jurnal skrining pendengaran untuk anak (autosaved)

28
Skrining Pendengaran Untuk Anak-Anak Sekolah: Kegunaan Headphone Pembatal Kebisingan Ada Hiu Chong Lo and Bradley McPherson* Abstrak Latar Belakang: Ambang kebisingan yang berlebihan dalam peraturan sekolah merupakan perhatian utama untuk skrining pendengaran sekolah karena biasanya menggunakan rangsangan tes nada murni (khususnya 500 Hz dan dibawahnya). Hal ini menghasilkan nilai positif palsu dan selanjutnya tidak perlu ditindaklanjuti. Dengan kemajuan teknologi, headphone pembatal kebisingan telah dikembangkan untuk mengurangi bising frekuensi rendah dengan melapiskan sinyal anti-fase ke dalam bising primer. Penelitian ini meneliti menggunakan teknologi headphone pembatal kebisingan dalam skrining pendengaran lingkungan sekolah. Metode: Penelitian ini membandingkan hasil pemeriksaan audiometri yang diperoleh dari dua udara konduksi transduser- Sennheiser PXC450 noise-cancelling headphone circumaural (headphone NC) dan konvensional TDH-39 supra-aural earphone. Hasil skrining pendengaran nada murni (500 Hz sampai 4000 Hz, pada 30 dB HL dan 25 dB HL) diperoleh dari 232 anak-anak sekolah, usia 6 sampai 8 tahun, di empat sekolah dasar di Hong Kong. Hasil: Hasil pemeriksaan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara TDH-39 earphone dan NC headphone untuk frekwensi 30 dB

Upload: aulia-ratu-pritari

Post on 20-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

Skrining Pendengaran Untuk Anak-Anak Sekolah: Kegunaan

Headphone Pembatal Kebisingan

Ada Hiu Chong Lo and Bradley McPherson*

Abstrak

Latar Belakang: Ambang kebisingan yang berlebihan dalam peraturan sekolah merupakan

perhatian utama untuk skrining pendengaran sekolah karena biasanya menggunakan

rangsangan tes nada murni (khususnya 500 Hz dan dibawahnya). Hal ini menghasilkan nilai

positif palsu dan selanjutnya tidak perlu ditindaklanjuti. Dengan kemajuan teknologi,

headphone pembatal kebisingan telah dikembangkan untuk mengurangi bising frekuensi

rendah dengan melapiskan sinyal anti-fase ke dalam bising primer. Penelitian ini meneliti

menggunakan teknologi headphone pembatal kebisingan dalam skrining pendengaran

lingkungan sekolah.

Metode: Penelitian ini membandingkan hasil pemeriksaan audiometri yang diperoleh dari dua

udara konduksi transduser-Sennheiser PXC450 noise-cancelling headphone circumaural

(headphone NC) dan konvensional TDH-39 supra-aural earphone. Hasil skrining

pendengaran nada murni (500 Hz sampai 4000 Hz, pada 30 dB HL dan 25 dB HL) diperoleh

dari 232 anak-anak sekolah, usia 6 sampai 8 tahun, di empat sekolah dasar di Hong Kong.

Hasil: Hasil pemeriksaan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara TDH-39 earphone

dan NC headphone untuk frekwensi 30 dB HL dan 25 kriteria HL dB, terlepas dari kriteria

inklusi atau eksklusi frekwensi 500 Hz. Kesepakatan yang diamati kappa (OA) menunjukkan

bahwa pada kedua intensitas skrining, rujukan nilai kesepakatan transduser untuk kelompok

inklusi 500 Hz lebih kecil daripada kelompok eksklusi 500 Hz. Analisis frekuensi individu

menunjukkan bahwa dua transduser diskrining sama pada frekwensi 1000 Hz dan 2000 Hz

pada 25 dB HL, serta kedua 30 dB HL dan 25 dB HL pada tingkat skrining 4000 Hz.

Perbedaan statistik yang signifikan yang ditemukan untuk 500 Hz pada 30 dB HL dan 25 dB

HL, dan untuk 1000 Hz dan 2000 Hz pada 30 dB HL. OA untuk frekuensi individu

menunjukkan lemahnya intra-frekuensi kesepakatan antara dua transduser pada 500 Hz di

tingkat kriteria intensitas dari pada frekuensi yang lebih tinggi.

Kesimpulan: Hasil skrining NC headphone berbeda dari yang diperoleh dari TDH-39

earphone, dengan tingkat rujukan rendah pada 500 Hz, terutama di dB HL kriteria level 25.

Oleh karena itu, headphone NC mungkin dapat beroperasi untuk menurunkan intensitas

Page 2: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

penyaringan dan kemudian meningkatkan sensitivitas tes skrining nada murni, tanpa

mengorbankan spesifisitasnya. Headphone NC menunjukkan beberapa hal yang menjanjikan

sebagai pengganti mungkin untuk earphone konvensional dalam tingkat kebisingan program

skrining di sekolah.

Kata kunci: latar belakang kebisingan, headphone, kehilangan pendengaran, skrining

pendengaran, anak-anak sekolah

Latar Belakang

Ada dua jenis utama tes skrining audiometri yaitu skrining pendengaran anak-bayi

yang baru lahir dan skrining pendengaran anak sekolah. Karena antara 1% hingga 14% anak-

anak memiliki gangguan pendengaran permanen atau sementara, masing-masing, di sekolah

[1] dan penelitian telah menunjukkan bahwa proporsi yang signifikan dari anak-anak ini tidak

terdeteksi oleh saat program skrining pendengaran bayi baru lahir [2,3], skrining pendengaran

di sekolah berharga bahkan di mana skrining pendengaran bayi baru lahir yang universal

telah dilaksanakan. Dengan demikian organisasi seperti American Academy of Pediatrics [4]

merekomendasikan skrining pendengaran periodik untuk anak usia sekolah. Di negara-negara

berkembang, di mana skrining pendengaran bayi baru lahir dan langkah-langkah pencegahan

gangguan pendengaran anak sering tidak tersedia, hal itu sangat penting bahwa semua anak

diskrining saat masuk sekolah [5]. Ini menyatakan bahwa campur tangan tersebut yang dapat

dilaksanakan untuk meminimalisasi dampak negatif dari gangguan pendengaran pada anak-

anak demi kesejahteraan, pembangunan dan kesempatan kerja di masa depan [6-11]. Selain

itu, deteksi dini gangguan pendengaran, skrining rutin sekolah juga dapat mengurangi

hambatan akses medis yang dihadapi oleh keluarga di daerah pedesaan dan/ atau negara-

negara berkembang [12] karena mereka tidak perlu melakukan perjalanan jarak jauh ke kota-

kota besar untuk layanan skrining tetapi dapat memperoleh akses di komunitas lokal mereka.

Di antara semua metode skrining pendengaran sekolah, audiometri nada murni tetap

menjadi tes yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia. Audiometri nada murni

dinyatakan sebagai 'gold standar' selama lebih dari 50 tahun [13] karena tingginya sensitivitas

dan spesifisitas [14]. Yang biasa digunakan lewat kriteria untuk skrining nada murni adalah

25 dB HL [15], yang merupakan batas standar untuk pendengaran normal. Beberapa protokol

skrining menggunakan kriteria 20 dB HL untuk mendeteksi lebih baik gangguan pendengaran

minimal [16-19]. Namun demikian, kedua kriteria ini sering tidak layak dalam program

skrining karena adanya ambang kebisingan yang berlebihan di pengaturan tes. Dalam praktek

Page 3: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

yang biasa, diterapkan nilai cutoff tinggi yaitu 30 dB HL sampai 40 dB HL [20-23]. Skrining

pendengaran sekolah biasanya terjadi di tempat tertutup, kosong, kelas di mana ambang

kebisingan berkisar 30-64 dB A [23-30], seringkali jauh melebihi 35 dB, sebuah standar yang

direkomendasikan oleh American National Standards Institute (ANSI) [31] dan American

Speech Language-Hearing Association (ASHA) [32] untuk dihuni, dilengkapi lingkungan

kelas. Kebisingan kelas berasal dari pencahayaan dan HVAC (pemanas, ventilasi dan

pendingin udara) sistem, ruang kelas yang berdekatan dan suara dari luar [27,29]. Kurangnya

perawatan akustik seperti akustik ubin langit-langit, akustik modifikasi furnitur, karpet, dan

jendela kaca ganda di sebagian besar peraturan sekolah akan memperburuk kebisingan

lingkungan kelas [33,34]. Akustik kelas di negara berkembang seringkali sangat miskin.

Rata-rata ambang kebisingan di sekolah umum di Brasil kemungkinan setinggi 63,3 dB A

[30], lebih dari 10 dB A lebih besar dari tingkat yang dilaporkan dari sekolah di Inggris,

Hong Kong dan Amerika Serikat. Sekolah dalam negara berkembang lebih rentan terhadap

ambang kebisingan karena infrastruktur yang lebih mendasar, seperti dinding beton dan lantai

telanjang [35] dengan adanya atap atau dinding di beberapa kasus [36], membuat isolasi

akustik lebih buruk. Selanjutnya, pembukaan jendela dan pintu untuk ventilasi membuat

kebisingan perkotaan dapat dengan mudah masuk [33,35,37].

Ambang kebisingan kelas terkonsentrasi pada frekuensi rendah (500 Hz dan di

bawahnya) [23,29,38,39] dan menutupi tes suara, yang mungkin tidak terdeteksi di

audiometri nada murni. Hal ini menyebabkan tingginya ditemukannya positif palsu dan

penilaian diagnostik berikutnya yang tidak perlu. Penutupannya, khususnya tes nada

frekuensi yang lebih rendah, tetap menjadi masalah besar untuk skrining nada murni di

sekolah. Konvensional TDH-39 earphone supra-aural yang digunakan dalam skrining

pendengaran nada murni [40] gagal untuk menghilangkan frekuensi rendah (500 Hz dan di

bawah) ambang kebisingan [38,39] meskipun kemampuan redaman kebisingan baik pada

daerah frekuensi tinggi. Hal ini karena kebisingan menembus ke headset melalui lorong-

lorong kabel dan terpecah antara penerima dan bantalan telinga [41]. Wilayah frekuensi

rendah yang memiliki tingkat kebisingan terendah [42] disarankan boleh untuk menilai

pendengaran nada murni (Tabel 1).

Dengan kemajuan teknologi, kontrol bising aktif (ANC) teknik sekarang dapat

diterapkan untuk headphone dan ini dapat membantu mengurangi masalah yang diciptakan

oleh bising frekwensi rendah. Hasilnya headphone pembatal kebisingan (NC) telah

mengembangan headset mikrofon luarnya yang ambang kebisingan luar dan dalam memiliki

sisa suara yang bocor masuk ke peredam telinga meliuk melalui lorong-lorong kabel dan

Page 4: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

jarak antara headphone dan bantalan telinga. Sistem 'duo mikrofon' seperti dapat menangkap

sebagian besar suara sekitarnya dan mengirim sinyal berkumpul untuk sistem ANC yang

menghasilkan sinyal anti-noise amplitudo sama tetapi 180o out-of-fase dengan kebisingan

ditangkap [43,44]. Sinyal anti-kebisingan dipancarkan melalui speaker headset dan

ditumpangkan pada sinyal suara utama, untuk membatalkan kebisingan dekat pendengar

membran timpani [43-47]. Dengan cara ini, banyak latar belakang kebisingan tidak dirasakan

oleh pendengar. headphone NC rata-rata memiliki kemampuan pengurangan kebisingan yang

lebih tinggi di hampir semua frekuensi dari TDH-39 earphone (Tabel 1). Karena kebisingan

diukur dalam skala logaritmik, 6 dB dan 2 dB redaman kebisingan lebih besar dari headphone

NC dibandingkan dengan TDH-39 earphone pada 250 Hz dan 500 Hz, masing-masing,

menunjukkan bahwa suara frekuensi rendah kurang akan dirasakan oleh pendengar ketika

headphone NC digunakan. Redaman kebisingan di bawah 500 Hz harus mengarah pada

kurang masking efek pada nada tes 500 Hz. Umpan balik non-adaptif ANC, desain ANC

umum ditemukan dalam komersial Headphone NC, memungkinkan hingga 20 dB redaman

kebisingan untuk frekuensi di bawah 700 Hz [47].

Tabel 1. Perbandingan tingkat redaman kebisingan frekweni headphone pembatal kebisingan dan TDH-39 supra-aural earphoneFrekwensi band oktaf

(Hz)Redaman kebisingan headphone pembatal

kebisingan (dB)*

Redaman khas TDH-39 supra-aural

earphone (dB)**

Peredaan tingkat redaman (dB)

125 11 3 8250 11 5 6500 9 7 21000 23 15 82000 23 26 -34000 35 32 38000 33 24 9

*Nilai Sennheiser PXC450 headphone circumaural pembatal kebisinan [51]. ** Nilai dari ISO 8253-1(1989)

Meskipun teknologi NC headphone telah banyak diadopsi di industri audio dan

musik, memperoleh reputasi yang baik untuk efektivitas, tidak ada penelitian yang dievaluasi

kemanjurannya dalam skrining audiometri dan potensi aplikasi ini memerlukan investigasi.

Pada hipotesis penelitian saat ini yaitu penggunaan headphone NC akan meningkatkan

spesifisitas skrining pendengaran sekolah untuk anak-anak. Skrining dengan headphone NC

diharapkan dapat memimpin secara signifikan yaitu menurunkan tingkat rujukan keseluruhan

dan lebih tinggi lewat harga 500 Hz dibandingkan skrining dengan TDH- 39 earphone, baik

kriteria rujukan 30 dB HL dan 25 dB HL . Melewati tingkat pada 1000, 2000 dan 4000 Hz

untuk skrining diharapkan akan sama menggunakan kedua jenis transduser.

Page 5: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

Metode

Peserta

246 anak, usia 6 sampai 8 tahun pada hari pengujian, direkrut atas dasar sukarela. Rentang

usia ini dipilih karena sesuai dengan usia masuk sekolah kebanyakan anak-anak di negara

berkembang [48], di mana teknologi efektif baru headphone NC yang mungkin paling

dibutuhkan. Kelompok usia ini juga termasuk dalam tingkat kelas yang ditargetkan untuk

skrining pendengaran yang disarankan oleh American Academy of Pediatrics [4]. Tak satu

pun dari peserta melaporkan setiap masalah otological sebelum pengujian. Semua penelitian

ini dilakukan sesuai dengan Deklarasi Helsinki dan telah disetujui oleh Komite Etika

Penelitian Manusia untuk Fakultas Non-klinis di Universitas Hong Kong sebelum

pendaftaran peserta. Persetujuan tertulis diperoleh dari masing-masing peserta dan orang tua

mereka sebelum pengujian. Data dikumpulkan selama periode dari tiga bulan dalam tahun

ajaran yang sama.

Studi Percontohan

14 anak normal pendengaran (28 telinga), sembilan laki-laki dan lima perempuan, dengan

usia rata-rata 6,7 tahun (SD: 0,64 tahun), direkrut dari masyarakat setempat. Audiometer GSI

17 itu dilengkapi dengan sepasang earphone TDH-39 dan sepasang Sennheiser PXC450 NC

headphone. Model headphone NC ini terpilih karena memiliki redaman kebisingan frekwensi

rendah lebih besar ketika dibandingkan dengan model lain dan yang tersedia pada saat

pembelian. Karena data kalibrasi dan spesifikasi untuk Headphone NC tidak disediakan,

biologisnya dikalibrasi dengan sekelompok anak pendengaran normal yang menggunakan

kalibrasi GSI 17 audiometer skrining portabel yang dilengkapi dengan sepasang TDH-39

earphone, menggunakan protokol yang dimodifikasi dari Sliwa et al 's studi [19]. Untuk

menghindari efek latihan, jenis transduser dan pilihan kanan-kiri diacak. Penelitian dahulu

dilakukan dalam dinding ganda, stan uji suara yang ditangani. Peserta pertama dikondisikan

mengangkat tangan mereka ketika suara terdengar menggunakan nada 1000 Hz pada 60 dB

HL, hal tersebut karena suara memiliki reliabilitas tes yang diulang-ulang yang baik [49].

ketika peserta menjadi teriasa dengan tugas, ambang batas pada empat standar skrining

frekuensi-1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz dan 500 Hz-diperoleh secara berurutan. Intensitas nada

itu bervariasi ± 5 dB HL, mulai dari 30 dB HL. Ambang batas ditentukan dengan

mendapatkan dua tanggapan positif dari tiga percobaan menggunakan sebuah modifikasi

Hughson-Westlake yang menentukan proedur ambang batas atas-bawah [49]. Faktor koreksi

Page 6: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

spesifik frekwensi individu headphone NC berasal untuk kedua saluran kanan dan kiri dengan

mengacu pada batas diukur menggunakan TDH-39 earphone (Tabel 2), untuk memastikan

intensitas output yang sama untuk setiap jenis transduser. Berarti ambang batas bagi para

pendengar pediatrik untuk earphone TDH-39 pada setiap frekuensi uji diperoleh dan

dibandingkan dengan ambang batas yang sama diperoleh untuk headphone NC, dengan

perbedaan antara dua cara yang digunakan sebagai faktor koreksi. Nilai-nilai yang diterapkan

dalam utama penilaian skrining studi berikutnya.

Studi Utama

237 siswa direkrut dari empat sekolah utama di Hong Kong yang setuju untuk ambil

bagian dalam penelitian. Lima peserta dikeluarkan dari analisis data karena hasil tes tidak

dapat diandalkan dan/ atau keluar dari sasaran rentang usia penelitian. Kelompok akhir utama

penelitian terdiri dari 232 peserta (464 telinga), dengan 121 laki-laki dan 111 perempuan, dan

usia rata-rata 7,4 tahun (SD: 0,58 tahun).

Semua skrining audiometer nada murni (GSI 17) yang digunakan dalam kajian utama

yang dikalibrasi sesuai dengan standar ANSI S3.6-1989 sebelum digunakan. Sebuah cek

kalibrasi biologi dari audiometers juga dilakukan oleh penulis pertama sebelum setiap sesi

skrining. Dua dikalibrasi audiometer GSI 17 digunakan untuk melakukan skrining

pendengaran. Satu audiometer dipasangi headphone NC dan yang lain dilengkapi dengan

earphone TDH-39. 1 tipe suara tingkat irama lagu (SLM) (Cesva SC-30) dan software Cesva

Tangkap Studio yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis ambien kebisingan di

tempat uji sekolah yang berpartisipasi. SLM adalah setiap hari dikalibrasi dengan CB006

kalibrator akustik kelas 1 dengan mengacu pada standar IEC 60942: 2003 sebelum

pengukuran.

Tabel 2 Faktor koreksi untuk saluran kanan dan kiri headphone noise-cancelling Sennheiser PXC-450 dengan referensi ke earphone TDH-39 supra-aural

Frekwensi (Hz)Faktor koreksi 500 1000 2000 4000Kanan 0 0 +5* +10*Kiri 0 +5* 0 0

*Sinyal positif yang menunjukkan keluaran akustik tambahan untuk mendapatkan pemeriksaan ambang headphone Sennheiser PXC450 noise-cancelling agar sebanding dengan TDH ke-39 earphone supra-aural

Penelitian utama dilakukan di kelas yang diatur oleh sekolah yang berpartisipasi pada

kehadiran sehari-hari di sekolah. Semua skrining kamar uji kosong dan tenang, tetapi tidak

dibuat terdengar, dengan semua perangkat ventilasi, jendela dan pintu ditutup selama

Page 7: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

pengujian. Gangguan visual di kamar, jika ada, yang diminimalkan untuk mengurangi

gangguan terhadap peserta sehingga mereka bisa berkonsentrasi pada tes penyaringan.

Tingkat kebisingan di kelas yang ditugaskan diukur dan dianalisis menggunakan SLM pada

setidaknya tiga kesempatan, masing-masing untuk interval 5 menit dengan tingkat sampling 1

detik , dipilih secara acak selama sesi skrining.

Setiap peserta menerima dua skrining pendengaran, satu menggunakan earphone

TDH-39 dan headphone satu dengan NC. Untuk menghindari efek urutan, jenis transduser

dan telinga kanan-kiri pemilihan secara acak. Peserta pertama dikondisikan mengangkat

tangan mereka ketika mereka mendengar suara menggunakan 1000 Hz nada pada 60 dB HL.

Setelah beberapa praktek percobaan, peserta disaring pada skrining 30 dB HL dan 25 dB HL

di empat frekuensi. Untuk menghindari isyarat visual selama pengujian, peserta duduk di

sudut kanan penguji di kedua penunjuk dan studi utama. Lulusnya kriteria yaitu dua

tanggapan positif dari tiga percobaan pada masing-masing frekuensi pada 30 dB HL dan 25

dB HL, bilateral. Kegagalan untuk merespon pada frekuensi tertentu pada kriteria intensitas

dianggap sebagai 'tidak lulus' untuk frekuensi yang pada tingkat presentasi. Orang tua dari

semua peserta diuji diberi hard copy laporan skrining pendengaran anak mereka. Rujukan

profesional diberikan kepada mereka yang gagal untuk merespon pada setiap frekuensi

menggunakan kriteria 30 dB HL di kedua telinga dengan earphone konvensional TDH-39.

Analisis Data

Untuk menyelidiki kondisi akustik pada setiap tempat pengujian, tingkat kebisingan

secara keseluruhan dalam dB A (lambat) dan dB SPL, dan analisis spektrum frekuensi di pita

oktaf dari 31,5 Hz sampai 16 kHz dalam dB SPL, dihitung dengan rata-rata tiga sampai lima

sampel yang diperoleh pada masing-masing sekolah yang dikunjungi. Metode deskriptif

diterapkan untuk mengumpulkan demografi data peserta. Analisis nonparametrik dengan

menggabungkan tes pearson chi-square atau uji probabilitas fisher yang tepat dilakukan untuk

menguji keseluruhan (gagal pada setiap frekuensi pada kedua telinga) dan frekuensi tertentu

tingkat rujukan pada dua skrining intensitas-30 dB HL dan 25 dB HL-dari dua transduser.

Hubungan tes statistik antara hasil tes individu dengan NC headphone dan TDH-39 earphone

juga diterapkan menggunakan nilai perjanjian Kappa. Signifikansi statistik ditetapkan pada p

= 0,05 (satu sisi).

Page 8: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

Hasil

Tingkat Kebisingan Ambien

Tingkat kebisingan lingkungan di empat sekolah dasar yang ditunjukkan pada Tabel 3. Data

mewakili tingkat kebisingan rata-rata diperoleh dari setidaknya tiga sampling pada masing-

masing sekolah yang dikunjungi. Tingkat kebisingan yang sama di empat sekolah dan rata-

rata tingkat kebisingan untuk 90% dari sesi uji (L90) di semua sekolah adalah 43,25 dB SPL.

Tabel 3 Rata-rata tingkat kebisingan di kelas kosong dari empat sekolah dasardB Aeq5min L50 L90

Sekolah A 52 46 43Sekolah B 46 42 40Sekolah C 53 47 44Sekolah D 49 49 46

Sebuah analisis spektrum frekuensi keseluruhan ambang kebisingan di setiap kelas

diberikan pada Gambar 1. Ambang tingkat kebisingan pada kelas kosong menurun dengan

meningkatnya oktaf pita frekuensi. Sebuah keunggulan yang jelas pada suara frekuensi

rendah ditunjukkan pada semua pengaturan sekolah. Sekolah B menunjukkan penurunan

tingkat kebisingan secara substansial pada frekuensi rendah dibandingkan dengan sekolah

lain, mungkin karena tempat uji terletak di basement sekolah.

Perbandingan Antara Earphone Supra-Aural TDH-39 dan Headphone Noise-Canceling

Anak sekolah 232 menerima skrining pendengaran dengan kedua TDH-39 earphone dan

headphone NC. Karakteristik demografis ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 5 menunjukkan

tingkat rujukan secara keseluruhan, termasuk dengan semua frekuensi, untuk kedua jenis

transduser menurun ketika usia meningkat pada skrining 30 dB HL. Namun demikian,

hubungan ini tidak signifikan secara statistik (P = 1, df = 2), seperti yang diungkapkan oleh

Uji eksak Fisher. Baik tingkat rujukan keseluruhan pada 25 dB HL maupun tingkat rujukan

ketika nada 500 Hz menunjukkan pengaruh usia yang signifikan secara statistik.

Karena tidak ada pengaruh usia, data dari semua kelompok umur digabungkan untuk

membandingkan lulus/ merujuk tarif sebelum dan setelahnya termasuk hasil 500 Hz untuk

kedua jenis transduser. Ketika semua frekuensi yang disertakan, tingkat rujukan untuk

headphone NC dan earphone TDH-39 masing-masing adalah 3,2% dan 12,9% pada 30 dB

HL. Pada 25 dB HL, rujukan tingkat headphone NC dan earphone TDH-39 masing-masing

adalah 13,8% dan 28,2%. Hasil dari chisquare tes atau uji probabilitas Fisher tepat , yang

sesuai, mengungkapkan bahwa pada kedua kriteria 30 dB HL dan 25 dB HL, tingkat rujukan

sebelum dan sesudah hasil dari 500 Hz untuk dua transduser secara statistik berbeda sebelum

Page 9: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

dieksklusi pada 30 dB HL (P <0,05, df = 1) dan pada 25 dB HL (χ2 = 28.76, P <0,05, df = 1),

setelah tidak termasuk 500 Hz, pada 30 dB HL (P <0,05, df = 1) dan 25 dB HL (P <0,05, d.f.

= 1) (Tabel 6). Kesepakatan kappa dinyatakan (OA) dari 500 Hz kelompok inklusi (pada 30

dB HL: OA = 0.864; pada 25 dB HL: OA = 0,735) lebih kecil dibandingkan dengan 500 Hz

Kelompok eksklusi (pada 30 dB HL: OA = 0.991, pada 25 dB HL: OA = 0.946). Hal ini

menunjukkan bahwa earphone TDH-39 dan Headphone NC berbeda dalam hasil skrining

ketika hasil 500 Hz dimasukkan. Pada kelompok eksklusi 500 Hz, perbedaan antara uji eksak

Fisher dan hasil OA dapat dikaitkan dengan ukuran sel kecil, 5 atau di bawahnya, ketika dua

transduser diperoleh hasil yang sebaliknya, yaitu, lulus untuk satu dan gagal untuk yang lain,

karena mayoritas peserta lulus dengan kedua earphone TDH-39 dan NC headphone. Hal ini

akan mempengaruhi analisis uji Fisher yang tepat dan karena itu, hasil OA harus diberikan

bobot yang lebih besar.

Dalam rangka untuk menyelidiki apakah headphone NC dan TDH-39 layar earphone

sama, tingkat rujukan di masing-masing frekuensi dari 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000

Hz juga dibandingkan dengan menggunakan pasti chi-square atau Fisher Uji. Hasil pada

Tabel 7 menunjukkan bahwa dua transduser disaring sama pada 1000 Hz (P> 0,05, df = 1)

dan 2000 Hz (P> 0,05, d.f. = 1) pada 25 dB HL. Tidak ditemukan perbedaan statistik untuk

Page 10: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

4000 Hz pada kedua kriteria 30 dB HL (P> 0,05, df = 1) dan 25 dB HL (P> 0,05, df = 1).

Namun, perbedaan statistik yang signifikan yang diamati untuk 500 Hz pada 30 dB HL (P

<0,05, df = 1) dan pada 25 dB HL (χ2 = 34.86, P <0,05, df = 1), 1000 Hz (P <0,05, d.f. = 1),

dan 2000Hz (P <0,05, df = 1) pada 30 dB HL. Ketika OA dipertimbangkan, itu menunjukkan

bahwa dua transduser jenis memiliki kesepakatan hampir sempurna, yaitu, mereka disaring

sama di semua frekuensi (misalnya, 1000 Hz: OA = 0,996) kecuali pada 500 Hz (pada 30 dB

HL: OA = 0,873, pada 25 dB HL: OA = 0,750). Perbedaan besar antara uji eksak Fisher dan

OA pada 1000 Hz dan 2000 Hz lagi-lagi dipengaruhi oleh ukuran sel kecil, 5 atau di

bawahnya, ketika dua transduser diperoleh hasil yang sebaliknya, seperti yang disebutkan

sebelumnya.

Tabel 4 Usia, jenis kelamin dan tingkatan distribusi peserta Perempuan (n=111)

% Lai-laki (n=121)

% Total (n=232)

%

Umur (tahun)6 19 17 35 29 54 237 71 64 73 60 144 628 21 19 13 11 34 15Tingkatan Primer 1 28 25 45 37 65 28Primer 2 83 75 76 68 167 72

Diskusi

Pengaruh Ambang Kebisingan Pada Skrining Sekolah

Ruang kelas kosong dengan hanya furnitur lebih tenang daripada kelas penuh dengan tempat

duduk, dan biasanya dipilih untuk skrining pendengaran sekolah. Namun demikian, seperti

yang disebut tempat yang tenang biasanya gagal untuk memenuhi batas atas 35 dB A yang

direkomendasikan oleh ANSI [31] dan ASHA [32] untuk tingkat kebisingan ruang kelas

kosong. Dalam penelitian ini, berarti secara keseluruhan ambang tingkat kebisingan dan L90

diukur dalam empat sekolah dasar perkotaan utama masing-masing berkisar 46-52 dB LAeq

5 menit dan 40 - 46 dB SPL. Kebisingan tingkat ini sekitar 10 dB A di atas pedoman yang

diterbitkan, dan temuan ini sebanding dengan penelitian sebelumnya di sekolah lain [26-

29,33,37]. Analisis spektrum mengungkapkan bahwa ambang suara kelas itu didominasi pada

frekuensi rendah (Gambar 1). Tingkat kebisingan pada 250 Hz dan 500 Hz adalah paling

memprihatinkan sebagai kisaran ini diberikannya pada efek masking terbesar pada nada tes

skrining 500 Hz. Dalam penelitian ini, rata-rata latar belakang tingkat kebisingan di empat

sekolah adalah 250 Hz dan 500 Hz yang masing-masing 51,25 dB LZeq 5 menit dan 48,5 dB

LZeq 5 menit,. Tingkat intensitas nampak jauh lebih tinggi daripada intensitas skrining

Page 11: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

rangsangan 25 dB HL, meninggalkan 500 Hz yang sulit untuk dideteksi. Hal ini mungkin

dengan baik terhitung untuk rujukan tingkat tertinggi-27,8% terkait dengan frekuensi skrining

500 Hz saat 25 dB HL yang melewati kriteria dan TDH-39 earphone yang digunakan.

Tabel 5 Hubungan antara usia dan tingkat rujukan pada peserta yang menggunakan TDH-39 earphone supra-aural dan headphone noise-canceling pada 30 dB HL dan 25 dB HL

Tingkat rujukan No. of Refer (%) X2 p-valueTDH-39 PXC-450

Termasuk 500 Hz30 dB HL 6 (n=108) 15.7% (17) 3.7% (4) 7 (n=288) 13.5% (39) 3.5% (10) N/A1 1 8 (n=68) 11.8% (8) 1.5% (1)25 dB HL 6 (n=108) 29.6% (32) 15.7% (17) 7 (n=288) 26.0% (75) 12.8 (37) 0.04 0.9802 8 (n=68) 29.4% (20) 14.7 (10)Tidak termasuk 500 Hz 30 dB HL 1.9% (2) 0.9% (1) 6 (n=108) 0.3% (1) 1% (3) N/A1 0.6768 7 (n=288) 0% (0) 1.5% (1) 8 (n=68)25 dB HL 6 (n=108) 2.8% (3) 2.8% (3) 7 (n=288) 3.5% (10) 4.3% (12) N/A1 1 8 (n=68) 2.9% (2) 2.9% (2)

Kegunaan Skrining Pendengaran Headphone Noise-Canceling di Sekolah

Untuk mengetahui efektivitas headphone NC dalam menangkal efek masking kebisingan

lingkungan selama skrining pendengaran, tingkat rujukan keseluruhan skrining nada murni

baik termasuk dan tidak termasuk hasil 500 Hz yang dibandingkan. Ketika kriteria melewati

30 dB HL adalah terapan, tingkat rujukan keseluruhan earphone TDH-39 termasuk dan tidak

termasuk hasil 500 Hz masing-masing adalah 12,9% dan 0,6%. Penurunan besar dalam

tingkat rujukan 12,3% terungkap. Namun, perbedaan rujukan tarif untuk headphone NC

dengan dan tanpa 500 Hz jauh lebih kecil dibandingkan dengan earphone TDH-39, dengan

hanya berbeda 2,1% (dari 3,2% menjadi 1,1%). Sebuah perbedaan yang jauh lebih besar

untuk earphone TDH-39 dibandingkan dengan NC headphone menyatakan bahwa yang

sebelumnya jauh lebih rentan terhadap efek ambang kebisingan. Ketika diperketat lulus/

kriteria rujukan dibuat -25 dB HL-, diharapkan bahwa perbedaan tingkat rujukan sebelum

dan sesudah pengecualian hasil 500 Hz akan meningkat di kedua jenis transduser sebagai

nada 500 Hz yang menjadi sulit untuk dideteksi sebagai sinyal untuk ambang rasio

kebisingan berkurang. Tingkat perbedaan antara hasil 500 Hz dimasukkan dan dikeluarkan

jauh lebih besar daripada TDH-39 earphone (25%; dari 28,2% menjadi 3,2%) dibandingkan

Page 12: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

NC headphone (9,9%; dari 13,8% menjadi 3,9%). Hal ini dikonfirmasi lebih lanjut bahwa

earphone TDH-39 lebih efektif sebagai ambang suara, yang menyebabkan jumlah kegagalan

lebi tinggi. Earphone TDH-39 lebih rentan sebagailatar belakang suara daripada headphone

NC karena mereka menyamarkan suara dengan pelindung pertahanan pasif dengan

menghubungkan antara MX-4I/AR bantalan karet dan pinna earphone melalui tekanan yang

diberikan oleh ikatan kepala earphone. Sebaliknya, headphone NC langsung menghilangkan

ambang kebisingan frekuensi rendah dengan menghasilkan amplitudo yang sama tapi benar-

benar keluar dari fase sinyal untuk membatalkan sinyal suara primer. Pendekatan ini

memungkinkan headphone NC untuk secara efektif menghilangkan jenis suara kuat sebagai

sinyal anti-fase dikunci ke sumber kebisingan dengan waktu yang semestinya dalam

menangkap dan menganalisis melalui 'duo mikrofon' dan sistem ANC.

Tabel 6 Perbandingan keseluruhan tingkat kelulusan dan rujukan antara sebelum dan sesudah TDH-39 earphone supra-aural dan Sennheiser PXC450 headphone noise-canceling termasuk hasil skrining pada 500 Hz pada 30 dB HL dan 25 dB HLJumlah telinga (n=464)

Tingkat lulus (%) Tingkat rujukan (%)

Kesepakatan yang diamati

Kappa X2 p-value Rasio peluang

TDH-39 PXC-450 TDH-39 PXC-450Sebelum30 dBHL 404

(87.1%)449

(96.8%)60

(12.9%)15 (3.2%) 0.864 0.1142 N/A1 0.0072 5.88

25 dBHL 333 (71.8%)

400 (86.2%)

131 (28.2%)

64 (13.8%)

0.735 0.2257 28.76 <0.0001 4.13

Setelah30 dBHL 461

(99.4%)459

(98.9%)3 (0.6%) 5 (1.1%) 0.991 0.4959 N/A1 0.0003 305.33

25 dBHL 449 (96.8%)

446 (96.1%)

15 (3.2%)

18 (3.9%) 0.946 0.2147 N/A1 0.0017 11.30

Ketika hasil 500 Hz dimasukkan, ditemukan OA lebih kecil antara dua transduser

untuk kriteria 25 dB HL (OA = 0,735) bila dibandingkan dengan 30 dB HL (OA = 0.864).

Temuan serupa diamati ketika hasil 500 Hz dianalisis OA sendiri-kecil dengan kriteria 25 dB

HL (OA = 0.75) dari tingkat skrining 30 dB HL (OA = 0,873). Hal ini menunjukkan bahwa

perbedaan dalam rujukan tarif untuk dua transduser dalam penelitian ini adalah lebih besar

dengan intensitas skrining yang lebih rendah. Bukti bahwa headphone NC disaring lebih

efektif pada lebih ketat melewati kriteria dari TDH-39 earphone ketika frekuensi rendah nada

murni termasuk dalam protokol mendukung penggunaan headphone NC jika program

skrining meliputi 500 Hz pada nada tes 25 dB HL. Kemampuan headphone NC untuk

beroperasi pada intensitas skrining yang lebih rendah memberikan sensitivitas skrining yang

lebih tinggi dengan mempertahankan uji spesifisitas. Pedoman skrining ASHA diubah 1997

dengan mengecualikan nada tes 500 Hz, yang sebelumnya termasuk dalam pedomannya

1990, karena pertimbangan ambang kebisingan [15,50]. Hal ini juga telah rutin dilakukan di

Page 13: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

banyak sekolah program skrining luar Amerika Utara karena tingginya temuan positif palsu

yang dihasilkan sebagai konsekuensi dari masking efek ambang kebisingan [5,51-53].

Namun, praktek ini tidak disukai karena dapat meninggalkan otitis media atau gangguan

konduktif lainnya yang tidak terdeteksi karena ketajaman frekuensi rendah adalah indikator

yang baik dari integritas telinga tengah [54]. Otitis media merupakan penyebab umum

gangguan pendengaran pada anak-anak [55], khususnya di negara berkembang. Tingkat

prevalensi dari 9,4% menjadi 25,5% telah dicatat dalam berbagai negara berkembang [22,56-

62]. Dengan menggunakan headphone NC, mungkin. Layak untuk menyertakan nada tes 500

Hz dalam pengaturan sekolah bahkan dengan kehadiran bising frekuensi rendah.

Tabel 7 Perbandingan tingkat kelulusan dan rujukan pada frekuensi individual untuk TDH-39 earphone supra-aural dan Sennheiser PXC450 noise-cancelling headphone pada 30 dB HL dan 25 dB HLJumlah telinga (n=464)

Tingkat (%) Tingkat rujukan (%)

Kesepakatan yang diamati

Kappa X2 p-value Rasio peluang

TDH-39 PXC-450 TDH-39 PXC-450500 Hz30 dBHL 406

(87.5%)453

(97.6%)58

(12.5%)11 (2.4%) 0.873 0.109 N/A1 0.0066 6.29

25 dBHL 335 (72.2%)

413 (89%) 129 (27.8%)

51 (11%) 0.750 0.245 34.86 <0.0001 5.49

1000 Hz30 dBHL 463

(99.8%)462

(99.6%)1 (0.2%) 2 (0.4%) 0.996 0.004 N/A1 0.0043 ∞

25 dBHL 450 (97%)

451 (97.2%)

14 (3%) 13 (2.8%) 0.950 0.123 N/A1 0.0546 6.65

2000 Hz30 dBHL 461

(99.4%)462

(99.6%)3 (0.6%) 2 (0.4%) 0.998 0.80 N/A1 0.0000 ∞

25 dBHL 461 (99.4%)

461 (99.4%)

3 (0.6%) 3 (0.6%) 0.996 0.75 N/A1 6.0452 ∞

4000 Hz30 dBHL 464

(100%)462

(99.6%)0 (0%) 2 (0.4%) 0.994 1 N/A1 1 N/A

25 dBHL 464 (100%)

459 (98.9%)

0 (0%) 5 (1.1%) 0.987 1 N/A1 1 N/A

Identifikasi kehilangan pendengaran ringan juga mungkin lebih praktis ketika

headphone NC digunakan sebagai protokol skrining untuk mengadopsi intensitas skrining

tingkat yang lebih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa kehilangan pendengaran ringan

pada anak-anak dapat menyebabkan kesulitan besar dalam persepsi pendengaran termasuk

diskriminasi pidato, pengakuan dan mendengar dalam kesulitan suara [63,64], serta pidato

dan gangguan bahasa [8,65]. Deteksi dini ringan gangguan pendengaran memungkinkan

pelaksanaan strategi perbaikan untuk memfasilitasi pembelajaran anak. Bahkan dalam negara

berkembang di mana sistem amplifikasi tidak tersedia, langkah-langkah sederhana seperti

preferensial tempat duduk di kelas mungkin menguntungkan anak-anak yang banyak

teridentifikasi. Dalam hal ini, mendukung bahwa kemungkinan penggunaan headphone NC

Page 14: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

pada kriteria-25 dB HL lebih ketat. Penelitian selanjutnya bisa menjelajahi kemungkinan

menurunkan intensitas 20 dB HL sebagai tingkat ini dapat lebih meningkatkan sensitivitas

skrining dan lebih efektif mengidentifikasi sedikit gangguan pendengaran ringan.

Kelemahan dari headphone NC adalah bahwa ada kekurangan yang spesifikasi

kalibrasi, yang membuat kalibrasi psychoacoustic dengan sekelompok individu pendengaran

normal diperlukan sebelum digunakan audiometri. Informasi kalibrasi spesifik yang siap

diaktifkan menjadi output NC headphone dibandingkan dengan TDH-39 earphone, pada

pengujian audiometri frekuensi, akan berharga. Juga, pemberian frekuensi kurva respon

untuk NC headphone dan kebisingan-redaman informasi pada berbagai frekuensi (misalnya,

oktaf Band frekuensi dari 31,5 Hz sampai 16000 Hz) akan membuat perbandingan

kemampuan pengurangan kebisingan antara perbedaan NC headphone lebih nyaman. Jika

kalibrasi tertentu tidak tersedia kemudian penting diperbaiki kalibrasi biologisnya. Penelitian

ini dikembangkan faktor koreksi spesifik frekuensi individu untuk headphone NC didasarkan

pada sampel kecil hanya pendengar anak dengan pendengaran normal.

Redaman kebisingan suara-termasuk headphone, TDH-39 earphone supra-aural dan

noise-canceling headphone circumaural. Beberapa protokol skrining pendengaran telah

digunakan noise excluding headphone, yaitu, TDH-39 earphone terpasang dalam audiocups

circumaural (TDH-39 / seuah headphone) bukan dari TDH-39 earphone saja, untuk redaman

tambahan [18,23,38,55,60]. TDH-39 / sebuah headphone menyediakan lebih redaman

kebisingan sebagai audiocups menyeluruh yang menyertakan seluruh pinna dengan bantalan

plastik lembut [66,67] untuk mengurangi kemungkinan kebocoran nada murni dan masuknya

kebisingan. Prinsip itu yang digunakan untuk mencapai redaman kebisingan dengan

audiocups. Namun, mirip dengan TDH-39 earphone dan berdasarkan pada asumsi bahwa

bantal benar-benar pada kenyataannya menutup telinga sementara, karena perbedaan anatomi

kepala dan pinna antara pendengar, kesenjangan hampir tidak dapat dihindari. Oleh karena

itu, diharapkan bahwa TDH-39 / sebuah headphone kemampuan pelemahan suara akan lebih

lemah daripada noise-cancelling headphone. Sebuah studi awal membandingkan karakteristik

redaman headphone noise-termasuk ('Otocups' Mark III) dan TDH-39 earphone menunjukkan

bahwa sebelumnya memiliki sekitar redaman kebisingan 10 dB lebih besar yang berarti

daripada earphone TDH-39 pada berbagai frekwensi [67]. Hasil pengukuran redaman rata-

rata pada 500 Hz untuk TDH-39 earphone tertutup dalam kerang 'Otocups' dan TDH- 39

earphone sendiri adalah masing-masing 15 dB dan 7 dB. Demikian data redaman menunjuk

keuntungan besar dengan redaman noise-termasuk headphone circumaural dibandingkan

dengan headphone konvensional pada frekuensi rendah. Namun, ketika standar deviasi pada

Page 15: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

500 Hz untuk studi awal ini diperhitungkan (7.5 dB untuk 'Otocups' dan 9,2 dB untuk TDH-

39 earphone) tidak ada perbedaan besar dalam redaman kebisingan antara dua transduser.

Besar Variasi intrasubject diamati pada nilai rata-rata redaman dengan audiocups dan

earphone TDH-39 mungkin disebabkan karena efek posisi headphone. Dalam penelitian

terbaru, itu menunjukkan bahwa headset yang secara fisik tidak termasuk kebisingan tidak

secara otomatis menjamin pengukuran ambang pendengaran secara akurat, karena masalah

kalibrasi. Kalibrasi TDH gaya earphone menggunakan coupler 6cc didasarkan pada asumsi

bahwa penerima dan bantal telinga adalah di dekat kontak dengan pinna tersebut. Namun,

sulit untuk me-mount TDHstyle earphone yang berada di dalam audiocups pada posisi yang

optimal, sehingga ketika ditempatkan pada pendengar earphone seal telinga dengan baik tapi

longgar menutupi pinna [41]. Karena masalah ini, TDH-39 / sebuah headphone dan TDH-39

earphone mungkin dalam praktek menunjukkan kemampuan redaman kebisingan serupa.

Namun, penelitian lebih lanjut yang secara eksplisit membandingkan kinerja redaman

kebisingan earphone TDH-39, TDH-39 / sebuah earphone dan headphone NC di lingkungan

sekolah lingkungan skrining pendengaran diperlukan sebelum benar-benar pilihan informasi

skrining pendengaran sekolah yang headphone optimal dapat dibuat. Ketika faktor

kenyamanan dianggap, TDH-39 / sebuah headphone kurang optimal dibandingkan NC

headphone sebagai yang terakhir (315 g, termasuk baterai) adalah sekitar setengah berat 620

g TDH-39 / sebuah headphone, karena tidak adanya kebisingan besar-termasuk kerang. Juga,

headphone NC tidak perlu diposisikan seketat suara-termasuk headphone di kepala seorang

anak, dan dengan demikian dapat menyebabkan kurang nyaman untuk anak-anak. Hal ini

karena headphone NC tidak bergantung pada segel ketat antara bantal dan telinga untuk

mengecualikan kebisingan melainkan menciptakan lingkungan mendengarkan tenang di

sekitar telinga pendengar oleh pembatalan fase.

Nilai Potensi Headphone Noise-Canceling Di Negara-Negara Berkembang

Kondisi pengujian lingkungan serta tester dan peralatan ketersediaan adalah faktor penting

untuk implementasi yang efektif program skrining pendengaran dalam negara berkembang

[21]. Skrining pendengaran sekolah biasanya memakan waktu tempat yang jauh dari kondisi

ideal yang dipengaruhi oleh cukup banyak ambang kebisingan, mayoritas pada frekuensi

rendah. Karena lingkungan biasanya sulit untuk dimodifikasi, pemilihan teknologi skrining

yang tepat adalah cara praktis untuk mengatasi masalah kebisingan. Headphone NC memiliki

potensi untuk menggantikan TDH-39 earphone di skrining sekolah karena mereka secara

aktif menghilangkan ambang kebisingan. Atau, orang bisa memilih dalamnya earphone untuk

Page 16: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

menggantikan headphone konvensional untuk skrining sekolah mereka yang memiliki lebih

peredam kebisingan [68]. Meskipun demikian, tips busa earphone yang digunakan yang

disisipkan sekali pakai dan pengeluaran ini mahal untuk ekonomi yang berkembang dan

sedang berkembang. Selain itu, konsentrasi besar serumen yang umum pada anak-anak

sekolah, khususnya di negara-negara berkembang di mana tarif untuk cerumen dampak dapat

setinggi 52,6% [69]. Suara berdiameter kecil lubang earphone insert rentan terhadap

penyumbatan bahkan oleh sejumlah kecil serumen, yang mengarah ke pemeriksaan positif

palsu hasil. Untuk alasan ini penyisipan earphone tidak disarankan untuk digunakan dalam

program skrining pendengaran sekolah [70].

Untuk pemilihan alat skrining, biaya adalah penting pertimbangan khususnya bagi

petugas kesehatan dalam mengembangkan negara. Hasil dari pencarian Google menunjukkan

bahwa harga eceran set baru TDH-39 / sebuah headphone ditawarkan oleh vendor peralatan

medis setidaknya US $ 355 (pengiriman dikecualikan). Harga earphone TDH-39 tidak

ditentukan karena mereka biasanya disediakan dengan pembelian sebuah skrining

audiometer. Headphone NC (Sennheiser PXC450) yang digunakan dalam penelitian ini

memiliki spesifikasi tertinggi di antara semua model yang tersedia dan merek di pasar pada

saat pembelian dan biaya US $ 410. Ada merek lain headphone NC dengan spesifikasi

redaman kebisingan rendah yang jauh lebih terjangkau. Meskipun biaya saat NC headphone

yang lebih tinggi dari TDH-39 / sebuah headphone, harga headphone NC diperkirakan

menurun di masa depan karena ketatnya persaingan di pasar komersial dan aplikasi yang luas

dari teknologi noise-canceling.

Meskipun baterai standa AAA yang dibutuhkan untuk menggerakkan NC headphone,

jenis baterai dapat dengan mudah diperoleh di kebanyakan negara berkembang. Headphone

NC memerlukan sedikit daya untuk fungsi dan sering tidak diperlukan penggantian baterai.

Dalam penelitian ini, hanya dua basa sel digunakan untuk layar lebih dari 200 siswa.

Penggunaan baterai isi ulang untuk menggantikan sel basa dapat mengurangi biaya yang

sedang berlangsung dalam penggantian baterai

Kesimpulan

Headphone NC memiliki rujukan yang secara signifikan tarifnya lebih rendah (dengan 500

Hz hasil termasuk) daripada TDH-39 earphone di kedua kriteria 30 dB HL dan 25 HL dB.

Hasil yang sama ditemukan untuk tingkat rujukan eksklusif 500 Hz. Ketika menengah dan

frekuensi tinggi (Hz sampai 1000 4000 Hz) dianggap, kedua headphone NC dan TDH-39

Page 17: Jurnal Skrining Pendengaran Untuk Anak (Autosaved)

earphone memiliki tingkat rujukan sebanding. Ini menunjukkan bahwa headphone NC

mungkin menjadi alternatif yang menjanjikan TDH ke-39 earphone untuk skrining

pendengaran di sekolah karena perlawanan mereka yang lebih tinggi untuk frekuensi rendah

ambang kebisingan dan ringan. Dengan headphone NC, audiolog atau profesional skrining

mungkin tidak perlu mengadopsi kriteria penyaringan longgar karena tidak menguntungkan

kondisi skrining kebisingan sering ditemukan dalam pengaturan sekolah. Skrining pada

tingkat intensitas yang lebih rendah menjadi mungkin dengan NC headphone tanpa

mengorbankan skrining spesifisitas. Studi skala besar masa depan yang membandingkan

redaman kebisingan NC headphone dan TDH-39 / sebuah peralatan, sebagai penelitian yang

lebih baik pada implikasi leih jauh mengurangi kelulusan / kriteria rujukan 20 dB HL, akan

memberikan informasi lebih lanjut pada seleksi headphone yang sesuai demi optimalnya tes

akurasi skrining pendengaran sekolah.