6-9

Fotofosforilasi Non Siklis

Page 76: Fistum Pertemuan 6-9

Fotofosforilasi Non Siklis

Page 77: Fistum Pertemuan 6-9

Fotolisis

• Fotolisis proses peruraian air menjadi H+, e- dan O2

• e dari air mengisi tempat e PS II yang kosong• H2 untuk mereduksi NADP menjadi NADPH2

dan PQ menjadi PQH2

• O2 dibebaskan ke udara

Page 78: Fistum Pertemuan 6-9

Fotolisis (lanjutan)

Page 79: Fistum Pertemuan 6-9

Fotofosforilasi Siklis

• Hanya melibatkan PS I• Pembentukan ATP terjadi saat e berpindah

dari feredoksin ke sitokrom b6 dan sitokrom f• Karena e dari PS I kembali ke PS I disebut

fotofosforilasi siklis

Page 80: Fistum Pertemuan 6-9

Fotofosforilasi Siklis

Page 81: Fistum Pertemuan 6-9

Reaksi Gelap – Reduksi CO2

• Reaksi gelap : reduksi CO2 menjadi karbohidrat, tidak memerlukan cahaya, tetapi memanfaatkan daya asimilasi dari reaksi terang.

• Terdapat 3 tipe reaksi gelap : • Siklus Calvin – siklus C3• Siklus Hatch and Slack – siklus C4• Siklus CAM

Page 82: Fistum Pertemuan 6-9

Siklus Calvin – Siklus C3• Senyawa yang menangkap CO2 (1 C) udara

adalah RuBP (5 C)• Enzim yang mengkatalisir Rubisco• Dibentuk senyawa beratom 6 C yang tidak

stabil• Pecah menjadi 2 senyawa beratom 3 C – PGA• Energi dari ATP dan NADPH2

• Dibentuk glukosa• Dibentuk kembali RuBP

Page 83: Fistum Pertemuan 6-9

Siklus Calvin – C3

Page 84: Fistum Pertemuan 6-9

Siklus Hatch and Slack – C4

• Terdapat dua macam kloroplas : di sel mesofil dan seludang berkas pengangkutan

Page 85: Fistum Pertemuan 6-9

Anatomi Daun C4

Page 86: Fistum Pertemuan 6-9

Siklus C4 (lanjutan)

• CO2 (1C) masuk ke kloroplas mesofil ditangkap PEP (3C) membentuk as. oksaloasetat (4C)

• Selanjutnya ada 3 tipe :

Page 87: Fistum Pertemuan 6-9

C4 (lanjutan) 1. Oksalo asetat

diubah menjadi malat, diangkut ke sarung berkas pengang kutan, dipecah menjadi piruvat dan CO2

Page 88: Fistum Pertemuan 6-9

C4 (lanjutan) Panicum maximum

2.Oksaloasetat diubah menjadi aspartat, diangkut ke sbp, diubah menjadi oksaloasetat, dipecah menjadi piruvat dan CO2

Page 89: Fistum Pertemuan 6-9

C4 (lanjutan) Atriplex spongiosa

3.Oksaloasetat diubah menjadi aspartat diangkut ke sbp, diubah menjadi malat, dipecah menjadi piruvat dan CO2

Page 90: Fistum Pertemuan 6-9

C4 (lanjutan)

• Piruvat diangkut kembali ke sel mesofil, diubah menjadi PEP

• PEP berperan menangkap CO2 udara

• CO2 yang dilepas dari senyawa masuk ke siklus Calvin (siklus C3)

Page 91: Fistum Pertemuan 6-9

Siklus C4 (lanjutan)

Page 92: Fistum Pertemuan 6-9

C4 (lanjutan)

Page 93: Fistum Pertemuan 6-9

Siklus CAM CAM

(Crassula cean Acid Metabolism)

Terjadi pada tanaman sukulen keluarga Crassulace ae : kaktus, anggrek, vanili

Page 94: Fistum Pertemuan 6-9

CAM (lanjutan)• Malam hari stomata membuka, CO2 ditangkap

oleh PEP, membentuk asam oksaloasetat diubah menjadi asam malat, disimpan di vakuola.

• Siang hari malat dipecah menjadi asam piruvat dan CO2, CO2 masuk siklus Calvin membentuk gula

• Piruvat diubah menjadi PEP kemudian pati. Pati disimpan, pada malam hari diubah menjadi PEP

Page 95: Fistum Pertemuan 6-9

Siklus CAM

Malam

Siang

Page 96: Fistum Pertemuan 6-9

Siklus CAM

Page 97: Fistum Pertemuan 6-9

Perbandingan C4 dengan CAM

Page 98: Fistum Pertemuan 6-9

Rangkuman Fotosintesis (C3)

Page 99: Fistum Pertemuan 6-9

Faktor Berpengaruh terhadap Fotosintesis

• Faktor Tanaman : klorofil, enzim, hormon, tahanan daun, genetik, umur daun

• Faktor Lingkungan : CO2,O2, cahaya, suhu, air, nutrisi

Page 100: Fistum Pertemuan 6-9

Faktor Tanaman

Klorofil : pigmen penyerap cahaya, peninglkatan klorofil sampai batas tertentu meningkatkan fotosintesis

Page 101: Fistum Pertemuan 6-9

Faktor Tanaman• Enzim : terdapat

banyak enzim yang mempengaruhi fotosintesis

• Hormon : GA, sitokinin dan kinetin dapat memacu fotosintesis

Page 102: Fistum Pertemuan 6-9

Faktor Tanaman

Tahanan daun : tahanan yang menghambat difusi CO2 – tahanan mesofil dan dan stomata

Page 103: Fistum Pertemuan 6-9

Faktor Tanaman

Genetik : terdapat perbedaan antar golongan C3, C4 dan CAM, bahkan antar varietas

Page 104: Fistum Pertemuan 6-9

Faktor LingkunganCO2

• CO2 : bahan baku fotosintesis, kandungan udara 360 ppm, peningkatan sampai 1000 ppm dapat meningkatkan fotosintesis

Page 105: Fistum Pertemuan 6-9

Peningkatan hasil skala penelitian

• C4 : 0 - 10%

• C3 : 10 – 50%• Kedelai : 350 -> 1350 ppm hasil meningkat 40

– 60%• Padi 350 -> 2400 ppm 100%• Tomat : 15-55%, selada 50-150%

Page 106: Fistum Pertemuan 6-9

Peningkatan hasil skala rumah kaca

• Teknologi pengkayaan CO2 : Jerman, Inggris, Amerika +/- 80 tahun

• Belanda : 10-20%, Inggris selada : 40%, Ohio : 60%.

• Indonesia : belum – berprospek -> bibit : sungkup plastik + pembuatan pupuk organik -> menghasilkan CO2 : teh

Page 107: Fistum Pertemuan 6-9

CO2

• CO2 udara meningkat 0,45%/tahun = 1 – 1,5 ppm/tahun.• Tahun 1800 : 280 ppm, 1958 : 314, 1984 : 350, 2050 : 660

ppm

Page 108: Fistum Pertemuan 6-9

CahayaIntensitas Cahaya• Pada daun tunggal • C3 jenuh pada

intensitas 10-40% cahaya penuh, C4 tidak pernah jenuh

• Tanaman suka naungan mempunyai fotosintesis jenuh pada intensitas cahaya lebih rendah

Page 109: Fistum Pertemuan 6-9

Panjang gelombang :

• Klorofil a dan b maksimal menyerap cahaya pada warna biru dan merah

• Fotosintesis maksimal juga pada warna merah dan biru

Page 110: Fistum Pertemuan 6-9

Panjang penyinaran• Panjang

penyinaran tergantung letak lintang dan letak matahari

• Hari panjang tidak meningkatkan laju fotosintesis per jam, namun meningkatkan per hari

Page 111: Fistum Pertemuan 6-9

Manipulasi Panjang Penyinaran

Page 112: Fistum Pertemuan 6-9

Suhu

• Fotosinte sis meningkat dengan peningkatan suhu dari 6o C sampai 39o C

Page 113: Fistum Pertemuan 6-9

Air, Oksigen dan Nutrisi

• Air mempunyai pengaruh besar secara tidak langsung karena pengaruh bukaan stomata

• Oksigen yang tinggi dapat menghambat fotosintesis terutama C3

• N, Mg dan Fe mempengaruhi pembentukan klorofil; Cu merupakan komponen enzm fotosintesis, K mempengaruhi bukaan stomata

Page 114: Fistum Pertemuan 6-9

Pengangkutan Fotosintat

Page 115: Fistum Pertemuan 6-9

Pengangkutan fotosintat

Page 116: Fistum Pertemuan 6-9

Teori Munch

• Fotosintat hasil fotosintesis dipindahkan dari sel mesofil atau seludang berkas pengangkutan sebagai sumber (source) fotosintat ke dalam floem.

• Akumulasi fotosintat di floem menurunkan potensial solut dan potensial air floem.

• Terjadi osmosis dari xylem ke floem yang mengakibatkan peningkatan potensial tekanan.

Page 117: Fistum Pertemuan 6-9

• Tekanan di dalam floem mengakibatkan aliran air dan fotosintat ke bagian floem lubuk (sink) yang mempunyai potensial tekanan lebih rendah. Aliran ini yang menyebabkan fotosintat terangkut dari sumber ke lubuk.

• Dari floem lubuk fotosintat diangkut dan disimpan di dalam lubuk

Page 118: Fistum Pertemuan 6-9

Respirasi

Page 119: Fistum Pertemuan 6-9

Respirasi

• Proses oksidasi senyawa organik menjadi CO2 dan H2O dengan menghasilkan energi

• C6H12O 6 + 6 O2 => 6CO2 + 6H 2O + 686 Kcal• Terjadi di semua jaringan hdup terutama di

tunas bunga dan daun, pucuk batang dan akar dan kecambah, di dalam mitokondria

Page 120: Fistum Pertemuan 6-9

Sel dan Mitokondria

Page 121: Fistum Pertemuan 6-9

Mitokondria

Page 122: Fistum Pertemuan 6-9

Perbedaan Respirasi dengan Fotosintesis

• O2 diserap• Senyawa karbon

kompleks dioksidasi menjadi CO2

• Terjadi siang-malam • Energi potensial diubah

menjadi energi kinetik• Bahan baku glukose

dan O2

• O2 dilepaskan• CO2 direduksi menjadi

senyawa karbon kompleks

• Terjadi siang• Energi cahaya diubah

menjadi energi potensial

• Bahan baku CO2 dan H2O

Page 123: Fistum Pertemuan 6-9

Perbedaan Respirasi dengan Fotosintesis

• Tidak memerlukan klorofil

• Terjadi di mitokondria• Energi dilepaskan• Menyebabkan

penurunan berat• 1 molekul glukose

menghasilkan 38 ATP

• Memerlukan klorofil

• Terjadi di kloroplas

• Energi disimpan• Menyebabkan

peningkatan berat• Untuk membentuk 1

molekul glukosa di perlukan 18 ATP

Page 124: Fistum Pertemuan 6-9

Peran Respirasi

• Mengubah energi potensial menjadi energi kinetik

• Menghasilkan energi untuk proses metabolisme dan pembelahan sel

• Membentuk senyawa antara penyusun sel• Merubah senyawa tidak larut menjadi larut• Melepaskan CO2 untuk daur karbon di alam

Page 125: Fistum Pertemuan 6-9

Senyawa Antara

Page 126: Fistum Pertemuan 6-9

Nisbah Respirasi

• Nisbah volume CO2 yang dilepaskan dan volume O2 yang digunakan

• vol CO2_

NR = ----------

vol O2

• NR tergantung maam substrat atau jumlah oksigen dalam substrat

Page 127: Fistum Pertemuan 6-9

NR Karbohidrat• C6H12O6 + 6 O 6 => 6 CO2 + 6 H2O• CO2 6 NR = ----- = ----- = 1 O2 6• Pada kandungan oksigen rendah respirasi aerob

berubah menjadi respirasi anaerob• C6H12O6 => 2C2H5OH + 2CO2

CO2 2• NR = ----- = ----- = ~ O2 0

Page 128: Fistum Pertemuan 6-9

NR Lemak

• Jarang terdapat di bagian vegetatif , banyak di biji

• Lemak dihidrolisis dahulu menjadi asam lemak dan gliserol

• Saat berkecambah lemak diubah menjadi karbohidrat

• Lemak sedikit mengandung oksigen, perlu banyak oksigen,

Page 129: Fistum Pertemuan 6-9

NR lemak (lanjutan)

• C51H98O6 + 145 O2 => 102 CO2 + 98 H2O

• CO2 102

NR = ----- = ----- = 0,7 O2 141 • 1g lemak menghasilkan energi 9,1 kal• 1g karbohidrat menghasilkan 3,8 kal

Page 130: Fistum Pertemuan 6-9

Tipe Respirasi

• Berdasarkan ketersediaan oksigen respirasi dibagi dua :

• Respirasi aerob C6H12O6 + 6 O2 => 6CO2 + 6 H2O + 686 Kcal• Respirasi anaerob C6H12O6 => 2 C2H5OH + 2 CO2 + 56 Kcal

Page 131: Fistum Pertemuan 6-9

Tipe Respirasi

Page 132: Fistum Pertemuan 6-9

Figure 5.5 (A). In the presence of oxygen, pyruvate is transferred into the mitochondrion, oxidized to carbon dioxide and water. In the absence of oxygen, mitochondrial respiration will shut down and metabolism shifts to fermentation.

Page 133: Fistum Pertemuan 6-9

Bahan untuk Respirasi

• Le mak• Prote

in• Karbo

hidrat

Page 134: Fistum Pertemuan 6-9

Tahapan dan lokasi Respirasi

Page 135: Fistum Pertemuan 6-9

Figure 5.1 Cellular respiration is divided into three sequential pathways: (1) glycolysis,(2) the citric acid cycle, and (3) the electron transport chain.

Page 136: Fistum Pertemuan 6-9

Glikolosis• Glycolysis take

place in the cell cytoplasm. The result is : to convert one molecule of glucose (C6) into two molecules of pyruvic acid (C3).

• There is no loss of carbon dioxide and a minimal yield of ATP.

Page 137: Fistum Pertemuan 6-9

Perubahan Pirufat menjadi Asetil Ko A

• Sebelum masuk ke Siklus Krebs, Piruvat diubah menjadi Asetyl Co-A

Page 138: Fistum Pertemuan 6-9

Perubahan piruvat menjadi Asetil Ko A

Page 139: Fistum Pertemuan 6-9

Tahap 2 : Siklus Krebs (senyawa)

Page 140: Fistum Pertemuan 6-9

Siklus Krebs (enzim dan energi)

• IDH : Isositrat Dehidrogenase

Page 141: Fistum Pertemuan 6-9

Tahap 3 : Trafer Elektron

Page 142: Fistum Pertemuan 6-9

Jumlah ATP Respirasi

Page 143: Fistum Pertemuan 6-9

Faktor Tanaman berpengaruh terhadap Respirasi

• Faktor protoplasmik : sel muda vakuola lebih kecil, protoplasma lebih banyak dg enzim lebih banyak respirasi lebih cepat

• Konsentrasi substrat : kandungan meningkat, respirasi lebih cepat

Page 144: Fistum Pertemuan 6-9

Faktor Lingkungan

• Suhu : 0o – 45o C peningkatan suhu meningkatkan rspirasi, optimal 30o C. Suhu tinggi : 1.difusi CO2 dan O2 lebih lambat dari respirasi, 2. substrat jadi faktor pembatas. Suhu rendah : dipergunakan untuk penyimpanan produk hortikultura

• Cahaya : peningkatan cahaya meningkatkan respirasi – tidak langsung karena 1. fotosintesis meningkat, substrat lebih tersedia, 2. meningkatkan suhu, 3.membuka stomata untuk difusi

Page 145: Fistum Pertemuan 6-9

Lingkungan (lanjutan)

• Oksigen atmosfer : menurun dari 21% menjadi 1%, di bawah itu terjadi respirasi anaerob

• CO2 : meningkat, respirasi menurun. Teknologi penyimpanan produk hortikultura dalam atmosfer terkendali

• Air : medium respirasi, peningkatan kandungan air memacu respirasi. Umbi dan biji disimpan pada kadar air rendah agar lebih tahan

Page 146: Fistum Pertemuan 6-9

Lingkungan (lanjutan)• Pelukaan : mula-mula memacu respirasi, di

bagian luka pati diubah jadi gula, selanjutnya normal

• Pengaruh mekanik – gosokan dsb : meningkatkan respirasi

• Zat penghambat enzim : menurunkan laju respirasi

Page 147: Fistum Pertemuan 6-9

FotorespirasiSaat ada cahaya, respirasi 3-5 kali saat gelap – Saat ada cahaya, respirasi 3-5 kali saat gelap – ada respirasi cahayaada respirasi cahaya

Page 148: Fistum Pertemuan 6-9
Page 149: Fistum Pertemuan 6-9

Fotorespirasi

Page 150: Fistum Pertemuan 6-9

• rubisco, initiates carbon fixation in the Calvin cycle; it also combines with oxygen to initiate photorespiration.

• The active site of rubisco cannot distinguish the two similar substrates: O=C=O and O=O.

• rubisco affinity for carbon dioxide 80 times higher than for oxygen. However, low CO2 (350 ppm) to O2 (20%), photorespiration 30% Calvin cycles.

Page 151: Fistum Pertemuan 6-9

• In chloroplast, rubisco, combines with (RuBP) and oxygen. five-carbon RuBP split into two-carbon 2-phosphoglycolate and three-carbon 3-phosphoglycerate (PGA).

• 2-phosphoglycolate is converted to glycolate in chloroplast, transported into peroxisome

• glycolate oxidized by oxygen to glyoxylate and hydrogen peroxide > converted to water and oxygen

Page 152: Fistum Pertemuan 6-9

• glyoxylate converted to glycine in peroxisome > transported mitochondrion.

Page 153: Fistum Pertemuan 6-9
Page 154: Fistum Pertemuan 6-9

Perbedaan Respirasi Gelap Repirasi Cahaya

• Substrat : kh, prot, lemak baru/cadangan

• Di sitoplasma dan mitokondria

• Tidak terbentuk H2O2

• Terbentuk ATP• NAD => NADH2

• Tidak tergantung O2

• Di semua sel hidup• Siang dan malam• C3 dan C4

• Substrat : glikolat baru • Di kloroplas perok -

sisom dan miokondria• Terbentuk H2O2

• Tidak terbentuk ATP• NADH2 => NAD• Tergantung O2

• Sel hijau• Saat ada cahaya• C3

Page 155: Fistum Pertemuan 6-9

Perbedaan Anatomi

Page 156: Fistum Pertemuan 6-9

C4

Page 157: Fistum Pertemuan 6-9

C4

• Mempunyai fotorespirasi rendah• Fotosintesis terjadi di kloroplas mesofil –

siklus C4 dan di kloroplas seludang berkas pengangkutan yang tersembunyi – siklus C3.

• Pada Siklus C3, RuBp bergabung dengan CO2 dari malat yang pecah menjadi piruvat dan CO2. Tidak ada O2, - fotorespirasi tidak terjadi.