kegiatan magang di pt

27
LAPORAN KEGIATAN MAGANG DI PT. SINARFAJAR AGRO LESTARI TEKNIK PENGOLAHAN TANAH PADA TANAMAN JAGUNG DI PT. SINARFAJAR AGRO LESTARI Oleh: ANTONIUS SANGA DOREN 0904061711 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2012

Upload: revan-tae

Post on 21-Jan-2016

177 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KEGIATAN MAGANG DI PT. SINARFAJAR AGRO LESTARI

TEKNIK PENGOLAHAN TANAH PADA TANAMAN JAGUNG DI PT.

SINARFAJAR AGRO LESTARI

Oleh:

ANTONIUS SANGA DOREN

0904061711

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2012

TEKNIK PENGOLAHAN TANAH PADA TANAMAN JAGUNG DI PT.

SINARFAJAR AGRO LESTARI

LAPORAN MAGANG

Ditujukan Kepada Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Untuk Memenuhi

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Serjana Pertanian

Oleh

Antonius Sanga Doren

0906041711

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2012

LEMBARAN PENGESAHAN

JUDUL : TEKNIK PENGOLAHAN TANAH PADA TANAMAN JAGUNG DI

PT. SINARFAJAR AGRO LESTARI DESA MBURUKULLU KEC.

PAHUNGA LODU KAB. SUMBA TIMUR

NAMA : ANTONIUS SANGA DOREN

NIM : 0904061711

MENYETUJUI

Pembimbing Lapangan

Ir. Umbu Kaludang

Pembimbing laporan Magang

Dr.Ir. A.S.J.Adutae,MP

NIP: 19621125 1988031001

Ketua Jurusan

Ir. Jenny E. R Markus, MApp. S

NIP:19640701 199509 2001

Dekan Fakultas Pertanian

Ir Marthen R. Pellokila, MP, PhD

NIP: 19650317198903 1002

Di setujui pada tanggal……… Agustus 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karenaatas

bimbingan dan tuntunan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini.

Magang telah terlaksana dengan baik di PT. Sinar Fajar Agro Lestari dari tanggal 17 Juli– 17

Agustus 2012. Tentunya atas bantuan dari berbagai pihak terutama dari PT. SinarFajar Agro

Lestari sebagai tempat pelaksanaan magang.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

trimakasi yang setinggi-tingginya kepada:

1. Ir Marthen R. Pellokila, MP, PhD. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Nusa

Cendana, yang telah memberi ijin untuk magang sehingga penulis dapat magang di

PT. SinarFajar Agro Lestari.

2. Ir. Jenny E. R Markus, MApp. Selaku ketua jurusan agroteknologi fakultas pertanian

3. Drs.Ir. A.S.J.Adutae,MP yang telah membimbing dalam pembuatan laporan ini

4. Ir. I.Gusti Bagus Aditwita Arsa, MP selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

membantu Penulis dalam urusan administrasi.

5. Ir. Umbu Kaludang berserta staf dan karyawan PT. Sinarfajar Agro Lestari yang telah

bersedia memberikan penginapan dan mengurus keperluan lainya selama di tempat

magang.

6. Rudy wibowo selaku pembibing lapangan selama magang.

7. Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi dan doa

kepada Penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan magang yang tidak dapat disebutkan

namanya satu persatu

Kupang,………………Agustus 2012

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Nusa Tenggara Timur umumnya, Sumba Timur khususnya memiliki ciri spesifik

sebagai wilayah kering beriklim kering. Sehingga lingkungan agroekosistemnya sangat

beragam. Total luas lahan yang diusahakan untuk usahatani 144.219 ha dari total luas

wilayah. Lahan potensial pertanian seluruhnya berjumlah 270.396 ha, terdiri atas 244.585

lahan kering ( 90,54%) dan 25.811 ha lahan basah (9,55%). Lahan kering yang telah

dimanfaatkan seluas 118.226 ha, sehingga masih tersedia potensi 126.177 ha (Distan Sumba

Timur, 2004), sementara lahan yang telah dimanfaatkanpun belum diusahakan secara

optimal, sehingga belum memberikan produksi dan produktivitas yang optimal pula.

Produktivitas lahan kering umumnya sangat rendah disebabkan oleh berbagai faktor

pembatas teknis, sosial, ekonomi,kelembagaan, kebijakan dan input teknologi yang rendah.

Namun penggunaan teknologi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas lahan secara

signifikan (Lidjang, et.al.,2002), sehingga tersedia peluang yang sangat besar untuk

optimalisasi produksi, melalui optimalisasi pemanfataan lahan kering khususnya

Dalam konteks pengembangan lahan kering di Kabupaten Sumba Timur, fokusnya

adalah bagaimana teknik pengolahan lahan kering yang beriklim kering agar dapat di

manfaatkan dengan sebaik mungkin dalam membudidaya tanaman jagung yang di budidaya

oleh PT. Sinarfajar Agro Lestari.

Untuk mendukung ketahanan pangan tanaman holtikultura perlu dikembangkan.

Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain

gandum dan padi. Biji jagung kaya akan karbonhidrat dapat mencapai 80% dari seluruh

bahan kering biji, sisanya adalah protein, minyak dan mineral. (Anonimous, 2009). Di Nusa

Tenggara Timur , tanaman ini merupakan salah satu bahan pokok, sehinnga jenis tanaman ini

dikembangkan luas di masyarakat,tidak hanya karena sebagai bahan makanan pokok, karena

jagung memiliki nilai jual yang tinggi dikarenakan meningkatnya permintaan jagung baik di

pasar nasional maupun internasional. Sejalan dengan prospek ekonomi tanaman jagung

Pemerintah Indonesia mencanangkan swasenbada jagung sejak tahun 2007 guna memenuhi

kebutuhan komsumsi dan industri pakan ternak yang melonjak.

Upaya peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam akan berlangsung apabila

pengolahan lahan yang potimal pada lahan kering beriklim kering sampai pada lahan basah

yang beriklim basah. Untuk itu diperlukan penyediaan teknologi produksi jagung yang

beragam dan spesifik lingkungan. Penerapan teknik pengolahan lahan oleh petani yang

sekarang berlaku, pada umumnya masih bersifat tradisional.oleh karena itu perlu di kaji lebih

lanjut mengenai “Teknik Pengolahan Tanah Pada Tanaman Jagung Di PT. Sinarfajar

Agro Lestari Di Kab. Sumba Timur Desa Mbukullu”. Sehingga dapat digunakan alternatif

untuk pengolahan lahan kering beriklim kering.

1.2. Tujuan Magang

1.2.1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan latihan kerja di tempat magang untuk meningkatkan

pengetahuan, dan membentuk sikap serta keterampilan kerja. Tujuan penyusunan laporanl ini

juga ialah untuk mencari informasi mengenai teknik budidaya jati,jagung dan kacang tanah

secara bertahap khususnya pada proses pembibitan dan cara pemeliharaannya.

1.2.2. Tujuan Khusus

a) Mahasiswa mendapatkan gambaran nyata tentang praktik kerja bidang

pertanian. Mahasiswa mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan

keterampilan kerja di bidang peminatannya.

b) Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan, dan membentuk sikap serta

keterampilan profesional dalam praktik manajemen pertanian masyarakat

secara nyata sesuai bidang peminatannya.

c) Mahasiswa mampu mengumpulkan informasi yang relevan dengan bidang

peminatannya untuk membuat analisis situasi umum.

d) Mahasiswa dapat melakukan studi kasus yang sedang dihadapi oleh institusi

magangnya yang sesuai dengan bidang peminatannya.

1.3. Manfaat Magang

1.3.1 Bagi Mahasiswa

a) Mendapatkan kesempatan mengaplikasikan teori yang diperoleh dari proses

perkuliahan ke dalam tenaga kerja.

b) Mendapatkan permasalahan yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian

dalam rangka penulisan tugas akhir.

1.3.2. Bagi Jurusan agrotekhnologi fakultas pertanian

a) Memperoleh informasi tentang kondisi nyata di dunia kerja yang berguna bagi

peningkatan kualitas lulusan Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi

Universitas Nusa Cendana Kupang (NTT).

b) Menjalin kerja sama dengan institusi magang sehingga dapat mendukung

pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya.

1.3.3. Bagi Institusi Tempat Magang

a) Institusi magang dapat memanfaatkan tenaga magang sesuai dengan

kebutuhan di unit kerjanya.

b) Institusi magang mendapatkan alternatif calon karyawan yang telah dikenal

mutu,dedikasi, dan kredibilitasnya.

c) Laporan magang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi

mengenai situasi umum institusi tempat magang tersebut.

BAB II

TATA PELAKSANAAN

2.1. Waktu dan Lokasi Magang

Magang ini dilaksanakan mulai tanggal 17 Juli sampai 17 Agustus 2012. Lokasi

bertempat di PT. Sinarfajar Agro Lestari KAB. Sumba Timur, KEC. Pahungalodu, Desa

Mburukullu.

2.2. Metode Pelaksanaan Magang

Metode yang digunakan dalam magang ini adalah

a. Wawancara

Dilakukan dengan pihak pembimbing lapangan mengenai keadaan lokasi dan usaha

tani yang sering dilakukan serta jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan. Selain itu dilakukan

wawancara langsung dengan para pekerja.

b. Survei dan Praktek di Lokasi

Metode ini dilakukan untuk mengetahui lokasi tempat pembudidaya tanaman dan

langsung memprakteknya.

c. Metode Kepustakaan

Penulis membaca literatur yang berhubung dengan penulisan laporan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Profil Perusahaan

PT. Sinarfajar Agrolestari didirikan pada tahun 2008 dengan luas lahan awal 740 Ha.

Dengan 720 Ha untuk tanaman kehutanan ( Jati dan Samama Atau JABON, Cendana dan

Mahoni ) dan 20 Ha tanaman holtikultura seperti Jagung dan Kacang tanah.PT. Sinarfaja

Agro Lestari didirikan atas asas kekeluargaan yang bersifat sosial atau solidarisme.

PT.Sinarfajar Agro Lestari berbaur dengan masyarakat dengan pembuatan bendungan dari

mata air yang ada digunakan mengairi tanaman yang ada.Perkembangan dari PT. Sinarfajar

Agro Lestari adalah kerjasama dengan pemerintah setempat yang mengurus kasusnya dalam

bidang pertanahan dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. PT.Sinarfajar Agro Lestari ini

pertama bergerak dalam bidang tanaman holtikultura yaitu bunga matahari, namun dalam

perjalanan hasil dari komuditi tersebut kurang memuaskan hal ini disebabkan kurangnya

sarana dan prasarana pendukungnya sehingga budidaya di hentikan dan diganti dengan

tanaman kehutanan.

3.2. Prestasi PT. Sinarfajar Agro Lestari

a. Pada tahun 2010 di lakukan panen raya tanaman jagung dan penanaman jati seluas 10

Ha.

b. Pada tahun 2011 penanaman jati ambon merah ( samama) seluas 3,5 Ha

c. Pada tahun 2012 bulan agustus penanaman jati seluas 25 Ha.

3.3. Sumber Daya Perusahaan

Di PT.Sinarfajar Agro Lestari sumber daya manusianya sangat minim sekali karena

dilihat dari tenaga kerja dan tenaga ahli sangat kurang.kepemimpinannya terus berganti tidak

menetap sehingga dimana program kerja selalu tidak menentu. Tenaga kerja yang ada

kebanyakan berpendidikan SMK dan SMP.

Sistem menajemen yang digunakan dalam perusahaan ini masih bersifat menajemen

keluarga yang artinya masih ada toleransi waktu untuk tenaga kerja atau karyawan didalam

perusahan dalam melaksanakan tugasnya.

3.4. Fasilitas dan Aset Perusahaan

Fasilitas Dan Infrastruktur PT. Sinarfajar Agro Lestari yaitu:

Peralatan Berat

1) Eksavator ( besar 1 buah dan kecil 2 buah )

2) Boldoser ( 1 buah)

3) Traktor ( 2 buah )

4) Hand traktor ( 1 buah )

1. Sarana transportasi

1) Dam truk ( 2 buah )

2) Mobil tengki air ( 2 buah )

3) Mobil kecil L-300 ( 1 buah )

4) Truk ( 2 buah )

2. Sarana ifentarisasi

1) Mobil kijang ( 1 buah )

2) Mobil hailend ( 1 buah )

3) Mobil sedan ( 1 buah )

4) Sepeda motor ( 3 buah )

3. Mesin pompa air

1) Gengeset ( 2 buah )

2) Gengset lampu ( 1 buah )

3) Mesin penyedot air ( 6 buah )

4) Mesin dirp ( 2 buah )

5) Mesin pengering jagung ( 1 buah )

6) Mesin penanam ( 1 buah )

4. Kantor

1. Gudang

2. Tempat tinggal

3.5. Lingkungan Eksternal Perusahaan

Perusahaan PT. Sinarfajar Agro Lestari bekerja sama dengan masyarakat desa

warambadi dengan membuat bendungan untuk mengairi tanaman yang ada. PT. Sinarfajar

Agro Lestari juga menawarkan jasa kepada masyarakat setempat dengan cara menyiapkan

lahan,bibit,pupuk-pupuk dan obat-obatan dan masyarakat hanya menyediakan tenaga untuk

mengelolah lahan yang ada dan hasilnya dibagi dua dengan perusahaan.

3.6. Struktur Organisasi PT. Sinarfajar Agro Lestari

1. Direktur Utama : Ir. Sugianto Budiono

2. Direktu : Hartono Budiono

3. Kepala Unit : Ir. Umbu Kaludang

4. Wakil Kepala Unit : Fransiskus Rudy Wibowo

5. Adminisrasi Keuangan : Fransiskus Rudy Wibowo

6. Divisi : Fransiskus Rudy Wibowo

7. Logistic : Sumarsono

8. Rumah Tangga : Sumarsono

9. Mekanik : Doni

10. Kepala Alat Berat : Miki

11. Wakil Alat Berat : Ampuluhu

12. Sarana Irigasi : 1. Ketua : Manek

2. Wakil : Doni

13. Pengelolaan Lahan : Huky

14. Bagian Tanaman Jati : Yapi, Asep, Wawan

15. Persemaian Anakan Jati : 1. Ketua : Tatang

2. Wakil : Yapi

16. Tanaman Semusim

Jagung : Yunus

Kacang Tanah : Lukas

17. Draifer

Mobil : Yusup dan Gedion

Eksafator : Miki dan Ampuluhu

Traktor dan Hand Traktor : Huky

18. Keamanan : Bapak Rambu

19. Pengaiaran : Manek

3.8. Tanaman Jagung

Jagung. Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis

rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan

munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Batang jagung

terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain.

Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi

penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan

pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu.

Pemahaman morfologi dan fase pertumbuhan jagung sangat membantu dalam

mengidentifikasi pertumbuhan tanaman, terkait dengan optimasi perlakukan agronomis.

Cekaman air (kelebihan dan kekurangan), cekaman hara (defisiensi dan keracunan), terkena

herbisida atau serangan hama dan penyakit akan menyebabkan tanaman tumbuh tidak

normal, atau tidak sesuai dengan morfologi tanaman.

Hasil dan bobot biomas jagung yang tinggi akan diperoleh jika pertumbuhan tanaman

optimal. Untuk itu diperlukan pengelolaan hara, air, dan tanaman dengan tepat. Pengelolaan

hara dan tanaman yang mencakup pemupukan (waktu dan takaran), pengairan, dan

pengendalian gulma harus sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman.

1. Sumer benih atau varietas

Varietas yang di PT. Sinarfajar Agro Lestari adalah jagung lamuru hasil perkawinan

dari beberapa jagung lokal yang ada di Pulau Sumba.

2. Persiapan benih

Dalam menentukan benih berkualitas dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu :

1. Fisik

a. Ukuran benih seragam

b. Bebas jamur atau hama gudang.

c. Daya kecambah baik.

2. Morfologis

a. Tanaman seragam.

b. Tahan cengkraman lingkungan.

3. Persiapan Lahan

Pengolahan tanah adalah proses di mana tanah digemburkan dan dilembekkan dengan menggunakan tangkai kemudi ataupun penggaruk yang ditarik oleh traktor maupun bajak yang ditarik oleh binatang maupun manusia. Melalui proses ini, kerak tanah teraduk, sehingga udara dan cahaya matahari menembus tanah dan meningkatkan kesuburannya. Sekalipun demikian, tanah yang sering digarap sering menyebabkan kesuburannya berkurang.

Pengelolaan lahan diawali dengan membersikan lahan dari sisa-sisa tanaman dengan

menggunakan sabit,cangkul dan parang. Kemudian dilakukan pembajakan lahan dengan

dengan mesin traktor. Pembajakan dilakukan dalam 3 (tiga) tahap yaitu:

1. Pada tahap pertama kedalaman tanah yang di bajak 20 cm (untuk tanah yang belum

diolah).

2. Pada tahap kedua kedalaman tanah yang di bajak 35 cm ( bajak silang)

3. Dan pada tahap ketiga kedalaman tanah yang di bajak 50 cm.

Bertujuan menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar

menjad lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih

halus sehingga akan mempercepat proses pembusukan

a. Tujuan Umum Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dalam usaha budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik secara fisis, kimia, maupun biologis, sehingga tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis, perbaikan kimia dan biologis terjadi secara tidak langsung.

b. Tujuan dilakukan pembajakan dalam 3 tahap yakni:

1. Agar pisau rotary tidak mudah patah.

2. Agar tanah benar-bebar hancur.

3. Kondisi lahan yang kering dan belum pernah diolah.

4. Merupakan padang gembala jadi tanahnya padat dan keras.

5. Kebanyakan tanah vertisol.

Untuk tanah yang kering seperti yang diolah oleh PT. Sinarfajar Agro Lestari tanah di

basahi dengan tujuan agar pada saat ditraktor pisau rotari tidak patah dan dicincang sebanyak

3 kali karena tanahnya padat.Setelah dirotari tanah diratakan dan siap Tanami tanaman.

c. Kondisi lahan ideal yang diperlukan

a) Tanah gembur, subur,tidak mudah tergenang air / drainase yang baik.

b) Memiliki cukup bahan organik.

c) pH netral sampai agak asam (5,5 – 7) untuk tanah yang diolah PT. Sinarfajar

Agro Lestari pH tanah 6.

d) Kemiringan tanah tidak lebih dari8%.

e) Ketinggian 0 – 700 meter dpl.

f) Jenist tanah liat berlempung.

g) Areal yang memiliki persediaan air (sumber air) yang cukup

h) Sinar Matahari penuh (tidak ternaungi pohon atau bangunan yang tinggi)

Lakukan pengolahan lahan dengan baik, agar tanah menjadi gembur dan tanaman biasa

tumbuh dengan baik.

d. Keuntungan pengolahan tanah mekanis

1. Keuntungan Teknis

Pekerjaan pengolahan tanah memerlukan tenaga yang sangat besar, sehingga dibutuhkan banyak tenaga kerja. Dengan tenaga yang besar, yang dimiliki peralatan mekanis, pekerjaan yang berat akan dengan mudah dikerjakan. Hasil pengolahan tanah secara mekanis dapat lebih dalam.

2. Keuntungan Ekonomis

Biaya pengolahan tanah per hektar dengan traktor akan lebih murah dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia maupun hewan. Penurunan biaya pengolahan tanah ini tentunya akan meningkatkan keuntungan para petani.

3. Keuntungan Waktu

Dengan tenaga yang cukup besar, tentunya pengolahan tanah yang dilakukan secara mekanis akan lebih cepat. Dengan cepatnya waktu pengolahan tanah, akan mempercepat pula proses budidaya secara keseluruhan. Untuk beberapa tanaman yang berumur pendek, sisa waktu yang tersedia ini dapat digunakan untuk melakukan budidaya lagi.

e. Hal – hal yang perlu diperhatikan dlm pengolahan tanah

1. Topografi (kenampakan permukaan lahan)

2. Vegetasi (tanaman yang tumbuh di lahan)

3. Bebatuan

4. Kadar air tanah

4. Jenis tanah

Jenis tanah yang diolah oleh PT. Sinarfajar Agro Lestari adalah tanah alfisol dan

tanah vertisol.adapun kerakteristik tanah alfisol dan tanah vertisol

Kerakteristik tanah Vertisol

Berdasar sistem klasifikasi tanah yang dikembangkan di Indonesia oleh Dudal

Seopraptohardjo (1957) dikenal dengan nama tanah grumusol. Namun dalam perjalanan

mengalami perkembangan dari sistem klasifikasi tanah Amerika Serikat Soil Taxonomy

(USDA, 1975) dan sistem klasifikasi tanah FAO/UNESCO (1974) dikenal dengan nama

tanah vertisol. Tanah ini mempunyai kandungan liat tinggi (lebih dari 30 %) di seluruh

horizon, mempunyai sifat mengembang dan mengerut. Apabila kering tanah ini mengerut

sehingga terlihat pecah-pecah dan keras, sedangkan ketika basah tanah ini mengambang dan

lengket, (Hardjowigeno, 1987). Vertisol merupakan tanah yang cukup baik untuk lahan

pertanian. Tanah ini mempunyai kapasitas tukar kation (KTK) dan kejenuhan basah yang

relatif tinggi, muskipun kadar bahan organiknya rendah ( < 1% ) sedangkan kadar KTK

umumnya rendah yaitu 0,2 me/100 g (Munir, 1996).

Kerakteristik tanah alfisol

Tanah-tanah yang mempunyai kandungan liat tinggi di horison B (Horison argilik) dibedakan

menjadi Afisol (pelapukan belum lanjut) dan Ultisol (pelapukan lanjut).  Alfisol kebanyakan

ditemukan di daerah beriklim sedang, tetapi dapat pula ditemukan di daerah tropika dan

subtropika terutama di tempat-tempa dengan tingkat pelapukan sedang (Hardjowigeno,

1993).

Alfisol ditemukan di daerah-daerah datar sampai berbukit.  Proses pembentukan

Alfisol di Iowa memerlukan waktu 5000 tahun karena lambatnya proses akumulasi liat untuk

membentuk horison argilik.  Alfisol terbentuk di bawah tegakan hutan berdaun lebar

(Hardjowigeno, 1993).

Alfisol terbentuk dari bahan induk yang mengandung karbonat dan tidak lebih tua dari

pleistosin.  Di daerah dingin hampir semuanya berasal dari bahan induk berkapur yang masih

muda.  Di daerah basah bahan induk biasanya lebih tua daripada di daerah dingin (Munir,

1984).

Alfisol merupakan tanah yang subur, banyak digunakan untuk pertanian, rumput

ternak, atau hutan.  Tanah ini mempunyai kejenuhan basa tinggi, kapasitas tukar kation

tinggi, cadangan unsur hara tinggi (Hardjowigeno, 1993)

5. Pembuatan bedengan

Setelah tanah diolah dengan traktor dibuat bedengan secara manual dengan

menggunakan pacul, pada lahan di lokasi PT. Sinarfajar Agro Lestari bedengan dibuat

dengan panjang 50 M,lebar bedeng 60 cm dan jarak selokan 20 cm.kegunaan selokan untuk

mengairi air sebelum benih di tanam.

6. Penanaman

Sebelum ditanam benih di rendam dengan Natural Plus untuk meransang

pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan. Penanaman dilakukan secara manual di tugal,

dimana kedalam lubang tanam 3-5 cm, jarak tanam yang di buat 20 cm dan tiap lubang berisi

2 butir benih. Pada saat penanaman tanah telah dijenukan air hal ini bertujuan untuk

mempercepat tmasa perkecambahan benih.

7. Pemeliharaan

a. Pemupukan

Pemupukan di lakukan barsamaan pada saat penanaman berupah pupuk NPK 50 kg/

0,5 Ha yang di benamkan pada bagian kanan lubang dan SP 36 25 Kg dicampur dengan

pupuk organic 100kg/ 0,5 Ha yang dibenamkan pada tiap-tiap lubang yang di tugal.Kemudian

di lakukan pemupukan susulan setelah tanaman berumur 15 hari dengan dosis (2 banding 1)

yakni Urea 50 Kg/ 0,5 Ha dan SP 36 25 Kg/ 0,5 Ha dengan dosis per lubang 5 gram

b. Penjarangan dan penyulaman

Tanaman yang tumbuh tidak baik,dipotong dengan pisau atau guntin yang tajam tepat

diatas permukaan dan dilakukan penyulaman terhadap benih yang tidak tumbuh.

c. Penyiangan dan Pembubunan

Penyiangan bertujuan untuk membersikan lahan dari tanaman penggangu (guma).

Penyiangan gulma dilakukan dengan cara pencabutan dengan menggunakan tofa atau cangkul

kecil dilakukan 2 minggu sekali. Sedangkan pembubunan bertujuan untuk memperkokoh

posisi batang, sehingga tanaman tidak mudah rebah. Pembubunan dilakukan dengan cara

menguruk tanah di sebelah kiri dan kanan barisan tanaman diuruk dengan cangkul,kemudian

di timbun di baris tanaman

d. Pengairan dan penyiraman

Sumber air di peroleh dari sungai brunkulu yang di sedot dengan menggunakan mesin

air lalu di salurkan melalui pipa yang berukuran 5 dim kebak-bak penampung, lalu air di

sedot dengan menggunakan dynamo air dari bak-bak penampung di alirkan melalui pipa yang

berukuran 4 dim lalu di alirkan melalui selang drip.Air juga di peroleh dari bendungan yang

buat oleh PT. Sinarfajar Agro Lestari dan masyarakat setempat. Pada bendungan terdapat 1

pintu air yang berguna untuk mengairi air keembung.dari embung air dialirkan melalui pipa

berukuran 8 dim kebak-bak penampung.Penyiraman dilakukan pada setiap fase pertumbuhan

tanaman dan dilakukan pada pagi dan sore hari,dengan cara di alirkan melalui selang-selang

drip, penyiraman di lakukan 2 hari sekali, jika kondisi di lahan panas pengiran disesuaikan.

e. Pemanenan

Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 100 HST. Dimana tanaman telah

masak secara fisilogi yang ditujukan dengan tongkol atau kelobot mengering yang ditandai

dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga.

Kegiatan pokok pemanenan tanaman jagung adalah sebagai berikut :

a. Setelah dipanen tongkol jagung dikupas kulitnya kemudian dibersihkan.

b. Sortir.

c. Pemipilan biji jagung dari tongkolnya dengan tangan

d. Pengeringan

Tebarkan biji jagung di atas anyaman bambu atau tabir sambil dijemur

dibawah terik matahari sampai kering (Kadar air 9% - 12%).

f. Penyimpanan.

Penyimpanan dalam bentuk biji kering Masukkan biji kering kedalam karung goni

atau kaleng tertutup rapat, lalu simpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.

BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

Budidaya tanaman jati merupakan salah satu kegiatan yang di lakukan untuk

meningkatkan pendapat perusahaan dan menciptakan iklim makro pada kabupaten sumba

timur khsusunya desa mburukullu kecamatan pahunga loduh. Adapun budidaya tanaman

holtikultura seperti jagung dan kacang tanah merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan

untuk penangkaran benih untuk NTT.

Teknik budidaya tanaman Jagung di PT. Sinarfajar Agro Lestari yaitu pengolahan

tanahnya sudah dilakukan secara efektif, sumber benih dari jagung lamuru yang kualitasnya

terjamin. frekuensi penyiramannya dilakukan 2 hari sekali pada pagi dan sore hari,

4.2. Saran

Diharapkan agar PT. Sinarfajar Agro Lestari memperhatikan Struktur Organisasi dan

menambah tenaga kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Aksi Agraris Kanisius. 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius. Jakarta

Murni, A.M, B. Wijayanto dan Kiswanto. Pengaruh pengaturan jarak tanam terhadap produksi jagung. Prosiding Seminar Nasional.

Prastowo, B., Sarasutha, Lando, Zubachtirodin, Abidin, dan R.H. Anasiru. 1998. Rekayasa teknologi mekanis untuk budidaya tanaman jagung dan upaya pascapanennya pada Lahan Tadah Hujan. Journal Engineering Pertanian.

Subandi., I. G. Ismail dan Hermanto. 1998. Jagung. Teknologi produksi dan pascapanen. Puslittan. p. 57.

Setyono, A., dan Soeharmadi. 1989. Usaha memperpanjang daya simpanjagung. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 8(1): 15-19.

Wahyu Firliani. 2011.Cara Pengolahan Tanah FKIP Biologi Universitas Muhammadyah Surabaya.