kelompok 5 - pleno

25
Modul 1 : Tatalaksana Diabetes Sistem Terapeutik Tutor : dr. Nizamuddin, MS Ana Nurrida 2011730003 Karlina lubis 2011730048 Lalibah Antartika 2011730053 M. Imam Mustapid 2011730060 Nida Nabilah Akmal 2011730074 Reyka Pratiwi 2011730089 Kelompok 5 Siti Noviyanti 2011730102 Sri Ummi Kalsum 2011730104 Vicky Satria Kusuma 2011730112 M. Hafidz Ramadhan 2011730150 Dwi Wahyuni 2011730169

Upload: nida-nabilah-akmal

Post on 17-Nov-2015

85 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

berbagi

TRANSCRIPT

  • Modul 1 : Tatalaksana DiabetesSistem TerapeutikTutor: dr. Nizamuddin, MSAna Nurrida 2011730003Karlina lubis 2011730048Lalibah Antartika 2011730053M. Imam Mustapid 2011730060Nida Nabilah Akmal 2011730074Reyka Pratiwi 2011730089Kelompok 5Siti Noviyanti 2011730102Sri Ummi Kalsum 2011730104Vicky Satria Kusuma 2011730112M. Hafidz Ramadhan 2011730150Dwi Wahyuni 2011730169

  • SkenarioSeorang perempuan berusia 48 tahun baru saja didiagnosis diabetes tipe 2 asimtomatik. Hasil pemeriksaan laboratorium dua bulan yang lalu HbA1c 7,1% dan kadar glukosa darah sewaktu 172 mg/dL. Sejak itu dia memperbaiki diet dan mulai olah raga jalan 30 menit, dua kali seminggu. Kemudian ia dirujuk ke Anda seorang dokter layanan primer.

  • INFORMASI TAMBAHANTB: 157 cmBB: 73 kgL.pinggang: 38inc= 97 cmGDP: 136 mg/dLHbA1c (skrng): 6,9 %Profil lipid: 1. kolesterol total 210 mg/dl

    2. LDL 130 mg/dl 3. HDL 36 mg/dl 4. trigliserida 240 mg/dlAST 42 IU/LALT48 IU/LFungsi ginjal : 1. ureum 47,08 mg/dl

    2. kreatinin 1,1 mg/dlFunduskopi: normalRiwayat gestasional: melahirkan anak dengan BB 4 kg dan menderita

    DM pada hamil ke 2.RPK : 1. ibu menderita DM dan meninggal karena infark miokard

    2. ayah menderita hipetensi dan meniggal karena serebrovaskuler

  • PERTANYAANBagaimana klasifikasi dan patofisiologi pada penderita DM?Bagaimana kriteria penegakan diagnosis DM tipe II?Bagaimana pengaruh diet dan olahraga terhadap penurunan HbA1c?Bagaimana interpretasi hasil dari pemeriksaan fisik dan labolatorium pada sekenario? Jelaskan nilai normal?Bagaimana penatalaksanaan gizi pada sekenario?Jelaskan terapi medikamentosa yang tepat untuk mengontrol hiperglikemia pada pasien di sekenario?Bagaimana terapi fisik yang dapat di berikan pada pasien tersebut?Jelaskan efek samping dari obat DM tipe II?Bagaimana edukasi yang harus di berikan unuk pasien yg menderita DM?Bagaimana menentukan DOC pada kasus di sekenario dan penulisan resep secara tepat?

  • Nilai Normal Pemeriksaan Fisik

    PasienNormalTinggi Badan52 = 157 cmBerat Badan161 Lb = 73 kgBBI = (157-100) 10% (157-100) = 57-5,7 = 51,3 kgIMT 73 = 29,61 kg/m2 Obes I1,572BB Kurang : IMT 23,0 kg/m2Berisiko : 23,0-24,9 kg/m2Obes I : 25,0-29,9 kg/m2Obes II : >30 kg/m2Lingkar pinggang38 = 97 cmPria :

  • Nilai Normal Pemeriksaan Laboratorium

    PasienNormalGula DarahPuasa = 136 mg/dlSewaktu = 172 mg/dlPuasa =

  • KLASIFIKASI DM

  • LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS DM

  • Glukosa glikogen sumber energi

    Terjadi pembakaran lemak kerja insullin

    OLAHRAGAMeningkatkan sensitivitas reseptor di jaringan perifer terhadap insulin, sehingga glucose uptake meningkat dan status glikemik membaik.Terjadinya peningkatan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif, sehingga dapat secara langsung menurunkan kadar gula darah.

  • Komposisi seimbang penurunan bb

    Diet tinggi karbohidratmengurangi resistensi insulindan mengurangi kadar HbA1c

    Meningkat/memperbaiki pembakaran glukosa

    Di jar.periferMemperbaiki kepekaan sel beta di pankreas

    DIETDiabetes mellitus berhubungan erat dengan kerja insulin: kadar kurang atau tidak kompetenDM kegagalan mekanisme pengaturan keseimbangan glukosa -> karbohidratBanyak makan dapat meningkatkan kebutuhan insulin. Terapi diet dapat membantu mengkontrol gula darah dan menurunkan HBA1c

  • Jenis Bahan MakananJenis bahan makanan yang dianjurkan :1) sumber karbohidrat kompleks : nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi, sagu2) sumber protein rendah lemak : ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tahu, tempe, kacang-kacangan3) sumber lemak dalam jumlah terbatas : makanan yang diolah dengan dipanggang, direbus, dikukus, disetup, dibakar

    Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan :Mengandung banyak gula sederhana : gula pasir, sirup, jelly, buah-buahan awetan, susu kental manis, soft drink, es krim, cakeMengandung banyak lemak : gorengan, fast foodMengandung banyak natrium : ikan asin, telur asin, makanan awetan

  • Jumlah Makanan/ KaloriPerhitungan jumlah kalori ditentukan oleh status gizi, umur, ada tidaknya stress akut, dan kegiatan jasmani

    Komposisi :Karbohidrat : 60-70%Protein : 10-15%Lemak : 20-25% Na : anjuran asupan Na 3000 mg ( 1 sdt garam dapur ) DM dengan hipertensi, pembatasan Na : 2400 mg garam dapur

    Jumlah makanan dibagi dalam tiga porsi besar yakni : Makan pagi 20%Makan siang 30%Makan malam 20%Dan makanan selingan 10% diantara makan besar

  • GLP 1 adalah hormon yang dihasilkan oleh sel ileum pada sal. pencernaan dari produk transkripsi gen proglukagon dan di golongkan sebagai ikretin : stimlator hormon insulin

  • Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) disebut tipe II. Pengobatan utamanya adalah mengatur diet dan olahraga .Pasien NIDDM (tipe II) yang gagal dikontrol dengan diet dan olahraga memerlukan antidiabetik oral

  • 2. BIGUANIDAMekanisme kerja berbeda dengan sulfonilurea . Biguanida tidak bekerja melalui perangsangan insulin , tetapi langsung pada target organ . Obat ini menurunkan glukosa pada orang normal , tetapi berpotensi dengan insulin . Pada penderita diabetes gemuk penggunaan biguanid dapat menurunkan BB , tetapi tidak pada penderita normal . Penderita DM yang gagal menggunakan sulfonilurea , masih dapat diberi biguanid

  • 3. METFORMINIndikasi : Terapi diabetes untuk orang dewasa , tidak bisa menggantikan insulin Kontraindikasi : Penyakit hati berat , penyakit ginjal dengan uremia , kehamilanDosis efektif : 2500mgDosis harian : 500-850 4. INSULIN SENSITIZERTermasuk didalamnya troglitazon , pioglitazon , dan rosiglitazon Pioglitazon dapat digunakan sebagai monoterapi , atau dalam kombinasi dengan obat-obat hipoglikemi lain serta juga insulin . Pioglitazon dan rosiglitazon diabsorbsi baik pada pemberian oral , metabolisme di hati , dan eksresinya melalui urin Dosis efektif rosiglitazon : 8mgDosis harian : 2-8mgDosis efektif Pioglitazon : 45mgDosis harian : 15-45mg

  • 5. AKARBOSEMekanisme kerjanya adalah menghambat enzim yang memecah karbohidrat menjadi glukosa , yang terdapat di intestin . Bila digunakan sebagai monoterapi obat ini tidak menimbulkan efek hipoglikemi tetapi bila dikombinasi dengan sulfonilurea atau insulin , hipoglikemi dapat terjadi Dosis efektif : 100mgDosis harian : 25-100mgMiglitol termasuk dalam golongan ini Miglitol absorbsi lebih baik dibanding akarbose namun tidak terlihat efek sistemik dan eksresinya dalam bentuk utuh melalui urinEfek samping : kentut , diare , dan kejang perut Kontraindikasi : penderita gangguan saluran cerna , ulkus di kolon , obstruksi saluran cerna , jangan diberi bersama metformin .Dosis efektif : 100mgDosis harian : 25-100mg

  • Efek Samping Obat DM Tipe II

    Cara Kerja GolonganEfek samping1. Pemicu Sekresi Insulin SulfonilureaHipoglikemia-Koma. Kenaikan BB 4-6kg, Mual,muntah,diare, Flushing, Vertigo,Bingung, Leukopenia,AgranulositosisGlinid Hipoglikemia Gangg.Sal.Cerna2. Pemicu Sensitifitas terhadap insulin Biguanid (Metformin)GI : Mual,muntah,diare, Asidosis Laktat, Turunkan absorpsi Vit B12, AnemiaThiazolindion/glitazin Penambahan BB, Edema, ISPA (16%),Sakit Kepala (7,1%),Anemia3. Inhibitor alfa glukosidaseAcarboseGI : Malabsorbsi,Flatulence,diare

  • Prinsip latihan jasmani bagi penyandang diabetes

    F

    I

    D

    J

  • Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri,tanda dan gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya harus diberikan kepada pasien. Berikan edukasi mengenai efek samping yang mungkin timbul pada pemberian obatEdukasi pasien bahwa pengaturan gaya hidup tetap menjadi pilar utamaAnjurkan pasien untuk periksa secara berkala fungsi ginjal, hati, gula darah, tsb untuk cegah komplikasi

    Edukasi Pasien

  • KESIMPULANBerdasarkan kasus pada scenario, kelompok kami menyimpulkan akan memberikan metformin 500 mg 2kali/hari kepada pasien sebagai obat lini pertama untuk mengatasi kadar gula darah pasien yang meningkat , bila dengan metformin dosis 500 mg gula darahnya tetap tidak menurun maka dosisnya akan dinaikkan sampai dosis maksimal sebesar 2000 mg/hari disamping itu pasien harus mengubah gaya hidupnya yaitu dengan makan memperhatikan jenis jumlah dan jadwal, intensitasnya sering tapi sedikit dan juga pasien harus berolahraga minimal 30 menit selama 4-5 kali/minggu.

  • REFRENSIKonsensus PERKENI 2011.

  • TERIMAKASIH