glaukoma soca

21
Glaukoma Akut SOCA ( Closed Angle Glaucoma/ Angle Closure Glaucoma/ Congestive Glaucoma ) 1. Daftar masalah: (gejala klinis) - Umur >40 tahun faktor degeneratif dari iris yang dapat menutup korneaskleral sudut COA sempit. - Riwayat penyakit keluarga faktor herediter bakat bawaan glaukoma bakat gangguan fasilitas pengeluaran cairan mata karena sudut COA sempit atau gangguan pertumbuhan sudut bilik mata depan (goniodisgenesis) atau trabekulodisgenesis, atau iridodigenesis atau korneodisgenesis. Trabekulodisgenesis dan goniodisgenesis adalah penyebab tersering. - Menangis terus – menerus blokade pupil dan kongesti ciliaris evakuasi aqeous terganggu glaukoma. - Pria > wanita - Pemberian steroid jangka panjang membran lisosomalpolysacharoid jadi tebal jalur filtrasi dan pengeluaran aqeous terhambat - MMVT ( Mata Merah Visus Turun) Biasanya terjadi pada glaukoma sudut tertutup akut. Produksi Aqeous Humor ↑ dan atau sudut filtrasi sempit (sudut COA ( antara kornea dan iris sempit aliran aquous tidak lancar mengalir keluar dari pupil ke COA blokade pupil ) TIO ↑ 1. aliran a. Episklera (a. Siliar anterior ( a. Yang memvaskularisasi ke dalam bola mata (ada di atas sklera) ) terhambat (efek bendungan) injeksi episklera mata merah (hiperemi)

Upload: aisahara30

Post on 21-Jan-2016

112 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

glaukoma

TRANSCRIPT

Page 1: Glaukoma SOCA

Glaukoma Akut SOCA

( Closed Angle Glaucoma/ Angle Closure Glaucoma/ Congestive Glaucoma )

1. Daftar masalah:

(gejala klinis)

- Umur >40 tahun faktor degeneratif dari iris yang dapat menutup korneaskleral sudut COA sempit.

- Riwayat penyakit keluarga faktor herediter bakat bawaan glaukoma bakat gangguan fasilitas pengeluaran cairan mata karena sudut COA sempit atau gangguan pertumbuhan sudut bilik mata depan (goniodisgenesis) atau trabekulodisgenesis, atau iridodigenesis atau korneodisgenesis. Trabekulodisgenesis dan goniodisgenesis adalah penyebab tersering.

- Menangis terus – menerus blokade pupil dan kongesti ciliaris evakuasi aqeous terganggu glaukoma.

- Pria > wanita- Pemberian steroid jangka panjang membran lisosomalpolysacharoid jadi tebal

jalur filtrasi dan pengeluaran aqeous terhambat- MMVT ( Mata Merah Visus Turun) Biasanya terjadi pada glaukoma sudut tertutup akut.

Produksi Aqeous Humor ↑ dan atau sudut filtrasi sempit (sudut COA ( antara kornea dan iris sempit aliran aquous tidak lancar mengalir keluar dari pupil ke COA blokade pupil ) TIO ↑ 1. aliran a. Episklera (a. Siliar anterior ( a. Yang memvaskularisasi ke dalam bola mata (ada di atas sklera) ) terhambat (efek bendungan) injeksi episklera mata merah (hiperemi) 2. Sudut COA sempit efek kongestif aliran a.

perikornea / siliar ( yang perdarahi kornea ) terhambat injeksi a. Perikornea mata merah.

Visus turun : Sudut COA sempit aliran aqeous dari COP ke COA terhambat blokade pupil efek bendungan TIO ↑ axis bola mata memanjang media refraksi memanjang visus ↓Sudut COA sempit aliran aqeous dari COP ke COA terhambat blokade pupil efek bendungan oedem kornea + pupil melebar kornea perifer terpapar daya refraksi ↑ visus ↓

- Nyeri sekitar bola mata yang sangat hebat TIO ↑ rangsangan N. V1( N. Opthalmicus ) nyeri sekitar bola mata

Page 2: Glaukoma SOCA

- Sakit kepala yang hebat TIO ↑ rangsangan N. V1 (N. Ophtalmicus) nyeri di frontal kepala

NB: (Nyeri biasanya hilang saat tidur atau beristirahat (berlangsung ½ - 2 jam) karena pada saat tidur atau beristirahat sekresi aqeous berkurang karena mata tidak bekerja ekstra sehingga nutrisi yang dibutuhkan melalui aqeuos jauh berkurang sehingga sekresi aqeuos pun berkurang dan TIO↓)

“Nervus OpthalmicusSaraf ini merupakan cabang pertama bersifat sensoris yang pempersarafi bulbus, glandula lacrimalis, conjuntiva, mukasovakum nasi, kulit hidung, palpebra, dahi, kulit kepala. Membentang ke ventral didinding sinus lateral cavernosus dibawah n.okulamotorius dan troghlearis. Menerima serabut simpatis dari pleksus corotikus internus serta memberikan cabang romus tentorii/ meningeus. Sebelum memasuki fissura orbitaris.Superior bercabang menjadi :1. n.lakrimalis; cabang terkecilmemasuki orbita melalui tepi lateral fissura orbitalis superior, membentang pada tepi atas m.rectus lateralis bersama-sama a.lakrimalis. Menerima r.zygomatikus n.maksilaris mengandung serabut sekretori untuk glandula lakrimalis.2. N.frontalis; memasuki rongga orbita melalui bagian FOS terletak diatas otot dan membentang diantara m.levator palpebra superior dan peiosteum. Pada pertengahan orbita bercabang dua menjadi n.supratroclearis dan n.supraorbitalis.3. N.nasosiliaris; masuk orbita melalui bagian medial FOS, menyilang n.optikus menuju dinding medial orbita dan selanjutnya sebagai n.ethmoidalis anterior, masuk kedalam cavum cranii melalui foremen ethmoidalis anterior, berjalan diatas lamina kribosa dan turun ke cavum nasi melalui celah disisi crista gali. N.nasosiliaris menerima r.komunikan ganglion siliaris dan mempercabangkan n.siliaris longus, n.infratrochlearis dan n.ethmoidalis posterior.”

- Muntah – muntah Mekanisme muntah terkait dengan CTZ ( Chemoreseptor Trigger Zone). Pada kasus

Glaukoma terjadi muntah akibat adanya sinaps antara N. Ophtalmicus dengan N. Vagus yang akan merangsang N. Vagus di area pharing tersensitisasi dan mengirimkan signal muntah ke CTZ yang ada di otak.

- Halo sign Tanda di mana pasien melihat bayangan cahaya pada sekitar lampu.

Kornea yang oedem menyebabkan daya bias ( refraksi konea ) melalui kelengkungan yang telah sedemikian rupa terbentuk terganggu akibat keruh dan oedemnya kornea akibat blokade pupil yang terjadi pada glaukoma.

- Kelopak bengkak Sudut filtrasi sempit efek kongesti injeksi perikornea ekstravasasi cairan ke area

berongga oedema palpebra

- Bradikardia Pengaruh efek okulokardiak (Aschner phenomenon) :

Reflek yang terjadi apabila terdapat traksi otot extraokular atau penekanan pada bola mata yang menyebabkan kompresi pada N. Opthalmicus (N.V1) pada formatio retikularis di brain stem, terdapat sinaps antara N. Trigeminal dan N. Vagus melalui visceral neuron motor ( saraf afferent ). Impuls yang diteruskan akibat adanya

Page 3: Glaukoma SOCA

kompresi N. Opthalmicus akan diteruskan juga pada saraf efferent N. Vagus melalui medulla oblongata menuju jantung menyebabkan depresi kerja jantung bradikardi s/d asystole.

- Lemah akomodasi Cairan Aqeous yang berlebih pada TIO yang sangat ↑ menyebabkan lensa terdesak

dan regangan berlebihan dari M. Ciliaris yang menyebabkan lensa sulit untuk mencembung dan menyebabkan kelemahan akomodasi menimbulkan efek seperti presbiopi visus ↓Refleks akomodasi ( teori Helmholtz ) mata melihat dekat N3 parasimpatis zonula Zinn kendor kontraksi otot silier lensa mencembung akomodasi maksimal.

- Tajam penglihatan perifer ↓ (Lapang pandang menyempit) Blind spot melebar

Lapang pandang terbagi atas: Superioir : 55o (adanya os. frontal sebagai penghalang) Inferior : 70o (adanya os. Maxillaris sebagai penghalang) Temporal : 90o( bebas halangan) Nasal : 60o (adanya os. Nasalis sebagai penghalang)Tajam penglihatan perifer dipengaruhi oleh keadaan sel batang yang ada di pinggir retina yang mengalami kerusakan. Sel batang yang banyak mengalami kerusakan akibat desakan yang disebabkan oleh TIO yang tinggi yang menyebabkan daerah perifer yang memiliki pembuluh darah yang kecil tertekan dan kekurangan nutrisi sehingga daerah perifer mengalami kerusakan lebih dulu lapang pandang menyempit apabila papil rusak buta.

Tajam penglihatan sentral juga mengalami penurunan pada pasien Glaukoma karena axis mata yang memanjang dan oedem kornea yang menyebabkan gangguan pada media refraksi bagi cahaya yang masuk dan keluhan yang biasa terjadi adalah ametropia tipe miopi

- COA dangkal Aliran aqeous yang terhambat ke COA menyebabkan jumlah cairan aqeous pada

COA ↓ COA dangkal normalnya COA dalam.- Pupil Melebar (midriasis) lonjong, miring, vertikal Sudut COA yang menyempit akibat korneaskleral yang tertutup oleh iris

menyebabkan aliran aqeous dari COP ke COA untuk diteruskan ke trabekula terhambat blokade pupil pupil midriasisPupil normal : 2-3mm isokor.

- Iris oedem dan kelabu Iris sebagai penutup jalan aliran aqeous ke trabekula karena menyempitkan sudut

COA menyebabkan blokade pupil tekanan hidrostatik pada mata ↑

Page 4: Glaukoma SOCA

menyebabkan tejadinya osmosis cairan ke dalam iris iris menjadi odem dan pigmen pada iris menjadi tidak jelas terlihat dari luar iris kelabu

- Sulit membaca, bersujud, di tempat gelap- Skotoma byerrum arcuata ring ( perkembangan glaukoma – buta ) Skotoma : persepsi seperti tidak melihat objek karena seperti ada yang menutupi

dikarenakan kerusakan optic disc Skotoma + tengah wajah seperti ada yang menutupi, skotoma - tengah wajah

seperti hilang Byerrum: Arcuata : Ring :- Penderita cenderung emosional Menyebabkan neurovaskular respon pengaktifan simpatis TD ↑ aliran

sirkulasi ke mata ↑ produksi aqeous ↑ TIO ↑

2. Pemeriksaan Fisik General:RR:dalam karena muntahTD: normal / hipertensi faktor usia hipertensi primerSuhu: tidak ada masalah HR: bradikardiaAntropometri: tidak ada hubunganLokalis mata:

Pemeriksaan TIO : a. Manual (teknik Balotement) 2 jari.

Pemeriksaan manual dengan membandingkan TIO pasien dengan TIO pemeriksa dengan syarat TIO pemeriksa harus normal. Pemeriksaan dengan menyuruh pasien melihat ke bawah dan dagunya tetap lurus pemeriksa memegang bola mata pasien dan membandingkannya dengan bola mata pada sisi yang sama pada mata pemeriksa. Hasil yang didapat adalah, sbb:

- N + 2 sangat tinggi- N + 1 tinggi ( penekanan teraba keras )- N normal (N / p)- N – 1 lunak rendah

b. Tonometer Schiotz (pemeriksaan paling praktis sederhana) Prinsip : teknik melihat daya tekan alat pada kornea.Makin rendah TIO bola mata mudah ditekan angka skala lebih besar.Normalnya jarum = beban, cth : jarum 7, maka beban juga 7. Hasil bisa dilihat pada tabel. Awalnya dengan beban 5,5 bila jarum tidak bergerak diganti dengan beban 7.5.

Pasien diminta bebaring terlentang tanpa bantal diteteskan anestesi lokal ( Pantokain 0.5%) pada matanya pasien diminta memandang ke satu titik tepat di atasnya pemeriksa membuka kelopak mata pasien sebelum meletakkan

Page 5: Glaukoma SOCA

tonometer pada permukaan kornea, alas tonometer harus dibersihkan dengan kapas alkohol membaca simpangan jarum tonometer membaca hasil pemeriksaan tabel mengangkat tonometer dan membersihkannya kembali dengan alkoholTIO normal = 10 – 20 mmHg

c. Airpuff pemeriksaan TIO yang computerize.

Gonioskopi Pemeriksaan untuk menentukan sudut bilik mata. Sudut COA terbuka atau tertutup.

Pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan lensa sudut (goniolens) di dataran depan kornea setelah diberikan lokal anestetikum. Lensa ini dapat dipergunakan untuk melihat sekeliling sudut bilik mata dengan memutarnhya 360o

Uji lain pada Glaukoma (biasa pada glaukoma kronis yang TIO kurang jelas kenaikannya)- Uji kopi

Pasien minum 1 – 2 mangkok kopi pekat, bila TIO naik 15 – 20 mmHg setelah 20 – 40 menit glaukoma- Uji minum air ( provokasi dilakukan pada TIO =18mmHg(meragukan)

Minum air banyak tekanan osmotik ↓ air banyak masuk ke bola mata TIO

Metode pemeriksaan : sebelum sarapan pasien diukur TIO nya pasien disuruh minum air 1 L ukur TIO setiap 15 menit bila naik 8 – 15 mmHg dalam 45 menit glaukoma

- Uji steroid Tetes betametason atau deksametason 0.1% 3-4 x sehari. TIO

diperiksa setiap minggu pada orang yang berbakat glaukoma TIO naik dalam 2 minggu.- Uji kamar gelap

Di saat gelap midriasis pupil penutupan sudut bilik mata (COA) ↑ TIO naik dalam 90 menit. (naik >8 mmHg)

Ophtalmoskop( segment posterior ) Tujuan : untuk melihat NII ( cupping / penggaungan ), atrofi NII, C/D ratio >0.3 ( tempat papil ( NII, A. Dan V. Centralis retina ).Makula lutea (bintik kuning) ada di sebelah temporal; fovea centralis (kaya sel kerucut) ada di tengah makula lutea; papil ada di nasal ( papil, tdd: a., v. Centralis retina optic disc, dan NII )Fundus normal batas tegas, warna orange, C/D ratio = 0.3 dan a:v = 2:3Penemuan pada glaukoma akut edema papil dan refleks fundus ↓

Pemeriksaan lapang pandang - Pemeriksaan konfrontasi

Pasien duduk berhadapan dan sama tinggi dengan pemeriksa penderita menutup 1 mata tanpa menekan, pemeriksa juga menutup mata yang tepat

Page 6: Glaukoma SOCA

dihadapan penderita (cth: pasien mata kiri, maka pemeriksa mata kanan) penderita memfiksasi penglihatan pada hidung pemeriksa pemeriksa awasi mata penderita agar tetap terfiksasi pemeriksa memegang pensil dan menggerakan dari pinggir ke tengah, tengah ke pinggir, atas ke bawah dan bawah ke atas. Bandingkan antara penglihatan penderita dengan pemeriksa.- Pemeriksaan perimeter- Pemeriksaan tangent screen( kampimetri )

Pemeriksaan kedalam COA dengan senter dari samping (180 o ) Bila dalam iris terang, bila dangkal iris di seberang penyinaran gelap

3. Pemeriksaan penunjang tambahan: Pemeriksaan visus: ( melihat tajam penglihatan sentral ( makula lutea dan fovea

centralis ( tempat sel kerucut ))a. Ophtotipi Snellen

Normal 20/20(dalam kaki) atau 6/6 (dalam meter) arti penderita dapat melihat tulisan yang ada dalam kartu snellen dalam jarak 20 kaki / 6 meter yang di mana orang normal dapat melihat pada jarak 20 kaki atau 6 meter. Bila pasien tidak dapat melihat dalam jarak 6/60, maka akan diteruskan pada hitung jari.

b. Hitung JariHitung jari dimulai dari jarak 1 meter sampai 5 meter. Nilai maksimal hitung jari adalah 5/60 artinya pasien dapat melihat jari dengan jelas dalam jarak 5 meter yang pada orang normal dapat dilihat dengan jelas dalam jarak 60 meter. Bila pasien tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak 1/60, maka diteruskan dengan pemeriksaan lambaian tangan.

c. Lambaian tanganDalam jarak normal 1 meter apabila pasien dapat melihat dengan jelas, maka bernilai 1/300. Bila pasien tidak dapat melihat dengan jelas juga, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan sinar.

d. CahayaPemeriksaan sinar bertujuan untuk mengetahui apakah makula lutea atau fovea centralis tempat sel – sel kerucut masih berfungsi baik. Bila pasien dapat melihat jelas sinar yang disenterkan, maka bernilai 1/ N

Pemeriksaan ini dilakukan pada orang dewasa yang bisa membaca dan berkomunikasi. Pada bayi cukup dilakukan pemeriksaan reflek fiksasi untuk meramalkan apakah penglihatannya akan normal atau tidak nantinya. Bayi normal dapat berfiksasi pada usia 6 minggu dan mengikuti sinar pada usia 2 bulan. Refleks pupil juga telah +. e. Uji pinhole

Bila visus membaik kelainan refraksiBila visus tidak membaik kelainan anatomi atau kekeruhan media refraksi seperti pada glaukoma.

Buta menurut WHO:

Page 7: Glaukoma SOCA

- Kategori 1: rabun atau visus <6/18- Kategori 2 : rabun atau visus <6/60- Kategori 3 : buta visus <3/60 dan lapang pandang <10 derajat- Kategori 4 : buta visus <1/60 atau lapang pandang < 5 derajat- Kategori 5 : buta dan tidak ada persepsi sinar4. Pemeriksaan lab- Darah rutin- Glukosa darah DM dapat menjadi faktor resiko Glaukoma5. Diagnosis : ODS: Glaukoma akut sudut tertutup dengan visus ODS: 6. DD/ : iritis akut, keratitis, konjungtivitis akut,endoftalmitis, panoftalmitis.

Katarak senile (biasa tidak simetris, sedangkan glaukoma simetris, mata tidak nyeri karena berlangsung kronis, kecuali katarak menjadi pemicu timbulnya glaukoma)

Konjungtivitis mata merah visus normal, mata berair, nyeri

Glaukoma opened angle berlangsung kronis, mata normal visus turun, tidak ada gejala prodormal dan tanpa mual, muntah

Headache or migraine7. Basic Science:

a. Definisi Berasal dari bahasa Yunani “Glaukos” hijau kebiruan . Disebut hijau kebiruan karena sering ditemukan pada pupil penderita glaukoma terdapat pupil berwarna hijau kebiruan.Glaukoma merupakan suatu gangguan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya TIO atrofi papil saraf optik menciutnya lapang pandang kebutaan.Glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomer 2 terbanyak setelah katarak.

Sudut mata dikatakan normal apabila : 400, sedang : 10 – 300, dan sempit bila <100

b. Etiologi Produksi aqeous ↑ Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau celah pupil

c. Faktor predisposisi Anatomis : bulbus okuli pendek (hipermetrop) akomodasi terus – menerus untuk memperbaiki penglihatan iris terdesak maju sudut COA sempit, lensa yang tumbuh abnormal dan lebih besar lensa mendesak kornea sudut antara kornea dan iris menjadi sempit dan iris terdorong ke depan sudut COA sempit aliran aqeous dari COP ke COA terhambat blokade pupil, kornea kecil, tebalnya iris Fisiologis: akomodasi berlebihan iris maju, di tempat gelap midriasis pupil blokade pupil, dislokasi lensa lebih maju blokade pupil, kongesti badan

Page 8: Glaukoma SOCA

silier sering terjadi pada: neurovaskuler ( nangis, jengkel ), operasi kepala, hormonal (haid), penyakit trakto-respiratoir atas

d. Epidemiology ( insidens ): - Banyak pada penduduk asia dan eskimo dan ↓ pada penduduk indian Amerika- 2% penduduk > 40 tahun- Pria > wanita tapi di pasien kulit putih wanita 3x > dari pria- Penyebab kebutaan nomor 2 terbanyake. Klasifikasi ( Vaughen ):

1. Glaukoma primer : glaukoma sudut terbuka / kronis / simpleks / opened angle dan glaukoma sudut tertutup / akut / opened angle ( dengan/tanpa blokade pupil )

2. Glaukoma kongenital : Primer atau infantil dan glaukoma karena kelainan kongenital lainnya

3. Glaukoma sekunder: perubahan lensa, kelainan uvea, trauma, bedah, rubeosis, steroid, dll

4. Glaukoma absolut std akhir glaukoma (tertutup/terbuka) di mana telah terjadi kebutaan total, kornea telah sangat keruh, bilik mata sangat dangkal, papil atrofi, mata keras seperti batu, dan sakit, glaukoma hemorrhagik.

f. Patofisiologi

Faktor predisposisi produksi aqeous ↑ dan atau sudut COA sempitSudut COA sempit COA dangkal blokade pupil iris menutupi trabekular yang ada di limbus insersi iris pada trabekular desakan iris menutupi trabekular aliran aqeous ke trabekular terhambat jalur trabekular menurun fungsinya TIO ↑ glaukoma akut ( closed angle ( kongestif )) gangguang sirkulasi dalam vaskularisasi mata tanda – tanda kongestif injeksi pembuluh darah mata ( episkleral, kongjungtiva, perikorneal (dominan) mata merah terutama dekat limbus (korneoskleral) dan tidak konstriksi dengan pemberian epinefrin 1:1000

g. Anatomi mata Dibagi atas 2 bagian : jaringan ekstraokular dan intraokular

Page 9: Glaukoma SOCA

h. Fisiologi mata: 1. Kornea

Selaput bening yang tembus cahaya Terdiri dari 5 lapisan : epitel, memb Bowmann, Stroma, Memb Descement,

Endotel Sifat: avaskuler, transparan, deturgescence Panjang gelombang α yang dapat menembus : 400 – 700nm

2. Lensa Bentuk : bikonveks Sifat : avaskuler dan elastis Terdiri dari : 64% air, 35% protein, mineral, vit. C, dan glutation Terdapat sel epitel lapis – lapis serat Daya bias : 20 D (18-20D) Penggantung lensa zonulla zinii Fungsi untuk akomodasi dan refraksi

3. Nutrisi mata oleh lapisan: - UVEA( koroid, iris, badan ciliaris ) memberi nutrisi pada kornea, lensa, retina

- A. Centralis retina untuk retina4. Mekanisme refraksi

Sinar refleks cahaya pupil ( pengatur banyaknya sinar yang masuk ) kornea media refraksi pertama lensa ( media refraksi ke 2 yang bertugas memfokuskan cahaya agar jatuh tepat ke makula lutea melalui mekanisme akomodasi ) vitreous humor melalui badan kaca makula lutea sel batang dan sel kerucut mengubah cahaya menjadi signal impuls impuls diteruskan ke papil mata tempat N. Optikus kiasma opticus di nasal tractus opticus korpus geniculatum lateralis traktus genikulocalcarina dibawa ke pusat penglihatan di lobus Occipital area Broadmann 17(area penglihatan primer) ,18,19( area penglihatan sekunder ).

5. Mekanisme akomodasiAkomodasi penyesuaian daya bias terhadap jarak benda.

- Refleks akomodasi ( teori Helmholtz ) mata melihat dekat N3 parasimpatis akomodasi + zonula Zinii/ lig. suspensorium kendor kontraksi otot silier (m. Ciliaris) lensa mencembung akomodasi maksimal

- Lihat dekat N3 simpatis relaksasi M. Ciliaris tegang lig. Suspensorium lensa tertarik lebih flat akomodais (–)Trias akomodasi: ( pada saat mata melihat dekat (near respon) ) akomodasi, konvergensi, miosis6. Refleks cahaya

Mekanisme diatur oleh pupil melalui M. Sphicnter pupil dan M. Dilatator pupil.a. Cahaya NII region pretectal nukleus edinger westphal NIII

ganglion ciliaris axon ganglion parasimpatis kontraksi m. Ciliaris dan m. Sphinter pupil miosis

b. Cahaya NII pons thorakal ganglion cervikalis superior axon postganglion simpatis m. Dilatator pupil midriasis pupil

Page 10: Glaukoma SOCA

7.adaptasi gelap

penurunan ambang penglihatan dengan menurunkan jumlah sel kerucut dan menaikan jumlah sel batang yang terjadi ± 5 – 20 menit

Waktu gelap all trans retinol ( vitamin A ) + skotopsin 11 CIS retinol 11 CIS retinal rodopsin terang rodopsin pecah Bathorodopsin lumirodopsin metarodopsin I Metarodopsin II all transretinal + skotopsin enzim alkohol dehidrogenase 11 cis retinal rodopsin8. Aqeous humor dibuat oleh Proc. Ciliaris corpus ciliaris COP pupil COA sudut filltrasi (trabekula) kanalis Schlemm saluran kolektor plexus vena sklera episklera v. Ciliaris ant. (rute trabekula 90%)10 % rute uveosklera tidak lewat trabekula tapi langsung diserap oleh uvea dan sklera1. Fisiologi otot mataM. rektus lat N. Abducen (VI) kerja primer untuk abduksiM. rektus med (NIII) okulomotorius aduksiM. Rektus Superior (N III) okulomotorius kerja primer : elevasi dan sekunder aduksi dan intorsiM. rektus inferior N. III okulomotorius primer : depresi sekunder : aduksi dan ekstorsiM. oliquus sup N. (IV) trokhlearis kerja primer: depresi seknder : abduksi dan intorsiM. oblikuus inf N III (okulomotorius) primer : elevasi sekunder: abduksi dan ekstorsi9. fisiologi air mataGl. Lacrimalis punctum lakrimale kanalikuli lakrimalis sakus lakrimalis dc nasolakrimalis meatus nasalis inf

i. Histologi mata Dinding bola mata: 1. Tunika fibrosa 5/6 post : sklera dan 1/6 ant: kornea (di

tengah- tengah ada limbus kornea 1mm tempat canalis Schlemm)

2. Tunika vaskulosa ant: iris, medial : corpus ciliaris, post: coroid

3. Tunika nervosa/ retina pars optica retina (10 lapisan) dan pars seka retina ( pars iridika retina (blkg iris) dan pars siliaris retina( blkg ciliaris )) “pars seka tidak peka cahaya”

Sklera: 5/6 post bola mata

Tdr dari jaringan ikat kolagen, fibroblas dan serat elastin Relatif non vaskuler Di post ada lamina cribosa ( tempat a,v centralis retina dan NII )

Page 11: Glaukoma SOCA

Tdd : episklera, skelra sebenarnya, dan lamina fuscia/suprakorod berbatasan dengan koroid

Kornea:

1/6 ant. Bola mata Jernih ( air, susunan serat kolagen teratur, dan terdiri dari kondroitin

sulfat dan keratan sulfat ) Non vaskuler Serat sensoris banyak (cabang NV1) Nutrisi dari aqeous dan pembuluh darah di limbus, serta air mata Ada 5 lapisan: Ep. Berlapis gepeng tanpa lap. Tanduk, memb.

Bowmann ( jernih tidak mengandung sel ), subs. Propria / stroma ( 90%tebal kornea dan avaskular ), memb. Descement fibril kolagen halus, lap. Endotel kornea ( epitel berlapis gepeng + organel2 )

Limbus:

Daerah peralihan kornea – sklera : ± 1mm 1. Ep konj. Bulbi 10 lapisan sel – sel 2. Jar. Ikat konj. Bulbi 3. Stroma limbus : pemb. Darah dan limfe 4. Kanal Schlemm melingkar antara kornea dan sklera 5. Jar. Trabekular (celah Fontana)

Tunika vaskulosa (UVEA): iris, korpus ciliaris, choroid

Iris :

Pemisah COA dan COP Celah di tengah disebut pupil 1. Lap. Endotel 2. Lap jar. Ikat jarang + fibroblas + melanosit 3. Lap jar. Ikat jarang + pemb. Darah 4. M. Sfingter pupilae + dilatator pupil 5. Pars iridika retina : 2 lap sel kubis berpigmen ( dari ektorderm ) Pigmen sedikit biru Pigmen sangat banyak hitam Albino merah muda Pembuluh darah: sirkulus arteriosus iridis major dan minor + kolateral

asal dari cabang2 A. Siliaris ant. Dan post. Longus

Korpus siliaris:

Penghasil cairan aqeous melalui Proc. siliaris Terdapat penahan lensa zonula siliaris Zinnii

Page 12: Glaukoma SOCA

Khoroid:

4 lapisan: Suprakoroid, V vortikosa, koriokapilaris, memb. Bruch ( lam. Elastika ) serat elastin tempat melekat kuat sel – sel epitel pigmen( sel batang dan sel kerucut )

Humor aqeous:

Indeks refraksi = 1,33 Isi: rendah protein, vit. C, pyruvat, laktat ↑, urea, glukosa↓ Fungsi: nutrisi untuk lensa, kornea, dan sebagian retina TIO normal = 20

Retina :

Lap. Epitel pigmen retina Lap batang dan kerucut Memb. Limitans ext Lap inti luar Lap plexiform luar Lap inti dalam Lap plexiform dalam Lap sel2 ganglion Lap serat saraf Memb. Limitans interna

Vaskularisasi bola mata:

A. Sentralis retina : retina, kec: koni dan basili A. Siliaris ant : iris + korpus siliaris, anastomosis dengan a. Sil. Post. Longus A. Sil. Post. Longus : korpus siliaris A. Sil. Post. Brevis : ora serata

Palpebra : sup bergerak dan inf statis

Konjungtiva :

K. Palpebra K. Fornices K. Bulbi

Epitel berlapis silindiris (2lapis) + sel goblet dan lamina propria ada jar. Ikat jarang

8. Penatalaksanaan: Prinsip: Menurunkan segera TIO dalam 2x24jam cegah kerusakan papil (papil

atrofi) TIO normal operatif

Page 13: Glaukoma SOCA

a. Pemberian pilokarpin 2% setiap menit selama 5 menit yang disusul setiap 1 jam dalam 24 jam efek parasimpatis miotikum mengurangi blokade pupil membuka aliran aqeous humor ke dalam trabekula TIO ↓Cara kerja efek kolinergik kontraksi M. Ciliaris dan M. Sphingter pupil miosis pupil jalur trabekular terbuka ekskresi aqeous humor ↑

b. Pemberian asetazolamid (diamox) 500 MG IV secara IV karena pasien dalam keadaan muntah – muntah belum bisa diberikan secara oral. Setelah TIO menurun dan pasien tidak muntah – muntah lagi dapat diberikan asetazolamid 250 MG tablet setiap 4 jam.Cara kerja hambat ekskresi H+ di ginjal dan meningkatkan ekskresi sodium, potassium, bikarbonat dan air alkanine diuresi hati – hati asidosis

c. Pemberian diuretik osmotik, seperti : Manitol 1.5 – 2 Ml / kgBB dalam larutan

20% atau Urea IV gm/ kgBB ( hati – hati gangguan ginjal ). Pilihan lain adalah

Gliserol 1 g/KgBB dalam larutan 50%.

Asetazolamide menghambat enzim CA diuresis dan sekresi aqeous berkurang

60% TIO ↓

d. Anestesi retrobulbar xilokain 2% untuk kurangi produksi aqeous dan mengurangi

rasa sakit.

e. Beta blocker turunkan produksi aqeous dengan mempengaruhi badan silier.

Cth : timolol

f. KIE:

Diet rendah garam dan minim air air dan garam akan meningkatkan

osmolaritas dan tekanan hidrostatik dalam sirkulasi yang akan memicu produksi

aqeous meningkat.

Hindari membaca di tempat gelap

Membaca di tempat gelap akan menyebabkan pupil menjadi midriasis

karena minimnya cahaya meningkatkan blokade pupil hambatan aliran aqeous

TIO ↑

Hindari emosi berlebihan neurovaskular respon simpatis ↑ TD ↑

aliran darah ke mata ↑ sekresi aqeous ↑ TIO ↑

Hindari nangis berlebihan nangis akan memicu blokade pupil dan simpatis↑

hambatan pengeluaran aqeous ke trabekula dan peningkatan sekresi aqeous.

Nb: biasanya dengan th/ ini, maka TIO akan turun dalam 30 menit atau

beberapa jam kemudian.

g. Pembedahan menjadi tindakan kausatif ( rujuk dr Sp.M ).

Page 14: Glaukoma SOCA

Indikasi bedah : mencegah serangan berulang, TIO di bawah 30 mmHg atau TIO

50 tapi hanya untuk laser iridotomy.

KI : TIO yang sangat tinggi

Bedah dilakukan saat TIO telah turun.

Tindakan bedah iridektomi atau pembedahan filtrasi.

9. Prognosis: Ad vitam : dubia ad bonamSelama glaukoma primer tanpa adanya penyebab glaukoma seperti DM atau hipertensi, maka tidak akan berakibat fatal.Ad fungtionam :dubia ad malamFungsi mata akan sangat terganggu selama glaukoma tidak diatasi melalui jalur operatif.Ad sanationam: dubia ad malamApabila pasien tidak dilakukan operasi, maka glaukoma closed angle akan berulang apabila ada faktor pencetus seperti minum yang banyak, berada di tempat gelap, memmbaca terlalu lama, menunduk.Ad visam : dubia ad malamGlaukoma yang tidak segera diturunkan TIOnya akan berdampak pada kerusakan sel – sel penglihatan dan papil mata yang dapat menyebabkan terjadinya kebutaan yang ireversibel.

Gambaran fundus mata: