lapkas glaukoma dara

49
dr. Darari Genadita Pembimbing: dr. Nur Azizah Juzmi, Sp. M, M. Kes Laporan Kasus Glaukoma

Upload: darari-genadita

Post on 12-Jan-2016

246 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang glaukoma

TRANSCRIPT

Page 1: lapkas glaukoma dara

dr. Darari Genadita

Pembimbing:dr. Nur Azizah Juzmi, Sp. M, M. Kes

Laporan KasusGlaukoma

Page 2: lapkas glaukoma dara

Identitas Pasien

• Nama : Ny. A• Umur : 71 tahun• Jenis kelamin : Wanita• Pekerjaan : IRT• Alamat : Desa Botumoito

Page 3: lapkas glaukoma dara

Anamnesis

Keluhan UtamaNyeri mata kiri menjalar hingga ke kepala sejak

2 hari SMRS

Page 4: lapkas glaukoma dara

Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang• Nyeri mata kiri menjalar hingga ke kepala

sejak 2 hari SMRS. Nyeri di rasakan mendadak. Penurunan Penglihatan (+), R. Mata kabur (+) sebelumnya sejak ± 1 tahun perlahan . Mata merah (+), R. Mata merah sebelumnya (+) sejak ± 1 bulan hilang timbul, mata berair (+), sekret (-), Gatal (-) dan mual (+) dan muntah (+) sejak 2 hari SMRS, R. pengobatan sebelumnya (-)

Page 5: lapkas glaukoma dara

Anamnesis

Riwayat Penyakit DahuluR. trauma mata (-), R. Infeksi Mata (-), R.

Hipertensi tidak di ketahui, R. DM tidak di ketahui, R. Alergi (-)

Riwayat Penyakit KeluargaPada keluarga pasien tidak ada yang

menderita seperti pasien. Riwayat Hipertensi dan Diabetes dikeluarga tidak diketahui pasien.

Page 6: lapkas glaukoma dara

PemeriksaanTanda Vital

• Tekanan Darah : 160/90 mmHg• Nadi : 56x/m• Pernapasan : 22x/m• Suhu : 36,80C

Page 7: lapkas glaukoma dara

Status Generalis

• Kepala : Normocephali, Konj. Anemis -/-, sklera ikterik -/-, R. Cahaya +/-, Shadow test -/-

• Leher : Pembesaran KGB (-)• Jantung : bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), Gallop (-)• Paru : vesicular (+), ronkhi (-), wheezing (-)• Abdomen : BU (+) Normal, NT.Epigastrium (+),

Hepatomegali (-), splenomegali (-)• Ekstremitas : Akral Hangat, edema (-)

Page 8: lapkas glaukoma dara

Pemeriksaan OftalmologiOD Keterangan OS

LP Visus LP

Orthoforia Kedudukan Bola Mata Orthoforia

Kesegala arah Pergerakan Bola Mata Kesegala arah

udem (-), hiperemis (-), tanda radang (-)

Palpebra Superior Udem (-), hiperemis (-), tanda radang (-)

udem (-), hiperemis (-), tanda radang (-)

Palpebra Inferior Udem (-), hiperemis (-), tanda radang (-)

Page 9: lapkas glaukoma dara

Pemeriksaan OftalmologiOD Keterangan OS

baik Konjungtiva Superior Hiperemis (+)

baik Konjungtiva Bulbi Hiperemis (+) inj. siliar

baik Konjungtiva Inferior Hiperemis (+)

Dalam COA Dangkal

Baik, shadow test (-) Iris Atrofi, shadow test (-)

Bulat, ± 3 mm Reflex cahaya direct (+), indirect (-)

Pupil Bulat, midriasis, ± 6mm Reflex cahaya direct (-), indirect (-)

Keruh Lensa Keruh

Tidak ikterik dan tidak ada nyeri tekan

Sklera Tidak ikterik dan tidak ada nyeri tekan

Page 10: lapkas glaukoma dara

Pemeriksaan Oftalmologi

OD Keterangan OS

jernih kornea Keruh, edema

Tidak dapat dinilai Funduskopi Tidak dapat dinilai, tidak tembus karena kekeruhan lensa

17,3 mmHg TIO 50,6 mmHg

Konjungtiva hiperemis (-),

kornea keruh (-), BMD, iris,

dan pupil normal, lensa

keruh padat

Slit Lamp Konjungtiva hiperemis (+), kornea

keruh (+), BMD dangkal, iris

atrofi, dan pupil midriasis, lensa

keruh padat

Page 11: lapkas glaukoma dara

Pemeriksaan Oftalmologi

Page 12: lapkas glaukoma dara

Resume• Wanita berusia 71 tahun datang ke IGD RSTN dengan keluhan

Nyeri mata kiri menjalar hingga ke kepala sejak 2 hari SMRS. Nyeri di rasakan mendadak. Penurunan Penglihatan (+), R. Mata kabur (+) sebelumnya (+) sejak ± 1 tahun. Mata merah (+), R. Mata merah sebelumnya (+) sejak ± 1 bulan hilang timbul, mata berair (+), dan mual (+) dan muntah (+) sejak 2 hari SMRS

• Berdasarkn pemeriksaan oftalmologisVisus OS: LP, lensa keruh Padat, Pupil midriasis ± 6mm Reflex cahaya

direct (-), indirect (-), Iris Atrofi, BMD Dangkal , kornea keruh edema, Konj. hiperemis injeksi konjungtiva (-) injeksi pericorneum (+), TIO 50,6 mmHg

Visus OD: LP, Lensa keruh padat, TIO 17,3 mmHg

Page 13: lapkas glaukoma dara

Diagnosa Kerjaos Glaukoma Akut Attack Katarak matur ODS

Differensial DiagnosisuveitisKonjungtivitis

Page 14: lapkas glaukoma dara

Penatalaksanaan - Glaucon 250 mg 4x1- citicolin 2x1- Domperidone 3x1

Tetes Mata- Timol 2x1tts OS- Cenfresh 4x1tts ODS

Pemeriksaan Penunjang:Gonioskopi

Rencana Operasi: Ekstraksi katarak + Trabekulektomi + Iridektomi jika TIO normal

Page 15: lapkas glaukoma dara

Prognosis

• Ad Vitam : Ad Bonam• Ad Fungsionam : dubia Ad malam• Ad Sanationam : dubia Ad Malam

Page 16: lapkas glaukoma dara

Follow Up31/3/2015

S : Mata Kiri masih terasa sakit, masih terasa menjalar ke kepala sakitnya, penglihatan masih tidak ada perbaikkan, mata merah (+), mual (-), muntah (-), Makan (+)

O : TD : 130/70 mmHg N : 84 x/mnt S : 36,8◦C P : 24 x/mnt

OD: Visus OS: LP, lensa keruh Padat, Pupil midriasis ± 6mm Reflex cahaya direct (-), indirect (-), Iris Atrofi, BMD Dangkal , kornea keruh edema, Konj. hiperemis injeksi konjungtiva (-) injeksi pericorneum (+), 25,1 mmHg

OS : Visus OD: LP, Lensa keruh, TIO 15,9 mmHgA : - Glaukoma Akut Attack OS

-Katarak matur ODSP : - Glaucon 250 mg 3x1

- citicolin 2x1Tetes Mata - Cenfresh 4x1 tts ODS - Timol 2x1tts OS

Page 17: lapkas glaukoma dara

Follow Up1/4/2015

S : Mata Kiri masih terasa sedikit sakit, sakit menjalar ke kepala (-), penglihatan masih tidak ada perbaikkan, mata merah (+), mual (-), muntah (-), Makan (+)

O : TD : 120/80 mmHg N : 86 x/mnt S : 36,5◦C P : 20 x/mnt

OD: Visus OS: LP, lensa keruh Padat, Pupil midriasis ± 6mm Reflex cahaya direct (-), indirect (-), Iris Atrofi, BMD Dangkal , kornea keruh edema, Konj. hiperemis injeksi konjungtiva (-) injeksi pericorneum (+), TIO 14,6 mmHg

OS : Visus OD: LP, Lensa keruh, TIO 17,3 mmHgA : - Glaukoma Akut Attack OS

-Katarak matur ODSP : - Glaucon 250 mg 3x1

- citicolin 1x1Tetes Mata - Cenfresh 4x1 tts ODS - Timol 2x1tts OS

Page 18: lapkas glaukoma dara

Follow Up6/4/2015

S : Datang ke poli untuk kontrol. Mata Kiri masih terasa sedikit sakitpenglihatan masih tidak ada perbaikkan, mata merah (+), mual (-), muntah (-), Makan (+)

O : TD : 130/70 mmHg N : 84 x/mnt S : 36,8◦C P : 24 x/mnt

OD: Visus OS: LP, lensa keruh Padat, Pupil midriasis ± 6mm Reflex cahaya direct (-), indirect (-), Iris Atrofi, BMD Dangkal , kornea keruh edema, Konj. hiperemis injeksi konjungtiva (-) injeksi pericorneum (+), 29,4 mmHg

OS : Visus OD: LP, Lensa keruh, TIO 14,6 mmHgGDS : 207 mg %

A : - Glaukoma Akut Attack OS -Katarak matur ODS

P : - Glaucon 250 mg 3x1 - Konsul Ke PD (Operasi di tunda) - citicolin 1x1Tetes Mata - Cenfresh 4x1 tts ODS - Timol 2x1tts OS

Page 19: lapkas glaukoma dara

Tinjauan Pustaka“Glaukoma”

Page 20: lapkas glaukoma dara

DEFINISI

Glaukoma adalah Sekelompok penyakit kerusakkan saraf optik yang biasanya di sebabkan oleh efek peningkatan tekanan okular pada papil saraf optik

Page 21: lapkas glaukoma dara

FISIOLOGI AQUEOUS HUMOR

Aqueous humor adalah cairan jernih yang dihasilkan oleh korpus siliaris yang mengisi camera oculi posterio (COP) dan camera oculi anterior (COA).

Komposisinya serupa dengan plasma

Page 22: lapkas glaukoma dara

ALIRAN AQUEOUS HUMOR

Aqueous humor mengalir dari COP ke COA melalui pupil, keluar ke aliran sistemik melalui 2 rute berbeda :

Trabecular outflow

Uveoscleral outflow

Page 23: lapkas glaukoma dara

Aliran Aqueous Humor

TRABEKULAR OUTFLOWCOA anyaman trabekular kanalis schlemm vena

episklera vena siliaris anterior vena ophtalmica

superior sinus kavernosus

UVEOSCLERAL OUTFLOWCOA otot siliar rongga

suprasiliar dan suprakoroidal

Page 24: lapkas glaukoma dara

PATOFISIOLOGI GLAUKOMA

Pengeluaran di sudut bilik mata terganggu

Aliran humor aquos terhambat pada celah

pupil

Menekan syaraf optik beserta seluruh serabut syaraf iskemik

Hipoksia Kematian sel Hilangnya penglihatan yang permanen.

Page 25: lapkas glaukoma dara

TRIAS GLAUKOMA

1. Peningkatan TIO > 21 mmHg

Tonometer applanasi menunjukkan mmHg

Tonometer indentasi Sciotz menunjukkan skala konversi ke mmHg

palpasi perkiraan - dibandingkan mata kanan dan kiri - Cara pemeriksaan menekan bola mata secara bergantian dengan dua jari telunjuk

Cara pemeriksaan TIO :

Page 26: lapkas glaukoma dara

2. Penurunan lapang pandang/ menyempit

Page 27: lapkas glaukoma dara
Page 28: lapkas glaukoma dara

3. Papil nervus optikus rusak / ekskavasi

Cup Disk Ratio

• NORMAL

• GLAUKOMA

Cup & Disc Rasio > 0,5N = 0,2- 0,3

Page 29: lapkas glaukoma dara
Page 30: lapkas glaukoma dara

GONIOSKOPI• Untuk memeriksa sudut bilik mata depan

Page 31: lapkas glaukoma dara

KLASIFIKASI GLAUKOMABERDASARKAN ETIOLOGI

A. Glaukoma primer1. Glaukoma sudut terbuka2. Glaukoma sudut tertutup

B. Glaukoma Kongenital

1. Glaukoma kongenital primer2. Glaukoma yang berkaitan

dengan kelainan perkembangan mata lain

3. Glaukoma yang berkaitan dengan kelainan perkembangan ekstraokular

Page 32: lapkas glaukoma dara

C. Glaukoma sekunder

1. Glaukoma pigmentasi2. Sindrom eksfoliasi3. Akibat kelainan lensa4. Akibat kelainan traktus uvea5. Sindrom

iridokorneoendotelial (ICE)6. Trauma7. Pascaoperasi8. Glaukoma neovaskular9. Peningkatan tekanan vena

episklera10. Akibat steroid

D. Glukoma absolut

• Hasil akhir semua glaukoma yang tidak terkontrol adalah mata yang keras, tidak dapat melihat, dan sering nyeri.

Page 33: lapkas glaukoma dara

Klasifikasi Berdasarkan Mekanisme Peningkatan Tekanan Intraokular

A. Glaukoma sudut terbuka1. Membran pratrabekular2. Kelainan trabekular3. Kelainan pasca

trabekular

B. Galukoma sudut tertutup1. Sumbatan pupil (iris

bombe)2. Pergeseran lensa ke

anterior3. Pendesakan sudut4. Sinekia anterior perifer

Page 34: lapkas glaukoma dara

GLAUKOMA PRIMER

Glaukoma Sudut Terbuka Primer (kronik)

•Proses degeneratif, anyaman trabekular, termasuk pengendapan materi ekstrasel di dalam anyaman dan di bawah lapisan endotel kanal schlemm•Penurunan drainase aqueous humor yang menyebabkan peningkatan TIO

PATOLOGI

Page 35: lapkas glaukoma dara

GEJALA KLINIS

• Biasanya tidak memberi tanda-tanda dari luar• Perjalanan penyakit perlahan-lahan dan progresif dengan merusak

papil saraf optik• Biasanya penderita baru sadar bila keadaan lebih lanjut• Sifatnya bilateral• Kebanyakan pada usia ≥ 40 tahun

Page 36: lapkas glaukoma dara
Page 37: lapkas glaukoma dara

Terjadi bila terbentuk iris bombe yang menyebabkan oklusi COA oleh iris perifer menghambat aliran keluar aqueous dan TIO meningkat dengan cepat, menimbulkan :– nyeri hebat– kemerahan– dan penglihatan kabur

Glaukoma Sudut Tertutup Akut Primer

Page 38: lapkas glaukoma dara
Page 39: lapkas glaukoma dara

GEJALA KLINIS GLAUKOMA AKUT / ATTACK

• Pasien tampak sakit berat• Sakit kepala• Muntah-muntah• Penglihatan sangat kabur• Kelopak mata bengkak• Konjungtiva bulbi sangat hiperemis (Injeksi siliar) • Kornea berkabut• COA dangkal• Pupil dilatasi• Tajam penglihatan menurun sampai hitung jari

Page 40: lapkas glaukoma dara

GLAUKOMA SEKUNDER

Glaukoma Pigmentasi

• Disebabkan oleh degenerasi epitel pigmen iris dan korpus siliaris.

• Pigmen mengendap di permukaan kornea posterior (Krukenberg Spindle) dan tersangkut di jaringan trabekular, mengganggu aliran keluar aqueous humor.

Page 41: lapkas glaukoma dara

Sindrom Eksfoliasi (Glaukoma

Pseudoeksfoliasi)Dijumpai endapan bahan berserat mirip serpihan di permukaan lensa anterior, prosesus siliaris, zonula, permukaan posterior iris, dan jaringan trabekula

Page 42: lapkas glaukoma dara

Glaukoma Akibat Tekanan Lensa

• Terjadi akibat trauma atau spontan (sindrom Marfan)

• Dislokasi anterior sumbatan pada bukaan pupil iris bombe dan penutupan sudut

Dislokasi Lensa

• Lensa yang menyerap cukup banyak air sewaktu mengalami perubahan katarak, sehingga ukuran membesar Blok Pupil

Intumesensi Lensa

• Katarak stadium lanjut mengalami kebocoran kapsul lensa anterior protein lensa mencair masuk COA jalinan trabekula edema dan tersumbat peningkatan TIO mendadak

Glaukoma Fakolitik

Page 43: lapkas glaukoma dara

Glaukoma Akibat Kelainan Traktus Uvealis

• Jalinan trabekular dapat tersumbat oleh sel-sel radang dari COA disertai edema sekunderUveitis

• Melanoma traktus uvealis dapat menimbulkan glaukoma akibat pergeseran korpus siliaris ke anterior penutupan sudut sekunder

Tumor

• Beberapa kelainan yang ditandai dengan endotelium kornea yang abnormal yang menyebabkan derajat variabel atrofi iris, galukoma sudut tertutup sekunder, dan edema kornea.

Sindrom Iridokorneoendotel

Page 44: lapkas glaukoma dara

Glaukoma Akibat

Trauma• Cedera kontusio bola mata

dapat disertai peningkatan TIO akibat perdarahan ke COA (hifema) darah bebas menyumbat jalinan trabekular yang mengalami edema akibat cedera.

Glaukoma Neovaskularisasi

• Paling sering disebabkan oleh iskemi retina yang luas, seperti yang terjadi pada retinopati diabetik stadium lanjut dan oklusi vena sentralis retina iskemik.

Page 45: lapkas glaukoma dara

Penatalaksanaan

• Supresi Pembentukan Aqueous Humor– Penghambat beta andrenergik: • Timolol maleat, betaxolol, levobunolol, metipranolol,

carteolol

– Apraclonidine : suatu agonis alfa adrenergik yg baru

– Penghambat anhidrase karbonat : • Asetazolamide, dichlorphnenamide, methazolamide

Page 46: lapkas glaukoma dara

• Fasilitasi Aliran Keluar Aqueous HumorObat parasimpatomimetik ↑ aliran keluar Aqueous Humor dgn berkerja pada jalinan trabekular melalui kontraksi otot siliaris (Pilokarpin) menimbulkan miosis

• Penurunan Volume Vitreus– Obat-obat hiperosmotik– Glycerin (glycerol) (1ml/kgBB) KI: DM– Manitol 20%

• Miotik, Midriatik, dan Siklopegik– Cyclopentolate– atropine

Page 47: lapkas glaukoma dara

Penanganan Glaukoma akut

• Timolol 0,5% tetes mata dengan dosis 2 x sehari

• Pilokarpin 2-4% tetes mata tiap 2 jam• Acetazolamide 250mg 3x sehari• Analgetik sistemik

Segera di rujuk Spesialis Mata

Page 48: lapkas glaukoma dara

TERAPI BEDAH dan LASER

1. Iridektomimembuat saluran dari COP ke COA

2. TrabekulektomiMembuat lubang yang menghubungkan bilik depan mata & subkonjungtiva

3. Trabekuloplasti laserMembuat sikatriks/jaringan parut di trabekulum sehingga celah melebar

Page 49: lapkas glaukoma dara