ppt glaukoma
DESCRIPTION
PPT glaukomaTRANSCRIPT
GLAUKOMA
Anatomi Sudut Bilik Mata Depan
Humor Akueus
suatu cairan jernih yang mengisi kamera okuli anterior dan posterior mata
berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen pada kornea dan lensa
Volumenya adalah sekitar 250 µL
Humor akueus diproduksi oleh badan Siliar
Fisiologi Humor Akueus
GLAUKOMA
defek lapang
pandang yang khas
perubahan patologis
pada diskus optikus
TIO ↑
Tekanan Bola mata terhadap Saraf Optik
Lapang Pandangan Penderita Glaukoma
Epidemiologi
60 juta orang terkena
glaukoma
50% tidak terdiagnosis
Indonesia 3% Populasi
Terutama Usia Lanjut
Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui. berhubungan dengan ↑ TIO ↑ TIO disebabkan oleh :
↑ produksi cairan mata oleh badan siliar↓ pengeluaran cairan mata didaerah sudut
bilik mata atau di celah pupil. Tekanan bola mata normal berkisar
antara 10-21 mmHg.
GLAUKOMA
Sudut Terbuka
Primer
Sekunder
Sudut Tertutup
Primer
Sekunder
Kongenital
Glaukoma Sudut Terbuka
Glaukoma Sudut Tertutup
• penyebabnya tidak diketahui
Primer
• kondisi dapat ditelusuri dan diketahui penyebabnya
Sekunder
Faktor Resiko
Usia >60 tahun
Ras Afrika-Amerika
Riwayat keluarga
menderita glaukoma
diabetes, tekanan darah
tinggi dan penyakit jantung
Luka fisik pada mata
anatomi mata, ketebalan
kornea dan penampilan saraf optik
rabun jauh
Kortikosteroid
Mengapa terjadi Glaukoma?
Produksi dan pembuangan humor akuos tidak seimbang
Tekanan bola mata tinggi
Saraf mata terdesak
buta
Tidak ada/sangat ringan
Penglihatan tetap jelas pd fase awal
Lapang pandang menyempit
Kesulitan berjalan
Tidak tahu benda disampingnya
Buta pd fase akhir
GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKA
Mata merah
Penglihatan menurun, melihat halo (pelangi disekitar objek)
Rasa sakit pada mata, cekot-cekot
Sakit kepala sebelah
mual muntah
GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERTUTUP AKUT
GLAUKOMA SEKUNDER SUDUT TERBUKA
UveitisLensa hipermatur
SteroidTrauma
Gejala: akut/kronis
GLAUKOMA SEKUNDER SUDUT TERTUTUP
UveitisLensa maju/membesar
Tumor intraokuliNeovakularisasi sudut
Tanda glaukoma sudut tertutup
GLAUKOMA KONGENITAL
Sejak lahirTakut sinar
RewelBolamata
besarKornea keruh
Saluran pembuangan tidak sempurna
Anamnesis
• Riwayat pasien untuk menentukan gejala • masalah kesehatan umum • Riwayat keluarga
Pengukuran ketajaman
visual
• menentukan sejauh mana penglihatan yang dipengaruhi
Tonometri
• mengukur tekanan di dalam mata untuk mendeteksi peningkatan faktor risiko pada glaukoma
Pachymet
ry
• mengukur ketebalan kornea kornea tipis risiko glaukoma
Perimetr
y
• memeriksa apakah lapang penglihatan telah terkena glaukoma
Oftalmoskopi
• Evaluasi saraf mata
Tonometri Schiotz
Tonometri Aplanasi
Pachymetry
Pemeriksaan Lapang Pandang
Pemeriksaan Lapang Pandangan
Lapang Pandangan
Oftalmoskopi Direk
Pemeriksaan dengan lampu celah
TERAPI GLAUKOMA
Medikamentosa Operatif
Tujuan:
Turunkan TIO TIO aman
Cara penurunan TIO
1.Menurunkan Produksi HA2.Menambah pembuangan HA3.Merusak badan silier4.Membuang HA ke lain
tempat (operasi filtrasi)
Supresi pembentukan
humor aqueous
Penyekat β adrenergik : timolol maleat,
betaxolol, levobunolol metipranolol ,
carteolol , gel timolol maleat
agonis adrenergic-α2 :
Apraclonidine
agonis adrenergik-α : Brimonidine
penghambat anhidrase karbonat :
Dorzolamide, brinzolamide
Fasilitasi aliran keluar
humor aqueous
Analog prostaglandin : larutan bimatoprost,
latanoprost , travoprost,
unoprostone
Obat parasimpatomimetik
Penurunan volume vitreus
Glycerin (glycerol) oral
isosorbide oral
urea intravena atau manitol intravena.
Miotik, Midriatik,
Sikloplegik
sikloplegik : cyclopentolate dan
atropine
Obat topikal
1.Beta bloker: Timolol , betaxolol produksi HA turun
2.Kholinergik: Pilokarpin outflow trab naik
3.Prostaglandin: Latanoprost, Travaprost outflow uveosklera naik, 1 X/hr
4. Agonis adrenergik : Brimonidine prod HA turun Outflow uveosklera naik Neuroprotektor (?)
5. Prostamide : Bimatoprost outflow trab & uveosklera naik
6. CAI inhibitor : Dorsolamide, Brinzolamide prod HA turun
7. Kombinasi Dorsolamide & Timolol
OBAT ORAL & SISTEMIK
Asetazolamid Tablet atau Injeksi Menurunkan produksi HA
Mannitol Infus Menarik air dari badan kaca
Gliserol Oral Menarik air dari badan kaca
Operatif Membantu ↓TIO bila obat
tidak memadai, namun tidak dapat membalikkan kehilangan penglihatan.
• trabeculoplasty membantu cairan mengalir keluar dari mata.
Operasi Laser
• Trabeculectomy Jika obat tetes mata dan operasi laser tidak efektif dalam mengontrol tekanan mata
Bedah konvensional
• drainage valve implant surgery menjadi pilihan bagi orang-orang dengan glaukoma tidak terkendali, glaukoma sekunder atau untuk anak-anak dengan glaukoma
Drainase implant
Komplikasi Jika tidak diobati, kehilangan
penglihatan progresif, biasanya dalam tahap: Blind spot pada pengelihatan
perifer. Tunnel vision. Kebutaan total.
Prognosis Pasien dengan glaukoma perlu
melanjutkan pengobatan selama sisa hidup mereka.
Karena penyakit ini dapat berkembang atau berubah secara diam-diam.
Pengobatan mungkin perlu disesuaikan secara berkala.
Dengan menjaga tekanan bola mata, kerusakan saraf optik dan kehilangan lapang pandang yang berkelanjutan dapat diperlambat atau dihentikan.
Target tekanan berbeda untuk setiap orang, tergantung pada tingkat kerusakan dan faktor lainnya.
Target tekanan dapat berubah selama seumur hidup.
Deteksi dini, pengobatan yang tepat dan pemantauan rutin dapat membantu mengontrol glaukoma dan karenanya mengurangi kemungkinan kehilangan penglihatan
Status pasien
IDENTITAS
Nama : Ny.R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Alamat : Cibitung
ANAMNESIS Keluhan Utama : Penglihatan mata kanan kabur
sejak 2 minggu sebelum masuk RS.
Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang ke poliklinik mata RSUD.Kabupaten
Bekasi dengan keluhan penglihatan pada mata kanan semakin kabur tanpa disertai mata merah sejak 2 minggu sebelum masuk RS. Selain itu pasien juga mengeluhkan mata kanannya yang suka berair. Keluhan adanya nyeri kepala, mual, muntah, pandangan melihat kabut, dan nyeri disangkal pasien.
Pasien mengaku bahwa dirinya selama setahun yang lalu hingga saat ini selalu menggunakan tetes mata CENDO 2% karena pernah didiagnosis menderita glaukoma di RS. Hasan Sadikin – Bandung. Saat itu pasien mengeluhkan dirinya sering tersandung terutama bila menaiki tangga. Selama setahun ini pasien merasa penglihatannya pada mata kanannya kabur secara perlahan tanpa disertai nyeri.
Riwayat Penyakit Dahulu • Hipertensi : Disangkal• DM : Disangkal• Trauma mata : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga • Riwayat DM, Hipertensi dan keluhan
yang sama pada pasien tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIKKU : tampak sakit
sedang
KESADARAN : compos mentis
Tekanan darah : 130/ 90 mmHg
Nadi : 82 x/menitSuhu : 36.7 0C
Pernafasan : 20 x/menit
Status Oftamologi
VISUSKETERANGAN OD OS
Tajam penglihatan 3/60 PH tidak maju 20/20
Koreksi Tidak dapat dikoreksi -
Addisi + 3.00 + 3.00
Distansia Pupil 62/60 mm 62/60 mm
Kacamata lama - -
KEDUDUKAN BOLA MATA
KETERANGAN OD OS
Eksoftamus Tidak ada Tidak ada
Endoftalmus Tidak ada Tidak ada
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Gerakan bola mata Baik ke semua arah Baik ke semua arah
SUPRA SILIA
KETERANGAN OD OS
Warna Hitam Hitam
Letak Simetris Simetris
PALPEBRA SUPERIOR DAN INFERIOR
KETERANGAN OD OS
Edema Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Ektropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fissura palpebra 12 mm 12 mm
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
Pseudoptosis Tidak ada Tidak ada
KONJUNGTIVA TARSALIS SUPERIOR DAN INFERIOR
KETERANGAN OD OS
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Anemia Tidak ada Tidak ada
Kemosis Tidak ada Tidak ada
KONJUNGTIVA BULBI
KETERANGAN OD OS
Injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada
Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada
Perdarahan
subkonjungtiva
Tidak ada Tidak ada
Pterigium Tidak ada ada
Pinguekula Ada Tidak ada
Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak ada
Kista dermoid Tidak ada Tidak ada
SISTEM LAKRIMALIS
KETERANGAN OD OS
Punctum Lacrimal Terbuka Terbuka
Tes anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
SKLERA
KETERANGAN OD OS
Warna Putih Putih
Ikterik Tidak ada Tidak ada
KORNEAKETERANGAN OD OS
Kejernihan Jernih Jernih
Permukaan Licin Licin
Ukuran 12 mm 12 mm
Sensibilitas Baik Baik
Infiltrat Tidak ada Tidak ada
Ulkus Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Arkus senilis
Edema Tidak ada Tidak ada
BILIK MATA DEPANKETERANGAN OD OS
Kedalaman Dalam Sedang
Kejernihan Jernih Jernih
Hifema Tidak ada Tidak ada
Hipopion Tidak ada Tidak ada
Efek Tyndall Negatif Negatif
IRISKETERANGAN OD OS
Warna Coklat Coklat
Kriptae Jelas Jelas
Bentuk Bulat Bulat
Sinekia Tidak ada Tidak ada
Koloboma Tidak ada Tidak ada
PUPILKETERANGAN OD OS
Letak Di tengah Di tengah
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran 3 mm 3 mm
Refleks cahaya langsung Positif Positif
Refleks cahaya tidak
langsung
Positif Positif
LENSA
KETERANGAN OD OS
Kejernihan Jernih Jernih
Letak Di tengah Di tengah
Shadow Test Negatif Negatif
BADAN KACA
KETERANGAN OD OS
Kejernihan Jernih Tidak dapat dinilai
FUNDUS OKULIKETERANGAN OD OS
a. Papil
Bentuk Bulat Bulat
Batas Tidak jelas Tegas
Warna Kuning pucat Kuning kemerahan
b. Makula Lutea
Refleks Positif Positif
Edema Tidak ada Tidak ada
c. Retina
Perdarahan Tidak ada Tidak ada
CD ratio 0,7 0,3
Ratio A/V 2 : 3 2 : 3
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
PALPASI
KETERANGAN OD OS
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Massa Tumor Tidak ada Tidak ada
Tensi Okuli (Schiotz) 18.5 mmHg 18.5 mmHg
KAMPUS VISI
KETERANGAN OD OS
Tes
Konfrontasi
Lebih sempit dari
pemeriksa
Sama dengan
pemeriksa
RESUME
Pasien perempuan, 68 tahun datang dengan keluhan penglihatan pada mata kanan semakin kabur secara perlahan tanpa disertai mata merah sejak 2 minggu yang lalu. Selain itu pasien juga megeluhkan adanya mata berair. Setahun yang lalu pasien didiagnosis menderita glaukoma sehingga diberi tetes mata CENDO 2% yang selalu pasien gunakan hingga hari ini.selain itu pasien mengeluhkan sering tersandung terutama ketika menaiki tangga.
Pada pemeriksaan fisik didapat status generalis dalam batas normal. Sedangkan dari pemerikaan oftamologi didapat : Tajam penglihatan OD: 3/60 PH tidak
maju Tajam penglihatan OS: 20/20 Kedalaman bilik mata depan OD : Dalam Funduskopi OD : batas papil tidak jelas,
warna papil kuning pucat, CD ratio 0.7. TIO : OD : 18.5 mmHg Konfrontasi :OD :Lebih sempit dari pemeriksa
DIAGNOSIS KERJA
• Glaukoma sudut terbuka / glaukoma kronik dan presbiop
OD
• Glaukoma sudut terbuka / glaukoma kronik dan presbiop
OS
DIAGNOSIS BANDING
Glaukoma sudut tertutup / Glaukoma akut
ANJURAN PEMERIKSAANPerimetri Gonioskopi
PENATALAKSANAAN
Timolol maleat 0.50 % 2 kali tetes sehari
Pilokarpin 2 % 3 kali tetes
sehari.
Asetazolamide 4 kali 250 mg
perhari
Memakai kaca mata baca
PROGNOSIS
OD OS
Quo ad vitam dubia ad bonam dubia ad bonam
Quo ad fungsionam dubia ad bonam dubia ad bonam
Quo ad sanationam dubia ad bonam dubia ad bonam
ANALISIS KASUS
Diagnosis pada pasien ini adalah :OD: Glaukoma sudut terbuka dan presbiopOS: Presbiop
Diagnosis Glaukoma sudut terbuka OD ditegakan berdasarkan:
IDENTITAS
Umur pasien adalah 68 tahun
Sesuai dengan epidemiologi Glaukoma yang biasa ditemukan pada usia > 40 tahun.
ANAMNESIS
Pasien datang ke poliklinik mata RSUD dengan keluhan penglihatan pada mata kanan semakin kabur secara perlahan-lahan tanpa disertai mata merah sejak 2 minggu yang lalu. Setahun yang lalu pasien juga mengeluhkan hal yang sama dan didiagnosis menderita glaukoma sehingga pasien selalu menggunakan tetes mata CENDO 2 %.
Berdasarkan keluhan tersebut
Kelainan mata pasien dapat
dikelompokkan dalam kelompok
penglihatan turun perlahan
tanpa mata merah.
Dengan kemungkinan-kemungkinan antara lain: • kelainan refraksi• katarak • glaukoma • ataupun kelainan
pada makula dan retina.
Riwayat penyakit sekarang, didapatkan :Penglihatan mata kanan semakin kabur
sejak 2 minggu yang lalu tanpa disertai mata merah, lalu pasien sering tersandung terutama saat naik tangga, selama satu tahun ini pasien menggunakan tetes mata CENDO 2% karena pernah didiagnosis menderita glaukoma
Gejala tersebut merupakan ciri-giri pada penderita glaukoma kronik.
Riwayat penglihatan
seperti melihat kabut disangkal (menyingkirkan
katarak)
Pasien tidak pernah
menggunakan obat2an TBC
(menyingkirkan retinopathy)
Pasien tidak pernah tinggal
didaerah episemik malaria dan tidak
pernah mengkonsumsi
obat-obatan malaria(kina) dalam jangka waktu lama
(menyingkirkan retinopathy)
PEMERIKSAAN FISIK Status Oftalmologi: Tajam penglihatan OD: 3/60, Pin Hole tidak
maju, tidak dapat dikoreksi (ada gangguan pada media pembiasan cahaya) Media pembiasan cahaya itu kornea, akuos humor,
lensa, badan kaca, dan retina. Kemungkinan terdapat gangguan di akuos humor
dimana terjadi gangguan regulasi. Seluruh bagian lensa OD jernih dengan hasil
shadow test (-) menunjukan tidak adanya kalsifikasi lensa pada
katarak.
Pemeriksaan segmen anterior : kedalaman bilik mata depan OD dalamdisebabkan adanya glaukoma sudut terbuka
yang sudah berjalan kronik. Pada pemeriksaan tonometri schiotz
terjadi peningkatan TIO OD : 18.5 mmHg (normal)sudah memiliki riwayat penyakit glaukomasudah mendapat pengobatan sebelumnya.
Pada pemeriksaan funduskopi mata kanan batas papil tidak jelas, warna kuning pucat, CD ratio 0.7 menunjukkan adanya glaukoma karena pada
glaukoma anak terjadi pembesaran cup disk ratio.
Pada tes konfrontasi, lapang pandang mta kanan lebih sempit dari pada pemeriksa hal ini disebabkan karena glaukoma kronik
yang dapat menyebabkan atrofi papil saraf optik.
PEMERIKSAAN ANJURAN
Perimetri :
• untuk menilai progresivitas penyakit glaukoma.
Gonioskopi :
• melihat sudut bilik mata yang dapat menimbulkan glaukoma.
PENATALAKSANAAN
Tetes mata parasimpatomimetik
(Pilokarpin 2%)
cara kerjanya dengan mengecilkan pupil
menambah fasilitas keluarnya cairan mata
di sudut bilik mata depan.
Tetes mata beta bloker (Timolol maleat 0.50%)
berkerja menghambat rangsangan simpatis dan mengakibatkan penurunan tekanan
bola mata.
Carbon anhydrase inhibitor
(Asetazolamid 250 mg)
dapat menurunkan sekresi cairan mata
sebanyak 60%
Hati-hati pada pemberian pertama
kali (hipokalemia sementara)
Indikasi operasi pada kasus ini :
Tekanan intraokuler tak dapat
dipertahankan di bawah 22 mmHg
Lapang pandang terus mengecil
Pasien tidak kooperatif dalam
pengobatan
Prinsip operas
i :
• fistulasi• membuat jalan baru untuk mengeluarkan humor
aqueus
Macam-
macam
operasi :
• Iridenkleisis• Trepanasi• Sklerotomi• Siklodialise• trabekuletomi
DAFTAR PUSTAKA1. Ilyas Sidarta. Katarak dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. Balai
Penerbit FKUI. Edisi ke-2. Cetakan ke-2. 2003.
2. Suhardjo, Budihardjo. Katarak dalam Ilmu Penyakit Mata II. Laboratorium Ilmu Penyakit Mata FK-UGM. Yogyakarta. 1991.
3. Vaughan Daniel, et al. Katarak Senil dalam Oftalmologi Umum. Widya Medika. Cetakan I. 2000.
4. Wijana Nana. Katarak dalam Ilmu Penyakit Mata. Cetakan ke-3.1983.
5. Hollwich Fritz. Katarak dalam Oftalmologi. Binarupa Aksara. Cetakan pertama. 1993.