kegiatan magang di pt
TRANSCRIPT
LAPORAN KEGIATAN MAGANG DI PT. SINARFAJAR AGRO LESTARI
TEKNIK PENGOLAHAN TANAH PADA TANAMAN JAGUNG DI PT.
SINARFAJAR AGRO LESTARI
Oleh:
ANTONIUS SANGA DOREN
0904061711
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2012
TEKNIK PENGOLAHAN TANAH PADA TANAMAN JAGUNG DI PT.
SINARFAJAR AGRO LESTARI
LAPORAN MAGANG
Ditujukan Kepada Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Untuk Memenuhi
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Serjana Pertanian
Oleh
Antonius Sanga Doren
0906041711
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2012
LEMBARAN PENGESAHAN
JUDUL : TEKNIK PENGOLAHAN TANAH PADA TANAMAN JAGUNG DI
PT. SINARFAJAR AGRO LESTARI DESA MBURUKULLU KEC.
PAHUNGA LODU KAB. SUMBA TIMUR
NAMA : ANTONIUS SANGA DOREN
NIM : 0904061711
MENYETUJUI
Pembimbing Lapangan
Ir. Umbu Kaludang
Pembimbing laporan Magang
Dr.Ir. A.S.J.Adutae,MP
NIP: 19621125 1988031001
Ketua Jurusan
Ir. Jenny E. R Markus, MApp. S
NIP:19640701 199509 2001
Dekan Fakultas Pertanian
Ir Marthen R. Pellokila, MP, PhD
NIP: 19650317198903 1002
Di setujui pada tanggal……… Agustus 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karenaatas
bimbingan dan tuntunan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini.
Magang telah terlaksana dengan baik di PT. Sinar Fajar Agro Lestari dari tanggal 17 Juli– 17
Agustus 2012. Tentunya atas bantuan dari berbagai pihak terutama dari PT. SinarFajar Agro
Lestari sebagai tempat pelaksanaan magang.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
trimakasi yang setinggi-tingginya kepada:
1. Ir Marthen R. Pellokila, MP, PhD. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Nusa
Cendana, yang telah memberi ijin untuk magang sehingga penulis dapat magang di
PT. SinarFajar Agro Lestari.
2. Ir. Jenny E. R Markus, MApp. Selaku ketua jurusan agroteknologi fakultas pertanian
3. Drs.Ir. A.S.J.Adutae,MP yang telah membimbing dalam pembuatan laporan ini
4. Ir. I.Gusti Bagus Aditwita Arsa, MP selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
membantu Penulis dalam urusan administrasi.
5. Ir. Umbu Kaludang berserta staf dan karyawan PT. Sinarfajar Agro Lestari yang telah
bersedia memberikan penginapan dan mengurus keperluan lainya selama di tempat
magang.
6. Rudy wibowo selaku pembibing lapangan selama magang.
7. Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi dan doa
kepada Penulis.
8. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan magang yang tidak dapat disebutkan
namanya satu persatu
Kupang,………………Agustus 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nusa Tenggara Timur umumnya, Sumba Timur khususnya memiliki ciri spesifik
sebagai wilayah kering beriklim kering. Sehingga lingkungan agroekosistemnya sangat
beragam. Total luas lahan yang diusahakan untuk usahatani 144.219 ha dari total luas
wilayah. Lahan potensial pertanian seluruhnya berjumlah 270.396 ha, terdiri atas 244.585
lahan kering ( 90,54%) dan 25.811 ha lahan basah (9,55%). Lahan kering yang telah
dimanfaatkan seluas 118.226 ha, sehingga masih tersedia potensi 126.177 ha (Distan Sumba
Timur, 2004), sementara lahan yang telah dimanfaatkanpun belum diusahakan secara
optimal, sehingga belum memberikan produksi dan produktivitas yang optimal pula.
Produktivitas lahan kering umumnya sangat rendah disebabkan oleh berbagai faktor
pembatas teknis, sosial, ekonomi,kelembagaan, kebijakan dan input teknologi yang rendah.
Namun penggunaan teknologi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas lahan secara
signifikan (Lidjang, et.al.,2002), sehingga tersedia peluang yang sangat besar untuk
optimalisasi produksi, melalui optimalisasi pemanfataan lahan kering khususnya
Dalam konteks pengembangan lahan kering di Kabupaten Sumba Timur, fokusnya
adalah bagaimana teknik pengolahan lahan kering yang beriklim kering agar dapat di
manfaatkan dengan sebaik mungkin dalam membudidaya tanaman jagung yang di budidaya
oleh PT. Sinarfajar Agro Lestari.
Untuk mendukung ketahanan pangan tanaman holtikultura perlu dikembangkan.
Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain
gandum dan padi. Biji jagung kaya akan karbonhidrat dapat mencapai 80% dari seluruh
bahan kering biji, sisanya adalah protein, minyak dan mineral. (Anonimous, 2009). Di Nusa
Tenggara Timur , tanaman ini merupakan salah satu bahan pokok, sehinnga jenis tanaman ini
dikembangkan luas di masyarakat,tidak hanya karena sebagai bahan makanan pokok, karena
jagung memiliki nilai jual yang tinggi dikarenakan meningkatnya permintaan jagung baik di
pasar nasional maupun internasional. Sejalan dengan prospek ekonomi tanaman jagung
Pemerintah Indonesia mencanangkan swasenbada jagung sejak tahun 2007 guna memenuhi
kebutuhan komsumsi dan industri pakan ternak yang melonjak.
Upaya peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam akan berlangsung apabila
pengolahan lahan yang potimal pada lahan kering beriklim kering sampai pada lahan basah
yang beriklim basah. Untuk itu diperlukan penyediaan teknologi produksi jagung yang
beragam dan spesifik lingkungan. Penerapan teknik pengolahan lahan oleh petani yang
sekarang berlaku, pada umumnya masih bersifat tradisional.oleh karena itu perlu di kaji lebih
lanjut mengenai “Teknik Pengolahan Tanah Pada Tanaman Jagung Di PT. Sinarfajar
Agro Lestari Di Kab. Sumba Timur Desa Mbukullu”. Sehingga dapat digunakan alternatif
untuk pengolahan lahan kering beriklim kering.
1.2. Tujuan Magang
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan latihan kerja di tempat magang untuk meningkatkan
pengetahuan, dan membentuk sikap serta keterampilan kerja. Tujuan penyusunan laporanl ini
juga ialah untuk mencari informasi mengenai teknik budidaya jati,jagung dan kacang tanah
secara bertahap khususnya pada proses pembibitan dan cara pemeliharaannya.
1.2.2. Tujuan Khusus
a) Mahasiswa mendapatkan gambaran nyata tentang praktik kerja bidang
pertanian. Mahasiswa mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan
keterampilan kerja di bidang peminatannya.
b) Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan, dan membentuk sikap serta
keterampilan profesional dalam praktik manajemen pertanian masyarakat
secara nyata sesuai bidang peminatannya.
c) Mahasiswa mampu mengumpulkan informasi yang relevan dengan bidang
peminatannya untuk membuat analisis situasi umum.
d) Mahasiswa dapat melakukan studi kasus yang sedang dihadapi oleh institusi
magangnya yang sesuai dengan bidang peminatannya.
1.3. Manfaat Magang
1.3.1 Bagi Mahasiswa
a) Mendapatkan kesempatan mengaplikasikan teori yang diperoleh dari proses
perkuliahan ke dalam tenaga kerja.
b) Mendapatkan permasalahan yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian
dalam rangka penulisan tugas akhir.
1.3.2. Bagi Jurusan agrotekhnologi fakultas pertanian
a) Memperoleh informasi tentang kondisi nyata di dunia kerja yang berguna bagi
peningkatan kualitas lulusan Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi
Universitas Nusa Cendana Kupang (NTT).
b) Menjalin kerja sama dengan institusi magang sehingga dapat mendukung
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya.
1.3.3. Bagi Institusi Tempat Magang
a) Institusi magang dapat memanfaatkan tenaga magang sesuai dengan
kebutuhan di unit kerjanya.
b) Institusi magang mendapatkan alternatif calon karyawan yang telah dikenal
mutu,dedikasi, dan kredibilitasnya.
c) Laporan magang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi
mengenai situasi umum institusi tempat magang tersebut.
BAB II
TATA PELAKSANAAN
2.1. Waktu dan Lokasi Magang
Magang ini dilaksanakan mulai tanggal 17 Juli sampai 17 Agustus 2012. Lokasi
bertempat di PT. Sinarfajar Agro Lestari KAB. Sumba Timur, KEC. Pahungalodu, Desa
Mburukullu.
2.2. Metode Pelaksanaan Magang
Metode yang digunakan dalam magang ini adalah
a. Wawancara
Dilakukan dengan pihak pembimbing lapangan mengenai keadaan lokasi dan usaha
tani yang sering dilakukan serta jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan. Selain itu dilakukan
wawancara langsung dengan para pekerja.
b. Survei dan Praktek di Lokasi
Metode ini dilakukan untuk mengetahui lokasi tempat pembudidaya tanaman dan
langsung memprakteknya.
c. Metode Kepustakaan
Penulis membaca literatur yang berhubung dengan penulisan laporan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Profil Perusahaan
PT. Sinarfajar Agrolestari didirikan pada tahun 2008 dengan luas lahan awal 740 Ha.
Dengan 720 Ha untuk tanaman kehutanan ( Jati dan Samama Atau JABON, Cendana dan
Mahoni ) dan 20 Ha tanaman holtikultura seperti Jagung dan Kacang tanah.PT. Sinarfaja
Agro Lestari didirikan atas asas kekeluargaan yang bersifat sosial atau solidarisme.
PT.Sinarfajar Agro Lestari berbaur dengan masyarakat dengan pembuatan bendungan dari
mata air yang ada digunakan mengairi tanaman yang ada.Perkembangan dari PT. Sinarfajar
Agro Lestari adalah kerjasama dengan pemerintah setempat yang mengurus kasusnya dalam
bidang pertanahan dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. PT.Sinarfajar Agro Lestari ini
pertama bergerak dalam bidang tanaman holtikultura yaitu bunga matahari, namun dalam
perjalanan hasil dari komuditi tersebut kurang memuaskan hal ini disebabkan kurangnya
sarana dan prasarana pendukungnya sehingga budidaya di hentikan dan diganti dengan
tanaman kehutanan.
3.2. Prestasi PT. Sinarfajar Agro Lestari
a. Pada tahun 2010 di lakukan panen raya tanaman jagung dan penanaman jati seluas 10
Ha.
b. Pada tahun 2011 penanaman jati ambon merah ( samama) seluas 3,5 Ha
c. Pada tahun 2012 bulan agustus penanaman jati seluas 25 Ha.
3.3. Sumber Daya Perusahaan
Di PT.Sinarfajar Agro Lestari sumber daya manusianya sangat minim sekali karena
dilihat dari tenaga kerja dan tenaga ahli sangat kurang.kepemimpinannya terus berganti tidak
menetap sehingga dimana program kerja selalu tidak menentu. Tenaga kerja yang ada
kebanyakan berpendidikan SMK dan SMP.
Sistem menajemen yang digunakan dalam perusahaan ini masih bersifat menajemen
keluarga yang artinya masih ada toleransi waktu untuk tenaga kerja atau karyawan didalam
perusahan dalam melaksanakan tugasnya.
3.4. Fasilitas dan Aset Perusahaan
Fasilitas Dan Infrastruktur PT. Sinarfajar Agro Lestari yaitu:
Peralatan Berat
1) Eksavator ( besar 1 buah dan kecil 2 buah )
2) Boldoser ( 1 buah)
3) Traktor ( 2 buah )
4) Hand traktor ( 1 buah )
1. Sarana transportasi
1) Dam truk ( 2 buah )
2) Mobil tengki air ( 2 buah )
3) Mobil kecil L-300 ( 1 buah )
4) Truk ( 2 buah )
2. Sarana ifentarisasi
1) Mobil kijang ( 1 buah )
2) Mobil hailend ( 1 buah )
3) Mobil sedan ( 1 buah )
4) Sepeda motor ( 3 buah )
3. Mesin pompa air
1) Gengeset ( 2 buah )
2) Gengset lampu ( 1 buah )
3) Mesin penyedot air ( 6 buah )
4) Mesin dirp ( 2 buah )
5) Mesin pengering jagung ( 1 buah )
6) Mesin penanam ( 1 buah )
4. Kantor
1. Gudang
2. Tempat tinggal
3.5. Lingkungan Eksternal Perusahaan
Perusahaan PT. Sinarfajar Agro Lestari bekerja sama dengan masyarakat desa
warambadi dengan membuat bendungan untuk mengairi tanaman yang ada. PT. Sinarfajar
Agro Lestari juga menawarkan jasa kepada masyarakat setempat dengan cara menyiapkan
lahan,bibit,pupuk-pupuk dan obat-obatan dan masyarakat hanya menyediakan tenaga untuk
mengelolah lahan yang ada dan hasilnya dibagi dua dengan perusahaan.
3.6. Struktur Organisasi PT. Sinarfajar Agro Lestari
1. Direktur Utama : Ir. Sugianto Budiono
2. Direktu : Hartono Budiono
3. Kepala Unit : Ir. Umbu Kaludang
4. Wakil Kepala Unit : Fransiskus Rudy Wibowo
5. Adminisrasi Keuangan : Fransiskus Rudy Wibowo
6. Divisi : Fransiskus Rudy Wibowo
7. Logistic : Sumarsono
8. Rumah Tangga : Sumarsono
9. Mekanik : Doni
10. Kepala Alat Berat : Miki
11. Wakil Alat Berat : Ampuluhu
12. Sarana Irigasi : 1. Ketua : Manek
2. Wakil : Doni
13. Pengelolaan Lahan : Huky
14. Bagian Tanaman Jati : Yapi, Asep, Wawan
15. Persemaian Anakan Jati : 1. Ketua : Tatang
2. Wakil : Yapi
16. Tanaman Semusim
Jagung : Yunus
Kacang Tanah : Lukas
17. Draifer
Mobil : Yusup dan Gedion
Eksafator : Miki dan Ampuluhu
Traktor dan Hand Traktor : Huky
18. Keamanan : Bapak Rambu
19. Pengaiaran : Manek
3.8. Tanaman Jagung
Jagung. Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis
rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan
munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Batang jagung
terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain.
Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi
penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan
pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu.
Pemahaman morfologi dan fase pertumbuhan jagung sangat membantu dalam
mengidentifikasi pertumbuhan tanaman, terkait dengan optimasi perlakukan agronomis.
Cekaman air (kelebihan dan kekurangan), cekaman hara (defisiensi dan keracunan), terkena
herbisida atau serangan hama dan penyakit akan menyebabkan tanaman tumbuh tidak
normal, atau tidak sesuai dengan morfologi tanaman.
Hasil dan bobot biomas jagung yang tinggi akan diperoleh jika pertumbuhan tanaman
optimal. Untuk itu diperlukan pengelolaan hara, air, dan tanaman dengan tepat. Pengelolaan
hara dan tanaman yang mencakup pemupukan (waktu dan takaran), pengairan, dan
pengendalian gulma harus sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman.
1. Sumer benih atau varietas
Varietas yang di PT. Sinarfajar Agro Lestari adalah jagung lamuru hasil perkawinan
dari beberapa jagung lokal yang ada di Pulau Sumba.
2. Persiapan benih
Dalam menentukan benih berkualitas dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu :
1. Fisik
a. Ukuran benih seragam
b. Bebas jamur atau hama gudang.
c. Daya kecambah baik.
2. Morfologis
a. Tanaman seragam.
b. Tahan cengkraman lingkungan.
3. Persiapan Lahan
Pengolahan tanah adalah proses di mana tanah digemburkan dan dilembekkan dengan menggunakan tangkai kemudi ataupun penggaruk yang ditarik oleh traktor maupun bajak yang ditarik oleh binatang maupun manusia. Melalui proses ini, kerak tanah teraduk, sehingga udara dan cahaya matahari menembus tanah dan meningkatkan kesuburannya. Sekalipun demikian, tanah yang sering digarap sering menyebabkan kesuburannya berkurang.
Pengelolaan lahan diawali dengan membersikan lahan dari sisa-sisa tanaman dengan
menggunakan sabit,cangkul dan parang. Kemudian dilakukan pembajakan lahan dengan
dengan mesin traktor. Pembajakan dilakukan dalam 3 (tiga) tahap yaitu:
1. Pada tahap pertama kedalaman tanah yang di bajak 20 cm (untuk tanah yang belum
diolah).
2. Pada tahap kedua kedalaman tanah yang di bajak 35 cm ( bajak silang)
3. Dan pada tahap ketiga kedalaman tanah yang di bajak 50 cm.
Bertujuan menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar
menjad lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih
halus sehingga akan mempercepat proses pembusukan
a. Tujuan Umum Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dalam usaha budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik secara fisis, kimia, maupun biologis, sehingga tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis, perbaikan kimia dan biologis terjadi secara tidak langsung.
b. Tujuan dilakukan pembajakan dalam 3 tahap yakni:
1. Agar pisau rotary tidak mudah patah.
2. Agar tanah benar-bebar hancur.
3. Kondisi lahan yang kering dan belum pernah diolah.
4. Merupakan padang gembala jadi tanahnya padat dan keras.
5. Kebanyakan tanah vertisol.
Untuk tanah yang kering seperti yang diolah oleh PT. Sinarfajar Agro Lestari tanah di
basahi dengan tujuan agar pada saat ditraktor pisau rotari tidak patah dan dicincang sebanyak
3 kali karena tanahnya padat.Setelah dirotari tanah diratakan dan siap Tanami tanaman.
c. Kondisi lahan ideal yang diperlukan
a) Tanah gembur, subur,tidak mudah tergenang air / drainase yang baik.
b) Memiliki cukup bahan organik.
c) pH netral sampai agak asam (5,5 – 7) untuk tanah yang diolah PT. Sinarfajar
Agro Lestari pH tanah 6.
d) Kemiringan tanah tidak lebih dari8%.
e) Ketinggian 0 – 700 meter dpl.
f) Jenist tanah liat berlempung.
g) Areal yang memiliki persediaan air (sumber air) yang cukup
h) Sinar Matahari penuh (tidak ternaungi pohon atau bangunan yang tinggi)
Lakukan pengolahan lahan dengan baik, agar tanah menjadi gembur dan tanaman biasa
tumbuh dengan baik.
d. Keuntungan pengolahan tanah mekanis
1. Keuntungan Teknis
Pekerjaan pengolahan tanah memerlukan tenaga yang sangat besar, sehingga dibutuhkan banyak tenaga kerja. Dengan tenaga yang besar, yang dimiliki peralatan mekanis, pekerjaan yang berat akan dengan mudah dikerjakan. Hasil pengolahan tanah secara mekanis dapat lebih dalam.
2. Keuntungan Ekonomis
Biaya pengolahan tanah per hektar dengan traktor akan lebih murah dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia maupun hewan. Penurunan biaya pengolahan tanah ini tentunya akan meningkatkan keuntungan para petani.
3. Keuntungan Waktu
Dengan tenaga yang cukup besar, tentunya pengolahan tanah yang dilakukan secara mekanis akan lebih cepat. Dengan cepatnya waktu pengolahan tanah, akan mempercepat pula proses budidaya secara keseluruhan. Untuk beberapa tanaman yang berumur pendek, sisa waktu yang tersedia ini dapat digunakan untuk melakukan budidaya lagi.
e. Hal – hal yang perlu diperhatikan dlm pengolahan tanah
1. Topografi (kenampakan permukaan lahan)
2. Vegetasi (tanaman yang tumbuh di lahan)
3. Bebatuan
4. Kadar air tanah
4. Jenis tanah
Jenis tanah yang diolah oleh PT. Sinarfajar Agro Lestari adalah tanah alfisol dan
tanah vertisol.adapun kerakteristik tanah alfisol dan tanah vertisol
Kerakteristik tanah Vertisol
Berdasar sistem klasifikasi tanah yang dikembangkan di Indonesia oleh Dudal
Seopraptohardjo (1957) dikenal dengan nama tanah grumusol. Namun dalam perjalanan
mengalami perkembangan dari sistem klasifikasi tanah Amerika Serikat Soil Taxonomy
(USDA, 1975) dan sistem klasifikasi tanah FAO/UNESCO (1974) dikenal dengan nama
tanah vertisol. Tanah ini mempunyai kandungan liat tinggi (lebih dari 30 %) di seluruh
horizon, mempunyai sifat mengembang dan mengerut. Apabila kering tanah ini mengerut
sehingga terlihat pecah-pecah dan keras, sedangkan ketika basah tanah ini mengambang dan
lengket, (Hardjowigeno, 1987). Vertisol merupakan tanah yang cukup baik untuk lahan
pertanian. Tanah ini mempunyai kapasitas tukar kation (KTK) dan kejenuhan basah yang
relatif tinggi, muskipun kadar bahan organiknya rendah ( < 1% ) sedangkan kadar KTK
umumnya rendah yaitu 0,2 me/100 g (Munir, 1996).
Kerakteristik tanah alfisol
Tanah-tanah yang mempunyai kandungan liat tinggi di horison B (Horison argilik) dibedakan
menjadi Afisol (pelapukan belum lanjut) dan Ultisol (pelapukan lanjut). Alfisol kebanyakan
ditemukan di daerah beriklim sedang, tetapi dapat pula ditemukan di daerah tropika dan
subtropika terutama di tempat-tempa dengan tingkat pelapukan sedang (Hardjowigeno,
1993).
Alfisol ditemukan di daerah-daerah datar sampai berbukit. Proses pembentukan
Alfisol di Iowa memerlukan waktu 5000 tahun karena lambatnya proses akumulasi liat untuk
membentuk horison argilik. Alfisol terbentuk di bawah tegakan hutan berdaun lebar
(Hardjowigeno, 1993).
Alfisol terbentuk dari bahan induk yang mengandung karbonat dan tidak lebih tua dari
pleistosin. Di daerah dingin hampir semuanya berasal dari bahan induk berkapur yang masih
muda. Di daerah basah bahan induk biasanya lebih tua daripada di daerah dingin (Munir,
1984).
Alfisol merupakan tanah yang subur, banyak digunakan untuk pertanian, rumput
ternak, atau hutan. Tanah ini mempunyai kejenuhan basa tinggi, kapasitas tukar kation
tinggi, cadangan unsur hara tinggi (Hardjowigeno, 1993)
5. Pembuatan bedengan
Setelah tanah diolah dengan traktor dibuat bedengan secara manual dengan
menggunakan pacul, pada lahan di lokasi PT. Sinarfajar Agro Lestari bedengan dibuat
dengan panjang 50 M,lebar bedeng 60 cm dan jarak selokan 20 cm.kegunaan selokan untuk
mengairi air sebelum benih di tanam.
6. Penanaman
Sebelum ditanam benih di rendam dengan Natural Plus untuk meransang
pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan. Penanaman dilakukan secara manual di tugal,
dimana kedalam lubang tanam 3-5 cm, jarak tanam yang di buat 20 cm dan tiap lubang berisi
2 butir benih. Pada saat penanaman tanah telah dijenukan air hal ini bertujuan untuk
mempercepat tmasa perkecambahan benih.
7. Pemeliharaan
a. Pemupukan
Pemupukan di lakukan barsamaan pada saat penanaman berupah pupuk NPK 50 kg/
0,5 Ha yang di benamkan pada bagian kanan lubang dan SP 36 25 Kg dicampur dengan
pupuk organic 100kg/ 0,5 Ha yang dibenamkan pada tiap-tiap lubang yang di tugal.Kemudian
di lakukan pemupukan susulan setelah tanaman berumur 15 hari dengan dosis (2 banding 1)
yakni Urea 50 Kg/ 0,5 Ha dan SP 36 25 Kg/ 0,5 Ha dengan dosis per lubang 5 gram
b. Penjarangan dan penyulaman
Tanaman yang tumbuh tidak baik,dipotong dengan pisau atau guntin yang tajam tepat
diatas permukaan dan dilakukan penyulaman terhadap benih yang tidak tumbuh.
c. Penyiangan dan Pembubunan
Penyiangan bertujuan untuk membersikan lahan dari tanaman penggangu (guma).
Penyiangan gulma dilakukan dengan cara pencabutan dengan menggunakan tofa atau cangkul
kecil dilakukan 2 minggu sekali. Sedangkan pembubunan bertujuan untuk memperkokoh
posisi batang, sehingga tanaman tidak mudah rebah. Pembubunan dilakukan dengan cara
menguruk tanah di sebelah kiri dan kanan barisan tanaman diuruk dengan cangkul,kemudian
di timbun di baris tanaman
d. Pengairan dan penyiraman
Sumber air di peroleh dari sungai brunkulu yang di sedot dengan menggunakan mesin
air lalu di salurkan melalui pipa yang berukuran 5 dim kebak-bak penampung, lalu air di
sedot dengan menggunakan dynamo air dari bak-bak penampung di alirkan melalui pipa yang
berukuran 4 dim lalu di alirkan melalui selang drip.Air juga di peroleh dari bendungan yang
buat oleh PT. Sinarfajar Agro Lestari dan masyarakat setempat. Pada bendungan terdapat 1
pintu air yang berguna untuk mengairi air keembung.dari embung air dialirkan melalui pipa
berukuran 8 dim kebak-bak penampung.Penyiraman dilakukan pada setiap fase pertumbuhan
tanaman dan dilakukan pada pagi dan sore hari,dengan cara di alirkan melalui selang-selang
drip, penyiraman di lakukan 2 hari sekali, jika kondisi di lahan panas pengiran disesuaikan.
e. Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 100 HST. Dimana tanaman telah
masak secara fisilogi yang ditujukan dengan tongkol atau kelobot mengering yang ditandai
dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga.
Kegiatan pokok pemanenan tanaman jagung adalah sebagai berikut :
a. Setelah dipanen tongkol jagung dikupas kulitnya kemudian dibersihkan.
b. Sortir.
c. Pemipilan biji jagung dari tongkolnya dengan tangan
d. Pengeringan
Tebarkan biji jagung di atas anyaman bambu atau tabir sambil dijemur
dibawah terik matahari sampai kering (Kadar air 9% - 12%).
f. Penyimpanan.
Penyimpanan dalam bentuk biji kering Masukkan biji kering kedalam karung goni
atau kaleng tertutup rapat, lalu simpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Budidaya tanaman jati merupakan salah satu kegiatan yang di lakukan untuk
meningkatkan pendapat perusahaan dan menciptakan iklim makro pada kabupaten sumba
timur khsusunya desa mburukullu kecamatan pahunga loduh. Adapun budidaya tanaman
holtikultura seperti jagung dan kacang tanah merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
untuk penangkaran benih untuk NTT.
Teknik budidaya tanaman Jagung di PT. Sinarfajar Agro Lestari yaitu pengolahan
tanahnya sudah dilakukan secara efektif, sumber benih dari jagung lamuru yang kualitasnya
terjamin. frekuensi penyiramannya dilakukan 2 hari sekali pada pagi dan sore hari,
4.2. Saran
Diharapkan agar PT. Sinarfajar Agro Lestari memperhatikan Struktur Organisasi dan
menambah tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Aksi Agraris Kanisius. 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius. Jakarta
Murni, A.M, B. Wijayanto dan Kiswanto. Pengaruh pengaturan jarak tanam terhadap produksi jagung. Prosiding Seminar Nasional.
Prastowo, B., Sarasutha, Lando, Zubachtirodin, Abidin, dan R.H. Anasiru. 1998. Rekayasa teknologi mekanis untuk budidaya tanaman jagung dan upaya pascapanennya pada Lahan Tadah Hujan. Journal Engineering Pertanian.
Subandi., I. G. Ismail dan Hermanto. 1998. Jagung. Teknologi produksi dan pascapanen. Puslittan. p. 57.
Setyono, A., dan Soeharmadi. 1989. Usaha memperpanjang daya simpanjagung. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 8(1): 15-19.
Wahyu Firliani. 2011.Cara Pengolahan Tanah FKIP Biologi Universitas Muhammadyah Surabaya.