sirah nabawiyah 101: kelanjutan dakwah dan tarbiyah di madinah

23

Upload: abunailah

Post on 15-Apr-2017

553 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
Page 2: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Meluasnya Tugas Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Tarbiyah dan Semangat Keilmuan

Metode Pengajaran RasuluLlah

Adab Sahabat dalam Majelis RasuluLlah

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 3: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Dakwah dan tarbiyah tidak berhenti saat Nabi tiba

di Madinah; justru cakupannya semakin luas. Sekali lagi, bukan pemindahan wilayah kerja; namun

perluasan wilayah kerja.

Karakter dan Marhalah Dakwah di Madinah, tidakserta merta meninggalkan dakwah menyeru manu-sia masuk Islam seperti terlihat pada ayat:

لقكم والذين من قبلك الناس اعبدوا ربكم الذي خ ياأيها م للكم قن

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah mencipta-kanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu ber-takwa.” (Q.S. Al-Baqarah : 21)

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Meluasnya Tugas Dakwahdan Tarbiyah di Madinah

Page 4: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Surat Al-Baqarah, sebagai salah satu surat yang pertamaturun di Madinah, menerangkan pula tentang:

Sifat Mukmin.

Sifat orang kafir.

Sifat orang munafik.

Surat Al-Baqarah banyak pula bercerita tentang sifat-si-fat Orang Yahudi.

Di Makkah, Dakwah Nabi lebih pada mengajak orangmusyrik masuk Islam; di Madinah, Beliau juga aktifmengajak Ahlul Kitab masuk Islam.

Seperti Dakwah Nabi di Pasar Bani Qainuqa’ kelak, dll.

Cakupan Tarbiyah Nabi juga meluas dari yang telahdilakukan di Makkah, ditambah dengan menjaga paraSahabat dari sifat nifaq (yang tidak ada di Makkah).

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 5: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Walau Al-Quran turun dengan banyak ‘tema baru’ di

Madinah, namun juga tetap banyak berbicara tentangkeimanan, Ke-Maha Besar-an Allah, surga dan neraka. Keimanan adalah pondasi Agama.

Di tempat baru yang subur dan sejahtera ini, lebih perludiingatkan tentang Akhirat, karena sifat dunia yang cen-derung melalaikan.

Sangat keliru jika menganggap bahwa ketika dakwah su-dah sampai di marhalah tertentu, lalu membuat seseo-rang meninggalkan basic agama dan tarbiyah.

Tarbiyah berlangsung di bawah asuhan Nabi denganMasjid dalam bimbingan wahyu.

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Tarbiyah dan Semangat Keilmuan

Page 6: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Para pencatat wahyu: Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’ab, AbuAyyub Al-Anshari, Usaid bin Hudhair, Ja’far bin Abi Thalib(sekembalinya dari Habasyah) , dll.

Jumlahnya +65 Sahabat. (Prof. Dr. M. M. Al-A’zami)

Para Sahabat menuntut ilmu dengan antusias; tidak ke-tinggalan pula Para Sahabat Wanita.

Pernah suatu saat, Para Sahabat mendengarkan Nabi ber-ceramah dari Subuh hingga Maghrib, hanya diselingi ShalatFardhu.

RasuluLlah sangat memperhatikan penyebaran ilmu dikalangan Kaum Muslimin.

Pengiriman du’at ke berbagai daerah kelak.

Hijrah ke Madinah pun diawali dengan pengiriman da’i.

Proporsi tingkat keilmuan dan pelimpahan tanggungjawab.

Pengajaran dilakukan secara kolektif dan individual.

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 7: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Beberapa Ayat-ayat Madaniyah yang menyemangati.

بئنني بأسماء هم على المالئكة فقال أن وعلم ءادم األسماء كلها ثم عرض كنم صادقين هؤالء إ

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikatlalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itujika kamu memang orang-orang yang benar!“ (Q.S.2:31)

الكاب وبما كن كنننا رباني ين بما كنم ولكن … ل من م درسن“… Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan di-sebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (Q.S.3:79)

لينفروا كافة فل المؤمنن هم طائفة نال نفر من كل فرقة من وما كاين ولينذروا قنم هم إذا رجنا إليهم لله ليفقهنا في الد م يحذرو

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi se-muanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiapgolongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalampengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringa-tan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, su-paya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S.9:122)

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 8: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Pengulangan.

صلى هللا علي كلم بكلمة أعادها إذا ت »ه وسلم أنه كان عن أنس عن النبي «لم عليهم ثالثالى قوم فسلم عليهم، س ثالثا، حتى تفهم عنه، وإذا أتى ع

Dari Anas bin Malik dari Nabi bahwa: “Jika Beliau berbicara terkadang mengulanginya sebanyak tiga kali sampaidipahami, dan jika mendatangi satu kaum kemudian memberisalam kepada mereka maka RasuluLlah mengucapkan salamtiga kali.” (H.R. Bukhari) Berbicara dengan jelas dan tidak terburu-buru.

عنها، أن الن لم، كان بي صلى هللا عليه وس عن عائشة رضي للاث حديثا لو عده العاد لحص » «اه يحد

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Metode Pengajaran Nabi

Page 9: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Berkata ‘Aisyahd: “Dulu RasuluLlah berbicara, dan sean-dainya ada orang yang menghitung kata-katanya maka ia pastibisa.” (H.R. Bukhari-Muslim)

إن ...»: عائشة أنها قالت عن لم يكن يسرد صلى هللا عليه وسلم رسول للا

«الحديث كسردكم

Dari ‘Aisyahdberkata: “… Sesungguhnya RasuluLlah tidakberbicara cepat seperti kalian berbicara cepat.” (H.R. Bukhari)

Moderat (tidak berlebihan) dan memilih waktu dan tempat yang tepat.

بالموعظة لنايتخو »هللا عليه وسلم كان النبي صلى: عن ابن مسعود، قال

«في اليام، كراهة السآمة علينا

Dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi selalu menyelingi hari-hari belajar untuk kami untuk menghindari kebosanankami. (H.R. Bukhari)

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 10: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Memberikan ilustrasi dengan contoh/perumpamaan. Metode ini juga digunakan dalam Al-Quran.

قلها إال ولك األمثال نضربها للناس وم ا ي الالمن“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untukmanusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (Q.S. 29:43) Ibnu ‘Umar pernah menyebutkan bahwa beliau menghafal

1000 perumpaan yang digunakan oleh Nabi. [Asy-Sya’labi]

Memberikan pertanyaan atau tawaran.

أدلكم على ما أل »: عليه وسلم قال عن أبي هريرة، أن رسول هللا صلى هللا : قال بلى يا رسول هللا قالوا « جات؟يمحو هللا به الخطايا، ويرفع به الدر

الة إلى المساجد، وانت الخطاإسباغ الوضوء على المكاره، وكثرة » ظار الصباط الة، فذلكم الر «بعد الص

Dari Abu Hurairah bahwa RasuluLlah bersabda, “Apa-kah kalian mau aku tunjukkan amalan yang dapat menghapus do-

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 11: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

sa dan mengangkat derajat? Mereka menjawab, “Mau , wahaiRasuluLlah.” RasuluLlah bersabda, “Menyempurnakan wudhu’ pada saat-saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Yang demikian itulah ar Ribath” (HR. Muslim)

Membawa murid pada sesuatu yang membangkitkanperhatian mereka.

أن رسول للا عليه وسلم عن جابر بن عبد للا مر بالسوق داخال صلى للا

سك مي ت فمر بجدي أ ( كنفتيه: ي روايةو ف)من بعض العالية والناس كنفته

ما نحب أنه لنا قالوا ف كم يحب أن هذا له بدرهم أي فتناوله فأخذ بأذنه ثم قال

لو كان قالوا نه لكم أتحبون أ قال بشيء وما نصنع به حيا كان عيبا فيه وللا

فقال لنه أسك فكيف وهو مي ت من هذا عليكم للدنيا أهون علىفوللا للا

“Dari Jabir bin Abdullah , bahwasanya RasuluLlah pernahmasuk ke pasar melalui jalan yang tinggi dengan diikuti orang

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 12: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

banyak di kanan kiri beliau. Kemudian beliau menemukan seekoranak kambing yang mati dengan kedua telinga yang kecil. Sete-lah itu beliau mengangkat anak kambing itu dengan beliau pe-gang telinganya seraya bertanya, “Siapakah di antara kalianyang mau membeli kambing ini seharga satu dirham?” Orang-orang menjawab, “Tentu kami tidak ingin membelinya, yaRasuluLlah. Untuk apa membeli kambing yang telah menjadibangkai.” Beliau bertanya lagi, “Apakah ada di antara kalianyang ingin memilikinya tanpa harus membeli?” Mereka menja-wab, “Demi Allah, seandainya kambing itu masih hidup, makakambing tersebut cacat, yaitu telinganya yang kecil. Terlebih lagikini ia telah menjadi bangkai.” Kemudian RasuluLlah bersab-da, “Demi Allah, sungguh dunia itu di sisi Allah nilainya lebihhina daripada hinanya bangkai anak kambing ini di mata kalian.”(H.R. Muslim)

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 13: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Menggunakan sarana visual.

a) Berbicara sembari menggerakkan tangan.

عنه، عن الن صلى هللا عليه وس عن أبي موسى رضي للا : لم قال بي صابعه وشبك بين أ « ضه بعضاالمؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بع »

Dari Abu Musa dari Nabi bersabda: “Mukmin itu bagimukmin yang lain seperti bangunan, menguatkan satu bagiandengan bagian lainnya". Kemudian Beliau menjalin jari-jema-rinya.” (H.R. Bukhari)

b) Menjelaskan dengan membuat gambar (diagram).

وسلم خطا، سول هللا صلى هللا عليه خط لنا ر : عن عبد هللا بن مسعود، قال : ، ثم قال وطا عن يمينه وعن شماله ثم خط خط ، "هذا سبيل هللا " : ثم قال

قة : قال يزيد -هذه سبل " ، "يدعو إليه ى كل سبيل منها شيطان عل -متفر هذا صراطي مسقيما ف ):ثم قرأ ق بكم ابنه وال بنا الس وأ بل، ففر

[153:النعام]( عن سبيله

Dari ‘AbduLlah bin Mas’ud berkata: RasuluLlah membuat

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 14: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

sebuah garis lurus bagi kami, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalanAllah’, kemudian beliau membuat garis lain pada sisi kiri dan ka-nan garis tersebut, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan-jalan (yangbanyak). Pada setiap jalan ada syetan yang mengajak kepada ja-lan itu,’ kemudian beliau membaca,

ق بكم عن السبل فف البناو هذا صراطي مسقيما فابنه وأ سبيله ر

‘Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yanglurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-ja-lan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kaliandari jalan-Nya’ [Al An’am: 153].” (H.R. Ahmad)

c) Membawa dan menunjukkan hal yang sedang dibi-carakan.

بن ، أنه سمع علي بن أ يعني الغاف زرير عن عبد للا بي طالب رضي قي عنه، يقول صل : للا را فجعله في أخذ حري: ى هللا عليه وسلم إن نبي للا

لى ذكور إن هذين حرام ع »: ثم قال يمينه، وأخذ ذهبا فجعله في شماله تي (رواه ابو داود)«أم

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 15: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Dari Abdullah bin Zurair -yaitu Al Ghafiqi- Bahwasanya iamendengar Ali bin Abu Thalib berkata, "RasuluLlah pernah mangambil sutera lalu meletakkannya pada sisi kanannya,dan mengambil emas lalu meletakkannya pada sisi kirinya. Ke-mudian beliau bersabda: "Sesugguhnya dua barang ini haram ba-gi umatku yang laki-laki."." (H.R. Abu Dawud)

d) Berdiri di depan murid dan mencontohkan langsunghal yang sedang dipelajari.

علي أمر بها رسول ثم :...قالسعد سهل بن عن صلى للا ه وسلم للا

صلى الغابة ولقد رأيت رس فوضعت هذا الموضع فهي من طرفاء ول للا

عليه وسلم قام عليه فكبر ى المنبر ثم رفع وكبر الناس وراءه وهو عل للا

غ من آخر منبر ثم عاد حتى فر حتى سجد في أصل ال القهقرىفنزل

واذا ا أيها الناس إن ي صنعت ه ي صالته ثم أقبل على الناس فقال بي لتأتم

(رواه مسلم... )صالتيولتعلموا

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 16: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Dari Sahl bin Sa’id berkata (saat ditanya tentang MimbarNabi ):… Kemudian RasuluLlah memerintahkan supa-ya meletakkan mimbar itu di tempat ini. Mimbar itu terbu-at dari kayu hutan. Aku melihat RasuluLlah shalat di atasmimbar itu. Lalu beliau bertakbir, maka orang-orang pun bertakbir pula di belakangnya, sedangkan beliau masih di atas mimbar. Kemudian beliau bangkit dari ruku’, lalu tu-run sambil mundur sehingga beliau sujud di kaki mimbar. Kemudian beliau kembali pula ke atas mimbar hingga se-lesai shalat. Sesudah itu beliau menghadap kepada orang-orang lalu bersabda, 'Wahai sekalian manusia, aku melalukanini supaya kalian semua mengikutiku, dan supaya kalian belajarcara shalatku'.

Membuat murid merasa nyaman dan menciptakan pe-nyesuaian dengan (keadaan) mereka.

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 17: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

a) Mengapresiasi murid yang berprestasi.

لو »: وسى عليه وسلم لبي م قال رسول هللا صلى هللا : أبي موسى، قال عن

«امير آل داود حة، لقد أوتيت مزمارا من مز رأيتني وأنا أستمع لقراءتك البار

Bersabda RasuluLlah kepada Abu Musa : “Seandainyaengkau melihatku ketika aku mendengarkan bacaan Al Qur’anmutadi malam. Sungguh engkau telah diberi salah satu seruling kelu-arga Daud” (HR. Muslim)

b) Tetap bersikap lemah lembut kepada murid yang ber-buat kekeliruan dan tidak menghardiknya.

، قال … هللا صلى هللا بينا أنا أصل ي مع رسول :عن معاوية بن الحكم السلمي

…، فقلت عليه وسلم، إذ عطس رجل من القوم

… Dari Muawiyah bin al-Hakam as-Sulami dia berkata: Ke-tika aku sedang shalat bersama-sama RasuluLlah , tiba-tibaada se-orang laki-laki dari suatu kaum bersin. Kemudian aku

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 18: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

ياه واثكل : أبصارهم، فقلت فرماني القوم ب يرحمك هللا : فقلت … ، ما أم

، فجعلوا يضر شأنكم؟ ا رأيتهم بون بأيديهم على أفخاذه تنظرون إلي م، فلم

ا صل ، فلم تونني لكن ي سكت وسلم، فبأبي هو ى رسول هللا صلى هللا عليه يصم

ي، ما رأيت معل ما قبله ول بعد …كهرني، ما فوهللا ه أحسن تعليما منه، وأم …Kemudian aku mengucapkan, “YarhamukaLlah (semogaAllah merahmatimu)”. Maka seluruh jama’ah menujukan pan-dangannya kepadaku. Aku berkata: "Aduh, celakalah ibuku!Mengapa Anda semua memelototiku?" Mereka bahkan mene-pukkan tangan mereka pada paha mereka. Setelah itu baru-lah aku tahu bahwa mereka menyuruhku diam. Tetapi akutelah diam. Tatkala RasuluLlah selesai shalat, Ayah danibuku sebagai tebusanmu (ungkapan sumpah Arab), aku be-lum pernah bertemu seorang pendidik sebelum dan sesu-dahnya yang lebih baik pengajarannya daripada Beliau. De-mi Allah! Beliau tidak menghardikku, …

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 19: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

الة ل يصلح فيإن هذ »: ضربني ول شتمني، قال ول … ها شيء من ه الص

ما قال رسول أو ك « بير وقراءة القرآن كالم الناس، إنما هو التسبيح والتك

(مسلم روه) …هللا صلى هللا عليه وسلم

… tidak memukul dan tidak memaki-ku. Beliau bersabda: “Sesungguhnya shalat ini, tidak pantas di dalamnya ada perca-kapan manusia, karena shalat itu hanyalah tasbih, takbir dan membaca al-Qur'an.” -Atau sebagaimana yang disabdakanRasuluLlah . (H.R. Muslim)

c) Tidak menyebutkan nama orang yang berbuat keke-liruan secara langsung, cukup dengan menyebut ke-keliruannya saja.

Disebutkan dalam hadits yang panjang [lihat note PPT]:

ا : قال رسول هللا جل أم ا بعد، فإن ي أستعمل الر ن منكم على العمل مم ، فيأتي يول للا

ه هذا مالكم وهذا هدية أهديت لي، أف : فيقول حتى تأتيه هديته، ال جلس في بيت أبيه وأم

ل يأخذ أحد منكم شيئا بغير حق يحمله يوم ا، وللا …،لقيامة ه إل لقي للاIQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 20: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Bersabda RasuluLlah : “Sesungguhnya aku telah mengangkatseseorang pegawai di antara kalian untuk mengurus suatu tugas(yaitu amil zakat yang sudah digaji dari negara) dari tugas yangAllah perintahkan kepadaku. Kemudian di datang dan mengatakan,’Ini adalah untukmu, sedangkan yang itu adalah hadiah untukku.’Mengapa dia tidak duduk saja di rumah bapak dan ibunya sehinggadia mendapatkan hadiah tersebut? Demi Allah, tidaklah salah seo-rang di antara kalian mengambil sesuatu (harta) tanpa hak kecualidia akan bertemu Allah dengan memikul (harta tersebut) di harikiamat…” (H.R. Bukhari-Muslim)

d) Menunjukkan rasa marah jika memang diperlukan.

Nabi marah saat ‘Umar datang membawa lemba-ran Taurat. [Lihat note PPT]

e) Mampu mengambil situasi yang tepat untuk menga-jarkan moral atau pelajaran yang bisa diambil darinya.

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 21: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

عنه عن عمر بن الخطاب رضي للا عليه وسلم قدم على النبي صلى للابيا في السبي ب ثديها تسقي إذا وجدت ص سبي فإذا امرأة من السبي قد تحل عليه وسلم ته فقال لنا النبي صلىأخذته فألصقته ببطنها وأرضع أترون للا

فقال ه ي تقدر على أن ل تطرح ل وه قلنا هذه طارحة ولدها في النار لل(يرواه البخار). بولده أرحم بعباده من هذه

Dari Umar bin Al Khatthab (katanya); "Rasulullah per-nah memperoleh beberapa orang tawanan perang. Ternya-ta dari tawanan tersebut ada seorang perempuan yang bia-sa menyusui anak kecil, apabila dia mendapatkan anak ke-cil dalam tawanan tersebut, maka ia akan mengambilnyadan menyusuinya, lalu Nabi bersabda kepada kami:“Menurut kalian, apakah perempuan itu tega melemparkan bayi-nya ke dalam api?” Kami menjawab; “Sesungguhnya ia tidakakan tega melemparkan anaknya ke dalam api selama ia masihsanggup menghindarkannya dari api tersebut.” Lalu beliaubersabda: “Sungguh, kasih sayang Allah terhadap hamba-Nyamelebihi kasih sayang perempuan itu terhadap anaknya.”

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Page 22: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

Mendengarkan dengan penuh perhatian. Tidak memotong Nabi saat berbicara/mengajar. Mengajukan pertanyaan bermutu untuk mencegah

ketidakmengertian atau salah faham terhadap ilmu. Bertanya dengan niat belajar ilmu dan mengamalkannya. Tidak bertanya tentang hal yang abstrak (apalagi untuk

memperlihatkan kepandaian dan semacamnya). Tidak bertanya terhadap hal yang belum disampaikan

Allah dan Rasul Nya. Memilih waktu yang tepat untuk bertanya. Mengambi manfaat dari pertanyaan orang lain. Mengulang kembali ilmu/pelajaran yang didapat.

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Adab Sahabat DalamMajelis RasuluLlah

Page 23: Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم، و بارك على محمد وعلىانك حميد مجيدالعــــــالمين في آل محمد كما باركت على آل إبراهيم

Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaashalaita’ala aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali

Muhammad kamaa barakta ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘alaamiina innaKaHamiidum-Majiid

Semoga Allah Berkenan Menganugerahi kita Ampunan

dan Ridha Nya

Untuk Download Powerpoint, Kunjungi: