PERISTIWA PENTING SEBELUM KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW

Fais al-Fatih#KajianSirahNabawiyah03

KISAH ABDUL MUTHALIB, KAKEK NABI SAW MENGGALI SUMUR ZAMZAMSuatu malam, seperti sebelum-sebelumnya, Abdul Muthalib kembali bermimpi didatangi oleh seseorang, dan pada malam itu orang dalam mimpi tsb berkata padanya, “Galilah Zamzam.” Abdul Muthalib berkata, “Apa itu Zamzam?”

“Tidak habis selamanya dan tidak memberikan keburukan, air minum para jamaah haji. Ia berada di antara kotoran dan darah, di dekat tempat bertelurnya burung gagak yang betisnya berwarna putih, di dekat kerumununan semut.”

Di pagi hari, kemudian ia mengajak putranya, Harits sambil membawa cangkul. Lantas ia pun menggali di tempat yang ditunjuk. Ketika tampak terlihat tepi sumur olehnya ia pun bertakbir.

Dari Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya air zamzam adalah air yang diberkahi. Air tsb adalah makanan yang mengenyangkan.” (HR. Muslim)

KISAH ABDULLAH, AYAH NABI SAW YANG HAMPIR DISEMBELIHAbdullah adalah anak Abdul Muthalib yang paling tampan dan paling dicintai olehnya.

Suatu hari ia bernazar untuk menyembelih salah satu anaknya, jika ia telah mendapatkan 10 orang anak. Kemudian ia menulis semua nama anaknya pada anak panah untuk diundi, kemudian diserahkan kepada patung Hubal. Setelah dikocok, nama Abdullah-lah yang keluar.

Abdul Muthalib kemudian menuntun anaknya keluar sambil membawa parang menuju Ka’bah untuk menyembelih anaknya itu. Orang-orang Quraisy, terutama paman-pamannya dari pihak ibu, dari Bani Makhzum dan saudaranya Abu Thalib mencoba untuk mencegahnya.

Abdul Muthalib yang kebingungan, kemudian menanyakan apa yang harus dilakukan perihal nazanya tsb, agar anaknya tidak jadi disembelih.

KISAH ABDULLAH, AYAH NABI SAW YANG HAMPIR DISEMBELIHMereka pun mengusulkan padanya untuk menemui seorang dukun. Abdul Muthalib kemudianmendatangi seorang dukun wanita. Dukun itu menyarankan agar ia mengundi Abdullah dengan10 ekor unta.

Jika yang keluar adalah nama Abdullah, maka dia harus menambah 10 ekor lagi danmengundinya kembali. Dan setelah tulisan unta yang keluar, maka semua unta tsb harusdisembelih.

Setelah diundi berulang kali, nama Abdullah yang terus keluar. Hingga setelah mencapai 100ekor unta, baru yang keluar tulisan unta. Disembelihlah 100 ekor unta tsb. Namun, daging-dagingnya dibiarkan begitu saja, tak boleh dijamah oleh manusia maupun binatang.

KISAH PASUKAN GAJAHم تر كيف فعل رب�

ل صحاب ا� فيل ك با�

ال

م يجعل كيدهم في ل ضليل ت ا�

رسل عليهم طيرا ب وا� ابيل ا�ن يل سج ترميهم بحجارة مك فجعلهم كعصف ا� ول م�

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak

terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya

mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan

kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari

mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia

menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

QS. Al-Fiil: 1-5

KISAH PASUKAN GAJAH

Abrahah yang berasal dari Habasyah, memimpin negeri Yaman setelah mengalahkan raja sebelumnya. Ia beragama Nasrani.

Ia membangun sebuah gereja yang sangat tinggi dan megah di Shana’a dan mengklaim ibadah haji orang Arab akan berpindah dari Ka’bah di Mekkah ke gerejanya di sana. Ia juga bersumpah untuk meruntuhkan bangunan Ka’bah.

Maka bersama pasukannya, ia pun menuju Mekkah. Di tengah perjalanan, sudah ada beberapa pemuka Ara yang mencoba melawannya, namun mereka semua kalah. Hingga sesampainya di Thaif, ia disambut oleh Mas’ud bin Mu’attab. Mas’ud memuji Abrahah dengan tujuan agar patung Latta di Thaif tidak dihancurkan juga. Mas’ud pun mengutus seorang budak bernama Abu Righal untuk menunjukkan jalan menuju Mekkah.

KISAH PASUKAN GAJAH

Sesampainya di suatu tempat bernama Mughammis, Abu Righal pun wafat.

Seorang utusan Abrahah saat menuju Mekkah, yang bernama Al-Aswad bin Masqud mengambil dua ratus ekor unta milik Abdul Muthalib. Utusan yang lain, bernama Hunathah Al-Himyari menuju kota Mekkah dan mengatakan bahwasanya Abrahah dan pasukannya datang ke sana bukan bermaksud untuk berperang, tetapi mereka hanya ingin menghancurkan Ka’bah.

Abdul Muthalib kemudian berkata, “Kami tidak akan memeranginya. Kami akan menyerahkan itu padanya. Maka demi Allah, kami tidak mempunyai kekuatan untuk itu.”

Abdul Muthalib pun dibawa untuk menemui sang raja. Abdul Muthalib adalah seorang yang berbadan besar dan gagah perkasa. Ketika Abrahah melihatnya, ia pun mengagumi dan memuliakannya. Ia pun turun dari singgasananya, dan duduk bersama Abdul Muthalib di bawah.

KISAH PASUKAN GAJAHKepada Abrahah, Abdul Muthalib meminta unta-untanya yang telah dirampas sebelumnya untuk dikembalikan. Abrahah merasa keheranan, sebab ia datang jauh-jauh ke Mekkah untuk menghancurkan tempat suci agama bangsa Arab dan nenek moyang mereka, tapi mengapa Abdul Muthalib tidak mempertanyakan tentang itu, ia malah memikirkan harta bendanya.

Abdul Muthalib kemudian mengatakan, “Aku adalah pemilik unta itu, sedangkan rumah itu (Ka’bah) ada Rabb yang akan melindunginya.” Abrahah berkata, “Dia tak akan bisa melindunginya dariku.”

Unta-unta milik Abdul Muthalib pun dikembalikan. Abdul Muthalib kemudian meminta kepada Quraisy untuk menjauh dari Ka’bah dan berlindung di gunung dan bukit.

Abdul Muthalib bersama beberapa orang Quraisy kemudian memanjatkan do’a kepada Allah, “Ya Allah, seseorang yang memiliki hewan tunggangan, pasti akan melindungi hewan miliknya, maka lindungilah milik-Mu. Bantulah dan kalahkanlah pasukan salib, dan tolonglah penolongmu ini. Selamanya mereka tidak akan dapat mengalahkan Engkau dan menghancurkan rumah-Mu.”

KISAH PASUKAN GAJAH

Keesokan harinya, Abrahah bersama bala tentaranya bersiap-siap untuk memasuki kota Mekkah. Ketika ia mengarahkan gajah-gajahnya menuju kota Mekkah, mereka tiba-tiba berhenti, tidak mau berdiri sambil menderum ke tanah.

Lantas pasukan Abrahah pun memukulnya. Gajah-gajah itu kemudian berdiri kembali. Ketika dicoba diarahkan ke kota Yaman, gajah-gajah itu kemudian mau berjalan. Dan ketika diarahkan kembali ke arah Mekkah, mereka kembali berhenti.

Tiba-tiba Allah mengirimkan burung-burung kecil yang datang dari arah laut. Setiap burung membawa tiga buah batu, dua batu di kaki dan satu batu di paruhnya. Batu tersebut berasal dari tanah yang terbakar (QS. Al-Fiil: 4). Burung-burung itu kemudian menimpakan bebatuan tersebut kepada pasukan Abrahah. Tak ada satu pun yang tertimpa batu itu, melainkan ia akan mati. “Lalu Dia menjadikan mereka seperti dedaunan yang dimakan (ulat).” (QS. Al-Fiil: 5)

Abrahah sendiri selamat hingga sampai Yaman, namun anggota badannya rontok, terlepas satu demi satu, sampai kemudian ia mati dalam keadaan yang menggenaskan.

HIKMAH DARI KISAH PASUKAN GAJAH

Kemuliaan Ka’bah

• Ka’bah adalah rumah pertama yang didirikan untuk manusia.

Adanya rasa iri dan kebencian dari orang Nasrani terhadap Mekkah dan orang-orang Arab yang mengagungkan Ka’bah

• Abrahah ingin memalingkan peribadatan orang Arab di Mekkah dan menggantinya dengan sebuah gereja megah di kota Shana’a, Yaman

Adanya para pengkhianat, seperti Abu Righal yang menjadi penunjuk jalan menuju Ka’bah

• Mereka para pengkhianat ini, terlaknat di dunia dan akhirat, dilaknat manusia dan juga Allah Ta’ala. • Kuburan Abu Righal dibenci oleh setiap orang yang melihatnya. Setiap kali ada yang melewati kuburannya, mereka

melemparinya dengan batu.

Kekuatan yang ingin melawan Allah pasti akan kalah

• Sebesar apapun kekuatan dan kesiapan musuh itu tidak apa-apanya dibandingkan dengan kekuasaan dan kekuatan Allah SWT.• Kisah ini sebagai peringatan bagi siapa pun yang ingin melawan-Nya atau merusak tempat suci-Nya, maka mereka pasti akan

mendapatkan murka dari-Nya

HIKMAH DARI KISAH PASUKAN GAJAHPengagungan terhadap Ka’bah dan penduduknya setelah kejadian ini semakin bertambah

• Orang-orang Arab mengatakan tentang Quraisy, “Mereka adalah keluarga Allah, Allah membantu mereka berperang dan melawan musuh.”

Kisah ini merupakan salah satu petunjuk kenabian

• Nabi SAW lahir 50 hari setelah terjadinya peristiwa pasukan gajah• Jika pasukan gajah menang, maka mereka pasti akan menahan

Quraisy dan menjadikannya sebagai budak. Allah membinasakan mereka demi memelihara Nabi SAW yang saat itu masih berada di dalam kandungan ibundanya.

Penjagaan Allah terhadap Ka’bah

• Allah menjaga Ka’bah dari kekuasaan raja Nasrani agar tempat itu terjaga kebebasannya hingga Islam datang. Tidak terpengaruh keinginan dan ajaran agama raja.

HIKMAH DARI KISAH PASUKAN GAJAH

Apakah kau tidak melihat Kuasa dan keagungan Allah SWT serta rahmat-Nya pada hamba-hamba-Nya? Dan bukti atas keesaan-Nya dan kebenaran Rasul-Nya, Muhammad SAW, dengan apa yang telah dilakukan-Nya terhadap para tentara bergajah yang berniat jahat terhadap Baitullah dan ingin menghancurkannya. Mereka mempersiapkan tentara dengan tujuan itu dan menyertakan gajah untuk menghancurkan Ka’bah. Mereka datang dengan pasukan yang tak ada tandingannya bagi bangsa Arab saat itu, mereka adalah gabungan antara pasukan Habasyah dan Yaman.

(Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah)

REFERENSIAl-Qur’anul Karim

Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di. 2007. Tafsir Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Sahifa

Ahmad al-Usairy. 2011. Sejarah Islam. Jakarta: Akbarmedia

Ali Muhammad ash-Shalabi. 2014. Sirah Nabawiyah. Surakarta: Insan Kamil

Muhammad Ali ash-Shabuni. 2013. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Bandung: Penerbit Jabal

Shafiyyurrahman al-Mubarakfury. 2012. Ar-Rahiq Al-Makhtum. Jakarta: Ummul Qura

Shawqi Abu Khalil. 2001. Atlas of the Al-Qur'an. Riyadh: Darussalam